Diskusi Ice Nucleation & Biremediasi

Diskusi kelas

Diskusi kelas

by Kusuma Handayani -
Number of replies: 49

Silahkan ajukan pertanyaan 

In reply to Kusuma Handayani

Re: Diskusi kelas

by Muhammad Febriansyah -
Assalamu'alaikum wr wb
Saya M Febriansyah 2017061017 izin bertanya, di dalam ppt dijelaskan bahwa protein dapat membantu dalam pembentukan inti es. Pertanyaannya, apa sajakah jenis protein tersebut?
In reply to Muhammad Febriansyah

Re: Diskusi kelas

by Khofifatus Suryani Harahap -
Khofifatus Suryani Harahap (2017061023), izin menjawab pertanyaan febri,
1. Kompleks protein-mannan-fosfatidil inositol (Tipe I). Jenis ini dapat berupa molekul fosfolipid yang berada pada bagian fosfolipid dari bakteri dan sel serangga.
2. Kompleks protein-gula (Tipe II), gula yang dimaksud yaitu manan dan glukosamin, tetapi tidak mengikat fosfolipid dan berada pada daerah ekstraseluler.
3. Protein pembentuk inti es yang terikat dengan beberapa residu manan yang terintegrasi pada bagian luar membran sel (Tipe III)
In reply to Muhammad Febriansyah

Re: Diskusi kelas

by Alchaves Nugraha Putra -
Nama : Alchaves Nugraha Putra
NPM : 2017061005
izin menjawab pertanyaan febri, mekanisme pembentukan inti es secara biologis khususnya dilakukan oleh protein pembentuk inti es yang diproduksi bakteri. Protein tersebut menyerupai struktur kristal air, selain itu, banyaknya ikatan hidrogen penyusun protein berfungsi menginisiasi pembentukan es. Beberapa gen penyandi protein pembentuk inti es yang dimiliki beberapa strain bakteri adalah sebagai berikut:
en inaW dimiliki oleh Pseudomonas fluorescens
Gen inaA dan ‘’inaU’’ dimiliki oleh Erwinia ananatis
Gen iceE dimiliki oleh Erwinia herbicola
Gen inaX dimiliki oleh Xanthomonas campestris
In reply to Muhammad Febriansyah

Re: Diskusi kelas

by Rifaldi Iqbal Yadiansyah -
Wa'alaikumussalam,
Sebelumnya saya Rifaldi Iqbal Yadiansyah NPM. 2017061027.

Izin membantu jawab pertanyaan dari Febri. Bakteri INA memiliki kemampuan dalam ice nucleation dengan bantuan protein, dimana proteinnya disebut dengan Ice Nucelation Protein (INP) (Oktaningtyas et al., 2018). Berdasarkan Kasmannhuber et al., (2017), protein InaZ berperan dalam ice nucleation. Protein ini terdapat pada membran luar dari Pseudomonas syringae. Lalu, terdapat protein inaW dari Pseudomonas fluorescens, iceE dari Erwinia herbicola, inaA dari Erwinia ananas, dan inaX from Xanthomonas campestris pathovar translucens (Waturangi et al., 2009).

Mungkin itu jawaban dari saya, semoga menjawab pertanyaannya. Mohon maaf jika ada kesalahan dan jika ada dimohon koreksiannya. Terima kasih

Referensi:
Kassmannhuber, Johannes; Rauscher, Mascha; Schöner, Lea; Witte, Angela; Lubitz, Werner (2017). Functional display of ice nucleation protein InaZ on the surface of bacterial ghosts. Bioengineered, 1–13. doi:10.1080/21655979.2017.1284712.

Oktiningtiyas, L. Y., Ari, S. dan Ratna S. 2018. Molecular identification of ice nucleation active (INA) bacteria causes of frost injury on potatoes crops (Solanum tuberosum L) in Wonosobo, Dieng plateau. AIP Conference Proceedings 2014. doi: https://doi.org/10.1063/1.5054520.

Waturangi, D. E., dan Amelia T. 2009. Isolation, Characterization, and Genetic Diversity ofIce Nucleation Active Bacteria on Various Plants. HAYATI Journal of Bioscience. 16(2): 54-58.
In reply to Muhammad Febriansyah

