CASE STUDY

CASE STUDY

CASE STUDY

Jumlah balasan: 14

Seorang mahasiswa program studi pendidikan Ekonomi ingin meneliti pengaruh penggunaan media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa selama pembelajaran daring. Namun, ia merasa bingung dalam menyusun langkah-langkah penelitian yang sistematis. Ia juga tidak yakin apakah akan menggunakan pendekatan kualitatif atau kuantitatif, serta bagaimana menyusun instrumen penelitiannya.

Sebagai calon peneliti, Anda diminta untuk menganalisis situasi tersebut dan membantu menyusun prosedur penelitian yang tepat, mulai dari identifikasi masalah hingga penyusunan laporan penelitian.

 

Pertanyaan:

  1. Analisislah pendekatan penelitian yang paling sesuai untuk kasus tersebut! Jelaskan alasan Anda.
  2. Sebutkan dan jelaskan secara sistematis langkah-langkah/prosedur penelitian yang perlu dilakukan oleh mahasiswa tersebut.
  3. Identifikasi potensi masalah dalam pelaksanaan penelitian tersebut dan berikan solusi atas masalah tersebut.
  4. Jelaskan bagaimana instrumen penelitian dapat disusun dan diuji kevalidannya dalam penelitian ini.

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: CASE STUDY

oleh Nela Amelia -
NAMA : NELA AMELIA
NPM : 2313031050

1. Pendekatan Penelitian yang Tepat
Pendekatan kuantitatif sangat cocok digunakan dalam penelitian ini karena tujuan utamanya adalah menguji pengaruh media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa, yaitu hubungan sebab-akibat yang dapat diukur dengan data numerik. Penelitian kuantitatif memungkinkan penggunaan instrumen terstruktur seperti kuesioner atau skala motivasi yang menghasilkan data angka dan dianalisis secara statistik. Pendekatan kualitatif dapat dipakai jika ingin menggali pengalaman atau makna subjektif penggunaan media, namun untuk menguji pengaruh secara sistematis, pendekatan kuantitatif adalah pilihan yang lebih tepat.

2. Langkah-langkah Sistematis Prosedur Penelitian
• Merumuskan masalah secara jelas, misalnya: "Apakah penggunaan media digital interaktif mempengaruhi motivasi belajar siswa selama pembelajaran daring?"
• Melakukan tinjauan pustaka untuk menelaah teori dan penelitian terdahulu terkait media digital dan motivasi belajar.
• Menyusun hipotesis, misalnya: "Penggunaan media digital interaktif berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa."
• Menentukan desain penelitian kuantitatif yang sesuai seperti survei korelasional atau eksperimen, dan menetapkan populasi serta sampel yang representatif.
• Mengembangkan instrumen penelitian berupa kuesioner atau skala yang valid dan reliabel untuk mengukur variabel yang diteliti.
• Melaksanakan pengumpulan data sesuai prosedur yang sudah dirancang.
• Menganalisis data dengan teknik statistik yang relevan, seperti regresi, korelasi, atau uji-t, untuk menguji hipotesis.
• Menafsirkan hasil analisis guna menarik kesimpulan tentang pengaruh media digital terhadap motivasi belajar.
• Menyusun laporan penelitian yang sistematis meliputi latar belakang, metode, hasil, diskusi, dan kesimpulan.

3. Potensi Kendala dan Solusi
• Pengumpulan data yang sulit diatasi dengan penyebaran instrumen secara online dan memberikan penjelasan yang jelas untuk mendorong partisipasi, serta menjaga kerahasiaan data.
• Ketidakvalidan instrumen dapat diatasi dengan melakukan validasi isi melalui tinjauan ahli dan uji coba awal (pilot test).
• Responden yang memberi jawaban tidak jujur atau bias sosial dapat diminimalkan dengan penggunaan pertanyaan netral dan menjamin anonimitas.
• Sampel yang tidak representatif diatasi dengan memilih teknik sampling yang tepat dan ukuran sampel memadai.

4. Penyusunan dan Pengujian Instrumen
• Instrumen disusun dalam bentuk kuesioner dengan pertanyaan tertutup misalnya menggunakan skala Likert yang mengukur frekuensi penggunaan media digital maupun tingkat motivasi belajar.
• Validasi isi dilakukan dengan meminta masukan dari ahli di bidang pendidikan dan media pembelajaran.
• Melakukan uji coba instrumen pada kelompok kecil (pilot test), kemudian mengukur reliabilitas menggunakan Cronbach’s alpha untuk memastikan konsistensi internal instrumen.
• Instrumen direvisi bila ditemukan item yang kurang valid atau reliabel sebelum digunakan untuk pengumpulan data utama.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: CASE STUDY

oleh Fatria Irawan -
Nama : Fatria Irawan
NPM : 2313031036

1. Penelitian ini paling sesuai menggunakan pendekatan kuantitatif. Alasannya karena peneliti ingin mengetahui pengaruh penggunaan media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa. Dengan pendekatan kuantitatif, data dapat diperoleh dalam bentuk angka melalui angket (kuesioner), lalu dianalisis menggunakan uji statistik. Hasil analisis ini dapat menjawab apakah ada pengaruh nyata dari perlakuan yang diberikan.

2. Menemukan masalah → mencari persoalan nyata yang terjadi di lapangan.
Merumuskan masalah → menuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan penelitian.
Mengkaji teori → membaca teori dan penelitian sebelumnya yang relevan.
Menyusun hipotesis → membuat dugaan sementara terhadap hasil penelitian.
Menentukan metode penelitian → memilih pendekatan, sampel, serta alat pengumpulan data.
Mengumpulkan data → memperoleh informasi dari angket, observasi, atau dokumentasi.
Menganalisis data → mengolah data dengan cara yang sesuai, bisa statistik atau deskriptif.
Membuat kesimpulan → menarik jawaban atas rumusan masalah.
Menyusun laporan penelitian → menuliskan hasil penelitian dalam bentuk karya ilmiah/skripsi.

3. Kesulitan pengumpulan data → disiasati dengan penyebaran angket secara online dan memberikan petunjuk pengisian yang jelas.
Instrumen tidak valid → diatasi dengan validasi isi oleh pakar dan melakukan uji coba awal (pilot test).
Jawaban responden tidak jujur → diminimalkan dengan menjamin anonimitas dan menggunakan pertanyaan netral.
Sampel tidak representatif → diatasi dengan teknik sampling yang tepat serta ukuran sampel yang memadai.

4. Instrumen penelitian berfungsi untuk mengumpulkan data agar hasil penelitian dapat dipercaya. Pada penelitian tentang pengaruh media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa, instrumen yang digunakan adalah angket skala Likert.
Instrumen disusun dengan menentukan variabel, lalu menurunkannya ke indikator seperti minat, semangat, dan ketekunan belajar. Dari indikator ini dibuat butir pernyataan, misalnya “Saya lebih bersemangat belajar dengan media digital interaktif.”
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: CASE STUDY

oleh Fajriyatur Rohmah 2313031048 -
Nama: Fajriyatur Rohmah
NPM: 23130130148

izin menjawab ibu
1. Pendekatan Penelitian yang Tepat
Dalam penelitian ini, mahasiswa ingin mengkaji dampak penggunaan media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa. Kata “dampak” menunjukkan adanya hubungan sebab-akibat antara variabel bebas (media digital interaktif) dan variabel terikat (motivasi belajar).
- Pendekatan yang paling tepat adalah kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi experiment) atau ex post facto.

