Forum diskusi

Forum diskusi

Forum diskusi

Jumlah balasan: 59

Mahasiswa semua setelah kalian membaca dan mendiskusikan secara kelompok terkait materi pengertian, ciri-ciri, dan jenis folklore sekarang diskusikan didalam forum kelas mengenai hal-hal penting terkait materi.

 

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum diskusi

oleh Dandi Bagas Pramestu -
Asalamualaikum wr.wb
Selamat pagi semuanya.
Izin memperkenalkan diri saya Dandi Bagas Pramestu dengan npm 2013033017 selalu moderator yang akan mempimpin jalanya diskusi pada pagi hari ini, adapun topik yang akan kami bahas ya itu mengenal foklor secara lisan.
Adapun anggota kelompok kami yaitu
Riska riana _ Npm : 2013033021
Hesti ovalia _Npm :2013033035
Raisya aulia_Npm : 2053033009
Dandi Bagas Pramestu_Npm : 2013303017..
Materi yang akan kami bahas yaitu :
1.Definisi foklore
2.ciri ciri foklore
3. Jenis-jenis foklore secara umum
Disini kami menyediakan forum untuk bertanya kepada teman teman yang ingin bertanya saya persilahkan.
Sebagai balasan Dandi Bagas Pramestu

Re: Forum diskusi

oleh Alfiani Rhamadani -
Waalaikumsalam Wr. Wb
Terima kasih atas penyampaian materi untuk pertemuan pada hari ini.
Izin bertanya. Perkenalkan nama saya Alfiani Rhamadani dengan NPM 2013033043.
Seperti yang dijelaskan dapat PPT, folklore sikategorikan menjadi tiga, dan salah satunya adalah folklore lisan. Di dalam folklore lisan ini terdapat mite atau cerita mitos. Lalu bagaimana caranya kita mengetahui kalau mitos tersebut benar adanya meskipun hanya sebuah mitos yang diketahui melalui mulut ke mulut?
Sekian. Terima kasih
Sebagai balasan Alfiani Rhamadani

Re: Forum diskusi

oleh Dandi Bagas Pramestu -
Baiklah Terimakasih kepada saudari alfiani ramadhani yang telah bertanya, cukup menarik ya pertanyaan nya tentang cara mengidentifikasi cerita legenda bisa disebut mitos atau fakta.
Baik lah disini yang akan menjawab pertanyaan dari alfiani ramadhani adalahh Hesti ovalia, kepada saudari Hesti saya persilahkan untuk menjawab.
Sebagai balasan Dandi Bagas Pramestu

Re: Forum diskusi

oleh Hesti Ovallia -
Terima kasih moderator atas kesempatannya dan terima kasih juga kepada Alfiani Ramadhani atas pertanyaannya. Izinkan saya untuk menjawab, sebelumnya perkenalkan saya Hesti Ovallia dengan NPM 2013033035.
Menurut pendapat kami tidak ada cara untuk membuktikan bahwa mitos itu nyata karena mitos itu bukan dari hasil ilmiah tapi bagian dari sejarah lisan yang dilebih kan karena orang dahulu itu percaya dengan benda atau roh halus ini jadi tradisi masyarakat yang berkelanjutan. Padahal peristiwa alam yang merubahnya tapi karena adat itu lebih kuat melekat dalam diri seseorang makanya mitos itu bisa berkembang. Suatu mitos tidak bisa dibuktikan kebenarannya karna itu bukan hasil dari proses ilmiah atau hal lain tapi hanya lisan masyarakat secara dari mulut kemulut pastinya kan kalau dia sifatnya lisan itu bisa ditambah tambah.
Sekian jawaban dari saya, mohon maaf apabila ada yang kurang. Terima kasih.
Sebagai balasan Hesti Ovallia

Re: Forum diskusi

oleh Devi ayu lestari -
Assalamualaikum wr.wb izin menambahkan moderator saya Devi Ayu Lestari npm 2013033005 izin menambahkan mengenai pertanyaan saudari alfiani
Mitos adalah bagian dari suatu folklor yang berupa kisah berlatar masa lampau, mengandung penafsiran tentang alam semesta.
Cara mengetahui certa teesebuy ada namun hanya mitos, yaitu dengan memperhatikan:

1.Dipercayai benar-benar terjadi oleh masyarakat pendukungnya.Walaupun aneh tetapi sungguh bererti dan sangat penting kepada masyarakat.
2.Cerita yang sederhana yang terdiri daripada beberapa motif dan plot mudah.Cara penuturannya disertai dengan upacara yang tertentu.
3.Masyarakat menganggap cerita yang terkandung di dalamnya sebagai suci dan keramat.

4.Latar belakang : Zaman lampau (distant past).Tokoh-tokoh yang terdapat berkaitan dengan makhluk penting dalam pengertian budaya dan masyarakat khalayak.Lambang kepada masyarakat khalayak kerana ketahanannya bergantung kepada kekuatan, kepercayaan danpenerimaan masyarakat khalayaknya.

Sekian jawaban saya wassalamualaikum wr.wb.
Sebagai balasan Hesti Ovallia

Re: Forum diskusi

oleh Dandi Bagas Pramestu -
Baiklah itu tadi jawaban dari saudari Hesti atas pertanyaan alfiani ramadhani, selanjutnya jika ada teman-teman audiensi yang ingin menambahkan Jawaban dari Hesti saya persilahkan
Sebagai balasan Hesti Ovallia

Re: Forum diskusi

oleh Nesti Wulandari -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarrokatu. Izin memperkenalkan diri, nama saya Nesti Wulandari dengan NPM 2013033003. Izin menambah jawaban dari saudari Hesti atas pertanyaan saudari Alfiani.

Mitos atau mite memang tidak bisa dibenarkan tetapi beberapa mitos yang berkembang dimasyarakat memang sudah terbukti kebenarannya. Seperti mitos mengenai neton pada masyarakat Jawa. Jika calon pasangan pengantin yang netonnya tidak cocok maka pasangan tersebut tidak diperbolehkan untuk melangsungkan pernikahan, takutnya jika masih kekeh untuk melangsungkan pernikahan maka dalam rumah tangganya akan sering mengalami perselisihan antara suami dan istri. Mitos ini masih bertahan hingga sekarang dan masyarakat Jawa sangat berpegang teguh terhadap mitos ini.

Demikian tambahan dari saya, mohon maaf jika terdapat kesalahan. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarrokatu.
Sebagai balasan Hesti Ovallia

Re: Forum diskusi

oleh Arum Mita Prameswari -
Izin menaggapi terkait pertanyaan dari Alfiani Ramadhani.
Saya setuju terhadap jawabab dari Hesti yang mana mitos adalah sebuah cerita masyarakat yang mana cerita tersebut mengandung unsur tentang penafsiran alam semesta yang mana sering kali disangkut pautkan dengan hal-hal mistis atau diluar nalah manusia. Yang mana jika dinilai secara awam hal tersebut mustahil untuk terjadi. Namun hal tersebut sudah menjadi sebuah tradisi yang turun menurun sehingga dipercayai oleh masyarakatnya. Mitos adalah suatu hal yang tidak nyata maka dari itu dari pertanyaan Alfiani 'bagaimana cara untuk mengetahui mitos tersebut nyata atau tidak?" menurut saya mitos tidak bisa dibuktikan karena mitos hanyalah sebuah cerita rakyat yang dipercayai dan belum terbukti kebenarannya.
Sekian jawaban dari saya, terima kasih.
Sebagai balasan Hesti Ovallia

Re: Forum diskusi

oleh Elsa Dara Puspita -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,,
izin menambahkan moderator Saya Elsa Dara Puspita dengan Npm 2013033037, izin menamahkan jawaban dari saudari saudari hesti dari pertanyaan yang di berikan saudari alfiani.
Untuk masalah mitos itu benar adanya tergantung pada kepercayaan setiap individu itu sendiri, Namun walaupun mitos itu dari lisan yang di berikan secara turun temurun banyak mitos orang dulu itu terbukti benar adanya. Mengenai hubungan antara mitos dengan kehidupan masyarakat modern, mitos menjadi dasar kepercayaan masyarakat saat ini, baik berbentuk agama, kepercayaan, maupun ilmu pengetahuan. Hal-hal ini mengatur persepsi masyarakat dan berujung pada perilaku masyarakat sehari-hari. Dengan mengetahui hal-hal yang baik dan buruk tanpa sadar membentuk manusia untuk berperilaku sesuai hal-hal yang baik. Dengan menyadari mitos memberikan panduan bagaimana manusia harus bersikap akan membantu untuk memahami perilaku diri sendiri sehari-hari. Meskipun begitu, terlalu percaya pada mitos juga akan membawa hal negatif, sehingga diperlukan keseimbangan dalam berpikir antara mitos dan kehidupan nyata.
sekian yang dapat saya sampaikan jika terdapat kesalahan saya mohon maaf
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Sebagai balasan Dandi Bagas Pramestu

Re: Forum diskusi

oleh Mia Nurlita 2013033011 -
Waalaikumsalam warrahmatullahi wbarakatuh, terima kasih banyak kepasa moderator yg telah membuka jalannya diskusi pada pagi ini
Sebagai balasan Dandi Bagas Pramestu

Re: Forum diskusi

oleh Rio Prayoga -
Waalaikumsalam wr.wb. Terima kasih atas pemaparan materinya dari kelompok yang presentasi pada hari ini. 
Sebagai balasan Dandi Bagas Pramestu

Re: Forum diskusi

oleh Aditya Fitrial Nugroho -
Walaikumsalam,
Perkenalkan nama Aditya Fitrial Nugroho 2013033057
Sebelumnya izin bertanya moderator

Dari ppt yang saya baca ,pada ciri Folklore salah satunya bersifat tradisional dan anonim. Yang ingin saya tanyakan   apa yang dimaksud dengan ciri tersebut ? Dan bagaimana penerapan ciri tersebut di era modern seperti saat ini?
Sebagai balasan Aditya Fitrial Nugroho

Re: Forum diskusi

oleh Dandi Bagas Pramestu -
Terimakasih kepada saudara aditia yang telah bertanya,
Disini yang akan menjawab pertanyaan dari Adit adalah saudari Hesti, kepada saudari Hesti saya persilahkan.
Sebagai balasan Dandi Bagas Pramestu

Re: Forum diskusi

oleh Hesti Ovallia -
Terima kasih moderator.
Izinkan saya menjawab pertanyaan dari saudara Aditya, sebelumnya perkenalkan saya Hesti Ovallia dengan NPM 2013033035.
Ciri folklor tradisional yaitu disebarkan dalam relatif tetap atau dalam bentuk standar. Disebarkan diantara kolektif tertentu dalam waktu yang cukup lama (paling sedikit dua generasi).
Bersifat anonim artinya pembuatannya sudah diketik tidak diketahui lagi orangnya.
Sekian jawaban dari saya, apabila ada salah saya mohon maaf.
Terima kasih.
Sebagai balasan Hesti Ovallia

Re: Forum diskusi

oleh Dandi Bagas Pramestu -
Baiklah itu tadi Jawaban dari Hesti, jika teman teman ada yang ingin menambahkan terkait jawaban dari Hesti saya persilahkan
Sebagai balasan Hesti Ovallia

Re: Forum diskusi

oleh Octari Tauvita -
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Izin menambahkan.
Saya setuju juga atas jawaban dari saudari Hesti, saya akan menambahkan sedikit bahwa foklore bersifat tradisional maksudnya adalah foklore yang disebarkan memang begitu adanya sedari dulu atau tetap dan tidak berubah dan disebarkan dari generasi ke generasi. sedangkan foklore bersifat anonim yakni nama pengarang atau pencipta dari foklore ini tidak diketahui, karena memang jarang sekali atau bahkan tidak ada pencipta nya hanya tahu tempat dimana foklore itu berasal. untuk bagaimana penerapannya, ya menurut saya ikuti saja seperti yang sudah kita ketahui sejak lama dari generasi ke generasi, karena kan itu sifat atau ciri yang harus ada pada foklore.

