Forum diskusi kelompok 3

forum diskusi

forum diskusi

by muhisom M.Pd.I -
Number of replies: 70

kelompok 3 silahkan share makalah, PPT serta hasil diskusi di forum diskusi

In reply to muhisom M.Pd.I

Re: forum diskusi

by MUKTI SETIAWAN 2053053003 -
Assalamualaikum wr.wb
Selamat pagi.Bapak/Ibu Dosen,serta teman – teman semuanya
Salam sejahtera untuk kita semua
Bismillahirrohmanirrohiim. Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin, was-sholaatu wassalaamu 'alaa asyrofil anbiyaa-i wal mursaliin, sayyidina muhammadin, wa'ala alihi wa'ashabihi aj'ma'iin, Amma ba'du.
Pertama – tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kita kepada Allah SWT. Yang mana ia masih memberikan kita kesehatan sehingga kita bisa berdiskusi melalui kelas interaktif pada pagi hari ini.
Sholawat dan salam tak lupa kita sanjungkan kepada nabi besar kita nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari zaman jahilliah menuju zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti yang kita pada saat ini.
Yang Terhormat Ibu Dra. Erni,M.Pd dan Bapak Muhisom, M.PD.I selaku dosen pendidikan Multikultural dan teman-teman yang saya banggakan.
Baiklah, izin memperkenalkan diri, saya Mukti Setiawan, selaku moderator yang akan memandu jalannnya presentasi pada pagi hari ini. Dengan pokok bahasan yaitu “TEORI DAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL”.
Adapun anggota dari kelompok 2 yaitu :
1. Intan Bestika Putri 2053053026
2. Mukti Setiawan 2053053003
3. Shafa Mutiara M. 2053053002

Baiklah, langsung saja kita mulai pada sesi pertama yaitu pembukaan, marilah sama – sama kita buka presentasi kali ini dengan sama – sama melafadzkan lafadz basmalah “Bismillahirrohmanirohim”
Berikut makalah dan ppt dari kelompok kami :
In reply to MUKTI SETIAWAN 2053053003

Re: forum diskusi

by MUKTI SETIAWAN 2053053003 -
baik, untuk selanjutnya bagi teman teman silahkan untuk memahami materi yang kelompok kami berikan
In reply to MUKTI SETIAWAN 2053053003

Re: forum diskusi

by MUKTI SETIAWAN 2053053003 -
baik, setelah dipahami saya akan membuka sesi tanya jawab . baik saya akan membuka termin 1 yang dimana terdiri dari 3 penanya waktu dan tempat saya persilahkan.jangan lupa bagi penanya serta nama dan npm.
In reply to MUKTI SETIAWAN 2053053003

Re: forum diskusi

by Amanda Surya Widiyati 2053053020 -
Nama : Amanda Surya Widiyati
NPM : 2053053020
Izin bertanya moderator,
Pada pendekatan psikologis Pendekatan ini menuntut seorang pendidik harus cerdas dan pandai melihat kecenderungan peserta didik sehingga ia bisa mengetahui metode-metode mana saja yang cocok untuk peserta didik. metode-metode tersebut tentu memiliki kekurangan dan kelebihan bagi peserta didik. Menurut kelompok kalian bagaimana cara anda untuk mengetahui karakter peserta didik dan apa metode yang cocok untuk dipergunakan?
In reply to Amanda Surya Widiyati 2053053020

Re: forum diskusi

by MUKTI SETIAWAN 2053053003 -
saya akan menjawab pertanyaan dari amanda
nama : mukti setiawan
npm: 2053053003
izin menjawab
dengan mengetahui karakter peserta didik sebagai berikut:
1. Menjadi Teladan untuk Perilaku Anak Didik
Sebaik-baiknya pelajaran adalah dengan menjadi teladan. Guru harus menjadi sosok yang ditiru oleh peserta didiknya. Siswa akan lebih mudah menyerap pengetahuan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk contoh. Begitu juga dengan karakter yang baik. Hal tersebut mengharuskan guru untuk menjadi teladan perilaku baik bagi anak didik, sehingga siswa mampu mencontoh hal baik tersebut. Tujuannya adalah supaya peserta didik mampu berkarakter baik dari contoh yang setiap hari dilihatnya yaitu guru.

