Discuss Yuk : Membangun Start Up Dan Etika Bisnis Technopreneurship Di Era Digital

Discuss Yuk : Membangun Start Up Dan Etika Bisnis Technopreneurship Di Era Digital

Discuss Yuk : Membangun Start Up Dan Etika Bisnis Technopreneurship Di Era Digital

Number of replies: 38

Silahkan bertanya masing-masing perwakilan kelompok untuk presentasi kelompok 3 yg membahas 

Membangun Start Up Dan Etika Bisnis Technopreneurship Di Era Digital

Kemudian anggota kelompok 4 menjawab pertanyaan teman-temannya.

ThankYou


In reply to First post

Re: Discuss Yuk : Membangun Start Up Dan Etika Bisnis Technopreneurship Di Era Digital

Nazwa Jagaditta གིས-
Nama: Nazwa Putri E.J
Npm: 2351012020

Selain risiko ketergantungan pada logistik pihak ketiga, apa risiko sistemik yang dihadapi oleh start-up fintech (seperti dompet digital) jika terjadi kegagalan pada infrastruktur perbankan nasional atau sistem pembayaran inti?
In reply to Nazwa Jagaditta

Re: Discuss Yuk : Membangun Start Up Dan Etika Bisnis Technopreneurship Di Era Digital

Marsyah Dinda Fajriah Siregar གིས-
Jika terjadi kegagalan pada infrastruktur perbankan nasional atau sistem pembayaran inti, start-up fintech seperti dompet digital berisiko mengalami gangguan besar seperti transaksi gagal, keterlambatan saldo, dan ketidakseimbangan likuiditas. Hal ini dapat menurunkan kepercayaan pengguna, mengganggu operasional, serta memicu efek domino di ekosistem keuangan digital. Selain itu, risiko reputasi, kepatuhan, dan keamanan data juga meningkat, menjadikan dampaknya bersifat sistemik terhadap stabilitas industri fintech secara keseluruhan.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk : Membangun Start Up Dan Etika Bisnis Technopreneurship Di Era Digital

Deri Muharman གིས-
Nama: Deri Muharman
NPM: 2311012008

Jika banyak start-up gagal meskipun memiliki ide bagus, aspek apa yang paling sering diabaikan Tim, etika, atau strategi pasar?
In reply to First post

Re: Discuss Yuk : Membangun Start Up Dan Etika Bisnis Technopreneurship Di Era Digital

Savira Intania གིས-
Nama : Savira Intania
Npm : 2311012024

Bagaimana prinsip-prinsip etika technopreneurship, khususnya dalam menjaga privasi dan keamanan data konsumen, berkontribusi terhadap keberlanjutan bisnis start-up digital dalam jangka panjang?
In reply to Savira Intania

Re: Discuss Yuk : Membangun Start Up Dan Etika Bisnis Technopreneurship Di Era Digital

Marsyah Dinda Fajriah Siregar གིས-
Prinsip etika technopreneurship dalam menjaga privasi dan keamanan data konsumen berperan penting bagi keberlanjutan start-up digital. Dengan menerapkan transparansi, tanggung jawab, dan perlindungan data yang kuat, perusahaan dapat membangun kepercayaan pengguna aset utama dalam ekosistem digital. Kepercayaan ini mendorong loyalitas pelanggan, memperkuat reputasi, serta membantu start-up mematuhi regulasi dan menghindari risiko hukum. Dalam jangka panjang, komitmen etis terhadap keamanan data menjadi fondasi yang menjaga stabilitas, kredibilitas, dan daya saing bisnis di pasar digital yang semakin sensitif terhadap isu privasi.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk : Membangun Start Up Dan Etika Bisnis Technopreneurship Di Era Digital

Sendi Novian Aninditya གིས-
Sendi Novian Aninditya
2311012057

Di materi yang diberikan menyatakan bahwa teknologi digital adalah bisnis yang "lebih ramah lingkungan". Bagaimana kita menyeimbangkan klaim ini dengan dampak lingkungan nyata dari e-waste (limbah elektronik) dan konsumsi energi masif yang dibutuhkan oleh data center yang mendukung operasional start-up digital?
In reply to Sendi Novian Aninditya

Re: Discuss Yuk : Membangun Start Up Dan Etika Bisnis Technopreneurship Di Era Digital

