Bagi yang ingin bertanya dan menjawab Pertanyaan rekannya dipersilahkan
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh...
Izin memperkenalkan diri, kami dari kelompok 3 yang beranggotakan :
1. Rahmah Maziyah Ad-Dhuha (2115012059)
2. Richard Kanuwijaya (2115012027)
3. Fatimah Mahfudhah (2115012041)
4. Shafta Herdanta (2115012002)
5. Sugeng tri alfan (2115012026)
6. Tariza Ariska (2115012017)
Akan membagikan hasil kerja kelompok kami dalam bentuk PPT dan Makalah. Untuk teman-teman jika ada yang ingin ditanyakan bisa bertanya di bawah ini. Terima kasih, Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Re: Diskusi
Cinta adalah sesuatu yang abstrak, ia tak tampak oleh mata kepala. Namun dapat dirasakan dan tampak tanda-tandanya. Seorang yang jatuh cinta, hatinya akan terpaut dengan yang dicintainya. Termasuk mencintai Al-Qur’an.
Salah satu cara agar tidak malas membaca Al-Quran adalah:
Pertama, memperbanyak membaca Al-Qur’an. Membaca Al-Qur’an di sini bukan soal kwantitas tapi kwalitas, yaitu membaca dengan tartil dan memahami kandungan maknanya. Sebab dengan memahami maknanya akan tersingkap keindahan Al-Qur’an. Hal ini perlu manajemen dan latihan agar senantiasa istiqamah supaya terbiasa. Cinta akan tumbuh karena terbiasa.
Kedua, senantiasa membaca tentang keagungan dan kemukjizatan Al-Qur’an, sebab dengan banyak membaca keagungan Al-Qur’an, hati akan terpaut untuk selalu membaca Al-Qur’an.
Ketiga, memperbanyak membaca sejarah para sahabat, ulama salaf, dan ahlu Al-Qur’an yang gemar membaca Al-Qur’an dan mengabdikan diri untuk Al-Qur’an. Sebab dalam perjalanan hidup mereka terdapat uswah untuk diteladani, inspirasi untuk diikuti.
Keempat, berdoa kepada Allah agar senantiasa diberikan kemudahan mencintai Al-Qur’an dan mencapai cintainya. Doa adalah senjata orang mukmin. اللّهُمَّ لَا سَهْلَ إِلَّا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلًا وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحُزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلًا Artinya: “Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali Engkau jadikan mudah, dan Engkau jadikan kesusahan, jika Engkau berkehendak pasti mudah”. اللّهُمَّ ارْزُقْنِيْ حُبَّ القُرْآن وَالشَّوْقِ إِلَى قِرَاءَتِهِ Artinya: “Ya Allah, anugerahkanlah aku mencintai Al-Qur’an, dan rindu membacanya”.
Jika kita sudah bisa membaca dan memahami isi Al-Quran dengan benar maka secara tidak sengaja kita bakalan mengamalkannya di kehidupan kita sehari-hari.
Semoga dapat menjawab pertanyaannya, terima kasih.
Re: Diskusi
Npm 2115012051
Izin bertanya, kepada kelompok 3.
Bagaimana tanggapan kalian tentang orang yang menyalahgunakan ayat suci Al-quran sebagai tameng dari perbuatan buruk mereka? Itu saja, terimakasih.
NPM: 2115012027
Terima kasih, izin menjawab pertanyaanya.
Tidak sedikit perilaku-perilaku yang tidak qurani dilakukan oleh sementara oknum-oknum yang selalu bergumul dengan Al-Quran. Baik dia sebagai orang yang sering membacakan Al-Quran, orang yang hafal Al-Quran, orang yang sedang menghafal Al-Quran, maupun orang yang melakukan kajian tentang Al-Quran.
Artinya, tidak selamanya orang yang selalu bergaul dengan Al-Quran itu pasti berperilaku yang qurani. Bahkan ada yang sampai aqidahnya bertentangan dengan Al-Quran.
Perilaku seperti itu bisa dicegah dengan mempelajari peringatan-peringatan dari Rasulullah saw terhadap orang-orang yang salah dalam menggauli Al-Quran. Berikut ini hadits-hadits dari Rasulullah saw terhadap penyalahgunaan Al-Quran.
