Quiz 1

Quiz 1

Quiz 1

Number of replies: 30

Berdasarkan Pendejalasan yang sudah diberikan, silahkan analisis bagaimana cara mensinergikan lembaga pendidikan (guru, orang tua, dan masyarakat) dalam mengembangkan 9 kecerdasan pada anak usia dini?

Respon dari teman-teman akan diterima sampai dengan tanggal 15 September 2021, pukul 16.00 WIB


In reply to First post

Re: Quiz 1

by Salsabilla madinah 2013054037 -
Izin menjawab bu, saya Salsabilla Madinah NPM 2013054037 , Yaitu:

1. Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama keluarga, sekolah, dan masyarakat. Tiga institusi ini populer disebut tripusat (trisentra) pendidikan. Tidak seharusnya tanggung jawab pendidikan hanya diserahkan pada sekolah. Orang tua atau keluarga juga memiliki posisi strategis untuk mendidik dan mengasuh anak. Para pendidik di sekolah memang memiliki tanggung jawab mendidik anak-anak dengan sepenuh hati. Tetapi tugas itu dijalankan guru selama anak-anak berada di sekolah. Ketika berada di luar sekolah, pendidikan anak menjadi tanggung jawab keluarga dan masyarakat. Justru lingkungan keluarga dan masyarakat itulah yang banyak membentuk karakter anak. Hal itu karena waktu anak berada di lingkungan keluarga dan masyarakat jauh lebih lama dibanding di sekolah. Tetapi harus diakui bahwa masih banyak keluarga dan masyarakat yang belum berfungsi sebagai pendidik dan pengasuh yang ideal bagi anak-anak. Bahkan ada keluarga yang mengalami broken home sehingga berdampak pada perkembangan jiwa anak. Padahal lingkungan keluarga merupakan bagian dari tripusat pendidikan yang pertama sekaligus terpenting,bahwa keluarga merupakan institusi pendidikan yang terutama.

2. Tripusat pendidikan yang kedua adalah sekolah. Bagi sebagian besar orang tua, sekolah benar-benar menjadi tumpuhan pendidikan dan pengasuhan anak. Keluarga atau orang tua yang belum well educated sangat menggantungkan pendidikan dan pengasuhan anak pada sekolah. Ada juga keluarga yang merasa belum mampu mendidik dan mengasuh anak dengan baik karena kesibukan bekerja. Pada konteks inilah sekolah harus menjadi rumah kedua yang ramah dan nyaman bagi anak-anak. Komitmen menjadikan sekolah sebagai rumah kedua penting karena masih ada banyak insiden kekerasan yang melibatkan pelajar. Di tengah derasnya pemberitaan mengenai insiden kekerasan pada anak, sekolah seharusnya menjadi tempat yang ramah untuk menyemai nilai-nilai karakter. Disinilah pentingnya sekolah mengimplementasikan konsep pendidikan ramah anak (friendly child education). Konsep pendidikan ramah anak jelas membutuhkan komitmen dari seluruh ekosistem sekolah. Lingkungan sekolah juga harus dirancang seramah mungkin sehingga anak-anak merasa nyaman berada di rumah kedua. Untuk mengimplementasikan konsep pendidikan ramah anak pasti membutuhkan komitmen guru. Guru harus tampil seutuhnya sebagai pendidik yang mendampingi anak-anak. Guru juga dituntut untuk berperan sebagai orang tua sekaligus sahabat bagi anak-anak selama berada di sekolah. Memang tidak mudah menjalani tugas sebagai pendidik sejati. Karena itu, selalu dikatakan bahwa guru sejatinya bukan sekedar profesi. Lebih dari itu, menjadi guru merupakan panggilan hati.

3. Tripusat pendidikan ketiga adalah lingkungan masyarakat. Masyarakat dapat dipahami mereka yang peduli terhadap pendidikan (stakeholders). Umumnya mereka tergabung dalam komite sekolah, ikatan wali murid, ikatan alumni, dunia industri dan dunia usaha (DUDI), komunitas seni dan budaya, organisasi profesi, pegiat pendidikan, lembaga swadaya masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan (ormas). Kini tugas sekolah dan pemerintah adalah mensinergikan potensi sumber daya keluarga dan masyarakat untuk penguatan pendidikan karakter. Sinergi tripusat pendidikan dibutuhkan untuk mewujudkan generasi emas 2045. Mengapa 2045? Karena pada saat itu negeri tercinta akan merayakan 100 tahun kemerdekaan RI. Pada perayaan seabad kemerdekaan itulah kita akan memperoleh bonus demografi yang. Pada saat itu pula kita berharap akan menyaksikan tampilnya generasi emas yang benar-benar berkarater.
In reply to First post

Re: Quiz 1

by Aisyah Nissa Izzati Putri 2013054042 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh bu, selamat sore. Saya Aisyah Nissa Izzati Putri NPM 2013054042, izin menyampaikan analisis terhadap cara mensinergikan 9 kecerdasan di 3 lingkungan, yaitu: sekolah, keluarga dan masyarakat.
•Sekolah
Dengan mengadakan ekstrakulikuler yang dapat mengembangkan 9 kecerdasan anak.
2. Mengadakan kegiatan-kegiatan seperti lomba, seminar dan lain-lain.
3. Menggunakan pembelajaran berbasis sentra agar anak dapat berekplorasi sesuai dengan kecerdasan yang dimilikinya.
•Keluarga
1. Memfasilitasi anak untuk mengembangkan 9 kecerdasannya.
2. Memperhatikan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh anak.
3. Mendengarkan pendapat/cerita anak tentang kegiatan yang disukainya dan hal-hal yang dilaluinya setiap hari.
4. Tidak memaksa anak untuk mengembangkan kecerdasan yang tidak dimilikinya.
•Masyarakat
1. Mengadakan lomba di acara-acara besar.
2. Mengikuti organisasi di masyarakat sesuai dengan kecerdasan yang dimiliki.
3. Bersosialisasi kepada tetangga sekitar.
Sekian bu jawaban dari saya. Terimakasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
In reply to First post

Re: Quiz 1

by Rista Fitria Rahmawati 2013054033 -

Assalamualaikum Ibu, saya Rista Fitria Rahmawati NPM 2013054033, izin menjawab pertanyaan tentang “Bagaimana cara mensinergikan ketiga lembaga PAUD (Guru, Orang tua, dan Masyarakat) dalam pengembangan 9 aspek kecerdasan majemuk anak usia dini?”

Jawaban :

Cara mensinergikan ketiga lembaga PAUD (Guru, Masyarakat, dan Orang tua) dalam pengembangan 9 aspek kecerdasan majemuk anak usia dini, yaitu dengan :

  • Melakukan kegiatan parenting yang melibatkan guru dan orang tua untuk menelusuri minat dan bakat anak, sehingga guru dan orang tua dapat mengetahui kecerdasan apa yang dominan pada anak dan dapat mengoptimalkan kecerdasan tersebut;
  • Guru, orang tua, dan masyarakat dapat bekerja sama untuk memberi kesempatan kepada anak untuk bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan tidak membanding-bandingkan satu anak dengan anak lainnya, sehingga anak memiliki kepercayaan diri untuk mengembangkan kecerdasan yang ia miliki;
  • Baik guru, orang tua, maupun masyarakat sebaiknya tidak menerapkan sikap ambisius dan otoriter kepada anak, karena hal tersebut dapat menghambat perkembangan kecerdasannya. Selain itu, guru, orang tua, dan masyarakat juga tidak boleh memaksakan kehendak anak, karena anak akan menjadi takut dan tidak berani melakukan eksplorasi baru yang mendukung perkembangan bakat dan kecerdasannya;
  • Guru, orang tua, dan masyarakat perlu mengontrol/mengendalikan emosinya terhadap anak usia dini agar pekembangan psikis, mental, dan kecerdasan anak tidak terganggu, sehingga anak siap mengembangkan bakat dan kecerdasan yang dimilikinya dengan optimal.
In reply to First post

Re: Quiz 1

by Rafika Yuda Prasasti 2053054010 -
Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh bu, saya Rafika Yuda Prasasti Npm 2053054010 izin menjawab
1. Kecerdasan linguistik Ditunjukkan dengan kemampuan menggunakan kata-kata dengan efektif dan menguasai bahasa, baik secara lisan maupun tulisan. Cara melatihnya adalah sejak dalam kandungan dan setelah lahir anak sering diajak bercakap-cakap, berbicara dengan orangtua, teman sepermainan, menceritakan dongeng dan menyanyikan lagu anak-anak.
2. Kecerdasan logika-matematika Keterampilan berhitung, berpikir logis, serta pemecahan masalah matematika. Cara melatihnya adalah mengajarkan anak mengelompokkan mainan yang dimiliki, menghitung buah-buahan dan membagikan makanan kecil dan menyebutkan jumlah yang diberikan, mengelompokkan benda mainan seperti dadu berwarna, mainan berbentuk buah dan bunga.
3. Kecerdasan kinestetik Berkaitan dengan aktivitas fisik, seperti olahraga dan menari. Cara melatihnya ajak anak untuk latihan mencoret dan menggambar garis, lingkaran, melakukan gerakan senam dan menari.
4. Kecerdasan spasial Kemampuan menerjemahkan pikiran atau imajinasi ke dalam bentuk visual. Serta mempunyai daya imajinasi secara tepat. Cara melatihnya adalah setiap melakukan kegiatan yang berhubungan dengan posisi atau ruang hendaknya orang tua selalu sambil menyebutkan, misalnya “tolong dong, adik letakkan bukunya di atas meja, atau tolong kakak ambilkan buku yang jatuh di bawah meja.” Sebutkan lokasi ruang, ajarkan si kecil melipat, menggunting, membalik dan menggambar.
5. Kecerdasan musikal Kepekaan terhadap nada, irama, ritme musik. Termasuk kemampuan untuk bernyayi, bersenandung, atau berekspresi menggunakan alat musik. Cara melatihnya adalah dengan mendengarkan musik dan bernyanyi. Mengajarkan anak menyanyikan lagu-lagu sederhana sesuai usia mereka. Melakukan pekerjaan dengan bernyanyi, misalnya saat mandi dan bangun pagi
6. Kecerdasan moral Kepekaan anak untuk meresap kepatuhan dalam berperilaku yang baik, misalnya tahu mengucapkan terima kasih, maaf, permisi dan membedakan perbuatan baik dan buruk, bisa menahan diri untuk tidak melakukan pelanggaran terhadap tata cara kesopanan. Caranya adalah melatih dalam kelompok bermain dan melakukan peraturan peraturan dalam permainan, ajarkan anak patuh dan memahami aturan sederhana misalnya bermain petak umpet.
7. Kecerdasan naturalis Kemampuan mengenali alam sekitar dan peduli dengan sesama makhluk hidup. Anak bisa diperkenalkan dengan lingkungan hidup selain manusia , yaitu binatang, tumbuhan dan beraneka suasana alam, misalnya sesekali ajak anak memberi makan pada ikan atau ke kebun binatang, mengunjungi taman flora dan bermain di alam terbuka.
8. Kecerdasan interpersonal Kemampuan berkomunikasi secara efektif dengan orang lain. Ditandai dengan kemampuan beradaptasi, bekerja sama, berelasi dengan lingkungan teman sebaya dan orang di sekitarnya. Cara melatihnya adalah dengan memberi kesempatan si kecil sering ditemani untuk bergaul bersama teman-teman sebaya, bermain dan berkomunikasi pada anak- anak seusianya
. 9. Kecerdasan intrapersonal Kemampuan memahami diri sendiri dengan baik. Tidak mudah down, gigih berusaha, dan tidak minder. Misalnya ketika mengikuti perlombaan atau tampil depan umum. Cara melatihnya dengan cara mempercayakan anak untuk bertanggung jawab terhadap tugas-tugas tertentu.
In reply to First post