Marsyah Dinda Fajriah Siregar གིས-
Menyeimbangkan klaim etis technopreneurship dengan dampak lingkungan nyata seperti e-waste dan konsumsi energi data center memerlukan pendekatan berkelanjutan berbasis tanggung jawab teknologi. Start-up perlu menerapkan prinsip green innovation, seperti mengoptimalkan efisiensi server, menggunakan energi terbarukan, serta mendukung daur ulang perangkat keras. Selain itu, strategi desain produk yang ramah lingkungan—misalnya memperpanjang siklus hidup perangkat dan meminimalkan pembaruan tak perlu—juga penting. Dengan begitu, komitmen etis tidak hanya berhenti pada privasi dan keamanan data, tetapi meluas ke tanggung jawab ekologis, menjadikan keberlanjutan bisnis digital selaras dengan keberlanjutan lingkungan.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk : Membangun Start Up Dan Etika Bisnis Technopreneurship Di Era Digital

Moses Imaduddien Algazel 2311012006 གིས-
Moses Imaduddien Algazel
2311012006

Dalam konteks technopreneurship, bagaimana inovasi dan etika saling berhubungan dalam membangun kepercayaan konsumen digital?
In reply to Moses Imaduddien Algazel 2311012006

Re: Discuss Yuk : Membangun Start Up Dan Etika Bisnis Technopreneurship Di Era Digital

Marsyah Dinda Fajriah Siregar གིས-
Dalam technopreneurship, inovasi dan etika saling melengkapi dalam membangun kepercayaan konsumen digital. Inovasi memungkinkan terciptanya produk yang efisien dan relevan, sementara etika memastikan teknologi tersebut digunakan dengan cara yang aman, transparan, dan bertanggung jawab. Ketika start-up mampu berinovasi tanpa mengabaikan prinsip etis seperti melindungi data, menghargai privasi, dan menghindari manipulasi pengguna maka konsumen akan merasa aman dan dihargai. Kombinasi keduanya menciptakan reputasi positif dan loyalitas jangka panjang, yang menjadi dasar keberlanjutan bisnis di era digital.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk : Membangun Start Up Dan Etika Bisnis Technopreneurship Di Era Digital

Destriani Viosa གིས-
Destriani Viosa
2311012017

Teknologi AI content generator bisa menghasilkan karya seperti artikel, musik, atau desain tanpa kredit kepada pencipta asli. Bagaimana technopreneur sebaiknya menyeimbangkan inovasi teknologi dengan penghormatan terhadap hak cipta?
In reply to Destriani Viosa

Re: Discuss Yuk : Membangun Start Up Dan Etika Bisnis Technopreneurship Di Era Digital

Marsyah Dinda Fajriah Siregar གིས-
Technopreneur perlu menyeimbangkan inovasi teknologi AI dengan penghormatan terhadap hak cipta melalui transparansi, akuntabilitas, dan etika penggunaan data. Mereka harus memastikan AI dilatih dari sumber yang sah, memberi atribusi atau kompensasi yang pantas bagi kreator asli, serta menetapkan batas jelas antara inspirasi dan plagiarisme. Selain itu, penerapan kebijakan fair use dan sistem pelabelan konten AI dapat menjaga kejelasan asal karya. Dengan cara ini, technopreneur tidak hanya mendorong kemajuan teknologi, tetapi juga membangun ekosistem digital yang adil, menghormati kreativitas manusia, dan berkelanjutan secara moral maupun hukum.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk : Membangun Start Up Dan Etika Bisnis Technopreneurship Di Era Digital

Nissa Nabila གིས-
Menurut kelompok 4 bagaimana cara seorang technopreneur dapat membangun startup yang berkelanjutan di era digital dengan memanfaatkan teknologi inovatif, namun tetap menjaga prinsip etika bisnis dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat?
In reply to Nissa Nabila

Re: Discuss Yuk : Membangun Start Up Dan Etika Bisnis Technopreneurship Di Era Digital

Muhammad Rafal Mizzi གིས-
Seorang technopreneur dapat membangun startup yang berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi inovatif secara bertanggung jawab untuk menciptakan nilai nyata bagi masyarakat, menjaga transparansi dan kepercayaan pelanggan, serta menegakkan prinsip etika bisnis dalam setiap keputusan. Dengan mengedepankan keberlanjutan, integritas, dan adaptasi terhadap perkembangan digital, technopreneur dapat bersaing secara sehat tanpa mengorbankan nilai moral dan tanggung jawab sosial.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk : Membangun Start Up Dan Etika Bisnis Technopreneurship Di Era Digital

M. Kesuma Wardanu གིས-
M. Kesuma Wardanu
NPM:2351012014

Jelaskan mengapa konsep direct-to-consumer cocok diterapkan pada sektor perikanan digital seperti OceanLink.
In reply to M. Kesuma Wardanu

Re: Discuss Yuk : Membangun Start Up Dan Etika Bisnis Technopreneurship Di Era Digital

