Forum Diskusi

Forum Diskusi

Forum Diskusi

Number of replies: 35

Menurut pendapat kalian bagaimanakah cara menanamkan civic partisipan dalam lingkungan SD ? Berikan analisa mu disertai contoh.

In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Rida Arrafini 1913053116 -
Nama : Rida Arrafini
NPM : 1913053116
No.absen : 29

Izin menjawab bu,
Civic participation, yaitu kemampuan berpartisipasi warga negara atas dasar tanggung jawabnya, baik secara individual, dan sosial. Beberapa
kegiatan siswa yang perlu diperhatikan yakni :
1. Melaksanakan tugas piket
2. Melaksanakan dengan sungguh-sungguh seluruh tugas yang diberikan oleh sekolah,
3. Taat memakai pakain seragam sekolah yang telah ditetapkan, dan
Kebersamaan.

Partisipasi warga negara yang efektif dan penuh tanggung jawab memerlukan penguasaan seperangkat ilmu pengetahuan dan keterampilan
intelektual untuk berperan serta. Jadi, Partisipasi yang efektif dan bertanggung jawab dapat ditingkatkan lebih lanjut melalui pengembangan kecerdasan atau watak-watak tertentu yang meningkatkan kemampuan siswa berperan serta dalam proses pembelajaran.
Menurut Jerrold dalam Yeni Herawati berpendapat bahwa partisipasi
tersebut dapat diwujudkan dengan berbagai hal, diantaranya:
a. Keaktifan siswa di dalam kelas
Misalnya aktif mengikuti pelajaran, memahami penjelasan guru,
bertanya kepada guru, mampu menjawab pertanyaan dari guru dan
sebagainya.
b. Kepatuhan terhadap norma belajar.Misalnya mengerjakan tugas
sesuai dengan perintah guru, datang tepat waktu, memakai pakaian
sesuai dengan ketentuan, dan sebagainya

Berdasarkan uraian di atas partisipasi merupakan keikutsertaaan siswa dalam proses pembelajaran yang meliputi menerima respon dari luar, menanggapi suatu permasalahan, dan menjawab dari suatu permasalahan yang sedang di bahas. Partisipasi siswa di dalam kelas akan mempengaruhi proses pembelajaran itu sendiri, dimana dengan partisipasi yang tinggi akan tercipta suasana
pembelajaran yang efektif. Proses pembelajaran partisipatif tersebut diharapkan para siswa memiliki kesiapan mental untuk mengembangkan partisipasinya yang
lebih luas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

peran guru PKn dalam membangun
partisipasi siswa ialah bahwa untuk membangun partisipasi tersebut yaitu dengan mengajak siswa-siswi untuk bergotong-royong dalam melaksanakan setiap kegiatan sekolah,melibatkan siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran, mengikut sertakan siswa dalam setiap kegitan ektrakulikuler (Pramuka, PMR, dan Olimpiade).
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Nafazri Eprilia 1953053003 -
Nama : Nafazri Eprilia
NPM : 1953053003
No absen : 25

Izin menjawab
Civic participation adalah partisipasi kewarganegaraan yang merupakan tujuan dari PPKn dalam mewujudkan generasi yang demokratis. Hakikat dari PPKn adalah memantapkan pengembangan peserta didik dalam dimensi kesadaran sebagai warga negara (civic literacy), komunikasi sosial kultural kewarganegaraan (civic engagement), kemampuan berpartisipasi sebagai warga negara (civic skill and participation), penalaran kewarganegaraan (civic knowledge), dan partisipasi kewarganegaraan secara bertanggung jawab (civic participation and civic responsibility).
Cara menanamkan civic participan dalam lingkungan SD adalah dengan cara seperti mengamalkan nilai nilai pancasila, cinta tanah air dan cinta akan kebudayaan indonesia.
Pkn mengembangkan 3 aspek kompetensi, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Untuk melihat perkembangan aspek kompetensi tersebut terutama dalam aspek psikomotorik guru PKn berupaya membentuk civic participation dari peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan adanya bagaimana partisipasi dari peserta didik dalam pembelajaran PKn dan diimplementasikan dalam kegiatan sekolah.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Aradatullah Dita Illahiyah -
Nama : Aradatullah Dita Illahiyah
Npm : 1963053001

Izin menjawab,
Partisipasi dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia mempunyai arti perihal turut berperan serta dalam suatu kegiatan; keikutsertaan; peran serta. Partisipasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “participation” yang berarti pengambilan bagian atau pengikutsertaan. partisipasi yang dimaksud disini adalah partisipasi siswa yaitu keikutsertaan atau keterlibatan dalam kegiatan yang dilaksanakan dalam pembelajaran. Maka, partisipasi disinj adalah keterlibatan mental dan emosi serta fisik peserta didik dalam memberikan respon terhadap kegiatan yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar serta mendukung pencapaian tujuan dan bertanggung jawab atas keterlibatannya.

Partisipasi siswa dalam pembelajaran sangat penting untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. Dengan demikian tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan bisa dicapai semaksimal mungkin. Penggunaan strategi dan model yang tepat akan menentukan keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Model belajar mengajar yang bersifat partisipatif yang dilakukan guru akan mampu membawa siswa dalam situasi yang lebih kondusif karena siswa lebih berperan, serta lebih terbuka dan sensitif dalam kegiatan belajar mengajar. Model pembelajaran diartikan sebagai suatu rencana mengajar yang memperlihatkan pola pembelajaran terentu, dalam pola tersebut dapat terlihat kegiatan guru-peserta didik di dalam mewujudkan kondisi belajar atau sistem lingkungan yang menyebabkan terjadinya belajar pada peserta didik. Di dalam pola pembelajaran yang dimaksud terdapat karakteristik berupa rentetan atau tahapan perbuatan/kegiatan guru- peserta didik. Pembelajaran yang aktif dan efektif juga bersifat variatif, interaktif, inspiratif, dan memberikan ruang yang cukup bagi prakata, kreatifitas, kemandirian yang sesuai dengan bakat minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik (Permendiknas No. 14 tahun 2007).

Pembelajaran yang aktif mempunyai sifat efektif. PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru menciptakan sesuatu sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Apabila suasana belajar mengajar menyenangkan, maka siswa dapat memusatkan perhatiannya secara penuh pada kegiatan belajar sehingga waktu curah perhatian siswa tinggi. Guru berperan bukan sebagai penyampai informasi, tetapi bertindak sebagai pengarah dan pemberi fasilitas (director and facilitator of learnig) untuk terjadinya proses belajar mengajar. Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang dilakukan dengan mengelompokkan siswa menjadi beberapa kelompok. Dalam kelompok mempunyai tingkat perbedaan baik kemampuan, jenis kelamin maupun usia yang dibimbing oleh guru dalam kemampuan dan tanggung jawab individual dan kelompok sesuai kekuatan dan kebutuhan siswa dalam bentuk penyelesaian tugas, saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami bahan pembelajaran agar terjadi peningkatan prestasi belajar.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Wika Orin Sherialiusani 1913053039 -
Nama : Wika Orin Sherialiusani
Npm : 1913053039
No. Absen : 35

Civic participation merupakan kemampuan berpartisipasi warga negara atas dasar tanggung jawabnya. Dimana dijelaskan oleh Sapriya, bahwa tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah : Partisipasi yang penuh nalar dan tanggung jawab dalam kehidupan politik dari warga negara yang taat kepada nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar demokrasi konstitusional Indonesia. Pelaksanaan partisipasi yang efektif dan bertanggung jawab dapat ditingkatkan lebih lanjut melalui pengembangan kecerdasan atau watak-watak tertentu yang meningkatkan kemampuan siswa berperan serta dalam proses pembelajaran. Dalam lingkungan Sekolah Dasar cara yang dapat dilakukan untuk menanamkan dan mengembangkan partisipasi siswa yaitu dapat dengan mengajak siswa untuk melakukan kegiatan gotong-royong, mengikuti upacara bendera dengan hikmat, aktif mengikuti kegiatan ektrakulikuler, membersihkan kelas sesuai jadwal piket, menyiram tanaman, dan membantu teman yang sedang berduka.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa partisipasi merupakan bentuk keikutsertaaan siswa yang bersifat positif. Partisipasi diperlukan dalam proses pembelajaran, terutama pembelajaran PKn sebab pada prinsip belajar PKn adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku siswa menjadi warga Negara yang baik. Dalam melakukan suatu kegiatan maksudnya siswa harus aktif dalam mengikuti proses pembelajaran tersebut. Partisipasi siswa di dalam kelas akan mempengaruhi proses pembelajaran itu sendiri, dimana dengan partisipasi yang tinggi akan tercipta suasana pembelajaran yang efektif. 
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Hanania Ayu Widya 1913053004 -
Izin menjawab bu,
Nama : Hanania Ayu Widya
NPM : 1913053004
No.Absen : 14

