Anda telah membaca asal mula pengertian politik berikut sejarah perkembangan ilmu politik dari masa ke masa. Jelaskan informasi yang telah anda peroleh tersebut !
Npm 2116041092.
Secara singkat ilmu politik berkembang dari masa ke masa seiring kemajuan dari zaman ke zaman ilmu ini berkembang pada zaman yunani kuno, romawi, abad pertengahan, zaman moderen, abad 19-20, dan sejarah ilmu politik di indonesia.
1. Zaman yunani kuno
Pada zaman ini berawal dari akal sehat masyarakat yang mengaitkan dengan tujuan tujuan manusia. Dengan ini masyarakat mengganti keteraturan paradigma ilmiah yang awalnya mistik. Pada masa ini mereka menjalankan model politik klasik sebelum plato, model politik klasik terdiri atas penguasa dan yang dikuasai, cara dan tujuan. Dalam paradigma politik waktu itu yang terpenting adalah bagaimana untuk mencari keselarasan atau keseimbangan antara penguasa dan dikuasai seagaimana untuk tujuan bersama.
2. Zaman romawi
Pada zaman ini romawi meyumbangakan ilmu yang yang berharga antara lain: bidang hukum, yurisprudensi, dan administrasi negara. Ilmu ini di dasari atas perspektif mengenai kesamaan manusia, persaudaraan setiap orang , ketuhanan dan keunikan nilai individu yang bagaimanapun rendahnya, dan mempercayai cahaya tuhan menjiwai seluruh semesta. Filsafat demokrasi dengan asumsinya tentang rasionalitas, moralitas dan persamaan serta konsepnya tentang hukum alam dan hak-hak alamiah, banyak menurun dari faham stoic dan cicero, yang memadukan filsafat stoic kedalam pemikiran barat
3. Abad pertengahan
Pada abad ini negara kalah penting dengan gereja. Di bawah gereja ilmu politik mengurus dan menjawab sebuah pertanyaan yang seharusnya (nilai) dan fakta, ini berbeda dengan teokratis tetapi dunia kristen menampilkan pandangannya. Sampai pada akhirnya Pada akhir abad pertengahan dua prinsip penting yang muncul mendorong transisi kemasa pencerahan yang dimulai abad ke-16.
•bahwa penguasa atau raja merupakan wakil rakyat, dengan lingkup kekuasaan yang ditentukan oleh konstitusi yang sifatnya terbatas.
•bahwa komunitas politik bukan terdiri dari hak-hak pribadi semua individu, melainkan hak-hak dewan perwakilan. Rakyat diwakili bukan dalam kedudukan perorangan mereka, tetapi dalam kedudukan politik sebagai warga negara (Apter, 1996: 74). Sebuah dewan perwakilan menjalankan pengawasan terhadap penguasa. Hal ini merupakan dasar hak-hak individu dan perwakilan.
4. Zaman modern
Pada zaman ini ada salah satu tokoh yang mendukung transisi yaitu Niccolo Machiavelli (1469-1527) dan thomas hobbes. Yang menyampaikan manusia juga mempunyai segala macam sifat yang tidak begitu “terpuji” seperti; marah, sedih, serakah, maka akibatnya adalah terjadi situasi alamiah kearah konflik, yang menimbulkan kekacauan. Untuk mencegah kekacauan itu, pertimbangan-pertimbangan pribadi harus mengalah kepada otoritas. Tetapi bagaimana orang dapat dibujuk untuk mengumpulkan kekuasaan mereka dan menyerahkannya kepada penguasa? Mereka akan melakukannya hanya bila mereka memperoleh sejumlah manfaat darinya. Manfaat apa ? Suatu keadaan yang tertib atau teratur. Bagi Hobbes ketertiban merupakan sasaran tertinggi, suatu hal yang dapat dipahami leh orang yang rasional dan suatu manfaat yang nyata serta dirasakan langsung. Di sinilah peran Hobbes merupakan orang yang pertama yang dapat mendefinisikan dan mengubah kepentingan pribadi dalam keuntungan publik (Apte, 1996: 80). Ia memastikan bahwa nilai yang ditentukan orang pada dirinya itu berbeda bagi setiap orang. Memang, orang tidak dapat menentukan “harga’ diri mereka, tetapi nilai sesungguhnya seseorang akan diukur oleh pendapat orang lain mengenai harga diri orang tersebut. Maka dari itu kompensasi akan bervariasi, bahkan akan menimbulkan konflik juga mengingat tiadanya asas tunggal bagi pergantian yang disepakati bersama. Nafsu-nafsu kuat akan diikutsertakan. Orangorang yang besar kepala, penakut, ambisius, dan masa bodoh akan menceburkan dalam konflik yang sia-sia. Di sinilah kebijaksanaan tertinggi adalah menyerahkan wewenang kepada kekuasaan itu. Namun alternatifnya juga adalah kekacauan.
5.abad 19-20
dalam buku The University Teaching of Political Science. Buku ini diterbitkan oleh UNESCO untuk pengajaran beberapa ilmu social (termasuk ekonomi, antropologi budaya, dan kriminologi) di perguruan tinggi. Kedua karya ini ditujukan untuk membina perkembangan ilmu politik dan mempertemukan pandangan yang berbeda-beda. Pada masa-masa berikutnya ilmu-ilmu sosial banyak memanfaatkan penemuan-penemuan dari antropologi, sosiologi, psikologi, dan ekonomi, dan dengan demikian ilmu politik dapat meningkatkan mutunya dengan banyak mengambil model dari cabang ilmu sosial lainnya. Berkat hal ini, wajah ilmu politik telah banyak berubah dan ilmu politik menjadi ilmu yang penting dipelajari untuk mengerti tentang politik.
6. Sejarah perkembangan ilmu politik di indonesia
Di Indonesia didirikan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dimana ilmu politik merupakan Departemen tersendiri. Akan tetapi, oleh karena pendidikan tinggi ilmu Hukum sangat maju, tidaklah mengherankan apabila pada permulaan perkembangannya, ilmu politik di Indonesia terpengaruh kuat oleh ilmu itu. Akan tetapi konsep-konsep ilmu politik yang mulai dikenal.Perkembangan awal ilmu politik di Indonesia sangat dipengaruhi oleh ilmu hukum, karena pendidikan tinggi ilmu hukum sangat maju pada saat itu.
Saya Setiya Wati, Reg B, NPM 2116041048.
Secara singkat perkembangan ilmu politik di bagi ke beberapa zaman, yaitu
1. Perkembangan Politik di Zaman Yunani Kuno
Dimana pembahasan tentang negara sudah ada sejak 450sM di Yunani Kuno. Seorang ahli sejarah Herodutus(480-430sM), maupun filsuf-filsuf ternama Yunani seperti Plato(427-347sM) karya-karyanya politeia (tentang politik), kriton (tentang ketaatan terhadap hukum), dan Aristoteles ( 384-332sM) sudah banyak bericara tentang politik.
Filsafat politik tidak berawal dari ilmu pengetahuan, melainkan bertolok dari pemakaian akal sehat dalam tujuan-tujuan manusia. ilmu pengetahuan mengantikan hal itu yang tidak terduga sebelumnya melalui keteraturan. Keteraturan tidak lagi berasal dari paradigma mistik, melainkan paradigma ilmiah. Orang Yunani mulai menyingkirkan peranan para dewa dengan objek rasional seperti halnya atom temuan Democritus(460-370sM).
Model politik klasik sebelum plato, cukup terdiri atas penguasa dan yang dikuasai, cara dan tujuan. Dalam paradigma politik waktu ituyang terpenting adalah bagaimana untuk mencari keselarasan atau keseimbangan antara penguasa dan dikuasai seagaimana untuk tujuan bersama.
2. Perkembangan Politik di zaman Romawi
Pada zaman ini yang terkenal dengan Romawi Kuno memerikan sumbangan yang berharga bagi ilmu politik antara lain: bidang hukum, yurisprudensi, dan administrasi negara. Bidang tersebut didasarkan atas perspektif mengenai kesamaan manusia, persaudaraan setiap orang , ketuhanan dan keunikan nilai individu yang bagaimanapun rendahnya, mempercayai cahaya tuhan menjiwai seluruh semesta.
3.Perkembangan Politik di abad pertengahan
Abad pertengahan, Negara menjadi kurang penting dibandingkan gereja, yang bisa memaksakan kekuasaanya pada raja dan memecat para pangeran dan mengatur kebijakan umum (politik gereja kristen). Masa ini untuk menjawab persoalan mengenai yang seharusnya (nilai) bukan pertanyaan tentang yang ada (fakta). Namun akhir abad ke-15 muncul dua prinsip penting yang salah satunya "bahwa ilmu politik bukan terdiri dari hak-hak pribadi melainkan hak-hak dewan perwakilan. Sebuah dewan perwakilan menjalankan pengawasan terhadap penguasa" sejak saat itu hak rakyat bukan kekuasaan penguasa dan cara-cara melindunginya menjadi perhatian utama politik pemecahan universal haruslah pemerintahan perwakilan yang dikenal dengan demonstrasi politik (Apter, 1996 : 76).
4. Perkembangan Ilmu Politik di Permulaan Zaman Modern
Tokoh utama pada transisi ini adalah Niccolo Machiavelli (1469-1527). Dia-lah yang merasa jemu dengan pertengkaran-pertengakaran doktrin, dan ia membuka jalan bagi pemikir kekuasaan yang sekuler. Machiaveli percaya bahwa rezim-rezim masuk kedua tipe, yaitu “kepangeranan” (principality) dan “republik”.
Jika Machiavelli menandai gerakan menjauhi filsafat agama sebagai suatu dogma politik dan membukakan jalan kepada dua penerus cemerlang. Pertama Thomas Hobbes (1558-1674) di mana filsafat materialismenya merupakan jembatan yang menguhubungkan ilmu pengetahuan dan mekanika, serta yang lokgikanya sama bagus dan rapuhnya seperti logika lain yang dapat ditemukan dalam pemikiran politik. Kedua, adalah Jean Jaques Rousseau, tokoh yang berusaha mendefinisikan kembali kepribadian moral dalam komunitas moral (Apter, 1996: 78).
5. Perkembangan Politik di Zaman Modern
Di Negara-negara benua Eropa sendiri bahasan mengenai politik pada abad ke-18 dan ke-19 banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum, karena itu ilmu politik hanya berfokus pada negara. Selain ilmu hukum, pengaruh ilmu sejarah dan filsafat pada ilmu politik masih terasa sampai perang Dunia II.
• John Locke (1632-1704) mampu berkarya dalam bidang teori politik ditulis dalam buku Two Treatises on Civil Government. John Locke menekankan bahwa dalam State of Nature terjadi: kebingungan, ketidakpastian, ketidakaturan, tidak ada kematian. Pada sisi lain Locke mengemukakan hak-hak alamiah sebagai berikut: hak akan hidup, hak atas kebebasan dan kemerdekaan, hak memiliki sesuatu. Konsep perjanjian masyarakat merupakan cara untuk membentuk negara.
• Montesquieu (1689-1755) Montesquieu terkenal dengan dunia ilmu pengetahuan tentang negara, hukum dan kemudian dia mengemukakan State of Nature yang diartikan dalam keadaan alamiah kualitas hidup manusia rendah. Teori politik Trias Politika yang dikemukakan oleh Montesquieu merupakan landasan pembangunan teori demokrasi dalam sistem politik yang menekankan adanya Chek and Balance terhadap mekanisme pembagian kekuasaan.
6. Perkembangan Politik di abad ke-19 dan ke-20
Ilmu politik pada abad ke-20 sangat berkembang pesat dilihat dengan American political science association (APSA) 1904. setelah perang dunia kedua perkembangan ilmu politik semakin pesat, di negara Belanda terdapat penelitian mengenai negara di monopoli oleh fakultas hukum, Facultas der sosiale Wetenschappen 1947 di Amsterdam. Setelah itu, ada juga dorongan kuat dari badan internasional terutama UNESCO. Dimana jones ku pernah menyelenggarakan survei mengenai kedudukan ilmu politik dalam 30 negara.
Demikian jawaban dari saya pak,
Terimakasih pak
Politik adalah ilmu yang berkenaan dengan hubungan antara manusia satu sama lainnya dalam bentuk adanya pemahaman, penghayatan, samapai pengaturan mengenai hal-hal memperoleh, mempertahankan, dan menyelanggarakan kekuasaan dalam kehidupan bermasyarakat. Istilah politik dijumpai dalam peradaban yunani dengan karya Plato pada 400 SM berjudul politia, lalu dilanjutkan oleh Artoteles politica, dengan demikian munculah istilah politik. Politica/poliitia berarti gagasan-gagasan yang mengaur kehidupan masyarakat polis (negara/kota). Politik sendiri menyangkut 3 hal utama, yaitu power (kekuasaan), authority (kewenangan), dan order (ketataan/ketertiban).
Sejarah Perkembangan Ilmu Politik :
1. Zaman sebelum masehi
• Ilmu politik sebagai pemikiran mengenai negara sudah dimulai pada tahun 450 S.M. seperti dalam karya Herodotus, Plato, Aristoteles, dan lainnya. Terbukti dari hasil karya filosof seperti Plato dan Aristoteles.
• Bahkan Plato yang telah meletakan dasar-dasar pemikiran ilmu politik dikenal sebagai bapak filsafat politik, sedangkan Aristoteles yang telah meletakan dasar-dasar keilmuan dalam kajian politik dikenal sebagai Bapak ilmu politik.
• Para filosof pada zaman ini berusaha mencari esensi ide-ide seperti keadilan dan kebaikan, juga mempertimbangkan masalah-masalah esensial lainnya seperti pemerintahan yang baik, kedaulatan, kewajiban negara terhadap warga negara atau sebaliknya.
• Analisis-analisis yang digunakan bersifat analisis normative dan deduktif. Analisis normative adalah membicarakan asumsi-asumsi bahwa cirri khas tertentu adalah baik atau diinginkan, sedangkan analisis deduktif adalah didasarkan pada penalaran dari premisum umum menuju kesimpulan khusus.
2. Zaman Romawi Kuno
• Pada zaman ini yang terkenal dengan Romawi Kuno memerikan sumbangan yang berharga bagi ilmu politik antara lain: bidang hukum, yurisprudensi, dan administrasi negara.
• Bidang tersebut didasarkan atas perspektif mengenai kesamaan manusia, persaudaraan setiap orang , ketuhanan dan keunikan nilai individu yang bagaimanapun rendahnya, mempercayai cahaya tuhan menjiwai seluruh semesta.
• Filsafat demokrasi dengan asumsinya tentang rasionalitas, moralitas dan persamaan serta konsepnya tentang hukum alam dan hak-hak alamiah, banyak menurun dari faham stoic dan cicero, yang memadukan filsafat stoic kedalam pemikiran barat.
3. Zaman Abad Pertengahan
• Kemudian selama abad pertengahan, Negara menjadi kurang penting dibandingkan gereja, yang bisa memaksakan kekuasaanya pada raja dan memecat para pangeran dan mengatur kebijakan umum.
• Dibawah dominasi intelektual dan politik gereja Kristen, pemikiran politik pada abad pertengahan peratama-tama berurusan dan untuk menjawab persoalan mengenai yang seharusnya (nilai), bukan pertanayaan tentang yang ada (fakta).
• Hal itu juga berbeda dengan paradigma teokratis, dimana ide hukum alam kehukum manusiawi. Akan tetapi dunia kristen menampilkan kembali pandangan dunia agama
4. Zaman Moderen
• Di Negara-negara benua Eropa sendiri bahasan mengenai politik pada abad ke-18 dan ke-19 banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum, karena itu ilmu politik hanya berfokus pada negara.
• Selain ilmu hukum, pengaruh ilmu sejarah dan filsafat pada ilmu politik masih terasa sampai perang Dunia II.
• Di atas telah disebutkan bahwa tokoh cemerlang lain pada masa pencerahan adalah Jean Jaques Roussea, yang mewakili sudut pandang alternatif dan memberikan kekuasaan yang besar kepada komunitas sebagai satu keseluruhan.
5. Zaman Abad 19-20
• Ilmu politik masa kini telah berkembang dari berbagi bidang studi yang berkaitan termasuk sejarah, filsafat, hokum dan ekonomi. Ditinjau dari tahap perkembangannya sebagai ilmu, memang tidak dapat disangkal bahwa ilmu politik agak tertinggal dibelakang jika dibandingkan dengan ilmu lainnya, seperti ilmu ekonomi yang mengalami kemajuan yang pesat seiring denagn era “revolusi industry” pertengahan abad XVIII.
• Sesudah perang dunia ke II perkembangan ilmu politik semakin pesat. Di Negara Belanda, dimana waktu itu penelitian mengenai Negara dimonopoli oleh Fakultas Hukum, didirikan Faculteit der Sociale Wetenschappen pada tahun1947 di Amsterdam. Akan tetapi, oleh karena pendidikan tinggi ilmu Hukum sangat maju, tidaklah mengherankan apabila pada permulaan perkembangannya, ilmu politik di Indonesia terpengaruh kuat oleh ilmu itu.Akan tetapi dewasa ini konsep-konsep ilmu politik yang berangsur-angsur mulai di kenal.
Izin mengumpulkan tugas, Pak
Izin memperkenalkan diri, Pak
Nama Fitra Luis Figo
NPM 2116041038
Reguler B
Ilmu Politik termasuk dalam cabang ilmu ilmu sosial yang memiliki dasar dan ruang lingkup yang jelas. Ilmu Politik lahir pada abad ke-19 dan berkembang dengan cabang ilmu sosial lainnya, seperti sosiologi dan antropologi.
Awal perkembangan Ilmu Politik ada di zaman Yunani Kuno sejak 450 SM dengan seorang ahli sejarah bernama Herodotus dan filsuf ternama yang terkenal Plato dengan karya Politiea (tentang politik), kriton (taat terhadap hukum) dan yang terakhir ada Aristoteles. Para filosof pada zaman ini mencari keadilan dan kebaikan juga mempertimbangkan masalah lainnya seperti pemerintahan yang baik, kedaulatan, kewajiban negara terhadap rakyat dan sebaliknya.
Perkembangan Ilmu Politik di Zaman Romawi yang terkenal dengan pemikiran berharga bagi ilmu politik, seperti : hukum, yurisprudensi dan administrasi negara yang didasari atas perspektif kesamaan manusia, persaudaraan setiap orang, ketuhanan dan nilai individu. Filsafat demokrasi dengan asumsi tentang rasionalitas, moralitas dan persamaan serta konsep tentang hukum alam dan hak alamiah yang banyak menurun dari faham stoic dan cicero.
Perkembangan Ilmu Politik pada Abad Pertengahan, pemikiran politik pada abad pertengahan berurusan dan menjawab persoalan mengenai yang seharusnya berupa nilai bukan pertanyaan tentang yang ada atau fakta. Pada akhirnya dua prinsip penting mendorong transisi kemasa pencerahan yang dimulai abad ke-16.
- bahwa penguasa atau raja adalah wakil rakyat dengan kekuasaan yang terbatas atas konstitusi yang ditentukan
- komunitas politik bukan dari hak pribadi semua individu melainkan hak dewan perwakilan.
Sejak itu hak hak rakyat bukan kekuasaan penguasa dan cara melindungi menjadi pokok utama politik, pemecahan universal harus pemerintahan perwakilan yang dikenal dengan demokrasi politik.
Perkembangan Ilmu Politik permulaan Zaman Modern, pada transisi ini tokoh utama Niccolo Machiavelli (1469-1527) yang merasa lelah dan bosan terhadap dengan pertengkaran doktrin dan ia membuka jalan bagi pemikir kekuasaan yang sekuler. Nilai ditentukan oleh orang lain akan berbeda dan nilai sesungguhnya seseorang akan diukur oleh pendapat orang lain mengenai harga diri orang tersebut. Kebijaksanaan tertinggi adalah menyerahkan wewenang kepada kekuasaan itu namun dengan alternatifnya adalah kekacauan.
Sejarah Perkembangan Ilmu Politik pada Zaman Modern. Pada masa ini abad ke-18 dan 19 banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum dan menjadikan hanya berfokus pada negara. Tokoh yang terkenal pada masa ini adalah John Locke (1632-1704) yang menurut Locke bahwa tujuan negara untuk kebaikan umat manusia melalui kegiatan kewajiban negara memelihara dan menjamin hak-hak asasi manusia.
Lalu ada Montesquieu (1689-1755) yang terkenal dengan ilmu pengetahuan tentang negara, hukum dan teori Trias Politika yang merupakan landasan pembangunan teori demokrasi dalam sistem politik dengan adanya Check and Balance mekanisme pembagian kekuasaan.
Sejarah Perkembangan Ilmu Politik abad ke-19 dan 20. Pada masa ini ilmu politik berkembang dari berbagai bidang studi yang berkaitan termasuk sejarah, filsafat, hukum dan ekonomi. Ilmu politik berkembang dengan pesat setelah perang dunia II yang didukung beberapa badan internasional seperti UNESCO. Karena ini, ilmu politik telah banyak berkembang dan menjadi Ilmu yang penting untuk dipelajari.
Sejarah Perkembangan Ilmu Politik di Indonesia. Pada permulaan perkembangannya Ilmu Politik di Indonesia terpengaruh oleh ilmu itu sendiri namun seiring bertambahnya waktu Ilmu Politik di Indonesia sangat dipengaruhi oleh Ilmu Hukum.
Izin menjawab pak, informasi yang saya peroleh dari materi sejarah perkembangan ilmu politik dari masa ke masa yaitu,
1. Zaman Yunani Kuno
Ilmu politik sebagai pemikiran mengenai negara sudah dimulai pada tahun 450 SM. Pada zaman ini baik Plato dan Aristoteles pada dasarnya menjadikan negara sebagai perspektif filosofi, dan pandangan mereka tentang pengetahuan merupakan sesuatu yang utuh.
2. Zaman Romawi
Pada zaman ini perhatian politik ada pada masalah hukum. Implikasi pada dasar tata pelaksanaan politik melalui hukum dan konstitusi bagi negara-negara di dunia seperti, kekuasaan diktator raja romawi saat itu.
3. Abad Pertengahan
Muncul sekulerisme pembatasan kekuasaan raja dan ahli agama. Terjadi perebutan kekuasaan antara gereja dan kerajaan. Pada masa ini adalah masa kemunduran ilmu pengetahuan di Eropa.
4. Permulaan Zaman Modern
Pada masa ini muncul tokoh yang memberi perhatian pada negara. Machiavelli membuka jalan bagi pemikir kekuasaan yang sekuler seperti, hal paling utama adalah negara, kekuasaan sebagai dasar negara yang layak diandalkan daripada hukum, kekuasaan adalah alat menyelamatkan dan memperhatikan eksistensi.
5. Zaman Modern
Perkembangan ilmu politik pada zaman modern banyak ditujukan pada hukum dan Lembaga-lembaga negara. Selain ilmu hukum, pengaruh ilmu sejarah dan filsafat pada ilmu politik masih terasa sampai perang dunia II. Tokohnya antara lain John Lock, Montesquieu, dan Jean Jacques Rousseau.
6. Abad ke 19-20
Pada zaman ini ilmu politik dikembangkan secara luas dalam metodologi, pengajaran, perkuliahan, berbagai media politik. Lahirnya berbagai macam asosiasi, konferensi politik.
NPM : 2116041018
Izin menjawab pak, tentang perkembangan ilmu politik dari zaman yunani kuno hingga abad 19-20.
A. Sejarah perkembangan Ilmu politik di Zaman Yunani Kuno
Ilmu Politik lahir pada akhir abad ke 19. Pada tahap ini ilmu politik berkembang secara pesat berdampingan dengan cabang-cabang ilmu sosial lainnya, seperti sosiologi, anthropologi. Dalam perkembangan ini mereka saling mempengaruhi. Filsafat politik tidak berawal dari ilmu pengetahuan, melainkan bertolak dari pemakaian akal sehat dalam tujuan-tujuan manusia. Mulailah paradigma rasional menggantikan pandangan dunia yang lebih irasional dan mistik yang hidup sebelumnya seperti dewa-dewa.
B. Perkembangan Ilmu politik di Zaman Romawi
Pada zaman ini yang terkenal dengan Romawi Kuno memerikan sumbangan yang berharga bagi ilmu politik antara lain: bidang hukum, yurisprudensi, dan administrasi negara. Bidang tersebut didasarkan atas perspektif mengenai kesamaan manusia, persaudaraan setiap orang , ketuhanan dan keunikan nilai individu yang bagaimanapun rendahnya, mempercayai cahaya tuhan menjiwai seluruh semesta.
C. Perkembangan Ilmu politik pada Abad Pertengahan
Kemudian selama abad pertengahan, Negara menjadi kurang penting dibandingkan gereja, yang bisa memaksakan kekuasaanya pada raja dan memecat para pangeran dan mengatur kebijakan umum. Dibawah dominasi intelektual dan politik gereja Kristen, pemikiran politik pada abad pertengahan peratama-tama berurusan dan untuk menjawab persoalan mengenai yang seharusnya (nilai), bukan pertanayaan tentang yang ada (fakta). Hal itu juga berbeda dengan paradigma teokratis, dimana ide hukum alam kehukum manusiawi.
D. Perkembangan Ilmu Politik pada Permulaan Zaman Modern
Tokoh yang terkenal pada mas a ini adalah Niccolo Nachiavelli, dialah yang percaya bahwa rezim-rezim masuk tipe 2, yaitu “Kepangeranan”, dan “Republik”. Dalam The Prince, ia memberikan nasihat tentang bagaimana mendapatkan dan mempertahankan sebuah kepangeranan. Sebaliknya Machiavelli mengalihkan perhatiannya dalam Discourses (Sebuah komentar tentang sejarah Roma yang ditulis Livius), menekankan tentang penciptaan, penjagaan, dan renovasi sebuah pemerintahan republik yang demokrasi. Perhatian utamanya adalah untuk menunjukkan bagaimana pemerintahan-pemerintahan republik dapat mendorong stabilitas dan kebebasan sambil menghindari pengaruh-pengaruh korupsi yang membuat lemah bagi negara.
E. Sejarah perkembangan Ilmu politik pada Zaman Modern
Pada zaman ini (abad 16 17 18) berfokus pada Negara dan terbentuknya trias politika atau pembagian kekuasaan. Untuk mewujudkan masyarakat politik dibuatlah Undang-Undang dan hukum.
F. Sejarah Perkembangan Ilmu Politik pada Abad 19-20
Pada abad ini ilmu politik sudah sangat berkembang dari berbagai bidang yang berkaitan dengan ilmu seperti ilmu filsafat, sejarah, sosio, dan psikolog.
A. Sejarah perkembangan Ilmu politik di Zaman Yunani Kuno
Ilmu politik lahir pada abad ke 19. ilmu politik berkembang secara pesat berdampingan dengan cabang-cabang ilmu sosial lainnya, seperti sosiologi, anthropologi. Dalam perkembangan tersebut mereka saling mempengaruhi.
Filsafat politik tidak berawal dari ilmu pengetahuan, melainkan berasal dari pemakaian akal sehat dalam mencapai tujuan-tujuan manusia.
Pada dekade ini, politik merupakan suatu fungsi antara penguasa dan yang dikuasai, baik pemerintah yang dijalankan oleh satu orang ataupun oleh beberapa orang. setiap pemerintah harus mampu mendatangkan kebajikan. Dengan ini, model politik klasik sebelum plato, cukup terdiri atas penguasa dan yang dikuasai, cara dan tujuan. Dalam paradigma politik waktu yang terpenting adalah bagaimana untuk mencari suatu keselarasan atau keseimbangan antara penguasa dan dikuasai untuk tujuan bersama.