Pertama; Al-Quran akan mengawal pembacanya ke Surga atau menyeretnya ke Neraka
Dari Abu Malik Al-Harits bin Ashim Al-Asy’ari ra, ia mengatakan bahwa Rasulullah saw bersanda: “Al-Quran itu merupakan bukti yang menguntungkan kamu (yang mengawalmu ke surga) atau bukti yang mencelakakan kamu (yang menyeretmu ke neraka)”. (HR. Muslim, Ahmad dan Ibnu Majah)
Kedua; Dua hal yang dikhawatirkan Nabi saw, Al-Quran dan Susu
Dari Uqbah bin Amir ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Ada dua hal yang saya khawatirkan terhadap umatku, yaitu Al-Quran dan susu. Dengan susu mereka akan mencari makanan yang mewah, mengikuti hawa nafsu, dan meninggalkan shalat. Sedangkan Al-Quran nanti akan dipelajari oleh orang-orang munafik lalu dipakai untuk mendebat orang-orang mukmin”. (HR Ahmad)
Ketiga; Motivasi orang mempelajari Al-Quran antara lain untuk mencari makan dan meraih popularitas
Dari Abu Sa’id ra dari Nabi saw, beliau bersabda, “Pelajarilah Al-Quran dan mohonlah kepada Allah dengan Al-Quran itu sebelum Al-Quran dipelajari oleh orang-orang yang hendak mencari dunia. Sebab Al-Quran akan dipelajari oleh tiga jenis manusia; yaitu orang yang mempelajari Al-Quran untuk popularitas, orang yang mempelajari Al-Quran untuk mencari makan dan orang yang mempelajari serta membaca Al-Quran untuk memperoleh ridha Allah swt”. (HR Hakim)
Dari penjelasan 3 hadist tersebut saja, kita sudah dapat menyimpulkan bahwasannya menggunakan Al-Quran sebagai alat untuk mendapatkan kesenangan, popularitas, dll merupakan hal yang tidak terpuji karena bisa menjerumuskan kita ke dalam api neraka. Jadi mulai dari sekarang mari kita gunakan Al-Quran dengan baik dan benar.
Sekian penjelasan dari saya, mohon maaf bila ada kesalahan terima kasih.
Re: Diskusi
Izin bertanya mengenai Apakah dengan adanya Asbabun Nuzul berarti turunnya ayat Al-Qur’an tergantung pada Asbabun Nuzul?dan bagaimana hukumnya bagi seseorang yang telah melupakan hafalan Al-Quran nya?
Terimakasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama: Fatimah Mahfudhah
NPM: 2115012041
Asbabun nuzul memang merupakan latar belakang turunnya Al-Qur’an. Tapi, tanpa asbabun nuzul pun Al-Qur’an akan tetap turun sebagai petunjuk bagi umat islam. Adapun hukum bagi orang yang melupakan hafalannya, hendaknya ia bertaubat sebenar-benarnya kepada Allah, karena Allah dan Rasul sangat mengecam orang yang sengaja melupakan Al-Qur’an.
Samrah bin Jundub menceritakan tentang mimpi Nabi SAW. Di dalamnya diceritakan:
“Adapun orang yang kamu lihat mulutnya ditusuk dengan besi adalah orang yang suka berdusta dan bila berkata selalu berbohong, maka dia dibawa hingga sampai ke ufuq lalu dia diperlakukan seperti itu hingga hari kiamat. Adapun orang yang kamu lihat kepalanya dipecahkan adalah seorang yang telah diajarkan Alquran oleh Allah lalu dia tidur pada suatu malam namun tidak melaksanakan Alquran pada siang harinya, lalu dia diperlakukan seperti itu hingga hari kiamat.“ (HR Bukhari no. 1297).
nama sugeng tri alfan
NPM 2115012026
Al Quran diturunkan secara berangsur angsur selama 23 tahun adalah karena Allah SWT ingin menguatkan hati Nabi Muhammad SAW dan agar Beliau dapat membaca (dan memahaminya tentu) secara tartil serta benar.
