Forum Analisis Jurnal

Forum Analisis Jurnal

Forum Analisis Jurnal

Number of replies: 45
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Tiffani Putri Diana -
Nama: Tiffani Putri Diana
NPM : 2515061010
Kelas: PSTI D
Mata Kuliah: Pendidikan Pancasila

Ringkasan Jurnal
Jurnal ini meneliti dampak mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila terhadap kemampuan mahasiswa menyikapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di Universitas Pancasakti Tegal. Penelitian menggunakan sampel 40 mahasiswa dari populasi 103 orang dengan metode kuesioner skala Likert, dianalisis melalui deskriptif dan regresi sederhana. Hasil menunjukkan responden memiliki pengembangan kepribadian Pancasila yang baik (skor >80) dan mampu menyikapi IPTEK secara positif, dengan pengaruh signifikan sebesar 28,2% dari mata kuliah tersebut.​

Metodologi
Penelitian bersifat kuantitatif deskriptif-verifikatif, dilakukan pada mahasiswa semester II program studi Matematika tahun ajaran 2016/2017. Teknik sampling proporsional cluster random menghasilkan data dari kuesioner yang diuji validitas dan reliabilitas menggunakan Pearson Product Moment. Analisis regresi SPSS menghasilkan persamaan Y = 12,525 + 0,616X dengan signifikansi 0,000 (<0,05), membuktikan hubungan positif antara variabel independen (kepribadian Pancasila) dan dependen (sikap terhadap IPTEK).​

Temuan Utama

Responden menilai tinggi pentingnya Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, nasionalisme, disiplin, dan toleransi, dengan skor rata-rata "baik" pada indikator seperti kejujuran dan penghargaan perbedaan.

Sikap terhadap IPTEK positif, termasuk pemanfaatan teknologi untuk belajar, bisnis, dan penyaringan konten negatif seperti pornografi atau kekerasan di media sosial.

Koefisien determinasi R² 0,282 menandakan 28,2% variasi sikap IPTEK dijelaskan oleh mata kuliah Pancasila, sisanya faktor lain.​

Kelebihan dan Kelemahan
Kelebihan jurnal terletak pada relevansi topik dengan era globalisasi, di mana Pancasila berfungsi sebagai filter budaya asing, didukung data empiris yang kuat. Kelemahan mencakup sampel terbatas pada satu prodi dan semester, serta kurangnya variabel kontrol seperti latar belakang sosial responden, yang bisa memengaruhi generalisasi hasil.​

Relevansi dan Saran
Jurnal relevan bagi pendidikan tinggi Indonesia untuk memperkuat ideologi Pancasila menghadapi IPTEK, mendorong mahasiswa bertanggung jawab atas teknologi. Saran: Perlu penelitian lanjutan dengan sampel lebih luas dan pendekatan mixed-method, serta inovasi kurikulum seperti integrasi literasi digital berbasis Pancasila untuk generasi muda.​
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by 2515061078 Rahma Aulia Putri. Ar -
A. Sistem etika dalam politik saat ini dapat dilihat masih jauh dari standar ideal dan belum mencerminkan prinsip-prinsip utama Pancasila. Hal ini disebabkan oleh beberapa pelanggaran serta kelemahan yang membayangi etika dalam politik dan birokrasi di Indonesia, seperti kecenderungan penyalahgunaan otoritas dan praktik korupsi akibat kurangnya kemandirian, baik secara struktural maupun sikap. Di samping itu, banyak pelayanan yang tidak adil dan tidak merata menguntungkan kelompok-kelompok politik tertentu, mencerminkan situasi politik sekarang. Nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, ketepatan, dan kecepatan dalam pelayanan sering kali terabaikan, yang berimbas pada munculnya birokrasi yang koruptif dan tidak dapat dipercaya. Tantangan utama yang dihadapi oleh birokrasi di Indonesia adalah ketidakmampuan para birokrat untuk berfungsi sebagai pelayan publik, serta tingginya rendahnya integritas dan kemandirian yang menyebabkan pelanggaran kode etik yang merusak dasar etika politik. Jika kondisi pemerintahan yang keliru ini dipertahankan lebih lama, maka nilai-nilai luhur Pancasila akan terjebak tanpa perkembangan dan tidak akan berfungsi sebagai acuan dalam pengelolaan negara serta pelayanan publik. Diperlukan komitmen yang kokoh dan perubahan pola pikir yang menyeluruh agar birokrasi bisa kembali berfungsi sesuai dengan tujuan reformasi dan pelaksanaan demokrasi yang berlandaskan Pancasila.

B. Dalam lingkungan saya, etika di kalangan generasi muda menunjukkan sisi positif dan negatif.
- Dari sisi positif: Mereka umumnya sangat kreatif dan cepat beradaptasi dengan teknologi (menunjukkan inovasi). Mereka memiliki rasa solidaritas yang tinggi di antara teman sebaya dan responsif terhadap isu sosial (mewakili Sila ke-3 dan ke-5).

- Dari sisi negatif: Beberapa menunjukkan kurangnya sopan santun kepada orang yang lebih tua (terlalu sering menggunakan bahasa informal, kurang menghormati), tingkat individualisme yang tinggi, dan kurangnya minat pada musyawarah atau aktivitas bersama, serta mudah terprovokasi oleh media sosial (menyoroti penurunan adab dan Sila ke-4).

Beberapa solusi untuk mengatasi dekadensi moral yang terjadi saat ini adalah
1. Memperbaiki kurikulum yang menekankan nilai-nilai Pancasila, seperti kejujuran, tanggung jawab, musyawarah, dan solidaritas sejak dini. Ini tidak hanya dilakukan secara teori tetapi juga melalui kegiatan nyata di sekolah dan masyarakat.
2. Keluarga serta para pemimpin komunitas harus memberikan teladan yang baik dalam hal etika. Menghidupkan kembali kegiatan bersama seperti karang taruna dan gotong royong untuk mengurangi sikap individualis dan menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial.
3. Memberikan pendidikan tentang etika berinteraksi di dunia maya kepada generasi muda, mengembangkan sikap kritis terhadap informasi yang diperoleh, serta mendorong toleransi dan penggunaan bahasa yang sopan, menghindari berita bohong dan perundungan daring.
4. Dalam konteks publik atau tempat kerja, penting untuk menerapkan sistem yang menghargai integritas, profesionalisme, dan kinerja. Ini memberikan sinyal bahwa perilaku tidak etis tidak akan mendatangkan keuntungan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by 2515061044 Keisha Nuriya Parsa -
Pancasila sebagai "Perisai" Menghadapi IPTEK
Tulisan ini membahas topik yang sangat penting bagi generasi muda saat ini: bagaimana Pancasila, yang diajarkan di bangku kuliah, dapat berfungsi sebagai perisai atau "alat pertahanan" bagi mahasiswa saat menghadapi laju cepat kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

Inti Masalah yang Diteliti
Penelitian ini berangkat dari kekhawatiran umum bahwa kemajuan IPTEK, seperti media sosial, akses informasi yang tak terbatas, dan globalisasi, sering kali menimbulkan konsekuensi negatif yang dapat menggerus nilai-nilai budaya dan identitas bangsa, termasuk nilai-nilai Pancasila.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi apakah Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila yang wajib diambil oleh mahasiswa di universitas memberikan pengaruh yang positif dan signifikan dalam membentuk sikap mahasiswa terhadap perkembangan teknologi yang pesat ini.

Metode dan Hasil Penelitian
Jurnal ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan mengambil sampel dari kalangan mahasiswa. Setelah melakukan pengujian terhadap validitas dan reliabilitas data, peneliti menemukan beberapa temuan penting:
Kepribadian Pancasila Mahasiswa Sudah Baik: Secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan bahwa responden (mahasiswa) telah mengembangkan ciri kepribadian Pancasila yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa mereka memiliki fondasi moral yang kokoh.
Mata Kuliah Berpengaruh Positif: Mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila terbukti memberikan pengaruh positif dan signifikan dalam membentuk sikap mahasiswa terhadap IPTEK. Pengajaran Pancasila di universitas berhasil membekali mahasiswa dengan pola pikir moral untuk memilih dan memanfaatkan teknologi dengan bijak.

IPTEK sebagai Sarana Pembangunan: Dengan modal dari Pancasila tersebut, mahasiswa diarahkan untuk memandang IPTEK sebagai sarana pembangunan bangsa, bukan sebagai ancaman yang harus dihindari.

Kesimpulan Sederhana Jurnal
Kesimpulan dari jurnal ini sangat jelas: Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi tetap memiliki relevansi dan penting.
Mata kuliah ini berhasil menumbuhkan kesadaran mahasiswa sebagai generasi muda untuk melestarikan identitas nasional dalam menghadapi tantangan IPTEK yang bersifat global. Dengan berpegang pada Pancasila sebagai dasar negara, diharapkan mahasiswa dapat memanfaatkan kemajuan teknologi secara positif, berkontribusi dalam pembangunan bangsa, dan secara khusus waspada terhadap informasi yang berpotensi radikal yang sering muncul melalui teknologi modern.
Secara ringkas, jurnal ini menekankan bahwa Pancasila adalah "kunci" yang perlu dimiliki mahasiswa agar tidak tersesat di tengah lautan informasi dan teknologi global. Pendidikan Pancasila memastikan bahwa kemajuan teknologi dapat diterima, namun tetap harus didasari oleh etika dan nilai-nilai keindonesiaan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by 2515061106 Roesli Abdul Aziz -
Nama : Roesli Abdul Aziz
NPM : 2515061106
Kelas : PSTI D


etika dalam dunia politik tampaknya masih jauh dari gambaran yang ideal dan belum benar-benar mencerminkan nilai-nilai fundamental Pancasila. Berbagai penyimpangan dan kelemahan masih tampak jelas, seperti kecenderungan penyalahgunaan kekuasaan serta praktik korupsi yang muncul akibat minimnya kemandirian, baik dari sisi sistem maupun dari sikap para pelakunya. Selain itu, layanan publik juga kerap tidak berjalan secara adil dan merata, bahkan cenderung berpihak pada kelompok politik tertentu, sehingga memperlihatkan kondisi politik kita sekarang.
Nilai-nilai penting seperti kejujuran, keadilan, kedisiplinan, serta pelayanan yang cepat dan tepat sering dikesampingkan. Akibatnya, birokrasi yang terbentuk menjadi tidak profesional, koruptif, dan sulit dipercaya. Tantangan besar yang sedang dihadapi birokrasi Indonesia adalah ketidaksiapan banyak aparat untuk benar-benar menjalankan peran sebagai pelayan masyarakat, serta rendahnya integritas dan kemandirian yang pada akhirnya memicu pelanggaran etika politik.
Jika pola pemerintahan yang keliru ini dibiarkan terus berlangsung, maka nilai-nilai luhur Pancasila hanya akan menjadi slogan tanpa makna dan tidak dapat berfungsi sebagai pedoman dalam pengelolaan negara maupun pelayanan publik. Karena itu, dibutuhkan tekad kuat dan perubahan cara pandang secara menyeluruh agar birokrasi dapat kembali berjalan sesuai tujuan reformasi dan prinsip demokrasi berlandaskan Pancasila.

Dalam lingkungan saya, perilaku etis generasi muda tampak menunjukkan dua sisi yang berbeda.
Sisi positif:
Banyak anak muda sekarang sangat kreatif dan cepat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi, menunjukkan semangat inovasi yang tinggi. Mereka juga memiliki rasa kebersamaan yang kuat dalam kelompok dan cukup peka terhadap isu-isu sosial, yang mencerminkan nilai dari Sila ke-3 dan ke-5.
Sisi negatif:
Namun, sebagian dari mereka tampak kurang menjaga sopan santun terhadap orang yang lebih tua, sering memakai bahasa yang terlalu santai, dan menunjukkan kecenderungan individualistis. Mereka juga kurang tertarik pada kegiatan yang membutuhkan musyawarah atau kerja sama, serta mudah terbawa arus informasi di media sosial—sebuah tanda menurunnya adab yang berkaitan dengan Sila ke-4.
Untuk menghadapi masalah moral yang berkembang saat ini, beberapa langkah yang dapat ditempuh antara lain:


1. Menyempurnakan kurikulum pendidikan agar lebih menanamkan nilai-nilai Pancasila seperti kejujuran, tanggung jawab, musyawarah, dan solidaritas, bukan hanya lewat teori tetapi juga melalui aktivitas langsung di sekolah maupun masyarakat.
2. Keluarga serta tokoh masyarakat perlu memberikan contoh nyata dalam bersikap. Menghidupkan kembali kegiatan sosial seperti gotong royong atau organisasi kepemudaan dapat membantu mengurangi sikap individualistis dan membangun rasa tanggung jawab sosial.
3. Memberikan pembinaan mengenai etika dalam beraktivitas di dunia digital, termasuk kemampuan berpikir kritis, penggunaan bahasa yang santun, serta menghindari penyebaran hoaks dan perilaku perundungan daring.
4. Di ruang publik maupun lingkungan kerja, perlu ada sistem yang benar-benar menghargai integritas dan profesionalisme, sehingga perilaku tidak etis tidak mendapat ruang atau keuntungan apa pun.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by 2515061034 Zahra Pramulya Putri -
Nama : Zahra Pramulya Putri
NPM : 2515061034
Kelas : PSTI D
Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila

