PT DigitalTech adalah perusahaan yang bergerak di
bidang elektronik konsumer. Perusahaan ini telah mengadopsi Internet of
Things (IoT) untuk memonitor persediaan barang secara real-time di gudang
dan menggunakan Sistem ERP (Enterprise Resource Planning) untuk
mengelola semua proses dari pembelian, penjualan, hingga pengendalian
persediaan.
Namun, setelah 3 bulan implementasi IoT, perusahaan menemui
beberapa masalah yang mengindikasikan adanya ketidaksesuaian data antara sistem
ERP dengan data fisik di gudang.
Berikut adalah data persediaan yang ada di sistem ERP untuk
bulan Juli 2025:
|
Tanggal
|
Kegiatan
|
Jumlah (unit)
|
Harga per unit (Rp)
|
|
1 Juli
|
Saldo awal
|
1.000
|
100.000
|
|
5 Juli
|
Pembelian
|
500
|
105.000
|
|
10 Juli
|
Penjualan
|
600
|
150.000
|
|
15 Juli
|
Pembelian
|
300
|
110.000
|
|
20 Juli
|
Penjualan
|
400
|
150.000
|
|
25 Juli
|
Penyesuaian Fisik
|
1.200
|
-
|
Perbedaan yang ditemukan:
- Data
IoT menunjukkan adanya 1.000 unit barang yang tercatat secara
fisik, namun di sistem ERP tercatat 1.200 unit.
Pertanyaan:
- Analisis
Kritis: Apa penyebab potensial dari perbedaan antara data fisik dan
data sistem ERP yang tercatat melalui IoT?
- Dalam
menghadapi perbedaan ini, bagaimana Anda sebagai manajer pengendalian
persediaan akan memanfaatkan teknologi lebih lanjut (misalnya analisis
data, AI, atau Machine Learning) untuk mencegah masalah serupa terjadi
lagi?
- Sebagai
Chief Financial Officer (CFO) perusahaan, bagaimana Anda akan
melaporkan masalah ini kepada pihak manajemen terkait potensi risiko
finansialnya? Apa yang harus diperbaiki dalam sistem laporan persediaan
yang ada?