- Alasan pemilihan pendekatan ini:
1. Penelitian kuantitatif memungkinkan pengukuran variabel secara sistematis menggunakan instrumen seperti angket motivasi belajar.
2. Data yang diperoleh dapat dianalisis secara statistik untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh.
3. Pendekatan ini sesuai untuk menguji hubungan kausal.
Namun, jika tujuan penelitian adalah untuk memahami pengalaman siswa secara lebih mendalam, pendekatan kualitatif seperti studi kasus atau wawancara juga dapat dipertimbangkan. Tetapi untuk mengukur pengaruh secara kuantitatif, pendekatan kuantitatif lebih tepat.

2. Tahapan Penelitian
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti secara sistematis:
1. Identifikasi Masalah
Mengamati adanya penurunan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran daring dan potensi media digital interaktif sebagai solusi.
2. Perumusan Masalah
Contoh: “Apakah penggunaan media digital interaktif memengaruhi motivasi belajar siswa selama pembelajaran daring?”
3. Penetapan Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa.
4. Kajian Literatur dan Penyusunan Hipotesis
- Mengkaji teori motivasi belajar (misalnya teori ARCS Keller, motivasi intrinsik dan ekstrinsik).
- Merumuskan hipotesis, misalnya: “Penggunaan media digital interaktif meningkatkan motivasi belajar siswa.”
5. Pemilihan Pendekatan dan Desain Penelitian
- Pendekatan kuantitatif.
- Desain quasi eksperimen, dengan kelompok eksperimen yang menggunakan media digital interaktif dan kelompok kontrol yang tidak.
6. Penentuan Populasi dan Sampel
- Populasi: siswa SMA/SMK yang mengikuti pembelajaran daring.
- Teknik sampling: purposive atau random sampling sesuai kondisi.
7. Penyusunan Instrumen
- Angket motivasi belajar dengan skala Likert (misalnya 1–5).
- Bisa juga menambahkan observasi aktivitas siswa selama pembelajaran daring.
8. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
- Validitas isi melalui penilaian ahli.
- Validitas empiris dengan korelasi item-total.
- Reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha.
9. Pengumpulan Data
Melakukan pre-test dan post-test motivasi belajar pada kelompok eksperimen dan kontrol.
10. Analisis Data
Menggunakan uji statistik seperti uji-t atau ANCOVA jika ada variabel kontrol.
11. Penarikan Kesimpulan dan Implikasi
Menentukan apakah media digital interaktif berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.
12. Penyusunan Laporan
Disusun sesuai format karya ilmiah (Pendahuluan, Tinjauan Pustaka, Metode, Hasil dan Pembahasan, Kesimpulan dan Saran).

3. Kendala yang Mungkin Dihadapi dan Cara Mengatasinya
- Koneksi Internet Tidak Stabil
Solusi: memilih sampel dari sekolah atau daerah dengan jaringan yang memadai.
- Respon Siswa Tidak Serius dalam Mengisi Angket
Solusi: memberikan instruksi yang jelas, menjamin anonimitas, dan mengawasi proses pengisian.
- Instrumen Kurang Valid atau Reliabel
Solusi: melakukan uji coba instrumen (pilot test) sebelum penelitian utama.
- Kesulitan Membagi Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Solusi: berkoordinasi dengan guru untuk menentukan kelas yang akan menjadi kelompok eksperimen dan kontrol.

4. Penyusunan dan Pengujian Instrumen
Instrumen berupa angket motivasi belajar disusun melalui langkah berikut:
1. Menentukan Aspek yang DiukurBerdasarkan teori motivasi (misalnya aspek perhatian, relevansi, kepercayaan diri, kepuasan sesuai ARCS Keller).
2. Membuat Indikator
Contoh: “Siswa merasa tertarik mengikuti pembelajaran daring dengan media digital interaktif.”
3. Menyusun Butir Pertanyaan: Menggunakan skala Likert (1 = sangat tidak setuju sampai 5 = sangat setuju).
4. Uji Validitas Isi: Melibatkan pakar pendidikan atau ahli penelitian.
5. Uji Coba Instrumen: Diberikan kepada siswa di luar sampel penelitian.
6. Uji Validitas Empiris: Menggunakan korelasi item-total untuk memastikan butir valid.
7. Uji Reliabilitas: Menggunakan Cronbach Alpha; nilai > 0,7 dianggap baik.
8. Instrumen Siap Digunakan: Instrumen final digunakan untuk pengumpulan data.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: CASE STUDY

oleh Adella Putri Rizkia -
Nama: Adella Putri Rizkia
NPM: 2313031044
Kelas:23 B

Nama: Adella Putri Rizkia
NPM: 2313031044

1. Analisislah pendekatan penelitian yang paling sesuai untuk kasus tersebut! Jelaskan alasan Anda. Pendekatan yang paling sesuai adalah pendekatan kuantitatif karena penelitian ini ingin melihat pengaruh antara dua variabel, yaitu penggunaan media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa. Dengan kuantitatif, peneliti bisa mengukur motivasi belajar siswa menggunakan angket dan hasilnya dapat diolah secara statistik. Hasil perhitungan statistik inilah yang bisa menjawab apakah media digital interaktif benar-benar berpengaruh. Jika peneliti juga ingin mengetahui pengalaman siswa lebih mendalam, pendekatan kualitatif bisa ditambahkan sebagai pelengkap, tetapi pendekatan utamanya tetap kuantitatif.

2. Sebutkan dan jelaskan secara sistematis langkah-langkah/prosedur penelitian yang perlu dilakukan oleh mahasiswa tersebut.Langkah pertama adalah mengidentifikasi masalah, misalnya motivasi belajar siswa yang rendah selama pembelajaran daring. Kemudian mahasiswa merumuskan masalah dan tujuan penelitian, misalnya untuk mengetahui pengaruh media digital interaktif terhadap motivasi belajar. Selanjutnya menyusun kajian teori yang relevan, baik tentang motivasi belajar maupun media digital. Setelah itu menyusun hipotesis bahwa penggunaan media digital interaktif berpengaruh positif terhadap motivasi belajar. Berikutnya mahasiswa memilih metode penelitian, yaitu quasi-eksperimen dengan membandingkan kelompok eksperimen yang belajar menggunakan media digital dan kelompok kontrol yang belajar secara biasa. Populasi dan sampel ditentukan, misalnya satu kelas atau beberapa siswa. Instrumen penelitian kemudian disusun dalam bentuk angket motivasi belajar. Setelah itu dilakukan uji validitas dan reliabilitas angket agar instrumen benar-benar layak digunakan. Tahap selanjutnya adalah pengumpulan data dengan memberikan perlakuan pembelajaran kepada kelompok eksperimen dan kontrol, lalu mengukur motivasi belajar siswa. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji statistik, misalnya uji t untuk melihat perbedaan. Terakhir, hasil penelitian ditulis dalam laporan lengkap mulai dari pendahuluan, kajian teori, metode, hasil, pembahasan, hingga kesimpulan dan saran.