Re: Quiz 1

by Adinda recta trisila 2013054045 -
assalamualaikum bu saya Adinda recta trisila npm 2013054045 izin menjawab analisis bagaimana cara mensinergikan lembaga pendidikan (guru, orang tua, dan masyarakat) dalam mengembangkan 9 kecerdasan pada anak usia dini yaiu:

Orang tua adalah model sekolah utama bagi anak, terutama ibunya. Dari ibunyalah anak merasakan kehangatan, kasih sayang, dan berbagai rangsangan. Setiap orang tua adalah wakil Tuhan di bumi ini, yang berkewajiban mendidik dan membesarkan anak-anak ciptaanNya. Apa yang diperintahkan dan diajarkan oleh setiap orang tua adalah perintah yang baik dan benar selaras dengan firman atau sabda Tuhan kepada semua umat di bumi ini. Kebutuhan anak yang terpenuhi akan menjadikan rasa aman sehingga membentuk rasa percaya diri. Selain orang tua, sekolah juga ikut ambil peran dalam menunjang keberhasilan anak dalam membentuk konsep diri. Anak usia 4-6 tahun biasanya duduk di bangku sekolah TK. Pendidikan dan pengasuhan anak yang harus dikembangkan dalam upaya mengembangkan kreativitas dan tumbuh kembang anak usia dini adalah children perspective, yakni pendidikan yang berpusat pada anak. Ini akan membuat anak sejak usia dini sudah mengenal rasa tanggung jawab, empati, dan tidak pemalu. John Bolby mengatakan, pada dasarnya praktek pengasuhan anak selalu ditandai dengan adanya attachment, yaitu interaksi yang terjadi antara ibu dan anak dalam rangka memenuhi kebutuhan anak. Pada usia dini, anak memang sepenuhnya akan menyadari diri dalam memuaskan kebutuhannya.
Pada usia dini sering kali anak sudah dilibatkan dalam kegiatan sekolah yang disebut preschool atau playgroup. Pada konteks inilah sekolah harus menjadi rumah kedua yang ramah dan nyaman bagi anak-anak. Komitmen menjadikan sekolah sebagai rumah kedua penting karena masih ada banyak insiden kekerasan yang melibatkan pelajar. Di tengah derasnya pemberitaan mengenai insiden kekerasan pada anak, sekolah seharusnya menjadi tempat yang ramah untuk menyemai nilai-nilai karakter. Disinilah pentingnya sekolah mengimplementasikan konsep pendidikan ramah anak . Konsep pendidikan ramah anak jelas membutuhkan komitmen dari seluruh ekosistem sekolah.
Oleh karena itu, masyarakat harus menyediakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan mental anak. Selain itu lingkungan harus turut mendukung terciptanya menciptakan nilai-nilai spiritual dalam diri anak dan pembiasaan-pembiasaan yang baik bagi perkembangan psikologis dan rohaninya. Masyarakat dapat dipahami mereka yang peduli terhadap pendidikan . Pada perayaan seabad kemerdekaan itulah kita akan memperoleh bonus demografi yang.Pada saat itu pula kita berharap
In reply to First post

Re: Quiz 1

by Vina Lestari 2013054031 -
Assalamualaikum ibu, saya Vina Lestari Npm 2013054031 izin menjawab bu Tentang analisis bagaimana cara mensinergikan lembaga pendidikan (guru, orang tua, dan masyarakat) dalam mengembangkan 9 kecerdasan pada anak usia dini?

Jawaban:
Peran Orang tua:
Pantau Hal Yang Anak Sukai
Cobalah untuk rutin menghabiskan waktu bersama anak, kemudian lihat hal apa saja yang ia sukai, tidak sukai, dan kemampuan uniknya. Beberapa anak mungkin sangat suka membaca buku dan menari, tetapi anak lain mungkin lebih suka berkutat dengan angka atau bermain dengan aneka satwa.
Tugas orang tua adalah mengobservasi ketertarikan dan kemampuan anak sambil melakukan quality time seru.

Peran guru:
Dalam menilai dan menstimulasi
kecerdasan anak, orangtua dan guru selayaknya dengan jeli dan cermat merancang sebuah metode khusus.
Setiap manusia memiliki kecenderungan cerdas di satu bidang tanpa harus bersusah payah mengasahnya


Peran masyarakat:
dengan cara yang disetujui masyarakat merupakan proses yang panjang dan lama yang terus berlanjut hingga masa remaja. Ini merupakan salah satu tugas perkembangan yang penting di masa kanak kanak. Sebelum anak masuk sekolah, mereka diharapkan mampu
membedakan yang benar dan yang salah dalam situasi sederhana dan meletakkan dasar bagi perkembangan hati nurani. Sebelum masa kanak-kanak berakhir, anak diharapkan mengembangkan skala nilai dan hati nurani untuk membimbing mereka bila harus mengambil keputusan moral.
In reply to First post

Re: Quiz 1

by Sunyi Sabila 2013054040 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya Sunyi Sabila npm 2013054040 izin menjawab.Orang tua dan guru harus bekerja sama mampu membentuk pribadi anak dengan mengenalkan kejujuran, tidak selalu memenuhi keinginan anak, menahan amarah, membentuk rasa percaya diri, mengajarkan anak mendengar aktif, membentuk anak yang aktif, memiliki rasa empati dan melatih bekerjasama, mengembangan kurikulum dan bahan ajar yang bermutu serta perintisan model-model pembelajaran PAUD, yang mengacu pada tahap-tahap perkembangan anak, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, budaya dan seni serta mendukung minat anak dan melatih kecerdasan yang dimilikinya. Tidak memaksakan kehendak anak untuk mengembangkan kecerdasan yang tidak dimilikinya.Masyarakat dapat mensinergikan dengan mengadakan festifal anak diacara-acara,membantu kegiatan bakti sosial atau gotong royong bisa meningkatkan kecerdasan ekstensial anak dalam bermasyarakat serta mengajarkan bersosialisasi dengan lingkungan.

terimakasih
In reply to First post

Re: Quiz 1

by Ria Juliana -
Assalamualaikum bu, saya Ria Juliana izin menjawab.
Dalam teori Kecerdasan Majemuknya, Howard Gardner tidak menyebutkan bahwa setiap pembelajar hanya memiliki satu tipe kecerdasan: logis-matematis, eksistensial, naturalis, interpersonal, intrapersonal, musikal, verbal-linguistik, spasial-visual, atau kinestetik-jasmani. Melainkan, ada kecenderungan bahwa satu tipe kecerdasan lebih menonjol daripada yang lain.
Bahwa kecerdasan majemuk siswa berupa rentangan, artinya guru tidak terpaku pada satu tipe kecerdasan tertentu dalam mengajar di kelas. Bahkan, beberapa strategi mendasar berikut ini dapat diterapkan agar pembelajaran menjadi lebih bervariasi dan dapat berjalan efektif.
1. Pengulangan dalam Penanaman dan Pemahaman Konsep
Penanaman dan pemahaman konsep dapat dilakukan melalui berbagai jenis aktivitas di kelas. Misalnya, siswa dengan logis-matematis yang kuat biasanya dapat mengerjakan soal-soal pecahan dengan mudah. Sedangkan siswa dengan kecerdasan musikal yang menonjol akan dapat dengan mudah memahami bahwa not seperempat dan not seperdelapan sama-sama diperlukan untuk menghasilkan irama yang tepat. Guru dapat menggunakan baik latihan soal maupun tepuk tangan dalam menanamkan konsep penambahan pecahan. Kedua aktivitas tersebut, bila dikerjakan berulang, mampu mengakomodasi kebutuhan siswa dengan kecerdasan logis-matematis dan musikal dalam pelajaran Matematika.

2. Segarkan Suasana Kelas dengan Aktivitas yang Bervariasi
Dalam memahamkan konsep, mudah sekali bagi guru untuk fokus pada tujuan sehingga mengabaikan cara yang ditempuh. Maka, metode pengajaran yang sama, misalnya dengan menggunakan lembar kerja, seringkali tanpa sengaja digunakan terus menerus dan berulang. Padahal, siswa dapat mengalami kebosanan bila harus mengerjakan lembar kerja sepanjang waktu, setiap hari. Disisi lain, metode mengajar yang terus berganti secara dinamis dapat mengakomodasi lebih banyak siswa karena kecerdasan majemuk mereka pun berbeda. Misalnya, peregangan ringan di samping meja siswa dapat digunakan untuk mengawali kelas dan mengakomodasi kebutuhan siswa dengan kecerdasan kinestetik-jasmani yang menonjol. Suasana kelas pun akan senantiasa terasa segar.

3. Pengelolaan kelas Disesuaikan dengan Kecerdasan Majemuk Siswa
Sembilan tipe kecerdasan manjemuk dalam teori Gardner merupakan sembilan peluang guru dalam mengelola kelas. Pengelolaan pengajaran di kelas yang tepat sangat mendukung suksesnya belajar siswa. Misalnya, siswa dengan kemampuan spasial-visual yang baik akan mudah belajar suatu konsep melalui gambar. Siswa yang lebih menonjol kemampuan verbal-linguistiknya dapat mempelajari konsep dengan baik melalui membaca dan menulis. Sedangkan diskusi kelas akan sangat membantu siswa dengan kecerdasan interpersonal yang kuat.

