Diskusi Analisis Jurnal

Diskusi Analisis Jurnal

Diskusi Analisis Jurnal

Number of replies: 31

Berikan analisis mengenai artikel tersebut, di dukung oleh referensi" lainnya.


In reply to First post

Re: Diskusi Analisis Jurnal

by ERIK KURNIAWAN 2513032003 -
NAMA : ERIK KURNIAWAN
NPM : 2513032003

jadi hasil Analisis saya tentang Artikel ini adalah
Relevansi dengan Kurikulum
jurnal menekankan pentingnya pembelajaran terpadu (integrated learning) dalam mata pelajaran IPS. ini sejalan dengan pendekatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 maupun Kurikulum 2013, yang mendorong pembelajaran berbasis tema lintas disiplin lalu Minim Data Empiris
jurnal lebih banyak normatif dan konseptual. Tidak disertai penelitian lapangan atau data empiris tentang efektivitas pembelajaran terpadu di SD/MI.
Tantangan Implementasi 
Kurang Dieksplorasi
Walaupun disebutkan hambatan seperti latar belakang guru dan pembagian waktu, solusi yang ditawarkan masih terbatas. Misalnya, perlunya teacher training dan kolaborasi lintas disiplin tidak digali mendalam.

lalu untuk referensi lainya yg saya baca di jurnal yg berjudul
1.kurikulum 2013.menekankan menekankan pembelajaran tematik dan integratif di jenjang SD

2.sukmadinata (1997) menegaskan pentingnya relevansi tema dengan pengalaman pribadi siswa agar pembelajaran lebih bermakna.

3.Siti Irene Astuti (2018) dalam Jurnal Pendidikan IPS Indonesia
In reply to First post

Re: Diskusi Analisis Jurnal

by UN NAYSYA AZ ZAHRA -
Nama:UN NAYSYA AZ ZAHRA
Npm:2513032008

Kesimpulan hasil analisis tentang materi IPS terpadu menurut Buyung Syukron dapat disimpulkan dari konsep IPS terpadu yang meliputi bahan kajian (seperti geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi) bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi. ilmu sosial berperan senagai sumber konsep dan teori yang kemudian di sederhanakan dalam bentuk kurikulum ips.tujuan akhirnya adalah agar siswa tidak hanya mengetahui fakta, tetapi juga dapat berfikir kritis terhadap fenomena sosial di sekitarmya. salah satu contoh implementasi ilmu sosial dalam pendidikan ips adalah ketika siswa di ajak berdiskusi tentang masalah kemiskinan, konflik sosial, atau perubahan lingkungan.melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya menghafal informasi, tetapi juga di ajak untuk menganalisis penyebab, dampak, serta solisi dari permasalah sosial tersebut.
Dengan belajar memahami buku ilmu pengetahuan sosial ini,mahasiswa yang peduli,tangguh,dan mandiri dalam menghadapi persoalan persoalan sosial sehingga tumbuh sebagai warga negara indonesia dan watga indonesia yang baik.

jurnal tambahan:
ips terpadu
anwar kurnia
_yudhistira Ghalia Indonesia, 2019_
In reply to First post

Re: Diskusi Analisis Jurnal

by Nadila Kholissah -
Nama : Nadila Kholissah
Npm : 2513032028

menurut analisis saya, mata pelajaran ips sangat penting dan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat. dalam implementasi nya perlu di lakukan berbagai studi yang mengarah pada tingkat efesiensi dan efektivitas layanan dan pengembangan sebagai konsekuensi dari suatu inovasi pendidikan. pembelajaran menarik bukan hanya di dalam ruang, siswa harus belajar di luar ruangan agar dapat melihat langsung objek objek yang tuju, dan memudahkan siswa memahaminya.

referensi jurnal lain nya yang saya baca:
Aulia Nursyifa,Journal of Civics and Education Studies 6 (1), 51-64, 2019
Pengajaran IPS harus bertransformasi menjadi pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, kreatif, menumbuhkan rasa ingin tahu yang tinggi, berpikir kritis, berpendapat, kolaborasi dalam tim, kepekaan sosial, dan kemampuan pemecahan masalah

Jurnal Ilmiah Mandala Education 3 (2), 164-172, 2017 pendidikan IPS adalah untuk menjadikan warga Negara yang baik dalam artian mampu memahami perbedaan dan mampu memecahkan masalah dengan tepat karena didukung oleh informasi dan fakta.
In reply to First post

Re: Diskusi Analisis Jurnal

by Ghazia Fatimatuzzahra Hami -
Nama: Ghazia Fatimatuzzahra Hami
NPM: 2513032014

Analisis mengenai Artikel yang saya baca adalah ilmu sosial merupakan cabang pengetahuan yang mempelajari berbagai aspek kehidupan manusia dalam masyarakat. Sedangkan pendidikan ips merupakan mata pelajaran yang dirancang untuk membekali peserta didik dengan pemahaman dasar mengenai fenomena sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang terjadi disekitar mereka.
Mata pelajaran ips dilakukan masih terpisah dengan kajiannya masing-masing tanpa ada keterpaduan di dalamnya. Sehingga menghambat ketercapaian tujuan ips yang dirumuskan atas fenemone sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosia. Serta pembelajaran nya membutuhkan pendekatan terpadu dan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
Tujuan dari ilmu pengetahuan sosial (ips) adalah untuk mengembangkan potensi setiap individu untuk peka terhadap suatu isu atau masalah sosial yang terjadi baik di masyarakat dan di di kehidupan sehari-hari.

Referensi yang saya dapatkan adalah
1. Fauziah, N. N., Lestari, R., Rustini, T., & Arifin, M. H. (2022). Perkembangan Pendidikan IPS di Indonesia pada Tingkat Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar, 6(1), 89-104.

