Nur Aini Fadilah/1916041066/Reg B
Pengambilan keputusan adalah tindakan memecahkan masalah berakhir ketika pemecahan masalah telah didapatkan melalui proses melibatkan rasa, nalar ataupun tidak nalar, yang didasarkan pada asumsi maupun realitas.
Secara umum para pakar sepakat bahwa pengambilan keputusan
meliputi langkah-langkah antara lain; pemahaman terhadap masalah/identifikasi tujuan,
membaca kriteria, membuat prioritas kriteria, membuat alternatif, seleksi alternatif yang
mendekati solusi, menetapkan alternative,pelaksanaan,memodivikasi evaluasi alternative. Berikut penjelasannya:
1. IDENTIFIKASI TUJUAN
Menentukan tujuan dan sasaran khusus dan mengukur hasilnya. Organisasi
memerlukan tujuan dan sasaran dalam setiap bidang dimana hasil karya mempengaruahi
efektivitas organisasi. Jika tujuan dan sasaran ditetapkan secara memadai, maka ia akan
menentukan hasil yang harus dicapai dan ukuran yang digunakan untuk mewujudkan
tujuan dan sasaran tersebut. Pendefinisian masalah serta identifikasi informasi yang
dibutuhkan yang berkaitan dengan persoalan yang dihadapi serta keputusan yang akan
diambil. Menetapkan tujuan dan sasaran khusus dan mengukur hasilnya
2. MEMBACA KRITERIA
Mengidentifikasi persoalan.Buat satu set matriks perbandingan berpasangan. Setiap
elemen diatas level digunakan untuk membandingkan unsur – unsur di level yang berada
dibawahnya.
3. MEMBUAT PRIORITAS KRITERIA
Susun hirarki keputusan dengan menetapkan tujuan keputusan, lalu tujuan dari tujuan
perspektif tingkat menengah (melalui kriteria), lalu tingkat terendah (yang berupa
seperangkat alternatif).
4. MEMBUAT ALTERNATIF
Setelah masalah dirinci dengan tepat dan tersusun baik, maka perlu dipikirkan cara-cara
pemecahannya. Cara pemecahan ini hendaknya selalu diusahakan adanya alternatifalternatif beserta konsekuensinya, baik positif maupun negatif. Oleh sebab itu, seorang
pimpinan harus dapat mengadakan perkiraan sebaik-baiknya. Untuk mengadakan
perkiraan dibutuhkan adanya informasi yang cukup dan metode perkiraan yang baik.
Perkiraan itu terdiri dari berbagai macam pengertian:
a) perkiraan dalam arti proyeksi, perkiraan yang mengarah pada kecenderungan dari data
yang telah terkumpul dan tersusun secara kronologis;
b) perkiraan dalam arti prediksi, perkiraan yang dilakukan dengan menggunakan analisis
sebab akibat;
c ) perkiraan dalam arti konjeksi, perkiraan yang didasarkan pada kekuatan intuisi
(perasaan). Intuisi di sini sifatnya subjektif, artinya tergantung dari kemampuan
seseorang untuk mengolah perasaan.
Tujuan memilih alternatif adalah memecahkan persoalan supaya dapat mencapai tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Memilih alternatif bukanlah pekerjaan
yang mudah. Oleh karena itu didasari bahwa dalam kebanyakan pengambilan keputusan,
pemecahan yang optimal seringkali tidak mungkin. Hal ini disebabkan karena
pengambilan keputusan tidak mungkin
5. MELAKUKAN UJI ALTERNATIF
Tahap ini merupakan suatu proses untuk merepresentasikan model sistem yang akan
dibangun berdasarkan pada asumsi yang telah ditetapkan. Dalam tahap ini, suatu model
dari masalah dibuat, diuji dan divalidasi. Melakukan pengujian dan memilih keputusan
terbaik berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditentukan dan mengarah kepada tujuan
yang akan dicapai.
6. MENETAPKAN ALTERNATIF
Fase ini merupakan bagian tersulit yang harus dilakukan oleh seorang pengambil
keputusan. Namun, dengan mengikuti prosedur yang runut dan rinci dan berorientasi pada penyelesaian masalah, dapat diyakini akan mengahsilkan keputusan yang
memuaskan.Pemilihan satu alternatif yang dianggap paling tepat untuk memecahkan
masalah tertentu dilakukan atas dasar pertimbangan yang matang atau rekomendasi.
Dalam pemilihan satu alternatif dibutuhkan waktu yang lama karena hal ini menentukan
alternatif yang dipakai akan berhasil atau sebaliknya. Pengambilan keputusan oleh
pimpinan, kaitannya dengan pemilihan alternatif pemecahan masalah, akan melibatkan
semua pihak yang terlibat. Hal ini karena kekuasaan pimpinan tidak dapat
dioperasionalkan apabila tidak didukung dan dibantu oleh seluruh personal yang
memiliki pengetahuan dan pengalaman yang berbeda-beda. Pimpinan harus
mengembangkan konsep kerja sama antar personal agar pelaksanaan alternatif
pemecahan masalah lebih cepat dan mudah. Kerja sama dapat diciptakan jika pimpinan
memiliki keterampilan
7. PELAKSANAAN
Dalam pelaksanaan keputusan berarti kita harus mampu menerima dampak yang positif
atau negatif. Ketika menerima dampak yang negatif, kita juga harus mempunyai alternatif
yang lain. Pelaksanaan pengambilan keputusan sering menjadi masalah karena keputusan
yang mesti ditanggapi oleh banyak orang malah ditangani oleh sedikit orang. Hal
sebaliknya juga sering terjadi. Keputusan yang seharusnya dapat ditangani oleh 2-3 orang
diserahkan kepada sebuah tim yang terdiri dari 40 orang atau lebih. Akibatnya timbul
perdebatan yang tak henti-hentinya. Jadi tentukan dulu cara pengambilan keputusan yang
paling cocok dengan situasi dan masalah yang ada: individu, tim, musyawarah, voting,
dan lain-lain
8. MEMODIVIKASI EVALUASI ALTERNATIF
Setelah keputusan dijalankan seharusnya pimpinan dapat mengukur dampak dari
keputusan yang telah dibuat. Penilaian ulang perlu diadakan. Faktor-faktor penentu yang
akan dinilai harus diputuskan sejak awal dan tidak setelah pelaksanaan berjalan. Dengan
cara ini memang akan mudah terjadi debat yang hangat, namun akurasi akan lebih
terjamin.