Perkembangan Pedesaan Pasca Nasionalisasi Perusahaan Asing

Diskusi

Diskusi

by Yusuf Perdana -
Number of replies: 22

MEnurut anda hal apa yang dirasakan masyarakat pedesaan atas nasionalisasi perusahaan asing !

In reply to Yusuf Perdana

Re: Diskusi

by IRMA MEIYANTI -
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sebelumnya izin untuk memperkenalkan diri
Nama: Irma Meiyanti
NPM: 2013033010

Izin menjawab pertanyaan yang telah diberikan, terkait apa yang dirasakan masyarakat pedesaan atas nasionalisasi perusahaan asing!

Menurut saya, perasaan masyarakat pedesaan pada waktu itu akibat dari adanya nasionalisasi perusahaan asing tersebut, mungkin terdapat kelegaan tersendiri yang dirasakan oleh masyarakat, selain itu juga terdapat rasa senang dalam diri masyarakat karena setelah perjuangan-perjuangan yang telah mereka lakukan demi disegerakannya nasionalisasi tersebut dan pada akhirnya dapat terwujud. Selain itu juga, dengan adanya nasionalisasi tersebut, mengakibatkan kehidupan masyarakat mengalami suatu kemajuan yang diakibatkan oleh banyaknya lapangan pekerjaan setelah ditinggalkan oleh para pegawai Belanda sehingga masyarakat dapat merasakan kebahagiaan pada waktu itu, meskipun mereka harus melalui berbagai proses yang bisa dikatakan tidaklah sebentar.

Sekian pendapat dari saya, mohon maaf apabila terdapat kesalahan. Terima kasih, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
In reply to Yusuf Perdana

Re: Diskusi

by R. Lory Berliana Hardini -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : R. Lory Berliana Hardini
NPM : 2013033023

Izin menjawab pertanyaan bapak terkait hal yang dirasakan masyarakat pedesaan atas nasionalisasi perusahaan asing!

Yang dirasakan masyarakat saat terjadinya Nasionalisasi perusahaan asing keadaan ekonomi masyarakat yang menjadi lebih baik dimana sebelum adanya nasionalisasi perusahaan asing ekonomi masyarakat bahkan Indonesia mengalami krisis karena banyaknya perusahaan asing yang mengeruk keuntungan tapi tidak membawa banyak dampak kepada masyarakat.

Di lain sisi terjadi perkembangan keadaan dibidang sosialnya. Dimana saat peningkatan ekonomi pada nasionalisasi perusahaan asing maka Pemerintah mulai melakukan kebijakan pada bidang sosial baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan hak-hak asasi manusia untuk rakyat kurang mampu dan yg lainnya.

Sekian jawaban dari saya, jika terdapat kesalahan mohon maaf.
terima kasih, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
In reply to Yusuf Perdana

Re: Diskusi

by Asatullaini . -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Asatullaini
NPM : 2013033060
Izin menanggapi forum diskusi pertemuan 12, mengenai hal yang dirasakan masyarakat pedesaan atas nasionalisasi perusahaan asing.
Menurut pendapat saya, dengan adanya nasionalisasi perusahaan asing akan sedikit menjamin perekonomian masyarakat pedesaan yang bekerja pada perusahaan tersebut, karena kepemilikannya sudah ada di bawah pemerintah Indonesia, jika pemilik modal utama adalah pemodal asing dan di kemudian hari pemodal asing tersebut menarik kembali seluruh modal dan keuntungan yang diperolehnya ke negara asal. Akan berdampak pada perekonomian nasional, yang mana juga akan berdampak pada masyarakat pedesaan yang berkerja pada perusahaan tersebut. Selain itu dengan adanya nasionalisasi perusahaan akan memutus ketergantungan perekonomian masyarakat Indonesia dengan perekonomian negara pemodal asing. Dan dengan adanya nasionalisasi perusahaan asing ini, membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang ada di pedesaan, sehingga perekonomian masyarakat di pedesaan menjadi lebih maju.
Sekian pendapat dari saya, apabila terdapat kesalahan saya meminta maaf, terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
In reply to Yusuf Perdana

Re: Diskusi

by SYIFA FARAH RIFAINI -
Assalamualaikum wr.wb
Nama: Syifa Farah Rifaini
NPM: 2013033020
Izin menjawab pertanyaan yang telah bapak berikan yaitu hal apa yang dirasakan masyarakat pedesaan atas nasionalisasi perusahaan asing !