Muhammad Rafal Mizzi གིས-
Konsep direct-to-consumer cocok untuk sektor perikanan digital seperti OceanLink karena memungkinkan nelayan menjual hasil tangkapan langsung ke konsumen tanpa perantara, sehingga meningkatkan pendapatan nelayan, memastikan harga lebih adil, dan memberikan transparansi serta kesegaran produk bagi pembeli melalui platform digital yang efisien.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk : Membangun Start Up Dan Etika Bisnis Technopreneurship Di Era Digital

Winda Puspita Aulia གིས-
Nama: Winda Puspita Aulia
NPM: 2311012027
Evaluasi efektivitas solusi yang ditawarkan terhadap masalah ketergantungan koneksi internet pada start-up digital. Apakah cukup realistis dalam praktik bisnis di Indonesia?
In reply to Winda Puspita Aulia

Re: Discuss Yuk : Membangun Start Up Dan Etika Bisnis Technopreneurship Di Era Digital

Marsyah Dinda Fajriah Siregar གིས-
Solusi untuk mengatasi ketergantungan koneksi internet pada start up digital seperti penggunaan fitur offline mode, penyimpanan lokal sementara (cache), atau optimasi aplikasi untuk jaringan lemah memang efektif secara konsep, tetapi efektivitasnya di Indonesia masih tergantung pada konteks dan skala bisnisnya. Di wilayah perkotaan dengan infrastruktur jaringan stabil, solusi ini cukup realistis dan mampu menjaga pengalaman pengguna. Namun, di daerah dengan akses internet terbatas, implementasinya menghadapi kendala teknis seperti biaya server tambahan, keterbatasan perangkat pengguna, dan kebutuhan sinkronisasi data yang rumit. Jadi, secara keseluruhan, solusi tersebut realistis tetapi belum sepenuhnya merata penerapannya di seluruh Indonesia, sehingga perlu pendekatan adaptif sesuai kondisi lokal dan segmentasi pasar.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk : Membangun Start Up Dan Etika Bisnis Technopreneurship Di Era Digital

Abelia Egita Abel གིས-
Abelia Egita
2311012001

Apa faktor utama yang menyebabkan banyak start-up digital gagal bertahan, meskipun sudah memanfaatkan promosi online dan platform marketplace?
In reply to Abelia Egita Abel

Re: Discuss Yuk : Membangun Start Up Dan Etika Bisnis Technopreneurship Di Era Digital

Marsyah Dinda Fajriah Siregar གིས-
Faktor utama yang membuat banyak start-up digital gagal bertahan meskipun sudah aktif berpromosi online dan di marketplace adalah kurangnya diferensiasi dan strategi bisnis yang matang. Banyak start-up fokus pada promosi tanpa memahami kebutuhan pasar, model pendapatan, atau keunggulan kompetitif yang jelas. Akibatnya, mereka sulit membangun loyalitas pelanggan dan hanya bersaing lewat harga. Selain itu, manajemen keuangan yang lemah, tim yang tidak solid, serta ketergantungan berlebihan pada platform pihak ketiga juga mempercepat kegagalan. Jadi, promosi digital saja tidak cukup tanpa fondasi bisnis, inovasi produk, dan strategi keberlanjutan yang kuat.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk : Membangun Start Up Dan Etika Bisnis Technopreneurship Di Era Digital

Dinda Cahyani གིས-
nama : Dinda cahyani
npm : 2311012073

di era digital ini, startup berbasis digital sangat banyak sekali, dan memungkinkan kita memiliki startup yang sama dengan yang lain, bagaimana menurut kalian untuk bersaing dengan startup lain di era digital ini?
In reply to Dinda Cahyani

Re: Discuss Yuk : Membangun Start Up Dan Etika Bisnis Technopreneurship Di Era Digital

Putri Nur Afifah གིས-
Di era digital, banyak startup memiliki ide serupa, tapi cara eksekusi dan nilai unik (unique value proposition) lah yang membedakan satu dari yang lain. Berikut beberapa cara agar bisa bersaing secara efektif:

Fokus pada Masalah Nyata dan Solusi Spesifik
Banyak startup gagal karena ingin meniru tren, bukan menyelesaikan masalah yang benar-benar dirasakan pengguna. Startup yang kuat memahami kebutuhan lokal dan menawarkan solusi yang relevan dan praktis.

Bangun Brand Trust dan Pengalaman Pengguna
Kepercayaan adalah mata uang digital. Respon cepat, transparansi, dan layanan konsisten akan menciptakan loyalitas pelanggan — hal yang sulit ditiru kompetitor.