Hubungan Nuzulul Quran dengan Lailatul Qadar yaitu Malam Nuzulul Quran adalah peristwa pertama kali diturunkannya Al-Quran kepada Nabi Muhammad secara bertahap, sedangkan Lailatul Qadar adalah waktu Al-Quran diturunkan secara penuh dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah (langit dunia).
Keutamaan dari Nuzulul Quran adalah :
1. Malam Diturunkannya Alquran
2. Malam yang Lebih Baik dari 1.000 Bulan
3. Malaikat Jibril Bersama Para Malaikat Turun ke Bumi
4. Malam Keselamatan
5. Ditakdirkannya Semua Urusan Mulai Ajal hingga Rezeki
6. Salam Malaikat kepada Ahli Masjid
NPM: 2115012013
Dalam proses penurunan alquran terdapat perbedaan pandangan amtara beberapa mazhab, mazhab mana yang paling tepat? alasannya kenapa?
Terim kasih, saya Richard Kanuwijaya, NPM 2115012027 izin menjawabnya.
Mengapa terjadi perbedaan pandangan dalam mazhab. Menurut Quraish Shihab penyebabnya adalah Al-Quran dan sunah nabi. Pada saat Al-Quran diibaratkan sebagai berlian, ia akan memancarkan cahaya di setiap sudutnya. "Saat seseorang memandang dari sudut A, dia bisa melihat pancaran cahaya. Yang berbeda saat dilihat oleh orang lain dari sudut yang lain."
Al-Quran bisa mengandung beberapa makna. Bisa juga mengandung makna hakiki dan metafora.
Bahkan, menurut Ouraish Shihab, ada satu kata dalam Alquran yang mengandung makna yang bertolak belakang, sehingga lahir ada perbedaan dalam ketetapan hukum.
Shaikh Al Albany Rohimahullah, semua mazhab juga tidak mau dikatakan sebagai aliran yang tidak sesuai dengan Al Quran dan Hadits. Pada kenyataanya, memang ada banyak firqoh dan mazhab dalam dunia Islam. Keberadaan firqoh-firqoh dalam dunia Islam adalah fakta; ada orang Islam yang menganut mazhab Syi'ah, ada yang Mu'tazilah, ada yang bermazhab Syafi'iy, Hanbali, Asy'ariy dan lain-lain. Dan karena sampainya Alquran dan Hadis serta ajaran islam secara keseluruhan juga melalui para ulama yang merupakan para pewaris nabi, dimana para ulama itu juga adalah termasuk daripada golongan-golongan atau mazhab tertentu, maka mazhab atau identifikasi diri dan kelompok adalah suatu keniscayaan dan merupakan hal yang lumrah belaka
Re: Diskusi
Re: Diskusi
- Allah menjanjikan pahala yang tak terbatas pada mereka yang membaca Al-Quran.
“Alladzi yaqra-ul Qurana wa huwa mahirun bihi ma’a as-safarati al-kiraami al-bararati , wal ladzi yaqra-ul qur-ana wa huwa alaihi syaqqun falahu ajrani.”
Yang artinya: “(Keutamaan membaca Alquran didapatkan kepada) orang Mukmin yang pandai membaca Alquran, maka kedudukannya di akhirat ditemani para malaikat yang mulia. Dan orang yang membaca Alquran dengan gagap, sulit membaca dan memahami Alquran, baginya terdapat dua pahala kebaikan.” (HR Muttafaq ‘Alaih dari Aisyah RA)
من قرأ حرفًا من كتابِ اللهِ فله به حسنةٌ والحسنةُ بعشرِ أمثالِها، لا أقولُ ألم حرفٌ، ولكن ألفٌ حرفٌ، ولامٌ حرفٌ، وميمٌ حرفٌ
“Man qara-a harfan min kitabillahi fa lahu bihi hasanatun wal-hasanatu bi-asyri amtsaliha, laa aqwaalu almu harfun, wa lakin alifun harfun, wa lamun harfun, wa mimun harfun.”
Yang artinya: “Barang siapa yang membaca satu huruf dari Alquran, maka baginya satu kebaikan dengan membaca tersebut. Satu kebaikan dilipatgandakan menjadi 10 kebaikan di setiap satu huruf: akan tetapi Alif satu huruf, lam satu. Aku tidak mengatakan bahwa (yang dimaksud huruf) berarti Mim (dimaknai) satu huruf.”