Terima kasih. Mohon maaf jika terdapat kesalahan.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sebagai balasan Dandi Bagas Pramestu

Re: Forum diskusi

oleh Murniyati . -
Terima kasih kepada moderator yang telah memberikan kesempatan kepada saya, sebelumnya izin untuk memperkenalkan diri saya Murniyati dengan NPM 2013033025 dari kelompok 5. Izin bertanya, terkait mengapa ciri-ciri folklor memiliki hubungan dengan sifat pralogis dan kolektif? Bagaimana pendapat kelompok terkait hal tersebut? 
Sebagai balasan Murniyati .

Re: Forum diskusi

oleh Dandi Bagas Pramestu -
Terimakasih atas pertanyaan nya dari saudari murni,
Disini yang akan menjawab pertanyaan dari murni adalah Riska Riana kepada saudari Riska saya persilahkan.
Sebagai balasan Dandi Bagas Pramestu

Re: Forum diskusi

oleh Riska Riana 2013033021 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu sebelumnya izin memperkenalkan diri nama saya Riska Riana denggan NPM 2013033021 izin menjawab pertanyaan dari mur

Menurut kelompok anda mengapa didalam ciri ciri Foklore memiliki hubungan dengan sifat Pralogis dan Collective?

Sebelumnya izinkan saya menjelaskan definisinya terlebih dahulu, jdi  Pralogis yaitu mempunyai logika tersendiri yang tidak sama dengan logika umum.

Kemudian collective, di dlm ciri² nya sdh disebutkan bahwasannya Folklor itu milik bersama (collective) pada suatu kolektif/kelompok tertentu. Hal ini dikarenakan pencipta folklor tersebut sudah tidak diketahui, maka seluruh anggota kolektif tersebut merasa memilikinya.

Nah disini hubungan folklore dgn 2 sifat tsb sangat berkaitan. Dimna pralogis dan collective  itu sendiri terikat. Dalam folklore itu sendiri kn adalah bagian dari kebudayaan suatu masyarakat yang tersebar luas dan  tradisional yang diwariskan secara lisan dan turun temurun.  Kemudian selain karakteristik folklore ini bersifat tradisonal ada juga yang bersifat anonim, nah spt yg telah di sebutkan dalam ciri² colletive, anonim sendiri artinya tidak diketahui nama penciptanya, kemudian memiliki gaya bahasa yang hiperbola (dilebih-lebihkan), dan dimiliki bersama oleh suatu masyarakat. Sehingga berkaitan dg ciri² pralogis td, yakni terasa tidak logis bagi sebagian orang namun dianggap logis bagi sebagian orang lagi.

Nah singkatnya, folklore itu kn sudah ada sejak lama dan terus dikembangkan secara turun temurun. folklore cerita/kebudyaan masyarakat ini biasanya erat dgn sejenis takhayul, kepercayaan yang tidak berdasar merupakan elemen penting. Spt comtoh²  folklore sendiri kn ada

• dongeng, yg kita ketahui dongeng ini cerita yang tidak bnr² terjadi. Untuk siapa yg menciptakan cerita itu sendiri pun masih dirasa transparan.

• kemudian dalam contoh sebgian lisan ada upacra, misal dlm upacara ngaben. Ngaben ini kn bagi masyarakat yg menganut agama hindu merupakan suatu kewajiban yg dipercaya dr lama dan tradisi turun temurun bagi masyarakatnya jika salah satu kerabatnya ada yg meninggal dunia.  Namun itu hanya dalam kelompok agama hindu utk penganut agama lain ada yg mengiyakan/meyakini (dlm bentuk toleransi antar agama) namun ada pula yang tidak.

• folklore bukan lisan, ada obat²an tradisional, sama saja dengan yg lainnya mungkin dlm perumpamaan di kelompok a obat c ini sangat diyakin dan manjur karena sudah merupakan tradisi turun temurun dr nenek moyang terdahulu tetepi bisa jdi bagi kelompok b hanya beranggapan bahwa itu hanya takhayul semata.
Sebagai balasan Riska Riana 2013033021

Re: Forum diskusi

oleh Dandi Bagas Pramestu -
Baiklah teman-teman itu tadi jawaban dari saudari Riska terkait dari pertanyaan murni.
Jika teman-teman audiiensi yang ingin menambahkan dan memberikan pendapat lain saya persilahkan
Sebagai balasan Murniyati .

Re: Forum diskusi

oleh Rizky Pahlevi -
Assalamualaikum wr.wb
Nama: Rizky Pahlevi
NPM: 2013033023
Izin menambahkan Jawaban atas pertanyaan Murniyati
Karena di dalam ciri-ciri foklore memiliki hubungan Pralogis maksudnya adalah mempunyai logika sendiri yang tidak sesuai dengan logika umum. Ciri pengenal ini terutama berlaku bagi folklor lisan dan sebagian lisan. Logika tersendiri ini berbeda dengan logika umum, bahkan terkesan tidak logis, atau di atas daya pikir manusia. Cerita rakyat zaman dahulu dapat terjadi di luar batas kewajaran manusia, dan hal tersebut umumnya dipercayai akan kebenarannya meskipun di luar daya pikir manusia.
Selain itu juga ciri foklore mempunyai hubungan Collective yaitu diakibatkan karena penciptanya yang pertama sudah tidak diketahui lagi, sehingga setiap anggota kolektif yang bersangkutan merasa memilikinya. Dengan demikian ini dapat terjadi karena banyak hal yang melatarbelakanginya. Misalkan dalam satu generasi ada yang terlibat langsung dalam cerita rakyat tersebut, dalam hal ini sang ayah, setelah ayahnya meninggal maka anak dari ayah yang terlibat langsung dalam cerita tersebut merasa memiliki atas hal yang terjadi yang menimpa ayahnya tersebut dalam hal ini cerita rakyat. Sehingga dapat terjadi ikatan batin bahwa folklor tersebut dimiliki generasi itu karena anak itu beranggapan bahwa ayahnya adalah orang yang terlibat dalam cerita rakyat itu.
Sekian tambahan dari saya kurang lebihnya mohon maaf. Wassalamualaikum wr.wb
Sebagai balasan Murniyati .

Re: Forum diskusi

oleh Lussy Safitri -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Sebelumnya izin memperkenalkan diri nama saya Lussy Safitri dengan NPM 2013033009. Izin menambahkan.

Sebelumnya dapat kita pahami dari definisi folklore ini sendiri bahwa Folk adalah
sekelompok orang yang memiliki ciri-ciri pengenal fisik, sosial, dan budaya. Sehingga, dapat dibedakan dari kelompok-kelompok lainnya. Namun, yang lebih penting bahwa mereka telah memiliki suatu tradisi, yakni kebiasaan yang telah mereka warisi turun-temurun, sedikitnya dua generasi, yang dapat mereka akui sebagai milik bersama. Di samping itu, mereka sadar akan identitas kelompok mereka sendiri. Jadi, folk adalah sinonim dengan kolektif, yang juga memiliki ciri-ciri pengenal fisik atau kebudayaan yang sama serta mempunyai kesadaran kepribadian sebagai kesatuan masyarakat. Lore adalah tradisi folk, yaitu sebagian kebudayaannya, yang diwariskan secara turun-temurun secara lisan atau melalui suatu contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat (mnemonic device) (Anton, 2015:2). Ciri-ciri folklore memiliki hubungan dengan sifat pralogis karena bersifat pralogis artinya mempunyai logika sendiri tidak sesuai dengan logika umum. Maksudnya folklore merupakan bagian dari kebudayaan suatu masyarakat yang memiliki pengenalan fisik sosial dan budaya masyarakat itu sendiri, dengan begitu faktor memiliki sifat pralogis karena tidak sesuai dengan logika umum. Ciri pengenal ini terutama berlaku bagi folklor lisan dan sebagian lisan. folklore memiliki hubungan dengan sifat Collective karena foklore menjadi milik bersama (collective) dari kolektif tertentu. Hal ini sudah tentu diakibatkan karena penciptanya yang pertama sudah tidak diketahui lagi, sehingga setiap anggota kolektif yang bersangkutan merasa memilikinya.

Sekian yang dapat saya tambahkan, mohon maaf apabila ada kesalahan dalam menjawab.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sebagai balasan Dandi Bagas Pramestu

Re: Forum diskusi

oleh kemuning . -
waalaikumsallam wr.wb terimakasih moderator telah membuka jalannya diskusi pagi ini.
Sebagai balasan Dandi Bagas Pramestu

Re: Forum diskusi

oleh Rani Puspita -
Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, terima kasih kepada kepada moderator yang telah membuka dan membimbing diskusi pada pertemuan hari ini.
Sebagai balasan Dandi Bagas Pramestu

Re: Forum diskusi

oleh RISKI RISMAWATI -
Waalaikumussallam warahmatullahi wabarakatuh, terimakasih moderator yang telah memandu jalannya diskusi pagi hari ini
Sebagai balasan Dandi Bagas Pramestu

Re: Forum diskusi

oleh Destania Melina Putri -
Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, terima kasih kepada kepada moderator yang telah membuka diskusi pada pertemuan hari ini.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum diskusi

oleh Dandi Bagas Pramestu -
Baiklah terimakasih saya ucapakan kepada teman teman sekalian yang telah berpartisipasi di dalam forum diskusi pada pagi hari ini
Mohon maaf apabila masih terdapat banyak kekurangan di dalam menyampaikan materi dan jawaban .
Kepada Allah saya mohon ampun
Sebelum mengakhiri diskusi pagi hari ini izinkan saya menuliskan kesimpulan materi yang kami bahas

Kesimpulan
Foklore adalah kebudayaan manusia (kolektif) yang diwariskan secara turun temurun baik dalam bahasa lisan maupun isyarat.
Folklore sering di identifikasi dengan tradisi dan kesenian yang berkembang pada zaman sejarah dan telah menyatu dalam kehidupan masyarakat, di dalam masyarakat Indonesia, setiap daerah, kelompok, rasa, etnis, suku bangsa, golongan agama masing masing telah mengembangkan foklore nya sendiri sendiri sehingga di Indonesia terdapat aneka ragam foklore.

