Forum diskusi

Forum diskusi

Forum diskusi

Number of replies: 50

Rekan-rekan mahasiswa bagi kelompok yang bertugas silahkan share makalah dan PPTnya di Forum diskusi bagi rekan  lainnya dipersilahkan yang ingin bertanya dan menjawab pertanyaan rekannya. setelah selesai buat laporan hasil diskusinya di unggah juga di sini.

In reply to First post

Re: Forum diskusi

by ELSYAH KURNIA 2013053044 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Saya,
Nama: Elsyah Kurnia
Npm: 2013053044 perwakilan dari kelompok 4
Izin mengirimkan makalah dan ppt hasil kerja kelompok 4.

Terima kasih
In reply to ELSYAH KURNIA 2013053044

Re: Forum diskusi

by Shofia Habibah 2013053040 -
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Nama : Shofia Habibah
Npm : 2013053040

Izin bertanya, Bagaimana cara menanamkan nilai agama untuk anak sd agar tercipta karakter yang baik?

Sekian, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
In reply to Shofia Habibah 2013053040

Re: Forum diskusi

by Hanifatun Nabila -
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Nama : Hanifatun Nabila
NPM : 2013053012
Asal kel : 4
Izin menjawab pertanyaan shofia

Bagaimana cara menanamkan nilai agama dan moral untuk anak sd agar tercipta karakter yang baik?
cara menanamkan nilai agama dan moral untuk anak sd yaitu:
1. Berikan Contoh kepada Anak
Langkah pertama adalah memberikan contoh terlebih dahulu kepada anak, sebab keluarga merupakan tempat pertama anak belajar. Anda bisa memberi contoh untuk berbicara secara perlahan, menggunakan bahasa yang halus dan sopan, serta tidak mengucapkan kata-kata yang kotor.

2. Mulai dari Kebiasaan yang Sederhana
Jika Anda memberikan teladan secara sekaligus, anak biasanya akan sulit mengubah kebiasaan yang sudah mengakar. Karena itu, mulai dari kebiasaan yang mudah terlebih dahulu, misalnya mencuci piring sendiri setelah makan.
Anda juga bisa memberikan contoh membaca doa sebelum dan sesudah makan, yang merupakan kebiasaan sederhana. Cara menanamkan nilai agama dan moral ini direkomendasikan oleh banyak pakar anak, sebab kebiasaan yang sederhana jika dilakukan secara beruntun bisa menarik kebisaan baik lainnya.

3. Menyampaikan Nasehat dengan Cara yang Menyenangkan
Hati anak tidak bisa stabil sebagaimana orang dewasa, karena itu memberikan saran dan nasehat untuk anak sebaiknya dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Misalnya dengan membacakan cerita sebelum tidur, menceritakan kisah yang memiliki amanat baik, serta menghibur anak jika mereka sedang sedih dengan nasehat.

4. Ajak Anak untuk Bersosialisasi dengan Lingkungan yang Baik
Cara menanamkan nilai agama dan moral untuk anak misalnya dengan mengajak anak bermain bersama dengan teman sepermainan yang sepantaran. Akan lebih baik jika memberikan ruang untuk belajar bersama secara bergantian di rumah teman, dengan begitu orang tua bisa memantau perkembangan dan sosialisasi yang dilakukan oleh anak.

5. Jangan Paksa Anak untuk Melakukan Sesuatu
Menjadi panduan untuk anak tentu bukan hal yang mudah, karena itu selalu praktekkan sikap dan kebiasaan baik. Tidak hanya ketika kita berada di depan anak, namun juga dalam kehidupan sehari-hari. Itulah beberapa cara menanamkan nilai agama dan moral yang tepat, khususnya untuk anak sd. Jika anak diarahkan sejak dini untuk berperilaku baik, tentu hal tersebut akan menjadi kebiasaan ketika ia dewasa.

Sekian jawaban dari saya, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
In reply to Hanifatun Nabila

Re: Forum diskusi

by Nurma yunita 2013053024 -
Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Nurma Yunita
NPM : 2013053024
Izin menambahkan jawaban dari pertanyaan Shofia Habibah mengenai cara menanamkan nilai agama untuk anak sd agar tercipta karakter yang baik yaitu salah satu metodenya yaitu dengan melakukan pembiasaan. Menurut Tafsir (2010:144:145), inti pembiasaan ialah pengulangan. Jika guru setiap masuk kelas mengucapkan salam, itu telah dapat diartikan sebagai usaha membiasakan. Apabila peserta didik masuk kelas tidak mengucapkan salam, maka guru mengingatkan agar masuk ruangan hendaklah mengucapkan salam, ini merupakan salah satu cara membiasakan. Kadang-kadang ada kritik terhadap pendidikan dengan pembiasaan karena cara ini tidak mendidik peserta didik untuk menyadari dengan analisis apa yang dilakukannya. Kelakuannya berlaku secara otomatis tanpa ia mengetahui buruk baiknya. Namun, sekalipun demikian, tetap saja metode pembiasaan sangat baik digunakan karena yang dibiasakan biasanya adalah yang benar, kita tidak boleh membiasakan anakanak kita melakukan atau berperilaku yang buruk. Ini perlu disadari oleh guru sebab perilaku guru yang berulang-ulang, sekalipun hanya dilakukan secara main-main, akan memengaruhi anak didik untuk membiasakan perilaku itu.
Sekian, terima kasih, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
In reply to Hanifatun Nabila

Re: Forum diskusi

by Fajrin Hana Hamidah 2013053016 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Izin memperkenalkan diri
Nama : Fajrin Hana Hamidah
Npm : 2013053016

Izin menambah jawaban atas pertanyaan dari saudari Shofia Habibah
Dengan pertanyaan bagaimana cara menanamkan nilai agama untuk anak sd agar terciptanya karakter yang baik?
Adapun cara menanamkan nilai agama untuk terciptanya pendidikan karakter yang baik, antara lain:
1. Pembiasaan
Setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, ada yang lebih mudah belajarnya dengan mendengarkan (auditori) ada yang melihat (visual) dan ada yang harus dengan bergerak (kinestetik). Dan minat yang dimiliki anak berbeda-beda terhadap alat dan bahan yang dipelajari. Untuk mendukung hal tersebut guru harus menggunakan cara yang beragam dalam membangun pengalaman anak, menyediakan kesempatan bagi anak untuk belajar dengan cara yang sesuai dengan kekuatannya, serta menyediakan ragam main yang cukup.
Pembelajaran di lakukan dengan cara yang. menyenangkan, sehingga tidak boleh terjadi pemaksaan (penekanan). Selama bermain, anak mendapatkan pengalaman untuk mengembangkan aspek–aspek nilai–nilai agama dan moral, fisik, kognitif, bahasa, sosial dan emosional.
Permainan merupakan sarana dan aktifitas yang mencerminkan prilaku, pandangan, kecenderungan dan kualitas yang ada dalam diri anak. Maksudnya, bahwa permainan menunjukkan bukti kepribadian seseorang secara umum.
Kita dapat melatih anak dengan berbagai aktifitas yang mengembangkan
kecakapan sosial dan kemampuan berinteraksinya dengan orang lain, atau sebagai sarana membangun sebuah sistim yang memiliki nilai dan tradisi yang benar, mendorong anak untuk berprilaku yang tepat, dan memberinya peran yang sesuai dengan konsentrasi dan kecenderungannya, seiring dengan perkembangan
usianya.
Pembiasaan dan pembentukan karakter yang baik seperti tanggung jawab, kemandirian, sopan santun, dan lainnya di tanamkan melalui cara yang menyenangkan.

2. Keteladanan
Pengaruh keteladanan lada masa pembentukan lebih efektif dari nasehat dan ceramah yang di sampaikan.Seorang anak membutuhkan keteladanan dan ia akan mencontoh dari
kedua orang tua atau guru, karena dia memiliki kecenderungan untuk mencontoh dan mengikuti. Apabila dia menyenangi seseorang dipun mengikuti dan berjalan sesuai dengan gayanya dan berupaya untuk dapat menirunya. Oleh karena itu menjadi sebuah kewajiban untuk mendekatkan Islam kepada Rosulullah SWT dan para sahabat, dengan menjelaskan keteladanan yang selalu dikenang sepanjang
masa dan memberikan kita cahaya Islam dan keadilannya.
Untuk menanamkan disiplin agar anak terbiasa hidup dan melakukan segala sesuatu dengan tertib, baik dan teratur perlu di dukung oleh adanya contoh dan teladan dari pihak orang tua di rumah dan dari guru di sekolah. Tanpa adanya contoh dan teladan dari pihak orang tua dan guru maka pembiasaan yang ditanamkan kepada anak akan di lakukan dengan rasa terpaksa sehingga tidak mungkin dapat membentuk rasa disiplin dari dalam.