Adanya nasionalisasi perusahaan asing memberikan beberapa dampak yang dirasakan oleh rakyat pedesaan, salah satu tindakan nasionalisasi berpengaruh di kalangan masyarakat yaitu pada bidang ekomi, sosial dan politik. Di bidang politik yang mana terjadinya gejolak di kalangan pemimpin Indonesia. lalu dalam bidang ekonomi, karena pelaksanaan nasionalisasi belum dipersiapkan dengan matang sehingga memunculkan beberapa permasalahan seperti kemerosotan produksi dan kurangnya tenaga-tenaga ahli. Namun demikian melalui nasionalisasi ini, terjadi perubahan tatanan ekonomi secara mendasar dan peran pemerintah untuk mengendalikan sektor ekonomi semakin besar. Selanjutnya dalam bidang sosial terjadi pula perubahan-perubahan sosial dalam masyarakat akibat tindakan nasionalisasi. Sebagian besar masyarakat Indonesia yang sebelumnya hanya menduduki posisi-posisi rendah dalam bidang-bidang pekerjaan pada perusahaan-perusahaan asing itu mulai berubah kedudukannya. Tenaga-tenaga Belanda yang menduduki posisi penting digantikan oleh tenaga-tenaga dari Indonesia.

Sehingga dapat disimpulkan, bahwa adanya nasionalisasi perusahaan asing sangat mempengaruhi sektor ekonomi yang di dukung oleh bidang sosial untuk mengarah ke arah yang lebih maju.

Sekian pendapat dari saya, mohon maaf apabila terdapat kesalahan. Terima Kasih
wassalamualaikum wr.wb
In reply to Yusuf Perdana

Re: Diskusi

by Okta Darma Putra -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
Izin memperkenalkan diri
Nama : Okta Darma Putra
Npm : 2013033034

Izin menjawab pertanyaan yang bapak berikan, mengenai hal yang dirasakan masyarakat pedesaan atas nasional perusahaan asing.

proses ini menuai pro kontra di kalangan masyarakat dimana prosesn ini dianggap
sebagai proses yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi nasional dan memberi keuntungan politis bagi kaum komunis. Ada tiga hal yang mendasari lahirnya pandangan tersebut. Pertama, proses pengambilalihan adalah gambaran kegagalan kalangan elit nasional untuk menangkap gejala yang hidup di kalangan massa rakyat yang telah melibatkan diri dalam arus revolusi kemerdekaan. Kedua, orientasi pembangunan dari kalangan elit yang tidak mengarah pada pelibatan massa rakyat dalam proses pembangunan nasional. Ketiga, ketika proses nasionalisasi yang diimplementasikan dalam bentuk aksi ambil alih pada tahun 1957, persepsi yang berkembang pada elit pemerintah adalah bahwa tanah perkebunan adalah tanah negara dan menganggap bahwa semua perilaku yang menyertai dapat dilanjutkan.

Sekia pendapat dari saya, maaf apabila ada kesalahan
Saya akhiri
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh
In reply to Yusuf Perdana

Re: Diskusi

by Faiza Nur rohmah -
Assamulaiakum Warahlamullahi Wabarakatuh
Nama: Faiza Nur Rohmah
NPM: 2013033030

Izin menjawab pertanyaan tentang pendapat mengenai hal yang dirasakan masyarakat pedesaan atas nasionalisasi perusahaan asing,
menurut saya, adanya nasoinalisaasi perusahaan asing memberikan dampak bagi masyarakat pedesaan yaitu masyarakat pedesaan merasakan keringanan dan dapat bernapas lega. Hal tersebut dikarenakan adanya nasionalisasi perusahaan asing membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga membuat pendapat perseorangan berkembang dan dapat memenuhi kebutuhan setiap individu. Hal inilah yang merupakan hasil dari proses atau perjalanan rakyat yang dilakukan untuk meningkatkan pendapatan atau mencapai kebebasan.