Sebelum saya tutup saya ucapkan alhamdulillah, dan Terimakasih
Saya akhiri wasalamualaikum wr.wb
Sebagai balasan Dandi Bagas Pramestu

Re: Forum diskusi

oleh Lussy Safitri -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Nama: Lussy Safitri
NPM : 2013033009
Izin memberikan kesimpulan dari diskusi pada pagi hari ini.

Kesimpulan:
Folklor merupakan bagian dari suatu produk budaya masyarakat. Folklor sangat penting untuk dipahami dalam setiap masyarakat karena hal ini sangat erat kaitanya dengan aspek simbolik dan identitas suatu masyarakat itu sendiri. Diantara sifat-sifat folklor ialah disebarkan secara lisan, tradisional, anonim, pralogis, milik bersama, polos dan lugu. Didalam folklore lisan terdapat mite atau cerita mitos, suatu mitos tidak bisa dibuktikan kebenarannya karena itu bukan hasil proses ilmiah atau lain melainkan hanya dari lisan masyarakat dari mulut ke mulut. Tetapi beberapa mitos yang berkembang di masyarakatnya sudah terbukti kebenarannya seperti mitos mengenai neton pada masyarakat jawa. 
Salah satu ciri folklore salah satunya yaitu bersifat tradisional dan anonim. Bersifat tradisional yaitu folklore disebarkan memang begitu adanya atau tetap tidak berubah dari generasi ke generasi. Kemudian folklore bersifat anonim yaitu nama pencipta folklore ini tidak diketahui.
Dan ciri-ciri folklore memiliki hubungan pralogis dan kolektif karena Foklore bersifat pralogis, yaitu mempunyai logika sendiri yang tidak sesuai dengan logika umum. Ciri pengenal ini terutama berlaku bagi folklor lisan dan sebagian lisan. Foklore menjadi milik bersama (collective) dari kolektif tertentu. Hal ini sudah tentu diakibatkan karena penciptanya yang pertama sudah tidak diketahui lagi, sehingga setiap anggota kolektif yang bersangkutan merasa memilikinya.

Demikian yang dapat saya simpulkan, sekian terima kasih.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sebagai balasan Lussy Safitri

Re: Forum diskusi

oleh Rizky Pahlevi -
Assalamualaikum wr.wb, saya Rizky Pahlevi dengan NPM 2013033023. Izin menyimpulkan diskusi pada pagi ini.

Folklore atau dalam bahasa Indonesia biasa disebut dengan istilah folklor, merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mengulas serta membahas mengenai kebudayaan. Secara etimologi kata ini adalah kata majemuk, yang berasal dari dua kata dasar folk dan lore. Folk adalah sekelompok orang yang memiliki ciri-ciri pengenal fisik, sosial, dan budaya sehingga dapat dibedakan dari kelompok-kelompok lainnya. Lore adalah yaitu sebagian kebudayaannya, yang diwariskan secara turun-temurun secara lisan atau melalui suatu contoh yang disertai gerak isyarat atau alat pembantu pengingat.
Jenis-Jenis Foklore Secara Umum
1. Foklore Lisan
Contohnya Dongeng, mite, anekdot, legenda, pantun, syair.
2. Foklore Sebagian Lisan
Contohnya Permainan, kepercayaan rakyat, adat-istiadat, upacara pesta rakyat.
3. Foklore Bukan Lisan
Contohnya jenis material meliputi Arsitektur rakyat (bentuk asli rumah daerah ataupun bentuk lumbung padi), Kerajinan tangan rakyat, Pakaian dan perhiasan tubuh adat, Makanan dan minuman dan Obat-obatan tradisional.
Ciri-ciri Foklore
1. Penyebaran dan pewarisannya dari generasi ke generasi
2. Bersifat tradisional
3. Berbagai macam versi yang akan terus berubah-ubah
4. Folklor bersifat anonim
5. Folklor biasanya memiliki bentuk berpola
6. Folklor memiliki sifat pralogis
Maksudnya adalah mempunyai logika sendiri yang tidak sesuai dengan logika umum. Ciri pengenal ini terutama berlaku bagi folklor lisan dan sebagian lisan. Logika tersendiri ini berbeda dengan logika umum, bahkan terkesan tidak logis, atau di atas daya pikir manusia. Cerita rakyat zaman dahulu dapat terjadi di luar batas kewajaran manusia, dan hal tersebut umumnya dipercayai akan kebenarannya meskipun di luar daya pikir manusia.
7. Folklor itu milik bersama (collective) pada suatu kolektif tertentu
Diakibatkan karena penciptanya yang pertama sudah tidak diketahui lagi, sehingga setiap anggota kolektif yang bersangkutan merasa memilikinya. Dengan demikian ini dapat terjadi karena banyak hal yang melatarbelakanginya. Misalkan dalam satu generasi ada yang terlibat langsung dalam cerita rakyat tersebut, dalam hal ini sang ayah, setelah ayahnya meninggal maka anak dari ayah yang terlibat langsung dalam cerita tersebut merasa memiliki atas hal yang terjadi yang menimpa ayahnya tersebut dalam hal ini cerita rakyat. Sehingga dapat terjadi ikatan batin bahwa folklor tersebut dimiliki generasi itu karena anak itu beranggapan bahwa ayahnya adalah orang yang terlibat dalam cerita rakyat itu.

Sekian,kesimpulan saya kurang lebih nya mohon maaf terima kasih. Wasaalamualaikum wr.wb.
Sebagai balasan Dandi Bagas Pramestu

Re: Forum diskusi

oleh Devi ayu lestari -
Izin menyimpulkan mengenai materi folklor.
Izin memperkenalkan diri saya Devi Ayu Lestari 2013033005

Adanya keragaman jenis suku bangsa membuat Indonesia juga memiliki banyak sekali kebudayaan lokal, salah satunya adalah folklor.

Ciri ciri folkor
Penyebaran dan pewarisannya cenderung dilakukan secara lisan, yaitu disebarkan melalui tutur kata dari mulut ke mulut.Bersifat tradisional, yaitu disebarkan dalam bentuk relatif tetap atau dalam bentuk standar.Folklor ada dalam versi-versi yang berbeda. Hal ini terjadi karena penyebarannya dilakukan dari mulut ke mulut sehingga terjadi proses lupa diri manusia atau proses interpolasi.Bersifat anonim, yaitu nama penciptanya sudah tidak diketahui orang lagi.Folklor biasanya memiliki bentuk berumus atau berpola.Folklor berfungsi sebagai alat pendidik, pelipur lara, protes sosial, dan proyeksi keinginan terpendam.Bersifat pralogis, yaitu memiliki logika sendiri yang tidak sesuai dengan logika umum. Ciri ini berlaku bagi folklor lisan dan sebagian lisan.Folklor menjadi milik bersama dari kolektif tertentu.Folklor pada dasarnya bersifat polos dan lugu, sehingga seringkali terlihat kasar dan terlalu spontan.

Bentuk folklor:

Folklor lisan

Folklor lisan disebut juga sebagai folklor fakta mental. Hal ini mengacu pada bentuk folklor ini yang hanya memiliki bentuk lisan dan kepercayaan secara mental.

Contoh folklor lisan adalah sajak, puisi, syair, prosa, nyanyian rakyat tradisional, teka-teki, serta bahasa dan ungkapan.

Folklor setengah lisan

Folklor setengah lisan merupakan jenis folklor yang bentuknya tidak hanya didukung oleh kekuatan lisan, tetapi juga didukung oleh perilaku fisik. Folklor ini disebut juga sebagai folklor fakta sosial.

Contoh folklor setengah lisan adalah kepercayaan, mitos, tarian, perilaku kebiasaan, ritual, upacara, tahayul, pesta tradisional, serta permainan dan hiburan.

Folklor bukan tulisan

Folklor bukan lisan merupakan folklor yang bentuk fisiknya berhubungan dengan benda-benda nyata yang ada di dunia.

Penggunaan, pakem bentuk, ciri khas, dan aturan-aturan dibalik benda-benda itulah yang menjadikannya bagian dari folklor.

Folklor bukan tulisan disebut juga sebagai folklor artefak, kebendaan, atau material. Contoh folklor bukan tulisan adalah rumah, seni kerajinan, pakaian tradisional, obat-obatan, alat musik, senjata tradisional, peralatan rumah tangga, makanan, serta minuman.

Sekian kesimpulan saya kurang lebihnya saya mohon maaf
Sebagai balasan Dandi Bagas Pramestu

Re: Forum diskusi

oleh Ikfina Aisya Hidayat -
Asaalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Saya Ikfina Aisya Hidayat dengan NPM 2013033041. Izin memberikan kesimpulan dari diskusi hari ini, dengan topik bahasan Folklore Secara Umum.

Folklore atau dalam bahasa Indonesia biasa disebut dengan istilah folklor, merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mengulas serta membahas mengenai kebudayaan. Folklor terdiri dari dua suku kata yaitu folk dan lore. Dundes menjelaskan (dalam Danandjaja, 1997) folk adalah sekumpulan manusia dengan ciri-ciri fisik, budaya serta sosial yang sama sehingga dapat kenali dari kelompok yang lain. Ciri-ciri pengenalan fisik yang disebutkan dapat berupa bahasa, mata pencaharian, warna kulit, bahasa atau logat, dan kepercayaan.