Sekian, terimakasih
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
In reply to ELSYAH KURNIA 2013053044

Re: Forum diskusi

by Shela Febriani 2013053032 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Nama: Shela Febriani
NPM: 2013053032

Izin bertanya kepada kelompok 4,
Mengapa literasi menjadi penting yang perlu diperhatikan bagi siswa di kelas kelas awal pada jenjang pendidikan sekolah dasar?

Sekian, terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
In reply to Shela Febriani 2013053032

Re: Forum diskusi

by Cerry anggraini Safitri -
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Nama : Cerry anggraini safitru
NPM : 2013053022
Asal kel : 4
Izin menjawab pertanyaan
Shela Febriani

Mengapa literasi menjadi penting yang perlu diperhatikan bagi siswa di kelas kelas awal pada jenjang pendidikan sekolah dasar?
Literasi sangat penting ditanamkan pada Sekolah Dasara, karena berliterasi sangat mendukung keberhasilan seseorang dalam menangani berbagai persoalan. Melalui kemampuan literasi, seseorang tidak saja memperoleh ilmu pengetahuan tetapi juga bisa mendokumentasikan sepenggal pengalaman yang menjadi rujukan di masa yang akan datang. Budaya literasi mempunyai banyak manfaat diantaranya yaitu menambah kosa kata, mengoptimalkan kerja otak, menambah wawasan dan informasi baru, meningkatkan kemampuan interpersonal, mempertajam diri dalam menangkap makna dari suatu informasi yang sedang dibaca, mengembangkan kemampuan verbal, melatih kemampuan berfikir dan menganalisa, meningkatkan fokus dan konsentrasi seseorang, melatih dalam hal menulis dan merangkai kata-kata yang bermakna.

Sekian jawaban dari saya, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
In reply to Cerry anggraini Safitri

Re: Forum diskusi

by ELLEN KUMALA DEWI 2013053050 -
Assalamualaikkum.izin memperkenalkan diri .
Nama : Ellen Kumala Dewi
Npm: 2013053050

Izin menambahkan jawaban. Berbicara mengenai mengapa literasi itu menjadi sangat penting untuk diperhatikan bagi anak sd adalah langkah awal yg kita harus tau yaitu bisa mengerti bahwa gerakan literasi di sekolah harus dipahami sebagai investasi masa depan serta keterampilan dalam literasi sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa. Walaupun jika di lihat dari hasilnya saat ini belum memadai, bukan berarti kita harus berhenti di tengah jalan. Kolaborasi antara pemangku kebijakan harus makin kuat dan teguh. Selanjutnya, kualitas pendampingan bagi siswa pada saat mengikuti program literasi juga menjadi sangat penting. Pendamping harus meminta siswa agar mampu menginternalisasi nilai-nilai yang terdapat dalam bacaan. Paradigma kita pun harus dikoreksi terkait dengan pemaknaan terhadap literasi. Literasi bukan hanya soal mengeja saja, melainkan juga menyelami ilmu serta merefleksikannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai nilai-nilai baru yang konstruktif.
In reply to Cerry anggraini Safitri

Re: Forum diskusi

by Dinda Ayu Muslimah 2013053009 -
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Dinda Ayu Muslimah
NPM : 2013053009

Izin menambahkan jawaban
Literasi sangat penting bagi siswa karena keterampilan dalam literasi berpengaruh terhadap keberhasilan belajar mereka dan kehidupannya. Keterampilan literasi yang baik akan membantu siswa dalam memahami teks lisan, tulisan, maupun gambar/visual. Kemampuan literasi (membaca dan menulis) di kelas awal berperan penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Di tingkat ini, pembelajaran membaca dan menulis perlu diperkenalkan. Kedua keterampilan tersebut tidak berkembang dengan sendirinya, tetapi perlu diajarkan. Jika pembelajaran literasi (membaca dan menulis) di kelas awal tidak kuat, maka pada tahap membaca dan menulis lanjut siswa akan mengalami kesulitan untuk dapat memiliki kemampuan membaca dan menulis yang memadai. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa kemampuan membaca dan menulis sangat diperlukan oleh setiap orang yang ingin memperluas pengetahuan dan pengalaman, mempertinggi daya pikir, mempertajam penalaran, untuk mencapai kemajuan dan peningkatan diri.

Terima kasih
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
In reply to Cerry anggraini Safitri

Re: Forum diskusi

by Fitrya Dwi Rahmadhani -
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Nama : Fitrya Dwi Rahmadhani
NPM : 2013053026

Izin menambahkan jawaban dari pertanyaan shela, mengenai Kenapa literasi menjadi penting yang perlu diperhatikan bagi siswa di kelas kelas awal pada jenjang pendidikan sekolah dasar

Karena pada kelas-kelas awal dimana Pada masa ini merupakan masa perkembangan anak yang sangat penting. Pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki oleh anak perlu didorong. perkembangan siswa yang perlu diperhatikan adalah perkembangan bahasa dan kemahiran literasi. Literasi diartikan lebih dari sekedar membaca dan menulis, hal ini mencakup keterampilan berpikir dalam bentuk cetak, visual, digital, dan audio.

Sekian, terima kasih.
In reply to Cerry anggraini Safitri

Re: Forum diskusi

by Ade Suryani 2013053002 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama: Ade Suryani
NPM: 2013053002
Izin menambahkan sedikit dari pertanyaan saudari Shela,
Literasi merupakan salah satu aspek penting yang harus diterapkan di sekolah dasar. Melalui kegiatan literasi membaca siswa akan terbiasa membaca dan menambah informasi siswa. Kegiatan literasi juga mempunyai manfaat untuk memupuk minat dan bakat dalam diri peserta didik sejak usia dini. Literasi merupakan salah satu aktifitas penting dalam hidup. Sebagian besar proses pendidikan bergantung pada kemampuan dan kesadaran literasi. Budaya literasi yang tertanam dalam diri peserta didik mempengaruhi tingkat keberhasilan dan kemampuan peserta didik untuk memahami informasi secara analitis, kritis, dan reflektif (Kemendikbud: 2010).
Kemampuan membaca yang membudaya dalam diri setiap anak akan meningkatkan keberhasilan di sekolah maupun dalam kehidupan di masyarakat sehingga membuka peluang kesuksesan hidup yang lebih baik.

Sekian tambahan dari saya, terimakasih.
In reply to Cerry anggraini Safitri

Re: Forum diskusi

by Rizkina Anggraini Wijaya 2013053020 -

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Perkenalkan saya Rizkina Anggraini Wijaya 

Npm. 2013053020 

Izin menambahkan jawaban pak, dari pertanyaan Shela Febriani dan dijawab oleh cerry Anggraini 

Yang mana pertanyaannya : 

Mengapa literasi menjadi penting yang perlu diperhatikan bagi siswa di kelas awal pada jenjang pendidikan sekolah dasar? 

Pentingnya kemampuan literasi anak sekolah dasar akan memberikan informasi terkait kesulitan membaca dan menulis. Salah satu factor utama yang penting dalam pembelajaran literasi untuk siswa SD kelas awal adalah penggunaan sumber belajar yang menarik, oleh sebab itu siswa akan tertarik dengan pembelajaran literasi.  