B. Perkembangan Ilmu politik di Zaman Romawi
Pada zaman Romawi Kuno ini memberikan suatu sumbangan yang berharga bagi ilmu politik antara lain seperti bidang hukum, yurisprudensi, dan administrasi negara. Bidang- bidang tersebut didasarkan pada perspektif mengenai kesamaan manusia, persaudaraan setiap orang , ketuhanan dan keunikan nilai individu yang bagaimanapun rendahnya, mempercayai cahaya tuhan menjiwai seluruh semesta. Filsafat demokrasi dengan asumsinya tentang rasionalitas, moralitas dan persamaan serta konsepnya tentang hukum alam dan hak-hak alamiah, banyak menurun dari faham stoic dan cicero, yang memadukan filsafat stoic kedalam pemikiran barat.
C. Perkembangan Ilmu politik pada Abad Pertengahan
Selama abad pertengahan ini, gereja menjadi lebih penting daripada negara,gereja dapat memaksakan kekuasaanya pada raja dan memecat para pangeran dan mengatur kebijakan umum. Pemikiran politik pada abad pertengahan berurusan dan untuk menjawab persoalan mengenai nilai, bukan fakta.
Pada akhir abad pertengahan muncul dua prinsip penting yang mendorong transisi kemasa pencerahan yang dimulai pada abad ke-16.
- Bahwa penguasa atau raja merupakan wakil rakyat, dengan lingkup kekuasaan yang ditentukan oleh konstitusi yang sifatnya terbatas.
- Bahwa komunitas politik bukan terdiri dari hak-hak pribadi semua individu, melainkan hak-hak dewan perwakilan. Rakyat diwakili bukan dalam kedudukan perorangan mereka, tetapi dalam kedudukan politik sebagai warga negara . Sebuah dewan perwakilan menjalankan pengawasan terhadap penguasa. Hal ini merupakan dasar hak-hak individu dan perwakilan.
D. Sejarah perkembangan Ilmu politik pada permulaan Zaman Modern
Tokoh utama pada transisi ini adalah Niccolo Machiavelli (1469-1527). ia-lah yang merasa jemu dengan pertengkaran-pertengakaran doktrin, dan ia membuka jalan bagi pemikir kekuasaan yang sekuler.
Dalam The Prince, ia memberikan nasihat tentang bagaimana mendapatkan dan mempertahankan sebuah kepangeranan. Untuk melakukannya seorang penguasa hendaknya mengikuti jalur berdasarkan kebutuhan, kejayaan, dan kebaikan negara. Hanya dengan memadukan machismo, semangat keprajuritan, dan pertimbangan politik, seseorang penguasa barulah dapat memenuhi kewajibannya kepada negara dan mencapai keabadian sejarah.
Sebaliknya Machiavelli mengalihkan perhatiannya dalam Discourses (Sebuah komentar tentang sejarah Roma yang ditulis Livius), menekankan tentang penciptaan, penjagaan, dan renovasi sebuah pemerintahan republik yang demokrasi. Perhatian utamanya adalah untuk menunjukkan bagaimana pemerintahan-pemerintahan republik dapat mendorong stabilitas dan kebebasan sambil menghindari pengaruh-pengaruh korupsi yang membuat lemah negara. Karena bagi Machiavelli, kejayaan merupakan ambisi politik definitif yang dikejar dalam batas-batas yang ditentukan oleh akal, kearifan, nasib baik, dan kebutuhan.
Untuk mencegah kekacauan karena segala macam sifat manusia, pertimbangan-pertimbangan pribadi harus mengalah kepada otoritas. Bagi Hobbes ketertiban merupakan sasaran tertinggi. Di sinilah peran Hobbes yang merupakan orang pertama yang dapat mendefinisikan dan mengubah kepentingan pribadi dalam keuntungan publik .
E. Sejarah perkembangan Ilmu politik pada abad ke-19- 20
Di Negara-negara benua Eropa bahasan mengenai politik pada abad ke-18 dan ke-19 banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum, karena itu ilmu politik hanya berfokus pada negara. Selain ilmu hukum, pengaruh ilmu sejarah dan filsafat pada ilmu politik masih terasa sampai perang Dunia II.
Di Amerika Serikat terjadi perkembangan berbeda, karena ada keinginan untuk membebaskan diri dari tekanan yuridis, dan lebih mendasarkan diri pada pengumpulan data empiris. Perkembangan selanjutnya berjalan dengan cepat, dapat dilihat dengan didirikannya American Political Science Association (APSA) pada 1904.
Ilmu politik telah berkembang dari berbagi bidang studi yang berkaitan termasuk sejarah, filsafat, hukum dan ekonomi. Ditinjau dari tahap perkembangannya sebagai ilmu, ilmu politik sedikit terbelakang dibandingkan ilmu ekonomi yang mengalami kemajuan yang sangat pesat.
Setelah perang dunia ke II perkembangan ilmu politik semakin pesat. Di Negara Belanda, dimana waktu itu penelitian mengenai Negara dimonopoli oleh Fakultas Hukum, didirikan Faculteit der Sociale Wetenschappen pada tahun1947 di Amsterdam. Karena pendidikan tinggi ilmu Hukum sangat maju, perkembangan ilmu politik di Indonesia sangat terpengaruh oleh ilmu hukum.
Pesatnya perkembangan ilmu politik sesudah perang dunia ke II tersebut disebabkan karena mendapat dorongan kuat dari beberapa badan internasional, terutama UNESCO(United Nations Educational Scientific and Cultural Organization). Terdorong oleh tidak adanya keseragaman dalam terminology ilmu politik. UNESCO pada tahun 1948 menyelenggarakan survey mengenai kedudukan ilmu politik . Proyek ini dipimpin oleh W. Ebenstein dari Princeton University Amerika Serikat kemudian di bahas oleh beberapa ahli dalam suatu pertemuan di Paris dan menghasilkan buku “Contemporary Political Science”.
Pada tahun 1952 hasil penelitian tersebut dibahas di suatu konferensi di Cambridge, Inggris dan hasilnya disusun oleh W. A. Robson dari London School of Economics and Political Science dalam buku The University Teaching of Political Science. Buku tersebut diterbitkan oleh UNESCO untuk pengajaran beberapa ilmu social (termasuk ekonomi, antropologi budaya, dan kriminologi) di perguruan tinggi. Pada masa berikutnya ilmu sosial banyak memanfaatkan penemuan dari ilmu antropologi, sosiologi, psikologi, dan ekonomi, dengan memanfaatkan penemuan-penemuan dari ilmu sosial lainnya itulah ilmu politik dapat meningkatkan mutunya.
Bisa kita simpulkan kalau definisi politik dilihat dari katanya merupakan suatu kegiatan atau proses sistem politik yang dijalankan negara untuk mencapai tujuan kenegaraan untuk warga negaranya.
Selanjutnya jika kita lihat penjelasan dari para ahli bisa dikatakan bahwa pengertian polik adalah sebuah aktivitas dari kekuasaan atau kekuatan jaringan lembaga-lembaga atau institusi untuk membuat dan mengambil keputusan untuk masyarakat dalam suatu negara.
Perkembangan politik dari masa ke masa
1. Zaman Yunani dan Romawi Kuno
- Pada masa ini, politik merupakan suatu fungsi antara penguasa dan yang dikuasa, baik pemerintah yang dijalankan satu orang ataupun beberapa orang. Yang penting setiap pemerintah mampu mendatangkan kebajikan.
- Para filosof pada zaman ini berusaha mencari esensi keadilan dan kebaikan, juga mempertimbangkan masalah-masalah esensial lainnya seperti pemerintahan yang baik, kedaulatan, kewajiban negara terhadap warga negara dan sebaliknya. Beberapa pusat kebudayaan Asia seperti India dan Cina, telah terkumpul beberapa karya tulis bermutu.
- Plato dan Aristoteles, perbedaan keduanya dalam memandang negara terletak pada tekanan dan objek pengamatan. Plato bersifat normatif-deskriptif, artinya cara memandang peristiwa atau asumsi-asumsi yang dianalisis memiliki ciri khas tertentu baik yang diinginkan atau direncanakan maupun didasarkan pada penalaran dari sifat umum menuju kesimpulan khusus. Sedangkan Aristoteles bersifat empiris dengan preferensi nilai melalui fakta yang dapat dirasakan.
- Kemudia pada zaman yang terkenal dengan Romawi Kuno yakni memerikan sumbangan yang berharga bagi ilmu politik antara lain: bidang hukum, yurisprudensi, dan administrasi negara.
2. Abad Pertengahan
Pada abad pertengahan ini ilmu politik pengalami pergeseran institusi kekuasaan yakni dari negara menjadi keotoritasan gereja. Karna pihak gereja pada masa ini cenderung menjadikan sesuatu yang dikatakan oleh gereja merupakan perintah Tuhan, yang harus diikuti semua manusia yang mempercayai adanya tuhan dan yang ditunduk dibawah gereja tersebut. Sehingga pada masa itu seseorang yang di melaksanakan perintah gereja dianggap berdosa.
3. Zaman Modern
Perkembangan ilmu politik nya sangat dipengaruhi oleh ilmu hukum. Itulah sebabnya fokus perhatian hanya pada terpusat pada negara. Kemudian pengaruh ilmu sejarah dan filsafat pada ilmu politik masih terasa sampai perang Dunia II. Kemudian ada filusuf John Locke (1632-1704) dan Montesquieu (1689-1755), Montesquieu mengemukakan Teori politik Trias Politika yang merupakan landasan pembangunan teori demokrasi dalam sistem politik yang menekankan adanya Chek and Balance terhadap mekanisme pembagian kekuasaan. Demokrasi yang dibentuk yaitu demokrasi liberal yang masih mengalami kekurangan.
4. Abad 19-20
- Di Amerika yang menempatkan pengajaran politik di universitas semenjak tahun 1858, mula-mula studinya lebih bersifat yuridis, akan tetapi semenjak abad ini mereka melepaskan diri dari kajian yang bersifat yuridis dengan lebih memfokuskan diri atas pengumpulan data empiris.
- Kemudian perkembangan kajian ilmu politik abad 20. Pada abad ini ilmu politik tidak semata-mata hanya legalitas normatif saja. Hal itu dipengaruhi oleh perkembangan teori ilmu pengetahuan lainnya dan beberapa faktor, seperti:
- Faktor pertama tentang hakikat manusia, telah diakui bahwa sifat manusia sangat beragam dan kompleks. Pengkuan akan sifat manusia tersebut menimbulkan pernyataan mengenai hukum menentukan pemerintah yang baik, hal ini disebabkan sifat manusia akan berprilaku sama dalam suatu lembaga tertentu. Kedua ada fragmatisme yang berarti bahwa tindakan-tindakan yang dilakukan manusia tidak dapat dinilai dari logika, melainkan dari hasil tindakan atau perilaku tersebut. Lalu ketiga ada Pluralisme, mengandung pengertian bahwa kekuasaan dalam politik dibagi-bagi antara berbagai kelompok, partai dan lembaga-lembaga pemerintahan. Misalnya, organisasi kemasyarakatan, golongan, partai politik. Hal ini disebaban karena organisasi kemasyrakatan dan partai politik tersebut memiliki kekuasaan untuk melakukan itu walaupun kekuasaan tersebut belum tentu mmpu mempengaruhi kekuasaan yang lainnya.
NPM: 2116041060
Ilmu Politik merupakan cabang dari ilmu-ilmu sosial yang memiliki dasar dan ruang lingkup yang sudah jelas, maka dapat dikatakan bahwa ilmu politik masih muda usianya, karena baru lahir pada akhir abad ke-19. Pada tahap itu ilmu politik berkembang secara pesat berdampingan dengan cabang-cabang ilmu sosial lainnya, seperti sosiologi, anthropologi. Dalam perkemangan ini mereka saling mempengaruhi. perkembangan ilmu politik pada zaman yunani kuno masih berusaha mencari esensi keadilan dan kebaikan, juga mempertimbangkan masalah-masalah esensial lainnya seperti pemerintahan yang baik, kedaulatan, kewajiban negara terhadap warga negara dan sebaliknya. Pada zaman Romawi Kuno memberikan sumbangan yang berharga bagi ilmu politik antara lain: bidang hukum, yurisprudensi, dan administrasi negara. Bidang tersebut didasarkan atas perspektif mengenai kesamaan manusia, persaudaraan setiap orang , ketuhanan dan keunikan nilai individu yang bagaimanapun rendahnya, mempercayai cahaya tuhan menjiwai seluruh semesta. Kemudian selama abad pertengahan, Negara menjadi kurang penting dibandingkan gereja, yang bisa memaksakan kekuasaanya pada raja dan memecat para pangeran dan mengatur kebijakan umum. pada zaman modern di Negara-negara benua Eropa sendiri bahasan mengenai politik pada abad ke-18 dan ke-19 banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum, karena itu ilmu politik hanya berfokus pada negara. Selain ilmu hukum, pengaruh ilmu sejarah dan filsafat pada ilmu politik masih terasa sampai perang Dunia II. di indonesia sendiri ilmu politik merupakan departemen sendiri. Perkembangan awal ilmu politik di Indonesia sangat dipengaruhi oleh ilmu hukum, karena pendidikan tinggi ilmu hukum sangat maju pada saat itu. Akan tetapi dewasa ini konsep-konsep ilmu politik yang berangsur-angsur mulai dikenal.
NPM: 2116041014
Definisi dari politik merupakan suatu kegiatan atau proses sistem politik yang dijalankan negara untuk mencapai tujuan kenegaraan untuk warga negaranya.
Jika dilihat dari penjelasan para ahli bahwa pengertian politik adalah sebuah aktivitas dari kekuasaan atau kekuatan jaringan lembaga-lembaga atau institusi untuk membuat dan mengambil keputusan untuk masyarakat dalam suatu negara.
Perkembangan politik dari masa ke masa
1. Zaman Yunani dan Romawi Kuno
- Pada masa ini, politik merupakan suatu fungsi antara penguasa dan yang dikuasa, baik pemerintah yang dijalankan satu orang ataupun beberapa orang. Yang penting setiap pemerintah mampu mendatangkan kebajikan.
- Para filosof pada zaman ini berusaha mencari esensi keadilan dan kebaikan, juga mempertimbangkan masalah-masalah esensial lainnya seperti pemerintahan yang baik, kedaulatan, kewajiban negara terhadap warga negara dan sebaliknya. Beberapa pusat kebudayaan Asia seperti India dan Cina, telah terkumpul beberapa karya tulis bermutu.
- Plato dan Aristoteles, perbedaan keduanya dalam memandang negara terletak pada tekanan dan objek pengamatan. Plato bersifat normatif-deskriptif, artinya cara memandang peristiwa atau asumsi-asumsi yang dianalisis memiliki ciri khas tertentu baik yang diinginkan atau direncanakan maupun didasarkan pada penalaran dari sifat umum menuju kesimpulan khusus. Sedangkan Aristoteles bersifat empiris dengan preferensi nilai melalui fakta yang dapat dirasakan.
- Kemudia pada zaman yang terkenal dengan Romawi Kuno yakni memerikan sumbangan yang berharga bagi ilmu politik antara lain: bidang hukum, yurisprudensi, dan administrasi negara.
2. Abad Pertengahan
Pada abad pertengahan ini ilmu politik pengalami pergeseran institusi kekuasaan yakni dari negara menjadi keotoritasan gereja. Karna pihak gereja pada masa ini cenderung menjadikan sesuatu yang dikatakan oleh gereja merupakan perintah Tuhan, yang harus diikuti semua manusia yang mempercayai adanya tuhan dan yang ditunduk dibawah gereja tersebut. Sehingga pada masa itu seseorang yang di melaksanakan perintah gereja dianggap berdosa.
3. Zaman Modern
Perkembangan ilmu politik nya sangat dipengaruhi oleh ilmu hukum. Itulah sebabnya fokus perhatian hanya pada terpusat pada negara. Kemudian pengaruh ilmu sejarah dan filsafat pada ilmu politik masih terasa sampai perang Dunia II. Kemudian ada filusuf John Locke (1632-1704) dan Montesquieu (1689-1755), Montesquieu mengemukakan Teori politik Trias Politika yang merupakan landasan pembangunan teori demokrasi dalam sistem politik yang menekankan adanya Chek and Balance terhadap mekanisme pembagian kekuasaan. Demokrasi yang dibentuk yaitu demokrasi liberal yang masih mengalami kekurangan.
4. Abad 19-20
- Di Amerika yang menempatkan pengajaran politik di universitas semenjak tahun 1858, mula-mula studinya lebih bersifat yuridis, akan tetapi semenjak abad ini mereka melepaskan diri dari kajian yang bersifat yuridis dengan lebih memfokuskan diri atas pengumpulan data empiris.
- Kemudian perkembangan kajian ilmu politik abad 20. Pada abad ini ilmu politik tidak semata-mata hanya legalitas normatif saja. Hal itu dipengaruhi oleh perkembangan teori ilmu pengetahuan lainnya dan beberapa faktor, seperti:
- Faktor pertama tentang hakikat manusia, telah diakui bahwa sifat manusia sangat beragam dan kompleks. Pengkuan akan sifat manusia tersebut menimbulkan pernyataan mengenai hukum menentukan pemerintah yang baik, hal ini disebabkan sifat manusia akan berprilaku sama dalam suatu lembaga tertentu. Kedua ada fragmatisme yang berarti bahwa tindakan-tindakan yang dilakukan manusia tidak dapat dinilai dari logika, melainkan dari hasil tindakan atau perilaku tersebut. Lalu ketiga ada Pluralisme, mengandung pengertian bahwa kekuasaan dalam politik dibagi-bagi antara berbagai kelompok, partai dan lembaga-lembaga pemerintahan. Misalnya, organisasi kemasyarakatan, golongan, partai politik. Hal ini disebaban karena organisasi kemasyrakatan dan partai politik tersebut memiliki kekuasaan untuk melakukan itu walaupun kekuasaan tersebut belum tentu mmpu mempengaruhi kekuasaan yang lainnya.
saya dahlia sari putri
Npm 2116041044
Politik pada dasarnya merupakan suatu fenomena yang sangat berkaitan dengan manusia, yang pada kodratnya selalu hidup bermasyarakat. Sejarah perkembangan ilmu politik di bagi kedalam beberapa zaman yaitu pada zaman yunani kuno,ilmu politik sebagai pemikiran mengenai negara sudah di mulai pada tahun 450 SM. Ilmu politik berkembang secara pesat berdampingan dengan cabang cabang ilmu sosial lainnya seperti sosiologi antorpologi dan dalam perkembangan ini mereka saling mempengaruhi. perkembangan ilmu politik pada zaman yunani kuno masih berusaha mencari esensi keadilan dan kebaikan, juga mempertimbangkan masalah-masalah esensial lainnya seperti pemerintahan yang baik, kedaulatan, kewajiban negara terhadap warga negara dan sebaliknya.Pada zaman romawi , kepada ilmu politik yang ialah sumbangannya dibidang hukum, yurisprudensi dan administrasi Negara. Bidang tersebut didasarkan atas perspektif mengenai kesamaan manusia , persaudaraan setiap orang, ketuhanan dan keunikan nilai individu yang bagaimanapun rendahnya, mempercayai cahaya tuhan menjiwai seluruh alam semesta. Filsafat demokrasi dengan asumsinya tentang rasionalitas, moralitas dan persamaan serta konsepnya tentang hukum alam dan hak hak alamiah, banyak menurun dari paham stoic dan cicero yang memadukan filsafat stoic ke dalam pemikiran barat.
perkembangan ilmu politik pada abad pertengahan ,selama abad pertengahan, Negara menjadi kurang penting dibandingkan gereja, yang bisa memaksakan kekuasaanya pada raja dan memecat para pangeran dan mengatur kebijakan umum. Dibawah dominasi intelektual dan politik gereja Kristen, pemikiran politik pada abad pertengahan peratama-tama berurusan dan untuk menjawab persoalan mengenai yang seharusnya (nilai), bukan pertanayaan tentang yang ada (fakta). Hal itu juga berbeda dengan paradigma teokratis, dimana ide hukum alam kehukum manusiawi. Dan Pada Zaman ModernPerkembangan ilmu politik nya sangat dipengaruhi oleh ilmu hukum. Fokus perhatiannya hanya terpusat pada negara. Kemudian pengaruh ilmu sejarah dan filsafat pada ilmu politik masih terasa sampai perang Dunia II. Kemudian ada filusuf John Locke (1632-1704) dan Montesquieu (1689-1755), Montesquieu mengemukakan Teori politik Trias Politika yang merupakan landasan pembangunan teori demokrasi dalam sistem politik yang menekankan adanya Chek and Balance terhadap mekanisme pembagian kekuasaan. Demokrasi yang dibentuk yaitu demokrasi liberal yang masih mengalami kekurangan. Pada perkembangan ilmu politik abad 19-20 Ilmu politik masa kini telah berkembang dari berbagi bidang studi yang berkaitan termasuk sejarah, filsafat, hokum dan ekonomi. Ditinjau dari tahap perkembangannya sebagai ilmu, memang tidak dapat disangkal bahwa ilmu politik agak tertinggal dibelakang jika dibandingkan dengan ilmu lainnya, seperti ilmu ekonomi yang mengalami kemajuan yang pesat seiring denagn era “revolusi industry” pertengahan abad XVIII. Pada masa-masa berikutnya ilmu-ilmu sosial banyak memanfaatkan penemuan-penemuan dari antropologi, sosiologi, psikologi, dan ekonomi, dan dengan demikian ilmu politik dapat meningkatkan mutunya dengan banyak mengambil model dari cabang ilmu sosial lainnya. Berkat hal ini, wajah ilmu politik telah banyak berubah dan ilmu politik menjadi ilmu yang penting dipelajari untuk mengerti tentang politik.
Terimakasih pak
Kelas : Reguler B
NPM : 2116041046
Ilmu Politik merupakan cabang dari ilmu-ilmu sosial yang memiliki dasar dan ruang lingkup kajian yang sudah jelas Dalam perkemangan ini mereka saling mempengaruhi ilmu ilmu lainya salah satu nya ilmu sosial yang menjadi definisi lai pagi ilmu politik.
Adapaun perkembangan ilmu politik yaitu
1. Sejarah perkembangan Ilmu politik di Zaman Yunani Kuno
Seorang ahli sejarah Herodutus(480-430sM), maupun filsuf-filsuf ternama Yunani seperti Plato(427-347sM) karya-karyanya politeia (tentang politik), kriton (tentang ketaatan terhadap hukum), dan Aristoteles ( 384-332sM) sudah banyak bericara tentang politik. filosof pada zaman ini berusaha mencari esensi keadilan dan kebaikan, juga mempertimbangkan masalah-masalah esensial lainnya seperti pemerintahan yang baik, kedaulatan, kewajiban negara terhadap warga negara dan sebaliknya. Muncul bebrpa pemikirian yang dasar-dasar pemikiran politik mereka masih sangat dipengaruhi ajaran agama, dan warisan budaya mereka masing. Pemikiran-pemikiran tersebut sebagi berikut
a) Al- farabi
b) Al – Mawardi
c) Ibnu khaldun
d) Confucius
e) Lao Tzu
f) Mahatma Gandhi
2. Perkembangan Ilmu politik di Zaman Romawi
Romawi Kuno memerikan sumbangan yang berharga bagi ilmu politik antara lain: bidang hukum, yurisprudensi, dan administrasi negara. Bidang tersebut didasarkan atas perspektif mengenai kesamaan manusia, persaudaraan setiap orang , ketuhanan dan keunikan nilai individu yang bagaimanapun rendahnya, mempercayai cahaya tuhan menjiwai seluruh semesta.
3. Perkembangan Ilmu politik pada Abad Pertengahan
Dalam abad ini memandang bagaimana agama lebih penting daripada agama atau bisa dikatan lebih mengutamakan agama, yang bisa memaksakan kekuasaanya pada raja dan memecat para pangeran dan mengatur kebijakan umum. Dibawah dominasi intelektual dan politik gereja Kristen. Dengan adanya kemrosotan tentang visi sintesa paham kristen pada abad pertengan tersebut, adanya pemikiran baru oleh raja lebih asyik dalam membahas untuk mempertahankan kekuasaan menjadi tujuan diri sendiri, sehingga paradigma tersebut menyeybabkan lahirnya tergeser oleh suatu persekutuan sekuler antara raja dan sebagian filosof politik baru yang akhirnya digantikan oleh pencerahan. Sejak itu hak-hak rakyat bukan kekuasaan penguasa dan cara-cara melindunginya menjadi perhatian utama.
4. Sejarah perkembangan Ilmu politik pada permulaan Zaman Modren
Tokoh utama pada transisi ini adalah Niccolo Machiavelli (1469-1527). Dia-lah yang merasa jemu dengan pertengkaran-pertengakaran doktrin, dan ia membuka jalan bagi pemikir kekuasaan yang sekuler. Dalam kesimpulan menurut machiavelly adalah Ia memastikan bahwa nilai yang ditentukan orang pada dirinya itu berbeda bagi setiap orang. Ia juga bependapat bahwa harga diri didapat berdasarkan penilainyan dari orang lain bukan diri diri sendiri. Orangorang yang besar kepala, penakut, ambisius, dan masa bodoh akan menceburkan dalam konflik yang sia-sia. Di sinilah kebijaksanaan tertinggi adalah menyerahkan wewenang kepada kekuasaan itu. Namun alternatifnya juga adalah kekacauan
5. Sejarah perkembangan Ilmu politik pada Zaman Modren
Pada abad ini adanya ilmu yang dapat mempengaruhi politik yaitu ilmu hukum, karena itu ilmu politik hanya berfokus pada negara. Selain ilmu hukum, pengaruh ilmu sejarah dan filsafat Pada Ilmu politik. Selain tokoh cermerlang pada pencerahan yaitu jean jaques dan hobbes dan rousseau terdapat dua orang lain yaitu
1. John Locke (1632-1704) mampu berkarya dalam bidang teori politik ditulis dalam buku Two Treatises on Civil Government. State of Nature juga merupakan karya teori politik yang beda dengan Hobbes.
2. Montesquieu (1689-1755) Montesquieu terkenal dengan dunia ilmu pengetahuan tentang negara, hukum dan kemudian dia mengemukakan State of Nature yang diartikan dalam keadaan alamiah kualitas hidup manusia rendah.
6. Sejarah perkembangan Ilmu politik pada abad ke-19- 20
Perkembangan ilmu politik sesudah perang dunia ke II begitu pesat karena disebabkan adanya dorongan kuat dari beberapa badan internasional, terutam UNESCO(United Nations Educational Scientific and Cultural Organization. Selanjut adanya kerja sama antara UNESCO dengan International Political Science Association (IPSA.Yang melakukan sebuah penelitian dan hasilnya sebauh buku ). The University Teaching of Political Science yang dibukukan oleh pihak UNESCO. Buku ini diterbitkan oleh UNESCO untuk pengajaran beberapa ilmu social (termasuk ekonomi, antropologi budaya, dan kriminologi) di perguruan tinggi. Dengan adanya hasil penelitian kerjasam antara UNESCO dengan International Political Science Association (IPSA dapat merubah wajah ilmu politik menjadi ilmu yang penting untuk dipelajari untuk mengerti lebih luas tentang pengertian dan tujuan ilmu politik.
npm : 2116041076
izin menjawab pak ,informasi yang telah saya dapat dari perkembangan ilmu politik dari masa ke masa yaitu , Jika dilihat dari penjelasan para ahli bahwa pengertian politik adalah sebuah aktivitas dari kekuasaan atau kekuatan jaringan lembaga-lembaga atau institusi untuk membuat dan mengambil keputusan untuk masyarakat dalam suatu negara.Adapun perkembangan ilmu politik dari masa ke masa yaitu
1. Ilmu politik di zaman Yunani kuno
Awal perkembangan Ilmu Politik ada di zaman Yunani Kuno sejak 450 SM dengan seorang ahli sejarah bernama Herodotus dan filsuf ternama yang terkenal Plato dengan karya Politiea (tentang politik), kriton (taat terhadap hukum) dan yang terakhir ada Aristoteles.Pada zaman ini baik Plato dan Aristoteles pada dasarnya menjadikan negara sebagai perspektif filosofi, dan pandangan mereka tentang pengetahuan merupakan sesuatu yang utuh . setiap penguasa atau yang di kuasai memiliki hak politik .Pada masa ini pula , politik merupakan suatu fungsi antara penguasa dan yang dikuasa, baik pemerintah yang dijalankan satu orang ataupun beberapa orang. Yang penting setiap pemerintah mampu mendatangkan kebajikan.Para filosof pada zaman ini berusaha mencari esensi ide-ide seperti keadilan dan kebaikan, juga mempertimbangkan masalah-masalah esensial lainnya seperti pemerintahan yang baik, kedaulatan, kewajiban negara terhadap warga negara atau sebaliknya. Analisis-analisis yang digunakan bersifat analisis normative dan deduktif .
