NUR UMI CHAERONISAH
2521011013
1. Jelaskan bagaimana menciptakan kondisi yang membentuk sistem kerja berkinerja tinggi (High-Performance Work System / HPWS)!
Menurut Noe et al. (2019), High-Performance Work System adalah kombinasi praktik HR, struktur organisasi, dan proses kerja yang selaras untuk memaksimalkan kinerja individu maupun organisasi. Untuk menciptakannya, organisasi harus menyediakan kondisi berikut:
a. Seleksi dan Penempatan Karyawan yang Tepat
Mempekerjakan individu dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai (KSAOs). Seleksi yang ketat meningkatkan kualitas input sumber daya manusia.
b. Pelatihan dan Pengembangan Berkelanjutan
Organisasi berkinerja tinggi selalu melibatkan karyawan dalam continuous learning, termasuk pelatihan teknis, interpersonal, dan pengembangan karier.
c. Desain Pekerjaan yang Memotivasi
Pekerjaan harus memberikan variasi tugas, otonomi, tanggung jawab, dan kesempatan menggunakan keahlian.
d. Sistem Kompensasi Berbasis Kinerja
Penghargaan terkait langsung dengan kinerja individu, tim, atau organisasi (pay-for-performance, gainsharing, profit-sharing).
e. Tim yang Mandiri dan Kolaboratif
Tim diberi wewenang untuk memecahkan masalah, mengatur pekerjaan sendiri, dan meningkatkan efisiensi.
f. Teknologi Informasi yang Mendukung
Teknologi mempercepat aliran informasi, memudahkan koordinasi, dan mendukung proses pengambilan keputusan berbasis data.
g. Komunikasi dan Transparansi Informasi
Organisasi harus memastikan bahwa karyawan dapat mengakses informasi penting tentang tujuan, kinerja, dan prosedur.
h. Lingkungan Kerja yang Mendukung Inovasi
Budaya yang mendorong kreativitas, perbaikan berkelanjutan, dan pemecahan masalah secara proaktif.
2. Bagaimana manajemen sumber daya manusia (HRM) dapat berkontribusi pada kinerja tinggi?
HRM berperan penting dalam menciptakan HPWS karena mengelola keseluruhan siklus “people management”. Menurut Noe et al. (2019), HRM berkontribusi melalui:
a. Rekrutmen dan Seleksi Karyawan Berkualitas
HR memastikan hanya kandidat terbaik yang masuk sehingga meningkatkan kemampuan organisasi.
b. Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi
HR merancang pelatihan yang relevan, memastikan karyawan selalu memiliki keterampilan yang diperbarui.
c. Performance Management
HR membantu manajer menetapkan tujuan kinerja, memberikan umpan balik, melakukan evaluasi, dan menyusun rencana perbaikan.
d. Kompensasi dan Penghargaan
Sistem penghargaan yang tepat akan memotivasi perilaku yang berkontribusi pada tujuan organisasi.
e. Membangun Budaya Organisasi Positif
HR berperan dalam menciptakan budaya kolaboratif, komunikatif, serta mendukung inovasi dan akuntabilitas.
f. Manajemen Hubungan Karyawan
Menjaga hubungan harmonis, penyelesaian konflik, dan peningkatan keterlibatan karyawan (employee engagement).
g. Supervisi Strategis
HR memastikan bahwa praktik HR selaras dengan strategi bisnis utama.
3. Jelaskan peran teknologi manajemen sumber daya manusia (HR Technology) dalam sistem kerja berkinerja tinggi!
Teknologi HR—sering disebut Human Resource Information System (HRIS)—memiliki peran penting dalam HPWS menurut Noe et al. (2019):
a. Mempercepat Pengolahan Data HR
Data pelamar, kinerja, absensi, dan pelatihan disimpan dan diproses secara otomatis sehingga efisien.
b. Mendukung Pengambilan Keputusan Berbasis Data (Data-Driven HR)
Manajer dapat melihat tren kinerja, turnover, tingkat pelatihan, dan metrik lainnya dengan cepat.
