bagi yang inggin bertanya dan menjawab pertanyaan rekannya dipersilahkan
Assalamualaikum wr.wb
selamat pagi rekan rekan semuanya
kami dari kelompok 12 akan menyampaikan materi mengenai Pembentukan karakter
Izin mengirimkan makalah dan pptnya pak
selamat pagi rekan rekan semuanya
kami dari kelompok 12 akan menyampaikan materi mengenai Pembentukan karakter
Izin mengirimkan makalah dan pptnya pak
Selamat pagi
Waalaikumsalam wr wb
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatu
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Waalaikumussalam warahmatullahi wabaraktuh
Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.
Waalaikumusalam warahmatullahi wabarakatuh
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
waalaikumsalam wr.wb
Waalaikumsalam wr wb
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Waalaikumsalam wr wb
Baiklah disini saya akan membuka sesi tanya jawab menjadi 2 termin dimana termin pertama saya sediakan untuk 3 orang penanya dan di termin ke 2 juga terdiri dari 3 orang.
Langsung saja saya buka termin pertama untuk 3 orang penanya kepada rekan rekan yang ingin bertanya saya persilahkan.
Langsung saja saya buka termin pertama untuk 3 orang penanya kepada rekan rekan yang ingin bertanya saya persilahkan.
Izin bertanya mederator
Vinsensius Asto AP_2053053017
Bagaimana dengan anak yg memiliki karakter berasal dari pewarisan sifat gen dari orang tua. Apakah karakternya yg buruk dapat dibentuk menjadi karakter yg baik? Kalau memang dapat dibentuk, bagaimana proses pembentukan karakter yg berasal dari pewarisan gen tersebut?
Vinsensius Asto AP_2053053017
Bagaimana dengan anak yg memiliki karakter berasal dari pewarisan sifat gen dari orang tua. Apakah karakternya yg buruk dapat dibentuk menjadi karakter yg baik? Kalau memang dapat dibentuk, bagaimana proses pembentukan karakter yg berasal dari pewarisan gen tersebut?
Izin menjawab pertanyaan dari vinsen
Dewi Nurhanifah 2053503025
Bisa, karena Pewarisan sifat orang tua kepada anak-anaknya diturunkan melalui gen. Mekanisme pewarisan sifat orang tua kepada anak-anaknya disebut dengan hereditas. Hereditas berkaitan sangat erat dengan materi genetik manusia yang disebut dengan DNA.
Dewi Nurhanifah 2053503025
Bisa, karena Pewarisan sifat orang tua kepada anak-anaknya diturunkan melalui gen. Mekanisme pewarisan sifat orang tua kepada anak-anaknya disebut dengan hereditas. Hereditas berkaitan sangat erat dengan materi genetik manusia yang disebut dengan DNA.
Terimakasih saudari Dewi atas jawabannya.
Kepada saudara Vinsen apakah sudah jelas jawabannya?
Kepada saudara Vinsen apakah sudah jelas jawabannya?
Nama : Nurulita Kurniasih
NPM : 2053053006
Izin bertanya
Apa saja kendala yang sering dihadapi pendidik yang membuat pembentukan karakter pada peserta didik menjadi terhambat atau mengalami kegagalan?
NPM : 2053053006
Izin bertanya
Apa saja kendala yang sering dihadapi pendidik yang membuat pembentukan karakter pada peserta didik menjadi terhambat atau mengalami kegagalan?
Nama : Destiana Puanda Ashari
Npm : 2053053021
Izin menjawab pertanyaan dari Nurulita Kurniasih 2053053006
Kendala-kendala tersebut adalah:
1. Minimnya keterlibatan orang tua
Orang tua mempunyai kontribusi yang besar dalam pendidikan karakter bagi anak anaknya, Karena waktu yang dihabiskan anak di sekolah melalui pembelajaran di dalam kelas maupun kegiatan ekstrakulikuler lainnya hanya 16% dan sisanya dihabiskan di rumah.
2. Nilai-nilai karakter yang dikembangkan di sekolah belum terjabarkan dalam indikator yang representatif. Indikator yang tidak representatif dan baik tersebut menyebabkan kesulitan dalam mengungukur ketercapaiannya.