2. Hati, S. T. (2018). Hubungan antara ilmu - ilmu sosial dan Ips. Ijtimaiyah jurnal ilmu sosial, 2 (1)

3. Maryani, E., & Syamsudin, H. (2009). Pengembangan Program Pembelajaran IPS untuk meningkatkan kompetensi Keterampilan sosial. Jurnal penelitian, 9(1).
In reply to First post

Re: Diskusi Analisis Jurnal

by Galuh Fatmawati -
Nama : Galuh Fatmawati
Npm : 2513032019

Hasil analisis yang saya dapat dari jurnal ini adalah Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di
masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap segala
ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang
terjadi sehari-hari, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang
menimpa masyarakat. Tujuan tersebut dapat dicapai apabila program-program pelajaran IPS di sekolah diorganisasikan secara baik. Model pembelajaran terpadu merupakan salah satu model
implementasi kurikulum yang dianjurkan untuk diaplikasikan pada semua
jenjang pendidikan, mulai dari tingkat Sekolah Dasar, Pertama sampai
dengan jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA/MA). Model pembelajaran
terpadu pada hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok,
aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara kongkrit.
Perkembangan Pendidikan IPS di Indonesia mengadopsi Pendidikan IPS di beberapa Negara besar dunia. Amerika serikat dan Inggris menjadi acuan Pendidikan IPS di Indonesia. Hal ini merujuk pada kesamaan kondisi masyarakatnya yang multikultural dan latar belakang kondisi Negara yang kacau pada saat itu. Namun demikian, perkembangan Pendidikan IPS di Indonesia terjadi penyesuaian dengan kondisi masyarakat dan pemerintahan yang ada di Indonesia sehingga berdampak pada penyusunan kurikulum pendidikan IPS di Indonesia yang disampaikan pada pembelajaran di Sekolah. Seiring perkembangan teknologi, pendidikan IPS berkembang dengan memanfaatkan berbagai sumber dan media pembelajaran. Selain memanfaatkan kemajuan teknologi, perkembangan meteri pembelajaran IPS juga masih melibatkan masyarakat yang lebih luas.

Refrensi lainnya yang saya baca dan dapat di jurnal yang berjudul

1. B Hidayat - Jurnal Pendidikan IPS Indonesia, 2020 - ejournal-pasca.undiksha.ac.id
In reply to First post

Re: Diskusi Analisis Jurnal

by Tiara Al Fatari -
Nama: Tiara Al Fatari
NPM: 2513032006

Model pembelajaran terpadu pada dasarnya merupakan sebuah sistem yang memberi ruang bagi siswa untuk terlibat aktif, baik secara individu maupun kelompok, dalam mencari, menggali, dan menemukan sendiri konsep serta prinsip pembelajaran secara menyeluruh dan autentik. Pendekatan ini dilakukan dengan cara menggabungkan berbagai kompetensi dasar agar pembelajaran lebih utuh. Melalui pembelajaran terpadu, siswa memperoleh pengalaman langsung yang membantu mereka menerima, mengingat, dan menghasilkan kesan terhadap materi yang dipelajari.

Sementara itu, model Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang menyajikan masalah autentik dan bermakna kepada siswa. Dengan pendekatan ini, siswa lebih mudah melakukan penyelidikan dan inquiry. PBL bertujuan membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis dalam memecahkan masalah dan meningkatkan keterampilan intelektual. Selain melatih pengetahuan dan keterampilan, model ini juga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Sejalan dengan hal tersebut, penelitian yang dilakukan oleh Tabroni, Syukur, dan Indrayani (2022) menunjukkan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, khususnya materi bentuk-bentuk mobilitas sosial. Hasil penelitian ini memperkuat pandangan bahwa PBL bukan hanya melatih pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga berdampak positif terhadap hasil belajar siswa secara keseluruhan.
In reply to First post

Re: Diskusi Analisis Jurnal

by Ghina Aprilia Lutfiani -
Nama : Ghina Aprilia Lutfiani
Npm : 2513032023
Kelas : 25A

Analisis Artikel Pembelajaran IPS Terpadu dan Media Pembelajaran

Artikel pertama menurut Buyung Syukron menekankan bahwa IPS di sekolah merupakan gabungan dari berbagai disiplin ilmu sosial seperti geografi, ekonomi, dan sejarah yang diajarkan secara terpadu. Dengan model ini, siswa tidak melihat mata pelajaran secara terpisah, melainkan sebagai satu kesatuan. Implikasinya, guru dituntut mampu mengajar IPS secara menyeluruh, baik dengan pola team teaching maupun guru tunggal, sesuai kondisi sekolah (Trianto, 2010).

Artikel kedua yang saya dapatkan dari Muhammad Nur hidayat menyoroti peran media pembelajaran IPS sebagai alat bantu agar proses belajar lebih efektif, efisien, dan menarik. Media berfungsi memperjelas pesan, menumbuhkan motivasi, memberi kebermaknaan, menyamakan sudut pandang, serta menyesuaikan dengan karakter siswa. Manfaatnya bisa berupa media visual, audio visual, hingga berbasis teknologi seperti barcode dan website (Arsyad, 2019).

Dari kedua artikel tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS yang terpadu akan lebih berhasil jika didukung oleh guru yang ahli serta penggunaan media pembelajaran yang sesuai. Kombinasi keduanya memungkinkan siswa memahami IPS secara utuh, menyeluruh, dan cocok dengan perkembangan zaman (Huda, 2020).

Referensi

1.)Arsyad, A. (2019). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
2.)Huda, M. (2020). Pendidikan Era Revolusi Industri 4.0 Menuju Society 5.0. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan.
In reply to First post

Re: Diskusi Analisis Jurnal

by Aila Azzura -
NAMA: Aila azzura
NPM : 2513032035

Hasil Analisis saya tentang artikel ini adalah jurnal menekankan pentingnya pembelajaran terpadu dalam mata pelajaran ips karena pembelajaran terpadu merupakan salah satu model implementasi
kurikulum yang dianjurkan untuk diaplikasikan pada semua jenjang
pendidikan. Melalui pembelajaran terpadu peserta didik dapat memperoleh
pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk
menerima, menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan tentang hal-
hal yang dipelajarinya. Dengan demikian peserta didik terlatih untuk
menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara holistik,
bermakna, otentik, dan aktif. tanpa ada
keterpaduan di dalamnya. Hal ini tentu saja menghambat ketercapaian
tujuan IPS itu sendiri . uraikan model-model
pembelajaran terpadu dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) 1. Model Integrasi Berdasarkan Topik
2. Model Integrasi Berdasarkan Potensi Utama
3. Model Integrasi Berdasarkan Permasalahan
Dan ada pun strategi’ pembelajaran nya 1. Pemetaan Kompetensi Dasar
2. Penentuan Topik/Tema
3. Penjabaran (perumusan) Kompetensi Dasar ke dalam indikator
sesuai topik/tema
4. Pengembangan silabus
5. Penyusunan desain/rencana pelaksanaan pembelajaran.
In reply to First post

