silahkan bagi yang ingin bertanya dan menjawab pertanyaan rekannya
Sebelumya terimakasih kepada kelompok 1 yang telah memberikan penjelasan yang baik dalam presentasinya. Izin bertanya, Musibah bencana alam kerap kali terjadi di bumi, terdapat beberapa orang yang menganggap hal tersebut sebagai ujian dari Allah SWT, namun ada juga yang berpendapat bahwa hal tersebut merupakan azab/murka Allah terhadap dosa/kesalahan yang pernah diperbuat pada lokasi tersebut. Sikap apa yang sebaiknya kita ambil dalam menanggapi hal ini?
Terimakasih.
Terimakasih.
Saya Cideli Delita perwakilan dari kelompok 1 izin menjawab pertanyaan dari saudar Rafly.
Dalam islam bencana alam dinilia dari 3 hal yaitu:
1. Bala' atau ujian
Sebagai ujian, bencana atau musibah datang untuk mengangkat derajat seseorang maupun kaum yang menerimannya. Jika mereka dapat melewati bencana atau musibah dengan kesabaran maka akan bertambah keimanan dan ketaatannya. Turunnya bala' turut menjadi penghapus dosa bagi yang mendapatkannya apabila dihadapi dengan baik dan penuh kesabaran.
2. Hukuman (iqab)
Bencana dalam arti hukuman atai iqab bisa diturunkan Allah SWT apabila manusia telah bertindak melampui batas. Tindakan manusia dan kaumnya telah melanggar syariat sehingga menimbulkan kemurkaan dari Allah SWT.
Misalnya, di suatu hutan yang cukup lebat lalu dilakukan penebangan massal tanpa mengindahkan penghijauan. Akibat hutan gundul, bermunculan bencana seperti tanah longsor atau banjir. Semua bencana itu terjadi karena manusia telah merusak alam.
3. Azab atau pembinasaan
Makna bencana yang terakhir adalah azab atau pembinasaan. Bencana dalam bentuk azab banyak disebut di dalam kisah-kisah Nabi sebelum Rasulullah Muhammad SAW.
Misalnya, kaum Nabi Nuh yang menolak ajakan untuk bertauhid pada Allah SWT, ditimpakan pada mereka azab berupa banjir bandang yang menewaskan seluruh orang-orang kufur.
Untuk sikap yang dapat kita ambil dapat dilihat dari penyebab bencana itu sendiri, sebagai contoh bila kita melakukan ilegal logging tanpa adanya reboisasi kembali hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya banjir dan merupakan salah satu hukuman dari Allah swt atas perbuatan manusia itu sendiri. Sebagai manusia kita harusnya sadar dan introspeksi diri bahwa hal yang kita lakukan tersebut salah. Selain itu Allah memberikan kita ujian untuk menguji keimanan dan ketaqwaan kita jadi kita harus bersabar dalam menghadapi ujian tersebut dan semakin mendekatkan diri kepada Allah swt melalui ibadah.
Sekian, terima kasih.
Dalam islam bencana alam dinilia dari 3 hal yaitu:
1. Bala' atau ujian
Sebagai ujian, bencana atau musibah datang untuk mengangkat derajat seseorang maupun kaum yang menerimannya. Jika mereka dapat melewati bencana atau musibah dengan kesabaran maka akan bertambah keimanan dan ketaatannya. Turunnya bala' turut menjadi penghapus dosa bagi yang mendapatkannya apabila dihadapi dengan baik dan penuh kesabaran.
2. Hukuman (iqab)
Bencana dalam arti hukuman atai iqab bisa diturunkan Allah SWT apabila manusia telah bertindak melampui batas. Tindakan manusia dan kaumnya telah melanggar syariat sehingga menimbulkan kemurkaan dari Allah SWT.
Misalnya, di suatu hutan yang cukup lebat lalu dilakukan penebangan massal tanpa mengindahkan penghijauan. Akibat hutan gundul, bermunculan bencana seperti tanah longsor atau banjir. Semua bencana itu terjadi karena manusia telah merusak alam.
