responsi sesi 3

RESPONSI SESI 3

RESPONSI SESI 3

by Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M. -
Number of replies: 53

Silahkan menjawab pertanyaan berikut ini

1. Bagaimana ciri-ciri utama pendekatan Klasik ?

2. Apa perbedaan dan persamaan antara karya Taylor,Fayol dan Weber ?

3. Jelaskan ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi !

4. Bagaimana perkembangan klasik dan perkembangan organisasi kerja


In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Dea Permata Sari 2311011131 -

Nama : Dea Permata Sari

Npm  : 2311011131

1. Bagaimana ciri-ciri utama pendekatan Klasik?

Jawab: 

Pendekatan klasik, atau pendekatan ilmiah-rasional, memiliki beberapa ciri utama. Pertama, organisasi dipandang sebagai entitas yang rasional, di mana seluruh bagian berfungsi seperti mesin yang bekerja sesuai aturan untuk mencapai efisiensi maksimal. Kedua, desain organisasi dianggap sebagai sebuah ilmu, sehingga struktur organisasi dan pembagian kerja dirancang berdasarkan prinsip ilmiah dan sistematis, bukan sekadar coba-coba. Ketiga, manusia dianggap sebagai makhluk ekonomi yang termotivasi oleh imbalan finansial, sehingga manajemen fokus pada kontrol, standarisasi prosedur, serta pemberian insentif untuk mendorong produktivitas.


2. Apa perbedaan dan persamaan antara karya Taylor, Fayol, dan Weber?

Jawab: 

Frederick Taylor menekankan efisiensi kerja individu melalui manajemen ilmiah (scientific management). Ia memperkenalkan metode seperti time study, standarisasi prosedur, pembagian kerja yang jelas, serta sistem insentif. Henri Fayol menekankan pentingnya efisiensi organisasi secara keseluruhan melalui prinsip administrasi yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, memerintah, koordinasi, dan pengendalian. Max Weber menekankan pentingnya struktur organisasi yang formal melalui konsep birokrasi, yang mencakup aturan tertulis, hierarki jabatan, dan otoritas rasional-legal.

Ketiganya memiliki persamaan dalam hal menekankan rasionalitas, struktur, dan kontrol organisasi. Mereka percaya bahwa organisasi dapat dikelola secara ilmiah untuk meningkatkan produktivitas. Perbedaannya terletak pada fokusnya: Taylor menitikberatkan pada level operasional dan proses kerja, Fayol pada fungsi manajerial dan administrasi, sedangkan Weber pada struktur organisasi dan legitimasi otoritas.


3. Jelaskan ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi!

Jawab: 

Pendekatan klasik melihat organisasi secara mekanistik, seperti mesin, sehingga perubahan dilakukan secara top-down oleh manajer. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi dan mengurangi pemborosan. Perubahan diarahkan dengan perencanaan dan pengendalian ketat oleh manajemen, sementara partisipasi pekerja cenderung diabaikan. Akibatnya, pendekatan ini sering memunculkan resistensi karena kurang memperhatikan aspek psikologis dan kebutuhan sosial pekerja.


4. Bagaimana perkembangan klasik dan perkembangan organisasi kerja?

Jawab:

Perkembangan klasik bermula dari Revolusi Industri yang memunculkan sistem pabrik. Sistem ini menekankan spesialisasi, pembagian kerja, dan penggunaan prosedur standar. Tokoh-tokoh seperti Taylor, Fayol, dan Weber kemudian mengembangkan teori-teori yang memperkuat sistem tersebut dengan menekankan standarisasi, hierarki, dan kontrol yang terstruktur. Dalam praktiknya, pekerja difokuskan untuk mengerjakan satu tugas sederhana agar keterampilan meningkat dan waktu yang hilang berkurang. Perkembangan ini juga memicu lahirnya inovasi teknologi yang menggantikan tenaga kerja manual dengan mesin dan menciptakan pola kerja modern.

In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Ardiansyah Goeswar -
Ardiansyah Goeswar
2311011077

1. Pendekatan Klasik dalam teori organisasi ditandai oleh penekanan yang kuat terhadap struktur formal, efisiensi, dan rasionalitas dalam organisasi. Ciri utamanya adalah pandangan bahwa organisasi adalah sistem yang dapat direkayasa secara logis dan mekanistis untuk mencapai produktivitas maksimal. Pendekatan ini lahir dari konteks Revolusi Industri, di mana kebutuhan akan keteraturan dan efisiensi menjadi sangat mendesak. Para tokohnya memandang manusia sebagai "homo economicus", yakni makhluk rasional yang termotivasi oleh insentif ekonomi. Oleh karena itu, pengelolaan tenaga kerja dilakukan melalui aturan yang ketat, pembagian kerja yang rinci, dan hierarki komando yang jelas. Tujuan utamanya bukan pada fleksibilitas atau inovasi, melainkan stabilitas dan kendali—dengan asumsi bahwa jika struktur organisasi dirancang secara tepat, maka hasil kerja akan optimal.

2. Meski sama-sama berada dalam arus besar pendekatan Klasik, Taylor, Fayol, dan Weber menyoroti aspek yang berbeda dari organisasi, namun tetap memiliki benang merah yang menghubungkan mereka. Taylor fokus pada tingkat operasional, khususnya efisiensi kerja individual melalui scientific management. Ia memperkenalkan metode ilmiah dalam menyusun tugas-tugas kerja serta mempercayai bahwa ada satu cara terbaik (one best way) untuk menyelesaikan setiap pekerjaan. Sebaliknya, Fayol mengambil perspektif manajerial yang lebih luas dengan merumuskan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian) serta prinsip-prinsip manajemen universal. Weber, di sisi lain, melihat organisasi sebagai sistem sosial yang dijalankan melalui birokrasi rasional-legal, di mana wewenang didasarkan pada aturan formal, bukan kekuasaan karismatik atau tradisional. Persamaan ketiganya terletak pada keyakinan bahwa organisasi harus dikelola secara rasional, terstruktur, dan sistematis untuk mencapai efisiensi. Namun, pendekatan Taylor sangat teknis dan individual, Fayol lebih administratif, dan Weber lebih sosiologis.

3. Pendekatan Klasik cenderung melihat perubahan organisasi secara linier dan terpusat. Perubahan dianggap sebagai sesuatu yang dapat dikendalikan dari atas ke bawah melalui perencanaan yang matang dan penerapan kebijakan yang rasional. Dalam pendekatan ini, perubahan bukan sesuatu yang organik atau dinamis, melainkan sebuah proses korektif untuk menghilangkan inefisiensi atau penyimpangan dari norma organisasi yang sudah ditetapkan. Karena organisasi dipandang seperti mesin, maka perubahan dipahami layaknya perbaikan teknis terhadap bagian-bagian mesin yang rusak. Inovasi dan partisipasi bawahannya sering diabaikan karena dianggap dapat mengganggu tatanan struktur dan hierarki yang ada. Pendekatan ini sangat normatif dan memperlakukan organisasi sebagai entitas yang statis, bukan sebagai sistem sosial yang kompleks dan adaptif.

4. Perkembangan pemikiran klasik menjadi fondasi awal bagi teori-teori organisasi modern, namun juga memunculkan reaksi kritis yang signifikan. Pada masa awal abad ke-20, pendekatan Klasik sangat dominan karena menjawab kebutuhan akan efisiensi industri. Namun, seiring perkembangan waktu, muncul kesadaran bahwa manusia bukan sekadar komponen mesin. Munculnya aliran perilaku (behavioral) dan hubungan manusia (human relations) adalah respons terhadap pendekatan Klasik yang dianggap terlalu kaku dan mengabaikan aspek psikologis pekerja. Perkembangan organisasi kerja kemudian bergerak menuju pendekatan yang lebih humanistik dan partisipatif, terutama setelah studi Hawthorne oleh Elton Mayo yang menunjukkan bahwa perhatian terhadap aspek sosial dan emosional karyawan dapat meningkatkan produktivitas. Selanjutnya, teori sistem, kontingensi, hingga pendekatan postmodern menunjukkan bahwa organisasi bersifat kompleks, kontekstual, dan terus berubah. Meski demikian, warisan pendekatan Klasik tetap terasa dalam praktik manajemen modern, terutama dalam struktur formal, sistem kontrol, dan pentingnya efisiensi operasional.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Nurmelisa . -
Nama : Nurmelisa
NPM : 2311011123

1. Pendekatan klasik ini menekankan pembagian tugas yang jelas antar anggota agar pekerjaan jadi lebih efisien. Setiap orang punya tanggung jawab masing-masing yang harus dikerjakan dengan baik. Pimpinan memberi arahan dan kontrol agar tujuan organisasi tercapai. Kalau ada yang salah, biasanya ada aturan dan sanksi. Organisasi ini punya struktur yang teratur dan hirarkis, komunikasi biasanya dari atas ke bawah, dan semuanya dijalankan seperti mesin yang bagian-bagiannya bekerja sama.

2. Taylor fokus pada cara kerja yang ilmiah supaya pekerja makin efisien. Fayol lebih melihat pada prinsip-prinsip manajemen seperti perencanaan dan pengorganisasian. Weber bikin teori birokrasi yang menekankan aturan dan struktur yang jelas. Kesamaannya, ketiganya sama-sama peduli dengan efisiensi dan struktur organisasi yang jelas.

3. Dalam pendekatan klasik, perubahan harus dilakukan dengan rencana yang jelas dan teratur supaya organisasi tetap stabil dan efisien. Perubahan biasanya dari pimpinan ke bawahan, dan tidak terlalu memberi ruang untuk perubahan spontan atau kreativitas.

4. Pendekatan klasik muncul saat Revolusi Industri bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Organisasi kerja berkembang dari yang sederhana jadi lebih terstruktur dengan pembagian tugas yang jelas serta pengawasan ketat. Tokoh-tokohnya seperti Taylor, Fayol, dan Weber jadi dasar pengembangan teori organisasi masa kini. Meskipun begitu, pendekatan ini dianggap terlalu kaku karena seperti mesin yang tidak terlalu memperhatikan aspek manusiawi.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Keyla Shafira Az-zahra -

Nama : Keyla Shafira Az-zahra 

NPM : 2311011041


SOAL

1. Bagaimana ciri-ciri utama pendekatan Klasik?

Jawab:

Pendekatan Klasik dicirikan oleh pandangan bahwa organisasi merupakan entitas rasional yang dapat diatur secara ilmiah untuk mencapai efisiensi optimal. Ciri-cirinya meliputi:

  1. Rasionalitas organisasi, di mana organisasi dipandang seperti mesin dengan bagian-bagian yang berfungsi secara terkoordinasi.
  2. Desain organisasi sebagai ilmu, yang menekankan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sebagai proses yang sistematis.
  3. Pandangan manusia sebagai makhluk ekonomi, sehingga perilaku pekerja dipahami terutama berdasarkan motivasi material dan insentif.

2. Apa perbedaan dan persamaan antara karya Taylor, Fayol, dan Weber?

Jawab:

Meskipun memiliki fokus yang berbeda, ketiga tokoh ini sama-sama dianggap sebagai pelopor pendekatan Klasik dan memiliki kesamaan dalam menekankan efisiensi, struktur, dan keteraturan organisasi. Adapun perbedaannya yaitu:

  • Frederick W. Taylor mengembangkan scientific management dengan menekankan pentingnya studi waktu dan gerak, penetapan prosedur standar, serta pengurangan diskresi pekerja demi menemukan “cara terbaik” dalam melaksanakan pekerjaan.
  • Henri Fayol merumuskan fungsi-fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, memerintah, koordinasi, dan pengendalian. Ia lebih fokus pada manajemen secara menyeluruh daripada pada tugas individu.
  • Max Weber memperkenalkan konsep birokrasi, yang menekankan otoritas rasional-legal, aturan formal, dan sistem merit sebagai dasar legitimasi dalam organisasi.

Sementara itu persamaannya adalah ketiganya berangkat dari keyakinan bahwa organisasi dapat dikelola secara ilmiah dan rasional untuk meningkatkan efisiensi. Mereka melihat perlunya peran manajer yang kuat dalam merencanakan, mengarahkan, dan mengendalikan proses kerja.

3. Jelaskan ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi!

Jawab:

Pendekatan Klasik memandang perubahan organisasi sebagai sesuatu yang harus diatur secara sistematis dan rasional agar tidak mengganggu keteraturan organisasi. Ciri-cirinya adalah:

  1. Pendekatan top-down, di mana keputusan perubahan dilakukan oleh manajemen puncak.
  2. Standarisasi prosedur, setiap perubahan dituangkan dalam kebijakan dan aturan formal untuk menjamin konsistensi.
  3. Fokus pada efisiensi, perubahan dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi pemborosan.
  4. Stabilitas sebagai prioritas, perubahan dilakukan secara bertahap agar tidak mengganggu struktur yang sudah ada.

4. Bagaimana perkembangan klasik dan perkembangan organisasi kerja?

Jawab: 

Perkembangan pendekatan Klasik dimulai dari pencarian metode ilmiah untuk meningkatkan efisiensi kerja pada akhir abad ke-19. Hal ini dipelopori oleh Taylor, Fayol, dan Weber yang masing-masing memberikan kontribusi dalam bidang manajemen ilmiah, teori administrasi, dan birokrasi. Perkembangan ini berlanjut dengan penyebaran sistem pabrik, pembagian kerja yang jelas, serta penerapan prinsip manajemen modern.

Organisasi kerja berkembang menjadi lebih terstruktur dengan adanya spesialisasi tugas, hierarki jabatan, dan penggunaan teknologi untuk meningkatkan produktivitas. Dampaknya adalah terbentuknya standar prosedur operasi (SOP) dan sistem pengawasan yang ketat, yang hingga kini masih menjadi dasar praktik manajemen di banyak organisasi.

In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Mickey alexander 2251011032 -
Nama: Mickey Alexander
NPM: 2251011032

1).Pendekatan klasik memandang organisasi sebagai sebuah mesin yang setiap bagiannya memiliki fungsi khusus dan saling terkait, dengan pembagian kerja yang jelas untuk meningkatkan produktivitas, penerapan aturan dan prosedur baku yang memastikan keseragaman hasil, hierarki yang tegas untuk mengatur alur komando, hubungan kerja yang bersifat formal dan rasional, serta fokus utama pada efisiensi penggunaan waktu, biaya, dan tenaga sehingga organisasi dapat berjalan stabil dan terkontrol.

2). Persamaan dan perbedaan Taylor, Fayol, dan Weber adalah Taylor menekankan peningkatan efisiensi kerja di tingkat individu melalui metode ilmiah seperti time and motion study, Fayol merumuskan prinsip-prinsip manajemen yang berlaku untuk seluruh organisasi seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian, sedangkan Weber mengembangkan konsep birokrasi ideal yang menekankan aturan formal, hierarki yang jelas, pembagian kerja yang terstruktur, dan hubungan impersonal, namun ketiganya memiliki kesamaan dalam memandang organisasi sebagai sistem rasional yang membutuhkan struktur, pembagian kerja, dan pengendalian yang ketat demi mencapai efisiensi.

3). Pendekatan klasik menghadapi perubahan organisasi dengan cara yang kaku dan terstruktur, di mana keputusan perubahan diambil secara top-down oleh manajemen puncak, penyesuaian dilakukan melalui revisi aturan dan prosedur formal, pengawasan ketat diterapkan untuk memastikan kepatuhan, spesialisasi kerja tetap dipertahankan agar tidak mengganggu alur produksi, dan seluruh proses diarahkan untuk menjaga stabilitas serta efisiensi meskipun lingkungan eksternal mengalami perubahan.

4). Teori klasik berkembang pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20 dengan fokus pada efisiensi, struktur formal, dan pembagian kerja yang jelas, kemudian bergeser pada era neoklasik yang muncul sebagai kritik terhadap kekakuan pendekatan klasik dengan menekankan pentingnya hubungan manusia, motivasi, dan kepemimpinan, hingga akhirnya memasuki era modern yang memandang organisasi sebagai sistem terbuka yang harus adaptif terhadap perubahan lingkungan, memanfaatkan teknologi, dan mengembangkan budaya organisasi yang inovatif untuk menghadapi tantangan global.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Ahmadi Urip -
Ahmadi Urip
2311011009


1. Ciri utama pendekatan Klasik
Pendekatan klasik melihat organisasi seperti mesin yang menekankan efisiensi, produktivitas, dan struktur formal. Ciri utamanya adalah adanya hierarki yang jelas, pembagian kerja terperinci, aturan tertulis, serta keputusan yang terpusat. Fokusnya lebih pada hasil kerja dan efisiensi, sedangkan aspek manusiawi kurang diperhatikan.

2. Persamaan dan perbedaan Taylor, Fayol, Weber
Ketiganya sama-sama menekankan pentingnya efisiensi dan keteraturan. Taylor menitikberatkan pada scientific management di tingkat pekerja melalui analisis kerja dan standardisasi. Fayol berfokus pada fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian di tingkat manajer. Weber menekankan birokrasi dengan aturan formal, hierarki otoritas, dan sistem merit. Jadi, Taylor lebih ke operasional, Fayol ke prinsip manajemen, dan Weber ke struktur organisasi.

3. Ciri pendekatan Klasik terhadap perubahan
Perubahan dalam pendekatan klasik bersifat formal, terencana, dan dikendalikan dari atas ke bawah. Tujuannya terutama untuk meningkatkan efisiensi dan keteraturan organisasi. Stabilitas lebih diutamakan daripada fleksibilitas, dan pekerja biasanya tidak banyak dilibatkan dalam proses perubahan.

4. Perkembangan klasik dan organisasi kerja
Pendekatan klasik berkembang pada era Revolusi Industri untuk mengutamakan efisiensi dan kontrol. Namun, kelemahannya melahirkan teori baru seperti hubungan manusia yang menyoroti motivasi dan komunikasi, teori sistem yang memandang organisasi sebagai sistem terbuka, serta teori kontingensi yang menyesuaikan dengan situasi. Kini organisasi lebih fleksibel, berbasis tim, memanfaatkan teknologi, dan menekankan kolaborasi.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Iren Natalia Br Sinuraya -
Iren Natalia Br Sinuraya
2311011108

1. Bagaimana ciri-ciri utama pendekatan Klasik?

Pendekatan klasik menekankan efisiensi, rasionalitas, dan struktur yang jelas dalam organisasi. Ciri utamanya antara lain: pembagian kerja yang terperinci, hierarki yang tegas, aturan serta prosedur formal, dan fokus pada produktivitas. Organisasi dipandang seperti mesin, di mana setiap bagian harus berfungsi sesuai perannya untuk mencapai tujuan dengan cara yang paling efisien.

2. Apa perbedaan dan persamaan antara karya Taylor, Fayol, dan Weber?
Persamaan: Ketiganya sama-sama meyakini bahwa organisasi dapat dikelola secara ilmiah dan rasional, serta menekankan pentingnya struktur, aturan, dan sistem untuk meningkatkan kinerja.

Perbedaan: Taylor menekankan scientific management dengan fokus pada efisiensi kerja individu melalui studi gerak dan waktu. Fayol lebih menyoroti fungsi manajemen (planning, organizing, commanding, coordinating, controlling). Sedangkan Weber menekankan birokrasi dengan aturan formal, hierarki jelas, dan sistem yang impersonal untuk menjamin konsistensi.

3. Ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi
Pendekatan klasik memandang perubahan organisasi sebagai sesuatu yang harus dikendalikan secara ketat. Ciri-cirinya adalah perubahan dilakukan secara top-down, mengikuti aturan baku, dan berorientasi pada efisiensi serta stabilitas. Kreativitas dan inisiatif individu kurang diperhatikan, karena fokus utamanya adalah menjaga keteraturan organisasi melalui struktur, prosedur, dan kontrol manajerial yang ketat.

4. Bagaimana perkembangan klasik dan perkembangan organisasi kerja?
Perkembangan klasik menjadi landasan penting bagi teori organisasi modern. Awalnya, pendekatan klasik membantu perusahaan mengatasi tantangan Revolusi Industri dengan menciptakan efisiensi dan keteraturan. Seiring waktu, pendekatan ini dianggap terlalu kaku karena kurang memperhatikan faktor manusia, budaya, dan lingkungan yang dinamis. Dari sini lahirlah teori-teori baru seperti pendekatan hubungan manusia, teori sistem, hingga perspektif kritis dan kompleksitas. Dengan demikian, meskipun pendekatan klasik memiliki keterbatasan, ia tetap menjadi pijakan utama bagi perkembangan teori organisasi dan praktik kerja saat ini.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Ananda Putri Fathya -
Nama: Ananda Putri Fathya
NPM: 2311011003


1. Pendekatan klasik melihat organisasi itu seperti mesin, yang bisa diatur dengan logika dan aturan ilmiah. Fokus utamanya ada di efisiensi kerja, pembagian tugas yang jelas, dan kontrol dari manajer. Intinya: organisasi dipandang rasional, manajemen dianggap sebagai ilmu, dan manusia diposisikan sebagai makhluk ekonomi yang termotivasi oleh insentif.

2. Persamaan dan perbedaan karya Taylor, Fayol, dan Weber:
Taylor lebih fokus ke level bawah, yaitu pekerja dan tugasnya. Dia ngulik gimana cara kerja bisa lebih efisien dengan standar prosedur dan pengawasan ketat.
Fayol  lebih ke level atas, yaitu fungsi manajemen secara keseluruhan: planning, organizing, commanding, coordinating, controlling.
Weber menekankan struktur organisasi dengan konsep birokrasi, aturan formal, dan sistem otoritas.

Persamaannya: mereka bertiga sama-sama percaya organisasi bisa dikelola secara rasional, ilmiah, dan sistematis. Bedanya cuma pada titik fokus: Taylor di pekerja, Fayol di fungsi manajerial, Weber di struktur organisasi.