Jadi tidak ada parameter untuk sebuah pahala dari membaca Al-Quran.
- Yang diutamakan dari membaca atau menghafal Al-Quran adalah kekhusuannya.
jika yang bisa menambah kekhusu’an adalah dengan hafalan, maka inilah yang lebih utama. Jika yang bisa menambah kekhusu’annya adalah dengan membaca mushaf atau dengan HP maka itulah yang lebih utama.
Imam Nawawi –rahimahullah- berkata di dalam kitab Al Adzkar (90-91) :
“Membaca Al Qur’an dengan membuka mushaf lebih utama dari pada membaca dengan hafalan, demikianlah pernyataan rekan-rekan kami, pendapat ini juga dikenal oleh kalangan salaf –radhiyallahu ‘anhum- namun hal ini bukanlah segalanya. Bahkan jika qari membaca dengan hafalannya mampu menghadirkan tadabbur, tafakkur, menyatukan hatinya lebih banyak dari pada membaca mushaf, maka membaca dengan hafalan lebih utama. Namun jika sama saja maka membaca dengan mushaf lebih utama, inilah yang menjadi tujuan generasi salaf”.
Terima kasih, Wassalamualikum Wr.Wb.Terima kasih kelompok 3 atas materinya. Saya Nera Dania Putri dengan NPM 2115012021 izin bertanya.
Kita semua tahu bahwa ayat dan surat pada Al-Quran diturunkan secara berkala, namum mengapa pada penyusunannya Al-Quran tidak disusun sesuai dengan urutan turunnya surah, seperti surah pertama Al-Alaq, surat kedua Al-Mudattsir, dan seterusnya.
Sekian pertanyaan dari saya. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Nama: Fatimah Mahfudhah
NPM: 2115012041
Al-Qur’an diturunkan ke dunia melalui dua tahap: Tahap pertama, diturunkan sekaligus dari “lauhil mahfudz” ke “baitul izzah” di langit dunia sebagaimana susunan yang telah ditetapkan oleh Allah. Tahap kedua, diturunkan dari langit dunia kepada Rasulullah SAW, secara berangsur-angsur sesuai dengan sebab kejadiannya. Tetapi susunan ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang ada sekarang, itu memang bukan menurut sejarah turunnya, melainkan atas dasar perintah Allah sama dengan susunan Al-Qur’an yang di “lauhil mahfudz”.
Imam Ahmad, meriwayatkan bahwa setiap kali turun ayat, Rasulullah s.a.w. memerintahkan para penulis wahyu, seraya bersabda “letakkan ayat ini setelah ayat ini di surat ini” (Musnad Imam Ahmad: Jilid:1, hal:57). Banyak riwayat yang menegaskan bahwa Rasulullah mengimami shalat, dengan membaca Al-Qur’an sebagaimana susunan ayat yang ada. Atas dasar ini ijma’ ulama menegaskan bahwa susunan ayat-ayat Al-Qur’an murni dari Allah tanpa campur tangan siapapun. Begitu juga dengan susunan surah-surah dalam Al-Qur’an, sekalipun ada perbedaan pendapat, tetapi pendapat yang paling kuat adalah bahwa susunan surah-surah itu berdasarkan wahyu dari Allah SWT, bukan ijtihad para sahabat. Pendapat ini didukung dengan banyak riwayat yang sahih, seperti keterangan bahwa Rasulullah sering membaca dalam shalatnya, beberapa surah secara berurutan seperti susunan yang ada.
Re: Diskusi
NPM : 2115012019
Terima kasih kelompok 3 atas penyampaian materi nya yang menarik. Izin bertanya, Bagaimana relevansi diturunkannya Al-Quran dengan kehidupan masyarakat kini? Dan, sebagai anak muda, bagaimana cara kita menghidupkan Al-Quran yang sesuai dengan kondisi kehidupan masyarakat sekarang?
izin menjawab
Sugeng tri alfan 2115012026
Al-Quran telah memberikan motivasi dan inspirasi kepada umat Islam dalam berbagai bidang kehidupan sehingga melahirkan jenis budaya tertentu.