3. Azab atau pembinasaan
Makna bencana yang terakhir adalah azab atau pembinasaan. Bencana dalam bentuk azab banyak disebut di dalam kisah-kisah Nabi sebelum Rasulullah Muhammad SAW.
Misalnya, kaum Nabi Nuh yang menolak ajakan untuk bertauhid pada Allah SWT, ditimpakan pada mereka azab berupa banjir bandang yang menewaskan seluruh orang-orang kufur.
Untuk sikap yang dapat kita ambil dapat dilihat dari penyebab bencana itu sendiri, sebagai contoh bila kita melakukan ilegal logging tanpa adanya reboisasi kembali hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya banjir dan merupakan salah satu hukuman dari Allah swt atas perbuatan manusia itu sendiri. Sebagai manusia kita harusnya sadar dan introspeksi diri bahwa hal yang kita lakukan tersebut salah. Selain itu Allah memberikan kita ujian untuk menguji keimanan dan ketaqwaan kita jadi kita harus bersabar dalam menghadapi ujian tersebut dan semakin mendekatkan diri kepada Allah swt melalui ibadah.
Sekian, terima kasih.
Assalamualaikum WR.WB
Izin bertanya, jelaskan secara ringkas konsep alam semesta menurut Al-Qur'an!
Terima kasih.
Izin bertanya, jelaskan secara ringkas konsep alam semesta menurut Al-Qur'an!
Terima kasih.
Waalaikumsalam WR. WB.
Izin menjawab pertanyaan dari Reni. Alam semesta dapat dipahami sebagai mikro-kosmos beserta keseluruhan yang tersedia di dalamnya, dan berbagai keteraturan atau regularitas dan stabilitas yang terjadi dalam keberlangsungannya. Secara sederhana, alam semesta terdiri dari langit dan bumi, keduanya mewakili ciptaan Tuhan di dunia. Al-Quran menjelaskan mengenai alam semesta dan bagaimana asal muasal terciptanya. Dalam Quran surat Al-Anbiya (surat ke-21) ayat 30 disebutkan: Oleh : Ade Jamarudin Penciptaan alam merupakan bukti kekuasaan dan kebesaran Allah Swt. Kenyataan tersebut membuktikan kemahaluasan ilmu Allah dibandingkan pengetahuan yang kita miliki. Tidak ada kesulitan bagi Allah untuk mencipta juga menghancurkan alam semesta ini. Ayat-ayat kosmologis dalam Al-Qur'an merupakan petanda lain dari fakta alam semesta. Keduanya saling menjelaskan satu sama lain. Makro-kosmos dan mikro-kosmos merupakan bukti nyata akan belas kasih-Nya terhadap manusia di muka bumi.
Izin menjawab pertanyaan dari Reni. Alam semesta dapat dipahami sebagai mikro-kosmos beserta keseluruhan yang tersedia di dalamnya, dan berbagai keteraturan atau regularitas dan stabilitas yang terjadi dalam keberlangsungannya. Secara sederhana, alam semesta terdiri dari langit dan bumi, keduanya mewakili ciptaan Tuhan di dunia. Al-Quran menjelaskan mengenai alam semesta dan bagaimana asal muasal terciptanya. Dalam Quran surat Al-Anbiya (surat ke-21) ayat 30 disebutkan: Oleh : Ade Jamarudin Penciptaan alam merupakan bukti kekuasaan dan kebesaran Allah Swt. Kenyataan tersebut membuktikan kemahaluasan ilmu Allah dibandingkan pengetahuan yang kita miliki. Tidak ada kesulitan bagi Allah untuk mencipta juga menghancurkan alam semesta ini. Ayat-ayat kosmologis dalam Al-Qur'an merupakan petanda lain dari fakta alam semesta. Keduanya saling menjelaskan satu sama lain. Makro-kosmos dan mikro-kosmos merupakan bukti nyata akan belas kasih-Nya terhadap manusia di muka bumi.
Izin bertanya kelompok 1
Apakah Allah mengunakan ‘big bang’ untuk menciptakan alam semesta ini?
Terimakasih!
Apakah Allah mengunakan ‘big bang’ untuk menciptakan alam semesta ini?