4. Integrasi Penilaian, Penilaian yang Majemuk
Pengukuran keberhasilan belajar siswa dapat dilakukan dengan berbagai metode. Lebih baik lagi bila metode tersebut mampu mencerminkan kecerdasan majemuk siswa, seperti tes tulis, tes lisan, karya seni, dan lain sebagainya. Misalnya, siswa SMK mendapat tugas untuk merakit sebuah mesin lengkap dengan buku manual cara kerja mesin tersebut. Pembuatan mesin itu sendiri merupakan wujud dari kecerdasan kinestetik-jasmaninya. Sedangkan penyusunan diagram dan instruksi pada buku manual menunjukkan kecerdasan verbal-linguistik dan spasial-visualnya.
In reply to First post

Re: Quiz 1

by Ayu Dinanti 2013054044 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh bu. Saya Ayu Dinanti Npm 2013054044 izin menjawab.

Cara mensinergikan ketiga lembaga pendidikan(guru,orang tua dan masyarakat) dalam mengembangkan 9 kecerdasan pada anak usia dini.
Dengan melakukan kolaborasi antar 3 lembaga tersebut, keluarga atau orang tua merupakan pendidikan awal dan dasar yang anak terima. Jika pendidikan yang diberikan orangtua kepada anak itu baik dan berhasil maka kecerdasan nya juga berpengaruh di sekolah.
Lingkungan sekolah juga harus dirancang seramah mungkin sehingga anak-anak merasa nyaman berada di rumah kedua. Untuk mengimplementasikan konsep pendidikan ramah anak pasti membutuhkan komitmen guru. Guru harus tampil seutuhnya sebagai pendidik yang mendampingi anak-anak. Guru dituntut untuk berperan sebagai orang tua sekaligus sahabat bagi anak-anak selama berada di sekolah. Guru, orang tua, dan masyarakat dapat bekerja sama untuk memberi kesempatan kepada anak untuk bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan tidak membanding-bandingkan satu anak dengan anak lainnya, sehingga anak memiliki kepercayaan diri untuk mengembangkan kecerdasan yang ia miliki. Dari ketiga lembaga tersebut sebaiknya tidak menerapkan sikap ambisius kepada anak, karena hal tersebut dapat menghambat perkembangan kecerdasannya. Selain itu, lembaga tidak boleh memaksakan kehendak anak, karena anak akan menjadi takut dan tidak berani melakukan eksplorasi baru yang mendukung perkembangan bakat dan kecerdasannya.
Terimakasih.
In reply to First post

Re: Quiz 1

by Lamtiurma adelina br.Sianturi -
Nama : Lamtiurma Adelina br Sianturi
Npm : 2013054043
Kelas : 3B

bagaimana cara mensinergikan ketiga lembaga pendidikan dalam pengembangan 9 kecerdasan majemuk anak usia dini!!
Jawab;
Cara mensinergikan ke 3 lembaga pendidikan (guru, orangtua, dan masyarakat) untuk mengembangkan ke-9 kecerdasan majemuk anak yaitu dengan membuat kegiatan atau operasi gabungan. membangun kolaborasi untuk membantu perkembangan kecerdasan anak usia dini.

1. kecerdasan linguistik atau bahasa
cara mengembangkannya adalah dengan bernyanyi sering mengajak anak mengobrol dan sering bermain kata. Kerja sama antara guru, orangtua, dan masyarakat membantu anak agar bisa lebih mengembangkan kecerdasan linguistik tersebut. contohnya. membuat lomba disekolah, lomba bercerita dan menulis. atau dengan saat mengadakan kegiatan masyarakat mengikutsertakan anak usia dini sebagai hiburan untuk melatih kecerdasan bahasanya.

2. kecerdasan logika matematika
cara pengembangan nya dengan mengenalkan konsep angka dan berhitung sedini mungkin, mengajak anak melakukan permainan strategi, serta melakukan percobaan ilmiah sederhana.memberikan alat-alat berhitung yang menarik dan inovatif, mengajak berhitung benda-benda yang ada disekitar nya, bermain ulang tangga, puzzle dll. sediakan tempat untuk anak dalam pengembangan kecerdasan logika matematika ini.

3. Kecerdasan visual dan spasial
Meliputi kemampuan mengenali objek dan bentuk, pola, posisi, mudah membaca peta dan denah, dan mampu berpikir secara kreatif. Cara mengembangkannya dengan mengajak menggambar, membuat karya, membangun dari balok permainan, mengajarkan arah, dan mengajarkan mengenali berbagai bentuk motif. membuat kelompok bermain di dalam masyarakat dengan anak-anak yang tinggal di sekitarnya.

4. Kecerdasan kinestetik (gerakan)
Kecerdasan kinestetik meliputi kemampuan koordinasi gerak tubuh yang baik dan sangat menikmati kegiatan fisik. Cara mengembangkannya adalah dengan mengajak anak melakukan berbagai aktivitas fisik seperti berlari, menari, bermain berlatih keseimbangan tubuh, dan menirukan berbagai gerakan tubuh seperti pantomim. masyarakat dapat membantu mengembangkan kecerdasan tersebut dengan cara mengadakan kegiatan yang dimana kemampuan anak dapat dijadikan tontonan untuk masyarakat lain.

5. Kecerdasan musikal
Meliputi kepekaan tinggi terhadap nada, cepat menghafal irama dan lagu, dan senang bernyanyi. Cara mengembangkannya dengan bermain alat musik dan mengajak bernyanyi. dalam keluarga, bisa aja berkaraoke bersama, membuat kumpulan anak-anak disekitar masyarakat untuk bergabung jika mereka menyukai tentang musik.

6. Kecerdasan interpersonal
Meliputi kemampuan berhubungan baik dengan orang lain, memahami perasaan orang lain, dan menikmati keberadaan di tengah-tengah kelompok. Cara mengembangkannya adalah dengan mengajak anak beraktivitas bersama orang-orang baru, mendorongnya untuk berinteraksi dengan orang lain, serta mengikutsertakan anak dalam bakti sosial dan pemberian bantuan untuk orang lain. serta merekrut anak tersebut untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang dilakukan disekolah.

7. Kecerdasan intrapersonal
Kemampuan mengenali diri sendiri, mengekspresikan perasaan, percaya diri, dan mampu menyatakan apa yang disukai dan tidak disukai. Cara mengembangkannya dengan melatih anak tekun dan bertanggung jawab atas tugasnya, serta mempercayakan anak terhadap tugas-tugas tertentu. dalam masyarakat anak bisa dijadikan sebuah pemimpin dalam permainan.

8. Kecerdasan naturalis
Kecerdasan ini meliputi ketertarikan mempelajari dan kepekaan terhadap alam, lingkungan, hewan, tumbuhan, dan luar angkasa. Cara mengembangkannya dengan mengajak anak memelihara tumbuhan atau hewan dirumah atau jika takut kotor atau jorok bisa memelihara ikan, mengajak berwisata di alam dan juga berkebun, dan memaparkan pada ilmu seputar alam.

9. Kecerdasan eksistensialis
kecerdasan eksistensial adalah kemampuan anak untuk mengajukan dan mencari jawaban pertanyaan mendalam tentang eksistensi manusia contohnya apa arti hidup, mengapa kita mati, apa peran kita di dunia. pertanyaan pertanyaan yang sering dilontarkan orang yang memiliki kemampuan eksistensial ciri-cirinya suka bertanya contohnya mempertanyakan keberadaan dirinya, mengapa aku mati, apa makna dari hidup ini, kalau bekerja sering bicara sendiri, lebih tenang dan menguasai diri, lebih cenderung mengutamakan keyakinan atau agama, mampu menempatkan diri di setiap situasi dan lingkungan. cara mengembangkannya orangtua atau guru boleh sering diajak untuk mempertanyakan kejadian manusia, sering diajak untuk mempertanyakan apakah situasi ketidakadilan ini sesuai dengan hidup manusia, untuk guru atau pun didalam masyarakat bisa disediakan buku agama filsafat dan juga buku-buku rohani.
In reply to First post

Re: Quiz 1

by Wiwit Salindri -
Assalamualaikum Bu saya Wiwit Salindri NPM 2013054027 izin menjawab
1. Peranan guru dalam pendidikan anak sangatlah penting, karena merupakan sarana yang secara sengaja dirancang untuk melaksanakan pendidikan pada anak, terutama pada tingkat kecerdasannya. Dengan adanya guru, kita dapat lebih memahami kecerdasan apa yang anak miliki. Bagaimana pengembangannya, cara menghadapinya dan lain-lain. Bentuk cara untuk mengoptimalkan kecerdasan anak Dengan memberikan materi ajar bermain dengan menarik dan efektif. Menciptakan permainan yang dapat menarik perhatian anak juga dengan kegiatan kegiatan yg lainnya.
2. Peranan orang tua, keluarga merupakan pranata sosial yang di dalamnya terdapat anggota keluarga yaitu ayah,ibu dan anak. Keluarga memiliki fungsi strategis bagi pembentukan pribadi anak atau kecerdasan anak. Lingkungan keluarga memberikan pengaruh yang sangat besar dan menentukan dalam pendidikan anak. Keluarga adalah lingkungan awal anak belajar, sehingga mereka akan dengan mudah menirukan kebiasaan orang tua atau hal yang orang tua ajarkan. Bisa saja orang tualah penentu awal kecerdasan anak. Dengan memberikan fasilitas serta selalu mensupport anak orang tua dapat membantu proses kecerdasan yang anak miliki.
3. Masyarakat, mempunyai peran penting dimana masyarakat merupakan tempat anak belajar bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Anak belajar cara berkomunikasi dengan teman dan alam sekitarnya. Suasana yang akan anak alami setiap harinya. Lingkungan yang positif akan berpengaruh terhadap anak begitupun sebaliknya.
guna membantu proses perkembangan kecerdasan pada anak lingkungan masyarakat yang nyaman dan kondusif bagi anak adalah hal yang dapat di lakukan. Sehingga anak akan merasa aman dan perkembangan kecerdasannya dapat berjalan dengan maksimal. Terimakasih
In reply to First post