3. Identifikasi potensi masalah dalam pelaksanaan penelitian tersebut dan berikan solusi atas masalah tersebut. Ada beberapa potensi masalah. Pertama, tidak semua siswa memiliki akses internet yang stabil sehingga bisa mengganggu penggunaan media digital. Solusinya, peneliti memilih aplikasi media interaktif yang ringan dan mudah diakses, seperti Quizizz atau Kahoot. Kedua, ada kemungkinan siswa tidak serius dalam mengisi angket sehingga datanya kurang valid. Solusinya, peneliti harus menjelaskan tujuan penelitian dengan baik dan menjaga kerahasiaan jawaban siswa. Ketiga, peneliti mungkin kesulitan membuat media digital interaktif sendiri. Solusinya adalah menggunakan aplikasi gratis yang sudah tersedia sehingga tidak perlu membuat dari nol. Dengan begitu, masalah-masalah tersebut bisa diatasi.

4. Jelaskan bagaimana instrumen penelitian dapat disusun dan diuji kevalidannya dalam penelitian ini. Instrumen penelitian bisa disusun dalam bentuk angket motivasi belajar dengan skala Likert, misalnya pilihan jawaban dari “sangat tidak setuju” sampai “sangat setuju”. Indikator motivasi belajar bisa berupa minat, perhatian, usaha, dan ketekunan siswa. Dari indikator ini dibuat butir-butir pernyataan, contohnya “Saya lebih bersemangat belajar ketika menggunakan media interaktif.” Agar instrumen sahih, perlu diuji validitas dan reliabilitasnya. Validitas isi dilakukan dengan meminta ahli atau dosen menilai apakah butir pertanyaan sudah sesuai dengan indikator motivasi. Validitas empiris dilakukan dengan menguji coba angket ke sejumlah siswa dan menghitung korelasi setiap item dengan skor total. Reliabilitas bisa diuji dengan menghitung Cronbach’s Alpha untuk melihat konsistensi instrumen. Jika nilai reliabilitas cukup tinggi (di atas 0,7), maka instrumen dianggap reliabel dan layak digunakan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: CASE STUDY

oleh Adea Aprilia -
NAMA : ADEA APRILIA
NPM : 2313031034

1. Analisis pendekatan penelitian yang paling sesuai
Untuk penelitian tentang pengaruh penggunaan media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa, pendekatan yang paling tepat adalah pendekatan kuantitatif. Alasannya karena peneliti ingin melihat “pengaruh”, yang berarti ada hubungan sebab-akibat antara dua variabel. Pendekatan kuantitatif memungkinkan peneliti mengukur variabel dengan angka, mengolah data secara statistik, dan menarik kesimpulan yang objektif. Dengan cara ini, peneliti bisa mengetahui seberapa besar pengaruh media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa.

2. Langkah-langkah atau prosedur penelitian
Proses penelitian dapat dimulai dari identifikasi masalah, yaitu kenyataan bahwa motivasi belajar siswa selama pembelajaran daring cenderung menurun. Dari masalah itu, peneliti merumuskan pertanyaan penelitian, misalnya: “Apakah penggunaan media digital interaktif berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa?” Setelah itu, peneliti menetapkan tujuan penelitian untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut. Langkah berikutnya adalah melakukan kajian teori tentang motivasi belajar dan media digital interaktif. Dari teori yang ada, peneliti menetapkan variabel penelitian, yaitu media digital interaktif sebagai variabel bebas dan motivasi belajar sebagai variabel terikat. Setelah itu, peneliti menyusun instrumen penelitian berupa angket yang disusun dari indikator-indikator variabel. Peneliti kemudian menentukan populasi dan sampel yang akan diteliti, lalu mengumpulkan data dengan menyebarkan angket. Setelah data terkumpul, peneliti melakukan analisis statistik untuk melihat apakah ada pengaruh yang signifikan. Hasil analisis kemudian digunakan untuk menarik kesimpulan, dan akhirnya disusun dalam bentuk laporan penelitian.

3. Potensi masalah dan solusinya
Dalam pelaksanaan penelitian, ada beberapa kendala yang mungkin muncul. Misalnya, responden siswa bisa saja malas mengisi angket daring atau bahkan asal-asalan menjawab. Solusinya adalah membuat angket yang singkat, jelas, dan menarik, serta memberi motivasi atau insentif agar siswa lebih mau mengisinya dengan baik. Masalah lain adalah kesulitan dalam menentukan sampel yang benar-benar mewakili populasi. Untuk mengatasi hal ini, peneliti harus menggunakan teknik sampling yang tepat, seperti random sampling atau purposive sampling sesuai kebutuhan. Selain itu, keterbatasan kemampuan peneliti dalam mengolah data statistik juga bisa menjadi kendala. Hal ini bisa diatasi dengan menggunakan software statistik yang user-friendly, seperti SPSS, Excel, atau Google Sheets, serta belajar cara analisis dasar.

4. Instrumen penelitian dan uji kevalidan
Instrumen penelitian dalam kasus ini dapat berupa angket dengan skala Likert, misalnya mulai dari “sangat setuju” sampai “sangat tidak setuju”. Angket disusun berdasarkan indikator dari masing-masing variabel. Untuk variabel media digital interaktif, indikatornya bisa meliputi kemudahan penggunaan, tampilan menarik, dan tingkat interaktivitas. Untuk variabel motivasi belajar, indikatornya bisa berupa semangat mengikuti pelajaran, ketekunan mengerjakan tugas, dan konsistensi belajar. Setelah instrumen selesai, peneliti perlu menguji validitasnya dengan cara melakukan uji coba pada sebagian kecil responden. Hasil uji coba dianalisis dengan melihat korelasi setiap butir pertanyaan terhadap total skor; jika korelasinya tinggi maka instrumen valid. Setelah itu dilakukan uji reliabilitas untuk melihat konsistensi jawaban responden. Umumnya menggunakan nilai Cronbach’s Alpha, dan jika nilainya lebih dari 0,7 maka instrumen dinyatakan reliabel. Dengan begitu, instrumen yang sudah valid dan reliabel bisa digunakan untuk penelitian utama.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: CASE STUDY

oleh Qonita Nurul Izzah 2313031042 -
Nama : Qonita Nurul Izzah
NPM: 2313031042

1. Analisislah pendekatan penelitian yang paling sesuai untuk kasus tersebut! Jelaskan alasan Anda.
Pendekatan penelitian yang paling sesuai adalah metode campuran dengan desain berurutan penjelas. Tahap pertama menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menguji apakah media digital interaktif meningkatkan motivasi belajar, kemudian tahap kedua menggunakan pendekatan kualitatif untuk menjelaskan alasan dan cara perubahan tersebut terjadi dalam situasi pembelajaran daring. Pilihan ini tepat karena menghasilkan bukti angka yang kuat sekaligus pemahaman pengalaman siswa yang nyata di kelas daring.

