Luluk Utami
2213053257
Perbedaan kriteria hardskill dengan softskill
1. Hardskill
Sifatnya konkret, Hardskill merujuk pada kemampuan yang dapat diukur secara konkret dan terukur. Contohnya, keahlian dalam bahasa pemrograman, pengetahuan teknis, atau kemampuan matematika.
Bisa diajarkan dengan pelatihan: Hardskill umumnya dapat diperoleh melalui pelatihan, kursus, atau pendidikan formal.
Lebih mudah dinilai, Penilaian hardskill dapat dilakukan dengan tes, sertifikasi, atau proyek konkret yang menunjukkan tingkat kompetensi.
2. Softskill
Sifatnya abstrak, Softskill merujuk pada kemampuan yang lebih abstrak dan sulit diukur. Ini termasuk kemampuan komunikasi, kepemimpinan, kerja tim, dan empati.
Lebih sulit diajarkan, Softskill seringkali merupakan aspek kepribadian dan perilaku yang berkembang seiring waktu. Mereka tidak selalu dapat diajarkan melalui pelatihan formal.
Penilaian lebih subjektif, Penilaian softskill lebih subjektif dan dapat melibatkan observasi, wawancara, atau penilaian orang lain.
Seseorang harus memiliki keseimbangan antara Hardskill dengan softskill untuk mencapai tujuan.
2213053257
Perbedaan kriteria hardskill dengan softskill
1. Hardskill
Sifatnya konkret, Hardskill merujuk pada kemampuan yang dapat diukur secara konkret dan terukur. Contohnya, keahlian dalam bahasa pemrograman, pengetahuan teknis, atau kemampuan matematika.
Bisa diajarkan dengan pelatihan: Hardskill umumnya dapat diperoleh melalui pelatihan, kursus, atau pendidikan formal.
Lebih mudah dinilai, Penilaian hardskill dapat dilakukan dengan tes, sertifikasi, atau proyek konkret yang menunjukkan tingkat kompetensi.
2. Softskill
Sifatnya abstrak, Softskill merujuk pada kemampuan yang lebih abstrak dan sulit diukur. Ini termasuk kemampuan komunikasi, kepemimpinan, kerja tim, dan empati.
Lebih sulit diajarkan, Softskill seringkali merupakan aspek kepribadian dan perilaku yang berkembang seiring waktu. Mereka tidak selalu dapat diajarkan melalui pelatihan formal.
Penilaian lebih subjektif, Penilaian softskill lebih subjektif dan dapat melibatkan observasi, wawancara, atau penilaian orang lain.
Seseorang harus memiliki keseimbangan antara Hardskill dengan softskill untuk mencapai tujuan.