10 kalimat mengenai penjelasan hari ini
silahkan tulis yang kalian dapatkan hari ini dari materi pak muhidin
Re: silahkan tulis yang kalian dapatkan hari ini dari materi pak muhidin
-Penerimaan (Hasil Penjualan)
-Pengeluaran dan Biaya
- Biaya (Investasi) Tetap. Barang modal adalah barang yang tidak habis pakai dan satu periode pelaporan keuangan. Penyusutan tanah kebun yang dihitung adalah penghasilan tanah tsb per periode (nilai produksi dari tanah tersebut per periode). Buat kuesioner itu format nya tabel. Kolom pertama nomor, nama barang, jumlah barang yang dibutuhkan, harga per unit, selanjutnya disamping harga total biaya nya, dipaling ujung penyusutan. Di laproran lugu raba yang dihituyadalah penyusutan nya sehingga membuat penyusutan harus rinci. Penyusutan adalah komponen utama barang tetap. Biaya variabel adalah biaya habis pake dalam satu periode pelaporan. Laba sebelum pajak dikurangi pajak yaitu laba setelah pajak. Ciri khas laporan laba rugi yang dimasukan penyusutan barang modal. Sehingga penyusutan barang modal harus dihitung terlebih dahulu
Re: silahkan tulis yang kalian dapatkan hari ini dari materi pak muhidin
Nama : Anggi Puspitasari
Npm : 1911021007
INDEKS KELAYAKAN INVESTASI TANPA DISKONTO (UN-DISCOUNTED)
1. ROI = (Pendapatan Bersih Pertahun/Total Investasi) x 100 %
2. Benefit and Cost Ratio (B/C Ratio) = Penerimaan Total / Biaya Total
ESTIMASI NILAI MASA DATANG (FUTURE VALUE) DENGAN ASUMSI NILAI TAHUN PERTAMA (F1) DIANGGAP SEBAGAI NILAI TAHUN DASAR (Fo)
Fn = Fo (1+i) n-1
Fn = P (1+i) n-1
F1 = Fo (1+i) 1-1
F1 = Fo (1+i)o …. F1 = (Fo = P)
Fn = Nilai masa datang periode ke n (Future Value)
Fo = P = Nilai Saat ini/ Nilai sekarang (Present Value)
i = persentase perkembangan
Compounding Factor : CFn = (1+i)n-1
Persentase perkembangan mengikuti Sistem Bunga Majemuk Perperiode (dalam hal ini pertahun).
NILAI SEKARANG (PRESENT VALUE) DARI SEBARISAN NILAI MASA DATANG (FUTURE VALUE) DENGAN ASUMSI NILAI TAHUN/PERIODE PERTAMA DIANGGAP SEBAGAI NILAI TAHUN/PERIODE DASAR
Rumus menentukan Nilai Masa datang :
Fn = Fo (1+i) n-1 Atau : Fn = P (1+i)n-1
Rumus menentukan nilai sekarang :
Fo = Fn / (1+i) n-1 Atau : P = Fn / (1+i) n-1
Fn : Nilai masa datang pada periode ke “n”
Fo = Nilai Saat ini/Nilai sekarang (Present Value)
i = persentase perkembangan.
Compounding Factor : CFn = (1+i)n-1 …… Fn = Fo. CPn
Discount Factor : DFn = 1 / (1+i)n-1 …... F0 = Fn. DFn
Perkembangan mengikuti Sistem Bunga Majemuk Perperiode (dalam hal ini pertahun).
CFn digunakan untuk menentukan nilai masa datang dari sebarisan nilai masa datang. Discount Factor (DFn) digunakan untuk menentukan nilai sekarang dari sebarisan nilai masa datang, selanjutnya DFn di gunakan untuk menghitung besaran Indeks Kelayakan Proyek Berdiskonto, seperti : Net Present Value (NPV), Gross B/C Ratio, Net B/C Ratio, Internal Rate of Return (IRR).
HASIL PERHITUNGAN INDEKS KELAYAKAN USAHA BERDISKONTO (NILAI TAHUN/PERIODE PERTAMA (F1) DIANGGAP SEBAGAI NILAI PADA TAHUN/PERIODE DASAR MENGGUKAN :
1. Indeks Net Present Value ( NPV ): NPV = Ʃ (Bt – Ct).DFt = Ʃ ( PV Keuntungan )2
2. Payback Period : Periode (tahun ke) proyek mulai menghasilkan keuntungan Positif (untung) , yaitu pada Periode Pertama.
3. Indeks Gross B/C Ratio
Re: silahkan tulis yang kalian dapatkan hari ini dari materi pak muhidin
NPM : 1911021029
Hal yang didapatkan dari materi perkuliahan Hari ini
• Laporan rugi/Laba per periode merupakan laporan yang dibuat per periode berdasarkan siklus bisnis.
• Biaya tetap merupakan digunakan untuk belanja barang modal, barang modal sendiri merupakan barang yang tidak habis dalam 1 periode bisnis. Karena barang modal ini tidak habis dalam 1 periode bisnis maka barang modal memiliki nilai sisa. Ciri khas dari barang modal sendiri memiliki nilai sisa, dan harus dihitung penyusutannya. Menghitung penyusutan yakni dengan cara harga beli dibagi dengan umur ekonomisnya, sehingga penyusutan setiap barang modal berbeda.
• Untuk tanah dan bangunan, nilai ekonomis sendiri dihitung dari biaya sewanya. Kalau tanah untuk perkebunan yang dihitung merupakan nilai produksi dari tanah perkebunan tersebut per periode.
• Sebelum membuat analisis keuangan harus dibuat asumsi seperti:
a) Periode atau siklus bisnis dari laporan keuangan.
b) Lalu ditentukan nilai ekonomis dari barang modal
• Untuk menghitung bunga pinjaman yakni dengan membagi jumlah pinjaman dengan periode pinjaman.
• Dalam pembuatan laporan L/R per priode harus dimasukkan penyusutan dalam nilai barang modal, untuk mendapatkan keuntungan.
• Untuk biaya pemeliharaan sendiri, itu merupakan biaya perawatan barang dan ini termasuk jasa, untuk penggantian sendiri itu berbeda.
• Untuk upah, tenaga kerja lepas dihitung dengan satuan OHK (Orang Hari Kerja) yang didapatkan berdasarkan standar harga pasar. Untuk tenaga kerja professional dihitung dengan satuan OJ (Orang Jam) atau ada juga satuan OK (Orang Kegiatan).
• Keuntungan minimal yang layak per tahun, berdasarkan ROI itu mengikuti inflasi, jadi ROI harus lebih besar dari Inflasi. ROI > i, kalo sama dengan i maka itu belum untung karena i menurunkan nilai riil uang.
• Untuk BC ratio itu dikatakan layak bila bernilai, >1
• Untuk analisis BEP (Pulang Pokok), untuk dari segi output itu berarti minimal nilainya berapa supaya dapat keuntungan. Untuk menghitung dapat dilakukan dengan :
TR = TC ….. P.Q = TC … QPP
Untuk menghitung kelayakannya yakni Q real > Qpp
• Analisis pulang pokok dari segi harga, yakni P real > Ppp, ini berarti layak.
• Rumus untuk BEP (Deskriptif Kuantitatif):
TR = TC …. P.Q = VC + FC
P.Q = AVC.Q + FC
P.Q – AVC.Q = FC
Q(P-AVC) = FC
Qpp = FC / (P-AVC).
Asumsi rumus diatas adalah biaya total bisa di kelompokkan secara tegas antara biaya variable dan biaya tetap. Harus diperhatikan bahwa kedua biaya tersebut harus dipisahkan secara tegas.
