Diskusi

Forum Diskusi

Forum Diskusi

by Syamsul Ma'arif -
Number of replies: 12

Pembangunan hendaknya dilaksanakan dengan berpedoman pada etis teologis dan etis antroposentris. Jelaskan pengertian etis teologis dan etis antroposentris ! Jelaskan mengapa pembangunan hendaknya dilaksanakan dengan berpedoman kepada keduanya !

In reply to Syamsul Ma'arif

Re: Forum Diskusi

by Ayyas Alfath Sahisnu -
Ayyas Alfath Sahisnu/1946041015
Etis teologis merupakan pengaturan tentang standar nilai baik dan buruk yang berasal dari ajaran agama, sedangkam etis antroposentris yang berasal dari manusia. Pembangunan harus berpedoman kepada keduanya karena ketika negara mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan pembangunan, tidaklah boleh mengesampingkan nilai dan aturan tuhan bahkan untuk alasan apapun, justru di dalam ajaran agama terdapat pedoman-pedoman untuk melakukan segala hal termasuk pembangunan, mengapa demikian? Karena pertama, kita merupakan negara pancasila yang poin 1 memuat tentang keyakinan sehingga masyarakatnya harus memiliki keyakinan. Kedua, bagi orang beragama, jika melakukan kegiatan diluar kehendak perintah agama dan mengesampingkannya merupakan dosa. Ketiga, karena agama bisa memperkuat hegemoni masyarakat, pembangunan berlandaskan agama bisa dikatakan sebagai doktrin sehingga bisa meningkatkan rasa kecintaan terhadap tanah air. Demikian juga dengan antroposentris, karena poin utama pembangunan adalah dari manusia, untuk perbaikan manusia, sehingga tidak mungkin mengabaikan nilai-nilai antroposentris
In reply to Syamsul Ma'arif

Re: Forum Diskusi

by Amalia Indah Rizki -
Nama : Amalia Indah Rizki
NPM : 1946041012

1. Etis teologis yaitu perbuatan atau nilai-nilai etika yang berpusat pada nilai ketuhanan atau agama. Etis teologis memandang suatu objek tingkah laku manusia dengan berpedoman pada baik atau buruk perbuatan yang sesuai dengan anjuran agama.

2. Etis Antroposentris yaitu nilai-nilai etika yang bersumber pada manusia yang berhubungan dengan lingkungan atau alam semesta. Kepentingan manusia di dunia dapat menentukan perilakunya dalam membuat kepurusan yang berhubungan dengan alam baik secara langsung maupun tidak langsung. 

Keduanya memiliki hubungan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembangunan. Selain itu, keduanya juga menjadi pedoman untuk menentukan tindakan-tindakan yang tepat dalam pembangunan sehingga tercapai pembangunan yang didasarkan pada nilai ketuhanan dan interaksi manusia dengan lingkungannya secara baik.
In reply to Syamsul Ma'arif

Re: Forum Diskusi

by Nicholas Hansori -
Nicholas Hansori/1946041001/Paralel

Etis teologis adalah sebuah etika yang bertolak dari praanggapan-praanggapan tentang Tuhan. Sehingga, secara singkat dapat dikatakan bahwa etis teologis adalah sebuah etika yang didasarkan atas unsur-unsur agama, sedangkan etis antroposentris yakni sebuah konsep dari etika lingkungan yang merupakan sebuah pandangan bahwa manusia sebagai pusat dari semuanya. Pembangunan hendaknya diimplementasikan dengan berpedoman kepada etis teologis dan etis antroposentris karena keduanya saling melengkapi.
In reply to Syamsul Ma'arif