Re: Diskusi kelas

by Agung Setiawan -
izin menjawab pertanyaan febrianysah maaf jika kurang tepat. salah satu jenis bakteri yang membantu pembentukan inti es adalah protein nukleasi heterogenus . biasanya protein pembentuk es ini dihasilkan oleh bakteri yang berbeda beda salah satu contoh bakterinya yaitu INA. Bakteri pembentuk inti es (INA) merupakan kelompok bakteri yang memiliki kemampuan mengkatalis pembentukan es pada suhu di atas -10°C. Bakteri INA memainkan peranan penting dalam mengatur curah hujan. Bakteri INA dipengaruhi oleh curah hujan dan untuk lokasi geografisaktivitas dan konsentrasi bakteri initerkait dengan musim dan kimia curah hujan (Christner et al., 2008). Bakteri INA umumnya tumbuh pada permukaan daun tanaman, beberapa di antaranya yang telah ditemukan adalah Pseudomonas syringae, Pseudomonas viridiflava, Pseudomonas fluorescens, Erwinia herbicola dan Xanthomonas campestris (Edwars et al.,1994). Wahyudi (1995) menyatakan bahwa sebagian dari bakteri INA secara potensial memainkan peranan dalam pembentukan salju, perubahan cuaca, dan pembentukan inti es di awan serta menstimulasi terjadinya hujan. Bakteri INA berpartisipasi dalam siklus biopresipitasi yaitu membantu dalam mempengaruhi pembentukan awan dan hujan(Morris et al., 2004).
In reply to Kusuma Handayani

Re: Diskusi kelas

by Rina Maryani_2017061013 -
Nama : Rina Maryani
Npm : 2017061013

Izin bertanya bu di ppt Ice nucleation ada penjelasan bahwa koloni tanaman oleh bakteri INA dapat memberikan kontribusi terhadap curah hujan, bagaimana proses kontribusi tersebut bisa terjadi?
In reply to Rina Maryani_2017061013

Re: Diskusi kelas

by Alchaves Nugraha Putra -
Nama : Alchaves Nugraha Putra
NPM : 2017061005

izin menanggapi, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bakteri pembentuk inti es ini umumnya dapat ditemukan pada habitat bersuhu rendah, terutama di tanaman dan beberapa dianatara berhasil diisolasi dari daun, ataupun bagian filosfer tanaman.

Bakteri INA yang terdapat pada daun terbawa oleh angin ke awan dan akan membantu dalam mempengaruhi terjadinya hujan, sebaliknya hujan akan menguntungkan bagi pertumbuhan bakteri yang terdapat pada permukaan tanaman karena kebutuhannya akan air terpenuhi. Bakteri INA ini dapat diisolasi dari bagian tanaman salah satunya adalah daun. Salah satu daun yang dapat dijadikan sampel adalah daun tumbuhan berdaun jarum atau conifer yaitu spesies dari Cupressus sp, Pinus mercussi dan Casuarina sp. Tumbuhan berdaun jarum ini dapat ditemukan di kawasan Gunung Lawu. Gunung Lawu merupakan kawasan yang sangat subur, karena merupakan daerah tangkapan hujan.

sumber : Arti Wahyu Utami, Sutarno, Ari Susilowati. 2015. Isolasi dan Uji Aktivitas Bakteri Ice Nucleation Active pada Tumbuhan Berdaun Jarum Di Jalur Pendakian Cemoro Sewu Gunung Lawu. EL-VIVO. 3(1): 6 – 10.
In reply to Rina Maryani_2017061013

Re: Diskusi kelas

by Dina Yulia Astuti 2017061022 -
Nama: Dina Yulia Astuti
NPM: 2017061022

Izin menjawab pertanyaan dari Rina.
Bakteri INA dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan curah hujan yaitu dengan cara bakteri INA yang berada pada kanopi-kanopi tanaman akan pindah ke awan dan menstimulasi terjadinya hujan. Kemampuan bakteri INA dalam meningkatkan curah hujan didasarkan pada gagasan bahwa bakteri INA mampu mengkatalis pembentukan inti es yang sangat diperlukan dalam pembentukan hujan pada awan dingin. Pembentukan hujan diawali dengan peristiwa pembentukan kristal-kristal es yang berasal dari titik-titik air di dalam awan, uap air yang membentuk awan akan menempel pada kristal-kristal es tersebut sehingga akan semakin besar dan bertambah berat. Kristal;-kristal es yang semakin besar dan berat tidak akan mampu menopang dari angin sehingga akan jatuh ke permukaan bumi dalam bentuk butiran-butiran air yang disebut dengan hujan.
In reply to Rina Maryani_2017061013

Re: Diskusi kelas

by Wulan Meri Susanti 2017061019 -
Wulan Meri, 2017061019
Izin menjawab pertanyaan Rina.
Proses kontribusi bakteri INA terhadap curah hujan adalah sebagai berikut:
1. Bakteri INA yang berada pada kanopi-kanopi tanaman akan pindah ke awan dan menstimulasi terjadinya hujan
2. Sebaliknya, peningkatan curah hujan akan mempengaruhi penyebaran dan pertumbuhan bakteri INA serta meningkatkan pertumbuhan tanaman
3. Tanpa adanya bakteri INA, air di awan akan tetap menjadi cair hingga suhu mencapai -38°C
In reply to Rina Maryani_2017061013