Sekian terimakasih 

In reply to Cerry anggraini Safitri

Re: Forum diskusi

by Eni Annisa 2013053045 -
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Eni Annisa
Npm : 2013053045
Izin menambahkan, mengapa literasi menjadi penting yang perlu diperhatikan bagi siswa di kelas kelas awal pada jenjang pendidikan sekolah dasar karena Sekolah memiliki peran yang amat penting dalam menanamkan budaya membaca dan menulis (literasi) pada peserta didik.Oleh karena itu, tiap sekolah harus memberikan dukungan penuh terhadap penumbuhan budaya membaca dan menulis (literasi) di sekolah. Dukungan tersebut dapat dilakukan dengan mengakomodasi likungan fisik, lingkungan sosial dan afeksi, serta lingkungan akademik yang literat dalam proses pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran literasi harus disesuaikan dengan karakteristik siswa SD terutama kelas awal sebagai usia penting dalam perkembangan bahasa. Ada beberapa karakteristik anak di usia Sekolah Dasar yang perlu diketahui para guru, agar lebih mengetahui keadaan peserta didik khususnya ditingkat Sekolah Dasar. Sebagai guru harus dapat menerapkan metode pengajaran yang sesuai dengan keadaan siswanya maka sangatlah penting bagi seorang pendidik mengetahui karakteristik siswanya. dan juga Tujuan utama dari adanya literasi sebenarnya tidak hanya berpatokan pada membaca dan juga menulis, melainkan sebagai landasan dalam membentuk generasi yang dapat berpikir kritis dalam menyikapi segala informasi yang ada.Dengan menanamkan budaya literasi pada anak, tentu akan memberi manfaat bukan hanya saat ini namun juga untuk masa depannya.
In reply to ELSYAH KURNIA 2013053044

Re: Forum diskusi

by Nilam Dwi Septiyani 2013053019 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Nama : Nilam Dwi Septiyani
Npm : 2013053019

Mohon izin bertanya,
Mengapa pendidikan karakter mutlak diperlukan baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan sekolah?

Sekian pertanyaan dari saya
Terima kasih
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
In reply to Nilam Dwi Septiyani 2013053019

Re: Forum diskusi

by Cerry anggraini Safitri -
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Nama : Cerry anggraini safitri
NPM : 2013053022
Asal kel : 4
Izin menjawab pertanyaan
Nilam dwi septiyani

Mengapa pendidikan karakter mutlak diperlukan baik di lingkungan keluarga dan sekolah?
pendidikan karakter diperlukan untuk menciptakan pribadi kita yang bermoral dan beretika. Pendidikan informal dalam keluarga mempunyai peranan penting dalam proses pembentukan karakter seseorang. Hal itu disebabkan, keluarga merupakan lingkungan tumbuh dan berkembangnya anak sejak usia dini hingga menjadi dewasa. Melalui pendidikan dalam keluargalah karakter seorang anak terbentuk. sedangkan pendidikan karakter di sekolah merupakan pendidikan lanjutan yang mungkin tidak didapatkan dalam keluarga, fungsi pendidikan karakter di sekolah untuk membentuk karakter dan kepribadian seseorang sehingga menjadi orang yang memiliki nilai moral yang tinggi, tinggi toleransi, berperilaku baik, dan berakhlak mulia.

Sekian jawaban dari saya, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
In reply to Cerry anggraini Safitri

Re: Forum diskusi

by Dinda Ayu Muslimah 2013053009 -
Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh
Nama : Dinda Ayu Muslimah
NPM : 2013053009

Izin menambahkan jawaban
Krisis moral multidimensi yang terjadi di hampir semua lapisan masyarakat belakangan ini menunjukkan bahwa identitas bangsa sedang terkoyak. Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut akan berakibat fatal bagi keberlangsungan suatu negara. Karena itu, pembentukan karakter bangsa melalui penguatan pendidikan karakter mutlak diperlukan baik di lingkungan keluarga dan sekolah untuk menyelamatkan generasi bangsa dari ambang kehancuran dan agar generasi muda penerus kepemimpinan bangsa bisa diselamatkan dari kerusakan moral dan krisis multidimensi tersebut.
Selain itu pendidikan karakter mutlak diperlukan di sekolah. Sebagaimana telah dituliskan dalam Undang-Undang Republik Indonesi Nomor 20 Tahun 2003 dikatakan bahwa: Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila Indonesia Tahun 1945 yang berakal pada nilai-nilai Agama, Kebudayaan Nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan zaman.

Terima kasih
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
In reply to Cerry anggraini Safitri

Re: Forum diskusi

by Sofi Cahya Fitri 2013053028 -
Assalamualaikum wr wb
Nama : Sofi Cahya Fitri
Npm : 2013053028
Izin menambahkan jawaban dari pertanyaan diatas :
Pendidikan karakter multak diperlukan baik di lingkungan keluarga dan sekolah adalah: -supaya anak dapat merasakan rasa tanggung jawab
-adanya rasa kejujuran dalam berkata
-bersikap baik
-adanya rasa keadilan pada anak
-kebersamaan yang dimilki anak untuk saling berbagi.
Terima kasih
In reply to Cerry anggraini Safitri

Re: Forum diskusi

by Salwa Faadhila Barmuranbi 2013053052 -
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Nama : Salwa Faadhila Barmuranbi
NPM : 2013053052

Izin menambahkan jawaban dari pertanyaan saudari Nilam Dwi Septiyani.

Mengapa pendidikan karakter mutlak diperlukan baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan sekolah?
Karena, seorang anak bergaul dalam kehidupan sehari-hari dan melakukan proses pendidikan.
Lingkungan tersebut meliputi rumah tangga atau keluarga maupun di sekolah.
Karena pada prosesnya pendidikan tidak hanya dilakukan di bangku sekolah saja.
Lingkungan tersebut sama-sama mempunyai tanggungjawab besar dalam mendidik anak menjadi generasi penerus bangsa yang handal. Adapun peranan lingkungan keluarga dan sekolah yaitu :
1. Rumah tangga/keluarga
Sebagai salah satu dari lingkungan pendidikan karakter, keluarga tempat yang pertama dalam mengajarkan anak tentang berakhlak dan karakter yang baik. Meliputi sifat jujur, ikhlas, sabar, sopan santun dan berbuat kebaikan. Sejak anak usia dini keluarga sudah menanamkan nilai dan norma yang baik. Pendidikan dalam keluarga adalah pendidikan pertama dan utama, yang paling bertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik, yaitu kedua orangtua. Pengaruh orangtua sangat besar dalam membina pribadi anak karena orang tua adalah pembina pribadi yang pertama dalam kehidupan anak. Kepribadian, sikap, dan cara hidup orangtua merupakan unsur-unsur pendidikan yang dapat diterima ke dalam pribadi anak yang sedang tumbuh.

2. Sekolah
Pada lingkungan keluarga tugas pendidikan tidak semuanya mampu dilaksanakan terutama dalam hal iptek, sehingga orang tua menyerahkan
sebagian tugasnya kepada sekolah. Ketika di sekolah anak didik diberi ilmu dan teladan yang baik oleh seorang guru melalui kegiatan belajar mengajar di sekolah. Ketika memberikan pelajaran, guru pun tidak terlepas dari suasana keagamaan dari akhlak, misalnya membiasakan memberi salam ketikal masuk ke dalam kelas, membaca doa ketika memulai pelajaran, dan ketika memberikan pelajaran tidak lupa menjelaskan hubungan dengan kekuasaanNya. Sehingga karakter yang baik dapat terbina ke dalam jiwa anak-anak berdasarkan keyakinan. Maka dari itu, pendidikan karakter sangat mutlak diperlukan baik di lingkungan keluarga maupun sekolah.

Terima kasih.
In reply to Cerry anggraini Safitri

Re: Forum diskusi

by Ade Suryani 2013053002 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama: Ade Suryani
NPM: 2013053002
Izin menambahkan sedikit dari pertanyaan saudari Nilam,
Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah, masyarakat atau pemerintah. Sekolah sebagai pembentuk kelanjutan pendidikan dalam keluarga, sebab pendidikan yang pertama dan utama diperoleh anak adalah dalam keluarga. keluarga memiliki andil yang sangat besar dalam pembentukan perilaku anak. Untuk itu pastilah ada usaha yang harus dilakukan terutama oleh pihak-pihak yang terkait didalamnya sehingga mereka akan memiliki tanggung jawab dalam hal ini. Keberhasilan keluarga dalam menanamkan nilai-nilai kebijakan pada anak sangat tergantung pada jenis pola asuh yang diterapkan orang tua pada anaknya. Pola asuh dapat didefinisikan sebagai pola interaksi antara anak dengan orang tua yang meliputi pemenuhan kebutuhan fisik dan kebutuhan psikologis, serta normanorma yang berlaku di masyarakat.
Jika dilingkungan rumah/ keluarga, anak dapat dikatakan “menerima apa adanya” dalam menerapkan sesuatu perbuatan, maka dilingkungan sekolah sesuatu hal menjadi “mutlak”adanya, sehingga kita sering mendengar anak mengatakan pada orang tuanya “Ma, Pa, kata Bu guru/ Pak guru begini bukan begitu “Ini menunjukkan bahwa pengaruh sekolah sangat besar dalam membentuk pola pikir dan karakter anak, namun hal ini pun bukanlah sesuatu yang mudah tercapai tanpa ada usaha yang dilakukan. Untuk menjadi ‘Bapak dan Ibu’ guru seperti dalam ilustrasi diatas butuh keteladanan dan konsistensi perilaku yang patut diteladani.