Sekian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf apabila terdapat kesalahan
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
In reply to Yusuf Perdana

Re: Diskusi

by Annisa Anggun Pelangi -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh, selamat pagi bapak.

Izin memperkenalkan diri,
Nama : Annisa Anggun Pelangi
Npm. : 2013033002

Izin berpendapat bapak, terkait hal apa yang dirasakan masyarakat pedesaan atas nasionalisasi perusahaan asing.

proses Nasionalisasi perusahaan Asing menuai pro kontra di kalangan masyarakat dimana proses ini dianggap sebagai proses yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi nasional dan memberi keuntungan politis bagi kaum komunis.
Ada tiga hal yang mendasari lahirnya pandangan tersebut,yakni :
~Pertama, proses pengambilalihan adalah gambaran kegagalan kalangan elit nasional untuk menangkap gejala yang hidup di kalangan massa rakyat yang telah melibatkan diri dalam arus revolusi kemerdekaan.
~Kedua, orientasi pembangunan dari kalangan elit yang tidak mengarah pada pelibatan massa rakyat dalam proses pembangunan nasional.
~Ketiga, ketika proses nasionalisasi yang diimplementasikan dalam bentuk aksi ambil alih pada tahun 1957, persepsi yang berkembang pada elit pemerintah adalah bahwa tanah perkebunan adalah tanah negara dan menganggap bahwa semua perilaku yang menyertai dapat dilanjutkan.

Sekian trimakasi, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh.
In reply to Yusuf Perdana

Re: Diskusi

by Zahrotun Nufus -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Nama: Zahrotun Nufus
Npm: 2013033054

Setelah diberlakukannya nasionalisasi secara serentak pada perusahaan-perusahaan Belanda, secara umum terjadi penurunan pada produksi ekspor. Penurunan ini terjadi karena kesukaran yang muncul sehubungan dengan berkurangnya tenaga ahli, alat-alat produksi, dan transportasi. Artinya terjadi kemunduran pengelolaan dan ketrampilan teknis dalam perusahaan perkebunan setelah dikelola oleh pemerintah Indonesia. Namun demikian, sedikit demi sedikit hal ini dapat diatasi, sehingga produksi perkebunan dapat ditingkatkan lagi meskipun tidak pernah lagi mencapai tingkat sebelum perang. Di lain pihak, dengan pengambilalihan perkebunan Belanda pada tahun 1957-1958, masyarakat Indonesia khususnya yang bertempat di pedesaan menguasai aset yang besar dan melalui devisa penjualannya negara memperoleh pendapatan yang besar. Perusahaan-perusahaan dalam bidang perkebunan, pertanian, perdagangan, dan industri merupakan perusahaan-perusahaan Belanda terpenting sangatlah dinasionalisasi dan sangat berperan dalam perekonomian masyarakat Indonesia.

Tindakan nasionalisasi juga memiliki pengaruh dalam bidang sosial, yaitu perubahan status yang melekat pada para pekerja. Sebagai contoh adalah pada pekerja pabrik gula. Pada masa kepemimpinan pengusaha Belanda, pekerja memiliki dua tingkatan yaitu pegawai dan buruh. Status pegawai dan buruh memiliki perbedaan yang cukup besar. Pegawai adalah pekerja yang berada di kantor dan kebanyakan merupakan orang-orang Belanda, sedangkan buruh merupakan pekerja asli pribumi yang umumnya bekerja di dalam lingkungan pabrik gula. Buruh
berasal dari masyarakat pribumi yang biasanya dibutuhkan pada musim giling. Setelah nasionalisasi status pekerja di Pabrik Gula berubah. Pekerja dibedakan menjadi dua golongan besar, yaitu karyawan satu dan karyawan dua. Karyawan satu adalah para pimpinan yang biasa disebut staff, sedangkan karyawan dua adalah mereka yang bekerja di lingkungan produksi. Para pekerja pribumi pada awalnya merupakan pekerja-pekerja yang berasal dari tingkat bawah. Setelah adanya nasionalisasi mereka kemudian turut menjalankan laju pabrik dengan menjadi bagian dari manajemen pabrik, termasuk sebagai pimpinannya.

