Diskusi

Perspektif teori perkembangan menurut berbagai ahli

Perspektif teori perkembangan menurut berbagai ahli

by Ari Sofia -
Number of replies: 30

Hari ini kita akan membahas tentang Perspektif teori perkembangan menurut berbagai ahli antara lain  Perspektif Biologis – Temperamen  Perspektif Psikoanalisis - Teori psikoseksual dari Freud - Teori psikososial dari Erikson  Perspektif Pembelajaran Teori Skinner, Watson dan Bandura  Perspektif Kognitif - Teori Piaget and Vigotsky  Perspektif Kontekstual - Teori ekologi Bronfrenbrenner  Perspektif Evolusionari/ Sosio-biologik -Teori attachment dari Bowlby dan Ainsworth  Perspektif Moral – Teori Kohlberg. Untuk itu silahkan kalian pelajari materi yang ada lalu kalian melakukan diskusi tentang teori-teori tersebut hubungannnya dengan perkembangan anak.

In reply to Ari Sofia

Re: Perspektif teori perkembangan menurut berbagai ahli

by Afifah Qonita 1913054033 -
Psikoanalisis
Pandangan bahwa perkembangan dibentuk oleh kekuatan bawah sadar yang memotivasi perilaku manusia. Perkembangan pada dasarnya tidak disadari yaitu diluar kesadaran dan sangat diwarnai oleh emosi. Pengalaman-pengalaman sebelumnya dengan orangtua secara ekstensif membentuk perkembangan. Tokohnya adalah Sigmund Freud yang mengatakan bahwa kepribadian manusia adalah pertarungan antara Id, Ego dan Super Ego. Id adalah bagian kepribadian manusia yang mengendalikan dorongan-dorongan biologis seperti dorongan sex dan sifat agresif, Id bertindak atas prinsip kesenangan semata, sehingga seringkali disebut sebagai tabiat hewani manusia. Super Ego adalah hati nurani yang bertindak atas prinsip moral. Super ego merupakan internalisasi dari norma-norma sosial dan kultural masyarakatnya, Id dan Super Ego seringkali bertentangan, dan ketiganya berada dalam alam bawah dasar manusia. Ego merupakan kepribadian yang menjembatani antar keinginan Id dan aturan yang ditentukan oleh super ego. Baik id, ego dan super ego, ketiganya berada dalam alam bawah sadar manusia.
Jadi dalam teori psikoanalisis dijelaskan oleh Freud bahwa perilaku manusia merupakan interaksi antara komponen biologis (id), psikologis (ego) dan sosial (super ego) atau menurut Jalaluddin Rahmat disebut sebagai unsur animal, rasional dan moral. Freud juga mengemukakan bahwa kepribadian manusia dipengaruhi oleh tingkatan psychosexual yang dibagi ke dalam tiga tingkatan yaitu:
1. Oral Stage: umur 0 – 1½ tahun dicirikan dengan kesenangan pada bagian mulut dan bibir seperti ngemut, menggigit, dan menelan.
2. Anal Stage: umur 1½ – 3 tahun dicirikan dengan sering mempermainkan sesuatu yang keluarnya dari analnya.
3. Phallic Stage: umur 3 – 6 tahun sangat tertarik pada bagian-bagian vitalnya.
Pada fase ini juga mulai terlihat kesenangan pada lawan jenisnya, seperti anak laki-laki yang menyenangi ibunya dan anak perempuan menyenangi bapaknya. Apa hubungan antara fase perkembangan dengan kepribadian seseorang? Menurut Freud, rasa frustrasi dan konflik yang terjadi pada fase-fase tertentu akan mempengaruhi kepribadian seseorang pada saat beranjak dewasa yang mengakibatkan 2 hal yaitu yang disebut: Fixation (perasaan yang mendalam) dan Regression. Sebagai contoh; jika seseorang mengalami fixation pada oral stage maka orang tersebut akan cenderung berkarakter rakus, dan kurang peduli, dan jika mengalami hal yang sama pada anal stage maka ia cenderung kikir dan kepala batu.



TEORI VYGOTSKY
Teori Vygotsky difokuskan pada bagaimana perkembangan kognitif anak dapat dibantu melalui interaksi sosial. Menurut Vygotsky, kognitif anak-anak tumbuh tidak hanya melalui tindakan terhadap objek, melainkan juga oleh interaksi dengan orang dewasa dan teman sebayanya. Bantuan dan petunjuk dari guru dapat membantu anak meningkatkan keterampilan dan memperoleh pengetahuan. Sedangkan teman sebaya yang menguasai suatu keahlian dapat dipelajari anak-anak lain melalui model atau bimbingan secara lisan. Artinya, anak-anak dapat membangun pengetahuannya dari belajar melalui orang dewasa. Prinsip dasar dari teori Vygotsky adalah bahwa anak melakukan proses ko-konstruksi membangun berbagai pengetahuannya tidak dapat dipisahkan dari konteks sosial dimana anak tersebut berada. Pengetahuan juga berasal dari lingkungan budaya. Vygotsky mengatakan bahwa jalan pikiran seseorang terus dimengerti dari latar sosial budaya dan sejarahnya yaitu pada asal-usul tindakan dasarnya dan dari interaksi sosial yang dilatari sejarah hidupnya. Manusia sebagai makhluk individu memiliki alat berpikir yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup lainnya. Vygotsky percaya bahwa kognitif tertinggi yang berkembang saat anak berada disekolah yaitu saat terjadinya interaksi antara anak dan guru. Pengetahuan yang diberikan secara termakna bagi anak akan memberikan dampak yang berharga bagi anak.
Tahapan- Tahapan Perkembangan menurut Lev Vygotsky
Beberapa tahapan perkembangan menurut Lev Vygotsky, yaitu:
1. Zona Perkembangan Proksimal (Zone of Proximal Development / ZPD)
Zona Perkembangan Proksimal (Zone of Proximal Development / ZPD) Adalah istilah Vygotsky untuk rangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai anak seorang diri tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dan bimbingan orang dewasa atau anak-anak yang terlatih. Oleh karena itu, batas bawah dari ZPD menangkap keahlian yang dimiliki anak yang bekerja secara mandiri. Batas atas adalah tingkat tanggung jawab tambahan yang dapat diterima oleh anak dengan bantuan seorang instruktur menangkap keahlian kognitif anak yang sedang berada dalam proses kedewasaan dan dapat disempurnakan hanya dengan bantuan dari seorang yang lebih ahli. Selanjutnya Vygotsky mengemukakan tentang tahapan ZPD yang terjadi dalam perkembangan dan pembelajaran, yaitu:
a. Tahap I: Tindakan anak masih dipengaruhi atau dibantu orang lain. Seorang anak masih dibantu memakai baju, sepatu dan kaos kakinya ketika akan berangkat ke sekolah . Ketergantungan anak pada orang tua atau pengasuhnya begitu besar, tetapi ia suka memperhatikan cara kerja yang ditunjukkan orang dewasa.
b. Tahap II: Tindakan anak didasarkan atas inisiatif sendiri. Anak mulai berkeinginan untuk mencoba memakai baju, dan kaos kakinya sendiri tetapi masih sering keliru memakai sepatu antara kiri dan kanan. Memakai baju pun membutuhkan waktu yang lama karena keliru memasangkan kancing.
c. Tahap III: Tindakan anak berkembang spontan dan terinternalisasi. Anak mulai melakukan sesuatu tanpa adanya perintah dari orang dewasa. Setiap pagi sebelum berangkat ia sudah paham tentang apa saja yang harus dilakukannya, misalnya memakai baju kemudian kaos kaki dan sepatu.
d. Tahap IV: Tindakan spontan terus diulang-ulang hingga anak siap untuk berpikir secara abstrak. Terwujudnya perilaku yang otomatisasi, anak akan segera dapat melakukan sesuatu tanpa contoh tetapi didasarkan pada kemampuannya dalam mengingat urutan suatu kejadian. Bahkan ia dapat menceritakan kembali apa yang dilakukannya di pagi hari saat hendak berangkat ke sekolah.
2. Scaffolding
Scaffolding adalah perubahan tingkat dukungan. Setelah melewati beberapa kursus dalam sesi pengajaran, orang lebih ahli menyesuaikan jumlah pendampingan untuk memantapkan kemampuan anak saat itu. Dialog adalah alat yang penting dalam zona perkembangan proksimal. Vygotsky memandang anak-anak kaya konsep tetapi sistematis, acak, dan spontan. Dalam bidang dialog, konsep-konsep tersebut dapat dipertemukan dengan bimbingan yang sistematis, logis, dan rasional

3. Bahasa dan Pikiran
Lebih jauh Vygotsky yakin bahwa anak pada usia memonitor perilaku mereka. Penggunaan bahasa untuk kemandirian tersebut besifat egosentris dan tidak matang, tetapi Vygotsky hal tersebut adalah alat yang penting bagi pikiran selama bertahun-tahun awal masa anak-anak. Vygotsky mengatakan bahwa bahasa dan pikiran pada awalnya berkembang terpisah dan kemudian menyatu. Ia menakankan bahwa semua fungsi mental memiliki sumber eksternal atau sosial. Anak harus menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain sebelum mereka dapat memfokuskan ke dalam pikiran-pikiran mereka sendiri.

4. Strategi-Strategi Pengajaran
Teroi Vygotsky telah dipakai oleh banyak guru dan diterapkan dengan sukses dalam pendidikan. Berikut ini beberapa langkah teori Vygotsky yang dapat di kelas:
a. Nilailah ZPD anak.
b. Gunakan ZPD anak dalam mengajar.
c. Memanfaatkan lebih banyak teman sebaya yang terampil sebagai guru.
d. Awasi dan doronglah anak untuk memanfaatkan private speach.
e. Tempatkan instruksi pada konteks yang bermakna.
f. Ubahlah ruang kelas seperti teori Vygotsky
5. Evaluasi Teori Vygotsky

Teori Vygotsky adalah pendekatan konstruktivis sosial yang menekankan pada konteks sosial dalam pembelajaran dan konstruksi pengetahuan melalui interaksi sosial. Bagi Vygotsky poin akhir perkembangan kognitif adalah keahlian yang dianggap paling penting dalam budaya.


TEORI PIAGET
Teori perkembangan kognitif Piaget adalah salah satu teori yang menjelasakan bagaimana beradaptasi dengan dan menginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian sekitarnya. Bagaimana anak mempelajari ciri-ciri dan fungsi dari objek-objek seperti mainan, perabot, dan makanan serta objek-objek sosial seperti diri, orangtua dan teman. Bagaimana cara anak mengelompokan objek-objek untuk mengetahui persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaannya, untuk memahami penyebab terjadinya perubahan dalam objek-objek dan perisiwa-peristiwa dan untuk membentuk perkiraan tentang objek dan peristiwa tersebut. Piaget memandang bahwa anak memainkan peran aktif dalam menyusun pengetahuannya mengenai realitas. Anak tidak pasif menerima informasi.
Walaupun proses berfikir dalam konsepsi anak mengenai realitas telah dimodifikasi oleh pengalaman dengan dunia sekitarnya, namun anak juga berperan aktif dalam
menginterpretasikan informasi yang ia peroleh melalui pengalaman, serta dalam
mengadaptasikannya pada pengetahuan dan konsepsi mengenai dunia yang telah ia punya. Piaget percaya bahawa pemikiran anak-anak berkembang menurut tahap-tahap atau priode-periode yang terus bertambah kompleks. Menurut teori tahapan Piaget, setiap individu akan melewati serangkaian perubahan kualitatif yang bersifat invariant, selalu tetap, tidak melompat atau mundur. Perubahan kualitatif ini terjadi karena tekanan biologis untuk menyesuaikan diri dengan lingkunagn serta adanya pengorganisasian struktur berfikir. Sebagai seorang yang memperoleh pendidikan dasar dalam bidang eksakta, yaitu biologis, maka pendekatan dan uraian dari teorinya terpengaruh aspek biologi.

Teori Piaget merupakan akar revolusi kognitif saat ini yang menekankan pada proses mental. Piaget mengambil perspektif organismik, yang memandang perkembangan kognitif sebagai produk usaha anak untuk memahami dan bertindak dalam dunia mereka. Menurut Piaget, bahwa perkembangan kognitif dimulai dengan kemampuan bawaan untuk beradaptasi dengan lingkungan. Dengan kemampuan bawaan yang bersifat biologis itu, Piaget mengamati bayi-bayi mewarisi reflek-reflek seperti reflek menghisap. Reflek ini sangat penting dalam bulan-bulan pertama kehidupan mereka, namun semakin berkurang signifikansinya pada perkembangan selanjutnya. Jean Piaget menyelidiki mengapa dan bagaimana kemampuan mental berubah lama-kelamaan. Bagi Piaget, perkembangan bergantung sebagian besar pada manipulasi anak terhadap dan interaksi aktif dengan lingkungan. Dalam pandangan Piaget, pengetahuan berasal dari tindakan.
In reply to Ari Sofia

Re: Perspektif teori perkembangan menurut berbagai ahli

by Hersa Nada 1913054021 -
1. Perspektif Biologis – Temperamen , berfokus pada cara berbagai peristiwa yang berlangsung dalam tubuh mempengaruhi perilaku, perasaan,dan pikiran anak. Jadi perkembangan anak ditentukan dari apa yang terjadi pada keadaan biologis dari si anak, maksudnya kita bisa melihat perkembangan anak itu dari keadaan biologisnya

2.Perspektif Psikoanalisis - Teori psikoseksual dari Freud, menurut Freud dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil anak, perkembangan anak terjadi dalam serangkaian tahap yang berfokus pada area kesenangan tubuh yang berbeda. Selama setiap tahap, anak menghadapi konflik yang memainkan peran penting dalam perkembangannya. Pengalaman awal memainkan peran terbesar dalam membentuk perkembangan. Menurut Freud, kepribadian sebagian besar ditetapkan pada usia 5 tahun. Lalu menurut Erikson menggambarkan pertumbuhan dan perubahan sepanjang hidup, dengan fokus pada interaksi sosial dan konflik yang muncul selama berbagai tahap perkembangan, Erikson menggambarkan pertumbuhan dan perubahan sepanjang hidup, dengan fokus pada interaksi sosial dan konflik yang muncul selama berbagai tahap perkembangan, bahwa interaksi sosial dan pengalaman memainkan peran yang menentukan.

3. Teori psikososial dari Erikson  Perspektif Pembelajaran Teori Skinner, Teori psikososial datang dari Erik Erikson dan hingga kini termasuk yang paling populer. Dalam teorinya, terdapat 8 tahapan perkembangan psikososial seseorang yang fokus pada interaksi sosial dan konflik.
Jika teori Freud fokus pada aspek seksual, menurut Erikson justru interaksi sosial dan pengalaman yang menjadi penentu. Kedelapan tahapan perkembangan anak ini menjelaskan proses sejak bayi hingga meninggal dunia. Konflik yang dihadapi pada tiap tahapannya akan berpengaruh pada karakternya saat dewasa. Setiap krisis bisa menjadi titik balik perubahan sikap seseorang, atau biasa disebut dengan troubled inner child.

4.Watson dan Bandura  Perspektif Kognitif -
Teori belajar sosial yang dikembangkan oleh Albert Bandura menyatakan bahwa lingkungan adalah faktor penting yang mempengaruhi perilaku, tetapi proses-proses kognitif tidak kalah pentingnya. Teori belajar sosial manusia memiliki kemampuan untuk mengendalikan perilakunya sendiri. Jadi perkembangan anak dipengaruhi oleh lingkungan yang ada disekitarnya

5.Teori Piaget and Vigotsky  Perspektif Kontekstual - Menurut Teori Kognitif (Piaget) yang berkaitan dengan perkembangan yaitu anak menyesuaikan diri dengan informasi baru, menyesuaikan dengan lingkungan. Saat anak bisa belajar dengan cara mengamati orang lain saat melakukan sesuatu dengan cara menyesuaikan untuk mengubah pemahamannya.

Teori Sosial Kognitif (Vygotsky), kemampuan kognitif anak yang berasal dari relasi sosial dan dipengaruhi oleh latar belakang sosial kultural, pembelajaran disertai dengan adanya masyarakat seperti bahasa, sistem matematika dan strategi memori, adanya konsep ZPD yakni, keyakinan akan arti penting dari pengaruh sosial terutama pengaruh struktur perkembangan kognitif anak

6.Teori ekologi Bronfrenbrenner  Perspektif Evolusionari/ Sosio-biologik - Teori Ekologis (Bronfenbrenner): dipengaruhi oleh lingkungan sosial dimana lingkungan tempat anak tinggal mempengaruhi perkembangan anak, yang merancang dari interaksi interpersonal sampai ke pengaruh kultur yang lebih luas. Sistem lingkungan yang mempengaruhi yaitu mikrosistem, mesosistem, ekosistem, makrosistem, kronosistem.

7.Teori attachment dari Bowlby dan Ainsworth 
Menurut Bowlby (dalam Santrock 2002) attachment adalah adanya suatu relasi atau hubungan antara figur sosial tertentu dengan suatu fenomena tertentu yang dianggap mencerminkan karakteristik relasi yang unik. Jadi anak mengalami perkembangan jika ia terlibat dengan kejadiaan dilingkungan nya, seperti contohnya jika ditempat anak itu banyak ada nya periwistiwa tawuran maka anak berkemungkinan untuk berbuat hal yang sama dan meniru tingkah laku tersebut.