Sekian tambahan dari saya, terimakasih.
In reply to Cerry anggraini Safitri

Re: Forum diskusi

by Herma Zuliyanti 2013053053 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Nama : Herma zuliyanti
Npm : 2013053053
Izin menambahkan jawaban dari pertanyaan saudari Nilam

Dengan pertanyaan mengapa pendidikan karakter mutlak diperlukan baik di lingkungan keluarga dan sekolah, pada lingkungan keluarga pendidikan karakter adalah sebuah pendidikan informal yang mempunyai peranan penting pada proses pembentukan karakter anak tersebut karena orang tua adalah lingkungan utama tempat dimana anak tumbuh dan berkembang dari sejak dini hingga dewasa oleh sebab itu pendidikan karakter pada lingkungan keluarga sangat mutlak pentingnya diterapkan untuk membentuk suatu kepribadian yang bermoral dan beretika.sedangkan pendidikan karakter di sekolah merupakan pendidikan lanjutan dari lingkungan keluarga yang mungkin tidak didapatkan dalam keluarga pendidikan karakter di keluarga sendiri memiliki fungsi yaitu untuk membentuk karakter dan kepribadian anak sehingga menjadi orang yang bernilai moral yang tinggi saling menghargai atau toleransi dan berperilaku baik kepada guru dan teman-temannya serta berakhlak mulia.

Itu saja tambahan jawabn dari saya kurang lebihnya saya mohon maaf, sekian dan terima kasih. wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
In reply to Cerry anggraini Safitri

Re: Forum diskusi

by Halimatussa'diah Maulidya Ulfa 2013053018 -
Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh
Nama: Halimatussa'diah Maulidya Ulfa
NPM: 2013053018
Izin menambahkan
Mengapa pendidikan karakter mutlak diperlukan baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan sekolah?
karena Pendidikan karakter akan memberikan anak pengetahuan yang ia butuhkan untuk bisa menghadapi dan menanganinya dengan tepat. Disiplin diri sangat penting untuk diajarkan sejak dini pada anak. Melalui penanaman pendidikan karakter, anak akan terlatih untuk lebih disiplin terhadap dirinya sendiri.
Keluarga memberikan pengaruh pada pembentukan budi luhur bagi seorang anak. Salah satu ciri anak yang berbudi luhur adalah selalu menunjukkan sikap sopan dan hormatnya pada orang tua. Budi luhur yang melekat pada setiap orang bukan datang dengan sendirinya, melainkan harus diciptakan.
Juga, secara umum fungsi dari sistem pendidikan ini yaitu untuk membentuk karakter individu dari peserta didik agar menjadi pribadi yang bermoral, bertoleran, tangguh, berakhlak mulia dan berperilaku baik terhadap sesama
Terima kasih
In reply to Nilam Dwi Septiyani 2013053019

Re: Forum diskusi

by Novita Sari -
assalamualaikum wr.wb
Nama : Novita Sari
Npm : 2013053029
Izin menambahkan jawaban dari saudari nilam dengan pertanyaan Mengapa pendidikan karakter mutlak diperlukan baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan sekolah?

Hal ini karena pendidikan karakter memiliki tujuan untuk membangun sebuah karakter seseorang untuk menjadi lebih baik dan pendidikan ini penting bagi setiap orang, yang dimana karakter tersebut lah yang akan mendominasi sifat atau identitas dari orang tersebut.
Dengan diselenggarakannya pendidikan karakter,maka Sekolah dituntut untuk memainkan peran dan tanggungjawabnya untuk menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai yang baik dan membantu para siswa membentuk dan membangun karakter mereka dengan nilai-nilai yang baik. Pendidikan karakter diarahkan untuk memberikan tekanan pada nilai-nilai tertentu –seperti rasa hormat, tanggungjawab, jujur, peduli, dan adil– dan membantu siswa untuk memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan mereka sendiri.

Penguatan pendidikan karakter tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah saja. Keluarga memiliki peran penting dalam penguatan pendidikan karakter. Penguatan pendidikan karakter dalam keluarga dilakukan melalui pembiasaan dan keteladanan. Sejak kecil individu dibiasakan untuk memiliki nilai-nilai karakter yang sesuai dengan Pancasila. Orangtua sebagai pendidik utamanya tak hanya mengajarkan melalui teori saja, tetapi juga dalam praktik keteladanan. Sehingga Karakter religius dalam keluarga bisa dilakukan dengan cara: Berdoa setiap sebelum dan sesudah melakukan kegiatan,Membiasakan menulis jurnal syukur setiap hari, Melakukan ibadah bersama,Hidup rukun,Saling menghormati dengan sesama tetangga. Keluarga memiliki peran yang sangat penting di masyarakat. Keluarga menjadi mitra strategis dalam penguatan pendidikan karakter. Bersama-sama dengan sekolah dan masyarakat, keluarga saling berkolaborasi menciptakan generasi penerus bangsa yang memiliki potensi dan mampu menjawab semua tantangan zaman. Keluarga bahkan menjadi tempat pertama dan utama bagi penguatan pendidikan karakter bagi anggotanya. Dari keluarga, lahir individu yang berbudi dan berprestasi. Individu penerus bangsa dengan jiwa Pancasila yang berkarakter religius, nasionalis, integritas, mandiri, dan gotong royong. Hal inilah yang menjadi alasan penting bahwa pendidikan karakter mutlak diperlukan baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan sekolah.

Sekian terima kasih
In reply to ELSYAH KURNIA 2013053044

Re: Forum diskusi

by Nurma yunita 2013053024 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Nurma Yunita
NPM : 2013053024
Izin bertanya kepada kelompok 4. Apa saja hambatan dalam implementasi pendidikan karakter?
Sekian pertanyaan dari saya. Wassalamualaikum warahamatullahi wabarakatuh.
In reply to Nurma yunita 2013053024

Re: Forum diskusi

by Hanifatun Nabila -
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Hanifatun Nabila
NPM : 2013053012
Izin menjawab pertanyaan dari nurma
1. Apa saja hambatan dalam implementasi pendidikan karakter?
Ada banyak hambatan dalam implementasinya yang perlu didiskusikan bersama.

Pertama, dari pihak keluarga. Ruang lingkup pendidikan karakter pertama kali tentu harus ditanam melalui sebuah keluarga. Sebagai sekolah pertama bagi seorang anak, keluarga yang diperankan utamanya oleh kedua orang tua memiliki posisi sentral dalam mengintroduksi seorang anak kepada pendidikan karakter.
Namun dalam praktiknya, hal ini tidak mudah dilakukan. Pendidikan karakter erat hubungannya dengan nilai-nilai agama di tengah masyarakat. Sedangkan tipologi masyarakat Indonesia dalam memahami pendidikan karakter terbagi menjadi tiga kelas yaitu kelompok bawah, menengah, dan atas. Kelompok bawah, mereka pada dasarnya tidak paham apa dan bagaimana pendidikan karakter ini. Mereka pun tidak ambil pusing untuk mengetahuinya. Ini terjadi karena kelompok bawah lebih mementingkan roda ekonomi keluarga yang belum mapan sehingga pendidikan karakter bagi anak mereka terlupakan. Dengan tipe keluarga seperti ini proses pengenalan pendidikan karakter dalam internal keluarga tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Kedua, lingkungan. lingkungan berperan besar dalam pembentukan karakter seorang anak. Betapapun bagusnya sebuah keluarga dalam mengajarkan pendidikan karakter di rumah namun jika lingkungan anak tersebut tidak mendukung, sudah pasti proses ini akan gagal. Indonesia sendiri adalah negara yang sedang berkembang. Berbagai macam informasi masuk dan dikonsumsi masyarakatnya dari yang muda hingga tua. Tentu ini bagus. Akan tetapi kemampuan menganalisa dan menyaring informasi tersebut masih belum dimiliki pelajar kita.
Indonesia sendiri adalah negara yang sedang berkembang. Berbagai macam informasi masuk dan dikonsumsi masyarakatnya dari yang muda hingga tua. Tentu ini bagus. Akan tetapi kemampuan menganalisa dan menyaring informasi tersebut masih belum dimiliki pelajar kita.