2. Senantiasa Mengevaluasi Diri
Sebelum mengenali karakteristik peserta didik, ada baiknya seorang guru mengenali dan mengevaluasi dirinya sendiri terlebih dahulu. Jangan sampai ketika terjadi kasus siswa meninggalkan kelas, malas-malasan dalam belajar, berisik di dalam kelas, lantas dengan mudahnya guru langsung menyalahkan siswa sebagai penyebab kesalahannya. Guru harus terlebih dahulu mengevaluasi dirinya sendiri, jangan-jangan ada yang salah dalam cara mengajarnya, yang membuat siswa tidak betah dan tidak fokus untuk belajar di dalam kelas.

3. Memahami Lingkungan Sekitar Anak


Ada dua hal yang membentuk karakteristik seorang anak, yaitu lingkungan sekitar dan pengalaman yang ia alami sebelumnya. Lingkungan sekitar anak sangat berpengaruh terhadap karakter yang dimilikinya. Bisa saja seorang siswa tumbuh besar di keluarga yang broken home dan kerap mengalami kekerasan dalam rumah, mengakibatkan ia tidak mampu fokus dan berkonsentrasi di sekolah karena perlakuan di rumah. Ada juga kasus anak yang besar di lingkungan pekerja kasar, sehingga ia biasa mendengar perkataan kasar dan kotor, sehingga ia sering berkata-kata kasar dan kotor di sekolah. Hal-hal inilah yang perlu guru pahami terlebih dahulu untuk mengenali karakteristik peserta didik yang ditangani.

4. Mengenali Peserta Didik Lebih Dalam
Pengertian lebih dalam di sini adalah bukan hanya sekedar mengetahui siapa orang tuanya, keluarganya seperti apa, dan lain sebagainya. Tetapi merupakan akumulasi dari proses panjang dari memahami bagaimana karakter tersebut bisa terbentuk. Mengetahui hubungan antara detail-detail informasi serta pengalamannya dan hubungannya dengan karakteristik peserta didik tersebut saat ini adalah hal yang sangat baik untuk dikuasai seorang guru.

5. Lakukan Pendekatan Psikologis
Banyak metode yang dapat digunakan untuk melakukan sebuah pendekatan psikologis pada siswa. Hal ini bisa dilakukan dengan mewawancarai, bertanya tentang hal-hal yang penting dan dekat dengan anak, atau berdiskusi tentang hal-hal yang menarik bagi anak. Guru juga bisa memberikan solusi dalam pembelajaran atau hal-hal lainnya yang menjadi masalah di sekolah bagi anak. Metode klasik seperti ceramah dan tanya jawab pun bisa guru gunakan untuk melakukan pendekatan psikologis bagi peserta didik. Dari hal-hal tersebut, guru akan lebih mendapat banyak respon dan informasi untuk mengetahui karakteristik peserta didik yang diampunya.

metode yang cocok pada peserta didik antara lain: Metode Kontribusi
Dalam penerapan metode ini pembelajar diajak berpartisipasi dalam memahami dan mengapresiasi kultur lain. Metode ini antara lain dengan menyertakan pembelajar memilih buku bacaan bersama, melakukan aktivitas bersama. Mengapresiasikan even-even bidang keagamaan maupun kebudayaan yang terdapat dalam kehidupan masyarakat. Pebelajar bisa melibatkan pembelajar didalam pelajaran atau pengalaman yang berkaitan dengan peristiwa ini. Namun perhatian yang sedikit juga diberikan kepada kelompok-kelompok etnik baik sebelum dan sesudah event atau signifikan budaya dan sejarah peristiwa bisa dieksplorasi secara mendalam.

Namun metode ini memiliki banyak keterbatasan karena bersifat individual dan perayaan terlihat sebagai sebuah tambahan yang kenyataannya tidak penting pada wilayah subjek inti.

2. Metode Pengayaan

Materi pendidikan, konsep, tema dan perspektif bisa ditambahkan dalam kurikulum tanpa harus mengubah struktur aslinya. Metode ini memperkaya kurikulum dengan literatur dari atau tentang masyarakat yang berbeda kultur atau agamanya. Penerapan metode ini, misalnya adalah dengan mengajak pembelajar untuk menilai atau menguji dan kemudian mengapresiasikan cara pandang masyarakat tetapi pembelajar tidak mengubah pemahamannya tentang hal itu, seperti pernikahan, dan lain-lain.

Metode ini juga menghadapi problem sama halnya metode kontributif, yakni materi yang dikaji biasanya selalu berdasarkan pada perspektif sejarahwan yang mainstream. Peristiwa, konsep, gagasan dan isu disuguhkan dari perspektif yang dominan.