8.Perspektif Moral – Teori Kohlberg
Teori moral adalah sikap dan perilaku individu yang didasari oleh nilai nilai hukum yang berada di lingkungan tempat dia hidup. Jadi individu dapat dikatakan dapat memiliki teori moral adalah ketika individu sudah hidup dengan mentaati hukum hukum yang berlaku di tempat dia hidup. Jadi perkembangan anak didasari oleh bagaimana anak mentaati aturan yang telah ditetapkan dilingkungannya
In reply to Ari Sofia

Re: Perspektif teori perkembangan menurut berbagai ahli

by Afifah Qonita 1913054033 -
teori ekologi bronfrenbrenner
Teori ekologi perkembangan anak diperkenalkan oleh Uri Bronfenbrenner, seseorang ahli psikolog dari Cornell University Amerika Serikat., teori ini memandang bahwa perkembangan manusia merupakan hasil interaksi atau transaksi antara kekuatan internal (organisme dengan berbagai atributnya / dari diri sendiri) dan kekuatan eksternal (lingkungan maupun sosial).
Interaksi antara individu dengan lingkungan dipandang positif apabila interaksi tersebut berlangsung dalam proses yang saling menguntungkan (mutual) dan fungsional yang artinya lingkungan tersebut mampu memberikan kemudahan, kesempatan atau peluang, stimulus atau dorongan, dan keteladanan bagi berkembangnya fitrah, potensi atau kompetensi pribadi secara bermakna. Teori Ekologi lebih menekankan pada system lingkungan menurut Urie Brofenbrenner terhadap perkemban gan mengajukan bahwa konstek di mana berlangsung perkembangan individu, baik kognitif, sosioemosional, kapasitas dan karakteristik motivasional, maupun partisipasi aktifnya, merupakan unsur-unsur penting bagi perubahan perkembangan.
Dalam teori ekologinya, Brofenbrenner menggambarkan lima kondisi lingkungan di mana perkembangan terjadi, yaitu mikrosistem, mesosistem, ekosistem , makrosistem, dan kronosistem. Menurut Bronfenbrenner, dalam mengkaji suatu masalah berdasar teori ekologi maka harus melibatkan aspekaspek prediktor yang mewakili empat komponen, yaitu konteks masalahnya, orang yang terlibat, proses, dan waktu.Dalam dunia pendidikan, tingkat keberhasilan mengajar seorang guru sebagian besar tergantung pada taraf kepekaannya terhadap kemajuan perkembangan seorang anak. Seorang guru harus menguasai materi pelajaran yang akan diajarkan. Dia pun harus memahami sifat-sifat murid dan faktor-faktor psikologis dalam proses belajar mengajar.Adapun pengaplikasian prinsip-prinsip perkembangan bagi pembelajaran antara lain guru harus pandai berinteraksi dengan murid. Tujuannya yaitu untuk membantu anak dalam suatu perkembangan tertentu. Dalam pembelajaran, guru juga harus pandai memilih metode yang tepat sesuai dengan taraf kemampuan perkembangan siswa, atau yang biasa disebut prinsip tempo dan irama perkembangan.
In reply to Afifah Qonita 1913054033

Re: Perspektif teori perkembangan menurut berbagai ahli

by Afifah Qonita 1913054033 -
1. Perspektif Biologis – Temperamen , berfokus pada cara berbagai peristiwa yang berlangsung dalam tubuh mempengaruhi perilaku, perasaan,dan pikiran anak.
2. Teori psikososial dari Erikson  Perspektif Pembelajaran Teori Skinner, Teori psikososial datang dari Erik Erikson dan hingga kini termasuk yang paling populer. Dalam teorinya, terdapat 8 tahapan perkembangan psikososial seseorang yang fokus pada interaksi sosial dan konflik.
Jika teori Freud fokus pada aspek seksual, menurut Erikson justru interaksi sosial dan pengalaman yang menjadi penentu. Kedelapan tahapan perkembangan anak ini menjelaskan proses sejak bayi hingga meninggal dunia. Konflik yang dihadapi pada tiap tahapannya akan berpengaruh pada karakternya saat dewasa. Setiap krisis bisa menjadi titik balik perubahan sikap seseorang, atau biasa disebut dengan troubled inner child.
3. Watson dan Bandura  Perspektif Kognitif -
Teori belajar sosial yang dikembangkan oleh Albert Bandura menyatakan bahwa lingkungan adalah faktor penting yang mempe ngaruhi perilaku, tetapi proses-proses kognitif tidak kalah pentingnya. Teori belajar sosial manusia memiliki kemampuan untuk mengendalikan perilakunya sendiri.
4. Teori Piaget and Vigotsky  Perspektif Kontekstual - Menurut Teori Kognitif (Piaget) yang berkaitan dengan perkembangan yaitu anak menyesuaikan diri dengan informasi baru, menyesuaikan dengan lingkungan. Saat anak bisa belajar dengan cara mengamati orang lain saat melakukan sesuatu dengan cara menyesuaikan untuk mengubah pemahamannya.
5. Teori attachment dari Bowlby dan Ainsworth 
Menurut Bowlby (dalam Santrock 2002) attachment adalah adanya suatu relasi atau hubungan antara figur sosial tertentu dengan suatu fenomena tertentu yang dianggap mencerminkan karakteristik relasi yang unik. Jadi anak mengalami perkembangan jika ia memiliki hubungan dengan lingkungan dimana tempat anak itu berada.
6. Perspektif Moral – Teori Kohlberg
Teori moral adalah sikap dan perilaku individu yang didasari oleh nilai nilai hukum yang berada di lingkungan tempat dia hidup. Jadi individu dapat dikatakan dapat memiliki teori moral adalah ketika individu sudah hidup dengan mentaati hukum hukum yang berlaku di tempat dia hidup.
In reply to Ari Sofia

Re: Perspektif teori perkembangan menurut berbagai ahli

by Berta Zelvira -
Perspektif Biologis, berfokus pada cara berbagai peristiwa yang berlangsung dalam tubuh mempengaruhi perilaku, perasaan, dan pikiran seseorang. Sedangkan temperamen adalah kepribadian yang menentukan bagaimana seseorang memberikan respons terhadap berbagai hal yang terjadi di dalam hidup. Biasanya, temperamen adalah kepribadian yang sudah ada di dalam diri sejak seseorang lahir.

Perspektif Psikoanalisis
merupakan pandangan bahwa perkembangan dibentuk oleh kekuatan bawah sadar yang memotivasi perilaku manusia. Perkembangan pada dasarnya tidak disadari yaitu di luar kesadaran dan sangat diwarnai oleh emosi. Pengalaman-pengalaman sebelumnya dengan orang tua secara ekstensif membentuk perkembangan. Teori perkembangan psikoseksual Freud merupakan salah satu teori yang terkenal. Freud menyatakan bahwa kepribadian berkembang dari masa anak-anak yang dilalui dan akan menetap atau membentuk pada individu tersebut. Menurut Erikson sendiri teori psikososial 1902-1994 tahap-tahap dari psikososial yaitu perubahan perkembangan sepanjang siklus kehidupan manusia. 8 Tahap Perkembangan dalam siklus kehidupan. Masing-masing tahap terdiri dari tugas perkembangan yang khas, menghadapkan individu dengan suatu krisis yang harus dihadapi. Krisis ini bukanlah suatu bencana, tetapi suatu titik balik peningkatan kerentanan dan peningkatan potensi. Semakin berhasil individu mengatasi krisis, akan semakin sehat perkembangan mereka. Berikut merupakan tahapan dari teori psikososial : .
1. Kepercayaan dan ketidakpercayaan (trust >< mistrust)
2. Otonomi dengan rasa malu dan keragu raguan (autonomy>< shame doubt)
3. Prakarsa dan rasa bersalah (initiative >< guild)
4. Tekun dan rasa rendah diri (industry >< inferiority)
5. Identitas dan kebingungan identitas (identity >< identity confusion)
6. Keintiman dan keterkucilan (intimacy >< isolation) dewasa
7. Bangkit dan mandeg (generativity >< stagnation)
8. Integritas dan kekecewaan (integrity >< despair)

Perspektif Pembelajaran
Teori belajar Skinner didasarkan atas gagasan bahwa belajar adalah fungsi perubahan perilaku individu secara jelas. Perubahan perilaku tersebut diperoleh sebagai hasil respon individu terhadap kejadian (stimulus) dari lingkungan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan di antaranya kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) dll. Teori belajar sosial dikenalkan oleh Albert Bandura, menekankan pada komponen kognitif dari pikiran, pemahaman dan evaluasi. Menurut Bandura, Teori belajar sosial sering disebut sebagai jembatan antara teori behavioristik dan kognitivistik karena meliputi perhatian, memori, dan motivasi (Bandura, A., 1977).

Perpektif Kognitif
Teori perkembangan kognitif Jean Piaget atau teori Piaget menunjukkan bahwa kecerdasan berubah seiring dengan pertumbuhan anak. Perkembangan kognitif seorang anak bukan hanya tentang memperoleh pengetahuan, anak juga harus mengembangkan atau membangun mental. Jean Piaget yang juga ahli Biologi menghubungkan tahapan perkembangan kematangan fisik dengan tahapan perkembangan kognitif. Tahapan- tahapan tersebut adalah tahap sensory motorik (0–2 tahun), pra- operasional (2–7 tahun), operasional konkret (7–11 tahun) dan operasional formal (11–15 tahun). Sedangkan Vygotsky menekankan kalau perkembangan sosial manusia tidak bisa dipisahkan dari kegiatan sosial dan budaya. Dia berkata, perkembangan kognitif, psikomotorik, mental, dan afektik pada seorang anak sangat dipengaruhi oleh sosial budaya yang dia temukan di masyarakat. Konteks sosiokultural : penekanan kuat Konstruktivisme: konstruktivis sosial. Tahapan: tidak ada pandangan tentang tahapan umum perkembangan. Proses utama: ZPD, bahasa, dialog, alat dari kultur. Peran bahasa: bahasa memainkan peran kuat dalam membentuk pemikiran. Pandangan tentang pendidikan: pendidikan memainkan peran sentral, membantu anak mempelajari alat-alat kultur. Implikasi pengajaran: guru adalah fasilitator & pembimbing buka pengatur; memberikan banyak kesempatan bagi murid untuk belajar bersama guru & teman yang lebih ahli.

Perspektif Kontekstual
Teori ekologi perkembangan anak diperkenalkan oleh Uri Bronfenbrenner, seseorang ahli psikologi dari Cornell University Amerika Serikat. memandang bahwa perkembangan manusia dipengaruhi oleh konteks lingkungan. Hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungan yang akan membentuk tingkah laku individu tersebut. Konteks sosial di mana anak tinggal dan orang-orang yang mempengaruhi perkembangan anak. Manusia berkembang di pengaruhi oleh lingkungan. 5 sistem lingkungan yang merentang dari interaksi interpersonal sampai ke pengaruh kultur yang lebih luas. 5 sistemnya yaitu:
1. Mikrosistem
2. Mesosistem
3. Eksosistem
4. Makrosistem
5. Kronosistem

Perpekstif Evolusionari/Sosio biologik
Teori attachment Teori keterikatan dipopulerkan oleh seorang ahli psikoanalisis Inggris bernama John Bowlby pada tahun 1950an. Sebelum teori keterikatan tersebut mengemuka, bidang psikologi perkembangan sangat fokus pada dorongan interior masing-masing individu, bukan pada hubungan antar individu. Teori yang dikemukakan Bowlby itu dipengaruhi oleh studi perilaku hewan primata yang diketahuinya membutuhkan pemberi perhatian utama mereka untuk dapat bertahan hidup, bukan dalam artian untuk menerima makanan sebagaimana yang dipercayai oleh ahli perilaku/behaviorist, melainkan agar merasa dekat dengan sosok pelindung mereka. Menurut Bowlby, yang disebut dengan perilaku keterikatan (“attachment behaviors”) ialah pelayanan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut dan perasaan terlindungi yang menyertainya yang berkembang untuk mendatangkan respon dari sosok pemberi perhatian, berupa menangis, mengikuti, tersenyum, menyusui, menempel, dll. Dengan kata lain, anak atau bayi berkembang mengirimkan sinyal kepada pemberi perhatian mereka ketika mendapat serangan (takut, sakit, terluka, dll.) yang membutuhkan respon agar menjaga mereka tetap aman dari bahaya. Di dalam pusat sistem keterikatan terjadi semacam panggilan primitif dan respon yang menjaga spesies dapat tetap hidup. Bowlby mendapat pengaruh dari beberapa ahli klinik selama pengembangan teorinya, tetapi terutama ia mendapat pengaruh dari ahli psikoanalisis. Sedangkan menurut Ainsworth (dalam Hetherington dan Parke,2001) mengatakan bahwa kelekatan adalah ikatan emosional yang dibentuk seorang individu dengan orang lain yang bersifat spesifik, mengikat mereka dalan suatu kedekatan yang bersifat kekal sepanjang waktu.

Perpektif moral
Teori kohlberg Teori perkembangan moral kohlberg yang dikemukakan oleh Psikolog Kohlberg menunjukan bahwa perbuatan moral bukan hasil sosialisasi atau pelajaran yang diperoleh dari kebiasaan dan hal hal lain yang berhubungan dengan norma kebudayaan (Sunarto,2013:176). Keenam tahapan perkembangan moral dari Kolhlberg dikelompokkan ke dalam tiga tingkatan: pra-konvensional, konvensional, dan pasca-konvensional. Mengikuti persyaratan yang dikemukakan Piaget untuk suatu Teori perkembangan kognitif, adalah sangat jarang terjadi kemunduran dalam tahapan-tahapan ini. Walaupun demikian, tidak ada suatu fungsi yang berada dalam tahapan tertinggi sepanjang waktu. Juga tidak dimungkinkan untuk melompati suatu tahapan; setiap tahap memiliki perspektif yang baru dan diperlukan, dan lebih komprehensif, beragam, dan terintegrasi dibanding tahap sebelumnya.
Tingkat 1 (Pra-Konvensional)
1. Orientasi kepatuhan dan hukuman
2. Orientasi minat pribadi ( Apa untungnya buat saya?)
Tingkat 2 (Konvensional)
3. Orientasi keserasian interpersonal dan konformitas ( Sikap anak baik)
4. Orientasi otoritas dan pemeliharaan aturan sosial ( Moralitas hukum dan aturan)
Tingkat 3 (Pasca-Konvensional)
5. Orientasi kontrak sosial
6. Prinsip etika universal (Principled conscience)
In reply to Ari Sofia

Re: Perspektif teori perkembangan menurut berbagai ahli

by Feni Puspita Sari 1913054012 -
a. Psikososial oleh Erik Erikson
Teori psikososial dari Erik Erikson meliputi delapan tahap yang saling berurutan sepanjang hidup. Hasil dari tiap tahap tergantung dari hasil tahapan sebelumnya, dan resolusi yang sukses dari tiap krisis ego adalah penting bagi individu untuk dapat tumbuh secara optimal. Ego harus mengembangkan kesanggupan yang berbeda untuk mengatasi tiap tuntutan penyesuaian dari masyarakat. Berikut adalah delapan tahapan perkembangan psikososial menurut Erik Erikson :
1. Tahap I : Trust versus Mistrust (0-1 tahun)
2. Tahap II: Autonomy versus Shame and Doubt (l-3 tahun)
3. Tahap III : Initiative versus Guilt (3-6 tahun)
4. Tahap IV: Industry versus Inferiority (6-12 tahun)
5. Tahap V : Identity versus Role Confusion (12-18 tahun)
6. Tahap VI : Intimacy versus Isolation (masa dewasa muda)
7. Tahap VII : Generativity versus Stagnation (masa dewasa menengah)
8. Tahap VIII : Ego Integrity versus Despair (masa dewasa akhir)

b. Teori Kognitif Piaget
Teori perkembangan kognitif Jean Piaget atau teori Piaget menunjukkan bahwa kecerdasan berubah seiring dengan pertumbuhan anak. Perkembangan kognitif seorang anak bukan hanya tentang memperoleh pengetahuan, anak juga harus mengembangkan atau membangun mental. Menurut piaget ada 4 tahap perkembangan kognitif:
1. Tahap Sensorimotor (Usia 18 - 24 bulan)
2. Tahap Praoperasional (Usia 2 - 7 Tahun)
3. Tahap Operasional Konkret (Usia 7 - 11 Tahun
4. Tahap Operasional Formal (Usia 12 tahun ke atas

c. Teori vigotsky
Menurut Vygotsky, kognitif anak-anak tumbuh tidak hanya melalui tindakan terhadap objek, melainkan juga oleh interaksi dengan orang dewasa dan teman sebayanya. Bantuan dan petunjuk dari guru dapat membantu anak meningkatkan keterampilan dan memperoleh pengetahuan. Sedangkan teman sebaya yang menguasai suatu keahlian dapat dipelajari anak-anak lain melalui model atau bimbingan secara lisan. Artinya, anak-anak dapat membangun pengetahuannya dari belajar melalui orang dewasa. Prinsip dasar dari teori Vygotsky adalah bahwa anak melakukan proses ko-konstruksi membangun berbagai pengetahuannya tidak dapat dipisahkan dari konteks sosial dimana anak tersebut berada. Pengetahuan juga berasal dari lingkungan budaya. Vygotsky mengatakan bahwa jalan pikiran seseorang terus dimengerti dari latar sosial budaya dan sejarahnya yaitu pada asal-usul tindakan dasarnya dan dari interaksi sosial yang dilatari sejarah hidupnya.
Tahapan- Tahapan Perkembangan menurut Lev Vygotsky:
1. Zona Perkembangan Proksimal (Zone of Proximal Development / ZPD)
2. Scaffolding
3. Bahasa dan Pikiran
4. Strategi-Strategi Pengajaran
Teori Vygotsky adalah pendekatan konstruktivis sosial yang menekankan pada konteks sosial dalam pembelajaran dan konstruksi pengetahuan melalui interaksi sosial. Bagi Vygotsky poin akhir perkembangan kognitif adalah keahlian yang dianggap paling penting dalam budaya.

d. Perspektif Biologis – Temperamen ,
Perspektif ini berfokus pada cara berbagai peristiwa yang berlangsung dalam tubuh mempengaruhi perilaku, perasaan,dan pikiran anak. Jadi perkembangan anak ditentukan dari apa yang terjadi pada keadaan biologis dari si anak, maksudnya kita bisa melihat perkembangan anak itu dari keadaan biologisnya

e. Perspektif Psikoanalisis - Teori psikoseksual dari Freud,
menurut Freud dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil anak, perkembangan anak terjadi dalam serangkaian tahap yang berfokus pada area kesenangan tubuh yang berbeda. Selama setiap tahap, anak menghadapi konflik yang memainkan peran penting dalam perkembangannya. Pengalaman awal memainkan peran terbesar dalam membentuk perkembangan. Menurut Freud, kepribadian sebagian besar ditetapkan pada usia 5 tahun.

f. Watson dan Bandura :Perspektif Kognitif
Teori belajar sosial yang dikembangkan oleh Albert Bandura menyatakan bahwa lingkungan adalah faktor penting yang mempengaruhi perilaku, tetapi proses-proses kognitif tidak kalah pentingnya. Teori belajar sosial manusia memiliki kemampuan untuk mengendalikan perilakunya sendiri. Jadi perkembangan anak dipengaruhi oleh lingkungan.

g. Teori ekologi Bronfrenbrenner -Perspektif Evolusionari/ Sosio-biologik - Teori Ekologis (Bronfenbrenner):
dipengaruhi oleh lingkungan sosial dimana lingkungan tempat anak tinggal mempengaruhi perkembangan anak, yang merancang dari interaksi interpersonal sampai ke pengaruh kultur yang lebih luas. Sistem lingkungan yang mempengaruhi yaitu mikrosistem, mesosistem, ekosistem, makrosistem, kronosistem.

h. Perspektif Moral -Teori Kohlberg
Teori moral adalah sikap dan perilaku individu yang didasari oleh nilai nilai hukum yang berada di lingkungan tempat dia hidup. Jadi individu dapat dikatakan dapat memiliki teori moral adalah ketika individu sudah hidup dengan mentaati hukum hukum yang berlaku di tempat dia hidup. Jadi perkembangan anak didasari oleh bagaimana anak mentaati aturan yang telah ditetapkan dilingkungannya.

i. Teori attachment dari Bowlby dan Ainsworth
attachment adalah adanya suatu relasi atau hubungan antara figur sosial tertentu dengan suatu fenomena tertentu yang dianggap mencerminkan karakteristik relasi yang unik. Jadi anak mengalami perkembangan jika ia terlibat dengan kejadiaan dilingkungan nya, seperti contohnya jika ditempat anak itu banyak ada nya periwistiwa tawuran maka anak berkemungkinan untuk berbuat hal yang sama dan meniru tingkah laku tersebut.
In reply to Ari Sofia

Re: Perspektif teori perkembangan menurut berbagai ahli

by Aditya Pamukti Natakusuma -
Teori Ekologis menurut bronfenbrenner.
Dalam perspektif ekologis, Bronfenbrenner (2000) dijelaskan bahwa pengasuhan anak tidak dapat dilepaskan dari sistem-sistem yang melingkupinya. Sistem tersebut yaitu, macrosystem, mesosystem, microsystem, dan chronosystem.

1. Mikrosistem
Lingkungan mikrosistem adalah lingkungan yang paling kecil dan langsung dihadapi anak, yaitu lingkungan dimana ia hidup dan bertemu dengan orang – orang yang berinteraksi secara langsung. Mikrosistem mencakup rumah, sekolah atau penitipan anak, kelompok teman sebaya atau lingkungan komunitas dari sang anak. Interaksi didalam mikrosistem biasanya melibatkan keterlibatan pribadi dengan keluarga, teman sekelas, guru, pengasuh yang memberi pengaruh kepada anak.

2. Mesosistem
Mesosistem meliputi interaksi antar mikrosistem yang berbeda dimana seorang anak berada. Pada intinya mesosistem adalah suatu sistem yang terbentuk dari mikrosistem dan melibatkan hubungan antara rumah dan sekolah, teman sebaya dan keluarga atau antara keluarga dan sekolah dalam psikologi perkembangan. Bermain dengan teman sebaya dengan relasi yang baik dapat mengurangi tekanan pada anak, meningkatkan perkembangan secara kognitif, dan lain sebagainya.

3. Eksosistem
Eksosistem berkaitan dengan hubungan yang mungkin terjadi antara dua atau lebih setting lingkungan, salah satunya kemungkinan adalah lingkungan yang melibatkan seorang anak namun tetap mempengaruhinya walau bagaimanapun. Orang lain atau tempat lain yang tidak berinteraksi secara langsung dengan anak namun tetap dapat mempunyai pengaruh kepada anak meliputi eksosistem tersebut.