3. Sekolah belum dapat memilih nilai-nilai karakter yang sesuai dengan visinya. Jumlah nilai-nilai karakter demikian banyak, baik yang diberikan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, maupun dari sumber-sumber lain. Umumnya sekolah menghadapi kesulitan memilih nilai karakter mana yang ssuai dengan visi sekolahnya. Hal itu berdampak pada gerakan membangun karakter di sekolah menjadi kurang terarah dan fokus, sehingga tidak jelas pula monitoring dan penilaiannya.
4. Pemahaman guru tentang konsep pendidikan karakter yang masih belum menyeluruh. Jumlah guru di Indonesia yang lebih 2 juta merupakan sasaran program yang sangat besar. Program pendidikan karakter belum dapat disosialisaikan pada semua guru dengan baik sehingga mereka belum memahaminya.
5. Guru belum dapat memilih nilai-nilai karakter yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya. Selain nilai-nilai karakter umum, dalam mata pelajaran juga terdapat nilai-nilai karakter yang perlu dikembangkan guru pegampu. Nilai-nilai karakter mata pelajaran tersebut belum dapat digali dengan baik untuk dikembangkan dalam proses pembelajaran.
6. Guru belum memiliki kompetensi yang memadai untuk mengintegrasikan nilai-niai karakter pada mata pelajaran yang diampunya. Program sudah dijalankan, sementara pelatihan masih sangat terbatas diikuti guru menyebabkan keterbatasan mereka dalam mengintegrasikan nilai karakter pada mata pelajaran yang diampunya.
7. Guru belum dapat menjadi teladan atas nilai-nilai karakter yang dipilihnya. Permasalahan yang paling berat adalah peran guru untuk menjadi teladan dalam mewujudkan nilai-nilai karakter secara khusus sesuai dengan nilai karakter mata pelajaran dan nilai-nilai karakter umum di sekolah.
Npm : 2053053021
Izin menjawab pertanyaan dari Nurulita Kurniasih 2053053006
Kendala-kendala tersebut adalah:
1. Minimnya keterlibatan orang tua
Orang tua mempunyai kontribusi yang besar dalam pendidikan karakter bagi anak anaknya, Karena waktu yang dihabiskan anak di sekolah melalui pembelajaran di dalam kelas maupun kegiatan ekstrakulikuler lainnya hanya 16% dan sisanya dihabiskan di rumah.
2. Nilai-nilai karakter yang dikembangkan di sekolah belum terjabarkan dalam indikator yang representatif. Indikator yang tidak representatif dan baik tersebut menyebabkan kesulitan dalam mengungukur ketercapaiannya.
3. Sekolah belum dapat memilih nilai-nilai karakter yang sesuai dengan visinya. Jumlah nilai-nilai karakter demikian banyak, baik yang diberikan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, maupun dari sumber-sumber lain. Umumnya sekolah menghadapi kesulitan memilih nilai karakter mana yang ssuai dengan visi sekolahnya. Hal itu berdampak pada gerakan membangun karakter di sekolah menjadi kurang terarah dan fokus, sehingga tidak jelas pula monitoring dan penilaiannya.
4. Pemahaman guru tentang konsep pendidikan karakter yang masih belum menyeluruh. Jumlah guru di Indonesia yang lebih 2 juta merupakan sasaran program yang sangat besar. Program pendidikan karakter belum dapat disosialisaikan pada semua guru dengan baik sehingga mereka belum memahaminya.
5. Guru belum dapat memilih nilai-nilai karakter yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya. Selain nilai-nilai karakter umum, dalam mata pelajaran juga terdapat nilai-nilai karakter yang perlu dikembangkan guru pegampu. Nilai-nilai karakter mata pelajaran tersebut belum dapat digali dengan baik untuk dikembangkan dalam proses pembelajaran.
6. Guru belum memiliki kompetensi yang memadai untuk mengintegrasikan nilai-niai karakter pada mata pelajaran yang diampunya. Program sudah dijalankan, sementara pelatihan masih sangat terbatas diikuti guru menyebabkan keterbatasan mereka dalam mengintegrasikan nilai karakter pada mata pelajaran yang diampunya.
7. Guru belum dapat menjadi teladan atas nilai-nilai karakter yang dipilihnya. Permasalahan yang paling berat adalah peran guru untuk menjadi teladan dalam mewujudkan nilai-nilai karakter secara khusus sesuai dengan nilai karakter mata pelajaran dan nilai-nilai karakter umum di sekolah.
Terimakasih saudari Destiana atas jawabannya.
Kepada saudari Nurulita apakah sudah jelas jawabannya?