Sekian, mohon maaf apabila terdapat kesalahan pak. Terima kasih banyak, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
In reply to Yusuf Perdana

Re: Diskusi

by Rizkia Umi Hasanah -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, izin memperkenalkan diri
Nama : Rizkia Umi Hasanah
NPM : 2013033012

Izin menjawab pertanyaan yang bapak berikan, jawaban saya dapatkan dari :
Prawesti, Widiyah Ditha. 2013. Nasionalisasi Pabrik Gula Watoetoelis Tahun 1958. AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah. Volume 1, No. 3, hlm. 413

Dalam jurnal tersebut dijelaskan bahwa, karena adanya nasionalisasi perusahaan asing berpengaruh terhadap Pabrik Gula Watoetoelis Sidoarjo. dimana terdapat perubahan dalam sistem manajemen, yaitu struktur organisasi dan Sistem kepemimpinan dalam perusahaan perkebunan mengalami perubahan yang jauh berbeda dengan struktur organisasi dan sistem kepemimpinan ketika masih dikuasai atau dipimpin oleh Belanda. Pada masa kedudukan Belanda mereka lebih memilih para kalangan ningrat untuk dijadikan pejabat-pejabat administratif, hal tersebut dilakukan karena diketahui apabila pemengang administratif adalah para kalangan ningrat hasilnya akan lebih memuaskan. Namun ketika pabrik ini dinasionalisasi struktur organisasi ini dihilangkan dengan tujuan tidak terjadi kesenjangan sosial yang mencolok. Pemimpin Pabrik gula Watoetoelis setelah dinasionalisasi dipimpin oleh Direksi, dalam pelaksanaan tugas- tugas Direksi telah dilaksanakan oleh seorang kuasa Direksi yang dibantu dengan tiga orang pembantu kuasa Direksi yang bertanggung jawab kepada Direksi dan para pembantu kuasa Direksi bertanggung jawab kepada kuasa Direksi. Sejak perkebunan dan pabrik-pabrik dinasionalisasikan, pengusahaan perkebunan dilakukan dengan cara sistem sewa.

Selanjutnya, setelah adanya nasionalisasi terdapat dampak positif yang dapat dirasakan oleh masyarakat, yaitu tentang kesejahteraan para kaum buruh, yang pada masa pranasionalisasi kesejahteraan kaum buruh dan rakyak kecil sangat terabaikan, akan tetapi setela nasionalisasi perusahaan Belanda kesejahteraan kaum buruh dan rakyat kecil secara tidak langsung dan perlahan-lahan menunjukkan adanya suatu peningkatan terhadap penghasilannya. Secara otomatis hal tersebut menunjukkan bahwa perekonomian kaum buruh beranjak ke arah yang lebih baik yaitu dari perekonomian yang buruk menjadi perekonomian yang stabil. Perekonomian yang stabil ini berdasarkan sistem gaji yang diterapkan pemerintah untuk para petani dan para pekerja, sistem yang diterapkan oleh Menteri Pertanian dan Agraria setelah nasionalisasi adalah sistem bagi hasil.       

Sekian dari saya, mohon maaf bila terdapat kesalahan.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
In reply to Yusuf Perdana

Re: Diskusi

by Yanah Dewi Lestari -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Nama: Yanah Dewi Lestari
NPM: 2013033032
Izin menjawab terkait dengan pertanyaan yang telah bapak berikan mengenai hal apa yang dirasakan masyarakat pedesaan atas nasionalisasi perusahaan asing.