Terimakasih!
Saya akan menjawab pertanyaan dari Syifa.
Jauh sebelum penelitian yang dilakukan oleh ilmuan-ilmuan sains mengenai permulaan alam semesta, Allah SWT berfirman dalam alqur’an : “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi itu keduanya dahulu menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya, dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al-anbiyaa’ [21]:30).
Dari penjelasan Q.S al-Anbiya’ ayat 30 dapat dipahami bahwa alam semesta bermula dari gumpalan yang kemudian terpisah, begitu juga dengan penjelasan teori Big Bang yang menyatakan bahwa alam semesta awal mulanya berasal dari ledakan besar yang kemudian mengembang. Keduanya memiliki kesamaan dalam menggambarkan bagaimana terciptanya alam semesta.
Jauh sebelum penelitian yang dilakukan oleh ilmuan-ilmuan sains mengenai permulaan alam semesta, Allah SWT berfirman dalam alqur’an : “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi itu keduanya dahulu menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya, dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al-anbiyaa’ [21]:30).
Dari penjelasan Q.S al-Anbiya’ ayat 30 dapat dipahami bahwa alam semesta bermula dari gumpalan yang kemudian terpisah, begitu juga dengan penjelasan teori Big Bang yang menyatakan bahwa alam semesta awal mulanya berasal dari ledakan besar yang kemudian mengembang. Keduanya memiliki kesamaan dalam menggambarkan bagaimana terciptanya alam semesta.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Sebelumnya terima kasih kepada kelompok 1 atas presentasinya yang sangat baik. Saya izin bertanya.
Seiring berkembangnya zaman terutama di era globalisasi ini, banyak sekali teori yang muncul mengenai penyimpangan agama. Salah satunya adalah mengaitkan segala hal dengan sains dan teknologi yang akhirnya mengakibatkan manusia memilih untuk menjadi seorang ateis (tidak percaya Tuhan) karena mereka percaya semua penciptaan dapat dijelaskan oleh sains. Bagaimana cara kita untuk memberi penjelasan bahwa kehadiran Allah SWT. membuktikan bahwa ada sesuatu yang harus dipercayai dan tidak dapat dibuktikan hanya dengan sains?
Terima kasih, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Seiring berkembangnya zaman terutama di era globalisasi ini, banyak sekali teori yang muncul mengenai penyimpangan agama. Salah satunya adalah mengaitkan segala hal dengan sains dan teknologi yang akhirnya mengakibatkan manusia memilih untuk menjadi seorang ateis (tidak percaya Tuhan) karena mereka percaya semua penciptaan dapat dijelaskan oleh sains. Bagaimana cara kita untuk memberi penjelasan bahwa kehadiran Allah SWT. membuktikan bahwa ada sesuatu yang harus dipercayai dan tidak dapat dibuktikan hanya dengan sains?
Terima kasih, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sebelumnya terima kasih kelompok satu atas penjelasannya. Izin bertanya, pada salindia bagian 'manusia menurut pandangan islam', terdapat kata kata Turaab, Thieen, Shal-shal dan Sulalah. apakah penjelasan atau makna dari kata kata tersebut?
Terima kasih atas pertanyaannya, saya akan menjawab pertanyaan dari Indah Wulansari.
Turab, thien, shal-shal, sulalah merupakan istilah dalam Al Quran yang menerangkan bahwa manusia berasal dari tanah.
penciptaan nabi Adam diproses dari tanah yang subur (turāb) QS Surah al- Najm ( 53 ) : 32, Tuhan menciptakan manusia yang bahan dasarnya dari lempung ( tanah liat ) dalam QS Surah al-An’am ( 6 ) : 2 Lempung ( lumpur) itu berarti Thin, dalam QS Ar Rahman (55): 14. manusia dibentuk dari sal-sal yang dapat di artikan sebagai tanah kering.