Penelitian ini diambil dari fenomena globalisasi dan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi (IPTEK) yang membawa dampak besar bagi kehidupan masyarakat, termasuk dunia pendidikan. Globalisasi mempersempit ruang dan waktu dalam interaksi antarbangsa, sehingga arus informasi mengalir sangat cepat. Kondisi ini menghadirkan peluang sekaligus tantangan, terutama bagi bangsa Indonesia yang berlandaskan Pancasila. Pertanyaan utama yang muncul adalah bagaimana masyarakat, khususnya mahasiswa, menyikapi perkembangan teknologi tanpa kehilangan jati diri dan nilai-nilai luhur Pancasila.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum mahasiswa memiliki pengembangan kepribadian Pancasila yang baik. Mereka menilai Pendidikan Pancasila penting dalam kehidupan bermasyarakat, perlu ditanamkan sejak dini, serta berperan besar dalam pembangunan nasional. Mahasiswa juga menekankan pentingnya sikap jujur, disiplin, toleransi, dan penghargaan terhadap perbedaan budaya maupun agama. Sikap-sikap ini mencerminkan internalisasi nilai Pancasila dalam diri generasi muda.
Dalam menyikapi perkembangan IPTEK, responden juga menunjukkan sikap positif. Mereka memanfaatkan teknologi untuk mendukung proses belajar, bertransaksi, mencari informasi, dan mengembangkan hobi. Selain itu, mahasiswa menyadari perlunya penyaringan informasi, memblokir konten negatif, serta menjaga etika berkomunikasi di media sosial. Hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya menggunakan teknologi secara konsumtif, tetapi juga berusaha menyesuaikan dengan nilai moral dan budaya bangsa.
Analisis regresi sederhana menghasilkan persamaan Ŷ = 12,525 + 0,616X, dengan nilai signifikansi 0,000 (<0,05). Artinya, terdapat pengaruh signifikan mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila terhadap kemampuan mahasiswa menyikapi perkembangan IPTEK. Nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0,282 menunjukkan bahwa 28,2% sikap mahasiswa terhadap IPTEK dipengaruhi oleh mata kuliah tersebut, sedangkan sisanya 71,8% dipengaruhi faktor lain di luar penelitian.
Kesimpulan penelitian menegaskan bahwa Pendidikan Pancasila berperan penting dalam membentuk sikap mahasiswa agar mampu menghadapi tantangan teknologi dengan tetap berpegang pada nilai-nilai dasar bangsa. Mahasiswa sebagai generasi muda diharapkan menjaga kepribadian bangsa, menyeleksi pengaruh negatif budaya asing, serta menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam memanfaatkan IPTEK untuk pembangunan nasional. Penulis juga menyarankan agar pemerintah dan lembaga pendidikan terus mengaktualisasikan Pancasila melalui metode pembelajaran yang tidak bersifat indoktrinasi, serta meningkatkan sistem penyaringan informasi untuk menangkal arus globalisasi yang berpotensi merusak nilai-nilai bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by 2555061001 Mohammad Rizki Novreza -
Nama : Mohammad Rizki Novreza
NPM : 2555061001
Kelas : PSTI-D
Mata Kuliah : Pancasila

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh munculnya era globalisasi serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang berkembang sangat cepat. Perkembangan tersebut membawa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat, termasuk dalam dunia pendidikan. Globalisasi membuat batas ruang dan waktu semakin kabur sehingga informasi dapat tersebar dengan sangat cepat. Situasi ini menciptakan peluang sekaligus ancaman, khususnya bagi Indonesia yang menjadikan Pancasila sebagai dasar negara. Hal yang kemudian dipertanyakan adalah bagaimana masyarakat, terutama mahasiswa, mampu mengikuti perkembangan teknologi tanpa mengabaikan identitas serta nilai-nilai Pancasila.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa mahasiswa umumnya memiliki pemahaman dan pembentukan kepribadian Pancasila yang baik. Mereka memandang bahwa Pendidikan Pancasila sangat penting dalam kehidupan sosial, perlu ditanamkan sejak usia dini, dan memiliki kontribusi besar dalam pembangunan bangsa. Nilai-nilai seperti kejujuran, kedisiplinan, toleransi, dan penghormatan terhadap keragaman budaya serta agama dianggap penting, menunjukkan bahwa internalisasi Pancasila telah tercermin dalam perilaku mereka.

Dalam menghadapi perkembangan IPTEK, mahasiswa juga menunjukkan respons yang positif. Teknologi digunakan untuk menunjang proses belajar, transaksi, pencarian informasi, maupun pengembangan minat pribadi. Selain itu, mereka menyadari pentingnya menyaring informasi, menjauhi konten-konten negatif, serta menjaga etika dalam berkomunikasi di media sosial. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan teknologi tidak hanya bersifat konsumtif, tetapi juga disertai kesadaran moral sesuai nilai budaya bangsa.

Hasil analisis regresi sederhana menghasilkan persamaan Ŷ = 12,525 + 0,616X dengan nilai signifikansi 0,000 (< 0,05). Temuan ini menunjukkan bahwa mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila memiliki pengaruh signifikan terhadap kemampuan mahasiswa dalam menyikapi perkembangan teknologi. Koefisien determinasi (R²) sebesar 0,282 menandakan bahwa 28,2% sikap mahasiswa terhadap IPTEK dipengaruhi oleh mata kuliah tersebut, sementara 71,8% lainnya berasal dari faktor-faktor di luar penelitian.

Kesimpulannya, Pendidikan Pancasila memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk sikap mahasiswa agar mampu menghadapi perkembangan IPTEK tanpa kehilangan nilai dasar bangsa. Mahasiswa diharapkan terus menjaga karakter bangsa, menyaring dampak buruk budaya asing, serta menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam memanfaatkan teknologi demi kemajuan nasional. Penulis juga merekomendasikan agar pemerintah dan institusi pendidikan terus mengembangkan aktualisasi Pancasila melalui metode pembelajaran yang tidak bersifat doktriner serta meningkatkan sistem penyaringan informasi untuk menghadapi dampak negatif globalisasi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by 2555061002 Ahmad Ridho Saputra -
Nama : Ahmad Ridho Saputra 
NPM : 2555061002
Kelas : PSTI-D
Mata Kuliah : Pancasila


Jurnal "Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi" bertujuan untuk menguji sejauh mana mata kuliah tersebut memberikan dampak terhadap sikap mahasiswa dalam menghadapi kemajuan IPTEK. Menggunakan metode kuantitatif deskriptif verifikatif dengan sampel 40 mahasiswa Program Studi Matematika Universitas Pancasakti Tegal , penelitian ini menemukan bahwa secara umum responden menunjukkan pengembangan kepribadian Pancasila yang baik dan mampu menyikapi perkembangan IPTEK dengan baik. Lebih lanjut, hasil analisis regresi sederhana membuktikan adanya pengaruh yang signifikan dari mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila terhadap sikap mahasiswa dalam menyikapi perkembangan IPTEK.

Meskipun terdapat pengaruh yang signifikan, kontribusi mata kuliah tersebut (variabel independen) hanya sebesar 28,2% dalam menjelaskan kemampuan mahasiswa menyikapi IPTEK, sementara 71,8% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa peran Pancasila sebagai filter moral dan etika sudah berjalan baik di kalangan responden, yang diwujudkan melalui sikap disiplin, toleransi tinggi, menggunakan teknologi secara bertanggung jawab, dan aktif memblokir/menyaring konten negatif di media sosial. Sebagai implikasi, peneliti menyarankan agar mahasiswa terus menjaga kepribadian bangsa dan berpegang teguh pada Pancasila. Selain itu, disarankan agar pemerintah melakukan aktualisasi Pancasila dengan mengemas materi pembelajaran yang tidak bersifat indoktrinasi dan meningkatkan filtering arus informasi global untuk menangkal radikalisme.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Abdullah Ghazali Alfiqraja -
Jurnal berjudul “Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi” karya Mursyidah Dwi Hartati, Ponoharjo, dan Mohamad Khamim ini membahas bagaimana mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila berperan dalam membentuk sikap mahasiswa terhadap pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penelitian yang dilakukan pada mahasiswa Program Studi Matematika Universitas Pancasakti Tegal ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui kuesioner yang telah diuji validitas serta reliabilitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki kepribadian Pancasila yang baik, yang terlihat dari skor jawaban kuesioner yang berada di atas kategori minimal. Kepribadian Pancasila yang baik ditandai dengan kuatnya nilai kejujuran, sikap disiplin, kemampuan menghargai perbedaan, kesadaran nasionalisme, serta pemahaman terhadap pentingnya pendidikan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Penelitian ini juga menemukan bahwa mahasiswa mampu menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara positif. Mereka memanfaatkan teknologi untuk mempercepat proses belajar, memperluas akses terhadap informasi, serta melakukan aktivitas produktif lainnya seperti transaksi digital dan kegiatan perdagangan. Selain itu, mahasiswa juga menunjukkan kemampuan untuk melakukan penyaringan informasi melalui media sosial dengan cara memblokir konten negatif dan menjaga etika ketika berkomentar di ruang publik. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan teknologi tidak selalu membawa dampak negatif selama mahasiswa memiliki filter moral dan pemahaman nilai yang kuat.

Berdasarkan analisis regresi sederhana, penelitian ini membuktikan bahwa mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila memberikan pengaruh signifikan terhadap kemampuan mahasiswa dalam menyikapi perkembangan IPTEK. Nilai signifikansi sebesar 0,000 mengonfirmasi bahwa hubungan kedua variabel tersebut sangat kuat, sementara nilai R² sebesar 28,2% menunjukkan bahwa hampir sepertiga kemampuan mahasiswa dalam menghadapi perkembangan teknologi dipengaruhi oleh mata kuliah tersebut. Meskipun demikian, masih terdapat 71,8% variabel lain di luar penelitian yang turut berkontribusi, seperti lingkungan keluarga, budaya digital, serta kebiasaan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi.

Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan gambaran bahwa penguatan nilai Pancasila melalui pendidikan formal di perguruan tinggi masih sangat relevan dalam menghadapi dinamika global, khususnya arus teknologi yang tidak dapat dibendung. Penelitian ini menekankan bahwa mahasiswa sebagai generasi muda perlu mempertahankan dan mengembangkan kepribadian bangsa agar tidak mudah tergerus oleh pengaruh negatif globalisasi. Jurnal ini menutup pembahasannya dengan rekomendasi bahwa Pancasila harus terus diaktualisasikan melalui metode pembelajaran yang tidak bersifat indoktrinatif, penguatan literasi digital untuk menangkal konten berbahaya, serta dorongan bagi pemerintah untuk memperketat penyaringan arus informasi. Dengan demikian, perkembangan teknologi dapat dimanfaatkan secara optimal tanpa menghilangkan jati diri bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by 2515061120 Okta Safitri -
Nama: okta safitri
NPM : 2515061120
Kelas: PSTI D
Mata Kuliah: Pendidikan Pancasila


dari jurnal saya mendapat hasil analisis regresi sederhana menjadi yang menjadi inti temuan jurnal. Perhitungan dalam jurnal menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000, yang jauh lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, penelitian menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan variabel Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila terhadap variabel menyikapi perkembangan IPTEK pada mahasiswa. dimana Besarnya pengaruh tersebut, yang diukur melalui Koefisien Determinasi ($R^2$), adalah 0,282 atau 28,2%13131313. Ini berarti bahwa 28,2% dari kemampuan mahasiswa dalam menyikapi IPTEK dapat diterangkan atau dipengaruhi oleh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila14141414. Sisanya, yaitu sebesar 71,8%, dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar lingkup penelitian ini15151515. Secara matematis, hubungan yang terjadi bersifat positif, di mana peningkatan mata kuliah pengembangan kepribadian Pancasila akan menyebabkan peningkatan dalam variabel menyikapi perkembangan IPTEK. dengan inni dapat disimpulkan ini menyimpulkan bahwa Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila berperan penting dan memiliki pengaruh nyata dalam membentuk sikap mahasiswa agar mampu menyikapi perkembangan IPTEK dengan baik. Mahasiswa sebagai generasi muda disarankan untuk terus menjaga kepribadian bangsa, mampu menyeleksi pengaruh buruk dari kebudayaan baru, dan berpegang teguh pada Pancasila agar perkembangan IPTEK dapat membantu pembangunan negara. Selain itu, pemerintah juga disarankan untuk meningkatkan filtering terhadap arus informasi global di internet guna menangkal berbagai susupan informasi yang berbau radikalisme.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by 2555061005 Alfarel Brilliant Adryan Mohammad -
Jurnal ini berjudul "Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi" dan ditulis oleh Mursyidah Dwi Hartati, Ponoharjo, serta Mohamad Khamim. 

Penelitian kuantitatif ini bertujuan utama untuk mengetahui seberapa besar kontribusi Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila (MKPP) dalam membentuk sikap kritis dan adaptif mahasiswa terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin pesat.

Penelitian ini melibatkan 40 sampel mahasiswa yang diambil dari populasi sebanyak 103 orang menggunakan metode penarikan sampel proporsional cluster random sampling.
Setelah data dikumpulkan melalui kuesioner, dilakukan analisis deskriptif dan regresi untuk mengetahui hubungan antarvariabel.

Hasil analisis menunjukkan temuan yang positif, yaitu mahasiswa secara umum memiliki tingkat pengembangan kepribadian Pancasila yang baik serta mampu menanggapi perkembangan IPTEK secara tepat. Selain itu, hasil statistik juga menyatakan adanya pengaruh signifikan dan positif antara MKPP dengan cara mahasiswa dalam merespons kemajuan teknologi.

Dengan demikian, kesimpulan utama dari penelitian ini adalah bahwa MKPP merupakan alat pendidikan yang efektif dalam membekali generasi muda dengan nilai-nilai Pancasila agar tidak terpengaruh oleh dampak negatif globalisasi dan kemajuan teknologi.
Para peneliti menyarankan agar mahasiswa tetap menjaga integritas kepribadian bangsa dengan berpegang pada nilai-nilai Pancasila. 

Hal ini sangat penting agar perkembangan IPTEK dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkontribusi positif pada kepentingan serta pembangunan nasional Indonesia
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by 2515061115 Fahra Naisyla Putri Nurina -
Jurnal tersebut menegaskan bahwa Pancasila tidak hanya berperan sebagai dasar negara, tetapi juga harus dijadikan landasan utama dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Ilmu pengetahuan memang sangat penting bagi kemajuan bangsa, namun apabila tidak dilandasi oleh nilai-nilai Pancasila, kemajuan tersebut berpotensi menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti kerusakan lingkungan, pengabaian nilai kemanusiaan, serta munculnya ketidakadilan sosial.