Kepada saudari Nurulita apakah sudah jelas jawabannya?
jelas dan dapat dipahami, terimakasih atas penyampaian jawabannya
Nama: Komang Cittan Larasati Suradnya
NPM: 2053053005
Izin bertanya moderator.
Bagaimana caranya sebagai pendidik membentuk karakter peserta didik yang berasal dari lingkungan keluarga yang buruk (orangtuanya sering bertengkar, berkata kasar, dan melakukan kekerasan) menjadi peserta didik dengan karakter yang baik?
Terimakasih
NPM: 2053053005
Izin bertanya moderator.
Bagaimana caranya sebagai pendidik membentuk karakter peserta didik yang berasal dari lingkungan keluarga yang buruk (orangtuanya sering bertengkar, berkata kasar, dan melakukan kekerasan) menjadi peserta didik dengan karakter yang baik?
Terimakasih
Izin menjawab pertanyaan dari Komang
Dewi Nurhanifah (2053053025)
Peran orangtua dalam pembentukan karakter anak sejak dini sangat penting bagi kehidupannya kelak. Dan keteladanan mempuyai pengaruh yang lebih besar bagi anak daripada nasehat dan ucapan. Seorang anak membutuhkan teladan yang baik, dan dia mengambil teladan dari orangtuanya. Karenanya dia mempuyai kecenderungan untuk meniru perilaku orang yang disukai, serta berusaha tampil seperti orang yang disukai. Pembiasaan
Anak adalah peniru ulung apa yang dilihat didengar dan dirasakan akan cepat ditiru. Lingkungan keluarga adalah lingkungan yang pertama dan utama dalam membentuk karakter anak. Dalam keluargalah pertama kali anak akan dibentuk karakternya. Pembiasaan berbuatan, perkataan dan sikap yang baik perlu diulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan, dengan terbiasanya berbuat, berkata dan besikap yang baik akan menjadikan karakter yang baik pula bagi anak. Contoh pembiasaan bersikap santun dan sopan terhadap orangtua serta orang yang dituakan.
Dewi Nurhanifah (2053053025)
Peran orangtua dalam pembentukan karakter anak sejak dini sangat penting bagi kehidupannya kelak. Dan keteladanan mempuyai pengaruh yang lebih besar bagi anak daripada nasehat dan ucapan. Seorang anak membutuhkan teladan yang baik, dan dia mengambil teladan dari orangtuanya. Karenanya dia mempuyai kecenderungan untuk meniru perilaku orang yang disukai, serta berusaha tampil seperti orang yang disukai. Pembiasaan
Anak adalah peniru ulung apa yang dilihat didengar dan dirasakan akan cepat ditiru. Lingkungan keluarga adalah lingkungan yang pertama dan utama dalam membentuk karakter anak. Dalam keluargalah pertama kali anak akan dibentuk karakternya. Pembiasaan berbuatan, perkataan dan sikap yang baik perlu diulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan, dengan terbiasanya berbuat, berkata dan besikap yang baik akan menjadikan karakter yang baik pula bagi anak. Contoh pembiasaan bersikap santun dan sopan terhadap orangtua serta orang yang dituakan.
Cara pendidiknya membentuk karakter anak yaitu dengan cara
Keluarga akan membentuk karakter seseorang dan berpengaruh pada lingkungannya sebab keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi pembentukan karakter. Peran penting dan kualitas keluarga yang mewarnai pembentukan karakter yaitu pada model pendidikan yang diberikan orang tua terhadap anaknya. diantaranya yaitu dengan cara
1. Menyisipkan Pesan Moral dalam Setiap Pelajaran
2. Memberikan teladan yg baik
Terimakasih saudari Dewi atas jawabannya.
Kepada saudari Komang apakah sudah jelas jawabannya?
Kepada saudari Komang apakah sudah jelas jawabannya?
Baik, dapat diterima dan dipahami. Terimakasih atas jawabannya
Wa'alaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Walaikumsalam wr wb
Baiklah langsung saja saya buka termin kedua untuk 3 orang penanya kepada rekan rekan yang ingin bertanya saya persilahkan
Izin bertanya moderator
Nama:Shafa Mutiara Maharani
Npm:2053053002
Pertanyaannya:
Bagaimana cara yang tepat dilakukan mendidik untuk menerapkan pendidikan karakter pada masa pandemi saat ini
Nama:Shafa Mutiara Maharani
Npm:2053053002
Pertanyaannya:
Bagaimana cara yang tepat dilakukan mendidik untuk menerapkan pendidikan karakter pada masa pandemi saat ini
baiklah terimakasih saudari shafa atas pertanyaannya
disisni saya akan menjawab pertanyaannya
Salah satu model yang dapat diterapkan pada saat pandemi untuk membangun karakter peserta didik ini diantaranya dengan tugas kelompok secara virtual bagi peserta didik. Guru hanya perlu memberikan tugas dan tenggat waktu kepada peserta didik tanpa perlu memaksa peserta didik menggunakan suatu jenis platform dalam penggunaannya.