3. Pendekatan klasik memandang perubahan itu harus dikontrol dari atas (top-down). Organisasi dianggap seperti mesin, jadi kalau ada masalah tinggal atur ulang sistem, prosedur, dan aturan. Pekerja diposisikan sebagai bagian dari sistem yang harus mengikuti aturan, bukan yang ngasih ide. Jadi, perubahan fokusnya ke efisiensi, kontrol, dan peningkatan produktivitas.

4. Perkembangan klasik dan perkembangan organisasi kerja
Perkembangan klasik: lahir pasca Revolusi Industri karena butuh manajemen yang lebih ilmiah, bukan sekadar coba-coba. Taylor, Fayol, dan Weber jadi tokoh utama yang kasih dasar teori manajemen modern.
Perkembangan organisasi kerja: ditandai dengan munculnya spesialisasi kerja (satu orang fokus di satu tugas), pembagian kerja yang bikin efisiensi meningkat, serta lahirnya profesi baru kayak manajer, insinyur, dan teknisi yang ngerancang sistem kerja. Dari Inggris, sistem ini nyebar ke negara lain dan bikin cara kerja industri berubah total.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Bunga Ayuningtias -

Bunga Ayuningtias

2311011118

1. Ciri-ciri utama pendekatan Klasik
Pendekatan klasik menempatkan organisasi sebagai suatu entitas yang rasional, di mana semua aktivitas dapat diatur dengan prinsip-prinsip ilmiah. Dalam pandangan ini, organisasi dianggap seperti mesin yang bisa diatur agar berjalan secara efisien. Manajemen dilihat sebagai ilmu yang bisa dipelajari dan diterapkan, dengan keyakinan bahwa ada satu cara terbaik dalam melakukan pekerjaan. Selain itu, manusia dipandang sebagai makhluk ekonomi yang termotivasi terutama oleh insentif material dan produktivitas kerja.

2. Perbedaan dan persamaan karya Taylor, Fayol, dan Weber

Frederick Taylor dikenal dengan gagasan manajemen ilmiah yang menekankan pentingnya standar kerja, pembagian tugas yang jelas, serta penggunaan studi waktu dan gerak untuk meningkatkan efisiensi. Henri Fayol berfokus pada fungsi manajemen secara menyeluruh, seperti perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, dan pengendalian, sehingga lebih menekankan aspek administratif organisasi. Sementara itu, Max Weber memperkenalkan konsep birokrasi yang menekankan hierarki yang jelas, aturan yang impersonal, dan otoritas legal-rasional. Persamaan di antara ketiganya adalah sama-sama menekankan perlunya pendekatan ilmiah dan sistematis dalam mengatur organisasi, namun berbeda pada titik fokusnya: Taylor pada efisiensi kerja individu, Fayol pada fungsi manajemen, dan Weber pada struktur organisasi.

3. Ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi

Dalam pendekatan klasik, perubahan organisasi dipandang sebagai proses yang rasional dan terencana. Perubahan diarahkan untuk meningkatkan efisiensi, keteraturan, dan produktivitas melalui aturan serta prosedur yang ketat. Peran manajer menjadi sangat dominan, karena mereka bertugas merancang, mengendalikan, dan mengawasi jalannya perubahan. Pekerja lebih ditempatkan sebagai pelaksana yang mengikuti instruksi, bukan sebagai pihak yang dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.

4. Perkembangan klasik dan perkembangan organisasi kerja

Perkembangan teori klasik muncul akibat Revolusi Industri, ketika organisasi menghadapi kebutuhan untuk mengatur pekerja dalam jumlah besar dan sistem produksi yang semakin kompleks. Dari sini lahirlah sistem kerja yang menekankan spesialisasi, pembagian kerja yang ketat, dan penggunaan mesin untuk meningkatkan produktivitas. Organisasi kerja berkembang dengan pola hierarki yang jelas, pengawasan ketat, dan pembagian tugas sederhana yang dilakukan berulang-ulang. Sistem ini kemudian menyebar dari Inggris ke berbagai negara lain, memengaruhi pola pengorganisasian dan praktik manajemen di seluruh dunia industri.


In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Agustin Dwi Rahayu 2311011093 -
Nama: Agustin Dwi Rahayu
NPM: 2311011093

1. Bagaimana ciri-ciri utama pendekatan Klasik?

Pendekatan klasik melihat organisasi sebagai sebuah sistem yang rasional dan dapat dipelajari secara ilmiah. Pandangan ini berusaha menata organisasi dengan aturan yang jelas sehingga tercapai efisiensi dan keteraturan. Dalam kerangka berpikir ini, pekerja ditempatkan terutama sebagai “makhluk ekonomi” yang termotivasi oleh imbalan material. Karena itu, pengelolaan organisasi difokuskan pada cara mengendalikan perilaku melalui aturan dan struktur yang baku.

2. Apa perbedaan dan persamaan antara karya Taylor, Fayol, dan Weber?

Frederick Taylor menekankan pentingnya manajemen ilmiah dengan tujuan menemukan metode kerja paling efisien melalui standar dan pengawasan ketat terhadap pekerja. Henri Fayol lebih menyoroti fungsi manajerial, seperti merencanakan, mengorganisasi, memimpin, mengoordinasikan, dan mengendalikan, sehingga penekanannya ada pada peran manajer. Sementara itu, Max Weber mengembangkan konsep birokrasi yang menekankan pentingnya aturan formal, otoritas sah, serta sifat impersonal dalam menjalankan organisasi. Persamaan ketiganya adalah sama-sama berupaya menjadikan manajemen sebuah disiplin ilmiah yang terstruktur, meskipun berbeda dalam fokus: Taylor pada proses kerja, Fayol pada fungsi manajer, dan Weber pada sistem otoritas.

3. Jelaskan ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi!

Dalam pendekatan klasik, perubahan organisasi dipahami melalui kerangka ilmiah dan rasional. Organisasi dianggap seperti mesin yang terdiri dari bagian-bagian yang harus berfungsi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Perubahan dipandang bukan sebagai sesuatu yang spontan, melainkan sebagai proses yang bisa diatur dan dikendalikan dengan prinsip-prinsip ilmiah. Namun, kelemahan dari pendekatan ini adalah kecenderungannya mengabaikan sisi manusiawi pekerja, seperti kreativitas, motivasi, dan kebutuhan sosial.

4. Bagaimana perkembangan klasik dan perkembangan organisasi kerja?

Perkembangan manajemen klasik berawal pada abad ke-19 ketika praktik berbasis pengalaman mulai digantikan dengan pendekatan yang lebih ilmiah. Revolusi Industri, yang membawa peningkatan skala dan kompleksitas bisnis, memunculkan kebutuhan akan teori manajemen yang lebih sistematis. Dalam praktik organisasi kerja, pembagian kerja diterapkan agar pekerja lebih terampil dan efisien. Hal ini menghasilkan lahirnya sistem pabrik, studi gerak oleh Gilbreths, fungsi manajemen dari Fayol, dan birokrasi yang dikemukakan Weber. Perkembangan ini kemudian menyebar ke berbagai negara dan menjadi dasar bagi pengusaha, insinyur, serta manajer dalam mengatur organisasi secara lebih produktif dan terstruktur.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by MUTIA AZ ZAHRA -
Nama  : Mutia Az Zahra
NPM    : 2311011034

responsi sesi 3

1. Bagaimana ciri-ciri utama pendekatan Klasik ?
Jawab: Pendekatan Klasik dalam manajemen menekankan pada peningkatan efisiensi, produktivitas, dan struktur yang terorganisir dalam organisasi. Ciri-ciri utamanya meliputi pembagian kerja sesuai keahlian, pengaturan tugas yang sistematis, kepemimpinan yang tegas, serta adanya aturan dan sanksi untuk mengatur perilaku para pekerja. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa manusia bersifat rasional dan logis, sehingga bekerja demi mencapai tujuan organisasi dengan lebih efektif. Pendekatan ini juga menekankan struktur yang jelas dan pengambilan keputusan yang efisien di organisasi.

2. Apa perbedaan dan persamaan antara karya Taylor,Fayol dan Weber ?
Jawab: Perbedaan dan persamaan karya Taylor, Fayol, dan Weber
Perbedaannya yaitu
• Frederick Taylor dikenal dengan teori Manajemen Ilmiah yang fokus pada efisiensi kerja melalui studi waktu dan gerakan, pembagian kerja rinci, dan insentif untuk produktivitas.
• Henri Fayol mengembangkan prinsip-prinsip manajemen yang meliputi fungsi dasar manajemen perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian, serta prinsip-prinsip organisasi yang lebih luas seperti disiplin dan kesatuan komando.
• Max Weber mengemukakan teori birokrasi yang menekankan pada struktur yang formal, hierarki yang jelas, aturan baku, serta sistem administrasi yang rasional dan terorganisir.
Lalu Persamaan ketiganya adalah sama-sama menekankan pentingnya struktur, efisiensi, dan pengaturan tugas secara sistematis dalam organisasi. Perbedaannya terletak pada fokus masing-masing: Taylor pada metode ilmiah dan efisiensi individu, Fayol pada fungsi manajerial secara umum, dan Weber pada struktur birokrasi dan aturan organisasi.

3. Jelaskan ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi !
Jawab: Ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi yaitu Pendekatan Klasik cenderung memandang perubahan organisasi sebagai aktivitas yang harus terstruktur dan terkendali dengan aturan yang ketat. Perubahan dilakukan dengan meningkatkan efisiensi proses dan pembagian kerja tanpa mengabaikan aturan serta hierarki yang sudah ada. Pendekatan ini kurang menyoroti aspek manusia dan dinamika perubahan sosial, sehingga perubahan lebih bersifat mekanistik dan berdasarkan pengelolaan tugas dan struktur yang rasional.

4. Bagaimana perkembangan klasik dan perkembangan organisasi kerja
Jawab: Pendekatan klasik organisasi berkembang dengan menekankan cara membagi kegiatan kerja kepada anggota secara spesifik dan terstruktur untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Organisasi kerja pada masa klasik menonjolkan hierarki yang jelas, spesialisasi tugas, dan manajemen ilmiah untuk mencapai optimalisasi hasil yang maksimal. Perkembangan ini menjadi dasar bagi teori organisasi modern, meskipun kemudian muncul pendekatan yang lebih memperhatikan aspek manusia dan dinamika sosial dalam organisasi.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Pastorang Tamba -
Nama : Pastorang Tamba
NPM : 2211011057

1. Ciri-ciri utama pendekatan Klasik

Pendekatan klasik dalam manajemen berfokus pada efisiensi, struktur yang jelas, dan pembagian kerja yang rasional. Ciri-ciri utamanya antara lain:

Pembagian Kerja yang Terstruktur: Setiap tugas didefinisikan dengan jelas dan dibagi secara spesifik untuk meningkatkan efisiensi kerja.
Hierarki yang Jelas: Struktur organisasi yang tegas, di mana setiap individu memiliki posisi yang jelas dalam hierarki dan saluran komunikasi yang terdefinisi.
Penyusunan Aturan dan Prosedur: Penggunaan aturan dan prosedur yang ketat untuk mengatur cara kerja dan membuat organisasi berjalan secara sistematis.
Peningkatan Efisiensi: Fokus utama pada produktivitas dan efisiensi dengan cara mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan mengurangi pemborosan waktu.
Birokrasi: Menurut Max Weber, organisasi harus memiliki sistem aturan yang formal, tugas-tugas yang dibagi berdasarkan spesialisasi, dan adanya otoritas yang jelas.

Pendekatan ini berusaha menciptakan organisasi yang sangat efisien dengan pembagian kerja yang rinci dan penggunaan otoritas yang sistematis.

2. Perbedaan dan persamaan antara karya Taylor, Fayol, dan Weber

Persamaan:
Ketiga tokoh ini berasal dari pendekatan klasik dalam manajemen, dan meskipun fokus mereka berbeda, mereka semua mengutamakan efisiensi dan rasionalisasi dalam manajemen. Mereka juga sepakat bahwa organisasi harus memiliki struktur yang jelas dan berfokus pada pengaturan kerja yang terstruktur.

Perbedaan:
Frederick Taylor (Scientific Management) menekankan pada metode ilmiah untuk meningkatkan efisiensi kerja individu. Ia mengusulkan pembagian kerja yang lebih detail dan penggunaan waktu untuk menentukan cara terbaik dalam melaksanakan tugas (misalnya melalui studi waktu dan gerakan).
Henri Fayol lebih menekankan pada prinsip-prinsip manajemen yang dapat diterapkan pada seluruh organisasi. Ia mengembangkan 14 prinsip manajemen seperti pembagian kerja, otoritas, disiplin, dan lain-lain yang bersifat universal dan dapat diterapkan dalam berbagai jenis organisasi.
Max Weber mengembangkan teori birokrasi yang berfokus pada pembentukan struktur organisasi yang memiliki aturan yang jelas, pembagian tugas yang tegas, dan sistem otoritas yang formal. Menurut Weber, birokrasi adalah bentuk organisasi yang ideal untuk mengurangi ketidakpastian dan penyalahgunaan wewenang.

3. Ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi

Pendekatan klasik terhadap perubahan organisasi berfokus pada cara-cara yang sangat terstruktur dan sistematis untuk memperkenalkan perubahan. Ciri-ciri utamanya adalah:

Perubahan yang Terencana dan Sistematis: Perubahan dalam organisasi dilakukan secara terencana dan dengan mempertimbangkan setiap aspek operasional, dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi.
Fokus pada Struktur Organisasi: Perubahan organisasi lebih banyak berfokus pada perbaikan struktur organisasi, seperti pembagian kerja yang lebih jelas, peningkatan hierarki, dan penetapan otoritas yang tegas.
Birokratisasi: Penerapan aturan dan prosedur formal menjadi kunci dalam mengelola perubahan agar berjalan lancar dan mengurangi ketidakpastian.
Stabilitas sebagai Tujuan Akhir: Perubahan biasanya diharapkan menghasilkan stabilitas dalam organisasi melalui mekanisme kontrol yang ketat dan pengawasan.

Pendekatan klasik cenderung melihat perubahan sebagai proses yang bisa dikelola melalui pengaturan ulang struktur organisasi dan implementasi prosedur yang lebih baik.

4. Perkembangan klasik dan perkembangan organisasi kerja

Perkembangan teori klasik berkontribusi signifikan terhadap cara kita memahami dan mengelola organisasi. Dalam konteks organisasi kerja, teori-teori klasik seperti manajemen ilmiah Taylor dan prinsip-prinsip manajemen Fayol memberikan dasar bagi struktur organisasi yang lebih formal dan terorganisir. Ini kemudian berkembang menjadi sistem birokratis yang lebih luas, di mana standar prosedur operasi dan aturan menjadi sangat penting.

Namun, dalam perkembangan selanjutnya, pendekatan klasik mulai mendapat kritik karena terlalu menekankan pada efisiensi dan tidak memperhatikan aspek manusia dalam organisasi. Oleh karena itu, teori-teori yang lebih humanistik seperti Teori X dan Teori Y (Douglas McGregor) dan Teori Kepemimpinan Situasional mulai berkembang untuk memperbaiki beberapa keterbatasan tersebut.

Secara keseluruhan, perkembangan organisasi kerja dari pendekatan klasik ke pendekatan yang lebih modern berfokus pada penyeimbangan antara efisiensi dan kesejahteraan karyawan, serta pengakuan bahwa faktor manusia sangat mempengaruhi kesuksesan organisasi
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Sutriyah Sutriyah -
Nama : Sutriyah
NPM : 2311011076

1. Bagaimana ciri-ciri utama pendekatan Klasik?
Jawaban : Pendekatan klasik dalam manajemen memiliki ciri-ciri utama sebagai berikut:
  1. Menekankan efisiensi organisasi melalui struktur yang sistematis dan pembagian kerja yang jelas sesuai spesialisasi.
  2. Mengedepankan hierarki atau rantai komando yang tegas dan sentralisasi otoritas.
  3. Menggunakan prinsip aturan, prosedur, dan sanksi untuk pengendalian pekerjaan.
  4. Manajemen dipandang sebagai jaringan fungsi yang saling terkait untuk mencapai tujuan organisasi.
  5. Manusia dipandang sebagai alat produksi yang rasional dan logis dalam mencapai tujuan organisasi.
  6. Fokus pada peningkatan produktivitas dengan sistem aturan yang ketat dan pengawasan yang jelas

2. Apa perbedaan dan persamaan antara karya Taylor,Fayol dan Weber?
Jawab : Persamaan: Ketiga tokoh ini memandang organisasi digerakkan oleh otoritas manajemen, dengan karyawan sebagai pelaksana rencana manajemen, serta pembagian kerja menurut keahlian. Mereka menaruh perhatian pada aspek formal organisasi dan efisiensi kerja.

Perbedaan:
  • Taylor menekankan manajemen ilmiah yang fokus pada pengoptimalan proses kerja individu, dengan pemisahan perintah dan pengawasan oleh fungsional foreman.
  • Fayol menekankan fungsi manajemen secara keseluruhan (perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengendalian) dan prinsip-prinsip manajemen, menekankan kesatuan perintah.
  • Weber lebih menekankan birokrasi dengan aturan, hiérarki yang jelas, dan impersonalitas dalam otoritas legal-rasional.
  • Fayol dan Weber menekankan kesatuan perintah yang solid, berbeda dengan Taylor yang bisa menyebabkan ambiguitas perintah.
  • Fayol fokus pada harmoni dan kesatuan dalam organisasi, sementara Weber menekankan sifat impersonal dari birokrasi

3. Jelaskan ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi!
Jawab : Berikut ini ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi :
  • Menurut pendekatan klasik, masalah organisasi dan kurangnya produktivitas lebih disebabkan oleh struktur organisasi yang kurang efektif dan efisien.
  • Solusi untuk perubahan organisasi adalah dengan memperbaiki struktur organisasi melalui pengetatan aturan kerja, pembagian tugas dan kewenangan yang jelas, serta perbaikan sistem gaji dan sentralisasi/desentralisasi.
  • Pendekatan ini berasumsi bahwa stabilitas, struktur yang tegas, dan pengendalian oleh manajemen adalah kunci perubahan dan perbaikan organisasi.
  • Pendekatan klasik kurang memperhatikan unsur manusiawi atau faktor psikologis dalam perubahan, karena memandang manusia lebih sebagai alat produksi.

4. Bagaimana perkembangan klasik dan perkembangan organisasi kerja?
Jawab : Pendekatan klasik berkembang sejak Revolusi Industri sebagai jawaban atas kebutuhan efisiensi di industri besar yang melibatkan banyak pekerja. Fokus utama adalah pada pembagian kerja yang spesifik sesuai kemampuan dan kompetensi pekerja (spesialisasi) untuk mencapai efisiensi maksimum. Perkembangan organisasi kerja klasik meliputi munculnya prinsip-prinsip manajemen seperti pembagian kerja, hierarki, spesialisasi, standar kerja, dan sistem birokrasi.
Teori klasik kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh aliran neo-klasik dan modern yang mulai memperhitungkan aspek manusia dan lingkungan organisasi sebagai sistem terbuka.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by FLORENCE IRENE DESVITA TAMPUBOLON -

Nama: Florence Irene Desvita T 

NPM: 2311011071


1. Bagaimana ciri-ciri utama pendekatan Klasik ?

  • Fokus pada efisiensi, produktivitas, dan rasionalitas dalam organisasi.
  • Menekankan pada struktur formal, aturan, prosedur, dan hierarki yang jelas.
  • Menganggap manusia sebagai “economic man”, termotivasi terutama oleh uang, bukan aspek sosial atau psikologis.
  • Pendekatan bersifat mekanis dan top-down, di mana pimpinan mengatur dan pekerja melaksanakan.

2. Apa perbedaan dan persamaan antara karya Taylor,Fayol dan Weber ?

Persamaan:

Ketiganya ingin menciptakan organisasi yang efisien, terstruktur, dan rasional. Mereka menekankan aturan formal serta pentingnya manajer/pemimpin dalam mengendalikan organisasi.

Perbedaan:

  • Taylor (Scientific Management): fokus pada efisiensi kerja individu, pembagian kerja, standar kerja, dan insentif.
  • Fayol (Administrative Theory): fokus pada fungsi manajemen (planning, organizing, commanding, coordinating, controlling).
  • Weber (Bureaucracy): fokus pada struktur organisasi berbasis aturan, hierarki, dan impersonalitas.

3. Jelaskan ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi !

  • Perubahan dianggap sesuatu yang bisa direncanakan dan dikendalikan secara rasional.
  • Fokus pada penyesuaian struktur, aturan, dan proses kerja agar lebih efisien.
  • Mengabaikan aspek manusiawi (emosi, motivasi non-ekonomi, budaya organisasi).
  • Perubahan lebih bersifat top-down, dimana manajemen memutuskan, pekerja mengikuti.

4. Bagaimana perkembangan klasik dan perkembangan organisasi kerja

Perkembangan klasik:

Lahir pada era industrialisasi (awal abad 20), memberi dasar bagi teori manajemen modern. Menekankan efisiensi, hierarki, dan rasionalitas.

Perkembangan organisasi kerja: 

Setelah era klasik, muncul pendekatan human relations (Mayo), behavioral, hingga sistem terbuka. Organisasi dipandang bukan hanya mesin, tetapi juga sistem sosial yang kompleks.

