Diskusi dimulai oleh Dr. PUJIATI, S.Pd., M.Pd. -

DMP RPL2025 -> CASE STUDY

oleh Dr. PUJIATI, S.Pd., M.Pd. - -

Pak Arif adalah seorang guru IPS di SMP yang mengajar di kelas VIII. Ia selalu menyampaikan materi berdasarkan urutan di buku paket dan lebih banyak menggunakan metode ceramah. Penilaian yang ia gunakan masih berfokus pada ulangan harian pilihan ganda dan isian singkat.

Pak Arif menganggap pembelajarannya sudah sukses karena:

  • Materi selesai tepat waktu,
  • Siswa mendapat nilai ulangan di atas KKM, dan
  • Kelas berjalan tertib.

Namun, dalam sebuah kegiatan supervisi akademik, kepala sekolah mengamati bahwa:

  • Siswa terlihat pasif,
  • Tidak ada aktivitas eksplorasi atau diskusi,
  • Materi IPS hanya dianggap sebagai hafalan fakta, tanpa dikaitkan dengan konteks sosial masyarakat.

Kepala sekolah menyarankan agar Pak Arif mendesain ulang pembelajaran IPS agar lebih kontekstual, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, dan melibatkan siswa dalam memahami dinamika sosial yang terjadi di masyarakat.

 

PERTANYAAN:

  1. Analisislah kesenjangan antara praktik pembelajaran Pak Arif dan prinsip pembelajaran sukses dalam konteks pendidikan IPS.
  2. Mengapa perencanaan pembelajaran kontekstual dan berorientasi pada keterampilan berpikir kritis penting dalam pembelajaran IPS? Jelaskan kaitannya dengan tujuan pendidikan IPS.
  3. Rancanglah sebuah skenario singkat pembelajaran IPS yang menunjukkan penerapan perancangan pembelajaran efektif dan kontekstual untuk topik: "Permasalahan Sosial di Lingkungan Sekitar". Sertakan tujuan pembelajaran, strategi, dan bentuk penilaiannya.