Dengan demikian seluruh langkah yang dilakukan oleh peserta didik akan secara langsung memberikan berbagai ragam penamanan karakter termasuk nilai integritas. Seperti peningkatan motivasi, tanggung jawab, empati sebagaimana menolong sesama teman yang belum paham dari tugas yang akan dikerjakan.
Tentunya guru perlu juga masuk dalam diskusi virtual untuk memantau dalam setiap diskusi dari proses awal sampai akhir. Termasuk keaktifan peserta didik, komunikasi bahasa yang digunakan, serta etika dalam diskusi secara normatif.
Strategi penanaman karakter di era pandemi ini memang menuntut guru untuk kreatif mengemas materi pembelajaran secara inovatif tanpa mengurangi nilai humaniora yang menjadi ciri khas kepribadian dan jati diri bangsa Indonesia.
sekian jawaban dari saya kepada saudari shafa apakah bisa dipahami?
disisni saya akan menjawab pertanyaannya
Salah satu model yang dapat diterapkan pada saat pandemi untuk membangun karakter peserta didik ini diantaranya dengan tugas kelompok secara virtual bagi peserta didik. Guru hanya perlu memberikan tugas dan tenggat waktu kepada peserta didik tanpa perlu memaksa peserta didik menggunakan suatu jenis platform dalam penggunaannya.
Dengan demikian seluruh langkah yang dilakukan oleh peserta didik akan secara langsung memberikan berbagai ragam penamanan karakter termasuk nilai integritas. Seperti peningkatan motivasi, tanggung jawab, empati sebagaimana menolong sesama teman yang belum paham dari tugas yang akan dikerjakan.
Tentunya guru perlu juga masuk dalam diskusi virtual untuk memantau dalam setiap diskusi dari proses awal sampai akhir. Termasuk keaktifan peserta didik, komunikasi bahasa yang digunakan, serta etika dalam diskusi secara normatif.
Strategi penanaman karakter di era pandemi ini memang menuntut guru untuk kreatif mengemas materi pembelajaran secara inovatif tanpa mengurangi nilai humaniora yang menjadi ciri khas kepribadian dan jati diri bangsa Indonesia.
sekian jawaban dari saya kepada saudari shafa apakah bisa dipahami?
Dapat di mengerti moderator makasih atas jawabannya
Nama : Rafiq Nur Fadillah
NPM : 2053053004
Izin bertanya moderator.
Mengenai pembahasan materi pembentukan karakter. Bagaimana proses pembentukan karakter untuk mengatasi karakter siswa yang bandel, suka membolos, tidak disiplin dan kurang sopan terhadap gurunya?
Terimakasih
NPM : 2053053004
Izin bertanya moderator.
Mengenai pembahasan materi pembentukan karakter. Bagaimana proses pembentukan karakter untuk mengatasi karakter siswa yang bandel, suka membolos, tidak disiplin dan kurang sopan terhadap gurunya?
Terimakasih
terimakasih pertanyaan nya saudara rafiq
baiklah disini saya akan menjawab pertanyaannya
ada beberapa hal sederhana yang dapat dilakukan oleh seorang pendidik dalam membangun karakter anak agar tidak membandel, ataupun tidak melakukan hal menyimpang, diantaranya
1. Menjadi conto bagi siswa
Guru dipandang sepagai orang tua yang lebih dewasa oleh para siswanya. Hal itu artinya, siswa menilai guru sebagai contoh dalam bertindak dan berperilaku. Hal ini menuntut guru harus pandai dalam menjaga sikap dan perilaku guna memberikan contoh terbaik. dengan mengingat diri sendiri sebagai contoh, maka guru akan lebih bijak dalam bersikap, sehingga lebih bijak dari setiap tindakan yang akan diambil. dari memberikan contoh, diharapkan murid bisa mengikuti sisi positif yang dimiliki guru.