2. Sebutkan dan jelaskan secara sistematis langkah-langkah/prosedur penelitian yang perlu dilakukan oleh mahasiswa tersebut.
Langkah penelitian yang sistematis adalah sebagai berikut. Mulai dengan mengidentifikasi masalah dan tujuan penelitian secara jelas, kemudian melakukan kajian teori tentang motivasi belajar dan media digital interaktif untuk menetapkan variabel serta indikator. Susun pertanyaan penelitian dan hipotesis, rancang desain kuantitatif pretest dan posttest (lebih baik dengan kelompok kontrol jika memungkinkan), tentukan populasi dan sampel, lalu kembangkan instrumen angket motivasi dan pedoman wawancara. Lakukan penilaian pakar untuk memastikan kesesuaian isi butir, uji coba kecil untuk mengecek kejelasan butir dan reliabilitas, kemudian kumpulkan data pretest, jalankan intervensi media digital interaktif, ambil data posttest serta data jejak aktivitas belajar, dan lanjutkan wawancara atau diskusi kelompok terarah. Analisis data kuantitatif untuk melihat perubahan skor dan perbedaan antarkelompok, analisis data kualitatif untuk menemukan tema penjelas, integrasikan hasil kedua tahap secara menyatu, lalu susun laporan lengkap berisi metode, temuan, pembahasan, implikasi, dan keterbatasan penelitian.

3. Identifikasi potensi masalah dalam pelaksanaan penelitian tersebut dan berikan solusi atas masalah tersebut.
Potensi masalah yang mungkin muncul beserta solusinya adalah sebagai berikut. Perbedaan kemampuan awal antara kelompok dapat mengaburkan efek intervensi, sehingga perlu pengukuran awal dan, jika memungkinkan, penggunaan kelompok pembanding yang setara. Ancaman validitas seperti peristiwa luar dan perkembangan alami siswa dapat mengganggu hasil, sehingga perlu kontrol prosedural yang baik, penjadwalan yang seragam, serta pelaporan keterbatasan secara jujur. Partisipasi dapat rendah karena keterbatasan internet dan perangkat, sehingga perlu materi berukuran ringan, pilihan akses luring, jadwal yang fleksibel, dan dukungan teknis. Data angket dapat bias karena laporan diri, sehingga perlu ditopang oleh data perilaku dari sistem pembelajaran seperti frekuensi akses, durasi belajar, dan penyelesaian tugas. Waktu dan beban kerja metode campuran cukup besar, sehingga perlu perencanaan jadwal yang rinci, pembagian tugas yang jelas, dan pembatasan ruang lingkup agar penelitian berjalan efektif.

4. Jelaskan bagaimana instrumen penelitian dapat disusun dan diuji kevalidannya dalam penelitian ini.
Instrumen penelitian dapat disusun dengan mengadaptasi kuesioner motivasi belajar yang telah teruji, menyesuaikan bahasa dan konteks pembelajaran daring, serta melakukan uji keterbacaan pada sejumlah kecil siswa. Validitas isi diperoleh melalui penilaian pakar terhadap setiap butir agar sesuai dengan definisi motivasi belajar, dilanjutkan perhitungan ringkas untuk menilai kelayakan butir dan skala secara keseluruhan. Reliabilitas internal dapat diuji pada uji coba awal menggunakan koefisien yang sesuai sehingga diketahui konsistensi jawaban antaritbut, lalu butir yang lemah direvisi atau dihapus. Validitas konstruk dapat diperiksa jika ukuran sampel memadai melalui analisis faktor, atau setidaknya didukung oleh temuan penelitian sebelumnya dan konsistensi hasil uji coba lokal. Untuk memperkuat hasil, gabungkan skor angket dengan data perilaku dari sistem pembelajaran serta temuan wawancara, dan jaga mutu data kualitatif melalui triangulasi, konfirmasi kepada peserta, serta pencatatan proses analisis yang rapi.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: CASE STUDY

oleh INTAN ROMALA SARI -
Nama : Intan Romala Sari
NPM: 2313031051

1. Pendekatan yang paling tepat untuk penelitian ini adalah kuantitatif dengan eksperimen, karena tujuan utamanya untuk menguji pengaruh penggunaan media digital interaktif terhadap motivasi belajar.
2. Langkah-langkah penelitian
  • menentukan masalah terlebih dahulu, seperti motivasi siswa menurun saat pembelajaran daring.
  • Lalu Rumusan masalah & tujuan: apakah media digital interaktif dapat meningkatkan motivasi belajar?
  • Tinjauan teori: motivasi belajar, media digital interaktif, penelitian terdahulu.
  • Hipotesis: penggunaan media digital interaktif berpengaruh positif pada motivasi.
  • Metode: kuantitatif, desain pretest-posttest dengan kelompok eksperimen 
  • Populasi & sampel: siswa daring, pilih dengan teknik sampling sesuai kondisi.
  •  Instrumen: angket motivasi belajar berbasis skala Likert.
  • Pengumpulan data: lakukan pretest beri perlakuan media digital lakukan posttest.
  •  Analisis data: uji validitas, reliabilitas, lalu analisis dengan uji t atau ANOVA.
  •  Laporan: Di susun sesuai dengan format penelitian.
3. Potensi masalah dan solusi
  • Akses internet terbatas, gunakan media ringan yang bisa dipakai di Handphone seperti post test lewat link g-forms
  • Banyak faktor luar memengaruhi motivasi, kontrol variabel dengan kelompok yang telah ditentukan oleh peneliti 
  • Instrumen belum teruji, lakukan uji validitas & reliabilitas sebelum dipakai.
  • Waktu penelitian terbatas, gunakan waktu dengan sebaik mungkin
4. Instrumen penelitian
  1. Disusun berdasarkan indikator motivasi (perhatian, relevansi, kepercayaan diri, kepuasan).
  2. Bentuk angket pernyataan dengan skala Likert (1–5).
  3. Uji kevalidan dengan:  Validitas isi (dinilai pakar), Validitas konstruk (uji coba ke siswa, cek korelasi item), dan Reliabilitas (uji Cronbach’s Alpha ≥ 0,70).
  4. jika dirasa belum valid maka gunakan metode Ramsey

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: CASE STUDY

oleh Dyah Wulan -
Nama : Dyah Wulan Handayani
NPM : 2313031033
1. Pendekatan Penelitian yang Sesuai
Penelitian ini lebih tepat menggunakan pendekatan kuantitatif karena ingin melihat pengaruh media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa. Pendekatan ini dapat mengukur hubungan sebab-akibat dengan angka dan analisis statistik. Jika tujuannya menggali pengalaman siswa secara lebih mendalam, pendekatan kualitatif bisa dipakai. Namun, karena fokusnya pada “pengaruh”, maka kuantitatif adalah pilihan utama.

