Setelah saya mempelajari sejarah perkembangan ilmu politik, saya bisa mengambil beberapa informasi. Ilmu politik memang baru terlahir pada abad ke 19, namun pembahasan tentang bernegara sebenarnya telah dijelaskan jauh sebelum itu. Pada tahun 450 sM banyak ahli-ahli dan filsuf dari Yunani kuno yang membahas tentang negara ini seperti Herodotus dan Plato. Pembahasan mereka mengenai politik belum didasari dari ilmu pengetahuan, tapi masih berusaha untuk menggeser pandangan masyarakat mengenai dewa-dewa dan pandangan irasional lainnya. Tak hanya di wilayah Eropa saja, di Asia sudah banyak filsuf-filsuf yang membahas tentang perpolitikan seperti Kung Fu-Tze/Confusius, Meng-Tse, Al-Farabi, Ibnu Khaldun, dan Mahatma Gandhi. Perkembangan politik juga berlanjut di zaman Romawi kuno. Dizaman ini banyak sumbangan berharga yang diberikan bagi ilmu politik seperti bidang hukum, yurisprudensi, dan administrasi negara. Lalu di abad pertengahan, terjadi penurunan terhadap perkembangan politik karena dominasi dari gereja yang sangat luas saat itu. Tetapi pandangan ini mulai berkurang seiring dengan datangnya masa pencerahan. Di abad pertengahan, perkembangan politik kembali berjalan dengan adanya pemikiran dari Niccolo Machiavelli yang menjadi pedoman bagi para pemikir sekuler lainnya. Pemikirannya juga menjadi panutan bagi dua pemikir lain yaitu Thomas Hobbes dan Jaques Rousseau. Thomas Hobbes juga menjadi orang pertama yang mendefinisikan dan mengubah kepentingan pribadi dalam keuntungan publik. Selanjutnya dimasa modern muncul dua pemikir terkenal lain yang membahas tentang perpolitikan, yaitu John Locke dan Montesquieu. Lalu di abad 19-20, perkembangan ilmu politik menjadi lebih pesat dengan penambahan ilmu pengetahuan dan ilmu sosial. Revolusi industri juga menjadi faktor pendukung dalam perkembangan ilmu politik ini.