Secara teori memang seperti itu bu, tapi pelaksanaan di lapangan banyak sekali kendala nya. Teringat 1 tahun yang lalu,saat baru pulang dari PPG, banyak sekali ide-ide di otak saya untuk melaksanakan pembelajaran yang bisa mengaktifkan siswa, tapi setelah kembali di sekolah, semua nya jadi mentah karena anak yang tidak aktif, waktu yang terbatas, tuntutan penyelesaian materi sebelum UAS, dan lain sebagainya. Ujung-ujungnya saya balik lagi ke metode konvensional, dan saat ditanya anak-anak lebih memilih untuk di suapi ketimbang mereka mencari sendiri ;(
Kiriman dibuat oleh Ummi Fitriyani
KTP -> Diskusi -> Diskusi -> Re: Diskusi
Jika semua mapel menerapkan hal ideal seperti itu, kira-kira siswa stress apa tidak ya pak? belum lagi kalau ada kendala biaya, sedangkan untuk beli kuota saja mereka harus nguli di gudang dulu (rata-rata murid di tempat saya begitu soalnya). Jika ada 13 mapel dengan 13 karya kok saya ga bisa membayangkan yaa :) jadi solusi yang terbaik nya bagaimana ya?
KTP -> Diskusi -> Diskusi -> Re: Diskusi
Pembelajaran PAIKEM & PAIMO yang menitikberatkan pada keaktifan siswa, guru sebagai motivator ternyata banyak menemui kendala terutama di sekolah-sekolah yang input pengetahuan siswanya rendah. Memang seharusnya hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi guru yang mengajar, bagaimana mengolah input rendah tersebut bisa menghasilkan output yang tinggi. Tapi, pada pelaksanaannya, siswa tidak mau aktif padahal sudah diberi stimulus, siswa cenderung minta "disuapi" oleh gurunya.
Kendala ini sering saya hadapi di lapangan, apalagi pelajaran yang saya ampu adalah pelajaran kimia. Guru sudah mengajak berlari, murid masih jalan di tempat. Kalaupun ada yang aktif, hanya 1 - 2 orang saja dari 30 siswa dalam satu kelas. Yang lain cenderung pasrah. Bagaimana mengatasi masalah tersebut?
KTP -> Diskusi
Sebenarnya ruang lingkup Teknologi Pendidikan itu luas yaa..tapi kenapa masih dipermasalahkan tentang ke linear an saat kita mengambil prodi ini dengan bidang ilmu kita sebelumnya ☹️ berharap mudah-mudahan kebijakan nya berubah,karena memang Teknologi Pendidikan diperlukan di semua bidang ilmu