Upaya menghidupkan al-Qur’an atau living Qur’an, merupakan usaha yangdilakukan oleh individu, kelompok, organisasi atau masyarakat dalam menyikapi berbagaisituasi untuk terus melestarikan kajian al-Qur’an di daerahnya, baik dalam aspek sosial, pendidikan, budaya, ritual peribadatan, dan lain sebagainya. Adapun berbagai upaya menghidupkan al-Qur’an tersebut di antaranya yakni dengan menerapkan pembelajaran tahfiz di madrasah,sekolah dan pesantren, membaca surah pilihan,membaca al-Qur’an sebelum beraktivitas,praktik pengobatan dengan membaca ayat-ayat al -Qur’an,khataman Qur’an, dan perilaku menghormati mushaf al-Qur’an. Berbagai upaya menghidupkan al-Qur’an, sejatinya bermuara pada tujuan peribadatan dan keyakinan atas keagungan kalamullah. Hal inilah yang disikapi berbeda- beda oleh umat Muslim melalui ritual pelaksanaan yang berbeda-beda pula, sesuai dengan budaya yang diturunkan oleh para leluhur di daerah tertentu. Pembelajaran al-Qur’an, idealnya diberikan kepada anak sejak usia dasar. Hal ini ditujukan agar anak mampu memahami al Qur’an sejak dini dan menumbuhkan kecintaan anak terhadap al-Qur’an. Oleh karena itu, pembelajaran al-Qur’an tidak boleh jeda apalagi berhenti diberikan pada anak dalam situasi dan kondisi apapun, termasuk era pandemi covid-19 yang mewabah di dunia. Pembelajaran al-Qur’an era covid-19 dilaksanakan dengan berbagai cara oleh pendidik di masing-masing daerah. Hal ini didasari kearifan lokal yang berbeda, metode pembelajaran, tujuan dan sasaran pembelajaran yang hendak diterapkan oleh para pendidik. Dengan demikian, pembelajaran yang diberikan juga disesuaikan dengan daerah tertentu.
Re: Diskusi
NPM : 2115012010
Terimakasih banyak kelompok 3 atas materinya. Izin bertanya teman teman sekalian.
Pada PPT kalian menyatakan bahwa Al Quran adalah dasar dasar ilmu pengetahuan [sains], lalu bisa tolong kalian cantumkan salah satu contoh nyata yang dinyatakan oleh ilmuan tentang sains yang ada di dalam Al Quran?
Terimakasih banyak kelompok 3
Saya izin menjawab
Shafta Herdanta 2115012002
Berikut beberapa contohnya
Garis edar tata surya
semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi Matahari bergerak sesuai garis edar yang telah ditetapkan. Hal ini dijelaskan di dalam Al Quran surah Al-Anbiya ayat 33.
"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (QS. Al-Anbiya: 33)
Ledakan raksasa (Big Bang)
Berdasarkan teori ini, alam semesta awalnya dalam keadaan sangat panas dan padat, lalu mengembang secara terus-menerus hingga sekarang. Peristiwa ini disampaikan di dalam Al Quran surah Al-Anbiya ayat 30.
"Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan Bumi itu dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tidak juga beriman?" (QS. Al-Anbiya: 30)
Relativitas Waktu
Albert Einstein pada awal abad 20 berhasil menemukan teori relativitas waktu. Teori ini menjelaskan bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan.
Beberapa ayat dalam Al Qur’an juga telah megisyaratkan adanya relativitas waktu ini, di antaranya dalam Al Qur’an surat Al Hajj ayat 47, surat As Sajdah ayat 5 dan Alquran surat Al Ma’aarij ayat 4.
“Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS Al Hajj: 47).
“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS As Sajdah:5).
“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun.” (QS Al Ma’arij:4).
Dan masih banyak contoh lainnya
Re: Diskusi
Saya izin menjawab
Shafta Herdanta 2115012002
Hubungannya adalah ada beberapa fenomena sains yang dijelaskan di dalam Al-Qur'an, berikut contohny
Garis edar tata surya
semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi Matahari bergerak sesuai garis edar yang telah ditetapkan. Hal ini dijelaskan di dalam Al Quran surah Al-Anbiya ayat 33.