Re: Quiz 1

by Septri Wijiyanti 2013054035 -
Septri Wijiyanti NPM 2013054035 izin menjawab bu
Cara Mensinergikan lembaga pendidikan (guru,orangtua, dan masyakat) dalam mengembangkan 9 kecerdasan pada anak usia dini
Mensinergikan atau mengaitkan artinya guru,orangtua, dan masyarakat dapat berkolaborasi dalam mengambangkan 9 kecerdasan pada anak usia dini. Lembaga pendidikan tersebut harus memahami atau melakukan pengamatan terkait kecerdasan yang dimiliki oleh anak. Ketiga lembaga pendidikan tersebut juga harus bisa memahami kecerdasan apa yang perlu dikembangakan oleh anak. Contohnya jika terdapat anak yang kecerdasan linguistik tidak berkembang dengan baik, guru,orangtua ataupun masyarakat dapat melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kecerdasan linguistiknya seperti bermain peran (dilakukan oleh guru pada saat pembelajaran). Ke Sembilan kecerdasan tersebut dapat berkembang dengan baik apabila ketiga lembaga pendidikan tersebut dapat berkolaborasi atau bersinergi dengan baik. Sekian ibu terimakasih.
In reply to First post

Re: Quiz 1

by Opin 2013054034 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh saya Opin NPM 2013054034 izin menjawab Bu
Caranya yaitu dengan:
1. Bagi Guru
Bagaimana seorang guru harus mampu menjalankan tugasnya dengan baik. guru taman kanak-kanak dapat menempuh beberapa metode yang dapat membantunya dalam menyampaikan pendidikan kepada anak. Metode tersebut yaitu mencakup metode bermain, anak karyawisata anak, metode bercakap-cakap anak,metode demonstrasi bagi anak,metode proyek bagi anak metode, bercerita bagi anak, dan metode pembagian tugas bagi anak.
2. Orang tua
Sebagai orang tua pendidikan dan pengasuhan anak yang harus dikembangkan adalah upaya Bagaimana mengembangkan kreativitas dan menumbuh kembangkan anak usia dini yaitu pendidikan yang berpusat pada anak. bagaimana ia berpusat agar anak usia dini sudah mengenal rasa tanggung jawab empati dan tidak pemalu dan adanya interaksi yang terjadi antara orang tua dan anak dalam rangka memenuhi kebutuhan anak. dengan kebutuhan anak ini terpenuhi maka akan menjadikan rasa aman sehingga membentuk rasa percaya diri dan bisa mengembangkan 9 kecerdasan anak.
3. Masyarakat
Lingkungan masyarakat juga menjadi tempat tinggal anak di mana anak dapat menyerap informasi, fakta dan belajar bahasa. lingkungan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi konsep diri anak. Oleh karena itu sebaiknya masyarakat harus menyediakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan kecerdasan anak. selain itu lingkungan harus turut mendukung terciptanya nilai-nilai spiritual dalam diri anak, dan pembiasaan pembiasaan yang baik bagi perkembangan psikologis dan rohaninya serta dalam mengembangkan kecerdasan anak.
In reply to First post

Re: Quiz 1

by Dian rahma Putri 2013054036 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya Dian Rahma Putri NPM 2013054036 izin menjawab:
Setiap individu memiliki potensi dan kekuatan-kekuatan tertentu, melalui penerapan berbagai teknik bimbingan, potensi dan kekuatan-kekuatan tersebut dikembangkan. Dalam pendekatan ini, layanan bimbingan diberikan kepada semua individu, bukan hanya kepada individu yang mengalami masalah. Dalam implementasinya, bimbingan perkembangan dapat dilaksanakan secara individual, kelompok, bahkan klasikal, melalui pemberian layanan informasi, diskusi, proses kelompok, penyaluran bakat dan minat. Menurut Amstrong, teori kecerdasan jamak menekankan pada cara orang melaksanakan pekerjaan dalam hidup, khususnya di masa yang akan datang, sehingga teori kecerdasan jamak sebetulnya membantu anak-anak usia dini dalam merancang karier pekerjaan mereka di masa depan.

Cara mensinergikan lembaga pendidikan dalam mengembangkan 9 kecerdasan pada anak usia dini yaitu dengan cara:
1. Guru, orangtua, maupun masyarakat memberikan konsep bimbingan perkembangan. Bimbingan perkembangan yaitu suatu pendekatan untuk membantu anak dalam semua aspek perkembangannya. Pendekatan ini dipandang sebagai pendekatan yang tepat digunakan dalam tatanan lembaga pendidikan formal karena pendekatan perkembangan memberikan perhatian kepada fase perkembangan anak, karakteristik, kebutuhan dan minat, permasalahan perkembangan anak usia dini dan membantu anak mempelajari keterampilan hidup, serta bertolak dari satu pemikiran bahwa perkembangan yang sehat akan berlangsung dalam interaksi yang sehat antara anak didik dengan lingkungannya.
2. Seorang guru melakukan kegiatan parenting untuk orang tua atau masyarakat umum dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan pendidikan anak yang baik sehingga guru atau orang tua dapat mengetahui kecerdasan apa yang dominan pada anak dan mereka dapat mengoptimalkan kecerdasan tersebut sejak dini.
3. Guru, orangtua, maupun masyarakat dapat memfasilitasi anak dalam mengembangkan kecerdasan yang dimilikinya.
In reply to First post

Re: Quiz 1

by Putri ristamarin 2053054009 -
Assalamualaikum saya Putri ristamarin npm 2053053009 izin menjawab

Cara mensinergikan ketiga lembaga PAUD (Guru, Masyarakat, dan Orang tua) dalam pengembangan 9 aspek kecerdasan majemuk anak usia dini, yaitu dengan :

Guru, orang tua, dan masyarakat bekerja sama untuk memberi kesempatan kepada anak untuk bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri guru, orang tua, maupun masyarakat

Guru, orang tua, dan masyarakat harus mengendalikan emosi terhadap anak agar pekembangan mental, dan kecerdasan anak tidak terganggu, sehingga anak siap mengembangkan bakat dan kecerdasan yang dimilikinya dengan optimal.

Guru orang tua dan masyarakat harus membiarkan anak untuk berekspresi dan bereksplorasi dengan kemauan nya sendiri agar mereka kreatif.
In reply to First post

Re: Quiz 1

by Befri Rahikmah 2013054049 -
Assalamu'aikum warahmatullahi wabarakatuh Bu, saya Befri Rahikmah NPM 2013054049 izin menjawab Bu.

Dengan cara yaitu, baik orang tua, guru, ataupun masyarakat dapat menstrategi stimulasi kecerdasan mengarahkan sekaligus mengupayakan berbagai kegiatan pengembangan anak. Pengembangan satu aspek dapat dirangsang secara integratif dari berbagai kecerdasan. Stimulasi kecerdasan memungkinkan anak memperoleh rangsang-rangsang pengembangan secara lebih bervariasi, adil, dan menantang. Menurut teori MI, tidak ada rangkaian strategi pengajaran yang dapat selalu bekerja secara efektif untuk semua anak. Setiap anak memiliki kecenderungan tertentu pada sembilan kecerdasan yang terdapat dalam MI. Suatu strategi mungkin akan berhasil pada sekelompok anak, tetapi mungkin akan gagal apabila diterapkan pada sekelompok anak yang lain (Armstrong, 2003). Multiple inteligences mengarahkan kegiatan pengembangan anak, karena strategi dalam stimulasi kecerdasan berefek langsung pada perkembangan anak. Masing-masing aspek perkembangan anak saling mempengaruhi. Bila salah-satu aspek terhambat maka aspek lain akan terhambat pula. Sebagai contoh, keterlambatan pada perkembangan fisik akan berpengaruh pada perkembangan emosi, kepribadian, kreativitas, dan sosial anak. Oleh karena itu, pendidik dan orang tua harus menaruh perhatian pada semua aspek perkembangan anak. Dengan menerapkan konsep MI dalam kegiatan pengembangan anak, sebenarnya hal itu sudah tercakup kesemuanya. Pada pendidik turut bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didiknya. Sebagai wujud tanggung jawabnya, pendidik hendaknya menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan pengembangan anak. Berikut ini akan diuraikan mengenai kaitan MI dengan aspek-aspek perkembangan anak usia dini.
1. MI dan Pengembangan Fisik Motorik -> Perkembangan fisik adalah aspek perkembangan yang penting di awal kehidupan masa kanak-kanak. Gerakan-gerakan tubuh sangat vital peranannya dalam pertumbuhan fisik. Oleh karena itu, baik orang tua, guru dan masyarakat hendaknya dapat melibatkan anak dalam berbagai gerakan tubuh, seperti senam, atletik maupun permainan agar fisikmotorik anak tumbuh dan berkembang secara optimal.
2. MI dan Pengembangan Kemampuan Bahasa ->Anak yang cerdas secara linguistik akan berkembang dengan baik kemampuan bahasa dan komunikasinya. Oleh karena itu, stimulasi kecerdasan verbal-linguistik akan menunjang pengembangan bahasa secara optimal. Konsep multiple intelligences yang sangat memperhatikan kekhasan individu anak, mendorong pendidik untuk menciptakan situasi yang mendukung bagi anak-anak yang enggan berbicara di depan sebuah kelompok kecil, termasuk mereka yang belajar bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Bisa juga orang tua dan masyarakat mengajarkan anak bahasa Indonesia yang baik dan benar.
3. MI dan Pengembangan Kognitif -> Pengembangan kognitif bergayut erat dengan kecerdasan logismatematis dan naturalis. Stimulasi kecerdasan logis-matematis akan mendorong perkembangan kognitif, terutama dalam hal kemampuan berpikir logis, mengolah informasi, kapasitas berpikir, memorisasi, penalaran, akuisisi konsep, klasifikasi, pemecahan masalah, dan pemusatan perhatian.
4. MI dan Pengembangan Sosial-Emosional -> Kecerdasan intrapersonal dan interpersonal bergayut kuat dengan kegiatan pengembangan sosial-emosi anak. Mereka yang cerdas secara intrapersonal maupun interpersonal akan berkembang dengan baik sosialemosinya. Oleh karena itu, stimulasi kecerdasan intrapersonal dan interpersonal bakal menunjang pengembangan aspek sosial-emosi secara optimal. Menurut Hurlock, (1978) lima bentuk cara belajar yang paling penting ialah dengan coba-ralat (trial and error), dengan menirukan (imitation), dengan mempersamakan (identification), dengan pengondisian (conditioning), dan dengan pelatihan (training). Pendidik, orang tua dan masyarakat hendaknya memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan berbagai proses belajar untuk memahami diri, orang lain, dan lingkungannya, serta membuat kegiatan yang benar-benar berorientasi pada pengembangan beberapa indikator kecerdasan interpersonal dan intrapersonal yang terkait dengan perasaan, motivasi, cinta sesama, dan kemampuan berinteraksibersosialisasi.
5. MI dan Pengembangan Moral -> Anak yang cerdas dalam ketiga kecerdasan ini akan berkembang dengan baik aspek moralnya. Oleh karena itu, stimulasi tiga kecerdasan tersebut bakal menunjang kegiatan pengembangan moral secara optimal. Selain itu, adanya rangsang eksistensial akan memicu kemampuan anak mencerna hakikat moral, dan karenanya rangsang eksistensial menjadi suatu keniscayaan yang benar-benar harus diupayakan oleh pendidik. Tidak seorang anak pun dapat diharapkan mengembangkan kode moral sendiri. Sebaliknya, kepada setiap anak harus diajarkan standar kelompok mengenai yang benar dan yang salah. Belajar berperilaku dengan cara yang disetujui masyarakat merupakan proses yang panjang dan lama yang terus berlanjut hingga masa remaja. Ini merupakan salah satu tugas perkembangan yang penting di masa kanak-kanak.
6. MI dan Pengembangan Seni -> Pengembangan seni pada anak meliputi musik, tari, seni rupa dan seni kriya terkait erat dengan stimulasi visual-spasial, musikal, kinestetik, dan naturalistik. Hal ini berarti stimulasi kecerdasan dalam multiple intelligences akan menjadi kegiatan pengembangan seni pada anak. Stimulasi kecerdasan visual-spasial dan kinestetik mendorong pengembangan seni rupa dan seni kriya. Pengembangan seni, selain distimulasi dengan kecerdasan musikal, visual-spasial, dan kinestetik, dapat pula dirangsang dengan kecerdasan lain, seperti seni tentang alam, kemanusiaan, ketuhanan, atau perasaan. Seni musik mungkin berupa curahan perasaan, kekaguman terhadap alam, rasa syukur pada Tuhan, dan simpati pada sesama manusia.
7. MI dan Pengembangan Pengertian dan Kreativitas -> Singkatnya, mengerti adalah kemampuan untuk memahami. Pengertian dicapai dengan menerapkan pengetahuan yang didapat sebelumnya ke pengalaman atau situasi baru (Hurlock, 1978). Konsep MI sangat penting dimiliki oleh pendidik dalam pengembangan pengertian. Pendidik hendaknya melatih anak agar mampu melakukan interkoneksi berbagai pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki dengan berbagai hal baru yang merupakan aspek-aspek kecerdasan yang menonjol pada seorang anak. Dengan demikian, anak akan memiliki pengertian yang jauh lebih luas. Anak, misalnya diajak menghubungkan konsep warna yang dimilikinya dengan pemandangan alam, dengan suasana hati, dengan nuansa kata, dan sebagainya.
In reply to First post