Adanya nasionalisasi perusahaan asing berdampak pada berbagai aspek kehidupan masyarakat pedesaan. Dalam aspek politik pelaksanaan nasionalisasi perusahaan asing menimbulkan gejolak dan pertentangan di kalangan pemimpin-pemimpin nasional maupun daerah. Adanya pertentangan ini ini dikarenakan para pemimpin berpikir bahwa kondisi Indonesia pada saat itu belum cukup kuat untuk membangun perekonomian jika harus mengambilalih perusahaan milik orang-orang Belanda. Dalam bidang ekonomi, pemberlakuan nasionalisasi perusahaan asing berpengaruh secara langsung pada sektor perekonomian. Setelah dilakukannya nasionalisasi, pabrik-pabrik yang tadinya dikelola secara terpisah akhirnya digabung menjadi satu manajemen di bawah PPN Baru (Perusahaan Perkebunan Negara Baru). Pada masa ini perekonomian Indonesia secara keseluruhan dapat dikatakan mengalami kemunduran. indikator kemerosotan ekonomi dapat dilihat dari adanya inflasi yang cukup tinggi pada awal tahun 1960. Terjadi penurunan nilai uang karena jumlah uang yang beredar di masyarakat tidak terkendali. Selanjutnya pada bidang sosial, dampak dari adanya nasionalisasi perusahaan asing yaitu perubahan status yang melekat pada para pekerja. Setelah nasionalisasi tersebut dilakukan, status pekerja di pabrik gula berubah. Pekerja dibedakan menjadi dua golongan besar, yaitu karyawan satu dan karyawan dua. Karyawan 1 adalah para pimpinan yang biasa disebut staff, sedangkan karyawan 2 adalah mereka yang bekerja di lingkungan produksi. Para pekerja pribumi pada awalnya merupakan pekerja pekerja yang berasal dari tingkat bawah. Namun setelah adanya nasionalisasi, mereka kemudian turut menjalankan laju pabrik dengan menjadi bagian dari manajemen pabrik termasuk sebagai pimpinannya.

Sekian, terima kasih banyak.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh.
In reply to Yusuf Perdana

Re: Diskusi

by yulia khoirunnisa -
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Izin memperkenalkan diri
Nama: Yulia Khoirunnisa
NPM: 2013033014
Izin menjawab pertanyaan yang telah bapak berikan yakni
Menurut anda hal apa yang dirasakan masyarakat pedesaan atas nasionalisasi perusahaan asing !

Menurut saya dengan terjadinya nasionalisasi perusahaan asing yang dirasakan oleh masyarat pedesaan ialah banyak terjadi konflik sebagaimana proses nasionalisasi perusahaan di Jawa Timur dimulai pada tanggal 10 Desember 1958 mengakibatkan wilayah perkebunan sering terjadi konflik antara massa rakyat, baik petani maupun buruh perusahaan dengan pihak perusahaan perkebunan.
Berbagai macam tindak kekerasan juga berlangsung, misalnya berupa perusakan berbagai asset perkebunan. Pembakaran gudang-gudang tembakau milik perusahaan perkebunan oleh massa rakyat tani turut mewarnai awal proses nasionalisasi di Jawa Timur.

Demikian bapak, terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
In reply to Yusuf Perdana

Re: Diskusi

by Putri Dalila Shabrina -
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Izin memperkenalkan diri,
Nama : Putri Dalila Shabrina
NPM : 2013033008

Menurut saya yang dirasakan masyarakat pedesaan saat nasionalisasi adalah memiliki pengaruh dalam bidang sosial, yaitu perubahan status yang melekat pada para pekerja. Sebagai contoh adalah pada pekerja pabrik gula. Dalam bidang ekonomi, turun nya perekonomian dan tidak laku nya hasil perkebunan maupun pertanian masyarakat. Karena pada saat itu terjadi penurunan pada produksi ekspor akibat kekurangan tenaga ahli, alat produksi, dan transportasi.
Pedesaan pasca nasionalisasi perusahaan asing yaitu di wilayah Jawa Timur misalnya muncul ketidakstabilan politik di dalam negeri sehingga menyebabkan ketegangan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Dilain sisi sejak tahun 1967 tingkat konsumsi gula di dalam negeri meningkat, dengan ada pemberontakan yang dilakukan oleh pemerintah daerah ditakutkan akan menggangu hasil produksi. (Prawesti, 2013: 414).

