Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

Jumlah balasan: 61


Seluruh mahasiswa disilahkan untuk berikan pertanyaan dan tanggapan terkait peresentasi kelompok :

Learning and Memory.

**NAMA_NPM_PERTANYAAN/TANGGAPAN

Seluruh anggota kelompok yg presentasi disilahkan untuk memberikan jawaban dan tanggapan atas semua feedback.


Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Dhyan Herlia Putri -
Nama: Dhyan Herlia Putri
NPM: 2411012015

Tanggapan mengenai presentasi hari ini:
untuk penjelasan materi sudah cukup bagus, saya sebagai audience bisa memahami apa yang di sampaikan oleh kelompok 2, dan dari pertanyaan yang saya tanyakan sudah cukup jelas untuk jawabannya.

terimakasih
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh BIYAN SALWAA ADHYTIA -
Biyan Salwaa_2411012040
Menurut kalian apakah packaging sangat penting untuk menarik perhatian konsumen? Kalo iya kenapa?
Sebagai balasan BIYAN SALWAA ADHYTIA

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Muhammad Farrel Algifari -
Sangat penting, kalau kamu belajar dari pinkan mamboo, packaging yang asal asalan menjadi salah satu kritik negarif dari konsumen

Namun kalau kita melihat packaging di MCD seperti bentuknya yang ada pegangan, mendapat tas belanja yang bisa di pakai beberapakli
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh annisya agustina -
Nama: Annisya Agustina
Npm:2411012026

Kenapa konsumen lebih gampang inget pengalaman yang buruk/negatif dibandingkan pengalaman yang positif, lalu gmna cara brand merubah pandangan konsumen yang sudah terlanjur punya pengalaman buruk tentang brand mereka
Sebagai balasan annisya agustina

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Muhammad Radinka Albasith . -
Konsumen cenderung lebih mudah mengingat pengalaman buruk atau negatif karena beberapa alasan psikologis, yaitu efek negatifitas yang membuat manusia lebih memperhatikan dan mengingat informasi negatif daripada positif karena pengalaman negatif sering kali diasosiasikan dengan risiko atau ancaman, pengalaman buruk seringkali disertai dengan emosi yang kuat seperti kekecewaan, marah, atau frustrasi sehingga membuat pengalaman tersebut lebih mudah diingat, serta adanya konfirmasi bias di mana konsumen mungkin lebih cenderung mencari dan mengingat informasi yang mendukung pengalaman buruk mereka sebelumnya. Untuk merubah pandangan konsumen yang sudah terlanjur punya pengalaman buruk, brand dapat melakukan beberapa hal seperti menjadi responsif dan transparan terhadap keluhan konsumen dan transparan dalam menyelesaikan masalah, fokus pada perbaikan layanan atau produk yang menyebabkan pengalaman buruk, menunjukkan empati dan kesediaan untuk mendengarkan dan memperbaiki kesalahan melalui komunikasi yang empati, menciptakan pengalaman positif baru yang dapat membantu mengubah persepsi konsumen, mempertimbangkan program loyalitas atau kompensasi untuk konsumen yang memiliki pengalaman buruk, serta menggunakan storytelling untuk menunjukkan perbaikan dan komitmen brand terhadap kualitas. Pemulihan kepercayaan konsumen membutuhkan waktu dan usaha konsisten, dan konsistensi dalam komunikasi dan tindakan brand sangat penting.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Allyssia Okta Ramadhani Putri -
Allyssia Okta Ramadhani Putri_2411012016_OVERALL DAH KEREN PRESENTASI NYA, langsung ada contoh implementasi nya jadi langsung mudah di mengertii, GOOD GOOD
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Agus Rosyan Pratama 2451012007 -
Agus Rosyan Pratama_2451012007
Izin bertanya bagaimana cara untuk menciptakan memori jangka panjang dalam konsumsi untuk sebuah brand yang baru merintis
Sebagai balasan Agus Rosyan Pratama 2451012007

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Muhammad Farrel Algifari -
Intinya mempunyai ciri khas pada brand kita, dan ciri khas itu terus kita perkenalkan kepada konsumen sehingga tanpa sengaja konsumen juga akan terus mengingat brand kita
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Muhammad Usama Inonu -