Re: Diskusi kelas

by Ulfiyatul janah -
Nama : Ulfiyatul Janah
NPM : 2057061003

Izin menjawab pertanyaan dari rina, proses kontribusi bakteri INA dalam peningkatan curah hujan(Biopresipitasi), bakteri INA yang berada pada kanopi-kanopi tanaman akan pindah ke awan dan menstimulasi terjadinya hujan, sebaliknya peningkatan curah hujan akan mempengaruhi penyebaran dan pertumbuhan bakteri INA serta meningkatkan pertumbuhan tanaman. Kemampuan bakteri INA dalam peningkatan curah hujan didasarkan pada gagasan bahwa bakteri INA mampu mengkatalis pembentukan inti es. Pembentukan inti es sangat diperlukan dalam pembentukan hujan pada awan dingin. Pembentukan hujan diawali dengan peristiwa pembentukan kristal-kristal es yang berasal dari titik-titik air di dalam awan. Uap air yang membentuk awan akan menempel pada kristal-kristal es tersebut sehingga semakin membesar dan bertambah berat. Kristal-kristal es yang semakin besar dan bertambah berat tidak mampu ditopang oleh angin sehingga akan jatuh ke permukaan bumi dalam bentuk butiran-butiran air yang sering disebut hujan.
In reply to Rina Maryani_2017061013

Re: Diskusi kelas

by Melga Fadillah Putri -
Nama : Melga Fadillah Putri
Npm : 2017061024
Izin menjawab pertanyaan Rina Maryani

Peningkatan curah hujan
akan mempengaruhi penyebaran dan pertumbuhan bakteri INA serta meningkatkan pertumbuhan tanaman (Morris et al., 2004). Tanpa adanya bakteri INA, air di awan akan tetap menjadi cair hingga suhu mencapai -38°C (Attard etal., 2012).

Peran bakteri INA dalam menstimulasi terjadinya hujan didasari oleh keberadaannya yang melimpah di atmosfer. Bakteri INA terdapat dalam curah hujan dan untuk beberapa lokasi geografis, aktivitas dan konsentasi bakteri ini terkait dengan musim dan kimia curah hujan (Christner et al., 2008).
In reply to Rina Maryani_2017061013

Re: Diskusi kelas

by Ghina Nafisa Lalita -
Nama : Ghina Nafisa Lalita
NPM : 2017061009

Izin menjawab pertanyaan Rina, suatu siklus biologi berupa partisipasi bakteri INA pada tanaman yang dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan curah hujan disebut dengan Biopresipitasi. Bakteri INA pada kanopi-kanopi tanaman akan pindah ke awan dan menstimulasi terjadinya hujan, maka peningkatan curah hujan akan mempengaruhi penyebaran dan pertumbuhan bakteri INA serta meningkatkan pertumbuhan tanaman. Kemampuan bakteri INA dalam peningkatan curah hujan didasarkan pada gagasan bahwa bakteri INA mampu mengkatalis pembentukan inti es yang sangat diperlukan dalam pembentukan hujan pada awan dingin. Peran bakteri INA dalam menstimulasi terjadinya hujan didasari oleh keberadaannya yang melimpah. Bakteri INA terdapat dalam curah hujan dan untuk beberapa lokasi geografis, aktivitas, dan konsentrasi bakteri ini terkait dengan musim dan kimia curah hujan.
In reply to Rina Maryani_2017061013

Re: Diskusi kelas

by Adhelia Wulan Pramesti -
Nama : Adhelia Wulan Pramesti
NPM : 2057061005

Izin menjawab pertanyaan dari Rina. Mohon maaf apabila terdapat kekurangan.
Berdasarkan literatur yang saya baca , koloni tanaman oleh bakteri INA dapat memberikan kontribusi terhadap curah hujan,hal itu terjadi karena bakteri INA yang ada pada atap utama dalam tumbuhan akan berpindah ke awan serta akan melakukan stimulasi terjadinya hujan.Namun sebaliknya, peningkatan curah hujan yang terjadi, akan menyebabkan pengaruh pada penyebaran dan pertumbuhan bakteri INA serta akan meningkatkan pertumbuhan tanaman. Tetapi, tanpa adanya bakteri INA tersebut, air yang berada di awan juga akan tetap mencair dan memiliki suhu yang mencapai -38 derajat C.
In reply to Rina Maryani_2017061013