2. Langkah-Langkah Penelitian
Mahasiswa bisa mengikuti langkah berikut:
Menemukan masalah – motivasi siswa menurun saat belajar daring.
Merumuskan masalah – misalnya: Apakah media digital interaktif memengaruhi motivasi belajar siswa?
Menentukan tujuan – mengetahui pengaruh media digital interaktif terhadap motivasi siswa.
Mengkaji teori dan membuat hipotesis – teori motivasi belajar digunakan sebagai dasar. Hipotesis: media digital interaktif meningkatkan motivasi belajar.
Menentukan metode – menggunakan kuantitatif, misalnya eksperimen semu atau survei.
Menyusun instrumen – membuat angket motivasi belajar dengan skala Likert.
Mengumpulkan data – melalui angket atau uji coba sebelum dan sesudah penggunaan media.
Menganalisis data – memakai uji statistik seperti uji-t.
Menyusun laporan – berisi pendahuluan, teori, metode, hasil, dan kesimpulan.

3. Potensi Masalah dan Solusinya
Beberapa hambatan yang mungkin muncul:
Sulit menentukan sampel → gunakan kriteria tertentu, misalnya siswa aktif dalam pembelajaran daring.
Responden asal mengisi angket → buat angket singkat dan jelas, serta lakukan uji coba.
Keterbatasan media atau waktu → pilih aplikasi interaktif yang mudah digunakan, seperti Quizizz atau Google Form.
Data kurang objektif → gunakan pre-test dan post-test agar hasil lebih akurat.

4. Instrumen Penelitian dan Uji Validitas
Instrumen berupa angket motivasi belajar dengan indikator seperti semangat, ketekunan, kemandirian, dan keinginan berprestasi. Jawaban dibuat dengan skala Likert (1 = sangat tidak setuju, 5 = sangat setuju).
Validasi isi: ditinjau oleh dosen/ahli.
Validitas konstruk: dicek dengan uji korelasi antar item.
Reliabilitas: dihitung dengan Cronbach’s Alpha, hasil > 0,7 dianggap konsisten.
Dengan langkah ini, instrumen bisa dipastikan sahih dan dapat digunakan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: CASE STUDY

oleh Zahra Syafitri T. -
Nama : Zahra Syafitri Tunnisa
NPM : 2313031035

Pendekatan penelitian yang paling sesuai untuk mengkaji pengaruh penggunaan media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa dalam pembelajaran daring adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini fokus pada pengukuran hubungan sebab-akibat antara variabel menggunakan data numerik dan analisis statistik untuk mengetahui sejauh mana media digital interaktif memengaruhi motivasi belajar siswa. Dengan pendekatan kuantitatif, data dapat dikumpulkan secara objektif menggunakan instrumen seperti angket atau kuesioner yang menggunakan skala pengukuran, sehingga menghasilkan temuan yang bisa digeneralisasi. Desain penelitian yang dapat digunakan adalah survei eksplanatori atau eksperimen semu guna menguji hipotesis tentang pengaruh media digital terhadap motivasi belajar siswa.

Langkah-langkah sistematis dalam penelitian ini meliputi:
1. Identifikasi Masalah
Menentukan rumusan masalah yang jelas mengenai pengaruh penggunaan media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa.
2. Kajian Literatur
Melakukan telaah teori dan hasil penelitian terdahulu terkait media digital interaktif, motivasi belajar, dan pembelajaran daring untuk membangun dasar teori.
3. Penentuan Tujuan dan Hipotesis
Merumuskan tujuan penelitian yang spesifik dan membangun hipotesis mengenai hubungan media digital dan motivasi belajar.
4. Pemilihan Metode Penelitian
Memilih pendekatan kuantitatif dengan desain survei atau eksperimen serta menentukan populasi dan sampel penelitian.
5. Penyusunan Instrumen Penelitian
Membuat kuesioner berdasarkan indikator yang jelas, misalnya model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction), untuk mengukur variabel penelitian.
6. Uji Validitas dan Reliabilitas
Melakukan validasi instrumen untuk memastikan pertanyaan relevan dan reliabilitas untuk menjamin konsistensi hasil.
7. Pengumpulan Data
Mengumpulkan data dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang telah ditentukan.
8. Analisis Data
Mengolah data dengan statistik deskriptif dan inferensial seperti regresi atau korelasi untuk menguji hipotesis.
9. Pembahasan
Membandingkan hasil dengan teori dan penelitian lain serta menginterpretasikan implikasi temuan.
10. Kesimpulan dan Rekomendasi
Menyusun kesimpulan yang menjawab rumusan masalah dan memberikan saran untuk pengembangan pembelajaran selanjutnya.
11. Penyusunan Laporan
Menyusun laporan penelitian yang terstruktur mulai dari pendahuluan, tinjauan pustaka, metode, hasil, pembahasan, kesimpulan, hingga daftar pustaka.

Potensi masalah penelitian ini dapat berupa keterbatasan akses perangkat digital bagi siswa, kesiapan penggunaan media digital oleh guru dan siswa, serta potensi bias responden. Solusinya adalah memilih sampel yang representatif, memberikan petunjuk kuesioner yang jelas, dan melakukan uji coba instrumen untuk mengecek pemahaman peserta serta kendala teknis sebelum pengumpulan data utama.

Instrumen penelitian disusun dengan mengidentifikasi tujuan dan variabel yang akan diukur, menyusun kisi-kisi instrumen yang memetakan variabel dan indikator, lalu mengembangkan pertanyaan angket menggunakan skala Likert. Validitas instrumen diuji melalui validitas isi dan konstruk, baik melibatkan ahli maupun melalui analisis statistik seperti korelasi item-total. Reliabilitas diuji dengan metode seperti Cronbach’s Alpha untuk memastikan konsistensi pengukuran. Sebelum pelaksanaan penelitian utama, dilakukan uji coba instrumen pada sampel kecil untuk memperbaiki kelemahan yang ditemukan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: CASE STUDY

oleh Muhammad Jibril Ramadhan 2313031045 -
Nama: Muhammad Jibril Ramadhan
NPM: 2313031045

1. Pendekatan penelitian yang paling sesuai untuk kasus ini adalah pendekatan kuantitatif, karena tujuan utama penelitian adalah mengukur pengaruh penggunaan media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa. Kuantitatif memungkinkan peneliti menggunakan data berupa angka dari angket atau tes sehingga hasil dapat dianalisis secara statistik. Pendekatan ini cocok karena terdapat variabel bebas (penggunaan media digital interaktif) dan variabel terikat (motivasi belajar siswa). Jika peneliti ingin melengkapi data dengan pemahaman pengalaman siswa secara mendalam, pendekatan kualitatif dapat dipadukan, tetapi fokus utamanya tetap kuantitatif.

2. Langkah-langkah penelitian yang perlu dilakukan adalah:
a. Identifikasi masalah, misalnya menurunnya motivasi belajar siswa selama pembelajaran daring.
b. Merumuskan masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan, misalnya apakah penggunaan media digital interaktif berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.
c. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian, yaitu untuk mengetahui pengaruh media digital interaktif serta memberikan kontribusi bagi guru atau dosen.
d. Menyusun kajian teori terkait motivasi belajar, pembelajaran daring, dan media digital interaktif.
e. Menetapkan hipotesis, misalnya terdapat pengaruh media digital interaktif terhadap motivasi belajar.
f. Menentukan metode penelitian, yaitu kuantitatif dengan desain quasi eksperimen menggunakan kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.
g. Menentukan populasi dan sampel penelitian, misalnya siswa pada sekolah tertentu dengan teknik sampling sesuai kebutuhan.
h. Menyusun instrumen penelitian, seperti angket motivasi belajar dengan skala Likert.
i. Melakukan pengumpulan data melalui pretest, perlakuan dengan media digital interaktif, dan posttest.
j. Menganalisis data menggunakan uji statistik, misalnya uji t.
k. Menyusun kesimpulan dan saran.
l. Menyusun laporan penelitian sesuai sistematika penulisan karya ilmiah.

