Pertanyaan : Bagaimana menyusun desain/kerangka penelitian kualitatif?
Diskusikan:
1. Mahasiswa terlebih dahulu berpendapat dan menjawab pertanyaan
2. Mahasiswa merespon jawaban dari peserta yang lain
Sertakan Nama dan NPM
Pertanyaan : Bagaimana menyusun desain/kerangka penelitian kualitatif?
Diskusikan:
1. Mahasiswa terlebih dahulu berpendapat dan menjawab pertanyaan
2. Mahasiswa merespon jawaban dari peserta yang lain
Sertakan Nama dan NPM
NAMA : MEIKA PERMATA SARI
NPM : 2126061001
MATA KULIAH : TUGAS 2 METODE PENELITIAN
PERTANYAAN :
Bagaimana menyusun desain/ kerangka penelitian kualitatif?
JAWAB :
Dalam menyusun kerangka penelitian kualitatif terdari beberapa langkah yaitu sebagai berikut :
a) Pendahuluan;
b) Tinjauan pustaka;
c) Metode penelitian;
d) Hasil dan pembahasan;
e) Kesimpulan saran.
Langkah awal yang akan dilakukan adalah menentukan konsep utama yang akan dibahas. Di dukung oleh tinjauan litelatur akan peneliti dapat mengembangkan melalui pengalaman nyata.
Berikutnya memilih paradigma penelitian. Dalam hal ini peneliti memfokuskan pada paradigma kualitatif yaitu pendekatan kontruktif atau naturalistis, interpretative, sudut pandang post, positivist/postmodern.
Peneliti kualitatif lebih menekankan perhatian proses, makna bagaimana orang membuat pengalaman. Peneliti kualitatif merupakan instrumen pokok untuk pengumpulan dan analisa data.
Peneliti kualitatif melibatkan kerja lapangan melalui wawancara dan observasi. Peneliti kualitatif bersifat deskriptif dalam arti peneliti tertarik pada proses, makna dan pemahaman didapat melalui kata atau gambar. Proses penelitian kualitatif bersifat induktif, dimana peneliti membangun konsep, hipotesa dan teori dari rincian data.
Metode kualitatif disebut metode konstruktif karena dengan metode ini peneliti dapat mengkontruksi fenomena yang bersangkutan menjadi bangunan baru yang mudah dipahami. Metode kualitatif tidak menekankan pada generalisasi tetapi lebih pada keunikan obyek (Sugiyono 2022, 10–11).
Tujuan utama penelitian kualitatif adalah untuk memahami dan mengeksplorasi fenomena utama pada obyek yang diteliti sehingga memperoleh pemahaman yang mendalam. Tahap pertama dalam penelitian kualitatif bisa berangkat dari informasi awal atau sementara tentang potensi, masalah di obyek yang diteliti. Namun penelitian kualitatif bisa berangkat bukan dari potensi atau masalah tetapi dari keingintahuan obyek itu terdapat keunikan apa (Sugiyono 2022, 23).
Langkah selanjutnya melakukan kajian teori. Kajian teori diperlukan agar peneliti sebagai human instrumen yang memiliki wawasan luas dan mendalam tentang fokus penelitian (Sugiyono 2022, 24).
Langkah selanjutnya adalah peneliti masuk ke obyek yang diteliti dengan menentukan informasi kunci dan informan spesialis. Dalam penelitian kualitatif sampel sumber data disebut dengan informan, dimana penentuannya tidak diambil secara random tetapi puporsive dan snowball sehingga namanya purposive dan snowball sampling (Sugiyono 2022, 24).
Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data. Penelitian kualitatif pengumpulan data didasarkan pada teori yang telah dikembangkan menjadi instrumen, maka dibantu oleh fakta dan informan. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara mendalam (Sugiyono 2022, 25).
Langkah berikutnya adalah melakukan analisis data. Analisis data kualitatif adalah proses memilih, memilah dan mengorganisasikan data yang terkumpul dari hasil observasi sehingga memperoleh temuan baru bersifat deskriptif (Sugiyono 2022, 25).
Langkah berikutnya adalah uji keabsahan data setelah dianalisis. Uji keabsahan data adalah uji validitas, reliabilitas adalah instrumen penelitian sedangkan penelitian kualitatif yang diuji adalah data hasil penelitian. Melalui uji keabsahan data ini, maka hasil penelitian kualitatif akan lebih dipercaya kebenarannya (Sugiyono 2022, 26).