**MUHAMMAD USAMA INONU_2411012078/mau nanya terkait pembuatan slogan yang efektif untuk bisa diingat oleh konsumen

Sebagai balasan Muhammad Usama Inonu

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Muhammad Farrel Algifari -
Pahami dulu konteks bisnis nya seperti apa, kemudian liat tren, dan buat slogan yang pendek, mudah diingat, unik dan tidak aneh di dengar audiens
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Youngky Setiawan -
Youngky Setiawan_2411012021_Presentasinya uda bagus sudah bisa menjelaskan sesuai dengan topik pembelajaran, lalu juga presentasinya sedikit menghibur sehingga tidak bikin boring dan ngantuk.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Vegard Rajwa - -
Vegard Rajwa A._2451012015

Saya ingin melanjutkan pertanyaan dari youngky. Dimana yang sudah disebutkan tadi terkait cara agar konsumen mudah mengingat suatu produk, jika hal itu tidak berhasil apa yang harus dilakukan?
Sebagai balasan Vegard Rajwa -

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Muhammad Fikry Alghifari Susanto . -
Bagi kami jika jigle yang dibuat tidak mendapatkan perhatian dari para pelanggan atau konsumen. Bagi kami akan memfokuskan bagaimana membuat brandingan yang bisa diingat oleh semua konsumen. Contohnya brandingan tentang merk ayam ke Turkye pastinya kita akan mengingat ayam KFC. Karena dengan branding ayam tersebut membuat masyarakat yang ingin membeli ayam kentucky bisa membeli lewat KFC
Sebagai balasan Vegard Rajwa -

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Muhammad Farrel Algifari -
Audiens bukan hanya bisa mengingat apa yang dia dengar saja, jika jigle tidak bisa membuat konsumen ingat kepada produk kita, kita gunakan cara lain, audien kan juga punya indra melihat dan merasa

Misal berikan packaging yang unik kemudian untuk rasa mungkin di buat yang beda dengan kompetitor lain
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Shalwa Putri Ikhtiarini -
Shalwa Putri Ikhtiarini _2411012036_Menurut kalian, lebih ampuh iklan yang muncul berulang kali atau iklan yang kreatif?
Sebagai balasan Shalwa Putri Ikhtiarini

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Muhammad Farrel Algifari -
Menurut kami iklan yang berulang kali itu membosankan jadi menurut kami iklan kreatif lebih ampuh, asalkan iklannya konsisten dengan ciri khas yang ada dalam brand, hanya saja ide iklannya yang berbeda mengikuti tren
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Salwa Saqina Tasya - -
Nama : Salwa Saqina Tasya
Npm : 2411012013

Apakah slogan, jiggle yang sudah terkenal, misalnya Indomie dan Mr. diy, bisa kehilangan kekuatannya? Kalau iya, apa tantangannya?
Sebagai balasan Salwa Saqina Tasya -

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Muhammad Farrel Algifari -
Bisa saja kehilangan kekuatannya karena semakin kesini kompetitor indomie semakin banyak dengan segala varian rasanya nah ini menjadi tantangan

Kemudian MR. DIY dengan jigle yang mengatakan semua ada dan murah harganya bisa saja kehilangan kekuatan jika MR. DIY tidak memperhatikan harga barang, stok, dan inovasi barang yang ada di dalam tokonya
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Sevina Meisari -
Sevina Meisari_ 2411012045_ Apakah masuknya suatu merek yang telah dikenal sebagai merek mahal ke dalam aplikasi TikTok dengan melakukan siaran langsung dan memberikan potongan harga produk akan memengaruhi pandangan konsumen terhadap citra merek tersebut?
Sebagai balasan Sevina Meisari

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Muhammad Farrel Algifari -
Citra merek menurut saya tidak akan memengaruhi pandangan konsumen, namun konsumen akan terbenak pikiran “ apakah ini real?” Jika potongan harga produk jauh dari harga asli
Sebagai balasan Sevina Meisari

