Kiriman dibuat oleh Luluk Utami 2213053257

Luluk Utami
2213053257

Menurut saya, kasus kasus tersebut karena kurangnya pengawasan dari orang tua, guru, dan terabaikan nya sebuah perlindungan untuk anak.
Dan kurangnya rasa saling menghargai, sopan santun, etika.
Sebaiknya orang tua harus sudah mengajarkan tentang pengetahuan agama, nilai nilai sosial pada anak anak sejak mereka berusia dini, dan pengawasan orang tua serta guru harus lebih di perkuat, agar kasus seperti ini tidak terjadi kembali.
Luluk Utami
2213053257


Menurut saya, masalah yang di gambarkan dalam vidio tersebut adalah hidup adalah sebuah pilihan. Tetapi pengambilan keputusan akan selalu di pengaruh i oleh moral/logika,konteks dan tujuan.
Dan menurut saya Teori Trolley problem adalah kondisi seandainya saja kita tidak memiliki pilihan lain selain A atau B, logikanya mau tidak mau kita akan memilih untuk mengorbankan yang lebih sedikit, atau memilih untuk tidak perduli saja ( tidak mendorong orang di atas jembatan).
Problem yang terjadi dalam hidup bagaimana pun sempitnya, akan selalu ada jalan yang lebih baik.
Akan ada opsi dimana kita harus mengorbankan diri kita sendiri demi orang banyak.
Akan ada pilihan untuk tidak memulai perang, genosida, mendiskriminasi kaum minoritas. Ketika seorang melakukan itu semua berarti pada saat itu bukan moral mereka yang berperan, melainkan hanya nafsu dan keegoisan.
Pada akhirnya tidak ada yang salah. Proses manusia bernalar berkaitan dengan sebuah pilihan terutama disetiap pengambilan keputusan.
Nama : Luluk Utami
NPM : 2213053257

Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora
Volume : 1
Nomor : 1
Halaman : 89-104
Tahun Terbit : April 2010
Judul Jurnal : MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA
DI KALANGAN REMAJA
Nama Penulis : H. Wanto Rivaie

Analisis Jurnal
1. Judul
Jurnal ini berjudul MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA
DI KALANGAN REMAJA
Judul tersebut sudah sesuai dengan isi jurnal.

2. Penulis
Jurnal ini di tulis oleh satu orang yaitu H. Wanto Rivaie
Penulisan nama sudah benar karena ditulis tanpa gelar.

3. Korespondensi
Dalam jurnal ini nama dari penulis dilengkapi dengan Lembaga pendidikan dan program studi yaitu
(Pendidikan Sosiologi, FKIP, Universitas Tanjungpura, Pontianak)

4. Abstrak
Dalam jurnal ini, abstrak ditulis menggunakan satu bahasa yaitu bahasa Indonesia saja.

5. Kata Kunci
Dalam jurnal ini kata kunci yang ditulis hanya menggunakan satu bahasa yaitu bahasa Indonesia Kata kunci nya yaitu Nilai Moral, Sosial Budaya, Indonesia.

6. Pendahuluan
Membahas tentang
Tanggung jawab dan akhlaq
mulia akan dapat diwujudkan
manakala, sejak dini kepada generasi
muda sudah ditanamkan nilai-nilai
keimanan dan disertai kegiatan ibadah
dan muamallah yang terus menerus
dan konsisten disertai keteladanan
orangtua dan para pemimpin/tokoh
masyarakat yang ada disekitar kita,
masyarakat dan bangsa Indonesia ini,
agar kelak tujuan pendidikan yang
telah dirumuskan dalam UU
Sisdiknas 2003 dapat tercapai dengan
baik tanpa upaya tersebut maka
pembinanaan generasi muda yang
bertanggung jawab dan akhlaq mulia
hanya sebagai buah bibir dan isapan
jempol belaka.

7. Metode Deskriptif

8. Pembahasan
Jurnal ini membahas tentang pentingnya membina nilai moral, sosial, dan budaya di kalangan remaja Indonesia. Dalam artikel ini, penulis menekankan bahwa orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam membina anak-anak mereka dengan kasih sayang untuk menjadi generasi mendatang yang bertanggung jawab dan berakhlaq mulia. Selain itu jurnal ini juga membahas tentang pentingnya membangun masa depan bangsa Indonesia di atas pondasi multikulturalisme. Penulis menekankan bahwa nilai-nilai moral, sosial, dan budaya yang ditanamkan pada remaja Indonesia harus mencakup nilai-nilai yang universal dan dapat diterima oleh semua agama dan budaya di Indonesia. Jurnal ini juga membahas tentang peran sekolah dan perguruan tinggi dalam membina nilai moral, sosial, dan budaya pada remaja Indonesia. Penulis menekankan bahwa pendidikan formal harus memberikan perhatian yang cukup pada pembentukan karakter dan moral remaja, selain hanya fokus pada aspek akademik semata. Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan pandangan yang sangat penting tentang bagaimana membina nilai moral, sosial, dan budaya di kalangan remaja Indonesia. Jurnal ini juga menekankan pentingnya peran orang tua, sekolah, dan perguruan tinggi dalam membentuk karakter dan moral remaja Indonesia untuk membangun masa depan bangsa yang lebih baik.