Oleh karena itu, setiap perkembangan IPTEK di Indonesia harus senantiasa diselaraskan dengan nilai-nilai Pancasila, yaitu berketuhanan, menjunjung tinggi kemanusiaan, memperkokoh persatuan, menerapkan prinsip demokrasi, dan mewujudkan keadilan sosial. Dalam hal ini, Pancasila berfungsi sebagai penyaring agar IPTEK tidak berkembang secara bebas tanpa arah, melainkan tetap memberikan manfaat bagi masyarakat serta mempertahankan jati diri bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by 2515061124 Muhammad Luthfi -
Nama : Muhamad Luthfi
NPM : 2515061124
Kelas : PSTI D
Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila

Jurnal Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi karya Mursyidah Dwi Hartati, Ponoharjo, dan Mohamad Khamim (2018) mengkaji hubungan antara Pendidikan Pancasila dengan kemampuan mahasiswa dalam menghadapi perkembangan IPTEK. Penelitian ini berangkat dari fenomena globalisasi yang membawa percepatan informasi dan transformasi budaya, sehingga mahasiswa sebagai generasi muda rentan mengalami pengikisan nilai-nilai luhur bangsa. Dalam konteks tersebut, mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila diposisikan sebagai instrumen strategis untuk memperkuat karakter dan menjaga orientasi etis mahasiswa dalam menyikapi teknologi. Penelitian kuantitatif ini melibatkan 40 responden yang dipilih melalui teknik proportional cluster random sampling, dengan pengumpulan data melalui kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki kategori sikap Pancasila yang baik, tercermin dari skor yang secara konsisten berada di atas batas kategori minimum. Responden juga dinilai mampu menyikapi perkembangan teknologi secara bijak, termasuk dalam penggunaan media sosial, penyaringan konten negatif, pemanfaatan internet untuk pembelajaran, serta penggunaan bahasa santun dalam interaksi digital.

Secara inferensial, analisis regresi sederhana menunjukkan adanya pengaruh signifikan mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila terhadap sikap mahasiswa dalam menyikapi perkembangan IPTEK, ditunjukkan oleh nilai signifikansi 0,000 yang berada di bawah batas 0,05. Koefisien regresi sebesar 0,616 menggambarkan bahwa peningkatan kualitas pemahaman Pancasila berbanding lurus dengan kemampuan mahasiswa dalam memanfaatkan IPTEK secara bertanggung jawab. Meskipun demikian, nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 28,2% menunjukkan bahwa masih terdapat faktor lain yang lebih dominan mempengaruhi sikap mahasiswa terhadap teknologi, seperti lingkungan keluarga, budaya digital, pengaruh teman sebaya, serta literasi media yang berkembang di luar ruang akademik. Temuan ini menunjukkan bahwa Pendidikan Pancasila berfungsi sebagai penguat karakter, tetapi tidak menjadi satu-satunya faktor penentu dalam pembentukan respons mahasiswa terhadap perubahan teknologi.

Jurnal ini memberikan kontribusi penting karena menunjukkan bahwa pendidikan karakter berbasis Pancasila tidak hanya relevan dalam konteks moral dan kewarganegaraan, tetapi juga dalam menghadapi tantangan modernisasi teknologi. Penulis menegaskan perlunya aktualisasi Pancasila melalui pembelajaran yang tidak bersifat indoktrinatif, melainkan kontekstual dan adaptif terhadap dinamika zaman. Selain itu, penulis merekomendasikan perlunya peran pemerintah dalam memfilter arus informasi global, serta perlunya mahasiswa menjaga kepribadian bangsa dengan selektif terhadap budaya asing dan aktif melestarikan nilai-nilai luhur Pancasila. Secara keseluruhan, jurnal ini memperlihatkan bahwa internalisasi Pancasila melalui pendidikan formal memiliki dampak nyata terhadap pembentukan sikap mahasiswa dalam menyikapi IPTEK, meskipun intervensi karakter perlu didukung oleh lingkungan digital dan sosial yang kondusif.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by 2515061060 Muhammad Nabil Al Kaysan -
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di era globalisasi membawa dampak besar bagi kehidupan masyarakat, termasuk dalam bidang pendidikan. Kemajuan teknologi informasi memungkinkan akses informasi yang luas, namun juga berpotensi mengikis nilai-nilai luhur bangsa jika tidak disikapi dengan bijak. Dalam konteks ini, Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa memiliki peran penting untuk menjadi pedoman moral dan etika. Jurnal “Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi” karya Mursyidah Dwi Hartati, Ponoharjo, dan Mohamad Khamim meneliti bagaimana mata kuliah Pancasila di perguruan tinggi berpengaruh terhadap sikap mahasiswa dalam menghadapi perkembangan IPTEK.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik cluster random sampling, melibatkan 40 mahasiswa dari populasi 103 orang. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang diuji validitas dan reliabilitasnya, kemudian dianalisis secara deskriptif dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki pengembangan kepribadian Pancasila yang baik, serta mampu menyikapi perkembangan IPTEK secara positif.
Mahasiswa sebagai generasi muda dituntut untuk menjaga kepribadian bangsa dengan berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila. Hal ini penting agar pengaruh globalisasi dan teknologi tidak mengikis identitas nasional. Jurnal ini menegaskan bahwa bukan Pancasila yang terpengaruh oleh teknologi, melainkan masyarakat yang menentukan apakah perkembangan IPTEK akan dimanfaatkan sesuai nilai-nilai Pancasila atau justru bertentangan dengannya.
Selain itu, mata kuliah Pancasila di perguruan tinggi berfungsi sebagai wahana pembelajaran untuk memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap dasar filosofis, sosiologis, dan yuridis Pancasila. Melalui pendidikan formal, nilai-nilai Pancasila dapat ditanamkan secara sistematis sehingga mahasiswa memiliki sikap disiplin, jujur, toleran, serta mampu menggunakan teknologi secara bertanggung jawab.

Jurnal ini menegaskan bahwa mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila berperan penting dalam membentuk sikap mahasiswa menghadapi perkembangan IPTEK. Mahasiswa yang berlandaskan Pancasila mampu memanfaatkan teknologi untuk mendukung pendidikan, pekerjaan, dan pembangunan bangsa, sekaligus menyaring pengaruh negatif dari globalisasi. Dengan demikian, integrasi nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan tinggi menjadi langkah strategis untuk menjaga moral, nasionalisme, dan identitas bangsa di tengah pesatnya perkembangan teknologi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by 2515061105 Maximillian Marvel Philmatoro -
Nama: Maximillian Marvel Philmatoro
NPM: 2515061105
Kelas: PSTI D

Analisis yang dapat saya ambil dari jurnal “Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi” adalah bahwa pesatnya globalisasi dan perkembangan IPTEK membawa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat, termasuk dunia pendidikan, sehingga menuntut mahasiswa untuk mampu memanfaatkan teknologi tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa yang berlandaskan Pancasila. Penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum mahasiswa memiliki karakter dan pemahaman Pancasila yang baik, terlihat dari sikap mereka yang menilai pentingnya pendidikan Pancasila, menjunjung kejujuran, disiplin, toleransi, serta menghargai keberagaman budaya dan agama. Dalam menghadapi perkembangan teknologi, mahasiswa juga menunjukkan sikap positif dengan memanfaatkannya untuk belajar, mencari informasi, berbisnis, dan mengembangkan hobi, namun tetap menjaga etika berinternet dengan menyaring informasi, memblokir konten negatif, serta menggunakan bahasa yang sopan di media sosial. Hasil analisis regresi yang menghasilkan persamaan Ŷ = 12,525 + 0,616X dengan signifikansi 0,000 menunjukkan adanya pengaruh signifikan mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila terhadap kemampuan mahasiswa menyikapi kemajuan IPTEK, meskipun pengaruhnya hanya sebesar 28,2%, sementara 71,8% lainnya ditentukan faktor luar seperti lingkungan sosial, keluarga, budaya digital, dan pengalaman pribadi. Kesimpulan penelitian menegaskan bahwa Pendidikan Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk cara pandang dan sikap mahasiswa terhadap teknologi agar mereka dapat memanfaatkan IPTEK secara bijaksana, bertanggung jawab, dan tetap berpegang pada nilai-nilai moral bangsa. Oleh sebab itu, pemerintah dan lembaga pendidikan diharapkan terus mengembangkan metode pembelajaran Pancasila yang kontekstual dan tidak bersifat indoktrinatif, sekaligus memperkuat sistem penyaringan informasi untuk melindungi generasi muda dari pengaruh negatif globalisasi. Pendekatan ini penting agar mahasiswa sebagai generasi penerus mampu menghadapi perubahan zaman dengan tetap menjaga identitas nasional, nilai-nilai budaya, dan komitmen terhadap Pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2515061025 Dewanto Effendy

by 2515061025 Dewanto Effendy -

Jurnal berjudul Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi karya Mursyidah Dwi Hartati, Ponoharjo, dan Mohamad Khamim (2018) membahas keterkaitan antara pembelajaran Pendidikan Pancasila dengan kemampuan mahasiswa menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh derasnya arus globalisasi yang memicu percepatan informasi serta perubahan budaya, sehingga mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa rentan mengalami degradasi nilai. Dalam kondisi tersebut, mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dipandang sebagai alat penting untuk memperkuat karakter mahasiswa dan memberikan landasan etis dalam memanfaatkan teknologi.

Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jumlah responden 40 mahasiswa yang dipilih melalui teknik proportional cluster random sampling. Data diperoleh menggunakan kuesioner yang telah melewati uji validitas dan reliabilitas. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki sikap berlandaskan nilai Pancasila yang tergolong baik. Hal ini tampak dari skor yang secara konsisten melampaui batas minimum pada setiap indikator. Mahasiswa juga terbukti mampu merespons kemajuan teknologi dengan cara yang lebih bijak, seperti penggunaan media sosial secara bertanggung jawab, kemampuan menyaring konten berbahaya, pemanfaatan internet untuk keperluan akademik, serta penggunaan bahasa yang sopan ketika berkomunikasi di dunia digital.

Dari sisi analisis inferensial, regresi sederhana menunjukkan bahwa mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila berpengaruh signifikan terhadap cara mahasiswa menyikapi perkembangan teknologi. Ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi 0,000 yang berada di bawah ambang 0,05. Adapun koefisien regresi sebesar 0,616 menunjukkan bahwa semakin baik pemahaman mahasiswa terhadap nilai-nilai Pancasila, semakin positif pula sikap mereka dalam menggunakan teknologi secara bertanggung jawab. Meskipun demikian, koefisien determinasi (R²) yang hanya mencapai 28,2% mengisyaratkan bahwa masih ada faktor-faktor eksternal yang lebih berpengaruh terhadap perilaku mahasiswa terhadap IPTEK, seperti peran keluarga, lingkungan digital, teman sebaya, dan tingkat literasi media yang mereka peroleh di luar kampus. Dengan demikian, Pendidikan Pancasila berperan sebagai penguat karakter, tetapi bukan satu-satunya unsur pembentuk sikap mahasiswa terhadap teknologi.

Jurnal ini memberikan kontribusi penting karena membuktikan bahwa pendidikan berbasis Pancasila tidak hanya relevan pada ranah moral atau kewarganegaraan, tetapi juga memiliki peran strategis dalam menyiapkan mahasiswa menghadapi perkembangan teknologi modern. Penulis menekankan pentingnya mengajarkan Pancasila secara kontekstual dan relevan dengan kebutuhan zaman, bukan sekadar doktrin yang bersifat teoritis. Selain itu, direkomendasikan agar pemerintah memperkuat regulasi dan penyaringan informasi global, sementara mahasiswa diharapkan tetap selektif dalam menerima budaya luar dan konsisten menjaga jati diri bangsa. Secara keseluruhan, penelitian ini memperlihatkan bahwa pembelajaran Pancasila dapat memberikan dampak nyata terhadap cara mahasiswa berinteraksi dengan IPTEK, meskipun pembentukan karakter ideal tetap membutuhkan dukungan lingkungan sosial dan digital yang kondusif.   

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by 2515061070 Ahmad Wildan Rozan -
Jurnal “Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi” membahas bagaimana Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi dapat membentuk sikap mahasiswa dalam menghadapi perkembangan IPTEK. Penulis menjelaskan bahwa perkembangan teknologi modern membawa perubahan besar bagi pola hidup masyarakat dan dapat berdampak positif maupun negatif, terutama bagi mahasiswa sebagai generasi muda. Oleh karena itu, Pendidikan Pancasila diperlukan agar mahasiswa mampu menyaring pengaruh globalisasi sesuai nilai-nilai bangsa.

Penelitian dilakukan pada mahasiswa Universitas Pancasakti Tegal dengan metode kuantitatif menggunakan kuesioner. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemahaman mahasiswa terhadap nilai-nilai Pancasila berada dalam kategori baik. Mereka menilai Pendidikan Pancasila penting untuk membangun karakter, menjaga budaya bangsa, serta menjadi pedoman moral dalam kehidupan modern. Pada saat yang sama, sikap mahasiswa dalam menggunakan IPTEK juga baik. Mereka memanfaatkan teknologi untuk belajar, mencari informasi, dan aktivitas produktif lainnya, serta mampu menyaring konten negatif dan menggunakan media digital secara bijak.

Analisis regresi menunjukkan adanya pengaruh signifikan antara pengembangan kepribadian Pancasila dan kemampuan mahasiswa menyikapi IPTEK. Koefisien regresi 0,616 dengan signifikansi 0,000 menunjukkan bahwa semakin baik pemahaman mahasiswa terhadap Pancasila, semakin baik pula kemampuan mereka menghadapi perkembangan teknologi. Meskipun demikian, hanya 28,2% pengaruh yang berasal dari Pendidikan Pancasila, sementara sisanya dipengaruhi faktor lain seperti lingkungan sosial, keluarga, dan perkembangan teknologi itu sendiri.

