Posts made by RACHEL.DWYANA21 RACHEL.DWYANA21

PSPD PKN Kelas A 2022 -> ANALISIS KASUS

by RACHEL.DWYANA21 RACHEL.DWYANA21 -
Nama : Rachel Dwyana Pamarta
NPM : 2118011017
Kelas : A
ProdiI : Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran

Analisis Soal

1. Bagaimana pendapat dan sikap Anda terhadap sejumlah masalah dan tantangan yang saat ini sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia? Apakah hal itu dapat menyebabkan disintegrasi bangsa Indonesia? Mengapa hal ini terjadi?
Jawab :

Masalah dan tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini adalah globalisasi. Saat ini kita telah memasuki era globalisasi, yang dimana waktu, ruang, dan jarak bukan lagi menjadi pembatas. Globalisasi dapat berpengaruh terhadap perubahan nilai-nilai budaya suatu bangsa. Yang mau tidak mau, suka tidak suka telah datang dan menggeser nilai-nilai yang telah ada. Nilai-nilai tersebut, ada yang bersifat positif ada pula yang bersifat negatif. Semua ini merupakan ancaman, tantangan, dan sekaligus sebagai peluang bagi bangsa ini untuk berkreasi dan berinovasi di segala aspek kehidupan, khususnya pada generasi muda Indonesia.Di era globalisasi, pergaulan antarbangsa semakin kental. Batas antarnegara hampir tidak ada artinya, batas wilayah tidak lagi menjadi penghalang. Di dalam pergaulan antarbangsa yang semakin kental itu, akan terjadi proses akulturasi, saling meniru, dan saling mempengaruhi di antara budaya masing-masing. Adapun yang perlu dicermati dari proses akulturasi tersebut adalah proses lunturnya nilai budaya suatu bangsa itu sendiri, sebagai contoh yaitu : munculnya sikap individualistis, konsumerisme, semakin menonjolnya sikap materialistis, dan lunturnya budaya leluhur dari semulanya.

Arus informasi yang semakin pesat mengakibatkan akses masyarakat terhadap nilai-nilai asing yang negatif semakin besar. Apabila proses ini tidak segera dibendung, akan berakibat lebih serius ketika pada puncaknya masyarakat tidak bangga lagi pada bangsa dan negaranya. Pada genersi muda hal ini merupakan masalah yang serius karena mereka adalah tunas penerus bangsa, yang jika tidak dibendung akan mengancam eksistensi dan ciri luhur bangsa ini. Apalagi sekarang ini memasuki era globalisasi, dimana jalinan informasi dan komunikasi sudah saling terbuka di seluruh dunia. Kehadiran globalisasi memang membawa dampak yang baik juga terhadap kehidupan kita, karena kita sekarang lebih bisa berinteraksi dan mendapat lebih banyak ilmu pengetahuan dari bangsa lain sehingga kita tidak terpuruk dalam keterbelakangan.
 
Namun dampak negatif yang ditimbulkan juga besar sekali untuk memicu terjadinya disintegrasi suatu bangsa. Kebalikan dari integrasi adalah disintegrasi. Jika integrasi berarti penyatuan, keterpaduan antar elemen atau unsur yang ada didalamnya, maka diintegrasi dapat diartikan ketidakpaduan, keterpecahan di antara unsur yang ada. Jika integrasi terjadi konsesus maka disintegrasi dapat menimbulkan konflik atau perseteruan dan pertentangan. Beberapa dampak negative dari globalisasi :
a. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang2
b. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
c. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya baratyang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
d. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda.