"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (QS. Al-Anbiya: 33)
Ledakan raksasa (Big Bang)
Berdasarkan teori ini, alam semesta awalnya dalam keadaan sangat panas dan padat, lalu mengembang secara terus-menerus hingga sekarang. Peristiwa ini disampaikan di dalam Al Quran surah Al-Anbiya ayat 30.
"Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan Bumi itu dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tidak juga beriman?" (QS. Al-Anbiya: 30)
Relativitas Waktu
Albert Einstein pada awal abad 20 berhasil menemukan teori relativitas waktu. Teori ini menjelaskan bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan.
Beberapa ayat dalam Al Qur’an juga telah megisyaratkan adanya relativitas waktu ini, di antaranya dalam Al Qur’an surat Al Hajj ayat 47, surat As Sajdah ayat 5 dan Alquran surat Al Ma’aarij ayat 4.
“Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS Al Hajj: 47).
“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS As Sajdah:5).
“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun.” (QS Al Ma’arij:4).
Dan masih banyak contoh lainnya
Terimakasih untuk kelompok 3 atas materinya.Izin bertanya,dalam mempelajari alquran di ppt dituliskan kewajiban seorang muslim terhadap alquran ada 5,Apakah benar wajib?adakah penjelasan hadist atau ayat alquran tentang ini?,dan apabila kita sudah membaca,menghafal,mengamalkan,dan dakwah,tetapi kurang memahami arti dari setiap ayat yang telah dihafal (ayatnya saja) apakah Kita berdosa?
Jika ada salah kata mohon maaf dan diingatkan,sekian pertanyaan saya,terimakasih.
Waalaikumsalam Wr.Wb. Terima kasih, Gyan atas pertanyannya. Saya Rahmah Maziyah Ad-Dhuha dengan NPM 2115012059 izin menjawab,
- Membaca Al-Quran merupakan langkah awal seseorang bermuamalah dengan Al-Qur`ân. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan agar kita rajin membacanya, sebagaimana tertuang dalam sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. اقْرَؤُوْا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيْعًا ِلأَصْحَابِهِ… "Bacalah Al-Qur`ân, karena ia akan datang pada hari Kiamat sebagai pemberi syafaat bagi orang yang membacanya". [HR Muslim]. Ketahuilah, Allah menjadikan amalan membaca Al-Qur`ân termasuk sebagai salah satu yang bernilai ibadah kepada-Nya. Allah memberikan pahala bacaan Al-Qur`ân bukan per surat atau per ayat, akan tetapi pahalanya per huruf dari Al-Qur`ân yang kita baca. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda لاَ أَقُوْلُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَ لاَمٌ حَرْفٌ وَمِيْمٌ حَرْفٌ Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf. Akan tetapi alif adalah satu huruf, lam adalah satu huruf dan mim adalah satu huruf. [HR at-Tirmidzi].
- Menghafalkan Al-Quran, Kaum muslimin yang memelihara Alqur'an dengan cara menghafalkannya akan mendapat kedudukan yang mulia di surga. Nabi saw bersabda, "Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga yang terdiri dari manusia". Kemudian Anas bertanya, Siapakah merekawahai Rasulullah? Nabi SAW manjawab, Yaitu ahli Alquran (orang yang membaca, menghafal, dan mengamalkannya). Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang yang istimewa bagi Allah. (HR. Ahmad).
- Mentadabburi Dan Mempelajarinya Al-Qur`ân. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman. أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا Maka, apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur`ân, ataukah hati mereka terkunci? [Muhammad/47:24]. Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman. كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ Ini adalah sebuah Kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran. [Shâd/38:29].
- Mengajarkan Al-Qur`ân. Al-Qur`ân merupakan sebaik-baik ilmu. Barangsiapa yang menyebarluaskan dan mengajarkannya kepada orang lain, maka ia akan mendapatkan balasan yang terus mengalir Allah Ta’ala. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ صَدَقَةٍ جَارِيَّةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ "Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah segala amalannya kecuali tiga perkara, (yaitu) shadaqah jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya". [HR Muslim]. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda. خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ "Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur`ân dan mengajarkannya". [HR Bukhari].