Berikut merupakan beberapa ciri-ciri pengenal utama folklor yang dapat membedakan dengan kebudayaan lainnya, yaitu:
1) Penyebaran dan pewarisannya dari generasi ke generasi dilakukan secara lisan turun temurun dari mulut ke mulut, dan bisa juga dengan contoh isyarat gerakan maupun alat bantu pengingat.
2) Bersifat tradisional, yaitu hal yang disebarkan bersifat standart dan cenderung tetap, yang disebarkan dalam suatu kolektif itu sendiri dengan minimal dua generasi yang mengakui sebagai kepemilikan bersama.
3) Folklor ada (exist) dengan berbagai macam versi yang akan terus berubah-ubah, dikarenakan penyebaran yang dilakukan dari mulut ke mulut yang tidak menggunakan alat rekam maupun alat cetak

Menurut Brunvard (Danandjaja, 1997, h.21) folklor dikategorikan menjadi tiga jenis, yakni :
1. Folklore Lisan (verbal folklore)
2. Folklore Sebagian Lisan
3. Folkore Bukan LIsan

Sekian, terimakasih. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Sebagai balasan Dandi Bagas Pramestu

Re: Forum diskusi

oleh Dita Adelia Karisma -
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Nama : Dita Adelia Karisma
NPM : 2013033007

Izin menyampaikan kesimpulan yang saya dapat dari diskusi perkuliahan pada hari ini mengenai materi Pengertian, Ciri-ciri, dan Jenis-jenis folklore.
Folklor berasal dari kata “folklore” dalam bahasa Inggris. “Folk” adalah sekelompok orang yang memiliki ciri-ciri pengenal fisik, sosial, dan budaya. “Lore” adalah tradisi folk, yaitu sebagian kebudayaan, yang diwariskan secara turun-temurun, secara tradisional, baik dalam bentuk lisan maupun contoh disertai gerak isyarat atau alat pembantu pengingat.
Folklor merupakan bagian dari suatu produk budaya masyarakat. Folklor sangat penting untuk dipahami dalam setiap masyarakat karena hal ini sangat erat kaitanya dengan aspek simbolik dan identitas suatu masyarakat itu sendiri.
Ciri-ciri Folklor ada 9, antara lain: Penyebaran dan pewarisannya biasanya dilakukan secara lisan; Folklor bersifat tradisional; Folklor ada (exist) dalam versi-versi bahkan varian-varian yang berbeda; Bersifat anonim; Folklor mempunyai kegunaan sebagai alat pendidik, pelipur lara, protes sosial, dan proyeksi keinginan terpendam; Bersifat pralogis; Folklor menjadi milik bersama (collective) dari kolektif tertentu; Folklor biasanya mempunyai bentuk berumus atau berpola; Folklor pada umumnya bersifat polos dan lugu, sehingga seringkali kelihatannya kasar, terlalu spontan.
Jenis-jenis folklor ada 3 yaitu, folklor lisan, contohnya: dongeng, mite, anekdot, legenda, pantun, syair. folklor sebagian lisan, contohnya: permainan rakyat, kepercayaan rakyat, adat-istiadat, upacara pesta rakyat. folklor bukan lisan, contohnya: jenis material meliputi arsitektur rakyat, kerajinan tangan rakyat, pakaian dan perhiasan tubuh adat, makanan dan minuman dan obat-obatan tradisional. sedangkan jenis non-material yaitu, gerak isyarat tradisional dan bunyi isyarat sebagai komunikasi.

Demikian yang dapat saya sampaikan. Atas perhatiannya saya mengucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Sebagai balasan Dandi Bagas Pramestu

Re: Forum diskusi

oleh Milarisa . -
Baik, terima kasih moderator.
Sebelumnya, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Izin memperkenalkan diri,
Nama : Milarisa
NPM: 2013033055
Izin menyimpulkan diskusi pada pagi hari ini.
foklore itu adalah disebut dengan folklor dalam bahasa Indonesia, yang artinya yaitu cabang ilmu pengetahuan yang mengulas dan membahas terkait kebudayaan .

Ciri foklore:
1. penyebarannya dari generasi ke generasi
2. sifatnya tradisional
3. sifatnya anonim
4. berumus dan berpola
5. memiliki kegunana dan fungsi dalam kehidupan
6. memiliki sifat pralogis
7. milik bersama
8. bersifat polos dan lugu

Jenis-jenis foklore yaitu,
1. folklore lisan (dongeng, mite, anekdot, legenda, pantun, syair)
2. folklore sebagian lisan (yang memiliki perpaduan antara lisan dan unsur isyaratgerak contohnya bentuknya yaitu, permainan, cerita rakyat, adat istiadat, upacara, pesta rakyat)
3. folklore bukan lisan.( kategori material yaitu, kerajinan tangan, pakaian dan perhiasan tubuh adat. Sedangkan kategori non material yaitu, gerak isyarat tradisional, bunyi isyarat sebagaui komunikasi).

Sekian kesimpulan dari saya, terima kasih. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Sebagai balasan Dandi Bagas Pramestu

Re: Forum diskusi

oleh Destania Melina Putri -

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Izin memperkenalkan diri

Nama : Destania Melina Putri

NPM : 2013033013

Izin menyimpulkan untuk materi untuk pertemuan kali ini.

Kesimpulan

Folklor berasal dari kata “folklore” dalam bahasa Inggris. “Folk” adalah sekelompok orang yang memiliki ciri-ciri pengenal fisik, sosial, dan budaya. “Lore” adalah tradisi folk, yaitu sebagian kebudayaan, yang diwariskan secara turun-temurun, secara tradisional, baik dalam bentuk lisan maupun contoh disertai gerak isyarat atau alat pembantu pengingat. Folklor adalah sebagian kebudayaan suatu kolektif, yang tersebar dan diwariskan secara turun-temurun, di antara kolektif macam apa saja, secara tradisional dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat (mnemonic device). Ada tiga jenis folklor yang mana adalah folklor lisan, folklor sebagian lisan, dan folklor bukan lisan. Ciri-ciri pengenal utama folklor yang dapat membedakan dengan kebudayaan lainnya, yaitu:

1)     Penyebaran dan pewarisannya dari generasi ke generasi.

2)     Bersifat tradisional.

3)     Folklor ada (exist) dengan berbagai macam versi.

4)     Folklor bersifat anonim atau nama pencipta folklor tersebut.

5)     Folklor biasanya memiliki bentuk berumus atau berpola.

6)     Folklor memiliki fungsi atau kegunaan dalam kehidupan sosial di suatu kolektif tertentu.

7)     Folklor memiliki sifat pralogis.

8)     Folklor itu milik bersama (collective) pada suatu kolektif tertentu

9)     Folklor yang bersifat polos dan lugu.

Folklor akan sulit untuk di identifikasi karena sifatnya yang turun temurun yang ada sejak dahulu. Pelestarian folklor harus dilakukan agar setiap jenis yang termasuk folklor dapat diidentifikasi tiap-tiap pengembangannya. Agar masyarakat luas dapat memahami secara detail mengenai folklor yang ada di setiap daerah dan membedakan setiap tradisi yang ada termasuk ke dalam folklor yang mana.

Sekian dari saya terima kasih dan apabila ada kesalahan serta kekurangan saya mohon maaf. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Sebagai balasan Dandi Bagas Pramestu

Re: Forum diskusi

oleh RISKI RISMAWATI -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
perkenalkan, nama saya Riski Rismawati dengan Npm 2013033029
Izin memberikan kesimpulan pada diskusi hari ini

folklor adalah sebagian kebudayaan suatu kolektif, yang tersebar dan diwariskan secara turun-temurun, di antara kolektif macam apa saja, secara tradisional dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat (mnemonic device).
folklor memiliki empat fungsi, yaitu 
(1) sebagaisistem proyeksi (proyective system), yakni sebagai alat pencermin angan-angan suatu kolektif,
(2) sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembagalembaga kebudayaan,
(3) sebagai alat pendidikan (pedagogical device), dan 
(4) sebagai alat pemaksa dan pengawas agar normanorma masyarakat akan selalu dipatuhi oleh anggota kolektifnya. 
Ciri-ciri Folklore yaitu 
1) Penyebaran dan pewarisannya dari generasi ke generasi , 
2) Bersifat tradisional,
3) Folklor ada (exist) dengan berbagai macam versi yang akan terus berubah-ubah, 
4) Folklor bersifat anonim , 
5) Folklor biasanya memiliki bentuk berumus atau berpola, 
6) Folklor memiliki fungsi atau kegunaan dalam kehidupan sosial, 
7) Folklor memiliki sifat pralogis, 
8) Folklor itu milik bersama (collective), 
9) Folklor yang bersifat polos dan lugu seringkali malah terlihat kasar dan terlalu spontan.
Jenis-jenis Folklore Secara Umum yaitu :
• Folklore lisan (verbal folklore) meliputi dongeng , mite , anekdot, legenda , pantun dan syair.
• Folklore Sebagian Lisan (partly verbal folklore) meliputi : Permainan, Kepercayaan rakyat, Adat istiadat, Upacara, Pesta rakyat, Dan lain - lain.
• Folklore Bukan Lisan (nonverbal folklore) meliputi : Arsitektur rakyat (bentuk asli rumah daerah ataupun bentuk lumbung padi) , Kerajinan tangan rakyat,Pakaian dan perhiasan tubuh adat , Makanan dan minuman adat dan Obat-obatan tradisional.

Sekian penyampaian kesimpulan dari saya , mohon maaf apabila terdapat kesalahan, Terimakasih,

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sebagai balasan Dandi Bagas Pramestu

Re: Forum diskusi

oleh Arum Mita Prameswari -
Assalamualaikum wr.wb. izin memberikan sesimpulan terkait materi yang diberikan.

folklor merupakan kebudayaan yang bersifat tradisional. baik itu resmi maupun nasional. namun folklor juga sering di artikan sebagai suatu tradisi dan kebudayaan yang sudah ada dan berkembang dari zaman dahulu, yang mana folklor ini menyatu dan telah mendarah daging dalam kehidupan masyarakat. ada pun jenis-jenis folklor ialah
1. folklor lisan (dongeng, mite/mitos, anekdot, legenda, pantun, syair)
2. folklor sebagian lisan (permainan, kepercayaan rakyat, adat istiadat, pestarakyat, dll.)
3. folklor bukan lisan (arsitektur rakyat, kerajinan tangan, pakaian dan perhiasan, makanan dan minuman, obat-obatan tradisional)

sekian yang dapat saya sampaikan, terima kasih.
wasalamualaikum wr.wb.
Sebagai balasan Dandi Bagas Pramestu

Re: Forum diskusi

oleh Elsa Dara Puspita -
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Nama: Elsa Dara Puspita
Npm:2013033037
Izin Menyimpulkan
Folklore atau dalam bahasa Indonesia biasa disebut dengan istilah folklor, merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mengulas serta membahas mengenai kebudayaan. Secara etimologi kata ini adalah kata majemuk, yang berasal dari dua kata dasar folk dan lore. Folk adalah sekelompok orang yang memiliki ciri-ciri pengenal fisik, sosial, dan budaya sehingga dapat dibedakan dari kelompok-kelompok lainnya. Lore adalah yaitu sebagian kebudayaannya, yang diwariskan secara turun-temurun secara lisan atau melalui suatu contoh yang disertai gerak isyarat atau alat pembantu pengingat. Ada tiga jenis folklor yang mana adalah folklor lisan, folklor sebagian lisan, dan folklor bukan lisan.
Ciri foklore:
1. penyebarannya dari generasi ke generasi
2. sifatnya tradisional
3. sifatnya anonim
4. Folklor biasanya memiliki bentuk berumus atau berpola.
Sekian terima kasih
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sebagai balasan Dandi Bagas Pramestu

Re: Forum diskusi

oleh Nesti Wulandari -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarrokatu. Izin memperkenalkan diri nama saya Nesti Wulandari dengan NPM 2013033003. Izin menyimpulkan diskusi pada pertemuan hari ini.

