Kiriman dibuat oleh Luluk Utami 2213053257

Luluk Utami
2213053257

Perbedaan kriteria hardskill dengan softskill
1. Hardskill
Sifatnya konkret, Hardskill merujuk pada kemampuan yang dapat diukur secara konkret dan terukur. Contohnya, keahlian dalam bahasa pemrograman, pengetahuan teknis, atau kemampuan matematika.
Bisa diajarkan dengan pelatihan: Hardskill umumnya dapat diperoleh melalui pelatihan, kursus, atau pendidikan formal.
Lebih mudah dinilai, Penilaian hardskill dapat dilakukan dengan tes, sertifikasi, atau proyek konkret yang menunjukkan tingkat kompetensi.

2. Softskill
Sifatnya abstrak, Softskill merujuk pada kemampuan yang lebih abstrak dan sulit diukur. Ini termasuk kemampuan komunikasi, kepemimpinan, kerja tim, dan empati.
Lebih sulit diajarkan, Softskill seringkali merupakan aspek kepribadian dan perilaku yang berkembang seiring waktu. Mereka tidak selalu dapat diajarkan melalui pelatihan formal.
Penilaian lebih subjektif, Penilaian softskill lebih subjektif dan dapat melibatkan observasi, wawancara, atau penilaian orang lain.
Seseorang harus memiliki keseimbangan antara Hardskill dengan softskill untuk mencapai tujuan.
Luluk Utami
2213053257

Dalam video pendidikan moral anak sekolah ini menunjukkan bahwa sekarang mengalami krisis moral.
Dalam video ini menunjukkan ada seorang anak yang melempari gurunya dengan kertas ini menunjukkan bahwa peserta didik itu tidak menghormati dan menghargai dan ini merupakan perilaku yang menyimpang. Ada juga anak yang menabrak gurunya bukannya minta maaf malah mereka pergi begitu saja.
Di luar sekolah juga ada yang merokok dan minum minuman keras.
Contoh seperti ini tidak boleh di titiru, dan kita semua wajib mengajarkan moral kepada anak anak sejak dini.
Nama : Luluk Utami
NPM : 2213053257

Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Jurnal Humanika
Volume : Tidak terdapat volume pada jurnal ini
Nomor : 1
Halaman : 1-11
Tahun Terbit : 2017
Judul Jurnal : PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH
Nama Penulis : Rukiyati

Analisis Jurnal
1. Judul
Jurnal ini berjudul PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH Judul tersebut sudah sesuai dengan isi jurnal.

2. Penulis
Jurnal ini di tulis oleh satu orang penulis Rukiyati Penulisan nama sudah benar karena ditulis tanpa gelar.

3. Korespondensi
Dalam jurnal ini nama dari penulis dilengkapi dengan lembaga pendidikan nya yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta emailnya yaitu Email: (rukiyati@uny.ac.id)

4. Abstrak
Dalam jurnal ini, abstrak ditulis menggunakan dia bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

5. Kata Kunci
Dalam jurnal ini menggunakan 2 bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris kata kuncinya yaitu tujuan pendidikan, nilai moral, sekolah, komprehensif.educational goals, moral values, school,comprehensive.

6. Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan Membahas mengenai peran sekolah sebagai mikrosistem dan pentingnya pendidikan moral di sekolah. Pada jurnal ini terdapat pendapat bahwa sekolah mempunyai tanggung jawab bersama untuk mendidik generasi muda agar menjadi generasi yang baik secara moral dan cerdas secara intelektual.

7. Metode Penelitian ini menggunakan gabungan antara teori dan penelitian lapangan.

8. Pembahasan
Pada bagian pembahasan dibagi menjadi tiga bagian: 
1. Peran pendidik moral di sekolah, materi pendidikan moral, dan metode pendidikan moral. Bahwa pendidik moral di sekolah tidak terbatas pada guru saja. Selain guru, staf sekolah lainnya seperti staf administrasi, dan komite sekolah juga berperan dalam membangun moral siswa.pada jurnal ini menekankan bahwa guru sendiri harus memiliki akhlak yang baik agar dapat mengajarkan pendidikan akhlak kepada siswa secara efektif. Jurnal ini juga membahas tentang pentingnya materi pendidikan moral, yang meliputi pengajaran dan pengalaman belajar untuk menjadi pribadi yang bermoral dalam hubungannya dengan diri sendiri, orang lain, dan Tuhan. Terakhir, jurnal ini membahas tentang metode pendidikan akhlak, antara lain metode penanaman nilai dan keteladanan nilai. Penulis berpendapat bahwa metode penanaman nilai lebih cocok untuk zaman modern dibandingkan metode indoktrinasi tradisional.

9. Kesimpulan
Pada jurnal ini kesimpulan nya adalah bahwa pendidikan moral di sekolah penting
dilakukan oleh guru dan segenap
komponen warga sekolah agar tercapai
pendidikan moral yang komprehensif.
Komponen-komponen pendidikan moral
di sekolah yang lain yang tidak kalah
penting adalah cakupan materi, variasi
metode, dan evaluasi yang menyeluruh.

