Diskusi

Forum Diskusi

Forum Diskusi

by Syamsul Ma'arif -
Number of replies: 21

Pembangunan hendaknya dilaksanakan dengan berpedoman pada etis teologis dan etis antroposentris. Jelaskan pengertian etis teologis dan etis antroposentris ! Jelaskan mengapa pembangunan hendaknya dilaksanakan dengan berpedoman kepada keduanya !

In reply to Syamsul Ma'arif

Re: Forum Diskusi

by Achmad Ivan Helguera -
Achmad Ivan Helguera/1916041054

- Etis teologis adalah etika yang mengajarkan hal-hal yang baik dan buruk berdasarkan ajaran-ajaran agama. Etika ini memandang semua perbuatan moral sebagai:
1. Perbuatan-perbuatan yang mewujudkan kehendak Tuhan atau sesuai dengan kehendak Tuhan.
2. Perbuatam-perbuatan sebagai perwujudan cinta kasih kepada Tuhan.
3. Perbuatan-perbuatan sebagai penyerahan diri kepada Tuhan.

Orang beragama mempunyai keinginan bahwa tidak mungkin moral itu dibangun tanpa agama atau tanpa menjalankan ajaran-ajaran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Sumber pengetahuan dan kebenaran etika ini adalah kitab suci.

- Etis antroposentrisme adalah teori etika lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam, baik secara langsung atau tidak langung.

- Manusia sebagai bagian dari makhluk hidup penghuni bumi berhubungan timbal balik dengan lingkungan. Sebagian dari manusia mempunyai cara pandang yang keliru terhadap sumberdaya (mentalitas frontier), sehingga tindakannya dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Disisi lain terdapat pula kelompok manusia yang berusaha melakukan pembangunan dengan mengejar angka pertumbuhan ekonomi dengan memproduksi sebanyak-banyaknya, sehingga eksploitasi lingungan alam tak dapat dihindarkan. Untuk mengatasi permasalahan krisis lingkungan, maka etis teologis dan etis antroposentris perlu agar sumberdaya yang ada tidak punah atau hanya dinikmati generasi saat ini, tetapi dapat dimanfaatkan sebagai bekal hidup generasi mendatang. Dengan kata lain pembangunan harus berkelanjutan. Pembangunan Berkelanjutan (sustainable development) memerlukan landasan nilai dan moral, agar setiap orang dapat mendukungnya. Landasan nilai tersebut adalah etika teologis dan etika antroposentris. Etika tersebut dapat memiliki daya kendali yang baik bagi setiap tindakan manusia terhadap lingkungan manakala terjadi perubahan pola pikir (moral thinking), sikap moral (moral affective), dan tindakan (moral action). Bila etika lingkungan telah terbangun dan terinternalisasi dalam diri manusia, maka pembangunan berkelanjutan tidak akan mengalami hambatan dalam pelaksanaannya. Membangun etika dapat dilakukan melalui pendidikan jalur formal/sekolah dan nonformal (keluarga dan masyarakat).
In reply to Syamsul Ma'arif

Re: Forum Diskusi

by Egi Yunitassari -
Nama : Egi Yunitassari
NPM   : 1916041022

- Etis teologis (nilai-nilai ilahiah) dapat diartikan sebagai penilaian tentang sifat hakikat suatu tindakan yang diyakini nilai kebenarannya. Misalnya suatu tindakan itu dinilai sebagai sebuah dusta atau kebohongan. William Frankena dalam karyanya Ethics (1973) memaknai etika teologis sebagai dasar atau kriteria standar untuk mengetahui apa itu yang dimaksud sebagai kebenaran moral, kesalahan dan juga kewajiban. Etika teologis ini lebih cenderung pada aspek kebahagiaan yang terkait pada kepentingan orang lain.
- Etis antroposentris (nilai-nilai insaniah) merupakan teori etika lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat alam semesta, dan hanya manusialah yang mempunyai hak untuk memanfaatkan dan menggunakan alam demi kepentingan dan kebutuhan hidupnya.