Kesimpulannya, Pendidikan Pancasila berperan penting dalam membentuk karakter mahasiswa agar mampu memanfaatkan teknologi secara positif dan tetap berpegang pada nilai moral bangsa. Penulis menyarankan agar materi Pendidikan Pancasila dibuat lebih menarik dan relevan, serta perlu adanya penguatan literasi teknologi dan filter budaya untuk menjaga identitas bangsa di tengah arus globalisasi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by 2515061112 Gyoga Syaputra -
Nama: Gyoga Syaputra
NPM : 2515061112
Kelas: PSTI D
Mata Kuliah: Pendidikan Pancasila

Penelitian ini berangkat dari realitas bahwa era globalisasi dan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi (IPTEK) berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan ini membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia, termasuk dalam sektor pendidikan. Globalisasi menjadikan batas ruang dan waktu semakin tidak jelas sehingga arus informasi bergerak begitu cepat. Kondisi tersebut menghadirkan peluang, sekaligus tantangan bagi Indonesia sebagai negara yang berlandaskan Pancasila. Pertanyaan penting yang muncul adalah bagaimana masyarakat—khususnya mahasiswa—dapat mengikuti perkembangan teknologi tanpa mengesampingkan identitas dan nilai-nilai Pancasila. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki pemahaman yang baik terkait penerapan nilai-nilai Pancasila dalam pembentukan kepribadian. Mereka menilai bahwa Pendidikan Pancasila sangat diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat, harus dikenalkan sejak dini, dan berperan besar dalam pembangunan karakter bangsa. Nilai seperti kejujuran, disiplin, toleransi, serta penghargaan terhadap keberagaman agama dan budaya dianggap penting, menandakan bahwa internalisasi Pancasila telah tampak pada sikap dan perilaku mahasiswa.

Dalam menyikapi perkembangan teknologi, mahasiswa juga menunjukkan respons yang positif. Teknologi dimanfaatkan untuk mendukung proses pembelajaran, mencari informasi, melakukan transaksi, hingga mengembangkan minat pribadi. Mereka pun memahami pentingnya menyaring informasi, menghindari konten negatif, serta menjaga etika dalam berinteraksi di ruang digital. Hal tersebut memperlihatkan bahwa penggunaan teknologi tidak hanya sekadar konsumsi pasif, tetapi disertai kesadaran moral yang sejalan dengan nilai budaya bangsa.

Analisis regresi sederhana menghasilkan persamaan Ŷ = 12,525 + 0,616X dengan nilai signifikansi 0,000 (<0,05). Hasil ini menegaskan bahwa mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila berpengaruh signifikan terhadap kemampuan mahasiswa dalam merespons perkembangan IPTEK. Nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0,282 menunjukkan bahwa 28,2% sikap mahasiswa terhadap IPTEK dipengaruhi oleh mata kuliah tersebut, sedangkan 71,8% sisanya dipengaruhi faktor lain di luar penelitian.

Secara keseluruhan, Pendidikan Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk sikap mahasiswa agar mampu mengikuti perkembangan IPTEK tanpa kehilangan jati diri bangsa. Mahasiswa diharapkan tetap menjaga karakter nasional, menyaring dampak negatif budaya asing, serta menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam memanfaatkan teknologi untuk kemajuan negara. Peneliti juga menyarankan agar pemerintah dan institusi pendidikan terus mengembangkan aktualisasi nilai Pancasila melalui metode pembelajaran yang lebih kontekstual, tidak bersifat doktriner, serta memperkuat sistem literasi dan penyaringan informasi dalam menghadapi tantangan globalisasi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by 2555061009 Safira Permata Putri -
Ringkasan Jurnal
Jurnal pengaruh mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila terhadap sikap mahasiswa dalam menghadapi perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)1. Penelitian dilakukan di Universitas Pancasakti Tegal dengan populasi 103 mahasiswa, di mana 40 orang diambil sebagai sampel2222. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner berskala Likert dan diolah menggunakan analisis deskriptif serta regresi sederhana333. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memiliki kepribadian Pancasila yang baik dan mampu menyikapi IPTEK secara positif, dengan mata kuliah tersebut memberikan pengaruh signifikan sebesar 28,2%444444444.

Metodologi
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif verifikatif5. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester II Program Studi Matematika tahun akademik 2016/20176. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportionate cluster random sampling (70% dari tiap kelas)77. Instrumen kuesioner telah diuji validitas dan reliabilitasnya menggunakan Pearson Product Moment8. Analisis regresi linear sederhana menggunakan SPSS menghasilkan persamaan $Y = 12,525 + 0,616X$ dengan nilai signifikansi 0,000 (< 0,05), yang membuktikan adanya pengaruh positif dan signifikan variabel independen terhadap dependen9999.

Jurnal ini menegaskan pentingnya pendidikan Pancasila sebagai ideologi pemersatu dan filter budaya di tengah arus informasi global.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by 2515061122 Ilham Tri Gustama -
Nama : Ilham Tri Gustama
NPM : 2515061122
Kelas : PSTI-D
Tugas : Menganalisis Jurnal “Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi”

Jurnal ini fokus membahas bagaimana mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila berpengaruh pada cara mahasiswa menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Jurnal ini menjelaskan bahwa perkembangan IPTEK yang sangat cepat membawa dampak besar bagi kehidupan masyarakat, meskipun teklonogi memang banyak membantu, tapi juga membuka pintu pengaruh negatif, terutama pada generasi muda. Karena itu peneliti ingin melihat apakah pembelajaran Pancasila di kampus bisa membantu mahasiswa tetap memiliki sikap dan nilai yang sesuai dengan kepribadian bangsa dalam menghadapi derasnya arus globalisasi dan teknologi.
Dalam penelitian ini, hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa umumnya sudah memiliki kepribadian Pancasila yang baik, seperti jujur, disiplin, menghargai pendapat orang lain, dan memiliki rasa toleransi. Selain itu, mahasiswa juga dinilai menyikapi perkembangan IPTEK dengan positif: mereka menggunakan teknologi untuk belajar, bekerja, mencari informasi, hingga menyaring konten-konten negatif di media sosial, hal ini menunjukkan bahwa mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila memang berpengaruh secara signifikan terhadap cara mahasiswa menyikapi perkembangan IPTEK. Walaupun pengaruhnya sekitar 28,2%, tetap terlihat bahwa pendidikan Pancasila membantu mahasiswa memiliki filter moral dalam menghadapi teknologi modern. Dari penjelasan yang diberikan dalam jurnal ini kita dapat mengetahui seberapa besar peran mata kuliah Pancasila dalam membentuk sikap mahasiswa ketika berhadapan dengan perkembangan teknologi, menunjukkan bahwa pengajaran Pancasila masih sangat penting agar generasi muda tidak kehilangan identitas, tetap berpegang pada nilai luhur bangsa, dan bisa memanfaatkan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by 2515061102 Muhammad Alfahrezy -
Nama: Muhammad Alfahrezy
NPM: 2515061102
Kelas: PSTI D
Mata Kuliah: Pancasila

Analisis Jurnal Mata Kuliah Pendidikan Pancasila dalam Menyikapi IPTEK

Pendahuluan
Jurnal ini mengangkat isu penting mengenai dampak globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang pesat, yang telah mengubah secara fundamental pola hidup dan pemikiran masyarakat, termasuk dalam aspek pendidikan di Indonesia. Penulis menyoroti bahwa kemajuan teknologi informasi yang masif mempermudah masuknya segala bentuk informasi, baik positif maupun negatif, dan berpotensi membawa pengaruh dari luar yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur Pancasila. Oleh karena itu, tulisan ini berargumen bahwa perlu adanya pemulihan kembali kesadaran kolektif tentang urgensi Pancasila, terutama pada kalangan mahasiswa, melalui Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila untuk membekali mereka dalam menyikapi perkembangan IPTEK agar nilai-nilai kebangsaan tidak terkikis habis oleh budaya asing.

Materi dan Metode
Mata Kuliah Pendidikan Pancasila didefinisikan sebagai pelajaran yang memberikan pedoman kepada mahasiswa untuk mengkaji, menganalisis, dan memecahkan masalah pembangunan bangsa dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara. Secara institusional, mata kuliah ini didasarkan pada tiga landasan utama: Filosofis (Pancasila sebagai philosophische grondslag yang mampu melepaskan diri dari kutub ideologi dunia), Sosiologis (Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa yang plural), dan Yuridis (Pancasila yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945 memiliki kekuatan hukum mengikat). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan analisis deskriptif verifikatif. Populasi penelitian berjumlah 103 orang, namun hanya 40 mahasiswa dari Program Studi Matematika Semester II Universitas Pancasakti Tegal yang dijadikan sampel melalui teknik proporsional cluster random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan regresi.

Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian secara umum membuktikan bahwa responden memiliki pengembangan kepribadian Pancasila yang baik. Pembahasan dalam jurnal ini difokuskan pada kerangka teoretis mengenai Sikap (attitude), yang didefinisikan sebagai reaksi atau respons tertutup seseorang terhadap suatu objek, dan terdiri dari komponen kognitif, afektif (emosi), dan perilaku. Selanjutnya, dibahas pula tingkatan sikap, mulai dari Menerima hingga Bertanggung Jawab, serta fungsi sikap (instrumental, pertahanan ego, ekspresi nilai, dan pengetahuan). Meskipun tidak disajikan secara rinci, temuan umum menunjukkan bahwa mata kuliah tersebut berhasil menanamkan sikap yang selaras dengan Pancasila, yang berarti mahasiswa telah mampu menggunakan kerangka nilai tersebut untuk merespons perkembangan IPTEK yang membawa tantangan globalisasi.

Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan utama penelitian ini adalah bahwa secara umum, mahasiswa yang menjadi responden memiliki pengembangan kepribadian Pancasila yang baik. Implikasinya, mata kuliah tersebut dianggap efektif dalam membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai kebangsaan. Berdasarkan hasil ini, penulis menyarankan agar mahasiswa sebagai generasi muda senantiasa menjaga kepribadian bangsa dalam menghadapi tantangan perkembangan IPTEK. Selain itu, mahasiswa diharapkan berpegang teguh kepada Pancasila sebagai dasar negara, sehingga kemajuan IPTEK dapat diintegrasikan dan dimanfaatkan secara positif untuk mendukung pembangunan nasional.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Danish Mubarak -
Nama : Danish Mubarak
NPM : 2515061067
Kelas : PSTI D

Jurnal Penelitian berjudul Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi IPTEK bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila terhadap cara mahasiswa menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis deskriptif verifikatif. Populasinya adalah 103 mahasiswa Program Studi Matematika semester II Universitas Pancasakti Tegal tahun akademik 2016/2017, dengan sampel sebanyak 40 mahasiswa yang diambil melalui teknik proportional cluster random sampling. Data diperoleh melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan teknik deskriptif dan regresi, yang sebelumnya diuji validitas dan reliabilitasnya dengan Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum responden memiliki pengembangan kepribadian Pancasila yang baik. Jurnal ini menegaskan bahwa perkembangan IPTEK dan arus globalisasi mampu mempermudah penyebaran informasi ke seluruh dunia, baik informasi positif maupun negatif, sehingga membuka peluang masuknya pengaruh budaya luar yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Jika tidak disikapi dengan bijak, kondisi tersebut dapat mengikis nilai luhur Pancasila dan melemahkan identitas bangsa. Oleh karena itu, sikap mahasiswa menjadi faktor penentu utama dalam memberikan pengaruh positif atau negatif dari perkembangan teknologi. Dalam konteks ini, mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dipandang sangat penting karena berperan menumbuhkan kesadaran kolektif mengenai posisi strategis Pancasila, memperkuat pemahaman dan penghayatan nilai-nilainya, serta membentuk sikap mental mahasiswa yang berlandaskan nilai ketuhanan, kemanusiaan, cinta tanah air, dan persatuan bangsa. Kesimpulannya, mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa perlu mempertahankan kepribadian nasional dalam menghadapi tantangan IPTEK, dan pendidikan Pancasila di perguruan tinggi menjadi wahana penting dalam membekali mereka dengan pola pikir yang berdasar pada Pancasila untuk mampu memecahkan persoalan bangsa secara arif dan beretika.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by 2515061017 Rameyza Naila Meysun -
Nama : Rameyza Naila Meysun
NPM : 2515061017
Kelas : PSTI-D
Mata Kuliah : Pancasila

