silahkan upoad ppt presentasi serta tanya jawab pada kolom forum ini
Nama Anggota kelompok 3 :
1. Cahaya Anis Kamila 2111021012
2. Navra Cantika 2111021088
3. Nurul Zakhfa 2111021008
4. Filza Listiana 2111021032
5. Annisa Mardhotila 2111021104
6. Zita Iztihari 2151021014
1. Nabila Arnelis Julian 2111021018
2. Atika Putri Sherlyanti 2111021040
3. Dewi Nur Huly 2111021045
4. Ria Nitami 2111021074
5. Dinda Chairunnissa Abdullah 2111021089
6. Mezha Ramonterina 2151021001
2. Atika Putri Sherlyanti 2111021040
3. Dewi Nur Huly 2111021045
4. Ria Nitami 2111021074
5. Dinda Chairunnissa Abdullah 2111021089
6. Mezha Ramonterina 2151021001
Sesi Tanya Jawab
Daftar Pertanyaan
Daftar Pertanyaan
Pertanyaan 1 :
Ditanyakan oleh : Windy Rahmaillah (2111021028)
Pertanyaannya : Sikap dan perilaku dipengaruhi oleh kepribadian itu ada 4 dan diantara sikap dan perilaku tersebut terdapat sikap otoriter dan machiavelliasnm. Otoriter berarti paham yang ada di sebuah organisasi mengenai perbedaan kekuasaan dan status sedangkan machiavellianism merupakan perilaku seseorang dalam mendapatkan keuntungan pribadi dengan cara memperoleh kekuasaan dan melakukan manipulasi terhadap orang lain. Bagaimana cara atau upaya yang dapat dilakukan untuk terhindar dari kedua sikap (Otoriter dan Machiavellianism), serta bagaimana cara menghadapi orang – orang yang memiliki kedua sikap tersebut.
Pertanyaan 2 :
Ditanyakan oleh : Vania Balqis (2111021075)
Pertanyaannya : Dalam suatu organisasi pasti umumnya memiliki konflik serta dibutuhkan cara untuk mengatasi konflik tersebut. Menurut kalian, apakah konflik memiliki manfaat dalam pencapaian tujuan suatu organisasi.
Pertanyaan 3 :
Ditanyakan oleh : Dian Putri Anggraini (2111021083)
Pertanyaannya : Disonasi kognitif adalah sebuah kondisi mengalami pertentangan antara dua sikap atau antara sebuah sikap dan perilaku. Jika kita mengalami kondisi disonasi tersebut, bagaimana cara kita untuk dapat menghadapi kondisi tersebut, serta apa upaya yang dapat kita lakukan agar tidak kembali masuk atau terjerumus dalam kondisi tersebut.
Pertanyaan 1 : Windy Rahmaillah 2111021028
Penjawab : Atika Putri Sherlyanti 2111021040
Jawaban :
Sifat otoriter biasanya didapatkan melalui pertemanan maupun lingkungan. Seseorang mungkin saja mempunyai sifat unggul dan juga kemampuan yang tidak dimiliki orang lain, tetapi mustahil jika semua sifat dan kemampuan ada pada diri seseorang.
Lalu, bagaimana cara kita untuk menjauhkan diri dari sifat otoriter dan individualis? Kita harus menyadari penuh bawasannya akibat yang ditimbulkan dari perilaku tersebut akan berdampak buruk tidak hanya pada diri sendiri, melainkan terhadap masyarakat disekitar kita.
Lalu bagaimana cara mengatasi astasan yg memiliki sifat otoriter? Namanya atasan dalam sebuah perusahaan pasti punya kuasa mengatur bawahannya. Sifatnya yang otoriter atau bossy juga wajar saja, namun jika sudah berlebihan memang terkadang membuat jengkel. Bisanya cuma jadi ‘tukang merintah,’ tapi tidak mau memberikan solusi jika anak buah mengalami kendala dalam menyelesaikan pekerjaannya. Apalagi kerap memberikan tugas di luar job desk dengan alasan ingin kamu berkembang. Nah, agar tidak menjadi stres, coba siasati dengan berbagai cara seperti
1. Jangan terlalu diambil hati
Apapun yang dikatakan atasan, ambil saja bagian yang positifnya.
2. Bersikap ramah
Tak ada salahnya menebar senyum atau menyapa atasan.
3. Tunjukkan prestasi kerja
Fokus saja pada tanggung jawab pekerjaan. Tak perlu banyak memusingkan perilaku bossy si bos.
4. Berani mengambil sikap
Jangan takut berpendapat meski atasan terkenal otoriter. Kemukakan ide anda dan hargai pendapat yang berbeda.
5. Bersikap profesional
Dalam dunia kerja, sikap profesional harus dikedepankan. Tak peduli apakah atasan Anda otoriter atau tidak.
