FORUM DISKUSI 1
NPM: 2118031025
Pendidikan Pancasila sangat diperlukan untuk membentuk karakter manusia yang profesional danbermoral. Hal tersebut dikarenakan perubahan dan infiltrasi budaya asingyang bertubi-tubi mendatangi masyarakat Indonesia bukan hanya terjadidalam masalah pengetahuan dan teknologi, melainkan juga berbagai aliran(mainstream) dalam berbagai kehidupan bangsa. Oleh karena itu, pendidikanPancasila diselenggarakan agar masyarakat tidak tercerabut dari akar budayayang menjadi identitas suatu bangsa dan sekaligus menjadi pembeda antarasatu bangsa dan bangsa lainnya.Selain itu, dekadensi moral yang terus melanda bangsa Indonesia yangditandai dengan mulai mengendurnya ketaatan masyarakat terhadap norma norma sosial yang hidup dimasyarakat, menunjukkan pentingnya penanamannilai-nilai ideologi melalui pendidikan Pancasila. Dalam kehidupan politik, paraelit politik (eksekutif dan legislatif) mulai meninggalkan dan mengabaikanbudaya politik yang santun, kurang menghormati fatsoen politik dan keringdari jiwa kenegarawanan.
Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya Pancasila diselenggarakan diperguruan tinggi untuk menanamkan nilai-nilai moral Pancasila kepadagenerasi penerus cita-cita bangsa. Dengan demikian, pendidikan Pancasiladiharapkan dapat memperkokoh modalitas akademik mahasiswa dalamberperan serta membangun pemahaman masyarakat, antara lain:
1. Kesadaran gaya hidup sederhana dan cinta produk dalam negeri,
2. Kesadaran pentingnya kelangsungan hidup generasi mendatang,
3. Kesadaran pentingnya semangat kesatuan persatuan (solidaritas)nasional,
4. Kesadaran pentingnya norma-norma dalam pergaulan,
5. Kesadaran pentingnya kesahatan mental bangsa,
6. Kesadaran tentang pentingnya penegakan hukum,
7. Menanamkan pentingnya kesadaran terhadap ideologi Pancasila.
Penanaman dan penguatan kesadaran nasional tentang hal-hal tersebut sangat penting karena apabila kesadaran tersebut tidak segera kembalidisosialisasikan, diinternalisasikan, dan diperkuat implementasinya, makamasalah yang lebih besar akan segera melanda bangsa ini, yaitu musnahnya suatu bangsa.
NPM: 2118031015
Izin memberikan tanggapan pak, Indonesia adalah salah satu Negara yang mempunyai histori dan asas ideologi yang digunakan dalam aktivitas berbangsa dan bernegaranya, berlainan dengan Negaranegara lain di dunia. Pancasila diangkat menjadi ideologi bangsa Indonesia dikarenakan, nilai-nilai yang tercantum di pancasila adalah nilai-nilai asli dari kepribadian bangsa Indonesia itu sendiri. Nilai-nilai Pancasila harus ditanamkan sejak dini agar masyarakat Indonesia dapat menjalankan kehidupnnya dalam bermasyarakat dengan baik, apalagi Indonesia memiliki keanekaragaman suku, ras, agama, dan tingkat sosial.
Namun seiring bertambahnya zaman, nilai-nilai Pancasila mulai luntur dalam semua aktivitas yang dilakukan oleh setiap warga negara, ditambah kini memasuki era globalisasi, yang mana pada era ini ilmu pengetahuan serta teknologi berkembang pesat. Perkembangan teknologi di era globalisasi ini dapat mengikis nilai-nilai dari pancasila dalam bermasyarakat. Pada era globalisasi semua budaya maupun ideologi yang bersumber dari negara luar bisa masuk ke Indonesia dengan mudahnya. Pudarnya nilai-nilai pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dapat sangat berakibat bagi bangsa Indonesia, diantaranya terjadi kasus penistaan agama dan terjadi kejahatan-kejahatan yang mengatasnamakan agama seperti terorisme, tawuran pelajar, maraknya kasus pelecehan seksual, korupsi dan berbagai kasus lainnya.
Maka dari itu, pengembalian nilai-nilai pancasila ini mesti segera dilakukan terhadap seluruh masyarakat Indonesia, terutama pada generasi muda Indonesia yang \ merupakan penerus serta pilar bangsa Indonesia.
Npm : 2118031028
Tanggapan saya mengenai tantangan era globalisasi terhadap lunturnya pemahaman generasu muda tentang nilai nilai luhur pancasila adalah sebagai berikut :
Besarnya arus globalisasi dan modernisasi semakin mempersempit sekat jarak antara individu satu dengan individu yang lain karena perkebangan teknologi infomasi semakin maju. Hal ini akan berimbas kepada mudahnya masyarakat untuk mengakses informasi yang mengakibatkan perubahan sosial yang didasarkan informasi yang didapat. Dengan banyaknya pengetahuan yang didapat melalui penggalian informasi melalui media, maka juga akan berdampak buruk terhadap perubahan perilaku sosial budaya saat informasi tersebut terkait dengan budaya dari negara lain dan masyarakat langsung ikut menerapkan tanpa melakukan filterisasi dan membuat nilai Pancasila dilupakan. Diterimanya budaya asing oleh masyarakat Indoneisa karena banyak masyarakat menganggap budaya baru tersebut dianggap budaya yang modern serta up to date. Salah satu perubahan sosial budaya yang terjadi di Indonesia diantaranya budaya hedonisme, dimana budaya ini sesungguhnya merupakan budaya dari negara maju atau budaya barat yang konsumtif. Budaya hedonisme bisa dikatakan sangat mengancam negara Indoneisa dikala budaya ini menjangkiti semua masyarakat di Indonesia terutama yang berusia muda sehingga budaya asli Indonesia akan perlahan menghilang. Dengan terjadinya perubahan sosial budaya pada masyarakat usia muda maka budaya asli Indonesia yang ketimuran, arif serta santun kedepan hanya tinggal sejarah (Robby D.N yang diambil dari jurnal kominfo.go.id PENGARUH MODERNISASI DAN GLOBALISASI TERHADAP
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA DI INDONESIA)
NPM : 2118031006
Prodi : Farmasi
Tanggapan saya mengenai tantangan era globalisasi terhadap pemahaman generasi muda tentang nilai luhur Pancasila adalah berkembangnya berbagai paham yang kurang sesuai dengan nilai-nilai ideologi Pancasila.
Pertama, tantangan dan implikasi aktualisasi nilai Sila Kesatu dari Pancasila pada diri anak bangsa, antara lain dapat dicermati atas hasil interaksi nilai spiritualitas Ketuhanan yang Maha Esa versus nilai komunisme/sosialisme, sekularisme, teokrasi, dan liberalisme.
Kedua, tantangan dan implikasi aktualisasi nilai sila kedua dari Pancasila pada diri anak bangsa, antara lain dapat dicermati atas hasil interaksi Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab versus fundamentalisme dan sektarian. Tantangan aktualisasi nilai sila kedua adalah pengakuan atas hak-hak asasi manusia. Hak untuk mendapatkan informasi, hak untuk mendapatkan penghormatan atas martabat diri, dan juga hak untuk beribadah sesuai keimanan seseorang termasuk nilai yang seharusnya dijamin. Era keterbukaan informasi sekarang ini dimaknai secara bebas tanpa batas, sehingga tercatat beberapa hasil dari perilaku perundungan, persekusi, dan menghujat orang.
Ketiga, tantangan dan implikasi aktualisasi nilai sila ketiga Pancasila pada diri anak bangsa, antara lain dapat dicermati atas hasil interaksi nilai Persatuan Indonesia versus nilai hegemoni komunitas, dan pesimisme.
Keempat, tantangan dan implikasi aktualisasi nilai sila keempat dari Pancasila pada diri anak bangsa, antara lain dapat dicermati atas hasil interaksi nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan versus nilai liberalism dan hegemoni sektarianisme. Tantangan aktualisasi nilai sila keempat terlihat dari praktik politik identitas, politik irasional, dan politik uang.
Kelima, tantangan dan implikasi aktualisasi nilai sila kelima dari Pancasila pada diri anak bangsa, antara lain dapat dicermati atas hasil interaksi nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia versus nilai kapitalisme, hedonisme, dan individualism.
Literasi Kutipan : Tatar B.S. 2020. Tantangan Globalisasi, Peran Negara, dan Implikasinya Terhadap Aktualisasi Nilai-Nilai Ideologi Negara. Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan. 17(1). 15-28.