In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by M Dhiyas Ramadani Dawan 2351011008 -
M Dhiyas Ramadani Dawan
2351011008


1. Ciri-ciri Utama Pendekatan Klasik
Pendekatan klasik dalam manajemen memandang organisasi sebagai sebuah mesin rasional yang dirancang untuk mencapai efisiensi maksimum. Ciri-ciri utamanya meliputi:
• Struktur Hierarkis yang Kaku: Otoritas dan komunikasi mengalir secara vertikal dari atas ke bawah.
• Pembagian Kerja dan Spesialisasi: Tugas dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan sederhana untuk meningkatkan efisiensi dan keahlian.
• Sentralisasi Otoritas: Pengambilan keputusan utama berada di tangan manajemen puncak.
• Impersonalitas dan Formalitas: Mengabaikan aspek sosial dan emosional, berfokus pada aturan, prosedur, dan posisi formal.
• Motivasi Ekonomi: Karyawan dianggap termotivasi terutama oleh insentif finansial.
2. Perbedaan dan Persamaan antara Taylor, Fayol, dan Weber
Ketiga tokoh ini adalah pilar teori klasik, namun mereka memiliki fokus yang berbeda.
Perbedaan:
• Frederick W. Taylor: Berfokus pada manajemen ilmiah di tingkat operasional. Ia mencari "satu cara terbaik" untuk melakukan setiap pekerjaan melalui studi waktu dan gerak, dengan tujuan meningkatkan efisiensi individu.
• Henri Fayol: Berfokus pada teori administrasi umum di tingkat manajemen. Ia mengembangkan 14 prinsip manajemen universal (seperti kesatuan komando dan kesatuan arah) yang berlaku untuk seluruh organisasi.
• Max Weber: Berfokus pada struktur birokrasi yang ideal. Ia mengusulkan birokrasi sebagai bentuk organisasi paling rasional, ditandai dengan hierarki yang jelas, aturan tertulis, dan promosi berdasarkan kualifikasi.
Persamaan:
• Tujuan Utama: Ketiganya berusaha menciptakan organisasi yang lebih efisien dan rasional melalui struktur dan kontrol yang ketat.
• Pandangan terhadap Manusia: Mereka cenderung mengabaikan aspek sosial dan psikologis karyawan, memandang mereka sebagai bagian dari sistem mekanis.
• Pendekatan Sistematis: Mereka semua menggunakan pendekatan yang logis dan terstruktur untuk mempelajari dan merancang organisasi.
3. Ciri-ciri Utama Pendekatan Klasik terhadap Perubahan Organisasi
Pendekatan klasik melihat perubahan organisasi sebagai proses yang mekanistis dan terencana. Ciri-cirinya adalah:
• Perubahan Top-Down: Perubahan direncanakan dan diimplementasikan oleh manajemen puncak dan mengalir ke bawah. Karyawan di tingkat bawah diharapkan untuk mematuhi.
• Fokus pada Rasionalitas: Perubahan dianggap sebagai respons logis untuk meningkatkan efisiensi, tanpa mempertimbangkan faktor-faktor sosial atau psikologis karyawan.
• Tidak Memperhatikan Resistensi Manusia: Pendekatan ini cenderung mengabaikan kekhawatiran dan resistensi karyawan terhadap perubahan. Fokusnya adalah pada restrukturisasi, prosedur, dan teknologi baru.
4. Perkembangan Klasik dan Perkembangan Organisasi Kerja
Teori klasik muncul sebagai respons langsung terhadap kebutuhan akan manajemen yang lebih sistematis selama Revolusi Industri. Sebelum revolusi, organisasi kerja cenderung kecil dan informal. Dengan munculnya pabrik-pabrik besar dan produksi massal, diperlukan cara baru untuk mengelola ribuan pekerja secara efisien.
Teori klasik, dengan penekanannya pada spesialisasi, hierarki, dan kontrol, menjadi fondasi bagi struktur organisasi modern. Prinsip-prinsip ini memungkinkan industri untuk meningkatkan produktivitas secara signifikan. Meskipun pandangan ini kemudian dikritik karena mengabaikan faktor manusia, banyak prinsip klasik masih relevan dan menjadi dasar bagi banyak struktur organisasi besar hingga saat ini.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Wike Handayani 2311011082 -

Nama : Wike Handayani

NPM : 2311011082


1. Bagaimana ciri-ciri utama pendekatan Klasik ?

Ciri-ciri utama pendekatan Klasik

  • Organisasi dipandang sebagai sebuah mesin, di mana setiap orang adalah bagian yang menjalankan fungsi tertentu.
  • Mengutamakan efisiensi, keteraturan, dan kepatuhan pada aturan atau prosedur yang baku.
  • Tugas-tugas dikerjakan secara terstandar untuk menghasilkan produktivitas yang tinggi.
  • Manusia dipandang sebagai makhluk ekonomi yang bekerja terutama karena dorongan insentif finansial.  

2. Apa perbedaan dan persamaan antara karya Taylor,Fayol dan Weber ?

Persamaan dan perbedaan antara Taylor, Fayol, dan Weber

  • Persamaan: Ketiganya berusaha menciptakan organisasi yang lebih efisien, rasional, dan terstruktur dengan baik. Mereka sama-sama percaya bahwa manajemen dapat dipelajari dan diterapkan secara ilmiah.
  • Taylor (Scientific Management): Menekankan pada tingkat pekerjaan individu. Ia memperkenalkan studi waktu dan gerak untuk menemukan cara paling efisien dalam melaksanakan suatu pekerjaan serta menekankan pengawasan ketat terhadap pekerja.
  • Fayol (Administrative Theory): Lebih menitikberatkan pada fungsi manajerial. Ia mengemukakan lima fungsi utama manajemen: perencanaan, pengorganisasian, memerintah, koordinasi, dan pengendalian. Fayol melihat manajemen sebagai prinsip universal yang berlaku di berbagai jenis organisasi.
  • Weber (Bureaucratic Theory): Memusatkan perhatian pada struktur organisasi. Weber memperkenalkan konsep birokrasi yang ditandai dengan aturan hukum yang impersonal, hierarki yang jelas, serta otoritas rasional-legal.   

3. Jelaskan ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi !

Ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi

  • Perubahan dianggap sebagai sesuatu yang perlu dikelola secara rasional dan ilmiah.
  • Penyesuaian organisasi dilakukan melalui aturan baru, pembagian kerja yang lebih jelas, serta struktur yang lebih formal.
  • Stabilitas organisasi lebih diprioritaskan dibandingkan fleksibilitas, sehingga perubahan dipandang sebagai proses yang harus dikendalikan agar tidak mengganggu keteraturan.  

4. Bagaimana perkembangan klasik dan perkembangan organisasi kerja

Perkembangan klasik dan perkembangan organisasi kerja

  • Pada awalnya, produksi dilakukan dalam skala rumah tangga dengan sistem kerajinan. Namun, Revolusi Industri membawa peralihan ke sistem pabrik.
  • Sistem pabrik menuntut pembagian kerja yang lebih ketat, spesialisasi tugas, serta penggunaan mesin untuk meningkatkan produktivitas.
  • Perkembangan tersebut melahirkan tantangan baru dalam mengatur tenaga kerja yang besar dan beragam, sehingga dibutuhkan teori manajemen yang lebih ilmiah.
  • Dari sinilah muncul teori klasik (Taylor, Fayol, Weber) yang memberikan kerangka berpikir tentang efisiensi kerja, fungsi manajemen, dan struktur birokrasi.  


In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Mutia Nur Fajar Annisa_ 2311011070 -

Nama : Mutia Nur Fajar Annisa

NPM 

1. Bagaimana ciri-ciri utama pendekatan Klasik?
Jawab : 
Pendekatan Klasik memiliki beberapa ciri pokok : 
• Organisasi dipandang sebagai mesin, dan pekerja dianggap bagian yang harus tunduk pada aturan.
Menekankan efisiensi, struktur formal, dan kontrol ketat.
Beranggapan ada “satu cara terbaik” dalam mengatur organisasi.
Mendasarkan diri pada tiga proposisi: organisasi adalah entitas rasional, desain organisasi adalah ilmu, dan manusia dipandang sebagai makhluk ekonomi.

2. Apa perbedaan dan persamaan antara karya Taylor, Fayol, dan Weber?
Jawab :
• Persamaan:
Ketiganya sama-sama ingin menciptakan organisasi yang lebih efisien dan terstruktur melalui prinsip-prinsip ilmiah.

Perbedaan :
• Taylor → fokus pada tingkat individu dan pekerjaan, dengan scientific management untuk menemukan cara paling efisien dalam bekerja.
• Fayol → menitikberatkan pada fungsi manajemen secara menyeluruh (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, pengendalian).
• Weber → menekankan birokrasi dengan aturan rasional-legal, hierarki jelas, dan administrasi formal.

3. Jelaskan ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi!
Jawab : 
• Perubahan dilihat melalui lensa rasionalisasi dan efisiensi kerja, bukan aspek sosial.
• Organisasi harus memiliki struktur hierarki yang jelas dan stabil.
• Mengandalkan disiplin, aturan formal, dan kontrol ketat dalam proses perubahan.
Mengabaikan peran kebutuhan emosional atau motivasi non-finansial pekerja, sehingga seringkali memunculkan resistensi.

4. Bagaimana perkembangan Klasik dan perkembangan organisasi kerja?
Jawab :
• Perkembangan Klasik, lahir di era Revolusi Industri, dipengaruhi kebutuhan efisiensi pabrik dan persaingan global. Konsep Taylor, Fayol, dan Weber menjadi dasar praktik manajemen modern meski banyak dikritik.
• Perkembangan organisasi kerja, ditandai dengan spesialisasi, pembagian kerja, penggunaan mesin, dan penerapan sistem kerja yang terstandar. Sistem ini kemudian menyebar ke negara lain, dengan manajer dan teknisi merancang bentuk organisasi kerja, sementara pekerja beradaptasi dengan ritme kerja baru.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Rahma Aulia Putri -

Rahma Aulia Putri

2311011080


1. Bagaimana ciri-ciri utama pendekatan Klasik ?

= Pendekatan Klasik dalam manajemen lahir sekitar akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, ketika organisasi mulai tumbuh besar dan membutuhkan sistem kerja yang lebih teratur. Ciri-ciri utamanya antara lain:

  1. Efisiensi dan Produktivitas = Fokus pada bagaimana pekerjaan dapat dilakukan dengan cara yang paling cepat, murah, dan efisien.
  2. Struktur Formal = Organisasi dipandang seperti mesin yang terdiri dari bagian-bagian dengan fungsi tertentu, sehingga menekankan hierarki, pembagian tugas, dan aturan baku.
  3. Pembagian Kerja yang Jelas = Tugas dipecah menjadi bagian-bagian kecil agar dapat dilakukan secara spesialisasi.
  4. Kewenangan dan Tanggung Jawab = Ada garis komando yang tegas dari atasan ke bawahan (prinsip rantai komando).
  5. Pendekatan Rasional dan Logis = Keputusan dan pengaturan kerja didasarkan pada perhitungan ilmiah, bukan emosi atau intuisi.
  6. Manusia sebagai “Economic Man” = Karyawan dianggap termotivasi terutama oleh insentif ekonomi, bukan faktor sosial atau psikologis.
  7. Standarisasi = Prosedur, aturan, dan cara kerja distandarkan untuk menjaga keseragaman dan keteraturan.


2. Apa perbedaan dan persamaan antara karya Taylor,Fayol dan Weber ?

= Persamaan Taylor, Fayol, dan Weber

  • Sama-sama fokus pada peningkatan efisiensi dan keteraturan organisasi.
  • Menggunakan pendekatan rasional dan logis dalam mengelola pekerjaan.
  • Memandang organisasi seperti mesin, dengan aturan dan struktur yang jelas.
  • Cenderung mengabaikan aspek sosial dan psikologis manusia, lebih menekankan aspek teknis dan formal.

Perbedaan Taylor, Fayol, dan Weber

  • Taylor: Menekankan pada efisiensi kerja individu melalui scientific management seperti studi waktu dan gerak, standarisasi kerja, serta sistem insentif. Fokusnya lebih pada pekerja tingkat bawah dan proses produksi.
  • Fayol: Menekankan pada fungsi manajemen secara keseluruhan, dengan 14 prinsip manajemen (misalnya pembagian kerja, wewenang, disiplin, rantai komando, dan kesatuan arah). Fokusnya pada peran manajer di semua level organisasi.
  • Weber: Menekankan pada struktur organisasi birokratis yang ideal, dengan hierarki yang jelas, aturan tertulis, impersonalitas, serta rekrutmen berdasarkan kualifikasi. Fokusnya pada tatanan organisasi yang formal dan legal.


3. Jelaskan ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi !

Ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi adalah:

  1. Organisasi dipandang seperti mesin, sehingga perubahan diarahkan pada efisiensi kerja.
  2. Menekankan struktur hierarki yang tegas, dengan pembagian kerja dan rantai komando jelas.
  3. Fokus pada peningkatan produktivitas melalui standarisasi aturan dan prosedur.
  4. Perubahan dilakukan secara top-down, dengan kontrol dan disiplin dari manajer.
  5. Lebih berorientasi pada tugas dan hasil kerja daripada kebutuhan individu karyawan.


4. Bagaimana perkembangan klasik dan perkembangan organisasi kerja

= 1. Perkembangan Klasik

Pendekatan klasik muncul pada akhir abad ke-19 sampai awal abad ke-20, ketika revolusi industri mendorong organisasi semakin besar dan kompleks. Fokus utamanya adalah efisiensi, produktivitas, dan struktur formal.

  • Frederick W. Taylor (Scientific Management) = menekankan analisis kerja secara ilmiah, pembagian tugas, standar kerja, dan sistem insentif.
  • Henri Fayol (Administrative Theory) = menekankan fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian) serta prinsip-prinsip manajemen.
  • Max Weber (Bureaucracy) = menekankan struktur organisasi rasional, hierarki jelas, aturan formal, dan impersonalitas.

2. Perkembangan Organisasi Kerja

Setelah pendekatan klasik, pemikiran tentang organisasi berkembang:

  • Pendekatan Human Relations (1930-an) = Elton Mayo dengan eksperimen Hawthorne, menekankan pentingnya aspek sosial, motivasi, dan hubungan antar karyawan.
  • Pendekatan Behavioral (1950-an) = menekankan psikologi, perilaku individu, kepemimpinan, komunikasi, dan motivasi.
  • Pendekatan Sistem (1960-an) = melihat organisasi sebagai sistem terbuka yang dipengaruhi lingkungan.
  • Pendekatan Kontingensi (1970-an) = tidak ada satu cara terbaik, struktur organisasi harus menyesuaikan dengan situasi.
  • Pendekatan Modern (1980-an sampai sekarang) = fokus pada inovasi, teknologi digital, fleksibilitas, dan knowledge management.

In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Anggela Kurnia Ilmi 2311011048 -

Anggela Kurnia Ilmi

2311011048

1. Ciri-ciri utama pendekatan Klasik

  • Organisasi dianggap sebagai entitas yang rasional, seperti mesin yang bisa dikendalikan.
  • Desain organisasi dipandang sebagai ilmu, sehingga bisa dibuat aturan, struktur, dan prosedur yang seragam.
  • Manusia dipandang sebagai makhluk ekonomi yang termotivasi terutama oleh upah dan efisiensi kerja.

2. Perbedaan dan Persamaan antara karya Taylor, Fayol, dan Weber

Persamaan:

Ketiganya sama-sama memberikan dasar teori bagi lahirnya manajemen modern.Menekankan pentingnya struktur, aturan, dan kontrol dalam organisasi.Fokus pada efisiensi dan rasionalitas dalam mengelola pekerjaan.

Perbedaan:

Taylor → menekankan manajemen ilmiah di tingkat pekerjaan (efisiensi kerja individu, standar kerja, studi waktu/gerak) .

Fayol → fokus pada manajemen organisasi secara keseluruhan (fungsi manajemen: merencanakan, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, mengendalikan) .

Weber → menekankan birokrasi (otoritas rasional-legal, aturan formal, hierarki, dan kepatuhan.

3. Ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi

Organisasi dilihat sebagai mesin yang stabil, sehingga perubahan dianggap bukan hal utama melainkan sesuatu yang harus dikendalikan.Lebih menekankan struktur formal, aturan, dan kontrol dibandingkan fleksibilitas.Perubahan organisasi dipandang sebagai sesuatu yang bisa ditangani dengan penyesuaian prosedur, aturan, dan efisiensi kerja daripada kreativitas atau partisipasi pekerja.

4. Perkembangan Klasik dan Perkembangan Organisasi Kerja

Perkembangan Klasik: muncul pada masa Revolusi Industri, saat perusahaan butuh cara yang lebih teratur dan ilmiah untuk mengelola pekerja dan proses produksi. Pendekatan ini melahirkan teori manajemen ilmiah (Taylor), teori fungsi manajemen (Fayol), dan birokrasi (Weber) .

Perkembangan Organisasi Kerja:Pekerja mulai dibagi tugas secara spesialisasi agar lebih cepat dan efisien.Adanya fokus pada mesin, prosedur standar, dan pembagian kerja untuk meningkatkan produktivitas.Sistem ini kemudian menyebar ke berbagai negara (Inggris, Eropa, Amerika) dan menjadi dasar praktik organisasi modern.

In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by QUEEN ANGGUN MARYAM 2311011054 -
NAMA : Queen Anggun Maryam
NPM : 2311011054


1. Bagaimana ciri-ciri utama pendekatan Klasik?
Jawab:
Pendekatan Klasik ditandai dengan pandangan bahwa organisasi adalah entitas rasional yang bisa dirancang secara ilmiah untuk mencapai efisiensi maksimal. Dalam pendekatan ini, desain organisasi dianggap sebagai ilmu yang dapat dipelajari dan diterapkan secara sistematis, sementara manusia dipandang sebagai makhluk ekonomi yang termotivasi oleh upah. Organisasi digambarkan seperti sebuah mesin, di mana setiap pekerja hanyalah komponen yang merespons aturan, prosedur, dan stimulus tertentu. Fokus utama pendekatan klasik adalah stabilitas, keteraturan, efisiensi, dan kontrol ketat yang bersifat top-down, sehingga manajer memiliki peran penting dalam mengatur jalannya organisasi .

2. Apa perbedaan dan persamaan antara karya Taylor, Fayol, dan Weber?
Jawab:
Ketiganya sama-sama ingin membuat manajemen jadi lebih ilmiah, teratur, dan tidak asal coba-coba. Bedanya, Taylor fokus pada cara kerja individu yang paling efisien dengan standar kerja yang jelas, Fayol menekankan fungsi manajemen seperti merencanakan, mengatur, memimpin, mengkoordinasi, dan mengendalikan, sementara Weber membahas struktur organisasi lewat birokrasi dengan aturan resmi, hierarki yang jelas, dan sistem otoritas yang sah. Jadi, meskipun fokusnya berbeda, tujuan mereka sama: membuat organisasi lebih teratur dan efektif.

3. Jelaskan ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi!
Jawab:
Dalam pendekatan klasik, perubahan dilihat sebagai cara untuk membuat kerja jadi lebih efisien dan teratur. Biasanya perubahan dilakukan lewat penetapan aturan baru, pembagian kerja yang lebih jelas, atau penggunaan teknologi yang bisa mempercepat pekerjaan. Prosesnya biasanya datang dari atasan (top-down), sementara pekerja hanya mengikuti aturan yang ada, sehingga perubahan lebih menekankan stabilitas daripada kreativitas atau fleksibilitas.

4. Bagaimana perkembangan klasik dan perkembangan organisasi kerja?
Jawab:
Awalnya, Revolusi Industri membawa sistem pabrik yang membuat pekerja hanya mengerjakan satu tugas berulang-ulang untuk mempercepat keahlian dan produktivitas. Setelah itu, teori klasik seperti milik Taylor, Fayol, dan Weber memperkuat cara kerja tersebut dengan prinsip ilmiah, manajemen yang lebih terstruktur, dan birokrasi formal. Sistem ini kemudian menyebar ke banyak negara dan mendorong lahirnya produksi massal. Namun, meski meningkatkan efisiensi, pendekatan klasik juga sering diprotes karena kondisi kerja yang keras dan anggapan bahwa pekerja hanyalah alat produksi, sehingga pada akhirnya muncul teori lain yang lebih memperhatikan sisi manusia dan kebutuhan sosial di tempat kerja.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Chalsa Dilla Anggel Restiana -
Nama : Chalsa Dilla Anggel Restiana
Npm : 2361011002

1. Ciri-ciri Utama Pendekatan Klasik
Pendekatan klasik adalah cara mengelola organisasi yang melihat perusahaan seperti mesin yang terstruktur. Artinya, semua bagian dalam organisasi punya peran yang jelas dan harus bekerja sama agar tujuan tercapai. Dalam pendekatan ini, organisasi dianggap sebagai sesuatu yang rasional atau logis, dan proses kerjanya bisa diatur seperti ilmu pengetahuan. Manusia dipandang sebagai makhluk ekonomi yang termotivasi oleh uang atau imbalan. Tujuan utamanya adalah mencapai efisiensi setinggi mungkin dengan cara standarisasi kerja, aturan yang jelas, dan pengawasan ketat.

2. Persamaan dan Perbedaan Taylor, Fayol, dan Weber
Taylor, Fayol, dan Weber sama-sama ingin membuat organisasi bekerja dengan efisien, teratur, dan terencana. Mereka percaya manajemen yang baik harus punya prinsip yang jelas agar mudah diterapkan di mana saja. Meski tujuannya sama, fokus mereka berbeda. Taylor lebih menekankan pada cara kerja karyawan agar lebih cepat dan efisien, misalnya dengan metode time and motion study atau analisis gerakan kerja. Fayol lebih melihat pengelolaan organisasi secara keseluruhan, seperti bagaimana merencanakan, mengatur, mengarahkan, mengoordinasikan, dan mengawasi pekerjaan. Sedangkan Weber memperkenalkan birokrasi, yaitu sistem organisasi yang punya aturan jelas, pembagian tugas yang tegas, dan hierarki agar organisasi berjalan stabil dan tertib.

3. Ciri-ciri Pendekatan Klasik terhadap Perubahan Organisasi
Dalam pendekatan klasik, perubahan dalam organisasi harus dilakukan dengan rencana yang jelas dan terstruktur. Manajer memegang kendali penuh untuk mengatur dan memastikan perubahan berjalan sesuai aturan. Pekerja biasanya hanya mengikuti arahan tanpa banyak terlibat dalam pengambilan keputusan. Tujuan utama perubahan ini adalah meningkatkan produktivitas dan efisiensi, misalnya melalui pembagian kerja yang jelas dan pengawasan yang ketat. Pendekatan ini lebih memprioritaskan stabilitas, sehingga perubahan dianggap sebagai sesuatu yang harus diatur dengan baik, bukan proses yang alami.