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Muhammad Radinka Albasith . -
Masuknya merek mahal ke TikTok dengan siaran langsung dan potongan harga produk bisa berdampak positif seperti peningkatan visibilitas dan penjualan, tapi juga berisiko mengencerkan citra merek dan mengurangi persepsi eksklusivitas. Strategi komunikasi, target audiens, dan konsistensi merek sangat mempengaruhi hasil, sehingga merek perlu menjaga keseimbangan antara meningkatkan penjualan dan menjaga citra mewah yang sudah ada
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Rivi Tiara Ayu -
Rivi Tiara Ayu_2411012003_menurut kalian apakah kekuatan citra merek di suatu produk bisa menjadi pedang bermata dua dalam inovasi?
Sebagai balasan Rivi Tiara Ayu

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Muhammad Farrel Algifari -
Ya itu bisa menjadi pedang bermata dua, di salah satu sisi inovasi memberikan nilai lebih pada suatu produk sehingga dapat di manfaatkan sesuai kebutuhan di masanya, namun hal ini juga bisa terbalik, dengan adanya inovasi harga barang pasti akan lebih mahal, ini akan memengaruhi citra merek pada pandangan konusmen
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Tio Rahellita br sihaloho -
Nama :Tio rahellita br sihaloho
Npm:2451012021


1.Kalau sebuah brand makanan ataupun yg lain terkenal pakai jasa buzzer buat naikin nama mereka di media sosial, apakah cara ini bener-bener bisa bikin orang paham, kenal, dan inget mereknya dalam jangka panjang, atau cuma bikin orang tau sekilas karena lagi rame aja, terus begitu hype selesai orang jadi lupa?
Sebagai balasan Tio Rahellita br sihaloho

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Muhammad Farrel Algifari -
Yah itu akan berlaku ketika sedang hype saja, namun memori konsumen biasanya tetap mengingatnya tapi dalam hal yang negatif
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Rahmasari Rahayu - -
Rahmasari Rahayu_2411012061
Pertanyaan : Bagaimana cara perusahaan mengelola persepsi konsumen agar generalisasi tetap positif ketika produk gagal memenuhi ekspektasi? Seperti saat Samsung galaxy 7 dulu sempat mendapat persepsi negatif saat viralnya video dimana baterai hp nya meledak sehingga membuat konsumen kurang percaya, bagaimana cara mengelola persepsi konsumen saat menghadapi kasus semacam itu?
Sebagai balasan Rahmasari Rahayu -

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Muhammad Farrel Algifari -
Yang pastinya pertama mengakui kesalahan dan membenahi kegagalan yang terjadi
Kemudian setiap brand besar pastinya punya ambasador, nah ini di kuatkan lagi untuk menarik konsumen kembali, atau bisa juga mencoba untuk endorse influencer2 yang membahas review secara real misal gedgetin dll
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Reihan Rizki Ananda -
Reihan Rizki Ananda_2411012082

Apakah konsumen lebih mudah mengingat pesan yang bersifat rasional (harga, kualitas) atau emosional (cerita, perasaan)? Mengapa?
Sebagai balasan Reihan Rizki Ananda

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Muhammad Fikry Alghifari Susanto . -
Dua duanya sama sama memberikan efek kepada konsumen. Tetapi, jika kita perkecil lagi konsumen lebih menyukai yang bersifat rasional yang memiliki kualitas murah namun harga cukup murah. Karena itu konsumen bisa menekan budget belanja sehari hari.
Sebagai balasan Reihan Rizki Ananda

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh M.Hafidz Mubarok -
Konsumen umumnya lebih mudah mengingat pesan yang bersifat emosional dibandingkan rasional. Hal ini karena pesan emosional menyentuh perasaan, membangun pengalaman, dan sering dikaitkan dengan cerita yang lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari, sehingga lebih mudah melekat dalam ingatan. Misalnya, iklan yang menampilkan kisah keluarga atau momen menyentuh sering membuat orang lebih ingat mereknya daripada sekadar informasi harga atau kualitas. Namun, pesan rasional tetap penting karena memberikan alasan logis untuk membeli. Jadi, kombinasi keduanya biasanya paling efektif: emosi membuat pesan diingat, sementara rasionalitas memperkuat keputusan untuk membeli.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh NABILA ZAKIA ILMI -
Nama : Nabila Zakia Ilmi
NPM : 2451012023