2118031020
zin memberikan tanggapan pak, Indonesia adalah salah satu Negara yang mempunyai histori dan asas ideologi yang digunakan dalam aktivitas berbangsa dan bernegaranya, berlainan dengan Negaranegara lain di dunia. Pancasila diangkat menjadi ideologi bangsa Indonesia dikarenakan, nilai-nilai yang tercantum di pancasila adalah nilai-nilai asli dari kepribadian bangsa Indonesia itu sendiri. Nilai-nilai Pancasila harus ditanamkan sejak dini agar masyarakat Indonesia dapat menjalankan kehidupnnya dalam bermasyarakat dengan baik, apalagi Indonesia memiliki keanekaragaman suku, ras, agama, dan tingkat sosial.
Namun seiring bertambahnya zaman, nilai-nilai Pancasila mulai luntur dalam semua aktivitas yang dilakukan oleh setiap warga negara, ditambah kini memasuki era globalisasi, yang mana pada era ini ilmu pengetahuan serta teknologi berkembang pesat. Perkembangan teknologi di era globalisasi ini dapat mengikis nilai-nilai dari pancasila dalam bermasyarakat. Pada era globalisasi semua budaya maupun ideologi yang bersumber dari negara luar bisa masuk ke Indonesia dengan mudahnya. Pudarnya nilai-nilai pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dapat sangat berakibat bagi bangsa Indonesia, diantaranya terjadi kasus penistaan agama dan terjadi kejahatan-kejahatan yang mengatasnamakan agama seperti terorisme, tawuran pelajar, maraknya kasus pelecehan seksual, korupsi dan berbagai kasus lainnya.
Maka dari itu, pengembalian nilai-nilai pancasila ini mesti segera dilakukan terhadap seluruh masyarakat Indonesia, terutama pada generasi muda Indonesia yang \ merupakan penerus serta pilar bangsa Indonesia.
Namun seiring bertambahnya zaman, nilai-nilai Pancasila mulai luntur dalam semua aktivitas yang dilakukan oleh setiap warga negara, ditambah kini memasuki era globalisasi, yang mana pada era ini ilmu pengetahuan serta teknologi berkembang pesat. Perkembangan teknologi di era globalisasi ini dapat mengikis nilai-nilai dari pancasila dalam bermasyarakat. Pada era globalisasi semua budaya maupun ideologi yang bersumber dari negara luar bisa masuk ke Indonesia dengan mudahnya.
Pudarnya nilai-nilai pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dapat sangat berakibat bagi bangsa Indonesia, diantaranya mulai maraknya aksi tawuran yang dipicu oleh hal sepele. Kemudian terjadi kasus penistaan agama dan terjadi kejahatan-kejahatan yang mengatasnamakan agama seperti terorisme. Terorisme ini merupakan contoh akibat dari mulai pudarnya nilai-nilai pancasila sila pertama. Lalu maraknya terjadi pelecehan seksual, banyak terjadi korupsi, dan masih banyak lagi kasus-kasus lainnya.
Salah satu kasus yang terjadi karena mulai pudarnya penerapan nilai-nilai pancasila adalah aksi terorisme. Menurut Junaid (2013) terorisme merupakan sebuah pandangan yang meyakini jika penggunaan cara-cara kekerasan, ancaman atau sejenisnya yang dapat mengakibatkan kekhawatiran maupun kepanikan, hingga menimbulkan korban jiwa dan harta, aksi ini dilakukan demi meraih sebuah tujuan, yang dilakukan baik secara individu maupun berkelompok atau dalam sebuah organisasi, yang memiliki koneksi yang luas, baik bersekala nasional maupun internasional. Berdasarkan pengertian terorisme menurut Junaid tersebut, dapat dilihat bahwa aksi terorisme bukanlah hal yang dapat disepelekan. Aksi terorisme ini menyeleweng sekali dari beberapa nilainilai pancasila yaitu sila pertama, kedua, dan sila ketiga.
Telah terlihat jelas bagaimana kacaunya bangsa Indonesia jika nilai-nilai mulia yang tercantum pada Pancasila tidak kita implikasikan dalam kegiatan rutin kita. Maka dari itu, pengembalian nilai-nilai pancasila ini mesti segera dilakukan terhadap seluruh masyarakat Indonesia, terutama pada generasi muda Indonesia yang merupakan penerus serta pilar bangsa Indonesia.
Sumber :
Ega R dan Dinie AD. 2021. Pudarnya Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Masyarakat di Era Globalisasi. Jurnal Kewarganegaraan. 5(1): 30-31.
NPM: 2118031007
Pancasila diresmikan menjadi dasar
Negara Indonesia yang berupa ideologi atau citacita, paham, serta pegangan hidup
yang wajib digunakan sebagai pandangan
dalam bermasyarakat oleh rakyat
Indonesia. Nilai-nilai pancasila sangat
penting bagi bangsa Indonesia, karena
dengan nilai-nilai pancasila inilah
masyarakat Indonesia dapat bersikap serta
bertindak sesuai dengan karakter bangsa
Indonesia itu sendiri. Namun pada era
globalisasi ini, nilai-nilai pancasila sudah
mulai pudar, sehingga menyebabkan
munculnya berbagai masalah. Untuk itu
diperlukan sebuah usaha yang dilakukan
untuk menumbuhan kembali nilai-nilai
luhur pancasila.
Kita sebagai warga Negara Indonesia
memiliki sebuah ideologi atau patokan
dalam melakukan kegiatan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara yaitu pancasila.
Oleh karena itu, nilai-nilai dari pancasila
jangan sampai luntur atau redup, terutama
dalam era globalisasi ini. Karena dengan
pancasila lah jati diri kita sebagai bangsa
Indonesia tidak akan hilang. Hal yang dapat
kita lakukan agar nilai-nilai Pancasila yang
sudah pudar ini tumbuh kembali dalam
kehidupan kita yaitu dengan cara,
menanamkan serta menjalankan ajaran
agamanya dengan baik, lalu kita dapat
menanamkan serta mewujudkan nilai
pancasila dengan baik, menegakkan
supremasi hukum, serta selektif dalam
pengaruh globalisasi baik itu dari sektor
politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya
Sumber Literatur : Handitya, B. (2019). Menyemai Nilai Pancasila Pada Generasi Muda Cendekia. ADIL Indonesia Journal, 1(2).
NPM : 2118031030
Kita sebagai warga Negara Indonesia memiliki sebuah ideologi atau patokan dalam melakukan kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yaitu pancasila. Oleh karena itu, nilai-nilai dari pancasila jangan sampai luntur atau redup, terutama dalam era globalisasi ini. Karena dengan pancasila lah jati diri kita sebagai bangsa Indonesia tidak akan hilang. Hal yang dapat kita lakukan agar nilai-nilai Pancasila yang sudah pudar ini tumbuh kembali dalam kehidupan kita yaitu dengan cara, menanamkan serta menjalankan ajaran agamanya dengan baik, lalu kita dapat menanamkan serta mewujudkan nilai pancasila dengan baik, menegakkan supremasi hukum, serta selektif dalam pengaruh globalisasi baik itu dari sektor politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa juga merupakan cara-cara yang dapat kita lakukan untuk menumbuhkan kembali nilai-nilai luhur pancasila dalam kehidupan kita.
npm : 2118031035
izin memberikan tanggapan pak bahwasanya pancasila merupakan suatu pedoman bagi masyarakat yang digunakan dalam aktivitas berbangsa dan bernegara. nilai nilai pancasila seharusnya dapat ditumbuhkan sedari dini pada masyarakat agar nantinya dapat direalisasikan dalam kehidupa ke depannya . seiiring berkembangnya zaman , bahkan teknologi pun sudah berkembang dan masuk ke era globalisasi yang dimana banyak sekali hal hal yang dapat diserap tidak hanya hal baik namun hal buruk dapat diserap juga oleh masyarakat . tantangan inilah yang seharusnya dapat dihindari oleh masyarakar , karena terkait dengan pudar nya pemahaman generasi muda tentang nilai luhur bahwa nilai pancasila sudah mulai dilupakan oleh generasi muda. namun menurut saya , generasi muda yang menerap budaya luar tidak selalu melunturkan nilai pancasila dikarenkan pastinya budaya luar ada yang sesuai dengan nilai pancasila . ccontohnya seperti menghormati dan memberikan toleransi ke pmeluk agama lainnya .
