Posts made by SILMI NUR'AFIFAH 2213053129

Nama : Silmi Nur’Afifah
NPM : 2213053129
Kelas : 3H

Identitas jurnal
Halaman : 1-10
Nama penulis : : Lia Yuliana, M.Pd
Judul : Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini

Pembahasan:

Menurut Sjarkawi, 2005: 29 Nilai moral diartikan sebagai isi mengenai keseluruhan tatanan yang mengatur perbuatan, tingkah laku, sikap dan kebiasaan manusia dalam masyarakat berdasarkan pada ajaran nilai, prinsip dan norma.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000: 52-55) nilai moral memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Berkaitan dengan tanggung jawab kita
2. Berkaitan dengan hati nurani
3. Mewajibkan
4. Bersifat formal
Nilai-nilai moral yang bersifat objectivistic dikategorikan sebagai moral kesusilaan, seperti kejujuran, keadilan, keikhlasan, tanggung jawab dan lain-lain. Adapun nilai-nilai moral yang bersifat relativistic
dikategorikan sebagai moral kesopanan, seperti berbicara secara sopan, hormat kepada orang yang lebih tua, tidak bertamu pada jam istirahat dan sebagainya.

Menurut Isjoni, 2009: 19-24, Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami
proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Anak usia dini merupakan
anak yang berusia 0-6 tahun.

Hamid Darmadi, (2007: 56-57) Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
dapat dilakukan dengan berbagai macam metode yaitu:
1. Metode Bermain
2. Metode Bercerita
3. Metode Pemberia Tugas
4. Metode Bercakap-cakap

Cara Pelaksanaan Penanaman Nilai-nilai moral pada anak usia dini dapat diselenggarakan melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diselenggarakan sebelum jenjang Sekolah Dasar. PAUD dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, non formal, dan/atau informal.
Pada jalur pendidikan formal cara penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini bisa dilakukan melalui kegiatan pembelajaran dengan jadwal tatap muka yang ditentukan yaitu meliputi :
1. Persiapan Kegiatan Pembelajaran
2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran (Penataan lingkungan bermain, Kegiatan Inti Pembelajaran, Kegiatan Penutup)
Nama : Silmi Nur’Afifah
NPM : 2213053129
Kelas : 3H

PENANAMAN NILAI-NILAI MORAL PADA SISWA DI SD NEGERI LAMPEUNEURUT

Identitas jurnal
Nama jurnal: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Prodi PGSD FKIP Unsyiah
Volume: 1
Nomor: 1
Tahun: 2016
Judul: Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Siswa di Sd Negeri Lampeuneurut
Penulis: Ruslan, Rosma Elly, Nurul Aini

Pembahasan:
Penanaman nilai-nilai moral adalah bertujuan menanamkan nilai-nilai moral yang mulai luntur di lingkungan anak-anak akibat pengaruh buruk yang mereka dapatkan sehingga diharapkan anak-anak di masa yang akan datang mempunyai moral yang baik, karena kalau dibiarkan semenjak kecil maka akan mungkin mengahancurkan generasi-generasi muda pada masa yang akan datang.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan merosotnya moral anak, diantaranya yaitu: “a) Penyalahgunaan sebagian ajaran moral, b) Penyalahgunaan Konsep- Konsep Moral, c) Masuknya Budaya Westernisasi (budaya kebarat-baratan), d) Perkembangan Teknologi, e) Lemahnya Mental Generasi Bangsa, dan f) Kurangnya Materi Aplikasi tentang Budi Pekerti” (dalam Anggun,2013:5).

Penanaman nilai-nilai moral bertujuan menanamkan nilai-nilai moral yang mulai luntur di lingkungan anak-anak akibat pengaruh buruk yang mereka dapatkan sehingga diharapkan anak-anak di masa yang akan datang mempunyai moral yang baik, karena kalau dibiarkan semenjak kecil maka akan mungkin mengahancurkan generasi-generasi muda pada masa yang akan datang. Guru menanamkan nilai-nilai moral kepada siswa melalui semua mata pelajaran, dengan cara menyisispkan nilai- nilai moral tertentu, ataupun guru itu sendiri yang menjadi contoh panutan karena jika guru memberikan contoh yang konkret kepada siswa maka akan lebih cepat untuk diterima.