Re: Quiz 1

by Antika 2013054028 -
Untuk meningkatkan kecerdasan anak, orang tua harus mampu membentuk pribadi anak dengan mengenalkan kejujuran, tak selalu memenuhi keinginan anak, menahan amarah, membentuk rasa percaya diri, mengajarkan anak mendengar aktif, membentuk anak yang asertif, memiliki rasa empati dan melatih bekerjasama. Kecerdasan linguistik Ditunjukkan dengan kemampuan menggunakan kata-kata dengan efektif dan menguasai bahasa, baik secara lisan maupun tulisan.Cara melatihnya adalah sejak dalam kandungan dan setelah lahir anak sering diajak bercakap-cakap, berbicara dengan orangtua, teman sepermainan, menceritakan dongeng dan menyanyikan lagu anak-anak.Kecerdasan logika-matematika Keterampilan berhitung, berpikir logis, serta pemecahan masalah matematika.Cara melatihnya adalah mengajarkan anak mengelompokkan mainan yang dimiliki, menghitung buah-buahan dan membagikan makanan kecil dan menyebutkan jumlah yang diberikan, mengelompokkan benda mainan seperti dadu berwarna, mainan berbentuk buah dan bunga.Kecerdasan kinestetik Berkaitan dengan aktivitas fisik, seperti olahraga dan menari. Cara melatihnya ajak anak untuk latihan mencoret dan menggambar garis, lingkaran, melakukan gerakan senam dan menari.Cara melatihnya adalah setiap melakukan kegiatan yang berhubungan dengan posisi atau ruang hendaknya orang tua selalu sambil menyebutkan, misalnya “tolong dong, adik letakkan bukunya di atas meja, atau tolong kakak ambilkan buku yang jatuh di bawah meja.”Sebutkan lokasi ruang, ajarkan si kecil melipat, menggunting, membalik dan menggambar.Kecerdasan musikal Kepekaan terhadap nada, irama, ritme musik. Termasuk kemampuan untuk bernyayi, bersenandung, atau berekspresi menggunakan alat musik. Cara melatihnya adalah dengan mendengarkan musik dan bernyanyi. Mengajarkan anak menyanyikan lagu-lagu sederhana sesuai usia mereka. Melakukan pekerjaan dengan bernyanyi, misalnya saat mandi dan bangun pagi.
In reply to First post

Re: Quiz 1

by Septi Dwi Krisnawati 2013054038 -
Selamat sore ibu, saya Septi Dwi Krisnawati NPM 2013054038 izin menjawab bu. 
Sinergi antara guru, orang tua, dan masyarakat merupakan hal yang penting untuk mengembangkan dan meningkatkan 9 aspek kecerdasan anak usia dini. Guru, orang tua, dan masyarakat harus sering melakukan komunikasi untuk mendiskusikan perkembangan kecerdasan anak, dukungan dan motivasi merupakan hal yang sangat penting dalam proses mengembangkan 9 kecerdasan anak. Ada beberapa cara mensinergikan lembaga pendidikan (guru, orang tua, dan masyarakat) yaitu:

1. Dibutuhkan suatu terobosan untuk memberdayakan dan mensinergikan semua potensi yang telah ada di dalam sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam rangka tercapainya layanan terhadap perkembangan kecerdasan anak usia dini secara utuh, menyeluruh dan terintegrasi. Salah satunya media yang sangat mengembangkan kecerdasan anak adalah APE. Alat Permainan Edukatif kini sudah banyak dijual di pasaran dengan harga yang bervariasi. Pada umumnya para penyelenggara pendidikan masih banyak membeli alat-alat permainan sebagai pendukung belajar dan mengembangkan kecerdasan anak.

2. Kebutuhan gizi anak dapat dipantau oleh orang tua dan sekolah yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan masyarakat sedangkan di sisi pendidikannya dikaitkan dengan kecerdasan anak akan di kembangkan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.

3. Strategi mensinergikan pengembangan dibuat berdasarkan usia anak, yakni strategi untuk anak usia 1–3 tahun, 4–5 tahun, dan 6–8 tahun. Agar tercapailah target yang akan di capai bersama. Guru menyiapkan lingkungan yang memungkinkan anak bebas berinteraksi. Anak memilih sendiri aktivitas yang disediakan guru, seperti permainan dramatik, balok, sains, matematika, puzzle, buku, rekaman, seni, dan musik.
Anak melaksanakan program secara individu dan kelompok, dalam  aktivitas konkret dengan materi dan narasumber yang relevan, serta belajar dari problem solving diri dan eksperimen. Kegiatan diintegrasikan melalui tema, proyek, permainan, dan pengalaman belajar lainnya. Di sekolah guru mengarahkan keterlibatan anak dalam proyek dan permainan serta memperkaya pengalaman belajar anak dengan cara
(a) mengembangkan ide anak,
(b) menanggapi pertanyaan mereka, dan terlibat dalam percakapan mereka,
(c) memberikan tantangan bagi pemikiran mereka (Bredekamp, 1993).
Materi dan aktivitas kegiatan dibuat konkret, nyata, dan relevan dengan
kehidupan anak.

Sekian yang dapat saya sampaikan, terima kasih bu.
In reply to First post

Re: Quiz 1

by Theodora Armi Pramesti -
Selamat sore Bu, saya Theodora Armi Pramesti NPM 2053054007 izin menjawab.
Bagaimana cara mensinergikan ketiga lembaga pendidikan (orangtua, guru, dan sekolah) dalam pengembangan Sembilan kecerdasan majemuk anak usia dini?
Jawab:
Cara mensinergikan ketiga lembaga pendidikan (orang tua, guru, dan sekolah) dalam pengembangan Sembilan kecerdasan majemuk anak usia dini, yaitu:
1. Tripusat pendidikan yang pertama adalah orang tua yang sangat terpenting. Para pendidik di sekolah memang memiliki tanggung jawab mendidik anak-anak dengan sepenuh hati. Tetapi tugas itu dijalankan guru selama anak-anak berada di sekolah. Ketika berada di luar sekolah, pendidikan anak menjadi tanggung jawab keluarga dan masyarakat. Dengan demikian, tidak seharusnya tanggung jawab pendidikan hanya diserahkan pada sekolah. Orang tua atau keluarga juga memiliki posisi strategis untuk mendidik dan mengasuh anak. Ibu merupakan pendidik yang andal bagi buah hatinya. Pernyataan ini merupakan pengakuan betapa penting peran seorang ibu bagi pendidikan anak. Tatkala anak berada di lingkungan keluarga, orang tualah yang berperan sebagai pendidik. Bukan sekedar mendidik, orang tua juga harus memberikan keteladanan bagi buah hatinya. Pola pikir orang tua juga harus berubah sesuai dengan tantangan zaman.

2. Tripusat pendidikan yang kedua adalah sekolah. Bagi sebagian besar orang tua, sekolah benar-benar menjadi tumpuhan pendidikan dan pengasuhan anak. Keluarga atau orang tua yang belum well educated sangat menggantungkan pendidikan dan pengasuhan anak pada sekolah. Pada konteks sekolah harus menjadi rumah kedua yang ramah dan nyaman bagi anak-anak. Untuk mengimplementasikan konsep pendidikan ramah anak pasti membutuhkan komitmen guru. Guru harus tampil seutuhnya sebagai pendidik yang mendampingi anak-anak. Guru juga dituntut untuk berperan sebagai orang tua sekaligus sahabat bagi anak-anak selama berada di sekolah. Memang tidak mudah menjalani tugas sebagai pendidik sejati. Karena itu, selalu dikatakan bahwa guru sejatinya bukan sekedar profesi. Lebih dari itu, menjadi guru merupakan panggilan hati. Spirit inilah yang seharusnya melekat pada diri setiap pendidik.