3. Potensi masalah yang mungkin muncul adalah perbedaan kualitas jaringan internet siswa, kurangnya kejujuran siswa dalam mengisi angket, kesulitan mengontrol konsistensi siswa selama perlakuan, serta masalah validitas instrumen penelitian. Solusi yang dapat dilakukan adalah memilih media digital yang ringan dan mudah diakses, membuat angket secara anonim agar siswa lebih jujur, menggunakan platform pembelajaran dengan fitur absensi atau rekaman aktivitas, serta melakukan uji coba instrumen terlebih dahulu sebelum digunakan dalam penelitian utama.

4. Instrumen penelitian dapat disusun dengan mengacu pada indikator motivasi belajar, misalnya dari teori ARCS (attention, relevance, confidence, satisfaction). Indikator tersebut kemudian diturunkan ke dalam butir pernyataan angket dengan skala Likert, misalnya sangat setuju sampai sangat tidak setuju. Uji validitas dilakukan dengan validitas isi melalui ahli, lalu validitas empiris dengan uji korelasi butir. Reliabilitas diuji menggunakan Cronbach Alpha, dan instrumen dianggap reliabel jika nilai alpha lebih besar dari 0,7. Dengan cara ini, instrumen dapat dipastikan layak digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: CASE STUDY

oleh Eri Zenta Zikra Birama Putri -
Nama : Eri Zenta Zikra Birama Putri
NPM : 2313031040

1. Analisis pendekatan penelitian yang paling sesuai
Pendekatan penelitian yang paling tepat untuk digunakan dalam kasus ini adalah kuantitatif, karena fokus penelitian terletak pada upaya mengukur pengaruh penggunaan media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa. Dengan pendekatan kuantitatif, peneliti dapat menggunakan instrumen berupa kuesioner dengan skala tertentu, misalnya skala Likert, sehingga data yang diperoleh bersifat numerik dan dapat dianalisis secara statistik. Melalui analisis ini, hubungan sebab-akibat dapat diketahui secara lebih jelas dan terukur. Namun, apabila peneliti juga ingin menggali pengalaman atau persepsi siswa secara lebih mendalam, pendekatan mixed methods bisa menjadi alternatif, karena menggabungkan keunggulan kuantitatif dalam mengukur pengaruh dan kualitatif dalam memahami pengalaman belajar siswa.

2. Langkah-langkah/prosedur penelitian
Prosedur penelitian harus disusun secara sistematis agar penelitian dapat berjalan sesuai kaidah ilmiah. Pertama, peneliti perlu mengidentifikasi masalah berupa rendahnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran daring serta potensi pemanfaatan media digital interaktif sebagai solusi. Kedua, merumuskan masalah dan tujuan penelitian misalnya dengan pertanyaan: “Apakah penggunaan media digital interaktif berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa?” Ketiga, melakukan kajian pustaka untuk memperkuat landasan teoritis penelitian. Keempat, menentukan desain penelitian; dalam hal ini pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimen atau quasi-experiment sangat relevan. Kelima, menetapkan populasi dan sampel yang menjadi subjek penelitian, misalnya siswa SMA tertentu dengan teknik sampling tertentu. Keenam, menyusun instrumen penelitian berupa kuesioner motivasi belajar berdasarkan indikator teoretis. Ketujuh, melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen sebelum digunakan. Selanjutnya, peneliti dapat masuk ke tahap pengumpulan data melalui penerapan media digital interaktif dalam pembelajaran. Setelah data terkumpul, tahap berikutnya adalah analisis data dengan menggunakan teknik statistik yang sesuai. Terakhir, peneliti menarik kesimpulan dan menyusun laporan penelitian yang memuat hasil dan implikasi temuan.

3. Potensi masalah dalam pelaksanaan penelitian dan solusinya
Dalam pelaksanaan penelitian, terdapat beberapa potensi masalah yang mungkin dihadapi. Pertama, peneliti dapat mengalami kebingungan dalam menentukan pendekatan penelitian, sehingga penelitian berisiko tidak terarah. Solusinya adalah fokus pada pendekatan kuantitatif yang sesuai dengan tujuan penelitian. Kedua, kemungkinan kesulitan dalam menyusun instrumen penelitian yang valid dan reliabel, yang dapat diatasi dengan merujuk pada teori motivasi belajar dan meminta masukan dari ahli. Ketiga, peneliti bisa menghadapi kendala dalam mendapatkan sampel yang representatif atau kesulitan mengontrol variabel luar pada pembelajaran daring. Solusinya adalah menggunakan desain quasi-experiment dengan kelompok kontrol dan eksperimen yang setara. Keempat, keterbatasan pengetahuan dalam analisis data statistik juga menjadi tantangan. Untuk itu, peneliti dapat menggunakan perangkat lunak statistik seperti SPSS atau JASP serta berkonsultasi dengan dosen pembimbing. Dengan mengantisipasi masalah ini, penelitian dapat berjalan lebih lancar dan hasilnya lebih akurat.

4. Instrumen penelitian dan uji kevalidannya
Instrumen penelitian yang tepat dalam penelitian ini adalah kuesioner motivasi belajar siswa yang menggunakan skala Likert, misalnya dari “Sangat Tidak Setuju” hingga “Sangat Setuju.” Instrumen ini disusun berdasarkan teori motivasi belajar, seperti model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) atau teori Self-Determination. Penyusunan dilakukan dengan merumuskan indikator yang jelas, lalu menyusun butir pernyataan yang mencerminkan indikator tersebut. Agar instrumen benar-benar mampu mengukur motivasi belajar, peneliti perlu melakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Validitas isi diuji dengan meminta pendapat ahli (expert judgment), validitas konstruk dapat diuji dengan analisis faktor, sedangkan validitas item diuji dengan korelasi antarbutir. Setelah itu, reliabilitas diukur dengan Cronbach’s Alpha; jika nilainya di atas 0,7, maka instrumen dianggap reliabel. Dengan proses ini, kuesioner yang digunakan dapat dipastikan sahih dan dapat dipercaya untuk mengukur pengaruh media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: CASE STUDY