NPM: 2118031029
Tantangan pertama yang dihadapi generasi muda adalah banyaknya ideologi alternatif melalui media informasi yang mudah dijangkau oleh seluruh anak bangsa seperti radikalisme, ekstremisme, konsumerisme. Hal tersebut juga membuat generasi muda mengalami penurunan intensitas pembelajaran Pancasila dan juga kurangnya efektivitas serta daya tarik pembelajaran Pancasila. Kemudian tantangan selanjutnya adalah eksklusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi yang mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas, gejala polarisasi dan fragmentasi sosial yang berbasis SARA. Bonus demografi yang akan segera dinikmati Bangsa Indonesia juga menjadi tantangan tersendiri untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda di tengah arus globalisasi. Oleh karena itu, sangat penting untuk menanamkan kesadaran terhadap potensi bahaya gangguan dari luar yang dapat merusak dan mengajak siswa untuk mempertahankan identitas bangsa serta meningkatkan ketahanan mental dan ideologi bangsa. Upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut adalah melalui sosialisasi serta membuat gerakan generasi muda guna meningkatkan kesadaran berkebangsaan dan menjawab tantangan global.
sumber: http://www.lemhannas.go.id/index.php/berita/berita-utama/844-pancasila-di-tengah-era-globalisasi
NPM : 2118031008
Pancasila sudah seharusnya menjadi acuan untuk kita menjalankan kehidupan, meskipun terdapat banyak tantangan dalam menjalankan serta menjaga ideologi pancasila tetapi tetap tidak akan bisa menggantikan kedudukan Pancasila sebagai ideologi Indonesia. Kedudukan pancasila ini harus dipertahankan oleh seluruh masyarakat Indonesia sebagai nilai yang harus dipahami, dijalankan, dan dilestarikan. Bukan hanya sekedar dihafalkan dalam lisan tetapi juga dibuktikan dalam perbuatan. Dengan begitu dapat dibuktikan bahwa pancasila adalah ideologi sejati untuk negara Indonesia. Walaupun saat ini kemajuan zaman telah menuntut ideologi harus memiliki sebuah perubahan dan semangat baru yang sesuai dengan nilai, ajaran, corak dan konsep tentang kehidupan dengan perspektif yang baru. Ideologi Pancasila juga dituntut harus bisa menghadapi masuknya kebudayaan asing ke Indonesia, khususnya dalam bidang ilmu dan teknologi modern serta filsafat yang berasal dari luar negeri. Maka dari itu berbagai tantangan di era globalisasi ini merupakan ancaman pada eksistensi kepribadian dan karakter bangsa, karena siap tidak siap saat ini bangsa Indonesia sedang berada di dalam arus globalisasi dunia. Tetapi yang perlu ditanamkan dalam pemikiran kita adalah bangsa Indonesia tidak seharusnya kehilangan jati diri walaupun berada di antara banyaknya pengaruh budaya asing.
sumber : Mei.N.R . Pancasila dan Tantangan Milenial : Menyemai Nilai pancasila pada generasi milenial sebagai landasan dalam bertindak dan berpikir. Jurnal mahasiswa Indonesia. 1(1). 18-29
NPM : 2118031005
Prodi : Farmasi
Pancasila diresmikan menjadi dasar Negara Indonesia yang berupa ideologi atau citacita, paham, serta pegangan hidup yang wajib digunakan sebagai pandangan dalam bermasyarakat oleh rakyat Indonesia. Nilai-nilai pancasila sangat penting bagi bangsa Indonesia, karena dengan nilai-nilai pancasila inilah masyarakat Indonesia dapat bersikap serta bertindak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia itu sendiri. Namun pada era globalisasi ini, nilai-nilai pancasila sudah mulai pudar, sehingga menyebabkan munculnya berbagai masalah.
Memudarnya nilai-nilai pancasila ini dapat kita perhatikan dari munculnya masalah-masalah yang bertentangan dengan Pancasila diantaranya, yang tidak sesuai dengan sila pertama yaitu terjadinya kasus penistaan agama, dan terjadinya kejahatankejahatan yang mengatasnamakan agama seperti aksi terorisme. Terjadinya perbudakan dan meperkerjakan anak dibawah umur serta terjadinya ketidakadilan pemerintah dalam memberi bantuan kepada orang yang membutuhkan tidak sesuai dengan sila kedua Pancasila. Terjadinya tawuran, perang antar suku serta banyak munculnya berbagai aliran sesat menjadi contoh perilaku yang tidak sesuai dengan sila ketiga. Untuk contoh tingkah laku yang tidak sesuai dengan nilai sila keempat yaitu, terjadinya ketidakadilan hukum, banyaknya kasus korupsi, dan masih banyak lagi kasus lainnya. Kemiskinan, maraknya perilaku diskriminasi atau perlakuan tidak adil karena hal tertentu adalah contoh perbuatan yang tidak sesuai dengan sila kelima Pancasila.
Contoh mulai pudarnya nilai-nilai pancasila dalam kehidupan masyarakat di era globalisasi yang mencolok yaitu tingginya tingkat kejahatan, keadaan ini bisa ditilik dari hasil penelitian yang diambil dari sumber databoks. Pada data tersebut dapat dilihat bahwa terdapat 336,652 kasus kejahatan yang dilaporkan kepolisian, angka ini turun dari tahun sebelumnya sebanyak 5,75%. Turun juga tingkat resiko terkena kejahatan sebesar 7,86% jadi 129 jiwa per 100 ribu penduduk dari sebelumnya. Memang angka tersebut turun, namun sebenarnya kasus kejahatan masih banyak terjadi, hanya saja kasusunya tidak dilaporkan kepolisi. Nilai-nilai Pancasila yang memudar juga dapat dilihat dari mulai menurunya rasa patriotisme dan nasionalisme dalam bangsa Indonesia terutama pada generasi muda. Pancasila kini kehilangan pamornya dikalangan generasi muda, sehingga nilai-nilai pancasila sudah kurang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Generasi muda kini memandang budaya luar lebih modern dibandingkan dengan budaya sendiri. Padahal generasi muda sangat berperan penting dalam menjadi pilar bangsa Indonesia.
Hal yang dapat kita lakukan agar nilai-nilai Pancasila yang sudah pudar ini tumbuh kembali dalam kehidupan kita yaitu dengan cara, menanamkan serta menjalankan ajaran agamanya dengan baik, lalu kita dapat menanamkan serta mewujudkan nilai pancasila dengan baik, menegakkan supremasi hukum, serta selektif dalam pengaruh globalisasi baik itu dari sektor politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa juga merupakan cara-cara yang dapat kita lakukan untuk menumbuhkan kembali nilai-nilai luhur pancasila dalam kehidupan kita. Bagi pelajar, mereka bisa menumbuhkan rasa nasionalismenya dengan cara belajar dengan serius, semangat dan gigih dengan tujuan untuk menjaga nama baik bangsa Indonesia, mencintai dan senang dalam memakai produk-produk lokal sehingga perekonomian Indonesia pun akan maju.
Literasi kutipan : Ega,R. dan Dewi,D.A. 2021. Pudarnya Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Masyarakat di Era Globalisasi. Jurnal Kewarganegaraan. 5(1): 32-37.
NPM : 2118031004
Prodi Farmasi
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Globalisasi dan modernisasi tidak hanya membawa dampak positif yang berupa pembangunan dan kemajuan, tetapi juga membawa dampak negatif yang berupa masuknya budaya asing dengan cepat di suatu negara terutama negara Indonesia. Transfomrasi budaya yang masuk pada kenyataannya malah bisa menghilangkan budaya asli yang ada di suatu negara sehingga kebudayaan asli negara tersebut akan perlahan hilang dan membuat banyak generasi muda kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Jika pengaruh-pengaruh tersebut dibiarkan, moral generasi bangsa menjadi rusak dan dapat menyebabkan timbulnya tindakan anarkis antara golongan muda.. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa.
Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme. pertama, memberikan pengarahan kepada anak usia muda untuk semakin bijak menggunakan teknologi terutama internet. Kedua, memperkuat filterisasi yang didasarkan dari filter budaya ketimuran dan filter keagamanan. Ketiga, Memberikan tambahan pelajaran tentang kebinekaan dan budaya indonesia kepada pelajaran sekolah-sekolah.
Penanaman dan penguatan kesadaran nasional tentang hal-hal tersebut sangat penting karena apabila kesadaran tersebut tidak segera kembali disosialisasikan, diinternalisasikan, dan diperkuat implementasinya, maka masalah yang lebih besar akan segera melanda suatu bangsa.
Sumber : Jurnal Robby Darwis, N. Pengaruh Modernisasi dan Globalisasi Terhadap Perubahan Sosial Budaya di Indonesia.