4. Makrosistem
Lingkungan yang paling besar dan jauh dari orang – orang dan tempat yang masih dapat memberikan pengaruh signifikan pada anak adalah makrosistem. Lingkungan ini tersusun akan pola budaya dan nilai – nilai sang anak, khususnya keyakinan dan ide dominan anak sebagaimana sistem politik dan ekonomi. Konteks budaya akan melibarkan status sosial dan ekonomi dari seseorang atau keluarganya, etnis atau ras.

5. Chronosistem
Chronosistem memberikan kegunaan dari dimensi waktu yang mempertunjukkan pengaruh akan perubahan dan kontinuitas dalam lingkungan seorang anak. Chronosistem bisa berupa perubahan, transisi dan tingkatan dalam struktur keluarga, alamat, status pekerjaan orang tua, perubahan sosial dalam masyarakat seperti ekonomi dan perang. Mungkin juga melibatkan konteks sosial budaya yang dapat mempengaruhi seseorang.




Teori psikoanalitis freud dan erikson

Teori Psikoseksual
Sigmund Freud (1856-1939) merupakan pelopor teori psikodinamika. Teori yang dikemukakan Freud berfokus pada masalah alam bawah sadar, sebagai salah satu aspek kepribadian seseorang. Penekanan Freud pada alam bawah sadar berasal dari pelacakannya terhadap pengalaman-pengalam pribadi para pasiennya, dimana ditemukan bahwa peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa kanak-kanak sangat mempengaruhi kehidupan pasien dimasa selanjutnya.

Frued yakin bahwa kepribadian manusia memiliki 3 struktur penting yaitu :
• Id merupakan struktur kepribadian yang asli, yang berisi segala sesuatu yang secara psikologis telah ada sejak lahir, termasuk insting-insting. Id merupakan gudang energi psikis dan menyediakan seluruh daya untuk menggerakan kedua struktur kepribadian lainnya.
• Ego adalah struktur kepribadian yang berurusan dengan tuntutan realitas. Ego disebut sebagai badan pelaksana kepribadian, karena ego membuat keputusan-keputusan rasional.
• Superego adalah struktur kepribadian yang merupakan badan moral kepribadian. Perhatian utamanya adalah memutuskan apakah sesuatu itu benar atau salah, sehingga ia dapat bertindak sesuai dengan norma-norma moral yang diakui oleh masyarakat.

Teori Psikososial Erikson
Psikososial dalam kaitannya dengan perkembangan manusia berarti bahwa tahap-tahap kehidupan seseorang dari lahir sampai mati dibentuk oleh pengaruh-pengaruh social yang berinteraksi dengan individu yang menjadi matang secara fisik dan psikologis. Menurut teori psikososial Erikson, perkembangan manusia dibedakan berdasarkan kualitas ego dalam 8 tahap perkembangan. 4 tahap pertama terjadi pada masa bayi dan masa kanak-kanak, tahap ke 5 pada masa adolesen, dan 3 tahap terakhir pada masa dewasa dan usia tua.

8 tahap perkembangan psikososial Erikson :

1. Trust versus Mistrust
Pada tahap ini bayi mengalami konflik antara percaya dan tidak percaya. Rasa percaya menuntut perasaan nyaman secara fisik. Pada saat itu, hubungan bayi dengan ibu menjadi sangat penting. Kalu ibu memberi bayi makan, memeluk dan mengajaknya bicara, maka bayi akan memperoleh kesan bahwa lingkungannya dapat menerima kehadirannya secara hangat dan bersahabat. Ini yang menjadi landasan rasa percaya. Sebaliknya, jika ibu tidak dapat memenuhi kebutuhan bayi, maka dalam diri bayi akan timbul rasa ketidakpercayaan terhadap lingkungannya.

2. Autonomy versus Shame and Doubt
Berlangsung pada akhir masa bayi dan masa mulai berjalan. Setelah memperoleh kepercayaan, bayi mulai menemukan bahwa perilaku mereka adalah milik mereka sendiri. Mereka mulai menyatakan rasa mandiri atau otonomi mereka. Mereka menyadari kemauan mereka. Pada tahap ini bila orang tua selalu memberikan dorongan kepada anak agar dapat berdiri diatas kaki mereka sendiri, sambil melatih kemampuan mereka, maka anak akan mampu mengembangkan pengendalian atas otot, dorongan, lingkungan dan diri sendiri. Sebaliknya, jika orang tua cenderung menuntut terlalu banyak atau terlalu membatasi anak untuk menyelidiki lingkungannya, maka anak akan mengalami rasa malu dan ragu-ragu.

3. Initiative versus Guilt
Berlangsung pada tahun-tahun pra sekolah. Anak terlihatsangat aktif, suka berlari, berkelahi, memanjat dan suka menantang lingkungannya. Dengan menggunakan bahasa, fantasi dan permainan khayalan, dia memperoleh perasaan harga diri. Bila orangtua berusaha memahami, menjawab pertanyaan anak, dan menerima keaktifan anak dalam bermain, maka anak akan belajar untuk mendekati apa yang diinginkan, dan perasaan inisiatif menjadi semakin kuat. Sebaliknya bila orangtua kurang memahami, kurang sabar, suka memberi hukuman dan menganggap bahwa pengajuan pertanyaan, bermain dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan anak tidak bermanfaat, maka anak akan merasa bersalah dan menjadi enggan untuk mengambil inisiatif untuk mendekati apa yang diinginkannya.

4. Industry versus Inferiority
Berlangsung kira-kira pada saat sekolah dasar. Anak mulai memasuki dunia yang baru, yaitu sekolah dengan segala aturan dan tujuan. Anak mulai mengarahkan energi mereka menuju penguasaan pengetahuan dan ketrampilan intelektual. Alat-alat permainan dan kegiatan bermain berangsur-angsur digantikan oleh perhatian pada situasi produktif serta alat-alat yang dipakai untuk bekerja. Akan tetapi, bila anak tidak berhasil menguasai ketrampilan dan tugas-tugas yang dipilihnya atau yang diberikan oleh guru dan orangtuanya, maka anak akan mengembangkan perasaan rendah diri.

5. Identity versus Identity Confusion
Tahap yang berlangsung selama masa remaja. Pada tahap ini, anak dihadapkan dengan pencarian jati diri. Ia mulai merasakan suatu perasaan tentang identitasnya sendiri, perasaan bahwa ia adalah individu unik yang siap memasuki suatu peran yang berarti di tengah masyarakat, baik peran yang bersifat menyesuaikan diri maupun yang bersifat memperbaharui. Tetapi, karena peralihan yang sulit dari masa kanak-kanak ke masa dewasa di satu pihak dank arena kepekaan terhadap perubahan social dan histories di pihak lain, maka anak akan mengalami krisis identitas. Bila krisis ini tidak segera diatasi, maka anak akan mengalami kebingungan peran atau kekacauan identitas, yang dapat menyebabkan anak merasa terisolasi, cemas, hampa dan bimbang.

6. Intimacy versus Isolation
Tahap ini berlangsung selama tahun-tahun awal masa dewasa. Tugas perkembangan individu pada masa ini adalah membentuk relasi intim dengan orang lain. Menurut Erikson, keintiman tersebut biasanya menuntut perkembangan seksual yang mengarah pada hubungan seksual dengan lawan jenis yang dicintai. Bahaya dari tidak tercapainya keintiman selama tahap ini adalah isolasi, yakni kecenderungan menghindari hubungan secara intim dengan orang lain, kecuali dalam lingkup yang amat terbatas.

7. Generativity versus Stagnation
Tahap yang dialami individu selama pertengahan masa dewasa. Ciri utama tahap generativitas adalah perhatian terhadap apa yang dihasilkan (keturunan, produk, ide, dsb) serta pembentukan dan penetapan garis-garis pedoman untuk generasi mendatang. Kepedulian seseorang terhadap pengembangan generasi muda inilah yang diistilahkan oleh Erikson dengan “generativitas”. Apabila generativitas ini lemah atau tidak diungkapkan, maka kepribadain akan mundur, mengalami pemiskinan dan stagnasi.

8. Integrity versus Despair
Tahap ini berlangsung selama akhir masa dewasa. Integritas terjadi ketika seseorang pada tahun-tahun terakhir kehidupannya menoleh kebelakang dan mengevaluasi apa yang telah dilakukan dalam hidupnya selama ini, menerima dan menyesuaikan diri dengan keberhasilan dan kegagalan yang dialaminya, merasaaman dan tentram, serta menikmati hidup sebagai yang berharga dan layak. Akan tetapi, bagi orang tua yang dihantui oleh perasaan bahwa hidupnya selama ini sama sekali tidak mempunyai makna ataupun memberikan kepuasan pada dirinya, maka ia akan merasa putus asa.

Perbedaan antara Freud dan Erikson
Erikson menekankan perubahan perkembangan sepanjang siklus kehidupan manusia, sementara Freud berpendapat bahwa kepribadian dasar individu dibentuk pada 5 tahun pertama kehidupannya. Dan Erikson lebih menekankan faktor ego, Freud lebih mementingkan id.



Teori Perkembangan kognitif Vygotsky
Karya Vygotsky didasarkan pada dua gagasan utama. Pertama, dia berpendapat bahwa perkembangan intelektual dapat dipahami hanya dari sudut konteks historis dan budaya yang dialami anak-anak. Kedua, dia percaya bahwa perkembanagn bergantung pada system tanda yang ada bersama masing-masing orang ketika mereka tumbuh. Symbol-simbol yang diciptakan budaya untuk membantu berpikir, berkomunikasi, dan memecahkan masalah, misalnya bahasa, system menulis, atau system budaya.
Berbeda dari Piaget, Vygotsky berpendapat bahwa perkembangan kognisi sangat terkait dengan masakan dari orang-orang lain. Teori Vygotsky mengatakan bahwa pembelajaran mendahului perkembangan. Bagi Vygotsky, pembelajaran melibatkan perolehan tanda-tanda melalui pengajaran dan informasi dari orang lain. Perkembangan melibatkan internalisasi anak terhadap tanda-tanda ini sehingga sanggup berpikir dan memecahkan masalah tanpa bantuan orang lain, kemampuan ini disebut pengaturan diri (self regulation).
Langkah pertama dalam perkembangan kemandirian dan pemikiran independen ialah belajar bahwa tindakan dan suara mempunyai makna. Misalnya, seorang bayi belajar bahwa proses menjangkau suatu objek ditafsirkan oleh orang lain sebagai isyarat bahwa bayi tersebut menginginkan objek itu. Langkah kedua dalam mengembangkan struktur internal dan kemandirian melibatkan praktik. Misalnya, praktik bayi memberikan isyarat yang akan memperoleh perhatian. Langkah terakhir melibatkan penggunaan tanda untuk berpikir dan memecahkan masalah tanpa bantuan orang lain. Pada saat ini, anak-anak akhirnya mengatur diri sendiri (self regulating) dan system tanda tersebut telah diinternalisasi.

a. Percakapan pribadi
Percakapan pribadi adalah suatu mekanisme yang ditekankan Vygotsky untuk mengubah pengetahuan bersama menjadi pengetahuan pribadi. Ia berpendapat bahwa anak-anak menyerap percakapan orang lain dan kemudian menggunakan percakapan itu untuk membantu diri sendiri memecahkan masalah.

b. Zona perkembangan proksimal
Teori Vygotsky menyiratkan bahwa perkembsngsn kognitif dan kemampuan menggunakan pemikiran untuk mengendalikan tindakan-tindakan kita sendiri.
Pertama-tama memerlukan penguasaan system-sistem komunikasi budaya dan kemudian belajar menggunakan system-sistem iniuntuk mengatur proses pemikiran kita sendiri. Sumbangan terpenting teori Vygotsky ialah penekanan terhadap hakikat pembelajaran sosiokultural (Vygotsky, 1978; Karpov & Haywood, 1998). Dia percaya bahwa pembelajaran terjadi ketika anak-anak bekerja dalam zona perkembangan proksimal mereka (zone of proximal development). Vygotsky percaya bahwa keberfungsian mental yang lebih tinggi biasanya ada dalam percakapan dan kerja sama diantara orang-orang sebelum hal itu ada dalam diri orang tersebut.

c. Perancahan
Gagasan kunci yang berasal dari pendapat Vygotsky tentang pembelajaran social ialah perancahan (scaffolding), bantuan yang diberikan oleh teman atau orang dewasa yang lebih kompeten. Lazimnya, perancahan berarti menyediakan banyak dukungan kepada seorang anak selama tahap-tahap awal pembelajaran dan kemudian menghilangkan dukungan dan meminta anak tersebut memikul tanggung jawab yang makin besar begitu dia sanggup. Orangtua menggunakan perancahan ketika mereka mengajari anak-anak mereka menggunakan permainan baru atau untuk mengikat sepatu mereka (Roggof, 2003).

d. Pembelajaran kerja sama
Teori-teori Vygotsky mendukung penggunaan strategi pembelajaran kerja sama untuk saling membantu belajar (Slavin, Hurley & Chamberlain, 2003). Karena biasanya teman-teman bekerja dalam zona perkembangan proksimal satu sama lain, mereka menyediakan contoh bagi satu sama lain tentang pemikiran yang sedikit lebih maju. Selain itu, pembelajaran kerja sama memungkinkan percakapan batin anak-anak tersedia bagi anak-anak lain, sehingga mereka dapat memperoleh pemahaman tentang proses penalaran satu sama lain. Vygotsky (1978) sendiri mengakui nilai interaksi sesama teman dalam memajukan anak-anak dalam pemikiran mereka.
Penerapan teori Vygotsky dalam pengajaran teori-teori pendidikan Vygotsky mempunyai dua implikasi utama yang pertama ialah keinginan menyusun rencana pembelajaran karja sama diantara kelompok-kelompok, siswa yang mempunyai tingkat-tingkat kemampuan yang berbeda. Pengajaran pribadi oleh teman yang lebih kompeten dapat berjalan efektif dalam meningkatkan pertumbuhan dalam zona perkembangan proksimal. Kedua, pendekatan Vygotsky terhadap pengajaran menekankan perancahan, dengan siswa yang mengambil makin banyak tanggung jawab untuk pembelajaran mereka sendiri.
In reply to Ari Sofia

Re: Perspektif teori perkembangan menurut berbagai ahli

by Hanifah Indriyanah 1913054009 -
1. Perspektif Biologis – Temperamen , berfokus pada cara berbagai peristiwa yang berlangsung dalam tubuh mempengaruhi perilaku, perasaan,dan pikiran anak.
2.Perspektif Psikoanalisis - Teori psikoseksual dari Freud, menurut Freud dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil anak, perkembangan anak terjadi dalam serangkaian tahap yang berfokus pada area kesenangan tubuh yang berbeda. Menurut Freud, kepribadian sebagian besar ditetapkan pada usia 5 tahun. Lalu menurut Erikson menggambarkan pertumbuhan dan perubahan sepanjang hidup, dengan fokus pada interaksi sosial dan konflik yang muncul selama berbagai tahap perkembangan, Erikson menggambarkan pertumbuhan dan perubahan sepanjang hidup, dengan fokus pada interaksi sosial dan konflik yang muncul selama berbagai tahap perkembangan, bahwa interaksi sosial dan pengalaman memainkan peran yang menentukan.
3. Teori psikososial dari Erikson  Perspektif Pembelajaran Teori Skinner, Teori psikososial datang dari Erik Erikson dan hingga kini termasuk yang paling populer. Dalam teorinya, terdapat 8 tahapan perkembangan psikososial seseorang yang fokus pada interaksi sosial dan konflik.
4.Watson dan Bandura  Perspektif Kognitif -
Teori belajar sosial yang dikembangkan oleh Albert Bandura menyatakan bahwa lingkungan adalah faktor penting yang mempe ngaruhi perilaku, tetapi proses-proses kognitif tidak kalah pentingnya. Teori belajar sosial manusia memiliki kemampuan untuk mengendalikan perilakunya sendiri.
5.Teori Piaget and Vigotsky  Perspektif Kontekstual - Menurut Teori Kognitif (Piaget) yang berkaitan dengan perkembangan yaitu anak menyesuaikan diri dengan informasi baru, menyesuaikan dengan lingkungan. Teori Sosial Kognitif (Vygotsky), kemampuan kognitif anak yang berasal dari relasi sosial dan dipengaruhi oleh latar belakang sosial kultural, pembelajaran disertai dengan adanya masyarakat seperti bahasa, sistem matematika dan strategi memori, adanya konsep ZPD yakni, keyakinan akan arti penting dari pengaruh sosial terutama pengaruh struktur perkembangan kognitif anak
6.Teori ekologi Bronfrenbrenner  Perspektif Evolusionari/ Sosio-biologik - Teori Ekologis (Bronfenbrenner): dipengaruhi oleh lingkungan sosial dimana lingkungan tempat anak tinggal mempengaruhi perkembangan anak, yang merancang dari interaksi interpersonal sampai ke pengaruh kultur yang lebih luas.
7.Teori attachment dari Bowlby dan Ainsworth 
Menurut Bowlby (dalam Santrock 2002) attachment adalah adanya suatu relasi atau hubungan antara figur sosial tertentu dengan suatu fenomena tertentu yang dianggap mencerminkan karakteristik relasi yang unik. Jadi anak mengalami perkembangan jika ia memiliki hubungan dengan lingkungan dimana tempat anak itu berada.
8.Perspektif Moral – Teori Kohlberg
Teori moral adalah sikap dan perilaku individu yang didasari oleh nilai nilai hukum yang berada di lingkungan tempat dia hidup.