Jingle itu kan pada dasarnya memang diputar secara berulang agar lebih mudah diingat konsumen. nah tapi kalau terlalu sering, ada kemungkinan konsumen merasa jenuh atau bosan. jadi gimana caranya supaya jingle tetap efektif tanpa menimbulkan kebosanan?
Sebagai balasan NABILA ZAKIA ILMI

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh M.Hafidz Mubarok -
Supaya tetap efektif dan tidak membuat bosan, jingle perlu dikemas dengan cara kreatif, misalnya dibuat dalam beberapa versi dengan aransemen berbeda, ditempatkan pada media yang tepat dengan frekuensi terkontrol, atau digabungkan dengan iklan yang punya cerita menarik. Dengan begitu, jingle tetap konsisten melekat di ingatan konsumen tanpa terasa membosankan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Fery Ilham_ 2451012011 -
Nama: Fery Ilham
NPM: 2451012011
Banyak brand global punya slogan yang sederhana tapi dipakai terus-menerus selama bertahun-tahun, sementara brand lokal sering banget ganti slogan agar kelihatan relevan dengan tren digital. Nah, menurut kelompok 3, perbedaan cara ini bakal gimana efeknya ke loyalitas konsumen digital yang hidupnya terbiasa dengan perubahan cepat di media sosial?
Sebagai balasan Fery Ilham_ 2451012011

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Muhammad Fikry Alghifari Susanto . -
Perubahan logo yang terus menerus membuat konsumen seringkali lupa dengan logo tersebut. Menurut kami slogan seharusnya dipakai terus mengulang agar masyarakat tahu slogan yang dimiliki tersebut. Selain itu, slogan tersebut menjadi ikonik apabila terus diulang ulang sehingga konsumen tahu jika mendengar slogan tersebut maka akan mengarah ke produk tersebut
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Trie intan kesuma 2411012057 -
Trie Intan Kesuma_ 2411012057_Apakah perusahaan harus mendorong konsumen untuk lebih mampu membedakan produk, atau justru mempermudah mereka membuat keputusan (misalnya dengan rekomendasi)?
Sebagai balasan Trie intan kesuma 2411012057

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Muhammad Fikry Alghifari Susanto . -
Perusahaan harus mendorong dan membantu konsumen untuk membedakan produk. Hal itu diperlukan bagi konsumen sebagai perusahaan juga mempunyai value dan standardisasi dibandingkan produk lain. Hal itu menjadi pembeda kepada konsumen bahwa produk tersebut tidak palsu dan keasliannya bisa terbukti
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Latifatul Qouliyah -
Latifatul qouliyah_2411012064
Menurut kalian, gimana sih cara iklan bisa bikin orang jadi loyal sama satu merek tertentu?
Sebagai balasan Latifatul Qouliyah

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh M.Hafidz Mubarok -
Iklan dapat membuat orang menjadi loyal terhadap suatu merek karena iklan bukan hanya menyampaikan informasi produk, tetapi juga membangun ikatan emosional dengan konsumen. Ketika sebuah iklan mampu menghadirkan perasaan tertentu, seperti rasa percaya diri, kebahagiaan, atau kebanggaan, maka konsumen merasa lebih dekat dan cocok dengan merek tersebut. Selain itu, iklan yang ditampilkan secara konsisten membuat merek lebih mudah diingat, sehingga ketika konsumen membutuhkan produk sejenis, merek itu yang pertama muncul dalam pikiran mereka. Dengan informasi yang jelas tentang manfaat dan keunggulannya, iklan juga membantu menumbuhkan rasa percaya dan keyakinan konsumen untuk terus memilih merek tersebut. Perpaduan antara emosi, konsistensi, dan kepercayaan inilah yang pada akhirnya membentuk loyalitas konsumen terhadap suatu merek.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Khashia Nadia Putri Pramudiyanto -
NAMA: KHASHIA NADIA PUTRI
NPM: 2411012024

Review Presentasi Kelompok 3:
penyampaian materi dengan percaya diri dan menguasai topik. slide yang digunakn juga menarik, hampir disetiap penyampain poin-poin terdapat contoh atau studi kasusnya, sehingga lebih mudah dipahami untuk mahasiswa
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Linda Ovi Rahayu -
Nama: Linda Ovi Rahayu
NPM: 2411012044