Ketiga, kurikulum dan pendidik. Dalam praktiknya di lapangan, pemerintah telah merevisi berkali-kali kurikulum nasional yang menekankan akan pentingnya nilai-nilai karakter diterapkan dalam pembelajaran. Beberapa di antaranya adalah kejujuran, religius, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, dsb. Keseriusan pelaksana pendidikan dalam hal ini guru masih belum maksimal. Pembelajaran di kelas, masih menitik beratkan murid kepada kemampuan kognitif saja. Orientasi pembelajaran masih banyak dipengaruhi oleh nilai rapor bukan internalisasi karakter itu sendiri.

Sekian jawaban dari saya, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
In reply to Hanifatun Nabila

Re: Forum diskusi

by Veronika Aprilia 2013053014 -
Selamat Pagi
Nama : Veronika Aprilia Dasilva
Npm : 2013053014
Izin menambahkan jawaban dari pertanyaan saudari Nurma Yunita

Hambatan Implementasi pendidikan karakter adalah dari lingkungan sekolah yakni terkait pendidikan karakter masih rendah, sedikit sekolah yang memiliki rencana aksi pendidikan karakter, muatan karakter belum sepenuhnya terejawantahkan dalam aktivitas pembelajaran.

Kemudian buku bacaan guru yang bermuatan karakter sangat terbatas, banyak sekolah yang belum memilikinya, ketersediaan perpustakaan siswa yang bermuatan karakter minim, dan banyak guru yang belum mendapatkan pelatihan pendidikan karakter.
In reply to Hanifatun Nabila

Re: Forum diskusi

by Eni Annisa 2013053045 -
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Eni Annisa
Npm. : 2013053045
Izin menambahkan pertanyaan dari nurma yunita yaitu hambatan dalam implementasi pendidikan karakter di antaranya yaitu:
- sekolah belum dapat memilih nilai-nilai karakter yang sesuai dengan visinya. Jumlah nilai-nilai karakter demikian banyak, baik yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, maupun dari sumber-sumber lain. Umumnya sekolah menghadapi kesulitan memilih nilai karakter mana yang ssuai dengan visi sekolahnya. Hal itu berdampak pada membangun karakter di sekolah menjadi kurang terarah dan fokus, sehingga tidak jelas pula pemantauan dan gerakannya.

- pemahaman guru tentang konsep pendidikan karakter yang masih belum menyeluruh. Jumlah guru di Indonesia yang lebih dari 2 juta merupakan sasaran program yang sangat besar. Program pendidikan karakter belum dapat disosialisaikan pada semua guru dengan baik sehingga mereka belum memahaminya.

- guru belum dapat memilih nilai-nilai karakter yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya. Selain nilai-nilai karakter umum, dalam mata pelajaran juga terdapat nilai-nilai karakter yang perlu dikembangkan guru pegampu. Nilai-nilai karakter mata pelajaran tersebut belum dapat digali dengan baik untuk dikembangkan dalam proses pembelajaran.

- Guru belum memiliki kompetensi yang memadai untuk mengintegrasikan nilai-niai karakter pada mata pelajaran yang diampunya. Program sudah dijalankan, sementara pelatihan masih sangat terbatas diikuti guru menyebabkan keterbatasan mereka dalam mengintegrasikan nilai karakter pada mata pelajaran yang diampunya.

- guru belum dapat menjadi teladan atas nilai-nilai karakter yang dipilihnya. Masalah yang paling berat adalah peran guru untuk menjadi teladan dalam mewujudkan nilai-nilai karakter secara khusus sesuai dengan nilai karakter mata pelajaran dan nilai-nilai karakter umum di sekolah.
In reply to Hanifatun Nabila

Re: Forum diskusi

by Ade Suryani 2013053002 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama: Ade Suryani
NPM: 2013053002
Izin menambahkan sedikit dari pertanyaan saudari Nurma,
Pendidikan karakter adalah suatu sistem pendidikan yang bertujuan untuk menanamkan nilai nilai karakter tertentu kepada peserta didik yang di dalamnya terdapat komponen pengetahuan, kesadaran, atau kemauan serta tindakan untuk melakukan nilai nilai tersebut. Namun masih ada kendala yang menghambat pendidikan karakter di Indonesia, kendala yang di hadapi Indonesia dalam menerapkan pendidikan karakter yaitu ada pada pemerintah dan sekolah, guru, siswa dan bahkan juga orang tua siswa.
Pada ranah pemerintah dan sekolah, masih belum terfasilitasinya ruang bagi ekspresi siswa, seperti dalam menyalurkan hobi, minat, dan bakat. Pemerintah masih perlu bekerja keras membangun iklim pendidikan yang ideal bagi penanaman karakter yang telah lama dicanangkan dalam kurikukum sekolah selama ini. Dan pada sekolah sendiri, sekolah belum dapat memilih nilai-nilai karakter yang sesuai dengan visinya.

Sekian tambahan dari saya, terimakasih.
In reply to Hanifatun Nabila

Re: Forum diskusi

by SYALSALADEVA SETIANINGRUM -
Nama: Syalsaladeva S
NPM: 2013053041
Kelompok 7

Izin menambahkan jawaban,
sekolah belum dapat memilih nilai-nilai karakter yang sesuai dengan visinya, pemahaman guru tentang konsep pendidikan karakter yang masih belum menyeluruh, guru belum dapat memilih nilai-nilai karakter yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya, guru belum memiliki kompetensi yang memadai untuk mengintegrasikan nilai-niai karakter pada mata pelajaran yang diampunya, dan guru belum dapat menjadi teladan atas nilai-nilai karakter yang dipilihnya.
In reply to Hanifatun Nabila

Re: Forum diskusi

by Ninda Nirmala Septiani 2013053047 -
Nama: Ninda Nirmala Septiani
Npm: 2013053047
Izin menambahkan jawaban sedikit dari pertanyaan saudari Nurma

Adapun hambatan lain dalam implementasi pendidikan karakter yaitu Media massa, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah menciptakan perubahan besar dalam kehidupan ini. Televisi, handphone atau media massa lain yang lahir dari kemajuan IPTEK telah banyak memberikan dampak yang negatif kepada perkembangan anak, terutama dalam pembentukan pribadi dan karakter anak. Sekian banyak dari tayangan televisi, hanya sekitar 25% yang sifatnya mendidik dan terbebas dari hal-hal yang kontradiktif. 75% lainnya justru memberi pengaruh yang buruk bagi para penontonnya. Hal ini tertu akan menjad hambatan ketika orang tua atau pendidik ingin mengimplementasikan pendidikan karakter yang baik pada anak, karna anak jaman sekarang tidak bisa terlepas dari teknologi.
In reply to Nurma yunita 2013053024

Re: Forum diskusi

by Puja Lestari 2013053011 -
Assalamualaikum wr wb
Nama : Puja Lestari
Npm : 2013053011
Dari kelompok 12
Izin menambahkan,
Hambatan dalam dalam implementasi pendidikan karakter, diantaranya adalah nilai-nilai karakter yang dikembangkan di sekolah belum terjabarkan dalam indikator yang representatif. Indikator yang tidak representatif dan baik tersebut menyebabkan kesulitan dalam mengungukur ketercapaiannya.

guru belum dapat memilih nilai-nilai karakter yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya. Selain nilai-nilai karakter umum, dalam mata pelajaran juga terdapat nilai-nilai karakter yang perlu dikembangkan guru pengampu. Nilai-nilai karakter mata pelajaran tersebut belum dapat digali dengan baik untuk dikembangkan dalam proses pembelajaran.
Sekian terimakasih
In reply to Nurma yunita 2013053024

Re: Forum diskusi

by Azzahra addinu nayla 2013053037 -
Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh
Nama : Azzhahra Addinu Nayla
Npm : 2013053037

Izin menambahkan jawaban dari saidari Nurma
Hambatan dalam implementasi pendidikan karakter
Pertama, pendidikan masyarakat dalam keluarga relatif masih rendah. Sehingga memerlukan upaya besar, kerja keras, dan kesabaran penuh untuk memberi pemahaman kepada orangtua dalam mendidik anak sejak dini.

Kedua, orangtua muda belum paham dalam menjalani perannya. Mereka perlu diberikan kesadaran cukup tentang pentingnya posisi mereka melahirkan SDM berkualitas di masa depan.

Ketiga, program pemerintah belum berjalan dengan baik. Meski program sudah banyak direncanakan, namun karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya membangun karakter anak sejak dini masih rendah, maka program itu sulit terwujud maksimal.