Langkah berikutnya adalah melakukan data display atau menyajikan data hasil analisis yang telah terji keabsahan datanya terutama melalui uji kredibilitas. Dapat dilakukan dalam bentuk narasi singkat dan jelas dilanjutkan pada tingkat yang lebih tinggi dengan membandingkan satu kategorisasai dan mengkrontruksikan hubungan antar kategori dalam pola tertentu (Sugiyono 2022, 26).
Langkah selanjutnya adalah membuat kesimpulan terhadap keseluruhan hasil penelitian. Sehingga dapat diangkat menjadi judul penelitian. Judul penelitian kualitatif yang bersifat menemukan dirumuskan setelah penelitian selesai. Bila judul dalam proposal penelitian sama dengan judul penelitian maka peneliti masih berpola pikir kuantitatif deduktif, karena dipandu oleh teori, apa yang dipikirkan dan tidak dipandu oleh fakta yang ditemukan di lapangan (Sugiyono 2022, 27).
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. 2022. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Dalam menyusun topik/ fokus penelitian, menurut Cresswell (2002) terdapat sejumlah langkah yang dapat dilakukan, diantaranya ialah :
Memusatkan topik/ fokus dengan menggambarkan secara ringkas
Merencanakan/ menyusun konsep judul di awal penelitian
Mempertimbangkan apakah topik dapat diteliti, mengingat waktu, sumber daya, dan data yang ada
Setelah peneliti memilih dan cocok dengan fokus penelitian, hal yang berikutnya perlu dilakukan ialah memilih paradigma penelitian. Paradigma penelitian sebagaimana dijelaskan oleh Firestone, Gionia, & Pitre, Kuhn dalam Cresswell (2002), merupakan seperangkat asusmsi tentang dunia sosial, bagaimana ilmu pengetahuan harus dilaksanakan, dan apa yang menyumbang pada masalah, pemecahan, dan kriteria bukti tersebut. Paradigma sendiri mencakup teori dan metode yang akan digunakan dalam penelitian.
Paradigma penelitian terdiri dari 2 (dua) yaitu paradigma kuantitatif dan paradigma kualitatif. Dalam diskusi kali ini, kami akan menekankan pada penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Cresswell (2002) merupakan sebuah proses penyelidikan untuk memahami masalah sosial atau masalah manusia, berdasarkan pada penciptaan gambaran holistik/ lengkap yang dibentuk dengan kata - kata, melaporkan pandangan informan secara terperinci, dan disusun berdasarkan sebuah latar alamiah.
Penelitian kualitatif memiliki sejumlah karakter sebagaimana yang dijelaskan oleh Patton & Meriam (1988) , diantaranya sebagai berikut :
Lebih menekankan perhatian pada proses bukan hasil/ produk.
Peneliti kualitatif pada makna, bagaiaman orang membuat hidup, pengalaman dan struktur dunianya masuk akal (EMIC - ETIC dan TEORI)
Peneliti kualitatif merupakan instrumen pokok untuk pengumpulan dan analisa data. Data didekati dengan instrumen manusia, bukannya melalui inventaris, daftar pertanyaan maupun mesin. (No Entry - No Research)
Melibatkan kerja lapangan, dimana peneliti secara fisik berhubungan dengan orang, latar, lokasi dan institusi untuk mengamati dan mencatat perilaku dalam latar alamiahnya. (Wawancara dan Observasi)
Bersifat deskriptif, dimana peneliti lebih tertarik pada proses, makna dan pemahaman yang didapat melalui kata atau gambar.
Proses penelitian kualitatif bersifat induktif, dimana peneliti membangun abstraksi, konsep, hipotesa dan teori dari rincian data.
Beberapa idiom atau jati diri yang menjadi ciri dari penelitian kualitatif ialah :
Informan (bukan responden)
Kredibilitas (bukan validitas internal)
Situs/ konteks
Tranferbilitas/ dependenbilitas (bukan reliabilitas)
EMIC/ ETIC
Metode yang berhubungan dengan penelitian kualitatif, diantaranya ialah :
Metode deskriptif
Metode grounded theory
Metode studi kasus
Metode fenomenologis
Metode Naturalistik
Metode Ethnometodologik
Metode Interaksi Simbolis