silahkan share makalah dan PPTnya
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Tabikpun!
Yang terhormat ibu Dra. Loliyana, M.Pd dan bapak Muhisom M.Pd.I selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Karakter, serta rekan-rekan kelas 4D yang saya banggakan. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat limpahan rahmatnya, kita dapat berkumpul di virtual class pada pagi hari ini, salawat beriring salam tak lupa kita sanjung agungkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, semoga kita mendapatkan syafaatnya di yaumul akhir kelak, aamiin yarabbal alaamiin.
Izin memperkenalkan diri, saya Resa Kurnia NPM 2013053071, sebagai moderator yang akan membimbing jalannya diskusi pada pagi hari ini, adapun anggota kelompok 12 yakni:
1) Dinda Maharani (2013053036)
2) Nisa Rizki El Balqis (2053053166)
3) Resa Kurnia (2013053071)
Adapun rangkaian acara yang akan kita lalui yakni:
1. Pembukaan
2. Penyampaian materi
3. Sesi tanya jawab
4. Penutup
5. Saran dan masukan dari dosen pengampu
langsung saja kita menuju ke acara pembukaan, marilah kita buka diskusi pagi hari ini dengan lafaz basmallah " Bismillahirrahmanirrahim"
Tabikpun!
Yang terhormat ibu Dra. Loliyana, M.Pd dan bapak Muhisom M.Pd.I selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Karakter, serta rekan-rekan kelas 4D yang saya banggakan. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat limpahan rahmatnya, kita dapat berkumpul di virtual class pada pagi hari ini, salawat beriring salam tak lupa kita sanjung agungkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, semoga kita mendapatkan syafaatnya di yaumul akhir kelak, aamiin yarabbal alaamiin.
Izin memperkenalkan diri, saya Resa Kurnia NPM 2013053071, sebagai moderator yang akan membimbing jalannya diskusi pada pagi hari ini, adapun anggota kelompok 12 yakni:
1) Dinda Maharani (2013053036)
2) Nisa Rizki El Balqis (2053053166)
3) Resa Kurnia (2013053071)
Adapun rangkaian acara yang akan kita lalui yakni:
1. Pembukaan
2. Penyampaian materi
3. Sesi tanya jawab
4. Penutup
5. Saran dan masukan dari dosen pengampu
langsung saja kita menuju ke acara pembukaan, marilah kita buka diskusi pagi hari ini dengan lafaz basmallah " Bismillahirrahmanirrahim"
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
Waalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh
Ya pun..
Bismillahirrahmanirrahim
Ya pun..
Bismillahirrahmanirrahim
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim
Ya Pun
Waalaikumussalam
Bismillahirrahmanirrahiim
Bismillahirrahmanirrahiim
Waalaikumussalam warrahmatullahi wabarrakatuh
bismillahirrahmanirrahim
bismillahirrahmanirrahim
Pagi, ya pun.
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatu
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
Waalaikummussalam warahmatullahi wabarakatuh
selamat pagi
Bismillahirrahmanirrahim
selamat pagi
Bismillahirrahmanirrahim
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
Selamat pagi
Walaikumsalam
Bismilah
Bismilah
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Waalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh
Ya pun..
Bismillahirrahmanirrahim
Ya pun..
Bismillahirrahmanirrahim
Walaikumsalam Warahmatullahi wabarakatuh
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
bismillahirrahmanirrahim
bismillahirrahmanirrahim
waalaikumusallam warahmatullahi wabarakatuh
bismillahirrahmanirrahim
bismillahirrahmanirrahim
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
bismillahirrahmanirrahim
bismillahirrahmanirrahim
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Bismiillahirrohmanirrohiim
Bismiillahirrohmanirrohiim
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
Meningkat keacara yang selanjutnya yakni penyampaian materi, berikut di sajikan makalah dan PPT dari kelompok 12, mohon untuk rekan-rekan 4D memahami materi secara seksama, terima kasih
Baik terima kasih moderator
Baik terima kasih moderator
Baik, terima kasih moderator
Baik terima kasih moderator
Baiki terima kasih moderator.