Re: Diskusi Analisis Jurnal

by Keisha azalea devina -
nama: keisha azalea devina
npm: 2513032012

jadi analisis yang saya dapat dari jurnal ini
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah mata pelajaran yang mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu sosial seperti sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. IPS dirancang berdasarkan realitas serta fenomena sosial dengan pendekatan yang melibatkan berbagai disiplin, sehingga siswa dapat memahami kehidupan masyarakat secara komprehensif. Dalam proses belajarnya, IPS menggabungkan pemahaman tentang wilayah (geografi), peristiwa masa lalu, nilai dan budaya masyarakat (antropologi), serta aspek kebijakan dan pengambilan keputusan (ilmu politik dan ekonomi). Oleh karena itu, IPS memiliki peranan penting dalam memberikan siswa pengetahuan, nilai, dan keterampilan sosial untuk memahami serta aktif berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat dengan cara yang bertanggung jawab.

lalu menurut jurnal yang saya cari dan saya baca
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis bagaimana penerapan pembelajaran terpadu pada mata pembelajaran IPS materi aktivitas ekonomi dalam meningkatkan literasi finansial kelas IV di Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka (library research). Jenis penelitian ini yang menggabungkan data dari repertoire sastra dan menjadikan "teks" sebagai bahan analisis. Data ini diambil daridatabase artikel-artikel ilmiah yang telah diakses melalui google schoolar, SINTA, dan beberapa situs-situs jurnal ilmiah lainnya. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa penerapan pembelajaran terpadu materi aktivitas ekonomi pada pembelajaran IPS kelas IV untuk meningkatkan literasi finansial di sekolah dasar sudah dilaksanakan. Dari beberapa artikel diatas peneliti menemukan keterhubungan erat dalam pembelajaran terpadu dengan meningkatkan literasi finansial di sekolah dasar.

Referensi: _Hilda Azlia Meilisa, Endang M Kurnianti, Uswatun Hasanah_
Jurnal Genta Mulia 14 (2), 2023
In reply to First post

Re: Diskusi Analisis Jurnal

by Arina Salsabila 2513032013 -
Nama : Arina Salsabila
Kelas : 25. A
NPM :2513032013

Hasil dari analisis yang saya dapat mengenai dasar IPS jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama mengajarkan lintas disiplin ilmu sosial untuk mengembangkan kemampuan berfikir dan kesadaran sosial dalam berperan aktif dan bertanggung jawab di masyarakat. Namun terkadang terlalu sederhana dan kurang dikaitkan dengan dunia nyata membuat siswa kurang aktif dan sulit memahami konsep sosial.

Referensi lainnya yang saya dapatkan :
Pencapaian kompetensi dasar mata pelajaran IPS masih dilakukan sesuai dengan bidang kajian masing masing (sosialogi, sejarah, geografi dan ekonomi) tanpa ada keterpanduan di dalamnya (Trianto, 2010:194)

Musyarofah, A. A., & Suma, N. N. (2021). Konsep Dasar IPS.
In reply to First post

Re: Diskusi Analisis Jurnal

by Dzahrotus syita -
Nama : Dzahrotus syita
Npm : 2513032005
Kelas : 25 A

Analisi mengenai artikel
Judul : Model Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) (Studi Pembelajaran Terpadu Pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah)
Penulis: Buyung Syukron
Institusi: STAIN Jurai Siwo Metro Lampung

Dalam artikel tersebut menjelaskan Integrasi berbagai ilmu sosial sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, budaya, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial , menekankan bahwa pembelajaran IPS tidak berdiri sendiri, melainkan memadukan konsep, metode, dan konten dari beragam disiplin.Tujuannya menyiapkan peserta didik memahami realitas sosial dan membangun wawasan wilayah (geografi), waktu/peristiwa (sejarah), dan budaya (antropologi). IPS di sekolah bukan mata pelajaran tunggal, melainkan hasil integrasi berbagai ilmu sosial , Hal ini sejalan dengan Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi, yang menegaskan IPS sebagai mata pelajaran terpadu di jenjang SD dan SMP.Pendidikan IPS
membekali siswa tentang pengetahuan, keterampilan,
sikap, dan nilai, sehingga dapat membentuk citra diri
siswa menjadi manusia yang memiliki jati diri yang
mampu hidup di tengah masyarakat dengan damai,
dan dapat memberikan manfaat kepada orang lain.

Referensi : Sapriya. (2017). Pendidikan IPS: Konsep dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
In reply to First post

Re: Diskusi Analisis Jurnal

by windi arisma yanti -
nama:windi arisma yanti
npm:2513032027

ilmu pengetahuan sosial (IPS) adalah bidang kajian yang mengintegrasikan berbagai cabang ilmu sosial, seperti sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial, untuk memahami realitas serta fenomena sosial yang terjadi di masyarakat. IPS disusun dengan pendekatan interdisipliner agar setiap aspek kehidupan manusia dapat dilihat dari sudut pandang yang berbeda namun saling melengkapi. Misalnya, geografi memberikan pemahaman tentang ruang dan wilayah, sejarah menjelaskan peristiwa dari masa ke masa, sementara antropologi membahas nilai, budaya, serta pola kehidupan masyarakat. Di sisi lain, ekonomi dan politik berkaitan erat dengan pengambilan keputusan serta kebijakan dalam kehidupan bersama.

menurut analisis jurnal yang saya baca
Pendidikan IPS merupakan penyederhanaan dari ilmu sosial dan merupakan
interdisipliner ilmu, sehingga pendidikan IPS mengkaji suatu persoalan dari berbagai sudut pandang
ilmu sosial dengan cara terpadu. Tujuan pendidikan IPS adalah untuk menjadikan warga Negara
yang baik dalam artian mampu memahami perbedaan dan mampu memecahkan masalah dengan
tepat karena didukung oleh informasi dan fakta. Di samping itu, output pendidikan IPS diharapkan
mempunyai kepekaan terhadap masalah sosial dan berpartisipasi sosial dalam masyarakat. Di sisi
lain, implementasinya dalam pembelajaran IPS dihadapkan dengan berbagai rintangan, sehingga
hakikat dan tujuan IPS belum bisa tercapai sepenuhnya
MZ Hilmi - Jurnal Ilmiah Mandala Education, 2017 - download.garuda.kemdikbud.go.id
In reply to First post

Re: Diskusi Analisis Jurnal

by Dewi Sartika 2513032016 -
Nama: Dewi Sartika
NPM: 2513032016

Hasil analisis saya tentang artikel ini adalah
Model pembelajaran terpadu merupakan salah satu model pembelajaran yang dianjurkan untuk jenjang pendidikan SD/MI sampai SMA/MA. Namun pada jenjang SD/MI pembelajaran IPS masih terpisah menjadi (geografi, ekonomi, sejarah) yang menghambat tercapainya tujuan IPS itu sendiri.