Civic partisipan dalam lingkungan SD adalah partisipasi warga negara dalam lingkungan SD guna untuk mencapai tujuan dari PPKn dalam mewujudkan generasi yang demokratis.
Cara menanamkan civic partisipan dalam lingkungan SD beserta contohnya sebagai berikut:
1. Religius
Indikator seorang siswa dapat dikatakan memiliki karakter religius di antaranya ialah memberikan senyum, sapa, salam, sopan dan santun; setiap mengawali dan mengakhiri kegiatan maupun mengerjakan tugas-tugas pelajaran berdoa terlebih dahulu; mengembangkan toleransi beragama dalam keberagaman yang ada; melaksanakan ibadah dengan baik sesuai dengan kepercayaan/keyakinan masingmasing; menghormati orang yang sedang melaksanakan ibadah.
2. Kecerdasan
Indikator seorang siswa dapat dikatakan memiliki karakter cerdas di antaranya ialah siswa berkata dan bertindak secara benar, cepat, dan akurat; siswa mampu menerapkan pengetahuannya (knowledge) terhadap sesuatu yang baru.
3. Ketangguhan
Indikator seorang siswa dapat dikatakan memiliki karakter tangguh di antaranya ialah memiliki sikap dan tindakan untuk pantang menyerah dalam situasi tertentu/tidak mudah berputus asa; mampu menyelesaikan permasalahan dan kesulitan yang terjadi sehingga berhasil meraih tujuan atau cita-citanya.
4. Kepedulian
Indikator seorang siswa dapat dikatakan memiliki karakter kepedulian di antaranya ialah siswa dapat memelihara kebersihan, keindahan, dan kelestarian alam; siswa dapat berbagi dengan berpartisipasi memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan terhadap orang lain yang dilanda musibah atau kurang beruntung dalam kehidupannya; siswa tidak pasif (tidak bersifat masa bodoh) melainkan proaktif dengan adanya perubahan keadaan lingkungan.
5. Demokratis
Indikator seorang siswa dapat dikatakan memiliki karakter demokratis di antaranya ialah siswa menghormati pendapat dan hak orang lain; tidak memaksakan kehendak kepada orang lain; melaksanakan musyawarah dalam mengambil keputusan; mengusahakan musyawarah untuk mencapai mufakat; siswa secara nyata menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah sebagaimana mestinya.
6. Nasionalis
7. Menghargai kebersamaan
8. Bertanggung Jawab
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Khofiah 1913053122 -
Nama : Khofiah
NPM : 1913053122 
No. Absen : 20

Izin menjawab Bu,
Civic participation atau Civic partisipan adalah partisipasi kewarganegaraan yang merupakan tujuan dari PPKn dalam mewujudkan generasi yang demokratis. Untuk melihat perkembangan aspek kompetensi tersebut terutama dalam aspek psikomotorik peserta didik, pendidik berupaya membentuk Civic partisipan dari peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
Pembentukan civic participation peserta didik adalah melalui penyusunan silabus dan penyusunan RPP. Kemudian, pelaksanaan pembentukan civic participation peserta didik diantaranya:
a) menyanyikan lagu-lagu nasional,
b) melaksanakan upacara bendera,
c) melaksanakan kegiatan atau gerakan mentaati tata tertib sekolah,
d) berpartisipasi dalam pentas budaya,
e) berpartisipasi dalam kegiatan sekolah,
f) ikut berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakulikuler sekolah OSIS maupun yang lain.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Marsasanda Andarin 1913053026 -
Nama : Marsasanda Andarin
Npm : 1913053026
No. Absen : 22

Izin menjawab bu,
Civic partisipan adalah partisipasi kewarganegaraan yang merupakan tujuan dari PPKn dalam mewujudkan generasi yang demokratis. Partisipasi diperlukan dalam proses pembelajaran, terutama pembelajaran PKn sebab pada prinsip belajar PKn adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku siswa menjadi warga Negara yang baik. Dalam melakukan suatu kegiatan maksudnya siswa harus aktif dalam mengikuti proses pembelajaran tersebut. Bentuk-bentuk partisipasi yang dilakukan dalam lingkungan sekolah dasar yaitu yaitu: 
1. Mengajak siswa ikut serta dengan memasang gambar Garuda Pancasila, Pahlawan Nasional, Presiden dan wakil Presiden RI, 
2. memperingati hari-hari nasional, 
3. melaksanakan upacara bendera setiap hari senin,
4. memakai baju batik lokal, 
5. menjaga disiplin bersih dan waktu.
Perencanaan pembentukan civic partisipan peserta didik adalah melalui penyusunan silabus dan penyusunan RPP, Pelaksanaan penanaman civic partisipan dalam lingkungan Sekolah Dasar dapat dilakukan melalui
1. Menyanyikan lagu-lagu nasional
2. Melaksanakan upacara bendera
3. Melaksanakan kegiatan atau gerakan mentaati tata tertib sekolah
4. Berpartisipasi dalam pentas budaya
5. Berpartisipasi dalam kegiatan sekolah
6. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan pemilu
Upaya guru PPKn dalam meningkatkan civic participation kepada siswa sekolah dasar dapat diintegrasikan melalui proses pembelajaran. Berdasarkan temuan-temuan peneliti dapat
Dalam meningkatkan civic participation kepada siswa sekolah dasar guru PPKn memberikan motivasi kepada siswa untuk melaksanakan beberapa kegiatan pengembangan bakat siswa yaitu kegiatan olahraga, pramuka, kegiatan ekstrakurikuler, upacara berdera, juga dalam proses pembelajaran guru PPKn menanamkan nilai-nilai demokratis dengan membiasakan siswa berdiskusi dan bekerja sama, memberikan nasihat, bimbingan, arahan, memberikan suport bagi siswa untuk belajar tentang betapa pentingnya pendidikan.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Syella Nevliyanti 1953053021 -
Nama : Syella Nevliyanti
Npm : 1953053021
No Absen : 34

izin menjawab bu :
Civic participation adalah partisipasi kewarganegaraan yang merupakan tujuan dari PPKn dalam mewujudkan generasi yang demokratis. Hakikat dari PPKn adalah memantapkan pengembangan peserta didik dalam dimensi kesadaran sebagai warga negara (civic literacy), komunikasi sosial kultural kewarganegaraan (civic engagement), kemampuan berpartisipasi sebagai warga negara (civic skill and participation), penalaran kewarganegaraan (civic knowledge), dan partisipasi kewarganegaraan secara bertanggung jawab (civic participation and civic responsibility).

Partisipasi siswa dalam pembelajaran sangat penting untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. Dengan demikian tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan bisa dicapai semaksimal mungkin. Penggunaan strategi dan model yang tepat akan menentukan keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Model belajar mengajar yang bersifat partisipatif yang dilakukan guru akan mampu membawa siswa dalam situasi yang lebih kondusif karena siswa lebih berperan, serta lebih terbuka dan sensitif dalam kegiatan belajar mengajar. Model pembelajaran diartikan sebagai suatu rencana mengajar yang memperlihatkan pola pembelajaran terentu, dalam pola tersebut dapat terlihat kegiatan guru-peserta didik di dalam mewujudkan kondisi belajar atau sistem lingkungan yang menyebabkan terjadinya belajar pada peserta didik. Di dalam pola pembelajaran yang dimaksud terdapat karakteristik berupa rentetan atau tahapan perbuatan/kegiatan guru- peserta didik. Pembelajaran yang aktif dan efektif juga bersifat variatif, interaktif, inspiratif, dan memberikan ruang yang cukup bagi prakata, kreatifitas, kemandirian yang sesuai dengan bakat minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik (Permendiknas No. 14 tahun 2007).
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Husna Hidayat 1913053134 -
Nama : Husna Hidayat
Npm : 1913053134
No. absen : 16

izin menjawab bu,
Civic participation adalah partisipasi kewarganegaraan yang merupakan tujuan dari PPKn dalam mewujudkan generasi yang demokratis. Hakikat dari PPKn adalah memantapkan pengembangan peserta didik dalam dimensi kesadaran sebagai warga negara (civic literacy), komunikasi sosial kultural kewarganegaraan (civic engagement), kemampuan berpartisipasi sebagai warga negara (civic skill and participation), penalaran kewarganegaraan (civic knowledge), dan partisipasi kewarganegaraan secara bertanggung jawab (civic participation and civic responsibility).
Pembentukan civic participation peserta didik dalam lingkungan SD yaitu dengan memperingatkan peserta didik yang tidak tertib dan kurang memperhatikan, mencoba berinteraksi dengan peserta didik terhadap permasalahan yang terjadi, menggunakan model pembelajaran yang menarik, dan memberikan pertanyaan atau tugas tambahan bagi peserta didik yang ramai.
Contoh civic partisipan yaitu melaksanakan piket kelas, ikut berpartisipasi dalam kegiatan sekolah, melaksankan upacara bendera, dan menyanyikan lagu-lagu nasional
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Gisella Adinda Putri Panjaitan 1913053044 -
Nama : Gisella Adinda Putri Panjaitan
Npm : 19130530344
Izin menjawab ibu,
Civic participation, yaitu kemampuan berpartisipasi warga negara atas dasar tanggung jawabnya, baik secara individual, dan sosial. Partisipasi warga negara yang efektif dan penuh tanggung jawab memerlukan penguasaan seperangkat ilmu pengetahuan dan keterampilan intelektual untuk berperan serta. Jadi, Partisipasi yang efektif dan bertanggung jawab dapat ditingkatkan lebih lanjut melalui pengembangan kecerdasan atau watak-watak tertentu yang meningkatkan kemampuan siswa berperan serta dalam proses pembelajaran. Partisipasi tersebut dapat diwujudkan dengan berbagai hal, diantaranya:
1. Keaktifan siswa di dalam kelas Misalnya aktif mengikuti pelajaran, memahami penjelasan guru, bertanya kepada guru,mampu menjawab pertanyaan dari guru dan sebagainya.
2. Kepatuhan terhadap norma belajar. Misalnya mengerjakan tugas sesuai dengan perintah guru,datang tepat waktu, memakai pakaian sesuai dengan ketentuan, dan sebagainya. Partisipasi diperlukan dalam proses pembelajaran, terutama pembelajaran PKn sebab pada prinsip belajar PKn adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku siswa menjadi warga Negara yang baik, perilaku fisik dan psikisnya seperti memasang gambar Garuda Pancasila, Pahlawan Nasional, Presiden dan wakil Presiden RI, memperingati hari-hari nasional, melaksanakan upacara bendera setiap hari senin, memakai baju batik lokal, berdisiplin, bergotong-royong, dan mengikuti kegitan ektrakulikuler (Pramuka, PMR, dan
Olimpiade) dan membantu teman yang lagi berduka. Hal ini dapat membentuk partisipasi siswa yang aktif dalam kegiatan-kegiatan sekolah, dimana partisipasi merupakan keikut sertaaan siswa dalam proses pembelajaran yang meliputi menerima respon dari luar, menanggapi suatu permasalahan, dan menjawab dari suatu permasalahan yang sedang di bahas seperti partisipasi siswa di dalam kelas akan mempengaruhi proses pembelajaran itu sendiri, dimana dengan
partisipasi yang tinggi akan tercipta suasana pembelajaran yang efektif.
Terimakasih bu
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Khalda Sephina Riswani 1913053045 -
Nama : Khalda Sephina Riswani
NPM : 1913053045