Baik terimakasih moderator
Baik terima kasih moderator
Baik terimakasih moderator
Baik, terimakasih moderator
Baik terimakasih moderator
Baik terimakasih banyak moderator
Baik terima kasih moderator
Baik terima kasih moderator
baik terimakasih moderator
Baik terimakasih moderator
baik, terimakasih moderator
baik moderator
Baik terima kasih moderator
Baik terima kasih moderator
Baik terima kasih moderator
Baik terimakasih moderator
Baik terima kasih moderator
Baik terimakasih moderator
baik, terima kasih moderator
Baik terima kasih moderator
Assalamuaalaikum warohmatullah hi wabarokatuh,....hari ini kta lanjut di goomet ya, silahkan gabung.
baik terima kasih moderator
baik terimakasih moderator
baik terimakasih moderator
Baik terima kasih moderator
Selanjutnya adalah sesi tanya jawab, bagi rekan-rekan 4D yang ingin bertanya silahkan tuliskan pertanyaannya dengan mereply dibawah, bagi rekan kelompok 12 dipersilahkan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari teman-teman 4D
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Divana Oriza Sativa
NPM : 2013053128
Izin bertanya,
Bagaimana cara melibatkan para siswa dalam menciptakan sekolah
berkarakter?
Terimakasih
Nama : Divana Oriza Sativa
NPM : 2013053128
Izin bertanya,
Bagaimana cara melibatkan para siswa dalam menciptakan sekolah
berkarakter?
Terimakasih
Waalaikummussalam warahmatullahi wabarakatuh
Izin menjawab pertanyaan dari Saudari Divana,
Nama : Dinda Maharani
NPM : 2013053036
Membangun karakter peserta didik di lingkungan sekolah memang tidaklah mudah, perlu dukungan semua pihak dari seluruh warga sekolah baik guru, tata usaha, kepala sekolah, maupun dari pihak terkait seperti orang tua dan lembaga/instansi lainnya seperti dinas kesehatan, kepolisian, BNN dan lain sebagainya. Sekolah harus berupaya menciptakan budaya karakter yang diinginkan. Proses penanaman nilai-nilai budaya dalam rangka pembentukan karakter peserta didik tidak bisa berjalan secara instan. Perlu dibiasakan, perlu kesabaran, dan yang lebih penting adalah komitmen bersama untuk membangun budaya karakter yang baik pada peserta didik yang terkadang dari siswa itu sendiri juga masih belum memiliki kesadaran untuk dapat terlibat secara aktif dalam menciptakan sekolah berkarakter karena peran siswa disini sangatlah penting ya dalam ketercapaian dan keberhasilan pelaksanaan sekolah berkarakter. Cara yang efektif guna meningkatkan keterlibatan siswa dalam menciptakan sekolah berkarakter adalah :
(1) Menggunakan Prinsip Keteladanan
Maksudnya disini adalah bahwa guru dapat memberikan gambaran nyata tindak tanduk serta perkataan melalui figur atau percontohan diri kepada peserta didik, seperti bersungguh-sungguh dalam berdoa, datang tepat waktu, ramah, mudah membantu dan sebagainya. Karena dengan begitu anak akan mengikuti tingkah laku pendidiknya, disadari maupun tidak. Memang anak memiliki potensi yang besar untuk menjadi baik, namun sebesar apapun potensi tersebut, anak tidak akan begitu saja mengikuti prinsip-prinsip kebaikan selama ia belum melihat pendidiknya memberikan contoh yang baik. Mudah bagi pendidik untuk memberikan satu pelajaran kepada anak, namun sangat sulit bagi anak untuk mengikutinya ketika ia melihat orang yang memberikan pelajaran tersebut tidak mempraktikkan apa yang diajarkan. Contohnya saja ketika ada kegiatan kerja bakti di sekolah sering sekali saya temui atau bahkan pernah saya alami sewaktu di masa sekolah dulu guru hanya datang ke kelas menyuruh siswa untuk bersih-bersih menyapu, mengepel, dst namun setelah itu gurunya malah pergi ke kantor lagi dan tidak ikut kerja bakti bersama siswa sehingganya siswa pun jadi malas untuk ikut kerja bakti. Oleh karena itu, guru harus dapat menjadi teladan untuk peserta didiknya, dimana guru menjadi pribadi yang menunjukkan sikap yang baik dan patut untuk dicontoh mengenai persoalan moralitas baik dikelas maupun diluar kelas.