Sekian jawaban dari saya, mohon maaf apabila terdapat kesalahan.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
In reply to Yusuf Perdana

Re: Diskusi

by Faiza Nur rohmah -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Nama: Faiza Nur Rohmah
NPM: 2013033030

Izin menjawab terkait yang dirasakan masyarakat atas nasionalisasi perusahaan asing

Adanya nasionalisasi perusahaan asing menimbulkan pro dan kontra serta adanya konflik yang terjadi di masyarakat. Selain itu, masyarakat mengalami keterpurukan akibat adanya penurunan dalam produksi yang dilakukan baik dalam perkebunan maupun pertanian. hal tersebut mengakibatkan pendapatan menurun serta mengalami kekacauan yang terjadi di desa.

Sekian, mohon maaf apabila terdapat kesalahan
Terima kasih, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
In reply to Yusuf Perdana

Re: Diskusi

by Teguh Yuhono -
assalamualaikum wr wb
ijin memperkenalkan diri
nama:Teguh Yuhono
Npm:20130330465
ijin berpendapat sedikit mengenai pertanyaan yang bapak sampaikan jadi Menurut saya yang dirasakan masyarakat pedesaan saat nasionalisasi adalah memiliki pengaruh dalam bidang sosial, yaitu perubahan status yang melekat pada para pekerja. Sebagai contoh adalah pada pekerja pabrik gula. Dalam bidang ekonomi, turun nya perekonomian dan tidak laku nya hasil perkebunan maupun pertanian masyarakat. Karena pada saat itu terjadi penurunan pada produksi ekspor akibat kekurangan tenaga ahli, alat produksi, dan transportasi.Adanya nasionalisasi perusahaan asing menimbulkan pro dan kontra serta adanya konflik yang terjadi di masyarakat
terimakasih
wassalamualaikum wr wb
In reply to Yusuf Perdana

Re: Diskusi

by Amanda Aulia Anissa -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Nama : Amanda Aulia Anissa
Kelas : 2013033006


Pengaruh adanya nasionalisasi perusahaan asing mampu memberikan dampak dalam kehidupan masyrakat semisal
bidang ekomi, sosial dan politik.
- Di bidang politik yang mana terjadinya gejolak di kalangan pemimpin Indonesia.
- Dibidang ekonomi, memunculkan beberapa permasalahan seperti kemerosotan produksi dan kurangnya tenaga-tenaga ahli.
- Dibidang sosial terjadi pula perubahan-perubahan sosial dalam masyarakat akibat tindakan nasionalisasi. Sebagian besar masyarakat Indonesia yang sebelumnya hanya menduduki posisi-posisi rendah dalam bidang-bidang pekerjaan pada perusahaan-perusahaan asing itu mulai berubah kedudukannya.



Sekian jawaban dari saya,terimakasih


Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
In reply to Yusuf Perdana

Re: Diskusi

by Amanda Aulia Anissa -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Nama : Amanda Aulia Anissa
Kelas : 2013033006


Pengaruh adanya nasionalisasi perusahaan asing mampu memberikan dampak dalam kehidupan masyrakat semisal
bidang ekomi, sosial dan politik.
- Di bidang politik yang mana terjadinya gejolak di kalangan pemimpin Indonesia.
- Dibidang ekonomi, memunculkan beberapa permasalahan seperti kemerosotan produksi dan kurangnya tenaga-tenaga ahli.
- Dibidang sosial terjadi pula perubahan-perubahan sosial dalam masyarakat akibat tindakan nasionalisasi. Sebagian besar masyarakat Indonesia yang sebelumnya hanya menduduki posisi-posisi rendah dalam bidang-bidang pekerjaan pada perusahaan-perusahaan asing itu mulai berubah kedudukannya.



