PGSD_Pendidikan Karakter_kelas 4A_Genap_2021/2022

Izin menjawab moderator,
Nama : Intan Dewi Pangestika
NPM : 2013053183

proses asimilasi adalah proses meleburnya dua kebudayaan menjadi satu kebudayaan.
Proses asimilasi dapat terbentuk apabila memenuhi tiga syarat berikut:
1. Ada sejumlah kelompok dengan kebudayaan berbeda.
2. Terjalinnya interaksi dan pergaulan antarindividu atau kelompok secara terus menerus dalam jangka waktu lama.
3. Kebudayan tiap kelompok berubah dan saling menyesuaikan diri.

Sederhananya, proses asimilasi terjadi saat ada dua kebudayaan lebih saling berinteraksi hingga akhirnya melebur membentuk kebudayaan campuran atau kebudayaan baru. Proses ini ditandai dengan berkurangnya perbedaan dalam masyarakat.
Proses asimilasi tidak bisa terjadi dalam waktu singkat. Antarkebudayaan harus saling berinteraksi secara terus menerus untuk waktu yang lama.
Setidaknya ada empat faktor pendukung terjadinya proses asimilasi yaitu toleransi, kemanfaatan timbal balik, simpati, dan perkawinan.

Izin menjawab moderator,
Nama : Intan Dewi Pangestika
NPM : 2013053183

Genotip adalah identitas genetik lengkap yang diwariskan dari orang tua ke anak. Genotip terdiri dari susunan genom yang khas dan berbeda tiap orangnya, kecuali pada kembar identik. Contoh dari genotip adalah gen yang mewarisi warna mata, bentuk hidung, warna rambut, ukuran sepatu, hingga tinggi badan.
Fenotip adalah ciri khas pada satu individu yang bisa dengan mudah diamati secara fisik, seperti warna mata, tinggi badan, dan warna kulit. Ciri khas ini, meski pada awalnya ditentukan oleh genotip, juga bisa berubah menyesuaikan lingkungan tempat tinggal.
Sebagai contoh, orang tua memiliki warna kulit yang terang, sehingga Anda pun terlahir dengan warna kulit yang serupa. Namun karena tinggal di area panas, maka lama-kelamaan warna kulit Anda jadi menggelap.
Sederhananya, genotip adalah gen yang diwariskan dari orang tua. Meski begitu, tidak demikian dengan fenotip. Orang-orang kembar identik akan memiliki genotip yang sama, meski fenotipnya bisa berbeda. Fenotip seseorang bisa berubah-ubah sepanjang hidupnya, karena lingkungan bisa memengaruhi banyak hal di tubuh manusia. Namun genotip tidak akan berubah seumur hidup.

Nama: Komang Cittan Larasati Suradnya
NPM: 2053053005

Izin menambahkan jawaban atas pertanyaan Dewi.
Seorang individu adalah perpaduan antara faktor genotipe dan fenotipe. Faktor genotipe adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan, yaitu ciri fisik, karakter, atau sifat yang dibawa individu sejak lahir. Contohnya warna rambut dan tinggi badan. Sedangkan faktor fenotipe adalah faktor lingkungan yang ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Faktor lingkungan itu adalah lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik seperti kondisi alam sekitarnya, baik itu lingkungan buatan seperti tempat tinggal (rumah) dan lingkungan bukan buatan. Lingkungan sosial merujuk pada lingkungan dimana seseorang individu melakukan interaksi sosial, seperti sekolah atau tempat bermain.

Izin menambahkan
Genotipe merupakan salah satu sifat yang dipakai dalam menyatakan keadaan genetik dari suatu individu atau kumpulan populasi yang merujuk pada keadaan genetik. Sedangkan fenotipe adalah sifat yang muncul dan tampak akibat pengkodean gen dalam genotipe.
Genotipe menentukan karakter yang muncul pada individu (fenotipe). Fenotipe merupakan karakteristik yang muncul pada individu dan dapat diamati. Sifat fenotipe dipengaruhi oleh genotipe dan lingkungan.
Contoh :
- Genotip pada umumnya merupakan faktor genetika atau penurunan sifat dari indukannya atau ayah ibu yang tidak dapat dilihat secara kasat mata. Namun faktor genotip ini dapat dipahami, seperti kecenderungan karakter seseorang, sifat dan tingkah lakunya, pola fikirnya dan lain lain.
- Fenotip merupakan sifat turunan yg dapat dilihat oleh mata, seperti warna kulit, warna rambut, warna mata, tinggi badan, dan lain sebagainya.

Izin menjawab

Mengapa dalam faktor imitasi sangat berperan penting dalam proses interaksi sosial jelaskan?

: karena seseorang akan mencoba untuk meniru orang lain yang menjadi idolanya.

Imitasi berperan dalam menentukan arah seseorang berperilaku. Ketertarikan untuk mempunyai / memiliki apa yang dianggap menarik akan dia pelajari dan kemudian ia terapkan sebagai proses sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

Nama: Fuji Bestari
NPM : 2053053019

Izin menjawab pertanyaan dari amanda moderator
Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi interaksi sosial di masyarakat.
Terdapat banyak faktor yang bisa memengaruhi interaksi sosial atau yang mendorong terjadinya fenomena ini. Merujuk Modul Sosiologi terbitan Kemdikbud (2020), setidaknya ada 6 faktor yang bisa memengaruhi interaksi sosial.
Keenam faktor yang memengaruhi interaksi sosial itu adalah:
imitasi /tiruan
Sugesti
Identifikasi
simpati
empati
motivasi

Imitasi merupakan faktor yang mempengaruhi interaksi sosial karena seseorang akan mencoba untuk meniru orang lain yang menjadi idolanya. Perilaku imitasibini cenderung tidak disadari saat dilakukan seseorang.
Imitasi berperan dalam menentukan arah seseorang berperilaku. Dalam interaksi sosial, yang pertama kali dilakukan oleh orang yang terjadi dalam proses sosialisasi di keluarga.
Contohnya :
Seorang anak yang meniru kebiasaan orang tuanya, seperti cara berbicara dan berpakaian.

Izin menjawab pertanyaan laras
Nama: Shafa Mutiara Maharani
Npm:2053053002

Jawabannya:
Salah satu caranya dengan memberi pengertian dan pemahaman pada anak bahwa nafsu yang berlebihan tidak baik dan dapat merugikan diri sendir. Kita juga dapat memasukan nilai-nilai agama pada anak, misalnya dengan memberi pemahaman bahwa anak yang memiliki nafsu berlebihan berarti sedang dikuasai oleh syetan.

Nama : Fuji Bestari
NPM : 2053053019
Izin menjawab pertanyaan dari regita tri moderator
Komponen yang ada disetiap manusia adalah bersifat material dan immaterial. Substansi dasarnya bahwa manusia berasal dari immaterial dan penyempurnaannya dalam keadaan material. Artinya, manusia bermula dari ion-ion negatif dan positif yang ada ada didalam atom. Kemudian, kumpulan atom tersebut menjadi sel dan sel tersebut berkumpul dan berkembang menjadi jaringan. Lalu, berkumpul dan membentuk organ. Kemudian, organ tersebut berkumpul menjadi dalam satu kesatuan sistem organ. Lalu, sistem organ tersebut akhirnya membentuk organisme yang disebut manusia dalam perspektif fisik. Dalam hal ini, manusia bersifat material. sedangkan Immaterial itu sendiri bermakna sifat yang tidak tampak wujudnya secara kasat mata. Hal-hal yang bersifat immaterial salah satunya disebut jiwa.