Tujuan IPS sendiri adalah untuk menumbuhkan rasa peka peserta didik terhadap masalah sosial di lingkungannya, memiliki mental positif dan dapat menghadapi masalah-masalah yang terjadi sehari-hari. Hal-hal tersebut dapat tercapai dengan model pembelajaran:
1. Kegiatan pendahuluan (awal) untuk menciptakan suasana pembelajaran yang efektif
2. Kegiatan inti pembelajaran, menekankan pada proses pembentukan pengalaman belajar peserta didik
3. Kegiatan akhir (penutup) dan tindak lanjut, menyimpulkan pembelajaran, melaksanakan penilaian akhir, dan tindak lanjut pembelajaran.
4. Penilaian, upaya untuk memberi penilaian kepada hasil pembelajaran

Ada dua metode pembelajaran yaitu (1) Team teaching dan (2) Guru tunggal.


Referensi:
Suriyanti, Y., & Thoharudin, M. (2019). Pemanfaatan media pembelajaran IPS untuk meningkatkan keterampilan guru IPS terpadu. JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat), 3(1), 117-121.

Supriatna, U. S. (2016). Pengembangan model pembelajaran komprehensif dalam pendidikan ilmu pengetahuan sosial di sekolah dasar. JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran), 2(1), 319-333.
In reply to First post

Re: Diskusi Analisis Jurnal

by Anggi Salsa bela -
Nama:Anggi Salsa Bela
NPM:2513032009

Jadi analisis yang saya dapat dati jurnal yang saya baca, ilmu sosial dan pendidikan IPS adalah bagian dari kurikulum sekolah yang mencakup berbagai materi dari ilmu-ilmu sosial, seperti sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial. Geografi, sejarah, dan antropologi memiliki hubungan yang sangat erat. Pembelajaran geografi memberikan pemahaman yang menyeluruh tentang wilayah, sedangkan sejarah membantu memahami berbagai peristiwa dari masa lalu. Antropologi melibatkan studi perbandingan mengenai nilai, keyakinan, struktur sosial, aktivitas ekonomi, organisasi politik, ekspresi spiritual, teknologi, dan benda-benda budaya dari berbagai kelompok masyarakat. Ilmu politik dan ekonomi termasuk dalam kategori ilmu yang membahas kebijakan dan proses pengambilan keputusan. Konsep-konsep ini digunakan secara luas dalam ilmu sosial dan studi sosial.
menurut jurnal tambahan yang saya cari dan saya baca
IPS terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang sangat potensial untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS. Namun, pengembangan materi IPS Terpadu masih menghadapi berbagai kendala. Tujuan dilakukannya penelitian in yaitu untuk memfokuskan pokok permasalahan yaitu terdapat beberapa kendala yang dialami guru dalam pengembangan materi IPS Terpadu dan untuk itu dilakukan upaya dalam mengatasi masalah tersebut di MTS Islamiyah Medan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil yang didapat meliputi kendala keterbatasan sumber belajar, tantangan integrasi materi ips terpadu, latar belakang pendidikan, serta minimnya fasiitas seperti teknologi.

REFERENSI:
_Widya Khairunisa, Clarissa Oktoferin Sinaga, Elsy Nila Sari Situmeang Esra Silaban. Fadilla Khoiri._
Lencana: Jurnal Inovasi Ilmu Pendidikan 3 (1), 01- 11, 2025
In reply to First post

Re: Diskusi Analisis Jurnal

by Melsa Julia -
Nama: Melsa Julia
Npm: 2513032010
Kelas: 25A

Jadi,hasil Analisis saya tentang artikel ini adalah
Perlu memperhatikan dalam penentuan topik/tema. seperti selain topik yang harus relavan topik juga harus mengemukan isu yang berkembang saat ini,bahkan materi yang di tentukan merupakan cerminan keterpaduan antar kompetensi dasar.

Lalu,untuk refrensi judul yang saya baca antara lain:
1. Pembelajaran IPS Terpadu Yang Menyenangkan Dengan Pendekatan Konstruktivistik
Faizah Fahmi
Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial 1 (1), 6-13, 2016.

2. Pemanfaatan media pembelajaran audio visual dalam mengembangkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu
Muhammad Ikhsan, Muhammad Syafiq Humaisi.

3. Pemanfaatan media pembelajaran IPS untuk meningkatkan keterampilan guru IPS terpadu
Yulia Suriyanti, Munawar Thoharudin
In reply to First post

Re: Diskusi Analisis Jurnal

by Rianti Maharani -
Nama : Rianti Maharani
Kelas : 25 A
NPM : 2513032011

Analisis artikel

Judul: Model Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) (Studi Pembelajaran Terpadu Pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah)

Penulis: Buyung Syukron

Institusi: STAIN Jurai Siwo Metro Lampung

Dalam artikel tersebut menjelaskan pentingnya penerapan model
pembelajaran terpadu (integrated learning) dalam pembelajaran IPS di SD/MI. Model pembelajaran terpadu pada hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok, aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan otentik

Standar Kompetensi dan kompetensi dasar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di tingkat Sekolah Dasar, meliputi bahan kajian : sejarah, geografi, dan ekonomi. Bahan kajian itu menjadi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Melalui pembelajaran terpadu peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang dipelajarinya.

Pembelajaran IPS di SD diharapkan kepada peserta didik bisa memiliki pengetahuan serta wawasan terkait konsep-konsep dasar ilmu sosial dan humaniora, selain itu memiliki kepekaan sosial terhadap masalah sosial sekitar lingkungannya. Pembelajaran terpadu yang diterapkan di SD akan membantu peserta didik untuk memiliki keterampilan dalam memecahkan masalah sosial melalui pemahaman konsep-konsep dasar IPS. Dengan adanya pembelajaran terpadu, proses pembelajaran dapat lebih
bervariasi tidak hanya sekedar menghafal konsep ataupun fakta akan tetapi peserta didik dapat menghubungkan konsep-konsep ataupun fakta-fakta untuk menghasilkan pemahaman yang terpadu dan utuh (Amini et Al 2023)

Kegiatan akhir dalam pembelajaran terpadu tidak hanya diartikan sebagai kegiatan menutup pelajaran, tetapi juga sebagai kegiatan penilaian hasil belajar peserta didik dan kegiatan tindak lanjut. Objek dalam penilaian pembelajaran terpadu mencakup penilaian terhadap proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian proses belajar adalah upaya pemberian nilai terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan peserta didik.