Izin menjawab terkait cara menanamkan Civic partisipan di lingkungan sekolah,

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dipandang sebagai pelajaran yang fokus pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-haknya sebagai warga negara indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter. Oleh karena itu tidak tepat jika di dalam proses pembelajaran guru hanya menitik beratkan pada pengukuran pengetahuan (kognitif) saja tetapi harus juga agar dapat membentuk warganegara yang ideal.
Civic partisipan adalah partisipasi kewarganegaraan, kenyataan yang terjadi di lingkungan sekolah partisipasi siswa cukup kurang seperti minat membaca, dan pemilihan ekstrakulikuler. Dalam pengimplementasian Civic partisipan kepada siswa memerlukan keterlibatan pihak-pihak seperti guru, orang tua, dan lingkungan sekitarnya.
Beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk penerapan Civic partisipan pada siswa yaitu melaksanakan beberapa kegiatan pengembangan bakat siswa yaitu kegiatan olahraga dan pramuka, mengajak siswa untuk dapat memilih kegiatan ekstrakurikuler yang diminati, melakukan pemilihan ketua kelas dan struktur organisasi kelas, juga dalam proses pembelajaran guru menanamkan nilai-nilai kewarganegaraan dengan membiasakan siswa berdiskusi dan bekerja sama.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Annisa Fahma Rani 1913053090 -
Nama: Annisa Fahma Rani
No absen : 05
Npm: 1913053090

Izin menjawab

Civic participation adalah partisipasi kewarganegaraan yang merupakan tujuan dari PPKn dalam mewujudkan generasi yang demokratis. Hakikat dari PPKn adalah memantapkan pengembangan peserta didik dalam dimensi kesadaran sebagai warga negara (civic literacy), komunikasi sosial kultural kewarganegaraan (civic engagement), kemampuan berpartisipasi sebagai warga negara (civic skill and participation), penalaran kewarganegaraan (civic knowledge), dan partisipasi kewarganegaraan secara bertanggung jawab (civic participation and civic responsibility).
cara menanamkan civic partisipan dalam lingkungan SD adalah dengan
(a) menyanyikan lagu-lagu nasional,
(b) melaksanakan upacara bendera,
(c) melaksanakan kegiatan atau gerakan mentaati tata tertib sekolah,
(d) berpartisipasi dalam pentas budaya,
(e) berpartisipasi dalam kegiatan sekolah
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Deli Malisda 1953053027 -
Nama : Deli Malisda
NPM : 1953053027
No. Absen : 09

Izin menjawab bu

Civic participation adalah partisipasi kewarganegaraan yang merupakan tujuan dari PPKn dalam mewujudkan generasi yang demokratis.
Upaya guru PPKn dalam meningkatkan civic participation dalam lingkungan SD dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Religius
Indikator seorang siswa dapat dikatakan memiliki karakter religius di antaranya ialah memberikan senyum, sapa, salam, sopan dan santun; setiap mengawali dan mengakhiri kegiatan maupun mengerjakan tugas-tugas pelajaran berdoa terlebih dahulu; mengembangkan toleransi beragama dalam keberagaman yang ada; melaksanakan ibadah dengan baik sesuai dengan kepercayaan/keyakinan masing-masing; menghormati orang yang sedang melaksanakan ibadah, dan sebagainya
2.Kejujuran.
Indikator seorang siswa dapat dikatakan memiliki karakter jujur di antaranya ialah menepati janji, berkata dan bertindak dengan benar sesuai dengan fakta yang ada/tidak berbohong; melakukan pekerjaan berdasarkan kewenangan yang dimiliki; memiliki komitmen dalam menjaga dan mengekspresikan kebenaran.
3. Kecerdasan
Indikator seorang siswa dapat dikatakan memiliki karakter cerdas di antaranya ialah siswa berkata dan bertindak secara benar, cepat, dan akurat; siswa mampu menerapkan pengetahuannya (knowledge) terhadap sesuatu yang baru.
4. Ketangguhan
Indikator seorang siswa dapat dikatakan memiliki karakter tangguh di antaranya ialah memiliki sikap dan tindakan untuk pantang menyerah dalam situasi tertentu/tidak mudah berputus asa; mampu menyelesaikan permasalahan dan kesulitan yang terjadi sehingga berhasil meraih tujuan atau cita-citanya.
5. Kepedulian
Indikator seorang siswa dapat dikatakan memiliki karakter kepedulian di antaranya ialah siswa dapat memelihara kebersihan, keindahan, dan kelestarian alam; siswa dapat berbagi dengan berpartisipasi memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan terhadap orang lain yang dilanda musibah atau kurang beruntung dalam kehidupannya; dan sebagainya.

6. Demokratis
Indikator seorang siswa dapat dikatakan memiliki karakter demokratis di antaranya ialah siswa menghormati pendapat dan hak orang lain; tidak memaksakan kehendak kepada orang lain; melaksanakan musyawarah dalam mengambil keputusan; dan sebagainya.
7. Nasionalis
Indikator seorang siswa dapat dikatakan memiliki karakter nasionalis yaitu siswa mampu berbahasa Indonesia secara baik dan benar; menghormati pahlawan, berpartisipasi dalam perayaan hari-hari besar nasional, mampu menyanyikan lagu-lagu kebangsaan; melakukan kegiatan pelestarian lingkungan hidup; dan sebagainya.
8. Kepatuhan pada aturan sosial
Indikator seorang siswa dapat dikatakan memiliki karakter tersebut yaitu siswa mampu mematuhi tata tertib yang berlaku di sekolah; mematuhi nilai, norma, kebiasaan, adat dan peraturan yang berlaku di sekolah maupun masyarakat; tidak memiliki sikap anarkhi dan sewenang-wenang.
9. Menghargai keberagaman
Indikator seorang siswa dapat dikatakan memiliki karakter tersebut yaitu siswa memiliki sikap saling menghormati menghargai dalam membangun sikap gotong royong; tidak membeda-bedakan teman dengan latar belakang apapun; menghargai hasil karya atau produk suku lain, dengan memberikan suatu apresiasi, mengkoleksi, memakai, atau menyanyikan.
10. Kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
Indikator seorang siswa dapat dikatakan memiliki karakter tersebut yaitu siswa harus memiliki kesadaran untuk bersikap dan bertindak secara adil; mau bekerja keras untuk belajar dengan tekun dan disiplin; memelihara keseimbangan dalam memenuhi hak dan melakasanakan kewajiban; menghargai hak-hak orang lain ; dan sebagainya.
11.Bertanggung jawab
Indikator seorang siswa dapat dikatakan memiliki karakter yaitu siswa mempunyai sikap seperti mengerjakan tugas dengan baik dan tepat waktu; berani menanggung resiko atas apa yang telah dilakukan; mengerjakan tugas dan kewajibannya sesuai dengan waktu yang ditetapkan; dan sebagainya.
12. Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
Indikator seorang siswa dapat dikatakan memiliki karakter tersebut apabila siswa mampu memberikan usulan yang masuk akal dengan menggunakan akal yang sehat dengan mengelaborasikan antara teori dan praktik nya ta di lapangan; memberikan kritik, saran yang bersifat mambangun; memberikan ide atau gagasan yang baik untuk kepentingan umum.
13. Kemandirian
Indikator seorang siswa dapat dikatakan memiliki karakter kemandirian di antaranya siswa tidak bergantung pada orang lain; melaksanakan kegiatan atas dasar kemampuan sendiri; Dalam rangka lebih memperkuat pelaksanaan pendidikan karakter pada satuan pendidikan telah teridentifikasi 18 nilai yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional.