- Mengamalkannya. Demikianlah kewajiban seseorang yang telah mengetahui sebuah ilmu. Hendaklah ia mengamalkannya. Suatu ilmu tidak akan berguna jika tidak pernah diamalkan. Karena buah dari ilmu ialah amal. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala hanya akan memberi balasan berdasarkan amal yang dikerjakan.
الَّذي يقرأُ القرآنَ وهو ماهرٌ به مع السَّفَرةِ الكِرامِ البَررةِ، والَّذي يقرأُ القرآنَ وهو عليه شاقٌّ فله أجران
“Alladzi yaqra-ul Qurana wa huwa mahirun bihi ma’a as-safarati al-kiraami al-bararati , wal ladzi yaqra-ul qur-ana wa huwa alaihi syaqqun falahu ajrani.”
Yang artinya: “(Keutamaan membaca Alquran didapatkan kepada) orang Mukmin yang pandai membaca Alquran, maka kedudukannya di akhirat ditemani para malaikat yang mulia. Dan orang yang membaca Alquran dengan gagap, sulit membaca dan memahami Alquran, baginya terdapat dua pahala kebaikan.” (HR Muttafaq ‘Alaih dari Aisyah RA)
Jadi tidak akan berdosa asal kita mengerjakan sebuah kebaikan. Terima kasih, Wassalamualaikum Wr.Wb.Izin memperkenalkan diri, nama Reni Sugiyatmi dengan npm 2115012029.
Izin bertanya, di dalam ppt materi yang disampaikan kelompok 3 bagian periodisasi pembukuan al-qur'an, periode Ustman Bin Affan RA, terdapat 6 mushaf baru. Tolong sebutkan 6 mushaf tersebut!
Terima kasih, Wassalamualaikum WR.WB
Mushaf yang saat ini kita pegang dan gunakan untuk membaca Alquran adalah hasil dari Utsman bin Affan dalam upayanya menyatukan bacaan Alquran. Dimana terdiri dari 6 mushaf Empat di antaraya dikirim ke Makkah, Syam, Kufah, dan Bashrah, satu di Madinah. Mushaf itu dinamakan Al Madani Al’Aam. Dan satu lagi dipegang Utsman.
Setiap mushaf yang dikirim itu disertai dengan pengajar yang mengajarkan kaum muslimin cara membacanya berdasarkan hadits-hadits shahih dan mutawir. Abdullah bin Sa’ib mengajarkan mushaf yang dikirim ke Mekkah, Mughirah bin Syiab mengajar di Syam, Abu Abdurrahman Sulami di Kufah, Amir bi Qash di Bashrah, Zaid bin Tsabit di Madinah.
Terima kasih kelompok 3 yang telah memberikan materinya.
Izin memperkenalkan diri, saya Muaffah dengan NPM 2115012025 izin bertanya,
Apa keistimewaan yang dimiliki Al-Qur'an dari sudut pandang hadis dan al-quran itu sendiri, dan mengapa al-quran dikumpulkan tidak berdasarkan urutan pewahyuan?
Terima kasih
Nama Sugeng tri alfan
NPM 215012026
keistimewaan yang dimiliki Al-Qur'an dari sudut pandang hadis yaitu
1. Alquran diturunkan kepada Rasulullah SAW yang dimulai dengan surah Al-Fatihah dan ditutup dengan Surah An-Naas.
2. ada ganjaran pahala saat membaca Alquran baik dalam shalat atau lainnya.
3. sholat tidak sah kecuali membaca Alquran.
4. Alquran terus terpelihara dan terjaga dari berbagai bentuk pengurangan, penambahan, perusakan, dan upaya mengubahnya.
5. Alquran terbebas dari berbagai bentuk kontradiksi.
mengapa al-quran dikumpulkan tidak berdasarkan urutan pewahyuan? Karena Tiada satu pun instruksi yang datang dari Rasulullah Saw terkait dengan pengumpulan al-Quran berdasarkan urutan wahyu yang sampai di tangan kita sekarang ini. Pengumpulan al-Quran dilakukan dalam beberapa periode. Imam Ali As mengumpulkan al-Quran berdasarkan urutan pewahyuan namun pada akhirnya karena pengumpulan para khalifah bersifat umum. Di samping itu, Ahlubait As juga menyokong al-Quran yang ada sekarang ini sebagai hasil dari pengumpulan para khalifah secara keseluruhan.