Refrensi:
Amini, A., Nurmalasari, C., Marpaung,
N. R., Yuhanda, P. N., Syahputri, T. A., & Risnanti, T. (2023). Sistem pembelajaran terpadu dalam penerapan pembelajaran IPS di SD. El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(3), 686-694.
In reply to First post

Re: Diskusi Analisis Jurnal

by zaskia nea amanda -
nama : zaskia Nea amanda
npm: 2513032022

Tentang materi IPS terpadu menurut Buyung Syukron dapat disimpulkan dari konsep IPS terpadu yang meliputi bahan kajian seperti geografis sejarah ekonomi dan sosiologi bertujuan mengembangkan potensi peserta didik.Ilmu Pengetahuan Sosial adalah integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. IPS dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan suatu pendekatan interdisipliner.
IPS mencakup beberapa disiplin ilmu yang saling terkait dan memiliki keterpaduan yang tinggi.
Dengan demikian, IPS dapat memberikan wawasan yang lengkap tentang masyarakat dan kehidupan sosial, serta membantu individu memahami peran dan tanggung jawab mereka dalam masyaraka.
sama halnya dengan jurnal yang saya temui dan saya baca yang berjudul implementasi pendidikan ips dalam pembelajaran ips sekolah. bahwa pendidikan IPS merupakan penyederhanaan dari ilmu sosial dan merupakan interdisipliner ilmu sehingga pendidikan IPS mengkaji suatu persoalan dari berbagai sudut pandang ilmu sosial dengan cara terpadu tujuan pendidikan IPS adalah untuk menjadikan warga negara yang baik dalam artian mampu memahami perbedaan dan mampu memecahkan masalah dengan tepat karena didukung oleh informasi dan fakta.

refrensi:

_muhammad zoher hilmi_

implementasi pendidikan IPS dalam pembelajaran ips sekolah
In reply to First post

Re: Diskusi Analisis Jurnal

by Dahlia Dahlia -
Nama : Dahlia
NPM : 2513032021

Pendapat saya tentang referensi jurnal yang saya baca dan jurnal yang ibu bagikan ini yang dimana pembelajaran IPS terpadu merupakan gabungan antara
berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial, yang bisanya terdiri atas beberapa
mata pelajaran seperti, geografi, ekonomi, dan sejarah, maka dalam
pelaksanaannya tidak lagi terpisah-pisah melainkan menjadi satu kesatuan.
Hal ini memberikan implikasi terhadap guru yang mengajar di kelas.
Seyogianya guru dalam pembelajaran IPS dilakukan oleh seorang guru
mata pelajaran, yakni guru mata pelajaran IPS. Pendidikan IPS merupakan salah satu mata pelajaran wajib di sekolah dasar. Pada perluasan sekolah dasar IPS perlu diajarkan karena di dalamnya terdapat muatan materi yang mengajarkan tentang interaksi sosial sebagai bekal siswa agar mampu bersosialisasi, berkomunikasi dan berkolaborasi sebagai bagian dari anggota masyarakat. Ruang lingkup IPS yang mempelajari tentang manusia, ruang dan waktu serta perubahan dan kontinuitas memiliki tujuan agar siswa mampu mengembangkan nilai, sikap dan keterampilan baik sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial. Tujuan utama pendidikan IPS tidak lain adalah untuk membekali siswa agar mampu berperan sebagai warga negara yang baik dalam kehidupannya sehari -hari. Dengan mempelajari IPS siswa diharapkan memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu membuat analisis yang kritis, dan mampu mengambil tindakan yang tepat sebagai upaya penyelesaian. Pendidikan IPS dalam perkembangannya tidak mengalami perubahan, baik dari segi organisasi materi pembelajaran maupun teknik pembelajarannya. Berbagai perubahan tersebut merupakan konsekuensi dari adanya perubahan kurikulum pembelajaran yang selalu diperbarui sesuai dengan tuntutan zaman. Melalui penelusuran berbagai literatur yang relevan dalam artikel ini akan mengulas kembali bagaimana konsep, sejarah dan kedudukanpendidikan IPS dalam kurikulum pembelajaran di sekolah dasar.
In reply to First post

Re: Diskusi Analisis Jurnal

by Rismatul Zahra -
Nama:Rismatul zahra
NPM:2513032028

IPS memberikan pemahaman menyuruh dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan paham akan tentang masalah sosial,pemahaman tentang masyarakat dan aktif, ilmu pengetahuan sosial digunakan dalam pendidikan untuk memberikan berbagai konsep dari ilmu sosial ke dalam kurikulum sekolah,IPS juga dapat di artikan sebagai ilmu yang mempelajari struktur sosial proses-proses sosial dan perubahan,yang terjadi di masyarakat

Referensi yang saya dapat:Metode pembelajaran IPS terpadu yang memanfaatkan kearifan lokal sangat relevan di era masyarakat digital, karena membantu siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan bangsa dan hubungan internasional,mendukung tujuan pendidikan nasional,terutama dalam pelestarian budaya

1.Tohri, A., Syamsiar, H., Rasyad, A., Hafiz, A., & Rizkah, R. (2022). Relevansi Metode Pembelajaran IPS Terpadu Berbasis Kearifan Lokal di Era Masyarakat Digital: The Relevance of Integrated Local Wisdom-based Social Study Learning Method in the Digital Society Era. Jurnal Teknodik, 115-128.

2.Ardiansyah, A., Makalalag, D., Panigoro, M., Bahsoan, A., & Damiti, F. (2025). Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Metode Mind Mapping dalam Pembelajaran IPS Terpadu. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 10(2), 1470-1479.
In reply to First post

Re: Diskusi Analisis Jurnal

by Mutia Husaida -
Nama : Mutia Husaida
Npm : 2513032026

Analisis yang saya dapat dari artiker ini adalah
Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial, untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di
masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala
ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang
terjadi sehari-hari, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang
menimpa masyarakat. Tujuan tersebut dapat dicapai apabila program-
program pelajaran IPS di sekolah diorganisasikan secara baik.
Dari rumusan tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
tersebut dapat dirinci sebagai berikut :
1. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau
lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah
dan kebudayaan masyarakat.
2. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu
menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang
kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah
sosial.
3. Mampu menggunakan model-model dan proses berfikir serta
membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang
berkembang di masyarakat.
4. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah sosial, serta
mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu
mengambil tindakan yang tepat.
5. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu
membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung
jawab membangun masyarakat.