• Biaya telepon, listrik, operasional kendaraan dimasukkan dalam biaya semi variable, karena itu tergantung pada besar kecil jumlah produksi. Berbeda persepsi dalam pengelompokkan dalam biaya. Beda asumsi indeks yang dihasilkan juga berbeda.
• Fix cost secara matematis adalah nilai beli barang modal.
• Laporan Rugi/Laba Komparatif. Untuk laporan laba/rugi komparatif, umur analisis ini atau jumlah kolom dalam laporan laba rugi berdasarkan dengan umur ekonomis dari barang modal tersebut, apabila terdapat nilai sisa maka umurnya dari barang tersebut lebih Panjang dari periode analisis proyek tersebut.
• Untuk menghitung Future Value atau nilai masa dating dari laporan keuangan ini dengan:
Fn = P (1+i)n-1
• Biaya variable ini berkaitan dengan inflasi dan produksi.
• Biaya tetap ini tidak berkaitan dengan produksi.
• Rumus Future Value juga dapat dihitung dengan :
Fn = Fo (1+i) n atau : Fn = P (1+i) n
• Terdapat model yang langsung menggunakan nilai beli, tanpa menggunakan penyusutan. Dan nilai beli diletakkan pada periode 0, tanpa menggunakan nilai penyusutan. Karena ini menggunakan format periode sebelumnya.
Re: silahkan tulis yang kalian dapatkan hari ini dari materi pak muhidin
NPM : 1911021003
Dalam laporan rugi laba komparatif, memiliki format yang sama dengan laporan rugi laba per periode. Nilai masa datang tidak berpangkat n-1. Kenaikan biaya variabel tergantung dengan produksi, dan kebaikannya sebesar 10%. Dari ketiga format yang ada, format pertama lebih lazim digunakan dalam penyusunan skripsi. Perkembangan mengikuti Sistem Bunga Majemuk Perperiode (dalam hal ini pertahun).
CFn digunakan untuk menentukan nilai masa datang dari sebarisan nilai masa datang. Discount Factor (DFn) digunakan untuk menentukan nilai sekarang dari sebarisan nilai masa datang, selanjutnya DFn di gunakan untuk menghitung besaran Indeks Kelayakan Proyek Berdiskonto, seperti : Net Present Value (NPV), Gross B/C Ratio, Net B/C Ratio, Internal Rate of Return (IRR).
Re: silahkan tulis yang kalian dapatkan hari ini dari materi pak muhidin
NPM : 1911021025
LAPORAN R/L PERPERIODE, DAN INDEKS KELAYAKAN INVESTASI
1. Laporan Rugi Laba Perperiode (Pertahun)
Pada tahap ini terdapat:
- Penerimaan (Hasil Penjualan)
- Pengeluaran dan Biaya : Dalam Pengeluaran biaya terdapat Biaya (Investasi Tetap), Biaya Variabel (Biaya Eksploitasi, Pemeliharaan, dan Bunga Atas Kewajiban)
- Laba Sebelum Pajak : Pajak Pertahun 15% pertahun di dapat dari Pendapatan bersih (keuntungan)
- Laba Setelah Pajak
2. INDEKS KELAYAKAN INVESTASI TANPA DISKONTO (UN-DISCOUNTED)
- ROI : Indeks Kelayakan proyek tanpa diskonto yaitu keuntungan di bagi biaya di kali 100%. Di katakan layak yaitu usahanya yang biasanya keuntungan minimalnya di tetapkan acuan pada inflasi, misal inflasi 10%, jadi keuntungan harus lebih besar dari inflasi.
- Benefit and Cost Rati (B/C Ratio) : Hasil BC/Ratio harus lebih besar dari 1 (Usaha Layak)
- BEP : Merupakan analisis berapa jumlah output yg layak. Analisis peluang pokok dari segi output, menggunakan rumus TR = TC ... P.Q = TC. Pada contoh di hasilkan BEP sebesar 335 unit, sedangkan Q reelnya lebih besar dari Qpp yaitu 500 unit. Jadi usaha layak di jalankan
- Analisis Peluang Pokok dari segi harga, menggunakan rumus TR = TC .... P.Q = TC. Pada contoh P real nya yaitu 1,8 lebih besar dari Ppp yaitu 1,21 maka usaha layak di jalankan.
Rumus BEP Dengan menggunkan deskriptif kuantitatif (biasanya di gunakan pada anak keuangan) :
TR = TC .... P.Q = VC + F
P.Q = AVC.Q + FC
P.Q - AVC.Q = FC
Q (P-AVC) = F
Qpp = FC/(P-AVC)
Asumsi pada rumus ini yaitu biaya total bias di kelompokkan secara tegas antara biaya variabel dan biaya tetap. Harus dapat di kelompokkan secara tegas.
Re: silahkan tulis yang kalian dapatkan hari ini dari materi pak muhidin
NPM : 1911021041
Setiap barang tetap memiliki biaya penyusutan, biaya pemeliharaan. Setiap barang memiliki harga ekonomi yang berbeda-beda dan tahun kelayakan yang berbeda. Tanah dan bangunan diukur melalui nilai sewa bangunan per periode, karena nilai ekonomi tanah tidak diketahui. Bangunan memiliki nilai penyusutan. Sementara tanah tidak karena bangunan berdiri di atas tanah. Untuk itu nilai penyusutannya perlu diperhatikan. Penyusutan tanah kebun yang dihitung penghasilannya per periode. Nilai produksi atas tanah itu jika tanah berupa kebun. Sementara tanah dan bangunan yaitu nilai sewa.
Penyusutan peralatan kantor dihitung trgantung periode yang ditetapkan perusahaan. Untuk itu laporan R/B harus diasumsikan siklus bisnisnya (per tahun / per bulan). Nilai beli dibagi umur ekonomis untuk mendapat penyusutannya. Penyusutan barang sebisa mungkin dibuat tabel berupa nomor barang, nama barang, jumlah barang yang diperlukan, harga per unit, biaya total, dan biaya total dibagi umur ekonomis = penyusutan.
Biaya variabel adalah biaya habis pakai per periode. Bunga atas Kewajiban / Kredit atas Pinjaman harus bernilai riil dan diasumsikan dalam tingkat modal pinjaman dan modal sendiri. Laba sebelum pajak dikurang pajak pertahun adalah laba setelah pajak. Penyusutan barang modal harus dibuat sebelum membuat laporan rugi / laba. Bahan baku penolong yaitu yang membantu pembuatan produksi dari bahan baku utama. Biaya pemeliharaan adalah jasa sementara biaya penggantian dipisah dalam akuntansi. Tenaga kerja ada yang tetap dan lepas. Tenaga kerja lepas dihitung menggunakan OHK dengan standar pasar tenaga kerja sesuai daerahnya.
Indeks kelayakan proyek yang lazim digunakan yaitu untuk proyek tanpa diskonto umumnya ROI, BEP, B/C Ratio. Investasi layak berdasarkan ROI yaitu melihat inflasi. ROI lebih besar dari inflasi menandakan usaha tersebut layak. Untuk B/C Ratio, usaha dikatakan layak jika lebih dari 1. BEP Output menentukan berapa banyak barang yang harus dijual agar mendapat untung. Sementara BEP Harga untuk menentukan harga minimal berdasarkan asumsi barang yang dijual. BEP Output dan Harga jika diatas Q dan P real maka usaha dapat dikatakan layak. Sementara BEP Deskriptif Kuantitatif sering digunakan orang keuangan untuk mengelompokan biaya variabel dan tetap.
Laporan rugi laba komparatif hanya memindahkan laporan per periode ke periode 1. Untuk usaha dengan usia produktif yang belum jelas maka menggunakan umur ekonomis barang modal terlama (contoh : komputer, mesin, kendaraan) menggunakan kolom periode sebanyak berapa tahun barang modal tersebut. Nilai sisa menyatakan bahwa ada barang modal yang lebih lama dibandingkan umur analisis proyek.