2. Ilmu politik di zaman Romawi
Pada zaman ini yang terkenal dengan Romawi Kuno memerikan sumbangan yang berharga bagi ilmu politik antara lain: bidang hukum, yurisprudensi, dan administrasi negara. Bidang tersebut didasarkan atas perspektif mengenai kesamaan manusia, persaudaraan setiap orang , ketuhanan dan keunikan nilai individu yang bagaimanapun rendahnya, mempercayai cahaya tuhan menjiwai seluruh semesta .Implikasi pada dasar tata pelaksana politik melalui hukum dan konstitusi bagi negara-negara di dunia.
3.ilmu politik di abad pertengahan
Kemudian selama abad pertengahan, Negara menjadi kurang penting dibandingkan gereja, yang bisa memaksakan kekuasaanya pada raja dan memecat para pangeran dan mengatur kebijakan umum . Dibawah dominasi intelektual dan politik gereja Kristen, pemikiran politik pada abad pertengahan peratama-tama berurusan dan untuk menjawab persoalan mengenai yang seharusnya (nilai), bukan pertanayaan tentang yang ada (fakta).Komunitas politik bukan terdiri dari hak-hak pribadi semua individu , melainkan hak-hak dewan perwakilan . Rakyat diawali bukan dalam kedudukan perorangan mereka, tetapi dalam kedudukan politik sebagai warga negara .
4. Ilmu politik pada zaman moderen .
Di Negara-negara benua Eropa sendiri bahasan mengenai politik pada abad ke-18 dan ke-19 banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum, karena itu ilmu politik hanya berfokus pada negara. Selain ilmu hukum, pengaruh ilmu sejarah dan filsafat pada ilmu politik masih terasa sampai perang Dunia II. kekuasaan sebagai dasar negara yang layak diandalkan daripada hukum, kekuasaan adalah alat menyelamatkan dan memperhatikan eksistensi .pada zaman ini pula terbentuknya trias politika atau pembagian kekuasaan.
5. Ilmu politik pada abad ke 19-20 .
Perkembangan politik pada abad ini dikembangkan kan secara luas dalam metodelogi ,pengajaran,perkuliahan ,berbagai media politik ,dan juga lahirnya berbagai macam asosiasi, konferensi politik. Pada masa-masa berikutnya ilmu-ilmu sosial banyak memanfaatkan penemuan-penemuan dari antropologi, sosiologi, psikologi, dan ekonomi, dan dengan demikian ilmu politik dapat meningkatkan mutunya dengan banyak mengambil model dari cabang ilmu sosial lainnya. Berkat hal ini, wajah ilmu politik telah banyak berubah dan ilmu politik menjadi ilmu yang penting dipelajari untuk mengerti tentang politik.
1. Zaman Yunani Kuno
Pada tahap ini ilmu politik berkembang secara pesat berdampingan dengan cabang-cabang ilmu sosial lainnya, seperti sosiologi, anthropologi. Pembahasan tentang negara sudah ada sejak 450sM di Yunani Kuno. Seorang ahli sejarah Herodutus(480-430sM), maupun filsuf-filsuf ternama Yunani seperti Plato(427-347sM) karya-karyanya politeia (tentang politik), kriton (tentang ketaatan terhadap hukum), dan Aristoteles ( 384-332sM) sudah banyak bericara tentang politik. Dalam ilmu politik, munculnya slogan”filsafat politik dibatasi etika” itulah sebabnya pada dekade ini, politik merupakan suatu fungsi antara penguasa dan yang dikuasa, baik pemerintah yang dijalankan satu orang ataupun beberapa orang. Dengan demikian, model politik klasik sebelum plato, cukup terdiri atas penguasa dan yang dikuasai, cara dan tujuan. Dalam paradigma politik waktu ituyang terpenting adalah bagaimana untuk mencari keselarasan atau keseimbangan antara penguasa dan dikuasai seagaimana untuk tujuan bersama.
2. Perkembangan Ilmu politik di Zaman Romawi
Pada zaman ini yang terkenal dengan Romawi Kuno memerikan sumbangan yang berharga bagi ilmu politik antara lain: bidang hukum, yurisprudensi, dan administrasi negara. Bidang tersebut didasarkan atas perspektif mengenai kesamaan manusia, persaudaraan setiap orang , ketuhanan dan keunikan nilai individu yang bagaimanapun rendahnya, mempercayai cahaya tuhan menjiwai seluruh semesta.
3. Perkembangan Ilmu politik pada Abad Pertengahan
selama abad pertengahan, Negara menjadi kurang penting dibandingkan gereja, yang bisa memaksakan kekuasaanya pada raja dan memecat para pangeran dan mengatur kebijakan umum. Dibawah dominasi intelektual dan politik gereja Kristen, pemikiran politik pada abad pertengahan peratama-tama berurusan dan untuk menjawab persoalan mengenai yang seharusnya (nilai), bukan pertanayaan tentang yang ada (fakta). Hal itu juga berbeda dengan paradigma teokratis, dimana ide hukum alam kehukum manusiawi. Santo agustinus (354-430) merupakan tokoh pertama yang menegaskan politikus theokratis dan ada Thomas Aquinas (1225-1274) yang memberikan gambaran pentingnya hokum sebagai roda penggerak kehidupan kemasyarakatan.
4. perkembangan Ilmu politik pada permulaan Zaman Modren
Tokoh utama pada transisi ini adalah Niccolo Machiavelli (1469-1527). Dia-lah yang merasa jemu dengan pertengkaran-pertengakaran doktrin, dan ia membuka jalan bagi pemikir kekuasaan yang sekuler. Machiaveli percaya bahwa rezim-rezim masuk kedua tipe, yaitu “kepangeranan” (principality) dan “republik”. Dalam The Prince, ia memberikan nasihat tentang bagaimana mendapatkan dan mempertahankan sebuah kepangeranan. Untuk melakukannya seorang penguasa bijak hendaknya mengikuti jalur yang dikedepankan berdasarkan kebutuhan, kejayaan, dan kebaikan negara. Hanya dengan memadukan machismo, semangat keprajuritan, dan pertimbangan politik, seseorang penguasa barulah dapat memenuhi kewajibannya kepada negara dan mencapai keabadian sejarah (Losco dan William, 2005: 561).
5. perkembangan Ilmu politik pada Zaman Modren
Di Negara-negara benua Eropa sendiri bahasan mengenai politik pada abad ke-18 dan ke-19 banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum, karena itu ilmu politik hanya berfokus pada negara. Tokoh cemerlang pada masa pencerahan adalah Jean Jaques Roussea, yang mewakili sudut pandang alternatif dan memberikan kekuasaan yang besar kepada komunitas sebagai satu keseluruhan. Tetapi antara Hobbes dan Rousseau terdapat dua orang lain, yaitu John Locke (1632-1704) mampu berkarya dalam bidang teori politik ditulis dalam buku Two Treatises on Civil Government. State of Nature juga merupakan karya teori politik yang beda dengan Hobbes. John Locke menekankan bahwa dalam State of Nature terjadi: kebingungan, ketidakpastian, ketidakaturan, tidak ada kematian. Pada sisi lain Locke mengemukakan hak-hak alamiah sebagai berikut: hak akan hidup, hak atas kebebasan dan kemerdekaan, hak memiliki sesuatu. Konsep perjanjian masyarakat merupakan cara untuk membentuk negara. Montesquieu (1689-1755) Montesquieu terkenal dengan dunia ilmu pengetahuan tentang negara, hukum dan kemudian dia mengemukakan State of Nature yang diartikan dalam keadaan alamiah kualitas hidup manusia rendah. Teori politik Trias Politika yang dikemukakan oleh Montesquieu merupakan landasan pembangunan teori demokrasi dalam sistem politik.
6. perkembangan Ilmu politik pada abad ke-19- 20
Ilmu politik masa kini telah berkembang dari berbagi bidang studi yang berkaitan termasuk sejarah, filsafat, hokum dan ekonomi. Ditinjau dari tahap perkembangannya sebagai ilmu, memang tidak dapat disangkal bahwa ilmu politik agak tertinggal dibelakang jika dibandingkan dengan ilmu lainnya, seperti ilmu ekonomi yang mengalami kemajuan yang pesat seiring denagn era “revolusi industry” pertengahan abad XVIII. Sesudah perang dunia ke II perkembangan ilmu politik semakin pesat. Pesatnya perkembangan ilmu politik sesuda perang dunia ke II tersebut juga disebabkan karena mendapat dorongan kuat dari beberapa badan internasional, terutam UNESCO(United Nations Educational Scientific and Cultural Organization). Terdorong oleh tidak adanya keseragaman dalam terminology dalam ilmu politik.
7. perkembangan Ilmu politik di indonesia
Di Indonesia sendiri terdapat beberapa karya yang membahas masalah sejarah dan kenegaraan seperti yang ditulis dalam buku Negarakertagama dan Babad Tanah Jawi pada abad 13-15 M. ilmu politik merupakan Departemen tersendiri. Akan tetapi, oleh karena pendidikan tinggi ilmu Hukum sangat maju, tidaklah mengherankan apabila pada permulaan perkembangannya, ilmu politik di Indonesia terpengaruh kuat oleh ilmu itu. kan tetapi dewasa ini konsep-konsep ilmu politik yang berangsur-angsur mulai dikenal.
NPM : 2116041066
Kelas : Reguler B
Izin menjawab pak, dari informasi yang saya peroleh mengenai asal mula pengertian politik dan sejarah perkembangan ilmu politik dari masa ke masa yaitu sebagai berikut.
Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara. Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat. Politik juga dapat dikatakan segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik. Istilah “politik” berasal dari bahasa Yunani “politeia” sebuah tulisan hasil pemikiran plato filosof Yunani. Dilanjutkan oleh muridnya bernama Aristoteles dengan karyanya berjudul politica. Politeia maupun politica berisi gagasan bagaimana mengelola kehidupan masyarakat di dalam ruang bernama “polis”. Polis adalah negara kota (city-state) yang ada di era Yunani Kuno dan dalam perjalanannya berkembang menjadi “state” atau negara. Dari sinilah politik pada awalnya dipahami sebagai aktivitas pengelolaan kehidupan bernegara. Politik dalam suatu negara (state) berkaitan dengan masalah kekuasaan (power), pengambilan keputusan (decision making), kebijakan publik (public policy), dan alokasi atau distribusi.
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU POLITIK DARI MASA KE MASA
1. Sejarah Perkembangan Ilmu politik di Zaman Yunani Kuno
- Pembahasan tentang negara sudah ada sejak 450sM di Yunani Kuno. Terdapat ahli sejarah Herodotus serta filsuf-filsuf ternama Yunani seperti Plato dengan karyanya (politeia dan krinton) dan Aristoteles.
- Filsafat politik tidak berawal dari ilmu pengetahuan, melainkan bertolak dari pemakaian akal sehat dalam tujuan-tujuan manusia. Mulailah paradigma rasional menggantikan pandangan dunia yang lebih irasional dan mistik yang hidup sebelumnya, seperti dewa-dewa. Ilmu pengetahuan menggantikan hal itu yang tidak terduga sebelumnya melalui keteraturan. Keteraturan tidak lagi berasal dari paradigma mistik, melainkan paradigma ilmiah.
- Awal tradisi intelektual bangsa Yunani, tidak sekaligus menerima analisis ilmu pengetahuan, namun mereka menerima analisis moral. Begitu pun dalam ilmu politik, munculnya slogan “filsafat politik dibatasi etika”. Dalam paradigma politik fase ini yang terpenting adalah bagaimana untuk mencari keselarasan atau keseimbangan antara penguasa dan dikuasai sebagaimana untuk tujuan bersama.
2. Perkembangan Ilmu politik di Zaman Romawi
Pada zaman ini, Romawi Kuno memberikan sumbangan yang berharga bagi ilmu politik antara lain: bidang hukum, yurisprudensi, dan administrasi negara. Bidang tersebut didasarkan atas perspektif mengenai kesamaan manusia, persaudaraan setiap orang, ketuhanan dan keunikan nilai individu yang bagaimanapun rendahnya, mempercayai cahaya tuhan menjiwai seluruh semesta.
3. Perkembangan Ilmu politik pada Abad Pertengahan
- Negara menjadi kurang penting dibandingkan gereja, yang bisa memaksakan kekuasaannya pada raja dan memecat para pangeran dan mengatur kebijakan umum.
- Pemikiran politik didominasi oleh kaum intelektual dan politik gereja Kristen untuk menjawab persoalan mengenai yang seharusnya (nilai), bukan pertanyaan tentang yang ada (fakta).
- Hal itu juga berbeda dengan paradigma teokratis, di mana ide hukum alam ke hukum manusiawi. Akan tetapi dunia Kristen menampilkan kembali pandangan dunia agama.
Pada akhir abad pertengahan dua prinsip penting yang muncul mendorong transisi ke masa pencerahan yang dimulai abad ke-16.
• bahwa penguasa atau raja merupakan wakil rakyat, dengan lingkup kekuasaan yang ditentukan oleh konstitusi yang sifatnya terbatas.
• bahwa komunitas politik bukan terdiri dari hak-hak pribadi semua individu, melainkan hak-hak dewan perwakilan. Rakyat diwakili bukan dalam kedudukan perorangan mereka, tetapi dalam kedudukan politik sebagai warga negara (Apter, 1996: 74).
4. Sejarah Perkembangan Ilmu politik pada permulaan Zaman Modern
Niccolo Machiavelli (1469-1527) adalah salah satu tokoh yang membawa transisi pada permulaan zaman modern. Dialah yang merasa jemu dengan pertengkaran-pertengkaran doktrin, dan ia membuka jalan bagi pemikir kekuasaan yang sekuler. Machiavelli menandai gerakan menjauhi filsafat agama sebagai suatu dogma politik. Selain itu terdapat tokoh penerus dari Niccolo Machiavelli yaitu Thomas Hebes dan Jean Jaques Rousseau, tokoh yang berusaha mendefinisikan kembali kepribadian moral dalam komunitas moral.
Bagi Hobbes, tidak ada komunitas alamiah yang bertindak sebagai kekuatan hidup yang segera terwujud, kecuali suatu ciptaan yang “khayal”. Komunitas itu tercipta karena manusia sebagai makhluk yang memiliki nafsu mempunyai imajinasi, kemampuan berbicara, dan terutama kemampuan bernalar.
Selain itu karena manusia juga mempunyai segala macam sifat yang tidak begitu “terpuji” seperti; marah, sedih, serakah, maka akibatnya adalah terjadi situasi alamiah ke arah konflik, yang menimbulkan kekacauan. Untuk mencegah kekacauan itu, pertimbangan-pertimbangan pribadi harus mengalah kepada otoritas. Orang mau untuk mengumpulkan kekuasaan mereka dan menyerahkan kepada penguasa karena mereka memperoleh feedback yaitu keadaan yang tertib dan teratur. Di sinilah peran Hobbes merupakan orang yang pertama yang dapat mendefinisikan dan mengubah kepentingan pribadi dalam keuntungan publik.
Ia memastikan bahwa nilai yang ditentukan orang pada dirinya itu berbeda bagi setiap orang. Memang, orang tidak dapat menentukan “harga’ diri mereka, tetapi nilai sesungguhnya seseorang akan diukur oleh pendapat orang lain mengenai harga diri orang tersebut.
5. Sejarah Perkembangan Ilmu politik pada Zaman Modern
Pada abad ke-18 dan ke-19 banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum, karena itu ilmu politik hanya berfokus pada negara. Selain ilmu hukum, pengaruh ilmu sejarah dan filsafat pada ilmu politik masih terasa sampai perang Dunia II.
Selain Hobbes dan Rousseau terdapat dua tokoh lain yang berkontribusi besar dalam perkembangan ilmu politik pada zaman modern ini antara lain:
1. John Locke (1632-1704)
John Locke menekankan bahwa dalam State of Nature terjadi: kebingungan, ketidakpastian, ketidakaturan, tidak ada kematian. Pada sisi lain Locke mengemukakan hak-hak alamiah sebagai berikut: hak akan hidup, hak atas kebebasan dan kemerdekaan, hak memiliki sesuatu. Konsep perjanjian masyarakat merupakan cara untuk membentuk negara. Oleh karena itu negara harus mendistribusi kekuasaan kepada lembaga: legislatif, eksekutif dan yudikatif dan federatif. Dalam hal bentuk negara Locke membagi atas: Monarki, Aristokrasi dan Demokrasi.
2. Montesquieu (1689-1755)
- Terkenal dengan dunia ilmu pengetahuan tentang negara, hukum dan kemudian dia mengemukakan State of Nature yang diartikan dalam keadaan alamiah kualitas hidup manusia rendah.
- Teori politik Trias Politika yang dikemukakan oleh Montesquieu merupakan landasan pembangunan teori demokrasi dalam sistem politik yang menekankan adanya Chek and Balance terhadap mekanisme pembagian kekuasaan.
- Montesquieu sebagai pencetus demokrasi liberal.
6. Sejarah perkembangan Ilmu politik pada abad ke-19 dan ke-20
- Didirikannya American Political Science Association (APSA) pada 1904 karena di Di Amerika Serikat terjadi perkembangan berbeda, karena ada keinginan untuk membebaskan diri dari tekanan yuridis, dan lebih mendasarkan diri pada pengumpulan data empiris bersamaan dengan perkembangan sosiologi dan psikologi, sehingga dua cabang ilmu tersebut sangat mempengaruhi ilmu politik.
- Ilmu politik masa kini telah berkembang dari berbagi bidang studi yang berkaitan termasuk sejarah, filsafat, hukum dan ekonomi.
- Di Negara Belanda, di mana waktu itu penelitian mengenai Negara dimonopoli oleh Fakultas Hukum, didirikan Faculteit der Sociale Wetenschappen pada tahun1947 di Amsterdam. Akan tetapi, oleh karena pendidikan tinggi ilmu Hukum sangat maju, tidaklah mengherankan apabila pada permulaan perkembangannya, ilmu politik di Indonesia terpengaruh kuat oleh ilmu itu.
- Perkembangan ilmu politik juga mendapat dorongan kuat dari beberapa badan internasional, terutama UNESCO (United Nations Educational Scientific and Cultural Organization). Terdorong oleh tidak adanya keseragaman dalam terminology dalam ilmu politik, UNESCO dalam tahun 1948 menyelenggarakan suatu survey mengenai kedudukan ilmu politik dalam kira-kira 30 negara. menghasilkan buku “Contemporary Political Science”.
- Dalam buku The University Teaching of Political Science. Buku ini diterbitkan oleh UNESCO untuk pengajaran beberapa ilmu sosial (termasuk ekonomi, antropologi budaya, dan kriminologi) di perguruan tinggi. Pada masa-masa berikutnya ilmu-ilmu sosial banyak memanfaatkan penemuan-penemuan dari antropologi, sosiologi, psikologi, dan ekonomi, dan dengan demikian ilmu politik dapat meningkatkan mutunya dengan banyak mengambil model dari cabang ilmu sosial lainnya. Berkat hal ini, wajah ilmu politik telah banyak berubah dan ilmu politik menjadi ilmu yang penting dipelajari untuk mengerti tentang politik.
Izin menjawab nama saya agusni reza/2116041034
Kelas reguler B
Sejarah perkembangan Ilmu politik:
1.Zaman Yunani Kuno Ilmu Politik merupakan cabang dari ilmu-ilmu sosial yang memiliki dasar dan ruang lingkup yang sudah jelas, maka dapat dikatakan bahwa ilmu politik masih muda usianya, karena baru lahir pada akhir abad ke-19. Padahal secara embrio yang lebih luas dan berorganitas, pembahasan tentang negara sudah ada sejak 450sM di Yunani Kuno. Filsafat politik tidak berawal dari ilmu pengetahuan, melainkan bertolok dari pemakaian akal sehat dalam tujuan-tujuan manusia. Kemudian, ilmu pengetahuan mengantikan hal itu yang tidak terduga sebelumnya melalui keteraturan. Demikianlah awal tradisi intelektual bangsa yunani, tidak sekaligus menerima ilmu analisis pengetahuan, namun mereka menerima analisis moral. Plato dalam bukunya Politea, menyatakan negara itu seperti tubuh yang berkembang dari beberapa individu yang terorganisasi.
A. Aristokrasi : kekuasaan dipegang para cendekiawan/pintar yang mengutamakan keadilan dan kepentingan bersama.
B. Timokrasi : sekelompok penguasa (elit) yang lebih mengutamakan kepentingan kelompoknya dan karena itu tidak adil.
C. Oligarki : kekuasaan negara dipegang kaum hartawan (konglomerat) dan berkembanglah kepemilikan swasta.
D. Demokrasi : pemerintahan yang dipegang oleh rakyat dan kepentingan umum, selain kebebasan/kemerdekaan.
e. Tyrani : pemerintahan dipegang seorang dan biasanya tidak adil dan mementingkan dirinya atau keluarganya. Para filosof pada zaman ini berusaha mencari esensi keadilan dan masalah, juga mempertimbangkan masalah-masalah esensial lainnya seperti pemerintahan yang baik, keseimbangan, kewajiban negara terhadap warga negara dan sebaliknya. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
2.Perkembangan Ilmu Politik di Zaman Romawi .Pada zaman ini yang terkenal dengan Romawi Kuno memberikan sumbangan yang berharga bagi ilmu politik antara lain: bidang hukum, yurisprudensi, dan administrasi negara.
3.Perkembangan Ilmu Politik pada Abad Kemudian selama abad pertengahan, Negara menjadi kurang penting dibandingkan dengan gereja, yang bisa mengendalikan kekuasaanya pada raja dan mengatur kebijakan umum. Pada akhir abad pertengahan dua prinsip penting yang muncul mendorong transisi kemasa pencerahan yang dimulai abad ke-16. 1. Dalam hal ini terdapat peristiwa-peristiwa penting, antara lain kemenangan kerajaan atas gereja dalam perjuangan besar antara raja dan jeda.
4.Sejarah perkembangan Ilmu politik pada asalnya Zaman Modren Tokoh utama pada transisi ini adalah Niccolo Machiavelli (1469-1527). Machiaveli percaya bahwa rezim-rezim masuk kedua tipe, yaitu "kepangeranan" dan "republik". Machiavelli memperhatikan perhatiannya dalam Diskursus (Sebuah komentar tentang sejarah Roma yang ditulis tentang), tentang penciptaan, penjagaan, dan kebalikannya pemerintahan yang demokrasi. Jika Machiavelli dan gerakan ide-ide filsafat sebagai suatu dogma politik dan membuka jalan kepada dua penerus cemerlang. Dalam buku Leviathan (1651), Hobbes bertolak dari pengembangan pengertian negara yang jauh berbeda dengan pengertian negara pada abad pertengahan. Lain halnya bagi Hobbes, tidak ada komunitas alami yang bertindak sebagai kekuatan hidup yang segera terwujud, kecuali suatu ciptaan yang "khayal". cakap, pasti keliru dan para profesor sendiri-pun mungkin acapkali salah (Hobbes, dalam Oxford, 1909). Selain itu karena manusia juga memiliki segala macam sifat yang tidak begitu "terpuji" seperti; marah, sedih, serakah, maka akibat yang terjadi adalah situasi yang mengarah pada konflik, yang ditimbulkan oleh. Ia memastikan bahwa nilai yang ditentukan pada dirinya itu berbeda bagi setiap orang.
5. Sejarah perkembangan Ilmu politik pada Zaman Modren Di Negara-negara Benua Eropa banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum, karena itu ilmu politik hanya berfokus pada negara. Di atas telah disebutkan bahwa para tokoh cemerlang lain pada masa pencerahan adalah Jean Jaques Roussea, yang mewakili sudut pandang alternatif dan memberikan kekuasaan yang besar kepada komunitas sebagai satu keseluruhan. 1. 2.
6.Sejarah perkembangan Ilmu politik pada abad ke-19-20 Di Negara-negara Eropa banyak pengaruh oleh ilmu hukum, karena ilmu politik hanya berfokus pada negara . Di Amerika Serikat terjadi berbeda, karena ada keinginan untuk pengembangan diri dari tekanan yuri, dan lebih mendasarkan diri pada pengumpulan data. Ilmu politik masa kini telah berkembang dari berbagi bidang studi yang berkaitan termasuk sejarah, Filsafat, hokum dan ekonomi. Setelah perang dunia ke II perkembangan ilmu politik semakin pesat. Perkembangan ilmu politik sesuda perang dunia ke II tersebut juga disebabkan karena mendapat dorongan kuat dari beberapa badan internasional, terutam UNESCO (Organisasi Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Pendidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa). Selanjutnya UNESCO bersama International Political Science Association (IPSA) yang mencakup kira-kira sepuluh negara, diantaranya negara Barat, di samping India, Meksiko, dan Polandia. G. Sejarah perkembangan Ilmu politik di indonesia Di Indonesia sendiri terdapat beberapa karya yang membahas masalah sejarah dan kenegaraan seperti yang ditulis dalam buku Negarakertagama dan Babad Tanah Jawi pada abad 13-15 M. Di Indonesia sendiri didirikan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, seperti di Universitas Riau, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (seperti pada Universitas Gajah Mada, Yogyakarta) atau Fakultas ilmu-ilmu Sosial (seperti pada Universitas Indonesia, Jakarta) di mana ilmu politik merupakan Departemen tersendiri.
Npm 2116041012
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.
Perkembangan politik dari masa ke masa :
A. ZAMAN YUNANANI
ZAMAN YUNANI KUNO Ilmu politik sebagai pemikiran mengenai Negara sudah dimulai pada tahun 450 SM. Karya-karya Plato dan Aristoteles Baik Plato maupun Aristoteles pada dasarnya Baik Plato maupun Aristoteles pada dasarnya menjadikan negara sebagai perspektif filosofis, dan pandangan mereka tentang pengetahuan merupakan sesuatu yang utuh.
B. ROMAWI
ZAMAN ROMAWI Perhatian politik pada masalah hukum Implikasi pada dasar tata pelaksanaan politik melalui hukum dan konstitusi bagi negara- negara di dunia Contoh Implikasi kekuasaan diktator raja di romawi saat itu.
C. ABAD PERTENGAHAN
ABAD PERTENGAHAN Muncul sekulerisme : pembatasan kekuasaan raja dan ahli agama Raja : kekuasaan dunia Ahli agama : kekuasaan spiritual (gereja) Terjadi perebutan kekuasaan antara gereja dan kerajaan. Abad pertengan muncul feodalisme membentuk kesatuan politik yang kecil, pemerintah bersifat lokal Skolastik monopoli ilmu pengetahuan (gereja) Maka masa ini adalah masa kemunduran ilmu pengetahuan di Eropa.
D. PERMULAAN ZAMAN MODERN
PERMULAAN ZAMAN MODERN Muncul tokoh yang memberi perhatian pada negara Tokoh : Machiavelli hal paling utama adalah negara kekuasaan sebagai dasar negara yang layak diandalkan daripada hukum kekuasaan adalah alat menyelamatkan dan memperhatikan eksistensi.