Jurnal ini membahas bagaimana mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila berperan dalam membantu mahasiswa menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perubahan besar yang terjadi akibat globalisasi, terutama perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat. Penulis melihat bahwa kemajuan teknologi membawa banyak manfaat, tetapi di sisi lain juga menimbulkan tantangan baru, terutama bagi generasi muda yang setiap hari berhadapan dengan berbagai informasi dari internet, media sosial, dan perangkat digital. Penulis menegaskan bahwa tantangan ini bukan karena Pancasila terpengaruh oleh teknologi, tetapi karena masyarakat—khususnya mahasiswa—masih belum mampu menyaring dampak negatif perkembangan teknologi. Dengan kata lain, yang berubah bukan nilai dasar negara, tetapi cara masyarakat memaknainya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menjadi alasan mengapa pendidikan Pancasila perlu diberikan secara serius, terutama di perguruan tinggi, agar mahasiswa tetap memiliki karakter dan prinsip yang sesuai dengan nilai dasar bangsa meskipun hidup di era modern. Secara metodologi, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan instrumen kuesioner yang diberikan kepada 40 mahasiswa sebagai sampel dari total 103 populasi. Teknik sampel yang digunakan adalah proportional cluster random sampling agar hasilnya lebih representatif. Data kemudian diuji melalui analisis deskriptif dan regresi sederhana setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas menggunakan Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki sikap positif terhadap mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila. Responden menilai bahwa pendidikan Pancasila penting dalam kehidupan bermasyarakat, harus diajarkan sejak dini, dan dianggap berperan dalam membentuk perilaku, seperti kejujuran, toleransi, menghargai keberagaman, serta rasa nasionalisme. Data kuesioner menunjukkan mayoritas skor responden berada di kategori baik. Ketika dikaitkan dengan perkembangan teknologi, responden juga menunjukkan sikap positif. Mahasiswa merasa bahwa teknologi memang mempermudah kehidupan, terutama dalam belajar, berkomunikasi, transaksi, dan mengakses informasi. Namun mereka juga menyadari risiko penyalahgunaan teknologi, seperti kecanduan media sosial, konsumsi konten negatif, atau perilaku tidak etis saat menggunakan platform digital. Karena itu, sebagian besar responden menyatakan bahwa penggunaan teknologi harus disertai tanggung jawab moral. Temuan penting dalam penelitian ini adalah hasil analisis regresi yang menunjukkan bahwa mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila memiliki pengaruh signifikan terhadap sikap mahasiswa dalam menyikapi perkembangan IPTEK, dengan nilai signifikansi 0,000 (lebih kecil dari 0,05). Koefisien determinasi sebesar 28,2% menunjukkan bahwa pendidikan Pancasila berkontribusi terhadap kemampuan mahasiswa dalam menggunakan teknologi secara bertanggung jawab, sedangkan 71,8% sisanya dipengaruhi oleh faktor eksternal lain seperti lingkungan keluarga, pergaulan, budaya digital, atau kebijakan pendidikan. jurnal ini menunjukkan bahwa pendidikan Pancasila masih sangat relevan bukan hanya sebagai teori, tetapi sebagai pembentukan karakter untuk menghadapi era digital. Dalam kesimpulannya, penulis menekankan bahwa mahasiswa harus tetap menjaga identitas bangsa, mampu menyaring budaya luar, menggunakan teknologi dengan sikap kritis, dan tetap berpegang pada nilai Pancasila sebagai dasar moral dalam kehidupan modern. Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan gambaran bahwa perkembangan teknologi seharusnya tidak menjadi ancaman bagi karakter bangsa jika pendidikan karakter terutama melalui Pancasila dijalankan dengan baik. Penelitian ini juga memberikan pesan bahwa literasi digital perlu dibarengi dengan literasi moral agar perkembangan teknologi benar-benar membawa dampak positif bagi pembangunan bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by 2515061002 ABDU AR RAHMAN ATHALLAH -
A. Etika dalam dunia politik saat ini masih jauh dari kondisi yang ideal dan belum sepenuhnya mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Hal ini tampak dari berbagai bentuk penyimpangan serta kelemahan dalam praktik politik dan birokrasi, seperti kecenderungan menyalahgunakan kekuasaan dan maraknya korupsi akibat kurangnya independensi, baik dalam struktur maupun dalam sikap para pejabat. Selain itu, pelayanan publik sering kali tidak adil dan cenderung berpihak pada kelompok politik tertentu, menggambarkan kondisi politik yang tidak sehat. Nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, ketepatan, serta kecepatan dalam pelayanan kerap diabaikan, sehingga memunculkan birokrasi yang tidak profesional dan sulit dipercaya. Tantangan terbesar birokrasi Indonesia adalah ketidakmampuan aparat untuk benar-benar berperan sebagai pelayan masyarakat, ditambah rendahnya integritas dan kemandirian yang menyebabkan pelanggaran etika politik. Jika keadaan ini terus dibiarkan, nilai-nilai Pancasila akan stagnan dan kehilangan fungsi sebagai pedoman dalam penyelenggaraan negara dan pelayanan publik. Karena itu, diperlukan komitmen kuat serta perubahan pola pikir yang menyeluruh agar birokrasi dapat kembali bekerja sesuai semangat reformasi dan prinsip demokrasi yang berlandaskan Pancasila.

B. Dalam lingkungan saya, etika generasi muda menunjukkan sisi baik sekaligus sisi kurang baik.
• Dari sisi positif: Anak muda cenderung kreatif, cepat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi (mencerminkan semangat inovatif), memiliki solidaritas tinggi di antara teman sebaya, dan peka terhadap isu-isu sosial, yang sejalan dengan nilai dalam Sila ke-3 dan ke-5.
• Dari sisi negatif: Sebagian dari mereka kurang menghormati orang yang lebih tua, sering menggunakan bahasa yang terlalu santai, menunjukkan sikap individualis, kurang tertarik pada musyawarah atau kegiatan bersama, serta mudah terpengaruh oleh informasi di media sosial—menandakan menurunnya etika dan nilai dalam Sila ke-4.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi penurunan moral saat ini antara lain:
1. Menyempurnakan kurikulum yang lebih menekankan nilai-nilai Pancasila seperti kejujuran, tanggung jawab, musyawarah, dan kepedulian sosial, tidak hanya secara teori tetapi melalui kegiatan nyata di sekolah maupun masyarakat.
2. Keluarga dan tokoh masyarakat perlu menjadi teladan dalam berperilaku etis, serta menghidupkan kembali kegiatan seperti karang taruna atau gotong royong untuk mengurangi sifat individualistis dan meningkatkan rasa kebersamaan.
3. Memberikan edukasi mengenai etika berinteraksi di dunia digital, mengasah kemampuan berpikir kritis terhadap informasi, serta menumbuhkan sikap toleran dan penggunaan bahasa yang sopan untuk menghindari hoaks maupun perundungan daring.
4. Dalam konteks publik atau pekerjaan, perlu diterapkan sistem yang menuntut integritas, profesionalisme, dan kualitas kinerja, sehingga memberikan pesan bahwa perilaku tidak etis tidak akan memperoleh keuntungan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Rizky Zendi Alamsyah -
Nama : Rizky Zendi Alamsyah
NPM : 2515061013
Kelas : PSTI D

Jurnal “Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi” mengkaji sejauh mana mata kuliah Pancasila memengaruhi kemampuan mahasiswa dalam menghadapi perkembangan IPTEK di era globalisasi. Penelitian yang dilakukan dengan metode kuantitatif dan analisis regresi sederhana terhadap 40 mahasiswa menunjukkan bahwa pendidikan Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk sikap mahasiswa agar lebih bijak, selektif, dan bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi. Jurnal menegaskan bahwa Pancasila sebagai dasar negara tidak akan tergeser oleh perkembangan teknologi, namun masyarakat dapat terpengaruh apabila tidak memiliki pondasi nilai yang kuat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki karakter yang baik seperti kejujuran, kedisiplinan, toleransi, dan kemampuan menyaring informasi digital, serta mampu menolak budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Data statistik menunjukkan bahwa mata kuliah ini memberikan pengaruh signifikan sebesar 28,2% terhadap cara mahasiswa menyikapi teknologi, sementara sisanya dipengaruhi faktor eksternal seperti lingkungan keluarga, media sosial, dan pergaulan. Penelitian ini menegaskan pentingnya pendidikan Pancasila dalam membentengi generasi muda dari dampak negatif teknologi, namun juga menunjukkan kelemahan seperti ukuran sampel yang terbatas dan belum dieksplorasinya faktor lain di luar pembelajaran formal. Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan gambaran bahwa pendidikan Pancasila masih sangat relevan dan memiliki kontribusi nyata dalam membentuk generasi yang memiliki integritas, nasionalisme, serta kemampuan adaptasi terhadap IPTEK secara positif sesuai jati diri bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Cindy Ega Julian 2515061027 -
Penelitian ini menganalisis bagaimana mahasiswa merespons tantangan globalisasi dan perkembangan IPTEK yang sangat pesat, dengan fokus utama pada upaya mempertahankan nilai-nilai luhur Pancasila. Mata Kuliah Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi dinilai vital sebagai sarana pembentukan karakter, ditopang oleh landasan filosofis (pemersatu ideologi), sosiologis (perekat keragaman), dan yuridis (norma dasar negara). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, mahasiswa memiliki kepribadian Pancasila yang baik (seperti jujur dan toleran) dan bersikap positif terhadap IPTEK. Mereka memanfaatkannya secara etis, termasuk melakukan penyaringan informasi dan memblokir konten negatif, yang menunjukkan adaptasi berbasis nilai moral. Analisis regresi menegaskan bahwa Mata Kuliah Pendidikan Pancasila memberikan pengaruh signifikan terhadap sikap mahasiswa dalam menyikapi IPTEK, meskipun kontribusinya secara statistik hanya sebesar 28,2%. Kesimpulan utama menegaskan peran penting Pendidikan Pancasila dalam membimbing mahasiswa menghadapi perkembangan teknologi tanpa meninggalkan nilai-nilai dasar bangsa. Penulis merekomendasikan pemerintah dan lembaga pendidikan untuk terus mengaktualisasikan Pancasila melalui metode non-indoktrinasi dan memperkuat sistem penyaringan informasi untuk menangkal dampak negatif globalisasi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by 2515061072 Muhammad abdul Ghani Mukhti Cassano -
Jurnal ini mengulas peran mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam membantu mahasiswa menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Latar belakang penelitian ini adalah perubahan besar akibat globalisasi dan pesatnya teknologi informasi. Penulis menjelaskan bahwa kemajuan teknologi membawa manfaat sekaligus tantangan, terutama bagi mahasiswa yang setiap hari berhadapan dengan internet dan media sosial. Tantangan tersebut bukan karena nilai Pancasila melemah, tetapi karena masyarakat belum sepenuhnya mampu menyaring dampak negatif teknologi. Karena itu, pendidikan Pancasila di perguruan tinggi penting untuk menjaga karakter mahasiswa di era digital.

Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan kuesioner kepada 40 mahasiswa yang dipilih melalui proportional cluster random sampling. Data dianalisis dengan uji validitas, reliabilitas, analisis deskriptif, dan regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki sikap positif terhadap mata kuliah Pancasila dan menilai bahwa nilai-nilai Pancasila penting untuk membentuk karakter seperti kejujuran, toleransi, dan nasionalisme. Mahasiswa juga mengakui manfaat teknologi, tetapi tetap menyadari potensi dampaknya seperti kecanduan media sosial atau penyalahgunaan informasi. Karena itu, mereka menilai bahwa penggunaan teknologi harus disertai tanggung jawab moral.

Analisis regresi menunjukkan bahwa mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila berpengaruh signifikan terhadap sikap mahasiswa dalam menyikapi perkembangan IPTEK, dengan kontribusi sebesar 28,2%. Sisanya dipengaruhi faktor luar seperti keluarga, lingkungan, dan budaya digital. Jurnal ini menegaskan bahwa pendidikan Pancasila masih sangat relevan sebagai pembentuk karakter di era modern, dan bahwa literasi digital perlu diseimbangkan dengan literasi moral agar teknologi memberi dampak positif bagi pembangunan bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Davy Dlorroah Anhar -
Nama: Davy Dlorroah Anhar
NPM: 2515061007
Kelas: PSTI-D
Mata Kuliah: Pendidikan Pancasila

Perkembangan pesat era globalisasi serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah membawa perubahan yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Arus globalisasi yang mengaburkan batas ruang dan waktu membuat informasi tersebar dengan sangat cepat. Kondisi ini menghadirkan peluang sekaligus tantangan, terutama bagi Indonesia yang berlandaskan Pancasila. Pertanyaan utama yang muncul ialah bagaimana masyarakat—khususnya mahasiswa—dapat mengikuti perkembangan teknologi tanpa mengabaikan identitas nasional dan nilai-nilai Pancasila.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa umumnya memiliki pemahaman yang baik mengenai nilai-nilai Pancasila serta mampu membentuk karakter sesuai prinsip tersebut. Mereka menilai Pendidikan Pancasila sebagai aspek penting dalam kehidupan sosial, relevan untuk ditanamkan sejak dini, dan berkontribusi besar pada pembangunan bangsa. Nilai-nilai seperti kejujuran, kedisiplinan, toleransi, serta penghormatan terhadap keragaman budaya dan agama dipandang penting, menandakan bahwa internalisasi Pancasila telah tercermin dalam perilaku keseharian mereka.
Dalam merespons perkembangan IPTEK, mahasiswa juga menunjukkan sikap yang positif. Teknologi dimanfaatkan untuk mendukung proses belajar, transaksi digital, pencarian informasi, dan pengembangan minat personal. Mereka pun menyadari pentingnya menyaring informasi, menghindari konten negatif, dan menjaga etika berkomunikasi di ruang digital. Ini menunjukkan bahwa penggunaan teknologi tidak hanya bersifat konsumtif, tetapi disertai kesadaran moral yang selaras dengan nilai budaya bangsa.
Analisis regresi sederhana menghasilkan persamaan Ŷ = 12,525 + 0,616X dengan nilai signifikansi 0,000 (< 0,05). Hasil ini mengindikasikan bahwa mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila berpengaruh signifikan terhadap kemampuan mahasiswa dalam menyikapi perkembangan teknologi. Nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0,282 menunjukkan bahwa 28,2% sikap mahasiswa terhadap IPTEK dipengaruhi oleh mata kuliah tersebut, sementara 71,8% sisanya ditentukan oleh faktor lain di luar penelitian.
Secara keseluruhan, Pendidikan Pancasila memegang peran penting dalam membangun sikap mahasiswa agar mampu menghadapi perkembangan IPTEK tanpa kehilangan jati diri bangsa. Mahasiswa diharapkan terus menjaga karakter nasional, menyaring dampak negatif budaya asing, dan menjadikan Pancasila sebagai landasan dalam memanfaatkan teknologi untuk kemajuan bangsa. Penelitian ini juga merekomendasikan agar pemerintah dan institusi pendidikan terus memperkuat aktualisasi Pancasila melalui metode pembelajaran yang tidak bersifat doktriner serta meningkatkan sistem penyaringan informasi guna menghadapi tantangan globalisasi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by 2515061080 Ledies Jelita Cleopatra -
Nama: Ledies Jelita Cleopatra
NPM: 2515061080
Kelas: PSTI D
Mata Kuliah: Pancasila

