Posts made by Heni Afirika Sari
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Heni Afirika Sari
Npm : 1913053057
1. Pendidikan demokrasi dalam arti luas dapat dilakukan baik secara informal, formal, dan non formal. Secara informal, pendidikan demokrasi bisa dilakukan dilingkungan keluarga yang menumbuhkembangkan nilai-nilai demokrasi. Secaraformal, pendidikan demokrasi dilakukan di sekolah, baik dalam bentuk intra atauekstrakurikuler. Sedang secara nonformal pendidikan demokrasi berlangsung pada kelompok masyarakat, lembaga swadaya, partai politik, pers, dan lain-lain. Hal yang sangat penting dalam pendidikan di sekolah adalah mengenai kurikulum pendidikan demokrasi yang menyangkut dua hal, yaitu penataan dan isimateri. Penataan menyangkut pemuatan pendidikan demokrasi dalam suatu kegiatan kurikuler, apakah secara eksplisit dimuat dalam suatu mata pelajaran ataumata kuliah, ataukah disisipkan ke dalam mata pelajaran umum. Merujuk pada prinsip-prinsip pemerintah yang demokratis di bawah Rule of Low, maka pendidikan kewarganegaraan memegang posisi penting guna membangun kultur warga negara yang demokratis. Pendidikan kewarganegaraan mengemban tugas menyiapkan peserta didik menjadi warganegara yang demokratis dan bertanggung jawab untuk mendukung tegaknya negara demokrasi. Pendidikan sekolah memiliki misi sebagai pendidikan politik demokrasi di Indonesia. Jadi PKn mempunyai tugas membelajarkan demokrasi secara demokratis kepada peserta didik.
2. PPKn sebagai Pendidikan moral dan karakter merupakan salah satu misi yang harus diemban. Misi lain adalah sebagai pendidikan politik/pendidikan demokrasi, pendidikan hukum, pendidikan HAM dan bahkan sebagai pendidikan anti korupsi, dibandingkan dengan mata pelajaran lain, mata pelajaran PPKn dengan agama memiliki posisi sebagai ujung tombak dalam pendidikan moral dan karakter. Maksudnya dalam kedua mata pelajaran itu, pendidikan moral dan karakter harus menjadi tujuan pembelajaran. Perubahan moral dan karakter peserta didik merupakan usaha yang disengaja atau direncanakan bukan sekedar dampak atau pengiring. Hal ini dapat ditunjukan bahwa komponen PPKn adalah pengetahuan, keterampilan, moral dan karakter kewarganegaraan. Dengan kata lain tanpa adanya kebijakan pengintegrasian, pendidikan moral dan karakter kedalam berbagai mata pelajaran, PPKn harus mengembangkan pendidikan moral dan karakter. Lebih-lebih dengan adanya kebijakan pengembangan pendidikan moral dan karakter yang terintegrasi, maka hal ini merupakan tantangan untuk menunjukan bahwa PPKn sebagai ujung tombak yang tajam bukan tumpul bagi pendidikan moral dan karakter. Sementara fungsi dari PPKn itu sendiri adalah sebagai wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil, bermoral dan berkarakter yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia, dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berpikiran, bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945. Pembelajaran PPKn sangat penting diberikan kepada peserta didik dikarenakan Indonesia masih cenderung rendah dalam hal moral dan karakter, khususnya di dalam lingkungan sekolah sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti, kekerasan, pembunuhan, pemerkosaan, tawuran antara pelajar dan lain sebagainya. Namun semua hal diatas sedikit demi sedikit mulai teratasi, karena guru PPKn dan mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan mampu memberikan teladan yang baik.
3. Teori belajar adalah suatu teori yang di dalamnya terdapat tata cara pengaplikasian kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa, perancangan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas maupun di luar kelas. Banyak teori yang mengatakan mengenai pembelajaran diantaranya teori behavioristik, teori belajar berproses, dan teori kognitif. Teori banyak dideskripsikan oleh para ahli, diantaranya teori gagne dan teori skenner mengenai teori belajar berproses.
4. a. Strategi pembelajaran adalah sebuah cara atau metode yang bisa diterapkan selama proses belajar mengajar di dalam kelas. Strategi ini umumnya digunakan untuk mengefektifkan waktu, membantu siswa supaya aktif, dan meningkatkan semangat belajar.
b. Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar.
c. Metode pembelajaran adalah sebuah proses sistematis dan teratur yang dilakukan oleh guru atau pendidik dalam menyampaikan materi kepada siswanya
d. Media pembelajaran adalah sarana atau alat yang di gunakan pendidik untuk menyampaikan pembelajaran atau materi kepada peserta didik.
Strategi, model, metode dan media pembelajaran saling berhubungan satu sama lain karena strategi pembelajaran di laksanakan sebelum pembelajaran karena strategi ialah rencana yang di buat sebelum memulai pembelajaran. Dalam merancang pembelajaran tersebut dibutuhkan model dan metode pembelajaran yang akan di gunakan. Dalam pelaksanaannya pendidik memerlukan alat atau sarana untuk mempermudah pendidik dalam menyampaikan pesan yang hendak di sampaikan kepada peserta didik.
5. Media untuk anak SD kelas rendah
a. Media gambar
Media gambar adalah suatu media visual yang hanya dapat dilihat saja,, akan tetapi tidak mengandung unsur suara atau audio. Atau definisi Media gambar yang lainnya adalah segala sesuatu yang dapat diwujudkan secara visual kedalam bentuk 2 “dua” dimensi sebagai curahan ataupun pemikiran yang bermacam-macam misalnya seperti: potret, slide, lukisan, film, strip, opaque proyektor dan sebagainya (Dosen Pendidikan, 2021).