4. Perkembangan Klasik dan Perkembangan Organisasi Kerja
Pendekatan klasik muncul pada masa Revolusi Industri, saat pabrik mulai menggantikan sistem kerja tradisional. Awalnya, Taylor memperkenalkan manajemen ilmiah untuk meningkatkan produktivitas melalui analisis kerja dan standarisasi. Lalu, Fayol mengembangkan prinsip-prinsip manajemen yang bisa dipakai di semua jenis organisasi, bukan hanya pabrik. Weber kemudian memperkenalkan birokrasi, yaitu sistem yang mengandalkan aturan formal, pembagian tugas yang jelas, dan struktur organisasi yang rapi. Seiring waktu, organisasi kerja berkembang menjadi lebih terstruktur dan formal, dengan aturan yang jelas dan pembagian kerja yang terperinci. Hal ini memang membuat pekerjaan lebih efisien, tetapi di sisi lain sering membuat pekerja merasa tidak dilibatkan dan terasing, sehingga memicu konflik antara pekerja dan pihak manajemen.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Sultan Aznam Hossen -
Nama: Sultan Aznam Hossen
NPM: 2351011026

1. Ciri-ciri utama pendekatan Klasik

Pendekatan klasik (ilmiah-rasional) dicirikan oleh tiga proposisi utama :
• Organisasi adalah entitas yang rasional → dipandang seperti mesin dengan struktur yang teratur.
• Desain organisasi adalah sebuah ilmu → bisa dipelajari, dirumuskan, dan diterapkan secara sistematis.
• Manusia adalah makhluk ekonomi → dianggap termotivasi terutama oleh insentif material (uang, upah).


2. Perbedaan dan persamaan antara karya Taylor, Fayol, dan Weber
• Frederick W. Taylor (Manajemen Ilmiah) → fokus pada efisiensi kerja individu melalui studi ilmiah, standar kerja, dan pengawasan ketat.
• Henri Fayol (Fungsi dan Prinsip Manajemen) → fokus pada efisiensi organisasi secara keseluruhan, memperkenalkan 5 fungsi manajemen (planning, organizing, commanding, coordinating, controlling).
• Max Weber (Birokrasi) → fokus pada struktur organisasi dengan sistem aturan rasional-legal, hierarki yang jelas, dan otoritas impersonal.

Persamaannya:
• Sama-sama menekankan rasionalitas, keteraturan, dan efisiensi.
• Sama-sama percaya bahwa manajemen bisa dipelajari sebagai suatu ilmu.
• Sama-sama mengurangi peran kebebasan pekerja dalam bekerja.

Perbedaannya:
• Taylor → level operasional / pekerja individu.
• Fayol → level manajerial / organisasi secara menyeluruh.
• Weber → struktur otoritas / legitimasi organisasi.


3. Ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi
• Organisasi dilihat sebagai mesin: perubahan berarti penyesuaian mekanis agar sistem tetap efisien .
• Perubahan dipandang bukan sebagai kreativitas sosial, tetapi sebagai rekayasa teknis melalui aturan, prosedur, dan standar.
• Pekerja hanya dilihat sebagai bagian mesin yang bisa diganti, sehingga adaptasi perubahan ditekankan pada sistem, bukan manusia.
• Manajer menjadi pusat kontrol, sementara pekerja diposisikan sebagai pelaksana.


4. Perkembangan klasik dan perkembangan organisasi kerja
• Revolusi Industri memicu lahirnya sistem pabrik → pekerja dipusatkan dalam satu tempat, dengan pembagian kerja yang sangat detail.
• Dari sinilah lahir teori klasik (Taylor, Fayol, Weber) yang menekankan efisiensi, kontrol, dan struktur rasional .
• Perkembangan organisasi kerja:
• Spesialisasi tugas → satu orang mengerjakan satu pekerjaan berulang agar lebih terampil .
• Hierarki dan birokrasi → otoritas jelas, aturan ketat.
• Penerapan teknologi dan mesin untuk meningkatkan produktivitas.
• Penyebaran internasional → sistem pabrik dan manajemen klasik menyebar ke Eropa, Amerika, hingga negara lain
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Rakha Luthfi Arifin 2351011004_S1 Manajemen -
Nama :Rakha Luthfi Arifin
NPM :2351011004

Jawab:

1.Pendekatan Klasik dalam manajemen berfokus pada struktur organisasi, efisiensi kerja, dan produktivitas. Tujuan utamanya adalah menciptakan organisasi yang rasional dan terstruktur untuk mencapai efisiensi tertinggi. Pendekatan ini melihat pekerja sebagai bagian dari mesin yang lebih besar, dan motivasi utama mereka adalah uang.

Ciri-ciri Utama Pendekatan Klasik

  Pembagian Kerja (Division of Labor): Pekerjaan dipecah menjadi tugas-tugas kecil dan spesifik untuk meningkatkan spesialisasi dan efisiensi.
 
Hierarki dan Struktur Formal: Terdapat rantai komando yang jelas, di mana setiap orang memiliki atasan yang bertanggung jawab untuk mengarahkan mereka. Ini menciptakan struktur piramida yang kaku.
 
 Fokus pada Efisiensi: Teori ini menekankan pentingnya menemukan "satu cara terbaik" untuk melakukan pekerjaan (one best way) melalui studi waktu dan gerak, seperti yang dikemukakan oleh Frederick Winslow Taylor dalam Manajemen Ilmiah.

  Manusia sebagai "Mesin" Ekonomi: Pandangan ini menganggap pekerja terutama dimotivasi oleh insentif finansial. Semakin tinggi upah, semakin keras mereka akan bekerja.

 Sentralisasi Otoritas: Keputusan penting biasanya dibuat oleh manajemen tingkat atas. Otoritas dan kontrol sangat terpusat.
Pendekatan ini mendasari banyak praktik manajemen modern, tetapi juga dikritik karena mengabaikan aspek sosial dan psikologis pekerja, yang kemudian ditangani oleh pendekatan manajemen selanjutnya.

2.Persamaan dan perbedaan karya Taylor, Fayol, dan Weber, secara ringkas:
Persamaan
Ketiga tokoh ini merupakan pendiri manajemen klasik yang fokus pada efisiensi, rasionalitas, dan struktur formal organisasi. Mereka percaya bahwa organisasi dapat diatur secara sistematis melalui hierarki dan pembagian kerja yang jelas.
Perbedaan
 
 Taylor (Manajemen Ilmiah): Fokus pada produktivitas pekerja individu di tingkat pabrik. Tujuannya adalah menemukan cara tercepat dan termudah untuk melakukan suatu pekerjaan melalui studi waktu dan gerak.
 
Fayol (Teori Administrasi): Fokus pada prinsip manajemen umum untuk seluruh organisasi. Ia menetapkan 14 prinsip yang menjadi panduan bagi manajer di tingkat atas.
 
 Weber (Birokrasi): Fokus pada struktur ideal organisasi. Ia menekankan pentingnya aturan tertulis, hierarki, dan prosedur formal untuk menciptakan organisasi yang stabil dan impersonal.

3.Pendekatan Klasik melihat perubahan organisasi sebagai proses yang rasional dan terencana yang dikendalikan oleh manajemen puncak. Ciri-cirinya sangat kaku dan terpusat:
 
 Top-Down: Perubahan dimulai dari atasan dan mengalir ke bawah. Karyawan diharapkan mematuhi instruksi tanpa banyak partisipasi.
 
 Struktur dan Prosedur: Fokus utama adalah pada perubahan struktur organisasi, aturan, dan prosedur untuk meningkatkan efisiensi dan kontrol.
 
Impersonal: Perubahan tidak mempertimbangkan faktor emosional atau sosial karyawan. Manusia dilihat sebagai bagian dari sistem mekanis.
 
Manajemen Ilmiah: Menggunakan analisis data, studi waktu, dan gerak untuk menemukan "satu cara terbaik" dalam mengimplementasikan perubahan

4..Perkembangan organisasi kerja berawal dari pendekatan klasik yang berfokus pada efisiensi, struktur, dan produktivitas.
Era Klasik
 
Manajemen Ilmiah (Taylor): Meningkatkan produktivitas pekerja melalui studi waktu dan gerak.
 
Teori Administrasi (Fayol): Memberikan panduan untuk manajemen melalui prinsip-prinsip universal.
 
Birokrasi (Weber): Menciptakan struktur yang rasional dan formal berdasarkan aturan.
Era Modern
Pendekatan klasik dikritik karena mengabaikan manusia. Hal ini memicu munculnya aliran lain:
 
Neo-Klasik: Menekankan pentingnya aspek manusiawi, seperti motivasi dan hubungan sosial.
 
Teori Sistem & Kontingensi: Melihat organisasi sebagai sistem terbuka yang dinamis, di mana manajemen harus fleksibel dan disesuaikan dengan situasi.
Intinya, perkembangan ini adalah pergeseran dari mekanisme kaku ke pemahaman bahwa manusia dan lingkungan sangat penting dalam keberhasilan organisasi.



In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Ghina Althoffiah 2351011007 -
Nama : Ghina Althoffiah
NPM : 2351011007

1. Pendekatan klasik dalam teori organisasi memiliki ciri utama berupa penekanan pada efisiensi, rasionalitas, dan struktur formal. Menurut Robbins dan Coulter (2016), pendekatan ini lahir dari kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas pada masa awal industrialisasi, ketika organisasi dipandang sebagai mesin yang harus dijalankan seefektif mungkin. Oleh karena itu, dalam pandangan klasik, pembagian kerja yang jelas, aturan dan prosedur yang tertulis, serta hierarki wewenang yang ketat dianggap penting untuk menciptakan keteraturan. Wren dan Bedeian (2009) menambahkan bahwa pekerja pada masa itu lebih dilihat sebagai instrumen produksi ketimbang individu dengan kebutuhan sosial dan psikologis.

2. Jika kita membandingkan pemikiran tiga tokoh utama pendekatan klasik, yakni Taylor, Fayol, dan Weber, tampak adanya persamaan sekaligus perbedaan. Frederick W. Taylor dengan teori manajemen ilmiahnya berfokus pada peningkatan efisiensi di level individu melalui studi waktu dan gerak, standarisasi kerja, serta sistem insentif. Henri Fayol kemudian memperluas kajian tersebut ke tingkat manajerial dengan merumuskan fungsi-fungsi manajemen, seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, dan pengendalian. Sementara itu, Max Weber menekankan pentingnya birokrasi sebagai bentuk organisasi yang rasional, dengan ciri hierarki yang tegas, aturan tertulis, serta impersonalitas dalam hubungan kerja. Meskipun berbeda titik tekan, ketiganya memiliki kesamaan dalam hal memandang organisasi secara rasional, menekankan efisiensi, dan mengutamakan keteraturan serta struktur formal (George & Jones, 2012).

3. Dalam menghadapi perubahan organisasi, pendekatan klasik cenderung melihat perubahan sebagai sesuatu yang mekanis dan top-down. Hatch (2018) menyatakan bahwa perubahan dipahami terutama melalui penyusunan aturan baru, revisi prosedur, dan kebijakan formal. Dengan demikian, perubahan bukanlah hasil dari partisipasi luas karyawan, melainkan arahan dari manajemen puncak. Morgan (2006) menjelaskan bahwa tujuan utama dari perubahan dalam perspektif klasik adalah menciptakan efisiensi yang lebih tinggi, sehingga kreativitas atau fleksibilitas sering kali terabaikan.

4. Perkembangan pendekatan klasik dalam sejarah organisasi kerja juga menarik untuk diperhatikan. Pada awal abad ke-20, Taylor memengaruhi cara perusahaan mengatur pekerja agar lebih produktif. Selanjutnya, pada dekade 1920–1930-an, Fayol mengembangkan teori administrasi yang memperluas fokus dari efisiensi individu menuju peran manajerial secara keseluruhan. Pada periode 1930–1940-an, Weber menghadirkan gagasan birokrasi sebagai bentuk organisasi paling rasional. Namun seiring berjalannya waktu, pendekatan klasik mulai mendapat kritik karena dianggap terlalu mekanistik dan mengabaikan aspek sosial. Kritik ini melahirkan pendekatan Hubungan Manusia yang dipelopori Elton Mayo pada 1930-an, yang lebih menekankan motivasi, komunikasi, dan hubungan antarindividu dalam organisasi. Walau demikian, Wren dan Bedeian (2009) menegaskan bahwa teori klasik tetap menjadi fondasi penting yang memengaruhi perkembangan teori organisasi modern, meskipun kini telah diperkaya oleh pendekatan perilaku, teknologi, dan kontingensi.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Panca Hadi Prayoga -
Nama : Panca Hadi Prayoga
NPM : 2311011056

1. Pendekatan Klasik punya beberapa ciri utama, kayak ngeliat organisasi sebagai mesin yang rasional, desain organisasinya dianggap ilmu pasti, dan manusia dipandang cuma sebagai makhluk ekonomi yang motivasinya ya duit. Fokusnya ke efisiensi, kontrol ketat, dan struktur organisasi yang jelas buat ngatur pekerja.

2. • Persamaan: Ketiganya bagian dari pendekatan Klasik, fokus ke struktur dan efisiensi organisasi. Mereka percaya manajemen bisa diatur pake prinsip ilmiah, dan pengelolaan yang terstruktur bikin organisasi jalan lebih baik.
• Perbedaan: Taylor lebih ke manajemen ilmiah, ngelupas gerakan pekerja buat maksimalin produktivitas (misal time and motion study). Fayol ngeliat manajemen dari sisi keseluruhan, ngasih 5 tugas pokok kayak perencanaan dan koordinasi. Weber fokus ke birokrasi, ngembangin konsep otoritas rasional-legal pake aturan baku dan hierarki. Jadi, Taylor praktis, Fayol strategis, Weber struktural.

3. Pendekatan Klasik ke perubahan organisasi cenderung top-down, artinya perubahan direncanain dan dilaksanain pake kontrol ketat dari manajer. Ciri-cirinya antara lain: ngeliat perubahan sebagai proses rasional yang bisa diukur, fokus ke efisiensi teknologi dan prosedur, serta agak kurang perhatiin emosi atau resistensi pekerja. Mereka lebih suka stabilitas, jadi perubahan cuma diterapin kalo emang ada alasan ilmiah kuat.

4. Perkembangan pendekatan Klasik, yang dimulai pas Revolusi Industri, bikin organisasi kerja berubah dari trial and error jadi sistem terstruktur. Awalnya, pekerja ngelakuin banyak tugas sederhana pake cara tradisional, tapi pendekatan Klasik (dari Taylor, Fayol, dll.) bawa ide spesialisasi—satu orang fokus satu tugas buat cepet jago. Ini didukung teknologi kayak mesin, yang bikin produktivitas naik. Terus, struktur kerja jadi lebih terorganisir pake hierarki dan aturan baku, terutama dari Weber,
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by ELSYA GUSTI LESTARI -

Nama : Elsya Gusti Lestari 

NPM : 2311011014


1. Bagaimana ciri-ciri utama pendekatan Klasik?

Jawab : Pendekatan Klasik dalam manajemen menekankan pada cara kerja yang sistematis, terstruktur, dan efisien. Ciri utamanya adalah adanya pembagian kerja yang jelas, aturan dan prosedur yang ketat, serta struktur organisasi yang hierarkis. Pendekatan ini melihat manusia lebih sebagai “mesin kerja” sehingga fokus utamanya adalah meningkatkan produktivitas dengan standar kerja yang teratur.


2. Apa perbedaan dan persamaan antara karya Taylor, Fayol, dan Weber?

Jawab : Taylor dikenal dengan Scientific Management, yang menekankan pada efisiensi kerja individu melalui metode ilmiah, misalnya analisis waktu dan gerakan. Fayol fokus pada fungsi-fungsi manajemen seperti merencanakan, mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan, yang sampai sekarang masih dipakai. Sementara Weber memperkenalkan konsep birokrasi dengan aturan formal, hierarki yang tegas, dan sistem yang rasional. Persamaannya, ketiganya sama-sama ingin menciptakan organisasi yang lebih teratur, efisien, dan produktif, hanya saja fokusnya berbeda yaitu Taylor pada pekerja, Fayol pada manajer, dan Weber pada struktur organisasi.


3. Jelaskan ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi!

Jawab : Dalam menghadapi perubahan, pendekatan Klasik cenderung kaku karena terlalu menekankan aturan, prosedur, dan hierarki. Organisasi dilihat sebagai mesin yang berjalan sesuai aturan tetap, sehingga perubahan dianggap sebagai sesuatu yang harus dikendalikan dengan ketat. Akibatnya, pendekatan ini kurang fleksibel dalam menghadapi dinamika lingkungan yang cepat berubah.


4. Bagaimana perkembangan Klasik dan perkembangan organisasi kerja?

Jawab : Perkembangan pendekatan Klasik menjadi dasar penting dalam manajemen modern. Walaupun dianggap kaku, pendekatan ini memperkenalkan prinsip efisiensi, struktur, dan fungsi manajemen yang hingga kini masih digunakan. Seiring waktu, kelemahan pendekatan Klasik yang terlalu mekanis diperbaiki dengan teori perilaku (behavioral), teori sistem, hingga teori kontingensi yang lebih menekankan manusia, lingkungan, dan fleksibilitas. Jadi, perkembangan organisasi kerja bergerak dari model yang kaku menuju model yang lebih adaptif dan manusiawi sesuai tuntutan zaman.

In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Naufal Fadhil Ramadhan -
Naufal Fadhil Ramadhan 
2311011117


1. Ciri-ciri utama pendekatan Klasik

Pendekatan klasik dalam manajemen lahir pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Fokus utamanya adalah efisiensi, struktur, dan rasionalitas. Ciri-cirinya:
• Spesialisasi kerja → pembagian kerja secara jelas agar lebih efisien.
• Struktur hierarki → adanya garis komando yang tegas dari atasan ke bawahan.
• Kedisiplinan & aturan formal → semua pekerjaan diatur dengan prosedur dan standar.
• Efisiensi & produktivitas → tujuan utama organisasi adalah mencapai hasil maksimal dengan biaya dan tenaga minimal.
• Pengendalian ketat → manajer memegang kontrol penuh terhadap bawahan.



2. Persamaan dan perbedaan karya Taylor, Fayol, dan Weber
• Frederick W. Taylor (Scientific Management)
→ Fokus pada tingkat operasional/pekerja. Menekankan efisiensi kerja melalui studi gerakan & waktu, insentif, dan pembagian kerja yang jelas.
• Henri Fayol (Administrative Management)
→ Fokus pada tingkat manajerial. Merumuskan 14 prinsip manajemen (misalnya kesatuan komando, disiplin, hierarki, dll.) dan 5 fungsi manajemen (planning, organizing, commanding, coordinating, controlling).
• Max Weber (Bureaucratic Management)
→ Fokus pada struktur organisasi. Menekankan birokrasi ideal dengan aturan formal, sistem merit (promosi berdasarkan kualifikasi), serta rasionalitas.

Persamaan:
• Sama-sama menekankan efisiensi, struktur, dan rasionalitas.
• Menganggap organisasi sebagai sistem yang dapat dikendalikan melalui aturan dan prosedur.
• Fokus pada produktivitas dan efektivitas kerja.

Perbedaan:
• Taylor → fokus pada pekerja & efisiensi teknis.
• Fayol → fokus pada fungsi & peran manajemen.
• Weber → fokus pada struktur organisasi & aturan birokrasi.



3. Ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi

• Kaku dan formal → perubahan biasanya diatur lewat prosedur resmi, tidak fleksibel.
• Top-down → perubahan diputuskan manajer puncak, bawahan hanya mengikuti.
• Efisiensi sebagai prioritas → perubahan dilakukan bila bisa meningkatkan produktivitas.
• Stabilitas organisasi lebih diutamakan daripada inovasi.
• Struktur tetap hierarkis meski ada perubahan.



4. Perkembangan klasik dan perkembangan organisasi kerja
• Perkembangan Klasik
→ Memberikan dasar ilmu manajemen modern. Konsep Taylor, Fayol, dan Weber menjadi fondasi untuk teori manajemen selanjutnya. Namun, karena terlalu fokus pada struktur, efisiensi, dan aturan, pendekatan ini sering dianggap mengabaikan aspek manusia (motivasi, emosi, hubungan sosial).
• Perkembangan Organisasi Kerja
→ Setelah klasik, lahirlah pendekatan Perilaku (Human Relations Movement) yang menekankan manusia sebagai makhluk sosial (contoh: penelitian Hawthorne oleh Elton Mayo).
→ Kemudian berkembang teori Sistem (organisasi dipandang sebagai sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungannya).
→ Lalu masuk pendekatan Kontingensi yang menekankan bahwa tidak ada satu cara terbaik, melainkan tergantung situasi dan kondisi.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Ignatius Nevan geofrey_2211011111 -
Ignatius Nevan G
2211011111
1. Ciri-ciri utama pendekatan Klasik
ciri ciri pendekatan klasik antara lain:
- Menekankan efisiensi, produktivitas, dan
proses dalam pekerjaan.
- Struktur organisasi bersifat formal,hierarkis, dan jelas.
pada pendekatan ini Manusia dipandang sebagai roda mesin yang
harus patuh, dengan keyakinan ada “satu cara terbaik” untuk mengatur organisasi

2. Perbedaan dan persamaan Taylor, Fayol, dan Weber
Frederick W. Taylor berfokus pada efisiensi kerja individu dengan konsep Scientific Management melalui studi waktu dan gerak, standar kerja, dan insentif.
Henri Fayol menitikberatkan fungsi manajerial dengan 14 prinsip manajemen seperti planning, organizing, commanding, coordinating, dan controlling.
Max Weber mengembangkan teori birokrasi dengan aturan formal, hierarki yang jelas, dan sifat impersonal.
Persamaan ketiganya: sama-sama mencari keteraturan, rasionalitas, dan efisiensi dalam organisasi.

3. Ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi
Menurut Robbins & Coulter (2018), pendekatan klasik memandang perubahan sebagai proses yang diarahkan untuk memperbaiki efisiensi dan memperjelas prosedur. Perubahan dilakukan secara rasional dan terencana, fokus pada penyempurnaan sistem, aturan, dan alur kerja.

4. Perkembangan klasik & perkembangan organisasi kerja
Awalnya, teori klasik (Taylor, Fayol, Weber) menekankan mekanisme kerja dan kontrol.
Kritik terhadap kekakuan melahirkan teori hubungan manusia (Mayo) dan teori perilaku yang memperhatikan motivasi, komunikasi, dan dinamika kelompok.
Perkembangan berikutnya adalah teori sistem dan kontingensi, yang memadukan unsur teknis dan manusiawi agar organisasi lebih adaptif.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Hani Aulia Rahma 2311011135 -
Nama: Hani Aulia Rahma
NPM: 2311011135

1. Ciri-ciri utama pendekatan Klasik
= Pendekatan klasik dalam manajemen lahir sebagai respon atas kebutuhan untuk mengganti aturan praktis dengan sistem yang lebih ilmiah dan rasional. Ciri-ciri utamanya adalah pandangan bahwa organisasi merupakan entitas rasional yang dapat dirancang dan dikendalikan secara logis demi mencapai tujuan tertentu. Desain organisasi dianggap sebagai sebuah ilmu yang dapat dipelajari, dirumuskan, dan diterapkan melalui prinsip-prinsip universal. Selain itu, manusia dipandang sebagai makhluk ekonomi yang terutama digerakkan oleh insentif material dan dianggap akan bekerja sesuai aturan yang jelas serta pengawasan ketat. Karena itu, pendekatan ini sangat menekankan efisiensi, produktivitas, serta kontrol dalam proses kerja.

2. Perbedaan dan persamaan antara karya Taylor, Fayol, dan Weber
= Frederick Taylor dikenal sebagai Bapak Manajemen Ilmiah yang fokus pada peningkatan efisiensi kerja individu. Ia menekankan pentingnya studi ilmiah untuk menemukan “cara terbaik” dalam melaksanakan suatu pekerjaan, melalui standarisasi prosedur, pengukuran waktu, serta kontrol manajerial yang ketat. Henri Fayol, berbeda dengan Taylor, menyoroti pentingnya fungsi manajemen secara keseluruhan, bukan sekadar tugas individu. Ia merumuskan lima fungsi utama manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, memerintah, koordinasi, dan pengendalian, serta menekankan prinsip manajemen universal yang dapat diterapkan di berbagai bidang. Sementara itu, Max Weber mengembangkan konsep birokrasi dengan menekankan pentingnya otoritas rasional-legal, hierarki, aturan formal, dan impersonalitas dalam struktur organisasi. Meskipun berbeda fokus, ketiganya memiliki persamaan yaitu sama-sama mengedepankan prinsip ilmiah dan rasional dalam meningkatkan efisiensi organisasi serta mengurangi ketidakpastian dalam pengelolaan.


3. Ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi
= Pendekatan klasik melihat organisasi sebagai sebuah mesin, sehingga perubahan organisasi dipandang dapat dilakukan secara rasional melalui penyesuaian fungsi, struktur, dan prosedur kerja. Fokus utamanya bukan pada aspek manusiawi atau sosial, melainkan pada upaya meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Perubahan diperlakukan sebagai bagian dari rekayasa manajerial, di mana manajer berperan besar dalam mengendalikan perilaku pekerja, menetapkan standar, dan menyusun aturan yang harus dipatuhi. Dengan demikian, perubahan dalam pendekatan klasik seringkali bersifat mekanis, sistematis, dan diarahkan untuk menjaga stabilitas organisasi sekaligus memaksimalkan hasil kerja.

4. Perkembangan klasik dan perkembangan organisasi kerja
= Perkembangan klasik dalam manajemen tidak terlepas dari Revolusi Industri yang membawa lahirnya sistem pabrik. Kompleksitas produksi massal dan persaingan global menuntut adanya sistem kerja yang lebih terstruktur. Prinsip klasik menekankan spesialisasi tugas, di mana seorang pekerja melakukan satu tugas sederhana secara berulang agar lebih cepat menguasai keterampilan. Hal ini juga menghindarkan hilangnya waktu akibat perpindahan tugas. Pemusatan perhatian pada satu pekerjaan bahkan mendorong lahirnya mesin yang mampu meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Sistem ini menyebar secara internasional dari Inggris ke negara lain, dengan bantuan pengusaha, teknisi, insinyur, dan manajer yang mendesain serta menerapkan bentuk organisasi kerja baru. Perkembangan klasik inilah yang menjadi dasar munculnya praktik manajemen modern, meskipun dengan kritik terhadap cara pandangnya yang terlalu menekankan efisiensi dibanding aspek manusia.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Abdul Jabar Hartasena 2311011097 -

Abdul Jabar H

2311011097


1. Pendekatan Klasik dalam manajemen berfokus pada struktur, efisiensi, dan kontrol ketat dalam suatu organisasi. Ciri-ciri utamanya meliputi:

  • Spesialisasi Kerja: Tugas-tugas dipecah menjadi unit-unit yang lebih kecil dan sederhana untuk meningkatkan produktivitas.
  • Hierarki dan Struktur Jelas: Ada rantai komando yang tegas dan alur wewenang dari atas ke bawah. 
  • Sentralisasi: Pengambilan keputusan utama berada di tangan manajemen tingkat atas. 
  • Pendekatan Mekanistik: Organisasi dipandang seperti mesin, di mana setiap bagian (pekerja) harus berfungsi secara efisien untuk mencapai tujuan. 
  • Penekanan pada Aturan dan Prosedur: Terdapat banyak peraturan, regulasi, dan prosedur formal yang harus ditaati.
2. Frederick Taylor, Henri Fayol, dan Max Weber adalah tokoh utama dalam pendekatan klasik, namun mereka memiliki fokus yang berbeda.

Perbedaan 

  • Taylor (Manajemen Ilmiah): Berfokus pada efisiensi kerja individual di tingkat operasional. Tujuannya adalah menemukan "satu cara terbaik" untuk melakukan pekerjaan melalui studi waktu dan gerak. Taylor lebih peduli dengan hubungan antara pekerja dan tugas.  
  • Fayol (Manajemen Administratif): Berfokus pada seluruh struktur organisasi dan manajemen secara keseluruhan. Ia mengembangkan 14 prinsip manajemen yang mencakup pembagian kerja, wewenang, disiplin, dan kesatuan perintah. Fayol lebih peduli dengan fungsi-fungsi manajerial (perencanaan, pengorganisasian, komando, koordinasi, dan pengawasan). 
  • Weber (Birokrasi): Berfokus pada struktur wewenang dan kekuasaan dalam organisasi. Ia mengemukakan konsep birokrasi yang ideal, menekankan pada rasionalitas, hierarki, pembagian kerja yang jelas, aturan formal, dan impersonalitas. Weber lebih peduli dengan bagaimana kekuasaan didistribusikan dan diterapkan secara rasional. 

Persamaan

  • Tujuan Utama: Ketiga teori ini sama-sama bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas organisasi. 
  • Pendekatan Rasional: Mereka memandang organisasi sebagai entitas yang logis dan rasional, yang bisa diatur dan dikontrol melalui struktur dan aturan. 
  • Abaikan Faktor Manusia: Ketiganya cenderung mengabaikan aspek-aspek sosial dan psikologis pekerja, seperti motivasi, kepuasan, atau hubungan informal. 
  • Struktur Formal: Mereka semua menekankan pentingnya struktur organisasi yang formal dan hierarkis untuk mencapai tujuan.

3. Pendekatan Klasik memandang perubahan organisasi sebagai sesuatu yang mekanistik dan terencana. Ciri-ciri utamanya adalah:

  • Perubahan sebagai Tugas Teknis: Perubahan dianggap sebagai masalah teknis atau struktural, bukan masalah sosial. Manajer cukup membuat perubahan pada struktur, alur kerja, atau prosedur, dan pekerja diharapkan akan beradaptasi. 
  • Top-Down: Perubahan direncanakan dan diimplementasikan oleh manajemen puncak dan kemudian dikomunikasikan ke bawah. Tidak ada partisipasi dari karyawan tingkat bawah dalam proses perubahan. 
  • Fokus pada Efisiensi: Tujuan utama perubahan adalah untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan profitabilitas. 
  • Kontrol Ketat: Implementasi perubahan diawasi secara ketat untuk memastikan semua orang mematuhi aturan dan prosedur baru.

4. Perkembangan klasik dan perkembangan organisasi kerja saling berkaitan erat. Pendekatan klasik, yang muncul selama Revolusi Industri pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, adalah respons terhadap kebutuhan untuk mengelola pabrik dan organisasi yang semakin besar dan kompleks.

  • Awal Mula: Sebelum pendekatan klasik, organisasi kerja cenderung informal dan tidak terstruktur. Pertumbuhan industri massal menciptakan tantangan baru, seperti bagaimana mengelola ribuan pekerja dan mengoptimalkan produksi. 
  • Era Klasik: Teori Taylor, Fayol, dan Weber memberikan kerangka kerja untuk mengatasi tantangan ini. Mereka memperkenalkan konsep-konsep seperti manajemen ilmiah, birokrasi, dan fungsi manajemen yang menjadi fondasi bagi struktur organisasi modern. 
  • Dampak: Penerapan prinsip-prinsip ini menghasilkan peningkatan produktivitas dan efisiensi yang signifikan, yang memungkinkan perusahaan tumbuh pesat. Organisasi menjadi lebih terstruktur, dengan jabatan yang jelas, wewenang yang terdefinisi, dan jalur komunikasi formal. 
  • Evolusi Lanjut: Meskipun pendekatan klasik sangat berpengaruh, ia juga dikritik karena mengabaikan faktor manusia. Hal ini memicu munculnya pendekatan Neo-Klasik dan Modern, yang berfokus pada aspek perilaku, hubungan manusia, dan interaksi dengan lingkungan eksternal. Namun, banyak prinsip dasar dari pendekatan klasik, seperti pembagian kerja dan hierarki, tetap relevan dan masih digunakan dalam organisasi hingga saat ini.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Muhammad Rasendriya Bramantyo -
Nama :Muhammad Rasendriya Bramantyo
NPM : 2351011030


Jawaban Pertanyaan no 1
Berikut ciri-ciri utama pendekatan klasik, antara lain:

Rasionalitas struktural 
Organisasi dipandang sebagai mesin yang bisa diatur dengan aturan baku, hierarki yang jelas, dan prosedur standar.

Desain organisasi sebagai ilmu  
Manajemen dipandang sebagai disiplin yang dapat dipelajari, dirumuskan, dan diterapkan secara sistematis.

Pandangannya sebagai manusiamakhluk ekonomi 
Pekerja dianggap termotivasi terutama oleh ketidakseimbangan materi, sehingga kontrol, disiplin, dan insentif menjadi faktor utama.

Fokus pada efisiensi dan produktivitas  penggunaan standar kerja, pembagian tugas, dan penghapusan gerakan yang tidak perlu.

Sentralisasi keputusan 
manajer memiliki peran dominan dalam mengendalikan dan mengarahkan proses kerja.
Jawaban Pertanyaan no 2

Persamaan:
- Ketiganya sama-sama berusaha menjadikan manajemen sebagai ilmu dengan prinsip yang sistematis.

- Mereka menekankan pentingnya struktur, aturan, dan peran manajer dalam menciptakan keteraturan organisasi.

- Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi organisasi dalam menghadapi kompleksitas industri modern.

Perbedaan:

Taylor (Manajemen Ilmiah) 
Fokus pada level pekerjaan individu. Ia menekankan waktu belajar dan gerakan, standarisasi tugas, dan insentif untuk meningkatkan produktivitas pekerja.

Fayol (Teori Administratif)
Menyoroti manajemen pada tingkat organisasi secara keseluruhan. Ia memperkenalkan fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pengaturan, koordinasi, pengendalian) sebagai kerangka universal.

Weber (Birokrasi)
Tekanan struktur otoritas dan legitimasi. Weber memperkenalkan konsep otoritas rasional-legal serta birokrasi dengan aturan impersonal, hierarki jelas, dan sistem administrasi formal.

Jawaban Pertanyaan no 3
Pendekatan klasik terhadap perubahan organisasi ditandai oleh:

Stabilitas sebagai orientasi utama Perubahan dianggap sebagai sesuatu yang harus dikelola dengan hati-hati, bukan norma sehari-hari.

Standarisasi sebagai kunci 
Perubahan diarahkan pada penetapan prosedur, aturan, dan standar kerja baru yang bisa diterapkan secara luas.

Kontrol atas-bawah 
Manajer sebagai aktor utama yang merancang, memutuskan, dan mengendalikan perubahan. Pekerja hanya menjalankan.

Efisiensi dan rasionalisasi
Setiap perubahan organisasi harus menghasilkan efisiensi yang lebih besar, baik dalam penggunaan tenaga kerja maupun sumber daya.

Mengabaikan aspek kemanusiaan
Faktor psikologis, motivasi intrinsik, dan kebutuhan sosial pekerja kurang diperhatikan, sehingga sering menimbulkan resistensi terhadap perubahan.
Jawaban Pertanyaan no 4
Perkembangan klasik muncul sebagai respons terhadap tantangan Revolusi Industri yang menuntut sistem kerja lebih efisien dibandingkan metode tradisional. Dalam perkembangan ini:

Taylor memperkenalkan manajemen ilmiah yang fokus pada produktivitas individu melalui studi gerak dan waktu. -> Gilbreths melanjutkan studi gerak untuk mengurangi kelelahan dan meningkatkan efisiensi. ->  Fayol memperluas kerangka ke tingkat organisasi, menekan fungsi manajerial universal. -> Weber menerapkan kompetensi dengan otoritas rasional-legal untuk menjamin keteraturan dan legitimasi.


Sementara itu, perkembangan organisasi kerja dipengaruhi oleh:

Pembagian kerja
Pekerja terfokus pada tugas spesifik agar lebih terampil dan cepat.

Pemusatan perhatian pada efisiensi  Menghindari waktu terbuang, meningkatkan produktivitas melalui mesin, serta membatasi variasi tugas.

Penyebaran internasional 
model pabrik dan sistem kerja baru dari Inggris menyebar ke Eropa dan Amerika, mendorong terbentuknya manajemen profesional dan struktur organisasi modern.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Qori Atsaravin Husein -
Nama : Qori Atsaravin Husein
Npm : 2211011070

1. Bagaimana ciri-ciri utama pendekatan Klasik ?
= 1) Organisasi dipandang sebagai entitas rasional (rational system).
Organisasi dianggap seperti mesin yang bekerja secara logis serta tujuan jelas, struktur dan tugas dirancang untuk mencapai efisiensi.
2) Desain organisasi sebagai ilmu,
penekanan pada aturan, prinsip, dan standar. Manajemen dicari dan dirumuskan lewat pendekatan ilmiah.
3) Fokus pada efisiensi dan produktivitas (scientific management).
Analisis kerja sistematis untuk menghilangkan gerakan/aktivitas yang tidak perlu dan menetapkan cara kerja paling efisien.
4) Spesialisasi dan pembagian kerja (division of labor).
Pekerjaan dipecah jadi tugas-tugas sederhana agar pekerja cepat mahir dan produktivitas meningkat.
5) Hierarki, otoritas formal, dan aturan impersonal (birokrasi Weber).
Struktur jabatan jelas, wewenang berdasarkan aturan, ketundukan pada aturan impersonal, dan jalur komando yang teratur.
6) Manusia dipandang terutama sebagai makhluk ekonomi (economic man).
Motivasi pekerja diasumsikan dipengaruhi terutama oleh insentif materi/financial; kontrol dan pengawasan dianggap perlu karena anggapan pekerja cenderung menghemat usaha.
7) Pengendalian sentralisasi dan penghilangan kebijaksanaan subjektif pekerja.
Keputusan dan perencanaan lebih banyak dipegang manajemen; karyawan mengikuti prosedur standar, kebebasan kerja dikurangi.
8) Metafora mesin & pendekatan mekanistik.
Organisasi digambarkan sebagai mesin ,bagiannya (orang) bereaksi terhadap stimulus dan aturan, berorientasi pada stabilitas, rutin, dan prediktabilitas.


2. Apa perbedaan dan persamaan antara karya Taylor,Fayol dan Weber ?
= - Persamaan utama
1) Berbasis pendekatan rasional-ilmiah: ketiganya memandang organisasi dapat dianalisis secara sistematis dan prinsip/praktik manajemen dapat dirumuskan.
2) Fokus pada efisiensi dan tata kelola: semua berusaha meningkatkan efektivitas organisasi. Taylor lewat efisiensi kerja, Fayol lewat fungsi manajemen dan prinsip-prinsip, Weber lewat aturan birokratis.
3) Peran manajer penting: ketiganya menempatkan manajemen (perencanaan, pengendalian, wewenang) sebagai pusat dalam mencapai tujuan organisasi.

Perbedaan Tiap tokoh :
- Frederick W. Taylor (Manajemen Ilmiah)
1) Objek fokus: pekerjaan individu/operasional . studi waktu & gerak untuk menemukan “cara terbaik” melakukan tugas.
2) Pendekatan: eksperimen lapangan dan standardisasi prosedur kerja; meminimalkan kebijaksanaan pekerja (work simplification, standard time).
3) Asumsi tentang manusia: “economic man” . pekerja dimotivasi terutama oleh imbalan materi; karenanya kontrol dan insentif penting.

- Henri Fayol (Prinsip-Prinsip Manajemen)
Objek fokus:
1) Pendekatan: normatif/konseptual . menyusun prinsip yang bersifat universal untuk manajer (bukan studi gerak kerja seperti Taylor).
2) Asumsi tentang manusia: lebih melihat kebutuhan organisasi secara sistemik; bukan fokus psikologi pekerja tetapi menekankan struktur & profesionalisme manajemen.

- Max Weber (Teori Birokrasi / Otoritas)
1) Objek fokus: struktur otoritas dan bentuk organisasi formal . birokrasi sebagai bentuk organisasi rasional-legal.
2) Pendekatan: teori sosiologis/struktur . menjelaskan tipe otoritas (rasional-legal, tradisional, karismatik) dan ciri birokrasi: aturan tertulis, hirarki jelas, pemisahan jabatan, seleksi berdasarkan kompetensi.
3)Asumsi tentang manusia: kepatuhan terhadap aturan/posisi (ketaatan impersonal pada sistem hukum/aturan) lebih menentukan legitimasi otoritas.


3. Jelaskan ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi !
= 1) Organisasi dipandang sebagai entitas rasional (rational system). Perubahan dilihat sebagai masalah teknis/rasional yang dapat dirancang dan dikendalikan lewat aturan dan perencanaan.
2) Desain organisasi dianggap sebagai “ilmu” perubahan dirumuskan secara sistematis. Manajer/ahli merancang solusi berdasarkan prinsip, standar, studi (mis. studi gerak & waktu) untuk mencapai cara kerja “terbaik”.
3) Fokus utama pada efisiensi, produktivitas, dan pengendalian biaya. Perubahan diorientasikan untuk meningkatkan output dan menekan biaya tenaga kerja melalui standarisasi dan pemisahan tugas.
4) Pendekatan mekanistik / metafora “mesin”. Organisasi digambarkan seperti mesin; orang di dalamnya diperlakukan sebagai bagian yang harus merespon prosedur dan instruksi.
5) Sentralisasi wewenang dan aturan formal (birokrasi). Perubahan dikeluarkan/diimplementasikan melalui hirarki dan aturan tertulis; legitimasi bergantung pada otoritas rasional-legal.
6) Standarisasi kerja dan penghapusan “kebijaksanaan” pekerja. Prosedur, waktu, dan metode kerja ditetapkan secara baku , peran pekerja bersifat mengikuti standar, bukan berinovasi sendiri.
7) Asumsi tentang manusia: “economic man”. Manajer klasik menganggap pekerja terutama termotivasi oleh imbalan materi, sehingga insentif dan pengawasan menjadi alat perubahan.
8) Perubahan sebagai top-down dan teknis; minim perhatian pada aspek sosial-psikologis. Implikasi budaya, resistensi, dan kebutuhan emosional pekerja sering diabaikan, sehingga muncul reaksi penolakan atau konflik.
9) Perubahan terdiseminasi melalui praktik manajerial dan teknologi (industrialization). Inovasi teknologi dan desain pabrik menyebar dengan cepat, digerakkan oleh pengusaha, insinyur, dan manajer yang menerapkan prinsip klasik.