Teori-teori dari para ahli memiliki hubungan terhadap perkembangan anak karena dari teori tersebut membahas tentang perkembangan anak dari tahap-tahapan usianya, perilaku, interaksi maupun yang lainnya, dari hal ini kita bisa memahami dan memadukan dari semua teori untuk melihat sejauh mana perkembangan anak terutama pada tahap-tahapan usianya apakah sudah berkembang atau belum sesuai dengan teori dari para ahli. Setiap tahapan pasti ada perkembangan anak mulai dari aspek moral, sosial, kognitif, seni, sosial emosional, dan fisik motoriknya pasti mengalami perkembangan.
In reply to Ari Sofia

Re: Perspektif teori perkembangan menurut berbagai ahli

by Alina Nur Fauziyyah -
1). Teori Moral - Kohlberg
Pendidikan moral harus mengacu pada perkembangan penalaran moral peserta didik, karena seiring dengan perkembangan anak mereka menjadi kurang bergantung pada hadiah (reward) dan hukuman (punishment) dalam pemberian penguatan (reinforcement), dan lebih bergantung pada satu rasa pribadi tentang benar dan salah. Anak-anak akan semakin mampu membedakan antara pelanggaran moral (moral transgressions) dan pelanggaran konvensional (conventional transgressions), semakin bertambahnya usia. Pelanggaran konvensional merupakan prilaku-prilaku yang meskipun etis tetapi melanggar pemahaman yang dianut secara luas.
2). Teori Psikososial - Erikson
Erikson berpendapat bahwa sepanjang sejarah hidup manusia, setiap orang mengalami tahapan perkembangan dari bayi sampai dengan usia lanjut. Perkembangan sepanjang hayat tersebut diperhadapkan dengan delapan tahapan yang masing-masing mempunyai nilai kekuatan yang membentuk karakter positif atau sebaliknya, berkembang sisi kelemahan sehingga karakter negatif yang mendominasi pertumbuhan seseorang. Erikson menyebut setiap tahapan tersebut sebagai krisis atau konflik yang mempunyai sifat sosial dan psikologis yang sangat berarti bagi kelangsungan perkembangan di masa depan.
3). Teori perkembangan kognitif
Piaget adalah salah satu teori yang menjelaskan bagaimana anak beradaptasi dengan dan menginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian disekitarnya. Bagaimana anak mempelajari ciri-ciri
dan fungsi dari objek-objek, seperti mainan, perabot, dan makanan, serta objek-objek social seperti diri, orang tua dan teman. Piaget (1964) berpendapat, karena manusia secara genetik sama dan mempunyai pengalaman yang hampir sama, mereka dapat diharapkan untuk sungguh-sungguh memperlihatkan keseragaman dalam perkembangan kognitif mereka. Oleh karena itu, dia mengembangkan empat tahap tingkatan perkembangan kognitif yang akan terjadi selama masa kanak-kanak sampai remaja, yaitu
sensori motor (0-2 tahun) dan praoperasional (2-7 tahun). Yang akan kita bicarakan untuk masa kanak-kanak adalah dua tahap ini lebih dahulu, sedangkan dua tahap yang lain, yaitu operasional konkret (7-11 tahun) dan operasional formal (11-dewasa), akan kita bicarakan pada masa awal
pubertas dan masa remaja.
4). Perspektif Biologis – Temperamen , berfokus pada cara berbagai peristiwa yang berlangsung dalam tubuh mempengaruhi perilaku, perasaan,dan pikiran anak. Jadi perkembangan anak ditentukan dari apa yang terjadi pada keadaan biologis dari si anak, maksudnya kita bisa melihat perkembangan anak itu dari keadaan biologisnya
5). Watson dan Bandura  Perspektif Kognitif - Teori belajar sosial yang dikembangkan oleh Albert Bandura menyatakan bahwa lingkungan adalah faktor penting yang mempe ngaruhi perilaku, tetapi proses-proses kognitif tidak kalah pentingnya. Teori belajar sosial manusia memiliki kemampuan untuk mengendalikan perilakunya sendiri.
6). Teori Piaget and Vigotsky  Perspektif Kontekstual - Menurut Teori Kognitif (Piaget) yang berkaitan dengan perkembangan yaitu anak menyesuaikan diri dengan informasi baru, menyesuaikan dengan lingkungan. Saat anak bisa belajar dengan cara mengamati orang lain saat melakukan sesuatu dengan cara menyesuaikan untuk mengubah pemahamannya.
7). Teori attachment dari Bowlby dan Ainsworth 
Menurut Bowlby (dalam Santrock 2002) attachment adalah adanya suatu relasi atau hubungan antara figur sosial tertentu dengan suatu fenomena tertentu yang dianggap mencerminkan karakteristik relasi yang unik. Jadi anak mengalami perkembangan jika ia memiliki hubungan dengan lingkungan dimana tempat anak itu berada.
8). Perspektif Psikoanalisis - Teori psikoseksual dari Freud, menurut Freud dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil anak, perkembangan anak terjadi dalam serangkaian tahap yang berfokus pada area kesenangan tubuh yang berbeda. Selama setiap tahap, anak menghadapi konflik yang memainkan peran penting dalam perkembangannya. Pengalaman awal memainkan peran terbesar dalam membentuk perkembangan. Menurut Freud, kepribadian sebagian besar ditetapkan pada usia 5 tahun.
In reply to Ari Sofia

Re: Perspektif teori perkembangan menurut berbagai ahli

by Anggun Amelita -

·         Teori Psikoanalisis – Freud. Frued berpendapat kepribadian manusia memiliki tiga struktur: id, ego, dan superego. Id merupakan struktur kepri badian yang terdiri dari naluri (instinct), yang merupakan gu dang struktur psikis individu. Id tidak sadar secara total dan id tidak memiliki kontak dengan realita. Ketika anak mengha dapi tuntutan dan hambatan realitas, suatu struktur kepriba dian baru muncul yaitu ego. Ego berurusan dengan tuntutan realitas. Ego disebut "badan pelaksana" (executive branch), karena ego membuat keputusan-keputusan rasional. Id dan ego tidak memiliki moralitas. Id dan ego tidak memperhi tungkan suatu perbuatan benar atau salah. Ketentuan benar salah diputuskan superego sebagai struktur kepribadian ke tiga. Superego merupakan badan moral dalam kepribadian dan benar-benar memperhitungkan apakah sesuatu benar atau salah. Superego mirip dengan apa yang selalu disebut dengan kata hati. Teori Psikoanalisis menekankan pada pentingnya peris tiwa dan pengalaman-pengalaman yang dialami anak khu susnya situasi kekacauan mental. Menurut Frued perkem bangan seseorang digambarkan sebagai sejumlah tahapan psikoseksual yang digambarkan pada tahapan-tahapan: ta hap oral, tahap anal, tahap phallic, tahap laten dan genital.³ Setiap tahapan tersebut berkaitan dengan kepuasan libido seksual yang dapat memainkan peranan pada kepribadian seseorang ketika dia dewasa.

·         Teori Psikososial – Erikson. Erikson berpendapat bahwa sepanjang sejarah hidup manusia, setiap orang mengalami tahapan  perkembangan  dari  bayi  sampai  dengan  usia  lanjut.  Perkembangan  sepanjang  hayat tersebut   diperhadapkan   dengan   delapan   tahapan   yang   masing-masing   mempunyai   nilai kekuatan  yang  membentuk  karakter  positif  atau  sebaliknya,  berkembang  sisi  kelemahan sehingga  karakter  negatif  yang  mendominasi  pertumbuhan  seseorang.  Erikson  menyebut setiap tahapan tersebut sebagai krisis atau konflik yang mempunyai sifat sosial dan psikologis yang sangat berarti bagi kelangsungan perkembangan di masa depan.

 

·         Teori Kognitif – Piaget. Teori perkembangan kognitif piaget adalah salah satu teori yang menjelaskan bagaimana anak beradaptasi dengan dan menginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian disekitarnya. Bagaimana anak mempelajari ciri-ciri dan fungsi dari objek-objek, seperti mainan, perabot, dan makanan, serta objek-objek social seperti diri, orang tua dan teman. Piaget (1964) berpendapat, karena manusia secara genetik sama dan mempunyai pengalaman yang hampir sama, mereka dapat diharapkan untuk sungguh-sungguh memperlihatkan keseragaman dalam perkembangan kognitif mereka. Oleh karena itu, dia mengembangkan empat tahap tingkatan perkembangan kognitif yang akan terjadi selama masa kanak-kanak sampai remaja, yaitu sensori motor (0-2 tahun) dan praoperasional (2-7 tahun). Yang akan kita bicarakan untuk masa kanak-kanak adalah dua tahap ini lebih dahulu, sedangkan dua tahap yang lain,yaitu operasional konkret (7-11 tahun) dan operasional formal (11-dewasa), akan kita bicarakan pada masa awal pubertas dan masa remaja.

 

·         Teori Ekologi – Bronfenbrenner. Teori ekologi dikembangkan oleh Urie Bronfenbrenner (1917) yang fokus utamanya adalah pada konteks sosial di mana anak tinggal dan orang-orang yang memengaruhi perkembangan anak. lima sistem lingkungan teori ekologi Bronfenbrenner terdiri dari lima sistem lingkungan yang merentang dari interaksi interpersonal sampai ke pengaruh kultur yang lebih luas. Bronferbrenner (1995, 2000); Bronfenbrenner & Morris, makrosistem, dan kronosistem. Mikrosistem adalah setting dimana individu menghabiskan banyak waktu. Beberapa konteks dalam sistem ini antara lain adalah keluarga, teman sebaya, sekolah, dan tetangga. Mesosistem adalah kaitan antar-mikrosistem. Contoh adalah hubungan antara pengalaman dalam keluarga dengan pengalaman di sekolah, dan antara keluarga dan teman sebaya, sekolah dan tetangga. Eksosistem (exosystem) terjadi ketika pengalaman di setting lain (dimana murid tidak berperan aktif) memengaruhi pengalaman murid dan guru dalam konteks mereka sendiri. Makrosistem adalah kultur yang lebih luas. Kultur adalah istilah luas yang mencakup peran etnis dan faktor sosioekonomi dalam perkembangan anak. Kultur adalah konteks terluas di man amurid dan guru tinggal, termasuk nilai dan adat istiadat masyarakat. Kronosistem adalah kondisi sosiihistoris dari perkembangan anak. Misalnya, murid-murid sekarang ini tumbuh sebagai generasi yang tergolong pertama (Louv, 1990). anak-anak sekarang adalah generasi pertama yang mendapatkan perhatian setiap hari, generasi pertama yang tumbuh di lingkungan elektronik yang dipenuhi oleh komputer dan bentuk media baru.

 

·         Teori Moral – Kohlberg. Pendidikan moral harus mengacu pada perkembangan penalaran moral peserta didik, karena seiring dengan perkembangan anak mereka menjadi kurang bergantung pada hadiah (reward) dan hukuman (punishment) dalam pemberian penguatan (reinforcement), dan lebih bergantung pada satu rasa pribadi tentang benar dan salah. Anak-anak akan semakin mampu membedakan antara pelanggaran moral (moral transgressions) dan pelanggaran konvensional (conventional transgressions), semakin bertambahnya usia. Pelanggaran konvensional merupakan prilaku-prilaku yang meskipun etis tetapi melanggar pemahaman yang dianut secara luas.

 

·         Teori Attachment – Bowlby. Bowlby (Hetherington dan Parke, 1999) dipengaruhi oleh teori evolusi dalam observasinya pada perilaku hewan. Menurut teori Etologi (Berndt, 1992) tingkah laku lekat pada anak manusia diprogram secara evolusioner dan instinktif. Sebetulnya tingkah laku lekat tidak hanya ditujukan pada anak namun juga pada ibu. Ibu dan anak secara biologis dipersiapkan untuk saling merespon perilaku. Bowlby (Hetherington dan Parke,1999) percaya bahwa perilaku awal sudah diprogam secara biologis. Reaksi bayi berupa tangisan, senyuman, isapan akan mendatangkan reaksi ibu dan perlindungan atas kebutuhan bayi. Proses ini akan meningkatkan hubungan ibu dan anak. Sebaliknya bayi juga dipersiapkan untuk merespon tanda, suara dan perhatian yang diberikan ibu. Hasil dari respon biologis yang terprogram ini adalah anak dan ibu akan mengembangkan hubungan kelekatan yang saling menguntungkan (mutuality attachment).

 

 

·         Teori Attachment – Ainsworth. Menurut Ainsworth (dalam Belsky, 1988) hubungan kelekatan berkembang melalui pengalaman bayi dengan pengasuh ditahun-tahun awal kehidupannya. Intinya adalah kepekaan ibu dalam memberikan respon atas sinyal yang diberikan bayi, sesegera mungkin atau menunda, respon yang diberikan tepat atau tidak. Kelekatan adalah suatu hubungan emosional atau hubungan yang bersifat afektif antara satu individu dengan individu lainnya yang mempunyai arti khusus, Hubungan yang dibina akan bertahan cukup lama dan memberikan rasa aman walaupun figur lekat tidak tampak dalam pandangan anak. Sebagian besar anak telah membentuk kelekatan dengan pengasuh utama (primary care giver) pada usia sekitar delapan bulan dengan proporsi 50% pada ibu, 33% pada ayah dan sisanya pada orang lain (Sutcliffe,2002). Kelekatan bukanlah ikatan yang terjadi secara alamiah. Ada serangkaian proses yang harus dilalui untuk membentuk kelekatan tersebut.  Menurut Ainsworth (dalam Adiyanti,1985) tingkah laku lekat adalah berbagai macam tingkah laku yang dilakukan anak untuk mencari, menambah dan mempertahankan kedekatan serta melakukan komunikasi dengan figur lekatnya.  Intensitas perilaku lekat sangat bervariasi dan tergantung pada situasi lingkungan. Tingkah laku lekat ini ditujukan pada figur tertentu dan tidak ditujukan pada semua orang (Ainsworth dalam Ervika, 2000).


In reply to Ari Sofia

Re: Perspektif teori perkembangan menurut berbagai ahli

by Fidya Fatma Putri 1913054006 -
1. Perspektif Biologis – Temperamen , berfokus pada cara berbagai peristiwa yang berlangsung dalam tubuh mempengaruhi perilaku, perasaan,dan pikiran anak.
2. Perspektif Psikoanalisis - Teori psikoseksual dari Freud
Teori ini mengasumsikan bahwa kepribadian berkembang ketika terjadi konflik-konflik dari aspek-aspek psikologis tersebut, yang pada umumnya terjadi pada anak-anak atau usia dini. Sigmund Freud, yang mengemukakan gagasan bahwa kesadaran itu hanyalah bagian kecil saja dari kehidupan mental, sedangkan bagian yang terbesarnya adalah justru ketaksadaran atau alam tak sadar. Hubungan antara psikoanalisis dan pendidikan sangatlah kompleks, dalam artian bahwa psikoanalisis telah memodifikasi dan memperkaya tingkat perilaku (sikap) dalam ukuran hubungan pendidikan (hubungan antara pendidik, orang tua,peserta didik yang bersangkutan). Dalam banyak hal, teori psikoanalisis menyumbang berbagai pikiran dalam perkembangan dunia pendidikan.
3. Teori psikososial dari Erikson, Menurut Erikson, perkembangan kepribadian seseorang berasal dari pengalaman sosial sepanjang hidupnya sehingga disebut sebagai perkembangan psikososial. Perkembangan ini sangat besar mempengaruhi kualitas ego seseorang secara sadar. Identitas ego ini akan terus berubah karena pengalaman baru dan informasi yang diperoleh dari interaksi sehari-hari dengan orang lain.Erikson juga memercayai bahwa rasa mampu memotivasi perilaku dan tindakan. Setiap tahap dalam teori Erikson. Tiap tahap dalam teori Erikson prihatin/peduli terhadap menjadi kompeten dalam kehidupan (being comptent). Apabila setiap tahap perkembangan dapat dilalui dengan baik maka individu yang bersangkutan akan memiliki perasaan mampu dimana perasaan ini didasarkan pada kekuatan atau kualitas ego.
4. Hubungan perkembangan anak dengan Perspektif Pembelajaran Teori Skinner yaitu hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dalam lingkungannya akan menimbulkan perubahan tingkah laku. Sedangkan menurut Watson belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati (observabel) dan dapat diukur. Ia tetap mengakui bahwa perubahan-perubahan mental dalam benak ank itu penting, namun semua itu tidak dapat menjelaskan apakah seseorang telah belajar atau belum karena tidak dapat diamati.
5. Teori Piaget and Vigotsky  Perspektif Kontekstual - Menurut Teori Kognitif (Piaget) yang berkaitan dengan perkembangan yaitu anak menyesuaikan diri dengan informasi baru, menyesuaikan dengan lingkungan. Saat anak bisa belajar dengan cara mengamati orang lain saat melakukan sesuatu dengan cara menyesuaikan untuk mengubah pemahamannya. Teori sosial Vygotsky kemampuan kognitif anak yang berasal dari relasi sosial dan dipengaruhi oleh latar belakang sosial kultural, pembelajaran disertai dengan adanya masyarakat seperti bahasa, sistem matematika dan strategi memori, adanya konsep ZPD yakni, keyakinan akan arti penting dari pengaruh sosial terutama pengaruh struktur perkembangan kognitif anak
6. Teori ekologi Bronfrenbrenner -Perspektif Evolusionari/ Sosio-biologik - Teori Ekologis (Bronfenbrenner) Dipengaruhi oleh lingkungan sosial dimana lingkungan tempat anak tinggal mempengaruhi perkembangan anak, yang merancang dari interaksi interpersonal sampai ke pengaruh kultur yang lebih luas. Sistem lingkungan yang mempengaruhi yaitu mikrosistem, mesosistem, ekosistem, makrosistem, kronosistem.
7. Perspektif Moral -Teori Kohlberg
Teori moral merupakan sikap dan perilaku individu yang didasari oleh nilai nilai hukum yang berada di lingkungan tempat dia hidup. Jadi individu dapat dikatakan dapat memiliki teori moral adalah ketika individu sudah hidup dengan mentaati hukum hukum yang berlaku di tempat dia hidup. Jadi perkembangan anak didasari oleh bagaimana anak mentaati aturan yang telah ditetapkan dilingkungannya.
8. Teori attachment dari Bowlby dan Ainsworth
Adanya suatu relasi atau hubungan antara figur sosial tertentu dengan suatu fenomena tertentu yang dianggap mencerminkan karakteristik relasi yang unik. Jadi anak mengalami perkembangan jika ia terlibat dengan kejadiaan dilingkungan nya, seperti contohnya jika ditempat anak itu banyak ada nya periwistiwa tawuran maka anak berkemungkinan untuk berbuat hal yang sama dan meniru tingkah laku tersebut.
In reply to Ari Sofia

Re: Perspektif teori perkembangan menurut berbagai ahli

by Dwi Kurniasih -
1. Teori vigotsky
Menurut Vygotsky, perkembangan kognitif anak-anak tumbuh tidak hanya melalui tindakan terhadap objek, melainkan juga oleh interaksi dengan orang dewasa dan teman sebayanya. Bantuan dan petunjuk dari guru dapat membantu anak meningkatkan keterampilan dan memperoleh pengetahuan. Sedangkan teman sebaya yang menguasai suatu keahlian dapat dipelajari anak-anak lain melalui model atau bimbingan secara lisan. Artinya, anak-anak dapat membangun pengetahuannya dari belajar melalui orang dewasa. Prinsip dasar dari teori Vygotsky adalah bahwa anak melakukan proses ko-konstruksi membangun berbagai pengetahuannya tidak dapat dipisahkan dari konteks sosial dimana anak tersebut berada. Pengetahuan juga berasal dari lingkungan budaya. Vygotsky mengatakan bahwa jalan pikiran seseorang terus dimengerti dari latar sosial budaya dan sejarahnya yaitu pada asal-usul tindakan dasarnya dan dari interaksi sosial yang dilatari sejarah hidupnya.
Tahapan- Tahapan Perkembangan menurut Lev Vygotsky:
1. Zona Perkembangan Proksimal (Zone of Proximal Development / ZPD)
Zona Perkembangan Proksimal (Zone of Proximal Development / ZPD) Adalah istilah Vygotsky untuk rangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai anak seorang diri tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dan bimbingan orang dewasa atau anak-anak yang terlatih.
2. Scaffolding
Scaffolding adalah perubahan tingkat dukungan. Setelah melewati beberapa kursus dalam sesi pengajaran, orang lebih ahli menyesuaikan jumlah pendampingan untuk memantapkan kemampuan anak saat itu.
3. Bahasa dan Pikiran
Lebih jauh Vygotsky yakin bahwa anak pada usia memonitor perilaku mereka. Penggunaan bahasa untuk kemandirian tersebut besifat egosentris dan tidak matang, tetapi Vygotsky hal tersebut adalah alat yang penting bagi pikiran selama bertahun-tahun awal masa anak-anak.
4. Strategi-Strategi Pengajaran
Teroi Vygotsky telah dipakai oleh banyak guru dan diterapkan dengan sukses dalam pendidikan. Berikut ini beberapa langkah teori Vygotsky yang dapat di kelas:
a. Nilailah ZPD anak.
b. Gunakan ZPD anak dalam mengajar.
c. Memanfaatkan lebih banyak teman sebaya yang terampil sebagai guru.
d. Awasi dan doronglah anak untuk memanfaatkan private speach.
e. Tempatkan instruksi pada konteks yang bermakna.
f. Ubahlah ruang kelas seperti teori Vygotsky
Teori Vygotsky adalah pendekatan konstruktivis sosial yang menekankan pada konteks sosial dalam pembelajaran dan konstruksi pengetahuan melalui interaksi sosial. Bagi Vygotsky poin akhir perkembangan kognitif adalah keahlian yang dianggap paling penting dalam budaya.