Adapun nilai-nilai moralitas dan budi pekerti yang perlu ditanamkan pada jenjang Sekolah Dasar adalah sebagai berikut: “1). Nilai Religius, 2). Nilai Sosialitas, 3). Nilai Gender, 4). Nilai Keadilan, 5). Nilai Demokrasi, 6). Nilai Kejujuran, 7). Nilai Kemandirian, 8). Nilai Daya juang, 9). Nilai Tanggung jawab, dan 10). Nilai Penghargaan terhadap lingkungan” (dalam Zuriah, 2007:46-50)
Penanaman nilai-nilai moral bukan hanya dapat dilakukan saat proses belajar mengajar tetapi saat berada di luar kelas juga dapat ditanamkan seperti dilingkungan sekolah maupun di rumah karena dengan adanya berkesinambungan akan menjadikan siswa mempunyai moral yang baik. Dan siswa yang sudah mempunyai nilai moral harus terus dibimbing/diajarkan agar nilai moral tersebut tidak hilang karena apabila sudah ada dasarnya maka segala sesuatu akan lebih mudah.
Nama : Silmi Nur’Afifah
NPM : 2213053129
Kelas : 3H

Pendidikan Moral di Sekolah Dasar
Pendidkan moral adalah usaha yang dilakukan secara terencana untuk mengubah sikap, perilaku, tindakan, perlakukan yang dilakukan peserta didik agar mampu berinteraksi dengan lingkungan masyaratnya sesuai dengan nilai moral dan kebudayaan masyarakat.

Tahap perkembangan moral:
1. Usia 6-12 bulan, orang tua akan menggunakan disiplin untuk memandu, mengendalikan dan melindungi bayi.
2. Usia 12-18 bulan, membuat komitmen dan patuh sesuai dengan keadaan merupakan awal tanda hati nurani perhatian terhadap objek yang cacat atau rusak mencerminkan cemasan diri dalam melakukan hal yang salah.
3. Usia 18-30 bulan, anak mungkin menunjukkan perilaku menolong, rasa bersalah, malu, dan empati mendorong perkembangan moral akurasi terkait mainin dan ruang muncul.
4. Usia 30-36 bulan, fisik berkurang lebih banyak verbal.
5. Usia 3-4 tahun, akruIsme dan perilaku menolong yang lain menjadi lebih lazim motifnya untuk mendapat pujian dan menarik penolakan rasa bersalah dan kepedulian mengenai berbuat salah memuncak.
6. Usia 4-6 tahun, penalaran moral makin fleksibel.
7. Usia 7-8 tahun, penalaran moral makin fleksibel dan perilaku prososial meningkat agresi terutama jenis permusuhan berkurang.
8. Usia 9-11 tahun, penalaran moral makin dipandu oleh rasa keadilan anak ingin menjadi baik untuk memelihara tatanan sosial, agresif beralih ke hubungan.
9. Usia 12-15 tahun, moral mencerminkan peningkatan kesadaran akan keadilan dan pembuat aturan yang kooperatif.
10. Usia 16-20 tahun, relativisme memainkan peran penting dalam penalaran moral.
11. Dewasa muda ( 20-40), penilaian moral bisa menjadi lebih rumit.
12. Dewasa tengah (20-65 tahun) penilaian moral bisa menjadi lebih rumit.
13. Dewasa tua ( usia 65 tahun) penilaian moral bisa menjadi lebih rumit

Implikasi perkembangan sosial dan pribadi anak dalam KBM di sekolah dasar sangat diperlukan baik pribadi maupun sosial karena seorang anak butuh teman untuk proses belajar.