Jurnal lain yang saya dapat :

Setiawan, D. (2013). Reorientasi Tujuan Utama Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Dalam Perspektif Global. JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 5(2).

Anshori, S. (2016). Kontribusi ilmu pengetahuan sosial dalam pendidikan karakter. Edueksos Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi, 3(2).
In reply to First post

Re: Diskusi Analisis Jurnal

by 2513032030 2513032030 -
NAMA : REVA FERDIANSYAH
NPM    : 2513032030
KELAS : 25A

Menurut saya jurnal Buyung Syukron itu cukup baik karena disitu anak di ajarkan tentang pembelajaran IPS Terpadu yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari. namun menirurut saya, mengambil dari (jurnal.radisi.or.id.) akan lebih baik jika Pembelajaran IPS terpadu sebagai solusi karena membuat pelajaran lebih baik, menarik, dan mendorong siswa aktif berpikir serta peduli dengan lingkungan sekitar.

Imam Khowim (2024–2023) — “Penilaian Pembelajaran IPS dalam Meningkatkan Kualitas Peserta Didik Jenjang Dasar.”
In reply to First post

Re: Diskusi Analisis Jurnal

by Shinta Diana -
Nama: Shinta Diana
Npm: 2513032004

hasil analisis menurut saya tentang jurnal model pembelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS)
Artikel ini menekankan urgensi pembelajaran IPS terpadu untuk memungkinkan siswa sekolah dasar memahami fenomena sosial secara menyeluruh. Namun, implementasinya terhambat oleh keterbatasan guru dan kurikulum. Solusi yang diusulkan dikembangkan oleh penulis menggunakan pendekatan berbasis web untuk menjalankan sistemnya, dengan tujuan meningkatkan pembelajaran bermakna melalui metode interdisipliner.

Menyikapi kondisi di tersebut, untuk itu, dalam pembelajaran IPS dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu: (1) Team Teaching, dan (2) Guru tunggal.
Hal tersebut disesuaikan dengan keadaan guru dan kebijakan sekolah
masing-masing.

refrensi pendukung lainya
Saputra,T.(2016). "pembelajaran IPS di sekolah dasar berbasis pembelajaran tematik" .Jurnal pendidikan dasar UPI kampus Cibiru
Parni,P.(2020). "Pembelajaran IPS di sekolah dasar" Insitut Agama Islam Sultan Muhammad syafiuddin Sambas, Indonesia
In reply to First post

Re: Diskusi Analisis Jurnal

by Anggun Maulia Sari -
NAMA : ANGGUN MAULIA SARI
NPM : 2513032025
KELAS : 25 A

Jadi hasil analisis saya tentang artikel model pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) : studi pembelajaran terpadu pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah karya Buyung Syukron menekankan bahwa pembelajaran IPS yang seharusnya bersifat integratif masih banyak dilaksanakan secara parsial, padahal hakikat IPS itu memadukan berbagai disiplin ilmu sosial (sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, budaya, dan sosiologi) supaya siswa dapat memahami fenomena sosial secara utuh, kritis, dan aplikatif. Syukron menguraikan tiga model integrasi pembelajaran, yaitu berdasarkan topik, potensi utama daerah, dan permasalahan aktual serta menekankan strategi implementasi melalui pemetaan kompetensi dasar, penentuan tema, penyusunan silabus, dan evaluasi autentik. Namun, hambatan yang muncul antara lain yaitu guru terbiasa berpikir disipliner, kurikulum masih memisahkan bidang IPS dan keterbatasan pengalaman guru dalam menerapkan pembelajaran terpadu. Analisis ini sejalan dengan pendapat Fogarty (1991) yang menegaskan bahwa integrasi kurikulum memberi pengalaman belajar otentik dan kontekstual serta Trianto (2010) yang menyebut pembelajaran terpadu membuat siswa lebih mudah memahami konsep karena tema dekat dengan kehidupan sehari-hari. Beane (1997) juga menambahkan bahwa pembelajaran terpadu penting untuk membangun pemahaman holistik dan demokratis, sedangkan Permendiknas No. 22 Tahun 2006 mengarahkan IPS SD/MI disajikan secara tematik-integratif. Dengan demikian, artikel Syukron dapat dipandang sebagai penguatan pentingnya pembelajaran terpadu IPS di sekolah dasar, meskipun implementasinya masih memerlukan kesiapan guru lintas disiplin, dukungan kurikulum, serta budaya sekolah yang inovatif agar tujuan pendidikan IPS tercapai secara optimal.


Referensi:
1. Syukron, B. (2015), Model Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) : Studi Pembelajaran Terpadu pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jurnal Tarbawiyah, Vol. 12 No. 01.
2. Fogarty, R. (1991). The Mindful School : How to Integrate the Curricula. Palatine, IL: IRI/Skylight Publishing.
3. Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.
4. Beane, J. A. (1997). Curriculum Integration: Designing the Core of Democratic Education. New York: Teachers College Press.
5. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
In reply to First post

Re: Diskusi Analisis Jurnal

by Aura Bella -
Nama :Aura Bella
Npm :2513032002

Pendapat saya tentang jurnal yang ibu kirim ini, dan referensi jurnal lainnya yang saya baca

Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai
cabang ilmu-ilmu sosial seperti : sejarah, geografi, ekonomi, politik,
hukum, dan budaya. Ilmu pengetahuan sosial dirumuskan atas dasar
realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan suatu pendekatan
interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu pengetahuan
sosial (sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya).
Ilmu pengetahuan sosial atau studi sosial itu merupakan bagian dari
kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu
sosial : sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan
psikologi sosial.
Geografi, sejarah, dan antropologi merupakan disiplin ilmu yang
memiliki keterpaduan yang tinggi. Pembelajaran geografi memberikan
kebulatan wawasan yang berkenaan dengan wilayah-wilayah, sedangkan
sejarah memberikan wawasan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa
dari berbagai periode. Antropologi meliputi studi-studi komparatif yang
berkenaan dengan nilai-nilai, kepercayaan, struktur sosial, aktivitas-
aktivitas ekonomi, organisasi politik, ekspresi-ekpresi dan spiritual,
teknologi, dan benda-benda budaya dari budaya-budaya terpilih. Ilmu
politik dan ekonomi tergolong ke dalam ilmu-ilmu tentang kebijakan
pada aktivitas-aktivitas yang berkenaan dengan pembuatan keputusan.
Secara intensif konsep-konsep seperti ini digunakan ilmu-ilmu sosial.
Oleh karena itu pembelajaran IPS terpadu merupakan gabungan antara
berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial, yang bisanya terdiri atas beberapa
mata pelajaran seperti, geografi, ekonomi, dan sejarah, maka dalam
pelaksanaannya tidak lagi terpisah-pisah melainkan menjadi satu kesatuan.
Hal ini memberikan implikasi terhadap guru yang mengajar di kelas.
Seyogianya guru dalam pembelajaran IPS dilakukan oleh seorang guru
mata pelajaran, yakni guru mata pelajaran IPS.
In reply to First post

Re: Diskusi Analisis Jurnal

by Bunga Nurainni Nasution -
Nama : Bunga Nurainni Nasution
Npm : 2513032001
Kelas. :25 A


Menurut analisis saya hal ini menekankan pentingnya model pembelajaran terpadu dalam mata pelajaran IPS, terutama di jenjang Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI). Pendekatan ini menuntut peserta didik tidak hanya pasif menerima materi, tetapi aktif menggali, menemukan, dan menghubungkan konsep dari berbagai disiplin ilmu sosial (sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, politik, hukum, dan budaya).

1. Relevansi Pembelajaran Terpadu IPS

Model terpadu dianggap lebih sesuai karena:

Fenomena sosial bersifat kompleks, sehingga tidak bisa dipahami hanya dari satu sudut pandang ilmu. Misalnya, masalah banjir bisa dilihat dari aspek geografi (letak wilayah), ekonomi (kerugian materi), sosial (dampak pada masyarakat), dan politik (kebijakan pemerintah).Pembelajaran ini memberikan pengalaman belajar yang nyata, sehingga siswa lebih mudah mengingat dan mengaitkan ilmu dengan kehidupan sehari-hari.

Referensi lain mendukung hal ini, misalnya menurut Fogarty (1991), pembelajaran terpadu membentuk keterhubungan antardisiplin ilmu sehingga pemahaman siswa lebih mendalam dan kontekstual.

2. Kelemahan dalam Implementasi
Meskipun konsepnya baik, penerapan di lapangan sering terhambat. Beberapa kendala yang diangkat Buyung Syukron, antara lain:

•Kurikulum IPS masih cenderung memisahkan disiplin ilmu.
• Guru umumnya berasal dari latar belakang satu bidang ilmu, sehingga kurang terbiasa mengajar dengan pendekatan interdisipliner.
•Terjadi kesulitan dalam pembagian tugas dan waktu jika melibatkan lebih dari satu guru.

Kondisi ini sejalan dengan temuan Trianto (2010), bahwa implementasi pembelajaran terpadu di Indonesia sering terhambat oleh keterbatasan kompetensi guru dan lemahnya koordinasi di sekolah.

3. Strategi dan Model Integrasi
Artikel ini memberikan solusi praktis, yaitu melalui integrasi berdasarkan topik, potensi daerah, atau masalah sosial. Misalnya:

Topik:“Kegiatan Ekonomi Penduduk” dapat dipelajari dari perspektif geografi (pola lahan), sejarah (perkembangan ekonomi dari masa ke masa), dan ekonomi (jenis kegiatan produksi).
Potensi Daerah: Bali sebagai daerah wisata dapat dipelajari dari segi budaya, sejarah, ekonomi pariwisata, hingga perilaku masyarakatnya.
Masalah Sosial:isu “Tenaga Kerja Indonesia” dikaji dari aspek geografi (migrasi), ekonomi (remitansi), sosiologi (dampak keluarga), dan sejarah (perkembangan TKI).

Pendekatan ini sejalan dengan pandangan Drake & Reid (2010), yang menekankan bahwa integrasi kurikulum berbasis tema atau isu sosial membuat pembelajaran lebih bermakna.

4. Implikasi bagi Guru
Guru dituntut bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga perancang pembelajaran. Mereka harus mampu:

• Melakukan pemetaan kompetensi dasar,
• Menentukan tema/topik relevan,
•Menyusun silabus dan RPP terpadu,
•Mengelola kegiatan pembelajaran aktif, baik tatap muka maupun non-tatap muka.

Hal ini menunjukkan bahwa profesionalisme guru menjadi kunci sukses. Sebagaimana dikemukakan oleh Joyce & Weil (2003), keberhasilan model pembelajaran sangat ditentukan oleh keterampilan guru dalam mengadaptasi metode dengan kondisi kelas.

5. Penilaian dalam Pembelajaran Terpadu
Artikel juga menekankan bahwa penilaian tidak hanya hasil (output), tetapi juga proses. Siswa dievaluasi melalui tes maupun non-tes (observasi, proyek, portofolio). Ini penting agar pembelajaran tidak hanya mengukur hafalan, tetapi juga sikap, keterampilan, dan cara berpikir kritis siswa.


Kesimpulannya

Artikel ini menegaskan bahwa pembelajaran IPS akan lebih bermakna bila dilakukan dengan pendekatan terpadu. Dengan integrasi antar-disiplin, siswa tidak hanya menguasai konsep, tetapi juga terbiasa berpikir holistik dan kritis dalam melihat masalah sosial. Namun, implementasi di lapangan masih menghadapi tantangan, terutama pada kesiapan guru dan kurikulum.

Dengan dukungan pelatihan guru, penyempurnaan kurikulum, dan pengembangan metode yang sesuai konteks lokal, model ini dapat menjadi solusi efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di sekolah dasar.
In reply to First post

Re: Diskusi Analisis Jurnal

by Reyke Diah Pitaloka -
Nama:Reyke Diah Pitaloka
NPM: 2513032017

"Pengembangan Materi Pembelajaran IPS untuk Kelas Awal dan Lanjut di Sekolah Dasar: Pendekatan Terpadu"

Mengembangkan materi IPS yang sesuai untuk kelas awal (1–3) dan kelas lanjut (4–6) dengan menggunakan pendekatan terpadu.
Langkah-langkahnya Meliputi analisis kurikulum, identifikasi kebutuhan siswa, perancangan materi, dan validasi oleh ahli.

