གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ Aldila seprina 2213053207

Nama : Aldila Seprina
NPM : 2213053207

analisis video 1
membahas dua konsep penting: pendidikan moral dan tanggung jawab dalam keluarga. Pendidikan moral dalam konteks keluarga adalah tentang pengajaran nilai-nilai moral kepada anggota keluarga. Ini termasuk nilai-nilai seperti jujur, tolong-menolong, dan menghormati orang lain. Tujuannya adalah agar anggota keluarga memahami dan menerapkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, juga menyebutkan tanggung jawab dalam keluarga. Tanggung jawab ini mengacu pada peran dan tugas yang dimiliki oleh setiap anggota keluarga. Ini mungkin termasuk membantu dengan pekerjaan rumah, merawat saudara, atau memberikan dukungan emosional satu sama lain. Tanggung jawab ini membantu menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis dan penuh kasih.

Secara keseluruhan, menekankan pentingnya pendidikan moral dan tanggung jawab dalam keluarga untuk membangun hubungan keluarga yang kuat dan bernilai.
Nama : Aldila Seprina
NPM : 2213053207
Hasil analisis video instrumen pengembangan nilai agama dan moral anak usia dini
Ada beberapa instrumen penilaian yang dapat digunakan dalam penilaian perekambnagn moral dan agama pada anak usia dini antara lain; check list, catatan anekdot, running record, fromat percakapan dan format unjuk kerja.
metode yang dipakai dalam menanamkan nilai moral kepada siswanya adalah sebagai berikut: bercerita, bernyanyi, karyawisata, syair, bermain, outbond, bermain peran, diskusi, pembiasaan perilaku, dan teladan.
Implementasi strategi pengembangan nilai agama dan moral dilaksanakan melalui kegiatan rutinitas yaitu mengucap salam dan berjabat tangan, jurnal pagi, bermain bersama teman, membaca ikrar, membaca surah pendek, membaca do'a harian, membaca asmaul husna, kegiatan makan bersama, dan kegiatan sholat zuhur berjamaah.
instrumen penilaian dikelompokkan dalam dua macam yaitu tes dan non tes. Tes ialah kumpulan pertanyaan atau soal yang harus dijawab siswa dengan menggunakan pengetahuan-pengetahuan serta kemampuan penalarannya.
Tujuan dari penanaman nilai agama dan moral anak adalah untuk membentuk sifat, perilaku yang baik sejak usia dini karena anak merupakan generasi penerus
Metode yang digunakan oleh Guru PPKn untuk mengembangkan kecerdasan moral siswa adalah melalui berbagai upaya yang dilakukan, baik di dalam maupun di luar kelas. metode tersebut memberikan contoh teladan yang baik kepada siswa, membiasakan siswa untuk melakukan kebaikan, dan memberikan nasihat kepada siswa.
Nama : Aldila Seprina
Kelas : 2213053207
hasil analisis video etika, nilai dan moral
Nilai pada hakikatnya suatu sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek, namun bukan objek itu sendiri. Nilai merupakan kualitas dari sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, yang kemudian nilai dijadikan landasan, alasan dan motivasi dalam bersikap dan berperilaku baik disadari maupuin tidak disadari. Nilai merupakan harga untuk manusia sebagai pribadi yang utuh, misalnya kejujuran, kemanusiaan (Kamus Bahasa Indonesia, 2000). Nilai akan lebih bermanfaat dalam menuntun sikap dan tingkah laku manusia, maka harus lebih di kongkritkan lagi secara objektif, sehingga memudahkannya dalam menjabarkannya dalam tingkah laku, misalnya kepatuhan dalam norma hukum,
norma agama, norma adat istiadat dll.
Ciri-ciri Nilai
1. Bersifat abstrak yang ada dalam kehidupan manusia.
2. Memiliki sifat normative.
3. Berfungsi sebagai daya dorong atau motivator dan manusia adalah pendukung nilai.
Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia. Seorang yang taat kepada aturan-aturan, kaidah-kaidah dan norma yang berlaku dalam masyarakatnya ,dianggap sesuai dan bertindak benar secara moral. Jika sebaliknya, terjadi sesuatu yang melanggar, pribadi itu dianggap tidak bermoral.
Moral dalam perwujudannya dapat berupa peraturan, prinsip-prinsip yang benar, baik, terpuji, dan mulia. Moral dapat berupa kesetiaan, kepatuhan terhadap nilai dan norma, moral pun dapat dibedakan seperti moral keTuhanan atau agama, moral, filsafat, moral etika, moral hukum, moral ilmu, dan sebagainya.
Nilai, norma dan moral secara bersama mengatur kehidupan masyarakat dalam berbagai aspeknya.
Dalam kehidupannya manusia tidak akan bisa terlepas dari yang namanya nilai, moral dan norma. Yang mana ketiganya tersebut selalu berhubungan dan mempengaruhi kehidupan manusia dalam masyarakatnya. Nilai erat hubungannya dengan manusia, dalam hal etika maupun estetika. Manusia sebagai makhluk yang bernilai akan memaknai nilai dalam dua konteks, pertama akan memandang nilai sebagai sesuatu yang objektif, apabila dia memandang nilai itu ada meskipun tanpa ada yang menilainya. Kedua, memandang nilai sebagai sesuatu yang subjektif, artinya nilai sangat tergantung pada subjek yang menilainya.
Nama : Aldila Seprina
NPM : 2213053207
hasil analisis Jurnal Pedagogik, Vol. 05 No. 01, Januari-Juni 2018
ISSN : 2354-7960, E-ISSN : 2528-5793
https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/pedagogik

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia harmoni berarti
kesetaraan atau seragam.Sedangkan sosial berarti berkaitan dengan
masyarakat atau kepentingan bersama.Harmoni terjadi dalam
kerukunan masyarakat yang ditandai dengan rasa solidaritas/empati.
Harmoni sosial dapat diartikan suatu kondisi yang teratur dengan
ketentraman dalam lingkungan sekitar, harmoni sosial juga merupakan
kondisi yang berpengaruh dalam tercapainya kerukunan masyarakat
untuk kehidupan.
Harmoni sosial sebagai tanggung jawab untuk melindungi
lingkungan sosial sekitar dalam kesatuan dan kerukunan. Dapat
dikatakan harmoni apabila semua interaksi sosial dapat berjalan baik
dan tanpa adanya paksaan yang menjadi penghambat kebebasan.
Harmoni sosial juga merupakan suatu kondisi yang menjelaskan
kesetaraan kehidupan sehari-hari. Dua kata tersebut merupakan kata. yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan, serta selalu
diharapkan oleh masyarakat dalam lingkugan sekitar
1) Harmoni sosial vertikal
Harmoni sosial vertikal merupakan segala upaya usaha
mempersatukan masyarakat majemuk, yang terkait dengan
kemajemukan vertikal. Adapun yang dimaksud dengan
kemajemukan vertikal adalah kondisi yang menggambarkan
susunan sosial masyarakat yang terpolarisasi berdasarkan
kepemilikan kekuasaan, pengetahuan dan kekayaan.
2) Harmoni sosial
Harmoni sosial horizontal merupakan segala upaya untuk
mempersatukan kehidupan masyarkat majemuk yang saling
berkaitan dengan kemajemukan horizontal. Adapun kemajemukan horizontal yang dimaksud adalah kondisi yang
menggambarkan susunansosial masyarakat yang terpolarisasi
berdasarkan keselarasan budaya (suku bangsa, daerah, agama,
dan ras), dan keselarasan tempat tinggal (desa dan kota).
nilai dasar harmoni sosial yang selalu diyakini
masyarakat, yaitu:
1) Nilai rukun, secara ideologi nilai rukun dideskripsikan secara
runtut dengan memberikan timbal balik dan berbagai rintangan
(dikenal dengan sebutan gotong royong) dan proses
mengemukakan pendapat dengan jalan musyawarah.
2) Rasa hormat, nilai ini sangat berkaitan dengan antar individu
atau meliputi segala lingkungan sosial. Pada masyarakat Jawa
biasanya dikenal dengan sistem hirarki, yaitu sikap yang
dilakukan untuk memberikan batasan-batasan antara sesama
manusia dengan yang lainnya.
1) Di dalam individu, harmoni cenderung pada setiap individu dan
proses mempersatukan berbagai bagian tubuh, pikiran, hati, dan
berbagai tujuan hidup dalam semua organ yang berfungsi
dengan baik.
2) Antara individu, memperhatikan setiap individu karena harmoni
dapat dilakukan antara individu-individu pada tingkatan yang
berbeda (keluarga, komunitas, bangsa, dan dunia).
3) Harmoni antara manusia dan alam semesta, cenderung memiliki
hubungan termasuk manusia dan dunia dengan tujuan akhir
untuk mewujudkan harmoni yang baik.
Nama : Aldila Seprina
NPM : 2213053207

