Nama : octavia aspriani
Npm : 2126061006
kerangka pemikiran adalah dasar pemikiran yang memuat perpaduan antara teori dengan fakta, observasi, dan kajian kepustakaan, yang akan dijadikan dasar dalam kegiatan penelitian.
Dalam definisi tersebut, kerangka berpikir dibuat lebih identik untuk karya tulis ilmiah. Biasanya sudah mulai disusun sebelum melaksanakan kegiatan penelitian, yang memuat semua variabel penelitian yang akan dilakukan.
Kerangka berpikir kemudian bisa dijelaskan atau digambarkan dalam bentuk susunan bagan yang saling terhubung, atau bagan alir. Sehingga dari sumber berbeda, kerangka berpikir diartikan sebagai suatu diagram yang menjelaskan secara garis besar alur logika berjalannya sebuah penelitian.
Sehingga kerangka berpikir pada dasarnya adalah susunan seluruh variabel atau segala sesuatu yang nantinya membantu menjalankan penelitian dengan baik dan benar. Sedangkan dalam karya tulis umum, seperti tulisan non ilmiah.
Kerangka berpikir memuat alur seluruh permasalahan yang akan diceritakan di dalam karya tulis yang dibuat. Mulai dari perkenalan, lalu penyebab konflik, kemudian proses menyelesaikan konflik, dan bagian ending atau penutup. Semua dicantumkan di dalam kerangka pemikiran.
Cara Membuat Kerangka Pemikiran :
1. Membuat atau Menemukan Variabel
Tahap pertama dalam membuat kerangka berpikir adalah membuat atau menemukan variabel penelitian atau tulisan. Misalnya dalam penelitian, maka peneliti perlu menentukan variabel mana yang akan diteliti dalam penelitian tersebut.
Variabel sendiri adalah proses pengelompokan secara logis terhadap dua atau lebih dari atribut dalam penelitian Atribut disini bisa dalam bentuk jenis data, seperti usia dari objek penelitian, wilayah yang akan diteliti, tingkat pendidikan objek, dan lain-lain.
Dalam menentukan variabel, kadang kala peneliti mengalami kesulitan khususnya mahasiswa pada penelitian perdana. Maka dianjurkan untuk kembali melihat judul, sebab judul dari penelitian memuat variabel poko
2. Mencari Tahu Hubungan Antar Variabel
Setelah berhasil menentukan variabel di tahap pertama, maka tahap kedua dalam membuat kerangka pemikiran adalah mencari tahu hubungan antar variabel tersebut. Suatu penelitian tentu membutuhkan dua atau lebih variabel yang saling berhubungan.
Sehingga keduanya mendukung kegiatan penelitian itu sendiri dan mendapatkan hasil penelitian yang diinginkan, dan tentunya dijamin akurat. Hubungan variabel ditentukan berdasarkan hubungan langsung di lapangan.
3. Mencari Referensi
Tahap ketiga dalam pembuatan kerangka pemikiran adalah mencari referensi. Kegiatan penelitian membutuhkan referensi yang cukup untuk menguatkan topik penelitian secara teori dan bukti dari hasil penelitian yang relevan.
Referensi atau sumber penelitian bisa diambil dari buku ilmu pengetahuan, artikel online, jurnal ilmiah, jurnal cetak di perpustakaan, hasil wawancara, dan lain sebagainya
4. Memberikan Argumen Teoritis
Tahap berikutnya adalah memberikan argumen teoritis, artinya peneliti dalam menyusun kegiatan penelitian perlu memberikan pendapatnya. Pendapat ini tentunya harus kuat dan logis, dan mengandalkan seluruh data hasil berburu referensi di tahap sebelumnya
5. Menggambarkan Kerangka Berpikir
Tahap akhir dalam pembuatan kerangka pemikiran adalah menggambarkan kerangka berpikir itu sendiri. Jadi, seperti definisi yang dipaparkan di awal kerangka berpikir berbentuk bagan atau diagram.
Maka di tahap akhir tinggal dibuat diagram yang menyebutkan seluruh variabel dalam penelitian. Kemudian diberi keterangan mengenai hubungan semua variabel tersebut, lalu menyebutkan teori yang memperkuat topik, dan sebagainya.
