Tugas Individu

Tugas Individu

Tugas Individu

Number of replies: 3

Berikan analisis dan simpulan Anda tentang model desain sistem pembelajaran J. KEMP. Bandingkan dengan 3 model sebelumnya yang telah kita pelajari.

In reply to First post

Re: Tugas Individu

by Fitri Yani -
Model desain sistem pembelajaran Jerrold E. Kemp merupakan salah satu pendekatan yang bersifat komprehensif, fleksibel, dan berpusat pada peserta didik. Berbeda dari model linear seperti ADDIE, Dick & Carey, dan ASSURE, model Kemp memungkinkan perancang pembelajaran untuk memulai proses dari aspek mana pun yang dianggap paling mendesak sesuai konteks. Model ini terdiri atas sembilan komponen yang saling berhubungan, mulai dari analisis kebutuhan dan karakteristik peserta didik, perumusan tujuan pembelajaran, pemilihan strategi, penyusunan materi, hingga evaluasi dan penyediaan sumber daya. Fleksibilitas model Kemp memberikan keleluasaan bagi guru untuk menyesuaikan rancangan pembelajaran dengan kondisi nyata di lapangan, termasuk ketika dihadapkan pada keberagaman latar belakang budaya dan kemampuan siswa.

Jika dibandingkan dengan model ADDIE, Dick & Carey, dan ASSURE, maka Kemp memiliki keunggulan dalam hal adaptivitas dan fokus pada karakteristik peserta didik. Model ADDIE lebih menekankan tahapan sistematis dari analisis hingga evaluasi, sedangkan Dick & Carey menampilkan hubungan logis antar komponen pembelajaran secara lebih rinci dan terstruktur. Sementara itu, model ASSURE lebih praktis bagi guru karena berfokus pada penggunaan media dan keterlibatan siswa dalam proses belajar. Dalam konteks pembelajaran yang menuntut kreativitas, kolaborasi, dan diferensiasi, model Kemp dinilai paling tepat karena memungkinkan integrasi berbagai strategi dan media tanpa terikat urutan tahapan tertentu. Dengan demikian, model Kemp dapat dikatakan sebagai desain yang paling adaptif, kontekstual, dan berorientasi pada pengalaman belajar siswa.
In reply to First post

Re: Tugas Individu

by 2423031014 2423031014 -

Model Kemp (1977) termasuk desain instruksional berorientasi sistem yang menekankan bahwa seluruh komponen pembelajaran berkaitan dan dapat dimulai dari titik manapun (non-linear). 

Model Desain Sistem Pembelajaran J. Kemp:

·       Bersifat holistik, fleksibel, dan berpusat pada kebutuhan siswa

·       Memungkinkan perancang untuk memulai dari komponen mana pun

·       Menyediakan kerangka kerja komprehensif untuk merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran

·       Sangat memperhatikan strategi instruksional, media, serta layanan pendukung

·       Cocok untuk konteks pembelajaran yang beragam dan kompleks

Dibandingkan ADDIE, Dick & Carey, dan ASSURE:

·       Kemp paling fleksibel

·       Dick & Carey paling sistematis

·       ADDIE paling umum dan procedural

·       ASSURE paling praktis untuk integrasi media di kelas

  

In reply to First post

Re: Tugas Individu

by Muhammad Ilham Ilham -
Dari Video yang ditautkan dan berbagai sumber dapat diketahui bahwa model desain pembelajaran J. Kemp adalah kerangka yang fleksibel dan holistik, karena tidak bersifat linier dan memungkinkan perancang pembelajaran memulai dari komponen mana pun sesuai kebutuhan. Pendekatan ini menempatkan peserta didik sebagai pusat, dengan menekankan pentingnya analisis karakteristik siswa, kebutuhan belajar, tujuan instruksional yang jelas, strategi dan media yang tepat, serta evaluasi yang berkelanjutan. Fleksibilitas inilah yang membuat model Kemp sangat cocok diterapkan pada konteks pembelajaran yang kompleks dan dinamis, di mana perubahan kondisi sering terjadi dan penyesuaian perlu dilakukan secara cepat. Namun, keluwesan tersebut juga menuntut kemampuan analisis yang matang; tanpa landasan analitis yang kuat, perancang pembelajaran bisa terjebak pada proses yang tidak terarah. Selain itu, implementasinya memerlukan dukungan sumber daya yang memadai agar strategi dan media yang dirancang benar-benar dapat dijalankan dengan efektif. Secara keseluruhan, model Kemp menawarkan pendekatan desain pembelajaran yang adaptif, berorientasi pada kebutuhan peserta didik, dan memungkinkan proses revisi berkelanjutan. Jika digunakan dengan disiplin dan analisis yang tepat, model ini mampu menghasilkan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan relevan, sehingga layak dijadikan rujukan dalam merancang pembelajaran di berbagai konteks pendidikan.

Model desain pembelajaran Kemp dikenal karena fleksibilitasnya; setiap komponen dapat dimulai dari mana saja sesuai kebutuhan sehingga guru lebih leluasa menyesuaikan pembelajaran dengan kondisi nyata di kelas. Pendekatan ini memungkinkan revisi berkelanjutan dan respons cepat terhadap karakteristik peserta didik, membuatnya relevan untuk konteks pembelajaran yang dinamis dan sering berubah. Ketika dibandingkan dengan ADDIE, perbedaan utamanya terletak pada struktur. ADDIE bersifat lebih sistematis dan berurutan mulai dari analisis hingga evaluasi, sehingga sangat cocok untuk pengembangan pembelajaran berskala besar yang membutuhkan standar mutu dan alur kerja yang jelas. Di sisi lain, model Dick & Carey memandang pembelajaran sebagai suatu sistem terpadu yang setiap komponennya harus dianalisis secara rinci. Hubungan antara tujuan, strategi, dan evaluasi dibuat sangat terukur sehingga model ini efektif untuk pembelajaran berbasis kompetensi yang menuntut presisi tinggi dalam perencanaan. Berbeda dari keduanya, model ASSURE lebih praktis dan berorientasi pada penggunaan media pembelajaran. Langkah-langkahnya dirancang agar guru mudah menganalisis karakteristik siswa, menetapkan tujuan, memilih dan menggunakan media, serta memastikan keterlibatan aktif peserta didik. Karena orientasinya yang operasional, ASSURE cocok diterapkan dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari yang memerlukan panduan pemanfaatan teknologi. Secara keseluruhan, masing-masing model memiliki kekuatan: ADDIE unggul pada struktur yang terstandar, Dick & Carey kuat pada ketelitian sistemik, ASSURE efektif dalam integrasi media, dan Kemp menonjol pada fleksibilitas adaptif. Pemilihan model sebaiknya mempertimbangkan kebutuhan tujuan, karakteristik peserta didik, dan konteks pembelajaran agar desain yang dihasilkan tidak hanya sistematis, tetapi juga manusiawi, relevan, dan bermakna.