NPM: 2158031006
tangapan saya terkait tantangan di era globalisasi yaitu pancasila diresmikan menjadi dasar Negara Indonesia yang berupa ideologi atau citacita, paham, serta pegangan hidup yang wajib digunakan sebagai pandangan dalam bermasyarakat oleh rakyat Indonesia. Nilai-nilai pancasila sangat penting bagi bangsa Indonesia, karena dengan nilai-nilai pancasila inilah masyarakat Indonesia dapat bersikap serta bertindak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia itu sendiri. Namun pada era globalisasi ini, nilai-nilai pancasila sudah mulai pudar, sehingga menyebabkan munculnya berbagai masalah. Untuk itu diperlukan sebuah usaha yang dilakukan untuk menumbuhan kembali nilai-nilai luhur pancasila. Kita sebagai warga Negara Indonesia memiliki sebuah ideologi atau patokan dalam melakukan kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yaitu pancasila. Oleh karena itu, nilai-nilai dari pancasila jangan sampai luntur atau redup, terutama dalam era globalisasi ini. Hal yang dapat kita lakukan agar nilai-nilai Pancasila tumbuh kembali dalam kehidupan kita yaitu dengan cara, menanamkan serta menjalankan ajaran agamanya dengan baik, lalu kita dapat menanamkan serta mewujudkan nilai pancasila dengan baik, menegakkan supremasi hukum, serta selektif dalam pengaruh globalisasi baik itu dari sektor politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa juga merupakan cara-cara yang dapat kita lakukan untuk menumbuhkan kembali nilai-nilai luhur pancasila dalam kehidupan kita.
(Jurnal Kewarganegaraan Vol. 5 No. 1 Juni 2021 Ega Regiani & Dinie Anggraeni Dewi– Universitas Pendidikan Indonesia)
NPM : 2118031045
Prodi : Farmasi
Tanggapan saya adalah nilai nilai pancasila hendaknya sudah diperkenalkan kepada bangsa indonesia sejak usia dini. penanaman sedari dini itu dapat dilakukan melalui pendidikan di tingkat dasar. hal ini dilakukan karena didalam nilai-nilai Pancasila ini tertera cita-cita bangsa Indonesia yang wajib untuk diangkat serta diupayakan. Nilainilai Pancasila harus ditanamkan sejak dini agar masyarakat Indonesia dapat menjalankan kehidupnnya dalam bermasyarakat dengan baik, apalagi Indonesia memiliki keanekaragaman suku, ras, agama, dan tingkat sosial. Namun seiring bertambahnya zaman, nilai-nilai Pancasila mulai luntur dalam semua aktivitas yang dilakukan oleh setiap warga negara, ditambah kini memasuki era globalisasi, yang mana pada era ini ilmu pengetahuan serta teknologi berkembang pesat. Perkembangan teknologi di era globalisasi ini dapat mengikis nilai-nilai dari pancasila dalam bermasyarakat. Pada era globalisasi semua budaya maupun ideologi yang bersumber dari negara luar bisa masuk ke Indonesia dengan mudahnya. Pudarnya nilai-nilai pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dapat sangat berakibat bagi bangsa Indonesia, diantaranya mulai maraknya aksi tawuran yang dipicu oleh hal sepele. Kemudian terjadi kasus penistaan agama dan terjadi kejahatan-kejahatan yang mengatasnamakan agama seperti terorisme. Terorisme ini merupakan contoh akibat dari mulai pudarnya nilai-nilai pancasila sila pertama. Lalu maraknya terjadi pelecehan seksual, banyak terjadi korupsi, dan masih banyak lagi kasus-kasus lainnya. oleh karena itu hendaaknya setiap bangsa negara selalu mengimplementasikan pancasila dalam kehidupan sehari hari.
Regiani, ega dan Dinie A.D. 2021. Pudarnya Nilai Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Masyarakat Di Era Globalisasi. Jurnal Kewarganegaraan. 5(1): 30-38
NPM : 2158031011
Tanggapan yang dapat saya berikan mengenai hal tersebut adalah Pancasila sejatinya merupakan ideologi terbuka, yakni ideologi yang terbuka dalam menyerap nilai-nilai baru yang dapat bermanfaat bagi keberlangsungan hidup bangsa sehingga Pancasila dapat bertahan dengan seiring berkembangnya zaman. Nilai-nilai Pancasila harus ditumbuhkan sedari dini terhadap setiap masyarakat termasuk generasi muda saat ini, penanaman sedari dini ini dapat dilakukan melalui pendidikan di tingkat dasar. Hal ini dilakukan karena, didalam nilai-nilai Pancasila ini tertera cita-cita bangsa Indonesia yang wajib untuk diangkat serta diupayakan. Nilai- nilai Pancasila harus ditanamkan sejak dini agar masyarakat termasuk generasi muda Indonesia dapat menjalankan kehidupnnya dalam bermasyarakat dengan baik, apalagi masyarakat Indonesia memiliki keanekaragaman suku, ras, agama, dan tingkat sosial.
Tetapi kenyataannya pada saat ini seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila mulai luntur dalam semua aktivitas yang dilakukan oleh setiap warga negara, ditambah kini memasuki era globalisasi, yang mana pada era ini ilmu pengetahuan serta teknologi berkembang pesat. Perkembangan teknologi di era globalisasi ini dapat mengikis nilai-nilai dari pancasila. Pudarnya nilai-nilai pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dapat sangat berakibat bagi bangsa Indonesia terutama berdampak bagi generasi muda sehingga dapat menimbulkan dampak negatif bagi generasi muda Indonesia. Padahal nilai nilai Pancasila sangatlah penting dalam pembentukan karakter generasi muda dan dapat dijadikan sebagai pandangan hidup. Generasi muda adalah masa depan bangsa Indonesia, jika generasi mudah mendatang tidak lagi menganut dan menerapkan nilai nilai Pancasila maka akan sangat berdampak besar bagi keberlangsungan bangsa Indonesia. Maka dari itu nilai nilai dari Pancasila tidak boleh dibiarkan luntur dan redup termasuk dalam era globalisasi ini dapat dengan menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila dengan cara menanamkan serta mewujudlan kembali nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari hari generasi muda bangsa Indonesia.
Literasi : Dewi, D.A. dan Regiani, E. 2021. Penerapan Nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan Masyarakat di Era Globalisasi. Jurnal Kewarganegaraan. 5(1). 30-38
NPM : 2118031014
Prodi : Farmasi
Izin berpendapat pak,Pancasila adalah leitmotive dan leitstar,dorongan pokok dan bintang penunjuk jalan. Tanpa adanya leitmotive dan leitstar Pancasila ini, kekuasaan negara akan menyeleweng. Oleh karena itu,segala bentuk penyelewengan itu harus dicegah dengan cara mendahulukan Pancasila dasar filsafat dan dasar moral. Agar Pancasila menjadi dorongan pokok dan bintang penunjuk jalan bagi generasi penerus pemegang estafet kepemimpinan nasional, maka nilai-nilai Pancasila harus dididikkan kepada para generasi muda melalui pendidikan Pancasila. Di era globalisasi inilah yang membawa tatanan baru dengan menghapus batas antar negara. Dampak negatif dapat terasa jika banyak budaya asing masuk ke Indonesia lalu menggerus nilai-nilai asli bangsa Indonesia.Pancasila perlu disosialisasikan dan ditanamkan kembali, khususnya bagi anak muda dalam prosesnya untuk mengembangkan dirinya untuk menjadi masyarakat yang modern dan dapat mempertahankan eksistensinya. Tantangan terberat dalam melawan arus negatif globalisasi adalah menyiapkan pendidikan bagi anak muda yang akan melakukan pembangunan Indonesia di masa mendatang.
Literasi : Direktorat Jendral Pembelajaran dan kemahasiswaan Kemenristek dikti. 2016.Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan
NPM : 2118031002
Izin memberikan tanggapan pak. Sekarang, dunia menjadi lebih terhubung. Dalam hubungan internasional yang semakin kental akan terjadi proses pertukaran budaya, saling mengkopi, dan saling mempengaruhi antar budaya masing-masing. Yang perlu dicermati dari proses akulturasi adalah proses lunturnya budaya suatu bangsa, misalnya: munculnya sikap individualistis, konsumerisme, dan lunturnya budaya lokal. Arus informasi yang cepat mengakibatkan semakin terbukanya akses masyarakat terhadap nilai-nilai asing yang negatif. Jika proses ini terus berlanjut, orang tidak akan bangga dengan negaranya. Generasi muda menjadi masalah serius karena mereka adalah penerus bangsa. Jika masalah ini tidak ditanggulangi, maka akan mengancam eksistensi dan akhlak mulia bangsa.
Globalisasi merupakan fenomena yang sangat berpengaruh pada masyarakat Indonesia khususnya remaja. Karena remaja merupakan masa pertumbuhan menuju dewasa, mereka umumnya labil. Sebagai generasi muda, kita harus bisa lebih menghargai budaya sendiri, dan menjadi pemuda bermoral yang mampu melawan dampak negatif globalisasi dan mengambil dampak positifnya. Dengan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka akan membawa masyarakat yang lebih produktif.
sumber : M.A, Soeslowaindradini. Psikologi Perkembangan (Masa Remaja). Surabaya : Usaha Nasional.