2. Teori Piaget
Teori perkembangan kognitif Piaget adalah salah satu teori yang menjelasakan bagaimana beradaptasi dengan dan menginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian sekitarnya. Bagaimana anak mempelajari ciri-ciri dan fungsi dari objek-objek seperti mainan, perabot, dan makanan serta objek-objek sosial seperti diri, orangtua dan teman. Bagaimana cara anak mengelompokan objek-objek untuk mengetahui persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaannya, untuk memahami penyebab terjadinya perubahan dalam objek-objek dan perisiwa-peristiwa dan untuk membentuk perkiraan tentang objek dan peristiwa tersebut. Piaget memandang bahwa anak memainkan peran aktif dalam menyusun pengetahuannya mengenai realitas,anak tidak pasif menerima informasi.
Menurut piaget ada 4 tahap perkembangan kognitif:
1. Tahap Sensorimotor (Usia 18 - 24 bulan)
2. Tahap Praoperasional (Usia 2 - 7 Tahun)
3. Tahap Operasional Konkret (Usia 7 - 11 Tahun
4. Tahap Operasional Formal (Usia 12 tahun ke atas)

3. Psikososial
teori psikososial dari Erik Erikson meliputi delapan tahap yang saling berurutan sepanjang hidup. Hasil dari tiap tahap tergantung dari hasil tahapan sebelumnya, dan resolusi yang sukses dari tiap krisis ego adalah penting bagi individu untuk dapat tumbuh secara optimal. Ego harus mengembangkan kesanggupan yang berbeda untuk mengatasi tiap tuntutan penyesuaian dari masyarakat. Berikut adalah delapan tahapan perkembangan psikososial menurut Erik Erikson :
1. Tahap I : Trust versus Mistrust (0-1 tahun)
2. Tahap II: Autonomy versus Shame and Doubt (l-3 tahun)
3. Tahap III : Initiative versus Guilt (3-6 tahun)
4. Tahap IV: Industry versus Inferiority (6-12 tahun)
5. Tahap V : Identity versus Role Confusion (12-18 tahun)
6. Tahap VI : Intimacy versus Isolation (masa dewasa muda)
7. Tahap VII : Generativity versus Stagnation (masa dewasa menengah)
8. Tahap VIII : Ego Integrity versus Despair (masa dewasa akhir)

4. Teori Ekologi bronfrenbrenner
Teori ekologi perkembangan anak diperkenalkan oleh Uri Bronfenbrenner, seseorang ahli psikolog dari Cornell University Amerika Serikat., teori ini memandang bahwa perkembangan manusia merupakan hasil interaksi atau transaksi antara kekuatan internal (organisme dengan berbagai atributnya / dari diri sendiri) dan kekuatan eksternal (lingkungan maupun sosial).
In reply to Dwi Kurniasih

Re: Perspektif teori perkembangan menurut berbagai ahli

by Dwi Kurniasih -
5. Teori attachment dari Bowlby dan Ainsworth
attachment adalah adanya suatu relasi atau hubungan antara figur sosial tertentu dengan suatu fenomena tertentu yang dianggap mencerminkan karakteristik relasi yang unik. Jadi anak mengalami perkembangan jika ia terlibat dengan kejadiaan dilingkungan nya, seperti contohnya jika ditempat anak itu banyak ada nya periwistiwa tawuran maka anak berkemungkinan untuk berbuat hal yang sama dan meniru tingkah laku tersebut.

6. Perspektif Moral -Teori Kohlberg
Teori moral adalah sikap dan perilaku individu yang didasari oleh nilai nilai hukum yang berada di lingkungan tempat dia hidup. Jadi individu dapat dikatakan dapat memiliki teori moral adalah ketika individu sudah hidup dengan mentaati hukum hukum yang berlaku di tempat dia hidup. Jadi perkembangan anak didasari oleh bagaimana anak mentaati aturan yang telah ditetapkan dilingkungannya.

7.  Perspektif Biologis – Temperamen ,
Perspektif ini berfokus pada cara berbagai peristiwa yang berlangsung dalam tubuh mempengaruhi perilaku, perasaan,dan pikiran anak. Jadi perkembangan anak ditentukan dari apa yang terjadi pada keadaan biologis dari si anak, maksudnya kita bisa melihat perkembangan anak itu dari keadaan biologisnya

8.  Watson dan Bandura :Perspektif Kognitif
Teori belajar sosial yang dikembangkan oleh Albert Bandura menyatakan bahwa lingkungan adalah faktor penting yang mempengaruhi perilaku, tetapi proses-proses kognitif tidak kalah pentingnya. Teori belajar sosial manusia memiliki kemampuan untuk mengendalikan perilakunya sendiri. Jadi perkembangan anak dipengaruhi oleh lingkungan.

9. Perspektif Psikoanalisis - Teori psikoseksual dari Freud,
menurut Freud dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil anak, perkembangan anak terjadi dalam serangkaian tahap yang berfokus pada area kesenangan tubuh yang berbeda. Selama setiap tahap, anak menghadapi konflik yang memainkan peran penting dalam perkembangannya. Pengalaman awal memainkan peran terbesar dalam membentuk perkembangan. Menurut Freud, kepribadian sebagian besar ditetapkan pada usia 5 tahun.

In reply to Ari Sofia

Re: Perspektif teori perkembangan menurut berbagai ahli

by Diah Setiawati 1913054031 -
1. Perspektif Biologis – Temperamen : berfokus pada cara berbagai peristiwa yang berlangsung didalam tubuh mempengaruhi perilaku, perasaan,dan pikiran anak.

2. Perspektif Psikoanalisis - Teori psikoseksual dari Freud : menurut Freud dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil anak, perkembangan anak terjadi dalam serangkaian tahap yang berfokus pada area kesenangan tubuh yang berbeda. Selama setiap tahap, anak menghadapi konflik yang memainkan peran penting dalam perkembangannya. Pengalaman awal memainkan peran terbesar dalam membentuk perkembangan. Menurut Freud, kepribadian sebagian besar ditetapkan pada usia 5 tahun.

3. Teori Psikososial – Erikson : Erikson berpendapat bahwa sepanjang sejarah hidup manusia, setiap orang mengalami tahapan perkembangan dari bayi sampai dengan usia lanjut. Perkembangan sepanjang hayat tersebut diperhadapkan dengan delapan tahapan yang masing-masing mempunyai nilai kekuatan yang membentuk karakter positif atau sebaliknya, berkembang sisi kelemahan sehingga karakter negatif yang mendominasi pertumbuhan seseorang. Erikson menyebut setiap tahapan tersebut sebagai krisis atau konflik yang mempunyai sifat sosial dan psikologis yang sangat berarti bagi kelangsungan perkembangan di masa depan.

4. Watson dan Bandura :Teori belajar sosial yang dikembangkan oleh Albert Bandura menyatakan bahwa lingkungan adalah faktor penting yang mempe ngaruhi perilaku, tetapi proses-proses kognitif tidak kalah pentingnya. Teori belajar sosial manusia memiliki kemampuan untuk mengendalikan perilakunya sendiri.

5. Teori Piaget and Vigotsky : Perspektif Kontekstual - Menurut Teori Kognitif (Piaget) yang berkaitan dengan perkembangan yaitu anak menyesuaikan diri dengan informasi baru, menyesuaikan dengan lingkungan. Saat anak bisa belajar dengan cara mengamati orang lain saat melakukan sesuatu dengan cara menyesuaikan untuk mengubah pemahamannya.

6. Teori ekologi Bronfrenbrenner -Perspektif Evolusionari/ Sosio-biologik - Teori Ekologis (Bronfenbrenner): teori ini dipengaruhi oleh lingkungan sosial dimana lingkungan tempat anak tinggal mempengaruhi perkembangan anak, yang merancang dari interaksi interpersonal sampai ke pengaruh kultur yang lebih luas. Sistem lingkungan yang mempengaruhi yaitu mikrosistem, mesosistem, ekosistem, makrosistem, kronosistem.

7. Teori attachment dari Bowlby dan Ainsworth : Menurut Bowlby (dalam Santrock 2002) attachment adalah adanya suatu relasi atau hubungan antara figur sosial tertentu dengan suatu fenomena tertentu yang dianggap mencerminkan karakteristik relasi yang unik Jadi anak mengalami perkembangan jika ia terlibat dengan kejadiaan dilingkungan nya, seperti contohnya jika ditempat anak itu banyak ada nya periwistiwa tawuran maka anak berkemungkinan untuk berbuat hal yang sama dan meniru tingkah laku tersebut.


In reply to Ari Sofia

Re: Perspektif teori perkembangan menurut berbagai ahli

by Marisa Chellyana -
1. Teori Psikoanalisis
Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud
dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Pada
mulanya istilah psikoanalisis hanya dipergunakan dalam hubungan dengan Freud saja, sehingga “psikoanalisis” dan “psikoanalisis Freud” sama artinya. Bila
beberapa pengikut Freud dikemudian hari menyimpang dari ajarannya dan menempuh jalan sendiri-sendiri, mereka juga meninggalkan istilah psikoanalisis
dan memilih suatu nama baru untuk menunjukan ajaran mereka. Contoh yang
terkenal adalah Carl Gustav Jung dan Alfred Adler, yang menciptakan nama
“psikologi analitis” (bahasa Inggris: analitycal psychology) dan “psikologi
individual” (bahasa Inggris: individual psychology) bagi ajaran masing-masing.
Psikoanalisis memiliki tiga penerapan:
1. suatu metode penelitian dari pikiran.
2. suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai perilaku manusia.
3. suatu metode perlakuan terhadap penyakit psikologis atau emosional.
Teori Psikoanalisis dikembangkan oleh Sigmund Freud. Psikoanalisis dapat
dipandang sebagai teknik terapi dan sebagai aliran psikologi. Sebagai aliran
psikologi, psikoanalisis banyak berbicara mengenai kepribadian, khususnya dari
segi struktur, dinamika, dan perkembangannya.

2. Teori piaget Dan vygotsky
Teori Piaget
Jean Piaget mengembangkan teori perkembangan kognitifnya berdasarkan penelitian yang bersubjek anak-anak. Sehingga ia dikenal atas Teori Pembelajaran Kognitif melalui Pengamatan (the theory of cognitive observational learning). Menurutnya, ada empat tahap perkembangan kognitif yang dilalui setiap individu, diantaranya: 1) Tahap sensorimotor 2) Tahap pra-operasional 3) Tahap operasional konkret 4) Tahap operasional formal.
Teori Vygotsky
Sementara itu, Vygotsky mempunyai teori perkembangan kognitif yang disebut Teori Sosiokultural (the sociocultural theory). Vygotsky mempelajari perkembangan mental anak, yang mencangkup bagaimana mereka bermain dan berbicara. Tidak hanya itu, ia juga mempelajari hubungan antara pikiran dan bahasa.
In reply to Ari Sofia

Re: Perspektif teori perkembangan menurut berbagai ahli

by Diah Anggraini 1913054004 -
1. Perspektif Biologis – Temperamen
Perspektif biologis berfokus pada cara berbagai peristiwa dapat mempengaruhi perilaku, perasaan, dan pikiran seseorang. Keadaan biologis dapat mempengaruhi perkembangan anak.
2. Perspektif Psikoanalisis
Teori psikososial datang dari Erik Erikson dan hingga kini termasuk yang paling populer. Dalam teorinya, terdapat 8 tahapan perkembangan psikososial seseorang yang fokus pada interaksi sosial dan konflik. Jika teori Freud fokus pada aspek seksual, menurut Erikson justru interaksi sosial dan pengalaman yang menjadi penentu. Kedelapan tahapan perkembangan anak ini menjelaskan proses sejak bayi hingga meninggal dunia. Konflik yang dihadapi pada tiap tahapannya akan berpengaruh pada karakternya saat dewasa. Setiap krisis bisa menjadi titik balik perubahan sikap seseorang, atau biasa disebut dengan troubled inner child. Menurut teori psikoseksual Freud, perkembangan anak terjadi dalam serangkaian tahap yang berfokus pada area kesenangan tubuh yang berbeda. Selama setiap tahap, anak menghadapi konflik yang memainkan peran penting dalam perkembangannya.
3. Perspektif Pembelajaran
Teori belajar Skinner didasarkan atas gagasan bahwa belajar adalah fungsi perubahan perilaku individu secara jelas. Perubahan perilaku tersebut diperoleh sebagai hasil respon individu terhadap kejadian (stimulus) dari lingkungan.
Whatson Perilaku manusia adalah hasil belajar sehingga unsur lingkungan sangat penting. Dengan demikian pandangan Watson bersifat deterministik, perilaku manusia ditentukan oleh faktor eksternal, bukan berdasarkan free will.
Psikolog Albert Bandura mengemukakan teori belajar sosial yang meyakini bahwa anak mendapatkan informasi dan skill baru dengan mengamati perilaku orang sekitarnya. Meski demikian, mengamati ini tak harus selalu secara langsung.Anak yang melihat perilaku orang lain atau tokoh fiksi di buku, film, dan lainnya juga bisa belajar aspek sosial. Observasi dan melihat contoh ini menjadi bagian penting dari teori Bandura.
4. Perspektif Kognitif
Piaget memiliki teori kognitif terkait perkembangan anak, fokusnya pada pola pikir seseorang. Ide utama dari Piaget adalah anak berpikir dengan cara berbeda dibandingkan dengan orang dewasa. Selain itu, proses berpikir seseorang juga dipertimbangkan sebagai aspek penting yang menentukan cara seseorang memahami dunia.
Dalam teori perkembangan kognitif Piaget, tahapannya dibedakan menjadi:
a. 0 bulan-2 tahun (sensorimotor stage). Pengetahuan anak terbatas pada persepsi sensori dan aktivitas motorik
b. 2-6 tahun (pre-operational stage). Anak belajar menggunakan bahasa namun belum paham logika
c. 7-11 tahun (concrete operational stage). Anak mulai paham cara berpikir logis namun belum paham konsep abstrak.
d. 12 tahun-dewasa (formal operational stage). Mampu berpikir konsep abstrak, diikuti dengan kemampuan berpikir logis, analisis deduktif, dan perencanaan sistematis
Vygotsky menggagas teori yang sangat berpengaruh terutama di bidang pendidikan. Menurutnya, anak belajar secara aktif lewat pengalaman yang dilakukan secara langsung. Teori sosiokultural ini juga menyebutkan bahwa orangtua, pengasuh, dan teman sebaya turut berperan penting.Teori ini menekankan bahwa belajar adalah proses yang tak bisa dipisahkan dari aspek sosial. Lewat interaksi dengan orang lain, di situlah proses belajar terjadi.Ketujuh teori perkembangan anak ini memang tidak semuanya masih dianggap relevan dengan situasi saat ini. Tak menutup kemungkinan untuk menggabungkan bergaam teori dan perspektif untuk memahami bagaimana anak tumbuh, bertindak, dan berbicara.
5. Perspektif Kontekstual
Teori ekologi diperkenalkan oleh Uri Bronfenbrenner, seseorang ahli psikologi dari Cornell University Amerika Serikat. bahwa perkembangan manusia dipengaruhi oleh konteks lingkungan. Hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungan akan membentuk tingkah laku individu tersebut. Dalam perspektif ekologis, Bronfenbrenner dijelaskan bahwa pengasuhan anak tidak dapat dilepaskan dari sistem-sistem yang melingkupinya. Sistem tersebut yaitu, macrosystem, mesosystem, microsystem, dan chronosystem.
6. Perspektif Evolusionari/ Sosio-biologik -Teori attachment dari Bowlby dan Ainsworth
Teori attachment. perilaku yang dinamakan attachment ini adalah perilaku anak yang menangis mendekati mencari kontak dan berusaha untuk mempertahankan kontak dan berusaha untuk mempertahankan kontak kepada orang tuanya ketika anak sedang mencari kenyamanan dan ketentraman
7. Perspektif Moral – Teori Kohlberg.
Teori moral adalah sikap dan perilaku individu yang didasari oleh nilai nilai hukum yang berada di lingkungan tempat dia hidup. Jadi individu dapat dikatakan dapat memiliki teori moral adalah ketika individu sudah hidup dengan mentaati hukum hukum yang berlaku di tempat dia hidup.
In reply to Ari Sofia

Re: Perspektif teori perkembangan menurut berbagai ahli

by lista meliantika 1913054040 -
*Perspektif Biologis, berbagai peristiwa yang berlangsung dalam tubuh mempengaruhi perilaku, perasaan, dan pikiran seseorang. Dan temperamen adalah kepribadian yang menentukan bagaimana seseorang memberikan respons terhadap berbagai hal yang terjadi di dalam hidup, temperamen adalah kepribadian yang sudah ada di dalam diri sejak seseorang lahir.
*Perspektif Psikoanalisis
merupakan pandangan bahwa perkembangan dibentuk oleh kekuatan bawah sadar yang memotivasi perilaku manusia. Perkembangan pada dasarnya tidak disadari yaitu di luar kesadaran dan sangat diwarnai oleh emosi. sepanjang siklus kehidupan manusia. 8 Tahap Perkembangan dalam siklus kehidupan. Masing-masing tahap terdiri dari tugas perkembangan yang khas,
Berikut merupakan tahapan dari teori psikososial :
1. Kepercayaan dan ketidakpercayaan (trust >< mistrust)
2. Otonomi dengan rasa malu dan keragu raguan (autonomy>< shame doubt)
3. Prakarsa dan rasa bersalah (initiative >< guild)
4. Tekun dan rasa rendah diri (industry >< inferiority)
5. Identitas dan kebingungan identitas (identity >< identity confusion)
6. Keintiman dan keterkucilan (intimacy >< isolation) dewasa
7. Bangkit dan mandeg (generativity >< stagnation)
8. Integritas dan kekecewaan (integrity >< despair)
*Perspektif Pembelajaran
Teori belajar Skinner didasarkan atas gagasan bahwa belajar adalah fungsi perubahan perilaku individu secara jelas. Perubahan perilaku tersebut diperoleh sebagai hasil respon individu terhadap kejadian (stimulus) dari lingkungan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan di antaranya kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) dll. Teori belajar sosial dikenalkan oleh Albert Bandura, menekankan pada komponen kognitif dari pikiran, pemahaman dan evaluasi. Menurut Bandura, Teori belajar sosial sering disebut sebagai jembatan antara teori behavioristik dan kognitivistik karena meliputi perhatian, memori, dan motivasi.
*Perpektif Kognitif
Teori perkembangan kognitif Jean Piaget atau teori Piaget menunjukkan bahwa kecerdasan berubah seiring dengan pertumbuhan anak. Perkembangan kognitif seorang anak bukan hanya tentang memperoleh pengetahuan, anak juga harus mengembangkan atau membangun mental. Jean Piaget yang juga ahli Biologi menghubungkan tahapan perkembangan kematangan fisik dengan tahapan perkembangan kognitif. Tahapan- tahapan tersebut adalah tahap sensory motorik (0–2 tahun), pra- operasional (2–7 tahun), operasional konkret (7–11 tahun) dan operasional formal (11–15 tahun). Dan Vygotsky menekankan kalau perkembangan sosial manusia tidak bisa dipisahkan dari kegiatan sosial dan budaya. Dia berkata, perkembangan kognitif, psikomotorik, mental, dan afektik pada seorang anak sangat dipengaruhi oleh sosial budaya yang dia temukan di masyarakat.
*Perspektif Kontekstual
Teori ekologi perkembangan anak diperkenalkan oleh Uri Bronfenbrenner, seseorang ahli psikologi dari Cornell University Amerika Serikat. memandang bahwa perkembangan manusia dipengaruhi oleh konteks lingkungan. Hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungan yang akan membentuk tingkah laku individu tersebut. Konteks sosial di mana anak tinggal dan orang-orang yang mempengaruhi perkembangan anak. Manusia berkembang di pengaruhi oleh lingkungan.
*Perpekstif Evolusionari/Sosio biologik
Teori attachment Teori keterikatan dipopulerkan oleh seorang ahli psikoanalisis Inggris bernama John Bowlby pada tahun 1950an. Sebelum teori keterikatan tersebut mengemuka, bidang psikologi perkembangan sangat fokus pada dorongan interior masing-masing individu, bukan pada hubungan antar individu. Teori yang dikemukakan Bowlby itu dipengaruhi oleh studi perilaku hewan primata yang diketahuinya membutuhkan pemberi perhatian utama mereka untuk dapat bertahan hidup, bukan dalam artian untuk menerima makanan sebagaimana yang dipercayai oleh ahli perilaku/behaviorist, melainkan agar merasa dekat dengan sosok pelindung mereka. Menurut Bowlby, yang disebut dengan perilaku keterikatan (“attachment behaviors”) ialah pelayanan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut dan perasaan terlindungi yang menyertainya yang berkembang untuk mendatangkan respon dari sosok pemberi perhatian, berupa menangis, mengikuti, tersenyum, menyusui, menempel, dll. Dengan kata lain, anak atau bayi berkembang mengirimkan sinyal kepada pemberi perhatian mereka ketika mendapat serangan (takut, sakit, terluka, dll.) yang membutuhkan respon agar menjaga mereka tetap aman dari bahaya. Di dalam pusat sistem keterikatan terjadi semacam panggilan primitif dan respon yang menjaga spesies dapat tetap hidup.
*Perpektif moral
Teori kohlberg Teori perkembangan moral kohlberg yang dikemukakan oleh Psikolog Kohlberg menunjukan bahwa perbuatan moral bukan hasil sosialisasi atau pelajaran yang diperoleh dari kebiasaan dan hal hal lain yang berhubungan dengan norma kebudayaan (Sunarto,2013:176). Keenam tahapan perkembangan moral dari Kolhlberg dikelompokkan ke dalam tiga tingkatan: pra-konvensional, konvensional, dan pasca-konvensional. Mengikuti persyaratan yang dikemukakan Piaget untuk suatu Teori perkembangan kognitif, adalah sangat jarang terjadi kemunduran dalam tahapan-tahapan ini. Walaupun demikian, tidak ada suatu fungsi yang berada dalam tahapan tertinggi sepanjang waktu. Juga tidak dimungkinkan untuk melompati suatu tahapan; setiap tahap memiliki perspektif yang baru dan diperlukan, dan lebih komprehensif, beragam, dan terintegrasi dibanding tahap sebelumnya.
Tingkat 1 (Pra-Konvensional)
1. Orientasi kepatuhan dan hukuman
2. Orientasi minat pribadi ( Apa untungnya buat saya?)
Tingkat 2 (Konvensional)
3. Orientasi keserasian interpersonal dan konformitas ( Sikap anak baik)
4. Orientasi otoritas dan pemeliharaan aturan sosial ( Moralitas hukum dan aturan)
Tingkat 3 (Pasca-Konvensional)
5. Orientasi kontrak sosial
6. Prinsip etika universal (Principled conscience)
In reply to Ari Sofia

Re: Perspektif teori perkembangan menurut berbagai ahli

by Ester Noviasari Sinaga -
1. Perspektif Biologis – Temperamen
Perspektif Biologis, berfokus pada cara berbagai peristiwa yang berlangsung dalam tubuh mempengaruhi perilaku, perasaan, dan pikiran seseorang.


