Misal:
Pada vessel awal, karena KD = 1, maka distribusi zat terlarut dalam kedua fasa (S dan M) adalah sama yaitu masing-masing 1/2. Pada pemindahan pertama, zat terlarut di fasa M dialirkan ke vessel 1, lalu ke dalam vessel 0 ditambah pelarut M yang baru dengan volume yg sama dg awal. Maka pada vessel 0 dan vessel 1 jumlah zat terlarut masing-masing 1/2. Setelah dikocok dan dibiarkan setimbang maka zat terlarut terdistribusi ke dalam kedua fasa, karena KD = 1 maka komposisi zat terlarut dalam kedua fasa tersebut adalah sama, yaitu 1/4, sehingga distribusi zat terlarut dalam vessel 0 adalah 1/4 : 1/4; demikian juga dalam vessel 1....dst...