Discussions started by Dr. PUJIATI, S.Pd., M.Pd. -

DMP RPL2025 -> CASE STUDY

by Dr. PUJIATI, S.Pd., M.Pd. - -

SMP Negeri 3 di sebuah daerah pinggiran kota sedang mengalami penurunan minat belajar siswa dalam mata pelajaran IPS. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa:

  1. Siswa menganggap pembelajaran IPS membosankan dan tidak relevan dengan kehidupan mereka.
  2. Metode pengajaran guru masih bersifat ceramah, tanpa integrasi teknologi atau pendekatan kontekstual.
  3. Guru kesulitan merancang pembelajaran yang melibatkan keterampilan berpikir kritis, reflektif, dan partisipatif.
  4. Media dan sumber belajar IPS terbatas pada buku teks cetak, tanpa adanya variasi atau penyesuaian terhadap kondisi lokal.
  5. Penilaian hanya berbasis tes hafalan, belum mengukur keterampilan analisis sosial, pemecahan masalah, atau nilai-nilai kewargaan.

Pihak sekolah ingin mengembangkan desain sistem pembelajaran IPS yang lebih relevan, kontekstual, dan mendorong partisipasi aktif siswa. Untuk itu, pihak sekolah melibatkan mahasiswa program magister pendidikan IPS sebagai konsultan pengembangan sistem pembelajaran.

Pertanyaan:

  1. Analisislah permasalahan dalam kasus di atas dengan menggunakan konsep dan prinsip dasar desain sistem pembelajaran! Apa saja akar masalahnya dari perspektif desain pembelajaran IPS?
  2. Jelaskan prosedur dan langkah-langkah sistematis dalam merancang sistem pembelajaran IPS yang kontekstual dan partisipatif, menggunakan salah satu model desain pembelajaran yang relevan!
  3. Berikan rekomendasi inovatif untuk media, pendekatan, dan teknik evaluasi yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPS agar sesuai dengan karakteristik siswa dan tujuan pendidikan IPS!
  4. Kembangkan kerangka desain sistem pembelajaran IPS untuk satu tema tertentu (misalnya: keberagaman sosial, perubahan sosial, lingkungan hidup, atau lainnya), dengan memuat:

DMP2025 -> CASE STUDY

by Dr. PUJIATI, S.Pd., M.Pd. - -

Sebuah SMA unggulan di kota besar memiliki akses lengkap terhadap fasilitas teknologi seperti LMS, proyektor interaktif, perangkat mobile siswa, dan koneksi internet. Namun, hasil evaluasi menunjukkan bahwa pembelajaran IPS belum berdampak signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis, empati sosial, dan kepekaan terhadap isu-isu global.

Beberapa temuan dari observasi dan wawancara:

  1. Guru masih menggunakan metode ceramah meskipun tersedia teknologi digital.
  2. Siswa tidak dilibatkan secara aktif dalam proses belajar, meskipun sebagian besar memiliki potensi tinggi dalam berpikir analitis.
  3. Topik-topik seperti konflik global, perubahan sosial, dan isu lingkungan hanya diajarkan dari buku teks.
  4. Penilaian masih berfokus pada hafalan fakta dan definisi, belum menyentuh kompetensi abad 21.
  5. Sekolah ingin menerapkan pendekatan berbasis teknologi yang aktif dan kolaboratif, dengan menerapkan model pembelajaran yang mendorong keterlibatan aktif siswa dalam menyelesaikan masalah sosial nyata melalui model ASSURE.

 

Pertanyaan:

  1. Analisislah akar permasalahan dalam kasus tersebut dari perspektif prinsip desain pembelajaran berbasis teknologi! Mengapa keberadaan fasilitas teknologi tidak otomatis meningkatkan kualitas pembelajaran?
  2. Jelaskan secara rinci bagaimana model ASSURE dapat digunakan untuk merancang ulang pembelajaran IPS pada tema “Konflik Global dan Upaya Perdamaian”! Uraikan masing-masing tahap ASSURE dan bagaimana penerapannya dapat mengatasi masalah yang ada.
  3. Lakukan refleksi kritis-holistik terhadap kelebihan dan keterbatasan model ASSURE dalam pembelajaran IPS kontekstual. Bagaimana model ini dapat mendukung pendidikan IPS yang memadukan aspek kognitif, afektif, dan sosial?
  4. Rancanglah desain pembelajaran singkat berbasis ASSURE untuk topik tersebut, dengan mencakup:
  • Analisis Karakteristik Peserta Didik
  • Tujuan Pembelajaran
  • Metode dan Media
  • Keterlibatan Siswa
  • Penilaian dan Umpan Balik

 


DMP2025 -> CASE STUDY

by Dr. PUJIATI, S.Pd., M.Pd. - -

SMA Negeri Z berlokasi di wilayah yang mengalami konflik horizontal akibat perbedaan etnis dan budaya. Sekolah tersebut ingin menguatkan pemahaman siswa terhadap nilai-nilai toleransi, keberagaman, dan integrasi sosial melalui pembelajaran IPS. Namun, hasil observasi menunjukkan beberapa permasalahan:

  1. Materi pembelajaran masih bersifat kognitif dan normatif, tidak menyentuh pengalaman langsung siswa.
  2. Pendekatan pembelajaran minim melibatkan siswa dalam kegiatan pemecahan masalah sosial nyata.
  3. Guru belum memiliki pemahaman yang sistematis tentang bagaimana merancang pembelajaran yang kontekstual dan mendorong partisipasi aktif siswa.
  4. Penilaian siswa tidak mencerminkan kompetensi sikap dan keterampilan sosial yang seharusnya dikembangkan dalam IPS.
  5. Sekolah ingin membuat modul pembelajaran IPS berbasis proyek (project-based learning) yang terintegrasi dalam sistem pembelajaran yang sistematis, menggunakan model Dick & Carey.