Jurnal ini menjelaskan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa pengaruh yang sangat besar bagi mahasiswa, baik dari segi pola pikir, perilaku, maupun cara bersosialisasi. Teknologi memberikan kemudahan dalam mengakses informasi, mendukung proses pembelajaran, serta mempercepat berbagai aktivitas sehari-hari. Namun di balik kemudahan itu, teknologi juga membawa dampak negatif seperti menurunnya etika dalam berkomunikasi, kecanduan media sosial, penyebaran informasi palsu, serta masuknya budaya luar yang tidak selalu sesuai dengan nilai bangsa. Oleh karena itu, pendidikan Pancasila dianggap sangat penting sebagai pedoman agar mahasiswa mampu menyikapi kemajuan teknologi dengan bijak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang memperoleh pendidikan Pancasila cenderung memiliki sikap yang lebih baik dalam menggunakan teknologi, seperti lebih bertanggung jawab, mampu menyaring informasi, menghargai perbedaan, serta tetap menjunjung nilai moral dalam kehidupan sehari-hari. Mahasiswa juga dinilai cukup bijak dalam memanfaatkan teknologi untuk hal positif seperti belajar, berwirausaha, dan berkomunikasi secara sopan di dunia digital. Meski demikian, pengaruh pendidikan Pancasila terhadap sikap mahasiswa dalam menghadapi perkembangan teknologi tidak sepenuhnya berdiri sendiri karena masih ada faktor lain seperti lingkungan keluarga, pergaulan, dan media sosial yang juga ikut membentuk perilaku mereka. Secara keseluruhan, jurnal ini menegaskan bahwa pendidikan Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter mahasiswa agar tidak hanya cerdas dalam penguasaan teknologi, tetapi juga matang dalam sikap, moral, dan tanggung jawab sebagai generasi penerus bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by 2515061020 Rima Falencia Akip -
A. Sistem moral dalam dunia politik saat ini menunjukkan bahwa kondisi yang ada masih belum memenuhi standar yang diharapkan dan tidak menggambarkan prinsip-prinsip mendasar Pancasila. Hal ini disebabkan oleh berbagai pelanggaran dan kelemahan yang menyelimuti etika politik dan birokrasi di Indonesia, seperti kecenderungan untuk menyalahgunakan kekuasaan dan praktik korupsi yang muncul karena kurangnya kemandirian, baik dalam struktur maupun sikap. Selain itu, pelayanan yang tidak adil dan distribusi yang tidak merata sering kali menguntungkan kelompok politik tertentu, mencerminkan kondisi politik saat ini. Nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, ketepatan, dan kecepatan dalam memberikan layanan sering kali diabaikan, sehingga mengakibatkan birokrasi yang korup dan tidak dapat dipercaya. Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh birokrasi Indonesia adalah ketidakmampuan para birokrat untuk menjalankan peran sebagai pelayan publik, ditambah dengan rendahnya integritas dan kemandirian yang berujung pada pelanggaran kode etik yang merusak fondasi etika politik. Jika keadaan pemerintahan yang tidak tepat ini terus dibiarkan berlangsung, maka nilai-nilai Pancasila akan terjebak tanpa kemajuan dan tidak akan berfungsi sebagai pedoman dalam pengelolaan negara serta pelayanan publik. Diperlukan komitmen yang kuat dan perubahan cara berpikir menyeluruh agar birokrasi dapat berfungsi kembali sesuai dengan tujuan reformasi dan pelaksanaan demokrasi yang berlandaskan Pancasila.

B. Di lingkungan saya, etika di antara generasi muda memperlihatkan kedua sisi, baik yang positif maupun negatif.
- Dari segi positif: Mereka biasanya kreatif dan cepat dalam menyesuaikan diri dengan teknologi (menunjukkan inovasi). Mereka memiliki tingkat solidaritas yang tinggi di antara rekan-rekannya dan tanggap terhadap masalah sosial (mewakili Sila ke-3 dan ke-5).

- Dari segi negatif: Beberapa dari mereka menunjukkan kurangnya penghormatan kepada orang yang lebih tua (sering sekali menggunakan bahasa santai, kurang menghormati), memiliki tingkat individualisme yang tinggi, serta kurang antusias terhadap musyawarah atau kegiatan kolektif, dan mudah terprovokasi oleh media sosial (menyoroti penurunan perilaku baik dan Sila ke-4).

Beberapa langkah untuk mengatasi penurunan moral yang terjadi saat ini adalah:
1. Mengubah kurikulum dengan menekankan nilai-nilai Pancasila, seperti kejujuran, tanggung jawab, musyawarah, dan solidaritas sejak usia dini. Ini perlu diterapkan tidak hanya dalam teori tetapi juga melalui kegiatan konkret di sekolah dan masyarakat.
2. Keluarga dan pemimpin komunitas harus memberikan contoh yang baik terkait etika. Menghidupkan kembali kegiatan kelompok seperti pemuda dan gotong royong untuk mengurangi sikap individualistik dan menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial.
3. Memberikan pendidikan mengenai etika berinteraksi di dunia maya kepada generasi muda, mengembangkan sikap kritis terhadap informasi yang mereka terima, serta mendorong toleransi dan penggunaan bahasa yang sopan, menghindari berita palsu dan perundungan online.
4. Dalam konteks publik atau tempat kerja, sangat penting untuk menerapkan sistem yang menghargai integritas, profesionalisme, dan kinerja. Ini memberi pesan bahwa perilaku tidak etis tidak akan membawa keuntungan.
In reply to 2515061020 Rima Falencia Akip

Re: Forum Analisis Jurnal

by 2515061059 Prya Mitra -
Nama : Prya Mitra
NPM : 2515061059
Kelas : PSTI C

Pancasila sebagai "Perisai" Menghadapi IPTEK
Tulisan ini membahas topik yang sangat penting bagi generasi muda saat ini: bagaimana Pancasila, yang diajarkan di bangku kuliah, dapat berfungsi sebagai perisai atau "alat pertahanan" bagi mahasiswa saat menghadapi laju cepat kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

Inti Masalah yang Diteliti
Penelitian ini berangkat dari kekhawatiran umum bahwa kemajuan IPTEK, seperti media sosial, akses informasi yang tak terbatas, dan globalisasi, sering kali menimbulkan konsekuensi negatif yang dapat menggerus nilai-nilai budaya dan identitas bangsa, termasuk nilai-nilai Pancasila.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi apakah Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila yang wajib diambil oleh mahasiswa di universitas memberikan pengaruh yang positif dan signifikan dalam membentuk sikap mahasiswa terhadap perkembangan teknologi yang pesat ini.

Metode dan Hasil Penelitian
Jurnal ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan mengambil sampel dari kalangan mahasiswa. Setelah melakukan pengujian terhadap validitas dan reliabilitas data, peneliti menemukan beberapa temuan penting:
Kepribadian Pancasila Mahasiswa Sudah Baik: Secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan bahwa responden (mahasiswa) telah mengembangkan ciri kepribadian Pancasila yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa mereka memiliki fondasi moral yang kokoh.
Mata Kuliah Berpengaruh Positif: Mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila terbukti memberikan pengaruh positif dan signifikan dalam membentuk sikap mahasiswa terhadap IPTEK. Pengajaran Pancasila di universitas berhasil membekali mahasiswa dengan pola pikir moral untuk memilih dan memanfaatkan teknologi dengan bijak.

IPTEK sebagai Sarana Pembangunan: Dengan modal dari Pancasila tersebut, mahasiswa diarahkan untuk memandang IPTEK sebagai sarana pembangunan bangsa, bukan sebagai ancaman yang harus dihindari.

Kesimpulan Sederhana Jurnal
Kesimpulan dari jurnal ini sangat jelas: Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi tetap memiliki relevansi dan penting.
Mata kuliah ini berhasil menumbuhkan kesadaran mahasiswa sebagai generasi muda untuk melestarikan identitas nasional dalam menghadapi tantangan IPTEK yang bersifat global. Dengan berpegang pada Pancasila sebagai dasar negara, diharapkan mahasiswa dapat memanfaatkan kemajuan teknologi secara positif, berkontribusi dalam pembangunan bangsa, dan secara khusus waspada terhadap informasi yang berpotensi radikal yang sering muncul melalui teknologi modern.
Secara ringkas, jurnal ini menekankan bahwa Pancasila adalah "kunci" yang perlu dimiliki mahasiswa agar tidak tersesat di tengah lautan informasi dan teknologi global. Pendidikan Pancasila memastikan bahwa kemajuan teknologi dapat diterima, namun tetap harus didasari oleh etika dan nilai-nilai keindonesiaan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Daffarel Taufiqurrahman -
Jurnal ini membahas pengaruh mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila terhadap kemampuan mahasiswa dalam menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Penelitian dilakukan terhadap 40 mahasiswa menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki pemahaman dan sikap yang baik terhadap nilai-nilai Pancasila, seperti kejujuran, kedisiplinan, toleransi, dan penghargaan terhadap budaya bangsa. Sikap mahasiswa dalam memanfaatkan teknologi juga tergolong baik; mereka menggunakan teknologi untuk pembelajaran, komunikasi, serta kegiatan positif lainnya, sekaligus melakukan penyaringan terhadap konten negatif di media sosial.

Melalui analisis regresi sederhana, ditemukan bahwa mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila berpengaruh signifikan terhadap cara mahasiswa menyikapi perkembangan IPTEK. Pengaruh tersebut bernilai 28,2%, sementara 71,8% sisanya dipengaruhi faktor lain di luar penelitian. Dengan demikian, pendidikan Pancasila terbukti membantu mahasiswa dalam menggunakan teknologi secara bertanggung jawab dan tetap berpegang pada nilai-nilai kebangsaan di tengah arus globalisasi. Peneliti merekomendasikan agar mahasiswa terus menjaga jati diri bangsa, pemerintah meningkatkan pengawasan terhadap informasi digital, dan materi pendidikan Pancasila disajikan dengan cara yang lebih menarik agar tetap relevan bagi generasi muda.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by 2515061064 Muhammad Luthfi -
Penelitian yang berjudul "Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi" ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila terhadap cara mahasiswa menyikapi perkembangan IPTEK. Penelitian kuantitatif dengan analisis deskriptif verifikatif ini menggunakan populasi 103 mahasiswa Program Studi Matematika Semester II Universitas Pancasakti Tegal dan mengambil sampel 40 orang menggunakan teknik proporsional cluster random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan regresi sederhana setelah melalui uji validitas dan reliabilitas. Hasil deskriptif menunjukkan bahwa secara umum responden memiliki Pengembangan Kepribadian Pancasila yang baik dan dapat menyikapi perkembangan IPTEK dengan baik, yang terlihat dari total skor kuesioner di atas. Lebih lanjut, hasil analisis regresi sederhana menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,05), yang membuktikan adanya pengaruh yang signifikan dari mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila terhadap variabel menyikapi perkembangan IPTEK. Koefisien determinasi ($R^2$) sebesar 0,282 atau 28,2% menunjukkan bahwa 28,2% variabel menyikapi perkembangan IPTEK dapat diterangkan oleh variabel mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila, sementara sisanya (71,8%) dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa mahasiswa sebagai generasi muda perlu menjaga kepribadian bangsa dan berpegang teguh pada Pancasila dalam menghadapi perkembangan IPTEK
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Shinta Olivia -
Nama: Shinta Olivia
NPM: 2515061024
Kelas: PSTI C

Jurnal “Penanaman Nilai-Nilai Pancasila Melalui Kontrol Sosial oleh Media Massa untuk Menekan Kejahatan di Indonesia” karya Ariesta Wibisono Anditya menyoroti bagaimana media massa seharusnya berfungsi sebagai alat kontrol sosial untuk membantu mencegah kejahatan. Dengan menggunakan metode penelitian hukum normatif, penulis menganalisis regulasi pers, asas hukum, serta konsep-konsep sosial terkait media. Artikel ini menegaskan bahwa meskipun UU Pers sudah mengatur fungsi media sebagai penyebar informasi, sarana edukasi, hiburan, dan pengawas sosial, praktik di lapangan menunjukkan bahwa media Indonesia belum sepenuhnya menjalankan perannya sesuai nilai-nilai Pancasila, terutama sila kelima tentang keadilan sosial.

Penulis menemukan bahwa media lebih sering memproduksi konten sensasional, berita tidak akurat, hingga informasi menyesatkan demi memenuhi rasa ingin tahu publik, bukan untuk membentuk karakter masyarakat. Minimnya kerja sama antara media dan aparat penegak hukum juga membuat fungsi kontrol sosial tidak berjalan optimal. Pada akhirnya, penelitian ini menyimpulkan bahwa media massa lebih berperan sebagai penyedia hiburan dan pemuas kebutuhan informasi, bukan sebagai pendorong pendidikan moral atau pembentuk masyarakat cerdas berjiwa Pancasila, sehingga ikut berkontribusi pada kerusakan tatanan sosial saat ini.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Azzahra Aprilia Putri -
Nama: Azzahra Aprilia Putri
Npm: 2515061009
Kelas: Psti C


mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila memiliki pengaruh signifikan terhadap kemampuan mahasiswa dalam menyikapi perkembangan IPTEK. Pengaruh tersebut terlihat dari beberapa temuan utama berikut:
1. Mahasiswa memiliki pengembangan kepribadian Pancasila yang baik
Hasil kuesioner menunjukkan skor di atas 80, yang berarti mahasiswa memahami pentingnya nilai-nilai Pancasila seperti:
kejujuran,
toleransi,
disiplin,
saling menghargai,
nasionalisme.
Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan Pancasila masih relevan dan efektif membentuk karakter mahasiswa.
2. Mahasiswa mampu menyikapi perkembangan IPTEK secara positif
Indikatornya meliputi:
memanfaatkan teknologi untuk belajar,
menggunakan teknologi secara bertanggung jawab,
melakukan penyaringan informasi,
menghindari konten negatif seperti pornografi dan kekerasan,
tetap menjaga etika berkomentar di media sosial.
Artinya, mahasiswa tidak hanya menggunakan teknologi, tetapi juga memahami dampak sosial dan moralnya.
3. Mata kuliah Pancasila berpengaruh signifikan terhadap cara mahasiswa menghadapi kemajuan IPTEK
Hasil analisis regresi menunjukkan:
nilai signifikansi 0,000 (<0,05) → ada pengaruh yang signifikan,
R² = 0,282 (28,2%) → mata kuliah Pancasila menyumbang 28,2% terhadap kemampuan mahasiswa menyikapi IPTEK,
sisanya 71,8% dipengaruhi faktor lain seperti lingkungan, literasi digital, pergaulan, atau pengalaman hidup.
Ini menegaskan bahwa pendidikan karakter berbasis Pancasila memang berkontribusi dalam membentuk sikap mahasiswa menghadapi teknologi modern.
4. Pancasila diperlukan sebagai “filter moral” menghadapi derasnya arus globalisasi
Mahasiswa menyadari bahwa perkembangan teknologi membawa dampak positif sekaligus risiko terhadap moral, budaya, dan karakter bangsa. Karena itu, Pancasila menjadi pedoman penting agar:
budaya asing yang negatif tidak merusak karakter bangsa,
mahasiswa memiliki benteng moral dalam menggunakan teknologi,
pembangunan nasional tetap berlandaskan nilai-nilai luhur.
Inti Kesimpulan
Pendidikan Pancasila berperan penting dalam membentuk kepribadian mahasiswa agar mampu menyikapi kemajuan IPTEK secara bijak, bertanggung jawab, dan tetap berpegang pada nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, teknologi tidak menjadi ancaman bagi moral bangsa, tetapi justru menjadi sarana mendukung pembangunan nasional.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Callysta Aulia Fauziah -
Nama: Callysta Aulia Fauziah
NPM: 2515061086
Kelas: PSTI C