NPM : 2118031010
Tanggapan saya adalah besarnya arus globalisasi dan modernisasi semakin mempersempit sekat jarak antara individu satu dengan individu yang lain karena perkebangan teknologi infomasi semakin maju. Hal ini akan berimbas kepada mudahnya masyarakat untuk mengakses informasi yang mengakibatkan perubahan sosial yang didasarkan informasi yang didapat. Dengan banyaknya pengetahuan yang didapat melalui penggalian informasi melalui media, maka juga akan berdampak buruk terhadap perubahan perilaku sosial budaya saat informasi tersebut terkait dengan budaya dari negara lain dan masyarakat langsung ikut menerapkan tanpa melakukan filterisasi dan membuat nilai Pancasila dilupakan. Diterimanya budaya asing oleh masyarakat Indoneisa karena banyak masyarakat menganggap budaya baru tersebut dianggap budaya yang modern serta up to date. Salah satu perubahan sosial budaya yang terjadi di Indonesia diantaranya budaya hedonisme, dimana budaya ini sesungguhnya merupakan budaya dari negara maju atau budaya barat yang konsumtif. Budaya hedonisme bisa dikatakan sangat mengancam negara Indoneisa dikala budaya ini menjangkiti semua masyarakat di Indonesia terutama yang berusia muda sehingga budaya asli Indonesia akan perlahan menghilang. Dengan terjadinya perubahan sosial budaya pada masyarakat usia muda maka budaya asli Indonesia yang ketimuran, arif serta santun kedepan hanya tinggal sejarah.
Sumber : Robby D.N yang diambil dari jurnal kominfo.go.id PENGARUH MODERNISASI DAN GLOBALISASI TERHADAP
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA DI INDONESIA. Terima Kasih
NPM : 2118031022
Prodi: Farmasi
Izin menanggapi pak,tantangan yang dihadapi generasi muda jauh lebih kompleks dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Untuk itu pengamalan terhadap nilai-nilai Pancasila sangat penting.
Nilai-nilai dari pancasila jangan sampai luntur atau redup, terutama dalam era globalisasi ini. Karena dengan pancasila lah jati diri kita sebagai bangsa Indonesia tidak akan hilang.
Pancasila perlu disosialisasikan dan ditanamkan kembali, khususnya bagi anak muda dalam prosesnya untuk mengembangkan dirinya untuk menjadi masyarakat yang modern dan dapat mempertahankan eksistensinya.
Tantangan terberat dalam melawan arus negatif globalisasi adalah menyiapkan pendidikan bagi anak muda yang akan melakukan pembangunan Indonesia di masa mendatang.
Bagi pelajar, mereka bisa menumbuhkan rasa nasionalismenya dengan cara belajar dengan serius, semangat dan gigih dengan tujuan untuk menjaga nama baik bangsa Indonesia.
Sumber:
Regiani, ega dan Dinie A.D. 2021. Pudarnya Nilai Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Masyarakat Di Era Globalisasi. Jurnal Kewarganegaraan. 5(1): 30-38
NPM : 2118031011
Salah satu permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia dewasa ini adalah memudarnya semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan generasi muda. Hal ini disebabkan banyaknya pengaruh budaya asing yang banyak masuk di negara kita, akibatnya banyak generasi muda yang melupakan budaya sendiri karena menganggap bahwa budaya asing merupakan budaya yang lebih modern dibanding budaya bangsa sendiri. Hal ini berakibat nilai-nilai luhur bangsa banyak diabaikan hampir terjadi disebagian besar generasi muda.
Di era globalisasi ini peran Pancasila tentulah sangat penting untuk tetap menjaga eksistensi kepribadian bangsa Indonesia, karena berbagai kebudayaan asing dapat masuk dengan mudah ke masyarakat. Hal ini dapat memberikan dampak negatif yaitu globalisasi dapat merusak moral bangsa dan eksistensi kebudayaan Indonesia. Generasi muda sebagaipilar bangsa memiliki peran yang sangatpenting. Masa depan bangsa tergantungdari para generasi muda dalam bersikapdan bertindak.
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme generasi muda :
1. Memberikan contoh dan tindakan yang baik tentang rasa menghormati dan mencintai bangsa dan negara dengan cara mengenang perjuangan-perjuangan para pahlawan bagi kemerdekaan.
2. Memberikan pengawasan kepada anak untuk memastikan tumbuh kembang anak berjalan dengan baik dalam lingkup yang kondusif.
3. Menggunakan produk-produk dalam negeri serta melestarikan kebudyaan yang ada di dalam negeri sendiri agar tidak dilupakan oleh generasi penerus bangsa.
4. Menghilangkan pemikiran etnosentrisme dalam masyarakat karenabangsa Indonesia adalah bangsa yang multikultural dan harus selalu dapat menerima perbedaan yang ada.
5. Selektif dalam menyaring kebudayaan-kebudayaan asing yang masuk kedalam negeri yang dilakukan sesuai dengan penerapan nilai-nilai pancasila.
Lestari, E. Y. 2019. Menumbuhkan kesadaran nasionalisme generasi muda di era globalisasi melalui penerapan nilai-nilai Pancasila. ADIL Indonesia Journal. 1(1): 21-26.
NPM: 2118031013
Izin memberikan tanggapan pak mengenai tantangan di era globalisasi terhadap lunturnya pemahaman generasi muda tentang nilai-nilai luhur Pancasila. Nilai-nilai yang tercantum di pancasila adalah nilai-nilai asli dari kepribadian bangsa Indonesia itu sendiri. Nilai-nilai yang tersemat pada pancasila diambil dari nilai-nilai luhur yang sudah ada serta berkembang pada setiap aktivitas masyarakat bangsa Indonesia bahkan saat Indonesia masih belum merdeka. Nilai-nilai pancasila sangat penting bagi bangsa Indonesia, karena dengan nilai-nilai pancasila inilah masyarakat Indonesia dapat bersikap serta bertindak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia itu sendiri. Namun pada era globalisasi ini, nilai-nilai pancasila sudah mulai pudar, sehingga menyebabkan munculnya berbagai masalah. Untuk itu diperlukan sebuah usaha yang dilakukan untuk menumbuhan kembali nilai-nilai luhur pancasila. Nilai-nilai dari pancasila jangan sampai luntur atau redup, terutama dalam era globalisasi ini. Karena dengan pancasila lah jati diri kita sebagai bangsa Indonesia tidak akan hilang.
Sumber:
Ega R dan Dinie AD. 2021. Pudarnya Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Masyarakat di Era Globalisasi. Jurnal Kewarganegaraan. 5(1):30-37
NPM : 2118031048
Prodi : Farmasi
Pengaruh Globalisasi membawa perubahan dalam tatanan di berbagai negara. Salah satu dampak perubahan tersebut yaitu adanya kecenderungan memudarnya nasionalisme Bangsa Indonesia. Tantangan di era Globalisasi yang bisa mengancam eksistensi kepribadian jati diri Bangsa Indonesia, dan kini mau tidak mau, suka tidak suka Bangsa Indonesia berada di pusaran arus Globalisasi, sehingga hendaknya Pancasila mampu menyaring dampak negatif dari Globalisasi yang nantinya mampu membawa perubahan bagi masyarakat Indonesia. Kelangsungan hidup Negara Indonesia pada era Globalisasi ini sudah menjadi keharusan kita untuk mengupayakan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila, agar generasi-generasi penerus Bangsa tetap dapat menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur untuk tetap menjadi pedoman kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Sumber : Asmaroini, A. P. 2016. Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Bagi Siswa di Era Globalisasi. Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, 4(2), 440-550.
NPM : 2118031024
Prodi : Farmasi
Izin menanggapi pak, sekarang ini banyak generasi muda yang moralnya rusak karena berbagai hal yang mempengaruhi mereka diantaranya karena dampak buruk globalisasi, teman bergaul, media elektronik yang semain canggih, narkoba, minuman keras, dan hal-hal negatif lainnya. Hal tersebut terjadi karena lunturnya pemahaman generasi muda terhadap nilai-nilai luhur pancasila. Menghadapi pengaruh globalisasi ini kita sebagai generasi mudah harus menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
Sumber : Asmaroini, A. P. (2016). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Bagi Siswa Di Era Globalisasi. Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, 4(2), 440-450.
NPM : 2118031018
Prodi : Farmasi
Pancasila adalah dasar Negara Indonesia yang berupa ideologi atau citacita, paham, serta pegangan hidup yang wajib digunakan sebagai pandangan dalam bermasyarakat oleh rakyat Indonesia. Nilai-nilai Pancasila sangat penting bagi bangsa Indonesia, karena dengan nilai-nilai Pancasila inilah masyarakat Indonesia dapat bersikap serta bertindak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia itu sendiri. Namun pada era globalisasi ini, nilai-nilai Pancasila sudah mulai pudar, sehingga menyebabkan munculnya berbagai masalah. Untuk itu diperlukan sebuah usaha yang dilakukan untuk menumbuhan kembali nilai-nilai luhur Pancasila.