Pembangunan hendaknya dilaksanakan dengan berpedoman pada etis teologis dan etis antropologis karena pada dasaenya pembangunan itu bertujuan untuk mengangkat harkat dan martabat manusia menuju kesejahteraan. Oleh karena itu, dengan berpedoman pada etis teologis dan etis antroposentris pembangunan yang dilaksanakan akan menjadi lebih baik karena berorientasi pada kebaikan sesuai dengan moral serta manusia yang memanfaatkan alam demi pembangunan berjalan sesuai dengan etika dan nilai-nilai yang berlaku.
In reply to Syamsul Ma'arif

Re: Forum Diskusi

by puji ayu lestari -
Puji Ayu Lestari/1916041002

a. Etis Teologis adalah suatu nilai, tindakan atau etika yang berdasarkan apa yang diajarkan agama, memandang kesusilaan berdasarkan kepercayaan kepada tuhan.
b. Etis Antroposentris adalah suatu etika atau nilai yang menganggap manusia sebagai pusat dari semuanya. Dalam cara pandangnya, manusia melihat ala sekitar sebagai sumber pemenuhan kebutuhan.

Pembangunan hendaknya menggunakan etis teologis dan antroposentris karena sebagaimana hakikatnya, pembangunan dilaksanakan guna menuju memenuhi kebutuhan masyarakat. Tetapi pembangunan akan membuahkan hasil yang negatif jika sembarang dilakukan tanpa pedoman apapun. Maka kedua pedoman ini digunakan agar pemanfaatan dalam pembangunan dilakukan dengan lebih baik tanpa merusak salah satunya baik itu alam ataupun manusia dikarenakan dilaksanakan berdasarkan etika-etika yang berlaku dalam msyarakat. jadi, masyarakatpun bisa memanfaatkan alam guna melaksanakan pembangunan tanpa merusaknya.
In reply to Syamsul Ma'arif

Re: Forum Diskusi

by Yayin Khosyatin -
Yayin Khosyatin/ 1916041008
a. etika teologis dapat didefinisikan sebagai etika yang bertitik tolak dari presuposisi-presuposisi teologis.
b. Antroposentris ini adalah sebuah konsep dari etika lingkungan yang merupakan sebuah pandangan bahwa manusia sebagai pusat dari semuanya. Manusia menganggap bahwa manusia adalah makhluk yang paling istimewa. Jika dilihat, semua makhluk hidup bergantung pada lingkungan sekitarnya yaitu alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari.

Pembangunan hendaknya dilaksanakan dengan pedoman kedua etis tersebut karena pembangunan dilakukan untuk memenuhi keperluan dan kebutuhan manusia dalam hal ini penggunaan pedoman dua etis tersebut dapat memberikan pandangan lain bahwa pembangunan tidak hanya memuat keuntungan pada manusia tetapi juga perlu memperhatikan keuntungan lingkungan sekitarnya. Dengan demikian penggunaan pedoman dua etis tersebut dapat memperbaiki pembangunan yang dilakukan.
In reply to Syamsul Ma'arif

Re: Forum Diskusi

by Nur Aini Fadilah -
Nur Aini Fadilah/1916041066/Reg B
Etis teologi, mempelajari masalah ketuhanan serta pertaliannya dengan manusia baik yang disandarkan kepada Wahyu maupun yang disandarkan pada akal pikiran. (Hamzah Ya'qub, Filsafat Agama:1991).
2. Etis teologis, membahas tentang ketuhanan serta hubungan manusia dengan tuhan dan hubungan tuhan
dengan manusia. (Bachtiar: 1997).

3. Etis antroposentris, memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Nilai tertinggi adalah manusia dan kepentingannya, dimana nilai dan prinsip moral hanya berlaku bagi manusia demikian juga etika. Antroposentrisme selain bersifat antroposentris, juga sangat instrumentalistik.
Artinya pola hubungan manusia dan alam dilihat hanya dalam relasi instrumental. Alam ini sebagai alat bagi kepentingan manusia, sehingga apabila alam atau komponennya dinilai tidak berguna bagi manusia maka alam akan diabaikan (bersifat egois)

- Pembangunan perlu berpedoman pada dua etis yaitu teologi dan antroposentri agar dalam pelaksanaanya tercipta sebuah keseimbangan. Dalam pembangunan kita harus berpedoman terhadap nilai ketuhanan yang ada dan memperhatikan sumberdaya serta lingkungan agar tujuan dari sebuah pembangunan dapat tersalurkan dengan tepat sasaran.
In reply to Syamsul Ma'arif