Sekian, terima kasih
In reply to Nurma yunita 2013053024

Re: Forum diskusi

by Sofi Cahya Fitri 2013053028 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
Nama : Sofi Cahya Fitri
Npm : 2013053028
Izin menambahkan jawaban diatas :
Jadi hambatan dalam implementasi pendidikan karakter yaitu:
Pertama adalah di dalam lingkungan "keluarga" dari pihak keluarga. Ruang lingkup pendidikan karakter pertama kali tentu harus ditanam melalui sebuah keluarga. Sebagai sekolah pertama bagi seorang anak, keluarga yang diperankan utamanya oleh kedua orang tua memiliki posisi sentral dalam mengintroduksi seorang anak kepada pendidikan karakter.

Namun dalam praktiknya, hal ini tidak mudah dilakukan. Pendidikan karakter erat hubungannya dengan nilai-nilai agama di tengah masyarakat. Sedangkan tipologi masyarakat Indonesia dalam memahami pendidikan karakter terbagi menjadi tiga kelas yaitu kelompok bawah, menengah, dan atas.
kedua "lingkungan" lingkungan. Jamak kita ketahui bahwa lingkungan berperan besar dalam pembentukan karakter seorang anak. Betapapun bagusnya sebuah keluarga dalam mengajarkan pendidikan karakter di rumah namun jika lingkungan anak tersebut tidak mendukung, sudah pasti proses ini akan gagal. Dalam hal ini, informasi yang telah dikonsumsi dengan tanpa adanya kemampuan mengkritisi akan menjadi karakter bagi seorang anak yang membentuk kepribadiannya. Pada tahun 2008 lalu seorang bocah sekolah dasar meninggal setelah bermain smack down bersama temannya. Perilaku ini dipengaruhi oleh tontonan serupa di salah
satu TV nasional kala itu.
Ketiga "Kurikulum" kurikulum dan pendidik. Dalam praktiknya di lapangan, pemerintah telah merevisi berkali-kali kurikulum nasional yang menekankan akan pentingnya nilai-nilai karakter diterapkan dalam pembelajaran. Beberapa di antaranya adalah kejujuran, religius, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, dsb. Langkah seperti ini masih terlihat belum optimal mengingat toleransi khususnya kepada yang berbeda keyakinan mulai menurun di kalangan pelajar sekolah menengah (survey the Wahid Institute, 2016).
Terima Kasih
In reply to ELSYAH KURNIA 2013053044

Re: Forum diskusi

by Herma Zuliyanti 2013053053 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Herma zuliyanti
Npm : 2013053053

Izin bertanya kepada kelompok 4
Bagaimana cara mengajarkan pendidikan karakter pada anak ?

Sekian terima kasih;
In reply to Herma Zuliyanti 2013053053

Re: Forum diskusi

by Nazhifa Husna Hanifah -
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh

Nama : Nazhifa Husna Hanifah
Npm : 2013053049

Izin menjawab
Cara mengajarkan pendidikan karakter pada anak yaitu :

1. Ciptakan suasana penuh kasih sayang mau menerima anak sebagaimana adanya, menghargai potensi anak, memberi rangsang-rangsang yang kaya untuk segala aspek perkembangan anak, baik secara kognitif, afektif, sosioemosional, moral, agama, dan psikomotorik.

2. Berikan pengertian betapa pentingnya "cinta" dalam melakukan sesuatu, tidak semata-mata karena prinsip timbal balik. Tekankan nilai-nilai agama yang menjunjung tinggi cinta dan pengorbanan.

3. Gunakan metode pembiasaan yaitu mengajak anak melakukan kegiatan sehari-han sesuai dengan yang kita programkan sehingga kegiatan tersebut melekat pada diri anak
menjadi kebiasaan hidup mereka sehari-hari.

4. Gunakan metode keteladanan yang memberikan model yang menjadikan anak meniru
dengan bangga. Peserta didik lebih banyak belajar dari apa yang mereka lihat untuk ditiru.

5. Gunakan metode cerita karena cerita bisa sangat menggugah dan melibatkan berbagai emosi, mempengaruhi penlaku, dan menentukan pengambilan keputusan seseorang manakala disampaikan dengan efektif.
In reply to Nazhifa Husna Hanifah

Re: Forum diskusi

by Ninda Nirmala Septiani 2013053047 -
Nama: Ninda Nirmala Septiani
Npm: 2013053047
Izin menambahkan jawaban pertanyaan saudari Herma

Cara lain yang bisa dilakukan orangtua atau pendidik dalam mendukung pendidikan karakter pada anak yaitu,
1. Menanamkan perilaku yang baik sudah disinggung sebelumnya bahwa orangtua menjadi guru pertama bagi anak. Sejak ia bisa berinteraksi dan mengerti makna dari ucapan Anda, coba tanamkan berbagai etika baik mulai dari hal paling sederhana. Sebagai contoh, saat anak meminta Anda untuk mengambilkan sesuatu, ajarkan untuk mengucapkan kata tolong. Lalu, setelah ia mendapatkan hal yang ia inginkan, ajarkan pula untuk mengucapkan terima kasih.Begitu pun ketika anak melakukan kesalahan, ajarkan ia untuk berani meminta maaf.

2. Ajarkan agar anak disiplin tidak ada salahnya bagi Anda untuk menanamkan kedisiplinan yang merupakan salah satu poin penting dalam kehidupannya kelak.Sebagai contoh, saat anak bermain minta ia kembali membereskan kembali mainannya agar rapi.Sebagai bentuk tanggung jawab dan disiplin, Anda bisa menegaskan kepada anak bahwa ia tidak boleh main apabila tidak mau merapikannya kembali.Anda juga bisa berkonsultasi dengan pengajar bagaimana cara menghadapi kebiasaan anak yang masih belum konsisten dalam menjalani disiplin.

3. Mencontohkan kebiasaan baik
Lakukan kebiasaan baik yang sejalan dengan pedoman pendidikan karakter. Hal ini dilakukan agar si kecil terbiasa hingga kepribadiannya mulai terbentuk. Agar si kecil memiliki empati terhadap sesama, Anda bisa mencontohkan misalnya membantu lansia menyebrang jalan.Contoh lainnya misal, memberikan pengemis di jalan makanan sebagai bentuk kepedulian. Selain itu, kita juga bisa menanamkan toleransi dengan mengunjungi tetangga yang sedang merayakan hari keagamaan berbeda.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan ini dapat memberikan dampak positif untuk perkembangan anak. Oleh karena itu, jangan lelah untuk mengajarkan pendidikan karakter pada anak agar di masa depan ia tumbuh menjadi orang yang beretika.
In reply to Nazhifa Husna Hanifah

Re: Forum diskusi

by Eni Annisa 2013053045 -
waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Eni Annisa
Npm : 2013053045
Izin menambahkan pertanyaan dari Herma zuliyanti, yaitu bagaimana cara mengajarkan pendidikan karakter pada anak, jadi ada banyak cara yang berbeda untuk memodelkan karakter melalui anak-anak. Orang tua dapat mencari teman dan anggota keluarga yang telah menunjukkan kekuatan karakter dan dapat dipercaya. Cara lain termasuk menonton sinetron dan karakter fiksi, membaca buku tentang karakter tersebut, dan bermain video game yang mensimulasikan karakter yang mereka ingin anak-anak mereka perankan. Bermain video game dengan anak Anda juga akan membantu Anda menjalin ikatan dengan mereka. Semua kegiatan ini akan membantu Anda menjalin ikatan dengan anak Anda pada tingkat yang lebih dalam dan menanamkan rasa tanggung jawab dan pencapaian di sepanjang jalan.