Re: Diskusi kelas

by Carolina Angelia Inka Lestari -
Carolina Angelia Inka Lestari 20170161018

Izin menjawab pertanyaan dari rina maryani.
proses tersebut berawal dari bakteri INA yang berada pada kanopi-kanopi tanaman akan pindah ke awan dan menstimulasi terjadinya hujan yang diawali dengan pembentukan kristal-kristal es yang berasal dari titik-titik air di dalam awan. uap air yang membentuk awan akan menempel pada kristal-kristal es tersebut sehingga semakin membesar dan bertambah berat dan tidak mampu ditopang oleh angin dan akan jatuh ke permukaan membentuk butiran air atau hujan.
In reply to Kusuma Handayani

Re: Diskusi kelas

by Enjel Septi Vebrina -
Selamat Pagi Bu

Saya Enjel Septi Vebrina 2017061001

Mohon izin Bertanya didalam vidio youtube terdapat tentang fenomena diauxy atau senyawa organik akan diabaikan untuk sementara waktu, itu mengapa sekiranya dapat terjadi dan bagaimana penjelasan terkait dengan fenemona tersebut ?

Terimakasih banyak sebelumnya
In reply to Enjel Septi Vebrina

Re: Diskusi kelas

by Agung Setiawan -
izin menjawab pertanyaan enjel, seblumnya saya Agung Setiawan (2017061015) maaf jika kurang tepat seperti yang telah dijelaskan pada video fenomena diauxy terjadi ketika tanah yang terkontaminasi polutan mengandung kombinasi beberapa senyawa organik, baik yang secara alami
sudah tersedia (melalui pembusukan) maupun yang berasal dari aktifitas manusia (penambahan). Ketika campuran bahan organik tersebut tersedia, mikroba akan beraksi secara selektif. lalu mereka akan mengurai terlebih dahulu senyawa organik yang paling disukai. Senyawa organik yang lainnya akan diabaikan untuk sementara waktu. nah mengapa hal ini terjadi yaitu karena Kandungan polutan yang terlalu rendah menyebabkan bioavaibilitas bahan pencemar menurun. Sebaliknya bila kosentrasi polutan tinggi, bahan pencemar tersebut menjadi sangat toksik. Pada kondisi ini, proses penguraian akan terhambat.
Pada beberapa kasus, senyawa produk antara (intermediate) yang dihasilkan selama proses degradasi dapat bersifat lebih toksik atau dapat juga bersifat menguntungkan, misalnya pada kasus chlorinated phenols menjadi chlorocatechols (bersifat lebih toksik) dan pada kasus vinyl chloride menjadi trichloroethylene (bersifat lebih mudah terurai).
In reply to Kusuma Handayani

Re: Diskusi kelas

by Resya Tamara Agustin -
Nama : Resya Tamara Agustin
NPM : 2017061029

Izin bertanya, di ppt dijelaskan bahwa Ice Nucleation merupakan transisi pembentukan cairan menjadi bentuk kristal atau es. Bagaimana mekanisme ice nucleation ini berperan dalam bidang pertanian?
In reply to Resya Tamara Agustin

Re: Diskusi kelas

by nanda mahiyah -
Mohon maaf sebelumnya Izin menjawab pertnyaan dari resya

Nama : Nanda Mahiyah
NPM : 2057061006

Mekanisme ice nucleation berperan dalam bidang pertanian salah satunya yaitu dapat menyebabkan luka beku (forst injury) yang nantinya pada permukaan daun akan terjadi perubahan air yang terkandung didalam sel daun menjadi es. Dimana INA akan mengkatalisis pembekuan es pada suhu -1,5 derajat celcius hingga -10 derajat celcius, bahkan pada suhu diatas 5 derajat celcius, dan dapat mengekspresikan protein nukleasi es dipermukaan sel (tumbuhan/daun) sehingga suhu air menurun dan akhirnya membeku.
In reply to Resya Tamara Agustin

Re: Diskusi kelas

by Alchaves Nugraha Putra -
Nama : Alchaves Nugraha Putra
NPM : 2017061005
Mekanisme pembentukan inti es dilakukan oleh protein INA yang bersifat hidrofilik dengan cara mengkatalisis pembentukan inti es. Efektivitas protein ini tergantung pada penataan di permukaan membran dan tingkat agregasinya. dan ini menjadi dampak buruk bagi pertanian akibat luka beku yang disebabkan karena aktivitas ice nucleation untuk itu saya rasa perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
In reply to Resya Tamara Agustin

Re: Diskusi kelas

by Reni Reni Habibah -
Saya Reni Habibah (2017061007) izin menjawab pertanyaan dari Resya. Hasil penelitian
Lindow et al. (2012) menunjukan bahwa bakteri INA
ditemukan pada daerah bersuhu rendah dengan suhu
optimal sekitar 18-24oC. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa dalam bidang pertanian , dapat berperan pada tumbuhan yang berada di dataran rendah
In reply to Resya Tamara Agustin