Pemulaan zaman modern Pandangan politik : praktis dan realistis tentang kekuasaan Mengembangkan teori politik kepentingan negara
E. ZAMAN MODERN
ZAMAN MODERN Perkembangan Ilmu Politik pada zaman modern (abad ke 16, 17 dan 18) banyak ditujukan pada hukum dan lembaga-lembaga negara. Selain ilmu hukum, pengaruh ilmu sejarah dan filsafat pada ilmu politik masih terasa sampai perang Dunia II Tokohnya antara lain John Locke (1632-1704), Montesquieu (1689-1755) dan Jean Jacques Rousseau (1712-1778). Zaman Modern Locke a. Lewat karyanya berupa naskah Uraian tentang Pemerintah (Treatise on Goverment) menyatakan pandanga tentang penolakannya terhadap kekuasaan absolut dan kekuasaan yang didasarkan atas warisan. Zaman Modern b. Masyarakat politik = masy yg dibentuk berdasarkan perjanjian bersama Setiap orang meskipun telah menyerahkan kuasa, namun tetap dapat menyampaikan tuntutan dan perhatian masy terhadap pelanggaran yang dilakukan Kekuasaan tertinggi di tangan masyarakat. Zaman Modern b. Masyarakat politik = masy yg dibentuk berdasarkan perjanjian bersama Setiap orang meskipun telah menyerahkan kuasa, namun tetap dapat menyampaikan tuntutan dan perhatian masy terhadap pelanggaran yang dilakukan Kekuasaan tertinggi di tangan masyarakat. Zaman Modern Untuk mewujudkan masy politik perlu dibuat undang-undang atau hukum Munculnya badan pembuat produk hukum (legislatif), pelaksana (eksekutif) Pada saat itu belum muncul peradilan (yudikatif). Zaman Modern Montesqieu a. Trias Politika (tiga pembagian kekuasaan) Legislatif, eksekutif, yudikatif (peradilan).
F. ABAD 19 DAN 20 Ilmu politik dikembangkan secara luas dalam metodologi, pengajaran, perkuliahan, berbagai media politik Lahirnya berbagai macam asosiasi, konferensi Lahirnya berbagai macam asosiasi, konferensi politik.
INDONESIA Perkembangan ilmu politik di Indonesia tidak lepas dari peran perguruan tinggi.
G. SEBELUM MASA KEMERDEKAAN Sebelum PD II di Hindia Belanda tidak ada satupun Universitas, yang ada hanya Perguruan Tinggi yang terpisah-pisah, yaitu : 1. Fakutlas Teknologi Bandung (1920) 2. Fakultas Hukum Jakarta (1924) 3. Fakultas Kedokteran Jakarta (1927) 4. Fakultas Sastra Jakarta (1940) 5. Fakultas Pertanian Bogor (1941). Sebelum masa kemerdekaan Pada waktu itu belum ada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik untuk belajar dan mempunyai keahlian politik maka dicari mata kuliah yang dekat dengan ilmu politik yaitu ilmu Negara yang biasanya diberikan di Fakultas Hukum.
H. SETELAH MASA KEMERDEKAAN Pada periode ini dapat diperkirakan pengajaran ilmu politik pada permulaannya sangat dipengaruhi oleh pendekatan yuridis, karena tenaga pengajarnya kebanyakan lulusan dari Fakultas Hukum Universiteit van Indonesia. Mulai tahun 1960-an banyak tenaga pengajar Perguruan Tinggi yang melanjutkan studi ke luar negeri terutama di AS, maka perkembangan ilmu politik mulai terpengaruh oleh pendekatan tingkah laku (behaviour approach).
Setelah masa kemerdekaan Pada 1990 an semakin menguatnya gerakan arus bawah (grass root) Mulai banyak kajian politik dari segi demokratisasi atau transisi.
Ilmu politik sebagai pemikiran mengenai negara sudah dimulai pada tahun 450 SM, seperti dalam karya Herodotus, Plato, Aristoteles, dan lainnya. Terbukti dari hasil karya filosof seperti Plato dan Aristoteles. Bahkan Plato yang telah meletakan dasar-dasar pemikiran ilmu politik dikenal sebagai bapak filsafat politik, sedangkan Aristoteles yang telah meletakan dasar-dasar keilmuan dalam kajian politik dikenal sebagai Bapak ilmu politik. Baik Plato maupun Aristoteles pada dasarnya menjadikan negara sebagai perspektif filosofis, dan pandangan mereka tentang pengetahuan merupakan sesuatu yang utuh.
Ilmu politik baru lahir pada akhir abad ke-19. Pada tahap itu ilmu politik berkembang secara pesat berdampingan dengan cabang-cabang ilmu sosial lainnya, seperti sosiologi, anthropologi. Dalam perkemangan ini mereka saling mempengaruhi.
Para filosof pada zaman ini berusaha mencari substensi pemikiran seperti keadilan dan kebaikan, juga mempertimbangkan masalah-masalah mendasar lainnya seperti pemerintahan yang baik, kedaulatan, kewajiban negara terhadap warga negara atau sebaliknya. Pada masa ini dasar-dasar pemikiran politik mereka masih sangat dipengaruhi ajaran agama, dan warisan budaya mereka masing
-- ZAMAN ROMAWI --
Zaman ini yang terkenal dengan zaman Romawi Kuno memberikan kontribusi yang bernilai bagi ilmu politik, antara lain : bidang hukum, yurisprudensi dan administrasi negara. Bidang tersebut bersumber atas perspektif mengenai kesamaan manusia, persaudaraan setiap orang , ketuhanan dan keunikan nilai individu yang bagaimanapun rendahnya mempercayai cahaya tuhan menjiwai seluruh semesta. konsep tentang tersebut menurun dari faham stoic dan cicero, yang memadukan filsafat stoic kedalam pemikiran barat. Perhatian politik pada masa ini ada pada masalah hukum. Implikasi pada dasar tata pelaksanaan politik melalui hukum dan konstitusi bagi negara-negara di dunia. Contoh Implikasi kekuasaan diktator raja di romawi saat itu
-- Pada Abad Pertengahan --
Kemudian selama abad pertengahan, Negara menjadi kurang penting dibandingkan gereja, yang bisa memaksakan kekuasaanya pada raja dan memecat para pangeran dan mengatur kebijakan umum. Muncul sekulerisme, yaitu pembatasan kekuasaan raja dan ahli agama. Pada masa ini raja adalah kekuasaan dunia. Ahli agama adalah kekuasaan spiritual (gereja). Terjadi perebutan kekuasaan antara gereja dan kerajaan. Muncul feodalisme, yaitu membentuk kesatuan politik yang kecil, pemerintah bersifat local. Adanya Skolastik monopoli ilmu pengetahuan (gereja). Maka masa ini adalah masa kemunduran ilmu pengetahuan di Eropa
-- ZAMAN SESUDAH MASEHI / MODERN --
Locke
Locke
• Lewat karyanya berupa naskah Uraian tentang Pemerintah (Treatise on Goverment) menyatakan pandanga tentang penolakannya terhadap kekuasaan absolut dan kekuasaan yang didasarkan atas warisan.
• Masyarakat politik, yaitu masyarakat yg dibentuk berdasarkan perjanjian bersama Setiap orang meskipun telah menyerahkan kuasa, namun tetap dapat menyampaikan tuntutan dan perhatian masyarakat terhadap pelanggaran yang dilakukan Kekuasaan tertinggi di tangan masyarakat
• Untuk mewujudkan masy politik perlu dibuat undang-undang atau hukum
• Munculnya badan pembuat produk hukum (legislatif), pelaksana (eksekutif)
• Pada saat itu belum muncul peradilan (yudikatif)
Montesqieu
• Trias Politika (tiga pembagian kekuasaan) Legislatif, eksekutif, yudikatif (peradilan)
-- ABAD 19 DAN 20 --
• Ilmu politik dikembangkan secara luas dalam metodologi, pengajaran, perkuliahan, berbagai media politik
• Lahirnya berbagai macam asosiasi, konferensi politik
Nama : Intan Sakhety Mahar
Kelas : Reg B
NPM : 2116041050
Izin menjawab pak…
Setelah membaca mengenai materi pertama tentang sejarah perkembangan ilmu politik, informasi yang saya dapat yaitu adanya perubahan disetiap abadnya perubahan itu pasti selalu berkembang di setiap abadnya dengan membawa perubahan yang signifikan, perubahan tersebut dimulai dari :
1. Sejarah perkembangan Ilmu politik di Zaman Yunani Kuno
Pada abad ini menjelaskan bahwa pengetahuan belum dapat digunakan melainkan bertolok dari pemakian akal sehat dalam menjalankan tujuan. Keteraturannya tidak lagi menggunakan paradigm mistik melainkan menggunakan paradigm ilmiah. Dengan demikian awal tradisi Yunani, tidak sekaligus menerima ilmu analisis ilmu pengetahuan namun mereka dapat menerima analisis moral.
2. Sejarah Perkembangan Ilmu politik di Zaman Romawi
Selanjutnya berkembang pada abad di zaman Romawi. Pada abad ini mulai berkembang ditandai dengan ilmu politik mengenai filsafat demokrasi dengan asumsinya dibidang hokum, yurisprudensi dan administrasi Negara. Dan juga asumsinya tentang rasionalitas, moralitas serta konsepnya tentang hokum alam dan hak alamiah menurun, yang memadukan filsafat stoic kedalam pemikiran barat.
3. Perkembangan Ilmu politik pada Abad Pertengahan
Kemudian berkembang kembali pada abad pertengahan, pada abad ini ditandai berubahnya perbedaan dengan paradigm teokratis, dimana ide hokum alam menjadi ke hokum manusiawi. Dalam hal tersebut terdapat juga peristiwa penting yaitu paradigmateokratis akhirnya tergeser dan digantikan. Sejak itu hak rakyat bukan kekuasaan penguasa menjadi perhatia utama politik. Ilmu politik saat berkembangnya zaman membawa perubahan yang lebih rasional.
4. Sejarah perkembangan Ilmu politik pada permulaan Zaman Modren
Selanjutnya beralih ke dalam permulaan zaman modern, pada zaman ini seorang ahli bernama Hobbes mendefinisikan dan mengubah mengenai kepentingan pribadi dalam keuntungan public, dan Hobbes mengatakan ketertiban merupakan sasaran tertinggi, suatu hal dapat dipahami oleh oran yang rasional dan suatu manfaat yang nyata dan dapat dirasakan langsung .
5. Sejarah perkembangan Ilmu politik pada Zaman Modren
Maka berkembang ke dalam abad ke 18 sampai abad ke 19 yang banyak di pengaruhi ilmu hokum. Karena itu ilmu politik berfokus pada Negara. Tak hanya ilmu hokum tetapi dipengaruhi juga oleh ilmu sejarah dan ilmu filsafat. Selain Hobbes adapun ahli yang memberikan sudut pandang lain yaitu John Lock dan Montesque. John Lock berpendapat yaitu memiliki tujuan untuk umat manusia melalui kegiatan kegiatan kewajiban memelihara dan menjamin hak asasi manusia. Montesque juga merupak pencetus mengenai demokrasi liberal,
6. Sejarah perkembangan Ilmu politik pada abad ke-19- 20
Pada abad ke-20 ditandai dengan salah satu ilmu politik sangat berkembang pesat setalah perang dunia II. Ilmu politik berkembang di karenakan mendapatkan dorongan.selain itu ilmu politik telah banyak berkembang dan ilmu politik penting untuk dipelajari.
Ilmu politik masa kini telah berkembang dari berbagi bidang studi yang berkaitan termasuk sejarah, filsafat, hokum dan ekonomi. Ditinjau dari tahap perkembangannya sebagai ilmu, memang tidak dapat disangkal bahwa ilmu politik agak tertinggal dibelakang jika dibandingkan dengan ilmu lainnya, seperti ilmu ekonomi yang mengalami kemajuan. Pada masa-masa berikutnya ilmu-ilmu sosial banyak memanfaatkan penemuan-penemuan dari antropologi, sosiologi, psikologi, dan ekonomi, dan dengan demikian ilmu politik dapat meningkatkan mutunya dengan banyak mengambil model dari cabang ilmu sosial lainnya. Berkat hal ini, wajah ilmu politik telah banyak berubah dan ilmu politik menjadi ilmu yang penting dipelajari untuk mengerti tentang politik.
7. Sejarah perkembangan Ilmu politik di indonesia
.Perkembangan awal ilmu politik di Indonesia sangat dipengaruhi oleh ilmu hukum, karena pendidikan tinggi ilmu hukum sangat maju pada saat itu.
Terima Kasih Pak...
Wassalamualaikum wr wb
Asal mula Kata politik berasal dari kata Polis yang diambil dari Bahasa Yunani yang berarti negara kota. Kata-kata turunannya yaitu Polities (warga negara), Politikos (Kewarganegaraan), dan Politikeepisteme (Ilmu Politik). Ilmu Politik adalah kegiatan-kegiatan dalam suatu sistem politik (negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan tujuan dari sistem itu dan bagaimana melaksanakan sistem-sistem itu.
Sejarah perkembangan-perkembangan politik dari masa ke masa sebagai berikut.
1. Sejarah Perkembangan Politik di Zaman Yunani Kuno
Ilmu politik lahir pada akhir abad 19. Ilmu politik berkembang bersama dengan ilmu sosial lain seperti sosiologi dan antropologi. Perkembangan ilmu politik dimulai pada tahun 450 SM di Yunani Kuno. Herodotus (480-430SM) sebagai tokoh ahli sejarah dan filsuf-filsuf terkenal dari Yunani seperti Plato (427-347 SM) yang terkenal dengan karyanya yaitu politeia (tentang politik), kriton (ketaatan terhadap hukum), dan Aristoteles (384-332 SM) sudah banyak membahas mengenai politik. Konsep politik waktu itu yang terpenting adalah bagaimana untuk mencari keselarasan atau keseimbangan antara penguasa dan dikuasai seagaimana untuk tujuan bersama.
2. Sejarah Ilmu Politik di Zaman Romawi
Pada zaman Romawi kuno memberikan hal-hal yang berharga dalam ilmu politik yaitu bidang hukum, yurispruduensi, dan administrasi negara. Bidang atau ilmu tersebut didapatkan dari cara pandang mengenai kesamaan manusia, persaudaraan setiap manusia, ketuhan dan keunikan nilai individu tanpa mengenal strata atau kasta, percaya terhadap tuhan yang menjiwai seluruh alam.
3. Perkembangan Ilmu Politik pada Abad Pertengahan
Pada abad pertengahan pengaruh negara lebih kecil dibanding dengan gereja. Dibawah dominasi politik gereja Kristen, pemikiran politik pada abad pertengahan peratama-tama berurusan dan untuk menjawab persoalan mengenai yang seharusnya (nilai), bukan pertanayaan tentang yang ada (fakta). Hal ini menyebabkan ilmu politik mengalami kemunduran. Namun, diakhir abad pertengahan (menuju abad pencerahan) muncul dua prinsip yaitu raja dan penguasa merupakan wakil rakyat yang memiliki lingkup kekuasaan terbatas dan komunitas politik bukan terdiri dari hak-hak pribadi semua individu, melainkan hak-hak dewan perwakilan.
4. Sejarah perkembangan ilmu politik pada awal zaman modern
Niccolo Machiavelli (1469-1527) merasa jenuh dengan pertengkaran-pertengakaran doktrin, dan ia membuka jalan bagi pemikir kekuasaan yang sekuler. Maka dari itu, ia membagi rezim-rezim menjadi dua macam yaitu kepangeranan dan republik.
5. Sejarah perkembangan Ilmu politik pada Zaman Modern
Pada abad 18-19 di Eropa, ilmu hukum, ilmu filsafat, dan ilmu sejarah sangat memengaruhi politik, maka dari itu ilmu politik fokus pada negara saja. Pada zaman ini ada dua tokoh yang menyumbangkan gagasannya mengenai ilmu politik yaitu:
a. John Locke (1632-1704) dalam bidang teori politik menulis buku Two Treatises on Civil Government. John Locke menekankan bahwa dalam State of Nature terjadi karena kebingungan, ketidakpastian, ketidakaturan, tidak ada kematian. Pada sisi lain Locke mengemukakan hak-hak alamiah sebagai diantaranya yaitu hak akan hidup, hak atas kebebasan dan kemerdekaan, hak memiliki sesuatu.
b. Montesquieu (1689-1755) terkenal dengan dunia ilmu pengetahuan tentang negara, hukum dan kemudian dia mengemukakan State of Nature yangd apat diartikan dalam keadaan alamiah kualitas hidup manusia rendah. Teori politik Trias Politika yang dikemukakan oleh Montesquieu merupakan landasan pembangunan teori demokrasi dalam sistem politik yang menekankan adanya Chek and Balance terhadap mekanisme pembagian kekuasaan.
6. Sejarah perkembangan Ilmu politik pada abad ke-19- 20
Ilmu politik pada masa ini sudah berkembangan dan berkaitan dengan sejarah, filsafat, hukum dan ekonomi. Sesudah perang dunia ke II perkembangan ilmu politik semakin pesat. Di Negara Belanda, dimana waktu itu penelitian mengenai Negara dimonopoli oleh Fakultas Hukum, didirikan Faculteit der Sociale Wetenschappen pada tahun1947 di Amsterdam. Akan tetapi, oleh karena pendidikan tinggi ilmu Hukum sangat maju, tidaklah mengherankan apabila pada permulaan perkembangannya, ilmu politik di Indonesia terpengaruh kuat oleh ilmu itu. Akan tetapi saat ini konsep-konsep ilmu politik yang berangsur-angsu mulai di kenal. Pesatnya perkembangan ilmu politik sesudah perang dunia ke II tersebut juga disebabkan karena mendapat dorongan kuat dari beberapa badan internasional, terutam UNESCO(United Nations Educational Scientific and Cultural Organization).
7. Sejarah perkembangan Ilmu politik di indonesia
Pada awalnya perkembangan ilmu politik di Indonesia sangatlah kental akan ilmu hukum karena Pendidikan ilmu hukum sangatlah maju. Akan tetapi dewasa ini konsep-konsep ilmu politik yang berangsur-angsur mulai dikenal.
Nama saya satriono
NPM 2116041106
Saya akan menjawab perkembangan ilmu politik secara singkat
1zaman yunani kuno
Pada zaman ini perkembangan ilmu politik sangat pesat berdampingan dengan ilmu sosial seperti, sosiologi, antropologi, dimulai sejak 450 SM diyunani kuno seprang ahli sejarah herodotus(480-430sm)maupun filsuf filsuf ternama diyunanai seperti Plato(427-347sm) karya karya ialah politeia ( tentang politik) Kriton tentang ketaatan terhadap hukum dan aristhoteles (384- 332sm) berbicara tentang politik pada masa ini filsafat politik tidak berawal dari ilmu pengetahuan melainkan bertolak belakang pada akal sehat manusia disinilah awal mula perkembangan tradisi intelektual mengacu pada niali moral.
2. Perkembangan pada zaman Romawi
Perkembangan pada zaman ini mulai melakukan perubahan dengan memberikan sumbangan yang berharga bagi ilmu politik antara lain bidang hukum yurisprudensi dan administrasi negara.yang didasarkan perspektif mengenai kesamaan manusia
3. Perkembangan ilmu politik pada abad pertengahan pada masa ini yang paling mendominasi adalah kaum agama ( Kristen) pada masa ini kain agama ( Kristen) bisa memaksa kehendak raja, memecat pengeran, dan melakukan kebijakan umum.bisa dikatakan kaum agama ( Kristen) memberikan pandangan sendiri terhadap sistem politik.adapun tokoh yang berpengaruh pada masa ini Yaitu Santo agustionus (354-430sm) dan Thomas Aquinas (1225-1274sm)
4. perkembangan ilmu politik pada permulaan zaman moderen pada masa ini terjadi beberapa perubahan oleh tokoh yang sangat berpengaruh yaitu Niccolo machiaveli ( 1469-1527) dimana tokoh ini merasa kurang setuju terhadap teori sebelumnya. Kemudian ia membuka jalan bagi kekuasaan sekuler ia pun memberikan pendapat bagaimana mendapatkan dan mempertahankan sebuah kelangeranan agar sedikit bertolak belakang dengan zaman pertengahan dan memberikan pandangan terhadap politik yang demokratis.
5. perkembangan ilmu politik pada zaman moderen pada masa ini perkembangan ilmu politik banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum ilmu politik hanya berfokus pada negara adapun tokoh yang berpengaruh pada masa ini yaitu:
- John lucke
Mampu berkarya dalam bidang teori ilmu politik yang ditulis pada buku two triatises on civil goverment John lucke juga mengemukakan haka alamiah, hak akan hidup, haka akan kebebasan, dan haka kemerdekaan.
- monstequei
Tokoh ini lebih mengenalkan tentang ilmu pengetahuan, tentang negara, dan hukum.
6. Perkembangan politik diindonesia
Perkembangan politik diindonesia ditandai dengan adnaya penulisan buku negarakerta agama dan babad tanah Jawi pada abad 13-15 sm
Npm : 2116041100
Kelas : Reg B
Ilmu Politik merupakan cabang dari ilmu-ilmu sosial yang memiliki dasar dan ruang lingkup yang sudah jelas, maka dapat dikatakan bahwa ilmu politik masih muda usianya, karena baru lahir pada akhir abad ke-19. Pada tahap itu ilmu politik berkembang secara pesat berdampingan dengan cabang-cabang ilmu sosial lainnya, seperti sosiologi, anthropologi. Dalam perkemangan ini mereka saling mempengaruhi.
Padahal secara embrio yang lebih luas dan berorganitas, pembahasan tentang negara sudah ada sejak 450sM di Yunani Kuno. Seorang ahli sejarah Herodutus(480-430sM), maupun filsuf-filsuf ternama Yunani seperti Plato(427-347sM) karya-karyanya politeia (tentang politik), kriton (tentang ketaatan terhadap hukum), dan Aristoteles ( 384-332sM) sudah banyak bericara tentang politik.
Filsafat politik tidak berawal dari ilmu pengetahuan, melainkan bertolok dari pemakaian akal sehat dalam tujuan-tujuan manusia. Mulailah paradigma rasional menggantikan pandangan dunia yang lebih irasional dan mistik yang hidup sebelumnya,seperti dewa-dewa.
Kemudian, ilmu pengetahuan mengantikan hal itu yang tidak terduga sebelumnya melalui keteraturan. Keteraturan tidak lagi berasal dari paradigma mistik, melainkan paradigma ilmiah. Orang Yunani mulai menyingkirkan peranan para dewa dengan objek rasional seperti halnya atom temuan Democritus(460-370sM).yang merupakan bahan dasar dunia yang tidak dapat diperkecil, tidak bertahan lama bahkan meluas kehidupan sosial.
Demikianlah awal tradisi intelektual bangsa yunani, tidak sekaligus menerima ilmu analisis ilmu pengetahuan, namun mereka menerima analisis moral. Di sini Scorates (469-399sM) merupakan orang pertama yang menyadari bahwa ilmu alam tidak memberikan penjelasan memadai untuk perilaku manusia. Karena itu wajar jika dalam ilmu pengetahuan kuno belum mampu memberikan rumusan teori. Begitu pun dalam ilmu politik, munculnya slogan”filsafat politik dibatasi etika” itulah sebabnya pada dekade ini, politik merupakan suatu fungsi antara penguasa dan yang dikuasa, baik pemerintah yang dijalankan satu orang ataupun beberapa orang. Yang penting setiap pemerintah mampu mendatangkan kebajikan. Dengan demikian, model politik klasik sebelum plato, cukup terdiri atas penguasa dan yang dikuasai, cara dan tujuan. Dalam paradigma politik waktu ituyang terpenting adalah bagaimana untuk mencari keselarasan atau keseimbangan antara penguasa dan dikuasai seagaimana untuk tujuan bersama.
1) Pada zaman Yunani kuno Pada tahap ini ilmu politik berkembang pesat dengan ilmu sosial lainnya, seperti sosiologi, antropolog. Dalam perkembangan ini saling mempengaruhi. Pada zaman ini filsafat tidak berawal dari ilmu pengetahuan, melainkan dasar-dasar pemikiran politik saat itu sangat dipengaruhi oleh ajaran agama dan warisan budaya.
2) Pada zaman Romawi Pada zaman ini dengan zaman Romawi kuno yang memberikan sumbangan berharga bagi ilmu politik, antara lain bidang hukum, yurisprudensi, dan administrasi negara. Bidang tersebut muncul di dasarkan atas perspektif mengenai kesamaan manusia, persaudaraan setiap orang, ketuhanan dan keunikan nilai individu dengan rendahnya mempercayai cahaya Tuhan menjiwai seluruh semesta.
3) Pada masa pertengahan Pada masa ini perkembangan ilmu politik didominasi oleh intelektual dan politik gereja kristen. Pemikiran politik pada abad pertengahan, peratama- mengenaitama menangani dan untuk menjawab masalah yang seharusnya (nilai). Selama abad pertengahan, negara menjadi kurang penting dibandingkan dengan gereja.
4) Pada asalnya zaman modern Pada masa ini muncul tokoh yang bernama Niccolo Machiavelli (1469-1527). Dialah yang merasa jemu dengan-pertengkaran doktrin dan ia membuka jalan bagi pemikiran kekuasaan yang seluler. Pada zaman ini berkembang teori politik "Kepentingan Negara" dan pandangan dalam ilmu politik menjadi lebih praktis dan realistis tentang kekuasaan.
5) Pada zaman modern Perkembangan ilmu politik pada zaman modern (abad ke 16,17, dan 18) banyak ditujukan pada hukum dan lembaga-lembaga negara. Selain hukum, pengaruh ilmu sejarah dan filsafat pada ilmu politik masih terasa sampai perang dunia kedua (II). Pada masa ini muncul tokoh-tokoh, seperti John Locke (1632-1704), Montesquie (1689-1755), dan Jean Jacques Rousseau (1712-1778). 6) Pada abad 19-20 Pada masa ini perkembangan ilmu politik semakin pesat seusai perang dunia kedua (II). Ilmu politik dikembangkan secara luas dalam metodologi, pengajaran, perkuliahan, dan di berbagai media politik.
Zaman Romawi Kuno
Romawi Kuno memerikan sumbangan yang berharga bagi ilmu politik antara lain, yaitu bidang hukum, yurisprudensi, dan administrasi negara. Bidang tersebut didasarkan pada pemikiran tentang kesamaan manusia, persaudaraan setiap orang , ketuhanan dan keunikan nilai individu yang bagaimanapun rendahnya, dan mempercayai cahaya tuhan menjiwai seluruh semesta. Filsafat demokrasi dengan asumsinya tentang rasionalitas, moralitas dan persamaan serta konsepnya tentang hukum alam dan hak-hak alamiah, banyak menurun dari faham stoic dan cicero, yang memadukan filsafat stoic kedalam pemikiran barat.
Abad Pertengahan
Negara menjadi kurang penting dibandingkan gereja, yang bisa memaksakan kekuasaanya pada raja dan memecat para pangeran dan mengatur kebijakan umum. Dibawah dominasi intelektual dan politik gereja Kristen, pemikiran politik pada abad pertengahan yang pertama berurusan dan untuk menjawab persoalan mengenai yang seharusnya (nilai), bukan pertanyaan tentang yang ada (fakta). Hal itu juga berbeda dengan paradigma teokratis, dimana ide hukum alam kehukum manusiawi. Akan tetapi dunia kristen menampilkan kembali pandangan dunia agama.
Awal Zaman Modern
Di Negara-negara benua Eropa sendiri bahasan mengenai politik pada abad ke-18 dan ke-19 banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum, karena itu ilmu politik hanya berfokus pada negara. Selain ilmu hukum, pengaruh ilmu sejarah dan filsafat pada ilmu politik masih terasa sampai perang Dunia II.
Abad 19-20
Ilmu politik masa kini telah berkembang dari berbagi bidang studi yang berkaitan termasuk sejarah, filsafat, hokum dan ekonomi. Ditinjau dari tahap perkembangannya sebagai ilmu, memang tidak dapat disangkal bahwa ilmu politik agak tertinggal dibelakang jika dibandingkan dengan ilmu lainnya, seperti ilmu ekonomi yang mengalami kemajuan yang pesat seiring denagn era “revolusi industry” pertengahan abad XVIII. Sesudah perang dunia ke II perkembangan ilmu politik semakin pesat. Pesatnya perkembangan ilmu politik sesuda perang dunia ke II tersebut juga disebabkan karena mendapat dorongan kuat dari beberapa badan internasional, terutama UNESCO.
