Discussions started by Dr. PUJIATI, S.Pd., M.Pd. -

PAK A2025 -> CASE STUDY 2

by Dr. PUJIATI, S.Pd., M.Pd. - -

Perusahaan A mengimplementasikan sistem Perpetual dan menggunakan metode Average Cost untuk menghitung nilai persediaan. Pada awal bulan, persediaan perusahaan A terdiri dari 200 unit barang dengan harga Rp60.000 per unit. Di pertengahan bulan, perusahaan A membeli 300 unit barang dengan harga Rp55.000 per unit. Pada akhir bulan, perusahaan A menjual 350 unit.

Pertanyaan:

  1. Tentukan harga pokok penjualan (HPP) menggunakan metode Average Cost.
  2. Hitunglah nilai persediaan akhir.
  3. Bagaimana penerapan sistem perpetual dalam hal pengendalian biaya dapat membantu perusahaan A membuat keputusan yang lebih baik dalam strategi pembelian untuk bulan berikutnya?

PAK A2025 -> CASE STUDY 1

by Dr. PUJIATI, S.Pd., M.Pd. - -

Diketahui:

Perusahaan X menggunakan sistem Perpetual dalam pencatatan persediaan, sementara perusahaan Y menggunakan sistem Periodik. Kedua perusahaan tersebut membeli barang dagangan yang sama sebanyak 1.000 unit dengan harga beli Rp50.000 per unit. Pada akhir bulan, perusahaan X mencatat adanya penurunan harga jual menjadi Rp45.000 per unit, sedangkan perusahaan Y tidak mencatat perubahan harga jual hingga akhir bulan.

Pertanyaan:

  1. Bagaimana dampak perubahan harga jual terhadap nilai persediaan akhir kedua perusahaan jika keduanya menggunakan metode FIFO? Jelaskan langkah-langkah perhitungannya!
  2. Apa keuntungan dan kelemahan dari masing-masing sistem, terutama dalam hal pengendalian persediaan dan laporan keuangan?
  3. Dalam situasi perusahaan X, bagaimana penurunan harga jual dapat mempengaruhi strategi manajemen persediaan dan keputusan pembelian di masa depan?

PAK A2025 -> CASE STUDY

by Dr. PUJIATI, S.Pd., M.Pd. - -

CV Multi Niaga adalah perusahaan dagang yang menjual bahan bangunan. Perusahaan ini ingin membandingkan dua sistem pencatatan persediaan: periodik dan perpetual. Berikut ini adalah data transaksi selama bulan Januari 2025:

Tanggal

Transaksi

1 Jan

Persediaan awal: 200 unit @ Rp20.000

5 Jan

Pembelian: 300 unit @ Rp22.000

10 Jan

Penjualan: 250 unit @ Rp35.000

15 Jan

Pembelian: 150 unit @ Rp23.000

20 Jan

Penjualan: 200 unit @ Rp35.000

31 Jan

Persediaan akhir fisik: 200 unit

Gunakan metode FIFO (First In First Out) untuk perhitungan.

 

Diminta:

  1. Buatlah perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) untuk bulan Januari 2025 menggunakan:
  • Sistem periodik
  • Sistem perpetual
Bandingkan hasil HPP dari kedua sistem. Jelaskan mengapa bisa berbeda meskipun metodenya sama (FIFO). Evaluasi kelebihan dan kekurangan kedua sistem tersebut untuk perusahaan dengan volume transaksi tinggi.

PAK A2025 -> CASE STUDY

by Dr. PUJIATI, S.Pd., M.Pd. - -

Pada tanggal 31 Desember 2023, PT. KLM akan menyusun laporan keuangan. Berikut adalah data yang diperoleh dari buku besar dan jurnal perusahaan:

Data Saldo Akun:

Akun

Debit (Rp)

Kredit (Rp)

Kas

10.000.000

Piutang Usaha

7.500.000

Persediaan

5.000.000

Peralatan

20.000.000

Utang Usaha

4.000.000

Modal Pemilik

15.000.000

Pendapatan Jasa

12.000.000

Beban Gaji

3.000.000

Beban Penyusutan

1.500.000

Beban Lain-lain

800.000

Ayat Penyesuaian:

  1. Beban Penyusutan: Perusahaan menghitung penyusutan untuk peralatan sebesar Rp 2.000.000.
  2. Piutang Usaha: Sebagian piutang yang telah tercatat sebesar Rp 500.000 diperkirakan tidak dapat ditagih dan perlu dibentuk cadangan piutang tak tertagih.
  3. Beban Gaji: Terdapat gaji yang harus dibayar sebesar Rp 1.200.000 yang belum tercatat.
  4. Persediaan: Perusahaan menemukan bahwa persediaan akhir tahun berkurang menjadi Rp 4.500.000.

Diminta:

  1. Susunlah neraca lajur berdasarkan data yang diberikan.
  2. Hitunglah saldo normal dan posting ke kolom Neraca dan Laba Rugi.
  3. Tentukan laba atau rugi bersih setelah penyesuaian.

PAK A2025 -> CASE STUDY 2

by Dr. PUJIATI, S.Pd., M.Pd. - -

Toko ELOK adalah toko perlengkapan alat tulis. Pada akhir periode 31 Agustus 2025, data berikut diperoleh:

  • Persediaan barang dagang awal: Rp25.000.000
  • Pembelian selama bulan Agustus: Rp75.000.000
  • Persediaan akhir berdasarkan fisik: Rp20.000.000

Jika  digunakan metode periodik dalam pencatatan persediaan.

Diminta:

  1. Hitung Harga Pokok Penjualan (HPP) dan buatlah ayat jurnal penyesuaian persediaan.
  2. Analisis pengaruh kesalahan dalam pencatatan persediaan akhir terhadap laba bersih.