In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Intan Novalia amara 1913053113 -
Nama : Intan Novalia Amara
Npm : 1913053113
Kelas : 5A

Izin menjawab Bu,
Civic participation adalah partisipasi kewarganegaraan yang merupakan tujuan dari PPKn dalam mewujudkan generasi yang demokratis. Hakikat dari PPKn adalah memantapkan pengembangan peserta didik dalam dimensi kesadaran sebagai warga negara (civic literacy), komunikasi sosial kultural kewarganegaraan (civic engagement), kemampuan berpartisipasi sebagai warga negara (civic skill and participation), penalaran kewarganegaraan (civic knowledge), dan partisipasi kewarganegaraan secara bertanggung jawab (civic participation and civic responsibility).

Cara menanamkan partisipasi peserta didik dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
1) Memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa, sehingga peserta didik berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.

2) Menjelaskan tujuan instruksional kepada siswa.

3) Memberikan stimulus (misalnya konsep) yang akan dipelajari.

4) Memberi petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya.

5) Memunculkan aktivitas siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran.

6) Memberikan umpan balik.

7) Melakukan tagihan-tagihan terhadap siswa berupa tes, sehingga kemampuan siswa selalu terpantau dan terukur.

8) Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan.

Partisipasi diperlukan dalam pembelajaran , siswa harus aktif dalam mengikuti pembelajaran, tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas sangat penting dalam interaksi pembelajaran.

Partisipasi peserta didik dalam pembelajaran itu sangat penting agar pembelajaran yang di lakukan tidak membosankan, tapi sebelum itu guru lah yang harus mendorong peserta didik untuk aktif di kelas bisa dengan cara mengajak berdiskusi dan memberikan poin atau bintang untuk peserta didik yang mampu mengeluarkan pendapat, jika peserta didik tidak dapat mengeluarkan pendapat secara langsung guru bisa meminta peserta didik menuliskan pendapat nya pada kertas. Dengan begitu semua peserta didik yang berada di kelas mampu ikut serta dalam pembelajaran.
Pembelajaran juga bisa di lakukan dengan cara berkelompok agar sesama siswa bisa mengeluarkan pendapat nya masing - masing dan pembelajaran menjadi menyenangkan karena belajar sesama teman.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by RAHAYU SETIA RESMI 1913053047 -
Nama : Rahayu Setia Resmi
NPM : 1913053047
No.absen : 28
Civic participation adalah partisipasi kewarganegaraan yang merupakan tujuan dari PPKn dalam mewujudkan generasi yang demokratis.
Unsur-unsur civic partisipan sebagai warga negara :
1.Berinteraksi (termasuk berkomunikasi tentunya) terhadap obyek yang berkaitan dengan masalah – masalah publik, yang termasuk dalam ketrampilan ini, al.:
• bertanya, menjawab, berdiskusi dengan sopan santun;
• menjelaskan artikulasi kepentingan;
• membangun koalisi, negoisasi, kompromi
• mengelola konflik secara damai;
• mencari konsensus.
2.Memantau/memonitor masalah politik dan pemerintahan terutama dalam penanganan persoalanpersoalan publik ,yang termasuk ketrampilan ini al. :
• Menggunakan berbagai sumber informasi seperti perpustakaan, surat kabar, TV, dll untuk mengetahui persoalan-persoalan publik;
• Upaya mendapatkan informasi tentang persoalan publik dari kelompok – kelompok kepentingan, pejabat pemerintah, lembaga-lembaga pemerintah. Misalnya dengan cara menghadiri berbagai pertemuan publik seperti : pertemuan organisasi siswa, komite sekolah, dewan sekolah, pertemuan desa/BPD, pertemuan wali kota, LSM, dan organisasi kemasyarakatan lainnya.
3.Mempengaruhi proses politik, pemerintah baik secara formal maupun informal, yang termasuk
ketrampilan ini al.:
• Melakukan simulasi tentang kegiatan : kampanye, pemilu, dengar pendapat di DPR/DPRD, pertemuan wali kota, lobby, peradilan;
• Memberikan suara dalam suatu pemilihan;
• Membuat petisi;
• Melakukan pembicaraan/memberi kesaksian di hadapan lembaga publik;
• Bergabung atau bekerja dalam lembaga advokasi untuk memperjuangkan tujuan bersama atau pihak lain;
• Meminta atau menyediakan diri untuk menduduki jabatan tertentu

Cara menanamkan Civic Partisipan dalam lingkungan SD yaitu :
1. Ikut lomba yang diadakan di sekolah
2. Ikut berpartisipasi ketika pemilihan struktur kelas
3. Ikut berpartisipasi dalam menjaga kebersihan kelas dengan mengikuti piket kelas dengan baik
4. Mengikuti berbagai macam ekstrakulikuler seperti osis,pramuka,taekwondo
5. Memakai baju adat ketika memperingati hari kartini
6. Mengajak peserta didik untuk menghias kelasnya di hari kemerdekaan dengan berbagai macam poster pahlawan.

Terima kasih
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Siti Lufiah Dwi Putri 1913053040 -

Nama : Siti Lufiah Dwi Putri

Npm : 1913053040

Izin menjawab 

Pelajaran PKn dapat membentuk warga Negara yang baik, maka selain mencangkup dimensi pengetahuan, karakteristik mata pelajaran PKn ditandai dengan pemberian penekanan pada dimensi sikap dan keterampilan civics, beberapa karakteristik mata pelajaran PKn antara lain : 

1) Civic intellegency 

2) Civic responsibility

3) Civic participation, yaitu kemampuan berpartisipasi warga negara atas dasar tanggungjawabnya, baik secara individual, dan sosial.

Cara menumbuhkan Civic parricipation dilingkungan SD dimulai dengan mengajarkan peserta didik melakukan hal- hal , berikut ini :

1) Keaktifan siswa di dalam kelasContohnya aktif mengikuti pelajaran, memahami penjelasan guru,bertanya kepada guru, mampu menjawab pertanyaan dari guru dan sebagainya.

2) Kepatuhan terhadap norma belajar, Contohnya mengerjakan tugas sesuai dengan perintah guru, datang tepat waktu, memakai pakaian sesuai dengan ketentuan, dan sebagainya. 

3) Mengajak siswa untuk memasang gambar Garuda Pancasila, Pahlawan Nasional,Presiden dan wakil Presiden RI, 

4) Mengadakan acara memperingati hari-hari nasional

5) Melaksanakan upacara bendera setiap hari senin, 

6) Mengajak Peserta didik untuk mengikuti kegitan ektrakulikuler (Pramuka, PMR, danOlimpiade)  sesuai minat peserta didik. 

7) Mengajak peserta didik bertanggung jawab melaksanakan piket kelas.

Hal- hal diatas ini dapat membentuk partisipasi siswa yang aktif dalam kegiatan-kegiatan sekolah.Partisipasi merupakan keikutsertaaan siswa dalam proses pembelajaran yang meliputi menerima respon dari luar, menanggapi suatu permasalahan, dan menjawab dari suatu permasalahan yang sedang di bahas seperti partisipasi siswa di dalam kelas akan mempengaruhi proses pembelajaran itu sendiri, dimana dengan partisipasi yang tinggi akan tercipta suasana pembelajaran yang efektif.

In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Serly Zahra Zetira -
Nama: Serly Zahra Zetira
NPM: 1913053137
No Absen: 32

Izin menjawab,
Civic participation adalah partisipasi kewarganegaraan yang merupakan tujuan dari PPKn dalam mewujudkan generasi yang demokratis. Hakikat dari PPKn adalah memantapkan pengembangan peserta didik dalam dimensi kesadaran sebagai warga negara (civic literacy), komunikasi sosial kultural kewarganegaraan (civic engagement), kemampuan berpartisipasi sebagai warga negara (civic skill and participation), penalaran kewarganegaraan (civic knowledge), dan partisipasi kewarganegaraan secara bertanggung jawab (civic participation and civic responsibility). Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah partisipasi yang penuh nalar dan tanggung jawab dalam kehidupan politik dari warga negara yang taat kepada nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar demokrasi konstitusional Indonesia. Partisipasi yang efektif dan bertanggung jawab dapat ditingkatkan lebih lanjut melalui pengembangan kecerdasan atau watak-watak tertentu yang meningkatkan kemampuan siswa berperan serta dalam proses pembelajaran. partisipasi tersebut dapat diwujudkan dengan berbagai hal, diantaranya:
a. Keaktifan siswa di dalam kelas
Contohnya: aktif mengikuti pelajaran, memahami penjelasan guru, bertanya kepada guru, mampu menjawab pertanyaan dari guru dan sebagainya.
b. Kepatuhan terhadap norma belajar
Contohnya: Misalnya mengerjakan tugas sesuai dengan perintah guru, datang tepat waktu, memakai pakaian sesuai dengan ketentuan, dan sebagainya.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Anisa Nurjayanti 1913053125 -
Nama : Anisa Nurjayanti
NPM : 1913053125
No. Absen : 04

Izin menjawab Ibu, sesuai bahwa Indonesia merupakan negara demokrasi dimana setiap warga negara berhak menjalankan partisipasi politik. Dimana partisipasi itu ditandai adanya kesempatan setiap orang menggunakan hak dalam kegiatan politik dengan baik.