c. Meningkatkan Kualitas Komunikasi Organisasi
Portal internal, dashboard HR, dan sistem manajemen kinerja mendukung komunikasi yang transparan.
d. Memperluas Akses terhadap Pelatihan
Teknologi seperti e-learning, LMS (Learning Management System), dan simulasi digital meningkatkan efektivitas pelatihan.
e. Mendukung Konsistensi dan Kepatuhan
Teknologi memastikan proses evaluasi, kompensasi, dan seleksi dilakukan sesuai standar sehingga mengurangi bias.
f. Meningkatkan Efisiensi Administratif
Pekerjaan administratif otomatis (payroll, presensi digital, self-service HR portal) memungkinkan HR fokus pada kegiatan strategis.
4. Jelaskan cara mengukur efektivitas manajemen sumber daya manusia!
Menurut Noe et al. (2019), efektivitas HR dapat diukur melalui empat pendekatan utama:
a. Analisis Kinerja Karyawan (Performance Outcomes)
Mengukur:
produktivitas
kualitas kerja
tingkat pencapaian tujuan
waktu penyelesaian tugas
Indikator ini menunjukkan apakah sistem HR meningkatkan kinerja individu/tim.
b. Analisis Efisiensi (Efficiency Measures)
Menilai bagaimana HR mengelola biaya dan sumber daya, seperti:
biaya rekrutmen per karyawan
biaya pelatihan per peserta
rasio HR staff terhadap total karyawan
c. Analisis Tingkat Turnover dan Retensi
Turnover tinggi menunjukkan kegagalan HR dalam seleksi, pelatihan, kompensasi, atau hubungan kerja.
d. Employee Attitudes dan Engagement
Diukur melalui survei:
kepuasan kerja
motivasi
komitmen organisasi
persepsi keadilan
e. Return on Investment (ROI) HR
Mengukur apakah biaya program HR (pelatihan, kompensasi, seleksi) memberikan manfaat finansial yang lebih besar.
f. Benchmarking
Membandingkan praktik dan hasil HR organisasi dengan organisasi lain yang berkinerja tinggi.
2521011013
1. Jelaskan bagaimana menciptakan kondisi yang membentuk sistem kerja berkinerja tinggi (High-Performance Work System / HPWS)!
Menurut Noe et al. (2019), High-Performance Work System adalah kombinasi praktik HR, struktur organisasi, dan proses kerja yang selaras untuk memaksimalkan kinerja individu maupun organisasi. Untuk menciptakannya, organisasi harus menyediakan kondisi berikut:
a. Seleksi dan Penempatan Karyawan yang Tepat
Mempekerjakan individu dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai (KSAOs). Seleksi yang ketat meningkatkan kualitas input sumber daya manusia.
b. Pelatihan dan Pengembangan Berkelanjutan
Organisasi berkinerja tinggi selalu melibatkan karyawan dalam continuous learning, termasuk pelatihan teknis, interpersonal, dan pengembangan karier.
c. Desain Pekerjaan yang Memotivasi
Pekerjaan harus memberikan variasi tugas, otonomi, tanggung jawab, dan kesempatan menggunakan keahlian.
d. Sistem Kompensasi Berbasis Kinerja
Penghargaan terkait langsung dengan kinerja individu, tim, atau organisasi (pay-for-performance, gainsharing, profit-sharing).
e. Tim yang Mandiri dan Kolaboratif
Tim diberi wewenang untuk memecahkan masalah, mengatur pekerjaan sendiri, dan meningkatkan efisiensi.
f. Teknologi Informasi yang Mendukung
Teknologi mempercepat aliran informasi, memudahkan koordinasi, dan mendukung proses pengambilan keputusan berbasis data.
g. Komunikasi dan Transparansi Informasi
Organisasi harus memastikan bahwa karyawan dapat mengakses informasi penting tentang tujuan, kinerja, dan prosedur.
h. Lingkungan Kerja yang Mendukung Inovasi
Budaya yang mendorong kreativitas, perbaikan berkelanjutan, dan pemecahan masalah secara proaktif.