Re: Forum Diskusi

by Tria Permatasari -
Tria Permatasari/1916041036
- Etis Teologis adalah baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan atau akibat suatu tindakan yang pengetahuan serta kebenarannya berasal dari kitab suci.
- Etis Antroposentris adalah suatu etika yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta.
Dalam pembangunan hendaknya dilaksanakan dengan memakai pedoman etis teologis dan etis antroposentris karena pada dasarnya pembangunan diadakan guna mensejahterakan masyakarat, akan tetapi jika tidak berpegang pada pedoman tersebut akan terjadi ketidakseimbangan yang membuat pembangunan menjadi tidak terkendali.
In reply to Syamsul Ma'arif

Re: Forum Diskusi

by atha salsabila -
Atha Salsabila Syafi'i/ 1916041062/ Reguler B

- Etis teologis adalah etika yang bertindak berdasarkan apa yang diajarkan agama dengan memandang kesusilaan berdasarkan kepercayaannya.
- Etis Antroposentris adalah Etika yang yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam
semesta.

Pembangunan hendaknya dilaksanakan dengan berpedoman etis teologis dan etis antroposentris agar mempertimbangkan keamanan lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat disekitarnya. Hal ini dikarenakannya pada dasarnya pembangunan dilakukan untuk kesejahteraan mahluk hidup di bumi ini. Jika pembangunan dilaksanakan dengan memandang etis teologis dan etis antroposentris maka pembangunan akan dinilai lebih baik karena berorientasi dengan nilai moral yang berlaku.
In reply to Syamsul Ma'arif

Re: Forum Diskusi

by Cintania Ade Rahmayani -
Cintania Ade Rahmayani/1916041040

Etika teologis adalah etika yang berhubungan dengan agama maupun kepercayaan suatu individu, tanpa adanya batasan pada suatu agama tertentu.
Etis antroposentris yaitu teori etika lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta.
Pembangunan yaitu pembangunan adalah proses perubahan masyarakat pada hampir semua aspek kehidupan masyarakat. Pembangunan ini hendaknya dilaksanakan berpedoman dengan etika teologis maupun etis antroposentris dikarenakan kedua etika ini diperlukan agar setiap kegiatan yang menyangkut pembangunan dipertimbangkan secara cermat sesuai dengan etika yang berlaku sehingga keseimbangan lingkungan akan tetap terjaga.
In reply to Syamsul Ma'arif

Re: Forum Diskusi

by Elvina ayu Andini -
Nama : Elvina Ayu Andini
NPM : 1916041042
Kelas : Reguler B

Etis Teologis : Etika yang berhubungan dengan agama / kepercayaan suatu individu, tanpa adanya batasan pada suatu agama tertentu.
Etis Antroposentris : Paradigma etika yang memandang bahwa nilai manusia dan kepentingannya adalah pusat alam semesta karena manusia adalah makhluk yang lebih tinggi, bebas dan rasional

Pembangunan hendaknya dilaksanakan dengan berpedoman kepada Etis Teologis dan Etis Antroposentris, mengingat semakin hari krisis ekologis semakin besar. Hal itu dikarenakan manusia hanya memikirkan dirinya dan kebutuhannya sendiri sehingga kerap kali kurang menyadari tindakan yang mereka lakukan menyebabkan kerusakan lingkungan. Maka dari itu pembangunan hendaknya dilaksanakan dengan berpedoman kepada Etis Teologis dan Etis Antroposentris agar manusia dapat memperhatikan norma-norma moral dalam hubungan sesama manusia dan lingkungan hidupnya agar kelestariannya dapat terjaga untuk generasi mendatang.
In reply to Syamsul Ma'arif

Re: Forum Diskusi

by Mutiara Rahma -
Mutiara Rahma Wulandari / 1916041068

- Etika teologis merupakan etika yang erat kaitannya dengan agama dan berisikan tentang unsur etika umum.
- Etis Antroposentrisme merupakan teori etika lingkungan hidup yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta. Bagi teori ini, etika hanya berlaku pada manusia.Maka, segala tuntutan mengenai perlunya kewajiban dan tanggung jawab moral manusia terhadap lingkungan hidup dianggap sebagi tuntutan yang berlebihan, tidak relevan, dan tidak pada tempatnya