4. Bagaimana perkembangan klasik dan perkembangan organisasi kerja
= Perkembangan pendekatan Klasik bermula dari kebutuhan efisiensi besar-besaran pada masa Revolusi Industri, di mana organisasi dipandang sebagai masalah teknis yang bisa dipecahkan secara rasional. Tokoh-tokoh kunci seperti Frederick W. Taylor mengembangkan manajemen ilmiah dengan studi waktu dan gerak untuk menemukan “cara terbaik” melakukan tugas, Henri Fayol merumuskan fungsi dan prinsip manajemen untuk mengelola organisasi secara keseluruhan, dan Max Weber menegaskan pentingnya birokrasi—aturan tertulis, hirarki, dan seleksi berdasarkan kompetensi—sebagai bentuk organisasi yang rasional-legal.
Pendekatan ini menyebar luas dalam praktik manajerial karena menawarkan standar, kontrol, dan peningkatan produktivitas, namun mendapat kritik karena cenderung mengabaikan aspek sosial-psikologis pekerja dan memandang manusia terutama sebagai “economic man”.
Perkembangan organisasi kerja bergerak dari sistem kerajinan yang fleksibel (di mana pekerja terampil menangani keseluruhan produk) menuju sistem pabrik dengan pembagian kerja dan spesialisasi, yang kemudian dipertegas oleh Taylorisme dan model produksi massal ala Ford dengan assembly line—menghasilkan output tinggi tetapi pekerjaan menjadi sangat terfragmentasi dan monoton.
Kritik terhadap pendekatan teknis ini melahirkan aliran Human Relations dan pendekatan sosio-teknis yang menekankan motivasi, hubungan sosial, dan kesejahteraan pekerja; pada akhirnya praktik kontemporer menggabungkan standar dan kontrol dengan perbaikan berkelanjutan (lean/kaizen),
fleksibilitas kerja berbasis pengetahuan, serta model kerja baru seperti pekerjaan proyek, remote work, dan ekonomi platform. Perubahan-perubahan ini menggambarkan pergeseran dari kontrol mekanistik menuju desain kerja yang lebih manusiawi dan adaptif.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Alvin Zatya Vraja_2311011102 -

NAMA : Alvin Zatya Vraja

NPM : 2311011102


1. Ciri-ciri utama pendekatan Klasik

Pendekatan klasik dalam manajemen muncul pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, ditandai dengan fokus pada efisiensi, struktur, dan rasionalitas kerja. Ciri-ciri utamanya adalah:


  • Efisiensi kerja: menekankan pembagian tugas secara jelas dan terukur untuk meningkatkan produktivitas.
  • Rasionalitas dan logika: organisasi dipandang sebagai sistem rasional yang dapat diatur melalui aturan, prosedur, dan struktur formal.
  • Spesialisasi tugas: pekerjaan dibagi menjadi bagian-bagian kecil agar lebih mudah dikendalikan.
  • Hierarki dan otoritas formal: ada garis komando yang tegas dari atasan ke bawahan.
  • Pengendalian ketat: manajer berfungsi mengarahkan, mengawasi, dan memastikan standar dipatuhi.
  • Orientasi pada struktur organisasi, bukan individu: lebih menekankan sistem kerja ketimbang kebutuhan psikologis karyawan.


2. Perbedaan dan persamaan antara karya Taylor, Fayol, dan Weber


  • Frederick W. Taylor (Scientific Management)
    • Fokus: efisiensi kerja individu dan metode ilmiah untuk meningkatkan produktivitas.
    • Konsep utama: time and motion study, seleksi ilmiah karyawan, insentif berbasis hasil.
  • Henri Fayol (Administrative Management)
    • Fokus: fungsi manajemen dan prinsip organisasi pada level manajerial.
    • Konsep utama: 14 prinsip manajemen (division of work, unity of command, scalar chain, dll.), fungsi manajemen (planning, organizing, commanding, coordinating, controlling).
  • Max Weber (Bureaucratic Management)
    • Fokus: struktur organisasi formal dan birokrasi.
    • Konsep utama: aturan tertulis, hierarki wewenang, impersonality, merit system (jabatan berdasarkan kompetensi, bukan nepotisme).

Persamaan:

  • Ketiganya menekankan pentingnya efisiensi, rasionalitas, dan struktur formal.
  • Sama-sama berusaha menciptakan organisasi yang lebih teratur, stabil, dan dapat diprediksi.

Perbedaan:

  • Taylor menekankan individu & teknik kerja.
  • Fayol menekankan fungsi manajemen & prinsip administratif.
  • Weber menekankan struktur organisasi & sistem birokrasi.


3. Ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi

Dalam menghadapi perubahan organisasi, pendekatan klasik memiliki karakteristik:


  • Statis dan mekanistik: perubahan dilihat sebagai sesuatu yang harus diatur melalui aturan dan struktur, bukan fleksibilitas.
  • Top-down approach: perubahan biasanya ditentukan oleh pimpinan puncak, lalu diteruskan ke bawah.
  • Fokus pada efisiensi, bukan adaptasi: orientasi lebih pada penyempurnaan prosedur agar lebih efektif, bukan pada inovasi.
  • Resistensi terhadap faktor eksternal: karena sistemnya kaku, sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan yang dinamis.
  • Mengutamakan kepatuhan: perubahan berarti menyesuaikan diri dengan aturan baru, bukan memberi ruang pada kreativitas karyawan.


4. Perkembangan klasik dan perkembangan organisasi kerja

  • Perkembangan Klasik:
    Awalnya, pendekatan klasik sangat dominan pada awal abad ke-20, terutama di industri manufaktur. Fokusnya pada produktivitas, standarisasi, dan kontrol membuat banyak perusahaan dapat berkembang pesat. Namun, pendekatan ini dikritik karena terlalu kaku, mekanistik, dan mengabaikan aspek manusiawi.
  • Perkembangan Organisasi Kerja:
    Setelah era klasik, muncullah aliran Hubungan Manusiawi (Human Relations) yang menekankan aspek psikologis dan sosial pekerja (contoh: studi Hawthorne oleh Elton Mayo). Kemudian berkembang pula Pendekatan Sistem (organisasi sebagai sistem terbuka), Pendekatan Kontingensi (manajemen harus disesuaikan dengan kondisi), hingga era modern dengan pendekatan teknologi digital, inovasi, dan knowledge management.

Dengan demikian, pendekatan klasik adalah fondasi awal teori organisasi yang menekankan struktur dan efisiensi, tetapi kemudian berkembang menuju pendekatan yang lebih fleksibel, humanis, dan adaptif


In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by rafy rafy -
Rafy
2311011074

1. Ciri utama pendekatan Klasik adalah fokus pada struktur, efisiensi, dan kontrol ketat. Organisasi dianggap sebagai "mesin" yang harus berjalan rasional, dengan individu sebagai bagian yang dapat diganti.

2. Jadi perbedaan dan persamaan antara Taylor, Fayol, dan Weber:

Persamaan

Ketiganya sama-sama menekankan pada rasionalitas, efisiensi, struktur formal, pembagian kerja, dan kontrol.

Perbedaan

Taylor (Manajemen Ilmiah): Berfokus pada efisiensi pekerjaan individu di tingkat operasional melalui studi waktu dan gerak.

Fayol (Teori Administratif): Berfokus pada fungsi manajemen secara keseluruhan dengan 14 prinsip umum.

Weber (Teori Birokrasi): Berfokus pada struktur organisasi ideal yang efisien, stabil, dan adil melalui aturan dan hierarki.

3. Ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi adalah perubahan dipandang sebagai proses terencana, terkendali, dan dari atas ke bawah (top-down). Perubahan dilakukan dengan mengubah struktur dan prosedur, bukan aspek manusia.

4. Perkembangan klasik memandang organisasi kerja sebagai sistem tertutup, rasional, dan mekanistik. Teori ini muncul untuk meningkatkan efisiensi industri. Prinsip-prinsipnya, seperti spesialisasi kerja, hierarki, dan standarisasi, menjadi fondasi bagi struktur organisasi modern, meskipun sering dikritik karena mengabaikan aspek manusia.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by FITARIA DIANDARI 2311011111 -

NAMA : FITARIA DIANDARI 

NPM : 2311011111


1. Bagaimana ciri-ciri utama pendekatan Klasik?

Pendekatan Klasik melihat organisasi seperti sebuah mesin. Fokus utamanya ada pada efisiensi, keteraturan, dan struktur kerja yang jelas. Ciri-ciri utamanya adalah:

  • Organisasi dipandang sebagai sesuatu yang rasional dan teratur.
  • Ada aturan baku dan prosedur standar untuk setiap pekerjaan.
  • Manusia dianggap sebagai makhluk ekonomi, artinya pekerja bekerja hanya karena imbalan (uang) dan harus dikendalikan dengan aturan.
  • Tujuannya adalah produktivitas setinggi mungkin dengan mengurangi pemborosan.


2. Apa perbedaan dan persamaan antara karya Taylor, Fayol, dan Weber?

Persamaannya:

  • Ketiganya sama-sama ingin membuat organisasi lebih efisien, teratur, dan produktif.
  • Mereka melihat manajemen sebagai sesuatu yang bisa dipelajari dan diterapkan dengan prinsip-prinsip tertentu.

Perbedaannya:

  • Taylor (Manajemen Ilmiah): fokus pada efisiensi kerja individu, misalnya dengan studi waktu dan gerak agar pekerjaan dilakukan secepat dan sehemat mungkin.
  • Fayol: fokus pada fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, memerintah, koordinasi, dan pengendalian). Jadi lebih melihat organisasi secara keseluruhan, bukan hanya pekerja.
  • Weber: fokus pada birokrasi dengan aturan, hierarki, dan sistem otoritas (rasional-legal, tradisional, karismatik) untuk menciptakan keteraturan dalam organisasi.


3. Jelaskan ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi!

Pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi ditandai dengan:

  • Struktur hierarki yang kaku: ada atasan dan bawahan yang jelas.
  • Aturan dan prosedur baku yang harus diikuti semua pekerja.
  • Fokus pada stabilitas dan kontrol daripada fleksibilitas.
  • Perubahan dilihat sebagai tantangan, bukan sebagai sesuatu yang alami.
  • Menekankan bahwa efisiensi dan produktivitas lebih penting daripada kepuasan individu pekerja.


4. Bagaimana perkembangan Klasik dan perkembangan organisasi kerja?
  • Pada masa Revolusi Industri, organisasi mulai berkembang dari sistem kerja rumahan menjadi sistem pabrik. Ini memicu lahirnya teori-teori manajemen klasik.
  • Perkembangan Klasik: muncul tokoh-tokoh seperti Taylor, Fayol, dan Weber yang memberikan dasar bagaimana organisasi dikelola (efisiensi, fungsi manajemen, birokrasi).
  • Perkembangan organisasi kerja: pekerjaan makin dibagi menjadi tugas-tugas khusus (spesialisasi), penggunaan mesin meningkat, dan aturan kerja semakin terstruktur.

Dari sini, lahirlah dasar-dasar ilmu manajemen yang masih memengaruhi cara organisasi bekerja sampai sekarang, meskipun kemudian dikritik karena terlalu kaku dan kurang memperhatikan aspek manusia.

In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by SAFNAH ZAQIYAH -
Safnah Zaqiyah
2311011038


1. Pendekatan klasik menekankan efisiensi, struktur, dan aturan formal dalam organisasi. Ciri-ciri utama dari pendekatan klasik diantaranya yaitu sebagai berikut.

• Fokus pada produktivitas dan efisiensi kerja.
• Adanya pembagian kerja yang jelas.
• Struktur organisasi yang hierarkis dengan rantai komando.
• Mengutamakan aturan, prosedur, dan disiplin kerja.
• Manajemen dianggap sebagai ilmu yang dapat dipelajari melalui prinsip-prinsip tertentu.

2. Karya Taylor, Fayol dan Weber memiliki beberapa perbedaan dan persamaan, dimana perbedaan dan persamaan tersebut diantaranya yaitu sebagai berikut.

• Frederick W. Taylor (Scientific Management)
→ Menekankan efisiensi kerja di tingkat operasional (pekerja & tugas).
→ Fokus pada cara kerja yang terbaik, standar kerja, dan insentif upah.
• Henri Fayol (Administrative Theory)
→ Menekankan fungsi manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian).
→ Mengembangkan 14 prinsip manajemen yang bisa diterapkan di semua organisasi.
• Max Weber (Bureaucratic Theory)
→ Menekankan pentingnya birokrasi: aturan formal, hierarki yang jelas, jabatan berdasarkan kualifikasi.
→ Tujuan: menciptakan organisasi yang rasional, impersonal, dan teratur.

Persamaannya:
Ketiganya menekankan rasionalitas, keteraturan, dan efisiensi.
Sama-sama berfokus pada struktur organisasi agar tujuan tercapai.
Menekankan pentingnya aturan dan prinsip manajemen.
• Perbedaannya:
Taylor → fokus pada pekerja & efisiensi teknis (bottom-up).
Fayol → fokus pada manajer & fungsi manajemen (top-down).
Weber → fokus pada sistem birokrasi & struktur formal.

3. Ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi, diantaranya yaitu sebagai berikut.

• Kaku & formal, perubahan dilakukan lewat aturan resmi, bukan spontan.
• Bersifat mekanistik, organisasi dipandang seperti mesin, sehingga perubahan dilakukan secara struktural.
• Top-down, perubahan ditentukan manajemen puncak, pekerja tinggal mengikuti.
• Efisiensi diutamakan, perubahan hanya dianggap penting jika meningkatkan produktivitas.
• Stabilitas lebih dominan daripada fleksibilitas.

4. Perkembangan teori manajemen dimulai dari aliran klasik yang menjadi dasar terbentuknya pemikiran manajemen modern. Berikut beberapa poin penting dari perkembangan keduanya, yaitu : 

- Perkembangan Klasik
• Muncul pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20.
• Didorong oleh Revolusi Industri: kebutuhan efisiensi, pengendalian, dan keteraturan organisasi.
• Menghasilkan teori manajemen ilmiah (Taylor), administratif (Fayol), dan birokrasi (Weber).

- Perkembangan Organisasi Kerja
• Setelah era klasik, muncul pendekatan neoklasik (teori hubungan manusia) yang menekankan aspek sosial & psikologis pekerja.
• Dilanjutkan dengan pendekatan modern (sistem, kontingensi, perilaku, dll.) yang lebih fleksibel dan adaptif.
• Organisasi kerja kini berkembang menjadi lebih dinamis, kolaboratif, berbasis teknologi, dan berfokus pada inovasi, dibanding hanya pada efisiensi mekanistik.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Arista Handayani -

Nama : Arista Handayani

NPM   : 2311011029


Responsi 3

1. Bagaimana ciri-ciri utama pendekatan Klasik ? Pendekatan klasik lahir pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20 dengan fokus pada efisiensi dan keteraturan organisasi. Ciri utamanya antara lain:

  1. Organisasi dianggap seperti mesin yang harus dijalankan secara logis.
  2. Ada pembagian kerja yang tegas agar hasil lebih maksimal.
  3. Hierarki yang jelas dengan rantai komando dari atas ke bawah.
  4. Semua kegiatan diatur lewat aturan dan prosedur resmi.
  5. Efisiensi menjadi tujuan utama.
  6. Lebih menekankan sistem dan struktur dibandingkan kebutuhan manusia di dalamnya.


2. Apa perbedaan dan persamaan antara karya Taylor,Fayol dan Weber ? Frederick Taylor, Henri Fayol, dan Max Weber adalah tokoh penting dalam pendekatan klasik, namun fokus kajian mereka berbeda. Taylor menekankan pada efisiensi kerja di tingkat pekerja melalui penerapan metode ilmiah, studi waktu dan gerakan, serta sistem insentif untuk meningkatkan produktivitas. Fayol berfokus pada fungsi manajemen di tingkat administratif dengan menekankan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, dan pengendalian agar manajemen lebih efektif. Sementara itu, Weber memperkenalkan konsep birokrasi yang menekankan hierarki, aturan formal, dan prosedur standar untuk menciptakan keteraturan dan keadilan dalam organisasi. Ketiganya sama-sama menekankan rasionalitas, efisiensi, dan struktur formal, tetapi berbeda pada titik perhatiannya: Taylor pada pekerja, Fayol pada manajer, dan Weber pada struktur organisasi.


3. Jelaskan ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi ! Berikut ciri ciri utama pendekatan klasik terhadap perubahan organisasi:

  1. Perubahan selalu datang dari atas (top-down).
  2. Dilakukan lewat pengaturan struktur, aturan, dan pembagian tugas.
  3. Tujuannya memperbaiki efisiensi dan produktivitas.
  4. Perubahan cenderung lambat karena birokratis.
  5. Kurang fleksibel dalam menghadapi kondisi yang berubah-ubah.


4. Bagaimana perkembangan klasik dan perkembangan organisasi kerja?Pendekatan klasik berkembang pada masa Revolusi Industri ketika perusahaan perlu mengatur tenaga kerja dalam jumlah besar agar lebih efisien. Kontribusinya terlihat dalam penerapan konsep efisiensi, pembagian kerja, birokrasi, dan fungsi manajemen yang masih digunakan hingga saat ini. Namun, kelemahan utamanya adalah sifatnya yang mekanistis karena mengabaikan aspek manusiawi dalam organisasi. Seiring berjalannya waktu, muncul pendekatan baru seperti teori perilaku yang menekankan motivasi dan hubungan kerja, pendekatan kuantitatif yang menggunakan analisis matematis, teori sistem yang melihat organisasi sebagai kesatuan yang saling berhubungan, serta pendekatan kontingensi yang menekankan penyesuaian dengan situasi. Saat ini, perkembangan organisasi kerja lebih fleksibel, berbasis teknologi, kolaboratif, dan mengutamakan kesejahteraan karyawan dibandingkan sekadar mengejar efisiensi.


In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by INAYA MAULIDINA -

Nama: Inaya Maulidina

NPM: 2311011024

1. Bagaimana ciri-ciri utama pendekatan Klasik ?

Pendekatan klasik memiliki tiga ciri utama: 

  • Organisasi dipandang sebagai entitas rasional artinya dirancang untuk mencapai tujuan secara logis dan terukur. 
  • Desain organisasi dianggap sebagai sebuah ilmu yang harus bisa dianalisis dan dirumuskan dengan prinsip-prinsip ilmiah.
  • Manusia dilihat sebagai makhluk ekonomi diasumsikan selalu termotivasi oleh imbalan material dan efisiensi.

2. Apa perbedaan dan persamaan antara karya Taylor,Fayol dan Weber ?

  • Taylor (Scientific Management): Fokus pada tingkat individu/pekerja. Menekankan standar kerja, studi waktu dan gerak, serta cara terbaik untuk melakukan suatu pekerjaan.
  • Fayol (Administrative Theory): Fokus pada organisasi secara keseluruhan. Merumuskan fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, memerintah, koordinasi, dan pengendalian)
  • Weber (Bureaucracy): Fokus pada struktur otoritas. Menekankan pentingnya aturan rasional-legal, hierarki, dan sistem impersonal.

Persamaan:

Sama-sama menekankan efisiensi, rasionalitas, dan keteraturan dalam organisasi dan menganggap manajemen sebagai suatu ilmu dengan prinsip-prinsip yang bisa diterapkan secara umum.

perbedaan: 

  • Taylor: orientasi pada produktivitas pekerja individu.
  • Fayol: orientasi pada fungsi dan proses manajerial.
  • Weber: orientasi pada legitimasi kekuasaan dan sistem birokrasi.

3. Jelaskan ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi !

Ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi: 

  • Menggambarkan organisasi seperti mesin dengan bagian-bagian yang bekerja sesuai fungsi
  • Perubahan dipandang sebagai sesuatu yang dapat dikendalikan melalui prinsip ilmiah.
  • Fokus pada rasionalitas, keteraturan, dan hierarki untuk menjaga stabilitas dalam menghadapi perubahan.
  • Lebih menekankan teknologi dan struktur formal daripada aspek manusia (emosi, kreativitas, motivasi non-ekonomi).

4. Bagaimana perkembangan klasik dan perkembangan organisasi kerja

Perkembangan klasik: lahir dari Revolusi Industri, berkembang melalui pemikiran Taylor, Fayol, dan Weber. Fokus pada efisiensi, produktivitas, struktur formal, dan manajemen ilmiah

Perkembangan organisasi kerja: ditandai dengan spesialisasi tugas, pembagian kerja, penggunaan mesin, dan sistem pabrik.

Pekerja dilatih untuk satu tugas khusus, sehingga meningkatkan keterampilan, efisiensi, tetapi juga bisa menyebabkan keterasingan pekerja.

In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by alifia rachma aulia 2351011017 -

NAMA : Alifia Rachma Aulia

NPM : 2351011017

  1. Bagaimana ciri-ciri utama pendekatan Klasik?
  • Fokus pada struktur formal organisasi dan pembagian kerja yang jelas
  • Menekankan hierarki, wewenang, dan aturan yang kaku
  • Efisiensi dan produktivitas dijadikan tujuan utama
  • Organisasi dipandang sebagai mesin yang bekerja berdasarkan sistem rasional
  • Peran individu dianggap lebih sebagai pelaksana tugas dibanding sumber kreativitas

  1. Apa perbedaan dan persamaan antara karya Taylor, Fayol, dan Weber?
  • Taylor (Scientific Management): menekankan efisiensi kerja individu melalui studi gerak dan waktu, standar kerja, serta insentif
  • Fayol (Administrative Theory): menekankan fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian), serta prinsip-prinsip administrasi
  • Weber (Bureaucracy): menekankan sistem birokrasi dengan aturan formal, hierarki jelas, dan hubungan impersonal untuk menjaga konsistensi

Persamaan:

  • Sama-sama menekankan rasionalitas, efisiensi, dan struktur formal organisasi
  • Menganggap organisasi dapat dikelola secara sistematis dengan aturan tertentu
  • Memandang manusia lebih sebagai bagian dari sistem organisasi, bukan fokus utama

  1. Jelaskan ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi!
  • Perubahan dianggap perlu dilakukan secara teratur dan formal, sesuai aturan yang sudah ditetapkan
  • Perubahan lebih bersifat struktural, bukan fleksibel
  • Organisasi cenderung kaku, sehingga sulit menyesuaikan diri dengan dinamika lingkungan
  • Orientasi pada stabilitas dan keteraturan, sehingga perubahan dipandang sebagai sesuatu yang harus dikendalikan agar tidak mengganggu sistem

  1. Bagaimana perkembangan klasik dan perkembangan organisasi kerja?
  • Perkembangan Klasik: menjadi dasar awal ilmu manajemen modern, memberi fondasi penting tentang efisiensi, struktur, fungsi, dan aturan organisasi
  • Perkembangan Organisasi Kerja: setelah era klasik, muncul teori hubungan manusia (Human Relations) yang menekankan aspek sosial dan psikologis pekerja, kemudian teori kontingensi yang menekankan adaptasi terhadap lingkungan
  • Dari sini organisasi berkembang dari model mekanistik (kaku, birokratis) menjadi lebih adaptif, fleksibel, dan berorientasi pada manusia serta lingkungan

In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Putri Nuraini Azzahra 2311011072 -
Putri Nuraini Azzahra
2311011072

1. Ciri-ciri utama pendekatan Klasik
• Organisasi adalah entitas rasional :
organisasi dipandang sebagai mesin yang berfungsi efisien dengan struktur, aturan, dan prosedur yang jelas.
• Desain organisasi adalah sebuah ilmu : penyusunan struktur, pembagian kerja, dan alur koordinasi dianggap bisa dirancang secara ilmiah untuk mencapai hasil optimal.
• Manusia adalah makhluk ekonomi
: pekerja dipandang terutama termotivasi oleh insentif material (uang), sehingga aspek rasional dan efisiensi ekonomi lebih diutamakan daripada faktor sosial atau psikologis.