2. Bagaimana manajemen sumber daya manusia (HRM) dapat berkontribusi pada kinerja tinggi?
HRM berperan penting dalam menciptakan HPWS karena mengelola keseluruhan siklus “people management”. Menurut Noe et al. (2019), HRM berkontribusi melalui:
a. Rekrutmen dan Seleksi Karyawan Berkualitas
HR memastikan hanya kandidat terbaik yang masuk sehingga meningkatkan kemampuan organisasi.
b. Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi
HR merancang pelatihan yang relevan, memastikan karyawan selalu memiliki keterampilan yang diperbarui.
c. Performance Management
HR membantu manajer menetapkan tujuan kinerja, memberikan umpan balik, melakukan evaluasi, dan menyusun rencana perbaikan.
d. Kompensasi dan Penghargaan
Sistem penghargaan yang tepat akan memotivasi perilaku yang berkontribusi pada tujuan organisasi.
e. Membangun Budaya Organisasi Positif
HR berperan dalam menciptakan budaya kolaboratif, komunikatif, serta mendukung inovasi dan akuntabilitas.
f. Manajemen Hubungan Karyawan
Menjaga hubungan harmonis, penyelesaian konflik, dan peningkatan keterlibatan karyawan (employee engagement).
g. Supervisi Strategis
HR memastikan bahwa praktik HR selaras dengan strategi bisnis utama.
3. Jelaskan peran teknologi manajemen sumber daya manusia (HR Technology) dalam sistem kerja berkinerja tinggi!
Teknologi HR—sering disebut Human Resource Information System (HRIS)—memiliki peran penting dalam HPWS menurut Noe et al. (2019):
a. Mempercepat Pengolahan Data HR
Data pelamar, kinerja, absensi, dan pelatihan disimpan dan diproses secara otomatis sehingga efisien.
b. Mendukung Pengambilan Keputusan Berbasis Data (Data-Driven HR)
Manajer dapat melihat tren kinerja, turnover, tingkat pelatihan, dan metrik lainnya dengan cepat.
c. Meningkatkan Kualitas Komunikasi Organisasi
Portal internal, dashboard HR, dan sistem manajemen kinerja mendukung komunikasi yang transparan.
d. Memperluas Akses terhadap Pelatihan
Teknologi seperti e-learning, LMS (Learning Management System), dan simulasi digital meningkatkan efektivitas pelatihan.
e. Mendukung Konsistensi dan Kepatuhan
Teknologi memastikan proses evaluasi, kompensasi, dan seleksi dilakukan sesuai standar sehingga mengurangi bias.
f. Meningkatkan Efisiensi Administratif
Pekerjaan administratif otomatis (payroll, presensi digital, self-service HR portal) memungkinkan HR fokus pada kegiatan strategis.
4. Jelaskan cara mengukur efektivitas manajemen sumber daya manusia!
Menurut Noe et al. (2019), efektivitas HR dapat diukur melalui empat pendekatan utama:
a. Analisis Kinerja Karyawan (Performance Outcomes)
Mengukur:
produktivitas
kualitas kerja
tingkat pencapaian tujuan
waktu penyelesaian tugas
Indikator ini menunjukkan apakah sistem HR meningkatkan kinerja individu/tim.
b. Analisis Efisiensi (Efficiency Measures)
Menilai bagaimana HR mengelola biaya dan sumber daya, seperti:
biaya rekrutmen per karyawan
biaya pelatihan per peserta
rasio HR staff terhadap total karyawan
c. Analisis Tingkat Turnover dan Retensi
Turnover tinggi menunjukkan kegagalan HR dalam seleksi, pelatihan, kompensasi, atau hubungan kerja.
d. Employee Attitudes dan Engagement
Diukur melalui survei:
kepuasan kerja
motivasi
komitmen organisasi
persepsi keadilan
e. Return on Investment (ROI) HR
Mengukur apakah biaya program HR (pelatihan, kompensasi, seleksi) memberikan manfaat finansial yang lebih besar.
f. Benchmarking
Membandingkan praktik dan hasil HR organisasi dengan organisasi lain yang berkinerja tinggi.