(2) Menggunakan prinsip kontinuitas/rutinitas (pembiasaan dalam segala aspek)
Dalam prinsip ini, pembiasaan rutin merupakan salah satu kegiatan pendidikan karakter yang terintegrasi dengan kegiatan sehari-hari di sekolah, dimana kegiatan atau aktivitas yang dilakukan peserta didik dilakukan secara terprogram atau terjadwal, bias dilaksanakan dalam kegiatan satu harian, satu mingguan atau bahkan satu tahunan. Misalnya, upacara bendera, sholat bersama, baris berbaris, berdoa sebelum belajar, pembiasaan berwudhu dan berbagai kegiatan lainnya. Dalam membentuk akhlak atau karakter anak menurut Nashih Ulwan yakni dengan memberikan intruksi dan pembiasaan secara proposional dalam mendidik berbagai kebaikan dan pembiasaan karakter yang mulia pada anak. Jadi seorang guru memberikan arahan atau mengintruksikan peserta didik untuk selalu melakukan perbuatan baik hingga peserta didik dapat terbiasa melakukan kegiatan tersebut secara terus menerus dan konsisten setiap saat, misalnya seorang guru mengajak peserta didik untuk berdoa sebelum melakukan pembelajaran, maka itu telah dapat diartikan sebagai usaha membiasakan. Pengulangan ini sengaja dilakukan berkali-kali supaya asosiasi antara stimulus dan respon menjadi sangat kuat atau dengan kata lain tidak mudah dilupakan dan siswa pun jadi terlibat aktif dalam menciptakan sekolah berkarakter.
(3) Menggunakan prinsip kesadaran untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai karakter yang diajarkan
Penanaman nilai karakter artinya mengembangkan pendidikan karakter ke dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari di sekolah, yakni dengan mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan karakter ke dalam proses pembelajaran sehari-hari. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengintegrasian dalam proses pembelajaran sehari-hari artinya pembentukan karakter dilakukan secara terprogram, dimana kegiatan yang dilakukan terlebih dahulu dibuat sebuah perencanaan mengenai nilai yang akan diintegrasikan dalam kegiatan tertentu seperti kegiatan bermain drama, diskusi kelompok dan sebagainya. Adapun tahapannya meliputi :
1) Mencantumkan nilai-nilai karakter ke dalam silabus.
2) Mencantumkan nilai-nilai yang sudah tercantum dalam silabus ke dalam RPP.
3) Mengembangkan proses pembelajaran yang aktif, sehingga peserta didik memiliki kesempatan mengembangkan karakternya.
Dimana seorang guru dapat merencanakan kegiatan belajar yang menyebabkan peserta didik aktif merumuskan pertanyaan, mencari sumber informasi, dan mengumpulkan informasi dari sumber, mengolah informasi yang sudah dimiliki, merekonstruksi data, fakta atau nilai serta menyajikan hasil rekonstruksi atau proses pengembangan nilai, sehingga dapat menumbuhkan nilai-nilai budaya dan karakter mereka melalui berbagai kegiatan yang terjadi dan tugas-tugas di kelas serta keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran
Terimakasih,
Wassalamualaikum warahmatuulahi wabarakatuh
Izin menjawab pertanyaan dari Saudari Divana,
Nama : Dinda Maharani
NPM : 2013053036