Re: Forum Diskusi

by Aditiya Irawansyah -
Aditiya Irawansyah/1946041010

Etika teologis adalah etika yang bertitik tolak dari presuposisi-presuposisi tentang Allah atau Yang Ilahi, serta memandang kesusilaan bersumber dari dalam kepercayaan terhadap Allah atau Yang Ilahi.
Etika Antroposentris ini adalah sebuah konsep dari etika lingkungan yang merupakan sebuah pandangan bahwa manusia sebagai pusat dari semuanya. Dimana keberadaan manusia dan seluruh entitas kehidupan dalam memenuhi kebutuhannya selalu bersinggungan dengan lingkungan hidup.
Dalam melakukan pembangunan etika teologis dan antroposentris sangat di perlukan kearena kedua etika saling melengkapi satu sama lain
In reply to Syamsul Ma'arif

Re: Forum Diskusi

by Olivia Putri Taryssa -
Nama: Olivia Putri Taryssa
Npm: 1946041008

Etis teologis (nilai-nilai ilahiah) yaitu penilaian tentang sifat hakikat suatu tindakan yang diyakini nilai kebenarannya.

Etis antroposentris (nilai-nilai insaniah) adalah suatu etika lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat alam semesta dan hanya manusia saja yang memiliki hak untuk memanfaatkan dan menggunakan alam demi kepentingan dan kebutuhan hidupnya.

Pembangunan harus menggunakan teologi etis dan antroposentrisme, karena pada hakikatnya pembangunan adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Tetapi jika berkembang tanpa pedoman apa pun, itu akan memiliki hasil negatif. Oleh karena itu, penggunaan kedua pedoman ini untuk pengembangan dan pemanfaatan yang lebih baik tanpa merugikan salah satunya, baik alam maupun manusia, karena didasarkan pada etika yang berlaku di masyarakat sehingga manusia dapat memanfaatkan alam untuk pembangunan tanpa merusaknya.
In reply to Syamsul Ma'arif

Re: Forum Diskusi

by Dinda Anggun Tasya -
Nama : Dinda Anggun Tasya
NPM : 194604103

- Etis teologis adalah sebuah etika yang bertolak dari ajaran agama, dan dapat dikatakan bahwa etika teologis adalah sebuah etika yang didasarkan atas unsur-unsur agama didalamnya
- Etis Antroposentris adalah sebuah konsep dari etika lingkungan yang merupakan sebuah pandangan yang menyatakan bahwa manusia sebagai pusat yang mecakup seluruhnya, dan manusia hanya berfokus untuk memenuhi kebutuhannya yang bersinggungan dengan lingkungan hidup.
- Pembangunan dilaksanakan bedasarkan etis teologi dan antroposentrisme dengan tujuan pembangunan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya hambatan dan tidak merugikan salah satu pihak
In reply to Syamsul Ma'arif

Re: Forum Diskusi

by fazar satura -
Muhammad Fazar Satura / 1946041020

- Etis Teologis adalah suatu nilai, tindakan atau etika yang berdasarkan apa yang diajarkan agama, memandang kesusilaan berdasarkan kepercayaan kepada tuhan.
- Etis Antroposentris adalah sebuah konsep dari etika lingkungan yang merupakan sebuah pandangan bahwa manusia sebagai pusat dari semuanya. Manusia menganggap bahwa manusia adalah makhluk yang paling istimewa. Semua makhluk hidup bergantung pada lingkungan sekitarnya yaitu alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari

Pembangunan perlu berpedoman pada tis teologi dan etis antroposentri agar dalam pelaksanaanya tercipta sebuah keseimbangan. Dalam pembangunan kita harus berpedoman terhadap nilai ketuhanan yang ada dan memperhatikan sumberdaya serta lingkungan agar tujuan dari sebuah pembangunan dapat tersalurkan dengan tepat sasaran.
In reply to Syamsul Ma'arif