Kesimpulan

folklore merupakan gabungan dari dua kata Folk dan Lore, Kata Folklore Berasal dari bahasa Inggris. Folk adalah sekelompok orang dengan karakteristik tertentu seperti budaya dan fisik yang menjadi ciri kelompok lain. Lore adalah budaya yang telah ditransmisikan secara lisan atau lisan. Jadi Folklore adalah kebudaya manusia yang wariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Folklor terdiri dari folklor lisan, folklor setengah lisan, dan folklor bukan lisan

Tidak ada cara untuk membuktikan bahwa mitos itu nyata karena mitos itu bukan dari hasil ilmiah tapi bagian dari sejarah lisan yang dilebih kan karena orang dahulu itu percaya dengan benda atau roh halus ini jadi tradisi masyarakat yang berkelanjutan. Padahal peristiwa alam yang merubahnya tapi karena adat itu lebih kuat melekat dalam diri seseorang makanya mitos itu bisa berkembang. Suatu mitos tidak bisa dibuktikan kebenarannya karna itu bukan hasil dari proses ilmiah atau hal lain tapi hanya lisan masyarakat secara dari mulut kemulut pastinya kan kalau dia sifatnya lisan itu bisa ditambah tambah.

Ciri folklor tradisional yaitu disebarkan dalam relatif tetap atau dalam bentuk standar. Disebarkan diantara kolektif tertentu dalam waktu yang cukup lama (paling sedikit dua generasi).
Bersifat anonim artinya pembuatannya sudah diketik tidak diketahui lagi orangnya.

Sekian kesimpulan dari saya, mohon maaf jika terdapat kesalahan. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarrokatu.
Sebagai balasan Dandi Bagas Pramestu

Re: Forum diskusi

oleh Rendi Budianto -
assallamuallaikum wr.wb
Nama Rendi Budianto NPM 2013033033 dari program studi pendidikian sejarah angkatan 20 kelas A
KESIMPULAN ;
Foloklore merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mengolah serta membahas mengenai kebudayaan secara etimologi kata ini adalah kata majemuk yang berasal dari 2 kata dasar folk dan Lore. Folklore adalah sekelompok orang yang memiliki ciri-ciri pengenal fisik sosial dan budaya sehingga dapat dibedakan dari kelompok-kelompok lainnya adalah sebagian kebudayaannya yang diwariskan secara turun-temurun secara lisan atau melalui suatu contoh yang disertai gerak isyarat atau alat pembantu pengingat. Faktor ini merupakan bagian dari suatu produk budaya dari sebuah masyarakat faktor ini sangat penting untuk dipahami dalam setiap masyarakat karena hal ini sangat erat kaitanya dengan aspek simbolik dan identitas suatu masyarakat itu sendiri dimana sifat-sifat pokok ialah disebarkan secara lisan tradisional anonim paralogis milik bersama polos dan lugu. Salah satu ciri folklor yaitu bersifat tradisional dan anonim bersifat tradisional yaitu faktor disebarkan memang begitu adanya atau tetap tiada berubah dari generasi ke generasi kemudian folklor bersifat anonim yaitu nama pencipta folklor ini tidak diketahui dan ciri-ciri faktor ini memiliki hubungan para logis dan kolektif karena folklor bersifat pralogis yaitu mempunyai logika sendiri yang tidak sesuai dengan logika umum.
Ada tiga jenis folklor yaitu ;
yang pertama folklor lisan yang mana memiliki contoh seperti dongeng mite anekdot dan legenda. kemudian yang kedua yaitu ada faktor sebagai lisan memiliki contoh sebagai permainan kepercayaan dan adat istiadat. kemudian yang ketiga yaitu adalah folklor bukan lisan yang memiliki contoh jenis material meliputi arsitektur rakyat.
Ciri-ciri pengenal utama folklor yang dapat membedakan dengan kebudayaan lain yaitu yang pertama adalah penyebaran dan pewarisan nya dari generasi ke generasi dilakukan secara lisan turun temurun dari mulut ke mulut kemudian yang kedua bersifat tradisional yang mana Hal ini disebabkan bersifat standar dan cenderung tetap kemudian yang ketiga ada forcon ada atau Axis dengan sebagai macam versi yang akan terus berubah-ubah dikarenakan penyebaran yang dilakukan dari mulut ke mulut yang tidak menggunakan alat rekam maupun alat cetak.
 demikian yang bisa saya paparkan. 
 terimakasih 
wassallamuallaikum wr.wb. 
Sebagai balasan Dandi Bagas Pramestu

Re: Forum diskusi

oleh Marita puspita Sari -
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Marita Puspita Sari_2013033061.

Izin memberikan kesimpulan terkait diskusi hari ini bu.
Folklore atau dalam bahasa Indonesia biasa disebut dengan istilah folklor, merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mengulas serta membahas mengenai kebudayaan.
Ciri-ciri dari pengenal utama folklor yang dapat membedakan dengan kebudayaan lainnya, adalah sebagai berikut:
1. Penyebaran dan pewarisannya dari generasi ke generasi dilakukan secara lisan turun temurun.
2. Bersifat tradisional.
3. Memiliki berbagai macam versi yang akan terus berubah-ubah.
4. Bersifat anonim.
5. Memiliki bentuk berumus atau berpola.
6. Memiliki fungsi atau kegunaan dalam kehidupan sosial di suatu kolektif tertentu.
7. Bersifat pralogis.
8. Milik bersama (collective) pada suatu kolektif tertentu.
9. Bersifat polos dan lugu seringkali malah terlihat kasar dan terlalu spontan.

folklor dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Folklore Lisan (verbal folklore).
Folklor lisan adalah sebuah tradisi yang disampaikan seutuhnya melalui lisan dari generasi ke generasi selanjutnya. Misalnya, Dongeng, Mite, Anekdot, Legenda, Pantun, dan Syair.
2. Folklore Sebagian Lisan (partly verbal folklore).
Foklor sebagian lisan adalah sebuah tradisi yang memiliki perpaduan antara lisan dan unsur isyarat gerak. Bentuk-bentuk dari Foklor sebagian lisan ini diantaranya Permainan, Kepercayaan Rakyat, Adat Istiadat, Upacara, Pesta, dan lain-lain.
3. Folklore Bukan Lisan (nonverbal folklore)
Foklor bukan lisan adalah suatu tradisi turun temurun yang menggunakan material ataupun non material sebagai cara dalam pewarisannya. Bentuk-bentuk kategori Material diantaranya Arsitektur Rakyat, Kerajinan Tangan Rakyat, Pakaian dan Perhiasan Tubuh Adat, Makanan dan Minuman Adat, Obat-obatan Tradisional. Sedangkan yang non-Material seperti Gerak Isyarat Tradisional dan Bunyi Isyarat Tradisional.

Demikian kesimpulan yang dapat saya sampaikan pada diskusi hari ini. Apabila terdapat kesalahan saya mohon maaf. Terima Kasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh .
Sebagai balasan Dandi Bagas Pramestu

Re: Forum diskusi

oleh Avip Andreansyah -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
nama: avip andreansyah
npm:2013033039

Izin menyimpulkan diskusi pada hari ini
Jadi seperti yang kita ketahui Folklore atau dalam bahasa Indonesia biasa disebut dengan istilah folklor, merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mengulas serta membahas mengenai kebudayaan. Folklor terdiri dari dua suku kata yaitu folk dan lore. Dundes menjelaskan (dalam Danandjaja, 1997) folk adalah sekumpulan manusia dengan ciri-ciri fisik, budaya serta sosial yang sama sehingga dapat kenali dari kelompok yang lain. Ciri-ciri pengenalan fisik yang disebutkan dapat berupa bahasa, mata pencaharian, warna kulit, bahasa atau logat, dan kepercayaan.
Adapun ciri dari folklore ini yaitu :
1. Penyebaran dan pewarisannya dari generasi ke generasi dilakukan secara lisan turun temurun dari mulut ke mulut, dan bisa juga dengan contoh isyarat gerakan maupun alat bantu pengingat.
2. Bersifat tradisional, yaitu hal yang disebarkan bersifat standart dan cenderung tetap, yang disebarkan dalam suatu kolektif itu sendiri dengan minimal dua generasi yang mengakui sebagai kepemilikan bersama.
3. Folklor ada (exist) dengan berbagai macam versi yang akan terus berubah-ubah, dikarenakan penyebaran yang dilakukan dari mulut ke mulut yang tidak menggunakan alat rekam maupun alat cetak
4. Folklor bersifat anonim atau nama pencipta folklor tersebut sudah tidak ada siapapun yang mengetahui.
5. Folklor biasanya memiliki bentuk berumus atau berpola.
6. Folklor memiliki fungsi atau kegunaan dalam kehidupan sosial di suatu kolektif tertentu yang percaya, misalnya mempunyai fungsi sebagai alat pendidik, alat pengontrol sosial, pelipur lara, protes sosial, dan proyeksi keinginan terpendam.
7. Folklor memiliki sifat pralogis, yaitu mempunyai logika tersendiri yang tidak sama dengan logika umum. Hal ini merupakan ciri pengenal utama pada folklor lisan dan sebagian lisan.
8. Folklor itu milik bersama (collective) pada suatu kolektif tertentu. Hal ini dikarenakan pencipta folklor tersebut sudah tidak diketahui, maka seluruh anggota kolektif tersebut merasa memilikinya.
9. Folklor yang bersifat polos dan lugu seringkali malah terlihat kasar dan terlalu spontan. Hal ini dapat dianggap wajar karena banyak folklor merupakan proyeksi emosi manusia yang merupakan perwujudan perasaan yang paling jujur. (Danandjaja, 1986: 3-4)