Jurnal ini membahas bagaimana mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila membantu mahasiswa menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penelitian dilakukan pada mahasiswa semester II program studi Matematika UPS Tegal dengan sampel 40 orang yang dipilih melalui teknik cluster random sampling. Data diperoleh melalui kuesioner dan dianalisis dengan teknik deskriptif dan regresi.
Isi jurnal menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki pengembangan kepribadian Pancasila yang baik. Skor kuesioner mereka sebagian besar berada di atas 80. Mahasiswa menilai bahwa pendidikan Pancasila penting, perlu diajarkan sejak dini, dan berperan dalam membentuk sikap jujur, disiplin, toleran, dan nasionalis. Hal ini menunjukkan bahwa nilai Pancasila masih relevan sebagai dasar etika dan perilaku di tengah perkembangan teknologi.
Jurnal ini juga menggambarkan bahwa mahasiswa mampu menyikapi perkembangan teknologi dengan baik. Mereka menggunakan teknologi untuk belajar, mengakses informasi, dan bertransaksi. Mereka melakukan penyaringan informasi, memblokir konten negatif, serta menjaga etika saat berinteraksi di media sosial. Respons ini menunjukkan bahwa teknologi bisa dimanfaatkan secara positif jika didukung sikap dan nilai yang tepat.
Hasil analisis regresi menunjukkan adanya pengaruh signifikan antara mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dan kemampuan mahasiswa menyikapi perkembangan IPTEK. Koefisien determinasi sebesar 28,2 persen menjelaskan bahwa mata kuliah tersebut berkontribusi besar, meskipun masih banyak faktor luar yang ikut memengaruhi sikap mahasiswa terhadap teknologi.
Secara umum, jurnal ini menegaskan bahwa pendidikan Pancasila masih memiliki peran penting dalam membentuk kepribadian mahasiswa. Nilai Pancasila dapat menjadi pegangan dalam menghadapi arus globalisasi dan derasnya informasi digital. Dengan pemahaman yang benar, mahasiswa dapat menyaring pengaruh negatif teknologi dan memanfaatkan IPTEK untuk menunjang pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan sosial.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Alya Defina Hidayat -

Nama : Alya Defina Hidayat

NPM   : 2515061022

Kelas  : PSTI C

Jurnal ini meneliti sejauh mana mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila berpengaruh terhadap kemampuan mahasiswa dalam menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan sampel 40 mahasiswa dan instrumen kuesioner yang telah diuji validitas serta reliabilitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki pengembangan kepribadian Pancasila yang baik, ditunjukkan oleh skor kuisioner yang mayoritas berada di atas nilai 80. Mahasiswa dinilai memiliki pemahaman yang baik tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila, kedisiplinan, kejujuran, toleransi, serta sikap saling menghargai.

Pada aspek penyikapan terhadap perkembangan IPTEK, mahasiswa juga menunjukkan sikap yang baik. Mereka memanfaatkan teknologi untuk belajar, bertransaksi, mencari informasi, serta menyaring konten negatif seperti pornografi dan kekerasan. Mahasiswa juga menunjukkan kesadaran etis dalam berkomunikasi di media sosial, seperti menggunakan bahasa santun dan tidak mudah terpengaruh budaya asing yang bertentangan dengan budaya Indonesia.

Melalui analisis regresi sederhana, penelitian menemukan bahwa mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila berpengaruh signifikan terhadap kemampuan mahasiswa dalam menyikapi IPTEK, dibuktikan dengan nilai signifikansi 0,000 (< 0,05). Koefisien determinasi sebesar 28,2% menunjukkan bahwa pengembangan kepribadian Pancasila menyumbang hampir sepertiga pengaruh terhadap sikap mahasiswa terhadap IPTEK, sementara sisanya dipengaruhi faktor lain di luar penelitian.

Secara mendalam, jurnal ini menegaskan bahwa Pancasila masih relevan sebagai pedoman etika dalam menghadapi tantangan globalisasi dan kemajuan teknologi. Namun, penelitian ini bersifat deskriptif dan kuantitatif sederhana, sehingga belum mengeksplorasi faktor-faktor nonakademik seperti lingkungan sosial, media, atau pendidikan keluarga yang juga memengaruhi sikap mahasiswa terhadap teknologi. Selain itu, jurnal ini belum menyoroti berbagai tantangan teknologi modern seperti kecerdasan buatan atau disinformasi digital secara mendalam.

Secara keseluruhan, jurnal ini menunjukkan bahwa pendidikan Pancasila berperan penting dalam membentuk sikap mahasiswa agar bijak dan bertanggung jawab dalam menggunakan IPTEK. Nilai-nilai Pancasila terbukti mampu menjadi filter moral yang membantu mahasiswa menghadapi dampak positif dan negatif dari perkembangan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.


In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by ABDUL HAKIM ARRAUF -
Nama : Abdul Hakim Arrauf
NPM : 2515061043
Kelas : PSTI C

Jurnal berjudul "Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi" yang ditulis oleh Mursyidah Dwi Hartati, Ponoharjo, dan Mohamad Khamim. Fokus utama penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila terhadap kemampuan mahasiswa dalam menyikapi laju perkembangan IPTEK yang semakin pesat. Penelitian ini bertujuan melihat korelasi antara pemahaman nilai-nilai dasar negara dengan kesiapan etis dan moral generasi muda dalam menghadapi tantangan dan perubahan yang dibawa oleh kemajuan teknologi.

Latar belakang penulisan jurnal ini didasari oleh realitas bahwa laju perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) tidak dapat dihindari, membawa dampak positif berupa kemudahan akses dan komunikasi, namun juga membawa konsekuensi negatif. Dampak negatif tersebut, seperti pergeseran nilai moral, masuknya budaya asing yang tidak sesuai, dan potensi penyalahgunaan teknologi, dapat mengancam kepribadian dan karakter bangsa. Sebagai generasi penerus, mahasiswa dipandang perlu memiliki filter atau pedoman etis yang kuat agar kemajuan IPTEK dapat dimanfaatkan secara konstruktif untuk pembangunan, bukan sebaliknya. Oleh karena itu, Mata Kuliah Pendidikan Pancasila, yang secara institusional berfungsi menanamkan nilai-nilai dasar negara, dilihat sebagai solusi strategis untuk membentuk kepribadian yang mampu menyikapi IPTEK secara bijaksana.

Berdasarkan hasil penelitian dengan melibatkan sampel mahasiswa, pembahasan utama jurnal menunjukkan bahwa secara umum, responden telah memiliki pengembangan kepribadian Pancasila yang cukup baik. Terdapat korelasi positif yang signifikan antara pemahaman mata kuliah Pendidikan Pancasila dengan cara mahasiswa menyikapi IPTEK. Penanaman nilai-nilai luhur Pancasila dianggap mampu menjadi filter etis dan landasan moral yang diperlukan untuk menyaring pengaruh negatif IPTEK, seperti informasi yang berbau radikalisme atau pornografi. Pembelajaran Pancasila yang efektif diyakini dapat mendorong mahasiswa untuk menggunakan IPTEK secara bertanggung jawab dan sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Dengan demikian, mata kuliah ini berfungsi vital dalam menjaga identitas dan kepribadian bangsa di tengah serbuan informasi global.

Kesimpulan utama dari penelitian ini adalah bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila terhadap kemampuan mahasiswa dalam menyikapi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Hasil penelitian ini menegaskan kembali peran penting Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi sebagai wahana untuk membekali generasi muda dengan nilai-nilai fundamental (dasar negara) dan etika. Penulis merekomendasikan agar mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus senantiasa menjaga kepribadian bangsa dalam menghadapi tantangan IPTEK, dan berpegang teguh kepada Pancasila sebagai dasar negara. Dengan demikian, perkembangan IPTEK dapat diintegrasikan sebagai alat bantu yang produktif untuk pembangunan, tanpa mengorbankan integritas moral dan karakter kebangsaan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by 2515061097 Rioga Kurniawan -
Nama : Rioga Kurniawan
Npm : 2515061097
Kelas : Psti C

Jurnal ini membahas bagaimana mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila berpengaruh terhadap cara mahasiswa menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Penelitian ini dilakukan karena perkembangan teknologi yang sangat cepat membuat masyarakat, terutama mahasiswa, harus memiliki pegangan nilai agar tidak terbawa arus negatif globalisasi. Penulis melihat bahwa Pancasila sebagai dasar negara memiliki peran penting dalam membentuk karakter mahasiswa agar tetap memiliki identitas kebangsaan di tengah perubahan zaman.
Dalam bagian pendahuluan, penulis menggambarkan bagaimana globalisasi membuat batas ruang dan waktu semakin hilang. Teknologi informasi berkembang begitu cepat sehingga informasi dari berbagai belahan dunia bisa masuk tanpa filter. Kondisi ini membawa dampak positif, seperti kemudahan belajar dan akses informasi, tetapi juga membawa dampak negatif seperti masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Penulis menekankan bahwa bukan Pancasila yang terpengaruh oleh teknologi, tetapi masyarakat yang kurang mampu menyaring informasi.
Penulis kemudian menjelaskan bahwa mata kuliah Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi memiliki dasar filosofis, sosiologis, dan yuridis. Secara filosofis, Pancasila dirumuskan sebagai jalan tengah antara ideologi kapitalisme dan komunisme. Secara sosiologis, Pancasila menjadi pemersatu bangsa yang sangat beragam. Secara yuridis, Pancasila memiliki kedudukan kuat sebagai dasar negara yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Karena itu, pendidikan Pancasila dianggap penting untuk membentuk karakter mahasiswa agar mampu menghadapi tantangan zaman.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa. Sampel penelitian berjumlah 40 orang dari total populasi 103 mahasiswa. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan teknik deskriptif dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki pengembangan kepribadian Pancasila yang baik. Mereka juga dinilai mampu menyikapi perkembangan IPTEK secara positif, seperti menggunakan teknologi untuk belajar, mencari informasi, dan melakukan aktivitas produktif lainnya.
Dari tabel hasil penelitian, terlihat bahwa sebagian besar mahasiswa setuju bahwa pendidikan Pancasila penting dalam kehidupan bermasyarakat. Mereka juga menyadari pentingnya sikap nasionalisme, toleransi, kejujuran, dan disiplin. Dalam hal penggunaan teknologi, mahasiswa cenderung memanfaatkan internet untuk belajar, mencari sumber tugas, dan melakukan aktivitas yang bermanfaat. Mereka juga cukup selektif dalam menerima informasi dari media sosial, seperti memblokir konten negatif atau tidak pantas.
Penulis menyimpulkan bahwa mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila memiliki pengaruh positif terhadap cara mahasiswa menghadapi perkembangan IPTEK. Mahasiswa yang memahami nilai-nilai Pancasila cenderung lebih bijak dalam menggunakan teknologi dan tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif. Dengan kata lain, Pancasila berfungsi sebagai filter moral yang membantu mahasiswa tetap memiliki karakter kebangsaan di tengah derasnya arus globalisasi.
Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan gambaran bahwa pendidikan Pancasila tidak hanya penting sebagai mata kuliah wajib, tetapi juga sebagai pedoman dalam menghadapi perubahan zaman. Penulis menekankan bahwa teknologi seharusnya dimanfaatkan untuk pembangunan bangsa, bukan menjadi ancaman bagi nilai-nilai luhur yang sudah diwariskan oleh para pendiri negara. Jurnal ini relevan dengan kondisi saat ini, di mana generasi muda sangat dekat dengan teknologi dan membutuhkan landasan moral yang kuat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Adzkia Rahmana Halini -
Nama : Adzkia Rahmana Halini
NPM : 2515061065
Kelas : PSTI C