2. Persamaan:
• Ketiganya termasuk dalam pendekatan klasik yang menekankan rasionalitas, struktur, efisiensi, dan aturan formal dalam organisasi.

• Sama-sama ingin menemukan cara paling efektif untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja

• Menekankan pentingnya pembagian kerja yang jelas.

Perbedaan:
• Frederick W. Taylor (Scientific Management): fokus pada tingkat individu/pekerja, menekankan standar kerja, time & motion study, insentif upah, dan cara ilmiah untuk meningkatkan efisiensi tugas.

• Henri Fayol (Administrative Management): fokus pada tingkat manajemen, mengembangkan fungsi manajemen (POCCC: planning, organizing, commanding, coordinating, controlling) dan prinsip-prinsip universal manajemen.

• Max Weber (Bureaucratic Theory): fokus pada tingkat organisasi, menekankan struktur formal, hierarki, aturan tertulis, dan impersonalitas untuk mencapai ketertiban dan efisiensi.

3. • Rasional dan terencana : perubahan dilihat sebagai sesuatu yang harus dirancang dengan logis, sistematis, dan efisien agar organisasi tetap berjalan seperti mesin.
• Struktur sebagai fokus utama : perubahan diarahkan pada perbaikan struktur, pembagian kerja, aturan, dan prosedur, bukan pada aspek sosial atau psikologis manusia.
• Manusia sebagai makhluk ekonomi : perubahan dipandang akan berhasil jika mampu meningkatkan produktivitas dengan memberi insentif material; faktor motivasi sosial belum dianggap penting.
• Top-down (dari manajemen ke bawah) : keputusan perubahan biasanya datang dari pimpinan atau manajer, lalu diterapkan ke seluruh organisasi.

4. - Perkembangan Klasik
Pendekatan klasik muncul pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, saat revolusi industri menuntut efisiensi dan produktivitas. Fokus utamanya:

• Taylor (Scientific Management): menekankan efisiensi kerja individu dengan studi ilmiah.
• Fayol (Administrative Theory): menguraikan fungsi dan prinsip manajemen.
• Weber (Bureaucratic Theory): menekankan struktur formal, aturan, dan hierarki.
Intinya, organisasi dipandang seperti mesin yang harus berjalan rasional, terstruktur, dan efisien.

- Perkembangan Organisasi Kerja
Seiring waktu, pendekatan klasik dianggap terlalu kaku dan hanya melihat manusia sebagai "makhluk ekonomi". Maka muncullah perkembangan:

• Pendekatan Human Relations (Mayo, 1930-an): menyoroti pentingnya faktor sosial, motivasi, dan hubungan antar manusia.
• Pendekatan Behavioral/Perilaku (1940–1960-an): menekankan aspek psikologi, kepemimpinan, motivasi, dan dinamika kelompok.
• Pendekatan Sistem (1960–1970-an): organisasi dilihat sebagai sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungannya.
• Pendekatan Kontingensi (1970-an ke atas): tidak ada satu cara terbaik, efektivitas tergantung situasi dan kondisi.
• Pendekatan Modern (sekarang) : lebih adaptif, fleksibel, dan menekankan inovasi, teknologi, serta manajemen berbasis manusia (human capital).

Jadi, perkembangan klasik menekankan struktur & efisiensi, sementara perkembangan organisasi kerja kemudian meluas ke aspek manusia, lingkungan, teknologi, hingga fleksibilitas organisasi modern.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Castyllus Devandra Oktafio -
NAMA : Castyllus Devandra Oktafio
NPM : 2311011004


1. Bagaimana ciri-ciri utama pendekatan Klasik ?
Ciri-ciri utama dari pendekatan Klasik yaitu 
  • Organisasi sebagai entitas rasional: Dipandang seperti mesin, dengan struktur yang harus berjalan efisien berdasarkan logika dan aturan yang ketat.
  • Desain organisasi adalah sebuah ilmu: Bisa dipelajari dan disusun secara ilmiah dengan prinsip dan metode tertentu.
  • Manusia sebagai makhluk ekonomi: Diperlakukan sebagai bagian dari mesin produksi, yang termotivasi oleh imbalan finansial dan harus dikontrol secara ketat.
  • Pengendalian dan efisiensi menjadi fokus utama: Melalui standar prosedur kerja, pengawasan, dan pembagian tugas yang jelas.
  • Struktur organisasi hierarkis dan formal: Terdapat pembagian kerja yang tegas dan otoritas yang bersifat impersonal.
2. Apa perbedaan dan persamaan antara karya Taylor,Fayol dan Weber ?
Perbedaan antara karya taylor, fayol dan weber yaitu :
  • Karya Taylor berfokus dalam Meningkatkan efisiensi pekerjaan individu dan proses produksi di lantai pabrik.
  • Karya Fayol berfokus Meningkatkan efisiensi seluruh organisasi melalui fungsi-fungsi dan prinsip-prinsip manajemen.
  • Karya Weber berfokus dalam merancang struktur organisasi yang paling efisien dan rasional.
Persamaan antara karya taylor, fayol, dan weber yaitu :
  • Pendekatan Rasional dan Logis: Ketiganya menggunakan pendekatan ilmiah dan logis untuk memecahkan masalah manajemen dan organisasi.
  • Tujuan Efisiensi Maksimal: Tujuan akhir ketiga tokoh tersebut yaitu mencapai efisiensi, produktivitas, dan kinerja organisasi yang tertinggi.
  • Pandangan Formal dan Struktural: Mereka menekankan pentingnya struktur formal, aturan, prosedur, dan hierarki untuk menciptakan ketertiban dan predictability.
  • Latar Belakang Sejarah: Muncul pada era yang sama (Revolusi Industri) sebagai respon terhadap kebutuhan akan cara mengelola organisasi dan pabrik yang semakin besar dan kompleks.
3. Jelaskan ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi !
Ciri ciri utama dari pendekatan klasik terhadap perubahan organisasi yaitu :
  • Top-down approach: Perubahan diarahkan oleh manajemen puncak, bukan inisiatif dari bawah. Bawahan tidak dilibatkan dalam perencanaan dan hanya bertugas untuk melaksanakan perubahan yang telah ditetapkan.
  • Fokus pada stabilitas: Perubahan dianggap sebagai gangguan terhadap sistem yang stabil dan efisien.
  • Kontrol ketat: Perubahan dikelola melalui aturan dan prosedur, bukan fleksibilitas atau partisipasi karyawan.
  • Efisiensi sebagai tujuan utama: Setiap perubahan harus menghasilkan peningkatan efisiensi dan produktivitas.
  • Desain ulang struktural: Perubahan biasanya difokuskan pada desain struktur kerja dan pembagian tugas.

4. Bagaimana perkembangan klasik dan perkembangan organisasi kerja ?

Perkembangan pendekatan klasik dan organisasi kerja berawal dari kebutuhan untuk mengelola tenaga kerja secara efisien pada masa Revolusi Industri. Pendekatan ini dipelopori oleh tokoh-tokoh seperti Frederick Taylor, Henri Fayol, dan Max Weber yang masing-masing mengembangkan prinsip manajemen ilmiah, fungsi manajemen, dan birokrasi. Organisasi kerja pada masa itu ditandai dengan pembagian kerja yang kaku, pengawasan ketat, dan struktur hierarkis. Meskipun pendekatan klasik banyak dikritik karena mengabaikan aspek manusiawi, prinsip-prinsip dasarnya seperti efisiensi, struktur, dan pengendalian masih berpengaruh dalam praktik manajemen modern.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Miftahhudin _2211011154 -
Nama : Miftahhudin
NPM : 2211011154

1. Ciri-ciri utama pendekatan Klasik.
Pendekatan Klasik lahir dari Revolusi Industri dan melihat organisasi seperti sebuah mesin yang harus dijalankan dengan aturan rasional dan efisien. Ciri-cirinya adalah pembagian kerja yang ketat, struktur hierarkis yang jelas, serta anggapan bahwa manusia adalah makhluk ekonomi yang terutama termotivasi oleh uang. Organisasi dianggap entitas rasional yang bisa dirancang dengan prinsip ilmiah universal, sehingga manajer diposisikan sebagai pihak yang paling berwenang untuk mengendalikan pekerjaan, membuat aturan, dan memaksakan efisiensi.

2. Perbedaan dan persamaan Taylor, Fayol, dan Weber.
Taylor fokus pada manajemen ilmiah di tingkat tugas individu, dengan menekankan satu cara terbaik, standardisasi kerja, dan insentif finansial. Fayol lebih menekankan fungsi manajemen secara keseluruhan (planning, organizing, commanding, coordinating, controlling) sehingga perhatiannya ada di level organisasi, bukan sekadar pekerja. Weber menekankan birokrasi sebagai bentuk organisasi yang ideal, dengan aturan formal, hierarki jabatan, serta sistem meritokrasi. Persamaannya, ketiganya sama-sama melihat organisasi sebagai entitas rasional, mengutamakan efisiensi, serta menempatkan manajer sebagai pengendali utama perubahan.

3. Ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi.
Dalam pandangan Klasik, perubahan organisasi harus dikendalikan penuh oleh manajer, bukan oleh pekerja. Manajer dianggap pihak yang memiliki pengetahuan ilmiah untuk menentukan cara kerja paling efisien. Perubahan dilihat bukan sebagai proses negosiasi, melainkan sesuatu yang direncanakan, distandardisasi, lalu dipaksakan kepada pekerja. Dengan begitu, resistensi pekerja dianggap hambatan yang harus diminimalkan lewat kontrol ketat, pembagian kerja, dan pemberian insentif.

4. Perkembangan klasik dan perkembangan organisasi kerja.
Awalnya, organisasi kerja masih coba-coba dan berbasis tradisi seperti sistem putting-out. Namun, setelah Revolusi Industri, berkembanglah sistem pabrik yang menuntut pengendalian lebih besar dari manajer. Dari sinilah muncul kebutuhan teori manajemen yang sistematis, yang kemudian melahirkan pemikiran Taylor, Fayol, dan Weber. Pendekatan Klasik kemudian memengaruhi lahirnya model produksi massal seperti Fordisme. Seiring waktu, meskipun dikritik karena terlalu mekanistik dan mengabaikan aspek manusiawi, warisan Klasik tetap membekas dalam praktik manajemen modern misalnya lewat standar kerja, birokrasi, dan struktur organisasi formal.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by AZIKA EDRA AVIOLETA -
Nama: Azika edra avioleta
Npm: 2311011044

1. Pendekatan klasik memiliki beberapa ciri, yaitu:
  • organisasi dianggap sebagai sistem rasional yang bisa dirancang dengan ilmu pengetahuan
  • Menitikberatkan pada efisiensi, keteraturan, serta aturan formal.
  • Memandang manusia sebagai makhluk ekonomi yang digerakkan oleh imbalan.
  • Menganalogikan organisasi seperti mesin, dimana pekerja hanyalah komponen yang harus disesuaikan agar berfungsi baik.
  • Peran manajer yang sangat krusial, terkait dalam perencanaan, pengendalian, dan penerapan prosedur standar.

2. Persamaan dan perbedaan karya Taylor, Fayol, dan Weber.

  • Persamaan adalah ketiga karya tersebut ingin menemukan cara sistematis untuk mengelola organisasi, menekankan rasionalitas, efisiensi, dan keteraturan, serta menjadi fondasi lahirnya ilmu manajemen modern.
  • Perbedaan adalah karya Taylor berfokus ke pekerja (bagaimana tugas dilakukan seefisien mungkin), karya Fayol berfokus ke manajer dan organisasi, (merumuskan fungsi manajemen; planning, organizing, actuating, controlling), karya Weber berfokus ke aturan & struktur (menciptakan konsep birokrasi; hierarki, aturan jelas, otoritas legal).

3. Pendekatan Klasik terhadap perubahan memiliki beberapa ciri utama, yaitu perubahan dilihat bisa dikendalikan lewat aturan dan perencanaan, fokus pada rasionalisasi proses, mengandalkan hierarki & kontrol yang ketat, serta ebih menekankan pada aturan dan struktur, bukan aspek manusia.

4. Perkembangan klasik & organisasi kerja:

  • Perkembangan klasik muncul saat Revolusi Industri, hal ini dikarenakan pabrik membutuhkan cara baru untuk mengatur kerja. Dari sini lahirlah teori Taylor, Fayol, dan Weber
  • Perkembangan organisasi kerja ditandai dengan munculnya pembagian tugas, penggunaan mesin, dan sistem pabrik. Serta peningkatan pada produktivitas, tapi pekerja sering mendapat kondisi kerja yang keras.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Hiltania Aulia Putri 2311011075 -

Nama : Hiltania Aulia Putri
NPM : 2311011075

1. Ciri utama pendekatan klasik yaitu:

  • Organisasi dianggap sebagai mesin yang harus berjalan dengan aturan dan prosedur yang jelas.
  • Rasional dan ilmiah, artinya semua keputusan didasarkan pada logika, data, dan perhitungan.
  • Manusia dipandang sebagai makhluk ekonomi, sehingga motivasi kerja dilihat terutama dari uang dan insentif.
  • Desain organisasi dianggap sebagai ilmu, sehingga ada prinsip-prinsip manajemen yang bisa diterapkan secara umum untuk mengatur orang dan pekerjaan.


2. perbedaan dan persamaan antara karya Taylor, Fayol dan Weber, yaitu :

Taylor (Manajemen Ilmiah), yaitu fokus pada efisiensi kerja individu dengan cara standar kerja, waktu, dan metode terbaik.

Fayol (Administrasi/Manajemen Umum), yaitu fokus pada efisiensi organisasi secara keseluruhan, memperkenalkan fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, pengendalian).

Weber (Birokrasi), fokus pada struktur organisasi yang ideal dengan aturan formal, hierarki yang jelas, dan otoritas yang sah (rasional-legal).

Persamaannya:

  • Sama-sama muncul di era Revolusi Industri untuk menjawab kebutuhan efisiensi organisasi.
  • Sama-sama melihat pentingnya aturan, struktur, dan kontrol dalam organisasi.
  • Ketiganya tekanan rasionalitas dan sistem yang teratur agar organisasi lebih efekti


3. Ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi, yaitu :

  • Perubahan organisasi dilihat dari sisi struktur, aturan, dan prosedur (bukan dari sisi manusia).
  • Organisasi dianggap dapat dikendalikan penuh oleh manajer dengan aturan yang rasional dan formal.
  • Perubahan fokus pada efisiensi, pembagian kerja, dan kontrol, agar organisasi bekerja seperti mesin yang teratur.
  • Peran pekerja lebih pasif, hanya sebagai pelaksana yang mengikuti aturan


4. Perkembangan klasik dimulai dari Revolusi Industri, di mana muncul sistem pabrik, kelas pengusaha baru, dan kebutuhan pengaturan tenaga kerja secara lebih efisien.

Teori klasik (Taylor, Fayol, Weber) menjadi dasar pertama ilmu manajemen modern.

Dalam perkembangan organisasi kerja:

Ada spesialisasi pekerjaan, di mana pekerja hanya melakukan satu tugas sederhana agar lebih cepat terampil.

Muncul mesin dan teknologi yang mendukung efisiensi.

Sistem kerja baru menyebar secara internasional, mempengaruhi Inggris, Amerika, dan negara-negara industri lainnya
Dengan demikian, perkembangan klasik dan organisasi kerja menciptakan dasar bagi sistem manajemen modern, meskipun kemudian banyak mendapat kritik karena cenderung mengabaikan aspek manusia dalam bekerja, perkembangan klasik dan organisasi kerja menciptakan dasar bagi sistem manajemen modern, meskipun kemudian banyak mendapat kritik karena cenderung mengabaikan aspek manusia dalam bekerja.


In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Cethrine Dhea Putri Dani -

Nama : Cethrine Dhea Putri Dani

NPM : 2311011011

1. Bagaimana ciri-ciri utama pendekatan Klasik?

Pendekatan klasik lahir pada masa Revolusi Industri ketika organisasi modern mulai terbentuk dan membutuhkan cara kerja yang lebih efisien. Ciri utamanya adalah organisasi dipandang seperti mesin, di mana setiap orang memiliki fungsi yang jelas dan diatur oleh aturan serta hierarki yang ketat. Pendekatan ini menekankan rasionalitas dan logika dibandingkan perasaan, sehingga semua keputusan harus serba ilmiah dan sistematis. Manusia dianggap sebagai makhluk ekonomi yang bekerja demi imbalan, sehingga pengawasan yang ketat, pembagian kerja yang jelas, dan fokus pada produktivitas menjadi kunci utama agar tujuan organisasi tercapai.

2. Apa perbedaan dan persamaan antara karya Taylor, Fayol, dan Weber?

Tiga tokoh besar dalam pendekatan klasik adalah Frederick Taylor, Henri Fayol, dan Max Weber. Taylor, melalui Scientific Management, berfokus pada pekerja dengan tujuan menemukan cara paling efisien untuk melakukan pekerjaan melalui studi waktu dan gerak. Fayol, dengan teori administrasinya, menekankan fungsi manajer dalam mengatur organisasi, yang dirumuskannya dalam 14 prinsip manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, dan pengendalian. Weber, dengan teori birokrasi, lebih menekankan pada struktur organisasi secara keseluruhan dengan sistem hierarki, aturan tertulis, serta otoritas rasional-legal. Ketiganya memiliki persamaan dalam hal tujuan, yaitu menciptakan organisasi yang efisien, terstruktur, dan rasional. Perbedaannya terletak pada fokus masing-masing: Taylor pada efisiensi pekerja, Fayol pada fungsi manajer, dan Weber pada struktur organisasi serta birokrasi.

3. Jelaskan ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi!

Pendekatan klasik dalam menghadapi perubahan cenderung bersifat top-down, artinya keputusan perubahan dibuat oleh atasan dan harus diikuti oleh bawahan. Perubahan tidak dipandang sebagai sesuatu yang alami, melainkan sesuatu yang harus dikendalikan agar tidak mengganggu keteraturan organisasi. Karena sangat terikat pada aturan dan struktur formal, pendekatan ini cenderung kaku dan lebih mengutamakan stabilitas dibandingkan fleksibilitas. Dengan demikian, pendekatan klasik melihat perubahan sebagai ancaman terhadap keteraturan, sehingga upaya dilakukan untuk mempertahankan efisiensi dan stabilitas yang sudah ada.

4. Bagaimana perkembangan klasik dan perkembangan organisasi kerja?

Pendekatan klasik sangat berpengaruh di awal abad ke-20 karena mampu meningkatkan efisiensi dan keteraturan kerja, khususnya dalam sistem pabrik. Organisasi kerja menjadi lebih terstandarisasi, produktif, dan terkontrol. Namun, pendekatan ini kemudian dikritik karena terlalu memandang pekerja seperti mesin dan mengabaikan aspek manusiawi. Kritik ini mendorong lahirnya teori hubungan manusiawi yang lebih memperhatikan motivasi, kepuasan kerja, dan faktor psikologis pekerja. Selanjutnya, teori manajemen berkembang ke arah yang lebih modern, seperti teori sistem, teori kontingensi, hingga organisasi belajar, yang lebih adaptif terhadap perubahan lingkungan. Dengan begitu, meskipun klasik memiliki keterbatasan, ia tetap menjadi dasar penting dalam perkembangan ilmu manajemen hingga skrang.

In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Rakyan Chanda Khairunnisa 2311011053 -
Nama : Rakyan Chanda Khairunnisa
NPM : 2311011053

1. Bagaimana ciri-ciri utama pendekatan Klasik ?
- jawab : Pendekatan klasik, atau dikenal juga sebagai pendekatan ilmiah-rasional, memiliki beberapa karakteristik penting:

a. Organisasi dipandang sebagai entitas rasional layaknya mesin yang dapat diatur dengan logika dan sistem tertentu.
b. Pengelolaan organisasi yang dianggap sebagai sebuah ilmu tata kelola dapat disusun melalui prinsip-prinsip ilmiah.
c. Manusia diposisikan sebagai makhluk ekonomi pekerja diperlakukan sebagai bagian dari produksi yang termotivasi terutama oleh ketidakseimbangan finansial.

2. Apa perbedaan dan persamaan antara karya Taylor, Fayol dan Weber ?
- jawab :

a. Taylor (Manajemen Ilmiah): fokus pada peningkatan efisiensi individu melalui standarisasi kerja, waktu studi dan gerak, serta pengawasan yang ketat.
b. Fayol (Manajemen Administratif): tekanan fungsi manajemen secara keseluruhan seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, dan pengendalian, serta prinsip-prinsip manajemen yang bersifat universal.
c. Weber (Teori Birokrasi): menitikberatkan pada struktur organisasi yang dibangun atas dasar aturan rasional-legal, hierarki yang teratur, serta ketaatan pada aturan yang bersifat impersonal.

- Kesamaan:
Ketiganya muncul pada masa Revolusi Industri.
Sama-sama berupaya meningkatkan efisiensi, keteraturan, dan rasionalitas organisasi.
Menggarisbawahi peran manajer sebagai pengontrol organisasi.