3. Tripusat pendidikan ketiga adalah lingkungan masyarakat. Masyarakat dapat dipahami mereka yang peduli terhadap pendidikan. Umumnya mereka tergabung dalam komite sekolah, ikatan wali murid, ikatan alumni, dunia industri dan dunia usaha, komunitas seni dan budaya, organisasi profesi, pegiat pendidikan, lembaga swadaya masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan. Tegasnya, kelompok masyarakat peduli pendidikan dapat berasal dari manapun. Termasuk para alumni yang bekerja di luar negeri. Kini tugas sekolah dan pemerintah adalah mensinergikan potensi sumber daya keluarga dan masyarakat untuk penguatan pendidikan karakter.
Terimakasih Bu
In reply to First post

Re: Quiz 1

by Mutiarahmadisya salsabillah p 2013054048 -
Assalamualaikum wr.wb, bu. Saya Mutiarahmadisya Salsabillah P NPM 2013054048 izin menjawab pertanyaan.
Ketiga lembaga tersebut dapat disinergiskan dengan menjalin kerja sama dan memfalitasi kecerdasan majemuk yang anak punya. Sekolah membimbing dan mengedukasi orang tua tentang kecerdasan majemuk. Sekolah harus menerangkan bahwa kecerdasan bukan hanya berdasar pada tes intelegensi saja. Guru mendidik serta memberikan kegiatan yang dapat mengasah kecerdasan majemuk. Contohnya:
a. Guru mengakomodasi siswa dengan kecerdasan linguistik yang tinggi.
b. Guru mengawali pembelajaran dengan memperdengarkan lagu/musik yang kemungkinan besar dapat menarik perhatian siswa dengan kecerdasan musikal yang tinggi
c. Menggunakan metode penemuan disukai siswa-siswa dengan kecerdasan logikal-matematikal yang tinggi.
d. Ketika mengajar angka/ matematika dapat menyajikan materi tertentu menggunakan power point yang menarik
e. Untuk memanfaatkan dan mengembangkan kecerdasan bodily-kinesthetic yang dimiliki siswa, guru dapat merancang hands-on activities.
f. Siswa dengan kecerdasan intrapersonal yang tinggi perlu diberi kesempatan untuk berfikir atau belajar secara individual beberapa saat sebelum mereka belajar dalam kelompok.
g. Untuk memanfaatkan dan mengembangkan kecerdasan interpersonal siswa, pemberian tugas kelompok dan kegiatan diskusi dapat menjadi pilihan.
h. Menyiapkan diri untuk selalu dapat memberi penjelasan “mengapa demikian” penting bagi guru dalam menghadapi siswa dengan kecerdasan ekstensial yang tinggi.

Orang tua harus memahami terlebih dahulu kecerdasan apa saja yang dimiliki oleh anaknya. Setelah mengetahui hal itu orang tua dapat memfasilitasi dan mengembangkan kecerdasan anak dengan kegiatan-kegiatan tertentu. Misalnya, pada anak yang memiliki kecerdasan naturalis di ajak untuk menanam dan memelihara tanaman, anak yang memiliki kecerdasan majemuk musikal menjalani kursus musik/menyanyi dan lain sebagainya.

Sedangkan, di lingkungan masyarakat anak dapat di ajak ke tempat yang tepat untuk mengembangkan kecerdasan majemuk nya. Anak dapat diajak ke organisasi yang meningkatkan kecerdasan majemuknya. Contohnya, anak yang memiliki kecerdasan ekstensial di ajak ke kegiatan rohis yang ada di masjid atau di ajak untuk melaksanakan kegiatan gereja. Anak juga dapat mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat untuk meningkatkan kecerdasan majemuknya. Contohnya, anak yang memiliki kecerdasan interpersonal di ajak ke acara bakti sosial yang ada di masyarakat.

Sekian jawaban dari saya bu, terima kasih.
In reply to First post

Re: Quiz 1

by Oppy Anggun Pratiwi 2013054051 -
Assalamualaikum Bu, saya Oppy Anggun Pratiwi NPM 2013054051 izin menjawab pertanyaan,

1. Guru
a. Lakukan pembelajaran dan permainan yg dapat mengembangkan kecerdasan majemuk anak, sehingga secara tidak sadar anak tetap menikmati dalam proses pengembangan kecerdasannya.
b. Biarkan anak belajar sesuai dengan caranya masing-masing karena dengan begitu akan membuat anak mengenal dirinya dan dengan sendirinya akan terlihat kecerdasan majemuk seperti apa yg dimilikinya.
c. Lakukan dan ajarkan pembiasaan-pembiasan yg baik di sekolah, seperti pembiasaan bertingkah laku sopan, jujur, disiplin, dan tertib. Melalui pembiasaan, akan akan mudah mempraktikkannya di kehidupan sehari-hari.

2. Orang tua
a. Pantau hal yang anak sukai. Tugas orang tua adalah mengobservasi ketertarikan dan kemampuan anak sambil melakukan quality time seru.
b. Fokus pada kelebihan, bukan kekurangan. Cobalah fokus pada kelebihan yang dimiliki anak dan bantu mereka mengasahnya dengan memberikan stimulasi yang tepat sehingga kecerdasan yg ada pada anak dapat berkembang sesuai dengan kemampuan nya masing-masing.
c. Dengarkan pendapat anak. Mendengarkan pendapat anak tidak hanya membuatnya merasa dihargai, tetapi juga bisa mengasah kecerdasan majemuknya. "Kreativitas anak akan berkembang jika orang tua selalu bersikap otoritatif (demokratik), yaitu mendengarkan dan menghargai pendapat anak, serta mendorongnya untuk berani mengungkapkannya," tulis Dr. Soedjatmiko.
d. Jangan dipaksa. Anak sering kali dipaksa dan diberi beban harus sudah bisa membaca dan berhitung sedini mungkin. Dengan tekanan dan ekspektasi berlebih seperti itu, kecerdasan majemuk anak justru sulit diraih. Ingat, mengoptimalkan kecerdasan majemuk harus dilakukan dengan seru dan penuh kebahagiaan, bukan dengan tekanan.

3. Masyarakat
a. Lingkungan masyarakat yg kondusif yg positif dapat membantu mengoptimalkan pertumbuhan serta kecerdasan majemuk pada anak. Mengapa? Karena lingkungan masyarakat menjadi tempat anak untuk menerapkan hasil pembelajaran dan ilmu yg didapatkan di sekolah serta keluarga.

Sekian yg dapat saya sampaikan, terima kasih Bu...
In reply to First post

Re: Quiz 1

by Alma Talitathahara Zain 2013054039 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya Alma Talithahara Zain Npm 2013054039 izin menjawab.

Orang tua adalah model sekolah utama bagi anak, terutama ibunya. Dari ibunyalah anak merasakan kehangatan, kasih sayang, dan berbagai rangsangan. Setiap orang tua adalah wakil Tuhan di bumi ini, yang berkewajiban mendidik dan membesarkan anak-anak ciptaanNya. Apa yang diperintahkan dan diajarkan oleh setiap orang tua adalah perintah yang baik dan benar selaras dengan firman atau sabda Tuhan kepada semua umat di bumi ini. Kebutuhan anak yang terpenuhi akan menjadikan rasa aman sehingga membentuk rasa percaya diri. Selain orang tua, sekolah juga ikut ambil peran dalam menunjang keberhasilan anak dalam membentuk konsep diri. Anak usia 4-6 tahun biasanya duduk di bangku sekolah TK. Pendidikan dan pengasuhan anak yang harus dikembangkan dalam upaya mengembangkan kreativitas dan tumbuh kembang anak usia dini adalah children perspective, yakni pendidikan yang berpusat pada anak. Ini akan membuat anak sejak usia dini sudah mengenal rasa tanggung jawab, empati, dan tidak pemalu. John Bolby mengatakan, pada dasarnya praktek pengasuhan anak selalu ditandai dengan adanya attachment, yaitu interaksi yang terjadi antara ibu dan anak dalam rangka memenuhi kebutuhan anak. Pada usia dini, anak memang sepenuhnya akan menyadari diri dalam memuaskan kebutuhannya.
Pada usia dini sering kali anak sudah dilibatkan dalam kegiatan sekolah yang disebut preschool atau playgroup. Pada konteks inilah sekolah harus menjadi rumah kedua yang ramah dan nyaman bagi anak-anak. Komitmen menjadikan sekolah sebagai rumah kedua penting karena masih ada banyak insiden kekerasan yang melibatkan pelajar. Masyarakat, mempunyai peran penting dimana masyarakat merupakan tempat anak belajar bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Anak belajar cara berkomunikasi dengan teman dan alam sekitarnya. Suasana yang akan anak alami setiap harinya. Lingkungan yang positif akan berpengaruh terhadap anak begitupun sebaliknya.
guna membantu proses perkembangan kecerdasan pada anak lingkungan masyarakat yang nyaman dan kondusif bagi anak adalah hal yang dapat di lakukan. Sehingga anak akan merasa aman dan perkembangan kecerdasannya dapat berjalan dengan maksimal.
Terimakasih bu.
In reply to First post

Re: Quiz 1

by Alfina Damayanti -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Bu, saya Alfina Damayanti NPM 2013054041, izin menjawab:
Dalam mensinergi pengembangan 9 kecerdasan pada anak usia dini orang tua, guru dan masyarakat harus bekerja sama menerapkan:
- Penerapan Multiple Intelligences
- Penerimaan siswa baru tanpa tes, tetapi melalui metode MIR (Multiple
Intelligences Research)
- Mendeteksi gaya belajar
- Mengenali dan melejitkan setiap kecerdasan anak
- Bagaimana membuat guru semain kreatif dengan lesson plan-nya
- Memudahkan pembelajaran
- Mengubah “siswa bermasalah” menjadi berpotensi
- Memperkaya orang tua dan penggiat pendidikan
- Membuat sekolah menjadi unggul
- orang tua mengikuti kegiatan parenting
In reply to First post