Sekian jawaban dari saya,terimakasih


Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
In reply to Yusuf Perdana

Re: Diskusi

by Amaliya A. Rachman -
Assalamualaikum wr. wb
Izin memperkenalkan diri nama saya Amalliya dengan NPM 2013033042

Ingin menjawab, dengan adanya nasionalisasi perusahaan asing akan sedikit menjamin perekonomian masyarakat pedesaan yang bekerja pada perusahaan tersebut, karena kepemilikannya sudah ada di bawah pemerintah Indonesia, jika pemilik modal utama adalah pemodal asing dan di kemudian hari pemodal asing tersebut menarik kembali seluruh modal dan keuntungan yang diperolehnya ke negara asal. Akan berdampak pada perekonomian nasional, yang mana juga akan berdampak pada masyarakat pedesaan yang berkerja pada perusahaan tersebut. Selain itu dengan adanya nasionalisasi perusahaan akan memutus ketergantungan perekonomian masyarakat Indonesia dengan perekonomian negara pemodal asing. Dan dengan adanya nasionalisasi perusahaan asing ini, membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang ada di pedesaan, sehingga perekonomian masyarakat di pedesaan menjadi lebih maju.
In reply to Yusuf Perdana

Re: Diskusi

by Muhamad Ridho Anjar Munajat -
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sebelumnya izin untuk memperkenalkan diri
Nama: 2013033028
NPM: 2013033028

Diberlakukannya nasionalisasi berpengaruh secara langsung pada sektor perekonomian.
Perusahaan-perusahaan yang diambil alih merupakan perusahaan-perusahaan besar yang memegang kendali penting dalam perekonomian Indonesia. Sejalan dengan proses nasionalisasi sistem pemerintahan di Indonesia
mengalami babak baru, yaitu sistem presidensiil. Pada masa ini perekonomian Indonesia secara
keseluruhan dapat dikatakan mengalami kemunduran.25 Indikator kemerosotan ekonomi dapat
dilihat dari adanya inflasi yang cukup tinggi pada awal tahun 1960. Terjadi penurunan nilai uang
karena jumlah uang yang beredar di masyarakat tidak terkendali.

Tindakan nasionalisasi juga memiliki pengaruh dalam bidang sosial, yaitu perubahan status yang melekat pada para pekerja. Sebagai contoh adalah pada pekerja pabrik gula. Pada masa kepemimpinan pengusaha Belanda, pekerja memiliki dua tingkatan yaitu pegawai dan buruh. Status pegawai dan buruh memiliki perbedaan yang cukup besar. Pegawai adalah pekerja yang berada di kantor dan kebanyakan merupakan orang-orang Belanda, sedangkan buruh merupakan pekerja asli pribumi yang umumnya bekerja di dalam lingkungan pabrik gula. Buruh berasal dari masyarakat pribumi yang biasanya dibutuhkan pada musim giling. Setelah nasionalisasi status pekerja di Pabrik Gula berubah. Pekerja dibedakan menjadi dua golongan besar, yaitu karyawan satu dan karyawan dua. Karyawan satu adalah para pimpinan yang biasa disebut staff, sedangkan karyawan dua adalah mereka yang bekerja di lingkungan produksi.Para pekerja pribumi pada awalnya merupakan pekerja-pekerja yang berasal dari tingkat bawah. Setelah adanya nasionalisasi mereka kemudian turut menjalankan laju pabrik dengan menjadi bagian dari manajemen pabrik, termasuk sebagai pimpinannya.

Terima kasih, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
In reply to Yusuf Perdana

Re: Diskusi

by Selvani Zhafirah -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama: Selvani Zhafirah
Npm: 2013033004
Izin berpendapat,pak