Investasi tetap, biaya variabel idealnya terkait inflasi. Biaya variabel terkait dengan produksi dan inflasi. Cara menghitung laporan harus memperhatikan asumsi. Tahun dasar diletakan di tahun pertana pada laporan rugi laba. Bila nilai R/L ada periode 0 maka Fn = P (1 + i)^n. Ada tabel laporan R/L yang penyusutannya diganti oleh nilai beli barang untuk beberapa tahun. Format kedua digeser ke periode 0 pada tahun dasar dan tetap menggunakan penyusutan. Format ketiga menggunakan nilai beli dalam beberapa tahun bukan penyusutannya.
Re: silahkan tulis yang kalian dapatkan hari ini dari materi pak muhidin
Mohon izin mengumpulkan catatan yang di dapat dalam perkuliahan hari ini:
1. Laporan R/L perperiode dan indeks kelayakan investasi tanpa diskonto (bagian-1)
Artinya dibuat siklus bisnisnya contoh pertanian tergantung alam seperti tiga bulan begitu pun perikanan. Untuk perusahaan skala besar laporan keuangannya per tahun.
Dalam hal ini terdapat unsur penerimaan dan pengeluaran-biaya yang terdiri dari biaya tetap seperti biaya modal yaitu biaya atau barang yang tidak habis dalam per periode. Karena tidak habis maka barang modal tersebut ada nilai sisa oleh karena itu, harus dihitung penyusutannya sesuai periodenya.
Penyusutan : biaya atau nilai beli : umur ekonomis misal per bulan bearti setahun di bagi 4.
Artinya, setiap barang mempunyai penyusutan yang berbeda-beda sesuai umur ekonomis nya yang didapat dari pelaku bisnis.
Tapi kalau tanah dan bangunan adalah nilai sewanya.
Oleh karena itu untuk membuat laporan keuangan harus dibuat asumsi artinya siklus bisnisnya per apa, tahun, bulan atau tiga bulan.
Maka dari itu, untuk membuat penyusutan harus dibuat tabel seperti dalam materi.
Hal ini sangat perlu agar lebih jelas penyusutannya. Karena yang pertama dalam biaya tetap itu penyusutan. Tapi umumnya perusahaan besar tidak rinci karena disembunyikan tergantung kebutuhan umum atau pribadi. Kalau untuk kebun yang dihitung nilai penghasilan tanah tersebut.
Lalu, biaya variabel biaya yang habis pakai.
Ciri khas laporan per periode adalah yang dimasukkan barang modal adalah penyusutannya.
Biaya pemeliharaan adalah biaya jasa kalau pengganti adalah biaya ganti seperti biaya ganti gusi mobil dll.
Untuk biaya tenaga kerja untuk harian lepas berdasarkan OHK.
Indeks Kelayakan Proyek.
Indeks kelayakan proyek tanpa diskonto untuk lap.per Periode.
Roi dikatakan layak lebih besar dari inflasi.
2. Laporan rugi laba komparatif
Memindahkan yang didapat dari laporan per periode.
Untuk mendapatkan berapa banyak kolom didalam laporan komparatif sesuai dengan umur analisis proyek.
Untuk usaha yang usia produktif nya gak jelas maka acuannya umur ekonomis barang modal terlama. Seperti komputer dll.
Hal ini agar nilai sisa barang modal tidak terlalu besar.
Nilai penjualan ada dua asumsi kenaikan produksi dan harga.
Investasi biaya tetap terkait inflasi.
Biaya variabel terkait produksi dan harga artinya asumsi 10 persen.
Untuk model laporan laba rugi komparatif ada tiga model:
1. Model dengan format tanpa ada tahun dasar di awal kolom tetapi tetap ada penyusutan.
2. Model dengan tahun dasar dan ada penyusutan.
3. Model dengan ada periode nol atau tahun dasar tetapi tidak penyusutan yang ada nilai beli barang modal selama periode tertentu.
Re: silahkan tulis yang kalian dapatkan hari ini dari materi pak muhidin
LAPORAN R/L PERPERIODE, DAN INDEKS KELAYAKAN INVESTASI
* Laporan Rugi Laba Perperiode (Pertahun):
- Penerimaan (Hasil Penjualan)
- Pengeluaran dan Biaya : Dalam Pengeluaran biaya terdapat Biaya (Investasi Tetap), Biaya Variabel (Biaya Eksploitasi, Pemeliharaan, dan Bunga Atas Kewajiban)
- Laba Sebelum Pajak : Pajak Pertahun 15% pertahun di dapat dari Pendapatan bersih (keuntungan)
- Laba Setelah Pajak
Sistem Bunga Majemuk Perperiode (dalam hal ini pertahun).
* CFn digunakan untuk menentukan nilai masa datang dari sebarisan nilai masa datang.
* Discount Factor (DFn) digunakan untuk menentukan nilai sekarang dari sebarisan nilai masa datang, selanjutnya DFn di gunakan untuk menghitung besaran Indeks Kelayakan Proyek Berdiskonto, seperti : Net Present Value (NPV), Gross B/C Ratio, Net B/C Ratio, Internal Rate of Return (IRR).
* Penghitungan Indeks Kelayakan Proyek berdiskonto akan di bahas pada pertemuan/materi berikutnya.
Re: silahkan tulis yang kalian dapatkan hari ini dari materi pak muhidin
NPM : 1951021032
Mata Kuliah : Evapro A
Laporan laba rugi komparatif memiliki format yang sama dengan laporan laba rugi menurut periode. Nilai masa depan tidak tinggi n1. Kenaikan biaya variabel tergantung pada produksi dan 10%. Dari ketiga format yang ada, format pertama lebih sering digunakan dalam penulisan disertasi. Perkembangan mengikuti sistem bunga majemuk berdasarkan periode per periode (dalam hal ini, basis tahunan). CFn digunakan untuk menentukan nilai masa depan dari sekumpulan nilai masa depan. Faktor diskon (DFn) digunakan untuk menentukan nilai sekarang dari sekumpulan nilai masa depan, dan kemudian DFn digunakan untuk menghitung indeks kelayakan proyek diskon, seperti: B.: Net present value (NPV), total B/C ratio, net B/C ratio, internal rate of return (IRR).
Rumus BEP dengan deskripsi kuantitatif (biasanya digunakan untuk keuangan anak):
TR = TC .... P.Q = VC + F
P.Q = AVC.Q + FC
P.Q AVC.Q = FC
Q (PAVC) = F
Qpp = FC / (PAVC)
Premis dari rumus ini adalah bahwa biaya total dapat secara ketat dikelompokkan antara biaya variabel dan biaya tetap. Anda harus bisa mengelompokkannya dengan ketat.
Re: silahkan tulis yang kalian dapatkan hari ini dari materi pak muhidin
1951021004
Laporan rugi laba per periode berupa
1. Penerimaan
2. Pengeluaran dan Biaya
3. Biaya Tetap
indeks kelayakan investasi tanpa diskonto perhitungan nya berupa :
A. ROI= (pendapatan bersih pertahun/total investasi) X 100%
B. benefit and cost ratio (B/C Ratio)
C. Analisis Pulang Pokok dari segi output :
TR=TC....P.Q=TC
D. Analisis Pulang Pokok dari segi harga
[6/4 11.10] A Bagas Windu Panji Nata: Rumus BEP (Deskriptif Kuantitatif) :
TR=TC....P.Q= VC+FC
P.Q = AVC.Q+FC
P.Q-AVC.Q=FC
Q(P-AVC)=FC
QPP=FC/(P-AVC).