Review Presentasi Kelompok 3
Presentasi nya udah jelas, terutama dalam menjelaskan konsep utama nya, suara juga terdengar cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh audiens.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Nafila Neisya Zahra -
Nafila Neisya Zahra_2411012020
Misalnya kalian adalah pemasar produk baru yang memiliki kemiripan dengan produk terkenal. Bagaimana cara kalian memanfaatkan stimulus generalization untuk menarik konsumen?
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Rasti Kartika Asih - -
Nama: Rasti Kartika Asih
NPM: 2411012065
Waktu lihat influencer promosiin produk, gimana kita bisa ngerasain kalau kita benar-benar ‘belajar’ sesuatu tentang produk itu (misalnya tahu manfaat atau cara pakainya), bukan cuma sekadar penasaran sebentar terus lupa?
Sebagai balasan Rasti Kartika Asih -

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh M.Hafidz Mubarok -
Ketika melihat influencer mempromosikan sebuah produk, kita bisa merasakan benar-benar belajar sesuatu jika informasi yang disampaikan tidak hanya membuat kita penasaran sebentar, tetapi juga melekat dalam ingatan. Misalnya, kita jadi tahu manfaat utama produk tersebut, cara menggunakannya, atau bahkan bisa menjelaskan kembali kepada orang lain. Proses belajar juga terasa ketika kita bisa mengaitkan informasi itu dengan kebutuhan pribadi, sehingga lebih mudah diingat dan dipahami. Selain itu, jika setelah beberapa waktu kita masih ingat manfaat atau tips yang diberikan, bahkan mampu membedakan produk itu dari produk lain, berarti promosi tersebut tidak hanya menimbulkan rasa ingin tahu sesaat, melainkan benar-benar memberi pengetahuan baru tentang produk yang dipromosikan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Muhammad Asra -
Muhammad Asra_2451012027_Pertanyaaan:
Sebelumnya sempat dijelaskan terkait unsur/faktor yang menjadikan sebuah produk masuk kedalam ingatan konsumen. Pertanyaan saya adalah bagaimana cara membuat hal yang serupa jika kita berbisnis dalam sektor produk digital seperti aplikasi/game? 
Sebagai balasan Muhammad Asra

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Muhammad Farrel Algifari -
Mungkin maksutnya produk aplikasi/game ini produk jasa ya? Nah ini biasanya herkaitan dengan slogan yang kita buat pada bisnis, biasanya slogan seperti “murah, amanah, dan cepat” itu mempengaruhi minat dan kepercayaan konsumen sehingga tertarik dengan brand kita
Sebagai balasan Muhammad Asra

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Muhammad Fikry Alghifari Susanto . -
Kalau untuk game kita bisa memberikan service atau pengalaman seseorang bermain game tersebut. Kita bisa menambahkan nostalgia bagi para gamers untuk bisa memainkan ulang. Dan juga pembuat game harus lebih sering sering mendengar keluhan terkait game tersebut agar game tersebut berkembang dan dimainkan ulang orang konsumen
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Rintan Susanti . -
Rintan Susanti_2411012032
beberapa konsumen memiliki memori yang pendek dan juga memori yang panjang. apakah memori jangka panjang dan jangka pendek itu memperngaruhi strategi pemasaran?
Sebagai balasan Rintan Susanti .

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Muhammad Radinka Albasith . -
Memori konsumen, baik jangka pendek maupun jangka panjang, mempengaruhi strategi pemasaran memori jangka pendek berdampak pada pembelian impulsif dan promosi, sementara memori jangka panjang terkait dengan loyalitas dan branding konsisten, sehingga pemahaman ini membantu merek merancang komunikasi efektif untuk meningkatkan kesadaran dan loyalitas konsumen.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Sekar Arum Parawanti - -
Nama : Sekar Arum Parawanti
NPM : 2411012023
pertanyaan : Bagaimana algoritma feed yang menampilkan ulang konten memengaruhi proses pembelajaran suatu merek ? Apakah ini mempercepat encoding atau justru membuat jenuh?
Sebagai balasan Sekar Arum Parawanti -

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Muhammad Farrel Algifari -
Menurut saya itu akan membuat audiens jenuh, proses encoding pada konsumen sepertinya lebih cocok melihat secara langsung orang yang dia percaya meriview produk tersebut dan ulasan yang ada di dalam komentar
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Muhammad Rafi Raya Rabane S -
Muhammad Rafi Raya Rabane S_2451012008