6. Komunikasi
Pilih strategi komunikasi yang tepat kepada atasan. Kenali dulu karakternya, lalu cari cara menghadapinya. Atasan yang otoriter biasanya suka disanjung.
Lalu untuk sikap machiavellianism, Kita umumnya mengenal tiga kepribadian utama, yaitu introver, extrover, dan ambiver. Namun ada juga yang namanya kepribadian machiavellian.
kepribadian machiavellian adalah istilah untuk mereka yang punya kecenderungan berpikir strategis, menipu, dan bahkan manipulatif dan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan mereka. Mereka juga punya sifat egosentrisme. Untuk menghindari pribadi ini kita harus menginstrospeksi diri dahulu, kemudian ubah pola pikir dan juga lingkungan karena itu adalah faktor utama dr sifat tersebut. Sedangkan untuk mengatasi atasan yang memiliki sifat ini
1. Bersikap tegas
Walaupun hanya bawahan, kamu harus berani bersikap tegas. Katakan bahwa perlakuan bos kamu salah.
2. Berani menolakKatakan saja padanya bahwa kamu tengah menyelesaikan deadline pekerjaan yang lebih penting atas permintaan big bos misalnya. Terus terang dan berani menolak akan lebih baik.
3. Curhat dari hati ke hati.
Coba sesekali sampaikan langsung unek-unekmu ke atasan. Siapa tahu, dia masih punya hati dan rasa empati kepada anak buahnya.
Penjawab : Atika Putri Sherlyanti 2111021040
Jawaban :
Sifat otoriter biasanya didapatkan melalui pertemanan maupun lingkungan. Seseorang mungkin saja mempunyai sifat unggul dan juga kemampuan yang tidak dimiliki orang lain, tetapi mustahil jika semua sifat dan kemampuan ada pada diri seseorang.
Lalu, bagaimana cara kita untuk menjauhkan diri dari sifat otoriter dan individualis? Kita harus menyadari penuh bawasannya akibat yang ditimbulkan dari perilaku tersebut akan berdampak buruk tidak hanya pada diri sendiri, melainkan terhadap masyarakat disekitar kita.
Lalu bagaimana cara mengatasi astasan yg memiliki sifat otoriter? Namanya atasan dalam sebuah perusahaan pasti punya kuasa mengatur bawahannya. Sifatnya yang otoriter atau bossy juga wajar saja, namun jika sudah berlebihan memang terkadang membuat jengkel. Bisanya cuma jadi ‘tukang merintah,’ tapi tidak mau memberikan solusi jika anak buah mengalami kendala dalam menyelesaikan pekerjaannya. Apalagi kerap memberikan tugas di luar job desk dengan alasan ingin kamu berkembang. Nah, agar tidak menjadi stres, coba siasati dengan berbagai cara seperti
1. Jangan terlalu diambil hati
Apapun yang dikatakan atasan, ambil saja bagian yang positifnya.
2. Bersikap ramah
Tak ada salahnya menebar senyum atau menyapa atasan.
3. Tunjukkan prestasi kerja
Fokus saja pada tanggung jawab pekerjaan. Tak perlu banyak memusingkan perilaku bossy si bos.
4. Berani mengambil sikap
Jangan takut berpendapat meski atasan terkenal otoriter. Kemukakan ide anda dan hargai pendapat yang berbeda.
5. Bersikap profesional
Dalam dunia kerja, sikap profesional harus dikedepankan. Tak peduli apakah atasan Anda otoriter atau tidak.
6. Komunikasi
Pilih strategi komunikasi yang tepat kepada atasan. Kenali dulu karakternya, lalu cari cara menghadapinya. Atasan yang otoriter biasanya suka disanjung.
Lalu untuk sikap machiavellianism, Kita umumnya mengenal tiga kepribadian utama, yaitu introver, extrover, dan ambiver. Namun ada juga yang namanya kepribadian machiavellian.
kepribadian machiavellian adalah istilah untuk mereka yang punya kecenderungan berpikir strategis, menipu, dan bahkan manipulatif dan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan mereka. Mereka juga punya sifat egosentrisme. Untuk menghindari pribadi ini kita harus menginstrospeksi diri dahulu, kemudian ubah pola pikir dan juga lingkungan karena itu adalah faktor utama dr sifat tersebut. Sedangkan untuk mengatasi atasan yang memiliki sifat ini
1. Bersikap tegas
Walaupun hanya bawahan, kamu harus berani bersikap tegas. Katakan bahwa perlakuan bos kamu salah.
2. Berani menolakKatakan saja padanya bahwa kamu tengah menyelesaikan deadline pekerjaan yang lebih penting atas permintaan big bos misalnya. Terus terang dan berani menolak akan lebih baik.