Npm : 2126061006
kerangka pemikiran adalah dasar pemikiran yang memuat perpaduan antara teori dengan fakta, observasi, dan kajian kepustakaan, yang akan dijadikan dasar dalam kegiatan penelitian.
Dalam definisi tersebut, kerangka berpikir dibuat lebih identik untuk karya tulis ilmiah. Biasanya sudah mulai disusun sebelum melaksanakan kegiatan penelitian, yang memuat semua variabel penelitian yang akan dilakukan.
Kerangka berpikir kemudian bisa dijelaskan atau digambarkan dalam bentuk susunan bagan yang saling terhubung, atau bagan alir. Sehingga dari sumber berbeda, kerangka berpikir diartikan sebagai suatu diagram yang menjelaskan secara garis besar alur logika berjalannya sebuah penelitian.
Sehingga kerangka berpikir pada dasarnya adalah susunan seluruh variabel atau segala sesuatu yang nantinya membantu menjalankan penelitian dengan baik dan benar. Sedangkan dalam karya tulis umum, seperti tulisan non ilmiah.
Kerangka berpikir memuat alur seluruh permasalahan yang akan diceritakan di dalam karya tulis yang dibuat. Mulai dari perkenalan, lalu penyebab konflik, kemudian proses menyelesaikan konflik, dan bagian ending atau penutup. Semua dicantumkan di dalam kerangka pemikiran.
Cara Membuat Kerangka Pemikiran :
1. Membuat atau Menemukan Variabel
Tahap pertama dalam membuat kerangka berpikir adalah membuat atau menemukan variabel penelitian atau tulisan. Misalnya dalam penelitian, maka peneliti perlu menentukan variabel mana yang akan diteliti dalam penelitian tersebut.
Variabel sendiri adalah proses pengelompokan secara logis terhadap dua atau lebih dari atribut dalam penelitian Atribut disini bisa dalam bentuk jenis data, seperti usia dari objek penelitian, wilayah yang akan diteliti, tingkat pendidikan objek, dan lain-lain.
Dalam menentukan variabel, kadang kala peneliti mengalami kesulitan khususnya mahasiswa pada penelitian perdana. Maka dianjurkan untuk kembali melihat judul, sebab judul dari penelitian memuat variabel poko
2. Mencari Tahu Hubungan Antar Variabel
Setelah berhasil menentukan variabel di tahap pertama, maka tahap kedua dalam membuat kerangka pemikiran adalah mencari tahu hubungan antar variabel tersebut. Suatu penelitian tentu membutuhkan dua atau lebih variabel yang saling berhubungan.
Sehingga keduanya mendukung kegiatan penelitian itu sendiri dan mendapatkan hasil penelitian yang diinginkan, dan tentunya dijamin akurat. Hubungan variabel ditentukan berdasarkan hubungan langsung di lapangan.
3. Mencari Referensi
Tahap ketiga dalam pembuatan kerangka pemikiran adalah mencari referensi. Kegiatan penelitian membutuhkan referensi yang cukup untuk menguatkan topik penelitian secara teori dan bukti dari hasil penelitian yang relevan.
Referensi atau sumber penelitian bisa diambil dari buku ilmu pengetahuan, artikel online, jurnal ilmiah, jurnal cetak di perpustakaan, hasil wawancara, dan lain sebagainya
4. Memberikan Argumen Teoritis
Tahap berikutnya adalah memberikan argumen teoritis, artinya peneliti dalam menyusun kegiatan penelitian perlu memberikan pendapatnya. Pendapat ini tentunya harus kuat dan logis, dan mengandalkan seluruh data hasil berburu referensi di tahap sebelumnya
5. Menggambarkan Kerangka Berpikir
Tahap akhir dalam pembuatan kerangka pemikiran adalah menggambarkan kerangka berpikir itu sendiri. Jadi, seperti definisi yang dipaparkan di awal kerangka berpikir berbentuk bagan atau diagram.
Maka di tahap akhir tinggal dibuat diagram yang menyebutkan seluruh variabel dalam penelitian. Kemudian diberi keterangan mengenai hubungan semua variabel tersebut, lalu menyebutkan teori yang memperkuat topik, dan sebagainya.