Gunakan Data untuk Adaptasi Cepat
Pantau perilaku pengguna, analisis tren, dan sesuaikan strategi berdasarkan data, bukan asumsi. Keunggulan startup adalah kelincahan (agility) dalam menyesuaikan diri.

Inovasi dalam Nilai Tambah, Bukan Sekadar Produk
Kadang bukan produknya yang membedakan, tapi experience-nya — misalnya kemudahan akses, sistem langganan, layanan pelanggan, atau integrasi digital yang lebih efisien.

Kolaborasi, Bukan Hanya Kompetisi
Bekerja sama dengan pelaku industri lain, UMKM, atau komunitas bisa memperluas jangkauan pasar dan memperkuat posisi di ekosistem digital.

Jadi, intinya bukan sekadar siapa yang duluan atau paling canggih, tapi siapa yang paling memahami pengguna dan paling konsisten memberi nilai nyata.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk : Membangun Start Up Dan Etika Bisnis Technopreneurship Di Era Digital

Rakha Ghoffur Azmi གིས-
Jika start-up digital tidak memerlukan ruang kantor fisik untuk menghemat modal , bagaimana tim dapat membangun budaya organisasi yang etis dan kohesif tanpa interaksi fisik reguler?
In reply to Rakha Ghoffur Azmi

Re: Discuss Yuk : Membangun Start Up Dan Etika Bisnis Technopreneurship Di Era Digital

Putri Nur Afifah གིས-
tanpa kantor fisik, budaya organisasi yang etis dan kohesif tetap bisa dibangun dengan pendekatan yang sadar dan konsisten. Berikut cara-caranya:

Tetapkan Nilai dan Etika Sejak Awal
Tim harus memiliki core values yang jelas—seperti integritas, kolaborasi, dan transparansi. Nilai ini dikomunikasikan dalam setiap keputusan, rapat, dan interaksi, sehingga menjadi pegangan bersama meski bekerja jarak jauh.

Komunikasi Terbuka dan Terjadwal
Gunakan platform digital (seperti Slack, Notion, atau Google Meet) bukan hanya untuk tugas, tapi juga untuk membangun kedekatan. Rapat rutin, check-in mingguan, dan saluran informal bisa menjaga rasa kebersamaan.

Kepemimpinan Teladan (Lead by Example)
Etika tidak bisa hanya ditulis, harus dicontohkan. Pemimpin startup harus konsisten menunjukkan transparansi, menghargai waktu, dan memberi umpan balik yang jujur namun empatik.

Bangun Tradisi Digital
Misalnya, “Friday Wins” untuk berbagi pencapaian kecil, atau “Virtual Coffee Break” untuk ngobrol santai. Hal-hal ini menumbuhkan rasa memiliki dan kebersamaan.

Transparansi dalam Sistem dan Keputusan
Gunakan dokumentasi terbuka untuk proyek dan keputusan penting agar semua anggota merasa dilibatkan. Ini membantu menjaga kepercayaan dan mengurangi kesalahpahaman.

Fokus pada Tujuan Bersama, Bukan Sekadar Tugas
Ketika semua anggota memahami visi dan dampak kerja mereka, mereka akan lebih terikat secara emosional dengan organisasi, bukan hanya pada gaji atau proyek.

Jadi, meskipun tanpa ruang fisik, budaya yang etis dan kohesif bisa tumbuh dari komunikasi yang tulus, nilai bersama, dan kepemimpinan yang konsisten.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk : Membangun Start Up Dan Etika Bisnis Technopreneurship Di Era Digital

Mutia Tazkia Yuha གིས-
Nama : Mutia Tazkia Yuha
Npm : 2311012029

sejauh mana technopreneurship yang beretika bisa menjadi keunggulan kompetitif di pasar digital?
In reply to Mutia Tazkia Yuha

Re: Discuss Yuk : Membangun Start Up Dan Etika Bisnis Technopreneurship Di Era Digital

Putri Nur Afifah གིས-
Technopreneurship yang beretika dapat menjadi keunggulan kompetitif yang signifikan dan berkelanjutan di pasar digital. Dalam ekosistem yang sering diwarnai isu manipulasi data, eksploitasi tenaga kerja, dan praktik tidak transparan, etika menjadi faktor pembeda yang meningkatkan kepercayaan, reputasi, dan loyalitas pelanggan. Startup yang menjunjung etika memiliki fondasi kuat untuk membangun hubungan jangka panjang dengan pengguna, mitra, dan investor karena dianggap lebih dapat diandalkan dan bertanggung jawab.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk : Membangun Start Up Dan Etika Bisnis Technopreneurship Di Era Digital

Alifah Lutfiyah Ramadhani 2311012025 གིས-
Nama:Alifah Lutfiyah Ramadhani
Npm:2311012025

Bagaimana cara startup menghindari eksploitasi data user di era Big Data?
In reply to Alifah Lutfiyah Ramadhani 2311012025

Re: Discuss Yuk : Membangun Start Up Dan Etika Bisnis Technopreneurship Di Era Digital

Putri Nur Afifah གིས-
Startup dapat menghindari eksploitasi data pengguna dengan menerapkan prinsip transparansi, keamanan, dan tanggung jawab etis dalam seluruh siklus pengelolaan data.