Re: Diskusi
Waalaikumsalam Warrahmatullahi Wabarakatuh, terima kasih Audy atas pertanyannya. Saya Rahmah Maziyah Ad-Dhuha dengan NPM 2115012059 izin menjawab,
Iman kepada kitab Allah SWT berarti percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para Rasul-Nya. Ada empat kitab yang diturunkan, secara berurutan mulai dari yang pertama kali diturunkan hingga saat ini.
- Kitab Taurat yang diwahyukan kepada Nabi Musa AS pada abad ke-12 SM. Nama Taurat berarti hukum atau syariat. Nabi Musa AS yang diutus oleh Allah untuk berdakwah kepada bangsa Bani Israil.
- Kitab Zabur, diturunkan Allah SWT kepada Nabi Daud AS untuk bangsa Bani Israil atau umat Yahudi. Kitab ini diturunkan pada abad 10 SM di daerah Yerusalem. Kitab ini ditulis dengan bahasa Qibti.
- Kitab Injil, diturunkan kepada Nabi Isa AS pada permulaan abad 1 M. Kitab ini diwahyukan di daerah Yerusalem, ditulis menggunakan bahasa Suryani. Kitab ini menjadi pedoman bagi kaum Nabi Isa AS, yakni kaum Nasrani.
- Kitab Alquran, merupakan kitab terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Kitab Suci Alquran diturunkan Allah sebagai penyempurna dan membenarkan kitab-kitab sebelumnya. Alquran adalah kitab suci yang wajib diimani dan diyakini dengan keyakinan yang kuat akan kesuciannya
Jadi lebih baik kita menggunakan Al-Quran karena sebagai penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya.
Berlainan dengan kitab-kitab suci sebelumnya, Alquran diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan malaikat Jibril AS tidak secara sekaligus, melainkan secara beransur-ansur selama 23 tahun dan terdiri atas 114 surah serta 30 juz dan 6.666 ayat.Terima kasih, Wassalamualaikum Wr.Wb.
Nama : Massayu Dera Zarakurnia
NPM : 2155012005
Sebelumnya terima kasih kepada kelompok 3 atas presentasinya mengenai Al-Quran.
Izin bertanya, terkait konflik yang baru terjadi akhiir-akhir ini antara Rusia dan Ukraina. Dalam wawancara singkat Presiden Rusia, Vladimir Putin, beliau mengutip ayat al-Quran mengenai peperangan yang menjadi dasar Rusia memerangi Ukraina. Ayat tersebut memiliki terjemahan "Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi jangan melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang melampaui batas." Q.S. al-Baqarah [190-192]. Selain itu beliau juga menggunakan dasar ayat Q.S. Ali Imran [103] untuk seruan perdamaian perang yang terjadi di Yaman. Pertanyaannya, apakah ayat al-Quran dapat menjadi dasar dan alasan yang kuat untuk menyatakan pendapat selain dalam konteks agama islam? misalnya untuk memperkuat argumen dalam konferensi dunia ataupun di mata hukum internasional?
Terima kasih, wassalamualaikum warmatullahi wabarakatuh.
Re: Diskusi
Waalaikumsalam Warrahmatullahi Wabarakatuh...
Terima kasih, Dera atas pertanyaannya. Saya Rahmah Maziyah Ad-Dhuha dengan NPM 2115012059 izin menjawab,
Islam adalah agama rahmatan lil alamin, yaitu agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semesta alam. Segalanya telah diatur oleh Al-Qur’an dan Sunnah sebagai dasar hukum. Apa yang diatur oleh keduanya tidak lain untuk membawa manfaat bagi manusia sendiri. Islam mengatur segalanya baik ekonomi, politik, sosial, dan ekonomi. Sampai hal-hal kecil juga diatur oleh Islam seperti bersin, mengucap salam, makan, minum, dsb. Tak terkecuali dalam perang. Islam mengatur peperangan agar tidak terjadi kerusakan.
Jadi ayat Al-Quran bisa saja menjadi alasan atau dasar dalam sebuah argumen.
Maaf jika ada kesalahan, Wassalamualaikum Wr.Wb.