Saya Sonya Hening Tyas (2116041036) dari Kelas Reg B, izin menjawab pak
Istilah politik berasal dari bahasa Yunani "Politiea" sebuah tulisan hasil pemikiran Plato (Filosof Yunani).
Perkembangan Ilmu politik dari dulu hingga sekarang akan saya jabarkan di bawah ini:
1.Zaman Yunani Kuno
Ilmu politik sebagai pemikiran mengenai negara sudah dimulai pada tahun 450 SM dengan munculnya karya-karya dari Plato atau Aristoteles. Keduanya menjadikan negara sebagai perspektif filosofis, dan pandangan mereka mengenai keilmuan merupakan sesuatu yang utuh.
-> Karya Plato
- Ploitiea berarti republik = keadilan
- Republik berarti konstitusi sebagai jalan bagi individu untuk berhubungan dengan masyarakat yang merupakan implikasi dari hak dan kewajiban.
- Metode teoritis-sintesis (politik) : politik membahas hal umum namun dangat mendasar
-> Aristoteles
- membahas tentang "politica" = politik
- memperhatikan unsur tujuan, cita-cita negara melalui cara-cara politik yang untuk mencapainya diperlukan dasar keilmuan dalam kajian ilmu politik
2.. Zaman Romawi
- Pada zaman ini perhatian politik pada masalah hukum
- implikasi pada dasar tata pelaksanaan politik melalui hukum dan konstitusi bagi negara-negara di dunia. contohnya adalah kekuasaan diktator raja di romawi saat itu.
3. Abad Pertengahan
- muncul sekulerisme yaitu pembatasan kekuasaan raja dan ahli agama
- raja memegang kekuasaan dunia dan ahli agama memegang kekuasaan spiritual (gereja)
- terjadi perebutan kekuasaan anatara kerajaan dan gereja
- Muncul feodalism yaitu membentuk kesatuan politik yang kecil dan pemerintahan bersifat lokal
- muncul skolastik atau monopoli ilmu pengetahuan gereja
- masa ini disebut sebagai masa kemunduran ilmu pengetahuan di Eropa
4. Permulaan Zaman Modern
- muncul tokoh yang memberi perhatian pada negara, salah satunya adalah Machiavelli
- pandangan poliik berubah menjadi praktis dan realistis tentang kekuasaan
- mengembangkan teori politik "kepentingan negara"
5. Zaman Modern
- perkembangan pada zaman modern ( abad 16,17,18) banyak ditujukkan pada hukum dan lembaga negara
- selain ilmu hukum, pengaruh ilmu sejarah dan filsafat masih sangat terasa pada abad ini sampai perang dunia kedua
- Locke lewat naskahnya tentang uraian pemerintah, menolak kekuasaan absolut dan kekuasaan yang didasarkan atas warisan
- pada masa ini muncul badan pembuat produk hukum (legislatif) dan pelaksana produk hukum (eksekutif)
6. Abad 19 dan 20
- ilmu politik dikembangkan secara luas dalam metodologi, pengajaran, dan berbagai media politik
- lahirnya berbagai macam asosiasi dan konferensi npolitik
1. Zaman Yunani Kuno
Ilmu politik lahir pada akhir abad ke-19 dan berkembang seacara pesat dengan ilmu-ilmu sosial lainnya yang dalam perkembangannya saling memengaruhi. Filsafat politik tidak berawal dari ilmu pengetahuan, melainkan bertolok dari pemakaian akal sehat dalam tujuan-tujuan manusia.Keteraturan tidak lagi berasal dari paradigma mistik, melainkan paradigma ilmiah. Orang Yunani mulai menyingkirkan peranan para dewa dengan objek rasional seperti halnya atom temuan Democritus.Yang merupakan bahan dasar dunia yang tidak dapat diperkecil, tidak bertahan lama bahkan meluas kehidupan sosial.
Begitu pun dalam ilmu politik, munculnya slogan«filsafat politik dibatasi etika» itulah sebabnya pada dekade ini, politik merupakan suatu fungsi antara penguasa dan yang dikuasa, baik pemerintah yang dijalankan satu orang ataupun beberapa orang. Yang penting setiap pemerintah mampu mendatangkan kebajikan.
2. Zaman Romawi
Pada zaman ini yang terkenal dengan Romawi Kuno memerikan sumbangan yang berharga bagi ilmu politik antara lain: bidang hukum, yurisprudensi, dan administrasi negara. Bidang tersebut didasarkan atas perspektif mengenai kesamaan manusia, persaudaraan setiap orang , ketuhanan dan keunikan nilai individu yang bagaimanapun rendahnya, mempercayai cahaya tuhan menjiwai seluruh semesta.
3. Abad Pertengahan
Selama abad pertengahan, Negara menjadi kurang penting dibandingkan gereja, yang bisa memaksakan kekuasaanya pada raja dan memecat para pangeran dan mengatur kebijakan umum. Dalam hal ini terdapat peristiwa penting, diantaranya kemenangan kerajaan atas gereja dalam perjuangan besar antara raja dan paus.
4. Permulaan Zaman Modern
Niccolo Machiavelli (1469-1527) adalah tokoh utama yang membawa transisi pada zaman modern. Dia-lah yang merasa jemu dengan perte ngkaran-pertengakaran doktrin, dan ia membuka jalan bagi pemikir kekuasaan yang sekuler.Perhatian utamanya adalah untuk menunjukkan bagaimana pemerintahan-pemerintahan republik dapat mendorong stabilitas dan kebebasan sambil menghindari pengaruh-pengaruh korupsi yang membuat lemah bagi negara.Jika Machiavelli menandai gerakan menjauhi filsafat agama sebagai suatu dogma politik dan membukakan jalan kepada dua penerus cemerlang. Pertama adalah Thomas Hobbes (1558-1674) di mana filsafat materialismenya merupakan jembatan yang menguhubungkan ilmu pengetahuan dan mekanika, serta yang lokgikanya sama bagus dan rapuhnya seperti logika lain yang dapat ditemukan dalam pemikiran politik. Kedua, adalah Jean Jaques Rousseau, tokoh yang berusaha mendefinisikan kembali kepribadian moral dalam komunitas moral
5. Zaman Modern
Di Negara-negara benua Eropa sendiri bahasan mengenai politik pada abad ke-18 dan ke-19 banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum, karena itu ilmu politik hanya berfokus pada negara. Selain ilmu hukum, pengaruh ilmu sejarah dan filsafat pada ilmu politik masih terasa sampai perang Dunia II.Selain Hobbes dan Rousseau terdapat dua orang lain telah memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan politik di zaman modern ini antara lain:
- John Locke, menekankan bahwa dalam State of Nature terjadi: kebingungan, ketidakpastian, ketidakaturan, tidak ada kematian. Pada sisi lain Locke mengemukakan hak-hak alamiah sebagai berikut: hak akan hidup, hak atas kebebasan dan kemerdekaan, hak memiliki sesuatu.
- Montesquieu (1689-1755), Montesquieu terkenal dengan dunia ilmu pengetahuan tentang negara, hukum dan kemudian dia mengemukakan State of Nature yang diartikan dalam keadaan alamiah kualitas hidup manusia rendah. Teori politik Trias Politika yang dikemukakan oleh Montesquieu merupakan landasan pembangunan teori demokrasi dalam sistem politik yang menekankan adanya Chek and Balance terhadap mekanisme pembagian kekuasaan.
6. Abad 19-20
Ilmu politik masa kini telah berkembang dari berbagi bidang studi yang berkaitan termasuk sejarah, filsafat, hokum dan ekonomi.Sesudah perang dunia ke II perkembangan ilmu politik semakin pesat. Di Negara Belanda, dimana waktu itu penelitian mengenai Negara dimonopoli oleh Fakultas Hukum, didirikan Faculteit der Sociale Wetenschappen pada tahun1947 di Amsterdam. Akan tetapi, oleh karena pendidikan tinggi ilmu Hukum sangat maju, tidaklah mengherankan apabila pada permulaan perkembangannya, ilmu politik di Indonesia terpengaruh kuat oleh ilmu itu. Akan tetapi dewasa ini konsep-konsep ilmu politik yang berangsur-angsu mulai di kenal.Pesatnya perkembangan ilmu politik sesuda perang dunia ke II tersebut juga disebabkan karena mendapat dorongan kuat dari beberapa badan internasional, terutam UNESCO(United Nations Educational Scientific and Cultural Organization). Terdorong oleh tidak adanya keseragaman dalam terminology dalam ilmu politik, UNESCO dalam tahun 1948 menyelenggarakan suatu survey mengenai kedudukan ilmu politik dalam kira-kira 30 negara.
7. Perkembangan Ilmu politik di Indonesia
Perkembangan awal ilmu politik di Indonesia sangat dipengaruhi oleh ilmu hukum, karena pendidikan tinggi ilmu hukum sangat maju pada saat itu.
1.Sejarah perkembangan Ilmu politik di Zaman Yunani Kuno
Ilmu politik lahir pada abad ke 19. ilmu politik berkembang secara pesat berdampingan dengan cabang-cabang ilmu sosial lainnya, seperti sosiologi, anthropologi. Dalam perkembangan tersebut mereka saling mempengaruhi.
Filsafat politik tidak berawal dari ilmu pengetahuan, melainkan berasal dari pemakaian akal sehat dalam mencapai tujuan-tujuan manusia.
Pada dekade ini, politik merupakan suatu fungsi antara penguasa dan yang dikuasai, baik pemerintah yang dijalankan oleh satu orang ataupun oleh beberapa orang. setiap pemerintah harus mampu mendatangkan kebajikan. Dengan ini, model politik klasik sebelum plato, cukup terdiri atas penguasa dan yang dikuasai, cara dan tujuan. Dalam paradigma politik waktu yang terpenting adalah bagaimana untuk mencari suatu keselarasan atau keseimbangan antara penguasa dan dikuasai untuk tujuan bersama.
2. Perkembangan Ilmu politik di Zaman Romawi
Pada zaman Romawi Kuno ini memberikan suatu sumbangan yang berharga bagi ilmu politik antara lain seperti bidang hukum, yurisprudensi, dan administrasi negara. Bidang- bidang tersebut didasarkan pada perspektif mengenai kesamaan manusia, persaudaraan setiap orang , ketuhanan dan keunikan nilai individu yang bagaimanapun rendahnya, mempercayai cahaya tuhan menjiwai seluruh semesta. Filsafat demokrasi dengan asumsinya tentang rasionalitas, moralitas dan persamaan serta konsepnya tentang hukum alam dan hak-hak alamiah, banyak menurun dari faham stoic dan cicero, yang memadukan filsafat stoic kedalam pemikiran barat.
3. Perkembangan Ilmu politik pada Abad Pertengahan
Selama abad pertengahan ini, gereja menjadi lebih penting daripada negara,gereja dapat memaksakan kekuasaanya pada raja dan memecat para pangeran dan mengatur kebijakan umum. Pemikiran politik pada abad pertengahan berurusan dan untuk menjawab persoalan mengenai nilai, bukan fakta.
Pada akhir abad pertengahan muncul dua prinsip penting yang mendorong transisi kemasa pencerahan yang dimulai pada abad ke-16.
- Bahwa penguasa atau raja merupakan wakil rakyat, dengan lingkup kekuasaan yang ditentukan oleh konstitusi yang sifatnya terbatas.
- Bahwa komunitas politik bukan terdiri dari hak-hak pribadi semua individu, melainkan hak-hak dewan perwakilan. Rakyat diwakili bukan dalam kedudukan perorangan mereka, tetapi dalam kedudukan politik sebagai warga negara . Sebuah dewan perwakilan menjalankan pengawasan terhadap penguasa. Hal ini merupakan dasar hak-hak individu dan perwakilan.
4. Sejarah perkembangan Ilmu politik pada permulaan Zaman Modern
Tokoh utama pada transisi ini adalah Niccolo Machiavelli (1469-1527). ia-lah yang merasa jemu dengan pertengkaran-pertengakaran doktrin, dan ia membuka jalan bagi pemikir kekuasaan yang sekuler.
Dalam The Prince, ia memberikan nasihat tentang bagaimana mendapatkan dan mempertahankan sebuah kepangeranan. Untuk melakukannya seorang penguasa hendaknya mengikuti jalur berdasarkan kebutuhan, kejayaan, dan kebaikan negara. Hanya dengan memadukan machismo, semangat keprajuritan, dan pertimbangan politik, seseorang penguasa barulah dapat memenuhi kewajibannya kepada negara dan mencapai keabadian sejarah.
Sebaliknya Machiavelli mengalihkan perhatiannya dalam Discourses (Sebuah komentar tentang sejarah Roma yang ditulis Livius), menekankan tentang penciptaan, penjagaan, dan renovasi sebuah pemerintahan republik yang demokrasi. Perhatian utamanya adalah untuk menunjukkan bagaimana pemerintahan-pemerintahan republik dapat mendorong stabilitas dan kebebasan sambil menghindari pengaruh-pengaruh korupsi yang membuat lemah negara. Karena bagi Machiavelli, kejayaan merupakan ambisi politik definitif yang dikejar dalam batas-batas yang ditentukan oleh akal, kearifan, nasib baik, dan kebutuhan.
Untuk mencegah kekacauan karena segala macam sifat manusia, pertimbangan-pertimbangan pribadi harus mengalah kepada otoritas. Bagi Hobbes ketertiban merupakan sasaran tertinggi. Di sinilah peran Hobbes yang merupakan orang pertama yang dapat mendefinisikan dan mengubah kepentingan pribadi dalam keuntungan publik .
5. Sejarah perkembangan Ilmu politik pada abad ke-19- 20
Di Negara-negara benua Eropa bahasan mengenai politik pada abad ke-18 dan ke-19 banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum, karena itu ilmu politik hanya berfokus pada negara. Selain ilmu hukum, pengaruh ilmu sejarah dan filsafat pada ilmu politik masih terasa sampai perang Dunia II.
Di Amerika Serikat terjadi perkembangan berbeda, karena ada keinginan untuk membebaskan diri dari tekanan yuridis, dan lebih mendasarkan diri pada pengumpulan data empiris. Perkembangan selanjutnya berjalan dengan cepat, dapat dilihat dengan didirikannya American Political Science Association (APSA) pada 1904.
Ilmu politik telah berkembang dari berbagi bidang studi yang berkaitan termasuk sejarah, filsafat, hukum dan ekonomi. Ditinjau dari tahap perkembangannya sebagai ilmu, ilmu politik sedikit terbelakang dibandingkan ilmu ekonomi yang mengalami kemajuan yang sangat pesat.
Setelah perang dunia ke II perkembangan ilmu politik semakin pesat. Di Negara Belanda, dimana waktu itu penelitian mengenai Negara dimonopoli oleh Fakultas Hukum, didirikan Faculteit der Sociale Wetenschappen pada tahun1947 di Amsterdam. Karena pendidikan tinggi ilmu Hukum sangat maju, perkembangan ilmu politik di Indonesia sangat terpengaruh oleh ilmu hukum.
Pesatnya perkembangan ilmu politik sesudah perang dunia ke II tersebut disebabkan karena mendapat dorongan kuat dari beberapa badan internasional, terutama UNESCO(United Nations Educational Scientific and Cultural Organization). Terdorong oleh tidak adanya keseragaman dalam terminology ilmu politik. UNESCO pada tahun 1948 menyelenggarakan survey mengenai kedudukan ilmu politik . Proyek ini dipimpin oleh W. Ebenstein dari Princeton University Amerika Serikat kemudian di bahas oleh beberapa ahli dalam suatu pertemuan di Paris dan menghasilkan buku “Contemporary Political Science”.
Pada tahun 1952 hasil penelitian tersebut dibahas di suatu konferensi di Cambridge, Inggris dan hasilnya disusun oleh W. A. Robson dari London School of Economics and Political Science dalam buku The University Teaching of Political Science. Buku tersebut diterbitkan oleh UNESCO untuk pengajaran beberapa ilmu social (termasuk ekonomi, antropologi budaya, dan kriminologi) di perguruan tinggi. Pada masa berikutnya ilmu sosial banyak memanfaatkan penemuan dari ilmu antropologi, sosiologi, psikologi, dan ekonomi, dengan memanfaatkan penemuan-penemuan dari ilmu sosial lainnya itulah ilmu politik dapat meningkatkan mutunya.
1.Sejarah perkembangan Ilmu politik di Zaman Yunani Kuno
Ilmu politik lahir pada abad ke 19. ilmu politik berkembang secara pesat berdampingan dengan cabang-cabang ilmu sosial lainnya, seperti sosiologi, anthropologi. Dalam perkembangan tersebut mereka saling mempengaruhi.
Filsafat politik tidak berawal dari ilmu pengetahuan, melainkan berasal dari pemakaian akal sehat dalam mencapai tujuan-tujuan manusia.
Pada dekade ini, politik merupakan suatu fungsi antara penguasa dan yang dikuasai, baik pemerintah yang dijalankan oleh satu orang ataupun oleh beberapa orang. setiap pemerintah harus mampu mendatangkan kebajikan. Dengan ini, model politik klasik sebelum plato, cukup terdiri atas penguasa dan yang dikuasai, cara dan tujuan. Dalam paradigma politik waktu yang terpenting adalah bagaimana untuk mencari suatu keselarasan atau keseimbangan antara penguasa dan dikuasai untuk tujuan bersama.
2. Perkembangan Ilmu politik di Zaman Romawi
Pada zaman Romawi Kuno ini memberikan suatu sumbangan yang berharga bagi ilmu politik antara lain seperti bidang hukum, yurisprudensi, dan administrasi negara. Bidang- bidang tersebut didasarkan pada perspektif mengenai kesamaan manusia, persaudaraan setiap orang , ketuhanan dan keunikan nilai individu yang bagaimanapun rendahnya, mempercayai cahaya tuhan menjiwai seluruh semesta. Filsafat demokrasi dengan asumsinya tentang rasionalitas, moralitas dan persamaan serta konsepnya tentang hukum alam dan hak-hak alamiah, banyak menurun dari faham stoic dan cicero, yang memadukan filsafat stoic kedalam pemikiran barat.
3. Perkembangan Ilmu politik pada Abad Pertengahan
Selama abad pertengahan ini, gereja menjadi lebih penting daripada negara,gereja dapat memaksakan kekuasaanya pada raja dan memecat para pangeran dan mengatur kebijakan umum. Pemikiran politik pada abad pertengahan berurusan dan untuk menjawab persoalan mengenai nilai, bukan fakta.
Pada akhir abad pertengahan muncul dua prinsip penting yang mendorong transisi kemasa pencerahan yang dimulai pada abad ke-16.
- Bahwa penguasa atau raja merupakan wakil rakyat, dengan lingkup kekuasaan yang ditentukan oleh konstitusi yang sifatnya terbatas.
- Bahwa komunitas politik bukan terdiri dari hak-hak pribadi semua individu, melainkan hak-hak dewan perwakilan. Rakyat diwakili bukan dalam kedudukan perorangan mereka, tetapi dalam kedudukan politik sebagai warga negara . Sebuah dewan perwakilan menjalankan pengawasan terhadap penguasa. Hal ini merupakan dasar hak-hak individu dan perwakilan.
4. Sejarah perkembangan Ilmu politik pada permulaan Zaman Modern
Tokoh utama pada transisi ini adalah Niccolo Machiavelli (1469-1527). ia-lah yang merasa jemu dengan pertengkaran-pertengakaran doktrin, dan ia membuka jalan bagi pemikir kekuasaan yang sekuler.
Dalam The Prince, ia memberikan nasihat tentang bagaimana mendapatkan dan mempertahankan sebuah kepangeranan. Untuk melakukannya seorang penguasa hendaknya mengikuti jalur berdasarkan kebutuhan, kejayaan, dan kebaikan negara. Hanya dengan memadukan machismo, semangat keprajuritan, dan pertimbangan politik, seseorang penguasa barulah dapat memenuhi kewajibannya kepada negara dan mencapai keabadian sejarah.
Sebaliknya Machiavelli mengalihkan perhatiannya dalam Discourses (Sebuah komentar tentang sejarah Roma yang ditulis Livius), menekankan tentang penciptaan, penjagaan, dan renovasi sebuah pemerintahan republik yang demokrasi. Perhatian utamanya adalah untuk menunjukkan bagaimana pemerintahan-pemerintahan republik dapat mendorong stabilitas dan kebebasan sambil menghindari pengaruh-pengaruh korupsi yang membuat lemah negara. Karena bagi Machiavelli, kejayaan merupakan ambisi politik definitif yang dikejar dalam batas-batas yang ditentukan oleh akal, kearifan, nasib baik, dan kebutuhan.
Untuk mencegah kekacauan karena segala macam sifat manusia, pertimbangan-pertimbangan pribadi harus mengalah kepada otoritas. Bagi Hobbes ketertiban merupakan sasaran tertinggi. Di sinilah peran Hobbes yang merupakan orang pertama yang dapat mendefinisikan dan mengubah kepentingan pribadi dalam keuntungan publik .
5. Sejarah perkembangan Ilmu politik pada abad ke-19- 20
Di Negara-negara benua Eropa bahasan mengenai politik pada abad ke-18 dan ke-19 banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum, karena itu ilmu politik hanya berfokus pada negara. Selain ilmu hukum, pengaruh ilmu sejarah dan filsafat pada ilmu politik masih terasa sampai perang Dunia II.
Di Amerika Serikat terjadi perkembangan berbeda, karena ada keinginan untuk membebaskan diri dari tekanan yuridis, dan lebih mendasarkan diri pada pengumpulan data empiris. Perkembangan selanjutnya berjalan dengan cepat, dapat dilihat dengan didirikannya American Political Science Association (APSA) pada 1904.
Ilmu politik telah berkembang dari berbagi bidang studi yang berkaitan termasuk sejarah, filsafat, hukum dan ekonomi. Ditinjau dari tahap perkembangannya sebagai ilmu, ilmu politik sedikit terbelakang dibandingkan ilmu ekonomi yang mengalami kemajuan yang sangat pesat.
Setelah perang dunia ke II perkembangan ilmu politik semakin pesat. Di Negara Belanda, dimana waktu itu penelitian mengenai Negara dimonopoli oleh Fakultas Hukum, didirikan Faculteit der Sociale Wetenschappen pada tahun1947 di Amsterdam. Karena pendidikan tinggi ilmu Hukum sangat maju, perkembangan ilmu politik di Indonesia sangat terpengaruh oleh ilmu hukum.
Pesatnya perkembangan ilmu politik sesudah perang dunia ke II tersebut disebabkan karena mendapat dorongan kuat dari beberapa badan internasional, terutama UNESCO(United Nations Educational Scientific and Cultural Organization). Terdorong oleh tidak adanya keseragaman dalam terminology ilmu politik. UNESCO pada tahun 1948 menyelenggarakan survey mengenai kedudukan ilmu politik . Proyek ini dipimpin oleh W. Ebenstein dari Princeton University Amerika Serikat kemudian di bahas oleh beberapa ahli dalam suatu pertemuan di Paris dan menghasilkan buku “Contemporary Political Science”.
Pada tahun 1952 hasil penelitian tersebut dibahas di suatu konferensi di Cambridge, Inggris dan hasilnya disusun oleh W. A. Robson dari London School of Economics and Political Science dalam buku The University Teaching of Political Science. Buku tersebut diterbitkan oleh UNESCO untuk pengajaran beberapa ilmu social (termasuk ekonomi, antropologi budaya, dan kriminologi) di perguruan tinggi. Pada masa berikutnya ilmu sosial banyak memanfaatkan penemuan dari ilmu antropologi, sosiologi, psikologi, dan ekonomi, dengan memanfaatkan penemuan-penemuan dari ilmu sosial lainnya itulah ilmu politik dapat meningkatkan mutunya.
kesimpulan dari saya
a. Zaman Yunani Kuno
Ilmu politik sebagai pemikiran mengenai negara sudah dimulai pada tahun 450 SM. Pada zaman ini baik Plato dan Aristoteles pada dasarnya menjadikan negara sebagai perspektif filosofi, dan pandangan mereka tentang pengetahuan merupakan sesuatu yang utuh.
b. Zaman Romawi
Pada zaman ini perhatian politik ada pada masalah hukum. Implikasi pada dasar tata pelaksanaan politik melalui hukum dan konstitusi bagi negara-negara di dunia seperti, kekuasaan diktator raja romawi saat itu.
c. Abad Pertengahan
Muncul sekulerisme pembatasan kekuasaan raja dan ahli agama. Terjadi perebutan kekuasaan antara gereja dan kerajaan. Pada masa ini adalah masa kemunduran ilmu pengetahuan di Eropa.
d. Permulaan Zaman Modern
Pada masa ini muncul tokoh yang memberi perhatian pada negara. Machiavelli membuka jalan bagi pemikir kekuasaan yang sekuler seperti, hal paling utama adalah negara, kekuasaan sebagai dasar negara yang layak diandalkan daripada hukum, kekuasaan adalah alat menyelamatkan dan memperhatikan eksistensi.
e. Zaman Modern
Perkembangan ilmu politik pada zaman modern banyak ditujukan pada hukum dan Lembaga-lembaga negara. Selain ilmu hukum, pengaruh ilmu sejarah dan filsafat pada ilmu politik masih terasa sampai perang dunia II. Tokohnya antara lain John Lock, Montesquieu, dan Jean Jacques Rousseau.
f. Abad ke 19-20
Pada zaman ini ilmu politik dikembangkan secara luas dalam metodologi, pengajaran, perkuliahan, berbagai media politik. Lahirnya berbagai macam asosiasi, konferensi politik.
Saya Bima Satria Pratama
Npm 2116041028
Menurut info yang saya baca dari materi yang disampaikan ialah, berikut perkembangan ilmu politik di dunia
1. Perkembangan Politik di Zaman Yunani Kuno
Dimana pembahasan tentang negara sudah ada sejak 450sM di Yunani Kuno. Seorang ahli sejarah Herodutus(480-430sM), maupun filsuf-filsuf ternama Yunani seperti Plato(427-347sM) karya-karyanya politeia (tentang politik), kriton (tentang ketaatan terhadap hukum), dan Aristoteles ( 384-332sM) sudah banyak bericara tentang politik.
Filsafat politik tidak berawal dari ilmu pengetahuan, melainkan bertolok dari pemakaian akal sehat dalam tujuan-tujuan manusia. ilmu pengetahuan mengantikan hal itu yang tidak terduga sebelumnya melalui keteraturan. Keteraturan tidak lagi berasal dari paradigma mistik, melainkan paradigma ilmiah. Orang Yunani mulai menyingkirkan peranan para dewa dengan objek rasional seperti halnya atom temuan Democritus(460-370sM).
Model politik klasik sebelum plato, cukup terdiri atas penguasa dan yang dikuasai, cara dan tujuan. Dalam paradigma politik waktu ituyang terpenting adalah bagaimana untuk mencari keselarasan atau keseimbangan antara penguasa dan dikuasai seagaimana untuk tujuan bersama.
2. Perkembangan Politik di zaman Romawi
Pada zaman ini yang terkenal dengan Romawi Kuno memerikan sumbangan yang berharga bagi ilmu politik antara lain: bidang hukum, yurisprudensi, dan administrasi negara. Bidang tersebut didasarkan atas perspektif mengenai kesamaan manusia, persaudaraan setiap orang , ketuhanan dan keunikan nilai individu yang bagaimanapun rendahnya, mempercayai cahaya tuhan menjiwai seluruh semesta.