oleh Rika Rahayu -
Nama: Rika Rahayu
NPM: 2313031052


1.Pendekatan penelitian yang paling sesuai

Pendekatan yang paling sesuai adalah pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen atau quasi-eksperimen.
Alasannya:
  • Tujuan penelitian adalah mengukur pengaruh (sebab-akibat) antara penggunaan media digital interaktif (variabel bebas) terhadap motivasi belajar siswa (variabel terikat).
  •  Data yang dikumpulkan berupa angka atau skor dari hasil angket motivasi belajar sebelum dan sesudah penggunaan media.
  • Hasil penelitian akan dianalisis secara statistik untuk mengetahui apakah ada perbedaan atau peningkatan motivasi belajar.
2.Langkah-langkah/prosedur penelitian yang perlu dilakukan
A. Identifikasi masalah
Mahasiswa mengamati rendahnya motivasi belajar siswa selama pembelajaran daring dan menduga media digital interaktif dapat menjadi solusi.
B. Perumusan masalah dan tujuan penelitian
Contoh rumusan masalah:
“Apakah penggunaan media digital interaktif berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa selama pembelajaran daring?”
Tujuan: Mengetahui pengaruh media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa.
C. Kajian teori dan penelitian terdahulu
Menelaah teori tentang motivasi belajar, media digital interaktif, dan hasil penelitian sebelumnya yang relevan.
D. Penentuan hipotesis
Misalnya:
- H₀: Tidak ada pengaruh penggunaan media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa.*
- H₁: Ada pengaruh penggunaan media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa.
E. Penentuan variabel penelitian
-Variabel bebas: Penggunaan media digital interaktif
-Variabel terikat: Motivasi belajar siswa
F. Penentuan populasi dan sampel
-Populasi: seluruh siswa yang mengikuti pembelajaran daring.
-Sampel: sebagian siswa yang dipilih dengan teknik random sampling atau purposive sampling
G. Penyusunan instrumen penelitian
Menggunakan angket motivasi belajar dengan skala Likert (misalnya 1–5).
H. Uji validitas dan reliabilitas instrumen
Diuji dengan uji validitas (misalnya Pearson Product Moment) dan reliabilitas (misalnya Cronbach’s Alpha).
I. Pelaksanaan penelitian
-Memberikan pretest motivasi belajar sebelum penggunaan media digital.
-Menerapkan media digital interaktif selama beberapa kali pertemuan.
-Memberikan posttest setelah perlakuan.
J. Analisis data
Menggunakan analisis statistik, misalnya uji t atau ANOVA untuk melihat perbedaan rata-rata skor sebelum dan sesudah perlakuan.
K. Penarikan kesimpulan dan saran
Menyimpulkan apakah penggunaan media digital berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa dan memberikan rekomendasi bagi guru atau sekolah.
L. Penyusunan laporan penelitian
Disusun dengan sistematika: Bab I Pendahuluan, Bab II Kajian Teori, Bab III Metodologi Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, Bab V Kesimpulan dan Saran.

3.Potensi masalah dan solusinya
Beberapa potensi masalah yang mungkin muncul dalam penelitian ini antara lain sulitnya mengontrol variabel luar seperti kondisi jaringan internet dan dukungan orang tua, yang dapat memengaruhi hasil penelitian. Solusinya adalah dengan membatasi ruang lingkup penelitian dan menggunakan kelompok kontrol. Selain itu, peneliti mungkin mengalami kesulitan dalam menyusun instrumen motivasi belajar yang valid, sehingga disarankan menggunakan angket yang sudah pernah digunakan pada penelitian sebelumnya. Masalah lain adalah kemungkinan siswa tidak jujur dalam mengisi angket, yang dapat diatasi dengan memberi penjelasan bahwa data bersifat rahasia. Terakhir, keterbatasan waktu dapat diatasi dengan membuat jadwal penelitian yang efisien.

4.Penyusunan dan pengujian instrumen penelitian
-Penyusunan Instrumen
instrumen berupa angket motivasi belajar yang disusun berdasarkan indikator motivasi seperti:
1. Ketekunan dalam belajar
2. Antusiasme terhadap pelajaran
3. Keinginan untuk mencapai prestasi
4. Minat terhadap media pembelajaran
Setiap indikator dibuat menjadi beberapa pernyataan dengan skala Likert (1–5), dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju.
-Uji validitas:
Dilakukan dengan validitas isi (diperiksa oleh ahli pendidikan atau dosen pembimbing) dan validitas empiris (menggunakan uji korelasi antara skor item dengan skor total).
-Uji reliabilitas:
Menggunakan rumus Cronbach’s Alpha untuk memastikan konsistensi jawaban. Nilai reliabilitas ≥ 0,7 menunjukkan instrumen cukup andal.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: CASE STUDY

oleh Nur Ayu Dila 2313031055 -
Nama: Nur Ayu Dila
NPM: 2313031055

1. Pendekatan Penelitian yang Paling Sesuai
Pendekatan kuantitatif paling sesuai untuk kasus ini karena fokus penelitian adalah mengukur pengaruh penggunaan media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa secara objektif dan dapat diukur. Pendekatan kuantitatif memungkinkan pengumpulan data numerik melalui kuesioner atau skala motivasi, kemudian dianalisis secara statistik untuk mengetahui hubungan sebab-akibat antara variabel media digital dan motivasi belajar. Namun, pendekatan kualitatif juga dapat digunakan sebagai pelengkap untuk mendalami alasan di balik perubahan motivasi tersebut melalui wawancara atau observasi. Secara utama, kuantitatif diprioritaskan untuk menjawab pertanyaan pengaruh secara sistematis dan terukur.

2. Langkah-Langkah/Prosedur Penelitian Sistematis
• Identifikasi masalah: Merumuskan fokus masalah, yaitu apakah dan bagaimana media digital interaktif memengaruhi motivasi belajar siswa selama pembelajaran daring.
• Kajian pustaka: Mengumpulkan dan menganalisis teori dan penelitian terdahulu terkait media digital, motivasi belajar, dan pembelajaran daring.
• Perumusan hipotesis: Jika menggunakan pendekatan kuantitatif, buat hipotesis yang akan diuji, misalnya "Penggunaan media digital interaktif meningkatkan motivasi belajar siswa."
• Penentuan metode dan desain penelitian: Menentukan populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, jenis dan teknik pengumpulan data (misalnya kuesioner skala likert).
• Penyusunan instrumen penelitian: Membuat kuesioner atau alat ukur motivasi belajar yang valid dan reliabel.
• Pengumpulan data: Melaksanakan survei atau pengumpulan data sesuai desain.
• Analisis data: Mengolah data kuantitatif menggunakan statistik deskriptif dan inferensial untuk menguji hipotesis.
• Kesimpulan dan saran: Menyimpulkan temuan dan memberikan rekomendasi untuk praktek pembelajaran dan penelitian lebih lanjut.
• Penyusunan laporan penelitian: Menulis laporan atau makalah dengan sistematika yang jelas (pendahuluan, tinjauan pustaka, metode, hasil, pembahasan, kesimpulan)

3. Potensi Masalah dan Solusi dalam Penelitian
Potensi masalah yang mungkin muncul dalam penelitian meliputi keterbatasan akses dan kemampuan teknologi siswa sehingga solusinya adalah memilih media yang ringan dan mudah diakses memberikan panduan teknis serta menyediakan alternatif bagi siswa dengan kendala teknis. Selain itu, responden yang kurang serius atau tidak lengkap dalam menjawab kuesioner daring dapat diatasi dengan menjelaskan tujuan penelitian secara jelas membuat kuesioner yang singkat serta melakukan pengingat dan follow-up. Masalah lain yaitu instrumen yang belum valid dapat diminimalkan dengan melakukan uji coba (try out) terlebih dahulu sebelum penelitian utama.