Re: Diskusi kelas

by Goniatun Nurudzolam -
nama : Goniatun nurudzolam
Npm : 1917061007
izin menjawab terkait dengan pertanyaan resya terkait dengan peray bakteri INA dalam aspek pertanian.
bakteri INA berperan dalam Pertanian pasalnya Bakteri INA sebagai pembentuk inti es yang dapat menyebabkan luka pada beberapa spesies tanaman karena sebagain bakteri ini membentuk inti es adalah bakteri folisofer, akibatnya banyak Tanaman yg dapat mengalami masa Lewat Dingin secara meluas dan mengakibatkan kerusakan, namun tentu hal ini berpengaruh pada tanaman peka terhadap pembekuan sehingga dapat menghindari kerusakan akibat pembentukan es dan memungkin kan spesies tanamanan tahan beku (hardy-fiost)
dapt toleran terhadap pembentukan es.

sumber : Wahyudi,T.R., 1995. pembentukan inti es oleh bakteri.jurnal Hayati vol.2 No.2
In reply to Kusuma Handayani

Re: Diskusi kelas

by Handyta Pakpahan -
Nama :Handyta Berlian P
NPM : 2057061002

Izin bertanya Bu mengenai mekanisme pembentukan inti es yang dilakukan oleh protein INA yang besifat hidrofilik dengan cara mengkatalis pembentukan inti es, pertanyaan saya, bagaimana proses mekanisme nya ?
Dan apakah dalam pembentukan inti es hanya dilakukan oleh protein INA atau terdapat opsi lain yang membantu prosesnya mekanisme tersebut ?
In reply to Kusuma Handayani

Re: Diskusi kelas

by Khofifatus Suryani Harahap -
Khofifatus Suryani Harahap (2017061023), izin bertanya bu, apakah ada kelemahan dari penggunaan bakteri INA sebagai agen biopresipitasi? Tolong dijelaskan. Terimakasih bu.
In reply to Khofifatus Suryani Harahap

Re: Diskusi kelas

by Enjel Septi Vebrina -
Enjel Septi Vebrina 2017061001

Mohon izin membantu menjawab, dari pertanyaan khofifatus kelemahan yang di miliki bakteri INA ini yaitu :
-Jumlah populasi bakteri INA ini dapat berkurang karena tergantung dengan kondisi lingkungan (kondisi stress lingkungan, ketersedian air, stress osmotik, fluktuasi panas dab paparan dari sinar UV akan menurunkan keberadaan populasi bakteri ) berdasarkan penjelasan kelemahan tersebut untuk itu dalam penggunaan bakteri INA untuk agen bioprestipitasi harus memperhatikan hal tersebut agar tidak menghambat pertumbuhan bakteri sehingga pemanfaatannya dapat efektif.
In reply to Kusuma Handayani

Re: Diskusi kelas

by Aliya Az-Zahra -
Izin bertanya
Nama saya Aliya Az-Zahra Npm 2017061037
Apakah Bakteri Ice Nucleation Active ada pada seluruh jenis tanaman atau hanya ada pada sebagian jenis tanaman saja? Dan mengapa bakteri ini biasa di temukan di organ tanaman khususny daun?
In reply to Aliya Az-Zahra

Re: Diskusi kelas

by Carolina Angelia Inka Lestari -
Carolina Angelia Inka Lestari 2017061018

Izin menjawab pertanyaan aliya az-zahra,
berdasarkan referensi yang saya baca, bahwa bakteri INA biasa ditemukan dihampir seluruh tanaman yang dapat hidup di daerah yang memiliki suhu relatif rendah.
Dan menurut Hirano & Christen, 2000, faktor yang mempengaruhi bakteri ini biasa di temukan di organ tanaman khususnya daun, dikarenakan kondisi lingkungan dan spesies tanamannya. selain itu kandungan nutrisi tanamna juag mempengaruhi keberadaan bakteri INA, karena memiliki senyawa organik seperti fruktosa, sukrosa, asam amino dan vitanin yang akan dijadikan energi dan sumber karbon bagi bakteri INA.
In reply to Aliya Az-Zahra

Re: Diskusi kelas

by Khatarina Septi Amelia Putri 2017061011 -
Nama : Khatarina Septi Amelia Putri
NPM : 2017061011

Izin menjawab pertanyaan dari Aliya Az-Zahra
Bakteri Ice Nucleation Acitive umumnya ditemukan hampir pada seluruh permukaan daun di daerah yang memiliki suhu relatif rendah sehingga dapat dikatakan bakteri ini tidak terdapat pada seluruh tanaman tetapi hanya sebagian jenis tanaman saja.
Sebagian besar bakteri Ice Nucleation Active merupakan bakteri filosfer yang terdapat di bagian permukaan daun diantaranya pada stomata,di sepanjang tulang daun, dan dinding sel epidermi. Kandungan nutrisi daun tanaman juga akan mempengaruhi keberadaan bakteri ini. Permukaan daun yang mempunyai senyawa organik seperti fruktosa,sukrosa,asam amino,dan vitamin akan dijadikan energi dan sumber karbon bagi bakteri Ice Nucleation Active. Jadi, bakteri Ice Nucleation Active merupakan salah satu bakteri yang terdapat pada bagian organ tumbuhan yaitu permukaan daun. Mengapa? karena mampu meningkatkan terbentuknya luka beku atau forst injury pada suhu -5 derajat celcius .
In reply to Aliya Az-Zahra