Kemudian selanjutnya jenis-jenis floklore yakni :
1. Folklore Lisan (verbal folklore)
Folklor lisan adalah sebuah tradisi yang disampaikan seutuhnya melalui lisan dari generasi ke generasi selanjutnya. Folklor lisan sering disebut juga dengan istilah tradisi lisan. Ciri yang sering ditemukan dalam folklor ini adalah, biasanya seorang pencerita (sumber) akan mengadakan suatu pertemuan langsung dengan pendengarnya, sehingga terjadilah sebuah bentuk pewarisan budaya yang bahkan terkadang diadakan juga pertukaran cerita dalam pertemuan tersebut. Contoh nya yaitu dongeng, mite, anekdot, legenda, pantun,syair
2. Folklore Sebagian Lisan (partly verbal folklore)
Foklor sebagian lisan adalah sebuah tradisi yang memiliki perpaduan antara lisan dan unsur isyarat gerak. Isyarat gerak ini memiliki makna hubungan terhadap sesuatu yang bersifat gaib. Misalnya saja, sebuah batu yang dianggap memilki kekuatan kekebalan terhadap mereka yang memakainya. Sehingga foklor sebagian lisan dapat pula dikatakan sebagai adat kebiasaan. Bentuk-bentuk dari Foklor sebagian lisan ini diantaranya:
A. Permainan.
B. Kepercayaan rakyat
C. Adat istiadat
D. Upacara
E. Pesta rakyat Dll.
3. Folklore Bukan Lisan (nonverbal folklore)
Menurut Zaidan (2015) foklor bukan lisan adalah suatu tradisi turun temurun yang menggunakan material ataupun non material sebagai cara dalam pewarisannya. Bentuk-bentuk foklor yang termasuk ke dalam kategori material, yakni:
A. Arsitektur rakyat (bentuk asli rumah daerah ataupun bentuk lumbung padi)
B. Kerajinan tangan rakyat
C. Pakaian dan perhiasan tubuh adat
D. Makanan dan minuman adat
E. Obat-obatan tradisional
Sedangkan yang termasuk ke dalam non-material, yakni:
A. Gerak isyarat tradisional
B. Bunyi isyarat sebagai komunikasi
Contohnya : pakaian, makanan, dan minuman.


Kemudian adapun kesimpulan yang dapat saya simpulkan dari sesi tanya jawab yaitu :
1. Pertanyaaan alfiani dia menanyakan bagaimana cara mengenai kebenaran suatu mitos walaupun itu dari mulut ke mulut yg dijawab oleh hesti serta ditambahkan oleh kawan kawan dimana disitu dipaparkan bahwa tidak ada cara untuk membenarkan mitos karena mitos bukanlah karya ilmiah
2. Selanjutnya pertanyaan saudari aditya mengenai apa yang dimaksud dengan ciri tersebut ? Dan bagaimana penerapan ciri tersebut di era modern seperti saat ini?
yang dijawab oleh hesti dan ditambahkan oleh kawan-kawan yang mana dijelaskan bahwasannya Ciri folklor tradisional yaitu disebarkan dalam relatif tetap atau dalam bentuk standar. Disebarkan diantara kolektif tertentu dalam waktu yang cukup lama (paling sedikit dua generasi).
Bersifat anonim artinya pembuatannya sudah diketik tidak diketahui lagi orangnya.
3. Selanjutnya pertanyaan saudari murni yang dijawab oleh riska serta ditambahkan oleh kawan kawan dimana disitu dijelaskan bahwasannya
Karena di dalam ciri-ciri foklore memiliki hubungan Pralogis maksudnya adalah mempunyai logika sendiri yang tidak sesuai dengan logika umum. Ciri pengenal ini terutama berlaku bagi folklor lisan dan sebagian lisan. Logika tersendiri ini berbeda dengan logika umum, bahkan terkesan tidak logis, atau di atas daya pikir manusia. Cerita rakyat zaman dahulu dapat terjadi di luar batas kewajaran manusia, dan hal tersebut umumnya dipercayai akan kebenarannya meskipun di luar daya pikir manusia.
Selain itu juga ciri foklore mempunyai hubungan Collective yaitu diakibatkan karena penciptanya yang pertama sudah tidak diketahui lagi, sehingga setiap anggota kolektif yang bersangkutan merasa memilikinya. Dengan demikian ini dapat terjadi karena banyak hal yang melatarbelakanginya. Misalkan dalam satu generasi ada yang terlibat langsung dalam cerita rakyat tersebut, dalam hal ini sang ayah, setelah ayahnya meninggal maka anak dari ayah yang terlibat langsung dalam cerita tersebut merasa memiliki atas hal yang terjadi yang menimpa ayahnya tersebut dalam hal ini cerita rakyat. Sehingga dapat terjadi ikatan batin bahwa folklor tersebut dimiliki generasi itu karena anak itu beranggapan bahwa ayahnya adalah orang yang terlibat dalam cerita rakyat itu.
Sekian ibu dari saya kurang lebihnya saya mohon maaf
Wasaalamualaikum wr wb
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum diskusi

oleh Mia Nurlita 2013033011 -
Assalamu'alaikum wr wb sebelumnya izin memperkenalkan diri
Nama : Mia Nurlita
Npm : 2013033011
Kelas : A
Izin menyimpulkan diskusi pada hari ini
Jadi seperti yang kita ketahui Folklore atau dalam bahasa Indonesia biasa disebut dengan istilah folklor, merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mengulas serta membahas mengenai kebudayaan. Folklor terdiri dari dua suku kata yaitu folk dan lore. Dundes menjelaskan (dalam Danandjaja, 1997) folk adalah sekumpulan manusia dengan ciri-ciri fisik, budaya serta sosial yang sama sehingga dapat kenali dari kelompok yang lain. Ciri-ciri pengenalan fisik yang disebutkan dapat berupa bahasa, mata pencaharian, warna kulit, bahasa atau logat, dan kepercayaan.
Adapun ciri dari folklore ini yaitu :
1. Penyebaran dan pewarisannya dari generasi ke generasi dilakukan secara lisan turun temurun dari mulut ke mulut, dan bisa juga dengan contoh isyarat gerakan maupun alat bantu pengingat.
2. Bersifat tradisional, yaitu hal yang disebarkan bersifat standart dan cenderung tetap, yang disebarkan dalam suatu kolektif itu sendiri dengan minimal dua generasi yang mengakui sebagai kepemilikan bersama.
3. Folklor ada (exist) dengan berbagai macam versi yang akan terus berubah-ubah, dikarenakan penyebaran yang dilakukan dari mulut ke mulut yang tidak menggunakan alat rekam maupun alat cetak
4. Folklor bersifat anonim atau nama pencipta folklor tersebut sudah tidak ada siapapun yang mengetahui.
5. Folklor biasanya memiliki bentuk berumus atau berpola.
6. Folklor memiliki fungsi atau kegunaan dalam kehidupan sosial di suatu kolektif tertentu yang percaya, misalnya mempunyai fungsi sebagai alat pendidik, alat pengontrol sosial, pelipur lara, protes sosial, dan proyeksi keinginan terpendam.
7. Folklor memiliki sifat pralogis, yaitu mempunyai logika tersendiri yang tidak sama dengan logika umum. Hal ini merupakan ciri pengenal utama pada folklor lisan dan sebagian lisan.
8. Folklor itu milik bersama (collective) pada suatu kolektif tertentu. Hal ini dikarenakan pencipta folklor tersebut sudah tidak diketahui, maka seluruh anggota kolektif tersebut merasa memilikinya.
9. Folklor yang bersifat polos dan lugu seringkali malah terlihat kasar dan terlalu spontan. Hal ini dapat dianggap wajar karena banyak folklor merupakan proyeksi emosi manusia yang merupakan perwujudan perasaan yang paling jujur. (Danandjaja, 1986: 3-4)

Kemudian selanjutnya jenis-jenis floklore yakni :
1. Folklore Lisan (verbal folklore)
Folklor lisan adalah sebuah tradisi yang disampaikan seutuhnya melalui lisan dari generasi ke generasi selanjutnya. Folklor lisan sering disebut juga dengan istilah tradisi lisan. Ciri yang sering ditemukan dalam folklor ini adalah, biasanya seorang pencerita (sumber) akan mengadakan suatu pertemuan langsung dengan pendengarnya, sehingga terjadilah sebuah bentuk pewarisan budaya yang bahkan terkadang diadakan juga pertukaran cerita dalam pertemuan tersebut. Contoh nya yaitu dongeng, mite, anekdot, legenda, pantun,syair
2. Folklore Sebagian Lisan (partly verbal folklore)
Foklor sebagian lisan adalah sebuah tradisi yang memiliki perpaduan antara lisan dan unsur isyarat gerak. Isyarat gerak ini memiliki makna hubungan terhadap sesuatu yang bersifat gaib. Misalnya saja, sebuah batu yang dianggap memilki kekuatan kekebalan terhadap mereka yang memakainya. Sehingga foklor sebagian lisan dapat pula dikatakan sebagai adat kebiasaan. Bentuk-bentuk dari Foklor sebagian lisan ini diantaranya:
A. Permainan.
B. Kepercayaan rakyat
C. Adat istiadat
D. Upacara
E. Pesta rakyat Dll.
3. Folklore Bukan Lisan (nonverbal folklore)
Menurut Zaidan (2015) foklor bukan lisan adalah suatu tradisi turun temurun yang menggunakan material ataupun non material sebagai cara dalam pewarisannya. Bentuk-bentuk foklor yang termasuk ke dalam kategori material, yakni:
A. Arsitektur rakyat (bentuk asli rumah daerah ataupun bentuk lumbung padi)
B. Kerajinan tangan rakyat
C. Pakaian dan perhiasan tubuh adat
D. Makanan dan minuman adat
E. Obat-obatan tradisional
Sedangkan yang termasuk ke dalam non-material, yakni:
A. Gerak isyarat tradisional
B. Bunyi isyarat sebagai komunikasi
Contohnya : pakaian, makanan, dan minuman.