ASUMSINYA rumus ini yaitu biaya total bias di kelompokkan secara tegas antara biaya variabel dan biaya tetap
Re: silahkan tulis yang kalian dapatkan hari ini dari materi pak muhidin
1. Format laporan rugi laba :
A. Penerimaan hasil penjualan.
B. Pengeluaran dan biaya :
-. Biaya tetap, digunakan untuk pengadaan barang modal (barang yang tidak habis pakai dalam Perperiode). Contohnya mesin alat produksi jangka panjang lainnya. Setiap barang modal harus dihitung penyusutannya. Sesuai durasi periode. Untuk mencari penyusutan itu ialah nilai beli dibagi nilai ekonomis.
-. Biaya operasional/variabel.
Biaya variabel terdiri atas fasilitas umum, bahan baku, biaya pemeliharaan, tenaga kerja, dan bunga atas kewajiban.
2. Indeks kelayakan investasi tanpa diskonto.
-. ROI = ROI lebih dari inflasi pertanda adanya kelayakan.
-. Benefit dan cos ratio (B/C ratio) lebih dari 1 dikatakan layak.
-. Analisis pulang pokok (BEP) dari segi output, dimana 500 unit lebih dari Qpp itu layak.
-. Analisis pulang pokok dari segi harga, dimana 1,8 lebih dari Ppp itu layak.
-. Rumus BEP :
Qpp = FC/P-AVC
Asumsinya :
1. Biaya total bisa dikelompokkan secara tegas antara biaya variabel dan biaya tetap.
2. Biaya semi variabel (biaya telpon, listrik, operasional kendaraan). Biaya ini adalah biaya yang menggunakan biaya variabel dengan hasil output dalam skala besar, sehingga sulit diperkirakan.
Laporan rugi laba komparatif hampir sama dengan laporan rugi laba Perperiode. Adapun rumusnya Fn= p(1+i)^n-1.
Asumsinya ialah biaya tetap naik bersama dengan inflasi.
Re: silahkan tulis yang kalian dapatkan hari ini dari materi pak muhidin
NPM : 1911021044
Materi yang didapatkan pada hari ini adalah :
Laporan rugi laba per periode atau per tahun terdiri dari :
1. Penerimaan.
2. Pengeluaran dan biaya : Biaya tetap (Investasi) dan biaya variabel (biaya eksploitasi, biaya pemeliharaan, bunga atas kewajiban).
- Biaya variabel adalah jumlah biaya yg besar kecilnya tergantung dari biaya produksi.
- Dalam menyusun laporan laba rugi komparatif menggunakan : Nilai penyusutan dan periode tahun pertama sebagai periode tahun dasar.
Untuk model laporan laba rugi komparatif ada tiga model:
1. Model dengan format tanpa ada tahun dasar di awal kolom tetapi tetap ada penyusutan.
2. Model dengan tahun dasar dan ada penyusutan.
3. Model dengan ada periode nol atau tahun dasar tetapi tidak penyusutan yang ada nilai beli barang modal selama periode tertentu.
Selanjutnya mengenai indeks kelayakan investasi tanpa diskonto dapat dihitung dengan 3 cara yaitu :
1. ROI = Pendapatan bersih per tahun/total investasi × 100%.
2. B/C Ratio = Penerimaan total/biaya total.
3. BEP = Asumsinya adalah biaya total bisa dikelompokkan secara tegas antara biaya variabel dan biaya tetap.
Rumus BEP :
TR = TC .... P.Q = VC + F
P.Q = AVC.Q + FC
P.Q - AVC.Q = FC
Q (P-AVC) = F
Qpp = FC/(P-AVC)
Re: silahkan tulis yang kalian dapatkan hari ini dari materi pak muhidin
NPM: 1911021023
Materi hari ini mengenai Laporan Rugi/Laba Perperiode dan Indeks Kelayakan Investasi, dan Laporan Rugi/Laba Komparatif, yaitu:
1. Laporan Rugi/Laba Perperiode dan Indeks Kelayakan Investasi
a. Laporan Rugi/Laba Perperiode
- Laporan Rugi/Laba perperiode merupakan laporan yang dibuat perperiode berdasarkan siklus bisnis.
- Biaya tetap merupakan biaya yang digunakan untuk belanja barang modal (cirinya: memiliki nilai sisa, dan harus dihitung penyusutan). Penghitungan penyusutan dalam nilai barang modal untuk mendapatkan keuntungan.
- Tanah dan bangunan (dihitung dari nilai sewanya).
- Dalam membuat analisis keuangan harus dibuat asumsi dasar terlebih dahulu, yaitu:
• Periode atau siklus bisnis dari laporan keuangan
• Lalu ditentukan nilai ekonomis dari barang modal
- Dalam menghitung bunga pinjaman yakni dengan membagi jumlah pinjaman dengan periode pinjaman.
- Upah dan tenaga kerja lepas dihitung dengan satuan OHK yang didapatkan berdasarkan standar harga pasar. Untuk tenaga kerja professional dihitung dengan satuan OJ, dan satuan OK.
b. Indeks Kelayakan Investasi tanpa Diskonto
Keuntungan minimal yang layak per tahun, berdasarkan ROI itu mengikuti inflasi, jadi ROI harus lebih besar dari Inflasi. ROI > i, kalau ROI=i maka dapat dikatakan belum untung karena i menurunkan nilai riil uang.
- BC ratio itu dikatakan layak bila bernilai (>1).
- BEP (Pulang Pokok), menghitung dapat dilakukan dengan :
TR = TC ….. P.Q = TC … QPP
- Cara menghitung kelayakannya: Q real > Qpp
- Analisis pulang pokok dari segi harga, yakni P riil > Ppp, jika P riil lebih besar berarti layak.
- Rumus BEP (Deskriptif Kuantitatif):
TR = TC …. P.Q = VC + FC
P.Q = AVC.Q + FC
P.Q – AVC.Q = FC
Q(P-AVC) = FC
Qpp = FC / (P-AVC).
- Biaya semi variabel (biaya telepon, listrik, operasional kendaraan).
- Fix cost (FC) secara matematis adalah nilai beli barang modal.
2. Laporan Rugi/Laba Komparatif
- Untuk laporan rugi/laba komparatif, jumlah kolom dalam laporan laba rugi berdasarkan dengan umur ekonomis dari barang modal tersebut, apabila terdapat nilai sisa maka umurnya dari barang tersebut lebih Panjang dari periode analisis proyek tersebut.
- Future Value atau nilai masa datang:
Fn = P (1+i)n-1 atau Fn = Fo (1+i) n
- Terdapat model yang langsung menggunakan nilai beli, tanpa menggunakan penyusutan. Dan nilai beli diletakkan pada periode 0, tanpa menggunakan nilai penyusutan. Karena ini menggunakan format periode sebelumnya.
- Model Laporan Rugi/Laba Komparatif
• Model dengan format tanpa ada tahun dasar dikolom pertama tetapi tetap ada penyusutan.
• Model dengan tahun dasar dan penyusutan.
• Model dengan ada periode nol (tahun dasar) tetapi tidak ada penyusutan, adanya nilai beli barang modal selama periode tertentu.
Re: silahkan tulis yang kalian dapatkan hari ini dari materi pak muhidin
NPM : 1911021012
Materi Evaluasi Proyek
Laporan rugi laba per periode
• PENERIMAAN (HASIL PENJUALAN)
• PENGELUARAN DAN BIAYA
• LABA SEBELUM PAJAK
• LABA SETELAH PAJAK
INDEKS KELAYAKAN INVESTASI TANPA DISKONTO (UN-DISCOUNTED)
1. ROI = (Pendapatan Bersih Pertahun/Total Investasi) x 100 %
2. Benefit and Cost Ratio (B/C Ratio) = Penerimaan Total / Biaya Total
ESTIMASI NILAI MASA DATANG (FUTURE VALUE) DENGAN ASUMSI NILAI TAHUN PERTAMA (F1) DIANGGAP SEBAGAI NILAI TAHUN DASAR (Fo)
Fn = Fo (1+i) n-1
Fn = P (1+i) n-1
F1 = Fo (1+i) 1-1
F1 = Fo (1+i)o …. F1 = (Fo = P)
Fn = Nilai masa datang periode ke n (Future Value)
Fo = P = Nilai Saat ini/ Nilai sekarang (Present Value)
i = persentase perkembangan
Compounding Factor : CFn = (1+i)n-1
Persentase perkembangan mengikuti Sistem Bunga Majemuk Perperiode (dalam hal ini pertahun).