Membangun karakter peserta didik di lingkungan sekolah memang tidaklah mudah, perlu dukungan semua pihak dari seluruh warga sekolah baik guru, tata usaha, kepala sekolah, maupun dari pihak terkait seperti orang tua dan lembaga/instansi lainnya seperti dinas kesehatan, kepolisian, BNN dan lain sebagainya. Sekolah harus berupaya menciptakan budaya karakter yang diinginkan. Proses penanaman nilai-nilai budaya dalam rangka pembentukan karakter peserta didik tidak bisa berjalan secara instan. Perlu dibiasakan, perlu kesabaran, dan yang lebih penting adalah komitmen bersama untuk membangun budaya karakter yang baik pada peserta didik yang terkadang dari siswa itu sendiri juga masih belum memiliki kesadaran untuk dapat terlibat secara aktif dalam menciptakan sekolah berkarakter karena peran siswa disini sangatlah penting ya dalam ketercapaian dan keberhasilan pelaksanaan sekolah berkarakter. Cara yang efektif guna meningkatkan keterlibatan siswa dalam menciptakan sekolah berkarakter adalah :
(1) Menggunakan Prinsip Keteladanan
Maksudnya disini adalah bahwa guru dapat memberikan gambaran nyata tindak tanduk serta perkataan melalui figur atau percontohan diri kepada peserta didik, seperti bersungguh-sungguh dalam berdoa, datang tepat waktu, ramah, mudah membantu dan sebagainya. Karena dengan begitu anak akan mengikuti tingkah laku pendidiknya, disadari maupun tidak. Memang anak memiliki potensi yang besar untuk menjadi baik, namun sebesar apapun potensi tersebut, anak tidak akan begitu saja mengikuti prinsip-prinsip kebaikan selama ia belum melihat pendidiknya memberikan contoh yang baik. Mudah bagi pendidik untuk memberikan satu pelajaran kepada anak, namun sangat sulit bagi anak untuk mengikutinya ketika ia melihat orang yang memberikan pelajaran tersebut tidak mempraktikkan apa yang diajarkan. Contohnya saja ketika ada kegiatan kerja bakti di sekolah sering sekali saya temui atau bahkan pernah saya alami sewaktu di masa sekolah dulu guru hanya datang ke kelas menyuruh siswa untuk bersih-bersih menyapu, mengepel, dst namun setelah itu gurunya malah pergi ke kantor lagi dan tidak ikut kerja bakti bersama siswa sehingganya siswa pun jadi malas untuk ikut kerja bakti. Oleh karena itu, guru harus dapat menjadi teladan untuk peserta didiknya, dimana guru menjadi pribadi yang menunjukkan sikap yang baik dan patut untuk dicontoh mengenai persoalan moralitas baik dikelas maupun diluar kelas.
(2) Menggunakan prinsip kontinuitas/rutinitas (pembiasaan dalam segala aspek)
Dalam prinsip ini, pembiasaan rutin merupakan salah satu kegiatan pendidikan karakter yang terintegrasi dengan kegiatan sehari-hari di sekolah, dimana kegiatan atau aktivitas yang dilakukan peserta didik dilakukan secara terprogram atau terjadwal, bias dilaksanakan dalam kegiatan satu harian, satu mingguan atau bahkan satu tahunan. Misalnya, upacara bendera, sholat bersama, baris berbaris, berdoa sebelum belajar, pembiasaan berwudhu dan berbagai kegiatan lainnya. Dalam membentuk akhlak atau karakter anak menurut Nashih Ulwan yakni dengan memberikan intruksi dan pembiasaan secara proposional dalam mendidik berbagai kebaikan dan pembiasaan karakter yang mulia pada anak. Jadi seorang guru memberikan arahan atau mengintruksikan peserta didik untuk selalu melakukan perbuatan baik hingga peserta didik dapat terbiasa melakukan kegiatan tersebut secara terus menerus dan konsisten setiap saat, misalnya seorang guru mengajak peserta didik untuk berdoa sebelum melakukan pembelajaran, maka itu telah dapat diartikan sebagai usaha membiasakan. Pengulangan ini sengaja dilakukan berkali-kali supaya asosiasi antara stimulus dan respon menjadi sangat kuat atau dengan kata lain tidak mudah dilupakan dan siswa pun jadi terlibat aktif dalam menciptakan sekolah berkarakter.