Kemudian adapun kesimpulan yang dapat saya simpulkan dari sesi tanya jawab yaitu :
1. Pertanyaaan alfiani dia menanyakan bagaimana cara mengenai kebenaran suatu mitos walaupun itu dari mulut ke mulut yg dijawab oleh hesti serta ditambahkan oleh kawan kawan dimana disitu dipaparkan bahwa tidak ada cara untuk membenarkan mitos karena mitos bukanlah karya ilmiah
2. Selanjutnya pertanyaan saudari aditya mengenai apa yang dimaksud dengan ciri tersebut ? Dan bagaimana penerapan ciri tersebut di era modern seperti saat ini?
yang dijawab oleh hesti dan ditambahkan oleh kawan-kawan yang mana dijelaskan bahwasannya Ciri folklor tradisional yaitu disebarkan dalam relatif tetap atau dalam bentuk standar. Disebarkan diantara kolektif tertentu dalam waktu yang cukup lama (paling sedikit dua generasi).
Bersifat anonim artinya pembuatannya sudah diketik tidak diketahui lagi orangnya.
3. Selanjutnya pertanyaan saudari murni yang dijawab oleh riska serta ditambahkan oleh kawan kawan dimana disitu dijelaskan bahwasannya
Karena di dalam ciri-ciri foklore memiliki hubungan Pralogis maksudnya adalah mempunyai logika sendiri yang tidak sesuai dengan logika umum. Ciri pengenal ini terutama berlaku bagi folklor lisan dan sebagian lisan. Logika tersendiri ini berbeda dengan logika umum, bahkan terkesan tidak logis, atau di atas daya pikir manusia. Cerita rakyat zaman dahulu dapat terjadi di luar batas kewajaran manusia, dan hal tersebut umumnya dipercayai akan kebenarannya meskipun di luar daya pikir manusia.
Selain itu juga ciri foklore mempunyai hubungan Collective yaitu diakibatkan karena penciptanya yang pertama sudah tidak diketahui lagi, sehingga setiap anggota kolektif yang bersangkutan merasa memilikinya. Dengan demikian ini dapat terjadi karena banyak hal yang melatarbelakanginya. Misalkan dalam satu generasi ada yang terlibat langsung dalam cerita rakyat tersebut, dalam hal ini sang ayah, setelah ayahnya meninggal maka anak dari ayah yang terlibat langsung dalam cerita tersebut merasa memiliki atas hal yang terjadi yang menimpa ayahnya tersebut dalam hal ini cerita rakyat. Sehingga dapat terjadi ikatan batin bahwa folklor tersebut dimiliki generasi itu karena anak itu beranggapan bahwa ayahnya adalah orang yang terlibat dalam cerita rakyat itu.
Sekian ibu dari saya kurang lebihnya saya mohon maaf
Wasaalamualaikum wr wb
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum diskusi

oleh Yolanda Noviyanti -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh izin memperkenalkan diri nama Yolanda Noviyanti dengan NPM 2013033047,izin memberikan kesimpulan materi pada perkuliahan hari ini

Folklor secara etimologis berasal dari kata folk dan lore. Kedua kata tersebut berarti ada ketergantungan satu sama lain, sehingga membentuk makna folklor.Folk, merujuk pada kelompok populasi atau kolektif sekelompok masyarakat yangmemiliki ciri-ciri pengenal kesenian, adat, fisik, sosial, maupun kebudayaan,sedangkan lore ialah representasi keinginan folk yang ekspresif. Folk dan lore didalamya juga terdapat seni, sastra, budaya, dan tata kelakuannya. Jadi, folklor adalah tradisi kebudayaan, yang diwariskan secara turun-temurun berupa kebiasaan masyarakat berupa kebudayaan, kesenian, baik secara lisan atau non lisan melalui suatu contoh yang disertai dengan gerak isyarat.folklor sebagai kebudayaan suatu kolektif yang tersebar dan diwariskan turun menurun secara tradisional.Kebudayaan folklor tersebut bisa berbeda-beda versinya, bisa berbentuk lisan, perbuatan, maupun alat-alat pembantu pengingat. Folklor merupakan salah bidang kajian dalam Ilmu Antropologi.Melalui penelitian folklor, dapat dilihat kebudayaan suatu suku bangsa sebelum adanya pengaruh kebudayaan asing, misalnya kepercayaan, pandangan hidup, adat istiadat, dan cara berpikir masyarakat.
Kedudukan folklor dengan kebudayaan lainnya pastinya berbeda sebab folklor memiliki ciri-ciri tersendiri. Adapun ciri-ciri folklor sebagai berikut:
-Penyebaran dan pewarisannya cenderung dilakukan secara lisan, yaitu disebarkan melalui tutur kata dari mulut ke mulut.
-Bersifat tradisional, yaitu disebarkan dalam bentuk relatif tetap atau dalam bentuk standar.
-Folklor ada dalam versi-versi yang berbeda. Hal ini terjadi karena penyebarannya dilakukan dari mulut ke mulut sehingga terjadi proses lupa diri manusia atau proses interpolasi.
-Bersifat anonim, yaitu nama penciptanya sudah tidak diketahui orang lagi.
-foklor biasanya memiliki bentuk berumus atau berpola.
-Folklor berfungsi sebagai alat pendidik, pelipur lara, protes sosial, dan proyeksi keinginan terpendam.
-Bersifat pralogis, yaitu memiliki logika sendiri yang tidak sesuai dengan logika umum. Ciri ini berlaku bagi folklor lisan dan sebagian lisan.
-Folklor menjadi milik bersama dari kolektif tertentu.
-Folklor pada dasarnya bersifat polos dan lugu, sehingga seringkali terlihat kasar dan terlalu spontan.

Sekian terimakasih, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum diskusi

oleh Afaf Nafisah -
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Nama: Afaf Nafisah
NPM : 2013033059
Kelas : A

Izin menyimpulkan diskusi hari ini.

Folklore atau folklor, merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mengulas serta membahas mengenai kebudayaan.

Ciri-ciri Folklor
1. Penyebaran secara lisan dan turun temurun.
2. Bersifat tradisional.
3. Bersifat anonim (pencipta folklor tidak diketahui).
4. Memiliki bentuk berumus atau berpola.
5. Memiliki fungsi dan kegunaan dalam kehidupan sosial.
6. Bersifat pralogis.
7. Milik bersama (collective) pada suatu kolektif tertentu.


Jenis-jenis folklor dibagi 3, yaitu:
1. Folklore Lisan (verbal folklore) adalah tradisi yang memiliki perpaduan antara lisan dan unsur isyarat gerak.
a. Dongeng: cerita yang benar-benar tidak terjadi.
b. Mite: cerita yang memiliki latar belakang sejarah dan dipercayai masyarakat sebagai cerita yang benar-benar terjadi.
c. Anekdot: cerita singkat yang lucu dan menghibur.
d. Legenda: cerita rakyat zaman dahulu, berkaitan dengan peristiwa dan asal usul terjadinya suatu tempat.
e. Pantun: bentuk puisi Indonesia (Melayu), biasanya bersajak a-b-a-b.
f. Syair: puisi lama yang tiap bait terdiri empat baris dan mempunyai akhir bunyi yang sama (a-a-a-a atau b-b-b-b).
2. Folklore Sebagian Lisan (partly verbal folklore) adalah tradisi yang memiliki perpaduan antara lisan dan unsur isyarat gerak (hubungan terhadap sesuatu yang bersifat gaib). Dapat dikatakan adat kebiasaan.
• Bentuk Foklor sebagian lisan:
a. Permainan.
b. Kepercayaan rakyat.
c. Adat istiadat.
d. Upacara.
e. Pesta rakyat, dll.
3. Folklore Bukan Lisan (nonverbal folklore) adalah tradisi turun-temurun yang menggunakan material ataupun non material sebagai cara dalam pewarisannya.
• Bentuk foklor kategori material:
a. Arsitektur rakyat (bentuk asli rumah daerah ataupun bentuk lumbung padi).
b. Kerajinan tangan rakyat.
c. Pakaian dan perhiasan tubuh adat.
d. Makanan dan minuman adat.
e. Obat-obatan tradisional
• Bentuk folklor ketegori non-material:
a. Gerak isyarat tradisional.
b. Bunyi isyarat sebagai komunikasi.

Mohon maaf apabila terdapat kesalahan.
Terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum diskusi

oleh Rani Puspita -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya Rani Puspita dengan npm 2013033015. Izin menyimpulkan materi tentang folklor secara umum.

Floklor adalah kebudayaan manusia (kolektif) yang diwariskan secara turun temurun, baik dalam bahasa lisan maupun isyarat.Floklor sering diidentikan dengan tradisi dn kesenian yang berkembang pada zaman sejarah dan telah menyatu dalam kehidupan masyarakat. Didalam masyarakat Indonesia, setiap daerah, kelompok, etnis, suku bangsa, golongan, agama masing-masing telah mengembangkan floklornya sendiri-sendiri sehingga di Indonesia terdapat aneka ragam floklor.
Menurut Brunvard, folklor dikategorikan menjadi tiga jenis, yakni:
1. Folklor lisan (berupa dongeng, mite, anekdot, legenda, pantun, dan syair).
2. Folklor sebagian lisan (berupa permainan, kepercyaan rakyat, dan upacara pesta adat).
3. Folklor bukan lisan (terdapat kategori material dan kategori non-material).

Sekian kesimpulan yang dapat saya sampaikan, apabila terdapat kesalahan dalam meyampaikan kesimpulan tersebut saya mohon maaf bu.
Terima kasih dan wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum diskusi

oleh Aditya Fitrial Nugroho -
Assalamualaikum wr.wb
Nama : Aditya Fitrial Nugroho
Kelas : A
Npm : 2013033057

kesimpulan dengan topik bahasan Folklore Secara Umum.

Folklore atau dalam bahasa Indonesia biasa disebut dengan istilah folklor, merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mengulas serta membahas mengenai kebudayaan. Folklor terdiri dari dua suku kata yaitu folk dan lore. Dundes menjelaskan (dalam Danandjaja, 1997) folk adalah sekumpulan manusia dengan ciri-ciri fisik, budaya serta sosial yang sama sehingga dapat kenali dari kelompok yang lain. Ciri-ciri pengenalan fisik yang disebutkan dapat berupa bahasa, mata pencaharian, warna kulit, bahasa atau logat, dan kepercayaan.

folklor dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Folklore Lisan (verbal folklore).
Folklor lisan adalah sebuah tradisi yang disampaikan seutuhnya melalui lisan dari generasi ke generasi selanjutnya. Misalnya, Dongeng, Mite, Anekdot, Legenda, Pantun, dan Syair.
2. Folklore Sebagian Lisan (partly verbal folklore).
Foklor sebagian lisan adalah sebuah tradisi yang memiliki perpaduan antara lisan dan unsur isyarat gerak. Bentuk-bentuk dari Foklor sebagian lisan ini diantaranya Permainan, Kepercayaan Rakyat, Adat Istiadat, Upacara, Pesta, dan lain-lain.
3. Folklore Bukan Lisan (nonverbal folklore)
Foklor bukan lisan adalah suatu tradisi turun temurun yang menggunakan material ataupun non material sebagai cara dalam pewarisannya. Bentuk-bentuk kategori Material diantaranya Arsitektur Rakyat, Kerajinan Tangan Rakyat, Pakaian dan Perhiasan Tubuh Adat, Makanan dan Minuman Adat, Obat-obatan Tradisional. Sedangkan yang non-Material seperti Gerak Isyarat Tradisional dan Bunyi Isyarat Tradisional.