Rumus BEP Dengan menggunkan deskriptif kuantitatif (biasanya di gunakan pada anak keuangan) :
TR = TC .... P.Q = VC + F
P.Q = AVC.Q + FC
P.Q - AVC.Q = FC
Q (P-AVC) = F
Qpp = FC/(P-AVC)
Asumsi pada rumus ini yaitu biaya total bias di kelompokkan secara tegas antara biaya variabel dan biaya tetap. Harus dapat di kelompokkan secara tegas.
Re: silahkan tulis yang kalian dapatkan hari ini dari materi pak muhidin
NPM : 1911021046
Terdapat Laporan rugi laba per periode atau per tahun yang terdiri dari :
1. Penerimaan.
2. Pengeluaran dan biaya : Biaya tetap (Investasi) dan biaya variabel (biaya eksploitasi, biaya pemeliharaan, bunga atas kewajiban).
- Biaya variabel adalah jumlah biaya yg besar kecilnya tergantung dari biaya produksi.
- Dalam menyusun laporan laba rugi komparatif menggunakan : Nilai penyusutan dan periode tahun pertama sebagai periode tahun dasar.
Untuk model laporan laba rugi komparatif ada tiga model:
1. Model dengan format tanpa ada tahun dasar di awal kolom tetapi tetap ada penyusutan.
2. Model dengan tahun dasar dan ada penyusutan.
3. Model dengan ada periode nol atau tahun dasar tetapi tidak penyusutan yang ada nilai beli barang modal selama periode tertentu.
Indeks kelayakan investasi tanpa diskonto dapat dihitung dengan 3 cara yaitu :
1. ROI = Pendapatan bersih per tahun/total investasi × 100%.
2. B/C Ratio = Penerimaan total/biaya total.
3. BEP = Asumsinya adalah biaya total bisa dikelompokkan secara tegas antara biaya variabel dan biaya tetap.
Re: silahkan tulis yang kalian dapatkan hari ini dari materi pak muhidin
Npm : 1911021026
*Laporan rugi laba per periode terdiri dari :
1. Penerimaan.
2. Pengeluaran dan biaya : biaya tetap (Investasi) dan biaya variabel (biaya eksploitasi, biaya pemeliharaan, bunga atas kewajiban).
3. Laba Sebelum Pajak : Pajak Pertahun 15% pertahun di dapat dari Pendapatan bersih (keuntungan)
4. Laba Setelah Pajak
Model laporan laba rugi komparatif ada tiga model:
-Model dengan format tanpa ada tahun dasar di awal kolom tetapi tetap ada penyusutan.
-Model dengan tahun dasar dan ada penyusutan.
-Model dengan periode nol atau tahun dasar tetapi tidak penyusutan yang ada nilai beli barang modal selama periode tertentu.
*Indeks Kelayakan Investasi Tanpa Diskonto (Un-Discounted)
- ROI : Indeks Kelayakan proyek tanpa diskonto yaitu keuntungan di bagi biaya di kali 100%. Di katakan layak yaitu usahanya yang biasanya keuntungan minimalnya di tetapkan acuan pada inflasi, misal inflasi 10%, jadi keuntungan harus lebih besar dari inflasi.
- Benefit and Cost Rati (B/C Ratio) : Hasil BC/Ratio harus lebih besar dari 1 (Usaha Layak)
- BEP : Merupakan analisis berapa jumlah output yg layak. Analisis peluang pokok dari segi output, menggunakan rumus TR = TC ... P.Q = TC. Pada contoh di hasilkan BEP sebesar 335 unit, sedangkan Q reelnya lebih besar dari Qpp yaitu 500 unit. Jadi usaha layak di jalankan
- Analisis Peluang Pokok dari segi harga, menggunakan rumus TR = TC .... P.Q = TC. Pada contoh P real nya yaitu 1,8 lebih besar dari Ppp yaitu 1,21 maka usaha layak di jalankan.
Re: silahkan tulis yang kalian dapatkan hari ini dari materi pak muhidin
NPM:1911021052
Materi hari ini mengenai:
A. Laporan Laba Rugi teridiri dari:
1. Penerimaan
2. Pengeluaran dan Biaya : biaya tetap: biaya yang digunakan untuk belanja barang modal dengan ciri-ciri memiliki nilai sisa dan penyusutan.
a) tanah dan bangunan dihitung dari nilai sewa nya
b) tanah kebun dinilai dari nilai produksi
biaya variabel
3. Laba sebelum pajak: 15% pertahun dari pendapatan bersih ( keuntungan).
4. Laba setelah pajak
B. Indeks Kelayakan Investasi Tanpa Diskonto (Un-Discounted)
1. ROI= (pendapatan bersih pertahun/Total Investasi) x 100%
ROI acuan nya inflasi. Jadi ROI harus lebih besar dari Inflasi. Sedangkan nilai ROI= i artinya dapat dikatakan belum untung karena i menurunkan nilai mata uang riil.
2. Benefit and cost ratio: Hasil BC/Ratio > 1(usaha layak)
3. Analis Pulang pokok (BEP) dari segi
Output= TC ... P.Q = TC
Harga: TR = TC .... P.Q= TC
P.500= 602,60
Ppp= 1,21
Qpp: minimal dijual berapa agar dapat keuntungan sehingga layak suatu usaha dijalankan
Ppp: harga minimal untuk memperoleh untung
BEP: analisis beberapa jumlah output yang layak
C. RUMUS BEP ( dengan menggunakan deskriptif kuantitatif)
TR = TC .... P.Q = VC + FC
P.Q = AVC.Q + FC
P.Q - AVC.Q = FC
Q(P- AVC)= FC
Qpp = FC/ (P-AVC).... FC? Dan AVC
ASUMSI RUMUS INI: biaya total bias di kelompokkan secara tegas antara biaya biaya variabel dan biaya tetap.
o Biaya variabel: jumlah nya tergantung dari besar kecil nya produksi
o Biaya tetap
o Biaya semi variabel: biaya telepon, listrik, operasional kendaraan
D. LAPORAN RUGI LABA KOMPARATIF MENGGUNAKAN: (1). PENYUSUTAN, DAN (2)PERIODE (TAHUN) PERTAMA SEBAGAI PERIODE (TAHUN) DASAR : Fn= p (1+i)^n-1
o nilai masa datang:
Fn = P (1+i)n-1 atau
Fn = Fo (1+i) n
Re: silahkan tulis yang kalian dapatkan hari ini dari materi pak muhidin
NPM : 1911021009
Jurusan : Ekonomi Pembangunan
Materi : Laporan R/L Per Periode dan Indeks Kelayakan Investasi
Penerimaan yang diperoleh oleh seorang produsen adalah sama dengan hasil penjualan atau total revenue yang didapatkannya. Biaya tetap dapat juga dikatakan sebagai investasi yakni dalam bentuk barang modal. Barang modal itu sendiri adalah barang yang tidak habis sekali pakai, namun barang ini dapat dipakai berulang kali bahkan dalam jangka waktu yang panjang dan biasanya dalam satu periode harus dibuat pelaporan keuangannya. Lalu, dalam menghitung rugi laba yang dihitung bukanlah nilai jual nya melainkan yakni nilai penyusutan dari barang tersebut. Adapun yang dimaksud dengan penyusutan yakni nilai produksi dari barang tersebut yang dihitung per periode. Selain itu, tadi juga dijelaskan tentang pembuatan kuisioner ketika kita hendak melakukan penelitian atau sedang mencari data untuk skripsi. Dimana kuisioner yang baik yakni dibuat dalam format tabel. Adapun susunannya yakni sebagai berikut kolom pertama dan seterusnya yakni berisikan : nomor, nama barang, jumlah yang dibutuhkan, harga satuan, harga TC, penyusutan barang. Dan perlu diketahui bahwa kita tidak bisa tidak menghiraukan yang namanya penyusutan. Karena penyusutan adalah komponen paling utama dari barang tetap/barang modal sehingga sangat penting untuk dihitung. Selain itu, saat menyusun laporan laba rugi sebaiknya kita membuat laporan penyusutan barang dengan sangat rinci agar mendapatkan hasil perhitungan yang terbaik. Penyusutan juga merupakan salah satu ciri dari laporan laba rugi. Oleh karena itu, sebelum menyusun laporan laba rugi, akan lebih baik jika kita menyusun terlebih dahulu penyusutan barang tetap atau barang modal.