Maka menurut pendapat saya cara menanamkan civic partisipan dalam lingkungan di SD dapat dilakukan melalui kegiatan pembelajaran dimana guru dapat mengajak siswa untuk aktif di dalam kelas misalnya siswa aktif mengikuti pelajaran, memahami penjelasan guru,bertanya kepada guru, mampu menjawab pertanyaan dari guru,dan berpendapat. Siswa juga harus patuh terhadap norma belajar. Misalnya mengerjakan tugas sesuai dengan perintah guru, datang tepat waktu, memakai pakaian sesuai dengan ketentuan, mengikuti upacara bendera, dan melaksanakan tertib sekolah.

Selain itu, civic partisipan juga bisa di tanamkan kepada siswa SD dengan mengikuti organisasi. Para siswa di sekolah dapat menunjukkan partisipasi politiknya dalam kegiatan keorganisasian. Sebagai contoh, di tingkat sekolah dasar kini terdapat organisasi pramuka. Partisipasi politik para siswa bisa dijalankan mulai dari pemilihan ketua masing-masing organisasi, hingga penyampaian pendapat dalam musyarawah. Di samping itu, keterlibatan siswa dalam proses pemilihan ketua di organisasi sekolah juga merupakan partisipasi politik.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Zakia Nur Aras Wiguna Kusuma 1913053117 -
Nama : Zakia Nur Aras Wiguna Kusuma
NPM : 1913053117
No. Absen : 37

Civic participation adalah partisipasi kewarganegaraan yang merupakan tujuan dari PKn dalam mewujudkan generasi yang demokratis. Untuk melihat perkembangan aspek kompetensi tersebut terutama dalam aspek psikomotorik guru PPKn berupaya membentuk civic participation dari peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan adanya bagaimana partisipasi dari peserta didik dalam pembelajaran PPKn dan diimplementasikan dalam kegiatan sekolah.

Menanamkan nilai demokrasi agar civic participation peserta didik dapat terwujud dengan tanggung jawab, sekolah sebaiknya terus meningkatkan kegiatan sekolah yang kreatif dan inovatif untuk mendukung adanya partisipasi dari peserta didik. Untuk meningkatkan civic participation, adapun beberapa upaya yang dilakukan guru dalam memotivasi siswa di lingkungan sekolah dasar adalah terlaksananya beberapa kegiatan pengembangan bakat siswa yaitu kegiatan olahraga, pramuka yang dilaksanakan dalam waktu sekali dalam seminggu, kegiatan ekstrakurikuler seperti imtak, upacara berdera, juga dalam proses pembelajaran guru menanamkan nilai-nilai demokratis dengan membiasakan siswa berdiskusi dan bekerja sama, memberikan nasihat, bimbingan, arahan, memberikan suport bagi siswa untuk belajar tentang betapa pentingnya pendidikan, penggunaan metode secara bervariasi.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Adhisa Risti Balqis 1913053011 -
Nama: Adhisa Risti Balqis
NPM: 1913053011
No. Absen: 01

Izin menjawab bu,
Civic participation adalah partisipasi kewarganegaraan yang merupakan tujuan dari PPKn dalam mewujudkan generasi yang demokratis. 
-Pelaksanaan pembentukan civic participation peserta didik diantaranya (a) menyanyikan lagu-lagu nasional, (b) melaksanakan upacara bendera, (c) melaksanakan kegiatan atau gerakan mentaati tata tertib sekolah, (d) berpartisipasi dalam pentas budaya, (e) berpartisipasi dalam kegiatan sekolah, (f) ikut berpartisipasi dalam kegiatan pemilu,
-Kendala dalam pelaksanaan program pembentukan civic participation peserta didik dalam pembelajaran PPKn adalah (a) dalam hal mengatur kondisi kelas peserta didik, (b)dalam hal mengatasi peserta didik yang memiliki karakter pendiam, dan
-Upaya mengatasi kendala dalam pelaksanaan program pembentukan civic participation peserta didik dalam pembelajaran PPKn adalah (a) memperingatkan peserta didik yang tidak tertib dan kurang memperhatikan, (b) mencoba berinteraksi dengan peserta didik terhadap permasalahan yang terjadi, (c) menggunakan model pembelajaran yang menarik, dan (d) memberikan pertanyaan atau tugas tambahan bagi peserta didik yang ramai.

Cara menanamkan civic partisipan dalam lingkungan SD bisa seperti berikut:
(a) guru sebaiknya meningkatkan dan mengembangkan terus program pembentukan civic participation terhadap peserta didik baik dalam pembelajaran maupun dalam kegiatan sekolah, misalnya seperti mengadakan kegiatan pentas budaya, kegiatan mentaati tata tertib sekolah, dan lain-lain, b) guru sebaiknya terus menanamkan nilai demokrasi agar civic participation peserta didik dapat terwujud dengan tanggung jawab, misalnya seperti melakukan diskusi, peserta didik bebas memilih kelompok sendiri, mengutarakan pendapat, dan lain sebagainya. (c) sekolah sebaiknya terus meningkatkan kegiatan sekolah yang kreatif dan inovatif untuk mendukung adanya partisipasi dari peserta didik, misalnya seperti kegiatan pada hari kemerdekaan indonesia mengadakan banyak lomba seperti lomba menyanyi, menggambar, untuk peserta didik agar peserta didik bisa berpartisipasi.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Marti Fitria Rohmah 1913053076 -
Nama: Marti Fitria Rohmah
NPM: 1913053076
No. Absen: 23

Civic participation adalah partisipasi kewarganegaraan yang merupakan tujuan dari PPKn dalam mewujudkan generasi yang demokratis. Hakikat dari PPKn adalah memantapkan pengembangan peserta didik dalam dimensi kesadaran sebagai warga negara (civic literacy), komunikasi sosial kultural kewarganegaraan (civic engagement), kemampuan berpartisipasi sebagai warga negara (civic skill and participation), penalaran kewarganegaraan (civic knowledge), dan partisipasi kewarganegaraan secara bertanggung jawab (civic participation and civic responsibility). Secara keseluruhan pembelajaran PPKn mengembangkan 3 aspek kompetensi, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Untuk  melihat perkembangan aspek kompetensi tersebut terutama dalam aspek psikomotorik guru PPKn berupaya membentuk civic participation dari peserta didikdalam kegiatan pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan adanya bagaimana partisipasi dari peserta didik dalam pembelajaran PPKn dan diimplementasikan dalam kegiatan sekolah.

Civic participation meliputi berbagai aktivitas formal dan informal. Cara menerapkan civic partisipasion di Sekolah Dasar yaitu melalui kegiatan voting, sukarela, ikut serta dalam kegiatan kelompok, dan berkebun. Beberapa aktivitas individu yang mendukung peserta didik (misalnya, voting) atau kegiatan grup yang menguntungkan kelompok peserta didik (misalnya, membuat tim sepakbola rekreasi, atau melalui keikutsertaan peserta didik dalam organisasi ekstra kurikuler di sekolah.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Frischa Ramadhan Putri 1913053112 -

Nama: Frischa Ramadhan Putri

NPM: 1913053112

No. Absen: 11

Izin menjawab bu,

Hakikat dari PKn adalah memantapkan pengembangan peserta didik dalam dimensi kesadaran sebagai warga negara (civic literacy), komunikasi sosial kultural kewarganegaraan (civic engagement), kemampuan berpartisipasi sebagai warga negara (civic skill and participation), penalaran kewarganegaraan (civic knowledge), dan partisipasi kewarganegaraan secara bertanggung jawab (civic participation and civic responsibility).

Civic Participation diperlukan dalam proses pembelajaran, terutama pembelajaran PKn sebab pada prinsip belajar PKn adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku siswa menjadi warga Negara yang baik. Dalam melakukan suatu kegiatan maksudnya siswa harus aktif dalam mengikuti proses pembelajaran tersebut. untuk membangun partisipasi siswa tersebut dapat dilakukan dengan cara mengajak siswa-siswi untuk bergotong-royong dalam melaksanakan setiap kegiatan sekolah, melibatkan siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran, dan mengikut sertakan siswa dalam setiap kegitan ektrakulikuler. Selain itu, memasang gambar Garuda Pancasila, Pahlawan Nasional, Presiden dan wakil Presiden RI, memperingati hari-hari nasional, melaksanakan upacara bendera setiap hari senin, memakai baju batik lokal, berdisiplin, bergotong-royong, dan mengikuti kegitan ektrakulikuler (Pramuka, PMR, dan Olimpiade), serta membantu teman yang berduka dapat membentuk partisipasi siswa yang aktif dalam kegiatan-kegiatan sekolah, dimana partisipasi merupakan keikutsertaaan siswa dalam proses pembelajaran yang meliputi menerima respon dari luar, menanggapi suatu permasalahan, dan menjawab dari suatu permasalahan yang sedang di bahas seperti partisipasi siswa di dalam kelas akan mempengaruhi proses pembelajaran itu sendiri, dengan partisipasi yang tinggi akan tercipta suasana pembelajaran yang efektif.