Re: Diskusi kelas

by Wulan Meri Susanti 2017061019 -
Wulan Meri, 2017061019
Izin menjawab pertanyaan Aliya.
Bakteri INA biasa ditemukan dipermukaan daun yang suhunya relatif rendah, selain itu permukaan daun yang memiliki senyawa organik seperti fruktosa, sukrosa, asam amino dan vitamin akan dijadikan energi dan sumber karbon bagi bakteri INA.
In reply to Aliya Az-Zahra

Re: Diskusi kelas

by Handyta Pakpahan -
Nama : Handyta Berlian
NPM : 2057061002
Izin menjawab pertanyaan Aliya, berdasarkan refrensi yang saya temukan,

Bakteri  Ice Nucleation Active ditemukan pada seluruh jenis tanaman, tetapi umumnya ditemukan pada bagian daun karena daun mengandung kadar air yang cukup untuk memenuhi nutrisi bagi pertumbuhan bakteri.
Menurut Beattie & Lindow (1999), kondisi stres lingkungan seperti ketersediaan air, fluktuasi panas, stres osmotik dan paparan radiasi UV matahari akan mempengaruhi jumlah populasi bakteri. Dimana pada daun terjadi proses fotositesis yang melibatkan sinar matahari.
Selain itu permukaan daun mengandung senyawa organik seperti fruktosa, sukrosa, asam amino dan vitamin akan dijadikan energi dan sumber karbon bagi bakteri INA.
In reply to Kusuma Handayani

Re: Diskusi kelas

by Nofa Dwitasari -
Nofa Dwitasari
2017061021
Izin bertanya bu,pada vidio pembelajaran yang kedua tentang Bioremediasi terdapat faktor faktor pembatas biodegradasi .
Salah satunya Bioavabilitas. Apa yang dimaksud Bioavabilitas dan apa perannya dalam biodegradasi? Sekian terima kasih bu
In reply to Nofa Dwitasari

Re: Diskusi kelas

by Enjel Septi Vebrina -
Enjel Septi Vebrina 2017061001

Izin menjawab ya nopa
Bioavabilitas adalah sesuatu yang terjadi ketika polutan yang terikat dalam tanah dilepas atau dipindahkan ke dalam sel mikroba melalui proses difusi polutan dari agregat tanah.

untuk peran Bioavabilitas dalam biodegredasi yaitu
- kemudahan mikroba dalam melakukan penguraian sangat ditentukan oleh Bioavabilitas
- Dengan meningkatnya bioavabilitas maka akan mempercepat prose biodegredasi dan meningkatkan laju biodegredasi

mohon maaf jika terdapat kekurangan dalam penyampaian jawaban ataupun jika kurang dimengerti
In reply to Nofa Dwitasari

Re: Diskusi kelas

by Dina Yulia Astuti 2017061022 -
Nama: Dina Yulia Astuti
NPM: 2017061022

Izin menjawab pertanyaan dari Nofa.
Bioavabilitas merupakan kemampuan minyak bumi untuk
dimetabolisme oleh mikroba. Bioavabilitas ini menjadi salah satu penyebab utama lambatnya proses biodegradasi karena untuk
mengatasi bioavabilitas harus menggunakan surfaktan. Surfaktan
pada umumnya disintesis dari turunan minyak bumi namun dapat
menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan, karena
surfaktan ini setelah digunakan akan menjadi limbah yang
sukar terdegradasi. Oleh karena itu, penerapan bioremediasi disini berlaku karena untuk mengganti penggunaan surfaktan yang sukar terdegradasi oleh mikroba di alam, maka kita harus menggunakan biosurfaktan. Biosurfaktan memiliki
kemampuan untuk melarutkan HOC (Hydrophobic Organic
Contaminant) dan memiliki beberapa keuntungan tambahan
dibandingkan surfaktan sintetis yang membuatnya menjadi
kandidat unggul dalam skema bioremedasi.
In reply to Kusuma Handayani

Re: Diskusi kelas

by Riska Amelia Dewi -
Nama : Riska Amelia Dewi
NPM : 2057061007
Izin bertanya bu, didalam video terdapat faktor dalam proses degradasi diuraikan salah satunya, terminal elektron akseptor. yang dimaksud terminal elektron akseptor itu seperti apa ya bu?
In reply to Riska Amelia Dewi