2. Perspektif Psikoanalisis
Pandangan bahwa perkembangan
dibentuk oleh kekuatan bawah sadar
yang memotivasi perilaku manusia.
- Teori paikoseksual dari Freud:
Freud melihat kepribadian seperti
suatu gunung es; kebanyakan
kepribadian terdapat dibawah
tingkat kesadaran manusia. Tetapi Freud menyadari masalah pasien-pasiennya adalah akibat dari pengalaman-pengalaman hidup
sebelumnya.
Manusia melalui 5 tahap
perkembangan psikoseksual, Setiap tahap perkembangan
tersebut individu mengalami
kenikmatan pada satu bagian tubuh
lebih daripada bagian tubuh yg lain.
- persepektif psikososial dari Erikson :
Erikson meyakini bahwa setiap tahap dalam perkembangan psikososial adalah penting, ia memberi penekanan khusus pada perkembangan identitas ego. Perasaan terhadap identitas pribadi terbentuk melalui pengalaman dan interaksi dengan orang lain dan membantu sebagai tuntunan tindakan, keyakinan dan perilaku sepanjang usia.

3.Perspektif Pembelajaran Teori Skinner, Watson dan Bandura
- Konsep-konsep yang dikemukanan Skinner tentang belajar lebih mengungguli konsep para tokoh sebelumnya. Ia mampu menjelaskan konsep belajar secara sederhana, tetapi lebih komprehensif.
- Watson mendefinisikan belajar sebagai proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus dapat diamati (observable) dan dapat diukur.



4. Perspektif Kognitif - Teori Piaget and Vigotsky
Teori Piaget mengemukakan bahwa seseorang dapat belajar secara mandiri dengan melihat orang-orang di sekelilingnya. Sedangkan, Vygotsky berpendapat bahwa seseorang harus ditunjang dengan interaksi sosial agar dapat berkembang. Piaget menyatakan bahwa kemampuan kognitif seseorang berkembang sesuai dengan usia.

5. Perspektif Kontekstual - Teori ekologi Bronfrenbrenner
Teori ekologi perkembangan anak diperkenalkan oleh Uri Bronfenbrenner, seseorang ahli psikologi dari Cornell University Amerika Serikat. memandang bahwa perkembangan manusia dipengaruhi oleh konteks lingkungan. Hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungan yang akan membentuk tingkah laku individu tersebut.

6. Perspektif Evolusionari/ Sosio-biologik -Teori attachment dari Bowlby dan Ainsworth
attachment adalah adanya suatu relasi atau hubungan antara figur sosial tertentu dengan suatu fenomena tertentu yang dianggap mencerminkan karakteristik relasi yang unik. Jadi anak mengalami perkembangan jika ia terlibat dengan kejadiaan dilingkungan nya, seperti contohnya jika ditempat anak itu banyak ada nya periwistiwa tawuran maka anak berkemungkinan untuk berbuat hal yang sama dan meniru tingkah laku tersebut.


7. Perspektif Moral – Teori Kohlberg
Teori moral adalah sikap dan perilaku individu yang didasari oleh nilai nilai hukum yang berada di lingkungan tempat dia hidup. Jadi individu dapat dikatakan dapat memiliki teori moral adalah ketika individu sudah hidup dengan mentaati hukum hukum yang berlaku di tempat dia hidup.
In reply to Ari Sofia

Re: Perspektif teori perkembangan menurut berbagai ahli

by Agustina Cahyaningsih -
A. Perspektif Biologis – Temperamen , berfokus pada cara berbagai peristiwa yang berlangsung dalam tubuh mempengaruhi perilaku, perasaan,dan pikiran anak.
B. Perspektif Psikoanalisis - Teori psikoseksual dari Freud, menurut Freud dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil anak, perkembangan anak terjadi dalam serangkaian tahap yang berfokus pada area kesenangan tubuh yang berbeda. Selama setiap tahap, anak menghadapi konflik yang memainkan peran penting dalam perkembangannya. Pengalaman awal memainkan peran terbesar dalam membentuk perkembangan. Menurut Freud, kepribadian sebagian besar ditetapkan pada usia 5 tahun. Lalu menurut Erikson menggambarkan pertumbuhan dan perubahan sepanjang hidup, dengan fokus pada interaksi sosial dan konflik yang muncul selama berbagai tahap perkembangan, Erikson menggambarkan pertumbuhan dan perubahan sepanjang hidup, dengan fokus pada interaksi sosial dan konflik yang muncul selama berbagai tahap perkembangan, bahwa interaksi sosial dan pengalaman memainkan peran yang menentukan.
C. Teori vigotsky
Menurut Vygotsky, kognitif anak-anak tumbuh tidak hanya melalui tindakan terhadap objek, melainkan juga oleh interaksi dengan orang dewasa dan teman sebayanya. Bantuan dan petunjuk dari guru dapat membantu anak meningkatkan keterampilan dan memperoleh pengetahuan. Sedangkan teman sebaya yang menguasai suatu keahlian dapat dipelajari anak-anak lain melalui model atau bimbingan secara lisan. Artinya, anak-anak dapat membangun pengetahuannya dari belajar melalui orang dewasa. Prinsip dasar dari teori Vygotsky adalah bahwa anak melakukan proses ko-konstruksi membangun berbagai pengetahuannya tidak dapat dipisahkan dari konteks sosial dimana anak tersebut berada. Pengetahuan juga berasal dari lingkungan budaya.
D. Teori psikososial dari Erikson  Perspektif Pembelajaran Teori Skinner, Teori psikososial datang dari Erik Erikson dan hingga kini termasuk yang paling populer. Dalam teorinya, terdapat 8 tahapan perkembangan psikososial seseorang yang fokus pada interaksi sosial dan konflik.
Jika teori Freud fokus pada aspek seksual, menurut Erikson justru interaksi sosial dan pengalaman yang menjadi penentu. Kedelapan tahapan perkembangan anak ini menjelaskan proses sejak bayi hingga meninggal dunia. Konflik yang dihadapi pada tiap tahapannya akan berpengaruh pada karakternya saat dewasa. Setiap krisis bisa menjadi titik balik perubahan sikap seseorang, atau biasa disebut dengan troubled inner child.
E. Teori ekologi Bronfrenbrenner  Perspektif Evolusionari/ Sosio-biologik - Teori Ekologis (Bronfenbrenner): dipengaruhi oleh lingkungan sosial dimana lingkungan tempat anak tinggal mempengaruhi perkembangan anak, yang merancang dari interaksi interpersonal sampai ke pengaruh kultur yang lebih luas. Sistem lingkungan yang mempengaruhi yaitu mikrosistem, mesosistem, ekosistem, makrosistem, kronosistem
In reply to Ari Sofia

Re: Perspektif teori perkembangan menurut berbagai ahli

by Asyifa Azahra -
1. Teori Psikoanalisis – Freud. Frued berpendapat kepribadian manusia memiliki tiga struktur: id, ego, dan superego. Id merupakan struktur kepri badian yang terdiri dari naluri (instinct), yang merupakan gu dang struktur psikis individu. Id tidak sadar secara total dan id tidak memiliki kontak dengan realita. Ketika anak mengha dapi tuntutan dan hambatan realitas, suatu struktur kepriba dian baru muncul yaitu ego.
2. Teori Psikososial – Erikson. Erikson berpendapat bahwa sepanjang sejarah hidup manusia, setiap orang mengalami tahapan perkembangan dari bayi sampai dengan usia lanjut. Perkembangan sepanjang hayat tersebut diperhadapkan dengan delapan tahapan yang masing-masing mempunyai nilai kekuatan yang membentuk karakter positif atau sebaliknya, berkembang sisi kelemahan sehingga karakter negatif yang mendominasi pertumbuhan seseorang.
3. Teori Kognitif – Piaget. Teori perkembangan kognitif piaget adalah salah satu teori yang menjelaskan bagaimana anak beradaptasi dengan dan menginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian disekitarnya. Bagaimana anak mempelajari ciri-ciri dan fungsi dari objek-objek, seperti mainan, perabot, dan makanan, serta objek-objek social seperti diri, orang tua dan teman. Piaget (1964) berpendapat, karena manusia secara genetik sama dan mempunyai pengalaman yang hampir sama, mereka dapat diharapkan untuk sungguh-sungguh memperlihatkan keseragaman dalam perkembangan kognitif mereka.
4. Teori Ekologi – Bronfenbrenner. Teori ekologi dikembangkan oleh Urie Bronfenbrenner (1917) yang fokus utamanya adalah pada konteks sosial di mana anak tinggal dan orang-orang yang memengaruhi perkembangan anak. lima sistem lingkungan teori ekologi Bronfenbrenner terdiri dari lima sistem lingkungan yang merentang dari interaksi interpersonal sampai ke pengaruh kultur yang lebih luas. Bronferbrenner (1995, 2000); Bronfenbrenner & Morris, makrosistem, dan kronosistem. Mikrosistem adalah setting dimana individu menghabiskan banyak waktu. Beberapa konteks dalam sistem ini antara lain adalah keluarga, teman sebaya, sekolah, dan tetangga.
5. Teori Moral – Kohlberg. Pendidikan moral harus mengacu pada perkembangan penalaran moral peserta didik, karena seiring dengan perkembangan anak mereka menjadi kurang bergantung pada hadiah (reward) dan hukuman (punishment) dalam pemberian penguatan (reinforcement), dan lebih bergantung pada satu rasa pribadi tentang benar dan salah.
6. Teori Attachment – Bowlby. Bowlby (Hetherington dan Parke, 1999) dipengaruhi oleh teori evolusi dalam observasinya pada perilaku hewan. Menurut teori Etologi (Berndt, 1992) tingkah laku lekat pada anak manusia diprogram secara evolusioner dan instinktif. Sebetulnya tingkah laku lekat tidak hanya ditujukan pada anak namun juga pada ibu. Ibu dan anak secara biologis dipersiapkan untuk saling merespon perilaku. Bowlby (Hetherington dan Parke,1999) percaya bahwa perilaku awal sudah diprogam secara biologis.
7. Teori Attachment – Ainsworth. Menurut Ainsworth (dalam Belsky, 1988) hubungan kelekatan berkembang melalui pengalaman bayi dengan pengasuh ditahun-tahun awal kehidupannya. Intinya adalah kepekaan ibu dalam memberikan respon atas sinyal yang diberikan bayi, sesegera mungkin atau menunda, respon yang diberikan tepat atau tidak. Kelekatan adalah suatu hubungan emosional atau hubungan yang bersifat afektif antara satu individu dengan individu lainnya yang mempunyai arti khusus, Hubungan yang dibina akan bertahan cukup lama dan memberikan rasa aman walaupun figur lekat tidak tampak dalam pandangan anak. Sebagian besar anak telah membentuk kelekatan dengan pengasuh utama (primary care giver) pada usia sekitar delapan bulan dengan proporsi 50% pada ibu, 33% pada ayah dan sisanya pada orang lain (Sutcliffe,2002).
In reply to Ari Sofia

Re: Perspektif teori perkembangan menurut berbagai ahli

by evit dwi pangastuti -

Teori Perkembangan Psikoseksual Freud

Teori psikoanalitik berawal dari karya  Sigmund Freud . Melalui pekerjaan klinisnya dengan pasien yang menderita penyakit mental, Freud percaya bahwa pengalaman masa kecil dan   keinginan tak sadar memengaruhi perilaku.Menurut Freud, konflik yang terjadi selama masing-masing tahapan ini dapat memiliki pengaruh seumur hidup pada kepribadian dan perilaku. Freud mengajukan salah satu teori besar perkembangan anak yang paling terkenal.Menurut teori psikoseksual Freud, perkembangan anak terjadi dalam serangkaian tahap yang berfokus pada area kesenangan tubuh yang berbeda. Selama setiap tahap, anak menghadapi konflik yang memainkan peran penting dalam perkembangannya.Teorinya menyarankan bahwa energi libido difokuskan pada zona sensitif seksual yang berbeda pada tahap tertentu. Kegagalan untuk maju melalui suatu tahap dapat mengakibatkan fiksasi pada saat itu dalam perkembangan, yang diyakini Freud dapat mempengaruhi perilaku orang dewasa.

Teori perkembangan psikososial

Teori psikoanalitik adalah kekuatan yang sangat berpengaruh selama paruh pertama abad kedua puluh. Mereka yang terinspirasi dan dipengaruhi oleh Freud kemudian mengembangkan ide-ide Freud dan mengembangkan teori mereka sendiri. Di antara para neo-Freudian ini, gagasan Erik Erikson mungkin yang paling terkenal.Teori perkembangan psikososial delapan tahap Erikson menggambarkan pertumbuhan dan perubahan sepanjang hidup, dengan fokus pada interaksi sosial dan konflik yang muncul selama berbagai tahap perkembangan.Meskipun teori perkembangan psikososial Erikson memiliki beberapa kesamaan dengan teori  Freud, teori ini sangat berbeda dalam banyak hal. Alih-alih berfokus pada minat seksual sebagai kekuatan pendorong dalam perkembangan, Erikson percaya bahwa interaksi sosial dan pengalaman memainkan peran yang menentukan.

Teori perkembangan anak prilaku

Menurut perspektif perilaku, semua perilaku manusia dapat digambarkan dalam kaitannya dengan pengaruh lingkungan. Beberapa behavioris, seperti  John B. Watson  dan  BF Skinner , bersikeras bahwa pembelajaran terjadi murni melalui proses asosiasi dan penguatan.Teori perilaku perkembangan anak berfokus pada bagaimana interaksi lingkungan mempengaruhi perilaku dan didasarkan pada teori-teori ahli teori seperti John B. Watson, Ivan Pavlov, dan BF Skinner. Teori-teori ini hanya membahas perilaku yang dapat diamati. Teori ini sangat berbeda dari teori perkembangan anak lainnya karena tidak mempertimbangkan pemikiran atau perasaan internal. Sebaliknya, ini hanya berfokus pada bagaimana pengalaman membentuk siapa kita.Dua jenis pembelajaran penting yang muncul dari pendekatan pengembangan ini adalah  pengkondisian klasik  dan  pengkondisian operan . Pengondisian klasik melibatkan pembelajaran dengan memasangkan rangsangan yang terjadi secara alami dengan rangsangan netral sebelumnya. Pengkondisian operator menggunakan penguatan dan hukuman untuk mengubah perilaku.

Teori perkembangan kognitif piaget

Piaget kemudian mengajukan teori perkembangan kognitif untuk menjelaskan langkah-langkah dan urutan perkembangan intelektual anak.

  • Tahap Sensorimotor:  Periode waktu antara kelahiran dan usia dua tahun di mana pengetahuan bayi tentang dunia terbatas pada persepsi sensorik dan aktivitas motoriknya. Perilaku terbatas pada respons motorik sederhana yang disebabkan oleh rangsangan sensorik.
  • Tahap Pra-Operasional:  Periode antara usia 2 dan 6 tahun di mana seorang anak belajar menggunakan bahasa. Pada tahap ini, anak-anak belum memahami logika konkret, tidak dapat memanipulasi informasi secara mental dan tidak mampu mengambil sudut pandang orang lain.
  • Tahap Operasional Beton:  Sebuah periode antara usia 7 dan 11 tahun di mana anak-anak memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang operasi mental. Anak-anak mulai berpikir logis tentang peristiwa konkret tetapi mengalami kesulitan memahami konsep abstrak atau hipotetis.
  • Tahap Operasional Formal:  Periode antara usia 12 hingga dewasa ketika orang mengembangkan kemampuan untuk berpikir tentang konsep abstrak. Keterampilan seperti pemikiran logis, penalaran deduktif, dan perencanaan sistematis juga muncul selama tahap ini

Teori perkembangan bowlby

Teori keterikatan Bowlby menyarankan bahwa anak-anak dilahirkan dengan kebutuhan bawaan untuk membentuk keterikatan. Kemelekatan seperti itu membantu kelangsungan hidup dengan memastikan bahwa anak tersebut menerima pengasuhan dan perlindungan. Tidak hanya itu, keterikatan ini dicirikan oleh pola perilaku dan motivasi yang jelas

Teori belajar sosial bandura

Teori pembelajaran sosial didasarkan pada karya psikolog  Albert Bandura . Bandura percaya bahwa proses pengkondisian dan penguatan tidak cukup menjelaskan semua pembelajaran manusia dan memperoleh informasi baru. .Sebagai contoh, bagaimana proses pengkondisian menjelaskan perilaku yang dipelajari yang belum diperkuat melalui pengkondisian klasik atau pengkondisian operan. Menurut teori pembelajaran sosial, perilaku juga dapat dipelajari melalui observasi dan pemodelan.Dengan mengamati tindakan orang lain, termasuk orang tua dan teman sebaya, anak mengembangkan keterampilan baru


In reply to Ari Sofia

Re: Perspektif teori perkembangan menurut berbagai ahli

by Desi Hariyani -

1. Perspektif Biologis – Temperamen , berfokus pada cara berbagai peristiwa yang berlangsung dalam tubuh mempengaruhi perilaku, perasaan,dan pikiran anak.

2. Teori psikososial dari Erikson  Perspektif Pembelajaran Teori Skinner, Teori psikososial datang dari Erik Erikson dan hingga kini termasuk yang paling populer. Dalam teorinya, terdapat 8 tahapan perkembangan psikososial seseorang yang fokus pada interaksi sosial dan konflik.

Jika teori Freud fokus pada aspek seksual, menurut Erikson justru interaksi sosial dan pengalaman yang menjadi penentu. Kedelapan tahapan perkembangan anak ini menjelaskan proses sejak bayi hingga meninggal dunia. Konflik yang dihadapi pada tiap tahapannya akan berpengaruh pada karakternya saat dewasa. Setiap krisis bisa menjadi titik balik perubahan sikap seseorang, atau biasa disebut dengan troubled inner child.

3. Watson dan Bandura  Perspektif Kognitif -

Teori belajar sosial yang dikembangkan oleh Albert Bandura menyatakan bahwa lingkungan adalah faktor penting yang mempe ngaruhi perilaku, tetapi proses-proses kognitif tidak kalah pentingnya. Teori belajar sosial manusia memiliki kemampuan untuk mengendalikan perilakunya sendiri.