Pancasila sebagai ideologi atau patokan warga negara Indonesia dalam melakukan kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, nilai-nilai dari pancasila jangan sampai luntur atau redup, terutama dalam era globalisasi ini. Karena dengan Pancasila lah jati diri kita sebagai bangsa Indonesia tidak akan hilang. Hal yang dapat kita lakukan agar nilai-nilai Pancasila yang sudah pudar ini tumbuh kembali dalam kehidupan kita yaitu dengan cara, menanamkan serta menjalankan ajaran agamanya dengan baik, lalu kita dapat menanamkan serta mewujudkan nilai Pancasila dengan baik, menegakkan supremasi hukum, serta selektif dalam pengaruh globalisasi baik itu dari sektor politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa juga merupakan cara-cara yang dapat kita lakukan untuk menumbuhkan kembali nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan kita.
Sumber : Regiani, E. dan Dewi, D.A. 2021. Pudarnya Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Masyarakat di Era Globalisasi. Jurnal Kewarganegaraan. 5(1). 2723-2328
NPM : 2118031042
Prodi : Farmasi
Pemahaman tentang nilai - nilai luhur Pancasila sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama untuk menumbuhkan rasa nasionalisme di kalangan generasi muda. Generasi muda adalah pilar, penggerak, serta pengawal jalannya pembangunan nasional. Peran generasi muda sangat besar dalam keberhasilan bangsa Indonesia ke depannya. Namun sayangnya, seiring dengan berkembangnya globalisasi dan masuknya berbagai pemikiran serta budaya dari luar, malah membuat semakin lunturnya pemahaman generasi muda akan Pancasila. Hal ini terlihat dengan banyaknya masalah yang muncul pada generasi muda akibat tidak terimplementasikannya nilai - nilai luhur Pancasila dalam kehidupan mereka. Selain globalisasi yang begitu cepat, banyak juga faktor lain yang menjadi penyebab memudarnya nilai - nilai Pancasila pada generasi muda, mulai dari lingkungan sekitar yang tidak peduli, pandangan rendah akan bangsa sendiri, dan munculnya pola pikir yang tidak benar tetapi dianggap benar.
Saat ini, bangsa Indonesia sangat memerlukan reaktualisasi pengimplementasian nilai - nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, terutama pada generasi muda. Dalam mewujudkan hal ini, tidak bisa mengandalkan satu pihak saja. Diperlukan kerja sama banyak pihak yang mau berperan aktif menjaga agar pemahaman akan nilai - nilai Pancasila tetap kuat dan tidak luntur. Di antaranya adalah :
1. Peran Keluarga
- Memberikan teladan bagi anak - anak dalam memiliki kecintaan terhadap nilai - nilai luhur Pancasila
- Memberikan perlindungan serta memastikan bahwa anak berkembang dalam lingkungan yang baik
2. Peran Pendidikan
- Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan harus diajarkan sedini mungkin dan dipastikan tertanam dengan baik
- Memberikan pendidikan moral dan menanamkan pola pikir berdasarkan Pancasila agar anak tidak mudah terpengaruh hal yang tidak sesuai dengan Pancasila
3. Peran Pemerintah
- Memberikan sarana dan prasarana untuk para generasi muda dapat beraspirasi dan menyampaikan pendapatnya
- Memberikan perlindungan terhadap masuknya pemikiran - pemikiran maupun hal - hal tidak baik dari luar Indonesia agar sebisa mungkin tidak sampai pada masyarakat
Sumber : Lestari, dkk. (2019). Menumbuhkan Kesadaran Nasionalisme Generasi Muda di Era Globalisasi Melalui Penerapan Nilai - Nilai Pancasila. Adil Indonesia Jurnal, 1 (1), 20-27.
NPM: 2118031019
Prodi: Farmasi
Di era globalisasi ini banyak nilai-nilai Pancasila yang begitu penting telah tergeser oleh nilai-nilai dan pola pikir kebaratan yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia yang ketimuran. Hal berakibat adanya krisis moral yang terjadi pada bangsa Indonesia di berbagai lapisan masyarakat, mulai dari para elite-elite politik hingga individu-individu. Selain itu hal ini merupakan ancaman bagi bangsa Indonesia untuk menjaga nilai-nilai Pancasila agar tidak tenggelam dengan selalu mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Tindakan kriminal seperti pengeboman, pemerkosaan, perampokan, pembunuhan, korupsi, kolusi, dan nepotisme sudah menjadi masalah yang sering terjadi. Hal ini terjadi karena manusia telah melupakan hakekatnya sebagai makhluk yang berTuhan, makhluk sosial, dan makhluk pribadi sehingga tidak lagi menjalankan tugas sebagai khalifah di bumi. Sifat dasar manusia yang serakah dan selalu ingin mendapatkan lebih adalah salah satu hal penyebabnya. Selain itu manusia tidak bisa mengendalikan sifat dasarnya yaitu menghalalkan segala cara hingga mengesampingkan bahkan menghilangkan etika dan moral kehidupan serta menyimpang dari norma Pancasila. Dari situlah awal mula masalah tersebut muncul. Kami meyakini bahwa selain faktor-faktor yang bersifat internal seperti yang diatas, ada peran dari faktor-faktor eksternal yang ikut menggeser dan ‘ melunturkan ‘ nilai-nilai Pancasila, sebagai contoh adalah kehadiran internet. Di dalam internet terdapat berbagai macam informasi yang kita butuhkan apabila kita adalah seorang akademisi, akan tetapi di dalam internet pula banyak hal-hal negatif yang apabila kita tidak menjaga diri kita dari pengaruh buruk internet, maka akan terjadi suatu degradasi sosial dan degradasi moral karena kita tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Sehingga pada akhirnya masyarakat luas akan semakin melupakan jati dirinya sebagai warga Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan bukan tidak mungkin apabila kita tidak menjaga diri kita dari ancaman lunturnya nilai-nilai Pancasila di masyarakat, kita akan menjadi negara tanpa ciri-ciri khusus yang menunjukkan kita sebagai seorang warga negara Indonesia.
Bangsa Indonesia bertekad mengimplementasikan Pancasila untuk mewujudkan kesejahteraan umum dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Anak kalimat, memajukan kesejahteraan umum dan mewujudkan keadilan sosial dalam Pembukaan UUD 1945, merupakan amanat bagi bangsa Indonesia dalam membangun perekonomian nasional, guna memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Bangsa Indonesia harus cerdas untuk mengolah sumber daya nasionalnya serta mengakses semua kemajuan dunia agar mampu menciptakan kesejahteraan umum yang terus berkembang ke arah kemajuan. Usaha menyejahterakan dan mencerdaskan bangsa haruslah dilandasi lima faktor yakni : (1) Bebasnya bangsa Indonesia dari segala bentuk penjajahan, termasuk penjajahan ekonomi. (2) Secara politik dan keamanan nasional, bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia harus dilindungi dari segala bentuk gangguan dan ancaman. (3) Kecerdasan kehidupan bangsa, baik individu maupun masyarakat harus terwujud. (4) Aktivitas bangsa untuk ikut serta menciptakan perdamaian dan ketertiban dunia. (5) Mengimplementasikan konsep, prinsip dan nilai Pancasila, sehingga keadilan sosial dapat terwujud.
NPM : 2118031049
Prodi : Farmasi
Pancasila diangkat menjadi ideologi bangsa Indonesia dikarenakan, nilai-nilai yang tercantum di pancasila adalah nilai-nilai asli dari kepribadian bangsa Indonesia itu sendiri. Sebenarnya nilai-nilai yang tersemat pada pancasila diambil dari nilai-nilai luhur yang sudah berada serta berkembang pada setiap aktivitas masyarakat bangsa Indonesia bahkan saat Indonesia masih belum merdeka. Kemudian, nilai-nilai luhur tadi dicetuskan lagi oleh bapak pendiri bangsa ketika Negara Indonesia didirikan sampai
akhirnya dasar negara yang menjadi cita-cita bangsa Indonesia dirumuskan. Sesuai dengan yang telah dijelaskan Muzayin (1922) bahwa Pancasila itu merupakan paham dan karakter masyarakat Indonesia, dimana semua karakteristik nilai-nilainya sudah berperan secara nasional serta menjadi dasar peradaban bangsa, lalu bisa
dikatakan jika nilai-nilai yang berada pada Pancasila tersebut ialah wujud dari pengaktualisasian atas cita-cita atau tujuan hidup bangsa Indonesia.