Turab, thien, shal-shal, sulalah merupakan istilah dalam Al Quran yang menerangkan bahwa manusia berasal dari tanah.
penciptaan nabi Adam diproses dari tanah yang subur (turāb) QS Surah al- Najm ( 53 ) : 32, Tuhan menciptakan manusia yang bahan dasarnya dari lempung ( tanah liat ) dalam QS Surah al-An’am ( 6 ) : 2 Lempung ( lumpur) itu berarti Thin, dalam QS Ar Rahman (55): 14. manusia dibentuk dari sal-sal yang dapat di artikan sebagai tanah kering.
Izin bertanya
Dalam aliran Asy-aryah terdapat dua unsur yaitu unsur jauhar dan aradh. Jelaskan apa yg dimaksud dengan unsur tersebut
Dalam aliran Asy-aryah terdapat dua unsur yaitu unsur jauhar dan aradh. Jelaskan apa yg dimaksud dengan unsur tersebut
Izin menjawab pertanyaan dari Sugeng Tri Alfan
Jauhar adalah substansi dari sebuah wujud yang dapat mewujudkan dirinya sendiri tanpa ban tuan wujud lain, seperti badan, pohon, batu, dan lain sebagainya. Sedangkan, 'aradh adalah accident yang tidak memiliki substansi wujud tersendiri, tetapi memerlukan wujud lain untuk mewujudkan dirinya, seperti warna dan bentuk.
Jauhar dan 'aradh, menurut para filsuf, merupakan dua struktur entitas yang berbeda walaupun keduanya sulit untuk di pisahkan. Sedangkan, menurut kalangan sufi, 'aradh dan jauhar bukanlah merupakan dua entitas yang berbeda, tetapi yang satu merupakan hakikat dan lainnya merupakan manifestasi, seperti Allah sebagai hakikat wujud (al- Haqiqah al-Wujud), kemudian memunculkan manifestasi (ma dhhar). Antara hakikat wujud dengan wujud-wujud (a’yan) yang mewujudkan diri-Nya walaupun keduanya berbeda, tidak bisa dipisahkan satu sama lain.
Jauhar adalah substansi dari sebuah wujud yang dapat mewujudkan dirinya sendiri tanpa ban tuan wujud lain, seperti badan, pohon, batu, dan lain sebagainya. Sedangkan, 'aradh adalah accident yang tidak memiliki substansi wujud tersendiri, tetapi memerlukan wujud lain untuk mewujudkan dirinya, seperti warna dan bentuk.
Jauhar dan 'aradh, menurut para filsuf, merupakan dua struktur entitas yang berbeda walaupun keduanya sulit untuk di pisahkan. Sedangkan, menurut kalangan sufi, 'aradh dan jauhar bukanlah merupakan dua entitas yang berbeda, tetapi yang satu merupakan hakikat dan lainnya merupakan manifestasi, seperti Allah sebagai hakikat wujud (al- Haqiqah al-Wujud), kemudian memunculkan manifestasi (ma dhhar). Antara hakikat wujud dengan wujud-wujud (a’yan) yang mewujudkan diri-Nya walaupun keduanya berbeda, tidak bisa dipisahkan satu sama lain.
Assalamualaikum WR WB. Sebelumnya terima kasih kepada kelompok 1 atas presentasinya yang sangat baik. Saya izin bertanya, dengan banyaknya kerusakan yang sudah ditimbulkan oleh manusia terhadap alam mulai dari sampah yang menumpuk, peperangan, perburuan liar, hingga pemanasan global, dapat dikatakan bahwa bumi ini akan lebih baik tanpa adanya manusia. Lalu sebagai manusia bagaimana seharusnya kita menyikapi hal tersebut dan apa yang sebaiknya dilakukan agar manusia tidak lagi membuat kerusakan di muka bumi dari sudut pandang Islam. Terimakasih.
In reply to Audy Nadhifa Salsabilla Suryahana
Re: Forum diskusi
Waalaikumsalam WR.WB.
Terima kasih atas pertanyaannya.
Setiap makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah SWT pasti memiliki hikmahnya, meski seekor nyamuk sekalipun apalagi kita sebagai manusia yang merupakan ciptaan Allah yang paling sempurna.
Allah SWT ingin manusia berperan sebagai khalifah untuk mengurus dan mengelola bumi.