3. Metode Transformatif

Metode ini secara fundamental berbeda dengan dua metode sebelumnya. Metode ini memungkinkan pembelajar melihat konsep-konsep dari sejumlah perspektif budaya, etnik dan agama secara kritis. Metode ini memerlukan pemasukan perspektif-perspektif, kerangka-kerangka referensi dan gagasan-gagasan yang akan memperluas pemahaman pembelajar tentang sebuah ide.

Metode ini dapat mengubah struktur kurikulum, dan memberanikan pembelajar untuk memahami isu dan persoalan dari beberapa perspektif etnik dan agama tertentu. Misalnya, membahas konsep “makanan halal” dari agama atau kebudayaan tertentu yang berpotensi menimbulkan konflik dalam masyarakat. Metodeini menuntut pembelajar mengolah pemikiran kritis dan menjadikan prinsip kebhinekaan sebagai premis dasarnya.

4. Metode Pembuatan Keputusan dan Aksi Sosial

Metode ini mengintegrasikan metode transformasi dengan aktivitas nyata dimasyarakat, yang pada gilirannya bisa merangsang terjadinya perubahan sosial. Pembelajar tidak hanya dituntut untuk memahami dan membahas isu-isu sosial, tapi juga melakukan sesuatu yang penting berkaitan dengan hal itu.

Metode ini memerlukan pembelajar tidak hanya mengeksplorasi dan memahami dinamika ketertindasan tetapi juga berkomitmen untuk membuat keputusan dan mengubah sistem melalui aksi sosial. Tujuan utama metode ini adalah untuk mengajarkan pembelajar berpikir dan kemampuan mengambil keputusan untuk memberdayakan mereka dan membantu mereka mendaptkan sense kesadaran dan kemujaraban berpolitik.

hal ini sangat berkaitan sehingga metode saya jelaskan cocok untuk peserta didik
In reply to MUKTI SETIAWAN 2053053003

Re: forum diskusi

by Ira nursanti 2053053024 -
Izin bertanya
Jelaskan hambatan apa saja yang sering terjadi pada pendekatan estetik dan pendekatan berperspektif gender
Terimakasih
In reply to Ira nursanti 2053053024

Re: forum diskusi

by MUKTI SETIAWAN 2053053003 -
baik saya akan menjawab
nama: mukti setiawan
npm: 2053053003
izin menjawab
1. Hambatan pada pendekatan estetik yaitu ketika segala materi kalau hanya didekati secara doktrinal dan menekankan adanya otoritas otoritas kebenaran maka pembelajaran akan cenderung bersikap kasar.

2. Hambatan pada pendekatan perspektif gender yaitu sebenarnya jenis kelamin bukanlah hal yang menghalangi seseorang untuk menghadapi kesuksesan melainkan kerja nyata yang dilakukannya.
In reply to MUKTI SETIAWAN 2053053003

Re: forum diskusi

by Nur Meitiana Zalianti 2053053027 -
Izin bertanya, sebelumnya perkenalkan nama Nur Meitiana Zalianti dengan NPM 2053053027.
Pertanyaan saya, menurut kalian diantara pendekatan pendidikan multikultural, pendekatan mana yang cocok gunakan untuk peserta didik tingkat sd dan tolong berikan alasannya! Terima Kasih
In reply to Nur Meitiana Zalianti 2053053027

Re: forum diskusi

by Intan Bestika Putri 2053053026 -
Nama : Intan Bestika Putri
NPM : 2053053026
Izin menjawab pertanyaan dari Mei moderator,

Berdasarkan adanya beberapa pendekatan pendidikan multikultural, jika ditanya mana yang cocok digunakan untuk peserta didik tingkat SD maka semua pendekatan pastinya cocok digunakan untuk peserta didik tingkat SD, karena dari masing-masing pendekatan tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing tidak serta merta hanya ada salah satu pendekatan pendidikan multikultural itu benar-benar cocok digunakan untuk seluruh peserta didik SD. Mungkin jika harus berpendapat menurut kelompok kami, pendekatan pendidikan multikultural yang sangat berdampingan dengan peserta didik SD yaitu pendekatan psikologis. Karena pedekatan ini berusaha memperhatikan situasi psikologis perseorangan secara tersendiri dan mandiri. Artinya masing-masing peserta didik harus dilihat sebagai manusia mandiri dan unik dengan karakter dan kemampuan yang dimilikinya. Pendekatan ini menuntut seorang pendidik harus cerdas dan pandai melihat kecenderungan peserta didik sehingga ia bisa mengetahui metode-metode mana saja yang cocok untuk peserta didik.