Jurnal ini berisi tentang perkembangan IPTEK yang sangat cepat di era globalisasi dan membawa dampak besar terhadap kehidupan masyarakat, khususnya mahasiswa. Penulis menegaskan bahwa Pancasila tidak terpengaruh oleh teknologi, tetapi masyarakat yang mengalami perubahan perilaku, pola pikir, dan cara hidup jika tidak memiliki pegangan nilai yang kuat. Karena itulah, mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dianggap berperan penting untuk menjaga karakter mahasiswa agar tetap sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan dalam menghadapi arus teknologi global. Pendidikan Pancasila masih sangat relevan untuk menjaga karakter generasi muda di tengah perkembangan teknologi. Mahasiswa diharapkan dapat tetap teguh memegang nilai-nilai Pancasila, mampu memilih informasi yang bermanfaat, menolak pengaruh buruk budaya asing, serta menggunakan teknologi untuk kepentingan positif. Secara keseluruhan, jurnal ini menegaskan bahwa Pancasila berfungsi sebagai panduan moral yang mampu menjaga generasi muda agar tetap memiliki identitas nasional dan mampu menyikapi perkembangan teknologi secara modern namun tetap berakhlak dan berkarakter.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Indah Nurlaila Ramadhani -
A. Kondisi etika dalam praktik politik saat ini masih belum mencapai standar yang diharapkan dan belum sepenuhnya sejalan dengan nilai-nilai fundamental Pancasila. Berbagai pelanggaran serta kelemahan masih mewarnai kehidupan politik dan birokrasi di Indonesia, antara lain penyalahgunaan kewenangan dan praktik korupsi yang dipicu oleh lemahnya kemandirian, baik dari sisi kelembagaan maupun sikap individu. Selain itu, pelayanan publik sering kali bersifat diskriminatif dan lebih berpihak pada kepentingan kelompok politik tertentu, sehingga mencerminkan ketidakadilan dalam sistem politik yang berjalan. Nilai-nilai kejujuran, keadilan, ketepatan, serta kecepatan pelayanan kerap diabaikan, yang pada akhirnya melahirkan birokrasi yang tidak bersih dan kehilangan kepercayaan masyarakat. Permasalahan utama yang dihadapi birokrasi Indonesia terletak pada kegagalan sebagian aparatur negara dalam menjalankan perannya sebagai pelayan masyarakat, disertai rendahnya integritas dan kemandirian yang berujung pada pelanggaran kode etik serta melemahkan fondasi etika politik. Apabila pola pemerintahan yang menyimpang ini terus dibiarkan, maka Pancasila berpotensi kehilangan peran strategisnya sebagai pedoman dalam penyelenggaraan negara dan pelayanan publik. Oleh karena itu, dibutuhkan komitmen yang kuat serta perubahan cara pandang secara menyeluruh agar birokrasi dapat kembali berjalan sesuai semangat reformasi dan prinsip demokrasi yang berlandaskan Pancasila.
B. Dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di lingkungan generasi muda, penerapan etika menunjukkan adanya kecenderungan positif sekaligus negatif.
Dari sisi positif, generasi muda dikenal memiliki kreativitas yang tinggi serta kemampuan beradaptasi yang cepat terhadap perkembangan teknologi, yang mencerminkan sikap inovatif. Mereka juga menunjukkan solidaritas yang kuat di antara sesama serta kepekaan terhadap berbagai persoalan sosial, selaras dengan nilai persatuan dan keadilan sosial sebagaimana tertuang dalam Sila Ketiga dan Sila Kelima Pancasila.
Namun, di sisi lain, masih ditemukan perilaku kurang santun terhadap orang yang lebih tua, seperti penggunaan bahasa yang terlalu informal dan minimnya sikap hormat. Selain itu, kecenderungan individualisme semakin meningkat, minat terhadap musyawarah dan kegiatan kolektif menurun, serta adanya sikap mudah terpengaruh oleh informasi di media sosial. Kondisi ini mengindikasikan adanya penurunan adab dan melemahnya penghayatan terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Sila Keempat Pancasila.
Untuk mengatasi kemerosotan moral yang terjadi, beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
1. Melakukan pembenahan kurikulum pendidikan dengan menekankan penguatan nilai-nilai Pancasila, seperti kejujuran, tanggung jawab, musyawarah, dan solidaritas, yang diterapkan tidak hanya melalui pembelajaran teori, tetapi juga melalui praktik nyata di lingkungan sekolah dan masyarakat.
2. Mendorong peran keluarga serta tokoh masyarakat sebagai teladan dalam bersikap dan beretika, sekaligus mengaktifkan kembali kegiatan sosial seperti karang taruna dan gotong royong guna menekan sikap individualistis dan menumbuhkan kepedulian sosial.
3. Memberikan pembekalan mengenai etika bermedia digital kepada generasi muda, dengan menanamkan sikap kritis terhadap informasi, menumbuhkan toleransi, serta membiasakan penggunaan bahasa yang santun, sekaligus mencegah penyebaran hoaks dan praktik perundungan di dunia maya.
4. Di ranah publik maupun dunia kerja, perlu diterapkan sistem yang menempatkan integritas, profesionalisme, dan kinerja sebagai nilai utama, sehingga menegaskan bahwa perilaku tidak etis tidak akan memberikan keuntungan apa pun.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Indah Nurlaila Ramadhani -
A. Kondisi etika dalam praktik politik saat ini masih belum mencapai standar yang diharapkan dan belum sepenuhnya sejalan dengan nilai-nilai fundamental Pancasila. Berbagai pelanggaran serta kelemahan masih mewarnai kehidupan politik dan birokrasi di Indonesia, antara lain penyalahgunaan kewenangan dan praktik korupsi yang dipicu oleh lemahnya kemandirian, baik dari sisi kelembagaan maupun sikap individu. Selain itu, pelayanan publik sering kali bersifat diskriminatif dan lebih berpihak pada kepentingan kelompok politik tertentu, sehingga mencerminkan ketidakadilan dalam sistem politik yang berjalan. Nilai-nilai kejujuran, keadilan, ketepatan, serta kecepatan pelayanan kerap diabaikan, yang pada akhirnya melahirkan birokrasi yang tidak bersih dan kehilangan kepercayaan masyarakat. Permasalahan utama yang dihadapi birokrasi Indonesia terletak pada kegagalan sebagian aparatur negara dalam menjalankan perannya sebagai pelayan masyarakat, disertai rendahnya integritas dan kemandirian yang berujung pada pelanggaran kode etik serta melemahkan fondasi etika politik. Apabila pola pemerintahan yang menyimpang ini terus dibiarkan, maka Pancasila berpotensi kehilangan peran strategisnya sebagai pedoman dalam penyelenggaraan negara dan pelayanan publik. Oleh karena itu, dibutuhkan komitmen yang kuat serta perubahan cara pandang secara menyeluruh agar birokrasi dapat kembali berjalan sesuai semangat reformasi dan prinsip demokrasi yang berlandaskan Pancasila.
B. Dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di lingkungan generasi muda, penerapan etika menunjukkan adanya kecenderungan positif sekaligus negatif.
Dari sisi positif, generasi muda dikenal memiliki kreativitas yang tinggi serta kemampuan beradaptasi yang cepat terhadap perkembangan teknologi, yang mencerminkan sikap inovatif. Mereka juga menunjukkan solidaritas yang kuat di antara sesama serta kepekaan terhadap berbagai persoalan sosial, selaras dengan nilai persatuan dan keadilan sosial sebagaimana tertuang dalam Sila Ketiga dan Sila Kelima Pancasila.
Namun, di sisi lain, masih ditemukan perilaku kurang santun terhadap orang yang lebih tua, seperti penggunaan bahasa yang terlalu informal dan minimnya sikap hormat. Selain itu, kecenderungan individualisme semakin meningkat, minat terhadap musyawarah dan kegiatan kolektif menurun, serta adanya sikap mudah terpengaruh oleh informasi di media sosial. Kondisi ini mengindikasikan adanya penurunan adab dan melemahnya penghayatan terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Sila Keempat Pancasila.
Untuk mengatasi kemerosotan moral yang terjadi, beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
1. Melakukan pembenahan kurikulum pendidikan dengan menekankan penguatan nilai-nilai Pancasila, seperti kejujuran, tanggung jawab, musyawarah, dan solidaritas, yang diterapkan tidak hanya melalui pembelajaran teori, tetapi juga melalui praktik nyata di lingkungan sekolah dan masyarakat.
2. Mendorong peran keluarga serta tokoh masyarakat sebagai teladan dalam bersikap dan beretika, sekaligus mengaktifkan kembali kegiatan sosial seperti karang taruna dan gotong royong guna menekan sikap individualistis dan menumbuhkan kepedulian sosial.
3. Memberikan pembekalan mengenai etika bermedia digital kepada generasi muda, dengan menanamkan sikap kritis terhadap informasi, menumbuhkan toleransi, serta membiasakan penggunaan bahasa yang santun, sekaligus mencegah penyebaran hoaks dan praktik perundungan di dunia maya.
4. Di ranah publik maupun dunia kerja, perlu diterapkan sistem yang menempatkan integritas, profesionalisme, dan kinerja sebagai nilai utama, sehingga menegaskan bahwa perilaku tidak etis tidak akan memberikan keuntungan apa pun.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by 2515061038 Indriazan Alfaridji -
Nama: Indriazan Alfaridji
NPM: 2515061038
Kelas: PSTI C

Jurnal ini membahas peran strategis mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam membentuk sikap mahasiswa dalam menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di era globalisasi. Latar belakang penelitian didasarkan pada pesatnya kemajuan teknologi informasi yang membawa dampak positif sekaligus negatif bagi kehidupan masyarakat, khususnya generasi muda. Globalisasi dinilai dapat mengikis nilai-nilai luhur Pancasila apabila tidak disikapi dengan bijak. Oleh karena itu, Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi dipandang sebagai sarana penting untuk menanamkan nilai moral, etika, dan kepribadian bangsa agar mahasiswa mampu memanfaatkan IPTEK secara bertanggung jawab dan berlandaskan ideologi Pancasila.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif verifikatif. Subjek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Matematika Universitas Pancasakti Tegal semester II tahun akademik 2016/2017 dengan jumlah sampel sebanyak 40 mahasiswa. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, kemudian dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan regresi sederhana. Metode ini dipilih untuk mengukur sejauh mana pengaruh mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila terhadap kemampuan mahasiswa dalam menyikapi perkembangan IPTEK secara positif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum mahasiswa memiliki pengembangan kepribadian Pancasila yang tergolong baik. Hal ini terlihat dari skor kuesioner yang berada di atas batas kategori baik. Mahasiswa menunjukkan sikap jujur, toleran terhadap perbedaan, disiplin, serta memiliki pemahaman yang cukup mengenai pentingnya Pendidikan Pancasila. Selain itu, mahasiswa juga dinilai mampu menyikapi perkembangan IPTEK dengan baik, seperti memanfaatkan teknologi untuk kegiatan akademik, menyaring informasi dari media sosial, menolak konten negatif, serta menggunakan bahasa yang santun dalam ruang digital.

Analisis regresi sederhana menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila terhadap sikap mahasiswa dalam menyikapi perkembangan IPTEK. Nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 menandakan bahwa Pendidikan Pancasila memiliki kontribusi nyata dalam membentuk sikap mahasiswa terhadap kemajuan teknologi. Namun demikian, nilai koefisien determinasi sebesar 28,2% menunjukkan bahwa pengaruh tersebut masih tergolong sedang, sementara sisanya dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian, seperti lingkungan sosial, budaya, media, dan pengalaman pribadi mahasiswa.

Secara keseluruhan, jurnal ini memiliki kontribusi penting dalam memperkuat argumen bahwa Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga memiliki dampak praktis dalam membentuk karakter dan sikap mahasiswa di tengah arus perkembangan IPTEK. Kelebihan jurnal ini terletak pada penggunaan metode penelitian yang sistematis dan relevan dengan kondisi aktual masyarakat. Namun, keterbatasan penelitian terlihat pada ruang lingkup sampel yang relatif kecil dan terbatas pada satu program studi. Meskipun demikian, jurnal ini tetap memberikan gambaran yang jelas mengenai pentingnya internalisasi nilai-nilai Pancasila sebagai landasan etis dalam menghadapi tantangan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by 2515061076 Mahardika Putra Abelva -
Nama : Mahardika Putra Abelva
NPM : 2515061076
Kelas : PSTI C
Berdasarkan hasil analisis jurnal “Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi”, dapat disimpulkan bahwa mata kuliah Pendidikan/Pengembangan Kepribadian Pancasila memiliki peran yang nyata dan positif dalam membentuk sikap mahasiswa dalam menghadapi perkembangan IPTEK

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum mahasiswa sudah memiliki kepribadian Pancasila yang baik. Hal ini terlihat dari sikap jujur, toleran terhadap perbedaan, menghargai pendapat orang lain, serta memiliki kesadaran untuk menjaga nilai kebangsaan. Sikap tersebut tercermin pula dalam cara mahasiswa menyikapi perkembangan teknologi, seperti menggunakan internet secara bertanggung jawab, menyaring informasi yang masuk, menghindari konten negatif, serta memanfaatkan IPTEK untuk kepentingan belajar dan aktivitas produktif lainnya.

Penelitian ini juga membuktikan bahwa mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila berpengaruh signifikan terhadap cara mahasiswa menyikapi IPTEK. Artinya, semakin baik pemahaman dan penghayatan mahasiswa terhadap nilai-nilai Pancasila, maka semakin bijak pula mereka dalam menggunakan dan memanfaatkan teknologi. Walaupun pengaruhnya tidak sepenuhnya dominan karena masih ada faktor lain di luar penelitian, mata kuliah ini tetap memberikan kontribusi penting dalam membentuk karakter mahasiswa di era globalisasi.

Dengan demikian, Pendidikan Pancasila tetap relevan dan penting untuk dipertahankan serta dikembangkan di perguruan tinggi. Mata kuliah ini tidak hanya berfungsi sebagai teori semata, tetapi juga sebagai pedoman nilai agar generasi muda mampu menghadapi kemajuan IPTEK tanpa kehilangan jati diri, moral, dan kepribadian bangsa Indonesia
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Afifah Naurah Alfaizah -
Nama : Afifah Naurah Alfaizah
Npm : 251506106
Kelas : Psti C

Analisi jurnal mengenai " Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila Dalam Menyikapi Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi"
Mata kuliah ini menekankan bahnwa pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai pancasila. Hal ini berfungsi sebagai pengarah pikiran mahasiswa bahnwa teknologi digunakan untuk memajukan hidup dan sebagai pengembangan yang baik, bukan untuk ajang perlombaan ataupun untuk kerusakan lingkungan. Dan juga untuk membuka karakter dan sikap mahasiswa untuk dapat memanfaatkan teknologi dengan baik dan tidak merusaknya, serta menjadikannya masyarakat yang bertanggungjawab dari pengembangan teknologi untuk kebaikan yang lebih besar.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by 2555061003 IKSAN SURYA WINATA -
Nama : Iksan Surya Winata
NPM : 2555061003
Kelas : PSTI C

Setelah saya membaca jurnal tersebut, dapat dipahami bahwa mata kuliah pendidikan pancasila memiliki peran penting dalam membentuk sikap dan kepribadian mahasiswa dalam menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jurnal ini menunjukkan bahwa perkembangan IPTEK tidak selalu berdampak positif apabila tidak disertai dengan landasan nilai dan etika, sehingga pancasila berfungsi sebagai pedoman moral agar mahasiswa mampu menggunakan teknologi secara bijak, bertanggung jawab, dan tetap menjunjung nilai-nilai kemanusiaan, persatuan, serta keadilan sosial. Dengan demikian, pendidikan pancasila tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga relevan sebagai sarana pembentukan karakter generasi muda di era globalisasi.