In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Hana Salsabila Putri 1913053050 -
Nama : Hana Salsabila Putri
NPM : 1913053050

Civic partisipan, merupakan kemampuan berpartisipasi warga negara atas dasar tanggung jawabnya, baik secara individual, dan sosial. Partisipasi merupakan keikutsertaaan peserta didik dalam proses pembelajaran yang meliputi menerima respon dari luar, menanggapi suatu permasalahan, dan menjawab dari suatu permasalahan yang sedang di bahas. Partisipasi peserta didik di dalam kelas akan mempengaruhi proses pembelajaran itu sendiri, dimana dengan partisipasi yang tinggi akan tercipta suasana pembelajaran yang efektif. Proses pembelajaran partisipatif tersebut diharapkan para peserta didik memiliki kesiapan mental untuk mengembangkan partisipasinya yang lebih luas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Bentuk civic partisipan yang dapat diterapkan dalam lingkungan SD, yakni:
1. Keaktifan siswa di dalam kelas. Misalnya aktif mengikuti pelajaran, memahami penjelasan guru, bertanya kepada guru, mampu menjawab pertanyaan dari guru dan
sebagainya.
2. Kepatuhan terhadap norma belajar. Misalnya mengerjakan tugas sesuai dengan perintah guru, datang tepat waktu, memakai pakaian sesuai dengan ketentuan, dan sebagainya.
3. Mengajak peserta didik ikut serta dengan memasang gambar Garuda Pancasila, Pahlawan Nasional, Presiden dan wakil Presiden RI, memperingati hari-hari nasional, melaksanakan upacara bendera setiap hari senin, memakai baju batik lokal, menjaga disiplin bersih dan waktu.

Dengan adanya penerapan civic partisipan di lingkungan sekolah diharapkan mampu untuk melatih kecerdasan, tanggung jawab dan partisipasi peserta didik guna mengikuti kegiatan belajar, dan ekstra kulikuler lainnya. Selain itu juga dapat mengajarkan hal yang paling dasar yaitu cara bersikap terhadap orang yang lebih tua dengan baik sesuai dengan nilai-nilai moral sebagai contoh warga negara yang demokratis.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Sekar Putri 1913053089 -
Nama: Sekar Putri Hapsari
Npm: 1913053089

izin menjawab bu,
Civic participation adalah partisipasi kewarganegaraan yang merupakan tujuan dari PPKn dalam mewujudkan generasi yang demokratis.. Hakikat dari PPKn adalah memantapkan pengembangan peserta didik dalam dimensi kesadaran sebagai warga negara (civic literacy), komunikasi sosial kultural kewarganegaraan (civic engagement), kemampuan berpartisipasi sebagai warga negara (civic skill and participation), penalaran kewarganegaraan (civic knowledge), kecerdasan warga Negara (civic intelligenece) dan partisipasi kewarganegaraan secara bertanggung jawab (civic participation and civic responsibility). Secara keseluruhan pembelajaran PPKn mulai mengembangkan 3 aspek kompetensi, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Untuk melihat perkembangan aspek kompetensi tersebut terutama dalam aspek psikomotorik guru PPKn berupaya membentuk civic participation dari peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan adanya
bagaimana partisipasi dari peserta didik dalam pembelajaran PPKn dan diimplementasikan dalam kegiatan sekolah.

Upaya guru PPKn dalam meningkatkan civic participation siswa dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Religius
Indikator seorang siswa dapat dikatakan memiliki karakter religius di antaranya ialah memberikan senyum, sapa, salam, sopan dan santun; setiap mengawali dan mengakhiri kegiatan maupun mengerjakan tugas-tugas pelajaran berdoa terlebih
dahulu; mengembangkan toleransi beragama dalam keberagaman yang ada; melaksanakan ibadah dengan baik sesuai dengan kepercayaan/keyakinan masingmasing; menghormati orang yang sedang melaksanakan ibadah;
Kejujuran. Indikator seorang siswa dapat dikatakan memiliki karakter jujur di antaranya ialah menepati janji, berkata dan bertindak dengan benar sesuai dengan fakta yang ada/tidak berbohong; melakukan pekerjaan berdasarkan kewenangan yang dimiliki; memiliki komitmen dalam menjaga dan mengekspresikan kebenaran.

2. Kecerdasan
Indikator seorang siswa dapat dikatakan memiliki karakter cerdas di antaranya ialah siswa berkata dan bertindak secara benar, cepat, dan akurat; siswa mampu menerapkan pengetahuannya (knowledge) terhadap sesuatu yang baru.

3. Ketangguhan
Indikator seorang siswa dapat dikatakan memiliki karakter tangguh di antaranya ialah memiliki sikap dan tindakan untuk pantang menyerah dalam situasi tertentu/tidak mudah berputus asa; mampu menyelesaikan permasalahan dan kesulitan yang terjadi sehingga berhasil meraih tujuan atau cita-citanya.

4. Kepedulian
Indikator seorang siswa dapat dikatakan memiliki karakter kepedulian di antaranya ialah siswa dapat memelihara kebersihan, keindahan, dan kelestarian alam; siswa dapat berbagi dengan berpartisipasi memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan terhadap orang lain yang dilanda musibah atau kurang beruntung dalam kehidupannya; siswa tidak pasif (tidak bersifat masa bodoh) melainkan proaktif dengan adanya perubahan keadaan lingkungan.

5. Demokratis
Indikator seorang siswa dapat dikatakan memiliki karakter demokratis di antaranya ialah siswa menghormati pendapat dan hak orang lain; tidak memaksakan kehendak kepada orang lain; melaksanakan musyawarah dalam mengambil keputusan; mengusahakan musyawarah untuk mencapai mufakat; siswa secara nyata menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah sebagaimana mestinya; siswa ikut berperan serta aktif dalam mengatasi permasalahan publik (termasuk aktif dalam kegiatan sekolah, memberikan kritik saran yang membangun dalam pembuatan peraturan kelas, peraturan sekolah, peraturan desa serta peraturan lainnya).

In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Lina Pertiwi 1913053055 -
Nama: Lina Pertiwi
NPM: 1913053055
No.Absen: 21


izin menjawab bu,

Civic participation adalah partisipasi kewarganegaraan yang merupakan tujuan dari PPKn dalam mewujudkan generasi yang demokratis. Hakikat dari PPKn adalah memantapkan pengembangan peserta didik dalam dimensi kesadaran sebagai warga negara (civic literacy), komunikasi sosial kultural kewarganegaraan (civic engagement), kemampuan berpartisipasi sebagai warga negara (civic skill and participation), penalaran kewarganegaraan (civic knowledge), dan partisipasi kewarganegaraan secara bertanggung jawab (civic participation and civic responsibility). Secara keseluruhan pembelajaran PPKn di Sekolah dasar mulai mengembangkan 3 aspek kompetensi, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Untuk melihat perkembangan aspek kompetensi tersebut terutama dalam aspek psikomotorik guru PPKn berupaya membentuk civic participation dari peserta didikdalam kegiatan pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan adanya bagaimana partisipasi dari peserta didik dalam pembelajaran PPKn dan diimplementasikan dalam kegiatan sekolah.

Beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk penerapan Civic partisipan pada siswa yaitu:
1. Keaktifan siswa di dalam kelas
Misalnya aktif mengikuti pelajaran, memahami penjelasan guru, bertanya kepada guru, mampu menjawab pertanyaan dari guru dan sebagainya.

2. Kepatuhan terhadap norma belajar.
Misalnya mengerjakan tugas sesuai dengan perintah guru, datang tepat waktu, memakai pakaian sesuai dengan ketentuan, dan sebagainya.

3. Religius
Misalnya seorang siswa dapat dikatakan memiliki karakter religius di antaranya ialah memberikan senyum, sapa, salam, sopan dan santun; setiap mengawali dan mengakhiri kegiatan maupun mengerjakan tugas-tugas pelajaran berdoa terlebih dahulu, mengembangkan toleransi beragama dalam keberagaman yang ada, melaksanakan ibadah dengan baik sesuai dengan kepercayaan/keyakinan masingmasing; menghormati orang yang sedang melaksanakan ibadah.

4. Kecerdasan
Misalnya seorang siswa dapat dikatakan memiliki karakter cerdas di antaranya ialah siswa berkata dan bertindak secara benar, cepat, dan akurat, siswa mampu menerapkan pengetahuannya (knowledge) terhadap sesuatu yang baru.

5. Kepedulian
Misalnya seorang siswa dapat dikatakan memiliki karakter kepedulian di antaranya ialah siswa dapat memelihara kebersihan, keindahan, dan kelestarian alam; siswa dapat berbagi dengan berpartisipasi memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan terhadap orang lain yang dilanda musibah atau kurang beruntung dalam kehidupannya, siswa tidak pasif (tidak bersifat masa bodoh) melainkan proaktif dengan adanya perubahan keadaan lingkungan.