9. Kesimpulan
Pada jurnal ini kesimpulan ditulis dengan uraian paragraf dan menurut saya penulisan ini terstruktur.
Pembentukan nilai moral sosial
budaya Indonesia di kalangan anak-
anak dan remaja merupakan tanggung
jawab orang tua, masyarakat dan
pemerintah secara bersinergis.
Kerjasama yang baik antara ketiga
lingkungan pendidikan yang oleh Ki
Hajar Dewantoro (1964) disebut
dengan Tri Pusat Pendidikan pada
dasarnya sudah dikenal seusia
kemerdekaan Negara Republik
Indonesia. Dalam realitas kehidupan
saat ini terlihat ketiganya belum
melakukan sinergitas yang optimal,
sehingga di berbagai lingkungan
pendidikan seringkali terjadi
penyimpangan terhadap nilai moral dan
norma yang tidak sesuai dengan
kondisi sosial budaya masyarakat
Indonesia.

10.Daftar Pustaka
Pada bagian daftar Pustaka sudah di cantumkan dengan jelas.
Nama : Luluk Utami
NPM : 2213053257

Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Jurnal Pemimpin Pengabdian Masyarakat Ilmu Pendidikan
Volume : 2
Nomor : 1
Halaman : 13-17
Tahun Terbit : Januari 2022
Judul Jurnal : PENERAPAN NILAI MORAL PANCASILA DALAM
MEWUJUDKAN GENERASI ANTI KORUPSI DI
SD NEGERI OSILOA KUPANG TENGAH!
Nama Penulis :
1. Asti Yunita Benu,
2. Agnes Maria Diana Rafael,
3. Imanuel Baok,
4.Intan Yunita Tungga,
5.Maria M Nina Niron, 
6.Niski Astria Ndolu,
7. Vebiyanti P Leo

Analisis Jurnal
1. Judul
Jurnal ini berjudul "PENERAPAN NILAI MORAL PANCASILA DALAM
MEWUJUDKAN GENERASI ANTI KORUPSI DI
SD NEGERI OSILOA KUPANG TENGAH!"
Judul tersebut sudah sesuai dengan isi jurnal.

2. Penulis
Jurnal ini ditulis oleh 7 penulis yaitu yang bernama 1. Asti Yunita Benu, 2. Agnes Maria Diana Rafael, 3. Imanuel Baok,
4. Intan Yunita Tungga, 5. Maria M Nina Niron, 6. Niski Astria Ndolu, 7.Vebiyanti P Leo
Penulisan nama sudah benar karena ditulis tanpa gelar.

3. Korespondensi
Dalam jurnal ini nama dari penulis dilengkapi dengan Lembaga pendidikan dan program studi yaitu
1Prodi PGSD Universitas Citra Bangsa NTT, 2Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Citra Bangsa NTT,
3Prodi PGSD
Universitas Citra Bangsa NTT, 4Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Citra Bangsa NTT, 5Prodi PGSD Universitas Citra
Bangsa NTT, 6Prodi PGSD Universitas Citra Bangsa NTT,
7Prodi PGSD Universitas Citra Bangsa NTT
Dan ditulis dengan alamat emailnya yaitu astiyunitabenu@gmail.com, rafaelagnesmariadiana@gmail.com, imanuelbaok01@gmail.com,
tunggaintan023@gmail.com,cmarianiron99@gmail.com, dniskindolu@gmail.com,eleonyf547@gmail.com

4. Abstrak
Dalam jurnal ini, abstrak ditulis menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.

5. Kata Kunci
Dalam jurnal ini kata kunci yang ditulis hanya menggunakan satu bahasa yaitu bahasa Indonesia Kata kunci nya yaitu nilai moral pancasila,
generasi dan anti korupsi.

