FORUM JAWABAN POST TEST

FORUM JAWABAN POST TEST

FORUM JAWABAN POST TEST

Number of replies: 3
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by MAHARANI KENCANA PUSPANEGARA NASYAROEKA -
Nama : Maharani Kencana Puspanegara Nasyaroeka
NPM : 2155014008
Kelas : Teknik Lingkungan A

INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA

Bangsa Indonesia mengalami berbagai perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berbagai perubahan azas dan ideologi tersebut, menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional. Perubahan dari Orde Lama (Orla) ke Orde Baru (Orba) ditandai dengan pemberontakan PKI 30 September 1965 hingga lahirlah Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar). Situasi perpolitikan nasional menjelang runtuhnya Orla ditandai dengan perebutan pengaruh di antara para elite politik negeri pada waktu itu. Saat itu, PKI menjadi satu-satunya kelompok yang dituduh sebagai dalang yang melakukan kudeta pada tanggal 30 Oktober 1965 tersebut.

Setelah Orba mampu berkuasa selama 32 tahun, akhirnya digantikan Pemerintahan Reformasi. Sikap otoriter represif pemerintahan Orde Baru ini pun menimbulkan perlawanan demi perlawanan, yang memuncak pada peristiwa Mei 1998, yakni tergulingnya rezim pemerintahan Orba yang digantikan dengan Orde Reformasi. Salah satu kesalahan Orba selama memegang kendali pemerintahan, adalah penerapan politik pemerintahan yang sentralistik, sebagai bentuk peredaman atas munculnya aksi separatis dari daerah-daerah. Penyikapan yang dilakukan pemerintahan Orba tentu bertentangan dengan kodrat dan kondisi Indonesia yang selama ini dianugerahi sebagai suatu bangsa yang plural.

Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas. Identitas bukanlah tentang sesuatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya.

Identitas dan karakter bangsa sebagai sarana bagi pembentukan pola pikir (mindset) dan sikap mental, memajukan adab dan kemampuan bangsa merupakan tugas utama pembangunan kebudayaan nasional. Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan bangsa Indonesia. Untuk menciptakan pergaulan dalam pembentukan integrasi nasional tersebut identitas justru berfungsi secara ganda.

Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. Misalnya, kelompok pedangang kaki lima (PKL) membentuk jaringan mereka ketika menghadapi Perda yang dikeluarkan Pemda atau ketika mereka harus menghadapai operasi Satpol PP. Singkat kata, integrasi pada dasarnya menyatukan lintas identitas untuk satu kepentingan bersama.

Etnosentrisme semakin menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Semangat otonomi daerah dan pemekaran daerah menjadi berjalan seiring dengan menguatnya etnosentrisme. Sebagai contoh, Setiap provinsi dan setiap kabupaten ingin mendirikan sekolah sendiri baik pada tingkat dasar, tingkat menengah, bahkan pada tingkat perguruan tinggi. Hal ini dalam jangka panjang bukannya tak mungkin akan menyebabkan menyempitnya rasa integrasi nasional, karena integrasi cenderung lebih didasarkan pada faktor-faktor etnis dan faktor daerah semata. Demokrasi pemerintahan yang seharusnya dapat menjadi tempat pergaulan lintas-budaya dan lintas-etnis, sekarang menghadapi bahaya bahwa tiap daerah menuntut agar posisiposisi birokratis ditempati oleh putra daerahnya sendiri.

Sentralisme politik di Orde Baru untuk waktu yang cukup lama telah menjadikan birokrasi semata-mata sebagai alat pemerintah pusat dan bukan aparat yang menjadi pengatur hubungan di antara masyarakat dan negara. Birokrasi pemerintah daerah tidak memperhatikan kepentingan daerah, tetapi menjadi pelaksana kepentingan pusat di daerah. Kalau penyempitan fungsi birokrasi ini terjadi maka bukan saja politik nasional menghadapi resiko politik yang didasarkan pada identitas, tetapi juga birokrasi. Integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini. Mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.

Kelebihan : Jurnal mudah dimengerti oleh si pembaca dengan kata-kata yang sederhana.
Kekurangan : Terdapat beberapa istilah yang sulit dimengerti oleh pembaca.
Saran : Beberapa istilah lebih baik dijelaskan secara lebih sederhana lagi.
Kesimpulan : Informasi yang berada di dalam jurnal sangat bermanfaat bagi pembaca.

Terima Kasih.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Dina Endang Ristanti -
Nama : Dina Endang Ristanti
NPM : 2115014002
Kelas : Teknik LIngkungan A

Etnosentrisme adalah sikap yang menganggap cara hidup masyarakatnya sebagai cara hidup yang terbaik. Alasan mengapa etnosentrisme menjadi penghambat integrasi nasional adalah karena menganggap kelompok etnis lain lebih rendah sehingga akan mengarah pada konflik rasial. Integrasi nasional diperlukan untuk meningkatkan kesadaran akan identitas bersama, memperkuat identitas nasional, dan membangun persatuan nasional. Integrasi nasional sangat dibutuhkan oleh negara Indonesia karena integrasi nasional dapat menyatukan perbedaan yang ada di Indonesia, sehingga tidak terjadi konflik perpecahan yang terjadi karena perbedaan saja.