Dalam surat Al Baqarah ayat 30, yang artinya,“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
jadi belum tentu jika tidak ada manusia bumi akan lebih baik.
"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."
Ar-Rum ayat 41
Dari ayat tersebut hal yang dapat kita lakukan, yaitu:
1. Selalu menjaga, merawat, melindungi, dan memperbaiki alam baik yang ada di darat maupun di laut
2. Senantiasa berbaik sangka kepada Allah atas segala bencana yang datang bahwa itu merupakan wujud cobaan dari Allah
3. Tidak putus asa mesti terkena bencana alam dan terus mendekatkan diri kepada Allah SWT
4. Tidak membuang sampah di tempat seharusnya air mengalir karena dapat merusak alam
5. Dapat mengingat kejadian umat di masa lalu yang pernah terkena murka Allah untuk menambah ilmu, pembelajaran, dan keimanan kita terhadap Allah Swt
hal tersebut dapat menunjukan rasa syukur kita kepada Allah Swt sebagaimana tugas kita manusia adalah sebagai khalifatu fil ardhi (pemimpin di muka bumi)
Terima kasih atas pertanyaannya.
Setiap makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah SWT pasti memiliki hikmahnya, meski seekor nyamuk sekalipun apalagi kita sebagai manusia yang merupakan ciptaan Allah yang paling sempurna.
Allah SWT ingin manusia berperan sebagai khalifah untuk mengurus dan mengelola bumi.
Dalam surat Al Baqarah ayat 30, yang artinya,“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
jadi belum tentu jika tidak ada manusia bumi akan lebih baik.
"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."
Ar-Rum ayat 41
Dari ayat tersebut hal yang dapat kita lakukan, yaitu:
1. Selalu menjaga, merawat, melindungi, dan memperbaiki alam baik yang ada di darat maupun di laut
2. Senantiasa berbaik sangka kepada Allah atas segala bencana yang datang bahwa itu merupakan wujud cobaan dari Allah
3. Tidak putus asa mesti terkena bencana alam dan terus mendekatkan diri kepada Allah SWT
4. Tidak membuang sampah di tempat seharusnya air mengalir karena dapat merusak alam
5. Dapat mengingat kejadian umat di masa lalu yang pernah terkena murka Allah untuk menambah ilmu, pembelajaran, dan keimanan kita terhadap Allah Swt
hal tersebut dapat menunjukan rasa syukur kita kepada Allah Swt sebagaimana tugas kita manusia adalah sebagai khalifatu fil ardhi (pemimpin di muka bumi)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sebelumnya terima kasih kepada kelompok 1 atas pemaparan materinya yang sangat baik.
Izin bertanya, nilai-nilai yang dapat diambil dari penciptaan dan pengaturan alam semesta yang telah Allah SWT ciptakan?
Terima kasih.
Sebelumnya terima kasih kepada kelompok 1 atas pemaparan materinya yang sangat baik.
Izin bertanya, nilai-nilai yang dapat diambil dari penciptaan dan pengaturan alam semesta yang telah Allah SWT ciptakan?
Terima kasih.
Waalaikumsalam wr.wb. saya Cideli Delita perwakilan dari kelompok 1 izin menjawab pertanyaan dari saudari muaffah.
Nilai yang dapat diambil dari penciptaan dan pengaturan alam semesta yang telah Allah swt ciptakan yaitu:
1.Kecerdasan intelektual yang diberikan oleh-Nya mengantarkan manusia untuk berfikir dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Kemampuan ini yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya.
2.Aspek spiritual mengantarkan pada keyakinan kepada Allah Swt. yang menciptakan segala sesuatu dengan teratur.
3.Dorongan untuk menyakini dan mendalami bahwa Al-Qur’an memiliki kemukjizatan dalam dasar-dasar teori sains tentang alam semesta.
4.Keteraturan alam semesta menjadi pendorong agar kehidupan manusia harus teratur.
Sekian jawaban dari saya, terima kasih.
Nilai yang dapat diambil dari penciptaan dan pengaturan alam semesta yang telah Allah swt ciptakan yaitu:
1.Kecerdasan intelektual yang diberikan oleh-Nya mengantarkan manusia untuk berfikir dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Kemampuan ini yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya.