3.Perkembangan Politik di abad pertengahan
Abad pertengahan, Negara menjadi kurang penting dibandingkan gereja, yang bisa memaksakan kekuasaanya pada raja dan memecat para pangeran dan mengatur kebijakan umum (politik gereja kristen). Masa ini untuk menjawab persoalan mengenai yang seharusnya (nilai) bukan pertanyaan tentang yang ada (fakta). Namun akhir abad ke-15 muncul dua prinsip penting yang salah satunya "bahwa ilmu politik bukan terdiri dari hak-hak pribadi melainkan hak-hak dewan perwakilan. Sebuah dewan perwakilan menjalankan pengawasan terhadap penguasa" sejak saat itu hak rakyat bukan kekuasaan penguasa dan cara-cara melindunginya menjadi perhatian utama politik pemecahan universal haruslah pemerintahan perwakilan yang dikenal dengan demonstrasi politik (Apter, 1996 : 76).
4. Perkembangan Ilmu Politik di Permulaan Zaman Modern
Tokoh utama pada transisi ini adalah Niccolo Machiavelli (1469-1527). Dia-lah yang merasa jemu dengan pertengkaran-pertengakaran doktrin, dan ia membuka jalan bagi pemikir kekuasaan yang sekuler. Machiaveli percaya bahwa rezim-rezim masuk kedua tipe, yaitu “kepangeranan” (principality) dan “republik”.
Jika Machiavelli menandai gerakan menjauhi filsafat agama sebagai suatu dogma politik dan membukakan jalan kepada dua penerus cemerlang. Pertama Thomas Hobbes (1558-1674) di mana filsafat materialismenya merupakan jembatan yang menguhubungkan ilmu pengetahuan dan mekanika, serta yang lokgikanya sama bagus dan rapuhnya seperti logika lain yang dapat ditemukan dalam pemikiran politik. Kedua, adalah Jean Jaques Rousseau, tokoh yang berusaha mendefinisikan kembali kepribadian moral dalam komunitas moral (Apter, 1996: 78).
5. Perkembangan Politik di Zaman Modern
Di Negara-negara benua Eropa sendiri bahasan mengenai politik pada abad ke-18 dan ke-19 banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum, karena itu ilmu politik hanya berfokus pada negara. Selain ilmu hukum, pengaruh ilmu sejarah dan filsafat pada ilmu politik masih terasa sampai perang Dunia II.
• John Locke (1632-1704) mampu berkarya dalam bidang teori politik ditulis dalam buku Two Treatises on Civil Government. John Locke menekankan bahwa dalam State of Nature terjadi: kebingungan, ketidakpastian, ketidakaturan, tidak ada kematian. Pada sisi lain Locke mengemukakan hak-hak alamiah sebagai berikut: hak akan hidup, hak atas kebebasan dan kemerdekaan, hak memiliki sesuatu. Konsep perjanjian masyarakat merupakan cara untuk membentuk negara.
• Montesquieu (1689-1755) Montesquieu terkenal dengan dunia ilmu pengetahuan tentang negara, hukum dan kemudian dia mengemukakan State of Nature yang diartikan dalam keadaan alamiah kualitas hidup manusia rendah. Teori politik Trias Politika yang dikemukakan oleh Montesquieu merupakan landasan pembangunan teori demokrasi dalam sistem politik yang menekankan adanya Chek and Balance terhadap mekanisme pembagian kekuasaan.
6. Perkembangan Politik di abad ke-19 dan ke-20
Ilmu politik pada abad ke-20 sangat berkembang pesat dilihat dengan American political science association (APSA) 1904. setelah perang dunia kedua perkembangan ilmu politik semakin pesat, di negara Belanda terdapat penelitian mengenai negara di monopoli oleh fakultas hukum, Facultas der sosiale Wetenschappen 1947 di Amsterdam. Setelah itu, ada juga dorongan kuat dari badan internasional terutama UNESCO. Dimana jones ku pernah menyelenggarakan survei mengenai kedudukan ilmu politik dalam 30 negara.
NPM : 2116041040
KELAS : REG B
Izin menjawab pak
Pada akhir abad ke-19 ilmu politik dikatakan masih muda usianya. Lalu ilmu politik berkembang dengan sangat pesat karena dibantu oleh dorongan-dorongan dari cabang ilmu social lainny seperti, sosiologi, ekonomi, anthropologi dan yang lainnya. Pada zaman yunani kuno Seorang ahli sejarah Herodutus, sudah membicarakan tentang politik pada karya-karyanya. Orang Yunani mulai menyingkirkan peranan para dewa dengan objek rasional. mereka tidak langsung menyerap ilmu namun nilai moral. Dizaman ini yang terpenting adalah sang penguasa mampu membawa kebajika dalam mewujudkan tujuan bersama.
Plato dalam bukunya Politea, mengtakan bahwa Negara meruokan tumbuh kembang dari beberapa individu yang terorganisir. Yang memiliki bentuk-bentuk:
a. Aristokrasi : mengutamakan keadilan dan kepenrtingan bersama yang dikuasai oleh para cendikiawan.
b. Timokrasi : penguasa elit yang tidak adil dan lebih mengutamakan kelompoknya.
c. Oligarchie : dikuasai oleh konglomerat yang memiliki harta dan berkembangnya swasta.
d. Demokrasi : pemerinahan yang mengutamakan kepentingan umum dan dikuasai oleh rakyat.
e. Tyrani : pemrintahan yang tidak adil, dikuasai oleh 1 orang yang mementingkan dirinya dan keluarganya.
tokoh-tokoh memliki pemikiran yang menggugah dunia di Timur, Mereka berasal dari Negara kebudayaan dan agama yang berbeda, seperti Islam, Cina dan India. Tapi budaya dan agama itumembuat danya persamaan diantara mereka. Karena dasar pemikiran politik masih sangat dipengaruhi ajaran agama, dan warisan budaya mereka.
Contoh-contoh tokoh dan pemikirannya antar lain :
1. Al- Farabi: memfokuskan perhatian pada pemimpin atau kepala Negara serta kaitannya dengan system pemerintahan.
2. Al – Mawardi: mengutamakan kualits sang pemimpin.
3. Ibnu Khaldun: mengemukakan bahwa pemimpin dan rakyat tidak perlu memiliki jarak yang jauh karena manusia adalah makhluk social.
Zaman romawi sekitarb tahun 200sm yaitu cicero yag mengatakan bahwa untuk membuat manusia berfikir lebih logis kita harusn menggunakan filsafat agar membuat keputusan yang baik.
Pada abad pertengahanlah gereja dijadikan bagian penting dalam memaksa kekuaaan para raja dan memecat para pangeran serta mengatur kebijakan umum. Politik gereja Kristen berurusan untuk menjawab persoalan tentang yang shearusnya bukan pertanyaan tentang apa yg ada dan membawa kembali pandangan dunia agama yang sudah di tinggalkan sejak abad yunani kuno. Kemenangan kerajaan atass gereja membuat paham Kristen mersot dan penguasa menjadi kuat dalam mempertahankan kekuasaan. Aquinas (1225-1274) yang memberikan gambaran pentingnya hokum sebagai roda penggerak kehidupan kemasyarakatan.
Pada awal zaman modern terjadi kejemuan seorang Niccolo dengan pertengkaran doktrin dan memberi nasehat bagaimana untuk mendapatkan dan mempertahankan kepangernan, yaitu seorang penguasa haruslah bijak dan mengikuti alut yang berdasarkan kebutuhan, kejayan dan kebaika nnegara. Perkembangan Negara pda masa ini juga terpau kepada komunitas organis orang b ijaksana yaitu kepala Negara dan kerohaniawan sebagai jantungnya.
Jika Machiavelli menandai gerakan menjauhi filsafat agama sebagai suatu dogma politik dan membukakan jalan kepada dua penerus cemerlang. Pertama adalah Thomas Hobbes (1558-1674) di mana filsafat materialismenya merupakan jembatan yang menguhubungkan ilmu pengetahuan dan mekanika, serta yang lokgikanya sama bagus dan rapuhnya seperti logika lain yang dapat ditemukan dalam pemikiran politik. Kedua, adalah Jean Jaques Rousseau, tokoh yang berusaha mendefinisikan kembali kepribadian moral dalam komunitas moral (Apter, 1996: 78-79). Pada zaman modern yaitu abad ke 18-19 poitik di pengaruhi oleh ilmu hukum. Jaques Rouussea yang mewakili sudut pandang dan memberikan kekuasaannya yang besar kepada komunitas yang satu keseluruhan. John Locke dan Montesquieu mengemukakan teori poitik yang berbeda. John hak alamiah antara lain: hak untuk hidup, hak atas kebebasan dan kemerdekaan serta hal memiliki sesuatu oleh sebab itu negra aharus mengkontribusikan kekuasaan kpd lembaga eksekutif, yudikatif dan legislative. Dalam hal bentuk negara Locke membagi atas: Monarki, Aristokrasi dan Demokrasi. Tujuan negara yang dikehendaki Locke yaitu untuk kebaikan umat manusia melalui kegiatan kewajiban negara memelihara dan menjamin hak-hak asasi manusia. Montesquieu menjadikan teori politik trias politika sebagai landasan terhadap pembagian kekuasaan. Sampai perang Dunia II, Perkembangan selanjutnya bersamaan dengan perkembangan sosiologi dan psikologi, sehingga dua cabang ilmu tersebut sangat mempengaruhi ilmu politik. . UNESCO juga berperan sebagai pendodorng kepada ilmu politik dalam mendapatkan kedudukannnya. UNESCO melkaukan survey di 40 lebih Negara dan menerbitkan 2 buku untuk keperntingan perguruan tinggi. Sedangkan di Indonesi, perkembangan ilmu politik pada saat itu juga sangat dipengaruhi oleh ilmu hukm. Di fakultas ilmu social dan ilmu politik yang didirikan di Indoneisa, ilmu politik memiliki Departemennya sendiri.
Npm 2116041010
1.Perkembangan ilmu politik Sejarah perkembangan Ilmu politik di Zaman Yunani Kuno
Ilmu Politik merupakan cabang dari ilmu-ilmu sosial yang memiliki dasar dan ruang lingkup yang sudah jelas, maka dapat dikatakan bahwa ilmu politik masih muda usianya, karena baru lahir pada akhir abad ke-19. Pada tahap itu ilmu politik berkembang secara pesat berdampingan dengan cabang-cabang ilmu sosial lainnya, seperti sosiologi, anthropologi. Dalam perkemangan ini mereka saling mempengaruhi.
Padahal secara embrio yang lebih luas dan berorganitas, pembahasan tentang negara sudah ada sejak 450sM di Yunani Kuno. Seorang ahli sejarah Herodutus(480-430sM), maupun filsuf-filsuf ternama Yunani seperti Plato(427-347sM) karya-karyanya politeia (tentang politik), kriton (tentang ketaatan terhadap hukum), dan Aristoteles ( 384-332sM) sudah banyak bericara tentang politik.
2.Perkembangan Ilmu politik di Zaman Romawi
Pada zaman ini yang terkenal dengan Romawi Kuno memerikan sumbangan yang berharga bagi ilmu politik antara lain: bidang hukum, yurisprudensi, dan administrasi negara. Bidang tersebut didasarkan atas perspektif mengenai kesamaan manusia, persaudaraan setiap orang , ketuhanan dan keunikan nilai individu yang bagaimanapun rendahnya, mempercayai cahaya tuhan menjiwai seluruh semesta. Filsafat demokrasi dengan asumsinya tentang rasionalitas, moralitas dan persamaan serta konsepnya tentang hukum alam dan hak-hak alamiah, banyak menurun dari faham stoic dan cicero, yang memadukan filsafat stoic kedalam pemikiran barat.
3.Zaman Abad Pertengahan
Kemudian selama abad pertengahan, Negara menjadi kurang penting dibandingkan gereja, yang bisa memaksakan kekuasaanya pada raja dan memecat para pangeran dan mengatur kebijakan umum.
Dibawah dominasi intelektual dan politik gereja Kristen, pemikiran politik pada abad pertengahan peratama-tama berurusan dan untuk menjawab persoalan mengenai yang seharusnya (nilai), bukan pertanayaan tentang yang ada (fakta).
Hal itu juga berbeda dengan paradigma teokratis, dimana ide hukum alam kehukum manusiawi. Akan tetapi dunia kristen menampilkan kembali pandangan dunia agama
4. Permulaan Zaman Modern
Pada masa ini muncul tokoh yang memberi perhatian pada negara. Machiavelli membuka jalan bagi pemikir kekuasaan yang sekuler seperti, hal paling utama adalah negara, kekuasaan sebagai dasar negara yang layak diandalkan daripada hukum, kekuasaan adalah alat menyelamatkan dan memperhatikan eksistensi.
5,Sejarah perkembangan Ilmu politik pada Zaman Modren
Di Negara-negara benua Eropa sendiri bahasan mengenai politik pada abad ke-18 dan ke-19 banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum, karena itu ilmu politik hanya berfokus pada negara. Selain ilmu hukum, pengaruh ilmu sejarah dan filsafat pada ilmu politik masih terasa sampai perang Dunia II.
Di atas telah disebutkan bahwa tokoh cemerlang lain pada masa pencerahan adalah Jean Jaques Roussea, yang mewakili sudut pandang alternatif dan memberikan kekuasaan yang besar kepada komunitas sebagai satu keseluruhan.
6.sejarah perkembangan Ilmu politik pada abad ke-19- 20
Perkembangan ilmu politik sesudah perang dunia ke II begitu pesat karena disebabkan adanya dorongan kuat dari beberapa badan internasional, terutam UNESCO(United Nations Educational Scientific and Cultural Organization. Selanjut adanya kerja sama antara UNESCO dengan International Political Science Association (IPSA.Yang melakukan sebuah penelitian dan hasilnya sebauh buku ). The University Teaching of Political Science yang dibukukan oleh pihak UNESCO. Buku ini diterbitkan oleh UNESCO untuk pengajaran beberapa ilmu social (termasuk ekonomi, antropologi budaya, dan kriminologi) di perguruan tinggi. Dengan adanya hasil penelitian kerjasam antara UNESCO dengan International Political Science Association (IPSA dapat merubah wajah ilmu politik menjadi ilmu yang penting untuk dipelajari untuk mengerti lebih luas tentang pengertian dan tujuan ilmu politik.
7. perkembangan Ilmu politik di indonesia
Di Indonesia sendiri terdapat beberapa karya yang membahas masalah sejarah dan kenegaraan seperti yang ditulis dalam buku Negarakertagama dan Babad Tanah Jawi pada abad 13-15 M. ilmu politik merupakan Departemen tersendiri. Akan tetapi, oleh karena pendidikan tinggi ilmu Hukum sangat maju, tidaklah mengherankan apabila pada permulaan perkembangannya, ilmu politik di Indonesia terpengaruh kuat oleh ilmu itu. kan tetapi dewasa ini konsep-konsep ilmu politik yang berangsur-angsur mulai dikenal.
NPM : 2116041062
kelas : REG B
Izin menjawab pak, tentang perkembangan ilmu politik dari zaman yunani kuno hingga abad 19-20.
A. Sejarah perkembangan Ilmu politik di Zaman Yunani Kuno
Ilmu Politik lahir pada akhir abad ke 19. Pada tahap ini ilmu politik berkembang secara pesat berdampingan dengan cabang-cabang ilmu sosial lainnya, seperti sosiologi, anthropologi. Dalam perkembangan ini mereka saling mempengaruhi. Filsafat politik tidak berawal dari ilmu pengetahuan, melainkan bertolak dari pemakaian akal sehat dalam tujuan-tujuan manusia. Mulailah paradigma rasional menggantikan pandangan dunia yang lebih irasional dan mistik yang hidup sebelumnya seperti dewa-dewa.
B. Perkembangan Ilmu politik di Zaman Romawi
Pada zaman ini yang terkenal dengan Romawi Kuno memerikan sumbangan yang berharga bagi ilmu politik antara lain: bidang hukum, yurisprudensi, dan administrasi negara. Bidang tersebut didasarkan atas perspektif mengenai kesamaan manusia, persaudaraan setiap orang , ketuhanan dan keunikan nilai individu yang bagaimanapun rendahnya, mempercayai cahaya tuhan menjiwai seluruh semesta.
C. Perkembangan Ilmu politik pada Abad Pertengahan
Kemudian selama abad pertengahan, Negara menjadi kurang penting dibandingkan gereja, yang bisa memaksakan kekuasaanya pada raja dan memecat para pangeran dan mengatur kebijakan umum. Dibawah dominasi intelektual dan politik gereja Kristen, pemikiran politik pada abad pertengahan peratama-tama berurusan dan untuk menjawab persoalan mengenai yang seharusnya (nilai), bukan pertanayaan tentang yang ada (fakta). Hal itu juga berbeda dengan paradigma teokratis, dimana ide hukum alam kehukum manusiawi.
D. Perkembangan Ilmu Politik pada Permulaan Zaman Modern
Tokoh yang terkenal pada mas a ini adalah Niccolo Nachiavelli, dialah yang percaya bahwa rezim-rezim masuk tipe 2, yaitu “Kepangeranan”, dan “Republik”. Dalam The Prince, ia memberikan nasihat tentang bagaimana mendapatkan dan mempertahankan sebuah kepangeranan. Sebaliknya Machiavelli mengalihkan perhatiannya dalam Discourses (Sebuah komentar tentang sejarah Roma yang ditulis Livius), menekankan tentang penciptaan, penjagaan, dan renovasi sebuah pemerintahan republik yang demokrasi. Perhatian utamanya adalah untuk menunjukkan bagaimana pemerintahan-pemerintahan republik dapat mendorong stabilitas dan kebebasan sambil menghindari pengaruh-pengaruh korupsi yang membuat lemah bagi negara.
E. Sejarah perkembangan Ilmu politik pada Zaman Modern
Pada zaman ini (abad 16 17 18) berfokus pada Negara dan terbentuknya trias politika atau pembagian kekuasaan. Untuk mewujudkan masyarakat politik dibuatlah Undang-Undang dan hukum.
Politik harus mendistribusi kekuasaan kepada lembaga: legislatif, eksekutif dan yudikatif dan federatif. Dalam hal bentuk negara Locke membagi atas: Monarki, Aristokrasi dan Demokrasi.
F. Sejarah Perkembangan Ilmu Politik pada Abad 19-20
Pada abad ini ilmu politik sudah sangat berkembang dari berbagai bidang yang berkaitan dengan ilmu seperti ilmu filsafat, sejarah, sosio, dan psikolog., hukum dan ekonomi.
Nama: Yuke Trisna Helsima
Npm: 2116041022
Berikut adalah yang bisa saya jelaskan dari perjalanan ilmu politik dari masa ke masa.
1. Zaman Yunani kuno
Pada zaman ini lahir gagasan-gagasan tentang cikal bakal ilmu politik. pada awalnya ilmu politik berasal dari pemikiran irasional dan mistik masyarakat Yunani yang melibatkan dewa-dewa namun berangsur-angsur tergantikan dengan pemikiran-pemikiran yang lebih rasional dan ilmiah. Apalagi dengan lahirnya filsuf-filsuf yang yang memberikan gagasan gagasan tentang politik seperti Plato dan Aristoteles. pada masa ini politik hanya sebatas fungsi antara penguasa dan yang dikuasai, serta bagaimana keharmonisan kehidupan antara pihak yang dikuasai dengan penguasa mencapai tujuan.
2. zaman Romawi
pada zaman ini Romawi kuno memberikan sumbangan berharga bagi ilmu politik antara lain dibidang hukum, yurisprudensi, dan administrasi negara. Bidang ini didasari atas perspektif mengenai kesamaan manusia, persaudaraan, ketuhanan, keunikan, nilai individu yang bagaimanapun rendahnya, mempercayai cahaya Tuhan menjiwai seluruh semesta. Filsafat demokrasi dengan asumsinya tentang rasionalitas, moralitas, dan persamaan serta konsepnya tentang hukum alam dan hak-hak hak-hak alamiah, banyak menurun dari faham stoic, dan cicero, yang memadukan filsafat stoic dengan pemikiran Barat.
3. Zaman pertengahan
Pada abad ini unsur gereja sangat kuat, di mana Gereja dianggap memiliki kekuasaan yang utama yang bisa memaksakan kekuasaan terhadap raja, dan mengatur kebijakan umum. Namun saat sintesa paham Kristen abad pertengahan merosot, di situlah para raja dan filosof politik baru berkuasa, dan akhirnya tergeser oleh abad pembaharuan. sejak saat itu hak-hak rakyat bukan lagi dalam kekuasaan penguasa dan cara melindungi hak-hak tersebut menjadi perhatian utama politik.
4. Zaman permulaan abad modern
tokoh utama pada masa ini adalah nicollo machiavelli (1469-1527), selalu muncul tokoh lainnya seperti Thomas Hobbes dalam bukunya Leviathan (1651) Hobbes mengembangkan pengertian negara yang jauh berbeda dengan pengertian negara pada abad pertengahan. mereka terpaku dalam doktrin orang bijaksana merupakan kepala negara, rohaniawan merupakan jantungnya, sementara organ lain yang berguna berkelompok membentuk keluarga dalam persaudaraan komunitas yang mencakup keseluruhan.
5. Zaman modern
di Eropa bahkan politik abad ke-18 dan ke-19 banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum, karena itu ilmu politik hanya berfokus pada negara. selain ilmu hukum, ilmu politik juga kental pengaruhnya dengan ilmu sejarah dan filsafat sampai dengan perang dunia ke-2. selain Hobbes tokoh lain di zaman Renaissance adalah Jean Jacques rosseau yang mewakili sudut pandang alternatif dan memberikan kekuasaan yang besar kepada komunitas sebagai suatu keseluruhan.
6. Zaman abad ke 19-20
di Amerika Serikat perkembangan ilmu politik terjadi karena ada keinginan untuk membebaskan diri dari tekanan yuridis. Perkembangan selanjutnya bersama dengan perkembangan sosiologi dan psikologi, sehingga kedua ilmu tersebut sangat mempengaruhi ilmu politik. Setelah perang dunia ke-2 perkembangan ilmu politik semakin pesat sebab mendapat dorongan dari berbagai badan internasional terutama UNESCO pada Tahun 1948 UNESCO menyelenggarakan survei mengenai kedudukan ilmu politik di 30 negara yang pada akhirnya menghasilkan sebuah buku berjudul "contemporay political science".
Demikian jawaban dari saya, terimakasih.
NPM : 2116041080
Kelas : REG B
Izin menjawab pak, menurut informasi yang telah saya peroleh dapat disimpulkan bahwa Ilmu Politik merupakan cabang dari ilmu-ilmu sosial yang memiliki dasar dan ruang lingkup kajian yang sudah jelas. Kemudian pengertian dari politik itu sendiri merupakan suatu kegiatan atau proses dari sistem politik yang dijalankan negara untuk mencapai tujuan kenegaraan yang melibatkan kepentingan warga negaranya.
Perkembangan ilmu politik terjadi dari masa ke masa, yaitu pada zaman Yunani kuno, pada zaman Romawi, pada masa pertengahan, pada asalnya zaman modern, pada zaman modern dan pada masa abad 19- 20.
1. Zaman Yunani Kuno
Ilmu politik lahir pada akhir abad ke-19 dan berkembang seacara pesat dengan ilmu-ilmu sosial lainnya yang dalam perkembangannya saling memengaruhi. Pada zaman ini mulailah paradigma rasional menggantikan pandangan dunia yang lebih irasional dan mistik yang hidup sebelumnya,seperti dewa-dewa. Kemudian muncul slogan”filsafat politik dibatasi etika” maka dari itu pada dekade ini, politik merupakan suatu fungsi antara penguasa dan yang dikuasa, baik pemerintah dan dijalankan oleh satu orang ataupun beberapa orang. Yang penting setiap pemerintah mampu mendatangkan kebaikan. Model politik klasik sebelum plato, cukup terdiri atas penguasa dan yang dikuasai, cara dan tujuan. Dalam paradigma politik saat itu yang terpenting adalah bagaimana untuk mencari keselarasan antara penguasa dan yang dikuasai sebagaimana untuk tujuan bersama.
2. Zaman Romawi
Pada zaman ini yang terkenal dengan Romawi Kuno yang memberikan sumbangan berharga untuk ilmu politik. Diantaranya yaitu bidang hukum, yurisprudensi, dan administrasi negara. Ketiga Bidang tersebut didasarkan pada perspektif kesamaan manusia, persaudaraan setiap orang, ketuhanan dan keunikan nilai individu, serta mempercayai tuhan yang menjiwai seluruh semesta.
3. Abad Pertengahan
Selama abad pertengahan negara menjadi kurang penting dibandingkan dengan gereja, gereja dapat memaksakan kekuasaanya pada raja dan memecat para pangeran serta mengatur kebijakan umum. Dibawah dominasi dari politik gereja Kristen, pemikiran politik pada abad pertengahan peratama-tama berurusan dengan menjawab persoalan mengenai nilai, bukan pertanyaan terkait fakta yang ada.
4. Permulaan Zaman Modern
Niccolo Machiavelli (1469-1527) adalah tokoh utama pada transisi ini. Beliau merasa jemu dengan pertengkaran-pertengakaran doktrin, maka dari itu ia membuka jalan bagi pemikir kekuasaan yang sekuler. Perhatian utamanya adalah untuk menunjukkan bagaimana pemerintahan-pemerintahan republik dapat mendorong stabilitas dan kebebasan sambil menghindari pengaruh-pengaruh korupsi yang membuat lemah bagi negara.
5. Zaman Modern
Pada abad ke-18 dan ke-19 banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum, karena itu ilmu politik hanya berfokus pada negara. Selain ilmu hukum, pengaruh ilmu sejarah dan filsafat pada ilmu politik masih terasa sampai perang Dunia II.
- John Locke, menekankan bahwa dalam State of Nature terjadi: kebingungan, ketidakpastian, ketidakaturan, tidak ada kematian. Pada sisi lain Locke mengemukakan hak-hak alamiah sebagai berikut: hak akan hidup, hak atas kebebasan dan kemerdekaan, hak memiliki sesuatu.
- Montesquieu (1689-1755), Montesquieu terkenal dengan dunia ilmu pengetahuan tentang negara, hukum dan kemudian dia mengemukakan State of Nature yang diartikan dalam keadaan alamiah kualitas hidup manusia rendah. Teori politik Trias Politika yang dikemukakan oleh Montesquieu merupakan landasan pembangunan teori demokrasi dalam sistem politik yang menekankan adanya Chek and Balance terhadap mekanisme pembagian kekuasaan.
6. Sejarah perkembangan Ilmu politik pada abad ke-19- 20
Ilmu politik masa kini telah berkembang dari berbagi bidang studi yang berkaitan termasuk sejarah, filsafat, hukum dan ekonomi. Dapat dilihat dari tahap perkembangannya sebagai ilmu, memang tidak dapat disangkal bahwa ilmu politik agak tertinggal dibelakang jika dibandingkan dengan ilmu lainnya, seperti ilmu ekonomi yang mengalami kemajuan yang pesat seiring dengan era “revolusi industry” pertengahan abad XVIII. Sesudah perang dunia ke II perkembangan ilmu politik semakin pesat.
Adapun perkembangan yang terjadi pada ilmu politik sebelum abad ke 20
Zaman yunani kuno
pada zaman ini masih berupa pemikiran para filsuf juga belum diakui sebagai disiplin ilmu . Masyarakat baru bertransisi dari pola pikir irasional dan mistis ke pola pikir rasional. Hal utama dalam politik pada paradigma ini adalah hubungan antara penguasa dengan yang dikuasai.
zaman romawi
di zaman romawi ilmu politik masih berupa pemikiran filsuf namun lebih berkembang dan kemudian muncul bidang hukum, yurispredensi dan administrasi negara.
abad pertengahan
pada abad ini politik hilang arah akibat kedudukan negara lebih rendah dari gereja karena adanya pergeseran kekuasaan dari negara ke gereja. kemudin munculnya batasan pada kekuasaan penguasa / pemimpin dan pada abad ini sudah adanya komunitas politik
permulaan zaman modern
politik menjauhi keagamaan dan kepangeranan kemudian politik berkembang menjadi suatu ilmu sosial dan adanya kepentingan publik masuk kedalam ranah politik.
zaman modern
selanjutnya pada zaman modern ilmu politik dipengaruhi oleh ilmu hukum dan berfokus hanya pada negara. kemudian munculnya beberapa sudut pandang alternatif yang dikemukakan oleh hobbes, Rosseau, John Locke, dan Montesque terhadap ilmu politik.