Re: silahkan tulis yang kalian dapatkan hari ini dari materi pak muhidin
NPM : 1911021031
Materi : Laporan R/L Perperiode dan Indeks Kelayakan Investasi
1. Laporan Rugi/Laba Perperiode merupakan laporan yang dibuat perperiode berdasarkan pada siklus bisnis.
Laporan Rugi/Laba terdiri dari:
a. Penerimaan (Hasil Penjualan)
b. Pengeluaran dan Biaya:
- Biaya tetap adalah biaya yang memiliki ciri terdapat nilai sisa dan adanya penyusutan, digunakan untuk belanja barang modal atau barang yang tidak habis pakai per periode. Contohnya adalah penyusutan tanah dan bangunan, mesin, dan peralatan kerja.
- Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya tergantung pada biaya produksi. Contohnya biaya fasilitas umum yang digunakan, bahan baku, biaya pemeliharaan, dan tenaga kerja.
c. Laba sebelum pajak: pajak pertahun sebesar 15%
d. Laba setelah pajak
2. Indeks Kelayakan Investasi Tanpa Diskonto
a. ROI = (Pendapatan bersih pertahun/Total Investasi) x 100%
ROI acuan layak atau tidaknya dapat dilihat berdasarkan pada inflasi.
b. B/C Ratio = Penerimaan total/biaya total
B/C Ratio acuan layak atau tidaknya adalah > 1.
c. BEP (Pulang Pokok), dapat dilakukan dengan :
TR = TC ….. P.Q = TC … QPP
- Acuan kelayakan dilihat dari: Q real > Qpp
d. BEP (Pulang Pokok), dapat dilakukan dengan
TR = TC ……P. Q = TC …PPP
- Acuan kelayakan yaitu P riil > Ppp, jika P riil lebih besar berarti layak.
e. Rumus BEP (Deskriptif Kuantitatif):
TR = TC …. P.Q = VC + FC
P.Q = AVC.Q + FC
P.Q – AVC.Q = FC
Q(P-AVC) = FC
Qpp = FC / (P-AVC)
3. Laporan Rugi/Laba Komparatif
- Rumusnya Fn= p(1+i)^n-1.
- Terdapat 3 model untuk laporan Rugi/Laba Komparatif yaitu
a. Model dengan format tanpa ada tahun dasar di awal kolom tetapi tetap ada penyusutan.
b. Model dengan tahun dasar dan ada penyusutan.
c. Model dengan ada periode nol atau tahun dasar tetapi tidak penyusutan yang ada nilai beli barang modal selama periode tertentu.
Re: silahkan tulis yang kalian dapatkan hari ini dari materi pak muhidin
Npm : 1911021004
Estimasi Nilai Masa Datang (Future Value) dengan Asumsi Nilai Tahun Pertama (F1) Dianggap Senagai Nilai Tahun Dasar
Fn = Fo (1+i) ^ n-1
Fn = P (1+i) ^ n-1
Contoh
Fn = Fo (1+i)^n-1
Fn = Fo. CPn = 900. (1+0,10)^n-1 = 900. (1,10)^n-1
F1 = Fo. CP1 = 900. (1,10)^1-1
F1 = 900 juta
Rumus menentukan nilai masa datang
Fn = Fo (1-i)^n-1 / Fn = P (1+i)^n-1
Rumus Menetukan nilai Sekarang
Fo = Fn / (1+i)^n-1 atau P = Fn / (1+i) ^n-1
- Biaya tetap adalah biaya digunakan untuk belanja barang modal
- Barang modal sendiri merupakan barang yang tidak habis dalam 1 periode bisnis (Karena barang modal ini tidak habis dalam 1 periode bisnis maka barang modal memiliki nilai sisa) dimana setiap barang yang kita gunakan pasti mengalami penyusutan, conothnya seperti motor, motor merupakan barang yang memiliki masa pakai misalnya 5 tahun, dari 5 tahun tersebut berapakah penyusutan motor itu, kemudian bagaimana cara menghitung penyusutan? yaitu dengan cara harga beli dibagi dengan umur ekonomisnya, sehingga penyusutan setiap barang modal berbeda.
- Untuk perhitungan tanah dan bangunan, nilai ekonomis sendiri dihitung dari biaya sewanya. misalnya berapakah sewa bangunan tersebut setahun.
- Kemudian jika tanah perkebunan perhitungannya menggunakan nilai produksi dari tanah perkebunan tersebut per periode.
Re: silahkan tulis yang kalian dapatkan hari ini dari materi pak muhidin
NPM : 1911021035
Hal yang didapatkan dari materi perkuliahan Evaluasi Proyek 6 April 2022 :
1. Laporan rugi/Laba per periode merupakan laporan yang dibuat per periode berdasarkan siklus bisnis, mencakup penerimaan (hasil penjualan), pengeluaran dan biaya, biaya sebelum pajak (15% pertahun di dapat dari Pendapatan bersih), dan biaya setelah pajak.
2. Yang termasuk didalam pengeluaran dan biaya adalah Biaya (Investasi Tetap), Biaya Variabel (Biaya Eksploitasi, Pemeliharaan, dan Bunga Atas Kewajiban).
3. Indeks Kelayakan Investasi Tanpa Diskonto (Un-Discounted) : ROI, Benefit and Cost Rati (B/C Ratio), BEP, dan Analisis Peluang Pokok dari segi harga.
4. ROI, pendapatan Bersih Pertahun/Total Investasi) x 100 %, bisa dikatakan layak apabila inflasi ditetapkan 10% maka keuntungan harus lebih besar dari inflasi tersebut.
5. Bisa dikatakan layak apabila hasil BC/Ratio harus lebih besar dari 1.
6. BEP : Analisis Peluang Pokok dari segi output, menggunakan rumus :
TR = TC ... P.Q = TC. Contoh : ketika dihasilkan BEP sebesar 335 unit, sedangkan Q reelnya lebih besar dari Qpp yaitu 500 unit, maka usaha tersebut layak di jalankan.
7. BEP : Analisis Peluang Pokok dari segi harga, menggunakan rumus :
TR = TC .... P.Q = TC. Contoh : ketika P real nya 1,8, lebih besar dari Ppp yaitu 1,21, maka usaha tersebut layak di jalankan.
8. Rumus untuk BEP (Deskriptif Kuantitatif):
TR = TC …. P.Q = VC + FC
P.Q = AVC.Q + FC
P.Q – AVC.Q = FC
Q(P-AVC) = FC
Qpp = FC / (P-AVC)
dengan asumsi rumus diatas adalah biaya total, maka harus di kelompokkan secara tegas antara biaya variable dan biaya tetap.