Berdasarkan uraian di atas partisipasi merupakan keikutsertaaan siswa dalam proses pembelajaran yang meliputi menerima respon dari luar, menanggapi suatu
permasalahan, dan menjawab dari suatu permasalahan yang sedang di bahas. Partisipasi siswa di dalam kelas akan mempengaruhi proses pembelajaran itu sendiri, dimana dengan partisipasi yang tinggi akan tercipta suasana pembelajaran yang efektif. Proses pembelajaran partisipatif tersebut diharapkan para siswa memiliki kesiapan mental untuk mengembangkan partisipasinya yang lebih luas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Idha Tasya Bella Ananda 1913053042 -
Nama : Idha Tasya Bella Ananada
No. Absen : 17
NPM : 1913053042
Izin menjawab bu, seperti yang kita ketahui PKn adalah partisipasi yang bermutu dan bertanggung jawab dari warga negara dalam kehidupan politik dan masyarakat baik pada tingkat lokal maupun nasional, maka partisipasi semacam itu memerlukan penguasaan sejumlah kompetensi kewarganegaraan. Sejumlah kompetensi yang diperlukan, yang terpenting adalah: (1) penguasaan terhadap pengetahuan dan pemahaman tertentu, (2) pengembangan kemampuan intelektual dan partisipatoris, (3)
pengembangan karakater dan sikap mental tertentu, dan (4) komitmen yang benar terhadap nilai dan prinsip dasar demokrasi konstitusional. Berdasarkan kompetensi yang
perlu dikembangkan, terdapat tiga komponen utama yang perlu dipelajari dalam PKn yaitu civic knowledge, civic skills, dan civic dispositions.
Civic Knowledge (pengetahuan kewarganegaraan) berkaitan dengan kandungan atau apa yang seharusnya diketahui oleh warganegara. Civic Skills (kecakapan kewarganegaraan) mencakup kecakapan intelektual dan keca-kapan berpartisipasi. Civic disposition (watak kewarganegaraan) mengisya-ratkan pada karakter publik maupun privat yang penting bagi pemeliharaan dan pengembangan demokrasi konstitusional. Mengutip pendapat Branson (1998) maka konstruk karakteristik warga negara
dimaksud adalah kompetensi kewarganegaraan (civic competence) yang diformulasikan ke dalam tiga komponen penting, yaitu:
1) Civic knowledge (pengetahuan
kewarganegaraan), berkaitan dengan kandungan atau apa yang seharusnya diketahui oleh warga negara;
2) Civic skill (kecakapan kewarganegaraan), adalah kecakapan intelektual dan partisipatoris warga negara yang relevan; dan
3) Civic disposition (watak kewarganegaraan) yang mengisyaratkan pada karakter publik maupun privat yang penting bagi pemeliharaan dan pengembangan demokrasi konstitusional.
Civic participan adalah partisipasi kewarganegaraan yang merupakan tujuan dari PPKn dalam mewujudkan generasi yang demokratis. Hakikat dari PPKn adalah memantapkan pengembangan peserta didik dalam dimensi kesadaran sebagai warga negara (civic literacy), komunikasi sosial kultural kewarganegaraan (civic engagement), kemampuan berpartisipasi sebagai warga negara (civic skill and participation), penalaran kewarganegaraan (civic knowledge), kecerdasan warga Negara (civic intelligenece) dan partisipasi kewarganegaraan secara bertanggung jawab (civic participation and civic responsibility). Secara keseluruhan pembelajaran PPKn mulai mengembangkan 3 aspek kompetensi, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Untuk melihat perkembangan aspek kompetensi tersebut terutama dalam aspek psikomotorik guru PPKn berupaya membentuk civic participation dari peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan adanya bagaimana partisipasi dari peserta didik dalam pembelajaran PPKn dan diimplementasikan dalam kegiatan sekolah.
Kompetensi profesional guru PPKn diperlukan untuk menentukan civic partisipan dalam lingkungan SD:
a) Bahan ajar PPKn apa saja yang termasuk pengetahuan kewarganegaraan (civics knowledge), nilai dan keterampilan kewarganegaraan (civics skills) dan sikap kewarganegaraan (civics disposition). Contohnya yaitu menerapkan nilai-niai pancasila dilingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
b) Model pembelajaran apa saja yang dapat mengembangkan pengetahuan kewarganegaraan (civics knowledge), nilai dan keterampilan kecakapan kewarganegaraan (civic skills) dan sikap kewarganegaraan (civic disposition). Contohnya yaitu menentukan ketua kelas, wakil ketua kelas, sekretaris, dan bendahara secara demokrasi.
c) Bentuk penilaian apa saja yang sesuai untuk mengukur pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), nilai dan keterampilan kecakapan kewarganegaraan (civic skills) dan sikap kewarganegaraan (civic disposition). Contohnya yaitu menjalankan pendidikan sesuai dengan tata tertib sekolah.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Chika Nurpalo Afiany 1913053021 -
Nama: Chika Nurpalo Afiany
NPM: 1913053021
No. Absen: 08

Izin menjawab pertanyaan,
Civic participation adalah kemampuan berpartisipasi warga negara atas dasar tanggung jawabnya, baik secara individual dan sosial. Cara menanamkan civic partisipan di sekolah dasar dengan mengajak peserta didik ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran ataupun luar pembelajaran. Dalam pembelajaran dikelas pendidik mengajak peserta didik untuk tetap fokus dalam mendengarkan materi pembelajaran dengan baik, berdiskusi dengan teman sebaya, dan menulis laporan. Partisipasi tersebut dibutuhkan peserta didik dalam menetapkan tujuan kegiatan belajar maupun luar kegiatan belajar. Serta dengan mengajak keikutsertaan peserta didik dalam suatu kegiatan yang ditunjukkan dengan perilaku fisik dan psikisnya. Seperti memasang gambar Garuda Pancasila, Pahlawan Nasional, Presiden dan wakil Presiden RI, memperingati hari-hari nasional, melaksanakan upacara bendera setiap hari senin, memakai baju batik lokal, berdisiplin, bergotong-royong, dan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler (Pramuka, PMR, dan Olimpiade) dan membantu teman yang lagi berduka. 

Hal ini dapat membentuk partisipasi peserta didik yang aktif dalam kegiatan-kegiatan sekolah, dimana partisipasi merupakan keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran yang meliputi menerima respon dari luar, menanggapi suatu permasalahan, dan menjawab dari suatu permasalahan yang sedang di bahas seperti partisipasi peserta didik di dalam kelas akan mempengaruhi proses pembelajaran itu sendiri, dimana dengan partisipasi yang tinggi akan tercipta suasana pembelajaran yang efektif.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Sarah Azizah 1953053008 -
Nama : Sarah Azizah
NPM: 1953053008
No Absen: 30

Izin Menjawab,
Civic participation adalah partisipasi kewarganegaraan yang merupakan tujuan dari PPKn dalam mewujudkan generasi yang demokratis. Hakikat dari PPKn adalah memantapkan pengembangan peserta didik dalam dimensi kesadaran sebagai warga negara (civic literacy), komunikasi sosial kultural kewarganegaraan (civic engagement), kemampuan berpartisipasi sebagai warga negara (civic skill and participation), penalaran kewarganegaraan (civic knowledge), dan partisipasi kewarganegaraan secara bertanggung jawab (civic participation and civic responsibility).
pembentukan civic participation peserta didik diantaranya(a) menyanyikan lagu-lagu nasional, (b) melaksanakan upacara bendera, (c) melaksanakan kegiatan atau gerakan mentaati tata tertib sekolah, (d) berpartisipasi dalam pentas budaya, (e) berpartisipasi dalam kegiatan sekolah
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Nabila Salsabila 1913053048 -
Nama: Nabila Salsabila
NPM : 1913053048

Izin menjawab bu,
PKn sebagai pendidikan yang mengarah pada terbentuknya warga negara yang baik dan bertanggungjawab berdasarkan nilai-nilai dan dasar negara Pancasila dimana secara konseptual epistemologis pendidikan Pancasila bisa dilihat sebagai suatu integrated knowledge sistem yang memiliki misi menumbuhkan potensi peserta didik agar memiliki Civic intelegence Civic responsibility dan Civic partisipation, sebagai warga negara Indonesia dalam konteks watak dan peradaban bangsa.
Civic participation adalah partisipasi kewarganegaraan yang merupakan tujuan dari Ppkn dalam mewujudkan generasi yang demokratis.
Untuk mewujudkan civic paticipation guru dapat memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya misalnya mengenai gambar-gambar atau cerita yang telah disampaikan. Dengan belajar seperti ini kita sebagai pendidik dapat melihat bagaimana cara siswa berpikir mengenai gambar dan cerita dari sudut pandangnya masing-masing. Selain itu guru dapat membuat kelompok kecil dimana akan membuat siswa aktif mengemukakan pendapatnya. Selain dengam berdiskusi guru juga dapat melakukan kegiatan tanya jawab diiringi dengan pemberian poin hal ini akan membangkitkan minat anak untuk terus berartisipasi dalam pembelajaran, seperti apa contoh kegiatan yang menerapkan sila ke tiga? dengan pembelajaran yang dilakaukan siswa akan menjawab dengan semangat kegiatan apa yang mencerminkan sila ke tiga dimana siswa lain yang masih kurang paham akan mendengarkan dan menelaah perkatan teman lainnya.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Dini Ariska Putri 1913053070 -
Nama : Dini Ariska Putri
NPM : 1913053070
No. Absen : 10

