Posts made by Luluk Utami 2213053257

PKn SD 4J -> TUGAS

by Luluk Utami 2213053257 -
Luluk Utami
2213053257

Adapun perbedaan antara teori belajar dan teori pembelajaran dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Teori Belajar:
Teori belajar berfokus pada proses internal individu dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru. Teori ini lebih menekankan pada perubahan perilaku yang terjadi pada tingkat individu. Contoh teori belajar yang terkenal adalah teori behaviorisme yang dikemukakan oleh Ivan Pavlov dan Burrhus Skinner. Menurut teori ini, seseorang belajar melalui rangsangan eksternal dan respon perilaku yang timbul sebagai hasil dari rangsangan tersebut.

Contoh: Ketika seorang anak belajar untuk mengendarai sepeda, teori belajar akan fokus pada perubahan perilaku anak tersebut melalui latihan dan pengalaman langsung dengan sepeda. Perubahan perilaku ini adalah indikasi bahwa proses belajar telah terjadi.

2. Teori Pembelajaran:
Teori pembelajaran melibatkan interaksi sosial dan konteks lingkungan dalam proses pembelajaran. Teori ini berpendapat bahwa pembelajaran terjadi melalui interaksi dengan orang lain, penyampaian informasi, dan pengalaman yang bersifat sosial. Contoh teori pembelajaran yang terkenal adalah teori konstruktivisme yang dikemukakan oleh Jean Piaget. Menurut teori ini, individu membangun pengetahuan mereka melalui pengalaman langsung dengan dunia sekitarnya.

Contoh: Dalam konteks pembelajaran di kelas, teori pembelajaran akan berfokus pada interaksi antara guru dan siswa serta penerapan strategi belajar yang melibatkan diskusi kelompok, kerja tim, dan kolaborasi. Proses pembelajaran ini melibatkan konstruksi pengetahuan oleh siswa melalui pengalaman dan refleksi dalam konteks sosial yang terstruktur.

Secara singkat, teori belajar menekankan perubahan perilaku individu akibat dari rangsangan eksternal, sedangkan teori pembelajaran menekankan interaksi sosial dan konstruksi pengetahuan dalam konteks sosial.

PKn SD 4J -> Forum Diskusi

by Luluk Utami 2213053257 -
Luluk Utami
2213053257

Cara saya sebagai calon pendidik dalam menanamkan civic partisipan dalam lingkungan SD yaitu sebagai berikut.

1. Mengkaitkan civic partisipan disetiap pembelajaran, contohnya dalam mata pelajaran agama yaitu peserta didik harus saling menghormati dan menghargai perbedaan agama seperti dalam sila pertama dalam Pancasila.

2. Melibatkan peserta didik dalam pengambilan keputusan, contohnya saat melakukan pemilihan ketua kelas serta mendistribusikan jika terjadi permasalahan didalam kelas dan berdiskusi jika akan mengikuti suatu kegiatan.

3. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran, seperti membentuk pembelajaran secara berkelompok agar peserta didik lebih bersatu dengan teman-teman yang lain, hal ini juga termasuk berpedoman pada Pancasila yaitu sila ketiga.

4. Pembelajaran di kaitkan dengan lingkungan, sehingga mengharuskan peserta didik berinteraksi dengan lingkungan, contohnya yaitu melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi mengenai suatu pembelajaran.

PKn SD 4J -> Tugas 2

by Luluk Utami 2213053257 -
Luluk Utami
2213053257

Materi yang tepat untuk kelas rendah (kelas 1-3) dalam Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) di SD sebaiknya berfokus pada pengenalan konsep dasar tentang negara, lingkungan, dan nilai-nilai sosial. Tujuan utamanya adalah memperkenalkan siswa pada konsep-konsep tersebut secara sederhana dan menyenangkan. Beberapa contoh materi yang tepat untuk kelas rendah adalah:

1. Pengenalan tentang Negara: Materi ini mencakup pengenalan tentang lambang negara, seperti bendera, lambang negara, dan lagu kebangsaan. Siswa dapat belajar menggambar dan mewarnai bendera negara, serta menyanyikan lagu kebangsaan bersama.
Contoh: Guru PKN di kelas 2 SD mengajarkan siswa tentang lambang negara. Mereka belajar menggambar dan mewarnai bendera negara, serta menyanyikan lagu kebangsaan bersama.

2. Pengenalan tentang Lingkungan: Materi ini mencakup pengenalan tentang lingkungan sekitar, seperti rumah, sekolah, dan tempat-tempat umum. Siswa dapat belajar mengenal lingkungan sekitar mereka melalui kunjungan lapangan atau kegiatan observasi.
Contoh: Guru PKN di kelas 1 SD membawa siswa untuk mengunjungi taman di sekitar sekolah. Mereka belajar mengamati dan mengenal berbagai jenis tanaman, hewan, dan lingkungan alam sekitar.

3. Pembelajaran tentang Nilai-nilai Sosial: Materi ini mencakup pembelajaran tentang nilai-nilai sosial, seperti saling menghormati, tolong-menolong, dan kebersihan. Siswa dapat belajar melalui permainan peran, cerita, atau diskusi kelompok kecil.
Contoh: Guru PKN di kelas 3 SD mengajarkan siswa tentang pentingnya saling menghormati dengan bermain peran dalam situasi sehari-hari di sekolah. Mereka berdiskusi tentang bagaimana cara saling menghormati teman sekelas dan guru.

Sementara itu, materi PKN untuk kelas tinggi (kelas 4-6) di SD dapat lebih mendalam dan kompleks. Fokusnya dapat diperluas menjadi pemahaman tentang sistem pemerintahan, hak dan kewajiban warga negara, serta isu-isu sosial yang relevan. Beberapa contoh materi yang tepat untuk kelas tinggi adalah:

1. Pemahaman tentang Sistem Pemerintahan: Materi ini mencakup pemahaman tentang tugas dan peran presiden, menteri, dan anggota parlemen. Siswa dapat mempelajari sistem pemerintahan melalui diskusi, simulasi, atau studi kasus.
Contoh: Guru PKN di kelas 5 SD membahas tentang sistem pemerintahan di Indonesia. Mereka mempelajari peran presiden, menteri, dan anggota parlemen melalui diskusi dan simulasi pemilihan umum di kelas.

2. Pembelajaran tentang Hak dan Kewajiban Warga Negara: Materi ini mencakup pembelajaran tentang hak dan kewajiban warga negara, seperti hak untuk mendapatkan pendidikan, hak untuk berpendapat, dan kewajiban untuk menjaga kebersihan lingkungan. Siswa dapat belajar melalui diskusi, penelitian, atau proyek sosial.
Contoh: Guru PKN di kelas 6 SD membahas tentang hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Mereka mengajak siswa untuk melakukan penelitian tentang hak-hak anak dan membuat poster yang mengedukasi siswa lain tentang pentingnya pendidikan bagi anak.

3. Pemahaman tentang Isu-isu Sosial: Materi ini dapat mencakup pemahaman tentang isu-isu sosial yang relevan, seperti keberagaman budaya, hak anak, dan perlindungan lingkungan. Siswa dapat belajar melalui diskusi, penelitian, atau kegiatan sosial di masyarakat.
Contoh: Guru PKN di kelas 4 SD membahas tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Mereka mengajak siswa untuk melakukan kegiatan membersihkan lingkungan sekolah dan membuat poster yang mengajak siswa lain untuk menjaga kebersihan.