Bagaimana Mei, apakah sudah bisa dipahami?
In reply to MUKTI SETIAWAN 2053053003

Re: forum diskusi

by Diva syafira rahmadani 2053053001 -
Izin bertanya moderator
Nama : Diva Syafira Rahmadani
NPM : 2053053001

Dari ketiga teori tersebut, manakah teori yang lebih relevan serta adakah kelemahan dari masing masing teori tersebut ?
In reply to Diva syafira rahmadani 2053053001

Re: forum diskusi

by Shafa Mutiara Maharani -
Nama:Shafa Mutiara Maharani
Npm:2053053002
Izin menjawab pertanyaan diva Syafira moderator,
Teori yang lebih relevan menurut kelompok kami adalah teori Horrace Kallen.

Menurut kelompok kami Dari semua teori pendidikan multikultural yang dikemukakan oleh para ahli, semua memiliki perbedaan pendapat tentang pendidikan multikultural namun pada dasarnya semua memiliki tujuan yang sama. Dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan multikultural menekankan pada saling menghargai dan menghormati di antara perbedaaan, demikian pula dalam ruang lingkup pendidikan dengan memberikan kesempatan bagi para peserta didik dengan porsi yang sama dalam proses transformasi ilmu, memberikan perhatian yang sama tanpa membedakan peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lainnya, serta tidak mendeskriminasi peserta didik dengan latar belakang agama, ras, suku, kebudayaan demi tercapainya tujuan pendidikan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Kelemahan dari masing-masing teoriyaitu Dari semua teori pendidikan multikultural yang dikemukakan oleh para
ahli, walaupun memiliki perbedaan pendapat tentang pendidikan
multikultural namun pada dasarnya semua memiliki tujuan yang sama. Dapat
kita ambil kesimpulan bahwa pendidikan multikultural menekankan pada
saling menghargai dan menghormati di antara perbedaaan, demikian pula
dalam ruang lingkup pendidikan dengan memberikan kesempatan bagi para
peserta didik dengan porsi yang sama dalam proses transformasi ilmu,
memberikan perhatian yang sama tanpa membedakan peserta didik yang satu
dengan peserta didik yang lainnya, serta tidak mendeskriminasi peserta didik
dengan latar belakang agama, ras, suku, kebudayaan demi tercapainya tujuan
pendidikan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
In reply to Shafa Mutiara Maharani

Re: forum diskusi

by MUKTI SETIAWAN 2053053003 -
baik, bagaimana diva apakah sudah dimengerti, jika teman teman ingin menambahkan jawaban atau memberi saran waktu dan tempat saya persilahakan
In reply to MUKTI SETIAWAN 2053053003

Re: forum diskusi

by MUKTI SETIAWAN 2053053003 -
baik, selanjutnya saya akan membuka termin ke 2 untuk yang ingin bertanya, waktu dan tempat saya persilahkan
In reply to MUKTI SETIAWAN 2053053003

Re: forum diskusi

by FUJI BESTARI 2053053019 -
Nama: Fuji Bestari
NPM : 2053053019
Izin bertanya moderator
Dari semua pendekatan yg ada tentunya jika diterapkan secara berurutan dan disesuaikan dgn peserta didik akan berjalan dengan baik, yg saya inginkan apakah dalam proses pengaplikasian nya masih ada masalah atau kendala yg terjadi dan bagaimana solusinya? Jelaskan
In reply to FUJI BESTARI 2053053019

Re: forum diskusi

by Shafa Mutiara Maharani -
Nama:Shafa Mutiara Maharani
Npm:2053053002
Izin menjawab pertanyaan fuji Bestari moderator,

Konflik bisa saja terjadi karena perbedaan pandangan antara dua atau lebih kelompok masyarakat di suatu wilayah.
Adapun beberapa konflik mengerikan yang pernah terjadi di Indonesia karena disebabkan perbedaan padangan, yaitu:

1. Tragedi Sampit pada tahun 2001. Tahun 2001 adalah salah satu sejarah kelam bangsa Indonesia terutama di daerah Sampit.
2. Konflik antar agama di Ambon tahun 1999. Konflik ini awalnya dianggap sebagai konflik biasa. Namun muncul sebuah dugaan jika ada pihak yang sengaja merencanakan dengan memanfaatkan isu yang ada
3. Konflik antar etnis pada tahun 1998. Konflik ini diawali oleh krisis moneter yang mengakibatkan sendi-sendi negara lumpuh dan meluas sehingga berubah menjadi konflik antar entis Pribumi dan etnis Tionghoa, konflik ini mengakibatkan banyak aset-aset Tionghoa dijarah dan dibakar.
4. Konflik antar golongan dan pemerintah (GAM, RMS dan OPM). Konflik antar golongan memang sering terjadi di Indonesia, namun yang paling parah adalah perlawanan GAM terhadap pemerintah yang akhirnya dibawa ke dunia Internasional.
Penyebab multikulturalisme dalam kerangka politik multikulturalisme, Kymlicka mengemukakan terdapat dua aspek munculnya multikulturalisme, yakni migrasi yang masuk ke suatu daerah dan adanya kebanggaan sebagai minoritas. Aspek pertama dialami oleh negara- negara tujuan immigran dalam studi kasus yang diteliti pada negara Amerika Serikat, Kanada, dan Australia.
Menurut saya, salah satu cara terbaik untuk merespon multikulturalisme agar dapat berjalan dengan baik di Indonesia adalah dengan menjadikan Sekolah-sekolah sampai tingkat Universitas sebagai pusat sosialisasi dan pembudayaan nilai-nilai yang dicita-citakan ini atau dapat disebut dengan pendidikan multikulturalisme. Inti dari multikulturalisme adalah toleransi yang diperuntukkan untuk kepentingan bersama dan menghargai kepercayaan serta interaksi dengan setiap anggota masyarakat serta. Menumbuhkan sikap saling menghargai tanpa membedakan kelompok-kelompok seperti gender, etnis, ras, budaya, strata sosial dan agama.
In reply to MUKTI SETIAWAN 2053053003

Re: forum diskusi

by Vera Puji Astuti Z 2053053032 -
Nama Vera Puji Astuti Z
NPM 2053053032
Izin bertanya moderator
Pendidikan multikultural menekankan pada saling menghargai dan menghormati diantara perbedaan. Namun masih banyak peserta didik yang saling mengejek tentang perbedaan ras, agama, suku, warna kulit bahkan adat istiadat. Bagaimana cara pendidik menghadapi hal tersebut?
In reply to Vera Puji Astuti Z 2053053032

Re: forum diskusi

by Intan Bestika Putri 2053053026 -
Nama : Intan Bestika Putri
NPM : 2053053026
Izin menjawab pertanyaan dari Vera moderator,

Sejatinya manusia dilahirkan berbeda-beda, mulai dari bentuk wajah, rambut hingga warna kulit. Saat anak-anak tumbuh semakin besar, ia akan mendapati lebih banyak perbedaan, mulai dari perbedaan suku dan bangsa, sosial ekonomi, hingga agama. Mengajarkan anak untuk mengenal ragam perbedaan dan menghormatinya, dapat menjadi bekal anak agar mampu berkomunikasi, sosialisasi, berkolaborasi dengan banyak orang, serta memiliki kepercayaan diri. Terkait permasalahan yang disebutkan oleh rekan kami vera yaitu banyak dari peserta didik yang masih saling mengejek tentang perbedaan ras, agama, suku, warna kulit bahkan adat. Cara kita sebagai pendidik dalam menghadapi persoalan tersebut yaitu dengan mengajaknya bersosialisasi dengan lingkungan dengan beri kebebasan kepada peserta didik untuk berteman dengan siapapun tanpa memandang agama, suku maupun ras. Ajak anak bersosialisasi dengan lingkungan di rumah dengan cara mengundang anak-anak di sekitar rumah untuk bermain ke rumah, atau biarkan anak untuk berkunjung ke rumah tetangga. Ini akan sangat baik untuk perkembangan sosial anak. Kemudian bangun rasa percaya diri anak dengan cara melatih mencintai dirinya sendiri. Motivasi anak untuk menonjolkan kelebihan yang ada pada diri mereka. Katakan bahwa kelebihan setiap orang bisa berbeda dan setiap orang bisa berkontribusi dengan kelebihan yang dimiliki. Dari sinilah anak akan mengenal banyak keberagaman dan dapat menambah semangat anak dalam mengembangkan bakat dan minatnya.

Bagaimana Vera, apakah bisa dipahami?
In reply to MUKTI SETIAWAN 2053053003

Re: forum diskusi

by MUKTI SETIAWAN 2053053003 -
baik saya akan menutup diskusi kali ini , mohon maaf jika ada kesalahan kata dari kelompok kami yang kurang berkenang, saya akhiri wassalamuallaikum warahmatullahi wabarakatuh