Menurut saya, dengan adanya nasionalisme perusahaan asing ini,menyebabkan pro kontra yang terjadi di masyarakat juga terdapat pula para pekerja dilakukan tindakan hal yang tidak sewajarnya,karena banyak sebagian masyarakat yang tidak setuju yang prosesnya dapat dianggap sebagai proses yang menganggu stabilitas ekonomi nasional dan memberi keuntungan bagi kaum komunis. Seperti;Pada tahun 1950an di wilayah perkebunan sering terjadi konflik antara massa rakyat,
baik petani maupun buruh perusahaan perkebunan dengan pihak perusahaan perkebunan. Berbagai macam tindak kekerasan juga berlangsung, misalnya berupa perusakan berbagai asset perkebunan. Pembakaran gudang-gudang tembakau milik perusahaan perkebunan oleh massa rakyat tani turut mewarnai awal proses nasionalisasi di Jawa Timur. Proses semacam itu sengaja dilakukan untuk membuat para pengusaha Belanda tidak betah dan mengganggu proses produksi. Aksi lain berupa penangkapan warga Belanda yang dilakukan tanpa kekerasan sama sekali. Juga tindakan nasionalisasi perusahaan asing dindonesia ini yang terjadi pada tahun 1950an yang dilatarbelakangi oleh faktor politik dan faktor ekonomi.Contohnya saja seperti dalam bidang politik terjadi ketegangan antara Indonesia dengan Belanda terkait permasalahan Irian Barat.

Terima kasih, mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam menjawab
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
In reply to Yusuf Perdana

Re: Diskusi

by Kristian Ludovikus Marbun -
Selamat siang Bapak
Nama : Kristian Ludovikus Marbun
NPM : 2013033044

Izin menjawab pertanyaan yang terdapat di dalam forum diskusi vclass dengan pertanyaan, yakni menurut anda hal apa yang dirasakan masyarakat pedesaan atas nasionalisasi perusahaan asing !

Menurut saya, hal ini memiliki dampak pada bidang sosial, yakni perubahan pada status yang melekat kepada pekerja. Pada bidang ekonomi, terjadi penurunan pada perekonomian dan tidak lakunya hasil perkebunan maupun pertanian masyarakat. Karena pada saat itu terjadi penurunan pada produksi ekspor akibat kekurangan tenaga ahli, alat produksi, dan transportasi.

Sekian jawaban saya, mohon maaf apabila terdapat kekeliruan dalam menjawab.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih.
Selamat siang Bapak.
In reply to Yusuf Perdana

Re: Diskusi

by Nasrullah Kurniawan -
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama: Nasrullah Kurniawan
NPM: 2013033038

Izin menjawab
Pengembangan ekonomi suatu negara tidak selalu berjalan lancar, dalam pemanfaatan sumber daya terkadang pemerintah mengalami kendala dalam menjalankan perekonomian karena kurangnya modal dan sumber daya. Nasionalisasi perusahaan asing menjadi solusi dengan menanamkan investasi dan modal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Namun jika tidak diperhitungkan secara matang, penerapan ini juga berdampak jangka panjang terhadap kemerosotan ekonomi yang mengancam kelangsungan hidup bangsa. Nasionalisme ekonomi diartikan sebagai aspirasi suatu bangsa untuk memiliki atau setidaknya menguasai aset-aset yang dimiliki atau dikuasai oleh bangsa lain dan menjalankan fungsi ekonomi yang dijalankan oleh bangsa lain.

Demikian, terima kasih.
In reply to Yusuf Perdana

Re: Diskusi

by ATHA GUNADI HUTABARAT -
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh bapak dan teman-teman semuanya.
Izin memperkenalkan diri.
Nama: Atha Gunadi Hutabarat
NPM: 2013033052

Memiliki pengaruh dalam bidang sosial, yaitu perubahan status yang melekat pada para pekerja. Sebagai contoh adalah pada pekerja pabrik gula. Dalam bidang ekonomi, turun nya perekonomian dan tidak laku nya hasil perkebunan maupun pertanian masyarakat. Karena pada saat itu terjadi penurunan pada produksi ekspor akibat kekurangan tenaga ahli, alat produksi, dan transportasi.
Pedesaan pasca nasionalisasi perusahaan asing yaitu di wilayah Jawa Timur misalnya muncul ketidakstabilan politik di dalam negeri sehingga menyebabkan ketegangan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Di sisi lain sejak tahun 1967 tingkat konsumsi gula di dalam negeri meningkat, dengan ada pemberontakan yang dilakukan oleh pemerintah daerah ditakutkan akan menggangu hasil produksi. (Prawesti, 2013: 414).

Demikian yang dapat saya sampaikan bapak, terima kasih banyak bapak, mohon maaf apabila ada kesalahan, wassalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.