Nama : Rani Wulandari
NPM : 2116041098
Kelas : Reguler B
Izin menjawab pak
Politik merupakan suatu aktivitas dari perilaku dan proses untuk menggunakan kekuasaan dan mempelajari negara, tujuan dari sistem suatu negara serta mempelajari tentang pengelolaan atau urusan terhadap hidup orang banyak. Dengan kata lain politik selalu terkait dengan negara, warga negara, kewajiban warga negara, apa hak warga negara dan sebaliknya juga bagaimana kewajiban negara terhadap warganya.
1.) Pada Zaman Yunani Kuno
Pada tahap ini dijelaskan bahwa ilmu politik sebagai pemikiran mengenai negara sudah dimulai pada tahun 450 S.M. Para filosof pada zaman ini berusaha mencari esensial ide-ide seperti seperti keadilan dan kebaikan juga mempertimbangkan masalah masalah esensial lainnya seperti pemerintahan yang baik, kedaulatan, kewajiban negara terhadap warga negara atau sebaliknya.
2.) Pada Zaman Romawi Kuno
Pada tahap ini perhatian politik ada pada masalah hukum. Implikasi pada dasar tata pelaksanaan politik melalui hukum dan konstitusi bagi negara negara di dunia, contohnya seperti implikasi kekuasaan diktator raja romawi saat itu.
3.) Pada Abad Pertengahan
Memasuki abad ini eksistensi ilmu politik mengalami pergeseran institusi kekuasaan dari negara menjadi gereja, sehingga negara menjadi kurang penting dibandingkan dengan gereja. Pemikiran politik pada abad pertengahan ini masih berurusan dan menjawab persoalan mengenai yang seharusnya (nilai), bukan pernyataan tentang yang ada (fakta). Hal itu juga berbeda pada paradigma teokratis dimana ide hukum alam ke hukum manusiawi.
4.) Pada Zaman Moderen
Di Negara-negara benua Eropa bahasan mengenai politik pada abad ke-18 dan ke-19 banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum, karena itu ilmu politik hanya berfokus pada negara. Selain ilmu hukum, pengaruh ilmu sejarah dan filsafat pada ilmu politik masih terasa sampai perang Dunia II. kekuasaan sebagai dasar negara yang layak diandalkan daripada hukum, kekuasaan adalah alat menyelamatkan dan memperhatikan eksistensi .pada zaman ini pula terbentuknya trias politika atau pembagian kekuasaan.
5.) Pada Abad Ke 19 dan 20
Pada abad ini ilmu politk lebih banyak ditunjukan pada hukum dan lembaga lembaga negara karena itulah politik hanya berfokus pada negara, pada abad inilah ilmu politik mulai dikembangkan secara luas dalam metedologi, pengajaran, perkuliahan dan berbagai media politik lainnya.
NPM: 2116041090
Kelas: Reguler B
Perkembangan Ilmu Politik dari masa ke masa yaitu:
1. Pada abad ke-19 ilmu politik berada pada tahap yang perkembangan nya cukup pesat berdampingan dengan cabang-cabang ilmu sosial lainnya yang saling mempengaruhi. Pada abad ini politik adalah fungsi antara penguasa dan yang dikuasa. Hal ini disebabkan karena pada saat itu bangsa Yunani lebih mendahului analisis moral daripada analisis ilmu pengetahuan. Pada abad ini hal terpenting adalah mencari keselarasan atau keseimbangan antara penguassa dan yang dikuasai untuk tujuan bersama.
2. Pada zaman romawi kuno ilmu politik berkembang menjadi bidang ukum, yurisprudensi, dan administrasi Negara. Filsafat demokrasi yang berisi asumsi tentang rasionalitas, moralitas dan persamaan hokum alam dan hak-hak alamiah.
3. Pada abad pertengahan gereja menjadi lebih penting dibandingkan urusan Negara. Pada akhir abad pertengahan muncul dua prinsip penting yang mendorong transisi ke masapencerahan yang dimulai abad ke-16. Dalam abad ini juga terjadi peristiwa penting yaitu kemenangan kerajaan atas gereja dalam perjuangan besar antara raja dan paus. Lalu visi sintesa paham Kristen abad pertengahan yang dominan merosot, paradigma teokritis akhirnya tergeser oleh persekutuan sekuler antara raja dan sebagian filosof politik baru yang digantikan oleh pencerahan.
4. Pada permulaan zaman modern, Niccolo Machiavelli membukan jalan bagi pemikir kekuasaan yang sekuler. Perhatian utama Nicco Machvelli adalah bagaimana pemerintahan republik dapat mendorong stabilitas dan kebebassan sambil dan menghindari pengaruh korupsi yang membuat lemah bagi Negara. Pada abad ini ketertiban merupakan sasaran tertinggi.
5. Pada abad modern, munculah dua tokoh yaitu john locke yang mengemukakan Negara harus mendistribusi kekuasaan kepada lembaga legislatif, eksekutif, yudikatif, dan federatif. Lalu john locke juga membagi bentuk Negara menjadi Monarki, Aristokrasi, dan Demokrasi. Sedangkan Montesquieu mengemukakan trias politika yang merupakan landassan pembangunan teori demokrasi dalam system politik yang menekankan adanya chek and balance. Demokrasi yang dibentuk yaitu demokrasi liberal yang masih mengalami kekurangan.
NPM : 2116041094
Kelas : Reguler B
Mohon izin menjawab pak
“Dalam sejarah perkembangannya ilmu politik terus mengalami kemajuan. Ilmu politik pertama kali mulai di kenal pada akhir abad ke 19, dan terus mengalami perkembangan yang pesat. Di Yunani kuno pemikiran mengenai Negara sudah dimulai sejak tahun 450 s.M. sedangkan di Asia ilmu politik diperkirakan telah muncul dimasa kira-kira 500 s.M. sedangkan di Indonesia sendiri pemikiran tentang ilmu politik telah ada sekitar abad ke 13 dan ke 15 M. Di Negara-negara Benua Eropa bahasan mengenai politik dalam abad 18 dan 19 ternyata telah banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum. Perbedaan terjadi di Amerika Serikat dimana politik lebih didasarkan kepada pengumpulan data empiris.
Setelah perang dunia ke II perkembangan ilmu politik semakin pesat di Indonesia misalnya didirikan fakultas-fakultas yang mempelajari masalah-masalah politik. Sedangkan di Negara-negara Eropa timur perkembangan t ilmu politik masih menggunakan segi sejarah, filsafat, dan yuridis.”[6]
Ilmu politik Baru mendapatkan identitasnya setelah didirikannya “School of Political Science” di Columbia pada tahun 1880, atas prakarsa John. W. Burges, dan ia sendiri yang memimpinnya. Pada tahun 1886 sekolah tersebut menerbitkan the Political Science Quarterly yang menjadi saluran pertama menulis karyanya. Pada saat itu lah berdiri berbagai macam institute-institut atau pun sekolah-sekolah yang mengajarkan ilmu politik dan mengenai politik lebih mendalam, para ahlipun menganalisa menyangkut segala sesuatu yang berkaitan dengn Negara.[7] Dan semenjak itulah mendorong para sarjana politik untuk lebih menelitidan dan menemukan fungsi-fungsi dari politik.
Pada akhir abad ke 19 ilmu politik mengukuhkan dirinya sebagai suatu ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri dengan berbagai sumbangan esar yang diberikan oleh para sarjana politik untuk lebih mengetahui politik itu sendiri dan memberikan informasi serta fakta-fakta yang terkuak saat melakukan penelitian tentang sejarah politik. Pada saat itulah ilmu politik juga mempelajari ilmu lainnya yang menjadi landasan untuk mempelajari imu politik karena seperti sosiologi dan sejarah adalah sumber informasi dan bukti untuk mempelajari ilmu pilitik lebih dalam lagi. Stelah terbukanya penyelidikan yang terarah secara fungsional dan menggunakan metode-metode yang telah disempurnakan ilmu politik mulai memantapkan diri dengan penyelidikannya.
Pada permulaan abad ke 20 Gettell menunjukkan ilmu politik mulai dipengarui oleh kemajuan-kemajuan yang dicapaidalam beberapa tahap penelitian dikalangan kaum intelektual secara khusus pun juga menunjukkan keterkaitan ilmu lainnyaa dengan ilmu politik setelah adanya penyempurnaan metode pengumpulan data yang bersifat kuantitatif. Dimana metode-metode modern menunjukkan sesuatu kecenderungan berbeda dalam observasi, survey, dan pengukuran yang berbeda.[8]
Participasi yang diberikan oleh ppara ilmuan antara lain Hans Speier, Goodwin Watson, Nathan Leites, dan Edward Shils menganalisis mengenai divisi yng menganalisi komunikasi dengan nazi dan menyampaikan kepada pihak pemerintah untuk informasi yang lebih baik dan untuk mengatur siasat ketika perang.
Setelah peperangan berakhir ilmu politik mulai mengukuhkan dirinya dalam suatu ilmu ang berdiri sendiri dengan melakukan penyempurnaan yang terus dilakukan hingga kini. Ilmu politik diseluruh dunia mulai mengalami kemajuan dimana setelah dilakukan penyelidikan yang mendalam ternyata ditemukan fakta bahwa ilmu politik menyangkut kepada pembelajaran seluruh ilmu social yang ada. Perkembangannya hingga kini pun mengalami kemajuan yang sangat memuaskan, dimana berkat bantuan dari data-data penyelidikan yang dilakukan oleh berbagai ilmu social, ilmu politik tidak lagi melakukan penyelidikan secara seknifikan untuk mendapat data yang akurat karena ilmu social sebelumnya telah melakukan penyelidikan tersebut, jadi telah membantu dalam perkembangan ilmu politik.
“Collini, Winch, and Burrrow point out that In the 19th century propositions about the nature and explanation of political phenomena increasingly came to be based on historical inductions rather than from assumptions about human nature. Imperialism and colonialism brought vast and complex cultures as well as small-scale and primitive societies, into the intellectual purview of European scholars and intellectuals. At Oxford and Cambridge, at the very end of the 19th century, under the leadership of comparative history came to be viewed somewhat sanguinely as the basis for a genuinely scientific study of politics.”[9]
“Collini, Winch, dan Burrow menunjukkan bahwa dalam dalil pada abad ke-19 tentang alam dan penjelasan dari gejala politis yang terus meningkat berdasarkan pada induksi histories dan bukannya dari asumsi tentang alam manusia. kolonialisme dan Kekaisaran membawa kultur kompleks dan luas, seperti halnya masyarakat primitif dan kecil-kecilan, ke dalam bidang yang intelektual mengenai sarjana Eropa dan intelektual. Pada Oxford dan Cambridge, di akhir abad 19th, di bawah kepemimpinan komparatip sejarah dipandang sedikit banyak secara penuh harapan sebagai basis untuk suatu studi politik yang ilmiah.”
Perkembangan ilmu politik ini pun sejalan dengan perkembangan ilmu-ilmu lainnya yang berkaitan dengan ilmu politik dan tata Negara serta cabang-cabang ilmu sosial lainnya. Dimana ilmu politik juga merupakan suatu ilmu yang dimana didalam terdapat berbagai macam ilmu yang mendukung dan menjadi pilar untuk berdirinya ilmu politik. Jadi dapat ikatakan ilmu politik mencangkup berbagai Ilmu social yang terkait dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kehidupan dimana perdagangan atau kegiatan jual beli dipasar yang dilakukan dalam keseharian merupakan suatu kegiatan politik. Yang tanpa disadari disana terjadi istilah tawar-menawar barang yang dimana seseorang dapat menawar barang atau saling mendesak dan membuat strategi-strategi yang dapat menjadi keuntungan bagi mereka.
Disinilah dapat melihat dimana ilmu politik tidak hanya dapat terjadi antara kelompok atau Negara, tetapi juga terjadi antar individu-individu yang memiliki kepentingan masing-masing. Ilmu politik juga dapat terjadi di segala aspek masyarakat yang ada disuatu Negara.
Reaksi post-behavioralisme merupakan gerakan yang timbul di Amerika pada pertengahan decade enam puluhan .
Pokok-pokok reaksi ini dapat diuraikan sebagai berikut:
Dalam usaha mengadakan penelitian yang empiris dan kuantitatif ilmu politik menjadi terlalu abstrak dan tidak relevan terhadap masalah social yang di hadapi. Padahal relevance dianggap lebih penting daripada penelitian yang cermat.
Karena penelitian terlalu bersifat abstrak, ilmu politik kehilangan kontak dengan realitas-realitas social. Padahal ilmu politik harus melibatkan diri dalam usaha mengatasi krisis-krisis yang dihadapi manusia.
Penelitian mengenai nilai-nilai harus merupakan tugas ilmu politik.
Para cendikiawan mempunyai tugas yang histories dan unik untuk melibatkan diri dalam usaha mengatasi masalah-masalah social. Pengetahuan membawa tanggungjawab untuk bertindak, harus “engage” atau ‘committet” untuk mencari jalan keluar dari krisis yang dihadapi.”
Nama : Shezty Claudia Dwirahma
Kelas : Reg B
Npm : 2116041004
Ilmu Politik merupakan cabang dari ilmu-ilmu sosial yang memiliki dasar dan ruang lingkup yang sudah jelas, maka dapat dikatakan bahwa ilmu politik masih muda usianya, karena baru lahir pada akhir abad ke-19.
1. Zaman Yunani Kuno
Secara embrio yang lebih luas dan berorganitas, pembahasan tentang negara sudah ada sejak 450sM di Yunani Kuno. Seorang ahli sejarah Herodutus(480-430sM), maupun filsuf-filsuf ternama Yunani seperti Plato(427-347sM) karya-karyanya politeia (tentang politik), kriton (tentang ketaatan terhadap hukum), dan Aristoteles ( 384-332sM) sudah banyak bericara tentang politik. Filsafat politik tidak berawal dari ilmu pengetahuan, melainkan bertolok dari pemakaian akal sehat dalam tujuan-tujuan manusia. Mulailah paradigma rasional menggantikan pandangan dunia yang lebih irasional dan mistik yang hidup sebelumnya,seperti dewa-dewa.
2. Zaman Romawi
Pada zaman ini yang terkenal dengan Romawi Kuno memerikan sumbangan yang berharga bagi ilmu politik antara lain: bidang hukum, yurisprudensi, dan administrasi negara. Bidang tersebut didasarkan atas perspektif mengenai kesamaan manusia, persaudaraan setiap orang , ketuhanan dan keunikan nilai individu yang bagaimanapun rendahnya, mempercayai cahaya tuhan menjiwai seluruh semesta.
3. Abad Pertengahan
Selama abad pertengahan, Negara menjadi kurang penting dibandingkan gereja, yang bisa memaksakan kekuasaanya pada raja dan memecat para pangeran dan mengatur kebijakan umum. Dibawah dominasi intelektual dan politik gereja Kristen, pemikiran politik pada abad pertengahan peratama-tama berurusan dan untuk menjawab persoalan mengenai yang seharusnya (nilai), bukan pertanayaan tentang yang ada (fakta). Hal itu juga berbeda dengan paradigma teokratis, dimana ide hukum alam kehukum manusiawi.
4. Permulaan Zaman Modern
Tokoh utama pada transisi ini adalah Niccolo Machiavelli (1469-1527). Dia-lah yang merasa jemu dengan pertengkaran-pertengakaran doktrin, dan ia membuka jalan bagi pemikir kekuasaan yang sekuler. Dalam buku Leviathan (1651), Hobbes bertolak dari pengembangan pengertian negara yang jauh berbeda dengan pengertian negara pada abad pertengahan. Mereka terpaku asyik dengan komunitas organis ⎯ orang bijaksana merupakan kepala negara, rokhaniawan merupakan jantungnya, sementara berbagai organ yang berguna lainnya berkelompok membentuk keluarga atau rumahtangga dalam persaudaraan komunitas yang mencakup keseluruhan (Gierke: 1950).
5. Zaman Modern
Di Negara-negara benua Eropa sendiri bahasan mengenai politik pada abad ke-18 dan ke-19 banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum, karena itu ilmu politik hanya berfokus pada negara. Selain ilmu hukum, pengaruh ilmu sejarah dan filsafat pada ilmu politik masih terasa sampai perang Dunia II.
Di atas telah disebutkan bahwa tokoh cemerlang lain pada masa pencerahan adalah Jean Jaques Roussea, yang mewakili sudut pandang alternatif dan memberikan kekuasaan yang besar kepada komunitas sebagai satu keseluruhan. Tetapi antara Hobbes dan Rousseau terdapat dua orang lain yaitu John Locke (1632-1704) dan Montesquieu (1689-1755).
6. Abad ke 19-20
Di Amerika Serikat terjadi perkembangan berbeda, karena ada keinginan untuk membebaskan diri dari tekanan yuridis, dan lebih mendasarkan diri pada pengumpulan data empiris. Perkembangan selanjutnya bersamaan dengan perkembangan sosiologi dan psikologi, sehingga dua cabang ilmu tersebut sangat mempengaruhi ilmu politik. Ilmu politik masa kini telah berkembang dari berbagi bidang studi yang berkaitan termasuk sejarah, filsafat, hokum dan ekonomi. Ditinjau dari tahap perkembangannya sebagai ilmu, memang tidak dapat disangkal bahwa ilmu politik agak tertinggal dibelakang jika dibandingkan dengan ilmu lainnya, seperti ilmu ekonomi yang mengalami kemajuan yang pesat seiring denagn era “revolusi industry” pertengahan abad XVIII.
Nama : Indy Shafira
NPM : 2116041086
Kelas : Reg B
A. Ilmu Politik pada Zaman Yunani
Pada awalnya bangsa Yunani tidak sekaligus menerima ilmu analisis ilmu pengetahuan, namun mereka menerima analisis moral. Pada dekade ini bidang ilmu politik muncul slogan “filsafat politik dibatasi etika” yaitu suatu fungsi antara penguasa dan yang dikuasa, yang terpenting adalah bagaimana mencari keselarasan atau keseimbangan antara penguasa dan dikuasai sebagaimana untuk tujuan bersama.
B. Ilmu Politik pada Zaman Romawi
Pada zaman ini Romawi Kuno terkenal dengan memberikan sumbangan yang berharga bagi ilmu politik antara lain dibidang hukum, yurisprudensi, dan administrasi negara. Filsafat demokrasi mendapat banyak turunan dari faham stoic dan cicero, yang memadukan filsafat stoic kedalam pemikiran barat.
C. Ilmu Politik pada Abad Pertengahan
Selama abad pertengahan, Negara menjadi kurang penting dibandingkan gereja. Setelah itu sintesa paham gereja merosot sehingga para raja dan sebagian filosof politik baru berkuasa. Lalu pada akhirnya paradigma teokratis tergeser dan sejak itu hak-hak rakyat bukan kekuasaan penguasa dan cara-cara melindunginya menjadi perhatian utama politik.
D. Ilmu politik pada permulaan Zaman Modern
Tokoh utama pada transisi ini adalah Niccolo Machiavelli (1469-1527). Dia-lah yang merasa jemu dengan pertengkaran-pertengakaran doktrin, dan ia membuka jalan bagi pemikir kekuasaan yang sekuler. Machiavelli menandai gerakan menjauhi filsafat agama sebagai suatu dogma politik dan membukakan jalan kepada dua penerus cemerlang yaitu Thomas Hobbes dan Jean Jaques Rousseau
E. Ilmu Politik pada Zaman Modern
Pada abad ke-18 dan ke-19 di negara Eropa politik masih dipengaruhi oleh ilmu hukum, karena itu ilmu politik hanya berfokus pada negara.Selain itu masih dipengaruhi oleh ilmu sejarah dan filsafat. Tokoh pada zaman ini selain Hobbes dan Rousseau adalah John Locke yang memiliki perbedaan dengan Hobbes dalam hal teori perjanjian sosial. Lalu ada Montesquieu yang mengemukakan teori politik Trias Politika, landasan pembangunan teori demokrasi dalam sistem politik. Ia juga pencetus demokrasi liberal.
F. Ilmu Politik pada abad ke-18 dan ke-19
Di negara eropa ilmu politik banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum, karena itu ilmu politik hanya berfokus pada negara. Di amerika serikat ilmu politik banyak dipengaruhi oleh sosiologi dan psikologi. Ilmu politik sangat berkembang pesat sesudah perang dunia ke II, hal tersebut juga disebabkan karena mendapat dorongan kuat dari beberapa badan internasional, terutama UNESCO..
G. Sejarah Ilmu Politik di Indonesia
Pada awal permulaanmya, ilmu politik di Indonesia sangat terpangaruh dengan ilmu hukum karena pendidikan tinggi ilmu hukum sangat maju pada saat itu.
Ilmu politik dapat kita lihat perkembangannya sejak zaman Yunani kuno hingga abad ke 19-20. Pada dasarnya, ilmu politik merupakan cabang dari ilmu-ilmu sosial lainnya seperti sosiologi dan antropologi. Sejak 450SM, pembahasan mengenai negara sudah ada di zaman Yunani kuno yang dikemukakan oleh beberapa ahli sejarah dan filsuf-filsuf ternama di Yunani. Para filsuf pada zaman ini berusaha mencari esensi keadilan dan kebaikan, juga mempertimbangkan masalah-masalah esensial lainnya seperti pemerintahan yang baik, kedaulatan, kewajiban negara terhadap warga negara dan sebaliknya. Selanjutnya setelah perkembangan pada zaman Yunani kuno, perkembangan ilmu politik terjadi pada masa Romawi kuno. Pada zaman ini, perkembangan ilmu politik dapat memberikan warna baru dalam kehidupan politiknya. Bidang hukum, yurisprudensi, dan administrasi negara dikembangkan pada zaman ini dari perspektif mengenai kesamaan manusia, persaudaraan setiap orang , ketuhanan dan keunikan nilai individu yang bagaimanapun rendahnya, mempercayai cahaya tuhan menjiwai seluruh semesta. Kemudian memasuki abad pertengahan, dominasi gereja lebih besar dibandingkan negara. Dibawah dominasi intelektual dan politik gereja Kristen, pemikiran politik pada abad pertengahan peratama-tama berurusan dan untuk menjawab persoalan mengenai yang seharusnya (nilai), bukan pertanayaan tentang yang ada (fakta). Hingga pada akhirnya paradigma teokratis pun tergeser oleh suatu persekutuan sekuler antara raja dan sebagian filosof politik baru yang akhirnya digantikan oleh pencerahan di masa ini. Perkembangan ilmu politik pada zaman modern dipengaruhi oleh ilmu hukum yang fokus perhatiannya hanya terpusat pada negara. Kemudian pengaruh ilmu sejarah dan filsafat pada ilmu politik masih terus terasa hingga perang Dunia ke-2. Teori politik Trias Politika yang dikemukakan oleh Montesquieu merupakan landasan pembangunan teori demokrasi dalam sistem politik yang menekankan adanya Chek and Balance terhadap mekanisme pembagian kekuasaan. Ilmu politik masa kini telah berkembang dari berbagi bidang studi yang berkaitan termasuk sejarah, filsafat, hokum dan ekonomi. Ditinjau dari tahap perkembangannya sebagai ilmu, memang tidak dapat disangkal bahwa ilmu politik agak tertinggal dibelakang jika dibandingkan dengan ilmu lainnya, seperti ilmu ekonomi yang mengalami kemajuan yang pesat seiring denagn era “revolusi industry” pertengahan abad 18. Ilmu politik telah banyak berubah dan ilmu politik menjadi ilmu yang penting dipelajari untuk mengerti tentang politik.
NPM : 2116041064
Izin menjawab, setelah membaca asal mula pengertian politik, informasi yang telah diperoleh mengenai sejarah perkembangan ilmu politik dari :
1. Zaman Yunani Kuno
Pada zaman ini ilmu politik berasal dari akal sehat dan paradigma untuk memenuhi tujuan-tujuan manusia dengan cara berfikir dengan rasional. Fungsi pada zaman ini dijalankan antara penguasa atau pemerintah yang terdiri dari beberapa orang yang dapat memberikan kebijakan.
2. Zaman Romawi
Pada zaman ini telah adanya beberapa ilmu sosial yang berkaitan dengan ilmu politik. Beberapa bidang ilmu sosial tersebut berkaitan dengan ilmu politik berdasarkan kesamaan, persaudaraan, ketuhanan, dan nilai kepribadian dari setiap manusia.
3. Abad pertengahan
Pada abad ini ilmu politik membahas persoalan yang seharusnya berdasarkan agama, tidak lagi membahas persoalan yang benar atau sesuai fakta. Penguasa pada zaman ini sudah mulai diterapkannya menjadi wakil rakyat, dan kekuasan nya pun terbatas. Sejak abad ini lah rakyat menjadi tujuan ilmu politik untuk dilindungi dan bukan lagi kekuasaan si penguasa.
4. Permulaan Zaman modern
Dalam permulaan zaman modern ini adanya ilmu bagi seorang penguasa yang bijaksana agar menerapkan dan memajukan kebutuhan, kejayaan, dan kebaikan untuk negara. Menurut Hobbes ketertiban merupakan tujuan yang utama, dengan begitu dapat dipahami oleh orang yang berfikir rasional dan akan mendapatkan manfaatnya secara langsung serta nyata. Hobbes orang pertama yang dapat mendefinisikan dan mengubah kepentingan perseorangan menjadi kepentingan publik.
5. Zaman modern
Ilmu politik berfokus pada negara, karena pada abad 18 dan 19 banyak dipengaruhi yaitu ilmu hukum. Menurut john locke konsep perjanjian masyarakat merupakan cara untuk membentuk negara, oleh karena itu negara harus mendistribusi kekuasaan melalui legistlatif, eksekutif, yudikatif, dan federatif. Tujuan dari locke adalah untuk kebaikan manusia dengan memelihara dan menjamin adanya hak-hak manusia.
6. Abad ke-19 - 20
Pada masa ini ilmu politik berkembang melalui ilmu studi sejarah, filsafat, hukum, dan ekonomi. Dengan adanya penemuan ilmu politik di berbagai ilmu sosial lainnya membuat peningkatan dalam mutu ilmu politik, hingga sekarang ilmu politik menjadi penting untuk dipelajari mengenai politik
Untuk sejarah perkembangan ilmu politik di Indonesia terdapat dari beberapa karya salah satunya yaitu negarakertagama. Dan di Indonesia didirikan fakultas ilmu sosial dan ilmu politik di berbagai universitas. Awal mulanya pun dipengaruhi oleh ilmu hukum, karena pada saat itu di Indonesia pendidikan tinggi ilmu hukum sedang sangat maju
Saya Tyana kelas Reguler B
Npm 2116041102
Politik bisa diartikan sebagai cara seseorang untuk mendapatkan, mempertahankan serta membagi kekuasaan dalam masyarakat demi tercapainya kehidupan dan pemerintahan yang tertata dan efisien.
Sejarah perkembangan politik.
1. Zaman yunani kuno
Pada zaman yunani kuno ini politik mulai muncul pada tahun 450 S.M yang muncul dari logika masyarakat untuk tujuan tujuan manusia. Masyarakat mulai berfikir secara logis dan tidak bergantung pada ilmu alam dan gaib.
2. Zaman romawi
Pada zaman romawi ini sangat baanyak kontribusi untuk dunia politik diantaranya dalam bidang hukum, yurisprudensi, dan administrasi negara. Bidang bidang tersebut didasarkan dari gambaran mengenai kesamaan manusia, persaudaraan setiap orang , ketuhanan dan keunikan nilai individu yang bagaimanapun tingkatnya, mempercayai adanya tuhan yang menjiwai seluruh semesta. Filsafat demokrasi dengan asumsinya tentang rasionalitas, moralitas dan persamaan serta konsepnya tentang hukum alam dan hak-hak alamiah, banyak menurun dari faham stoic dan cicero, yang memadukan filsafat stoic kedalam pemikiran barat.