9. Model laporan laba rugi komparatif:
-Model dengan format tanpa ada tahun dasar di awal kolom tetapi tetap ada penyusutan;
- Model dengan tahun dasar dan ada penyusutan; dan
- Model dengan ada periode nol atau tahun dasar tetapi tidak penyusutan yang ada nilai beli barang modal selama periode tertentu.
10. Rumus laporan laba rugi komparatif :
Fn= p(1+i)^n-1. Asumsinya adalah biaya tetap naik bersama dengan inflasi.
Re: silahkan tulis yang kalian dapatkan hari ini dari materi pak muhidin
NPM : 1911021013
-Yang didapat dari materi Laporan R/L Perperiode, Dan Indeks Kelayakan Investasi adalah: Laporan rugi/Laba per periode merupakan laporan yang dibuat per periode berdasarkan siklus bisnis.
Laporan Rugi Laba, terdiri dari:
- Penerimaan (Hasil Penjualan)
- Pengeluaran dan Biaya, terdiri dari terdapat Biaya (Investasi Tetap), Biaya Variabel (Biaya Eksploitasi, Pemeliharaan, dan Bunga Atas Kewajiban)
- Laba Sebelum Pajak, yaitu pajak Pertahun 15% pertahun di dapat dari Pendapatan bersih (keuntungan)
- Laba Setelah Pajak
Biaya tetap, digunakan untuk pengadaan barang modal atau barang yang tidak habis pakai dalam Perperiode. Contohnya mesin alat produksi jangka panjang lainnya.
Biaya variabel adalah biaya habis pake dalam satu periode.
Indeks Kelayakan Investasi Tanpa Diskonto (Un-Discounted)
1. ROI = (Pendapatan Bersih Pertahun/Total Investasi) x 100 %
2. Benefit and Cost Ratio (B/C Ratio) = Penerimaan Total / Biaya Total
3. BEP, merupakan analisis berapa jumlah output yg layak.
-Analisis peluang pokok dari segi output, menggunakan rumus TR = TC ... P.Q = TC ... QPP
Untuk menghitung kelayakannya yakni Q real > Qpp
-Analisis pulang pokok dari segi harga, yakni P real > Ppp, ini berarti layak.
Asumsi pada rumus ini yaitu biaya total bias di kelompokkan secara tegas antara biaya variabel dan biaya tetap. Harus dapat di kelompokkan secara logis
Rumus BEP
TR = TC .... P.Q = VC + F
P.Q = AVC.Q + FC
P.Q - AVC.Q = FC
Q (P-AVC) = F
Qpp = FC/(P-AVC)
Laporan laba rugi komparatif
Rumus menentukan Nilai Masa datang :
Fn = Fo (1+i)^n-1 Atau : Fn = P (1+i)^n-1
Rumus menentukan nilai sekarang :
Fo = Fn / (1+i)^n-1 Atau : P = Fn / (1+i)^ n-1
Tiga model untuk laporan Rugi/Laba Komparatif yaitu:
1. Model dengan format tanpa ada tahun dasar di awal kolom tetapi tetap ada penyusutan.
2. Model dengan tahun dasar dan ada penyusutan.
3. Model dengan ada periode nol atau tahun dasar tetapi tidak penyusutan yang ada nilai beli barang modal selama periode tertentu.
Re: silahkan tulis yang kalian dapatkan hari ini dari materi pak muhidin
NPM : 1951021005
Indeks kelayakan investasi tanpa diskonto :
1. ROI = (Pendapatan Bersih Pertahun/Total Investasi) x 100 %
2. Benefit and Cost Ratio (B/C Ratio) = Penerimaan Total / Biaya Total
Estimasi nilai masa datang (future value) dengan asumsi nilai tahun pertama sebagai periode dasar
Fn = Fo (1+i) n-1
Fn = P (1+i) n-1
F1 = Fo (1+i) 1-1
F1 = Fo (1+i)o …. F1 = (Fo = P)
Fn = Nilai masa datang periode ke n (Future Value)
Fo = P = Nilai Saat ini/ Nilai sekarang (Present Value)
i = persentase perkembangan
Compounding Factor : CFn = (1+i)n-1
Persentase perkembangan mengikuti Sistem Bunga Majemuk Perperiode (dalam hal ini pertahun).
Rumus menentukan Nilai Masa datang :
Fn = Fo (1+i) n-1 Atau : Fn = P (1+i)n-1
Rumus menentukan nilai sekarang :
Fo = Fn / (1+i) n-1 Atau : P = Fn / (1+i) n-1
Fn : Nilai masa datang pada periode ke “n”
Fo = Nilai Saat ini/Nilai sekarang (Present Value)
i = persentase perkembangan.
Compounding Factor : CFn = (1+i)n-1 …… Fn = Fo. CPn
Discount Factor : DFn = 1 / (1+i)n-1 …... F0 = Fn. DFn
Perkembangan mengikuti Sistem Bunga Majemuk Perperiode (dalam hal ini pertahun).
CFn digunakan untuk menentukan nilai masa datang dari sebarisan nilai masa datang. Discount Factor (DFn) digunakan untuk menentukan nilai sekarang dari sebarisan nilai masa datang, selanjutnya DFn di gunakan untuk menghitung besaran Indeks Kelayakan Proyek Berdiskonto, seperti : Net Present Value (NPV), Gross B/C Ratio, Net B/C Ratio, Internal Rate of Return (IRR).
Hasil Perhitunga Indeks Kelayakan usaha berdiskonto
1. Indeks Net Present Value ( NPV ): NPV = Ʃ (Bt – Ct).DFt = Ʃ ( PV Keuntungan )2
2. Payback Period : Periode (tahun ke) proyek mulai menghasilkan keuntungan Positif (untung) , yaitu pada Periode Pertama.
3. Indeks Gross B/C Ratio
Re: silahkan tulis yang kalian dapatkan hari ini dari materi pak muhidin
NPM : 1911021011
Hal yang didapatkan dari materi perkuliahan Evaluasi Proyek 6 April 2022 :
1. Laporan rugi/Laba per periode merupakan laporan yang dibuat per periode berdasarkan siklus bisnis, mencakup penerimaan (hasil penjualan), pengeluaran dan biaya, biaya sebelum pajak (15% pertahun di dapat dari Pendapatan bersih), dan biaya setelah pajak.
2. Yang termasuk didalam pengeluaran dan biaya adalah Biaya (Investasi Tetap), Biaya Variabel (Biaya Eksploitasi, Pemeliharaan, dan Bunga Atas Kewajiban).
3. Indeks Kelayakan Investasi Tanpa Diskonto (Un-Discounted) : ROI, Benefit and Cost Rati (B/C Ratio), BEP, dan Analisis Peluang Pokok dari segi harga.
4. ROI, pendapatan Bersih Pertahun/Total Investasi) x 100 %, bisa dikatakan layak apabila inflasi ditetapkan 10% maka keuntungan harus lebih besar dari inflasi tersebut.
5. Bisa dikatakan layak apabila hasil BC/Ratio harus lebih besar dari 1.
6. BEP : Analisis Peluang Pokok dari segi output, menggunakan rumus :
TR = TC ... P.Q = TC. Contoh : ketika dihasilkan BEP sebesar 335 unit, sedangkan Q reelnya lebih besar dari Qpp yaitu 500 unit, maka usaha tersebut layak di jalankan.
7. BEP : Analisis Peluang Pokok dari segi harga, menggunakan rumus :
TR = TC .... P.Q = TC. Contoh : ketika P real nya 1,8, lebih besar dari Ppp yaitu 1,21, maka usaha tersebut layak di jalankan.