Pada usia dini, penting bagi orang tua untuk juga mengajari anak-anak mereka bagaimana menghindari perilaku negatif dan bagaimana membela diri mereka sendiri. Dalam banyak kasus, perilaku buruk yang kita anggap salah bisa menjadi produk dari ketakutan bawah sadar yang mungkin dipendam anak. Untuk mengatasi ketakutan seperti itu, anak Anda harus dihadapkan pada berbagai jenis orang dan keadaan. Melakukan hal itu juga akan membantu mereka membangun hubungan yang sehat, yang merupakan sifat penting lainnya untuk ditanamkan melalui pemodelan karakter.
Terimakasih
In reply to Nazhifa Husna Hanifah

Re: Forum diskusi

by Wahyu Lestari 2013053023 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Wahyu Lestari
NPM : 2013053023

Izin menambahkan jawaban dari pertanyaan Herma
Cara mengajarkan pendidikan karakter pada anak dapat dimulai pada lingkungan keluarga, dimana keluarga merupakan pilar pertama dalam pendidikan. Keberhasilan mengajarkan pendidikan karakter dalam lingkungan keluarga perlu memperhatikan pola asuhnya. Jika pola asuhnya tidak tepat tentu pembelajaran karakter tersebut tidak dapat berjalan baik. Misalnya dalam pola asuh yang terlalu otoriter atau permisif nantinya akan menimbulkan suatu dampak tidak baik pada karakter anak. Orangtua hendaknya menanamkan karakter-karakter baik agar dapat menjadi contoh untuk anaknya sehingga anak akan dapat meniru apa yang orangtua lakukan

Terimakasih, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
In reply to ELSYAH KURNIA 2013053044

Re: Forum diskusi

by Desni Lia Pramesti 2013053057 -
Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh
Nama : Desni Lia Pramesti
Npm : 2013053057

Izin bertanya, sebutkan karakter-karakter yang utama dalam pendidikan karakter
Sekian pertanyaan dari saya, terima kasih.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh.
In reply to Desni Lia Pramesti 2013053057

Re: Forum diskusi

by ELSYAH KURNIA 2013053044 -
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakaatuh

Nama: Elsyah Kurnia
NPM: 2013053044
Izin menjawab pertanyaan dari saudari Desni,

Terdapat lima nilai karakter utama yang bersumber dari Pancasila, yang menjadi prioritas pengembangan gerakan PPK; yaitu religius, nasionalisme, integritas, kemandirian dan kegotongroyongan. Masing-masing nilai tidak berdiri dan berkembang sendiri-sendiri, melainkan saling berinteraksi satu sama lain, berkembang secara dinamis dan membentuk keutuhan pribadi.

1. Nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain. Implementasi nilai karakter religius ini ditunjukkan dalam sikap cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama dan kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, kerja sama antar pemeluk agama dan kepercayaan, anti perundungan dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak, mencintai lingkungan, melindungi yang kecil dan tersisih.

2. Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Sikap nasionalis ditunjukkan melalui sikap apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku, dan agama.

3. Adapun nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral. Karakter integritas meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran. Seseorang yang berintegritas juga menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas), serta mampu menunjukkan keteladanan.

4. Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita. Siswa yang mandiri memiliki etos kerja yang baik, tangguh, berdaya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.

5. Nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan/pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan. Diharapkan siswa dapat menunjukkan sikap menghargai sesama, dapat bekerja sama, inklusif, mampu berkomitmen atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolong menolong, memiliki empati dan rasa solidaritas, anti diskriminasi, anti kekerasan, dan sikap kerelawanan.

Terima kasih
In reply to ELSYAH KURNIA 2013053044

Re: Forum diskusi

by Ninda Nirmala Septiani 2013053047 -
Nama: Ninda Nirmala Septiani
Npm: 2013053047
Izin menanbahkan jawaban dari pertanyaan saudari Desni

nilai-nilai dalam pendidikan karakter menurut Diknas adalah:
1. Jujur, perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
2. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
3. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
4. Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
6. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
7. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
8. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
9. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
10. Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
11. Cinta Damai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
12. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
13. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
14. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
15. Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
In reply to ELSYAH KURNIA 2013053044

Re: Forum diskusi

by Novita Sari -
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Nama : Novita Sari
NPM : 2013053029

Izin bertanya,Apakah pendidikan karakter yang diberikan atau diajarkan kepada anak ,selamanya bisa tetap dalam dirinya atau bisa saja hilang?

sekian,terima kasih
wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh
In reply to Novita Sari

Re: Forum diskusi

by Nazhifa Husna Hanifah -
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh

Nama : Nazhifa Husna Hanifah
Npm : 2013053049

Izin menjawab
Menurut kelompok kami, karakter bisa tetap berada dalam diri anak selamanya. Karena karakter yang sudah tertanam dalam diri anak akan selalu diimplementasikan sehingga menjadi kebiasaan yang selalu dilakukan dan beberapa nilai karakter dasar tersebut adalah: cinta kepada Allah dan ciptaan-Nya (alam dengan isinya), tanggung jawab, jujur, hormat dan santun, kasih sayang, peduli, dan kerjasama, percaya diri, kreatif, kerja keras, dan pantang menyerah, keadilan dan kepemimpinan; baik dan rendah hati, toleransi, cinta damai, dan cinta persatuan.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Indah Aprilia Akmal 2013053033 -
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh,

Nama : Indah Aprilia Akmal
NPM : 2013053033
Kelas : 4E
Kelompok : 11

Izin bertanya, Bagaimana cara menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran di kelas?

Terima kasih
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
In reply to Indah Aprilia Akmal 2013053033

Re: Forum diskusi

by ELSYAH KURNIA 2013053044 -
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakaatuh

Nama: Elsyah Kurnia
NPM: 2013053044
Izin menjawab pertanyaan dari saudari Indah,

1. Memberikan Contoh yang Baik untuk Siswa
Selain memberikan materi akademik, siswa harus mendapatkan contoh berperilaku yang baik. Guru yang merupakan orang tua siswa di sekolah dapat berperilaku atau bertindak yang baik, guna memberikan contoh yang untuk siswanya. Dari contoh tersebutlah murid dapat belajar dan mengikuti perilaku positif dari guru.

2. Memberikan Apresiasi
Selain sebagai ucapan selamat atau Terima kasih atas keberhasilan yang diukir, apresiasi pada murid merupakan salah satu hal yang berharga guna menyemangatkan murid untuk kembali mengukir prestasi. Guru bukan hanya memberikan apresiasi pada pencapaian akademik saja, melainkan memberikan apresiasi kepada murid yang berperilaku baik, jujur dan saling membantu.

Misalnya dengan mengapresiasi nilai murid yang masih dibawah rata-rata, karena tidak menyontek saat mengerjakan latihan soal SD atau memberi nasehat kepada siswa yang menyontek. Hal tersebut menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menanamkan pendidikan karakter di kelas.

3. Memberikan Pesan Moral pada Setiap Pelajaran
Disamping memberikan bank soal SD, sebagai guru, Anda harus menyisipkan nilai moral dalam pelajaran tersebut. Bukan hanya menyampaikan materi pembelajaran, melainkan penanaman moral yang dapat dijadikan sebagai pedoman hidup. Misalnya ketika mengajarkan matematika, guru bukan hanya memberikan rumus, tetapi mengajarkan bahwa hidup seperti mengerjakan soal matematika, ketika ada soal sulit kita harus berusaha, berpikir dan bersabar dalam menyelesaikannya.

Dengan menanamkan nilai moral dalam setiap pelajaran, maka siswa akan tumbuh dan siap menghadapi masalah hidup, serta selalu berpikir optimis dan berusaha untuk menyelesaikan masalah.

4. Jujur dan Terbuka pada Kesalahan
Setiap manusia tentu pernah melakukan kesalahan, tak terkecuali guru. Sebagai guru, mungkin Anda pernah melakukan kesalahan baik dalam mengoreksi maupun menyampaikan materi, serta datang terlambat ke kelas. Anda harus terbuka pada kesalahan sekecil apapun. Hal tersebut juga bisa dijadikan contoh pada murid untuk selalu berperilaku jujur dan tidak malu mengakui kesalahan.

Hilangkan rasa gengsi, karena pembuka pada kesalahan menjadi salah satu cara menanamkan pendidikan karakter pada murid. siswa akan menjadi seseorang yang berani bertanggung jawab atas kesalahan yang dibuatnya.

5. Mengajarkan Sopan Santun
Sopan santun merupakan perilaku yang wajib ditanamkan kepada siswa. Salah satunya dengan sejumlah sekolah yang menerapkan 5S yaitu salam, senyum, sapa, sopan dan santun. Meskipun terdengar sepele, namun sopan santun perlu diajarkan kepada siswa agar mereka dapat menjaga sikap saling menghormati.

Sebagai guru, Anda harus menegur siswa yang kurang sopan guna mengoreksi perilaku tersebut. Teguran bukan berarti Anda harus memarahi siswa, melainkan cukup mengingatkan siswa jika perilaku tersebut tidaklah baik. Jangan lupa untuk selalu mencontohkan perilaku sopan dan santun.

