Muhammad Fazar Satura / 1946041020
1. Budaya birokrasi patrimonial merupakan gejala budaya yang sulit dipisahkan dari birokrasi Indonesia. Ini adalah hasil dari proses sejarah, tradisi, dari era kerajaan tradisional, kekuasaan kolonial dan birokrasi Indonesia kontemporer. Gejala birokrasi patrimonial terlihat pada munculnya kelompok-kelompok di masyarakat yang turut menentukan rekrutmen jabatan birokrasi. Promosi jabatan lebih ditentukan oleh faktor-faktor seperti teman lama, ikatan darah, perkawinan, kesamaan etnis dan kesamaan keanggotaan politik
2. Budaya patrimonial masih berkembang di negara berkembang karena akibat dari masih kuatnya hegemoni dan dominasi dari pemerintahan kolonial yang berkuasa, yang imbasnya
pemerintahan pribumi sebagai bawahan-klien, harus sepenuhnya
mengikuti pada penjajah sebagai atasan-patron. Tradisi semacam
inilah yang selanjutnya berkembang hingga mencapai puncaknya pada
masa Orde Baru, dan terus berlanjut hingga sekarang, karena kurangnya
upaya untuk melakukan pemutusan.
1. Budaya birokrasi patrimonial merupakan gejala budaya yang sulit dipisahkan dari birokrasi Indonesia. Ini adalah hasil dari proses sejarah, tradisi, dari era kerajaan tradisional, kekuasaan kolonial dan birokrasi Indonesia kontemporer. Gejala birokrasi patrimonial terlihat pada munculnya kelompok-kelompok di masyarakat yang turut menentukan rekrutmen jabatan birokrasi. Promosi jabatan lebih ditentukan oleh faktor-faktor seperti teman lama, ikatan darah, perkawinan, kesamaan etnis dan kesamaan keanggotaan politik
2. Budaya patrimonial masih berkembang di negara berkembang karena akibat dari masih kuatnya hegemoni dan dominasi dari pemerintahan kolonial yang berkuasa, yang imbasnya
pemerintahan pribumi sebagai bawahan-klien, harus sepenuhnya
mengikuti pada penjajah sebagai atasan-patron. Tradisi semacam
inilah yang selanjutnya berkembang hingga mencapai puncaknya pada
masa Orde Baru, dan terus berlanjut hingga sekarang, karena kurangnya
upaya untuk melakukan pemutusan.