Forum Diskusi Kelas

RAS berkelanjutan

RAS berkelanjutan

by Prof. Dr. Indra Gumay Yudha, S.Pi., M.Si -
Number of replies: 4

Mengapa RAS merupakan sistem yang berkelanjutan?

In reply to Prof. Dr. Indra Gumay Yudha, S.Pi., M.Si

Re: RAS berkelanjutan

by Faizi Aiman Qodar 2314221041 -
Karena RAS atau Recirculating Aquaculture System menggunakan proses pengelolaan air yang signifikan dimana kulitas air tersebut tetap terjaga tanpa adanya cemaran kotoran tersuspensi sehingga biota terkhususnya ikan yang dibudidayakan menjadi sehat
In reply to Prof. Dr. Indra Gumay Yudha, S.Pi., M.Si

Re: RAS berkelanjutan

by I Gusti Putu Arya Darmayoga 2314221003 -
RAS merupakan sistem yang berkelanjutan karena dapat menghemat air, mengurangi limbah, dan meningkatkan kualitas air. Sistem ini menggunakan filter fisik dan biologi untuk mengolah air limbah budidaya, sehingga air dapat digunakan kembali. RAS dapat mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan efisiensi produksi perikanan budidaya. RAS juga dapat membantu mengurangi penggunaan antibiotik dan pestisida, sehingga lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
In reply to Prof. Dr. Indra Gumay Yudha, S.Pi., M.Si

Re: RAS berkelanjutan

by Zulaikha Zeba Zafirah Zarqa Muthmainnah -
karena RAS mampu untuk melakukan pengoptimalan penggunaan sumber daya tanpa merusak lingkungan. Seperti air digunakan kembali melalui proses filtrasi mekanis serta biologis sehingga adanya penghematan air dan mengurangi pembuangan limbah ke perairan laut.
In reply to Prof. Dr. Indra Gumay Yudha, S.Pi., M.Si

Re: RAS berkelanjutan

by Muhammad Arifin -
Recirculating Aquaculture System (RAS) dianggap sebagai masa depan akuakultur yang berkelanjutan karena sistem ini memecahkan masalah utama dalam budidaya ikan konvensional: keterbatasan air, pencemaran lingkungan, dan kebutuhan lahan yang luas.
​Berikut adalah alasan menurut saya mengapa RAS dikategorikan sebagai sistem yang berkelanjutan:

​1. Efisiensi dan Konservasi Air yang Ekstrem
​Berbeda dengan sistem kolam tradisional atau Keramba Jaring Apung (KJA) yang membutuhkan pergantian air terus-menerus, RAS dirancang untuk menggunakan kembali (resirkulasi) air.
​• Hemat Air: RAS dapat mendaur ulang 90% hingga 99% airnya. Air hanya ditambahkan untuk mengganti penguapan atau percikan.
​• Kemandirian: Karena kebutuhan airnya rendah, RAS bisa dibangun di daerah yang sumber airnya terbatas atau jauh dari laut/sungai.

​2. Manajemen Limbah dan Nol Polusi (Zero Waste)
​Salah satu kritik terbesar terhadap akuakultur konvensional adalah pembuangan limbah (feses ikan dan sisa pakan) langsung ke sungai atau laut, yang menyebabkan eutrofikasi (ledakan alga).
• ​Filtrasi Bertingkat: Dalam RAS, air kotor keluar dari tangki ikan dan melewati serangkaian filter (filter mekanis untuk padatan, filter biologis untuk amonia).
​• Limbah Menjadi Sumber Daya: Lumpur padat yang disaring tidak dibuang ke lingkungan, tetapi dikumpulkan dan dapat diolah menjadi pupuk organik atau biogas.

​3. Efisiensi Lahan (Footprint Kecil)
​RAS memungkinkan budidaya dengan padat tebar tinggi (high stocking density) dalam ruang yang terkontrol.
​• Produktivitas: produksi jumlah ikan yang sama dengan lahan yang jauh lebih kecil dibandingkan tambak tradisional.
​• Fleksibilitas Lokasi: RAS bisa dibangun di dalam gedung (indoor), di daerah perkotaan, atau bahkan di gurun, mengurangi tekanan konversi lahan hutan bakau menjadi tambak.

​4. Biosekuriti dan Pengurangan Bahan Kimia
​Karena RAS adalah sistem tertutup, interaksi dengan lingkungan luar sangat minim.
• ​Pencegahan Penyakit: Risiko masuknya patogen dari air liar sangat kecil.
​• Minim Antibiotik: Karena penyakit lebih mudah dicegah melalui kualitas air yang stabil, penggunaan antibiotik dan bahan kimia berbahaya dapat ditekan secara drastis, menghasilkan ikan yang lebih aman dikonsumsi.

​5. Kontrol Penuh Terhadap Lingkungan
​RAS tidak bergantung pada cuaca atau musim. Suhu, oksigen terlarut, dan pH dapat diatur secara presisi. Hal ini membuat RAS tahan terhadap perubahan iklim dan menjamin suplai ikan sepanjang tahun tanpa mengenal musim panen.

​Meskipun sangat berkelanjutan dari sisi ekologi air dan lahan, RAS memiliki satu tantangan utama: Konsumsi Energi. Pompa air, aerator, dan lampu UV yang menyala 24 jam membutuhkan listrik yang besar. Agar benar-benar berkelanjutan secara utuh ("green"), RAS idealnya dipadukan dengan sumber energi terbarukan (seperti panel surya).