Pembangunan harus berjalan menggunakan teologi etis dan antroposentrisme karena keduanya memiliki hubungan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembangunan dan kedua etis tersebut saling melengkapi satu sama lain sehingga tujuan pembangunan dapat berjalan sesuai target yang telah ditetapkan.
In reply to Syamsul Ma'arif

Re: Forum Diskusi

by Arif Rahman Hakim -
Arif Rahman Hakim/1916041028
Etis teologis ialah segala jenis etika yang berkaitan dengan ajaran agam serta kepercayaan suatu individu
sedangkan etis antroposentris ialah etika lingkungan atau bisa disebut filsafat lingkungan, dan dianggap sebagai akar permasalah akibat dari interaksi manusia dan lingkungannya
apabila pembangunan dilaksanakan dengan berpedoman kepada etis teologis dan juga etis antroposentris akan menciptakan pembangunan yang baik serta menjadikan manusia sejahtera sesuai kahir dan batinnya kenapa karena pembangunan telah berpedoman kepada tuhan atau agama serta juga berpedoman terhadap ingkungannya jadi pembangunan yang dapat melenceng atau bisa disebut yang merugikan masyarakat akan terhindar karena berpegang teguh dengan pedoman-pedoman tersebut.
In reply to Syamsul Ma'arif

Re: Forum Diskusi

by Indri Safitri -
Indri Safitri / 1916041026

etika teologis yaitu nilai etika yang bertitik tolak atau berpegang pada persepsi yang berasal dari kepercayaan agama. Sedangkan antroposentrisme yaitu merupakan teori etika lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta. Sehingga manusia dianggap sebagai aspek yang menentukan dalam tatanan ekosistem dan kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam, baik secara langsung atau tidak langsung.

Pembangunan dilaksanakan dengan berpedoman atas kedua nilai etika tersebut karena adanya pembangunan pasti ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri. Sehingga manusia sebagai pemakai atau penikmat hasil pembangunan itu sendiri harus terlibat dengan adanya pembangunan tersebut. Sehingga hal tersebut mengapa pembangunan berpedoman pada kedua nilai etika tersebut, mengingat kedua nilai tersebut sangat berhubungan dengan kehidupan manusia baik itu secara internal maupun eksternal. Sehingga harus ada nilai yang menjadi acuan baik dari pandangan agamis maupun dari alam.
In reply to Syamsul Ma'arif

Re: Forum Diskusi

by Risandi Koswara -
Risandi Koswara/1916041038

-Pengertian etis teologis adalah tindakan ataupun suatu nilai dan etika yang berlandaskan dengan apa yang diajarkan dalam agama, memandang norma kesusilaan dengan berdasarkan kepercayaan pada tuhan.
- sedangkan pengertian etis antroposentris yaitu suatu konsep dari etika lingkungan yang merupakan sebuah pandangan bahwa manusia adalah pusat dari semuanya, manusia adalah makhluk yang istimewa.

Mengapa pembangunan hendaknya dilaksanakan dengan berpedoman kepada etis teologis dan antropksentris? Itu semua karena dalam hakikatnya, suatu pembangunan mempunyai tujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan dari masyarakat, akan tetapi suatu pembangunan akan berdampak negatif jika pembangunan tersebut dilaksanakan tanpa adanya suatu pedoman, maka dari hal itu, kedua pedoman ini menjadi suatu acuan agar pemanfaatan dalam pembangunan dilakukan dwngan lebih baik tanpa merusak suatu apapun, karena pembangunan tersebut dilaksanakan berdasarkan etika-etika yang sudah berlaku di tengah masyarakat.
In reply to Syamsul Ma'arif

Re: Forum Diskusi

by Dandung Kasakean -
etis teologis adalah etika yang bertitik tolak dari presuposisi-presuposisi tentang Allah atau Yang Ilahi, serta memandang kesusilaan bersumber dari dalam kepercayaan terhadap Allah atau Yang Ilahi. sedangkan etis antroposentris adalah konsep utama di bidang etika lingkungan dan filsafat lingkungan, karena sering dianggap sebagai akar masalah yang tercipta akibat interaksi manusia dengan lingkungan. Mengapa pembangunan hendaknya dilaksanakan berpedoman dengan keduanya adalah dikarenakan dalam pembangunan diperlukan pelestarian lingkungan dan alam yang telah diberikan oleh tuhan sebagai tempat manusia tinggal.
In reply to Syamsul Ma'arif