Re: Forum Diskusi

by Agustina Fajriah -
Agustina Fajriah/1946041019

etis teologis merupakan etika yang berhubungan dengan agama juga kepercayaan suatu individu, tanpa adanya batasan pada suatu agama tertentu, baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan atau akibat suatu tindakan.Sedangkan Etika keutamaan adalah mengutamakan pengembangan karakter moral pada diri setiap orang. Antroposenteris memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. mengapa pembangunan hendaknya dilaksanakan pedoman keduanya karena Pembangunan suatu negara akan dipengaruhi oleh paradigma pembangunannya, dialektika pembangunan yang dalam konteks filsafat hukum sangat sedikit sekali, aliran dalam filsafat hukum hampir semua beorientasi pada manusia atau antroposentrisme dan etis teologis, dimana aliran hukum yang ada hanya berpusat terhadap manusia sebagai subjek dalam kehidupan.
In reply to Syamsul Ma'arif

Re: Forum Diskusi

by Sherly Marlina -
Sherly Marlina / 1946041007

Etis teologis merupakan etika yang berhubungan dengan agama dan juga kepercayaan suatu individu, tanpa adanya batasan pada suatu agama tertentu

Etis antroposentris merupakan suatu konsep dan etika lingkungan yang merupakan sebuah pandangan bahwa manusia sebagai pusat dari semuanya. Dimana keberadaan manusia dan seluruh entitas kehidupan dalam memenuhi kebutuhan selalu bersinggung dengan lingkungan hidup.

Pembangun hendaknya dilaksanakan dengan berpedoman dengan keduanya dikarenakan mereka saling melengkapi satu sama lain sehingga memberikan dampak yang sangat baik serta memberikan manfaat bagi pembangunan tersebut.
In reply to Syamsul Ma'arif

Re: Forum Diskusi

by Anada Syofira -
Anada Syofira/ 1946041005

Etis Teologi adalah etika yang bersumber pada agama atau nilai-nilai luhur yang menunjukkan bagaimana alam sebenarnya diciptakan dan bagaimana kedudukan dan fungsi manusia serta interaksi yang selayaknya terjalin antara alam dan manusia.lalu etis Antroposentrisme, memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Artinya bahwa nilai-nilai tersebut berasal dari manusia.
karena dengan pembangunan yang dilaksanakan dengan berpedoman pada etis teologi dan etis antroposentris karena untuk menciptakan keseimbangan antara nilai ketuhanan dan nilai yang berasal dari manusia dalam mewujudkan pembangunan, hal ini dikarenakan dua hal ini memiliki keterkaitan yang sangat jelas.
In reply to Syamsul Ma'arif

Re: Forum Diskusi

by Muhammad Zaidan Fasya Fasya -
Nama : M.Zaidan Fasya
NPM : 1946041011



adalah etika yang bertitik tolak dari presuposisi-presuposisi tentang Allah atau Yang Ilahi, serta memandang kesusilaan bersumber dari dalam kepercayaan terhadap Allah atau Yang Ilahi.
Etika Antroposentris ini adalah sebuah konsep dari etika lingkungan yang merupakan sebuah pandangan bahwa manusia sebagai pusat dari semuanya. Dimana keberadaan manusia dan seluruh entitas kehidupan dalam memenuhi kebutuhannya selalu bersinggungan dengan lingkungan hidup.
Dalam melakukan pembangunan etika teologis dan antroposentris sangat di perlukan kearena kedua etika saling melengkapi satu sama lain
In reply to Syamsul Ma'arif

Re: Forum Diskusi

by Kezia Rany Simulina Ginting -
Kezia Rany S./1946041003
Etis teologis lebih mengarahkan pandangan etika kepada Tuhan atau dengan kata lain dalam pandangan agama yang berpatokan dengan kitab suci. Sedangkan, etis antroposentris merupakan konsep pandangan etika kepada peraturan-peraturan yang dibuat oleh manusia sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan banyak orang.
Keduanya ini sangat penting dalam terbentuknya suatu pembangunan. Yang dimana dalam pembangunan diperlukannya aspek ketuhanann dan kemanusiaan agar dapat menjadi pedoman terkait pembangunan yang ada dan dapat diikuti oleh seluruh masyarakat.