2. Menjadi apresiator
Sebagai guru hendaknya tidak hanya sekedar mementingkan nilai akademis, tetapi juga mengapresiasi usaha siswanya. sebagai pengajar, menilai siswa dari segi akademis memang penting, namun juga perlu diingat bahwa menghargai kebaikan yang dilakukan siswa sangat perlu. Cara sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan mengapresisasi usaha siswa tanpa selalu membandingkan dengan nilai yang didapatkan. Misalnya dengan memberi pujian bagi siswa datang awal, rajin mengerjakan tugas, atau bersikap baik selama di sekolah. Dengan membiasakan hal kecil seperti itu, siswapun akan dapat mengapresiasi diri atas usaha yang telah dilakukan, sehingga akan terbangun karakter yang terus mau belajar dan memperbaiki diri untuk lebih baik.
3. Bersikap jujur dan terbuka
guru juga manusia, sehingga tidak luput dari suatu kesalahan meski tidak pernah berniat melakukan hal itu tanpa sengaja. Misalnya suatu ketika guru datang terlambat, salah dalam mengoreksi jawaban siswa. Untuk memberikan contoh yang baik, guru sebaiknya mau mengakui kesalahan yang dibuat sekecil apapun itu. Sehingga itu akan teringat dalam diri siswa untuk bersikap yang sama ketika melakukan kesalahan mesli tidak sengaja. Dari situlah para siswa bisa belajar bagaimana cara untuk memperbaiki kesalahan dan berani bertanggung jawab atas kesalahan yang diperbuatnya.
mungkin itu saja jawaban yang bisa saya berikan kepada saudara Rafiq apakah bisa dipahami?
baiklah disini saya akan menjawab pertanyaannya
ada beberapa hal sederhana yang dapat dilakukan oleh seorang pendidik dalam membangun karakter anak agar tidak membandel, ataupun tidak melakukan hal menyimpang, diantaranya
1. Menjadi conto bagi siswa
Guru dipandang sepagai orang tua yang lebih dewasa oleh para siswanya. Hal itu artinya, siswa menilai guru sebagai contoh dalam bertindak dan berperilaku. Hal ini menuntut guru harus pandai dalam menjaga sikap dan perilaku guna memberikan contoh terbaik. dengan mengingat diri sendiri sebagai contoh, maka guru akan lebih bijak dalam bersikap, sehingga lebih bijak dari setiap tindakan yang akan diambil. dari memberikan contoh, diharapkan murid bisa mengikuti sisi positif yang dimiliki guru.
2. Menjadi apresiator
Sebagai guru hendaknya tidak hanya sekedar mementingkan nilai akademis, tetapi juga mengapresiasi usaha siswanya. sebagai pengajar, menilai siswa dari segi akademis memang penting, namun juga perlu diingat bahwa menghargai kebaikan yang dilakukan siswa sangat perlu. Cara sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan mengapresisasi usaha siswa tanpa selalu membandingkan dengan nilai yang didapatkan. Misalnya dengan memberi pujian bagi siswa datang awal, rajin mengerjakan tugas, atau bersikap baik selama di sekolah. Dengan membiasakan hal kecil seperti itu, siswapun akan dapat mengapresiasi diri atas usaha yang telah dilakukan, sehingga akan terbangun karakter yang terus mau belajar dan memperbaiki diri untuk lebih baik.
3. Bersikap jujur dan terbuka
guru juga manusia, sehingga tidak luput dari suatu kesalahan meski tidak pernah berniat melakukan hal itu tanpa sengaja. Misalnya suatu ketika guru datang terlambat, salah dalam mengoreksi jawaban siswa. Untuk memberikan contoh yang baik, guru sebaiknya mau mengakui kesalahan yang dibuat sekecil apapun itu. Sehingga itu akan teringat dalam diri siswa untuk bersikap yang sama ketika melakukan kesalahan mesli tidak sengaja. Dari situlah para siswa bisa belajar bagaimana cara untuk memperbaiki kesalahan dan berani bertanggung jawab atas kesalahan yang diperbuatnya.
mungkin itu saja jawaban yang bisa saya berikan kepada saudara Rafiq apakah bisa dipahami?
Baik terimakasih, sudah dapat dipahami.
Nama : Bella Cornelia
Npm : 2053053018
Izin bertanya moderator,
Kendala apa saja yang tepat dilakukan di kelas untuk penerapan pendidikan karakter?
