Diskusi bioteknologi konvensional

Diskusi bioteknologi konvensional

Re: Diskusi bioteknologi konvensional

SEPTRIA JUWITA གིས-
Number of replies: 0
Maaf pak , ada sedikit revisi. tadi saya salah baca soal. saya kira bioteknologi ke arah penanganan masalah lingkungan.
1. Manusia menumbuhkan mikroba kedalam suatu makanan ( bahan pangan ) dengan tujuan untuk mengubahnya menjadi suatu produk yang baru dan menjadikan kualitas produknya meningkat dan lebih beragam. Kebanyakan masyarakat bahkan sangat menyukai produk hasil bioteknologi pangan tersebut karena manfaatnya, ditambah lagi bila produk tersebut hasil dari bioteknologi konvesional, yang masih menggunakan teknologi sederhana dalam prosesnya, dan menggunakan bahan yang mudah ditemukan di sekitar. Misalkan saja dengan menggunakan ragi yang berisi jamur atau bakteri tertentu guna memproduksi asam asetat, alcohol, gula dan bahan makanan lainnya seperti kecap, tempe, tape, oncom, yoghurt, keju, dan lainnya. Keuntungan metode ini adalah lebih murah.
Adapun contoh prodak pangan yang dihasilkan adalah :
1. Hasil pengolahan produk susu
• Keju, pembuatan keju menggunakan bakteri asam laktat (Lactobacillus dan Streptococcus) yang mana bakteri tersebut berfungsi untuk memfermentasikan laktosa dalam susu menjadi asam laktat. Proses pembuatanya diawali dengan memanaskan susu dengan suhu 90°C atau dipasteurisasi, kemudian didinginkan sampai suhunya menjadi 30 °C dan mencampurkan bakteri asam laktat. Aktifitas bakteri tersebut menyebabkan pH susu menurun dan susu terpisah menjadi cairan whey dan dadih padat. Kemudian ditambahkan enzim renin dari lambung sapi muda untuk mengumpulkan dadih. Dadih yang terkumpul dipanaskan pada temperatur 320 – 420 °C kemudian ditambah garam dan ditekan untuk membuang air dan disimpan agar matang.

• Yoghurd, pembuatan yoghurd menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Aktifitas bakteri tersebut menyebabkan perubahan laktosa yang ada pada susu menjadi asam laktat sehingga pH akan turun (menjadi 4). Untuk membuat yoghurt, susu dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya sebagian besar lemak dibuang. Kedua bakteri tersebut ditambahkan pada susu dengan jumlah yang seimbang, selanjutnya disimpan selama ± 5 jam pada temperatur 450 °C dan pH akan turun. Selanjutnya susu didinginkan dan dapat diberi cita rasa.

Produk makanan nonsusu

• Kecap. Dalam pembuatan kecap, jamur, Aspergillus wentii dibiakkan pada kulit gandum terlebih dahulu. Jamur Aspergillus wenti bersama-sama dengan bakteri asam laktat yang tumbuh pada kedelai yang telah dimasak menghancurkan campuran gandum. Setelah proses fermentasi karbohidrat berlangsung cukup lama akhirnya akan dihasilkan produk kecap.
• Tempe. Untuk membuat tempe, selain diperlukan bahan dasar kedelai juga diperlukan ragi. Ragi merupakan kumpulan spora mikroorganisme, dalam hal ini kapang genus Rhizopus. Miselium dari kapang tersebut akan mengikat keping-keping biji kedelai dan memfermentasikannya menjadi produk tempe. Proses fermentasi tersebut menyebabkan terjadinya perubahan kimia pada protein, lemak, dan karbohidrat.
• Tape. Dibuat dari bahan dasar ketela pohon dengan menggunakan sel-sel ragi Saccharomyces cerevisiae dan spora Mucor, Aspergillus oryzae. Ragi menghasilkan enzim yang dapat mengubah zat tepung menjadi produk yang berupa gula dan alkohol.

2. Lingkungan dapat dikendalikan / diubah menggunakan bioteknologi agar hanya ada bakteri tertentu saja yang dapat hidup. Misalnya produk hasil bioteknologi konvensional yaitu ikan fermentasi (Bekasan) . fermentasi pada bekasam dilakukan secara tradisional dengan memanfaatkan fermentasi alami (spontan). Proses fermentasi tidak hanya dilakukan dengan menambahkan garam pada bahan agar mikroorganisme tertentu saja yang dapat memfermentasikan ikan, melainkan dilakukan pula penambahan nasi sebagai sumber karbohidrat untuk pertumbuhan mikroorganisme. Karbohidrat akan diurai menjadi gula sederhana oleh mikroorganisme, kemudian akan diubah menjadi asam laktat, etanol, asam asetat, asam format, dan CO2.
Contoh lain adalah tempoyak, Untuk menghasilkan tempoyak, daging buah durian ditambahkan sejumlah garam dan difermentasi dalam wadah tertutup. Penambahan garam dimaksudkan untuk menarik air dan bahan gizi dari jaringan bahan yang difermentasi (durian), yang akan digunakan sebagai substrat untuk pertumbuhan bakteri yang terlibat dalam fermentasi. Mikroba yang aktif selama fermentasi tempoyak adalah bakteri Gram positif yang menghasilkan asam , yaitu kelompok bakteri asam laktat yang mampu hidup disalinitas tinggi.