Kelebihan media gambar
Menurut Sadiman (2002: 29) (dalam Karyati, 2017: 315), kelebihan media gambar yaitu :
1. Sifatnya konkrit, gambar lebih realitis menunjukkan masalah dibandingkan dengan media verbal semata.
2. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
3. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dimasa lampau bisa kita lihat seperti apa adanya.
4. Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
5. Gambar dapat memperjelas suatu masalah.
6. Siswa mudah memahaminya.
7. Bisa menampilkan gambar, grafik atau diagram.
8. Bisa dipergunakan di dalam kelas, dirumah maupun dalam perjalanan dalam kendaraan.
9. Dapat dipergunakan tidak hanya untuk satu orang.
10. Dapat dipergunakan untuk memberikan umpan balik.
b. Media Flip Chart
Menurut Susilana, dkk (2009:87) (dalam Pratiwi dan Mulyani, 2013: 4) papan balik (Flipchart) adalah “lembaran-lembaran kertas menyerupai album atau kalender berukuran 50x75 cm, atau ukuran yang lebih kecil 21x28 cm sebagai flipbook yang disususn dalam urutan yang diikat pada bagian atasnya”. papan balik (Flipchart) dapat digunakan sebaai media penyampaian pesan pembelajaran. Dalam penggunaannya dapat dibalik jika pesan dalam lembaran depan sudah ditampilkan dan diganti dengan lembaran berikutnya yang sudah disediakan. Sedangkan menurut Indriana (2011:66) (dalam Pratiwi dan Mulyani, 2013: 4) media papan balik (Flipchart) adalah lembaran kertas berbentuk album atau kalender yang berukuran agak besar sebagai flipbook, yang disusun dalam urutan yang diikat pada bagian atasnya.
Menurut Susilana.dkk (2009:88) (dalam Pratiwi dan Mulyani, 2013: 4-5) kelebihan media flipchart adalah:
1. Mampu menyajikan pesan pembelajaran secara ringkas dan praktis karena pada umumnya berukuran sedang lebih kecil dari standart ukuran whiteboard, maka pesan pembelajaran disajikan secara ringkas mencakup pokok-pokok materi pembelajaran. Hal ini penting dilakukan dalam pembelajaran dimana pokok-pokok sajian informasi disajikan melalui media presentasi yang bertujuan untuk memfokuskan perhatian siswa dan membimbing alur materi yang disajikan.
2. Dapat digunakan di dalam ruangan atau luar ruangan, yaitu media ini tidak menggunakan arus listrik sehingga jika harus digunakan di luar ruangan yang tidak ada saluran listrik tidak jadi masalah.
3. Bahan pembuatan relatif murah yaitu bahan dasar pembuatan papan balik (Flipchart) adalah kertas sebagai media untuk menuangkan gagasan ide dan informasi pembelajaran. Kertas yang dibutuhkan tidak spesifik harus menggunakan kertas tertentu, namun semua jenis kertas pada dasarnya dapat digunakan diantaranya adalah kertas karton, atau bisa juga digunakan buffalo papper. Harga kertas ini murah dan terjangkau. Selain kertas, bahan lain yang dibutuhkan untuk membuat papan balik (Flipchart) adalah kayu untuk penyangga dan alas penyangga yang dapat dibuat dari bahan kayu lapis (triplek).
4. Mudah dibawa kemana-mana (Moveable)
5. Meningkatkan kreativitas belajar siswa, yaitu dilihat bentuk penyajiannya dan desain.
[14/10 12.36] Heni Afirika Sari: Media untuk anak SD kelas tinggi
A. Media Visual
Media visual adalah suatu metode dalam pembelajaran dengan memanfaatkan alat-alat peraga sehingga siswa dapat melihat menggunakan indra penglihatan mereka. Dengan menggunakan media visual siswa dapat dilatih agar menggunakan kemampuan mengingat, mengucapkan kembali yang diketahui, dan juga bertindak untuk mengambil dan memutuskan yang benar. Model belajar seperti ini akan dapat meningkatkan minat belajar siswa dan menguji kemampuan mereka secara bertahap.
*Kelebihan media visual
1. Dapat memberikan kesempatan semaksimal mungkin bagi siswa untuk melaksanakan tugas-tugas nyata, atau tugas-tugas simulasi,dan mengurangi transfer dalam belajar.
2. Dapat memberikan pengalaman secara langsung kepada siswa.
3. Penyajiannya secara langsung tidak verbalisme.
4. Dapat menunjukkan objek secara utuh.
5. Dapat menunjukkan struktur secara utuh dan jelas.
b. Media audio-visual
Menurut Hujair AH. Sanaky (2009: 102) (dalam Musamdriyah, H. 2009. 33-34) media audio-visual adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. Paduan antara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan obyek aslinya. Alat–alat yang termasuk dalam kategori media audio-visual adalah televisi, video-VCD, sound slide, dan film.
Kelebihan media audio-visual
1. Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu.
2. Mampu menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu secara realistis dalam waktu yang singkat.
3. Film dapat membawa anak dari negara yang satu ke negara yang lain dan dari masa yang satu ke masa yang lain.
4. Film dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan
Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat
Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa
5. Mengembangkan imajinasi peserta didik
Memperkelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang lebih realistik
Sangat kuat memengaruhi emosi seseorang.
6. Film sangat baik menjelaskan suatu proses dan dapat menjelaskan suatu keterampilan dan lain-lain
7. Semua peserta didik dapat belajar dari film, baik yang pandai maupun yang kurang pandai
8. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar (Yudhi Munasi, 2008: 116) (dalam Musamdriyah, H. 2009. 33-34)