Posts made by Avip Andreansyah

PSPS_SLTL_Kelas A_Ganjil_2021/2022 -> Forum Diskusi

by Avip Andreansyah -
assalamualaikum wr. wb.
saya avip andreansyah npm 2013033039 ijin menjawab terkait bagaimana teknik wawancara yang baik.

Wawancara adalah suatu proses penting untuk melaksanakan penelitian khususnya penelitian kualitatif. Wawancara adalah sebuah teknik penggalian data. Wawancara sejarah lisan digunakan untuk mengisi kekosongan sumber tertulis dalam sejarah.
Adapun jenis-jenis Wawancara, yaitu:
1. Wawancara mendalam
2. Wawancara dengan petunjuk umum.
3. Wawancara baku terbuka.
4. Wawancara terstruktur.
5. Wawancara tidak terstruktur.
Metode dalam sejarah lisan dimulai dengan persiapan, pelaksanaan, dan pembuatan indeks serta transkripsi. Langkah-langkah dalam melakukan wawancara, yaitu:
1. Identifikasi
2. Menentukan jenis Wawancara.
3. Menyiapkan alat perekam.
4. Merancang dan menggunakan protokol.
5. Menentukan lokasi Wawancara.
6. Izin partisipasi.
7. Fokus dan selesai tepat waktu.

Wawancara sejarah lisan berbeda dengan tradisi lisan. Perbedaannya dapat dilihat dari sejarah lisan mencakup metode penyimpanan dan pengumpulan informasi kesejarahan, tidak ada sumber tertulis, tidak terbatas kebudayaan lisan, diperoleh dengan wawancara, adanya saksi disampaikan langsung . Sedangkan tradisi lisan yaitu penelitian sejarah, terbatas lisan, didapatkan langsung, tidak ada kesaksian mata, informan terlibat, dan disampaikan turun temurun .

Sekian jawaban dari saya Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Assalamualaikum warrahnatullahi wabarakatuh
saya avip andreansyah npm 2013033039
ijin menjawab

ciri khas yunani kuno menurut saya
Peradaban Yunani Kuno memiliki keistimewaan karena ketinggiannya di bidang filsafat, sastra, astronomi, dan ilmu-ilmu lainnya. Hanya saja, ilmu filsafat membuat peradaban ini menjadi lebih istimewa ketika di lapangan muncul sekelompok filsuf yang telah meletakkan dasar-dasar ilmu ini pada peradaban Yunani, seperti Socrates, Aristoteles, dan Plato.

Namun di bidang agama, bangsa Yunani Kuno cukup bobrok. Mereka meninggalkan penyembahan kepada Allah SWT dan justru menuhankan banyak dewa. Setiap satu dewa merefleksikan satu sisi dari sisi-sisi kehidupan dan alam. Di samping semua itu, mereka juga menaruh perhatian terhadap olahraga. Mereka menyelenggarakan pertandingan-pertandingan olahraga setiap empat tahun sekali di Kota Olympia, dan itulah yang diadopsi oleh masyarakat modern saat ini ke dalam event olahraga Olimpiade.

Yunani Kuno melewati banyak fase peradaban. Zaman keemasan berlangsung sekitar 600-300 SM. Ketika itu, seni dan budaya mengalami kemajuan pesat. Atas jasa Kaisar Alexander Agung, kebudayaan dan pemikiran orang Yunani bisa tersebar ke seluruh Timur Tengah dan Afrika Utara. Pengaruh peradaban Yunani Kuno ini pula yang mendorong terjadinya gerakan Renaissance (kelahiran kembali) di daratan Eropa Barat serta kebangkitan gerakan Neo-Klasik pada abad ke-18 dan ke-19 di kawasan Eropa dan Amerika.

ciri khas romawi kuno menurut saya
Peradaban Romawi sering kali dikelompokan sebagai 'klasik antik' bersama dengan Yunani kuno, sebuah peradaban yang menginspirasikan banyak budaya Romawi Kuno. Romawi Kuno banyak menyumbangkan pada pengembangan hukum, perang, seni, literatur, arsitektur, dan bahasa dalam dunia Barat dan sejarahnya terus memiliki pengaruh besar dalam dunia sekarang ini.

Negara Romawi bertahan selama kira-kira hampir seribu tahun, yaitu 500 tahun sebelum kelahiran al-Masih dan 500 tahun sesudah kelahirannya.

Peradaban Romawi terkenal dengan peniruannya terhadap bentuk-bentuk peradaban Yunani. Mereka membangun teater, arena-arena pertunjukan, jembatan-jembatan, taman-taman, dan tempat tinggal. Mereka juga mahir dalam seni ukir patung dan gambar. Selain itu, sastra komedi juga berkembang dengan pesat dalam peradabannya.

Kebudayaan Romawi mendapat unsur-unsur pokok dari kebudayaan Etrusia dan Yunani. Hal ini berarti kebudayaan Romawi merupakan hasil perpaduan dari kebudayaan Yunani dan Etrusia, tanpa ada unsur-unsur dari kebudayaan Romawi sendiri.

Dalam bidang ilmu pengetahuan, bangsa Romawi bukanlah pencipta teori-teori, tetapi pelaksana teori yang telah ada sejak zaman peradaban Yunani kuno. Bila sarjana Yunani adalah ahli teori, sarjana Romawi adalah ahli praktik. Dengan ini, mata rantai perkembangan ilmu pengetahuan yang seakan-akan putus menjadi tumbuh kembali.