 

Pertanyaan:

  1. Analisislah kasus di atas dengan menggunakan prinsip dan elemen utama dalam model Dick & Carey! Identifikasi akar masalah dari perspektif sistem pembelajaran dan keterkaitannya dengan desain instruksional.
  2. Jelaskan secara sistematis langkah-langkah dalam Model Dick & Carey yang dapat diterapkan untuk merancang modul pembelajaran IPS bertema “Toleransi dalam Keberagaman Sosial”! Jelaskan juga bagaimana tiap langkah dapat mengatasi permasalahan di sekolah tersebut.
  3. Berikan analisis kritis mengenai kekuatan dan keterbatasan penerapan model Dick & Carey dalam konteks pembelajaran IPS di sekolah yang multikultural. Sejauh mana model ini dapat mendorong pembelajaran holistik?
  4. Susunlah prototipe sederhana dari desain pembelajaran (dalam bentuk ringkasan) berdasarkan Model Dick & Carey untuk topik "Toleransi dalam Keberagaman" yang mencakup:
  • Tujuan Pembelajaran
  • Analisis Instruksional
  • Strategi Pembelajaran
  • Media dan Sumber Belajar
  • Bentuk Evaluasi Otentik

DMP2025 -> CASE STUDY

by Dr. PUJIATI, S.Pd., M.Pd. - -

SMP Negeri 3 di sebuah daerah pinggiran kota sedang mengalami penurunan minat belajar siswa dalam mata pelajaran IPS. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa:

  1. Siswa menganggap pembelajaran IPS membosankan dan tidak relevan dengan kehidupan mereka.
  2. Metode pengajaran guru masih bersifat ceramah, tanpa integrasi teknologi atau pendekatan kontekstual.
  3. Guru kesulitan merancang pembelajaran yang melibatkan keterampilan berpikir kritis, reflektif, dan partisipatif.
  4. Media dan sumber belajar IPS terbatas pada buku teks cetak, tanpa adanya variasi atau penyesuaian terhadap kondisi lokal.
  5. Penilaian hanya berbasis tes hafalan, belum mengukur keterampilan analisis sosial, pemecahan masalah, atau nilai-nilai kewargaan.

Pihak sekolah ingin mengembangkan desain sistem pembelajaran IPS yang lebih relevan, kontekstual, dan mendorong partisipasi aktif siswa. Untuk itu, pihak sekolah melibatkan mahasiswa program magister pendidikan IPS sebagai konsultan pengembangan sistem pembelajaran.

Pertanyaan:

  1. Analisislah permasalahan dalam kasus di atas dengan menggunakan konsep dan prinsip dasar desain sistem pembelajaran! Apa saja akar masalahnya dari perspektif desain pembelajaran IPS?
  2. Jelaskan prosedur dan langkah-langkah sistematis dalam merancang sistem pembelajaran IPS yang kontekstual dan partisipatif, menggunakan salah satu model desain pembelajaran yang relevan!
  3. Berikan rekomendasi inovatif untuk media, pendekatan, dan teknik evaluasi yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPS agar sesuai dengan karakteristik siswa dan tujuan pendidikan IPS!
  4. Kembangkan kerangka desain sistem pembelajaran IPS untuk satu tema tertentu (misalnya: keberagaman sosial, perubahan sosial, lingkungan hidup, atau lainnya), dengan memuat:

MPPE C2025 -> CASE STUDY

by Dr. PUJIATI, S.Pd., M.Pd. - -

Seorang mahasiswa program studi pendidikan Ekonomi ingin meneliti pengaruh penggunaan media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa selama pembelajaran daring. Namun, ia merasa bingung dalam menyusun langkah-langkah penelitian yang sistematis. Ia juga tidak yakin apakah akan menggunakan pendekatan kualitatif atau kuantitatif, serta bagaimana menyusun instrumen penelitiannya.

Sebagai calon peneliti, Anda diminta untuk menganalisis situasi tersebut dan membantu menyusun prosedur penelitian yang tepat, mulai dari identifikasi masalah hingga penyusunan laporan penelitian.

 

Pertanyaan:

  1. Analisislah pendekatan penelitian yang paling sesuai untuk kasus tersebut! Jelaskan alasan Anda.
  2. Sebutkan dan jelaskan secara sistematis langkah-langkah/prosedur penelitian yang perlu dilakukan oleh mahasiswa tersebut.
  3. Identifikasi potensi masalah dalam pelaksanaan penelitian tersebut dan berikan solusi atas masalah tersebut.
  4. Jelaskan bagaimana instrumen penelitian dapat disusun dan diuji kevalidannya dalam penelitian ini.