Re: Diskusi kelas

by Khofifatus Suryani Harahap -
Khofifatus Suryani Harahap (2017061023), izin menjawab pertanyaan riska amelia,
Terminal elektron akseptor adalah suatu senyawa yang menerima elektron selama oksidasi sumber karbon dalam rantai transpor elektron, misalnya oksigen selama respirasi seluler, atau kofaktor terakhir yang menerima elektron dalam domain transfer elektron dari pusat reaksi selama fotosintesis.
In reply to Riska Amelia Dewi

Re: Diskusi kelas

by Nismala Bintang Pinasti 2017061031 -
Nama : Nismala Bintang Pinasti
Npm : 2017061031

izin menjawab pertanyaan dari riska amelia dewi
Jadi, Dalam mikrobiologi Terminal elektron akseptor meruapakan Senyawa yang menerima atau menerima elektron selama oksidasi sumber karbon, misalnya selama respirasi sel atau fotosintesis.
Dalam biologi, akseptor elektron terminal mengacu pada senyawa terakhir yang menerima elektron dalam rantai transpor elektron, seperti oksigen selama respirasi seluler, atau kofaktor terakhir yang menerima elektron dalam domain transfer elektron dari pusat reaksi selama fotosintesis.
In reply to Riska Amelia Dewi

Re: Diskusi kelas

by Siti Nurlela Wati -
Siti Nurlela Wati
2017061020
Izin menjawab pertanyaan Riska terminal elektron akseptor adalah akseptor terakhir elektron, saat keluar dari rantai transpor elektron,atau Suatu senyawa yang menerima atau menerima elektron selama oksidasi sumber karbon, misalnya selama respirasi sel atau fotosintesis . Organisme memperoleh energi dengan mentransfer elektron dari donor elektron ke akseptor elektron . Dalam rantai transpor elektron , akseptor elektron berkurang dan donor elektron teroksidasi. Dalam respirasi seluler di bawah kondisi aerobik oksigen adalah akseptor elektron terminal.
In reply to Riska Amelia Dewi

Re: Diskusi kelas

by Andin Gustari -
Andin Gustari (2017061030), Izin menjawab pertanyaan Riska Amelia Dewi.
Terminal elektron akseptor mengacu pada senyawa terakhir yang menerima elektron dalam rantai transpor elektron , seperti oksigen selama respirasi seluler , atau kofaktor terakhir yang menerima elektron dalam domain transfer elektron dari pusat reaksi selama fotosintesis. Tersedianya terminal elektron akseptor seperti molekul oksigen, nitrat, sulfat, besi, mangan dan karbon dioksida diperlukan untuk penyediaan energi pada proses degradasi.
In reply to Riska Amelia Dewi

Re: Diskusi kelas

by Dina Yulia Astuti 2017061022 -
Nama: Dina Yulia Astuti
NPM: 2017061022

Izin menjawab pertanyaan Riska Amelia.
Terminal akseptor elektron adalah entitas kimia yang menerima elektron yang ditransfer dari senyawa lain.Entitas ini adalah agen pengoksidasi (oksidator) yang, berdasarkan elektron penerima, dengan sendirinya tereduksi dalam prosesnya. Akseptor elektron terkadang keliru disebut reseptor elektron. Biasanya organisme yang bertindak sebagai terminal akseptor elektron adalah organisme anaerobik.
In reply to Kusuma Handayani

Re: Diskusi kelas

by Raden Fadly Bayu Dwiyoga -
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, saya R Fadly Bayu Dwiyoga (2017061008) izin bertanya bu...
Di dalam ppt kedua tentang Ice Nucleation dijelaskan peran dan keunggulan bakteri INA sebagai agen Biorpresipitasi, tetapi apakah ada faktor yang menghambat proses dari Biorpresipitasi dengan bakteri INA ini? tolong dijelaskan
terimakasihh
In reply to Raden Fadly Bayu Dwiyoga

Re: Diskusi kelas

by Wulan Meri Susanti 2017061019 -
Wulan Meri, 2017061019
Izin menjawab pertanyaan Bayu.
Faktor penghambatnya dapat berupa kondisi stres lingkungan seperti ketersediaan air, fluktuasi panas, stres osmotik dan paparan radiasi UV matahari akan mempengaruhi jumlah populasi bakteri. Bakteri juga harus dapat bertahan dari keadaan lingkungan yang berubah-ubah
In reply to Raden Fadly Bayu Dwiyoga

Re: Diskusi kelas

by Desti Fitriani -
Desti Fitriani 2017061012 Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh izin menjawab pertanyaan bayu. Ada Beberapa faktor yang menghambat, yaitu fluktuasi panas, stres lingkungan ,stres osmotik , jalur paparan, jenis bahan kimia, dan kondisi organisme yang terpapar
In reply to Kusuma Handayani