6. Pendahuluan
Membahas tentang Nilai moral, pengamalan Pancasila, dan membahas moral.

7. Metode nya sudah dijelaskan dalam jurnal yaitu Metode Abdimas.

8. Pembahasan
Pada bagian ini juga memuat teori-teori pendidikan nilai moral Pada dasarnya nilai, moral,
dan hukum mempunyai fungsi yaitu untuk melayani manusia. pertama, berfungsi mengingatkan manusia untuk
melakukan kebaikan demi diri sendiri dan sesama sebagai bagian dari masyarakat. kedua, menarik perhatian pada
permasalahan-permasalahan moral yang kurang ditanggapi manusia. Ketiga, dapat menjadi penarik perhatian
manusia kepada gejala “Pembiasaan emosional” Selain itu fungsi dari nilai, moral dan hukum yaitu dalam rangka
untuk pengendalian dan pengaturan. Pentingnya system hukum ialah sebagai perlindungan bagi kepentingan-
kepentindgan yang telah dilindungi agama, kaidah kesusilaan dan kaidah kesopanan karena belum cukup kuat untuk
melindungi dan menjamin mengingat terdapat kepentingan-kepentingan yang tidak teratur. Untuk melindungi lebih
lanjut kepentingan yang telah dilindungi kaidah-kaidah tadi maka diperlukanlah system hukum. Hukum yang
mengatur kehidupan masyarakat dan nyata berlaku dalam masyarakat , disebut hukum positif. Istilah hukum positif
dimaksudkan untuk menandai “diferensi” (perbedaan) dan hukum terhadap kaidah-kaidah lain dalam masyarakat
tampil lebih jelas tegas, dan didukung oleh perlengkapan yang cukup agar diikuti oleh anggota masyarakat . Sebagai
atribut positif ini ialah bukanlah kaidah sosial yang mengambang atau tidak jelas bentuk dan tujuannya sehingga
dibutuhkan lembaga khusus yang bertujuan merumuskan dengan jelas tujuan yang hendak dicapai oleh hukum.
Bahkan tatkala terjadi dilema di dalam hukum sendiri, yang dapat disebabkan karena adanya konflik, baik dari
lembaga-lembaga hukum, sarana prasarana hukum bahkan rendahnya budaya hukum dalam masyarakat, maka setiap
orang (masyarakat dan aparatur hukum) harus mengembalikannya pada rasa keadilan hukum masyarakat, artinya
harus mengutamakan moralitas masyarakat.

9. Kesimpulan
Pada jurnal ini kesimpulan ditulis dengan uraian paragraf dan menurut saya penulisan ini terstruktur dan mudah dipahami.
dengan menanamkan nilai moral sejak dini dapat mencengah ajakan/dorongan negatif
untuk melalukan korupsi sejak dini. Penanaman nilai moral pancasila kepada peserta didik dapat membangun dan
membekali peserta didik sebagai generasi emas dalam mewujudkan budaya anti korupsi sejak dini.

10.Daftar Pustaka
Pada bagian daftar Pustaka sudah di cantumkan dengan jelas.
Ada Buku dan Sumber Online
Luluk Utami
2213053257

Pengamalan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari.

Lembaga Negara Indonesia adalah Garuda Pancasila.
Pada bagian tengah burung garuda terdapat perisai yang berisi lambang sila Pancasila.
Pengalaman sila Pancasila adalah penerapan nilai nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

1. Lambang bintang , Percaya kepada Tuhan dan Melaksanakan Perintahnya. Contohnya Bersyukur kepada Tuhan, beribadah sesuai dengan agama yang di anut, berdoa sebelum dan sesudah makan dll.

2. Lambangnya Rantai, Bersikap saling mencintai sesama manusia, Contohnya membantu korban bencana alam, membantu adik belajar, tidak berbuat kasar kepada orang lain, dll.

3. Lambangnya pohon beringin,Cinta terhadap bangsa Indonesia contohnya mengikuti upacara bendera secara tertib, mencintai produk buatan Indonesia, melestarikan budaya daerah dll.

4. Lambangnya kepala banteng, Bermusyawarah dalam menyelesaikan suatu masalah,Contohnya menyampaikan pendapat, berdiskusi, menerima hasil musyawarah, saling menghargai pendapat, dll.

5. Lambangnya Padi dan Kapas, bersikap adil terhadap sesama. Contohnya tidak berbuat curang kepada orang lain, tidak boros dan suka menabung, melakukan hal dan kewajiban secara seimbang , dll.

Dan menurut saya cara untuk meneladani dari point point di atas adalah dengan cara :

1. Berpendidikan, Salah satu cara utama untuk memperkuat pemahaman tentang pengamalan Pancasila adalah melalui pendidikan. Sekolah dan lembaga pendidikan sudah memasukkan pendidikan moral dan nilai-nilai Pancasila ke dalam kurikulum mereka.

2. Menjadi Contoh Teladan, Contoh teladan Penting untuk menjadi contoh yang baik dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai calon pendidik perlu mempraktikkan nilai-nilai ini pada generasi muda.

3. Diskusi dan Dialog, Diskusi terbuka dan dialog dengan generasi muda tentang makna dan relevansi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan dapat membantu generasi muda memahami pentingnya nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

4. Media Sosial dan Teknologi, Memanfaatkan media sosial dan teknologi untuk menyebarkan pesan yang positif dan edukatif tentang nilai-nilai Pancasila, serta menghindari menyebarkan konten yang negatif atau divisif kepada generasi muda.

5. Keikutsertaan dalam Kegiatan Sosial,Terlibat dalam kegiatan sosial dan sukarela yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, kepedulian terhadap lingkungan, dan membantu sesama.