Izin menjawab Bu,
Civic participation adalah partisipasi kewarganegaraan yang merupakan tujuan dari PPKn dalam mewujudkan generasi yang demokratis yang dimana hakikat dari PPKn adalah memantapkan pengembangan peserta didik dalam dimensi kesadaran sebagai warga negara (civic literacy), komunikasi sosial kultural kewarganegaraan (civic engagement), kemampuan berpartisipasi sebagai warga negara (civic skill and participation), penalaran kewarganegaraan (civic knowledge), dan partisipasi kewarganegaraan secara bertanggung jawab (civic participation and civic responsibility). Yang mengembangkan 3 aspek kompetensi, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Adapun cara menanamkan civic partisipan yang dapat dilakukan oleh guru dalam lingkungan SD pada peserta didik yaitu :
1. Religius, indikator seorang peserta didik dapat dikatakan memiliki karakter religius diantaranya memberikan senyum, sapa, salam, sopan dan santun, saat mengawali dan mengakhiri kegiatan belajar berdoa dahulu, dan melaksanakan ibadah dengan baik sesuai keyakinan nya.
2. Kejujuran, peserta didik dapat dikatakan memiliki karakter jujur ialah jika ia menepati janji, berkata dan bertindak dengan benar.
3. Kecerdasan, yaitu peserta didik dapat berkata dan bertindak secara benar cepat dan akurat dan mampu menerapkan pengetahuan nya.
4. Ketangguhan, peserta didik dapat dikatakan memiliki karakter tangguh diantaranya memiliki sikap dan tindakan yang pantang menyerah tidak mudah putus asa.
5. Kepedulian, yaitu peserta didik dapat memelihara, kebersihan, keindahan, dan kelestarian alam.
6. Demokratis, yaitu peserta didik dapat menghormati pendapat orang lain dan orang lain serta mampu mengemukakan pendapatnya.
7. Nasionalis, yaitu peserta didik mampu berbahasa Indonesia yang baik dan benar, serta mampu menyanyikan lagu-lagu kebangsaan.
8. Bertanggung jawab, indikator peserta didik dapat dikatakan memiliki karakter tanggung jawab peserta didik mempunyai sikap seperti mengerjakan tugas dengan baik dan tepat waktu.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Yunida Maharani 1953053025 -
Nama : Yunida Maharani
Npm : 1953053025

Izin menjawab :
Civic participation adalah partisipasi kewarganegaraan yang merupakan tujuan dari PPKn dalam mewujudkan generasi yang demokratis.
Dalam pembentukan civic participation terhadap peserta didik baik dalam pembelajaran maupun dalam kegiatan sekolah, Terus menanamkan nilai demokrasi agar civic participation peserta didik dapat terwujud dengan tanggung jawab. Sekolah sebaiknya terus meningkatkan kegiatan sekolah yang kreatif dan inovatif untuk mendukung adanya partisipasi dari peserta didik dalam lingkungan sd seperti kegiatan pemilihan ketua kelas,sekretaris, ataupun kegiatan partisipasi lain
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Anggi Cahyani Putri 1913053083 -
Nama : Anggi Cahyani Putri
Npm : 1913053083
No. Absen : 03

Izin menjawab ibu,
Misi Pkn dengan paradigma barunya yang berfungsi mengembangkan tiga karakteristik pokok warga negara yang demokratis yakni salah satunya yaitu civic participation. Civic participation, yaitu kemampuan berpartisipasi warga negara atas dasar tanggung jawabnya, baik secara individual, dan sosial. Menurut pendapat saya cara menanamkan civic partisipan dalam lingkungan SD adalah dengan cara menciptakan pembelajaran yang mengikutsertakan mereka secara aktif dalam proses belajar mengajar selain itu juga meeikutsertaan siswa dalam suatu kegiatan yang ditunjukkan dengan perilaku fisik dan psikisnya. Seperti memasang gambar Garuda Pancasila, Pahlawan Nasional, Presiden dan wakil Presiden RI, memperingati hari-hari nasional, melaksanakan upacara bendera setiap hari senin, memakai baju batik lokal, berdisiplin, bergotong-royong, dan mengikuti kegitan ektrakulikuler. Hal ini dapat membentuk partisipasi siswa yang aktif dalam kegiatan-kegiatan sekolah, dimana partisipasi merupakan keikutsertaaan siswa dalam proses pembelajaran yang meliputi menerima respon dari luar, menanggapi suatu permasalahan, dan menjawab dari suatu permasalahan yang sedang di bahas seperti partisipasi siswa di dalam kelas akan mempengaruhi proses pembelajaran itu sendiri, dimana dengan partisipasi yang tinggi akan tercipta suasana pembelajaran yang efektif.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Ayu Farisda Faiz 1913053034 -
Nama: Ayu Farisda Faiz
NPM: 1913053034
No. Absen: 07

Izin menjawab bu,
Civic participation adalah partisipasi kewarganegaraan yang merupakan tujuan dari PPKn dalam mewujudkan generasi yang demokratis. Hakikat dari PPKn adalah memantapkan pengembangan peserta didik dalam dimensi kesadaran sebagai warga negara (civic literacy), komunikasi sosial kultural kewarganegaraan (civic engagement), kemampuan berpartisipasi sebagai warga negara (civic skill and participation), penalaran kewarganegaraan (civic knowledge), dan partisipasi kewarganegaraan secara bertanggung jawab (civic participation and civic responsibility).

Dalam perencanaan pembentukan civic partisopation dalam lingkungan SD bisa dilakukan dalam beberapa tahap berikut:
1) perencanaan pembentukan civic participation peserta didik adalah melalui penyusunan silabus dan penyusunan RPP,

2) pelaksanaan pembentukan civic participation peserta didik diantaranya
(a) menyanyikan lagu-lagu nasional,
(b) melaksanakan upacara bendera,
(c) melaksanakan kegiatan atau gerakan mentaati tata tertib sekolah,
(d) berpartisipasi dalam pentas budaya,
(e) berpartisipasi dalam kegiatan sekolah,
(f) ikut berpartisipasi dalam kegiatan pemilu,

3) kendala dalam pelaksanaan program pembentukan civic participation peserta didik dalam pembelajaran PPKn adalah
(a) dalam hal mengatur kondisi kelas peserta didik,
(b)dalam hal mengatasi peserta didik yang memiliki karakter pendiam,

4)upaya mengatasi kendala dalam pelaksanaan program pembentukan civic participation peserta didik dalam pembelajaran PPKn adalah
(a) memperingatkan peserta didik yang tidak tertib dan kurang memperhatikan,
(b) mencoba berinteraksi dengan peserta didik terhadap permasalahan yang terjadi,
(c) menggunakan model pembelajaran yang menarik, dan
(d) memberikan pertanyaan atau tugas tambahan bagi peserta didik yang ramai.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Hanna Wahyu Aruming Tyas -
Nama : Hanna Wahyu Aruming Tyas
NPM : 1953053011

Pengertian partisipan menurut KBBI yaitu: orang yang ikut berperan serta dalam suatu kegiatan (pertemuan, konferensi, seminar, dsb); pemeran serta. Partisipan adalah keterlibatan orang atau komunitas dengan memberikan dukungan (tenaga, ide, dan materi) dan tanggung jawab atas setiap keputusan yang diambil untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama. Partisipasi warga yang efektif dan bertanggung jawab membutuhkan seperangkat pengetahuan dan keterampilan intelektual untuk berpartisipasi. Oleh karena itu, partisipasi yang efektif dan bertanggung jawab dapat melalui pengembangan kecerdasan atau beberapa karakteristik yang meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berpartisipasi proses belajar. Salah satunya adalah contoh dimana peserta didik dapat menerapkan partisipasi politik di lingkungan sekolah sebagai tempat melatih peserta didik untuk berpartisipasi dalam demokrasi Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dari area kecil seperti sekolah. Setelah itu, berharap para peserta didik dapat mengembangkan partisipasi mereka dalam skala yang lebih besar di masa depan. Seperti pejabat dan politisi Indonesia, mereka semua mulai dari sekolah. Oleh karena itu, berikut contoh partisipasi politik di lingkungan sekolah: Aktif berpartisipasi dalam musyawarah atau forum diskusi di lingkungan sekolah, Ikut serta dalam pelaksanaan tata tertib sekolah, Tidak golput dalam pemilihan pengurus kelas, Aktif mengikuti pembelajaran dalam kelas, Mematuhi norma sekolah atau norma belajar.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Puji lestari 1913053088 -
Nama : puji lestari
Npm : 1913053088
No absen : 27

Izin menjawab Bu,
Civic participation adalah partisipasi kewarganegaraan yang merupakan tujuan dari PPKn dalam mewujudkan generasi yang demokratis. Hakikat dari PPKn adalah memantapkan pengembangan peserta didik dalam dimensi kesadaran sebagai warga negara (civic literacy), komunikasi sosial kultural kewarganegaraan (civic engagement), kemampuan berpartisipasi sebagai warga negara (civic skill and participation), penalaran kewarganegaraan (civic knowledge), dan partisipasi kewarganegaraan secara bertanggung jawab (civic participation and civic responsibility). Secara keseluruhan pembelajaranPPKn di SDN 2 Malang mulai mengembangkan 3 aspek kompetensi, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Untuk melihat perkembangan aspek kompetensi tersebut terutama dalam aspek psikomotorik guru PPKn berupaya membentuk civic participation dari peserta didikdalam kegiatan pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan adanya bagaimana partisipasi dari peserta didik dalam pembelajaran PPKn dan diimplementasikan dalam kegiatan sekolah.
A. menyanyikan lagu-lagu nasional,
B. melaksanakan upacara bendera, C.melaksanakan kegiatan atau gerakan mentaati tata tertib sekolah
D.berpartisipasi dalam pentas budaya, E. berpartisipasi dalam kegiatan sekolah
F. ikut berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong disekolah