Re: Forum Diskusi

by Nabila Nabila -
Nabila 1916041006

Etika teologis adalah etika yang mengajarkan hal-hal yang baik dan buruk berdasarkan ajaran-ajaran agama. Etika ini memandang semua perbuatan-perbuatan sebagai perbuatan-perbuatan yang mewujudkan kehendak Tuhan atau sesuai dengan perbuatan-perbuatan sebagai perwujudan cinta kasih kepada Tuhan.

Antroposentrisme merupakan teori etika lingkungan yang menempatkan manusia sebagai pusat dari alam. Konsep ini menghasilkan pola pikir manusia, bahwa dunia diciptakan hanya dan untuk melayani semua kebutuhan manusia.

Pembangunan dilaksanakan dengan berpedoman kepada keduanya karena etis teologis dan etis saling menghargai dalam mewujudkan sebuah pembangunan. kedua
menjadi keinginan untuk memilah dan memilih tindakan atau perbuatan
yang benar atau salah, baik dan buruk dan bertanggung jawab. Sehingga pembangunan dapat terwujud dan tepat sasaran guna mencapai kesejahteraan masyarakat.
In reply to Syamsul Ma'arif

Re: Forum Diskusi

by Nanda Qusyaery -
Nanda Qusyaer / 1916041044

1. Etika teologis adalah jenis etika yang berhubungan dengan agama juga kepercayaan suatu individu, tanpa adanya batasan pada suatu agama tertentu. Ada dua hal yang perlu ditekankan dalam etika teologis ini. Pertama, etika teologis tidak dibatasi oleh satu agama saja, hal itu karena mengingatnya banyaknya jumlah agama di dunia ini. Pada hakikatnya, setiap agama pastinya memiliki etika teologisnya masing-masing berbeda dan juga spesifik. Kedua, etika ini merupakan lingkupan dari etika umum yang sebagian besar individu telah menerapkan dan mengetahuinya. Etika umum ini condong luas dan banyak dengan bagian-bagian yang tak terbatas. Sehingga secara tak langsung, seorang individu memahami etika teologis dengan cara mengetahui dan memahami pula dari etika umum, dan sebaliknya.

2. Antroposentris adalah teori etika lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam, baik secara langsung atau tidak langung. 

Pembangunan hendaknya memperhatikan etis teologis dan antroposentrisme karena pembangunan ditujukan untuk memperbaiki tatanan hidup manusia sebagai masyarakat, pembangunan ini dilakukan secara menyeluruh tanpa memandang latar belakang kepercayaan serta tanpa menyinggung agama yang dianut oleh masing-masing individu. Sehingga pembangunan dapat terasa adil dan merata bagi masyarakat dalam mewujudkan kesejahteraan.
In reply to Syamsul Ma'arif

Re: Forum Diskusi

by Sinta Cempaka -
Sinta Cempaka / 1916041050

•Etis Teologis merupakan nilai, tindakan, etika yang berdasarkan apa yang diajarkan agama, memandang kesusilaan berdasarkan kepercayaan kepada Tuhan yang mahabEsa.
•Etis Antroposentris merupakan suatu etika atau nilai yang menganggap manusia sebagai pusat dari semuanya. Dan menganggap hanya manusialah yang dapat mengambil keputusan untuk kelangsungan kehidupan.

•Pembangunan hendaknya harus diimplementasikan dengan berpegang teguh dengan 2 etis diatas, karena dalam melakukan pembangunan, harus memperhitungan hal - hal yang berhubungan dengan alam, sehingga tidak ada kerusakan dalam proses pembangunan, karena sejatinya alam sudah diciptakan oleh tuhan sebelum manusia melakukan pembangunan apapun, dan juga agar generasi manusia selanjutnya tidak merasakan dampak buruk akibat pembangunan yang dilakukan saat ini.
In reply to Syamsul Ma'arif