4. Penyusunan dan Uji Validitas Instrumen Penelitian
Instrumen berupa kuesioner disusun berdasarkan teori motivasi belajar dan media digital interaktif dengan pertanyaan skala Likert. Untuk uji validitas, lakukan validitas isi melalui pendapat ahli, dan validitas konstruk dengan analisis korelasi item-total atau analisis faktor. Uji reliabilitas menggunakan koefisien Cronbach Alpha untuk memastikan konsistensi instrumen. Setelah valid dan reliabel, instrumen siap digunakan untuk pengumpulan data.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: CASE STUDY

oleh Dita Silviana Putri -
Nama: Dita Silviana Putri
NPM : 2313031057
No. Absen: 26

1. Pendekatan penelitian yang paling sesuai untuk meneliti pengaruh penggunaan media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa adalah pendekatan kuantitatif, khususnya melalui metode eksperimen semu (quasi-experiment).
Alasan utama pemilihan pendekatan ini adalah karena tujuan penelitian ini secara eksplisit ingin menguji pengaruh atau hubungan sebab-akibat antara dua variabel, yaitu media digital interaktif sebagai variabel bebas, dan motivasi belajar sebagai variabel terikat. Pendekatan kuantitatif memungkinkan mahasiswa untuk mengukur motivasi belajar siswa secara numerik, biasanya menggunakan skala seperti Skala Likert. Data numerik ini kemudian dianalisis dengan uji statistik inferensial untuk menentukan signifikansi pengaruh media tersebut. Hasilnya dapat digeneralisasi pada populasi yang lebih luas, memberikan bukti empiris mengenai efektivitas media digital interaktif.

2. Prosedur Penelitian yang Sistematis
Mahasiswa perlu melakukan serangkaian langkah penelitian yang sistematis, dimulai dari perencanaan hingga pelaporan.
- Pertama, pada tahap Perencanaan dan Persiapan, mahasiswa harus mengidentifikasi dan membatasi masalah menjadi pertanyaan penelitian yang spesifik, misalnya: "Apakah ada perbedaan motivasi belajar siswa yang menggunakan media digital interaktif dibandingkan siswa yang menggunakan media konvensional?" Selanjutnya, ia perlu melakukan kajian pustaka mendalam untuk membangun kerangka teori dan merumuskan hipotesis penelitian. Setelah itu, dilakukan penentuan populasi dan sampel, di mana mahasiswa akan memilih dua kelompok setara (satu sebagai kelompok eksperimen dan satu sebagai kelompok kontrol) menggunakan teknik sampling tertentu. Terakhir, pada tahap ini dilakukan pengembangan dan pengujian instrumen berupa angket motivasi belajar.
- Kedua, tahap Pelaksanaan Penelitian (Pengambilan Data) dimulai dengan memberikan pre-test (tes awal) berupa angket motivasi kepada kedua kelompok untuk mengukur kondisi awal. Kemudian, dilakukan perlakuan (treatment) di mana kelompok eksperimen belajar menggunakan media digital interaktif, sementara kelompok kontrol belajar dengan media konvensional. Setelah periode perlakuan selesai, kedua kelompok diberikan post-test (tes akhir) dengan angket yang sama untuk mengukur motivasi belajar setelah intervensi.
- Ketiga, pada tahap Analisis Data dan Pelaporan, data pre-test dan post-test akan diolah. Mahasiswa akan melakukan uji prasyarat analisis (seperti normalitas dan homogenitas) dan kemudian dilanjutkan dengan uji hipotesis menggunakan statistik inferensial yang sesuai, seperti t-test atau ANCOVA, untuk membandingkan rata-rata skor kedua kelompok. Berdasarkan hasil uji statistik, mahasiswa dapat menginterpretasikan hasil dan menarik kesimpulan apakah hipotesis diterima atau ditolak, yang kemudian disajikan secara lengkap dalam laporan penelitian.

3. Dalam pelaksanaan penelitian ini, ada beberapa potensi masalah yang mungkin dihadapi dan solusinya.
Salah satu potensi masalah utama adalah keterbatasan akses dan infrastruktur siswa, seperti koneksi internet yang tidak stabil atau perangkat yang tidak memadai, yang dapat memengaruhi pengalaman mereka menggunakan media digital interaktif. Solusinya adalah dengan melakukan survei kesiapan awal dan memastikan media yang digunakan memiliki opsi akses yang fleksibel, bahkan sebagian offline jika memungkinkan.
Masalah kedua adalah Hawthorne Effect, di mana siswa di kelompok eksperimen menjadi lebih termotivasi hanya karena mereka sadar sedang menjadi objek penelitian atau mendapat perlakuan baru. Untuk mengatasinya, mahasiswa perlu memastikan bahwa kelompok kontrol juga menerima perhatian yang setara, meskipun materinya disajikan dengan metode konvensional, sehingga perbedaan hasil benar-benar disebabkan oleh media, bukan oleh perhatian peneliti.
Masalah potensial ketiga adalah kontaminasi data atau diffusion of treatment, di mana siswa dari kelompok eksperimen dan kontrol saling berbagi informasi tentang perlakuan yang mereka terima. Solusinya adalah dengan memisahkan kelompok secara tegas selama periode perlakuan dan mengingatkan siswa tentang etika penelitian untuk tidak mendiskusikan materi atau media yang mereka gunakan dengan siswa dari kelas lain.

4. Instrumen utama penelitian ini adalah Angket Motivasi Belajar Siswa.
Proses penyusunannya dimulai dengan mendefinisikan konsep motivasi belajar secara operasional dan menentukan dimensi-dimensi teori yang akan diukur (misalnya, motivasi intrinsik dan ekstrinsik). Kemudian, mahasiswa membuat kisi-kisi instrumen yang memetakan indikator motivasi ke dalam butir-butir pernyataan (positif dan negatif) dengan skala pengukuran (misalnya, Skala Likert).
Setelah instrumen disusun, pengujian validitas harus dilakukan.
- Pertama, dilakukan Validitas Isi dan Konstruk melalui Expert Judgment atau Validasi Ahli. Mahasiswa menyerahkan angket kepada minimal tiga ahli di bidang pendidikan atau psikologi untuk dinilai kesesuaian butir pernyataan dengan teori, indikator, dan bahasa. Revisi dilakukan berdasarkan masukan para ahli.
- Kedua, dilakukan Validitas Empiris melalui uji coba (try out) pada sekelompok siswa di luar sampel penelitian. Data hasil uji coba kemudian dianalisis secara statistik. Validitas butir diuji menggunakan korelasi Product Moment Pearson untuk menentukan butir mana yang signifikan dan layak dipertahankan. Selain validitas, reliabilitas instrumen juga diuji menggunakan rumus Alpha Cronbach untuk memastikan konsistensi instrumen saat digunakan. Hanya butir yang valid dan instrumen yang reliabel yang boleh digunakan untuk pengambilan data penelitian yang sesungguhnya.