Namun seiring bertambahnya zaman, nilai-nilai Pancasila mulai luntur dalam semua aktivitas yang dilakukan oleh setiap warga negara, ditambah kini memasuki era globalisasi, yang mana pada era ini ilmu pengetahuan serta teknologi berkembang pesat. Perkembangan teknologi di era globalisasi ini dapat mengikis nilai-nilai dari pancasila dalam bermasyarakat. Pada era globalisasi semua budaya maupun ideologi yang bersumber dari negara luar bisa masuk ke Indonesia dengan mudahnya. Pudarnya nilai-nilai pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dapat sangat berakibat bagi bangsa Indonesia, diantaranya mulai maraknya aksi tawuran yang dipicu oleh hal sepele. Kemudian terjadi kasus penistaan agama dan terjadi kejahatan-kejahatan yang mengatasnamakan agama seperti terorisme. Terorisme ini merupakan contoh akibat dari mulai pudarnya nilai-nilai pancasila sila pertama. Lalu maraknya terjadi pelecehan seksual, banyak terjadi korupsi, dan masih banyak lagi kasus-kasus lainnya.
Nilai-nilai pancasila sangat penting bagi bangsa Indonesia, karena dengan nilai-nilai pancasila inilah masyarakat Indonesia dapat bersikap serta bertindak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia itu sendiri. Namun pada era globalisasi ini, nilai-nilai pancasila sudah mulai pudar, sehingga menyebabkan munculnya berbagai masalah. Untuk itu diperlukan sebuah usaha yang dilakukan untuk menumbuhan kembali nilai-nilai luhur pancasila.
Kita sebagai warga Negara Indonesia memiliki sebuah ideologi atau patokan dalam melakukan kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yaitu pancasila. Oleh karena itu, nilai-nilai dari pancasila jangan sampai luntur atau redup, terutama dalam era globalisasi ini. Karena dengan pancasila lah jati diri kita sebagai bangsa Indonesia tidak akan hilang. Hal yang dapat kita lakukan agar nilai-nilai Pancasila yang sudah pudar ini tumbuh kembali dalam kehidupan kita yaitu dengan cara, menanamkan serta menjalankan ajaran agamanya dengan baik, lalu kita dapat menanamkan serta mewujudkan nilai pancasila dengan baik, menegakkan supremasi hukum, serta selektif dalam pengaruh globalisasi baik itu dari sektor politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa juga merupakan cara-cara yang dapat kita lakukan untuk menumbuhkan
kembali nilai-nilai luhur pancasila dalam kehidupan kita.
Nama : Ayu Kristin Manik
NPM : 2158031010
Prodi : Farmasi
Pancasila diangkat menjadi ideologi bangsa
Indonesia dikarenakan, nilai-nilai yang tercantum di pancasila adalah
nilai-nilai asli dari kepribadian bangsa Indonesia itu
sendiri. Nilai-nilai Pancasila mesti ditumbuhkan sedari dini terhadap
setiap masyarakat, penanaman sedari dini ini dapat dilakukan melalui pendidikan
di tingkat dasar. Hal ini dilakukan karena, didalam nilai-nilai Pancasila
ini tertera cita-cita bangsa Indonesia yang wajib untuk diangkat serta
diupayakan. Nilainilai Pancasila harus ditanamkan sejak dini agar masyarakat
Indonesia dapat menjalankan kehidupnnya dalam bermasyarakat dengan baik,
apalagi Indonesia memiliki keanekaragaman suku, ras, agama, dan tingkat sosial.
Namun seiring bertambahnya zaman, nilai-nilai
Pancasila mulai luntur dalam semua aktivitas yang dilakukan oleh setiap warga
negara, ditambah kini memasuki era globalisasi, yang mana pada era ini ilmu
pengetahuan serta teknologi berkembang pesat. Perkembangan teknologi di era
globalisasi ini dapat mengikis nilai-nilai dari pancasila dalam bermasyarakat.
Pada era globalisasi semua budaya maupun ideologi yang bersumber dari negara
luar bisa masuk ke Indonesia dengan mudahnya. Pudarnya nilai-nilai
pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dapat sangat berakibat bagi bangsa
Indonesia, diantaranya mulai maraknya aksi tawuran yang dipicu oleh hal sepele.
Kemudian terjadi kasus penistaan agama dan terjadi kejahatan-kejahatan yang
mengatasnamakan agama seperti terorisme. Terorisme ini merupakan contoh akibat
dari mulai pudarnya nilai-nilai pancasila sila pertama. Lalu maraknya terjadi
pelecehan seksual, banyak terjadi korupsi, dan masih banyak lagi kasus-kasus
lainnya.
Telah terlihat jelas bagaimana kacaunya bangsa
Indonesia jika nilai-nilai mulia yang tercantum pada Pancasila tidak kita
implikasikan dalam kegiatan rutin kita. Maka dari itu, pengembalian nilai-nilai
pancasila ini mesti segera dilakukan terhadap seluruh masyarakat Indonesia,
terutama pada generasi muda Indonesia yang merupakan penerus serta pilar bangsa
Indonesia.
Sumber :
Ega R dan Dinie AD. 2021.
Pudarnya Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Masyarakat di Era Globalisasi.
Jurnal Kewarganegaraan. 5(1): 30-31.
Npm : 2118031052
Pancasila itu adalah merupakan ideologi, dasar negara, serta sebagai pandangan hidup bagi masyarakat Indonesia sebaiknya harus dijadikan pedoman dalam hidup oleh segenap masyarakat Indonesia dalam melaksanakan dan melaksanakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa bahkan hingga bernegara guna menggapai cita-cita yang terkandung di proklamasi kemerdekaan. Nilai-nilai yang termuat dalam nilai Pancasila ialah nilai-nilai luhur yang diambil berdasarkan budaya negara dan juga mempunyai nilai dasar yang dianggap tidak akan berubah dengan seiring berjalannya waktu. Saat ini segala yang sudah diperjuangkan para pendahulu bangsa sedang mengalami goncangan. Time globalisasi dengan segala perubahannya dianggap dapat mempengaruhi pola sikap, pola pikir bahkan pola tindak para generasi muda dalam hal untuk menganggapi berbagai permasalahan dalam kebangsaan yangterjadi.
Pemahaman generasi muda mengenai nilai-nilai yang termuat dalam Pancasila, semakin menipis dan bahkan juga terkikis, hal tersebut disebabkan karena adanya kemunculan nilai baru yang tidak sesuai dengan Pancasila yaitu jatidiri yang dimiliki oleh Indonesia. Ironisnya, ketika nilai baru itu datang, nilai yang lama sudah mulai ditinggalkan ketika nilai yang baru tersebut belum sepenuhnya dapat dimengerti dan dipahami. Tanpa kita sadari juga, generasi muda bangsa bergerak menjauhi nilai Pancasila yang berperan sebagai jati diri bangsa serta bercirikan semangat gotong royong.
Untuk membentengi diri dari kehancuran akibat pesatnya perkembangan teknologi dan upaya-upaya memecah bangsa, maka bangsa ini harus kembali kepada Pancasila. Pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia, telah berkembang secara alamiah dari perjalanan panjang sejarah, berisikan pandangan hidup, karakter dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.Nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila itu ialah semangat bersatu, menghormati perbedaan, rela berkorban, pantang menyerah, gotong royong, patriotisme, nasionalisme, optimisme, harga diri, kebersamaan, dan percaya pada diri sendiri. Pancasila harus dijadikan cara hidup (lifestyle) seluruh anak bangsa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila tidak perlu lagi diajarkan secara formal dengan tampilan kaku, tetapi yang terpenting ialah hakikatnya tetap terpelihara dan diamalkan
NPM : 2118031047
Prodi : Farmasi 2021
Tanggapan saya mengenai tantangan di era globalisasi terhadap lunturnya pemahaman generasi muda tentang nilai-nilai luhur Pancasila adalah seiring bertambahnya zaman,nilai-nilai Pancasila mulai luntur dalamsemua aktivitas yang dilakukan oleh setiapwarga negara, ditambah kini memasuki eraglobalisasi, yang mana pada era ini ilmu pengetahuan serta teknologi berkembang pesat. Perkembangan teknologi di era globalisasi ini dapat mengikis nilai-nilai dari pancasila dalam bermasyarakat.
Pada era globalisasi semua budaya maupun ideologi yang bersumber dari negara luar bisa masuk ke Indonesia dengan
mudahnya. Pudarnya nilai-nilai pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dapat sangat berakibat bagi bangsa Indonesia, diantaranya mulai maraknya aksi tawuran yang dipicu oleh hal sepele. Kemudian terjadi kasus penistaan agama dan terjadi kejahatan-kejahatan yang mengatasnama- kan agama seperti terorisme. Terorisme ini merupakan contoh akibat dari mulai pudarnya nilai-nilai pancasila sila pertama. Lalu maraknya terjadi pelecehan seksual, banyak terjadi korupsi, dan masih banyak lagi kasus-kasus lainnya. Salah satu kasus yang terjadi karena mulai pudarnya penerapan nilai-nilai pancasila adalah aksi terorisme.