(3) Menggunakan prinsip kesadaran untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai karakter yang diajarkan
Penanaman nilai karakter artinya mengembangkan pendidikan karakter ke dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari di sekolah, yakni dengan mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan karakter ke dalam proses pembelajaran sehari-hari. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengintegrasian dalam proses pembelajaran sehari-hari artinya pembentukan karakter dilakukan secara terprogram, dimana kegiatan yang dilakukan terlebih dahulu dibuat sebuah perencanaan mengenai nilai yang akan diintegrasikan dalam kegiatan tertentu seperti kegiatan bermain drama, diskusi kelompok dan sebagainya. Adapun tahapannya meliputi :
1) Mencantumkan nilai-nilai karakter ke dalam silabus.
2) Mencantumkan nilai-nilai yang sudah tercantum dalam silabus ke dalam RPP.
3) Mengembangkan proses pembelajaran yang aktif, sehingga peserta didik memiliki kesempatan mengembangkan karakternya.
Dimana seorang guru dapat merencanakan kegiatan belajar yang menyebabkan peserta didik aktif merumuskan pertanyaan, mencari sumber informasi, dan mengumpulkan informasi dari sumber, mengolah informasi yang sudah dimiliki, merekonstruksi data, fakta atau nilai serta menyajikan hasil rekonstruksi atau proses pengembangan nilai, sehingga dapat menumbuhkan nilai-nilai budaya dan karakter mereka melalui berbagai kegiatan yang terjadi dan tugas-tugas di kelas serta keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran
Terimakasih,
Wassalamualaikum warahmatuulahi wabarakatuh
baik, terimakasih saudari dinda.
jawabannya dapat saya pahami dan sangat membantu
jawabannya dapat saya pahami dan sangat membantu
Nama : Ni Luh Putu Suciari
NPM : 2013053003
Izin bertanya, bagaimana cara membangun sekolah yang kooperatif?
Terima kasih.
NPM : 2013053003
Izin bertanya, bagaimana cara membangun sekolah yang kooperatif?
Terima kasih.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Izin bertanya :
Nama : Safira Ulfa
NPM : 2013053110
No absen : 40
Kelompok : 11
Bagaimana cara mewujudkan sekolah yang demokratis?
Izin bertanya :
Nama : Safira Ulfa
NPM : 2013053110
No absen : 40
Kelompok : 11
Bagaimana cara mewujudkan sekolah yang demokratis?
Nama : Resa Kurnia
NPM : 2013053071
Izin menjawab, Cara pengembangan sekolah demokratis yaitu dengan pola pembinaan siswa, bahwa pendidikan itu untuk semuanya, guru harus mampu memberikan perhatian yang sama pada semua siswa, tanpa membedakan antara yang pintar dengan yang pemahamannya kurang atau lambat memproses materi pembelajaran, tidak membedakan antara yang rajin dengan yang belum rajin, semua memperoleh perlakuan, meskipun bentuknya mungkin berbeda. Mereka yang memang sulit mencerna materi pembelajaran diberi waktu untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuannya disaat liburan umum, sehingga kompetensinya meningkat. Pola-pola pembinaan seperti ini telah memberikan pengalaman-pengalaman praktik demokrasi bagi anak-anak, yakni perhatian yang seimbang terhadap semua siswa, tanpa membedakan antara yang mayoritas dengan minoritas dalam sekolahnya.
Selain itu menurut James A. Beane dan Michael W. Apple, menjelaskan bahwa kondisi yang sangat perlu dikembangkan dalam upaya membangun sekolah demokratis adalah :
1. Keterbukaan saluran ide dan gagasan, sehingga semua orang bisa menerima informasi seoptimal mungkin.
2. Memberikan kepercayaan kepada individu-individu dan kelompok dengan kapasitas yang mereka miliki untuk menyelesaikan berbagai persoalan sekolah.
3. Menyampaikan kritik sebagai analisis dalam proses penyampaian evaluasi terhadap ide-ide, problem-problem, dan berbagai kebijakan yang dikeluarkan sekolah.
4. Memperlihatkan kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain dan terhadap persoalan-persoalan publik.
5. Kepedulian terhadap harga diri, hak-hak individu dan hak-hak minoritas.
6. Pemahaman bahwa demokrasi yang dikembangkan belumlah mencerminkan demokrasi yang diidealkan, sehingga demokrasi harus terus dikembangkan dan bisa membimbing keseluruhan hidup manusia.