3. Abad pertengahan
Pada abad pertengahan ini pentingnya negara mulai digantikan oleh gereja yang dapat membatasi serta melepas jabatan para pemerintah kerajaan dan negara.
pemikiran politik pada abad pertengahan mulsinya lahir untuk menjawab persoalan mengenai yang seharusnya (nilai), bukan pertanayaan tentang yang ada (fakta). Hal itu juga berbeda dengan paradigma teokratis, dimana ide hukum alam kehukum manusiawi. Akan tetapi dunia kristen menampilkan kembali pandangan dunia agama. Santo agustinus (354-430) merupakan tokoh pertama yang menegaskan politikus theokratis dan Thomas Aquinas (1225-1274) yang memberikan gambaran pentingnya hukum sebagai roda penggerak kehidupan kemasyarakatan.
4. Zaman modern
Pada zanan modern tokoh yang mendukung transisi yaitu Niccolo Machiavelli (1469-1527) dan thomas hobbes. Yang menyampaikan manusia juga mempunyai segala macam sifat yang tidak begitu “terpuji” seperti; marah, sedih, serakah, maka akibatnya adalah terjadi situasi alamiah kearah konflik, yang menimbulkan kekacauan. Untuk mencegah kekacauan itu, pertimbangan-pertimbangan pribadi harus mengalah kepada otoritas. Bagi Hobbes ketertiban merupakan sasaran tertinggi, suatu hal yang dapat dipahami leh orang yang rasional dan suatu manfaat yang nyata serta dirasakan langsung. Di sinilah peran Hobbes merupakan orang yang pertama yang dapat mendefinisikan dan mengubah kepentingan pribadi dalam keuntungan publik (Apte, 1996: 80). Ia memastikan bahwa nilai yang ditentukan orang pada dirinya itu berbeda bagi setiap orang. Memang, orang tidak dapat menentukan “harga’ diri mereka, tetapi nilai sesungguhnya seseorang akan diukur oleh pendapat orang lain mengenai harga diri orang tersebut. Maka dari itu kompensasi akan bervariasi, bahkan akan menimbulkan konflik juga mengingat tiadanya asas tunggal bagi pergantian yang disepakati bersama. Nafsu-nafsu kuat akan diikutsertakan. Orang orang yang besar kepala, penakut, ambisius, dan masa bodoh akan menceburkan dalam konflik yang sia-sia. Di sinilah kebijaksanaan tertinggi adalah menyerahkan wewenang kepada kekuasaan itu. Namun alternatif ini juga memiliki kekurangan.
5.abad 19-20
Pada abad ini perkembangan politik sangat pesat terutama saat perang dunia ke II terjadi. Pesatnya pemkembangan politik ini muncul dari pengaruh buku The University Teaching of Political Science. Buku ini diterbitkan oleh UNESCO untuk pengajaran beberapa ilmu social (termasuk ekonomi, antropologi budaya, dan kriminologi) di perguruan tinggi. Kedua karya ini ditujukan untuk membina perkembangan ilmu politik dan mempertemukan pandangan yang berbeda-beda.
KELAS : REG B
NPM : 2116041052
Izin menjawab pak
ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari politik atau politicas atau kepolitikan, politik adalah usaha menggapai kehidupan yang baik, terdapat beberapa perkembangan tahapan ilmu politik diantaranya yaitu:
1. zaman yunani kuno, pemikiran mengenai negara sudah dimulai pada tahun 450 S.M., seperti terbukti dalam karya-karya ahli sejarah Herodotus, atau filsuf-filsuf seperti plato, Aristoteles, dan sebagainya.
2. negara kertagama yang ditulis pada masa majapahit sekitar abad ke 13 dan 15 masehi dan babad tanah jawi. sayangnya di negara-negara asia tersebut kesusastraan yang mencakup bahasan politik mulai akhir abad ke 19 telah mengalami kemunduran karena terdesak oleh pemikiran barat yang dibawa oleh negara negara barat dalam rangka imperialisme
3. Di negara-negara benua eropa, bahasan mengenai politik dalam abad ke 18-19 banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum dan karena itu fokus perhatiannya adalah negara semata-mata
3. perkembangan di amerika serikat, mula mula tekanan yuridis seperti yang terdapat di eropa memengaruhi bahasan masalah politik, akan tetapi lama-lama timbul hasrat yang kuat untuk membebaskan diri dari tekanan yuridis itu, dan lebih mendasar diri pada pengumpulan data empiris.
4. sesudah perang dunia II, perkembangan ilmu politik semakin pesat lagi, di negeri belanda dimana sampai saat itu penelitian mengenai negara dimonopoli oleh fakultas hukum, didirikan Faculteit der Sociale en politieke wetenschappen pada tahun 1947 di amsterdam.
5. sementara itu perkembangan ilmu politik di negara-negara eropa timur memperhatikan bahwa pendekatan tradisional dari segi sejarah, filsafat, dan yuridis yang sudah lama digunakan, masih berlaku hingga dewasa ini, tapi kemudian perkembangan ilmu politik mengalami kemajuan dengan pesat sesudah runtuhnya komunisme pada akhir dekade 1990-an.
6. sebagai tindak lanjutnya UNESCO bersama International Political Science Association (IPSA) yang didirikan pada tahun 1949, menyelenggarakan suatu penelitian mendalam yang mencakup kira kira sepuluh negara.
7. pada masa berikutnya ilmu sosial banyak memanfaatkan penemuan dari antropologi, psikologi, ekonomi, dan sosiologi dengan demikian ilmu politik telah dapat meningkatkan mutu dengan banyak mengambil model dari cabang cabang ilmu sosial lainnya
NPM : 2116041024
Izin menjawab pak
1. Pada masa Yunani kuno ilmu politik dianggap bertolak belakang dengan kepercayaan mereka terhadap para dewa, namun seiring berjalan nya waktu mereka mulai menerima keberadaan ilmu politik karena perkembangan ilmu pengetahuan mulai menggantikan hal itu yang tidak terduga sebelumnya melalui keteraturan. . model politik pada masa klasik sebelum plato, cukup terdiri atas penguasa dan yang dikuasai, cara dan tujuan.
2. Pada zaman Romawi Kuno perkembangan ilmu politik sudah mulai beragam dan sudah menghasilkan ilmu lain nya antara lain: bidang hukum, yurisprudensi, dan administrasi negara. Bidang tersebut didasarkan atas perspektif mengenai kesamaan manusia, persaudaraan setiap orang , ketuhanan dan keunikan nilai individu yang bagaimanapun rendahnya, mempercayai cahaya tuhan menjiwai seluruh semesta.
3. Kemudian selama abad pertengahan, Negara menjadi kurang penting dibandingkan gereja, Dibawah dominasi intelektual dan politik gereja Kristen, mereka bisa memaksakan kekuasaanya pada raja dan memecat para pangeran dan mengatur kebijakan umum. Pada akhir abad pertengahan dua prinsip penting muncul mendorong transisi kemasa pencerahan yang dimulai abad ke-16. hal ini, merupakan pengaruh dari kemenangan kerajaan atas gereja dalam perjuangan besar antara raja dan paus. Paradigma teokratis akhirnya tergeser oleh suatu persekutuan sekuler antara raja dan sebagian filosof politik baru yang akhirnya digantikan oleh pencerahan. Sejak itu hak-hak rakyat bukan kekuasaan penguasa dan cara-cara melindunginya menjadi perhatian utama politik. Pemecahan universal haruslah pemerintahan perwakilan, yan dikenal dengan demokrasi politik.
4. Perkembangan Ilmu politik pada permulaan Zaman Modren sudah mulai ada pembagian tipe-tipe rezim- yaitu “kepangeranan” (principality) dan “republik”. Pada masa ini sudah mulai muncul konflik-konflik yang timbul atas keserakahan dan sifat alamiah manusia.
5. Perkembangan politik pada zaman modern Di Negara-negara benua Eropa sendiri bahasan mengenai politik pada abad ke-18 dan ke-19 banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum, karena itu ilmu politik hanya berfokus pada negara. Selain ilmu hukum, pengaruh ilmu sejarah dan filsafat pada ilmu politik masih terasa sampai perang Dunia II. Pada zaman ini juga muncul teori “trias politica” (Montesquieu)yang menjadi cikal bakal demokrasi liberal dan pembagian kesuasaan.
6. Ilmu politik masa ini telah berkembang dari berbagi bidang studi yang berkaitan termasuk sejarah, filsafat, hukum dan ekonomi. Pesatnya perkembangan ilmu politik sesuda perang dunia ke II tersebut juga disebabkan karena mendapat dorongan kuat dari beberapa badan internasional, terutam UNESCO(United Nations Educational Scientific and Cultural Organization). Terdorong oleh tidak adanya keseragaman dalam terminology dalam ilmu politik,
Sekian. Terimakasih
NPM : 2116041016
Kelas : Reg B
Perkembangan ilmu politik dibagi menjadi dua zaman yaitu zaman sebelum masehi dan sesudah masehi. Zaman sebelum masehi atau biasa disebut zaman yunani kuno, sudah muncul pemikiran tentang negara yakni pada tahun 450 SM. Hal ini terbukti dari adanya karya-karya ahli sejarah seperti Plato dan Aristoteles. Plato telah meletakkan dasar-dasar pemikiran ilmu politik sehingga dikenal sebagai filsafat politik, sedangkan Aristoteles meletakkan dasar-dasar keilmuwan dalam kajian politik sehingga dikenal sebagai bapak ilmu politik. Mereka menjadikan dasar pemikiran negara sebagai perspektif filosofis dan pandangan tentang ilmu pengetahuan merupakan suatu hal yang utuh. Perbedaan keduanya terletak pada obyek pengamatan yang dilakukan. Sedangkan perkembangan ilmu politik sesudah masehi masih banyak dipengaruhi oleh hukum sehingga banyak pokok bahasan yang hanya membahas tentang negara. Bahkan bahasan mengenai negara masuk kedalam kurikulum Fakultas Hukum sebagai mata kuliah Ilmu Negara. Di Inggris ilmu politik dianggap kedalam ilmu filsafat, dan pembahasannya tidak jauh dari sejarah. Dengan demikian, pada akhirnya didirikan Ecole Libre des Sciences Politiques pada tahun 1870 di Paris dan London School Economic and Political Science pada tahun 1985, dengan adanya hal tersebut untuk pertama kali ilmu politik di negara-negara itu menganggap ilmu politik sebagai disiplin ilmu tersendiri. Sesudah Perang Dunia II perkembangan ilmu politik berkembang sangat pesat. Bahkan, di Belanda mengadakan penelitian mengenai negara yang dimonopoli yang dikaji oleh Fakultas Hukum yang bernama Faculteit der Sociale en Politieke Wetenschappen (Fakultas Ilmu Sosial dan Politik) yang didirikan pada tahun 1947 yang sekarang namanya berubah menjadi Faculteit der Sociale Wetenschappen (Fakultas Ilmu Sosial) yang terletak di Amsterdam. Di Indonesia, perkembangan ilmu politik sudah terlihat sejak masa Majapahit sekitar abad ke-13 dan ke-15 Masehi yang ditunjukkan dari masalah sejarah dan kenegaraan seperti dalam tulisan Negarakertagama dan Babad Tanah Jawi. Lalu banyak Fakultas yang didirikan pada tahun 1947-an dan diberi nama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) salah satunya di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Di Indonesia perkembangan ilmu politik sangat pesat karena dipengaruhi dari peminat atau tingginya pengaruh ilmu hukum yang pada saat itu sangat maju. Hingga sekarang konsep-konsep ilmu politik mulai dikenal oleh kalangan masyarakat bahkan sudah diterima dengan baik.
Ilmu Politik merupakan cabang dari ilmu-ilmu sosial yang memiliki dasar dan ruang lingkup yang sudah jelas. Ilmu Politik sendiri baru muncul pada abad ke-19. Politik sendiri (sebelum menjadi sebuah ilmu) sudah ada sejak 450sM di Yunani Kuno. Seorang ahli sejarah Herodutus(480-430sM), maupun filsuf-filsuf ternama Yunani seperti Plato(427-347sM) karya-karyanya politeia (tentang politik), kriton (tentang ketaatan terhadap hukum), dan Aristoteles ( 384-332sM) sudah banyak bericara tentang politik. Zaman Yunani Kuno ini merupakan awal dari berkembangnya politik, kemudian politik mengalami perkembangan di Zaman Romawi Kuno. Dimana pada zaman Romawi Kuno ilmu politik berkembang dengan bertambahnya ruang lingkup dari politik antaralain bidang hukum, yurisprudensi, dan administrasi negara. Bidang tersebut didasarkan atas perspektif mengenai kesamaan manusia, persaudaraan setiap orang , ketuhanan dan keunikan nilai individu yang bagaimanapun rendahnya, mempercayai cahaya tuhan menjiwai seluruh semesta. Kemudian selama abad pertengahan, Negara menjadi kurang penting dibandingkan gereja, yang bisa memaksakan kekuasaanya pada raja dan memecat para pangeran dan mengatur kebijakan umum. Di Abad Pertengahan ini muncul yang dinamakan demokrasi politik, yang artinya hak-hak rakyat bukan kekuasaan penguasa dan cara-cara melindunginya menjadi perhatian utama politik. Ilmu politik masa kini telah berkembang dari berbagi bidang ilmu-ilmu sosial, yang banyak memanfaatkan penemuan-penemuan dari antropologi, sosiologi, psikologi, dan ekonomi, dan dengan demikian ilmu politik dapat meningkatkan mutunya dengan banyak mengambil model dari cabang ilmu sosial lainnya. Berkat hal ini, wajah ilmu politik telah banyak berubah dan ilmu politik menjadi ilmu yang penting dipelajari untuk mengerti tentang politik.
NPM :2116041096
Kelas : Regular B
izin menjawab pak,
1. Sejarah perkembangan Ilmu politik pada Zaman Yunani Kuno Ilmu Politik
Ilmu politik adalah cabang menurut ilmu sosial yg mempunyai dasar & ruang lingkup yg telah jelas, , dan baru lahir dalam akhir abad ke-19.Pada tahap ini ilmu politik berkembang secara pesat berdampingan menggunakan cabang-cabang ilmu sosial lainnya, misalnya sosiologi, anthropologi.Dalam perkemangan ini mereka saling mempengaruhi.
2. Perkembangan Ilmu politik pada Zaman Romawi
Pada zaman inii;mu politik berkembang menjadi berbagai bidang seperti bidang hukum, yurisprudensi, dan administrasi negara. Bidang tadi didasarkan atas perspektif tentang kesamaan manusia, ketuhanan dan keunikan nilai individu yang bagaimanapun rendahnya, mempercayai akan adanya tuhan pencipta alam semesta.
3. Perkembangan ilmu politik pada abad pertengahan
Pada abad pertengahan, Negara menjadi kurang penting dibandingkan gereja, yang bisa memaksakan kekuasaanya pada raja dan memecat para pangeran dan mengatur kebijakan umum. pemikiran politik pada abad pertengahan peratama-tama berurusan dan untuk menjawab persoalan mengenai yang seharusnya (nilai), bukan pertanayaan tentang yang ada (fakta).Hal itu juga berbeda dengan paradigma teokratis, dimana ide hukum alam kehukum manusiawi.
4. perkembangan ilmu politik pada zaman permulaan modern
Pada zaman ini muncul tokoh yang memberi perhatian pada negara salah satunya Machiavelli dimana Ia berendapat bahwa hal paling utama adalah Negara, kekuasaan sebagai dasar negara yang layak dan dapat diandalkan daripada hukum. Kekuasaan adalah alat menyelamatkan dan memperhatikan eksistensi. Ciri Pandangan politik pada zaman ini praktis dan realistis tentang kekuasaan.
5. Perkembangan Ilmu politik pada Zaman Modern
Perkembangan Ilmu Politik pada zaman modern (abad ke 16, 17 dan 18) banyak ditujukan pada hukum dan lembaga-lembaga negara. Selain ilmu hukum, pengaruh pengaruh ilmu sejarah sejarah dan filsafat pada ilmu politik. Munculnya badan pembuat produk hukum (legislatif), pelaksana (eksekutif). Pada zaman ini muncul tiga kekuasaan yang disebut Montesqieu a Trias Politika (tiga pembagian kekuasaan) Legislatif, eksekutif, yudikatif (peradilan)
6. Perkembangan Ilmu politik pada abad ke-19- 20
Ilmu politik masa kini telah berkembang dari berbagi bidang studi yang berkaitan termasuk sejarah, filsafat, hokum dan ekonomi. Ditinjau dari tahap perkembangannya sebagai ilmu, memang tidak dapat disangkal bahwa ilmu politik agak tertinggal dibelakang jika dibandingkan dengan ilmu lainnya, seperti ilmu ekonomi yang mengalami kemajuan yang pesat seiring denagn era “revolusi industry” pertengahan abad XVIII.
7. Perkembangan ilmu politik di Indonesia
Di Indonesia sendiri didirikan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, seperti di Universitas Riau, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (seperti pada Universitas Gajah Mada, Yogyakarta) atau Fakultas ilmu-ilmu Sosial (seperti pada Universitas Indonesia, Jakarta) dimana ilmu politik merupakan Departemen tersendiri. Perkebangan ilu politik di Indonesia sangat dipengaruhi oleh ilmu hukum.
Nama : Majid Duta Pranata
NPM : 2116041104
Politik pada dasarnya merupakan suatu fenomena yang berkaitan dengan manusia yang selalu hidup bermasyarakat. Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan yang berkaitan dengan masyarakat sebagai objeknya dan mengupayakan agar kekuasaan di masyarakat dan pemerintah dapat diperoleh, dikelola, dan ditetapkan sesuai dengan norma hukum yang berlaku, melalui lembaga – lembaga (institusi) yang mempunyai kaitan dengan otoritas. Politik sebagai ilmu lahir pada akhir abad ke-19, ilmu politik merupakan cabang dari ilmu-ilmu sosial yang memiliki dasar dan ruang lingkup yang sudah jelas, yang mempelajari mengenai proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik.
Pada perkembangannya ilmu politik terbagi pada beberapa zaman, yaitu sebagai berikut.
1. Sejarah perkembangan Ilmu politik di Zaman Yunani Kuno
Pada zaman ini berawal dari akal sehat masyarakat yang mengaitkan dengan tujuan tujuan manusia. Dengan ini masyarakat mengganti keteraturan paradigma ilmiah yang awalnya mistik. Filsafat politik tidak berawal dari ilmu pengetahuan, melainkan bertolok dari pemakaian akal sehat dalam tujuan-tujuan manusia. Mulailah paradigma rasional menggantikan pandangan dunia yang lebih irasional dan mistik yang hidup sebelumnya,seperti dewa-dewa.
Kemudian, ilmu pengetahuan mengantikan hal itu yang tidak terduga sebelumnya melalui keteraturan. Keteraturan tidak lagi berasal dari paradigma mistik, melainkan paradigma ilmiah. Orang Yunani mulai menyingkirkan peranan para dewa dengan objek rasional seperti halnya atom temuan Democritus(460-370sM). Pada masa ini mereka menjalankan model politik klasik sebelum plato, model politik klasik terdiri atas penguasa dan yang dikuasai, cara dan tujuan. Dalam paradigma politik waktu itu yang terpenting adalah bagaimana untuk mencari keselarasan atau keseimbangan antara penguasa dan dikuasai seagaimana untuk tujuan bersama. Plato dalam bukunya Politea, menyatakan negara itu seperti tubuh yang berkembang dari beberapa individu yang terorganisasi.
Para filosof pada zaman ini berusaha mencari esensi keadilan dan kebaikan, juga mempertimbangkan masalah-masalah esensial lainnya seperti pemerintahan yang baik, kedaulatan, kewajiban negara terhadap warga negara dan sebaliknya.
2. Perkembangan Ilmu politik di Zaman Romawi
Pada zaman ini romawi meyumbangakan ilmu yang yang berharga antara lain: bidang hukum, yurisprudensi, dan administrasi negara. Ilmu ini di dasari atas perspektif mengenai kesamaan manusia, persaudaraan setiap orang , ketuhanan dan keunikan nilai individu yang bagaimanapun rendahnya, dan mempercayai cahaya tuhan menjiwai seluruh semesta. Filsafat demokrasi dengan asumsinya tentang rasionalitas, moralitas dan persamaan serta konsepnya tentang hukum alam dan hak-hak alamiah, banyak menurun dari faham stoic dan cicero, yang memadukan filsafat stoic kedalam pemikiran barat
3. Perkembangan Ilmu politik pada Abad Pertengahan
Pada abad ini negara kalah penting dengan gereja yang bisa memaksakan kekuasaanya pada raja dan memecat para pangeran dan mengatur kebijakan umum. . Di bawah gereja ilmu politik mengurus dan menjawab sebuah pertanyaan yang seharusnya (nilai) dan fakta, ini berbeda dengan teokratis tetapi dunia kristen menampilkan pandangannya. Sampai pada akhirnya Pada akhir abad pertengahan dua prinsip penting yang muncul mendorong transisi kemasa pencerahan yang dimulai abad ke-16.
•bahwa penguasa atau raja merupakan wakil rakyat, dengan lingkup kekuasaan yang ditentukan oleh konstitusi yang sifatnya terbatas.
•bahwa komunitas politik bukan terdiri dari hak-hak pribadi semua individu, melainkan hak-hak dewan perwakilan. Rakyat diwakili bukan dalam kedudukan perorangan mereka, tetapi dalam kedudukan politik sebagai warga negara (Apter, 1996: 74). Sebuah dewan perwakilan menjalankan pengawasan terhadap penguasa. Hal ini merupakan dasar hak-hak individu dan perwakilan.
kemenangan kerajaan atas gereja dalam perjuangan besar antara raja dan paus. Kemudian ketika visi sintesa paham Kristen abad pertengahan yang domain merosot, para penguasa mulai mempertahankan kekuasaannya kembali. Paradigma teokratis akhirnya tergeser oleh suatu persekutuan sekuler antara raja dan sebagian filosof politik baru yang akhirnya digantikan oleh pencerahan. Sejak itu hak-hak rakyat bukan kekuasaan penguasa dan cara-cara melindunginya menjadi perhatian utama politik. Pemecahan universal haruslah pemerintahan perwakilan, yang dikenal dengan demokrasi politik.
4. Sejarah perkembangan Ilmu politik pada permulaan Zaman Modern
Pada zaman ini ada banyak tokoh yang memandang Negara dan politik suatu Negara dikarenakan adanya masa pencerahan pada abad pertengahan. Tokoh utama pada transisi ini adalah Niccolo Machiavelli (1469-1527). Dia-lah yang merasa jemu dengan pertengkaran-pertengakaran doktrin, dan ia membuka jalan bagi pemikir kekuasaan yang sekuler.
Machiaveli percaya bahwa rezim-rezim masuk kedua tipe, yaitu “kepangeranan” (principality) dan “republik”. Dalam The Prince, ia memberikan nasihat tentang bagaimana mendapatkan dan mempertahankan sebuah kepangeranan. Machiavelli mengalihkan perhatiannya dalam Discourses (Sebuah komentar tentang sejarah Roma yang ditulis Livius), menekankan tentang penciptaan, penjagaan, dan renovasi sebuah pemerintahan republik yang demokrasi. Machiavelli menandai gerakan menjauhi filsafat agama sebagai suatu dogma politik, hal tersebut membukakan jalan terhadap dua tokoh cemerlang yaitu Thomas Hobbes (1558-1674), dan Jean Jaques Rousseau.
Dalam buku Leviathan (1651), Hobbes menurutnya suatu Negara itu ialah suatu komunitas yang tercipta karena manusia sebagai makhluk yang memiliki nafsu mempunyai imajinasi, kemampuan berbicara, dan terutama kemampuan bernalar. Ia memastikan bahwa nilai yang ditentukan orang pada dirinya itu berbeda bagi setiap orang. Memang, orang tidak dapat menentukan “harga’ diri mereka, tetapi nilai sesungguhnya seseorang akan diukur oleh pendapat orang lain mengenai harga diri orang tersebut. Maka dari itu kompensasi akan bervariasi, bahkan akan menimbulkan konflik juga mengingat tiadanya asas tunggal bagi pergantian yang disepakati bersama. Nafsu-nafsu kuat akan diikutsertakan. Orangorang yang besar kepala, penakut, ambisius, dan masa bodoh akan menceburkan dalam konflik yang sia-sia. Di sinilah kebijaksanaan tertinggi adalah menyerahkan wewenang kepada kekuasaan itu. Namun alternatifnya juga adalah kekacauan.
5. Sejarah perkembangan Ilmu politik pada Zaman Modern
Di Negara-negara benua Eropa sendiri bahasan mengenai politik pada abad ke-18 dan ke-19 banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum, karena itu ilmu politik hanya berfokus pada negara. Selain ilmu hukum, pengaruh ilmu sejarah dan filsafat pada ilmu politik masih terasa sampai perang Dunia II. tokoh cemerlang lain pada masa pencerahan adalah Jean Jaques Roussea, yang mewakili sudut pandang alternatif dan memberikan kekuasaan yang besar kepada komunitas sebagai satu keseluruhan. Selain itu ada John Locke (1632-1704) yang menurutnya Konsep perjanjian masyarakat merupakan cara untuk membentuk Negara, Selain itu John Locke juga membagi kekuasaan dalam suatu Negara. Yang kedua yaitu Montesquieu (1689-1755) yang mengemukakan Teori politik Trias Politika yang merupakan landasan pembangunan teori demokrasi dalam sistem politik yang menekankan adanya Chek and Balance terhadap mekanisme pembagian kekuasaan.
6. Sejarah perkembangan Ilmu politik pada abad ke-19- 20
Pada zaman ini politik mulai menjadi disiplin ilmu. Ilmu politik masa kini telah berkembang dari berbagi bidang studi yang berkaitan termasuk sejarah, filsafat, hukum dan ekonomi. Sesudah perang dunia ke II perkembangan ilmu politik semakin pesat. Di Negara Belanda, dimana waktu itu penelitian mengenai Negara dimonopoli oleh Fakultas Hukum, didirikan Faculteit der Sociale Wetenschappen pada tahun1947 di Amsterdam. Pesatnya perkembangan ilmu politik sesuda perang dunia ke II tersebut juga disebabkan karena mendapat dorongan kuat dari beberapa badan internasional, terutama UNESCO(United Nations Educational Scientific and Cultural Organization). dalam buku The University Teaching of Political Science yang diterbitkan oleh UNESCO untuk pengajaran beberapa ilmu social (termasuk ekonomi, antropologi budaya, dan kriminologi) di perguruan tinggi. Kedua karya ini ditujukan untuk membina perkembangan ilmu politik dan mempertemukan pandangan yang berbeda-beda. Pada masa-masa berikutnya ilmu-ilmu sosial banyak memanfaatkan penemuan-penemuan dari antropologi, sosiologi, psikologi, dan ekonomi, dan dengan demikian ilmu politik dapat meningkatkan mutunya dengan banyak mengambil model dari cabang ilmu sosial lainnya. Berkat hal ini, wajah ilmu politik telah banyak berubah dan ilmu politik menjadi ilmu yang penting dipelajari untuk mengerti tentang politik.
7. Sejarah perkembangan ilmu politik di indonesia
Di Indonesia sendiri terdapat beberapa karya yang membahas masalah sejarah dan kenegaraan seperti yang ditulis dalam buku Negarakertagama dan Babad Tanah Jawi pada abad 13-15 M. Di Indonesia didirikan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di berbagai Universitas, dimana ilmu politik merupakan Departemen tersendiri. Akan tetapi, oleh karena pendidikan tinggi ilmu Hukum sangat maju, tidaklah mengherankan apabila pada permulaan perkembangannya, ilmu politik di Indonesia terpengaruh kuat oleh ilmu itu. Akan tetapi dewasa ini konsep-konsep ilmu politik berangsur – angsur mulai dikenal.Perkembangan awal ilmu politik di Indonesia sangat dipengaruhi oleh ilmu hukum, karena pendidikan tinggi ilmu hukum sangat maju pada saat itu.