3. Curhat dari hati ke hati.
Coba sesekali sampaikan langsung unek-unekmu ke atasan. Siapa tahu, dia masih punya hati dan rasa empati kepada anak buahnya.
Pertanyaan 2 : Vania Balqis 2111021075
Penjawab : Dinda Chairunnissa Abdullah 2111021089
Jawaban : Konflik akan menghambat dalam pencapaian tujuan suatu organisasi. Tetapi, konflik memiliki dampak positif untuk organisasi antara lain:
(1) organisasi menjadi lebih dinamis,
(2) sebagai pengalaman berharga, ke depannya organisasi dapat mendiagnosa kemungkinan terjadinya masalah
(3) pimpinan lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan,
(4) melahirkan pribadi yang kreatif, kritis, dan inovatif,
(5) menumbuhkan sikap toleransi
(6) sebagai sarana pembelajaran dalam menyampaikan pendapat
Penjawab : Dinda Chairunnissa Abdullah 2111021089
Jawaban : Konflik akan menghambat dalam pencapaian tujuan suatu organisasi. Tetapi, konflik memiliki dampak positif untuk organisasi antara lain:
(1) organisasi menjadi lebih dinamis,
(2) sebagai pengalaman berharga, ke depannya organisasi dapat mendiagnosa kemungkinan terjadinya masalah
(3) pimpinan lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan,
(4) melahirkan pribadi yang kreatif, kritis, dan inovatif,
(5) menumbuhkan sikap toleransi
(6) sebagai sarana pembelajaran dalam menyampaikan pendapat
Jawaban dari
Pertaanyaan 3 : Dian Putri Anggraini
NPM : 2111021083
Disonansi kognitif sering kali merupakan akibat dari paksaan atau stres yang tidak dapat dihindari. Misalnya, seorang karyawan tetap bekerja selama pandemi Covid-19. Dia terpaksa pergi ke kantor karena takut dipecat dan mempertahankan penghasilannya. dan perubahan dari kegiatan yang biasa atau rutinitas kantor ke WFH pasti menimbulkan stress karena waktu yang diperlukan untuk mengubah rutinitas itu.
Jika unsur kognitif adalah sesuatu yang diyakini seseorang, dapat berupa dirinya sendiri, tindakannya, atau pengamatan di sekitarnya. Bagaimana cara mengatasi disonansi kognitif?
1. Ubah keyakinan. Kita dapat mengubah keyakinan untuk mengurangi perasaan tidak nyaman disonansi yang muncul.
2. Tambahkan keyakinan baru. Menambahkan informasi atau keyakinan baru dapat membantu mengatasi disonansi kognitif.
3. Tindakan itu dibenarkan selama itu positif bagi diri sendiri atau orang di sekitar.
Dan kognisi itu sendiri adalah semua aktivitas mental yang memungkinkan individu untuk berhubungan, mengevaluasi, dan mempertimbangkan peristiwa, sehingga memungkinkan individu untuk memperoleh pengetahuan setelah fakta. Jadi ketika situasi tersebut terjadi kita mampu mengatasi disonansi, kita akan tahu bagaimana bertindak untuk mencegahnya terjadi lagi
Pertaanyaan 3 : Dian Putri Anggraini
NPM : 2111021083
Disonansi kognitif sering kali merupakan akibat dari paksaan atau stres yang tidak dapat dihindari. Misalnya, seorang karyawan tetap bekerja selama pandemi Covid-19. Dia terpaksa pergi ke kantor karena takut dipecat dan mempertahankan penghasilannya. dan perubahan dari kegiatan yang biasa atau rutinitas kantor ke WFH pasti menimbulkan stress karena waktu yang diperlukan untuk mengubah rutinitas itu.
Jika unsur kognitif adalah sesuatu yang diyakini seseorang, dapat berupa dirinya sendiri, tindakannya, atau pengamatan di sekitarnya. Bagaimana cara mengatasi disonansi kognitif?
1. Ubah keyakinan. Kita dapat mengubah keyakinan untuk mengurangi perasaan tidak nyaman disonansi yang muncul.
2. Tambahkan keyakinan baru. Menambahkan informasi atau keyakinan baru dapat membantu mengatasi disonansi kognitif.
3. Tindakan itu dibenarkan selama itu positif bagi diri sendiri atau orang di sekitar.
Dan kognisi itu sendiri adalah semua aktivitas mental yang memungkinkan individu untuk berhubungan, mengevaluasi, dan mempertimbangkan peristiwa, sehingga memungkinkan individu untuk memperoleh pengetahuan setelah fakta. Jadi ketika situasi tersebut terjadi kita mampu mengatasi disonansi, kita akan tahu bagaimana bertindak untuk mencegahnya terjadi lagi