Indonesia sebagai sebuah negara pada kenyataannya terpisah dalam beberapa bagian dan tingkatan, secara geografis dipisahkan oleh lautan dengan ratusan pulau besar dan ribuan pulau kecil. Terkadang banyak pulau yang belum diberi nama, bahkan baru-baru ini dua pulau di wilayah Kalimantan menjadi milik Negara Malaysia. Dari segi teritorial, terlihat pembagian wilayah Indonesia menjadi bagian timur dan barat, atau wilayah perkotaan dan pedesaan. Realitas ini juga menyebabkan kewarganegaraan penduduk Indonesia berbeda dari perspektif budaya. Terdapat suku bangsa dan jenis bahasa yang setiap suku bangsa memiliki identitas budayanya masing-masing, termasuk bahasa yang digunakannya.

Di era reformasi ini, masyarakat pluralisme cenderung menjadi beban ketimbang modal bangsa Indonesia. Hal ini terlihat dari munculnya berbagai permasalahan yang sumbernya berbau pluralisme,1 saat ini bangsa Indonesia masih mengalami krisis multidimensi yang menggoyahkan kehidupan kita. 1 Sebagai salah satu masalah utama dari krisis besar adalah ancaman disintegrasi bangsa yang sampai saat ini masih belum mereda. Kesadaran akan pentingnya kerukunan antar agama, suku, ras, dan budaya harus terus dijaga. Anda diwujudkan melalui pemahaman tentang integrasi nasional.

Etnosentrisme memiliki dua jenis yang saling bertentangan. Tipe pertama adalah etnosentrisme fleksibel. Seseorang yang memiliki etnosentrisme ini dapat belajar bagaimana menempatkan etnosentrisme dan persepsinya dengan benar dan bereaksi terhadap suatu realitas berdasarkan perspektif budaya mereka dan menafsirkan perilaku orang lain berdasarkan latar belakang budaya mereka. Tipe kedua adalah etnosentrisme yang tidak fleksibel. Etnosentrisme ini ditandai dengan ketidakmampuan untuk keluar dari perspektif yang dimiliki atau hanya dapat memahami sesuatu berdasarkan perspektif yang dimiliki dan tidak mampu memahami perilaku orang lain berdasarkan latar belakang budayanya.

Integrasi nasional penting untuk dijadikan sebagai strategi budaya bagi masyarakat Indonesia yang berusia lebih dari enam dekade. Strategi budaya dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang berangkat dari kedekatan dan cara hidup pelaku budaya dalam kaitannya dengan kompleksitas budaya yang dianut. Integrasi nasional merupakan jalan keluar untuk menghadapi apa yang masih melanda Indonesia hingga saat ini. Konflik antar suku, konflik antar daerah, konflik antar agama, konflik antar partai politik, konflik antar mahasiswa, dan sejumlah konflik kepentingan lainnya seharusnya tidak terjadi jika masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa kemajemukan bangsa Indonesia telah menjadi sebuah kebutuhan. .
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Qanita wulandari 2115014001 -
Nama : Qanita Wulandari
NPM : 2115014001
Kelas : Teknik Lingkungan A

Entosentrisme merupakan suatu persepsi atau pandangan yang dimiliki oleh masing- masing individu yang menganggap bahwa kebudayaan yang dimilikinya lebih baik dari budaya lainnya atau membanggakan budayanya sendiri. Secara singkat, etnosentrisme dapat dikatakan sebagai sikap fanatisme suku bangsa. Orang etnosentris akan menilai kelompok lain relatif terhadap kelompok atau kebudayaannya sendiri, terutama bila berkaitan dengan, perilaku, bahasa, kebiasaan, dan agama.

Etnosentrisme adalah kecenderungan untuk melihat dunia hanya melalui sudut pandang budaya sendiri. Berdasarkan definisi ini etnosentrisme tidak selalu negatif sebagimana umumnya dipahami. Etnosentrisme dalam hal tertentu juga merupakan sesuatu yang positif. Tidak seperti anggapan umum yang mengatakan bahwa etnosentrisme merupakan sesuatu yang semata-mata buruk, etnosentrisme juga merupakan sesuatu yang fungsional karena mendorong kelompok dalam perjuangan mencari kekuasaan dan kekayaan.

Etnosentrisme dapat menyebabkan kesalahpahaman terhadap kebudayaan masyarakat lain. Salah paham dapat terjadi khususnya terhadap hal-hal yang dianggap suci bagi suatu masyarakat. Perilaku menyimpang yang dapat timbul adalah kemarahan terhadap kebudayaan masyarakat lain. Sebaliknya, etnosentrisme dapat memperkuat unsur kebudayaan suatu masyarakat.

Adanya pandangan tentang perbedaan kebudayaan dapat mempererat persatuan masyarakat di kebudayaan lainnya.yang timbul akibat etnosentrisme lebih diakibatkan adanya perbedaan paham dengan kebudayaan lain. Kecenderungan yang terjadi adalah menilai budaya dari bangsa lain dipandang lebih rendah dari budaya sendiri.