8. Rumus untuk BEP (Deskriptif Kuantitatif):
TR = TC …. P.Q = VC + FC
P.Q = AVC.Q + FC
P.Q – AVC.Q = FC
Q(P-AVC) = FC
Qpp = FC / (P-AVC)
dengan asumsi rumus diatas adalah biaya total, maka harus di kelompokkan secara tegas antara biaya variable dan biaya tetap.
9. Model laporan laba rugi komparatif:
-Model dengan format tanpa ada tahun dasar di awal kolom tetapi tetap ada penyusutan;
- Model dengan tahun dasar dan ada penyusutan; dan
- Model dengan ada periode nol atau tahun dasar tetapi tidak penyusutan yang ada nilai beli barang modal selama periode tertentu.
10. Rumus laporan laba rugi komparatif :
Fn= p(1+i)^n-1. Asumsinya adalah biaya tetap naik bersama dengan inflasi.
Permalink
Show parent
Split
Reply
Picture of Elsa Fika Akhrani
In reply to ukhti ciptawaty
Re: silahkan tulis yang kalian dapatkan hari ini dari materi pak muhidin
by Elsa Fika Akhrani - Thursday, 7 April 2022, 5:27 AM
Nama : Elsa Fika Akhrani
NPM : 1911021013
-Yang didapat dari materi Laporan R/L Perperiode, Dan Indeks Kelayakan Investasi adalah: Laporan rugi/Laba per periode merupakan laporan yang dibuat per periode berdasarkan siklus bisnis.
Laporan Rugi Laba, terdiri dari:
- Penerimaan (Hasil Penjualan)
- Pengeluaran dan Biaya, terdiri dari terdapat Biaya (Investasi Tetap), Biaya Variabel (Biaya Eksploitasi, Pemeliharaan, dan Bunga Atas Kewajiban)
- Laba Sebelum Pajak, yaitu pajak Pertahun 15% pertahun di dapat dari Pendapatan bersih (keuntungan)
- Laba Setelah Pajak
Biaya tetap, digunakan untuk pengadaan barang modal atau barang yang tidak habis pakai dalam Perperiode. Contohnya mesin alat produksi jangka panjang lainnya.
Biaya variabel adalah biaya habis pake dalam satu periode.
Indeks Kelayakan Investasi Tanpa Diskonto (Un-Discounted)
1. ROI = (Pendapatan Bersih Pertahun/Total Investasi) x 100 %
2. Benefit and Cost Ratio (B/C Ratio) = Penerimaan Total / Biaya Total
3. BEP, merupakan analisis berapa jumlah output yg layak.
-Analisis peluang pokok dari segi output, menggunakan rumus TR = TC ... P.Q = TC ... QPP
Untuk menghitung kelayakannya yakni Q real > Qpp
-Analisis pulang pokok dari segi harga, yakni P real > Ppp, ini berarti layak.
Asumsi pada rumus ini yaitu biaya total bias di kelompokkan secara tegas antara biaya variabel dan biaya tetap. Harus dapat di kelompokkan secara logis
Rumus BEP
TR = TC .... P.Q = VC + F
P.Q = AVC.Q + FC
P.Q - AVC.Q = FC
Q (P-AVC) = F
Qpp = FC/(P-AVC)
Laporan laba rugi komparatif
Rumus menentukan Nilai Masa datang :
Fn = Fo (1+i)^n-1 Atau : Fn = P (1+i)^n-1
Rumus menentukan nilai sekarang :
Fo = Fn / (1+i)^n-1 Atau : P = Fn / (1+i)^ n-1
Tiga model untuk laporan Rugi/Laba Komparatif yaitu:
1. Model dengan format tanpa ada tahun dasar di awal kolom tetapi tetap ada penyusutan.
2. Model dengan tahun dasar dan ada penyusutan.
3. Model dengan ada periode nol atau tahun dasar tetapi tidak penyusutan yang ada nilai beli barang modal selama periode tertentu.
Re: silahkan tulis yang kalian dapatkan hari ini dari materi pak muhidin
NPM : 1911021061
Laporan rugi laba perperiode (pertahun)
dalam laporan terdapat penerimaan, pengeluaran dan biaya (tetap, penyusutan dan variabel) lalu laba sebelum pajak serta laba setelah pajak.
dalam indeks kelayakan investasi tanpa diskonto, perhitungan menggunkan ROI dan B/C Ratio
Estimasi nilai masa datang (future value) dengan asumsi nilai tahun pertama (F1) dianggap sebagai nilai tahun dasar
Fn = Fo (1+i) n-1
Fn = P (1+i) n-1
F1 = Fo (1+i) 1-1
F1 = Fo (1+i)o …. F1 = (Fo = P)
dimana Fn adalah nilai ke n dari future value
Re: silahkan tulis yang kalian dapatkan hari ini dari materi pak muhidin
Npm:1951021008
Laporan rugi/Laba per periode merupakan laporan yang dibuat per periode berdasarkan siklus bisnis.
Biaya tetap merupakan digunakan untuk belanja barang modal, barang modal sendiri merupakan barang yang tidak habis dalam 1 periode bisnis.
Biaya tetap adalah biaya yang memiliki ciri terdapat nilai sisa dan adanya penyusutan, digunakan untuk belanja barang modal atau barang yang tidak habis pakai per periode. Contohnya adalah penyusutan tanah dan bangunan, mesin, dan peralatan kerja.
Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya tergantung pada biaya produksi.
Rumus BEP Dengan menggunkan deskriptif kuantitatif (biasanya di gunakan pada anak keuangan) :
TR = TC .... P.Q = VC + F
P.Q = AVC.Q + FC
P.Q - AVC.Q = FC
Q (P-AVC) = F
Qpp = FC/(P-AVC)
Asumsi pada rumus ini yaitu biaya total bias di kelompokkan secara tegas antara biaya variabel dan biaya tetap. Harus dapat di kelompokkan secara tepat dan tegas.
Re: silahkan tulis yang kalian dapatkan hari ini dari materi pak muhidin
Npm. : 1951021016
Laporan rugi laba per periode
• PENERIMAAN (HASIL PENJUALAN)
• PENGELUARAN DAN BIAYA
• LABA SEBELUM PAJAK
• LABA SETELAH PAJAK
INDEKS KELAYAKAN INVESTASI TANPA DISKONTO (UN-DISCOUNTED)
1. ROI = (Pendapatan Bersih Pertahun/Total Investasi) x 100 %
2. Benefit and Cost Ratio (B/C Ratio) = Penerimaan Total / Biaya Total
ESTIMASI NILAI MASA DATANG (FUTURE VALUE) DENGAN ASUMSI NILAI TAHUN PERTAMA (F1) DIANGGAP SEBAGAI NILAI TAHUN DASAR (Fo)
Fn = Fo (1+i) n-1
Fn = P (1+i) n-1
F1 = Fo (1+i) 1-1
F1 = Fo (1+i)o …. F1 = (Fo = P)
Fn = Nilai masa datang periode ke n (Future Value)
Fo = P = Nilai Saat ini/ Nilai sekarang (Present Value)
i = persentase perkembangan
Compounding Factor : CFn = (1+i)n-1
Persentase perkembangan mengikuti Sistem Bunga Majemuk Perperiode (dalam hal ini pertahun).
Rumus BEP Dengan menggunkan deskriptif kuantitatif (biasanya di gunakan pada anak keuangan) :
TR = TC .... P.Q = VC + F
P.Q = AVC.Q + FC
P.Q - AVC.Q = FC
Q (P-AVC) = F
Qpp = FC/(P-AVC)
Asumsi pada rumus ini yaitu biaya total bias di kelompokkan secara tegas antara biaya variabel dan biaya tetap. Harus dapat di kelompokkan secara tegas.