10.Daftar Pustaka/ Daftar bacaan
Pada bagian daftar Pustaka sudah di cantumkan dengan jelas referensi bacaanya.
Nama : Luluk Utami
NPM : 2213053257

Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Agama Islam
Volume : 12
Nomor : 1
Halaman : 41-54
Tahun Terbit : 2014
Judul Jurnal : PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL
DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA
MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Nama Penulis : Fahrudin

Analisis Jurnal
1. Judul
Jurnal ini berjudul PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL
DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA
MENGATASI KENAKALAN REMAJA Judul tersebut sudah sesuai dengan isi jurnal.

2. Penulis
Jurnal ini di tulis oleh satu orang penulis Fahrudin, Penulisan nama sudah benar karena ditulis tanpa gelar.

3. Korespondensi
Dalam jurnal ini nama dari penulis tidak dilengkapi dengan lembaga pendidikan nya.

4. Abstrak
Dalam jurnal ini, abstrak ditulis menggunakan satu bahasa yaitu bahasa Indonesia.

5. Kata Kunci
Dalam jurnal ini menggunakan satu bahasa yaitu Bahasa Indonesia kuncinya yaitu Pendidikan nilai, kenakalan remaha, pendidikan keluarga

6. Pendahuluan
Membahas mengenai peranan keluarga dalam pendidikan anak dan bagaimana keluarga merupakan lembaga pertama dan utama bagi pendidikan anak. Pengenalan tersebut juga menekankan pentingnya orang tua dalam mendidik anak dan bagaimana lingkungan keluarga dapat mempengaruhi tumbuh kembang jiwa anak.

7. Metode Penelitian Deskriptif

8. Pembahasan
Pada bagian pembahasan membahas tentang lingkungan keluarga berperan penting dalam pendidikan nilai moral pada anak. Faktor ini dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan akhlak pada anak, seperti kurangnya keimanan, lingkungan masyarakat yang buruk, buruknya pendidikan akhlak dalam keluarga, suasana rumah yang buruk, masuknya obat-obatan terlarang dan alat anti kehamilan, serta kurangnya bimbingan dalam memanfaatkan waktu luar. Ini juga membahas orang tua bekerja sama dengan sekolah dan masyarakat untuk memberikan pendidikan moral sejak dini kepada anak. Pada bagian pembahasan juga menekankan bahwa pendidikan moral dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat harus terpadu dan saling mendukung.

9. Kesimpulan
Pada jurnal ini kesimpulan nya adalah Lingkungan keluarga sangat besar peranannya dalam pendidikan nilai moral
keagamaan, karena di lingkungan keluargalah anak-anak pertama kali menerima pendidikan yang dapat mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya.Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kemerosotan moral padaanak, di antaranya: (1) Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak, (2)lingkungan masyarakat yang kurang baik, (3) Pendidikan moral tidak berjalan menurut semestinya, baik di keluarga, sekolah dan masyarakat, (4) Suasana rumah tangga yag kurang baik, (5) Banyak diperkenalkannya obat-obat terlarang dan alat-alat anti hamil, (6) Banyak tulisan-tulisan, gambar-gambar, saran-siaran yang tidak sejalan dengan nilai-nilai moral, (7) Kurang adanya bimbingan dalam mengisi waktu
luang dengan cara yang baik yang membawa kepada pembinaan nilai moral, (8) Kurangnya markas-markas bimbingan da penyuluhan bagi anak-anak.

10.Daftar Pustaka/ Daftar bacaan
Pada bagian daftar Pustaka sudah di cantumkan dengan jelas referensi bacaanya.
Luluk Utami
2213053257

Pentingnya pendidikan moral untuk anak sekolah dasar

Dari vidio tersebut banyak sekali materi yang di sampaikan yang dapat berguna untuk anak anak sekolah dasar karena

1. Pendidikan moral adalah suatu proses yang digunakan untuk menanamkan baik buruk mengenai perbuatan untuk mencapai kedewasaan. Ini penting untuk anak SD karena mereka harus memiliki nilai moral yg baik di sekolah maupun di keluarga.

2. Penyebab menurunnya Moral pada Anak
- Perundungan di sekolah, seperti menyakiti korban secara fisik maupun sosial.
-Kekerasan fisik dalam keluarga, adanya kekerasan secara fisik yang di lakukan keluarga nya.

3. Peranan orang tua dan guru
- orang tua, karena kebanyakan anak meniru tingkah laku orangtuanya.
- guru, memiliki peran untuk memperkokoh kepribadian anak.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan moral di ajarkan sejak dini karena biasanya anak meniru tingkah laku orang tuanya. Moral ini wajib di ajarkan pada anak karena agar anak memiliki perilaku yang baik.