2.Aspek spiritual mengantarkan pada keyakinan kepada Allah Swt. yang menciptakan segala sesuatu dengan teratur.
3.Dorongan untuk menyakini dan mendalami bahwa Al-Qur’an memiliki kemukjizatan dalam dasar-dasar teori sains tentang alam semesta.
4.Keteraturan alam semesta menjadi pendorong agar kehidupan manusia harus teratur.
Sekian jawaban dari saya, terima kasih.
Assalamualaikum wr.wb. berikut materi dari kelompok 1 mengenai Manusia dan Alam Semesta. Untuk materi yang masih kurang jelas dapat melampirkan pertanyaan melalui forum diskusi ini.
Sekian, terima kasih.
Izin bertanya
Bagaimana urutan penciptaan alam semesta dari awal sampai dengan akhir penciptaannya?
Terima kasih sebelumya
Bagaimana urutan penciptaan alam semesta dari awal sampai dengan akhir penciptaannya?
Terima kasih sebelumya
Izin Menjawab, Saya Rico Febryan Djayusman dengan NPM 2115012068 perwakilan dari kelompok 1.
Hari pertama, Allah menciptakan langit dan bumi, gelap dan terang dari matahari atau lainnya, dan memisahkan gelap dan terang dimana terang merupakan kebaikan.
Hari kedua, Allah menciptakan langit dan cakrawalanya dengan memisahkan air diatas dan dibawah bumi.
Hari ketiga, Allah membuat daratan, lautan lalu memisahkannya serta menciptakan tumbuhan berbiji.
Hari keempat, Allah membuat matahari dan bulan sebagai pembeda gelap dan terang serta benda langit lain.
Hari kelima, Allah menciptakan jenis binatang di darat, laut dan udara agar berkembang.
Hari keenam, Allah menciptakan manusia yang berkuasa atas hewan-hewan.
Hari ketujuh, Allah menyucikan hari dan menyelesaikan penciptaan.
Penjelasan :
Allah adalah tuhan pencipta alam semesta beserta isinya. Allah juga menciptakan seluruh isinya dan tidak langsung secara instan. Allah mengurutkan penciptaan mereka dari hari pertama hingga ketujuh. Hari terakhir yaitu hari ketujuh dimana Allah menyucikannya dan menyelesaikan seluruh penciptaan. Allah juga bisa menghancurkan alam semesta beserta isinya yang disebut dengan hari kiamat. Segala sesuatu yang diberikan oleh Allah akan kembali kepada-Nya jika sudah mencapai waktunya yaitu jiwa manusia, hewan, dan lain-lain.
Hari pertama, Allah menciptakan langit dan bumi, gelap dan terang dari matahari atau lainnya, dan memisahkan gelap dan terang dimana terang merupakan kebaikan.
Hari kedua, Allah menciptakan langit dan cakrawalanya dengan memisahkan air diatas dan dibawah bumi.
Hari ketiga, Allah membuat daratan, lautan lalu memisahkannya serta menciptakan tumbuhan berbiji.
Hari keempat, Allah membuat matahari dan bulan sebagai pembeda gelap dan terang serta benda langit lain.
Hari kelima, Allah menciptakan jenis binatang di darat, laut dan udara agar berkembang.
Hari keenam, Allah menciptakan manusia yang berkuasa atas hewan-hewan.
Hari ketujuh, Allah menyucikan hari dan menyelesaikan penciptaan.
Penjelasan :
Allah adalah tuhan pencipta alam semesta beserta isinya. Allah juga menciptakan seluruh isinya dan tidak langsung secara instan. Allah mengurutkan penciptaan mereka dari hari pertama hingga ketujuh. Hari terakhir yaitu hari ketujuh dimana Allah menyucikannya dan menyelesaikan seluruh penciptaan. Allah juga bisa menghancurkan alam semesta beserta isinya yang disebut dengan hari kiamat. Segala sesuatu yang diberikan oleh Allah akan kembali kepada-Nya jika sudah mencapai waktunya yaitu jiwa manusia, hewan, dan lain-lain.