4. Teori Piaget and Vigotsky  Perspektif Kontekstual - Menurut Teori Kognitif (Piaget) yang berkaitan dengan perkembangan yaitu anak menyesuaikan diri dengan informasi baru, menyesuaikan dengan lingkungan. Saat anak bisa belajar dengan cara mengamati orang lain saat melakukan sesuatu dengan cara menyesuaikan untuk mengubah pemahamannya.

5. Teori attachment dari Bowlby dan Ainsworth 

Menurut Bowlby (dalam Santrock 2002) attachment adalah adanya suatu relasi atau hubungan antara figur sosial tertentu dengan suatu fenomena tertentu yang dianggap mencerminkan karakteristik relasi yang unik. Jadi anak mengalami perkembangan jika ia memiliki hubungan dengan lingkungan dimana tempat anak itu berada.

6. Perspektif Moral – Teori Kohlberg

Teori moral adalah sikap dan perilaku individu yang didasari oleh nilai nilai hukum yang berada di lingkungan tempat dia hidup. Jadi individu dapat dikatakan dapat memiliki teori moral adalah ketika individu sudah hidup dengan mentaati hukum hukum yang berlaku di tempat dia hidup.

In reply to Desi Hariyani

Re: Perspektif teori perkembangan menurut berbagai ahli

by Desi Hariyani -
1. Psikososial oleh Erik Erikson
Pandangan bahwa perkembangan dibentuk oleh kekuatan bawah sadar yang memotivasi perilaku manusia. Perkembangan pada dasarnya tidak disadari yaitu diluar kesadaran dan sangat diwarnai oleh emosi. Pengalaman-pengalaman sebelumnya dengan orangtua secara ekstensif membentuk perkembangan.
Teori psikososial dari Erik Erikson meliputi delapan tahap yang saling berurutan sepanjang hidup. Hasil dari tiap tahap tergantung dari hasil tahapan sebelumnya, dan resolusi yang sukses dari tiap krisis ego adalah penting bagi individu untuk dapat tumbuh secara optimal. Ego harus mengembangkan kesanggupan yang berbeda untuk mengatasi tiap tuntutan penyesuaian dari masyarakat. Berikut adalah delapan tahapan perkembangan psikososial menurut Erik Erikson :
1. Tahap I : Trust versus Mistrust (0-1 tahun)
2. Tahap II: Autonomy versus Shame and Doubt (l-3 tahun)
3. Tahap III : Initiative versus Guilt (3-6 tahun)
4. Tahap IV: Industry versus Inferiority (6-12 tahun)
5. Tahap V : Identity versus Role Confusion (12-18 tahun)
6. Tahap VI : Intimacy versus Isolation (masa dewasa muda)
7. Tahap VII : Generativity versus Stagnation (masa dewasa menengah)
8. Tahap VIII : Ego Integrity versus Despair (masa dewasa akhir)

2. Teori Kognitif Piaget
Teori perkembangan kognitif Piaget adalah salah satu teori yang menjelasakan bagaimana beradaptasi dengan dan menginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian sekitarnya. Bagaimana anak mempelajari ciri-ciri dan fungsi dari objek-objek seperti mainan, perabot, dan makanan serta objek-objek sosial seperti diri, orangtua dan teman. Bagaimana cara anak mengelompokan objek-objek untuk mengetahui persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaannya, untuk memahami penyebab terjadinya perubahan dalam objek-objek dan perisiwa-peristiwa dan untuk membentuk perkiraan tentang objek dan peristiwa tersebut. Piaget memandang bahwa anak memainkan peran aktif dalam menyusun pengetahuannya mengenai realitas. Anak tidak pasif menerima informasi. perkembangan kognitif Jean Piaget atau teori Piaget menunjukkan bahwa kecerdasan berubah seiring dengan pertumbuhan anak. Perkembangan kognitif seorang anak bukan hanya tentang memperoleh pengetahuan, anak juga harus mengembangkan atau membangun mental. Menurut piaget ada 4 tahap perkembangan kognitif:
1. Tahap Sensorimotor (Usia 18 - 24 bulan)
2. Tahap Praoperasional (Usia 2 - 7 Tahun)
3. Tahap Operasional Konkret (Usia 7 - 11 Tahun
4. Tahap Operasional Formal (Usia 12 tahun ke atas

3. Teori vigotsky
Menurut Vygotsky, kognitif anak-anak tumbuh tidak hanya melalui tindakan terhadap objek, melainkan juga oleh interaksi dengan orang dewasa dan teman sebayanya. Bantuan dan petunjuk dari guru dapat membantu anak meningkatkan keterampilan dan memperoleh pengetahuan. Sedangkan teman sebaya yang menguasai suatu keahlian dapat dipelajari anak-anak lain melalui model atau bimbingan secara lisan. Artinya, anak-anak dapat membangun pengetahuannya dari belajar melalui orang dewasa. Prinsip dasar dari teori Vygotsky adalah bahwa anak melakukan proses ko-konstruksi membangun berbagai pengetahuannya tidak dapat dipisahkan dari konteks sosial dimana anak tersebut berada. Pengetahuan juga berasal dari lingkungan budaya. Vygotsky mengatakan bahwa jalan pikiran seseorang terus dimengerti dari latar sosial budaya dan sejarahnya yaitu pada asal-usul tindakan dasarnya dan dari interaksi sosial yang dilatari sejarah hidupnya.
Tahapan- Tahapan Perkembangan menurut Lev Vygotsky:
1. Zona Perkembangan Proksimal (Zone of Proximal Development / ZPD)
2. Scaffolding
3. Bahasa dan Pikiran
4. Strategi-Strategi Pengajaran
Teori Vygotsky adalah pendekatan konstruktivis sosial yang menekankan pada konteks sosial dalam pembelajaran dan konstruksi pengetahuan melalui interaksi sosial. Bagi Vygotsky poin akhir perkembangan kognitif adalah keahlian yang dianggap paling penting dalam budaya.
In reply to Ari Sofia

Re: Perspektif teori perkembangan menurut berbagai ahli

by Mukhlisatun Husniyah -
- Teori perkembangan kognitif sosiokultural, berhubungan dengan perkembangan anak karena kemampuan kognitif dimediasi dng kata,
bahasa & bentuk diskursus, yg berfungsi sebag alat psikologis untu membantu & mentransformasi aktivitas mental.

- Pada teori kognitif Jean piaget dinyatakan terdapat 4 tahapan perkembangan kognitif pada anak.

- Sedangkan pada teori ekologis menyatakan bahwa konteks sosial di mana anak tinggal dan orang-orang yang mempengaruhi perkembangan anak. Manusia berkembang di pengaruhi oleh lingkungan.

- Teori-teori Psikoanalitis memiliki pandangan bahwa perkembangan dibentuk oleh kekuatan bawah sadar
yang memotivasi perilaku manusia.

- Dan pada moral development berkaitan dengan aturan dan konvensi tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam interaksinya dengan orang lain. Bentuk moral development yaitu pemikiran (penalaran), tindakan (perilaku), dan perasaan (merasakan).
In reply to Ari Sofia

Re: Perspektif teori perkembangan menurut berbagai ahli

by Hasna Rizqiani Azizah -

Freud percaya bahwa pengalaman masa kecil dan   keinginan tak sadar memengaruhi perilaku. Menurut Freud, konflik yang terjadi selama masing-masing tahapan ini dapat memiliki pengaruh seumur hidup pada kepribadian dan perilaku. Freud mengajukan salah satu teori besar perkembangan anak yang paling terkenal.

Menurut teori psikoseksual Freud, perkembangan anak terjadi dalam serangkaian tahap yang berfokus pada area kesenangan tubuh yang berbeda. Selama setiap tahap, anak menghadapi konflik yang memainkan peran penting dalam perkembangannya.

Teorinya menyarankan bahwa energi libido difokuskan pada zona sensitif seksual yang berbeda pada tahap tertentu. Kegagalan untuk maju melalui suatu tahap dapat mengakibatkan fiksasi pada saat itu dalam perkembangan, yang diyakini Freud dapat mempengaruhi perilaku orang dewasa. Jadi apa yang terjadi saat anak-anak menyelesaikan setiap tahap? Dan apa yang mungkin terjadi jika seorang anak melakukannya dengan buruk selama titik tertentu dalam perkembangannya? Berhasil menyelesaikan setiap tahap mengarah pada pengembangan kepribadian dewasa yang sehat.

Kegagalan untuk menyelesaikan konflik pada tahap tertentu dapat mengakibatkan fiksasi yang kemudian dapat mempengaruhi perilaku orang dewasa.

Sementara beberapa teori perkembangan anak lainnya menunjukkan bahwa kepribadian terus berubah dan tumbuh sepanjang hidup, Freud percaya bahwa pengalaman awallah yang memainkan peran terbesar dalam membentuk perkembangan. Menurut Freud, kepribadian sebagian besar ditetapkan pada usia lima tahun.Tahapan Perkembangan Psikoseksual Freud

Teori Perkembangan Psikososial Erikson

Teori psikoanalitik adalah kekuatan yang sangat berpengaruh selama paruh pertama abad kedua puluh. Mereka yang terinspirasi dan dipengaruhi oleh Freud kemudian mengembangkan ide-ide Freud dan mengembangkan teori mereka sendiri. Di antara para neo-Freudian ini, gagasan Erik Erikson mungkin yang paling terkenal.


Teori perkembangan psikososial delapan tahap Erikson menggambarkan pertumbuhan dan perubahan sepanjang hidup, dengan fokus pada interaksi sosial dan konflik yang muncul selama berbagai tahap perkembangan.

Meskipun teori perkembangan psikososial Erikson memiliki beberapa kesamaan dengan teori  Freud, teori ini sangat berbeda dalam banyak hal. Alih-alih berfokus pada minat seksual sebagai kekuatan pendorong dalam perkembangan, Erikson percaya bahwa interaksi sosial dan pengalaman memainkan peran yang menentukan.

Teori delapan tahap perkembangan manusia menggambarkan proses ini dari bayi sampai kematian. Dalam setiap tahap, orang dihadapkan pada konflik pembangunan yang berdampak pada fungsi dan pertumbuhan selanjutnya.

Tidak seperti banyak teori perkembangan lainnya, teori psikososial Erik Erikson berfokus pada perkembangan di sepanjang umur. 

Berhasil mengelola tantangan di setiap tahap mengarah pada munculnya kebajikan psikologis seumur hidup.Tahapan Perkembangan Psikososial Erikson

Teori Perkembangan Anak Perilaku

Selama paruh pertama abad ke-20, aliran pemikiran baru yang dikenal sebagai behaviorisme naik menjadi kekuatan dominan dalam psikologi. Behavioris percaya bahwa psikologi hanya perlu fokus pada perilaku yang dapat diamati dan diukur untuk menjadi disiplin yang lebih ilmiah.

Menurut perspektif perilaku, semua perilaku manusia dapat digambarkan dalam kaitannya dengan pengaruh lingkungan. Beberapa behavioris, seperti  John B. Watson  dan  BF Skinner , bersikeras bahwa pembelajaran terjadi murni melalui proses asosiasi dan penguatan.

Teori perilaku perkembangan anak berfokus pada bagaimana interaksi lingkungan mempengaruhi perilaku dan didasarkan pada teori-teori ahli teori seperti John B. Watson, Ivan Pavlov, dan BF Skinner. Teori-teori ini hanya membahas perilaku yang dapat diamati. Teori ini sangat berbeda dari teori perkembangan anak lainnya karena tidak mempertimbangkan pemikiran atau perasaan internal. Sebaliknya, ini hanya berfokus pada bagaimana pengalaman membentuk siapa kita.

Dua jenis pembelajaran penting yang muncul dari pendekatan pengembangan ini adalah  pengkondisian klasik  dan  pengkondisian operan . Pengondisian klasik melibatkan pembelajaran dengan memasangkan rangsangan yang terjadi secara alami dengan rangsangan netral sebelumnya. Pengkondisian operator menggunakan penguatan dan hukuman untuk mengubah perilaku.

Teori Perkembangan Kognitif Piaget

Teori kognitif berkaitan dengan perkembangan proses berpikir seseorang. Ini juga melihat bagaimana proses pemikiran ini mempengaruhi cara kita memahami dan berinteraksi dengan dunia. 

Ahli teori  Jean Piaget  mengajukan salah satu teori perkembangan kognitif yang paling berpengaruh.

Piaget mengajukan sebuah gagasan yang tampaknya sudah jelas sekarang, tetapi membantu merevolusi cara kita berpikir tentang perkembangan anak:  Anak-anak berpikir secara berbeda dari orang dewasa .

Teori kognitifnya berusaha mendeskripsikan dan menjelaskan perkembangan proses berpikir dan keadaan mental. Ini juga melihat bagaimana proses pemikiran ini mempengaruhi cara kita memahami dan berinteraksi dengan dunia.

Piaget kemudian mengajukan teori perkembangan kognitif untuk menjelaskan langkah-langkah dan urutan perkembangan intelektual anak.

Tahap Sensorimotor:  Periode waktu antara kelahiran dan usia dua tahun di mana pengetahuan bayi tentang dunia terbatas pada persepsi sensorik dan aktivitas motoriknya. Perilaku terbatas pada respons motorik sederhana yang disebabkan oleh rangsangan sensorik.

Tahap Pra-Operasional:  Periode antara usia 2 dan 6 tahun di mana seorang anak belajar menggunakan bahasa. Pada tahap ini, anak-anak belum memahami logika konkret, tidak dapat memanipulasi informasi secara mental dan tidak mampu mengambil sudut pandang orang lain.

Tahap Operasional Beton:  Sebuah periode antara usia 7 dan 11 tahun di mana anak-anak memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang operasi mental. Anak-anak mulai berpikir logis tentang peristiwa konkret tetapi mengalami kesulitan memahami konsep abstrak atau hipotetis.

Tahap Operasional Formal:  Periode antara usia 12 hingga dewasa ketika orang mengembangkan kemampuan untuk berpikir tentang konsep abstrak. Keterampilan seperti pemikiran logis, penalaran deduktif, dan perencanaan sistematis juga muncul selama tahap ini.

Teori Lampiran Bowlby

Ada banyak penelitian tentang perkembangan sosial anak. John Bowbly  mengajukan salah satu teori paling awal tentang perkembangan sosial. Bowlby percaya bahwa hubungan awal dengan pengasuh memainkan peran utama dalam perkembangan anak dan terus memengaruhi hubungan sosial sepanjang hidup.

Teori keterikatan Bowlby menyarankan bahwa anak-anak dilahirkan dengan kebutuhan bawaan untuk membentuk keterikatan. Kemelekatan seperti itu membantu kelangsungan hidup dengan memastikan bahwa anak tersebut menerima pengasuhan dan perlindungan. Tidak hanya itu, keterikatan ini dicirikan oleh pola perilaku dan motivasi yang jelas.

Dengan kata lain, baik anak-anak maupun pengasuh terlibat dalam perilaku yang dirancang untuk memastikan kedekatan. Anak-anak berusaha untuk tetap dekat dan terhubung dengan pengasuhnya yang pada gilirannya menyediakan tempat berlindung yang aman dan pangkalan yang aman untuk eksplorasi.

Para peneliti juga telah memperluas karya asli Bowlby dan telah menyarankan bahwa ada sejumlah gaya keterikatan yang berbeda . Anak-anak yang menerima dukungan dan pengasuhan yang konsisten lebih cenderung mengembangkan gaya keterikatan yang aman, sementara mereka yang menerima pengasuhan yang kurang dapat diandalkan dapat mengembangkan gaya yang ambivalen, menghindar, atau tidak teratur.

Teori Belajar Sosial Bandura

Teori pembelajaran sosial didasarkan pada karya psikolog  Albert Bandura . Bandura percaya bahwa proses pengkondisian dan penguatan tidak cukup menjelaskan semua pembelajaran manusia.

Sebagai contoh, bagaimana proses pengkondisian menjelaskan perilaku yang dipelajari yang belum diperkuat melalui pengkondisian klasik atau pengkondisian operan. Menurut teori pembelajaran sosial, perilaku juga dapat dipelajari melalui observasi dan pemodelan.

Dengan mengamati tindakan orang lain, termasuk orang tua dan teman sebaya, anak mengembangkan keterampilan baru dan memperoleh informasi baru.

Teori perkembangan anak Bandura mengemukakan bahwa observasi memainkan peran penting dalam pembelajaran, tetapi observasi ini tidak harus dalam bentuk model menonton secara langsung.

Sebaliknya, orang juga dapat belajar dengan mendengarkan instruksi lisan tentang bagaimana melakukan suatu perilaku serta dengan mengamati baik karakter nyata atau fiksi yang menampilkan perilaku dalam buku atau film.

Teori Sosiokultural Vygotsky

Psikolog lain bernama  Lev Vygotsky  mengusulkan teori pembelajaran mani yang kemudian menjadi sangat berpengaruh, terutama di bidang pendidikan. Seperti Piaget, Vygotsky percaya bahwa anak-anak belajar secara aktif dan melalui pengalaman langsung.

Teori sosiokulturalnya juga menyatakan bahwa orang tua, pengasuh, teman sebaya, dan budaya pada umumnya bertanggung jawab untuk mengembangkan fungsi tingkat tinggi. Dalam pandangan Vygotsky, belajar adalah proses sosial yang inheren. Melalui interaksi dengan orang lain, pembelajaran menjadi terintegrasi ke dalam pemahaman individu tentang dunia.

Teori perkembangan anak ini juga memperkenalkan konsep zona perkembangan proksimal, yaitu jarak antara apa yang dapat dilakukan seseorang dengan bantuan dan apa yang dapat mereka lakukan sendiri. Dengan bantuan orang lain yang lebih berpengetahuan, orang dapat secara progresif belajar dan meningkatkan keterampilan dan ruang lingkup pemahaman mereka.

In reply to Ari Sofia

Re: Perspektif teori perkembangan menurut berbagai ahli

by Eka Wahyuning Tyas -
a. Psikososial oleh Erik Erikson
Teori psikososial dari Erik Erikson meliputi delapan tahap yang saling berurutan sepanjang hidup. Hasil dari tiap tahap tergantung dari hasil tahapan sebelumnya, dan resolusi yang sukses dari tiap krisis ego adalah penting bagi individu untuk dapat tumbuh secara optimal. Ego harus mengembangkan kesanggupan yang berbeda untuk mengatasi tiap tuntutan penyesuaian dari masyarakat. Berikut adalah delapan tahapan perkembangan psikososial menurut Erik Erikson :
1. Tahap I : Trust versus Mistrust (0-1 tahun)
2. Tahap II: Autonomy versus Shame and Doubt (l-3 tahun)
3. Tahap III : Initiative versus Guilt (3-6 tahun)
4. Tahap IV: Industry versus Inferiority (6-12 tahun)
5. Tahap V : Identity versus Role Confusion (12-18 tahun)
6. Tahap VI : Intimacy versus Isolation (masa dewasa muda)
7. Tahap VII : Generativity versus Stagnation (masa dewasa menengah)
8. Tahap VIII : Ego Integrity versus Despair (masa dewasa akhir)

Perspektif Psikoanalisis
dalam teori psikoanalisis dijelaskan oleh Freud bahwa perilaku manusia merupakan interaksi antara komponen biologis (id), psikologis (ego) dan sosial (super ego) atau menurut Jalaluddin Rahmat disebut sebagai unsur animal, rasional dan moral

Perspektif teori belajar Piaget
Perkembangan kognitif yang dibentuk oleh
individual melalui pengetahuan berinteraksi
dengan lingkungan terdiri dari atas tiga bentuk pengetahuan fisik, pengetahuan logika-matematik, pengetahuan social. Pembentukan pengetahuan itu tersusun atas tiga fase, yaitu fase eksplorasi, fase pengenalan konsep, dan fase aplikasi konsep.

Perspektif Teori ekologi
diperkenalkan oleh Uri Bronfenbrenner, seseorang ahli psikologi dari Cornell University Amerika Serikat. memandang bahwa perkembangan manusia dipengaruhi oleh konteks lingkungan. Hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungan yang akan membentuk tingkah laku individu tersebut.