Implikasi identitas gender dalam perkembangan moral anak sekolah dasar, guru sebaiknya mengajarkan murid mengenai identitas gender agar perilaku nilai moral mereka sesuai dengan gendernya, orang tua juga berperan dalam implikasi ini.
Permasalahan serta solusi perkembangan moral anak sekolah dasar
1. Hilangnya kejujuran, solusi dari permasalahan ini yaitu mengajak anak supaya percaya diri dan bersikap jujur.
2. Hilangnya rasa tanggungjawab, solusi dari permasalahan ini mengajarkan tanggungjawab
3. Rendahnya disiplin, solusi dari permasalahn ini yaitu seorang guru dan kepala sekolah ahrus tegas menegakkan peraturan
4. Kurang bisa bekerja sama, solusi dari permasalahn ini yaitu mengajak peserta didk terlibat dalam kerja sama.
5. Mengambil hak orang lain, solusi dari permasalahan ini yaitu membiasakan anak untuk menerima apa yang dimiliki dan tidak mengambil hak orang lain.
Nama : Silmi Nur’Afifah
NPM : 2213053129
Kelas : 3H

Pendidikan Moral Tanggungjawab Diri dalam Keluarga
Tanggungjawab Saya dalam Keluarga
Contoh tanggung jawab yaitu;
1. Mendengarkan nasihat ayah, artinya kita harus mendengarkan nasihat ayah karena seorang ayah lebih tau mana yang baik dan mana yang buruk untuk anaknya.
2. Membantu ibu, artinya menjadi seorang anak yang bertanggungjawab membantu pekekerjaan ibu seperti membersihkan kaca, menemani kakaknya dan menjaga adiknya.
Kepentingan tanggungjawab dalam keluarga sangat penting karena akan menjalin hubungan yang sangat erat dalam keluarga dan menjadikan keluarga yang harmonis. Contohnya ketika libur sekolah berkunjung ke rumah kakek dan nenek, ketika mau pergi ke rumah mengunci pintu rumah, Belajar dengan sungguh-sungguh supaya membanggakan keluarga.
Melaksanakan tanggungjawab terhadap keluarga sangat diperlukan supaya keluarga menjadi bangga, hubungan kekeluargaan menjadi erat. Ketika melaksanakan tanggungjawab akan merasakan senang, bangga karena dapat melaksanakan tanggungjawab dengan baik dan orang tua menjadi bangga.
Nama : Silmi Nur’Afifah
NPM : 2213053129
Kelas : 3H

Nama jurnal : Jurnal Pengabdian Dharma Laksana Mengabdi Untuk Negeri
Nomor : 1
Volume : 3
Halaman : 79 - 84
Tahun terbit : 2019
Nama penulis : Ahmad Yani Nasution, Moh Jazuli
Judul : MENANGKAL DEGRADASI MORAL DI ERA DIGITAL BAGI KALANGAN MILLENIAL

Kegiatan PKM dengan tema “Menangkal Degradasi Moral di Era Digital bagi kalangan Millenial di Mts Insan Madani Kp. Rahong Desa Tegallega Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogo Bogor yang telah dilaksanakan oleh tim pengabdian kepada masyarakat program studi Manajemen Universitas Pamulang terlaksana dengan baik sesuai dengan yang direncanakan. Saran dari pelatihan menangkal degradasi moral dalam rangka kegiatan PKM ini adalah hendaknya tim dosen ataupun berbagai pihak lainnya turut serta dalam mendukung program untuk membuat para generasi muda, termasuk pemuda agar mempunyai bekal moral yang baik yang berguna bagi mereka. Tidak hanya itu Siswa harus diarahkan dan dibantu agar tidak hanya cerdas dalam akdemis tapi juga mempunayi kemampuan softskill yang baik, terutama bagi siswa yang sedang mencari jati diri. Harapannya pelatihan-pelatihan semacam ini dapat terus dilaksanakan dan ditingkatkan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah salah satu kewajiban dosen untuk memenuhi kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi yang menjadi aksi dari keterlibatan perguruan tinggi dalam pembangunan nasional. Dari kegiatan ini, masyarakat juga akan mendapatkan bekal untuk menyelesaikan permasalahan dan menjawab tantangan dalam kehidupannya. Masyarakat juga nantinya akan memberikan pembelajaran bagi perguruan tinggi tentang realitas kehidupan. Diharapkan PKM yang dilaksanakan dengan sasaran Siswa di Mts Insan Madani Kp. Rahong Desa Tegallega Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogo Bogor ini dapat bermanfaat kepada semua pihak yang terlibat pada kegiatan itu.