Materi Kelas awal: konsep dasar seperti lingkungan, keluarga, dan nilai sosial.

Materi Kelas lanjut: sejarah lokal dan dinamika sosial masyarakat.
Materi yang dikembangkan dinilai efektif, relevan, menarik, dan mendukung pemahaman konsep-konsep IPS secara mendalam.
Kedua artikel menekankan pentingnya pendekatan tematik dan terpadu dalam pembelajaran IPS di SD untuk membantu siswa memahami konsep sosial secara menyeluruh dan sesuai dengan tahap perkembangan mereka.


Lalu referensi yg saya baca
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=jurnal+pendekatan+Dasar+dasar+ips&btnG=#d=gs_qabs&t=1758185401658&u=%23p%3D1PvgV95EdpAJ
In reply to First post

Re: Diskusi Analisis Jurnal

by Komang Panji Anggara -
Nama: Komang Panji Anggara
NPM :2513032031
Dari artikel Buyung Syukron, bahwa pembelajaran IPS akan lebih bermakna bila dilakukan secara terpadu. Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya menghafal fakta dari sejarah, geografi, ekonomi, atau sosiologi, tetapi mampu melihat keterkaitan antarbidang tersebut dalam kehidupan nyata. Kendala yang muncul seperti keterbatasan guru dan kurikulum yang masih kaku harus diatasi dengan pelatihan, inovasi, serta keberanian guru untuk mencoba model terpadu. Jika hal ini dilakukan, IPS bukan lagi sekadar pelajaran hafalan, tetapi menjadi sarana bagi siswa untuk belajar berpikir kritis, peduli pada lingkungannya, dan mampu mencari solusi atas masalah sosial yang mereka temui sehari-hari.
In reply to First post

Re: Diskusi Analisis Jurnal

by Mulya Putri -
Nama :MULYA PUTRI
Npm:2513032024

Pelajaran IPS Terpadu sangat penting untuk siswa. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SMP/MTs, mata pelajaran IPS Terpadu memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi.Melalui pelajaran IPS, siswa mengenal perannya dalam kehidupan bermasyarakat.

Referensi jurnal lain yang saya baca
Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial 1 (1), 6-13, 2016
In reply to First post

Re: Diskusi Analisis Jurnal

by Bambang Kurniawan -
NAMA : BAMBANG KURNIAWAN
NPM : 2513032015

Kesimpulan hasil analisis saya, Mata pelajaran IPS memberikan siswa kesempatan untuk menjadi warga negara yang baik. Mata Pelajaran IPS memainkan peran penting dalam kurikulum SD, memberikan siswa landasan pengetahuan yang kuat tentang dunia di sekitar mereka dan menjadikannya sebagai warga negara yang baik. Tidak hanya di jenjang SD namun di jenjang selanjutnya juga mata pelajaran IPS memberikan dampak agar para peserta didik peka terhadap masalah sosial di sekitar lingkunganya.


JURNAL
Khotimah, K., Nusantara, T., & Mashfufah, A. (2024). Tantangan Membelajarkan Materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Dasar: Systematic Literature Review (SLR). Sekolah Dasar: Kajian Teori Dan Praktik Pendidikan, 33(1), 73-81.
In reply to First post

Re: Diskusi Analisis Jurnal

by Muhammad Irfan Maulana -
Nama : muhammad irfan maulan
NPM : 2513032007
Jurnal ini menjelaskan bahwa pembelajaran IPS di SD/MI seharusnya tidak diajarkan secara terpisah antara sejarah, geografi, dan ekonomi, tetapi digabung dalam model pembelajaran terpadu. Dengan pendekatan ini, siswa bisa lebih mudah memahami kehidupan sosial secara menyeluruh karena belajar dari berbagai sudut pandang.Namun, dalam praktiknya, banyak guru masih kesulitan menerapkan model ini karena beberapa hal: kurikulum IPS masih cenderung terpisah, guru biasanya hanya menguasai satu bidang (seperti sejarah atau geografi saja), dan terbatasnya waktu serta pengalaman guru dalam melaksanakan pembelajaran terpadu. Karena itu, jurnal ini menekankan pentingnya pedoman yang jelas bagi guru, termasuk langkah-langkah mulai dari pemetaan kompetensi dasar, menentukan tema, menyusun indikator, membuat silabus dan RPP, sampai evaluasi hasil belajar.
Kesimpulannya, pembelajaran IPS terpadu penting untuk membuat siswa tidak hanya menghafal materi, tetapi juga bisa berpikir kritis, kreatif, dan peka terhadap masalah sosial di lingkungannya .
Di kutip dari jurnal Hilmi, MZ (2017). Implementasi pendidikan IPS dalam pembelajaran IPS di sekolah. Jurnal Ilmiah Mandala Pendidikan , 3 (2), 164-172.
In reply to First post

Re: Diskusi Analisis Jurnal

by Amanda Tria Ramadhani -
Nama : Amanda Tria Ramadhani
NPM : 2513032020

Berdasarkan jurnal tersebut analisis yang dapat saya ambil adalah sebagai berikut.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah gabungan dari beberapa disiplin ilmu sosial seperti sejarah, geografi, ekonomi, dan politik. IPS penting dalam pendidikan dan mencakup berbagai aspek sosial. Geografi, sejarah, dan antropologi saling terkait, dengan geografi memberikan pemahaman wilayah, sejarah menyajikan peristiwa masa lalu, dan antropologi membandingkan budaya.

Karakteristik IPS di SD/MI meliputi kombinasi geografi, sejarah, hukum, dan isu sosial dengan pendekatan interdisipliner. Tujuan IPS adalah meningkatkan kesadaran siswa akan isu sosial dan mengasah kemampuan mereka dalam menyelesaikan masalah. Pembelajaran IPS biasanya dilakukan secara terpadu, tidak terpisah, dan melibatkan guru spesialis. Pendekatan pengajaran bisa menggunakan kerja tim atau guru tunggal, sesuai dengan kebijakan sekolah.

Berdasarkan referensi jurnal lain yang saya baca :

Nasution, T., & Lubis, M. A. (2018). Konsep dasar IPS. Samudra Biru.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) diharapkan mampu mengembangkan kemampuan bersosial pada setiap individu, kesadaran akan bermasyarakat dan tentunya kemampuan berbangsa dan bernegara dengan baik.