Hal tersebut mencerminkan bahwa, globalisasi dapat dengan mudah mengubah nilai-nilai budaya yang sudah ada sebelumnya.Pada masyarakat, hal ini tentu sangat membahayakan. Hal tersebut didasarkan pada mulai mutimbulnya sifat individualistis di masyarakat, minimnya tenggang rasa dan semangat gotong royong. Yang sudah jelas banyak negara lain mengenal budaya masyarakat Indonesia sangat ramah tamah sebelumnya. Belum lagi aksi teror, yang baru-baru ini marak terjadi. Ada sebagian kelompok masyarakat bangsa ini yang menganut pandangan ekstim dan radikal, yang menolak landasan bangsa ini yaitu Pancasila sebagai pedoman hidupnya, yang tentu sangat berbahaya bagi integritas bangsa ini kedepan. Hal-hal ini tentunya dapat mengubah identitas bangsa ini, yang sebelumnya populer dengan bangsa yang menjunjung tinggi nilai multikultur yang Bhenika Tunggal Ika yang memiliki kesatuan sangat erat serta masyarakatnya yang sangat berjiwa ketimuran.

Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme Langkah-langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai-nilai nasionalisme antara lain yaitu :
a. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.
b. Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik-baiknya.
c. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-baiknya.
d. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar-benarnya dan seadil-adilnya.
e. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.Dengan adanya langkah-langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa.


2. Apa yang perlu dilakukan agar kebudayaan Indonesia sebagai pemersatu dibalik keberagaman dan pluralnya bangsa Indonesia?
Jawab :

Selain memiliki wilayah yang luas, juga kaya akan keragaman budaya. Baik keragaman suku, ras, etnis, budaya, dan agama. Keragaman ini tersebar di seluruh wilayah Nusantara, mulai dari Sabang sampai Merauke. Keragaman yang ada di Nusantara dapat menjadi kekuatan tersendiri untuk bangsa Indonesia. Kendati demikian, keanekaragaman tersebut juga bisa memicu permasalahan bila tidak ada persatuan dalam masyarakat.

Oleh karena itu, masyarakat harus bersatu agar dapat hidup dengan damai dan tenteram. Selain itu, masyarakat juga harus menjaga keanekaragaman budaya agar kebudayaan di Indonesia tidak terkikis oleh perkembangan zaman dan juga memanfaatkan kebudayaan tersebut sebagai alat pemersatu bangsa. Berikut cara menjaga persatuan dan keberagaman dan bangsa :
a. Menerapkan Semboyan Bhinneka tunggal Ika
Untuk menjaga persatuan dalam keanekaragaman, masyarakat harus menerapkan semboyan Indonesia, yakni Bhinneka Tunggal Ika yang artinya “berbeda-beda tetap satu juga”. Semboyan tersebut mengajarkan bangsa Indonesia untuk menjunjung tinggi persatuan tanpa membeda-bedakan suku, budaya, agama, bahasa, dan lainnya.
b. Mempelajari Budaya Indonesia
Era digital mempermudah budaya asing untuk masuk ke Indonesia. Budaya asing yang masuk dapat menggeser budaya lokal yang sudah diwariskan turun-temurun. Agar hal tersebut tidak terjadi, kita sebagai masyarakat harus tetap menghargai dan menjaga budaya Indonesia. Salah satu caranya dengan mempelajari budaya di Tanah Air. Dengan mempelajarinya, kita akan semakin memahami dan mencintai budaya sendiri. Selain itu, budaya tersebut juga dapat diwariskan kepada generasi mendatang.
c. Mencintai Produk dalam Negeri
Menjaga persatuan dalam keberagaman bisa dilakukan dengan cara sederhana, misalnya mencintai dan membeli produk dalam negeri. Melalui cara tersebut, kita dapat mengurangi impor barang dari luar dan mendukung produk karya anak bangsa.
d. Saling Menghargai Satu Sama Lain
Setiap masyarakat harus saling menghargai satu sama lain untuk memelihara persatuan bangsa. Dengan begitu, masyarakat dapat hidup berdampingan tanpa adanya pertengkaran.

Sumber :
Ismail, Hartati S. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan Kosep Dasar Kehidupan Berbangsa dan Benegara di Indonesia. Jawa Timur : Penerbit Qiara Media
Dewi IM. 2012 Konflik dan Disintegrasi di Indonesia. Jurnal Kajian Sejarah. 6(1) : 91-102