- Perbedaan:
Taylor fokus pada efisiensi kerja individu.
Fayol menekankan fungsi manajemen organisasi secara menyeluruh.
Weber mengutamakan birokrasi struktur dan legalitas otoritas.

3. Menjelaskan ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi !
- jawab :

a.  Organisasi dipandang sebagai mesin yang dapat mengendalikan melalui penerapan aturan ilmiah.
b.  Perubahan terwujud melalui proses rasionalisasi dan standarisasi.
c. Teknologi serta prosedur baku dijadikan instrumen utama untuk mengelola perubahan.
d. Pekerja dianggap sebagai pihak pasif yang mengikuti sistem, bukan sebagai pelaku perubahan utama.

4. Bagaimana perkembangan klasik dan perkembangan organisasi kerja
- jawab :

Revolusi Industri mendorong kebutuhan akan sistem kerja yang lebih terorganisir, seiring dengan pelestarian sistem rumah tangga ke sistem pabrik.
Organisasi kerja kemudian berkembang melalui spesialisasi tugas, peningkatan efisiensi, serta penggunaan mesin untuk menggantikan peran manusia dalam produksi.
Pemikiran Taylor, Fayol, dan Weber menjadi fondasi bagi manajemen modern, meski belakangan mendapat kritik karena terlalu mekanistik dan cenderung mengabaikan aspek kemanusiaan dalam organisasi.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Muhammad Najibullah al latif -
Nama: muhammad najibullah al latif
Npm:2351011033

1. Ciri-ciri utama pendekatan Klasik terletak
pada penekanan terhadap efisiensi, pembagian kerja, struktur organisasi yang hierarkis, serta pendekatan rasional dan ilmiah terhadap manajemen. Dalam pendekatan ini, organisasi dipandang sebagai sebuah mesin yang harus diatur secara sistematis agar mencapai produktivitas maksimal. Manajemen dianggap sebagai proses pengendalian yang dilakukan dari atas ke bawah, di mana manusia dalam organisasi diperlakukan sebagai alat produksi yang digerakkan oleh insentif ekonomi. Tujuan utama pendekatan ini adalah menciptakan efisiensi, ketertiban, dan kestabilan dalam operasional organisasi.

2. Persamaan karya Taylor, Fayol, dan Weber terletak pada fokus mereka terhadap efisiensi dan struktur organisasi, serta upaya membentuk sistem manajemen yang rasional dan sistematis. Ketiganya merupakan tokoh sentral dalam pendekatan Klasik. Namun, terdapat perbedaan dalam sudut pandang mereka. Taylor menekankan manajemen ilmiah di tingkat operasional, melalui studi gerak dan waktu serta pembagian kerja yang efisien. Fayol berfokus pada fungsi-fungsi manajerial di tingkat atas dan merumuskan prinsip-prinsip administrasi seperti otoritas, disiplin, dan kesatuan perintah. Sementara Weber memperkenalkan konsep birokrasi sebagai bentuk organisasi ideal, dengan ciri-ciri seperti hierarki yang jelas, aturan tertulis, dan seleksi berdasarkan kualifikasi.

3. Ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi adalah sifatnya yang kaku, formal, dan terstruktur. Pendekatan ini tidak terlalu responsif terhadap dinamika perubahan karena lebih menekankan stabilitas, efisiensi, dan kepatuhan terhadap aturan. Perubahan biasanya dilakukan secara top-down oleh manajemen, tanpa banyak melibatkan karyawan. Selain itu, pendekatan ini cenderung mengabaikan faktor manusia seperti motivasi, emosi, dan hubungan sosial dalam proses perubahan, sehingga kurang adaptif terhadap tuntutan lingkungan yang berubah.

4. Perkembangan pendekatan klasik dan organisasi kerja menunjukkan adanya pergeseran dari model yang kaku dan mekanistik menuju pendekatan yang lebih fleksibel dan berorientasi pada manusia. Meskipun pendekatan klasik memberikan kontribusi penting dalam membangun dasar-dasar teori manajemen modern, seperti struktur organisasi dan efisiensi kerja, pendekatan ini mulai dilengkapi bahkan digantikan oleh teori-teori baru seperti teori perilaku, teori sistem, dan teori kontingensi. Organisasi kerja saat ini lebih menekankan pada kolaborasi, inovasi, budaya organisasi, serta pemanfaatan teknologi digital. Dengan demikian, manajemen modern tidak lagi hanya fokus pada struktur dan efisiensi, tetapi juga pada adaptabilitas dan kesejahteraan sumber daya manusianya.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Kinanti Trisnajati -
Nama: Kinanti Trisnajati
Npm: 2311011078

1. Ciri-Ciri Utama Pendekatan Klasik

• Berfokus pada efisiensi dan produktivitas kerja.

• Pembagian kerja yang jelas dan terperinci.

• Struktur hierarki formal dengan garis komando tegas.

• Standarisasi prosedur untuk hasil yang konsisten.

• Kontrol dan pengawasan ketat dari atasan.

• Faktor manusia dianggap sekunder dibanding proses kerja.


2. Persamaan dan Perbedaan Taylor, Fayol, Weber

Persamaan:

Ketiganya menekankan struktur, efisiensi, dan keteraturan organisasi.

Sama-sama muncul di era Revolusi Industri untuk menghadapi pertumbuhan organisasi.

Perbedaan:

Taylor: Fokus pada scientific management, efisiensi kerja individu lewat studi waktu dan gerakan.

Fayol: Fokus pada fungsi dan prinsip manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pengawasan.

Weber: Fokus pada birokrasi, aturan formal, dan hierarki jabatan berdasarkan kompetensi.


3. Ciri-Ciri Pendekatan Klasik terhadap Perubahan Organisasi

Perubahan dilakukan secara top-down, dipimpin oleh manajemen puncak.

Menekankan perbaikan struktur, prosedur, dan aturan kerja.

Tujuan utama adalah stabilitas, efisiensi, dan kontrol.

Kurang memperhatikan aspek psikologis dan motivasi karyawan.

Lebih bersifat mekanis dan kaku.


4. Perkembangan Klasik dan Perkembangan Organisasi Kerja

Tahap awal (Klasik): Fokus pada efisiensi dan kontrol, dipelopori oleh Taylor, Fayol, Weber.

Selanjutnya:

1. Hubungan manusiawi (1930-an): Menekankan motivasi dan hubungan sosial (Elton Mayo).

2. Pendekatan sistem (1950-an): Organisasi dipandang sebagai sistem yang saling terhubung.

3. Pendekatan kontingensi (1960-an ke atas): Tidak ada satu cara terbaik, tergantung situasi dan kondisi.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Putri Abellia -

1. Ciri-ciri utama pendekatan Klasik

Pendekatan klasik dicirikan oleh tiga proposisi umum:

  • Organisasi dipandang sebagai entitas rasional: segalanya bisa dihitung, direncanakan, dan diatur secara logis.
  • Desain organisasi adalah sebuah ilmu: ada prinsip dan aturan baku yang bisa dipakai untuk menciptakan struktur organisasi yang efektif.
  • Manusia dianggap makhluk ekonomi: pekerja termotivasi terutama oleh insentif material, bukan aspek psikologis atau sosial.

2. Perbedaan dan persamaan antara karya Taylor, Fayol, dan Weber

Taylor (Manajemen Ilmiah): fokus pada efisiensi kerja individu, standar prosedur, waktu kerja, dan penghapusan kebebasan pekerja dalam menentukan cara kerja.

Fayol (Fungsi Manajemen): menekankan pentingnya manajemen sebagai profesi dengan fungsi utama seperti perencanaan, pengorganisasian, memerintah, koordinasi, dan pengendalian.

Weber (Birokrasi):  menekankan pentingnya aturan rasional-legal, struktur hierarki, dan ketaatan pada hukum impersonal.

Persamaannya:

  • Ketiganya menekankan rasionalitas, keteraturan, dan struktur formal dalam organisasi.
  • Sama-sama melihat organisasi sebagai sistem yang bisa dikendalikan melalui aturan dan prinsip tertentu.

Perbedaannya:

  • Taylor lebih ke efisiensi teknis individu.
  • Fayol lebih ke fungsi dan proses manajemen secara keseluruhan.
  • Weber lebih ke struktur dan legitimasi otoritas dalam organisasi.

3. Ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi

  • Organisasi dianggap seperti mesin perubahan dilihat sebagai penyesuaian teknis, bukan hal alami.
  • Kontrol manajerial ketat atas pekerja, karena pekerja dipandang perlu diarahkan agar patuh.
  • Standarisasi dan aturan baku jadi kunci agar organisasi bisa stabil meskipun ada perubahan.
  • Perubahan organisasi lebih banyak dipicu oleh teknologi dan kebutuhan efisiensi, bukan faktor manusia atau sosial.

4. Perkembangan klasik dan perkembangan organisasi kerja

  • Perkembangan klasik muncul pada masa Revolusi Industri saat sistem pabrik menggantikan sistem kerja tradisional.
  • Pekerjaan dipecah menjadi tugas sederhana dan berulang, sehingga produktivitas meningkat tetapi pekerja kehilangan otonomi.
  • Fokus pada spesialisasi dan efisiensi: satu pekerja mengerjakan satu tugas khusus berulang-ulang.
  • Mendorong lahirnya mesin dan rancangan organisasi kerja yang memungkinkan satu orang menggantikan banyak orang.
  • Konsep ini kemudian menyebar ke berbagai negara, memengaruhi cara pengusaha, insinyur, dan manajer merancang sistem kerja.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Elsa Estevania Natali -

Nama : Elsa Estevania Natali 

NPM : 2311011089

1. Bagaimana ciri-ciri utama pendekatan Klasik ?

Jawab: Pendekatan klasik menekankan efisiensi dan keteraturan dalam organisasi. Struktur organisasi dibuat jelas, sehingga setiap orang tahu tugas dan atasan masing-masing. Tugas dibagi secara spesifik agar pekerjaan cepat dan rapi. Ada aturan dan prosedur tertulis yang harus diikuti semua orang. Fokus utamanya adalah produktivitas dan hasil kerja, bukan perasaan karyawan.

2. Apa perbedaan dan persamaan antara karya Taylor,Fayol dan Weber ?

Jawab: Taylor fokus pada cara kerja individu agar efisien melalui metode ilmiah (scientific management). Fayol lebih menekankan manajemen dan administrasi, dengan prinsip seperti planning, organizing, commanding, coordinating, dan controlling. Weber menekankan birokrasi, yaitu struktur formal, aturan ketat, dan jabatan jelas. Persamaan ketiganya adalah ingin membuat organisasi efisien, teratur, dan dapat diprediksi.

3. Jelaskan ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi !

Jawab: Pendekatan klasik melihat perubahan harus terencana dan terstruktur. Organisasi cenderung resisten terhadap perubahan spontan. Perubahan biasanya berfokus pada sistem, aturan, dan struktur, bukan pada aspek manusia atau perasaan karyawan.

4. Bagaimana perkembangan klasik dan perkembangan organisasi kerja?

Jawab: Pendekatan klasik muncul di masa industrialisasi untuk membuat organisasi lebih efisien. Awalnya pekerjaan bersifat manual dan tidak teratur, kemudian berkembang menjadi terstruktur, ada pembagian tugas, prosedur jelas, dan manajemen yang mengatur jalannya pekerjaan. Seiring waktu, organisasi belajar menyeimbangkan aturan dengan kebutuhan manusia dan produksi.

In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Egi Tri Agusta -
Nama : Egi Tri Agusta
Npm : 2311011115

1. Ciri-ciri utama pendekatan Klasik
Pendekatan klasik (Classical Approach) lahir sekitar akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, pada masa Revolusi Industri, ketika organisasi/perusahaan tumbuh besar dan butuh sistem pengelolaan yang efisien. Ciri-ciri utamanya:

Fokus pada efisiensi dan produktivitas kerja → pekerja dipandang seperti “mesin” yang harus diatur agar menghasilkan output maksimal.

Struktur organisasi formal → ada hierarki jelas, pembagian kerja, wewenang, dan tanggung jawab yang terdefinisi.

Manajemen ilmiah → penggunaan metode ilmiah untuk mencari cara terbaik melakukan suatu pekerjaan.

Pengendalian ketat dari manajer → manajer merencanakan dan mengendalikan, pekerja menjalankan.

Kepastian dan keteraturan → organisasi dianggap stabil jika aturan dan prosedurnya dijalankan dengan taat.

2. Perbedaan dan persamaan karya Taylor, Fayol, dan Weber

Frederick W. Taylor (Scientific Management)
Fokus: tingkat pekerjaan individu.
Intinya mencari cara paling efisien (the one best way) untuk melakukan tugas.
Menekankan time and motion study, standar kerja, insentif upah.

Henri Fayol (Administrative Management)
Fokus: tingkat manajerial dan organisasi.
Menawarkan 14 prinsip manajemen (misalnya: pembagian kerja, kesatuan komando, disiplin, hierarki).
Melihat manajemen sebagai fungsi: merencanakan, mengorganisir, memimpin, mengendalikan.

Max Weber (Bureaucratic Management)
Fokus: struktur organisasi secara keseluruhan.
Konsep utama: birokrasi dengan aturan formal, hierarki otoritas, sistem impersonal, seleksi berdasarkan kompetensi.

Persamaan:

Sama-sama menekankan pentingnya struktur, aturan, dan efisiensi.

Sama-sama memandang organisasi sebagai sistem rasional yang bisa diatur.

Mengutamakan kepastian, keteraturan, dan produktivitas.

Perbedaan:

Taylor → fokus pada efisiensi pekerja individu.

Fayol → fokus pada fungsi manajerial dan prinsip administrasi.

Weber → fokus pada sistem organisasi dan aturan birokrasi.

3. Ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi

Perubahan dianggap sebagai sesuatu yang harus dikendalikan → organisasi klasik tidak fleksibel, lebih menekankan stabilitas.

Struktur hierarki kaku → setiap perubahan butuh jalur formal, tidak bisa spontan.

Top-down decision making → keputusan perubahan berasal dari pimpinan, bukan dari bawah.

Standardisasi tinggi → perubahan biasanya berupa perbaikan prosedur, bukan inovasi besar.

Resistensi terhadap perubahan → karena aturan ketat, perubahan sering lambat dan sulit diadaptasi.

4. Perkembangan klasik dan perkembangan organisasi kerja

Awal (Pendekatan Klasik) → fokus utama pada efisiensi, struktur, birokrasi, dan kendali manajerial. Cocok untuk era industri manufaktur.

Perkembangan selanjutnya → pendekatan klasik dianggap terlalu kaku dan mengabaikan aspek manusia. Maka muncullah:

Pendekatan Hubungan Manusiawi (Human Relations) → menekankan motivasi, kebutuhan sosial, dan kepuasan kerja.

Pendekatan Perilaku (Behavioral Approach) → memandang pekerja sebagai makhluk sosial-psikologis.

Pendekatan Sistem → organisasi dipandang sebagai sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungannya.

Pendekatan Kontingensi → tidak ada satu cara terbaik, manajemen tergantung pada situasi.

Jadi, pendekatan klasik jadi dasar awal, tapi kemudian berkembang karena kebutuhan organisasi makin kompleks dan dinamis.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Yogi Asrian 2311011119 -

Nama: Yogi Asrian Nugraha
NPM : 2311011119

1. Pendekatan klasik melihat organisasi sebagai sesuatu yang rasional dan bisa diatur dengan ilmu. Fokusnya ada pada efisiensi, pembagian kerja yang jelas, aturan tertulis, serta anggapan bahwa manusia adalah “makhluk ekonomi” yang termotivasi oleh uang. Organisasi digambarkan seperti mesin, di mana setiap orang adalah bagian yang bekerja sesuai fungsi tertentu.

2. Taylor menekankan manajemen ilmiah, dengan studi waktu dan gerak untuk menemukan cara paling efisien.
Fayol fokus pada fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, memerintah, koordinasi, pengendalian) dan prinsip manajemen yang bersifat universal.
Weber mengembangkan konsep birokrasi, dengan aturan formal, hierarki jelas, dan otoritas rasional-legal.

Persamaan: Ketiganya sama-sama ingin menciptakan organisasi yang lebih efisien, teratur, dan rasional.

3. Pendekatan klasik menekankan stabilitas, kontrol, dan efisiensi, bukan fleksibilitas. Perubahan dipandang sebagai sesuatu yang bisa diatur dengan aturan, perencanaan, dan pembagian kerja. Jadi, fokusnya adalah memastikan perubahan tetap terkontrol agar organisasi berjalan layaknya mesin.

4. Perkembangan klasik muncul dari kebutuhan Revolusi Industri untuk mengelola pabrik dan pekerja secara lebih efisien. Organisasi kerja berkembang dengan pembagian tugas yang lebih sempit, penggunaan mesin, serta hierarki yang jelas. Dari sini lahirlah dasar-dasar manajemen modern, meski di sisi lain pekerja sering merasa terasing karena hanya dianggap bagian dari mesin produksi

In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: RESPONSI SESI 3

by Syayyidah Zahra Navisyah.M -
Syayyidah Zahra Navisyah. M
2321011022

.

  1. Ciri-ciri utama pendekatan Klasik
  • Pendekatan Klasik dalam manajemen merupakan fondasi awal yang berkembang pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, dengan karakteristik utama berupa penekanan pada efisiensi, rasionalitas, dan struktur formal organisasi. Paradigma ini memandang organisasi sebagai sebuah mesin yang harus dijalankan berdasarkan aturan baku, hierarki otoritas yang jelas, serta spesialisasi kerja yang ketat. Setiap individu diperlakukan sebagai komponen mekanis yang fungsinya terbatas pada pelaksanaan tugas tertentu, sehingga pencapaian produktivitas menjadi orientasi utama. Jika dikaitkan dengan manajemen perubahan, pendekatan klasik lebih mengutamakan stabilitas dan keteraturan sehingga kurang responsif terhadap dinamika lingkungan eksternal. Meskipun demikian, prinsip-prinsip klasik tetap memiliki relevansi sebagai kerangka dasar dalam membangun sistem kerja yang terstandarisasi sebelum organisasi memasuki tahap perubahan yang lebih fleksibel dan adaptif
        2. Perbedaan dan persamaan karya    Taylor, Fayol, dan Weber

  • Kontribusi pemikiran Taylor, Fayol, dan Weber memiliki kesamaan dalam menekankan rasionalitas, keteraturan, dan efisiensi sebagai dasar pengelolaan organisasi, namun ketiganya menyoroti dimensi yang berbeda. Taylor melalui teori Scientific Management menitikberatkan pada tingkat operasional dengan memperkenalkan metode ilmiah untuk meningkatkan produktivitas kerja individu. Fayol melalui teori administrasi lebih fokus pada fungsi manajerial yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, dan pengendalian sehingga relevan pada tingkat pengelolaan strategis. Sementara itu, Weber mengajukan konsep birokrasi yang menekankan aturan formal, hierarki otoritas yang kaku, serta legitimasi legal-rasional dalam struktur organisasi. Jika ditarik ke dalam kerangka manajemen perubahan, pemikiran Taylor dapat diaplikasikan pada reformasi prosedural, gagasan Fayol relevan dalam mendukung transformasi pada level manajerial dan strategis, sedangkan Weber memberikan dasar untuk pembentukan struktur sistematis meskipun kerap dianggap menghambat fleksibilitas organisasi menghadapi dinamika perubahan.

3. Ciri-ciri utama pendekatan Klasik terhadap perubahan organisasi

  • Dalam perspektif klasik, perubahan organisasi dipandang sebagai proses yang bersifat top-down, yakni digerakkan oleh otoritas manajerial tanpa melibatkan partisipasi luas dari para pekerja. Fokus utama terletak pada aspek struktural dan formal, seperti pembagian kerja, penyusunan prosedur, serta penegakan aturan yang kaku, sehingga perubahan lebih dipahami sebagai penyesuaian teknis dibandingkan transformasi budaya. Orientasi efisiensi dan kontrol menjadikan perubahan cenderung diarahkan pada peningkatan produktivitas melalui mekanisme pengawasan dan standarisasi, bukan pada penciptaan inovasi maupun pengembangan kapasitas adaptif organisasi. Dalam kerangka manajemen perubahan, pendekatan klasik memang memiliki peran penting pada fase institusionalisasi perubahan karena mampu menciptakan keteraturan, namun menjadi kurang efektif ketika organisasi dihadapkan pada kebutuhan akan fleksibilitas dan inovasi dalam lingkungan bisnis yang kompleks.

4. Perkembangan klasik dan perkembangan organisasi kerja

  • Evolusi pemikiran klasik dimulai dari manajemen ilmiah Taylor yang berorientasi pada efisiensi kerja, dilanjutkan oleh teori administrasi Fayol yang menekankan fungsi-fungsi manajerial, hingga birokrasi Weber yang menekankan legitimasi legal-rasional dan aturan formal dalam struktur organisasi. Meskipun memberikan landasan penting bagi praktik manajemen, pendekatan klasik dinilai terlalu mekanistik karena mengabaikan aspek manusiawi. Kritik terhadap keterbatasan ini melahirkan pendekatan hubungan manusiawi yang dipelopori Elton Mayo dengan menekankan pentingnya motivasi, komunikasi, dan faktor sosial dalam meningkatkan kinerja. Selanjutnya berkembang pula teori sistem, kontingensi, dan paradigma modern yang lebih menekankan pada adaptasi, fleksibilitas, serta orientasi inovatif untuk menghadapi ketidakpastian lingkungan eksternal. Dalam perspektif manajemen perubahan, perkembangan ini menunjukkan bahwa organisasi tidak dapat bergantung sepenuhnya pada prinsip-prinsip klasik, melainkan perlu mengintegrasikan pendekatan yang lebih partisipatif, organik, dan berorientasi pada keberlanjutan agar mampu bertahan dalam dinamika global yang semakin kompleks.