Ciri-ciri Folklor
1. Penyebaran secara lisan dan turun temurun.
2. Bersifat tradisional.
3. Bersifat anonim (pencipta folklor tidak diketahui).
4. Memiliki bentuk berumus atau berpola.
5. Memiliki fungsi dan kegunaan dalam kehidupan sosial.
6. Bersifat pralogis.
7. Milik bersama (collective) pada suatu kolektif tertentu.

Sekian terimakasih
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum diskusi

oleh Aliska Widya Alawiyah -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Izin memperkenalkan diri, nama saya Aliska Widya Alawiyah dengan NPM 2013033027. Izin menyimpulkan materi pertemuan hari ini.

Folklor terdiri dari dua suku kata yaitu folk dan lore. Folk adalah sekumpulan manusia dengan ciri-ciri fisik, budaya serta sosial yang sama sehingga dapat kenali dari kelompok yang lain. Sedangkan lore adalah adat ataupun pengetahuan dari nenek moyang yang diwariskan secara turun temurun baik itu secara lisan (verbal), tingkah laku (non verbal) atau melalui bukti- bukti fisik yang ada seperti barang-barang peninggalan dari zaman dulu. Jadi, folklor adalah kebudayaan manusia (kolektif) yang diwariskan secara turun temurun, baik dalam bahasa lisan maupun isyarat.

Ciri-ciri dari folklor adalah penyebaran dan pewarisannya dari generasi ke generasi dilakukan secara lisan, bersifat tradisional, folklor ada dengan berbagai macam versi yang akan terus berubah-ubah, folklor bersifat anonim (nama pencipta tidak diketahui), folklor biasanya memiliki bentuk berumus atau berpola, folklor memiliki fungsi atau kegunaan dalam kehidupan sosial di suatu kolektif tertentu yang percaya, folklor memiliki sifat pralogis, folklor itu milik bersama pada suatu kolektif tertentu, dan folklor yang bersifat polos dan lugu seringkali malah terlihat kasar dan terlalu spontan.

Jenis-jenis floklor dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
(1) Folklor lisan (verbal folklore). Bentuk folklor lisan, yaitu dongeng, mite, anekdot, legenda, pantun, dan syair;
(2) Folklor sebagian lisan (partly verbal folklore). Bentuk folklor sebagian lisan, yaitu permainan, kepercayaan rakyat, adat istiadat, upacara, pesta rakyat, dll;
(3) Folklor bukan lisan (nonverbal folklore). Bentuk dari jenis folklor ini dibagi menjadi dua, yaitu material dan non material. Bentuk folklor material, yaitu arsitektur rakyat, kerajinan tangan rakyat, pakaian dan perhiasan tubuh adat, makanan dan minuman adat, dan obat-obatan tradisional. Sedangkan bentuk folklor non-material, yaitu gerak isyarat tradisional dan bunyi isyarat sebagai komunikasi.

Sekian kesimpulan yang dapat saya paparkan. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan. Terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum diskusi

oleh Murniyati . -
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Nama: Murniyati
NPM: 2013033025
Kelas: A

Sudah dipaparkan oleh kelompok dan dapat disimpulkan bahwa, folklor adalah sebagian kebudayaan suatu kolektif, yang tersebar dan diwariskan secara turun-temurun, di antara kolektif macam apa saja, secara tradisional dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat (mnemonic device).

Fungsi folklor itu sendiri terdapat beberapa, diantaranya:
(1) sebagaisistem proyeksi (protective system), yakni sebagai alat pencermin angan-angan suatu kolektif,
(2) sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembagalembaga kebudayaan,
(3) sebagai alat pendidikan (pedagogical device), dan
(4) sebagai alat pemaksa dan pengawas agar normanorma masyarakat akan selalu dipatuhi oleh anggota kolektifnya (1965:3-20).

Ada beberapa ciri folklor, adalah sebagai berikut
1. Penyebaran dan pewarisannya dari generasi ke generasi dilakukan secara lisan turun temurun dari mulut ke mulut, dan bisa juga dengan contoh isyarat gerakan maupun alat bantu pengingat.
2. Bersifat tradisional, yaitu hal yang disebarkan bersifat standart dan cenderung tetap, yang disebarkan dalam suatu kolektif itu sendiri dengan minimal dua generasi yang mengakui sebagai kepemilikan bersama.
3. Folklor ada (exist) dengan berbagai macam versi yang akan terus berubah-ubah, dikarenakan penyebaran yang dilakukan dari mulut ke mulut yang tidak menggunakan alat rekam maupun alat cetak.

Jenis-jenis folklor terdiri dari folklor lisan, folklor sebagian lisan maupun folklor bukan lisan.
1. Folklore Lisan (verbal folklore)
Folklor lisan adalah sebuah tradisi yang disampaikan seutuhnya melalui lisan dari generasi ke generasi selanjutnya. Folklor lisan sering disebut juga dengan istilah tradisi lisan.
Contohnya: Dongeng, legenda, mite, dan pantun.
2. Foklor sebagian lisan adalah sebuah tradisi yang memiliki perpaduan antara lisan dan unsur isyarat gerak. Isyarat gerak ini memiliki makna hubungan terhadap sesuatu yang bersifat gaib. Misalnya saja, sebuah batu yang dianggap memilki kekuatan kekebalan terhadap mereka yang memakainya.
Contohnya: Permainan, Kepercayaan rakyat, Adat istiadat, Upacara, Pesta rakyat.
3. Folklore Bukan Lisan (nonverbal folklore)
Menurut Zaidan (2015) foklor bukan lisan adalah suatu tradisi turun temurun yang menggunakan material ataupun non material sebagai cara dalam pewarisannya. Bentuk-bentuk foklor yang termasuk ke dalam kategori material, yakni: Arsitektur rakyat (bentuk asli rumah daerah ataupun bentuk lumbung padi), Kerajinan tangan rakyat, Pakaian dan perhiasan tubuh adat, Makanan dan minuman adat, Obat-obatan tradisional
Sedangkan yang termasuk ke dalam non-material, yakni: Gerak isyarat tradisional, Bunyi isyarat sebagai komunikasi
Contohnya : pakaian, makanan, dan minuman.

Terima kasih, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum diskusi

oleh Octari Tauvita -
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Izin menyampaikan kesimpulan pada diskusi kali ini

Mitos adalah sebuah cerita masyarakat yang mana cerita tersebut mengandung unsur tentang penafsiran alam semesta yang mana sering kali disangkut pautkan dengan hal-hal mistis atau diluar nalar manusia. Mitos merupakan bagian sejarah lisan dan foklore dan bukan merupakan fakta yang dapat dibuktikan tapi hanya lisan masyarakat secara turun temurun dan dari mulut kemulut. Mitos menjadi dasar kepercayaan masyarakat saat ini, baik berbentuk agama, kepercayaan, maupun ilmu pengetahuan yakni seperti mengatur persepsi masyarakat dan berujung pada perilaku masyarakat sehari-hari dan mengetahui baik dan buruknya.
Ciri folklore tradisional yaitu disebarkan dalam relatif tetap atau dalam bentuk standar. Disebarkan diantara kolektif tertentu dalam waktu yang cukup lama (paling sedikit dua generasi). Bersifat anonim artinya pembuatannya sudah diketik tidak diketahui lagi orangnya. Untuk bagaimana penerapannya, ya menurut saya ikuti saja seperti yang sudah kita ketahui sejak lama dari generasi ke generasi, karena kan itu sifat atau ciri yang harus ada pada foklore.
Pralogis yaitu mempunyai logika tersendiri yang tidak sama dengan logika umum. Logika tersendiri ini berbeda dengan logika umum, bahkan terkesan tidak logis, atau di atas daya pikir manusia. Cerita rakyat zaman dahulu dapat terjadi di luar batas kewajaran manusia, dan hal tersebut umumnya dipercayai akan kebenarannya meskipun di luar daya pikir manusia. Kemudian collective, di dalam ciri-ciri nya sudah disebutkan bahwasannya Folklor itu milik bersama (collective) pada suatu kolektif/kelompok tertentu. Hal ini dikarenakan pencipta folklor tersebut sudah tidak diketahui, maka seluruh anggota kolektif tersebut merasa memilikinya.

Terima kasih. Mohon maaf jika terdapat kesalahan.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum diskusi

oleh Perdana Adi Zezama -
Assalamualaikum wr. wb
Nama perdana adi zezama_2013033049
Izin memberikan kesimpulan dari materi berikut

Mitos atau mite memang tidak bisa dibenarkan tetapi beberapa mitos yang berkembang dimasyarakat memang sudah terbukti kebenarannya. Seperti mitos mengenai neton pada masyarakat Jawa. Jika calon pasangan pengantin yang netonnya tidak cocok maka pasangan tersebut tidak diperbolehkan untuk melangsungkan pernikahan, takutnya jika masih kekeh untuk melangsungkan pernikahan maka dalam rumah tangganya akan sering mengalami perselisihan antara suami dan istri. Mitos ini masih bertahan hingga sekarang dan masyarakat Jawa sangat berpegang teguh terhadap mitos ini.

gingat (mnemonic device). Ada tiga jenis folklor yang mana adalah folklor lisan, folklor sebagian lisan, dan folklor bukan lisan. Ciri-ciri pengenal utama folklor yang dapat membedakan dengan kebudayaan lainnya, yaitu:

1) Penyebaran dan pewarisannya dari generasi ke generasi.
2) Bersifat tradisional.
3) Folklor ada (exist) dengan berbagai macam versi.
4) Folklor bersifat anonim atau nama pencipta folklor tersebut.
5) Folklor biasanya memiliki bentuk berumus atau berpola.
6) Folklor memiliki fungsi atau kegunaan dalam kehidupan sosial di suatu kolektif tertentu.
7) Folklor memiliki sifat pralogis.
8) Folklor itu milik bersama (collective) pada suatu kolektif tertentu
9) Folklor yang bersifat polos dan lugu.

Mungkin cukup sekian yg dapat saya simpulkan, sekian terima kasih