Re: Quiz 1

by Mutiara Stefania 2013054026 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh saya Mutiara Stefania NPM 2013054026 izin menjawab Bu
1. Bagi Guru
Bagaimana seorang guru harus mampu menjalankan tugasnya dengan baik. guru taman kanak-kanak dapat menempuh beberapa metode yang dapat membantunya dalam menyampaikan pendidikan kepada anak. Metode tersebut yaitu mencakup metode bermain, anak karyawisata anak, metode bercakap-cakap anak,metode demonstrasi bagi anak,metode proyek bagi anak metode, bercerita bagi anak, dan metode pembagian tugas bagi anak.
2. Orang tua
Orang tua adalah model sekolah utama bagi anak, terutama ibunya. Dari ibunyalah anak merasakan kehangatan, kasih sayang, dan berbagai rangsangan. Setiap orang tua adalah wakil Tuhan di bumi ini, yang berkewajiban mendidik dan membesarkan anak-anak ciptaanNya.Sebagai orang tua pendidikan dan pengasuhan anak yang harus dikembangkan adalah upaya Bagaimana mengembangkan kreativitas dan menumbuh kembangkan anak usia dini yaitu pendidikan yang berpusat pada anak. bagaimana ia berpusat agar anak usia dini sudah mengenal rasa tanggung jawab empati dan tidak pemalu dan adanya interaksi yang terjadi antara orang tua dan anak dalam rangka memenuhi kebutuhan anak. dengan kebutuhan anak ini terpenuhi maka akan menjadikan rasa aman sehingga membentuk rasa percaya diri dan bisa mengembangkan 9 kecerdasan anak.
3. Masyarakat
masyarakat harus menyediakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan mental anak. Selain itu lingkungan harus turut mendukung terciptanya menciptakan nilai-nilai spiritual dalam diri anak dan pembiasaan-pembiasaan yang baik bagi perkembangan psikologis dan rohaninya. Lingkungan masyarakat juga menjadi tempat tinggal anak di mana anak dapat menyerap informasi fakta dan belajar bahasa lingkungan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi konsep diri anak Oleh karena itu sebaiknya masyarakat harus menyediakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan kecerdasan anak selain itu lingkungan harus turut mendukung terciptanya nilai-nilai spiritual dalam diri anak dan pembiasaan pembiasaan yang baik bagi perkembangan psikologis dan rohaninya serta dalam mengembangkan kecerdasan anak.
In reply to First post

Re: Quiz 1

by Annisa Oktafricili Yanti 2013054029 -
Assalamualaikum Ibu, saya Annisa Oktafricili Yanti NPM 2013054029, izin menjawab pertanyaan tentang “Bagaimana cara mensinergikan ketiga lembaga PAUD (Guru, Orang tua, dan Masyarakat) dalam pengembangan 9 aspek kecerdasan majemuk anak usia dini?"
Cara mensinergikan ketiga lembaga PAUD (Guru, Masyarakat, dan Orang tua) dalam pengembangan 9 aspek kecerdasan majemuk anak usia dini, yaitu dengan cara melakukan kolaborasi antar 3 lembaga tersebut, keluarga atau orang tua merupakan pendidikan awal dan dasar yang anak terima. Jika pendidikan yang diberikan orangtua kepada anak itu baik dan berhasil maka kecerdasan nya juga berpengaruh di sekolah. Lingkungan sekolah juga harus dirancang seramah mungkin sehingga anak-anak merasa nyaman berada di rumah kedua. Untuk mengimplementasikan konsep pendidikan ramah anak pasti membutuhkan komitmen guru. Guru, orang tua, dan masyarakat perlu mengontrol/mengendalikan emosinya terhadap anak usia dini agar pekembangan psikis, mental, dan kecerdasan anak tidak terganggu, sehingga anak siap mengembangkan bakat dan kecerdasan yang dimilikinya dengan optimal.
Guru merupakan pendidik yang bertugas untuk menjadi orang tua ketika berada di lingkungan sekolah. Pada dasarnya fungsi dan peran guru terhadap anak di sekolah sama dengan orang tua di rumah. Yang membedakannya adalah kalau sekolah dibatasi oleh kurikulum yang harus sesuai dengan visi dan misi sekolah atau pun dengan pemerintah. Adanya komunikasi yang dilakukan guru kepada orang tua tersebut tentunya menjadikan tugas guru tersebut menjadi ringan dan mudah. Hal ini karena segala sesuatunya sudah terpantau dan segala permasalahan yang muncul pun akan mudah dicarikan solusi. Bahkan, bisa jadi tindakan pencegahan pun dapat dilakukan manakala komunikasi kedua arah tersebut berjalan dengan baik dan lancar.
In reply to First post

Re: Quiz 1

by RIVA ADELA 2013054046 -
Saya RIva Adela NPM 2013054046, izin menjawab pertanyaan Bu

Berkomunikasi dengan orangtua merupakan salah satu tanggungjawab pendidik. Demikian juga dengan orangtua, mereka perlu menjalin komunikasi dengan pendidik. Komunikasi timbal balik ini akan sangat efektif untuk memberikan layanan yang berkualitas kepada anak usia dini. Orangtua dan pendidik saling berbagi informasi baik mengenai program lembaga maupun tentang individual anak. Orang tua dapat mengetahui program-program yang akan dan sedang dilaksanakan oleh lembaga. Pendidik dapat menginformasikan dan berdiskusi tentang kecerdasan anak selama mengikuti kegiatan di lembaga tersebut. Kegiatan berkomunikasi tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara. Baik secara formal maupun informal, baik secara tertulis maupun lisan. Akan tetapi bukan hal yang mudah baik bagi pendidik maupun orangtua untuk menjalin komunikasi dua arah secara efektif. Ada banyak kendala baik dari pendidik maupun orangtua. Selain itu guru dan orang tua juga harus bisa menentukan gaya belajar anak agar dapat mengembangkan kecerdasan majemuknya dengan baik dan efektif. Tentunya semua hal itu harus disesuai dengan lingkungan masyarakat karena lingkungan memiliki peran dalam mengoptimalkan berbagai jenis kecerdasan pada anak. Contohnya dengan melakukan seperti kegiatan lomba seperti mewarnai, menyanyi, membaca pusi, dan lain sebagainnya. Dengan adanya kegiatan lomba tersebut orang tua dan guru dapat mengetahui kecerdasan yang dimiliki oleh anak. Sehingga orang tua dan guru dapat mengembangkan kecerdasaan anak tersebut dan disitulah peran masyarakat dibutuhkan dalam wadah aspirasi.
In reply to First post

Re: Quiz 1

by Tita Mardalina 2013054032 -
Izin menjawab ibu, saya Tita Mardalina NPM : 2013054032
Cara mensinergikan lembaga pendidikan guru yakni memberikan pengetahuan kepada guru nilai-nilai, pengetahuan akan pentingnya kecerdasan anak dan metode bermain sambil belajaran yang cocok seperti apa saja yang harus digunakan dalam proses pembelajaran agar 9 kecerdasan anak dapat berkembang secara optimal. Misalnya guru sebelum memeberikan pembelajaran guru sudah mempelajari dan memahami tentang kecerdasan naturalist seperti apa, kemudian guru menerapkan ilmu yang didapatkannya kepada anak untuk melihat di dalam kelas adakah anak yang memiliki kecerdasan tersebut guru membawa siswa untuk melihat dan merawat tanaman setelah guru mengamati ternyata ada beberapa siswa yang tau cara menanam, nama bunga, menyiram bunga, nama hewan seperti kupu-kupu dll. Sehingga guru dapat memperdalam lagi atau menambah tingkat kesulitan apakah anak ini benar-benar memiliki kecerdasan tersebut.
Cara mensinergikan lembaga pendidikan orang tua, setelah orang tua tau anaknya cerdas dalam beberapa dari 9 kecerdasan tersebut orang tua diharapkan mengetahui,menyediakan, mendukung keinginan dan tidak memaksakan kempuan anak yang bukan kemauaan dirinya agar anak tidak merasa dirinya tertekan pada saat pembelajaran yang diberikan orangtuanya. Pertama orang tua bisa konsultasikan kepada guru anak di tk atau paud bagaimana cara mendukung dan mengambangkan kecerdasan yang dimilikinya.
Cara mensinergikan lembaga pendidikan masyarakat, memberikan pengetahuan dasar mengenai dukungan atas pentingnya mengembangkan dan tidak merusak kecerdasan anak sehingga lingkungan masyakat anak dapat mendukung dan menjaga agar perkembangan kecerdasan anak tidak terpengaruhi oleh lingkungan masyarakat yang buruk.
In reply to First post