Re: Forum Diskusi

by Fara dipa -
Faradipa/1916041024

- Etis teologis merupakan suatu etika yang mnucl dari adanya kepercayaan atau ajaran agama. Sedangkan
- etis Antroposentris merupakan etika yang bersumber pada manusia dan berhubungan dengan lingkungan, dimana manusia sebagai pusat alam semesta

Pembangunan sebaiknya dilakukan dengan berpedoman terhadap keduanya, etis teologis dan etis antroposentris karena untuk terciptanya keseimbangan antara etika yang berhubungan dengan Tuhan dan Makhluk hidup, karena kedua etis ini memiliki hubungan yang berhubungan untuk menjadikan dunia ini seimbang supaya tidak ada kerugian satu sama lain
In reply to Syamsul Ma'arif

Re: Forum Diskusi

by Topan Sanjaya Unila -
Topan Sanjaya/1916041046

Etika teologis adalah jenis etika yang berhubungan dengan agama juga kepercayaan suatu individu, tanpa adanya batasan pada suatu agama tertentu. Secara idiil, dimensi etika teologis memberikan bekal kepada manusia untuk berperilaku santun terhadap lingkungan untuk mencapai pembangunan berwawasan lingkungan. Sedangkan etis antroposentris merupakan cara memadang bahwa manusia sebagai pusat dari alam semesta dan hanya manusia yang mempunyai nilai, sementara alam dan segala isinya sekedar sebagai alat pemuas kepentingan dan kebutuhan hidup manusia. Pembangunan mesti berpedoman kepada keduanya agar menjaga keseimbangan antara etis teologis dan etis antroposentris, dengan demikian pembangunan akan menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dengan memperhatikan aspek lingkungan dengan mengedepankan kepentingan manusia tersebut.
In reply to Syamsul Ma'arif

Re: Forum Diskusi

by DIVA AYU WANDARI -
Nama : Diva Ayu Wandari
NPM : 1916041034

A. Etis teologis merupakan salah satu jenis etika yang memiliki kaitan erat dengan ajaran-ajaran agama terhadap Tuhan.

B. Etis antroposentris merupakan salah satu jenis etika yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam, baik secara langsung atau tidak langsung.

C. Alasan mengapa pembangunan hendaknya dilaksanakan dengan berpedoman kepada keduanya karena suatu pembangunan pada dasarnya merupakan proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat. Antara etis teologis dan etis antroposentrisme ini saling memiliki keterkaitan dalam pelaksanaan kegiatan di lingkup masayarakat maupun negara. Oleh karena itu, dengan berpedoman pada etis teologis dan etis antroposentris pembangunan yang dilaksanakan akan menjadi lebih maksimal.
In reply to Syamsul Ma'arif

Re: Forum Diskusi

by faradilla faradilla -
Faradilla/1916041032
Etis teologis merupakan dimensi etika yang bersandar pada nilai nilai ketuhanan dan agama dengan tidak terbatas pada satu agama tertentu. Ini karena etis teologis menganggap setiap agama melalui kitab suci nya tidak hanya berbicara tentang hal hal metapisis-eskatologis tapi juga membahas alam semesta beserta manusia dan makhluk lain sebagai penghuninya.
Etis antroposentris merupakan dimensi etika yang memandang manusia sebagai pusat alam semesta dan menganggap alam semesta sebagai alat untuk memenuhi kebutuhannya.
Pembangunan perlu berpedoman pada kedua dimensi ini mengingat nilai dari pembangunan tidak hanya bersifat materiil-ekonomi, tapi juga nilai nilai moral, keseimbangan, serta keberlanjutan. Maksudnya, dimensi etis teologis yang bersandar pada nilai nilai ketuhanan akan membawa orientasi pembangunan yang lebih berdaya karena turut membangun nilai nilai moral yang akhirnya membangun kesadaran dalam diri manusia untuk menciptakan dan mendukung pembangunan yang lebih baik. Begitupun dimensi etis antroposentis, dimensi ini akan membawa pembangunan ke arah yang seimbang dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Pandangan bahwa manusia sebagai pusat alam semesta pada dimensi ini akan membentuk orientasi manusia untuk menjaga lingkungannya mengingat hal tersebutlah yang akan terus menghidupi mereka. Orientasi ini yang akhirnya juga mendorong tujuan pembangunan yang berimplikasi negatif pada lingkungannya.