Inti dari teori James A. Beane dan Michael W. Apple di atas adalah, sekolah demokratis itu akan terwujud jika semua informasi penting dapat dijangkau semua stake holder sekolah/madrasah, sehingga semua unsur tersebut memahami arah pengembangan sekolah atau madrasah, berbagai problem yang dihadapinya, serta langkah-langkah yang sedang dan akan ditempuh.
Terima kasih
NPM : 2013053071
Izin menjawab, Cara pengembangan sekolah demokratis yaitu dengan pola pembinaan siswa, bahwa pendidikan itu untuk semuanya, guru harus mampu memberikan perhatian yang sama pada semua siswa, tanpa membedakan antara yang pintar dengan yang pemahamannya kurang atau lambat memproses materi pembelajaran, tidak membedakan antara yang rajin dengan yang belum rajin, semua memperoleh perlakuan, meskipun bentuknya mungkin berbeda. Mereka yang memang sulit mencerna materi pembelajaran diberi waktu untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuannya disaat liburan umum, sehingga kompetensinya meningkat. Pola-pola pembinaan seperti ini telah memberikan pengalaman-pengalaman praktik demokrasi bagi anak-anak, yakni perhatian yang seimbang terhadap semua siswa, tanpa membedakan antara yang mayoritas dengan minoritas dalam sekolahnya.
Selain itu menurut James A. Beane dan Michael W. Apple, menjelaskan bahwa kondisi yang sangat perlu dikembangkan dalam upaya membangun sekolah demokratis adalah :
1. Keterbukaan saluran ide dan gagasan, sehingga semua orang bisa menerima informasi seoptimal mungkin.
2. Memberikan kepercayaan kepada individu-individu dan kelompok dengan kapasitas yang mereka miliki untuk menyelesaikan berbagai persoalan sekolah.
3. Menyampaikan kritik sebagai analisis dalam proses penyampaian evaluasi terhadap ide-ide, problem-problem, dan berbagai kebijakan yang dikeluarkan sekolah.
4. Memperlihatkan kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain dan terhadap persoalan-persoalan publik.
5. Kepedulian terhadap harga diri, hak-hak individu dan hak-hak minoritas.
6. Pemahaman bahwa demokrasi yang dikembangkan belumlah mencerminkan demokrasi yang diidealkan, sehingga demokrasi harus terus dikembangkan dan bisa membimbing keseluruhan hidup manusia.
Inti dari teori James A. Beane dan Michael W. Apple di atas adalah, sekolah demokratis itu akan terwujud jika semua informasi penting dapat dijangkau semua stake holder sekolah/madrasah, sehingga semua unsur tersebut memahami arah pengembangan sekolah atau madrasah, berbagai problem yang dihadapinya, serta langkah-langkah yang sedang dan akan ditempuh.
Terima kasih
Nama : Mutiara Cinta Amanda
NPM : 2013053017
Kelompok : 1
Izin bertanya, apakah tujuan dari kemitraan sekolah dan orangtua?
Terimakasih
NPM : 2013053017
Kelompok : 1
Izin bertanya, apakah tujuan dari kemitraan sekolah dan orangtua?
Terimakasih
Nama : Resa Kurnia
Npm : 2013053071
Izin menjawab, tujuan dari kemitraan sekolah ini diantarnya:
1. Mendidik para guru tentang peranan mereka dalam mempromosikan keterlibatan orang tua secara lebih besar
2. Berbagi informasi dengan sekolah mengenai bagaimana mereka dapat meningkatkan komunikasi antara rumah dan sekolah
3. Mendapatkan informasi secara langsung dri orang tua mengenai peran mereka dalam pendidikan anak mereka.
Disamping usaha yang disebar luaskan untuk membantu orang tua dan anak, banyak hal yang dapat dilakukan sekolah untuk merekrut orang tua sebagai partner baik tugas khusus maupun mengembangkan nilai moral dan karakter yang baik. Yakni diantaranya:
1.Mendorong dan membantu orang tua untukmelaksanakn peran mereka sebagai pendidik utama moral anak dan