Menurut Junaid (2013) terorisme merupakan sebuah pandangan yang meyakini jika penggunaan cara-cara kekerasan, ancaman atau sejenisnya yang dapat mengakibatkan kekhawatiran maupun kepanikan, hingga menimbulkan korban jiwa dan harta, aksi ini dilakukan demi meraih sebuah tujuan, yang dilakukan baik secara individu maupun berkelompok atau dalam sebuah organiasi.
Faktor-faktor penyebab pudarnya nilai-nilai pancasila dalam kehidupan bermasyarakat di era globalisasi
diantaranya, melonggarnya pegangan terhadap agama yang disebabkan oleh kemajuan zaman yang membuat segala sesuatu mudah dicapai dengan ilmu pengetahuan, sehingga keyakinan terhadap agama hanya sebagai simbol saja sementara perintah dan larangan- larangannya diabaikan.
Rajasa (2007) berpendapat bahwa pengembang karakter nasionalisme bangsa Indonesia adalah para generasi muda yang melewati tiga proses, sebagai berikut:
1. Pembangun Karakter (character builder), para generasi muda memiliki peran dalam mewujudkan karakter positif bangsa dengan tekad yang kuat, demi mengangkat tinggi nilai budi pekerti serta mengaplikasikannya dalam semua kegiatan.
2. Pemberdaya Karakter (character enabler), yaitu generasi muda jadi panutan dalam pengembagan karakter positif, dengan cara berinisiatif untuk membangun pikiran yang kritis, misalnya saat menyuarakan tentang penuntasan masalah-masalah yang ada.
3. Perekayasa Karakter (character engineer), yaitu generasi muda memiliki peran dalam berprestasi baik itu ilmu pengetahuan maupun mengenai kultur bangsa Indonesia. Selain itu, generasi muda juga ikut terlibat dalam proses pembelajaran dengan tujuan untuk mengembangkan personalitas baik bangsa yang sejalan dengan sesuai dengan kemajuan dunia.
Globalisasi tidak bisa dihindari oleh seluruh dunia terutama masyarakat Indonesia. Maka dari itu, upaya dalam rangka menumbuhkan kembali nilai-nilai Pancasila yang mulai terkikis oleh globalisasi perlu dilakukan. Cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan kembali nilai-nilai Pancasila bisa diawali dengan melakukannya pada pendidikan yang ada di Indonesia, mulai dari tingkat Pendidikan Sekolah Dasar, Pendidikan Sekolah Menengah Atas hingga pada pendidikan tingkat Perguruan Tinggi. Penumbuhan kembali nilai-nilai Pancasila ini dimulai dari pendidikan karena, Pancasila sendiri memiliki kaitan yang kuat dengan pendidikan terutama Pendidikan Pancasila dan juga Kewarganegaraan PPKn.
Cara penumbuhan kembali nilai pancasila yang selanjutnya, dapat dilakukan dengan menanamkan rasa nasionalisme dan patriotisme kepada setiap warga Negara. Rasa nasionalisme dan patriotisme dapat dipupuk kembali dengan cara mengikuti atau berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang berbau nasional seperti ketika memperingatan hari kebangkitan nasional, hari kemerdekaan Indonesia, hari lahirnya pancasila dan lain sebagainya.
Kita sebagai pelajar harus menumbuhkan rasa nasionalismenya dengan cara belajar dengan serius, semangat dan gigih dengan tujuan untuk menjaga nama baik bangsa Indonesia, mencintai dan senang dalam memakai produk-produk lokal sehingga perekonomian Indonesiapun akan maju. Bukan hanya dengan cara sepeti itu saja, namun juga dengan membuat sebuah karya seni seperti dalam bidang seni musik
baik itu berupa musiknya maupun seni vokalnya, lukisan, seni peran atau teater dan karya-karya lainnya yang memiliki tema cinta tanah air juga merupakan suatu bentuk dalam memupuk kembali rasa nasionalisme maupun patriotisme kita selaku bangsa Indonesia.
(Jurnal Kewarganegaraan Vol. 5 No. 1 Juni 2021 )
NPM : 2118031032
Prodi : Farmasi 2021
Assalamualaikum,
Izin memberikan tanggapan mengenai tantangan di era globalisasi terhadap lunturnya pemahaman generasi muda tentang nilai nilai luhur Pancasila, Pak.
Nilai-nilai Pancasila mesti ditumbuhkan sedari dini terhadap setiap masyarakat, penanaman sedari dini ini dapat dilakukan melalui pendidikan di tingkat dasar. Hal ini dilakukan karena, didalam nilai-nilai Pancasila ini tertera cita-cita bangsa Indonesia yang wajib untuk diangkat serta diupayakan. Nilainilai Pancasila harus ditanamkan sejak dini agar masyarakat Indonesia dapat menjalankan kehidupnnya dalam bermasyarakat dengan baik, apalagi Indonesia memiliki keanekaragaman suku, ras, agama, dan tingkat sosial.
Namun seiring bertambahnya zaman, nilai-nilai Pancasila mulai luntur dalam semua aktivitas yang dilakukan oleh setiap warga negara, ditambah kini memasuki era globalisasi, yang mana pada era ini ilmu pengetahuan serta teknologi berkembang pesat. Perkembangan teknologi di era globalisasi ini dapat mengikis nilai-nilai dari pancasila dalam bermasyarakat. Pada era globalisasi semua budaya maupun ideologi yang bersumber dari negara luar bisa masuk ke Indonesia dengan mudahnya.
Pudarnya nilai-nilai pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dapat sangat berakibat bagi bangsa Indonesia, diantaranya mulai maraknya aksi tawuran yang dipicu oleh hal sepele. Kemudian terjadi kasus penistaan agama dan terjadi kejahatan-kejahatan yang mengatasnamakan agama seperti terorisme. Terorisme ini merupakan contoh akibat dari mulai pudarnya nilai-nilai pancasila sila pertama. Lalu maraknya terjadi pelecehan seksual, banyak terjadi korupsi, dan masih banyak lagi kasus-kasus lainnya.
Salah satu kasus yang terjadi karena mulai pudarnya penerapan nilai-nilai pancasila adalah aksi terorisme. Menurut Junaid (2013) terorisme merupakan sebuah pandangan yang meyakini jika penggunaan cara-cara kekerasan, ancaman atau sejenisnya yang dapat mengakibatkan kekhawatiran maupun kepanikan, hingga menimbulkan korban jiwa dan harta, aksi ini dilakukan demi meraih sebuah tujuan, yang dilakukan baik secara individu maupun berkelompok atau dalam sebuah organisasi, yang memiliki koneksi yang luas, baik bersekala nasional maupun internasional. Berdasarkan pengertian terorisme menurut Junaid tersebut, dapat dilihat bahwa aksi terorisme bukanlah hal yang dapat disepelekan. Aksi terorisme ini menyeleweng sekali dari beberapa nilainilai pancasila yaitu sila pertama, kedua, dan sila ketiga.
Telah terlihat jelas bagaimana kacaunya bangsa Indonesia jika nilai-nilai mulia yang tercantum pada Pancasila tidak kita implikasikan dalam kegiatan rutin kita. Maka dari itu, pengembalian nilai-nilai pancasila ini mesti segera dilakukan terhadap seluruh masyarakat Indonesia, terutama pada generasi muda Indonesia yang merupakan penerus serta pilar bangsa Indonesia.
Sumber :
Ega R dan Dinie AD. 2021. Pudarnya Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Masyarakat di Era Globalisasi. Jurnal Kewarganegaraan. 5(1): 30-31.
Terimakasih.
NPM : 2118031036
Menurut saya seiring bertambahnya zaman,nilai-nilai Pancasila mulai luntur dalam semua aktivitas yang dilakukan oleh setiap warga negara, ditambah kini memasuki era globalisasi, yang mana pada era ini ilmu pengetahuan serta teknologi berkembang pesat. Perkembangan teknologi di era globalisasi ini dapat mengikis nilai-nilai dari pancasila dalam bermasyarakat. Pada era globalisasi semua budaya maupun ideologi yang bersumber dari negara luar bisa masuk ke Indonesia dengan mudahnya. Pudarnya nilai-nilai pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dapat sangat berakibat bagi bangsa Indonesia, diantaranya mulai maraknya aksi tawuran yang dipicu oleh hal sepele. Kemudian terjadi kasus penistaan agama dan terjadi kejahatan-kejahatan yang mengatasnamakan agama seperti terorisme. Terorisme ini merupakan contoh akibat dari mulai pudarnya nilai-nilai pancasila sila pertama.Lalu maraknya terjadi pelecehan seksual,banyak terjadi korupsi, dan masih banyak lagi kasus-kasus lainnya.