Npm : 2053053018
Izin bertanya moderator,
Kendala apa saja yang tepat dilakukan di kelas untuk penerapan pendidikan karakter?
Nama : Destiana Puanda Ashari
Npm : 2053053021
Izin menjawab pertanyaan dari Bella Cornelia
1. Memberikan Contoh yang Baik untuk Siswa
Guru yang merupakan orang tua siswa di sekolah dapat berperilaku atau bertindak yang baik, guna memberikan contoh yang untuk siswanya. Dari contoh tersebutlah murid dapat belajar dan mengikuti perilaku positif dari guru.
2. Memberikan Apresiasi
apresiasi pada murid merupakan salah satu hal yang berharga guna menyemangatkan murid untuk kembali mengukir prestasi. Guru bukan hanya memberikan apresiasi pada pencapaian akademik saja, melainkan memberikan apresiasi kepada murid yang berperilaku baik, jujur dan saling membantu.
Misalnya dengan mengapresiasi nilai murid yang masih dibawah rata-rata, karena tidak menyontek saat mengerjakan latihan soal SD atau memberi nasehat kepada siswa yang menyontek. Hal tersebut menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menanamkan pendidikan karakter di kelas.
3. Memberikan Pesan Moral pada Setiap Pelajaran
Bukan hanya menyampaikan materi pembelajaran, melainkan penanaman moral yang dapat dijadikan sebagai pedoman hidup. Misalnya ketika mengajarkan matematika, guru bukan hanya memberikan rumus, tetapi mengajarkan bahwa hidup seperti mengerjakan soal matematika, ketika ada soal sulit kita harus berusaha, berpikir dan bersabar dalam menyelesaikannya.
Dengan menanamkan nilai moral dalam setiap pelajaran, maka siswa akan tumbuh dan siap menghadapi masalah hidup, serta selalu berpikir optimis dan berusaha untuk menyelesaikan masalah.
4. Jujur dan Terbuka pada Kesalahan
Sebagai guru, mungkin Anda pernah melakukan kesalahan baik dalam mengoreksi maupun menyampaikan materi, serta datang terlambat ke kelas. Anda harus terbuka pada kesalahan sekecil apapun. Hal tersebut juga bisa dijadikan contoh pada murid untuk selalu berperilaku jujur dan tidak malu mengakui kesalahan.
Hilangkan rasa gengsi, karena pembuka pada kesalahan menjadi salah satu cara menanamkan pendidikan karakter pada murid. siswa akan menjadi seseorang yang berani bertanggung jawab atas kesalahan yang dibuatnya.
5. Mengajarkan Sopan Santun
Sopan santun merupakan perilaku yang wajib ditanamkan kepada siswa. Salah satunya dengan sejumlah sekolah yang menerapkan 5S yaitu salam, senyum, sapa, sopan dan santun. Meskipun terdengar sepele, namun sopan santun perlu diajarkan kepada siswa agar mereka dapat menjaga sikap saling menghormati.
6. Biarkan Siswa menjadi Pemimpin
Saat ini, karakter pemimpin merupakan hal yang penting untuk dimiliki, dan dapat mempengaruhi kehidupan sosial maupun ekonomi. hal ini, ada baiknya guru juga bisa membantu siswa untuk melatih jiwa kepemimpinan mereka. Caranya pun sangat sederhana, yaitu dengan memberikan tugas secara berkelompok dan setiap kelompok tersebut memiliki pemimpin dan anggotanya. dengan begitu banyak siswa yang memiliki jiwa kepemimpinan dan bekerjasama dengan baik.
7. Berbagi Pengalaman Inspiratif
Misalnya bercerita mengenai kegagalan dan keputusasaan yang pernah dialami, namun bangkit kembali demi meraih cita-cita. Dengan berbagi pengalaman, maka siswa akan belajar dari pengalaman tersebut agar tidak melakukan kesalahan yang sama. Sehingga mereka tidak menjadi generasi yang bermental kerupuk, melainkan berani mengambil langkah untuk mencapai impian.
8. Mengenalkan Tata Tertib Sekolah dan Mematuhinya dan Memberikan Deadline pada Setiap Tugas.
Npm : 2053053021
Izin menjawab pertanyaan dari Bella Cornelia
1. Memberikan Contoh yang Baik untuk Siswa
Guru yang merupakan orang tua siswa di sekolah dapat berperilaku atau bertindak yang baik, guna memberikan contoh yang untuk siswanya. Dari contoh tersebutlah murid dapat belajar dan mengikuti perilaku positif dari guru.