2. Membuat orang tua mendukung ssekolah dalam usahanya untuk mengerjakan moral positif .
Terima kasih
Npm : 2013053071
Izin menjawab, tujuan dari kemitraan sekolah ini diantarnya:
1. Mendidik para guru tentang peranan mereka dalam mempromosikan keterlibatan orang tua secara lebih besar
2. Berbagi informasi dengan sekolah mengenai bagaimana mereka dapat meningkatkan komunikasi antara rumah dan sekolah
3. Mendapatkan informasi secara langsung dri orang tua mengenai peran mereka dalam pendidikan anak mereka.
Disamping usaha yang disebar luaskan untuk membantu orang tua dan anak, banyak hal yang dapat dilakukan sekolah untuk merekrut orang tua sebagai partner baik tugas khusus maupun mengembangkan nilai moral dan karakter yang baik. Yakni diantaranya:
1.Mendorong dan membantu orang tua untukmelaksanakn peran mereka sebagai pendidik utama moral anak dan
2. Membuat orang tua mendukung ssekolah dalam usahanya untuk mengerjakan moral positif .
Terima kasih
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Niken Ayu Saputri
Npm : 2013053005
Kelompok 10
Izin bertanya,apakah terdapat hambatan dalam menerapkan sekolah disiplin moral? jika iya bagaimana solusinya?
Terimakasih
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Niken Ayu Saputri
Npm : 2013053005
Kelompok 10
Izin bertanya,apakah terdapat hambatan dalam menerapkan sekolah disiplin moral? jika iya bagaimana solusinya?
Terimakasih
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Izin bertanya,
Nama : Dinda Wahyu Puspita
Npm : 2013053137
Kelompok : 5
Adakah hambatan yang mungkin muncul dalam menciptakan sekolah berkarakter ? Bagaimana solusi untuk mengatasi hambatan tersebut?
Terimakasih
Izin bertanya,
Nama : Dinda Wahyu Puspita
Npm : 2013053137
Kelompok : 5
Adakah hambatan yang mungkin muncul dalam menciptakan sekolah berkarakter ? Bagaimana solusi untuk mengatasi hambatan tersebut?
Terimakasih
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Nama: Putri Septiana
NPM: 2013053105
Kelompok 1
Izin bertanya, berdasarkan strategi yang dapat digunakan pendidik yang dapat memungkinkan pendidikan karakter dapat berjalan sesuai dengan sasarannya setidaknya ada 3. Berikan ke tiga contoh implementasi strategi tersebut didalam sekolah ataupun kelas?
Terimakasih
Nama: Putri Septiana
NPM: 2013053105
Kelompok 1
Izin bertanya, berdasarkan strategi yang dapat digunakan pendidik yang dapat memungkinkan pendidikan karakter dapat berjalan sesuai dengan sasarannya setidaknya ada 3. Berikan ke tiga contoh implementasi strategi tersebut didalam sekolah ataupun kelas?
Terimakasih
Selamat pagi
Nama : Nita Yuansari
Npm : 2013053082
Izin bertanya
dalam prinsip dari sekolah progresif terdapat sekolah adalah miniatur masyarakat.
pertanyaan nya cara seperti apa untuk membangun situasi tersebut pada sekolah dasar.
Terima Kasih
Nama : Nita Yuansari
Npm : 2013053082
Izin bertanya
dalam prinsip dari sekolah progresif terdapat sekolah adalah miniatur masyarakat.
pertanyaan nya cara seperti apa untuk membangun situasi tersebut pada sekolah dasar.
Terima Kasih
Selamat Pagi
Nama : Mika Dea Agustin
NPM : 2013053006
Bagaimanakah peran peserta didik dalam terwujudnya sekolah yang berkarakter?
Terima kasih
Nama : Mika Dea Agustin
NPM : 2013053006
Bagaimanakah peran peserta didik dalam terwujudnya sekolah yang berkarakter?
Terima kasih
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama: Nisa Rizki El Balqis
NPM:2013053166
Selaku perwakilan dari kelompok 12 izin mengumpulkan laporan diskusi pada hari ini.