Bagaimana cara suatu brand agar orang tidak mudah lupa dengan merek mereka?
Sebagai balasan Muhammad Rafi Raya Rabane S

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Muhammad Radinka Albasith . -
Suatu brand dapat membuat orang tidak mudah lupa dengan menciptakan identitas merek yang kuat melalui logo ikonik, warna khas, pesan konsisten, dan pengalaman konsumen positif, serta menggunakan pengulangan, storytelling yang efektif, dan jingle untuk memperkuat memorabilitas merek
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Najwa Ardelia Azzahra -
Nama: Najwa Ardelia
NPM: 2411012067

menurut kalian apa hubungan antara long term memory dan brand loyalty di gen z?
Sebagai balasan Najwa Ardelia Azzahra

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Muhammad Farrel Algifari -
Jika konsumen mengingat brand dengan jangka panjang kemudian di tambah dengan loyalty yang di berikan pada konsumen itu positif maka akah membentuk sebuah pola konsumsi yang berulang, dimana gen z tersebut akan terus menurus memakai produk itu
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Hanifah Azhar 2411012051 -
Hanifah Azhar_2411012051_Menurut kalian, ketika melihat iklan digital, apakah konsumen benar-benar memahami dan mempelajari informasi tentang produk, atau hanya sekadar mengingatnya begitu saja? Gimana cara kita bisa membedakan kedua hal tersebut?”
Sebagai balasan Hanifah Azhar 2411012051

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Muhammad Radinka Albasith . -
Ketika lihat iklan digital, ada yang cuma inget sekilas, ada juga yang benar-benar paham produknya. Yang penting adalah seberapa terlibat konsumen dan seberapa bagus iklan disampaikan kalau iklannya menarik dan informatif, mereka lebih cenderung ngerti dan mungkin jadi lebih loyal. Jadi, buat iklan yang nyantol dan komunikatif biar konsumen nggak cuma inget, tapi juga paham.
Sebagai balasan Hanifah Azhar 2411012051

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Muhammad Farrel Algifari -
Dibedakannya dengan cara misal kita minta review teman tentang produk A nah dia bisa menjelaskan produk A ini dengen lengkap seperti rasanya, aromanya dll

Kemudian kalau dia hanya bisa menyebutkan nama atau cuman bilang pernah liat tanpa tahu detailnya berarti konsumen itu hanya mengingat
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Raihan sidik Fadhilah -
Nama: Raihan sidik fadhilah
Npm : 2451012026
Pertanyaan saya bagaimana cara membuat jingle yang menarik agar konsumen itu mudah mengingat dan tertarik untuk kembali lagi?
Sebagai balasan Raihan sidik Fadhilah

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Muhammad Radinka Albasith . -
Untuk menciptakan jingle yang efektif, buatlah melodi sederhana dan dengan lirik singkat dan relevan. Gunakan ritme familiar, sertakan pengulangan, dan libatkan emosi positif. Konsisten gunakan jingle dalam kampanye pemasaran untuk meningkatkan memorabilitas brand
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Thomas Aquinas Rici Adrian -
Nama : Thomas Aquinas Rici Adrian
NPM : 2411012025

Saat ini kan banyak iklan digital yang bermunculan setiap hari dan membuat susah untuk mengingat sesuatu, bagaimana caranya agar dapat membuat konsumen mampu mengingat brand dengan baik ?
Sebagai balasan Thomas Aquinas Rici Adrian

Re: Discuss Yuk! Sesi 4 : Learning and Memory

oleh Muhammad Radinka Albasith . -
Untuk membuat konsumen mampu mengingat brand dengan baik di tengah banyaknya iklan digital, brand perlu menciptakan pesan yang unik, relevan, dan emosional, serta konsisten dalam komunikasi dan visual brandingnya. Menggunakan storytelling yang kuat dan membangun hubungan personal dengan konsumen melalui konten yang autentik juga dapat membantu meningkatkan memorabilitas brand. Selain itu, fokus pada pengalaman konsumen yang positif dan memanfaatkan saluran pemasaran yang tepat dapat memperkuat kesan brand di mata konsumen.