2. Memberikan Apresiasi
apresiasi pada murid merupakan salah satu hal yang berharga guna menyemangatkan murid untuk kembali mengukir prestasi. Guru bukan hanya memberikan apresiasi pada pencapaian akademik saja, melainkan memberikan apresiasi kepada murid yang berperilaku baik, jujur dan saling membantu.
Misalnya dengan mengapresiasi nilai murid yang masih dibawah rata-rata, karena tidak menyontek saat mengerjakan latihan soal SD atau memberi nasehat kepada siswa yang menyontek. Hal tersebut menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menanamkan pendidikan karakter di kelas.
3. Memberikan Pesan Moral pada Setiap Pelajaran
Bukan hanya menyampaikan materi pembelajaran, melainkan penanaman moral yang dapat dijadikan sebagai pedoman hidup. Misalnya ketika mengajarkan matematika, guru bukan hanya memberikan rumus, tetapi mengajarkan bahwa hidup seperti mengerjakan soal matematika, ketika ada soal sulit kita harus berusaha, berpikir dan bersabar dalam menyelesaikannya.
Dengan menanamkan nilai moral dalam setiap pelajaran, maka siswa akan tumbuh dan siap menghadapi masalah hidup, serta selalu berpikir optimis dan berusaha untuk menyelesaikan masalah.
4. Jujur dan Terbuka pada Kesalahan
Sebagai guru, mungkin Anda pernah melakukan kesalahan baik dalam mengoreksi maupun menyampaikan materi, serta datang terlambat ke kelas. Anda harus terbuka pada kesalahan sekecil apapun. Hal tersebut juga bisa dijadikan contoh pada murid untuk selalu berperilaku jujur dan tidak malu mengakui kesalahan.
Hilangkan rasa gengsi, karena pembuka pada kesalahan menjadi salah satu cara menanamkan pendidikan karakter pada murid. siswa akan menjadi seseorang yang berani bertanggung jawab atas kesalahan yang dibuatnya.
5. Mengajarkan Sopan Santun
Sopan santun merupakan perilaku yang wajib ditanamkan kepada siswa. Salah satunya dengan sejumlah sekolah yang menerapkan 5S yaitu salam, senyum, sapa, sopan dan santun. Meskipun terdengar sepele, namun sopan santun perlu diajarkan kepada siswa agar mereka dapat menjaga sikap saling menghormati.
6. Biarkan Siswa menjadi Pemimpin
Saat ini, karakter pemimpin merupakan hal yang penting untuk dimiliki, dan dapat mempengaruhi kehidupan sosial maupun ekonomi. hal ini, ada baiknya guru juga bisa membantu siswa untuk melatih jiwa kepemimpinan mereka. Caranya pun sangat sederhana, yaitu dengan memberikan tugas secara berkelompok dan setiap kelompok tersebut memiliki pemimpin dan anggotanya. dengan begitu banyak siswa yang memiliki jiwa kepemimpinan dan bekerjasama dengan baik.
7. Berbagi Pengalaman Inspiratif
Misalnya bercerita mengenai kegagalan dan keputusasaan yang pernah dialami, namun bangkit kembali demi meraih cita-cita. Dengan berbagi pengalaman, maka siswa akan belajar dari pengalaman tersebut agar tidak melakukan kesalahan yang sama. Sehingga mereka tidak menjadi generasi yang bermental kerupuk, melainkan berani mengambil langkah untuk mencapai impian.
8. Mengenalkan Tata Tertib Sekolah dan Mematuhinya dan Memberikan Deadline pada Setiap Tugas.
Baik, dapat diterima dan dipahami. Terimakasih atas jawabannya
terimakasih kepada destiana atas jawabanya
kepada saudari bella apakah bisa dipahami ?
kepada saudari bella apakah bisa dipahami ?
Waalaikumsalam wr.wb
Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
baiklah selesai sudah presentasi dari kelompok kami, saya selaku moderator meminta maaf jika ada kesalahan dalam menyampaikan pendapat saya akhiri wassalamualaikum warohmatullahiwabarokatuh.
Selamat pagi
Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
waalaikumsalam wr.wb
Terimakasih moderator dan kelompok 12
Waalaikumsalam wr wb
Waalaikumsalam wr wb
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatu
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatu