གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ Murti Sari Dewi

Teknik Informatika D Genapa -> FORUM JAWABAN ANALISIS VIDEO

Murti Sari Dewi གིས-
Assalamualaikum wr.wb.
Nama : MURTI SARI DEWI
NPM : 2115061124
Kelas : PSTI D
Izin memberikan analisis video pembelajaran 4 mengenai “Perkembangan Konstitusi yang Berlaku di Indonesia”

Semenjak neraga kita merdeka, Indonesia telah mengalami empat kali perubahan konstitusinya. Pertama, pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia telah memiliki konstitusi yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 yaitu UUD 1945. Kedua, berubah menjadi RIS dan konstistusi menjadi UUD RIS. Ketiga, Berubah menjadi kesatuan dan konstitusi yang berlaku adalah UUD Sementara 1950, kemudian pada tahun 1955 dibentuklah konstituante yang bertujuan membentuk suatu konstitusi negara, namun pada akhirnya konstituante mangalami kegagalan. Keempat, dengan berakhirnya kontituate tersebut, indonesia Kembali pada konstitusi UUD 1945 melalui dekret presiden 1959, namun dengan beberapa perubahan. Perubahan UUD 1945 pada tahun 1959 juga sempat menjadi perdebatan karena dinilai mengubah keseluruhan UUD 1945. Namun, perubahan tersebut tidak mengubah UUD 1945 secara keseluruhan yang disahkan pada 18 Agustus 1945. Dokumen yang sah dan berlaku sejak masa reformasi hingga saat ini adalah UUD 1945 yang disahkan pada tahun 1959 dan ditambah dengan 4 lampiran hasil amandemen I, II, III, dan IV.

Akhirnya setelah masa reformasi, dokumen yang dianggap sebagai dokumen UUD yang asli dan jadikan pegangan adalah naskah UUD 1945 5 Juli 1959, beserta 4 lampiran perubahan yang telah disepakati pada tahun 1999 yang menyatakan bahwa Indonesia setuju untuk mengadakan perubahan Addendum.

Sekian analisis saya, terima kasih.
Wassalamualaikum wr.wb.

Teknik Informatika D Genapa -> ANALISIS KASUS

Murti Sari Dewi གིས-
Assalamualaikum Wr.Wb.
Nama : MURTI SARI DEWI
NPM : 2115061124
Kelas : PSTI D
Izin memberikan analisis kasus “GLOBALISASI IPTEK”

1. Menurut pendapat saya, masalah tentang pengaruh globalisasi ini adalah masalah yang tidak bisa di remehkan begitu saja. Ada banyak tantangan yang akan di hadapi bangsa Indonesia apalagi saat ini kita memasuki era zaman revolusi 4.0 yang membuat banyak hal di segala aspek menjadi semakin berkembang pesat. Meskipun juga banyak kelebihan dan kemudahan yang dapat kita nikmati juga karenanya.
Globalisasi memunculkan berbagai masalah baru dalam kehidupan kita. Mengingat pluralitas yang tinggi di Indonesia menyebabkan mudahnya terjadi disintegrasi bangsa. Masyarakat yang beragam latar belakang, suku, bahasa, adat, dan lain sebagainya, terkadang menimbulkan konflik di dalamnya. Sikap etnosentrisme juga salah satu sebab yang dapat menimbulkan disentegrasi bangsa. Hal ini terjadi dikarenakan sifat egois dari masyarakat yang memiliki sifat tersebut dan akhirnya menimbulkan permasalahan internal antar masyarakat yang berujung konflik.
Oleh sebab itu kita sebagai masyarakat Indonesia harus belajar memfilter dampak-dampak yang kurang positif dari arus globalisasi ini dan tidak terlalu fanatic terhadap salah satu suku saja serta menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air Indonesia yang bisa di mulai dari lingkungan masyarakat dengan saling menghargai perbedaan yang ada supaya tidak terjadi perpecahan.

2. Beberapa hal yang dapat kita lakukan agar kebudayaan Indonesia menjadi pemersatu dibalik keberagaman dan plural bangsa Indonesia adalah:
1) Bersikap selektif terhadap arus globalisasi yang marak saat ini, jangan sampai kita menggunakan budaya luar secara berlebihan sehingga kita sendiri meninggalkan budaya kita di Indonesia. Serta kita juga harus memanfaatkan IPTEK yang berkembang pesat sebagai sarana kita untuk ikut memperkenalkan budaya kita Indonesia kepada negara luar.
2) Memberikan pemahaman kepada masyarakat sedini mungkin tentang arti dari ‘Bhineka Tunggal Ika’ yang artinya berbeda-beda tetapi teteap satu jua. Sehingga meskipun kita terdiri dari berbagai suku, adat, agama, bahasa, dan lainnya kita teteap memegang teguh pendirian bahwa kita tetap satu, yaitu Indonesia.
3) Menumbuhkan sikap toleransi di antara sesame, baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat atau pada lingkup yang lebih besar lagi. Sikap saling menghargai dan tolong menolong adalah salah satu factor yang bisa mempererat tali persatuan, sehingga meski kita hidup di lingkungan masyarakat yang heterogeny kita dapat hidup dengan damai.

Sekian analisis saya, terima kasih.
Wassalamualaikum wr.wb.

Teknik Informatika D Genapa -> FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

Murti Sari Dewi གིས-
Assalamualaikum wr.wb.
Nama : MURTI SARI DEWI
NPM : 2115061124
Kelas : PSTI D
Izin memberikan analisis jurnal pembelajaran 3 mengenai “INTEGRASI NASIONAL
SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA”

Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Dengan demikian, integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan: bangsa Indonesia. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. Singkat kata, integrasi pada dasarnya menyatukan lintas identitas untuk satu kepentingan bersama.

Seperti kita ketahui bahwa Indonesia dikaruniai alam yang elok dengan iklim subtropis yang bersahabat dan tanah yang subur. Ia adalah negara dengan 17.504 pulau, 1.068 suku bangsa, dan memiliki sedikitnya 665 bahasa daerah. Indonesia juga kaya dengan spesies langka. Baik flora maupun fauna. Bertolak dari gambaran tersebut, maka pada dasarnya pluralitas bagi bangsa Indonesia adalah takdir. Sehingga muncullah faham sentrisme yang kemudian melahirkan misalnya, etnosentrisme, religisentrisme, politksentrisme, dan seterusnya.

Etnosentrime merupakan kecenderungan untuk berfikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Etnosentrisme kian menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Dalam jangka panjang bukannya tak mungkin akan menyebabkan menyempitnya rasa integrasi nasional, karena integrasi cenderung lebih didasarkan pada faktorfaktor etnis dan faktor daerah semata.
Dengan demikian, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia sangatlah penting karena pada dasarnya tujuannya adalah menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.

Sekian analisis saya, terima kasih.
Wassalamualaikum wr.wb.