Re: Quiz 1

by Syadita tria risarani 2053054006 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,saya Syadita Tria Risarani NPM 2053054006 izin menjawab pertanyaan
1.Kecerdasan verbal-liguistik
-Untuk di lingkungan masyarakat anak bermain peran Bersama teman-temannya ataupun orang dewasa yang ada di sekelilingnya misalkan cerita tentang cinderela nah anak akan menentukan tokoknya sendiri-sendiri lalu langsung mereka bermain peran sesuai dengan peran mereka masing-masing dalam cerita cinderela
-Untuk di lingkungan orang tua.cara mensinergikan nya dengan cara saat mau menjelang tidur anak selalu meminta ibunya untuk mendogeng kemudian di sini ada interaksi Bahasa antara anak dan ibunya dari berkomunikasi ibu bertanya “Hari ini dinda ingin dogeng tentang apa dinda?lalu dinda menjawab “ingin mendengar cerita sikancil yang cerdik”.Karena ibunya merasa lupa tentang cerita itu makai bunya bertanya “apa yang terjadi pada si kancil tersebut?” anakpun menjawab dengan bercerita “si kancil sangat cerdik,sikancil cerdik karena jika dia dilabui oleh musuhnya dia selalu saja terhindar maka dari itu si kancil cerdik” .Seperti itulah cuplikan cerita sikancil dari cerita anak,dari ilustrasi tersebut secara tidak langsung anak telah mengambil peran bercerita dalam cerita si kancil tadi ibunya hanya bertanya-tanya tentang masalah yang ada di dalam cerita si kancil tersebut sementara itu anak melanjutkan merangkai cerita-cerita yang di tanyakan oleh ibunya berdasarkan imajinasinya.
-Untuk di lingkungan guru.Guru mengajak anak untuk bercerita lalu guru membacakan cerita tersebut sesudah selesai membaca cerita tersebut guru menanyakan tentang toko yang berperan dalam cerita tersebut bagaimana wataknya apakah dia baik,jahat atau malah ingin menang sendiri bisa juga ajak anak ceritakan Kembali apa yang tadi di ceritakan.Maka di sinilah anak akan berpendapat sendiri-sendiri tentang cerita tersebut atau anak dapat menangkap makna kalimat yang ceritakan tadi.Anak yang memiliki verbal liguistik ini cenderung memiliki kemampuan menghargai kata-kata dan mampu untuk menangkap makna yang diberikan atau di baca anak tersebut.
2.Kecerdasan logika matematik
-Untuk di lingkungan orang tua dengan cara saat di dapur orang tua bisa mengenalkan konsep klasifikasi dan pengelompokan konsep klasifikasi dan pengelompokan yang berkaitan dengan konsep logika matematika.misalkan dengan cara mengelompokan sayuran berdasarkan warna lalu di hitung di situ ada sayur apa saja ya jika dia situ ada 3 jenis sayuran dan sudah di kelompokkan anak maka di situlah logika matematika nya berjalan antara berhitung dan mengelompokkan warna
-Untuk di lingkungan masyarakat.Sekelompok anak suruh untuk mengumpulkan apel yang sebelumnya sudah di letakan apelnya.lalu suruh mereka ambil 1 per satu dari apel tersbeut sesudah di ambil semua suruh anak untuk berhitung ada berapa apel yang mereka kumpulkan
-untuk di lingkubgan sekolah.guru mengajarkan anak untuk belajar sans dengan cara mengambil telur dan garam lalu di eksperimenkan
3.Kecerdasan Spasial-Visual
Untuk mengembangkan kecerdasan anak di kecerdasan spasial visual dengan orang tua,guru maupun masyarakat dengan cara mengajak anak menggambar apa yang mereka suka,membangun dari balok permainan dengan cara Menyusun balok tersebut satu demi satu sampai jadi sebuah istana misalkan anak ingin membuat istana,dan mengajarkan anak untuk mengenalkan bentuk motif apa saja yang ada di batik dan sebagainya
4.Kecerdasan Kinestetik-Jasmani
Untuk mengembangkan kecerdasan Kinestetik-Jasmani ini orang tua,guru dan masyarakat di sekitar lingkungan harus membantu anak dengan cara ajak anak untuk berolahraga bola,renang dan untuk di lingkungan sekolah guru bisa mengajak anak untuk berlatih keseimbangan tubuh
5.Kecerdasan Musikal
Untuk mengembangakan kecerdasan Musika ini orang tua,masyarakat dan guru harus membantu anak untuk ajak anak untuk bernyanyi lagu kesukaannya dengan cara mereka inginkan sendiri jangan di paksa untuk bernaynyi lagu yang gurunya inginkan,atau bisa juga ajak anak untuk membuat alat musik sederhana dari bahan bekas seperti membuat gitar dari kardus bekas setelah itu di mainkan bareng-bareng dan sebagainya
6.Kecerdasan Intrapersonal
Untuk mengembangkan kecerdasan Intrapersonal ini orang tua,masyarakat dan guru harus membantu anak untuk menggerjakan kegiatan yang seperti mengajak anak beraktivitas Bersama oraang-orang baru yang mereka baru saja kenal,mendorongnya untuk berinteraksi dengan orang lain agar anak tidak kaku untuk bersosialisasi dengan lingkungan di sekitarnya,sebagai guru bisa juga ajak anak untuk ikut serta dalam bakti sosial yang telah di selenggarakan seperti baksti sosial anak yatim dll
7.Kecerdasan Interpersonal
Untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal ini orang tua,masyarakat dan guru harus membantu anak untuk menggerjakan kegiatan yang seperti dengan melatih anak tekun dan bertanggung jawab atas tugasnya yang telahg di berikan guru,orang tau maupun masyarakat yang mereka pada saat itu ada di lingkungan tersebut dan orang tua,guru,serta masyarakat bantu anak untuk mempercayakan anak terhadap tugas-tuagas yang telah diberikan pada saat itu
8.Kecerdasan Naturalis
Untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal ini orang tua,masyarakat dan guru harus membantu anak untuk menggerjakan kegiatan yang seperti dengan mengajak anak memelihara tumbuhan atau hewan yang telah di pelihara dengan memberi makanan terhadap hewan tersebut dan sebagai guru juga bisa dengan memaparkan pada ilmu yang seputar tentang ilmu alam seperti pohon itu warnanya coklat,daun itu berwarna hijau sedangkan untuk hewannya dengan cara memperkenalkan ajak anak untuk berlibur ke kebun binatang di situlah orang tua,masyarakat maupun guru bisa mengajarkan anak
9.Kecerdasan Moral
Untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal ini orang tua,masyarakat dan guru harus membantu anak untuk menggerjakan dengan mengajak anak berdiskusi atas norma masyarakat serta membacakan cerita dengan pesan moral yang ada di situnya
In reply to First post

Re: Quiz 1

by NI WAYAN SINDI HERLINA -
Izin menjawab Bu saya Ni Wayan Sindi Herlina 2013054047. Bagaimana cara mensinergikan ketiga lembaga pendidikan dalam pengembangan 9 kecerdasan majemuk anak usia dini!!
Jawab;
Cara mensinergikan ke 3 lembaga pendidikan (guru, orangtua, dan masyarakat) untuk mengembangkan ke-9 kecerdasan majemuk anak yaitu dengan membuat kegiatan atau operasi gabungan. membangun kolaborasi untuk membantu perkembangan kecerdasan anak usia dini.

1. kecerdasan linguistik atau bahasa
cara mengembangkannya adalah dengan bernyanyi sering mengajak anak mengobrol dan sering bermain kata. Kerja sama antara guru, orangtua, dan masyarakat membantu anak agar bisa lebih mengembangkan kecerdasan linguistik tersebut. contohnya. membuat lomba disekolah, lomba bercerita dan menulis. atau dengan saat mengadakan kegiatan masyarakat mengikutsertakan anak usia dini sebagai hiburan untuk melatih kecerdasan bahasanya.

2. kecerdasan logika matematika
cara pengembangan nya dengan mengenalkan konsep angka dan berhitung sedini mungkin, mengajak anak melakukan permainan strategi, serta melakukan percobaan ilmiah sederhana.memberikan alat-alat berhitung yang menarik dan inovatif, mengajak berhitung benda-benda yang ada disekitar nya, bermain ulang tangga, puzzle dll. sediakan tempat untuk anak dalam pengembangan kecerdasan logika matematika ini.

3. Kecerdasan visual dan spasial
Meliputi kemampuan mengenali objek dan bentuk, pola, posisi, mudah membaca peta dan denah, dan mampu berpikir secara kreatif. Cara mengembangkannya dengan mengajak menggambar, membuat karya, membangun dari balok permainan, mengajarkan arah, dan mengajarkan mengenali berbagai bentuk motif. membuat kelompok bermain di dalam masyarakat dengan anak-anak yang tinggal di sekitarnya.

4. Kecerdasan kinestetik (gerakan)
Kecerdasan kinestetik meliputi kemampuan koordinasi gerak tubuh yang baik dan sangat menikmati kegiatan fisik. Cara mengembangkannya adalah dengan mengajak anak melakukan berbagai aktivitas fisik seperti berlari, menari, bermain berlatih keseimbangan tubuh, dan menirukan berbagai gerakan tubuh seperti pantomim. masyarakat dapat membantu mengembangkan kecerdasan tersebut dengan cara mengadakan kegiatan yang dimana kemampuan anak dapat dijadikan tontonan untuk masyarakat lain.

5. Kecerdasan musikal
Meliputi kepekaan tinggi terhadap nada, cepat menghafal irama dan lagu, dan senang bernyanyi. Cara mengembangkannya dengan bermain alat musik dan mengajak bernyanyi. dalam keluarga, bisa aja berkaraoke bersama, membuat kumpulan anak-anak disekitar masyarakat untuk bergabung jika mereka menyukai tentang musik.

6. Kecerdasan interpersonal
Meliputi kemampuan berhubungan baik dengan orang lain, memahami perasaan orang lain, dan menikmati keberadaan di tengah-tengah kelompok. Cara mengembangkannya adalah dengan mengajak anak beraktivitas bersama orang-orang baru, mendorongnya untuk berinteraksi dengan orang lain, serta mengikutsertakan anak dalam bakti sosial dan pemberian bantuan untuk orang lain. serta merekrut anak tersebut untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang dilakukan disekolah.

7. Kecerdasan intrapersonal
Kemampuan mengenali diri sendiri, mengekspresikan perasaan, percaya diri, dan mampu menyatakan apa yang disukai dan tidak disukai. Cara mengembangkannya dengan melatih anak tekun dan bertanggung jawab atas tugasnya, serta mempercayakan anak terhadap tugas-tugas tertentu. dalam masyarakat anak bisa dijadikan sebuah pemimpin dalam permainan.

8. Kecerdasan naturalis
Kecerdasan ini meliputi ketertarikan mempelajari dan kepekaan terhadap alam, lingkungan, hewan, tumbuhan, dan luar angkasa. Cara mengembangkannya dengan mengajak anak memelihara tumbuhan atau hewan dirumah atau jika takut kotor atau jorok bisa memelihara ikan, mengajak berwisata di alam dan juga berkebun, dan memaparkan pada ilmu seputar alam.

9. Kecerdasan eksistensialis
kecerdasan eksistensial adalah kemampuan anak untuk mengajukan dan mencari jawaban pertanyaan mendalam tentang eksistensi manusia contohnya apa arti hidup, mengapa kita mati, apa peran kita di dunia. pertanyaan pertanyaan yang sering dilontarkan orang yang memiliki kemampuan eksistensial ciri-cirinya suka bertanya contohnya mempertanyakan keberadaan dirinya, mengapa aku mati, apa makna dari hidup ini, kalau bekerja sering bicara sendiri, lebih tenang dan menguasai diri, lebih cenderung mengutamakan keyakinan atau agama, mampu menempatkan diri di setiap situasi dan lingkungan. cara mengembangkannya orangtua atau guru boleh sering diajak untuk mempertanyakan kejadian manusia, sering diajak untuk mempertanyakan apakah situasi ketidakadilan ini sesuai dengan hidup manusia, untuk guru atau pun didalam masyarakat bisa disediakan buku agama filsafat dan juga buku-buku rohani.
In reply to First post

Re: Quiz 1

by Niken Tiara Sari -
Assalamualaikum bu, saya Niken Tiara Sari NPM .2053054002 Izin menjawab bu

Sinergi antara keluarga, sekolah dan masyarakat adalah sebuah keharusan guna mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Keluarga adalah pusat pendidikan pertama yang ditemui oleh setiap anak manusia oleh karena itu keluarga harus mendukung pembelajaran anak dari rumah Dalam pelaksanaan pendidikan dalam keluarga, anak didik diharapkan mampu menjadi manusia yang luhur dan berguna bagi masyarakat luas. Kecerdasan otak bukanlah hal yang utama dalam pendidikan akan tetapi bagaimana anak didik memiliki budi pekerti yang mulia merupakan tujuan utama. Sehingga anak didik yang nantinya menjadi orang yang cerdas dan tidak akan menyalahgunakan kecerdasannya untuk merugikan orang lain.

 Sekolah adalah pusat pendidikan kedua bagi anak sekolah harus mendukung setiap kegiatan anak dan memberikan bekal pelajaran yang akan berguna untuk cita citanya. masyarakat adalah pusat pendidikan ketiga untuk mengamalkan ilmu yang diperoleh di bangku sekolah maupun keluarga.