6. Biarkan Siswa menjadi Pemimpin
Sifat kepemimpinan didapatkan melalui pendidikan karakter, di mana guru bisa memberikan kesempatan agar siswa dapat memimpin teman-temannya. Mengingat karakter pemimpin sangat penting untuk dimiliki, dan dapat mempengaruhi kehidupan sosial maupun ekonomi. Oleh sebab itu, guru harus membantu siswa untuk melatih jiwa kepemimpinan.

Saat ini, karakter pemimpin merupakan hal yang penting untuk dimiliki, dan dapat mempengaruhi kehidupan sosial maupun ekonomi. hal ini, ada baiknya guru juga bisa membantu siswa untuk melatih jiwa kepemimpinan mereka. Caranya pun sangat sederhana, yaitu dengan memberikan tugas secara berkelompok dan setiap kelompok tersebut memiliki pemimpin dan anggotanya. dengan begitu banyak siswa yang memiliki jiwa kepemimpinan dan bekerjasama dengan baik.

Setelah melakukan diskusi, guru dapat mengevaluasi pembelajaran positif ini agar siswa bisa memimpin dan bekerja sama lebih baik kedepannya. Sesekali berilah motivasi kepada siswa yang kurang percaya diri, agar mereka berani tampil maju.

7. Berbagi Pengalaman Inspiratif
Pada sela-sela pembelajaran di kelas, guru dapat berbagi pengalaman inspiratif guna menginspirasi siswa lebih baik. Bukan hanya bercerita mengenai keberhasilan atau kehebatan saja, melainkan lebih dari itu. Misalnya bercerita mengenai kegagalan dan keputusasaan yang pernah dialami, namun bangkit kembali demi meraih cita-cita. Tentu saja hal tersebut dapat dijadikan pembelajaran bagi murid dan semangat untuk meraih cita-cita.

Dengan berbagi pengalaman, maka siswa akan belajar dari pengalaman tersebut agar tidak melakukan kesalahan yang sama. Sehingga mereka tidak menjadi generasi yang bermental kerupuk, melainkan berani mengambil langkah untuk mencapai impian.

8. Literasi Sekolah
Cara selanjutnya untuk membangun karakter pada siswa yaitu dengan mendirikan literasi sekolah atau pojok membaca. Berikan motivasi pada siswa bahwa membaca itu sangat penting untuk menambah wawasan dan membuka jendela dunia. Membaca juga dapat mengasah kemampuan daya berpikir, logika dan menyelesaikan masalah.

9. Memberikan Deadline pada Setiap Tugas
Ketika Anda memberikan PR atau soal HOTS SD kepada siswa, Anda harus memutuskan deadline atau waktu batas pengumpulan tugas tersebut. Hal tersebut sangat penting guna menanamkan nilai tanggung jawab dan kedisiplinan. Ajarkan pula nilai kejujuran pada saat mengerjakan tugas, sehingga anak terbiasa mengerjakan tugas sendiri (mandiri). Dengan membiasakan hal tersebut, maka anak akan tumbuh menjadi seseorang yang berkarakter, bijak, bertanggung jawab serta mandiri.

5 Tips Menjadi Guru yang Banyak Disukai Murid
Menjadi seorang guru yang disukai murid di zaman milenial sekarang tantangannya cukup sulit. Ada beberapa tips menjadi guru yang bisa membua muridnya suka.

10. Mengenalkan Tata Tertib Sekolah dan Mematuhinya
Setiap sekolah tentu memiliki tata tertib atau peraturannya sendiri guna mencapai keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Guru dapat mengenalkan tata tertib sekolah pada siswa, lalu memintanya untuk melakukan tata tertib tersebut. Hal tersebut menjadikan siswa tumbuh sebagai generasi yang taat pada aturan.

Terima kasih
In reply to ELSYAH KURNIA 2013053044

Re: Forum diskusi

by Fitrya Dwi Rahmadhani -
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Nama : Fitrya Dwi Rahmadhani
NPM : 2013053026

Izin menambahkan jawaban dari pertanyaan indah, bagaimana cara menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran di kelas.

Cara menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter bagi siswa kelas dapa menggunakan beberapa cara yaitu: Memasukkan pendidikan karakter ke dalam semua mata pelajaran di sekolah, Membuat slogan-slogan atau yel-yel yang dapat menumbuhkan kebiasaan semua masyarakat sekolah untuk bertingkah laku yang baik, Membiasakan perlaku yang positif di kalangan warga sekolah, dan Melakukan pemantauan secara kontinyu, Memberikan hadiah (reward) kepada siswa yang selalu berkarakter baik. Peran seorang kepala sekolah yang mempunyai kompetensi akademik, dimana dapat menyusun program-program yang berkaitan dengan penanaman nilai-nilai pendidikan karakter bagi anak sekolah dasar dan menengah. Guru harus memasukkan target-target karakter dalam setiap mata pelajaran, sehingga dalam proses pembelajaran guru tidak hanya fokus pada materi-materi yang bersifat kognitif, akan tetapi bagaimana nilai-nilai karakter yang harus ditanamkan pada siswa sekolah dasar dan menengah.

Sekian, terima kasih.
In reply to Fitrya Dwi Rahmadhani

Re: Forum diskusi

by Novita Sari -
assalamualaikum wr.wb
Nama : Novita Sari
Npm : 2013053029
Izin menambahkan jawaban dari saudari Indah dengan pertanyaan Bagaimana cara menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran di kelas?

Upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh guru di sekolah dasar untuk menanamkan pendidikan karakter, antara lain:
1. Guru membiasakan untuk mengelola kondisi kelas sebelum memulai pembelajaran. Mengkondisikan kelas dapat dilakukan dengan cara mengatur kesiapan belajar anak didik, mengamati ketertiban (kondisi/penampilan) anak didk, mengatur posisi dan ketertiban tempat duduk, mengecek kebersihan kelas, dan sebagainya.

2. Menerapkan konsep pendidikan holistik berbasis karakter.Tujuannya adalah menyeimbangkan antara hati, otak, dan otot (pendidikan holistik) dengan harapan siswa menjadi anak yang berpikir kreatif, bertanggung jawab, dan mandiri (manusia holisik).

3. Membuat design perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran yang bernuansa karakter. Perencanaan pembelajaran bernuansa karakter dapat dilakukan dengan pengintegrasian dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran, dimana materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran dikembangkan, dieksplisitkan, dan dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Sehingga pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di masyarakat. Tiga basis design pendidikan karakter antara lain: (1) kelas (2) kultur sekolah, dan (3) komunitas/kelompok pergaulan.

Sekian terima kasih
In reply to ELSYAH KURNIA 2013053044

Re: Forum diskusi

by Salwa Faadhila Barmuranbi 2013053052 -
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Nama : Salwa Faadhila Barmuranbi
NPM : 2013053052

Izin menambahkan jawaban dari pertanyaan saudari Indah Aprilia Akmal.

Cara menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran di kelas atau pun disekolah yaitu dengan:
1. Menerapkan program K3 ( Kebersihan,Keindahan dan Ketertiban ) sehingga menjadi budaya sekolah yg ditekankan dalam praktik. Misalnya Jumat bersih,dll.
2. Guru membiasakan untuk membiasakan mengelola kelas sebelum memulai proses pembelajaran dengan cara mengatur,mengamati,dll.
3. Guru harus menjadi teladan yang baik bagi peserta didiknya baik dalam ucapan dan perilakunya. Mampu memberi contoh nyata yang baik, mengedepankan akhlak yang pada akhirnya membangun karakter peserta didik.
4. Guru harus berupaya menjadi sahabat dan teman curhat bagi peserta didik,sehingga peserta didik suka rela untuk mengadukan permasalahan yang dirasakannya.
5. Guru harus mengintegrasikan materi pelajaran yang diampu dengan nilai-nilai karakter yang ada.
6. Mengintegrasikan nilai-nilai karakter dengan kegiatan-kegiatan yang diprogramkan sekolah dalam rangka terus menanamkan dan menumbuhkan nilai-nilai karakter.
7. Guru berupaya memberikan kepada semua siswa untuk berani menyampaikan pendapatnya di kelas,melalui kegiatan diskusi dan pengambilan keputusan secara demokratis.
8. Sekolah selalu mengadakan kegiatan upacara bendera dengan tertib dan hikmat sesuai yg diprogramkan untuk menanamkan dan menumbuhkan nilai-nilai karakter.

Sekian dan terima kasih.