Hasil analisis jurnal MENANGKAL DEGRADASI MORAL DI ERA DIGITAL BAGI
KALANGAN MILLENIAL
Ahmad Yani Nasution, Moh Jazuli
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang
mengatasi degradasi moral dan etika generasi muda di era digital adalah memberikan pendidikan moral dan etika sejak dini. Orang tua dan pengasuh dapat memainkan peran penting dalam memberikan contoh moral dan etika yang benar kepada anak-anak mereka.
Degradasi moral merupakan bentuk dari melemahnya suatu nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat yang mengarah pada terbentuknya benturan budaya baru. Peristiwa ini menyimpang dari kebiasaan dan adat pada masyarakat sebagai akibat buruk dari perkembangan teknologi.
turunnya atau merosotnya akhlak remaja karena disebabkan dari berbagai hal yaitu dari faktor ekstern dan faktor intern. Adapun faktor-faktor tersebut ialah, faktor ekstern lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat dan faktor intern ialah, kecanggihan teknologi atau elektronik, pengaruh budaya.
Salah satu permasalahannya adalah dekadensi moral yang menyimpang dari pancasila. Faktor-faktor penyebab dekadensi moral yaitu faktor keluarga, lingkungan, media sosial, kurangnya iman, dan kontrol diri yang lemah.
Cara penanaman moral yang dapat dilakukan guru adalah melalui bercerita, karyawisata, bernyanyi serta lewat syair/ sajak. Salah satu tujuan dalam pendidikan adalah membentuk dan mengembangkan moral peserta didik.
Banyak oknum pejabat publik yang memunculkan perilaku buruk dengan cara melakukan pelanggaran-pelanggaran. Kemerosotan moral di ranah ini ditunjukkan dengan banyaknya korupsi dan kasus lainnya.

Korupsi semakin ke sini semakin diwajarkan. Banyak kasus penyimpangan norma yang terjadi di kalangan politik. Seperti dugaan pidana pencucian uang dalam kasus yang menjerat mantan pejabat ditjen pajak, Kementerian Keuanga diduga melakukan gratifikasi. Lalu di Kementerian Agama juga telah terjadi korupsi penggandaan kitab suci Alquran.
Era digital ini berpengaruh dalam terbentuknya citra public figure dalam membantu mereka dalam menaikkan popularitas. Dengan kata lain, apa yang mereka pertontonkan pada publik menjadi suatu daya tarik yang menjadikan bagaimana masyarakat memandang mereka.

Kesempurnaan yang mereka miliki yang dipertontonkan di depan umum, bisa menjadi salah satu kesempatan yang mereka manfaatkan untuk melakukan hal-hal yang kurang baik dan sebenarnya tidak patut dipertontonkan. Ini merupakan salah satu degradasi moral oleh pabrik figur yang dicontoh masyarakat.