Re: Diskusi kelas

by Khusnul Nur Afifah -
Nama : Khusnul Nur Afifah
NPM : 2017061003
Izin bertanya
Di ppt dijelaskan bahwa Kekurangan bioremediasi yaitu dapat menghasilkan produk yang tidak dikenal, jelaskan apa maksud menghasilkan produk yang tidak dikenal tersebut?
In reply to Khusnul Nur Afifah

Re: Diskusi kelas

by Wulan Meri Susanti 2017061019 -
Wulan Meri, 2017061019
Izin menjawab pertanyaan Khusnul
Produk yang tidak dikenal dalam bioremediasi adalah sisa atau hasil dari proses metabolime yang di lakukan oleh makhluk hidup. Contohnya: mikroorganisme seperti jamur akan melakukan metabolisme sebagai salah satu kebutuhannya untuk hidup. Pada jamur pembuat tape atau yg disebut ragi, ragi pada tape adalah kumpulan dari mikroorganisme. Pada saat mengubah singkong menjadi tape pada proses fermentasi akhirnya adalah alkohol, jadi alkohol itulah salah satunya dari produk yang tidak di kenal tersebut .
In reply to Khusnul Nur Afifah

Re: Diskusi kelas

by Aina Tusa'diah -
Nama: Aina Tusa'diah
Npm: 2017061026

Izin menjawab pertanyaan dari khusnul, mohon maaf sebelumnya jika jawaban saya kurang tepat.
Yang dimaksud menghasilkan produk yang tidak di kenal adalah di dalam proses Bioremediasi limbah pembuangan bisa saja terjadi interaksi kimia antara mikroba yang di pakai untuk bioremediasi dengan limbah kimia sehingga interaksi tersebut bisa menimbulkan produk baru yang berbeda dan tidak di kenal.
In reply to Kusuma Handayani

Re: Diskusi kelas

by Nurmania Lestari Nia -
Sebelumnya perkenalkan saya Nurmania Lestari dengan NPM: 2017061036. Izin bertanya, bagaimana mekanisme peran dari bakteri INA dalam pembentukan hujan sehingga mampu memengaruhi turunnya hujan pada awan dingin? Tersebut di atas pertanyaan saya, terima kasih.
In reply to Nurmania Lestari Nia

Re: Diskusi kelas

by Alvina Damayanti -
nama : Alvina Damayanti
npm : 2057061010

ijin menjawab makanisme peran dari bakteri INA dalam pembentukan hujan sehingga mampu mempengaruhi turunya hujan pada awan dingin
pembentukan hujan diawali dengan pristiwa pembentukan kristal-kristal es yang berasal dari titik-titik air dalam awan  uap air yang membentuk awan akan menempel pada kristal-kristal es tersebut sebagian semakin besar dan bertambah berat kristal. kristal  es yang semakin besar dan bertambah berat tidak mampu ditopong oleh anginsehingga akan jatuhke permukaan bumi dalam bentuk butiran-butiran air yang disebut hujan.

In reply to Nurmania Lestari Nia

Re: Diskusi kelas

by Riska Amelia Dewi -
Riska Amelia Dewi (2057061007)
Izin menjawab pertanyaan Nurmania, Bakteri INA Merupakan bakteri yang mampu menginiasi pembentukan inti es pada permukaan daun tanaman. kemampuan bakteri INa menginisiasi pembentukan inti es dikarenakan kandungan protein yang memungkinkan bakteri ini mengawali pengkristalan es pada suhu di atas -5°C, bahkan ada yang mampu membentuk es pada suhu -1,5°C. Jika bakteri INA tidak memiliki protein nukleasi es air dingin murni hanya dapat sebatas menjadi super dingin karena tidak dapat langsung membeku hingga mencapai suhu -40°C. maaf jika jawaban dari saya kurang tepat
In reply to Kusuma Handayani

Re: Diskusi kelas

by Arzirana Asharba Bayzoni -
Arzirana Asharba Bayzoni 2057061009

Izin menjawab pertanyaan febri bu, terdapat 3 jenis protein yaitu:
1. Kompleks protein-mannan-fosfatidil inositol (Tipe I). Jenis ini dapat berupa molekul fosfolipid yang berada pada bagian fosfolipid dari bakteri dan sel serangga.
2. Kompleks protein-gula (Tipe II), gula yang dimaksud yaitu manan dan glukosamin, tetapi tidak mengikat fosfolipid dan berada pada daerah ekstraseluler.
3. Protein (Tipe III) pembentuk inti es yang terikat dengan beberapa residu manan yang terintegrasi pada bagian luar membran sel