Perspektif attachment
Menurut Bowlby (dalam Santrock 2002)
attachment adalah adanya suatu relasi atau hubungan antara figur sosial tertentu dengan suatu fenomena tertentu yang dianggap mencerminkan karakteristik relasi yang unik.

Perspektif Moral
Lawrence Kohlberg , tahapan perkembangan teori moral adalah ukuran dari tinggi rendahnya teori moral individu berdasarkan perkembangan penalaran teori moralnya. Teori perkembangan moral kohlberg yang dikemukakan oleh Psikolog Kohlberg menunjukan bahwa perbuatan moral bukan hasil sosialisasi atau pelajaran yang diperoleh dari kebiasaan dan hal hal lain yang berhubungan dengan norma kebudayaan (Sunarto,2013:176).

Perspektif pembeljaran
Teori belajar Skinner didasarkan atas gagasan bahwa belajar adalah fungsi perubahan perilaku individu secara jelas. Perubahan perilaku tersebut diperoleh sebagai hasil respon individu terhadap kejadian (stimulus) dari lingkungan. Penelitian yang dilakukan Skinner dipengaruhi oleh percobaan Pavlov dan ide-ide John Watson (bapak behaviorisme). Salah satu hasil penelitiannya yang terkenal adalah kotak Skinner (Skinner’s Box). Ketertarikan Skinner terhadap perilaku individu terletak pada stimulus-respon (SR) yang dihasilkan.
In reply to Ari Sofia

Re: Perspektif teori perkembangan menurut berbagai ahli

by meira gerisna 1913054050 -
1. Perspektif biologis—temprament
berfokus pada cara berbagai peristiwa yang berlangsung dalam tubuh mempengaruhi perilaku, perasaan,dan pikiran anak.

2. Perspektif psikoanalisis(Freud)
Pandangan bahwa perkembangan
dibentuk oleh kekuatan bawah sadar
yang memotivasi perilaku manusia.
•Perkembangan pada dasarnya tidak
disadari yaitu diluar kesadaran dan
sangat diwarnai oleh emosi.
•Pengalaman-pengalaman sebelumnya
dengan orangtua secara ekstensif
membentuk perkembangan.
Perilaku adalah suatu karakteristik
permukaan dan utk benar-benar
memahami perkembangan, kita hrs
menganalisis makna simbolis perilaku
(symbolic meanings of behavior) dan kerja
pikiran yg paling dalam (inner workings of
the mind).Freud melihat kepribadian seperti
suatu gunung es; kebanyakan
kepribadian terdapat dibawah
tingkat kesadaran manusia.

3. Teori psikososial (Erikson)
Teori perkembangan psikososial Erik Erikson hampir mirip dengan teori milik Sigmund Freud. Hanya saja, yang lebih ditekankan pengalaman sosial sejak masih anak-anak hingga lanjut usia.Erikson meyakini bahwa pada setiap jenjang kehidupannya, manusia akan menghadapi konflik yang berpengaruh besar pada karakter dirinya. Konflik ini bisa berpengaruh positif maupun negatif.
Apabila tahapan psikososial di usia tertentu bisa terlewati dengan baik, maka kekuatan ego akan meningkat. Di sisi lain, apabila tidak terlewati dengan baik, rasa kurang ini akan terbawa hingga dewasa.

4. Perspektif kognitif (watson dan bandura)
lingkungan adalah faktor penting yang mempengaruhi perilaku, tetapi proses-proses kognitif tidak kalah pentingnya.

5. Perspektif kontekstual (teori piaget dan vygotsky)
anak dapat belajar secara mandiri dengan melihat orang-orang di sekelilingnya.
Teori sosial kognitif Vygotsky
Vygotsky berpendapat bahwa seseorang anak harus ditunjang dengan interaksi sosial agar dapat berkembang. Adanya keterlibatan seseorang dalam aktivitas sosial membuat bahasa dan kognisi diri seorang anak berkembang.

6. Teori ekologi (bronfenbenner) perspektif evolusionari/sosiobiologik
•Konteks sosial di mana anak tinggal dan
orang-orang yg mempengaruhi
perkembangan anak.
•Manusia berkembang di pengaruhi oleh
lingkungan.
•5 sistem lingkungan yg merentang dr
interaksi interpersonal sampai ke
pengaruh kultur yg lebih luas.(Mikrosistem,Mesosistem,Eksosistem,Makrosistem dan Kronosistem)

7. Teori attachment (bowlby dan ainsworth)
• Menurut Bowlby : attachment adalah adanya suatu relasi atau hubungan antara figur sosial
tertentu dengan suatu fenomena tertentu yang dianggap mencerminkan
karakteristik relasi yang unik. Attachment akan bertahan cukup lama
dalam rentang kehidupan manusia yang diawali dengan kelekatan anak
pada ibu atau figur lain pengganti ibu.
• Menurut Ainsworth : attachment adalah ikatan emosional
yang dibentuk seorang individu dengan orang lain yang bersifat spesifik,
mengikat mereka dalan suatu attachment yang bersifat kekal sepanjang
waktu.

8. Perspektif moral - teori kohlberg
menurut Lawrence Kohlberg , tahapan perkembangan teori moral adalah ukuran dari tinggi rendahnya teori moral individu berdasarkan perkembangan penalaran teori moralnya.
In reply to Ari Sofia

Re: Perspektif teori perkembangan menurut berbagai ahli

by Antika Damayanti 1913054045 -

1. Teori Sigmund Freud

Menurut teori perkembangan psikoseksual yang digagas oleh Sigmund Freud, diyakini bahwa pengalaman di masa kecil dan hasrat alam bawah sadar berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Menurut Freud, konflik yang terjadi pada tahapan-tahapan itu akan berpengaruh hingga jauh ke depan.Lebih jauh lagi, teori perkembangan anak versi Freud ini menyatakan bahwa pada setiap usia anak, titik hawa nafsu atau libido juga akan berbeda. Contohnya mulai usia 3-5 tahun, anak mengenali identitas seksualnya. Kemudian pada usia 5 tahun hingga pubertas, akan masuk tahapan laten dengan belajar seputar seksualitas.Jika anak tidak berhasil menuntaskan tahapan ini, maka bisa berpengaruh terhadap karakternya saat dewasa kelak. Selain itu, Freud juga menyebut bahwa sifat seseorang sangat ditentukan pada apa yang dialaminya sejak usia 5 tahun.

2. Teori Erik Erikson

Teori psikososial datang dari Erik Erikson dan hingga kini termasuk yang paling populer. Dalam teorinya, terdapat 8 tahapan perkembangan psikososial seseorang yang fokus pada interaksi sosial dan konflik.Jika teori Freud fokus pada aspek seksual, menurut Erikson justru interaksi sosial dan pengalaman yang menjadi penentu. Kedelapan tahapan perkembangan anak ini menjelaskan proses sejak bayi hingga meninggal dunia. Konflik yang dihadapi pada tiap tahapannya akan berpengaruh pada karakternya saat dewasa. Setiap krisis bisa menjadi titik balik perubahan sikap seseorang, atau biasa disebut dengan troubled inner child.

3. Teori behavioral

Menurut perspektif ini, seluruh perilaku manusia bisa dijelaskan merujuk pada pengaruh lingkungan. Teori ini fokus pada bagaimana interaksi lingkungan berpengaruh pada karakter seseorang. Beda utama dari teori yang lain adalah mengabaikan aspek seperti perasaan atau pikiran.Contoh penggagas teori behavioral ini adalah John B. Watson, B.F. Skinner, dan Ivan Pavlov. Mereka fokus bahwa pengalaman seseorang sepanjang hidupnya yang berperan membentuk sifat ketika dewasa kelak.

4. Teori Jean Piaget

Piaget memiliki teori kognitif terkait perkembangan anak, fokusnya pada pola pikir seseorang. Ide utama dari Piaget adalah anak berpikir dengan cara berbeda dibandingkan dengan orang dewasa. Selain itu, proses berpikir seseorang juga dipertimbangkan sebagai aspek penting yang menentukan cara seseorang memahami dunia.Dalam teori perkembangan kognitif Piaget, tahapannya dibedakan menjadi:
  • 0 bulan-2 tahun (sensorimotor stage)
Pengetahuan anak terbatas pada persepsi sensori dan aktivitas motorik
  • 2-6 tahun (pre-operational stage)
Anak belajar menggunakan bahasa namun belum paham logika
  • 7-11 tahun (concrete operational stage)
Anak mulai paham cara berpikir logis namun belum paham konsep abstrak
  • 12 tahun-dewasa (formal operational stage)
Mampu berpikir konsep abstrak, diikuti dengan kemampuan berpikir logis, analisis deduktif, dan perencanaan sistematis

5. Teori John Bowlby

Termasuk teori perkembangan sosial yang paling awal dikemukakan, Bowlby meyakini bahwa hubungan sejak dini antara anak dengan pengasuhnya berperan penting dalam perkembangannya. Bahkan, hal ini akan terus berpengaruh pada hubungan sosial seumur hidupnya.Menurut teori Bowlby, anak terlahir dengan kebutuhan untuk mendapatkan attachment atau kasih sayang. Itulah mengapa anak ingin selalu dekat dengan pengasuhnya, kemudian dibalas dengan perlindungan dan kasih sayang.

6. Teori Albert Bandura

Psikolog Albert Bandura mengemukakan teori belajar sosial yang meyakini bahwa anak mendapatkan informasi dan skill baru dengan mengamati perilaku orang sekitarnya. Meski demikian, mengamati ini tak harus selalu secara langsung.Anak yang melihat perilaku orang lain atau tokoh fiksi di buku, film, dan lainnya juga bisa belajar aspek sosial. Observasi dan melihat contoh ini menjadi bagian penting dari teori Bandura.

7. Teori Lev Vygotsky

Vygotsky menggagas teori yang sangat berpengaruh terutama di bidang pendidikan. Menurutnya, anak belajar secara aktif lewat pengalaman yang dilakukan secara langsung. Teori sosiokultural ini juga menyebutkan bahwa orangtua, pengasuh, dan teman sebaya turut berperan penting.Teori ini menekankan bahwa belajar adalah proses yang tak bisa dipisahkan dari aspek sosial. Lewat interaksi dengan orang lain, di situlah proses belajar terjadi.Ketujuh teori perkembangan anak ini memang tidak semuanya masih dianggap relevan dengan situasi saat ini. Tak menutup kemungkinan untuk menggabungkan bergaam teori dan perspektif untuk memahami bagaimana anak tumbuh, bertindak, dan berbicara.
In reply to Ari Sofia

Re: Perspektif teori perkembangan menurut berbagai ahli

by Gita Rahma -

A. Teori psikososial oleh Erik Erikson
Teori psikososial dari Erik Erikson meliputi delapan tahap yang saling berurutan sepanjang hidup. Hasil dari tiap tahap tergantung dari hasil tahapan sebelumnya, dan resolusi yang sukses dari tiap krisis ego adalah penting bagi individu untuk dapat tumbuh secara optimal. Ego harus mengembangkan kesanggupan yang berbeda untuk mengatasi tiap tuntutan penyesuaian dari masyarakat. Berikut adalah delapan tahapan perkembangan psikososial menurut Erik Erikson :
1. Tahap I : Trust versus Mistrust (0-1 tahun)
2. Tahap II: Autonomy versus Shame and Doubt (l-3 tahun)
3. Tahap III : Initiative versus Guilt (3-6 tahun)
4. Tahap IV: Industry versus Inferiority (6-12 tahun)
5. Tahap V : Identity versus Role Confusion (12-18 tahun)
6. Tahap VI : Intimacy versus Isolation (masa dewasa muda)
7. Tahap VII : Generativity versus Stagnation (masa dewasa menengah)
8. Tahap VIII : Ego Integrity versus Despair (masa dewasa akhir)

B. Teori Kognitif Piaget
Teori perkembangan kognitif Jean Piaget atau teori Piaget menunjukkan bahwa kecerdasan berubah seiring dengan pertumbuhan anak. Perkembangan kognitif seorang anak bukan hanya tentang memperoleh pengetahuan, anak juga harus mengembangkan atau membangun mental. Menurut piaget ada 4 tahap perkembangan kognitif:
1. Tahap Sensorimotor (Usia 18 - 24 bulan)
2. Tahap Praoperasional (Usia 2 - 7 Tahun)
3. Tahap Operasional Konkret (Usia 7 - 11 Tahun
4. Tahap Operasional Formal (Usia 12 tahun ke atas

C. Teori Vygotsky
Menurut Vygotsky, kognitif anak-anak tumbuh tidak hanya melalui tindakan terhadap objek, melainkan juga oleh interaksi dengan orang dewasa dan teman sebayanya. Bantuan dan petunjuk dari guru dapat membantu anak meningkatkan keterampilan dan memperoleh pengetahuan. Sedangkan teman sebaya yang menguasai suatu keahlian dapat dipelajari anak-anak lain melalui model atau bimbingan secara lisan. Artinya, anak-anak dapat membangun pengetahuannya dari belajar melalui orang dewasa. Prinsip dasar dari teori Vygotsky adalah bahwa anak melakukan proses ko-konstruksi membangun berbagai pengetahuannya tidak dapat dipisahkan dari konteks sosial dimana anak tersebut berada. Pengetahuan juga berasal dari lingkungan budaya. Vygotsky mengatakan bahwa jalan pikiran seseorang terus dimengerti dari latar sosial budaya dan sejarahnya yaitu pada asal-usul tindakan dasarnya dan dari interaksi sosial yang dilatari sejarah hidupnya.
Tahapan- Tahapan Perkembangan menurut Lev Vygotsky:
1. Zona Perkembangan Proksimal (Zone of Proximal Development / ZPD)
2. Scaffolding
3. Bahasa dan Pikiran
4. Strategi-Strategi Pengajaran
Teori Vygotsky adalah pendekatan konstruktivis sosial yang menekankan pada konteks sosial dalam pembelajaran dan konstruksi pengetahuan melalui interaksi sosial. Bagi Vygotsky poin akhir perkembangan kognitif adalah keahlian yang dianggap paling penting dalam budaya.

D. Perspektif Biologis – Temperamen ,
Perspektif ini berfokus pada cara berbagai peristiwa yang berlangsung dalam tubuh mempengaruhi perilaku, perasaan,dan pikiran anak. Jadi perkembangan anak ditentukan dari apa yang terjadi pada keadaan biologis dari si anak, maksudnya kita bisa melihat perkembangan anak itu dari keadaan biologisnya

E. Perspektif Psikoanalisis - Teori psikoseksual dari Freud,
menurut Freud dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil anak, perkembangan anak terjadi dalam serangkaian tahap yang berfokus pada area kesenangan tubuh yang berbeda. Selama setiap tahap, anak menghadapi konflik yang memainkan peran penting dalam perkembangannya. Pengalaman awal memainkan peran terbesar dalam membentuk perkembangan. Menurut Freud, kepribadian sebagian besar ditetapkan pada usia 5 tahun.

F. Watson dan Bandura :Perspektif Kognitif
Teori belajar sosial yang dikembangkan oleh Albert Bandura menyatakan bahwa lingkungan adalah faktor penting yang mempengaruhi perilaku, tetapi proses-proses kognitif tidak kalah pentingnya. Teori belajar sosial manusia memiliki kemampuan untuk mengendalikan perilakunya sendiri. Jadi perkembangan anak dipengaruhi oleh lingkungan.

G. Teori ekologi Bronfrenbrenner -Perspektif Evolusionari/ Sosio-biologik - Teori Ekologis (Bronfenbrenner):
dipengaruhi oleh lingkungan sosial dimana lingkungan tempat anak tinggal mempengaruhi perkembangan anak, yang merancang dari interaksi interpersonal sampai ke pengaruh kultur yang lebih luas. Sistem lingkungan yang mempengaruhi yaitu mikrosistem, mesosistem, ekosistem, makrosistem, kronosistem.

H. Perspektif Moral -Teori Kohlberg
Teori moral adalah sikap dan perilaku individu yang didasari oleh nilai nilai hukum yang berada di lingkungan tempat dia hidup. Jadi individu dapat dikatakan dapat memiliki teori moral adalah ketika individu sudah hidup dengan mentaati hukum hukum yang berlaku di tempat dia hidup. Jadi perkembangan anak didasari oleh bagaimana anak mentaati aturan yang telah ditetapkan dilingkungannya.

I. Teori attachment dari Bowlby dan Ainsworth
attachment adalah adanya suatu relasi atau hubungan antara figur sosial tertentu dengan suatu fenomena tertentu yang dianggap mencerminkan karakteristik relasi yang unik. Jadi anak mengalami perkembangan jika ia terlibat dengan kejadiaan dilingkungan nya, seperti contohnya jika ditempat anak itu banyak ada nya periwistiwa tawuran maka anak berkemungkinan untuk berbuat hal yang sama dan meniru tingkah laku tersebut.

In reply to Ari Sofia

Re: Perspektif teori perkembangan menurut berbagai ahli

by Aidita Kirana 1913054051 -
1. Perspektif Biologis – Temperamen : berfokus pada cara berbagai peristiwa yang berlangsung didalam tubuh mempengaruhi perilaku, perasaan,dan pikiran anak.

2. Perspektif Psikoanalisis - Teori psikoseksual dari Freud : menurut Freud dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil anak, perkembangan anak terjadi dalam serangkaian tahap yang berfokus pada area kesenangan tubuh yang berbeda. Selama setiap tahap, anak menghadapi konflik yang memainkan peran penting dalam perkembangannya. Pengalaman awal memainkan peran terbesar dalam membentuk perkembangan. Menurut Freud, kepribadian sebagian besar ditetapkan pada usia 5 tahun.

3. Teori Psikososial – Erikson : Erikson berpendapat bahwa sepanjang sejarah hidup manusia, setiap orang mengalami tahapan perkembangan dari bayi sampai dengan usia lanjut. Perkembangan sepanjang hayat tersebut diperhadapkan dengan delapan tahapan yang masing-masing mempunyai nilai kekuatan yang membentuk karakter positif atau sebaliknya, berkembang sisi kelemahan sehingga karakter negatif yang mendominasi pertumbuhan seseorang. Erikson menyebut setiap tahapan tersebut sebagai krisis atau konflik yang mempunyai sifat sosial dan psikologis yang sangat berarti bagi kelangsungan perkembangan di masa depan.

4. Watson dan Bandura :Teori belajar sosial yang dikembangkan oleh Albert Bandura menyatakan bahwa lingkungan adalah faktor penting yang mempe ngaruhi perilaku, tetapi proses-proses kognitif tidak kalah pentingnya. Teori belajar sosial manusia memiliki kemampuan untuk mengendalikan perilakunya sendiri.

5. Teori Piaget and Vigotsky : Perspektif Kontekstual - Menurut Teori Kognitif (Piaget) yang berkaitan dengan perkembangan yaitu anak menyesuaikan diri dengan informasi baru, menyesuaikan dengan lingkungan. Saat anak bisa belajar dengan cara mengamati orang lain saat melakukan sesuatu dengan cara menyesuaikan untuk mengubah pemahamannya.

6. Teori ekologi Bronfrenbrenner -Perspektif Evolusionari/ Sosio-biologik - Teori Ekologis (Bronfenbrenner): teori ini dipengaruhi oleh lingkungan sosial dimana lingkungan tempat anak tinggal mempengaruhi perkembangan anak, yang merancang dari interaksi interpersonal sampai ke pengaruh kultur yang lebih luas. Sistem lingkungan yang mempengaruhi yaitu mikrosistem, mesosistem, ekosistem, makrosistem, kronosistem.

7. Teori attachment dari Bowlby dan Ainsworth : Menurut Bowlby (dalam Santrock 2002) attachment adalah adanya suatu relasi atau hubungan antara figur sosial tertentu dengan suatu fenomena tertentu yang dianggap mencerminkan karakteristik relasi yang unik Jadi anak mengalami perkembangan jika ia terlibat dengan kejadiaan dilingkungan nya, seperti contohnya jika ditempat anak itu banyak ada nya periwistiwa tawuran maka anak berkemungkinan untuk berbuat hal yang sama dan meniru tingkah laku tersebut.