Transparansi Pengumpulan Data
Startup harus menjelaskan secara jelas kepada pengguna data apa yang dikumpulkan, untuk tujuan apa, dan bagaimana data tersebut akan digunakan. Pengguna perlu diberi hak memilih (consent) sebelum datanya diproses.

Minimalisasi Data (Data Minimization)
Hanya kumpulkan data yang benar-benar diperlukan untuk layanan. Hindari penyimpanan data sensitif yang tidak relevan agar risiko penyalahgunaan lebih kecil.

Keamanan Sistem yang Kuat
Gunakan enkripsi, autentikasi ganda, dan sistem keamanan berlapis untuk melindungi data dari kebocoran atau peretasan.

Etika dalam Analisis Data
Analisis Big Data harus dilakukan dengan mempertimbangkan privasi individu. Hindari profiling berlebihan, diskriminasi algoritmik, atau penggunaan data untuk manipulasi perilaku pengguna.

Kepatuhan terhadap Regulasi
Patuhi hukum perlindungan data seperti GDPR (di Eropa) atau UU PDP (di Indonesia). Kepatuhan ini bukan hanya kewajiban hukum, tapi juga membangun kepercayaan publik.

Budaya Etika Digital di Internal Startup
Bangun kesadaran di tim bahwa data pengguna adalah tanggung jawab moral, bukan komoditas semata.

Jadi, cara utama untuk menghindari eksploitasi data bukan hanya lewat teknologi, tapi lewat komitmen etis dan transparansi dalam membangun hubungan jujur dengan pengguna.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk : Membangun Start Up Dan Etika Bisnis Technopreneurship Di Era Digital

Layalia Latifa གིས-
Nama: Layalia Latifa
NPM: 2311012074

Dalam hal inovasi, apa keunggulan start-up digital dibanding usaha biasa?
In reply to Layalia Latifa

Re: Discuss Yuk : Membangun Start Up Dan Etika Bisnis Technopreneurship Di Era Digital

Putri Nur Afifah གིས-
Startup digital memiliki keunggulan inovasi karena mampu beradaptasi cepat, memanfaatkan teknologi, dan berskala luas. Dengan dukungan data dan sistem digital, mereka dapat mengembangkan produk baru, menyesuaikan layanan sesuai kebutuhan pasar, serta menjangkau pelanggan secara efisien tanpa batas geografis — keunggulan yang sulit dicapai oleh usaha konvensional
In reply to First post

Re: Discuss Yuk : Membangun Start Up Dan Etika Bisnis Technopreneurship Di Era Digital

KURNIAWAN SIDIQ གིས-
Nama : Kurniawan Sidiq
NPM : 2311012002

Apakah ketergantungan pada platform digital besar menjadikan start-up hanya ‘pengguna teknologi’, bukan inovator sejati dalam technopreneurship?
In reply to KURNIAWAN SIDIQ

Re: Discuss Yuk : Membangun Start Up Dan Etika Bisnis Technopreneurship Di Era Digital

Putri Nur Afifah གིས-
Ketergantungan pada platform digital besar tidak selalu menjadikan startup sekadar “pengguna teknologi”, tetapi memang bisa membatasi ruang inovasi mandiri jika tidak dikelola dengan bijak.

Startup yang hanya bergantung pada ekosistem besar (seperti Google, Meta, atau marketplace besar) cenderung berfokus pada optimalisasi fitur yang sudah ada, bukan menciptakan teknologi baru. Dalam kasus ini, mereka lebih menjadi user of technology daripada creator of innovation.

Namun, banyak startup justru menggunakan platform besar sebagai fondasi untuk berinovasi lebih jauh — misalnya dengan mengembangkan model bisnis baru, sistem layanan unik, atau integrasi teknologi yang memberi nilai tambah berbeda.

Jadi, kuncinya bukan pada platformnya, tetapi pada bagaimana startup memanfaatkannya untuk menciptakan solusi orisinal. Startup yang berani keluar dari ketergantungan dan membangun identitas teknologi sendiri lah yang bisa disebut inovator sejati dalam technopreneurship.